Ketidakpastian Penyaliban Yesus
Halaman 1 dari 7 • Share
Halaman 1 dari 7 • 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
Ketidakpastian Penyaliban Yesus
Aninda Chairunnisa II :
Sesungguhnya penolakan kaum muslimin terhadap dogma penyaliban Isa al-Masih (Yesus) guna menebus dosa manusia adalah bersumber dari keimanan mereka yang dalam kepada kabar yang diberitakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam kitab suci al-Qur’an yang mulia. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menolak mitos ini dengan penolakan yang tegas dan keras.
Allah berfirman:
وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا
“dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, `Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan `Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) `Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah `Isa.” (Al-Nisaa’: 157)
Akan tetapi berbeda dengan umat Nasrani yang menjadikan akidah penyaliban Yesus sebagai inti dari iman Kristiani dan sebagai satu-satunya jalan untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Karena itu salib menjadi lambang dan symbol bagi agama mereka!! (Lihat Lukas 23: 46; Mathius 27: 50; Yohanes 19: 28; Roma 5: 8-9; Timotius 2? 5-6).
Yang sangat mengherankan adalah perbedaan umat Nasrani tentang bentuk penyaliban ini, yang mengindikasikan kepada kacaunya doktrin palsu ini!
Sesungguhnya setiap yang ada kaitannya dengan kisah penyaliban ini menjadi ajang perselisihan di antara Injil-Injil mereka dan sejarahwan mereka. Mereka berselisih tentang waktu perjamuan malam terakhir yang menjadi salah satu mukaddimah dari penyaliban. Mereka berselisih tentang murid pengkhianat yang menunjukkan Yesus dan mereka berselisih tentang semuanya.
Mereka berselisih, apakah penyaliban itu terjadi minimal sehari sebelum perjamuan makan terakhir seperti penuturan Lukas, atau di tengah-tengahnya setelah Isa al-Masih memberinya suapan seperti penuturan Yohanes!
Mereka berselisih jam berapa Yesus disalib, Apakah jam sembilan seperti laporan Markus (15: 25) ataukah di atas jam 12 seperti laporan Yohanes (19: 14)?
Mereka berselisih, Apakah Yesus disalib dengan suka rela seperti laporan Efesus (5: 2) ataukah karena terpaksa seperti laporan Markus (14: 33-34) dan Yohanes ( 12: 27)?
Mereka berselisih, Apakah Yesus yang membawa salibnya sebagaimana riwayat Yohanes –menurut kebiasaan orang yang akan disalib menurut ucapan Nitonham- ataukah Sam’an al-Qairawani sebagaimana yang diceritakan oleh ketiga pengarang Injil yang lain?
Mereka berselisih, tulisan apakah yang ada di atas tiang salib? Apakah tertulis “Raja orang Yahudi” (Markus 15: 26), ataukah “Inilah Raja orang Yahudi” (Lukas 23: 38), ataukah “Inilah Yesus Raja orang Yahudi (Mathius 27: 37), ataukah “Yesus, orang Nasaret, Raja orang Yahudi” (Yohanes 19: 19)
Mereka berselisih tentang sikap kedua pencuri yang juga disalib di samping kanan dan kiri Yesus. Apakah keduanya yang mencaci Yesus, bahwa Tuhannya telah menyerahkannya kepada musuh-musuhnya (Mathius 27: 44 dan Markus 15: 32), ataukah hanya satu orang saja dan yang lainnya menghardik temannya yang mencela ini (Lukas 23: 39)?
Mereka berselisih, berapakah orang yang bersaksi dusta pada waktu penghakiman Yesus? Apakah dua orang (Mathius 26: 60) ataukah beberapa orang (Markus 14: 57), ataukah tidak diketahui seperti Lukas dan Yohanes yang diam seribu bahasa.
Mereka berselisih apakah Yesus mengecap anggur bercampur empedu (Mathius 27: 33-34) ataukah menolaknya (Markus 15: 23)
Mereka berselisih, apakah teriakan Yesus sewaktu disalib? Apakah Eli, Eli Lima Sabakhtani (Mathius 27: 46-52; Markus 15: 34-38), ataukah Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku (Lukas 23: 45-46).
Mereka berselisih, apakah Yesus mengatakan “Saya haus” ketika disalib (Yohanes 19: 28-29) ataukah tidak (Mathius 27: 48 dan Markus 15: 36)?
Mereka berselisih apa yang terjadi setelah penyaliban, apakah Hijab Haekal terbelah dari atas ke bawah (Markus), ataukah di samping itu bumi berguncang, bebatuan terpecah belah, mayat-mayat orang suci banyak yang bangkit dari kuburnya lalu masuk ke kota suci dan terlihat oleh banyak orang (Mathius), ataukah matahari menjadi gelap dan Hijab Haekal terbelah dari tengahnya. Dan tatkala pemimpin mereka melihat hal itu langsung memuji Allah sambil mengatakan: “Orang ini benar-benar orang baik” (Lukas)?! . Ataukah seperti Yohanes yang bungkam seribu bahasa, tidak tahu sama sekali tentang peristiwa ini? Mereka berselisih, siapakah yang menurunkan tubuh Yesus dari tiang salib, apakah Yusuf Arimatea sendiri (Mathius 27: 59-60, Markus 15: 45-46, dan Lukas 23: 53). Ataukah Yusuf Arimatea dan Nicademus (Yohanes 19: 38-42)?!
Banyaknya kontradiksi dalam kisah penyaliban Yesus ini terjadi karena para murid Yesus tidak ada yang menyaksikan penyaliban (Markus 14: 50). Hal ini membuktikan bahwa mereka hanya mengikuti persangkaan belaka dan tidak yakin bahwa yang dibunuh itu adalah Yesus (Isa ‘Alaihi Sallam)
Maha Benar Allah dalam firman-Nya dalam al-Qur’an Surat al-Nisaa’: 157:
وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا
“dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, `Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan `Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) `Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah `Isa.”
Dan Maha Benar Allah dalam firman-Nya tentang al-Qur’an yang suci:
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْءَانَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur’an? Kalau kiranya Al Qur’an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.” (al-Nisaa’: 82)
Sungguh usaha yang berat dan mustahil untuk menutupi aib kitab-kitab Injil yang telah dirubah-rubah; yang telah mereka akui sendiri bahwa tidak seperti ini Injil diturunkan kepada Nabi Isa. Bahkan para saksi yang terpercaya lari tunggang langgang tidak ada yang menghadiri peristiwa penyaliban ini.
Maka usaha untuk meyakinkan kebenaran penyaliban tidak ubahnya usaha seorang desa yang lugu yang ingin meyakinkan para ulama (pakar) bahwa bom atom itu dibuat dari tepung jagung!!
Mari kita lanjutkan perbincangan kita tentang misteri penyaliban Yesus. Kitab-Kitab Injil menceritakan bahwa Yesus memberikan Tanabbu’at (ramalan-ramalan) tentang keselamatannya dari usaha pembunuhan:
Suatu saat orang-orang Farisi dan imam imam kepala Kahin (dukun) mengutus penjaga Bait Allah untuk menangkapnya. Maka Yesus berkata kepada mereka: “Tinggal sedikit waktu saja Aku akan bersama kalian dan sesudah itu Aku akan pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku. Kamu akan mencari Aku, tetapi kamu tidak akan bertemu dengan-Ku sebab kamu tidak dapat ke tempat Aku berada” (Yohanes: 32-34).
Dalam kesempatan lain Yesus berkata: “Aku akan pergi, dan kamu akan mencari aku, dan kamu akan mati dalam dosa-dosa kamu. Ke mana aku pergi kamu tidak akan dapat datang ke sana”.
Maka orang-orang Yahudi berkata: “Barangkali Dia akan bunuh diri, karena dia berkata: “Ke mana aku pergi kamu tidak akan dapat ke sana”.
Dia berkata kepada mereka: “Kamu dari bawah sedangkan aku dari atas. Kamu dari alam ini sedangkan aku tidaklah dari alam ini…… Manakala kamu mengangkat anak manusia maka kamu mengetahui bahwa akulah dia. Aku tidak melakukan apapun dari diriku sendiri. Aku tidak mengucapkan kecuali apa yang telah diajarkan Bapak kepadaku. Dan Bapak yang telah mengutus aku, ia menyertai aku. Ia tidak membiarkan aku sendiri, sebab aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya (Yohanes 8: 21-29).
Kemudian akhirnya Yesus berkata kepada mereka: “Kamu tidak akan melihat aku kecuali pada hari kamu berbisik. Maha suci orang yang datang dengan nama Bapak. Dan telah keluar Yasu’ (Yesus) dari Haekal…… (Mathius 32: 39; 24: 1; Lukas 13: 35).
Nash-nash Injil ini menggambarkan bahwa Yesus benar-benar percaya bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan menyerahkannya kepada musuh-musuh-Nya dan tidak akan membiarkannya sendirian.
“Akan datang suatu saat, bahkan telah datang sekarang, di mana kamu akan berpecah belah. Masing-masing ada dalam jalannya dan kamu meninggalkan aku sendiri. Akan tetapi aku tidak sendirian karena Bapak bersamaku…… Kamu akan mengalami kesulitan di dunia ini. Maka beranilah; aku telah mengalahkan dunia ini!! (Yohanes 16: 32-33).
Oleh karena itu setiap orang yang berat, bahkan seluruh orang yang menghadiri sandiwara penyaliban ini!! Semuanya melecehkan al-Masih. Dan ini mustahil untuk Nabi Isa ‘Alahi Sallam, sebagaimana yang dilaporkan oleh penulis Injil ini:
“Orang-orang yang lewat menggeleng-gelengkan kepala mereka dan mencacinya. Mereka berkata: “Jika kamu putra Allah, maka bebaskanlah dirimu, turunlah dari tiang salib.” Para imam-imam kepala dan para pengajar syariah serta para sesepuh melecehkannya, mereka mengatakan: “Dia menyelamatkan orang lain dan tidak mampu menyelamatkan dirinya sendiri?! Dia raja Israel, maka hendaklah dia turun sekarang dari tiang salib agar kita beriman kepada-Nya; Dia tawakkal kepada Allah dan berkata: “Aku putra Allah, maka seharusnya Allah menyelamatkannya jika Dia benar-benar ridha kepadanya”. Dan dua pencuri yang disalib bersamanya itu juga mencemoohnya dengan mengatakan seperti ucapan ini”.
Di sini Injil-Injil itu menggambarkan bahwa kepercayaan Yesus mulai goyah –ini tentu mustahil bagi Nabi Isa ‘Alaihi Sallam.
“Ia datang bersama Yasu’ ke sebuah tempat yang bernama Jatsimani. Dia berkata kepada mereka: “Duduklah kalian di sini hingga aku pergi dan shalat di sana. Kemudian dia membawa serta Petrus dan dua putra Zubdi. Dia mulai merasa sedih dan gelisah, maka dia berkata kepada mereka: “Jiwaku sedih sampai mati. Tinggallah di sini dan bergadanglah bersamaku. Dia menjauh sedikit dari mereka dan bersungkur sujud dan shalat, maka dia berdo’a: “Jika memungkinkan wahai Bapak, maka lewatkanlah gelas ini dari diriku, akan tetapi bukan seperti yang aku inginkan melainkan seperti yang Engkau inginkan. Kemudian dia mendatangi murid-muridnya, ternyata ia mendapat mereka sedang tidur…… dia menjauh lagi dan shalat lalu berkata: “Wahai Bapak, jika tidak mungkin Engkau melewatkan gelas ini dariku, kecuali aku harus meminumnya maka hendaklah itu kehendak-Mu. Kemudian ia mendatangi mereka lagi ternyata mereka tetap tidur…… Dia kembali shalat lalu mengulang-ulang ucapan tadi kemudian mendatangi murid-muridnya lagi dan berkata kepada mereka: “Apakah masih tidur dan beristirahat?! Telah datang saatnya putra manusia diserahkan kepada tangan-tangan orang yang berdosa” (Mathius 26: 36-40).
Lukas melaporkan peristiwa ini dengan mengatakan: “Dia berada dalam kesempitan, maka dia memaksa dirinya dalam shalat. Keringatnya seperti tetesan-tetesan darah yang berjatuhan di atas tanah. Dia bangkit dari shalat dan mendatangi murid-muridnya ternyata dia mendapati mereka tidur, karena sedih maka dia berkata kepada mereka: “Kenapa kalian tidur?! Bangunlah dan shalatlah supaya kamu tidak terjatuh dalam cobaan ini (Lukas 22: 44).
Oleh karena pelecehan terhadp klaim al-Masih ini –menurut mereka- dan karena keyakinan al-Masih bahwa Allah selalu bersama-Nya dan tidak akan menghinakannya, maka sangat logis jika penulis Injil yang membuat-buat kedustaan tentang peristiwa ini menutup pertunjukan ini dengan adegan yang menggambarkan kepedihan al-Masih dan kekecewaannya kepada Allah, Maha Suci Allah dari kedustaan mereka ini- penulis yang mengarang-ngarang itu mengatakan: “Pada waktu Zhuhur, seluruh permukaan bumi tertutup gelap hingga jam tiga. Kira-kira jam tiga berserulah Yasu’ (Yesus) dengan suara nyaring: “Eli, Eli, Lama Sabakhtani?”. Artinya: Allahku, Allahku, Mengapa Engkau meninggalkan aku? (Mathius 27: 46 / Markus 15: 34).
Bila kita telah mengetahui mutu kisah penyaliban ini dalam timbangan kritis maka gugurlah keyakinan apa saja yang dibangun di atasnya seperti akidah pengorbanan dan penebusan dosa.
Hanya Allah yang membimbing dan menuntun kepada jalan hidayah-Nya yang lurus. Tidak ada Rabb kecuali Dia dan tidak ada Ilah yang hak selain Dia.
Sesungguhnya penolakan kaum muslimin terhadap dogma penyaliban Isa al-Masih (Yesus) guna menebus dosa manusia adalah bersumber dari keimanan mereka yang dalam kepada kabar yang diberitakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam kitab suci al-Qur’an yang mulia. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menolak mitos ini dengan penolakan yang tegas dan keras.
Allah berfirman:
وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا
“dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, `Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan `Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) `Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah `Isa.” (Al-Nisaa’: 157)
Akan tetapi berbeda dengan umat Nasrani yang menjadikan akidah penyaliban Yesus sebagai inti dari iman Kristiani dan sebagai satu-satunya jalan untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Karena itu salib menjadi lambang dan symbol bagi agama mereka!! (Lihat Lukas 23: 46; Mathius 27: 50; Yohanes 19: 28; Roma 5: 8-9; Timotius 2? 5-6).
Yang sangat mengherankan adalah perbedaan umat Nasrani tentang bentuk penyaliban ini, yang mengindikasikan kepada kacaunya doktrin palsu ini!
Sesungguhnya setiap yang ada kaitannya dengan kisah penyaliban ini menjadi ajang perselisihan di antara Injil-Injil mereka dan sejarahwan mereka. Mereka berselisih tentang waktu perjamuan malam terakhir yang menjadi salah satu mukaddimah dari penyaliban. Mereka berselisih tentang murid pengkhianat yang menunjukkan Yesus dan mereka berselisih tentang semuanya.
Mereka berselisih, apakah penyaliban itu terjadi minimal sehari sebelum perjamuan makan terakhir seperti penuturan Lukas, atau di tengah-tengahnya setelah Isa al-Masih memberinya suapan seperti penuturan Yohanes!
Mereka berselisih jam berapa Yesus disalib, Apakah jam sembilan seperti laporan Markus (15: 25) ataukah di atas jam 12 seperti laporan Yohanes (19: 14)?
Mereka berselisih, Apakah Yesus disalib dengan suka rela seperti laporan Efesus (5: 2) ataukah karena terpaksa seperti laporan Markus (14: 33-34) dan Yohanes ( 12: 27)?
Mereka berselisih, Apakah Yesus yang membawa salibnya sebagaimana riwayat Yohanes –menurut kebiasaan orang yang akan disalib menurut ucapan Nitonham- ataukah Sam’an al-Qairawani sebagaimana yang diceritakan oleh ketiga pengarang Injil yang lain?
Mereka berselisih, tulisan apakah yang ada di atas tiang salib? Apakah tertulis “Raja orang Yahudi” (Markus 15: 26), ataukah “Inilah Raja orang Yahudi” (Lukas 23: 38), ataukah “Inilah Yesus Raja orang Yahudi (Mathius 27: 37), ataukah “Yesus, orang Nasaret, Raja orang Yahudi” (Yohanes 19: 19)
Mereka berselisih tentang sikap kedua pencuri yang juga disalib di samping kanan dan kiri Yesus. Apakah keduanya yang mencaci Yesus, bahwa Tuhannya telah menyerahkannya kepada musuh-musuhnya (Mathius 27: 44 dan Markus 15: 32), ataukah hanya satu orang saja dan yang lainnya menghardik temannya yang mencela ini (Lukas 23: 39)?
Mereka berselisih, berapakah orang yang bersaksi dusta pada waktu penghakiman Yesus? Apakah dua orang (Mathius 26: 60) ataukah beberapa orang (Markus 14: 57), ataukah tidak diketahui seperti Lukas dan Yohanes yang diam seribu bahasa.
Mereka berselisih apakah Yesus mengecap anggur bercampur empedu (Mathius 27: 33-34) ataukah menolaknya (Markus 15: 23)
Mereka berselisih, apakah teriakan Yesus sewaktu disalib? Apakah Eli, Eli Lima Sabakhtani (Mathius 27: 46-52; Markus 15: 34-38), ataukah Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku (Lukas 23: 45-46).
Mereka berselisih, apakah Yesus mengatakan “Saya haus” ketika disalib (Yohanes 19: 28-29) ataukah tidak (Mathius 27: 48 dan Markus 15: 36)?
Mereka berselisih apa yang terjadi setelah penyaliban, apakah Hijab Haekal terbelah dari atas ke bawah (Markus), ataukah di samping itu bumi berguncang, bebatuan terpecah belah, mayat-mayat orang suci banyak yang bangkit dari kuburnya lalu masuk ke kota suci dan terlihat oleh banyak orang (Mathius), ataukah matahari menjadi gelap dan Hijab Haekal terbelah dari tengahnya. Dan tatkala pemimpin mereka melihat hal itu langsung memuji Allah sambil mengatakan: “Orang ini benar-benar orang baik” (Lukas)?! . Ataukah seperti Yohanes yang bungkam seribu bahasa, tidak tahu sama sekali tentang peristiwa ini? Mereka berselisih, siapakah yang menurunkan tubuh Yesus dari tiang salib, apakah Yusuf Arimatea sendiri (Mathius 27: 59-60, Markus 15: 45-46, dan Lukas 23: 53). Ataukah Yusuf Arimatea dan Nicademus (Yohanes 19: 38-42)?!
Banyaknya kontradiksi dalam kisah penyaliban Yesus ini terjadi karena para murid Yesus tidak ada yang menyaksikan penyaliban (Markus 14: 50). Hal ini membuktikan bahwa mereka hanya mengikuti persangkaan belaka dan tidak yakin bahwa yang dibunuh itu adalah Yesus (Isa ‘Alaihi Sallam)
Maha Benar Allah dalam firman-Nya dalam al-Qur’an Surat al-Nisaa’: 157:
وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا
“dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, `Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan `Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) `Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah `Isa.”
Dan Maha Benar Allah dalam firman-Nya tentang al-Qur’an yang suci:
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْءَانَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur’an? Kalau kiranya Al Qur’an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.” (al-Nisaa’: 82)
Sungguh usaha yang berat dan mustahil untuk menutupi aib kitab-kitab Injil yang telah dirubah-rubah; yang telah mereka akui sendiri bahwa tidak seperti ini Injil diturunkan kepada Nabi Isa. Bahkan para saksi yang terpercaya lari tunggang langgang tidak ada yang menghadiri peristiwa penyaliban ini.
Maka usaha untuk meyakinkan kebenaran penyaliban tidak ubahnya usaha seorang desa yang lugu yang ingin meyakinkan para ulama (pakar) bahwa bom atom itu dibuat dari tepung jagung!!
Mari kita lanjutkan perbincangan kita tentang misteri penyaliban Yesus. Kitab-Kitab Injil menceritakan bahwa Yesus memberikan Tanabbu’at (ramalan-ramalan) tentang keselamatannya dari usaha pembunuhan:
Suatu saat orang-orang Farisi dan imam imam kepala Kahin (dukun) mengutus penjaga Bait Allah untuk menangkapnya. Maka Yesus berkata kepada mereka: “Tinggal sedikit waktu saja Aku akan bersama kalian dan sesudah itu Aku akan pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku. Kamu akan mencari Aku, tetapi kamu tidak akan bertemu dengan-Ku sebab kamu tidak dapat ke tempat Aku berada” (Yohanes: 32-34).
Dalam kesempatan lain Yesus berkata: “Aku akan pergi, dan kamu akan mencari aku, dan kamu akan mati dalam dosa-dosa kamu. Ke mana aku pergi kamu tidak akan dapat datang ke sana”.
Maka orang-orang Yahudi berkata: “Barangkali Dia akan bunuh diri, karena dia berkata: “Ke mana aku pergi kamu tidak akan dapat ke sana”.
Dia berkata kepada mereka: “Kamu dari bawah sedangkan aku dari atas. Kamu dari alam ini sedangkan aku tidaklah dari alam ini…… Manakala kamu mengangkat anak manusia maka kamu mengetahui bahwa akulah dia. Aku tidak melakukan apapun dari diriku sendiri. Aku tidak mengucapkan kecuali apa yang telah diajarkan Bapak kepadaku. Dan Bapak yang telah mengutus aku, ia menyertai aku. Ia tidak membiarkan aku sendiri, sebab aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya (Yohanes 8: 21-29).
Kemudian akhirnya Yesus berkata kepada mereka: “Kamu tidak akan melihat aku kecuali pada hari kamu berbisik. Maha suci orang yang datang dengan nama Bapak. Dan telah keluar Yasu’ (Yesus) dari Haekal…… (Mathius 32: 39; 24: 1; Lukas 13: 35).
Nash-nash Injil ini menggambarkan bahwa Yesus benar-benar percaya bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan menyerahkannya kepada musuh-musuh-Nya dan tidak akan membiarkannya sendirian.
“Akan datang suatu saat, bahkan telah datang sekarang, di mana kamu akan berpecah belah. Masing-masing ada dalam jalannya dan kamu meninggalkan aku sendiri. Akan tetapi aku tidak sendirian karena Bapak bersamaku…… Kamu akan mengalami kesulitan di dunia ini. Maka beranilah; aku telah mengalahkan dunia ini!! (Yohanes 16: 32-33).
Oleh karena itu setiap orang yang berat, bahkan seluruh orang yang menghadiri sandiwara penyaliban ini!! Semuanya melecehkan al-Masih. Dan ini mustahil untuk Nabi Isa ‘Alahi Sallam, sebagaimana yang dilaporkan oleh penulis Injil ini:
“Orang-orang yang lewat menggeleng-gelengkan kepala mereka dan mencacinya. Mereka berkata: “Jika kamu putra Allah, maka bebaskanlah dirimu, turunlah dari tiang salib.” Para imam-imam kepala dan para pengajar syariah serta para sesepuh melecehkannya, mereka mengatakan: “Dia menyelamatkan orang lain dan tidak mampu menyelamatkan dirinya sendiri?! Dia raja Israel, maka hendaklah dia turun sekarang dari tiang salib agar kita beriman kepada-Nya; Dia tawakkal kepada Allah dan berkata: “Aku putra Allah, maka seharusnya Allah menyelamatkannya jika Dia benar-benar ridha kepadanya”. Dan dua pencuri yang disalib bersamanya itu juga mencemoohnya dengan mengatakan seperti ucapan ini”.
Di sini Injil-Injil itu menggambarkan bahwa kepercayaan Yesus mulai goyah –ini tentu mustahil bagi Nabi Isa ‘Alaihi Sallam.
“Ia datang bersama Yasu’ ke sebuah tempat yang bernama Jatsimani. Dia berkata kepada mereka: “Duduklah kalian di sini hingga aku pergi dan shalat di sana. Kemudian dia membawa serta Petrus dan dua putra Zubdi. Dia mulai merasa sedih dan gelisah, maka dia berkata kepada mereka: “Jiwaku sedih sampai mati. Tinggallah di sini dan bergadanglah bersamaku. Dia menjauh sedikit dari mereka dan bersungkur sujud dan shalat, maka dia berdo’a: “Jika memungkinkan wahai Bapak, maka lewatkanlah gelas ini dari diriku, akan tetapi bukan seperti yang aku inginkan melainkan seperti yang Engkau inginkan. Kemudian dia mendatangi murid-muridnya, ternyata ia mendapat mereka sedang tidur…… dia menjauh lagi dan shalat lalu berkata: “Wahai Bapak, jika tidak mungkin Engkau melewatkan gelas ini dariku, kecuali aku harus meminumnya maka hendaklah itu kehendak-Mu. Kemudian ia mendatangi mereka lagi ternyata mereka tetap tidur…… Dia kembali shalat lalu mengulang-ulang ucapan tadi kemudian mendatangi murid-muridnya lagi dan berkata kepada mereka: “Apakah masih tidur dan beristirahat?! Telah datang saatnya putra manusia diserahkan kepada tangan-tangan orang yang berdosa” (Mathius 26: 36-40).
Lukas melaporkan peristiwa ini dengan mengatakan: “Dia berada dalam kesempitan, maka dia memaksa dirinya dalam shalat. Keringatnya seperti tetesan-tetesan darah yang berjatuhan di atas tanah. Dia bangkit dari shalat dan mendatangi murid-muridnya ternyata dia mendapati mereka tidur, karena sedih maka dia berkata kepada mereka: “Kenapa kalian tidur?! Bangunlah dan shalatlah supaya kamu tidak terjatuh dalam cobaan ini (Lukas 22: 44).
Oleh karena pelecehan terhadp klaim al-Masih ini –menurut mereka- dan karena keyakinan al-Masih bahwa Allah selalu bersama-Nya dan tidak akan menghinakannya, maka sangat logis jika penulis Injil yang membuat-buat kedustaan tentang peristiwa ini menutup pertunjukan ini dengan adegan yang menggambarkan kepedihan al-Masih dan kekecewaannya kepada Allah, Maha Suci Allah dari kedustaan mereka ini- penulis yang mengarang-ngarang itu mengatakan: “Pada waktu Zhuhur, seluruh permukaan bumi tertutup gelap hingga jam tiga. Kira-kira jam tiga berserulah Yasu’ (Yesus) dengan suara nyaring: “Eli, Eli, Lama Sabakhtani?”. Artinya: Allahku, Allahku, Mengapa Engkau meninggalkan aku? (Mathius 27: 46 / Markus 15: 34).
Bila kita telah mengetahui mutu kisah penyaliban ini dalam timbangan kritis maka gugurlah keyakinan apa saja yang dibangun di atasnya seperti akidah pengorbanan dan penebusan dosa.
Hanya Allah yang membimbing dan menuntun kepada jalan hidayah-Nya yang lurus. Tidak ada Rabb kecuali Dia dan tidak ada Ilah yang hak selain Dia.
muslim_netral- SERSAN MAYOR
-
Posts : 232
Kepercayaan : Islam
Location : Bandung
Join date : 14.02.13
Reputation : 52
Re: Ketidakpastian Penyaliban Yesus
“dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, `Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan `Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) `Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah `Isa.”
isa tidak dibunuh
isa tidak disalib
trus isa diapakan?
isa tidak dibunuh
isa tidak disalib
trus isa diapakan?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Ketidakpastian Penyaliban Yesus
SEGOROWEDI wrote:“dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, `Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan `Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) `Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah `Isa.”
isa tidak dibunuh
isa tidak disalib
trus isa diapakan?
Kemanakah Isa Almasih itu diangkat oleh Allah ? Adakah beliau diangkat kesurga dan duduk bersanding dengan Allah seperti pemahaman umat Kristen ? Ataukah keatas langit seperti pemahaman Islam ? Atau pula diangkat derajatnya dan diperintahkan Allah kepada Almasih itu mengembara ke Kashmir sebagaimana pendapat umat Ahmadiyah ?
Nabi Isa Almasih telah diangkat, dan itu sama halnya dengan dinaikkan.
Jika kita analogikan bahwa Nabi Isa telah dinaikkan lengkap dengan jasmani dan rohaninya, maka beliau tentu akan diturunkan oleh Allah.
Dari banyak hadist yang shahih, dinyatakan bahwa Nabi Isa akan kembali turun pada saat dunia menjelang kiamat nanti, dikatakan bahwa pada saat itu beliau akan mematahkan palang salib, membunuh babi serta mengadakan perlawanan terhadap Dajjal yang mengaku-aku dirinya sebagai Tuhan.
Banyak sekali pendapat para ulama dan ahli tafsir mengemukakan pendapat mereka berkenaan dengan masalah ini, baik itu mereka yang mengatakan bahwa Isa Almasih akan turun kebumi secara nyata dari pengangkatannya kelangit pada peristiwa Golgotta hingga mereka yang menganggap bahwa peristiwa turunnya Isa Almasih didalam Hadist tersebut tidak terjadi secara kongkret alias kiasan saja bahkan sampai pada pengakuan Mirza Ghulam Ahmad yang mengatakan bahwa Isa Almasih telah menitis pada dirinya secara rohani.
Sebelum mengeluarkan kesimpulan ini, saya berpendapat bahwa Isa Almasih itu sudah wafat secara logis sebagaimana Nabi-nabi yang lainnya, dan istilah pengangkatan pada ayat tersebut adalah diangkatnya derajat Isa kepada derajat yang lebih tinggi. Sementara Isa disamarkan oleh Allah dengan orang lain, dan ia sendiri bersama ibunya dipindahkan oleh Allah kesuatu tempat yang dilindungi oleh Allah sebagaimana ayat Qur'an berikut ini :
Waja'alna 'ibna maryama wa'ummahu; ayataw wa awayna huma ila robwatin zati qororiwwama'in
Kami jadikan putra Maryam dan ibunya satu bukti yang nyata dan Kami melindungi keduanya ditempat tinggi yang rata dan bermata air.
(QS. 23:50)
muslim_netral- SERSAN MAYOR
-
Posts : 232
Kepercayaan : Islam
Location : Bandung
Join date : 14.02.13
Reputation : 52
Re: Ketidakpastian Penyaliban Yesus
muslim_netral wrote:Sebelum mengeluarkan kesimpulan ini, saya berpendapat bahwa Isa Almasih itu sudah wafat secara logis sebagaimana Nabi-nabi yang lainnya,
jangan asal ngarang..
tunjukkan bukti kisah wafatnya isa!!
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Ketidakpastian Penyaliban Yesus
yahhhh...iniii lagiii..
sumringah dahhh si enduss nemu tema kaya gini....
sumringah dahhh si enduss nemu tema kaya gini....
mang odoy- KAPTEN
- Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86
Re: Ketidakpastian Penyaliban Yesus
SEGOROWEDI wrote:
jangan asal ngarang..
tunjukkan bukti kisah wafatnya isa!!
Lha itu kan pendapat bukan fakta, wallahualam
muslim_netral- SERSAN MAYOR
-
Posts : 232
Kepercayaan : Islam
Location : Bandung
Join date : 14.02.13
Reputation : 52
Re: Ketidakpastian Penyaliban Yesus
@odong
kamu pasti ngacir ditanya seperti ini:
isa tidak dibunuh
isa tidak disaturos
isa tidak disalib
trus isa diapakan?
ya khaan...
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Ketidakpastian Penyaliban Yesus
muslim_netral wrote:SEGOROWEDI wrote:
jangan asal ngarang..
tunjukkan bukti kisah wafatnya isa!!
Lha itu kan pendapat bukan fakta, wallahualam
setahuku..
pendapat itu disokong bukti/data, bukan asal mangap
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Ketidakpastian Penyaliban Yesus
SEGOROWEDI wrote:
setahuku..
pendapat itu disokong bukti/data, bukan asal mangap
Umur manusia biasa normalnya tidak melebihi 100 tahun, kalau ada pengecualian untuk kasus khusus saya tidak tau.
muslim_netral- SERSAN MAYOR
-
Posts : 232
Kepercayaan : Islam
Location : Bandung
Join date : 14.02.13
Reputation : 52
Re: Ketidakpastian Penyaliban Yesus
tidak tahu, mending diem..
jangan ngarang
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Ketidakpastian Penyaliban Yesus
SEGOROWEDI wrote:
tidak tahu, mending diem..
jangan ngarang
Menurutku TS itu tidak ngarang, karena dia menunjukkan ayat suci Al Qur'an sebagai buktinya. Belum lagi ada hadits yang menyatakan bahwa Nabi Isa/Yesus as sudah wafat secara wajar dalam usia 120 tahun (Kanzul Ummal) dan kuburan Nabi Isa/Yesus as sudah ditemukan di desa Khanyar, Srinagar, Kashmir, India Utara dimana keturunan Yesus yang menjaga kuburannya. Keturunan Nabi Isa/Yesus as sekarang ini sudah menganut agama Islam.
Temuan ini memang menyakitkan orang-orang yang menganut paham PENEBUSAN DOSA, yakni doktrin yang GUGUR.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Ketidakpastian Penyaliban Yesus
PENYALIBAN YESUS MENURUT SUMBER SEKULER
1. CORNELIUS TACITUS
Seorang sejarawan Romawi yang lahir sekitar 52 – 54 masehi dan meninggal sekitar 120 M. Ditahun 112 M menjadi Gubernur Asia. Mengarang buku Annals yang berisi sejarah kekaisaran Romawi periode 14 M – 68 M. Dalam bukunya Annals, volume XV, tentang Nero, Tacitus menuliskan :
Sumber :
Apologetika
Josh McDowell
Gandum Mas, 2002, jilid 1, halaman 44 :
…… Nero dari keaiban oleh karena dituduh telah sengaja menimbulkan kebakaran besar di Roma. Jadi untuk menghentikan desas desus itu dia mengalihkan tuduhan dengan memfitnah dan menghukum dengan siksaan paling keji terhadap orang-orang yang disebut Kristen, yang dibenci karena kejahatannya. KRISTUS YANG MENJADI PENDIRI KEPERCAYAAN ITU, TELAH DIHUKUM MATI OLEH PONTIUS PILATUS, wali negeri Yudea dibawah pemerintahan Tiberius ………
2. LUCIANUS DARI SAMOSATA
Seorang filsuf dan sejarawan Yunani yang lahir di Samosata tahun 120 M dan meninggal sekitar 180 M di Athena. Dalam salah satu bukunya The Passing Perregrinus, Lucianus menuliskan sebagai berikut :
Sumber :
Ibid, halaman 139 :
…… ORANG YANG DISALIBKAN DI PALESTINA karena memperkenalkan aliran kepercayaan baru ini kepada dunia
…. Selanjutnya pemimpin mereka yang pertama-tama meyakinkan bahwa mereka semua adalah saling bersaudara …. Dengan menyangkal dewa-dewa Yunani dan menyembah pecundang yang DISALIBKAN itu sendiri serta mentaati hukum-hukumnya …
3. FLAVIUS JOSEPHUS
Nama aslinya adalah Joseph bin Matthias, seorang sejarawan Yahudi yang lahir tahun 37 M di Yerusalem dan meninggal tahun 100 M di Roma. Di tahun 93 M menuliskan buku Antiquitates Judaicae, yang terdiri dari 20 buku yang menuliskan sejarah Yahudi dari penciptaan hingga pecahnya pemberontakan tahun 66 – 70 M. Dalam buku ke 18 menuliskan sebagai berikut :
Sumber :
Ibid, halaman 139 :
Pada masa inilah Yesus, seorang manusia bijaksana, kalau boleh disebut manusia ….. Dia adalah Kristus, dan ketika Pilatus atas desakan orang-orang penting diantara kita, telah MENGHUKUMNYA DIKAYU SALIB, mereka yang mengasihinya sejak semula tidak melupakan dia karena dia telah MENAMPAKKAN DIRI lagi kepada mereka dalam keadaan hidup pada hari ketiga ……
4. TALMUD YAHUDI
Talmud Babilonnia memberikan informasi sebagai berikut :
Sumber :
Ibid, halaman 144
Pada hari sebelum paskah merka MENGGANTUNG YESHU (DARI NAZARETH) dan selama 40 hari sebelumnya telah beredar pengumuman yang mengatakan bahwa (Yeshu dari Nazaret) akan dilontari batu ……. Tetapi karena tidak ayang datang untuk membela dia, mereka menyalibkannya pada hari menjelang Paskah”
Jadi sumber sejarawan sekuler Romawi, Yunani dan Yahudi yang saat itu memusuhi agama Kristenpun menuliskan tentang penyaliban Yesus dan penampakannya kepada murid-muridnya.
hanya buku muhammad saw terjadi KESALAHAN IDENTIFIKASI peristiwa Penyaliban
1. CORNELIUS TACITUS
Seorang sejarawan Romawi yang lahir sekitar 52 – 54 masehi dan meninggal sekitar 120 M. Ditahun 112 M menjadi Gubernur Asia. Mengarang buku Annals yang berisi sejarah kekaisaran Romawi periode 14 M – 68 M. Dalam bukunya Annals, volume XV, tentang Nero, Tacitus menuliskan :
Sumber :
Apologetika
Josh McDowell
Gandum Mas, 2002, jilid 1, halaman 44 :
…… Nero dari keaiban oleh karena dituduh telah sengaja menimbulkan kebakaran besar di Roma. Jadi untuk menghentikan desas desus itu dia mengalihkan tuduhan dengan memfitnah dan menghukum dengan siksaan paling keji terhadap orang-orang yang disebut Kristen, yang dibenci karena kejahatannya. KRISTUS YANG MENJADI PENDIRI KEPERCAYAAN ITU, TELAH DIHUKUM MATI OLEH PONTIUS PILATUS, wali negeri Yudea dibawah pemerintahan Tiberius ………
2. LUCIANUS DARI SAMOSATA
Seorang filsuf dan sejarawan Yunani yang lahir di Samosata tahun 120 M dan meninggal sekitar 180 M di Athena. Dalam salah satu bukunya The Passing Perregrinus, Lucianus menuliskan sebagai berikut :
Sumber :
Ibid, halaman 139 :
…… ORANG YANG DISALIBKAN DI PALESTINA karena memperkenalkan aliran kepercayaan baru ini kepada dunia
…. Selanjutnya pemimpin mereka yang pertama-tama meyakinkan bahwa mereka semua adalah saling bersaudara …. Dengan menyangkal dewa-dewa Yunani dan menyembah pecundang yang DISALIBKAN itu sendiri serta mentaati hukum-hukumnya …
3. FLAVIUS JOSEPHUS
Nama aslinya adalah Joseph bin Matthias, seorang sejarawan Yahudi yang lahir tahun 37 M di Yerusalem dan meninggal tahun 100 M di Roma. Di tahun 93 M menuliskan buku Antiquitates Judaicae, yang terdiri dari 20 buku yang menuliskan sejarah Yahudi dari penciptaan hingga pecahnya pemberontakan tahun 66 – 70 M. Dalam buku ke 18 menuliskan sebagai berikut :
Sumber :
Ibid, halaman 139 :
Pada masa inilah Yesus, seorang manusia bijaksana, kalau boleh disebut manusia ….. Dia adalah Kristus, dan ketika Pilatus atas desakan orang-orang penting diantara kita, telah MENGHUKUMNYA DIKAYU SALIB, mereka yang mengasihinya sejak semula tidak melupakan dia karena dia telah MENAMPAKKAN DIRI lagi kepada mereka dalam keadaan hidup pada hari ketiga ……
4. TALMUD YAHUDI
Talmud Babilonnia memberikan informasi sebagai berikut :
Sumber :
Ibid, halaman 144
Pada hari sebelum paskah merka MENGGANTUNG YESHU (DARI NAZARETH) dan selama 40 hari sebelumnya telah beredar pengumuman yang mengatakan bahwa (Yeshu dari Nazaret) akan dilontari batu ……. Tetapi karena tidak ayang datang untuk membela dia, mereka menyalibkannya pada hari menjelang Paskah”
Jadi sumber sejarawan sekuler Romawi, Yunani dan Yahudi yang saat itu memusuhi agama Kristenpun menuliskan tentang penyaliban Yesus dan penampakannya kepada murid-muridnya.
hanya buku muhammad saw terjadi KESALAHAN IDENTIFIKASI peristiwa Penyaliban
Paradise OK- LETNAN SATU
-
Posts : 2422
Kepercayaan : Protestan
Location : child thousand island
Join date : 26.02.14
Reputation : 7
Re: Ketidakpastian Penyaliban Yesus
Firman Allah di dalam Al Qur'an dan Injil memberitahukan kepada kita bahwa Yesus tidak mati disalib.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Ketidakpastian Penyaliban Yesus
Kedunghalang wrote:Firman Allah di dalam Al Qur'an dan Injil memberitahukan kepada kita bahwa Yesus tidak mati disalib.
kalau terjadi kesalahan identifikasi/disinformasi/pembengkokan/korupsi dibuku muhammad saw tentang peristiwa penyaliban, itu benar
sekalian dung biar argumen anda dianggap berkualitas, tunjukin berdasarkan informasi bersumber dari Injil/Alkitab bahwa Yesus tidak mati disalib
fakta sejarah/sumber sekuler di luar injilpun mencatat peristiwa penyaliban. sdh saya tampilkan/buktkan
Paradise OK- LETNAN SATU
-
Posts : 2422
Kepercayaan : Protestan
Location : child thousand island
Join date : 26.02.14
Reputation : 7
Re: Ketidakpastian Penyaliban Yesus
Paradise OK wrote:Kedunghalang wrote:Firman Allah di dalam Al Qur'an dan Injil memberitahukan kepada kita bahwa Yesus tidak mati disalib.
kalau terjadi kesalahan identifikasi/disinformasi/pembengkokan/korupsi dibuku muhammad saw tentang peristiwa penyaliban, itu benar
sekalian dung biar argumen anda dianggap berkualitas, tunjukin berdasarkan informasi bersumber dari Injil/Alkitab bahwa Yesus tidak mati disalib
fakta sejarah/sumber sekuler di luar injilpun mencatat peristiwa penyaliban. sdh saya tampilkan/buktkan
Sesungguhnya di dalam Al Qur'an jelas sekali bahwa Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as tidak wafat pada tiang salib. Sedangkan - menurut Hadits - beliau as wafat secara wajar pada usia 120 tahun. Fakta-fakta berikut ini - sebagaimana dikisahkan dalam Injil - mendukung sangat kuat terhadap keterangan Al Qur'an itu:
1. Karena Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as itu seorang Rasul Allah, tidak mungkin mati pada kayu salib, karena:
a. menurut Bible, "orang yang tergantung itu terkutuklah bagi Tuhan Allah" (Ulangan 12:23), dan
b. menurut Al Qur'an: "Allah telah menetapkan 'Aku dan Rasul-rasulku pasti akan menang.' Sesungguhnya, Allah itu Maha Kuat, Maha Perkasa." (Al Mujadalah 58:22). Jadi, tidak mungkin seorang Nabi/Utusan Allah dibiarkan mati terkutuk, bahkan Allah telah menetapkan bahwa Nabi/Utusan Allah itu pasti akan menang.
2. Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as telah berdoa kepada Tuhan dalam kesakitan yang amat sangat, "biarkanlah kiranya cawan (ujian kematian di atas salib) ini lepas dariku" (Markus 14:36; Matius 26:29; Lukas 22:42); dan doa beliau as telah terkabul (Iberani 5:7).
3. Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as, sebelumnya, telah mengabarkan bahwa seperti Nabi Yunus as yang telah masuk ke dalam perut ikan dan telah keluar lagi hidup-hidup (Matius 12:40), beliau as pun akan tinggal dalam perut bumi selama tiga hari, dan akan keluar lagi hidup-hidup.
4. Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as telah menubuatkan pula bahwa beliau as akan pergi mencari 10 dari 12 suku Bani Israil yang hilang / sesat (Yohanes 10:16). Bahkan orang-orang Yahudi di masa beliau as pun percaya bahwa suku-suku bangsa Israil yang hilang itu telah terpencar ke berbagai negeri (Yohanes 7:34-35).
5. Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as telah terpancang pada tiang salib hanya selama kira-kira tiga jam (Yohanes 19:14) dan sebagai orang yang memiliki kesehatan jasmani yang normal, beliau as tidak mungkin wafat dalam waktu yang sependek itu.
6. Segera setelah Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as diturunkan dari tiang salib, pinggang beliau as ditusuk, kemudian darah serta air keluar darinya. Hal demikian merupakan tanda yang pasti bahwa beliau as pada waktu itu masih hidup (Yohanes 19:34).
7. Orang-orang Yahudi merasa tidak yakin tentang kematian Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as, sebab mereka telah meminta kepada Pilatus untuk menempatkan penjaga di kuburannya: "supaya jangan murid-muridnya datang mencuri dia, serta mengatakan kepada kaum, bahwa ia sudah bangkit dari antara orang mati" (Matius 27:64).
8. Dalam kitab Injil manapun, tidak ada satupun pernyataan tertulis dari seorang sakti yang menegaskan bahwa Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as telah wafat ketika beliau as diturunkan dari tiang salib atau ketika beliau as berada dalam kuburan khas orang-orang Yahudi. Lagi pula, tak seorang pun dari antara murid-murid beliau as hadir di tempat kejadian, semuanya melarikan diri tatkala beliau as dibawa ke tempat penyaliban. Rupanya, kejadian sesungguhnya adalah, karena impian istri Pilatus yang mengingatkannya "Jangan berbuat barang apa pun ke atas orang yang benar itu" (Matius 27:19), maka Pilatus, penguasa yang mewakili pemerintahan Romawi pada waktu itu, percaya bahwa Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as tidak bersalah. Kemudian, Pilatus bersekongkol dengan Yusuf Arimatea - seorang tokoh dari Ikatan Persaudaraan Essenes, tempat Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as pernah menjadi anggotanya, sebelum beliau as diutus Allah sebagai Nabi - untuk menolong jiwa beliau as. Sidang pemeriksaan perkara Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as berlangsung pada hari Jum'at, karena Pilatus dengan sengaja mengulur-ulur waktu, dengan maksud bahwa esok harinya jatuh pada hari Sabat, saat orang-orang terhukum salib tidak boleh dibiarkan tetap di atas tiang salib sesudah matahari terbenam. Ketika pada akhirnya Pilatus merasa terpaksa menghukum Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as karena desakan para pendeta Yahudi, ia memberikan keputusannya hanya tiga jam sebelum terbenamnya matahari, dengan demikian keadaan pada waktu itu meyakinkan dirinya bahwa tidak ada orang yang normal kesehatannya tinggal di atas tiang salib dalam waktu sesingkat itu dapat mati. Selain itu, Pilatus telah sudi mengusahakan agar Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as diberi anggur atau cuka dicampur dengan rempah-rempah mur (myrrh) untuk mengurangi rasa sakit beliau as. Setelah tiga jam tergantung, beliau as diturunkan dari tiang salib dalam keadaan pingsan karena pengaruh mur (myrrh) yang diminumkan kepada beliau as, Pilatus dengan senang hati mengabulkan permintaan Yusuf Arimatea, dan menyerahkan badan beliau as kepadanya. Lain halnya dengan kedua penjahat yang disalibkan bersamaan dengan Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as, tulang-tulang beliau as tidak dipatahkan, dan Yusuf Arimatea telah meletakkan badan beliau as di suatu rongga (dalam kuburan khas orang-orang Yahudi) yang ruangnya luas, digali di bagian samping bukit padas. Ketika itu tidak ada ilmu pemeriksaan mayat (medical autopsy), tidak ada percobaan stethoscopis, tidak diadakan pemeriksaan dari segi hukum dengan pertolongan kesaksian dari mereka yang terakhir bersama beliau as (Lihat buku "Mystical life of Yesus" oleh H. Spencer Lewis).
9. Marham Isa (salep Isa) yang terkenal itu dibuat dan dipakai untuk mengobati luka-luka Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as, dan beliau as diurus serta dirawat oleh Yusuf Arimatea dan Nicodemus yang juga seorang yang sangat terpelajar dan anggota yang amat terhormat dari Ikatan Persaudaraan Essenes.
10. Setelah luka-luka beliau cukup sembuh, Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as meninggalkan kuburan khas orang-orang Yahudi itu dan menemui beberapa murid beliau as dan bersantap bersama mereka, lalu menempuh perjalanan jauh dari Yerusalem ke Galilea dengan berjalan kaki (Lukas 24:50).
Dua pendapat yang berbeda tersebar di tengah-tengah orang-orang Yahudi mengenai dugaan kematian Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as. Beberapa di antara mereka berpendapat bahwa beliau as pertama-tama dibunuh, kemudian badan beliau as digantung pada tiang salib, sedang yang lainnya berpendapat bahwa beliau as dibunuh dengan cara dipakukan pada tiang salib. Pendapat pertama tercermin dalam Kisah Rasul-rasul 5:30, kita baca, "Yang sudah kamu ini bunuh dan menggantungkan dia pada kayu itu." Al Qur'an membantah kedua pendapat itu dengan manyatakan, "mereka tidak membunuhnya, dan tidak pula mematikannya di atas salib." Pertama, Al Qur'an menolak pembunuhan Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as dalam bentuk apapun, dan selanjutnya menyangkal cara pembunuhan yang khas dengan menggantungkan beliau as pada tiang salib. Tetapi, Al Qur'an tidak menolak bahwa Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as digantung pada tiang salib; Al Qur'an hanya menyangkal kewafatannya di atas tiang salib.
Terakhir diubah oleh Kedunghalang tanggal Mon Jul 14, 2014 9:43 pm, total 1 kali diubah
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Ketidakpastian Penyaliban Yesus
Kedunghalang wrote:Firman Allah di dalam Al Qur'an dan Injil memberitahukan kepada kita bahwa Yesus tidak mati disalib.
disalib atau tidak aja
BUNTU
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Ketidakpastian Penyaliban Yesus
ceplosan isa mati umur 120 tahun
NYONTEK ini:
Kej 6:3
Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja."
tapi secara NGAWUR
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Ketidakpastian Penyaliban Yesus
SEGOROWEDI wrote:Kedunghalang wrote:Firman Allah di dalam Al Qur'an dan Injil memberitahukan kepada kita bahwa Yesus tidak mati disalib.
disalib atau tidak aja
BUNTU
Bukan BUNTU, tapi SEGO yang TELMI.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Ketidakpastian Penyaliban Yesus
SEGOROWEDI wrote:
ceplosan isa mati umur 120 tahun
NYONTEK ini:
Kej 6:3
Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja."
tapi secara NGAWUR
Hadits Kanzul Ummal yang menyatakan umur Isa Ibnu Maryam as (bukan umar manusia) adalah 120 tahun.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Ketidakpastian Penyaliban Yesus
Kedunghalang wrote:SEGOROWEDI wrote:Kedunghalang wrote:Firman Allah di dalam Al Qur'an dan Injil memberitahukan kepada kita bahwa Yesus tidak mati disalib.
disalib atau tidak aja
BUNTU
Bukan BUNTU, tapi SEGO yang TELMI.
malah personal attacking..
stuntman vs jackie chen
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Ketidakpastian Penyaliban Yesus
Disalib = Digantung di tiang salib sampai mati
Yesus tidak mati disalib = Yesus digantung di tiang salib, tetapi tidak sampai mati, sehingga Doktrin Penebusan Dosa GUGUR.
Yesus tidak mati disalib = Yesus digantung di tiang salib, tetapi tidak sampai mati, sehingga Doktrin Penebusan Dosa GUGUR.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Ketidakpastian Penyaliban Yesus
Kedunghalang wrote:Paradise OK wrote:Kedunghalang wrote:Firman Allah di dalam Al Qur'an dan Injil memberitahukan kepada kita bahwa Yesus tidak mati disalib.
kalau terjadi kesalahan identifikasi/disinformasi/pembengkokan/korupsi dibuku muhammad saw tentang peristiwa penyaliban, itu benar
sekalian dung biar argumen anda dianggap berkualitas, tunjukin berdasarkan informasi bersumber dari Injil/Alkitab bahwa Yesus tidak mati disalib
fakta sejarah/sumber sekuler di luar injilpun mencatat peristiwa penyaliban. sdh saya tampilkan/buktkan
Sesungguhnya di dalam Al Qur'an jelas sekali bahwa Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as tidak wafat pada tiang salib. Sedangkan - menurut Hadits - beliau as wafat secara wajar pada usia 120 tahun. Fakta-fakta berikut ini - sebagaimana dikisahkan dalam Injil - mendukung sangat kuat terhadap keterangan Al Qur'an itu:
1. Karena Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as itu seorang Rasul Allah, tidak mungkin mati pada kayu salib, karena:
a. menurut Bible, "orang yang tergantung itu terkutuklah bagi Tuhan Allah" (Ulangan 12:23), dan
b. menurut Al Qur'an: "Allah telah menetapkan 'Aku dan Rasul-rasulku pasti akan menang.' Sesungguhnya, Allah itu Maha Kuat, Maha Perkasa." (Al Mujadalah 58:22). Jadi, tidak mungkin seorang Nabi/Utusan Allah dibiarkan mati terkutuk, bahkan Allah telah menetapkan bahwa Nabi/Utusan Allah itu pasti akan menang.
2. Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as telah berdoa kepada Tuhan dalam kesakitan yang amat sangat, "biarkanlah kiranya cawan (ujian kematian di atas salib) ini lepas dariku" (Markus 14:36; Matius 26:29; Lukas 22:42); dan doa beliau as telah terkabul (Iberani 5:7).
3. Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as, sebelumnya, telah mengabarkan bahwa seperti Nabi Yunus as yang telah masuk ke dalam perut ikan dan telah keluar lagi hidup-hidup (Matius 12:40), beliau as pun akan tinggal dalam perut bumi selama tiga hari, dan akan keluar lagi hidup-hidup.
4. Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as telah menubuatkan pula bahwa beliau as akan pergi mencari 10 dari 12 suku Bani Israil yang hilang / sesat (Yohanes 10:16). Bahkan orang-orang Yahudi (suku Farisi & Saduki) di masa beliau as pun percaya bahwa suku-suku bangsa Israil yang hilang itu telah terpencar ke berbagai negeri (Yohanes 7:34-35).
5. Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as telah terpancang pada tiang salib hanya selama kira-kira tiga jam (Yohanes 19:14) dan sebagai orang yang memiliki kesehatan jasmani yang normal, beliau as tidak mungkin wafat dalam waktu yang sependek itu.
6. Segera setelah Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as diturunkan dari tiang salib, pinggang beliau as ditusuk, kemudian darah serta air keluar darinya. Hal demikian merupakan tanda yang pasti bahwa beliau as pada waktu itu masih hidup (Yohanes 19:34).
7. Orang-orang Yahudi merasa tidak yakin tentang kematian Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as, sebab mereka telah meminta kepada Pilatus untuk menempatkan penjaga di kuburannya: "supaya jangan murid-muridnya datang mencuri dia, serta mengatakan kepada kaum, bahwa ia sudah bangkit dari antara orang mati" (Matius 27:64).
8. Dalam kitab Injil manapun, tidak ada satupun pernyataan tertulis dari seorang sakti yang menegaskan bahwa Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as telah wafat ketika beliau as diturunkan dari tiang salib atau ketika beliau as berada dalam kuburan khas orang-orang Yahudi. Lagi pula, tak seorang pun dari antara murid-murid beliau as hadir di tempat kejadian, semuanya melarikan diri tatkala beliau as dibawa ke tempat penyaliban. Rupanya, kejadian sesungguhnya adalah, karena impian istri Pilatus yang mengingatkannya "Jangan berbuat barang apa pun ke atas orang yang benar itu" (Matius 27:19), maka Pilatus, penguasa yang mewakili pemerintahan Romawi pada waktu itu, percaya bahwa Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as tidak bersalah. Kemudian, Pilatus bersekongkol dengan Yusuf Arimatea - seorang tokoh dari Ikatan Persaudaraan Essenes, tempat Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as pernah menjadi anggotanya, sebelum beliau as diutus Allah sebagai Nabi - untuk menolong jiwa beliau as. Sidang pemeriksaan perkara Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as berlangsung pada hari Jum'at, karena Pilatus dengan sengaja mengulur-ulur waktu, dengan maksud bahwa esok harinya jatuh pada hari Sabat, saat orang-orang terhukum salib tidak boleh dibiarkan tetap di atas tiang salib sesudah matahari terbenam. Ketika pada akhirnya Pilatus merasa terpaksa menghukum Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as karena desakan para pendeta Yahudi, ia memberikan keputusannya hanya tiga jam sebelum terbenamnya matahari, dengan demikian keadaan pada waktu itu meyakinkan dirinya bahwa tidak ada orang yang normal kesehatannya tinggal di atas tiang salib dalam waktu sesingkat itu dapat mati. Selain itu, Pilatus telah sudi mengusahakan agar Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as diberi anggur atau cuka dicampur dengan rempah-rempah mur (myrrh) untuk mengurangi rasa sakit beliau as. Setelah tiga jam tergantung, beliau as diturunkan dari tiang salib dalam keadaan pingsan karena pengaruh mur (myrrh) yang diminumkan kepada beliau as, Pilatus dengan senang hati mengabulkan permintaan Yusuf Arimatea, dan menyerahkan badan beliau as kepadanya. Lain halnya dengan kedua penjahat yang disalibkan bersamaan dengan Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as, tulang-tulang beliau as tidak dipatahkan, dan Yusuf Arimatea telah meletakkan badan beliau as di suatu rongga (dalam kuburan khas orang-orang Yahudi) yang ruangnya luas, digali di bagian samping bukit padas. Ketika itu tidak ada ilmu pemeriksaan mayat (medical autopsy), tidak ada percobaan stethoscopis, tidak diadakan pemeriksaan dari segi hukum dengan pertolongan kesaksian dari mereka yang terakhir bersama beliau as (Lihat buku "Mystical life of Yesus" oleh H. Spencer Lewis).
9. Marham Isa (salep Isa) yang terkenal itu dibuat dan dipakai untuk mengobati luka-luka Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as, dan beliau as diurus serta dirawat oleh Yusuf Arimatea dan Nicodemus yang juga seorang yang sangat terpelajar dan anggota yang amat terhormat dari Ikatan Persaudaraan Essenes.
10. Setelah luka-luka beliau cukup sembuh, Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as meninggalkan kuburan khas orang-orang Yahudi itu dan menemui beberapa murid beliau as dan bersantap bersama mereka, lalu menempuh perjalanan jauh dari Yerusalem ke Galilea dengan berjalan kaki (Lukas 24:50).
Dua pendapat yang berbeda tersebar di tengah-tengah orang-orang Yahudi mengenai dugaan kematian Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as. Beberapa di antara mereka berpendapat bahwa beliau as pertama-tama dibunuh, kemudian badan beliau as digantung pada tiang salib, sedang yang lainnya berpendapat bahwa beliau as dibunuh dengan cara dipakukan pada tiang salib. Pendapat pertama tercermin dalam Kisah Rasul-rasul 5:30, kita baca, "Yang sudah kamu ini bunuh dan menggantungkan dia pada kayu itu." Al Qur'an membantah kedua pendapat itu dengan manyatakan, "mereka tidak membunuhnya, dan tidak pula mematikannya di atas salib." Pertama, Al Qur'an menolak pembunuhan Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as dalam bentuk apapun, dan selanjutnya menyangkal cara pembunuhan yang khas dengan menggantungkan beliau as pada tiang salib. Tetapi, Al Qur'an tidak menolak bahwa Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as digantung pada tiang salib; Al Qur'an hanya menyangkal kewafatannya di atas tiang salib.
terjadi kesalahan identifikasi oleh muhammad saw tentang kisah penyaliban sehingga berkontradiksi dgn tulisan dalam Injil, pun tentang hal penyaliban antara sesama kaum muslimin/mah berbeda pendapat
ada fakat tulisan/sejarah sekuler di luar injil mendukung/membuktikan bahwa kisah penyaliban Yesus dalam injil benar2 terjadi
alquran ?? tdk ada referensi manapun dijadikan acuan/pembanding
contoh lainnya : kisah tokoh Abraham dlm Alkitab PL hubungannya dgn tanah Ur dan kota2 kuno lainnya dianggap mitos, TELAH TERBUKTIKAN secara arkeologi, yg sebelumnya menjadi cibiran kaum skeptis tentang kebenaran sejarah tulisan Alkitab
Paradise OK- LETNAN SATU
-
Posts : 2422
Kepercayaan : Protestan
Location : child thousand island
Join date : 26.02.14
Reputation : 7
Re: Ketidakpastian Penyaliban Yesus
Kedunghalang wrote:Disalib = Digantung di tiang salib sampai mati
Yesus tidak mati disalib = Yesus digantung di tiang salib, tetapi tidak sampai mati, sehingga Doktrin Penebusan Dosa GUGUR.
kalau disalib saja tidak
ya gak perlu cuap-cuap tidak mati disalib
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Ketidakpastian Penyaliban Yesus
SEGOROWEDI wrote:Kedunghalang wrote:Disalib = Digantung di tiang salib sampai mati
Yesus tidak mati disalib = Yesus digantung di tiang salib, tetapi tidak sampai mati, sehingga Doktrin Penebusan Dosa GUGUR.
kalau disalib saja tidak
ya gak perlu cuap-cuap tidak mati disalib
Yesus tidak mati disalib = Yesus digantung di tiang salib, tetapi tidak sampai mati, sehingga jelas dipahami oleh orang-orang Kristen bahwa Doktrin Penebusan Dosa GUGUR.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Ketidakpastian Penyaliban Yesus
jika tidak mati, lantas kenapa dimasukan ke dalam kubur?Yesus digantung di tiang salib, tetapi tidak sampai mati
aliumar- LETNAN SATU
-
Posts : 2663
Kepercayaan : Katolik
Location : Padang
Join date : 20.06.12
Reputation : 29
Halaman 1 dari 7 • 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
Similar topics
» Pengacara Kenya Gugat Penyaliban Yesus Kristus
» ALQURAN MEMBINGUNI UMATNYA SOAL PERISTIWA PENYALIBAN YESUS
» Prajurit yg menjaga yesus setelah Prosesi Penyaliban diserang Zombie
» Benarkah Yesus dibius sampai teler dengan minuman keras pada saat penyaliban
» Diskusi Seru Seputar penyaliban
» ALQURAN MEMBINGUNI UMATNYA SOAL PERISTIWA PENYALIBAN YESUS
» Prajurit yg menjaga yesus setelah Prosesi Penyaliban diserang Zombie
» Benarkah Yesus dibius sampai teler dengan minuman keras pada saat penyaliban
» Diskusi Seru Seputar penyaliban
Halaman 1 dari 7
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik