Paradise OK VS dee nee : "MENGUJI KEORISINILAN ALKITAB (INJIL) DENGAN ALQURAN"
Halaman 1 dari 1 • Share
Paradise OK VS dee nee : "MENGUJI KEORISINILAN ALKITAB (INJIL) DENGAN ALQURAN"
Sejarah teks Al-Qur’an dengan PB sebetulnya telah melalui jalan yang hampir sama. Dimana keduanya melalui serangkaian pemilihan variasi teks, tindakan mengcopy, kesalahan-kesalahan pengcopyan, editing, perbaikan dan standarisasi.
Pendapat seperti ini tidak disetujui oleh kalangan muslim orthodoks yang meyakini bahwa Al-Qur’an sudah sama persis sejak jaman Muhammad SAW hidup hingga era modern sekarang ini. Namun pendapat ini mulai ditinggalkan beberapa muslim moderat yang menyadari bahwa dari sisi kesejarahan tidak menyokong pendapat tersebut.
Secara garis besar, perbedaan terletak pada :
1. Bagaimana standarisasi dilakukan :
a. Muslim :
Standarisasi yang dilakukan terhadap Al-Qur’an adalah TERHADAP TEKSnya
b. Kristen :
Standarisasi terhadap PB adalah terhadap KITAB MANA YANG DITERIMA sebagai bagian PB.
2. Bagaimana menyikapi perbedaan variasi teks :
a. Muslim :
i. menginginkan SATU TEKS untuk Al-Qur’an yang digunakan diseluruh dunia, sehingga otoritas muslim harus MENGELIMINIR perbedaan teks.
ii. tidak lagi melakukan kritik teks dengan mengacu pada mushaf kuno
b. Kristen :
i. menerima adanya PERBEDAAN TEKS manuskrip kuno
ii. tetap melakukan penelitian terhadap manuskrip-manuskrip kuno yang ditemukan kemudian, jika ditemukan perbedaan tetap akan diakomodir dalam terjemahan-terjemahan modern dengan memberikan catatan.
Demikian perbandingan singkat sejarah Al-Qur’an dengan Perjanjian Baru (Injil).
@Den mulai dgn yg ini dulu :
I. PENULISAN KITAB
I.1. AL-QUR’AN
Catatan-catatan Al-Qur’an telah dituliskan disaat Muhammad SAW masih hidup namun tidak dikumpulkan dalam satu buku. Justru pengumpulan dalam bentuk buku kemudian dilakukan oleh sahabat-sahabat nabi yang masing-masing membuat koleksi mushafnya sendiri-sendiri
Sumber :
Rekonstruksi Sejarah Al-qur’an
Taufik Adnan Amal
FKBA, Agustus 2001, halaman 158 – 159
Skema mushaf-mushaf awal ini – baik mashahif primer maupun sekunder – dapat dikemukakan sebagai berikut :
A. Mushaf Primer
1. Mushaf Salim ibn Ma’qil
2. Mushaf Umar ibn Khatab
3. Mushaf Ubay ibn Ka’b
4. Mushaf Ibn Mas’ud
5. Mushaf Ali ibn abi Thalib
6. Mushaf Abu Musa al Asy’ari
7. Mushaf Hafsah bint Umar
8. Mushaf Zaid ibn Tsabit
9. Mushaf Aisyah bint Abu Bakar
10. Mushaf Ummu Salamah (w. 59 H)
11. Mushaf Abdullah ibn Amr (w. 65 H)
12. Mushaf Ibn Abbas
13. Mushaf Ibn Zubayr
14. Mushaf Ubayd ibn Umair (w. 74 H)
15. Mushaf Anas ibn Malik (w. 91 H)
B. Mushaf-mushaf sekunder :
1. Mushaf Alqama ibn Qais (w. 62 H)
2. Mushaf al Rabi ibn Khutsaim (w. 64 H)
3. Mushaf al-Harits ibn Suwaid (w. 70 H)
4. Mushaf al-Aswad ibn Yazid (w. 74 H)
5. Mushaf Hiththan (w. 73 H)
6. Mushaf Thalhah ibn Musharrif (w. 112 H)
7. Mushaf al-A’masy (w. 148 H)
8. Mushaf Said ibn Jubayr (w. 94 H)
9. Mushaf Mujahid (w. 101 H)
10. Mushaf Ikrimah (w.105 H)
11. Mushaf Atha ibn Abi Rabah (w. 115 H)
12. Mushaf Shalih ibn Kaisan (w. 144 H)
13. Mushaf Jafar al-Shadiq
Daftar tersebut dikutip dari buku Kitab al-Mashahif yang disusun oleh Ibn Abi Dawud (w. 316 H). Antar mushaf sahabat tersebut memang tidak sama seperti terekam dalam pandangan dibawah ini.
Sumber :
Merenungkan Sejarah Alquran
Luthfi Assyaukanie.
Dosen Sejarah Pemikiran Islam di Universitas Paramadina, Jakarta
Sebelum Uthman bin Affan (w. 35 H), khalifah ketiga, memerintahkan satu standarisasi Alquran yang kemudian dikenal dengan “Mushaf Uthmani,” pada masa itu TELAH BEREDAR PULUHAN –KALAU BUKAN RATUSAN -- mushaf yang dinisbatkan kepada para sahabat Nabi. Beberapa sahabat Nabi memiliki MUSHAFNYA SENDIRI-SENDIRI YANG BERBEDA SATU SAMA LAIN, baik dalam hal bacaan, susunan ayat dan surah, maupun jumlah ayat dan surah.
I .2. INJIL
Pengajaran Yesus tidak ditulis sendiri olehNya, melainkan oleh muridnya, yang tercatat menuliskan adalah Matius sesuai kesaksian murid rasul Yohanes yaitu Papias. Ke 4 Injil adalah hasil tulisan yang menginformasikan ucapan-ucapan dan tindakan Yesus yang ditulis oleh 4 orang yaitu Matius, Markus, Lukas (juga menulis Kisah Para Rasul) dan Yohanes (juga menulis 1,2 dan 3 Yohanes dan Wahyu). Mereka menuliskan dengan inspirasi dari Tuhan (2 Petrus 20 – 21) bagi komunitas yang berbeda-beda.
Mereka menuliskan dengan cara dan gaya penulisan mereka sendiri-sendiri sesuai dengan komunitas yang mereka layani. Sebagian besar penulis-penulis ini adalah saksi mata langsung dari apa yang diajarkan dan dilakukan oleh Yesus. Antar ke 4 Injil memang tidak identik karena dituliskan oleh 4 orang yang berbeda.
Sejarah mencatat bahwa pernah ada usaha oleh Tatianus untuk membuat satu buku karangan Injil yang mensinergikan ke 4 Injil tersebut.
Sumber :
Rangkuman Sejarah Gereja Kristiani
G. Van Schie
Penerbit Obor, cetakan 1, jilid 1, halaman 424 :
Sekitar tahun 170 Tatianus mengarang buku yang berjudul Diatessaron, semacam injil pukul rata, dengan mengambil unsur dari keempat karangan Injil dan dari beberapa sumber lainnya. Namun kitab Diatessaron ini tidak pernah digunakan oleh bapa-bapa gereja karena jelas adalah karangan belakangan.
Waktu penulisan kitab-kitab PB (sumber program Alkitab ver. 2.7)
Injil Matius : 60 an M
Injil Markus : 55 M – 65 M
Injil Lukas : 60 M – 63 M
Injil Yohanes : 80 M – 95 M
KPR : 63 M
Roma : 57 M
1 dan 2 Korintus : 55 M – 56 M
Galatia : 48 M
Efsus : 62 M
Filipi : 63 M
Kolose : 62 M
1 dan 2 Tsalonika : 52 M – 53 M
1 dan 2 Timotius : 65 M – 67 M
Titus : 65 M – 66 M
Filemon : 62 M
Ibrani : 67 M – 69 M
Yakobus : 49 M (ada yang berpendapat 55 M)
1 dan 2 Petrus : 60 M – 68 M
1 – 3 Yohanes : 85 M – 95 M
Yudas : 70 M – 80 M
Wahyu : 90 M – 96 M
Terakhir diubah oleh Paradise OK tanggal Mon Dec 01, 2014 2:10 pm, total 2 kali diubah
Paradise OK- LETNAN SATU
-
Posts : 2422
Kepercayaan : Protestan
Location : child thousand island
Join date : 26.02.14
Reputation : 7
Re: Paradise OK VS dee nee : "MENGUJI KEORISINILAN ALKITAB (INJIL) DENGAN ALQURAN"
@TS
Agar bisa steril, Mohon Dilengkapi judulnya dengan menuliskan kedua nama ID peserta:
Misal : A vs B ... tulis topik yg ingin dibahas
Agar bisa steril, Mohon Dilengkapi judulnya dengan menuliskan kedua nama ID peserta:
Misal : A vs B ... tulis topik yg ingin dibahas
moderator 2- GLOBAL MODERATOR
-
Posts : 304
Kepercayaan : Islam
Location : Kursi Saya
Join date : 25.04.13
Reputation : 10
Re: Paradise OK VS dee nee : "MENGUJI KEORISINILAN ALKITAB (INJIL) DENGAN ALQURAN"
Simple nya dulu aja deh ...
Trus ... masalahnya dimana ??
Ada 1 sumber yaitu Nabi atau pemberi dakwah ... yang kemudian menyampaikan ajaran Allah pada manusia
Dalam kasus Al Quran ... sumber tersebut adalah Nabi Muhammad
Dalam kasus Injil ... sumber tersebut adalah Nabi Isa / yesus
sahabat nabi adalah mereka2 yang mengenal dan mendengar dakwah Nabi (si sumber)
Papias tetap bukan murid Yesus ... artinya dia tidak mendengar langsung dakwah Yesus
dari awal kan pertanyaan saya adalah : mana buktinya bahwa memang seperti itu yang diterima oleh murid2 Yesus ...
ngerti ga maksud saya ??
Nabi Muhammad >>> sahabat Nabi >>> jadi Al Quran
Nabi Isa >>> murid2 Yesus >>> orang yang bersaksi atas ucapan murid2 Yesus >> bahkan butuh 400 thn akhirnya ditetapkan jadi Kanonik
yang merah adalah mereka2 yang bersaksi langsung atas perkataan sumber (biru)
Jadi ... bila Al Quran disusun oleh merah ... Kanonik tidak disusun oleh merah
disitu toh bedanya
Trus ... masalahnya dimana ??
Ada 1 sumber yaitu Nabi atau pemberi dakwah ... yang kemudian menyampaikan ajaran Allah pada manusia
Dalam kasus Al Quran ... sumber tersebut adalah Nabi Muhammad
Dalam kasus Injil ... sumber tersebut adalah Nabi Isa / yesus
POK wrote:Sebelum Uthman bin Affan (w. 35 H), khalifah ketiga, memerintahkan satu standarisasi Alquran yang kemudian dikenal dengan “Mushaf Uthmani,” pada masa itu TELAH BEREDAR PULUHAN –KALAU BUKAN RATUSAN -- mushaf yang dinisbatkan kepada para sahabat Nabi. Beberapa sahabat Nabi memiliki MUSHAFNYA SENDIRI-SENDIRI YANG BERBEDA SATU SAMA LAIN, baik dalam hal bacaan, susunan ayat dan surah, maupun jumlah ayat dan surah.
sahabat nabi adalah mereka2 yang mengenal dan mendengar dakwah Nabi (si sumber)
POK wrote:Pengajaran Yesus tidak ditulis sendiri olehNya, melainkan oleh muridnya, yang tercatat menuliskan adalah Matius sesuai kesaksian murid rasul Yohanes yaitu Papias. Ke 4 Injil adalah hasil tulisan yang menginformasikan ucapan-ucapan dan tindakan Yesus yang ditulis oleh 4 orang yaitu Matius, Markus, Lukas (juga menulis Kisah Para Rasul) dan Yohanes (juga menulis 1,2 dan 3 Yohanes dan Wahyu). Mereka menuliskan dengan inspirasi dari Tuhan (2 Petrus 20 – 21) bagi komunitas yang berbeda-beda.
Papias tetap bukan murid Yesus ... artinya dia tidak mendengar langsung dakwah Yesus
dari awal kan pertanyaan saya adalah : mana buktinya bahwa memang seperti itu yang diterima oleh murid2 Yesus ...
ngerti ga maksud saya ??
Nabi Muhammad >>> sahabat Nabi >>> jadi Al Quran
Nabi Isa >>> murid2 Yesus >>> orang yang bersaksi atas ucapan murid2 Yesus >> bahkan butuh 400 thn akhirnya ditetapkan jadi Kanonik
yang merah adalah mereka2 yang bersaksi langsung atas perkataan sumber (biru)
Jadi ... bila Al Quran disusun oleh merah ... Kanonik tidak disusun oleh merah
disitu toh bedanya
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Paradise OK VS dee nee : "MENGUJI KEORISINILAN ALKITAB (INJIL) DENGAN ALQURAN"
dee-nee wrote: Simple nya dulu aja deh ...
Trus ... masalahnya dimana ??
Ada 1 sumber yaitu Nabi atau pemberi dakwah ... yang kemudian menyampaikan ajaran Allah pada manusia
Dalam kasus Al Quran ... sumber tersebut adalah Nabi Muhammad
Dalam kasus Injil ... sumber tersebut adalah Nabi Isa / yesus
Sebelum Uthman bin Affan (w. 35 H), khalifah ketiga, memerintahkan satu standarisasi Alquran yang kemudian dikenal dengan “Mushaf Uthmani,” pada masa itu TELAH BEREDAR PULUHAN –KALAU BUKAN RATUSAN -- mushaf yang dinisbatkan kepada para sahabat Nabi. Beberapa sahabat Nabi memiliki MUSHAFNYA SENDIRI-SENDIRI YANG BERBEDA SATU SAMA LAIN, baik dalam hal bacaan, susunan ayat dan surah, maupun jumlah ayat dan surah.
dee-nee wrote: sahabat nabi adalah mereka2 yang mengenal dan mendengar dakwah Nabi (si sumber)
betul pengikut muhammad saw mendengar langsung tapi masalahnya adalah MUSHAFNYA BERBEDA SATU SAMA LAIN, baik dalam hal bacaan, susunan ayat dan surah, maupun jumlah ayat dan surah.
Muslim senantiasa menyatakan bahwa :
- Al-Qur’an yang sekarang adalah sama persis dengan apa yang diterima oleh nabi SAW.
- Telah dihafalkan dengan sempurna oleh sangat banyak sahabat-sahabat nabi SAW.
- Tidak pernah ada kesalahan dalam penulisannya
- sangat cermat dalam penyusunannya
Apakah klaim tersebut benar? Ataukah hanya perwujutan keimanan saja. Uniknya jika dibaca dari tulisan-tulisan ulama-ulama kuno, justru hal yang sebaliknya yang terjadi yaitu :
- banyak bagian qur’an yang telah hilang
- banyak sahabat yang terlupakan ayat-ayat quran
Laporan sumber-sumer tradisi Islam tentang pengumpulan qur’an menyatakan bahwa qur’an belum dikumpulkan dalam satu mushaf hingga setelah nabi SAW meninggal ditahun 11 H / 632 M.
namun laporan ini ternyata berseberangan dengan beberapa laporan yang mengindikasikan bahwa nabi SAW telah mengumpulkan satu quran selama hidupnya. Kemungkinan terbesar adalah saat tahun-tahun awalnya di Madina.
Az-Sanjani, Tarikh, p 66
Diriwayatkan bahwa nabi SAW pernah berkata kepada Ali : “Hai Ali, al-Qur’an ada dibelakang tempat tidurku, (tertulis) di atas suhuf, sutera dan kertas. Ambil dan kumpulkanlah. ……… Ali menuju ketempat itu dan membungkus bahan-bahan tersebut dengan kain berwarna kuning
Jika Al-Qur’an yang dikumpulkan sendiri oleh nabi SAW ini memang ada, tampaknya sudah ikut dimusnahkan oleh Usman karena tidak ada catatan ulama kuno mengenai keberadaan Qur’an kumpulan dari nabi SAW ini. Kalau ini yang terjadi sungguh sangat berani Usman.
Semua bahan-bahan yang diperoleh Zaid bin Tsabit kemudian dituliskan dalam lembaran kertas atau perkamen namun belum dikumpulkan dalam satu mushaf dan disimpan oleh Abu Bakar.
Sumber :
- Yaqubi, Kitab al Tarikh, vol 2 p 135
- Suyuthi, al Itqan fi Ulum al Quran, vol 1 p 185, 207, 208
Kemudian, lembaran-lembaran qur’an ini tidak dipublikasikan kepada umum. Sebagian muslim tetap memiliki qur’an dalam bentuk yang tercerai-berai. Lembaran-lembaran ini tetap dalam pemilikan Abu Bakar dan kemudian Umar.
Setelah Umar meninggal suhuf kemudian disimpan oleh Hafsa (putri Umar). Usman saat menjabat khalifah kemudian meminjam suhuf dari Hafsa dan kemudian menyalinnya dan menjilid dalam satu buku qur’an. Usman membuat beberapa copy dan dikirim ke beberapa daerah Islam dan kemudian memerintahkan pembakaran semua salinan qur’an yang lainnya dimanapun ditemukan.
Sumber :
- Bukhari, vol 3 p 393-94,
- Tirmidhi, Sunan, vol 4 p 347-8
- Abu Bakr al Marwazi, Musnad Abu Bakr al Siddiq, p 99-101
- Ibn Abi Dawud, Kitab al Masahif, p 18-21
- Bayhaqi, Dalail al Nubuwwa, vol 7 p 15051
- Abu Hilal Askari, Kitab al Awail, vol 1 p 218
Tentang pembakaran salinan qur’an :
Dikutip dari :
Abi Dawud Kitab al-Masahif; dan al-Tabari, buku 1, chpt. 6, no. 2952 :
Proses pembakaran terhadap salinan Qur’an yang ditulis oleh para saksi mata oleh Usman ini tidaklah disetujui oleh komunitas muslim secara umum. Mereka menyatakan bahwa Usman telah memusnahkan kitab Allah karena sesungguhnya qur’an adalah dalam banyak bentuk, dan Usman telah memusnahkan semuanya kecuali satu.
Muslim senantiasa menyatakan bahwa :
- Al-Qur’an yang sekarang adalah sama persis dengan apa yang diterima oleh nabi SAW.
- Telah dihafalkan dengan sempurna oleh sangat banyak sahabat-sahabat nabi SAW.
- Tidak pernah ada kesalahan dalam penulisannya
- sangat cermat dalam penyusunannya
Apakah klaim tersebut benar? Ataukah hanya perwujutan keimanan saja. Uniknya jika dibaca dari tulisan-tulisan ulama-ulama kuno, justru hal yang sebaliknya yang terjadi yaitu :
- banyak bagian qur’an yang telah hilang
- banyak sahabat yang terlupakan ayat-ayat quran
Laporan sumber-sumer tradisi Islam tentang pengumpulan qur’an menyatakan bahwa qur’an belum dikumpulkan dalam satu mushaf hingga setelah nabi SAW meninggal ditahun 11 H / 632 M.
namun laporan ini ternyata berseberangan dengan beberapa laporan yang mengindikasikan bahwa nabi SAW telah mengumpulkan satu quran selama hidupnya. Kemungkinan terbesar adalah saat tahun-tahun awalnya di Madina.
Az-Sanjani, Tarikh, p 66
Diriwayatkan bahwa nabi SAW pernah berkata kepada Ali : “Hai Ali, al-Qur’an ada dibelakang tempat tidurku, (tertulis) di atas suhuf, sutera dan kertas. Ambil dan kumpulkanlah. ……… Ali menuju ketempat itu dan membungkus bahan-bahan tersebut dengan kain berwarna kuning
Jika Al-Qur’an yang dikumpulkan sendiri oleh nabi SAW ini memang ada, tampaknya sudah ikut dimusnahkan oleh Usman karena tidak ada catatan ulama kuno mengenai keberadaan Qur’an kumpulan dari nabi SAW ini. Kalau ini yang terjadi sungguh sangat berani Usman.
Semua bahan-bahan yang diperoleh Zaid bin Tsabit kemudian dituliskan dalam lembaran kertas atau perkamen namun belum dikumpulkan dalam satu mushaf dan disimpan oleh Abu Bakar.
Sumber :
- Yaqubi, Kitab al Tarikh, vol 2 p 135
- Suyuthi, al Itqan fi Ulum al Quran, vol 1 p 185, 207, 208
Kemudian, lembaran-lembaran qur’an ini tidak dipublikasikan kepada umum. Sebagian muslim tetap memiliki qur’an dalam bentuk yang tercerai-berai. Lembaran-lembaran ini tetap dalam pemilikan Abu Bakar dan kemudian Umar.
Setelah Umar meninggal suhuf kemudian disimpan oleh Hafsa (putri Umar). Usman saat menjabat khalifah kemudian meminjam suhuf dari Hafsa dan kemudian menyalinnya dan menjilid dalam satu buku qur’an. Usman membuat beberapa copy dan dikirim ke beberapa daerah Islam dan kemudian memerintahkan pembakaran semua salinan qur’an yang lainnya dimanapun ditemukan.
Sumber :
- Bukhari, vol 3 p 393-94,
- Tirmidhi, Sunan, vol 4 p 347-8
- Abu Bakr al Marwazi, Musnad Abu Bakr al Siddiq, p 99-101
- Ibn Abi Dawud, Kitab al Masahif, p 18-21
- Bayhaqi, Dalail al Nubuwwa, vol 7 p 15051
- Abu Hilal Askari, Kitab al Awail, vol 1 p 218
Tentang pembakaran salinan qur’an :
Dikutip dari :
Abi Dawud Kitab al-Masahif; dan al-Tabari, buku 1, chpt. 6, no. 2952 :
Proses pembakaran terhadap salinan Qur’an yang ditulis oleh para saksi mata oleh Usman ini tidaklah disetujui oleh komunitas muslim secara umum. Mereka menyatakan bahwa Usman telah memusnahkan kitab Allah karena sesungguhnya qur’an adalah dalam banyak bentuk, dan Usman telah memusnahkan semuanya kecuali satu.
POK wrote:Pengajaran Yesus tidak ditulis sendiri olehNya, melainkan oleh muridnya, yang tercatat menuliskan adalah Matius sesuai kesaksian murid rasul Yohanes yaitu Papias. Ke 4 Injil adalah hasil tulisan yang menginformasikan ucapan-ucapan dan tindakan Yesus yang ditulis oleh 4 orang yaitu Matius, Markus, Lukas (juga menulis Kisah Para Rasul) dan Yohanes (juga menulis 1,2 dan 3 Yohanes dan Wahyu). Mereka menuliskan dengan inspirasi dari Tuhan (2 Petrus 20 – 21) bagi komunitas yang berbeda-beda.
dee-nee wrote: Papias tetap bukan murid Yesus ... artinya dia tidak mendengar langsung dakwah Yesus
Betul Papias bukan murid Yesus, tetapi Papias seorang murid Rasul Yohanes, Murid Yesus.
Kesaksian dari Papias, yang menuliskan antara 120 M – 130 M yang terekam dalam buku kuno "Church History" V.33,4.1, oleh Eusebius (270 M – 340 M), bahwa “Matius mengumpulkan perkataan-perkataan Yesus dalam bahasa Ibrani”
Kesaksian dari Papias, yang menuliskan antara 120 M – 130 M yang terekam dalam buku kuno "Church History" V.33,4.1, oleh Eusebius (270 M – 340 M), bahwa “Matius mengumpulkan perkataan-perkataan Yesus dalam bahasa Ibrani”
dee-nee wrote: dari awal kan pertanyaan saya adalah : mana buktinya bahwa memang seperti itu yang diterima oleh murid2 Yesus ...
ngerti ga maksud saya ??
Yesus mulai pelayanannya di sekitar tahun 26 M. Ini diketahui dari :
Injil Lukas 3 : 1 yang menyatakan awal pelayanan “….. dalam tahun ke 15 pemerintahan kaisar Tiberius ….”.
Sejarah sekuler mencatat bahwa kaisar Tiberius mulai memerintah di tahun 11 M.
Jadi 11 M + 15 tahun = 26 M. Lama pelayanan Yesus adalah 3 tahun yang dicatat dalam Yoh 2, 6 dan 12 yang menyebutkan 3 masa paskah yang dilalui oleh Yesus.
Berarti masa pelayanan Yesus adalah dari tahun 26 M – 29 M.
Dalam Lukas 1 : 1 tertulis, “… banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi diantara kita”. Kitab Lukas ini ditulis antara 60 M – 63 M. Ayat diatas mengindikasikan adanya pencatatan-pencatatan yang dilakukan sebelum Lukas menuliskan injilnya.
Jadi sangat masuk akal bahwa perkataan-perkataan Yesus telah dicatatat oleh beberapa orang selama hidupnya
Injil Lukas 3 : 1 yang menyatakan awal pelayanan “….. dalam tahun ke 15 pemerintahan kaisar Tiberius ….”.
Sejarah sekuler mencatat bahwa kaisar Tiberius mulai memerintah di tahun 11 M.
Jadi 11 M + 15 tahun = 26 M. Lama pelayanan Yesus adalah 3 tahun yang dicatat dalam Yoh 2, 6 dan 12 yang menyebutkan 3 masa paskah yang dilalui oleh Yesus.
Berarti masa pelayanan Yesus adalah dari tahun 26 M – 29 M.
Dalam Lukas 1 : 1 tertulis, “… banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi diantara kita”. Kitab Lukas ini ditulis antara 60 M – 63 M. Ayat diatas mengindikasikan adanya pencatatan-pencatatan yang dilakukan sebelum Lukas menuliskan injilnya.
Jadi sangat masuk akal bahwa perkataan-perkataan Yesus telah dicatatat oleh beberapa orang selama hidupnya
dee-nee wrote: Nabi Muhammad >>> sahabat Nabi >>> jadi Al Quran
Nabi Isa >>> murid2 Yesus >>> orang yang bersaksi atas ucapan murid2 Yesus >> bahkan butuh 400 thn akhirnya ditetapkan jadi Kanonik
yang merah adalah mereka2 yang bersaksi langsung atas perkataan sumber (biru)
Jadi ... bila Al Quran disusun oleh merah ... Kanonik tidak disusun oleh merah
disitu toh bedanya
Sekitar tahun 653 M, terjadi ekspedisi ke Armenia dan Azerbaijan. Diantara pasukan Muslim terjadilah pertikaian bacaan Al-Qur’an. Hal ini dilaporkan oleh Hudzaifah bin Yaman kepada Usman yang kemudian memerintahkan Zaid bin Tsabit untuk menuliskan lagi mushaf dengan mendasarkan dari mushaf yang disusun sendiri oleh Zaid bin Tsabit dan sekarang disimpan oleh Hafsah.
Setelah selesai dibuat, mushaf asli disimpan di Medinah, 4 copy dikirim ke Mekah, Syria, Basrah dan Kufah. Usman kemudian mengambil langkah drastis dengan memusnahkan seluruh salinan Al-Qur’an yang lainnya dalam bentuk apapun. Sementara mushaf milik hafsah sendiri akhirnya dimusnahkan oleh Marwan bin al Hakam segera setelah Hafsah meninggal di tahun 54 H (664 M).
Jadi di sekitar tahun 653 M itulah Al-Qur’an yang resmi dinyatakan
teks mushaf yang dihasilkan oleh Usman adalah teks konsonan dasar yang tidak dilengkapi dengan vocal dan titik diakritis yang membedakan konsonan bersimbol sama. (15 huruf konsonan dapat dibaca dengan 28 cara berbeda). dari teks dasar ini kemudian tulisan al-Qur’an berkembang dimana diwilayah-wilayah mulai menambahkan vocal dan titik diakritisnya masing-masing. Dalam penambahan vocal dan titik diakritis ini ternyata berjalan tidak seragam.
Dikutip dari Luthfi A dari Islamlib :
Untuk mengatasi varian-varian bacaan yang semakin liar, pada tahun 322 H (944 M), Khalifah Abbasiyah lewat dua orang menterinya Ibn Isa dan Ibn Muqlah, memerintahkan Ibn Mujahid (w. 324 H) melakukan penertiban. Setelah membanding-bandingkan semua mushaf yang ada di tangannya, Ibn Mujahid memilih tujuh varian bacaan dari para qurra ternama, yakni :
1. Nafi (Madinah)
2. Ibn Kathir (Mekah)
3. Ibn Amir (Syam)
4. Abu Amr (Bashrah)
5. Asim, Hamzah, dan Kisai (ketiganya dari Kufah).
Tindakannya ini berdasarkan hadis Nabi yang mengatakan bahwa “Alquran diturunkan dalam tujuh huruf.”
Selain kiraah 7 diatas, kemudian dikenal juga kiraah 10 dan kiraah 14. Tambahan versi kiraah adalah :
- Kufa
Selain 3 versi kiraah diatas, ternyata masih ada lagi yaitu kiraah Khalaf ibn Hisyam al Bazzar.
- Madinah,
Selain kiraah Nafi ada lagi kiraah versi Abu Jafar al Makhzumi al Madani.
- Mekkah
Selain kiraah Ibn Kathir, ada lagi kiraah Muhammad ibn Abd al Rahman al Makki.
- Basrah
Selain kiraah Abu Amr, ada lagi kiraah Yaqub al Hadlrami, kiraah Abu Muhammad Yahya ibn al Mubarak dan kiraah Abu Said al Hasan ibn Yasar.
Dengan berjalannya waktu, maka dari 14 kiraah tersebut, hanya 2 yang tetap mampu menjaga popularitasnya yaitu kiraah an Ashim dan an Nafi.
Kecenderungan standarisasi semakin mengkristal sejak ditemukannya mesin cetak pada abad ke 15. Dari kiraah tujuh, hanya 2 yang yang dicetak dan digunakan secara luas, yaitu versi an Ashim dan versi an Nafi. pencetakan Al-Qur’an versi standard Mesir tahun 1923 mendasarkan pada versi an Ashim telah menjadikannya semacam supremasi kanon Al-Qur’an. Versi inilah yang sekarang dugunakan secara sangat luas oleh masyarakat Islam.
Jadi dalam sejarah Al-Qur’an dilakukan 2 kali standarisasi :
Pertama :
Standarisasi dari berbagai mushaf sahabat. Dari sekian banyak mushaf distandarkan menjadi satu mushaf yaitu mushaf Usman.
Kedua :
Standarisasi dari variasi bacaan mushaf Usman akibat perbedaan penambahan huruf hidup dan pembeda konsonan. Digunakan adalah qiraah an Ashim, namun penulisannya di Mesir tahun 1923 / 1924 tidak mendasarkan dari mushaf kuno manapun melainkan diklaim sebagai murni hasil hafalan.
soal itung2an jangka waktu, silahkan hitung sendiri
BAGAIMANA DENGAN INJIL ?
Proses standarisasi dalam Injil berbeda karena yang distandarkan adalah kitab-kitab mana yang bisa diterima sebagai kitab suci. Proses ini dinamakan : KANONISASI.
Proses ini sudah dimulai sekitar pertengahan abad ke 2 M dimana saat itu mulai bermunculanlah bidat-bidat dalam kekristenan dan bidat-bidat tersebut mulai menyusun kitab-kitab mereka sendiri. Beberapa kitab-kitab bidat tersebut antara lain Injil Petrus (aliran anti Yahudi), Injil Orang Mesir (aliran Sabelius), Injil Ebionit (aliran Ebionit) dan Injil Arab tentang Masa Kecil.
Salah satu yang paling awal tercatat membuat kanon adalah Marcion yang menyusun kanonnya di tahun 144 M yang hanya menerima Injil Lukas dan Surat-Surat Paulus.
Munculnya bidat-bidat ini menyebabkan gereja merasa perlu untuk menentukan daftar kitab-kitab yang dinyatakan suci.
Dasar-dasar penentuannya :
Apakah kitab-kitab tersebut berasal dari rasul (langsung atau tidak langsung, maksudnya dari murid rasul /sahabat rasul) dan didukung tradisi gereja
Bagaimana mengetahui tulisan berasal dari rasul (lansung maupun tidak langsung)
Kriterianya adalah :
ke 1 komentar-komentar bapa gerejawi yang paling awal.
A. Injil Matius
Komentar tertua dari Papias murid rasul Yohanes (lahir 40 M – 130 M) “Matius menulis Logia dalam bahasa Ibrani dan masing-masing menafsirkan menurut kesanggupannya”.
B. Injil Markus
Komentar tertua dari Papias murid rasul Yohanes (lahir 40 M - wafat 130 M) dalam buku History bab III subab 39 sbb : “Markus adalah penterjemah Petrus, ia menulis secara teliti, tetapi tidak secara berurutan, sebanyak mungkin dari apa yang dapat diingatnya tentang hal-hal yang dikatakan dan dilakukan oleh Kristus”
C. Injil Lukas
Komentar tertua berasal dari Clement dari Alexandria (murid rasul Petrus dan rasul Paulus) yang menjadi Uskup di Roma tahun 92 M – 101 M menyebutkan Lukas sebagai penulisnya. Lukas sendiri adalah teman seperjalanan rasul Paulus (Kolose 4 : 14, Filemon 24 : 2 dan 2 Tim 4 :11)
D. Injil Yohanes
Komentar dari Ireneus (115 M – 180 M) sbb : “Yohanes, murid Tuhan, yang duduk dekat Dia waktu makan bersama menerbitkan Injil itu waktu ia ada di Efesus di Asia”
Kriteria ke 2 menurut Duyverman adalah : Apakah kitab itu dipergunakan oleh umum di dalam gereja ?
Kriterianya adalah : Apakah sering dikutip oleh bapa-bapa gereja kuno.?
Pengutipan Perjanjian Baru oleh Para Bapak Gereja Pertama
Justinus Martyr (95 M – ?), mengutip 330 kali
Clement Alexandria (Uskup Roma 92 M – 101 M), mengutip 2406 kali
Ireneus (115 – 180), mengutip 1819 kali
Tertulianus (150 M – 220 M), mengutip 7258 kali
Hippolytus (170 M – 235 M), mengutip 1378 kali
Origenes (185 M – 254 M), mengutip 17922 kali
Eusebius (270 M – 340 M), mengutip 5176 kali
Kriteria ke 3 menurut Duyverman adalah : Apakah kitab tersebut tua
Penanggalan konservatif
Injil Matius : 60 an M
Injil Markus : 55 M – 65 M
Injil Lukas : 60 M – 63 M
Injil Yohanes : 80 M – 95 M
Jadi ada banyak kriteria ketat yang diterapkan sebelum satu kitab dapat dinyatakan sebagai kitab suci.
Setelah selesai dibuat, mushaf asli disimpan di Medinah, 4 copy dikirim ke Mekah, Syria, Basrah dan Kufah. Usman kemudian mengambil langkah drastis dengan memusnahkan seluruh salinan Al-Qur’an yang lainnya dalam bentuk apapun. Sementara mushaf milik hafsah sendiri akhirnya dimusnahkan oleh Marwan bin al Hakam segera setelah Hafsah meninggal di tahun 54 H (664 M).
Jadi di sekitar tahun 653 M itulah Al-Qur’an yang resmi dinyatakan
teks mushaf yang dihasilkan oleh Usman adalah teks konsonan dasar yang tidak dilengkapi dengan vocal dan titik diakritis yang membedakan konsonan bersimbol sama. (15 huruf konsonan dapat dibaca dengan 28 cara berbeda). dari teks dasar ini kemudian tulisan al-Qur’an berkembang dimana diwilayah-wilayah mulai menambahkan vocal dan titik diakritisnya masing-masing. Dalam penambahan vocal dan titik diakritis ini ternyata berjalan tidak seragam.
Dikutip dari Luthfi A dari Islamlib :
Untuk mengatasi varian-varian bacaan yang semakin liar, pada tahun 322 H (944 M), Khalifah Abbasiyah lewat dua orang menterinya Ibn Isa dan Ibn Muqlah, memerintahkan Ibn Mujahid (w. 324 H) melakukan penertiban. Setelah membanding-bandingkan semua mushaf yang ada di tangannya, Ibn Mujahid memilih tujuh varian bacaan dari para qurra ternama, yakni :
1. Nafi (Madinah)
2. Ibn Kathir (Mekah)
3. Ibn Amir (Syam)
4. Abu Amr (Bashrah)
5. Asim, Hamzah, dan Kisai (ketiganya dari Kufah).
Tindakannya ini berdasarkan hadis Nabi yang mengatakan bahwa “Alquran diturunkan dalam tujuh huruf.”
Selain kiraah 7 diatas, kemudian dikenal juga kiraah 10 dan kiraah 14. Tambahan versi kiraah adalah :
- Kufa
Selain 3 versi kiraah diatas, ternyata masih ada lagi yaitu kiraah Khalaf ibn Hisyam al Bazzar.
- Madinah,
Selain kiraah Nafi ada lagi kiraah versi Abu Jafar al Makhzumi al Madani.
- Mekkah
Selain kiraah Ibn Kathir, ada lagi kiraah Muhammad ibn Abd al Rahman al Makki.
- Basrah
Selain kiraah Abu Amr, ada lagi kiraah Yaqub al Hadlrami, kiraah Abu Muhammad Yahya ibn al Mubarak dan kiraah Abu Said al Hasan ibn Yasar.
Dengan berjalannya waktu, maka dari 14 kiraah tersebut, hanya 2 yang tetap mampu menjaga popularitasnya yaitu kiraah an Ashim dan an Nafi.
Kecenderungan standarisasi semakin mengkristal sejak ditemukannya mesin cetak pada abad ke 15. Dari kiraah tujuh, hanya 2 yang yang dicetak dan digunakan secara luas, yaitu versi an Ashim dan versi an Nafi. pencetakan Al-Qur’an versi standard Mesir tahun 1923 mendasarkan pada versi an Ashim telah menjadikannya semacam supremasi kanon Al-Qur’an. Versi inilah yang sekarang dugunakan secara sangat luas oleh masyarakat Islam.
Jadi dalam sejarah Al-Qur’an dilakukan 2 kali standarisasi :
Pertama :
Standarisasi dari berbagai mushaf sahabat. Dari sekian banyak mushaf distandarkan menjadi satu mushaf yaitu mushaf Usman.
Kedua :
Standarisasi dari variasi bacaan mushaf Usman akibat perbedaan penambahan huruf hidup dan pembeda konsonan. Digunakan adalah qiraah an Ashim, namun penulisannya di Mesir tahun 1923 / 1924 tidak mendasarkan dari mushaf kuno manapun melainkan diklaim sebagai murni hasil hafalan.
soal itung2an jangka waktu, silahkan hitung sendiri
BAGAIMANA DENGAN INJIL ?
Proses standarisasi dalam Injil berbeda karena yang distandarkan adalah kitab-kitab mana yang bisa diterima sebagai kitab suci. Proses ini dinamakan : KANONISASI.
Proses ini sudah dimulai sekitar pertengahan abad ke 2 M dimana saat itu mulai bermunculanlah bidat-bidat dalam kekristenan dan bidat-bidat tersebut mulai menyusun kitab-kitab mereka sendiri. Beberapa kitab-kitab bidat tersebut antara lain Injil Petrus (aliran anti Yahudi), Injil Orang Mesir (aliran Sabelius), Injil Ebionit (aliran Ebionit) dan Injil Arab tentang Masa Kecil.
Salah satu yang paling awal tercatat membuat kanon adalah Marcion yang menyusun kanonnya di tahun 144 M yang hanya menerima Injil Lukas dan Surat-Surat Paulus.
Munculnya bidat-bidat ini menyebabkan gereja merasa perlu untuk menentukan daftar kitab-kitab yang dinyatakan suci.
Dasar-dasar penentuannya :
Apakah kitab-kitab tersebut berasal dari rasul (langsung atau tidak langsung, maksudnya dari murid rasul /sahabat rasul) dan didukung tradisi gereja
Bagaimana mengetahui tulisan berasal dari rasul (lansung maupun tidak langsung)
Kriterianya adalah :
ke 1 komentar-komentar bapa gerejawi yang paling awal.
A. Injil Matius
Komentar tertua dari Papias murid rasul Yohanes (lahir 40 M – 130 M) “Matius menulis Logia dalam bahasa Ibrani dan masing-masing menafsirkan menurut kesanggupannya”.
B. Injil Markus
Komentar tertua dari Papias murid rasul Yohanes (lahir 40 M - wafat 130 M) dalam buku History bab III subab 39 sbb : “Markus adalah penterjemah Petrus, ia menulis secara teliti, tetapi tidak secara berurutan, sebanyak mungkin dari apa yang dapat diingatnya tentang hal-hal yang dikatakan dan dilakukan oleh Kristus”
C. Injil Lukas
Komentar tertua berasal dari Clement dari Alexandria (murid rasul Petrus dan rasul Paulus) yang menjadi Uskup di Roma tahun 92 M – 101 M menyebutkan Lukas sebagai penulisnya. Lukas sendiri adalah teman seperjalanan rasul Paulus (Kolose 4 : 14, Filemon 24 : 2 dan 2 Tim 4 :11)
D. Injil Yohanes
Komentar dari Ireneus (115 M – 180 M) sbb : “Yohanes, murid Tuhan, yang duduk dekat Dia waktu makan bersama menerbitkan Injil itu waktu ia ada di Efesus di Asia”
Kriteria ke 2 menurut Duyverman adalah : Apakah kitab itu dipergunakan oleh umum di dalam gereja ?
Kriterianya adalah : Apakah sering dikutip oleh bapa-bapa gereja kuno.?
Pengutipan Perjanjian Baru oleh Para Bapak Gereja Pertama
Justinus Martyr (95 M – ?), mengutip 330 kali
Clement Alexandria (Uskup Roma 92 M – 101 M), mengutip 2406 kali
Ireneus (115 – 180), mengutip 1819 kali
Tertulianus (150 M – 220 M), mengutip 7258 kali
Hippolytus (170 M – 235 M), mengutip 1378 kali
Origenes (185 M – 254 M), mengutip 17922 kali
Eusebius (270 M – 340 M), mengutip 5176 kali
Kriteria ke 3 menurut Duyverman adalah : Apakah kitab tersebut tua
Penanggalan konservatif
Injil Matius : 60 an M
Injil Markus : 55 M – 65 M
Injil Lukas : 60 M – 63 M
Injil Yohanes : 80 M – 95 M
Jadi ada banyak kriteria ketat yang diterapkan sebelum satu kitab dapat dinyatakan sebagai kitab suci.
Paradise OK- LETNAN SATU
-
Posts : 2422
Kepercayaan : Protestan
Location : child thousand island
Join date : 26.02.14
Reputation : 7
Re: Paradise OK VS dee nee : "MENGUJI KEORISINILAN ALKITAB (INJIL) DENGAN ALQURAN"
Buset ... panjang ya ...
underline ... judulnya tetap sahabat2 Nabi toh ... artinya mereka2 yang mengenal dan mendengar dakwah Nabi ... at least mereka hidup di jaman Nabi hidup
bold : isi dan maknanya sama ga ??
- Ya memang sama persis wong mushaf2 itu adalah dari para sahabat nabi ...
- Ya memang di hafalkan dengan sempurna
- Ya memang tidak pernah ada kesalahan
- Ya memang sangat cermat
Apa hubungannya 4 kalimat ini dengan argumen anda ??
Gini ya ... uraian anda diatas ini ... kalau di copy paste per 2 kalimat saja ... trus di search google ... itu langsung keluar di bermacam2 forum ... yang paling atas dari FFI ...
Bukan saya langsung alergi karena kalimat anda itu copy-paste dari FFI ...
Tapi ... kalau anda masuk ke forum islam pun ... dengan kalimat anda yang sama persis ini ... sudah banyak muslim yang bantah ...
misalnya :
yang merah itu ga valid ...
yang biru itu dilakukan dengan melibatkan banyak saksi (banyak orang) ... jadi jelas Usman ga sedang solo karir ketika menetapkan satu Quran tersebut
yang hijau lihat underline : "mereka tidak setuju karena Al Quran memang ditulis banyak bentuk ... kenapa harus disisakan hanya satu" >>> gitu kan ... jadi yang tidak disetujui adalah "kenapa hanya satu bentuk saja" ... bukan tidak disetujui isi dan makna nya ...
Lah iya ... point nya Papias bukan murid Yesus kan ... bahkan kalau liat yang underline ... Papias tidak hidup di jaman Yesus berdakwah (sebelum 33 M)
Ada banyak argumen di wiki atau http://www.earlychristianwritings.com/papias.html tentang Papias ini ... tapi saya lagi males nerjemahin ... hehehe
Tapi point saya clear ya ... betapapun Papias bukan orang yang mendengar dakwah Yesus langsung
Gini ya ... kalau anda sempat nyimak penjelasan saya sebelumnya di Injil Palsu sejak Isa Hidup ... saya bilang kitab kanon tidak 100% benar dan tidak 100% salah
coba kita lihat Lukas 1 : 1 diatas >> ya benar2 saja kalimat itu ... bahwa banyak org nyusun berita dsb >>> saya sih percaya2 saja kalimat itu
Tapi faktanya tetap yang benar2 mengerti dakwah Yesus ini kan cuma para murid ... artinya mereka harusnya terlibat dalam penulisan kanon ini kan
lanjut ....
Paradise OK wrote:Sebelum Uthman bin Affan (w. 35 H), khalifah ketiga, memerintahkan satu standarisasi Alquran yang kemudian dikenal dengan “Mushaf Uthmani,” pada masa itu TELAH BEREDAR PULUHAN –KALAU BUKAN RATUSAN -- mushaf yang dinisbatkan kepada para sahabat Nabi. Beberapa sahabat Nabi memiliki MUSHAFNYA SENDIRI-SENDIRI YANG BERBEDA SATU SAMA LAIN, baik dalam hal bacaan, susunan ayat dan surah, maupun jumlah ayat dan surah.
underline ... judulnya tetap sahabat2 Nabi toh ... artinya mereka2 yang mengenal dan mendengar dakwah Nabi ... at least mereka hidup di jaman Nabi hidup
Paradise OK wrote:dee-nee wrote: sahabat nabi adalah mereka2 yang mengenal dan mendengar dakwah Nabi (si sumber)
betul pengikut muhammad saw mendengar langsung tapi masalahnya adalah MUSHAFNYA BERBEDA SATU SAMA LAIN, baik dalam hal bacaan, susunan ayat dan surah, maupun jumlah ayat dan surah.
bold : isi dan maknanya sama ga ??
Paradise OK wrote:Muslim senantiasa menyatakan bahwa :
- Al-Qur’an yang sekarang adalah sama persis dengan apa yang diterima oleh nabi SAW.
- Telah dihafalkan dengan sempurna oleh sangat banyak sahabat-sahabat nabi SAW.
- Tidak pernah ada kesalahan dalam penulisannya
- sangat cermat dalam penyusunannya
Apakah klaim tersebut benar? Ataukah hanya perwujutan keimanan saja.
- Ya memang sama persis wong mushaf2 itu adalah dari para sahabat nabi ...
- Ya memang di hafalkan dengan sempurna
- Ya memang tidak pernah ada kesalahan
- Ya memang sangat cermat
Apa hubungannya 4 kalimat ini dengan argumen anda ??
Paradise OK wrote:Uniknya jika dibaca dari tulisan-tulisan ulama-ulama kuno, justru hal yang sebaliknya yang terjadi yaitu :
- banyak bagian qur’an yang telah hilang
- banyak sahabat yang terlupakan ayat-ayat quran
Laporan sumber-sumer tradisi Islam tentang pengumpulan qur’an menyatakan bahwa qur’an belum dikumpulkan dalam satu mushaf hingga setelah nabi SAW meninggal ditahun 11 H / 632 M.
namun laporan ini ternyata berseberangan dengan beberapa laporan yang mengindikasikan bahwa nabi SAW telah mengumpulkan satu quran selama hidupnya. Kemungkinan terbesar adalah saat tahun-tahun awalnya di Madina.
Az-Sanjani, Tarikh, p 66
Diriwayatkan bahwa nabi SAW pernah berkata kepada Ali : “Hai Ali, al-Qur’an ada dibelakang tempat tidurku, (tertulis) di atas suhuf, sutera dan kertas. Ambil dan kumpulkanlah. ……… Ali menuju ketempat itu dan membungkus bahan-bahan tersebut dengan kain berwarna kuning
Jika Al-Qur’an yang dikumpulkan sendiri oleh nabi SAW ini memang ada, tampaknya sudah ikut dimusnahkan oleh Usman karena tidak ada catatan ulama kuno mengenai keberadaan Qur’an kumpulan dari nabi SAW ini. Kalau ini yang terjadi sungguh sangat berani Usman.
Semua bahan-bahan yang diperoleh Zaid bin Tsabit kemudian dituliskan dalam lembaran kertas atau perkamen namun belum dikumpulkan dalam satu mushaf dan disimpan oleh Abu Bakar.
Sumber :
- Yaqubi, Kitab al Tarikh, vol 2 p 135
- Suyuthi, al Itqan fi Ulum al Quran, vol 1 p 185, 207, 208
Kemudian, lembaran-lembaran qur’an ini tidak dipublikasikan kepada umum. Sebagian muslim tetap memiliki qur’an dalam bentuk yang tercerai-berai. Lembaran-lembaran ini tetap dalam pemilikan Abu Bakar dan kemudian Umar.
Setelah Umar meninggal suhuf kemudian disimpan oleh Hafsa (putri Umar). Usman saat menjabat khalifah kemudian meminjam suhuf dari Hafsa dan kemudian menyalinnya dan menjilid dalam satu buku qur’an. Usman membuat beberapa copy dan dikirim ke beberapa daerah Islam dan kemudian memerintahkan pembakaran semua salinan qur’an yang lainnya dimanapun ditemukan.
Sumber :
- Bukhari, vol 3 p 393-94,
- Tirmidhi, Sunan, vol 4 p 347-8
- Abu Bakr al Marwazi, Musnad Abu Bakr al Siddiq, p 99-101
- Ibn Abi Dawud, Kitab al Masahif, p 18-21
- Bayhaqi, Dalail al Nubuwwa, vol 7 p 15051
- Abu Hilal Askari, Kitab al Awail, vol 1 p 218
Tentang pembakaran salinan qur’an :
Dikutip dari :
Abi Dawud Kitab al-Masahif; dan al-Tabari, buku 1, chpt. 6, no. 2952 :
Proses pembakaran terhadap salinan Qur’an yang ditulis oleh para saksi mata oleh Usman ini tidaklah disetujui oleh komunitas muslim secara umum. Mereka menyatakan bahwa Usman telah memusnahkan kitab Allah karena sesungguhnya qur’an adalah dalam banyak bentuk, dan Usman telah memusnahkan semuanya kecuali satu.
Gini ya ... uraian anda diatas ini ... kalau di copy paste per 2 kalimat saja ... trus di search google ... itu langsung keluar di bermacam2 forum ... yang paling atas dari FFI ...
Bukan saya langsung alergi karena kalimat anda itu copy-paste dari FFI ...
Tapi ... kalau anda masuk ke forum islam pun ... dengan kalimat anda yang sama persis ini ... sudah banyak muslim yang bantah ...
misalnya :
yang merah itu ga valid ...
yang biru itu dilakukan dengan melibatkan banyak saksi (banyak orang) ... jadi jelas Usman ga sedang solo karir ketika menetapkan satu Quran tersebut
yang hijau lihat underline : "mereka tidak setuju karena Al Quran memang ditulis banyak bentuk ... kenapa harus disisakan hanya satu" >>> gitu kan ... jadi yang tidak disetujui adalah "kenapa hanya satu bentuk saja" ... bukan tidak disetujui isi dan makna nya ...
POK wrote:Betul Papias bukan murid Yesus, tetapi Papias seorang murid Rasul Yohanes, Murid Yesus.
Kesaksian dari Papias, yang menuliskan antara 120 M – 130 M yang terekam dalam buku kuno "Church History" V.33,4.1, oleh Eusebius (270 M – 340 M), bahwa “Matius mengumpulkan perkataan-perkataan Yesus dalam bahasa Ibrani”
Lah iya ... point nya Papias bukan murid Yesus kan ... bahkan kalau liat yang underline ... Papias tidak hidup di jaman Yesus berdakwah (sebelum 33 M)
Ada banyak argumen di wiki atau http://www.earlychristianwritings.com/papias.html tentang Papias ini ... tapi saya lagi males nerjemahin ... hehehe
Tapi point saya clear ya ... betapapun Papias bukan orang yang mendengar dakwah Yesus langsung
POK wrote:dee-nee wrote: dari awal kan pertanyaan saya adalah : mana buktinya bahwa memang seperti itu yang diterima oleh murid2 Yesus
ngerti ga maksud saya ??
Yesus mulai pelayanannya di sekitar tahun 26 M. Ini diketahui dari :
Injil Lukas 3 : 1 yang menyatakan awal pelayanan “….. dalam tahun ke 15 pemerintahan kaisar Tiberius ….”.
Sejarah sekuler mencatat bahwa kaisar Tiberius mulai memerintah di tahun 11 M.
Jadi 11 M + 15 tahun = 26 M. Lama pelayanan Yesus adalah 3 tahun yang dicatat dalam Yoh 2, 6 dan 12 yang menyebutkan 3 masa paskah yang dilalui oleh Yesus.
Berarti masa pelayanan Yesus adalah dari tahun 26 M – 29 M.
Dalam Lukas 1 : 1 tertulis, “… banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi diantara kita”. Kitab Lukas ini ditulis antara 60 M – 63 M. Ayat diatas mengindikasikan adanya pencatatan-pencatatan yang dilakukan sebelum Lukas menuliskan injilnya.
Jadi sangat masuk akal bahwa perkataan-perkataan Yesus telah dicatatat oleh beberapa orang selama hidupnya
Gini ya ... kalau anda sempat nyimak penjelasan saya sebelumnya di Injil Palsu sejak Isa Hidup ... saya bilang kitab kanon tidak 100% benar dan tidak 100% salah
coba kita lihat Lukas 1 : 1 diatas >> ya benar2 saja kalimat itu ... bahwa banyak org nyusun berita dsb >>> saya sih percaya2 saja kalimat itu
Tapi faktanya tetap yang benar2 mengerti dakwah Yesus ini kan cuma para murid ... artinya mereka harusnya terlibat dalam penulisan kanon ini kan
lanjut ....
Terakhir diubah oleh dee-nee tanggal Fri Dec 05, 2014 6:49 am, total 1 kali diubah
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Paradise OK VS dee nee : "MENGUJI KEORISINILAN ALKITAB (INJIL) DENGAN ALQURAN"
Awalnya yang ini kan
yang underline orange kan lengkapnya : “ ... sesungguhnya al-Qur’an ini diturunkan dengan tujuh macam huruf (tujuh macam bahasa Arab) maka bacalah dengan cara yang mudah“
ya sudah ... standarisasi itu adalah untuk mempermudah ....
1. Ketika jaman Nabi memang sudah banyak keragaman dan perbedaan dalam huruf, bunyi, ucapan, kata bahkan juga tulisan, sepanjang tidak mengubah maksud dan tujuan ayat itu sendiri. >>> artinya sejak jaman Nabi pun sudah confirm bahwa keragaman mushaf memang ada ... tapi keberagaman itu tidak merubah maksud, arti, tujuan, dan pemahaman dakwah Nabi
2. waktu jaman Nabi jelas tidak ada yang ribut soal keberagaman bacaan ini ... wong sang guru masih hidup >>> artinya ketika jaman Nabi .. mau pake dialeg sunda atau jawa ... selama isi dan tujuan-nya sudah dapet stempel sah dari Nabi .. maka dialeg apapun ga masalah ... tapi setelah Nabi sudah ga ada ... orang jawa and sunda rebutan ... makanya distandarkan jadi pake bahasa Indonesia ... PUN ... pada waktu itu semua oke2 aja (orang jawa dan sunda ini) bila pake standar bahasa Indonesia ... yang ga setuju kan cuma Ibn Mas’ud
Ga setuju pun bukan karena standarisasi ini bisa merubah makna dan arti dakwah Nabi (wong beda mushaf pun arti dan makna nya sama semua kok) ... tapi ga setuju karena standarisasi atau penyeragaman hanya akan mematikan keleluasaan dan kemudahan umat dalam membaca dan memahami al-Qur’an
Lihat quote saya paling awal ... lalu bandingkan yang ungu dengan yang biru
statement biru : Proses standarisasi dalam Injil berbeda karena yang distandarkan adalah kitab-kitab mana yang bisa diterima sebagai kitab suci. Proses ini dinamakan : KANONISASI.
1. Yesus tau ga kalau ada banyak kitab ?? kan kitab2 itu ada setelah Yesus sudah ga ada ... proses terjadi abad 2 ... artinya thn 200 M
2. Murid2 Yesus terlibat ga dalam proses seleksi dari kitab2 ini ??
statement ungu : artinya sejak jaman Nabi pun sudah confirm bahwa keragaman mushaf memang ada ... tapi keberagaman itu tidak merubah maksud, arti, tujuan, dan pemahaman dakwah Nabi
1. Muhammad tau ga kalau ada banyak mushaf ?? >>> tau ... bahkan Nabi sudah oke tentang adanya keberagaman mushaf ... dan beliau juga tau bahwa keberagaman itu tidak merubah makna dakwah ...
2. Sahabat2 Nabi terlibat ga dalam proses standarisasi mushaf ??? >>> terlibat .... dan mereka oke2 saja karena toh intinya tidak merubah makna dan arti
dee-nee wrote: Nabi Muhammad >>> sahabat Nabi >>> jadi Al Quran
Nabi Isa >>> murid2 Yesus >>> orang yang bersaksi atas ucapan murid2 Yesus >> bahkan butuh 400 thn akhirnya ditetapkan jadi Kanonik
yang merah adalah mereka2 yang bersaksi langsung atas perkataan sumber (biru)
Jadi ... bila Al Quran disusun oleh merah ... Kanonik tidak disusun oleh merah
disitu toh bedanya
Paradise OK wrote:Sekitar tahun 653 M, terjadi ekspedisi ke Armenia dan Azerbaijan. Diantara pasukan Muslim terjadilah pertikaian bacaan Al-Qur’an. Hal ini dilaporkan oleh Hudzaifah bin Yaman kepada Usman yang kemudian memerintahkan Zaid bin Tsabit untuk menuliskan lagi mushaf dengan mendasarkan dari mushaf yang disusun sendiri oleh Zaid bin Tsabit dan sekarang disimpan oleh Hafsah.
Setelah selesai dibuat, mushaf asli disimpan di Medinah, 4 copy dikirim ke Mekah, Syria, Basrah dan Kufah. Usman kemudian mengambil langkah drastis dengan memusnahkan seluruh salinan Al-Qur’an yang lainnya dalam bentuk apapun. Sementara mushaf milik hafsah sendiri akhirnya dimusnahkan oleh Marwan bin al Hakam segera setelah Hafsah meninggal di tahun 54 H (664 M).
Jadi di sekitar tahun 653 M itulah Al-Qur’an yang resmi dinyatakan
teks mushaf yang dihasilkan oleh Usman adalah teks konsonan dasar yang tidak dilengkapi dengan vocal dan titik diakritis yang membedakan konsonan bersimbol sama. (15 huruf konsonan dapat dibaca dengan 28 cara berbeda). dari teks dasar ini kemudian tulisan al-Qur’an berkembang dimana diwilayah-wilayah mulai menambahkan vocal dan titik diakritisnya masing-masing. Dalam penambahan vocal dan titik diakritis ini ternyata berjalan tidak seragam.
Dikutip dari Luthfi A dari Islamlib :
Untuk mengatasi varian-varian bacaan yang semakin liar, pada tahun 322 H (944 M), Khalifah Abbasiyah lewat dua orang menterinya Ibn Isa dan Ibn Muqlah, memerintahkan Ibn Mujahid (w. 324 H) melakukan penertiban. Setelah membanding-bandingkan semua mushaf yang ada di tangannya, Ibn Mujahid memilih tujuh varian bacaan dari para qurra ternama, yakni :
1. Nafi (Madinah)
2. Ibn Kathir (Mekah)
3. Ibn Amir (Syam)
4. Abu Amr (Bashrah)
5. Asim, Hamzah, dan Kisai (ketiganya dari Kufah).
Tindakannya ini berdasarkan hadis Nabi yang mengatakan bahwa “Alquran diturunkan dalam tujuh huruf.”
Selain kiraah 7 diatas, kemudian dikenal juga kiraah 10 dan kiraah 14. Tambahan versi kiraah adalah :
- Kufa
Selain 3 versi kiraah diatas, ternyata masih ada lagi yaitu kiraah Khalaf ibn Hisyam al Bazzar.
- Madinah,
Selain kiraah Nafi ada lagi kiraah versi Abu Jafar al Makhzumi al Madani.
- Mekkah
Selain kiraah Ibn Kathir, ada lagi kiraah Muhammad ibn Abd al Rahman al Makki.
- Basrah
Selain kiraah Abu Amr, ada lagi kiraah Yaqub al Hadlrami, kiraah Abu Muhammad Yahya ibn al Mubarak dan kiraah Abu Said al Hasan ibn Yasar.
Dengan berjalannya waktu, maka dari 14 kiraah tersebut, hanya 2 yang tetap mampu menjaga popularitasnya yaitu kiraah an Ashim dan an Nafi.
Kecenderungan standarisasi semakin mengkristal sejak ditemukannya mesin cetak pada abad ke 15. Dari kiraah tujuh, hanya 2 yang yang dicetak dan digunakan secara luas, yaitu versi an Ashim dan versi an Nafi. pencetakan Al-Qur’an versi standard Mesir tahun 1923 mendasarkan pada versi an Ashim telah menjadikannya semacam supremasi kanon Al-Qur’an. Versi inilah yang sekarang dugunakan secara sangat luas oleh masyarakat Islam.
Jadi dalam sejarah Al-Qur’an dilakukan 2 kali standarisasi :
Pertama :
Standarisasi dari berbagai mushaf sahabat. Dari sekian banyak mushaf distandarkan menjadi satu mushaf yaitu mushaf Usman.
Kedua :
Standarisasi dari variasi bacaan mushaf Usman akibat perbedaan penambahan huruf hidup dan pembeda konsonan. Digunakan adalah qiraah an Ashim, namun penulisannya di Mesir tahun 1923 / 1924 tidak mendasarkan dari mushaf kuno manapun melainkan diklaim sebagai murni hasil hafalan.
soal itung2an jangka waktu, silahkan hitung sendiri
yang underline orange kan lengkapnya : “ ... sesungguhnya al-Qur’an ini diturunkan dengan tujuh macam huruf (tujuh macam bahasa Arab) maka bacalah dengan cara yang mudah“
ya sudah ... standarisasi itu adalah untuk mempermudah ....
1. Ketika jaman Nabi memang sudah banyak keragaman dan perbedaan dalam huruf, bunyi, ucapan, kata bahkan juga tulisan, sepanjang tidak mengubah maksud dan tujuan ayat itu sendiri. >>> artinya sejak jaman Nabi pun sudah confirm bahwa keragaman mushaf memang ada ... tapi keberagaman itu tidak merubah maksud, arti, tujuan, dan pemahaman dakwah Nabi
2. waktu jaman Nabi jelas tidak ada yang ribut soal keberagaman bacaan ini ... wong sang guru masih hidup >>> artinya ketika jaman Nabi .. mau pake dialeg sunda atau jawa ... selama isi dan tujuan-nya sudah dapet stempel sah dari Nabi .. maka dialeg apapun ga masalah ... tapi setelah Nabi sudah ga ada ... orang jawa and sunda rebutan ... makanya distandarkan jadi pake bahasa Indonesia ... PUN ... pada waktu itu semua oke2 aja (orang jawa dan sunda ini) bila pake standar bahasa Indonesia ... yang ga setuju kan cuma Ibn Mas’ud
Ga setuju pun bukan karena standarisasi ini bisa merubah makna dan arti dakwah Nabi (wong beda mushaf pun arti dan makna nya sama semua kok) ... tapi ga setuju karena standarisasi atau penyeragaman hanya akan mematikan keleluasaan dan kemudahan umat dalam membaca dan memahami al-Qur’an
Paradise OK wrote:BAGAIMANA DENGAN INJIL ?
Proses standarisasi dalam Injil berbeda karena yang distandarkan adalah kitab-kitab mana yang bisa diterima sebagai kitab suci. Proses ini dinamakan : KANONISASI.
Proses ini sudah dimulai sekitar pertengahan abad ke 2 M dimana saat itu mulai bermunculanlah bidat-bidat dalam kekristenan dan bidat-bidat tersebut mulai menyusun kitab-kitab mereka sendiri. Beberapa kitab-kitab bidat tersebut antara lain Injil Petrus (aliran anti Yahudi), Injil Orang Mesir (aliran Sabelius), Injil Ebionit (aliran Ebionit) dan Injil Arab tentang Masa Kecil.
Salah satu yang paling awal tercatat membuat kanon adalah Marcion yang menyusun kanonnya di tahun 144 M yang hanya menerima Injil Lukas dan Surat-Surat Paulus.
Munculnya bidat-bidat ini menyebabkan gereja merasa perlu untuk menentukan daftar kitab-kitab yang dinyatakan suci.
Dasar-dasar penentuannya :
Apakah kitab-kitab tersebut berasal dari rasul (langsung atau tidak langsung, maksudnya dari murid rasul /sahabat rasul) dan didukung tradisi gereja
Bagaimana mengetahui tulisan berasal dari rasul (lansung maupun tidak langsung)
Kriterianya adalah :
ke 1 komentar-komentar bapa gerejawi yang paling awal.
A. Injil Matius
Komentar tertua dari Papias murid rasul Yohanes (lahir 40 M – 130 M) “Matius menulis Logia dalam bahasa Ibrani dan masing-masing menafsirkan menurut kesanggupannya”.
B. Injil Markus
Komentar tertua dari Papias murid rasul Yohanes (lahir 40 M - wafat 130 M) dalam buku History bab III subab 39 sbb : “Markus adalah penterjemah Petrus, ia menulis secara teliti, tetapi tidak secara berurutan, sebanyak mungkin dari apa yang dapat diingatnya tentang hal-hal yang dikatakan dan dilakukan oleh Kristus”
C. Injil Lukas
Komentar tertua berasal dari Clement dari Alexandria (murid rasul Petrus dan rasul Paulus) yang menjadi Uskup di Roma tahun 92 M – 101 M menyebutkan Lukas sebagai penulisnya. Lukas sendiri adalah teman seperjalanan rasul Paulus (Kolose 4 : 14, Filemon 24 : 2 dan 2 Tim 4 :11)
D. Injil Yohanes
Komentar dari Ireneus (115 M – 180 M) sbb : “Yohanes, murid Tuhan, yang duduk dekat Dia waktu makan bersama menerbitkan Injil itu waktu ia ada di Efesus di Asia”
Kriteria ke 2 menurut Duyverman adalah : Apakah kitab itu dipergunakan oleh umum di dalam gereja ?
Kriterianya adalah : Apakah sering dikutip oleh bapa-bapa gereja kuno.?
Pengutipan Perjanjian Baru oleh Para Bapak Gereja Pertama
Justinus Martyr (95 M – ?), mengutip 330 kali
Clement Alexandria (Uskup Roma 92 M – 101 M), mengutip 2406 kali
Ireneus (115 – 180), mengutip 1819 kali
Tertulianus (150 M – 220 M), mengutip 7258 kali
Hippolytus (170 M – 235 M), mengutip 1378 kali
Origenes (185 M – 254 M), mengutip 17922 kali
Eusebius (270 M – 340 M), mengutip 5176 kali
Kriteria ke 3 menurut Duyverman adalah : Apakah kitab tersebut tua
Penanggalan konservatif
Injil Matius : 60 an M
Injil Markus : 55 M – 65 M
Injil Lukas : 60 M – 63 M
Injil Yohanes : 80 M – 95 M
Jadi ada banyak kriteria ketat yang diterapkan sebelum satu kitab dapat dinyatakan sebagai kitab suci.
Lihat quote saya paling awal ... lalu bandingkan yang ungu dengan yang biru
statement biru : Proses standarisasi dalam Injil berbeda karena yang distandarkan adalah kitab-kitab mana yang bisa diterima sebagai kitab suci. Proses ini dinamakan : KANONISASI.
1. Yesus tau ga kalau ada banyak kitab ?? kan kitab2 itu ada setelah Yesus sudah ga ada ... proses terjadi abad 2 ... artinya thn 200 M
2. Murid2 Yesus terlibat ga dalam proses seleksi dari kitab2 ini ??
statement ungu : artinya sejak jaman Nabi pun sudah confirm bahwa keragaman mushaf memang ada ... tapi keberagaman itu tidak merubah maksud, arti, tujuan, dan pemahaman dakwah Nabi
1. Muhammad tau ga kalau ada banyak mushaf ?? >>> tau ... bahkan Nabi sudah oke tentang adanya keberagaman mushaf ... dan beliau juga tau bahwa keberagaman itu tidak merubah makna dakwah ...
2. Sahabat2 Nabi terlibat ga dalam proses standarisasi mushaf ??? >>> terlibat .... dan mereka oke2 saja karena toh intinya tidak merubah makna dan arti
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Paradise OK VS dee nee : "MENGUJI KEORISINILAN ALKITAB (INJIL) DENGAN ALQURAN"
dee-nee wrote: Awalnya yang ini kan
1. Ketika jaman Nabi memang sudah banyak keragaman dan perbedaan dalam huruf, bunyi, ucapan, kata bahkan juga tulisan, sepanjang tidak mengubah maksud dan tujuan ayat itu sendiri. >>> artinya sejak jaman Nabi pun sudah confirm bahwa keragaman mushaf memang ada ... tapi keberagaman itu tidak merubah maksud, arti, tujuan, dan pemahaman dakwah Nabi
2. waktu jaman Nabi jelas tidak ada yang ribut soal keberagaman bacaan ini ... wong sang guru masih hidup >>> artinya ketika jaman Nabi .. mau pake dialeg sunda atau jawa ... selama isi dan tujuan-nya sudah dapet stempel sah dari Nabi .. maka dialeg apapun ga masalah ... tapi setelah Nabi sudah ga ada ... orang jawa and sunda rebutan ... makanya distandarkan jadi pake bahasa Indonesia ... PUN ... pada waktu itu semua oke2 aja (orang jawa dan sunda ini) bila pake standar bahasa Indonesia ... yang ga setuju kan cuma Ibn Mas’ud
Ga setuju pun bukan karena standarisasi ini bisa merubah makna dan arti dakwah Nabi (wong beda mushaf pun arti dan makna nya sama semua kok) ... tapi ga setuju karena standarisasi atau penyeragaman hanya akan mematikan keleluasaan dan kemudahan umat dalam membaca dan memahami al-Qur’an
Jawaban imaniah, mari kita lihat beberapa fakta sederhana :
1.pada jaman nabi hidup, al-qur’an tidaklah sama, dibuktikan dengan terjadinya percekcokan antara Umar bin Khatab dengan Hisyam bin Hakim, krn muhammad saw MENDIKTEKAN SURAH AL-FURQAAN YANG BERBEDA kepada Umar dan Hisyam
2. SETELAH NABI MENINGGAL, ALQURAN TIDAKLAH SAMA
Ini sangat jelas dari alasan Usman membuat satu standar Al-Qur’an yaitu karena ADANYA PERBEDAAN AL-QUR’AN ANTARA PENGIKUT IBN MAS’UD (PRAJURIT IRAK) DAN UBAY BIN KAAB (PRAJURIT SYRIA) sebagaimana dilaporkan oleh Huzaifah bin Yaman
Banyak muslim berargumen perbedaan hanya dari segi dialek. Namun jelas perbedaan antara mushaf Ibn Mas’ud dan Ubay bin Kaab BUKAN PERBEDAAN DIALEK MELAINKAN PERBEDAAN ISI AL-QUR’AN.
Menurut laporan Suyuthi :
Suyuthi, al Itqan fi Ulum al Quran, vol 1 halaman 224, 226, 270-73
IBN MAS’UD MENOLAK MEMASUKKAN SURAH 1, 113 DAN 114, KARENA SURA-SURA TERSEBUT ADALAH DOA-DOA DAN MANTERA UNTUK MENGUSIR SETAN. Hal ini diperkuat dengan laporan dari al Razi, al Tabari dan Ibn Hajar
Sementara mushaf Ubay bin Kaab, mushaf Ibn Abbas, Abu Musa al Ashari dan Ali bin Abi Thalib justru ada penambahan 2 SURAH YANG UNIKNYA SEKARANG JUSTRU TIDAK ADA DI AL-QUR’AN EDISI KAIRO 1924.
Menurut laporan Suyuthi : Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 hal 227, vol 3 hal 85
Dua surah yang bernama "AL-KHAL" DAN "AL-HAFD" TELAH DITULIS DALAM MUSHAF UBAYY BIN KA'B DAN MUSHAF IBN ABBAS, SESUNGGUHNYA ALI AS MENGAJAR KEDUA SURAH TERSEBUT KEPADA ABDULLAH AL-GHAFIQI, UMAR B. KHATTTAB DAN ABU MUSA AL-ASY'ARI juga membacanya.
Jadi jelas, setelah Muhammad SAW meninggal, mushaf-mushaf sahabat berbeda satu dengan lainnya.
3. SETELAH DISTANDARISASI USMAN, AL-QUR’AN MASIH BERBEDA-BEDA.
Mushaf yang distandarisasi oleh Usman ditulis dalam bahasa Arab yang masih sangat sederhana, dimana :
1. Tidak ada tanda baca
2. Tidak ada indikasi huruf hidup
3. Tidak ada pembeda konsonan yang bersimbol sama (15 konsonan bisa dibaca menjadi 28 konsonan yang berbeda)
Karenanya tulisan mushaf Usman tersebut bisa dibaca dengan berbagai macam cara yang berbeda-beda. Tergantung penambahan huruf hidupnya dan penambahan titik diakritis terhadap konsonannya. Akibatnya timbullah bermacam-macam variasi bacaan, maka lagi-lagi harus dilakukan standarisasi pasca Usman
Untuk mengatasi VARIAN-VARIAN BACAAN YANG SEMAKIN LIAR, pada tahun 322 H (944 M), Khalifah Abbasiyah lewat dua orang menterinya Ibn Isa dan Ibn Muqlah, memerintahkan Ibn Mujahid (w. 324 H) melakukan penertiban. SETELAH MEMBANDING-BANDINGKAN SEMUA MUSHAF YANG ADA DI TANGANNYA, Ibn Mujahid memilih tujuh varian bacaan dari para qurra ternama, yakni :
1. Nafi (Madinah)
2. Ibn Kathir (Mekah)
3. Ibn Amir (Syam)
4. Abu Amr (Bashrah)
5. Asim, Hamzah, dan Kisai (ketiganya dari Kufah).
Tindakannya ini berdasarkan hadis Nabi yang mengatakan bahwa “Alquran diturunkan dalam tujuh huruf.”
Adanya perbedaan tulisan Al-Qur’an ini dilaporkan juga oleh seorang ulama yaitu ibn al-Nadim di tahun 988 M.
Sumber :
Fihrist, Ibn al-Nadim, halaman 79
Dalam buku Fihrist, Ibn Al-Nadim menuliskan daftar buku-buku kuno yang membahas tentang perbedaan antar manuskrip qur’an kuno sbb :
Buku Tentang Perbedaan Manuskrip (Qur’an)
1. Perbedaan Antara Manuskrip Penduduk Madina, Kufa dan Basrah menurut al Kisai
2. Kalaf, Buku Tentang Perbedaan Manuskrip
3. Perbedaan antara Penduduk Kufa, Basra dan Siria tentang Manuskrip, karya al Farra
4. Perbedaan Antar Manuskrip, karya al Sijistani
5. Al Mada’ini tentang perbedaan antar manuskrip dan pengumpulan al Qur’an
6. Perbedaan Manuskrip antara Penduduk Syria, Hijaz dan Iraq, karya Ibn Amir al Yashubi
7. Buku karya Muhammad ibn ‘Abd Al-Rahman al-Isbahani tentang perbedaan manuskrip
Fakta dimana penambahan huruf hidup dan titik diakritis berbeda-beda antar kota MEMATAHKAN ARGUMEN BAHWA AL-QUR’AN TELAH DIHAFALKAN DENGAN SEMPURNAH. Bahkan setelah dibantu dengan tulisan dasarnya, hafalan masing-masing kota ternyata berbeda-beda.
KALAU SUDAH BEDA ISINYA, BAGAIMANA MAKNANYA ?
PENULISAN ULANG DI KAIRO 1923/1924
Upaya terakhir untuk menstandarisasi Al-Qur’an dilakukan di Kairo Mesir ditahun 1923/1924. Satu catatan yang unik adalah mushaf Kairo 1924 ini TIDAK DISUSUN DARI NASKAH KUNO YANG MANAPUN, melainkan DIKLAIM mendasarkan pada murni “HAFALAN”
Hingga ditahun 1918 ketika pakar-pakar muslim, berkumpul di Kairo, Mesir dan memutuskan untuk MENULISKAN EDISI STANDARD AL-QUR’AN UNTUK MENGHINDARKAN SEMUA KESALAHAN TULISAN DALAM EDISI AL-QUR’AN YANG SAAT ITU BEREDAR diseluruh dunia dan untuk menstandarkan penomoran surah dan ayat-ayat alQ-ru’an. Di tahun 1924 mereka menerbitkan edisi Al-Qur’an yang kemudian menjadi standar edisi diseluruh dunia. MEREKA SEPENUHNYA MENDASARKAN PADA TRADISI LISAN AL-QUR’AN UNTUK MENGOREKSI SEMUA PERBEDAAN TULISAN DAN PENOMORAN DARI AL-QUR’AN YANG BERBEDA-BEDA.
Ini sangat serius karena menjadikan seluruh TULISAN Al-Qur’an sebelum 1923/1924 adalah SALAH. Salah satu contohnya adalah The Extant Samarkand Codex at Tashkent
Banyak pakar muslim mempercayai bahwa kodek Samarkand yang disimpan di perpustakaan Tashkent adalah mushaf yang dikumpulkan oleh Usman. Pemeriksaan cermat terhadap teks mushaf ini membuktikan bahwa mushaf ini bukan mushaf asli Usman karena MUSHAF INI BERBEDA DENGAN KODEKS YANG KITA MULIKI SAAT INI.
Jadi klaim muslim bahwa Al-Qur’an selalu sama tidaklah berdasar. Keseragaman teks dan isi Al-Qur’an baru dicapai setelah tahun 1924 dengan diterbitkannya KARANGAN AL-QUR’AN YANG BARU OLEH ULAMA-ULAMA MUSLIM. HASIL KARYA TAHUN 1924 INILAH YANG KEMUDIAN DIKLAIM SAMA DENGAN YANG DIBACA OLEH NABI MUHAMMAD SAW.
1.pada jaman nabi hidup, al-qur’an tidaklah sama, dibuktikan dengan terjadinya percekcokan antara Umar bin Khatab dengan Hisyam bin Hakim, krn muhammad saw MENDIKTEKAN SURAH AL-FURQAAN YANG BERBEDA kepada Umar dan Hisyam
2. SETELAH NABI MENINGGAL, ALQURAN TIDAKLAH SAMA
Ini sangat jelas dari alasan Usman membuat satu standar Al-Qur’an yaitu karena ADANYA PERBEDAAN AL-QUR’AN ANTARA PENGIKUT IBN MAS’UD (PRAJURIT IRAK) DAN UBAY BIN KAAB (PRAJURIT SYRIA) sebagaimana dilaporkan oleh Huzaifah bin Yaman
Banyak muslim berargumen perbedaan hanya dari segi dialek. Namun jelas perbedaan antara mushaf Ibn Mas’ud dan Ubay bin Kaab BUKAN PERBEDAAN DIALEK MELAINKAN PERBEDAAN ISI AL-QUR’AN.
Menurut laporan Suyuthi :
Suyuthi, al Itqan fi Ulum al Quran, vol 1 halaman 224, 226, 270-73
IBN MAS’UD MENOLAK MEMASUKKAN SURAH 1, 113 DAN 114, KARENA SURA-SURA TERSEBUT ADALAH DOA-DOA DAN MANTERA UNTUK MENGUSIR SETAN. Hal ini diperkuat dengan laporan dari al Razi, al Tabari dan Ibn Hajar
Sementara mushaf Ubay bin Kaab, mushaf Ibn Abbas, Abu Musa al Ashari dan Ali bin Abi Thalib justru ada penambahan 2 SURAH YANG UNIKNYA SEKARANG JUSTRU TIDAK ADA DI AL-QUR’AN EDISI KAIRO 1924.
Menurut laporan Suyuthi : Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 hal 227, vol 3 hal 85
Dua surah yang bernama "AL-KHAL" DAN "AL-HAFD" TELAH DITULIS DALAM MUSHAF UBAYY BIN KA'B DAN MUSHAF IBN ABBAS, SESUNGGUHNYA ALI AS MENGAJAR KEDUA SURAH TERSEBUT KEPADA ABDULLAH AL-GHAFIQI, UMAR B. KHATTTAB DAN ABU MUSA AL-ASY'ARI juga membacanya.
Jadi jelas, setelah Muhammad SAW meninggal, mushaf-mushaf sahabat berbeda satu dengan lainnya.
3. SETELAH DISTANDARISASI USMAN, AL-QUR’AN MASIH BERBEDA-BEDA.
Mushaf yang distandarisasi oleh Usman ditulis dalam bahasa Arab yang masih sangat sederhana, dimana :
1. Tidak ada tanda baca
2. Tidak ada indikasi huruf hidup
3. Tidak ada pembeda konsonan yang bersimbol sama (15 konsonan bisa dibaca menjadi 28 konsonan yang berbeda)
Karenanya tulisan mushaf Usman tersebut bisa dibaca dengan berbagai macam cara yang berbeda-beda. Tergantung penambahan huruf hidupnya dan penambahan titik diakritis terhadap konsonannya. Akibatnya timbullah bermacam-macam variasi bacaan, maka lagi-lagi harus dilakukan standarisasi pasca Usman
Untuk mengatasi VARIAN-VARIAN BACAAN YANG SEMAKIN LIAR, pada tahun 322 H (944 M), Khalifah Abbasiyah lewat dua orang menterinya Ibn Isa dan Ibn Muqlah, memerintahkan Ibn Mujahid (w. 324 H) melakukan penertiban. SETELAH MEMBANDING-BANDINGKAN SEMUA MUSHAF YANG ADA DI TANGANNYA, Ibn Mujahid memilih tujuh varian bacaan dari para qurra ternama, yakni :
1. Nafi (Madinah)
2. Ibn Kathir (Mekah)
3. Ibn Amir (Syam)
4. Abu Amr (Bashrah)
5. Asim, Hamzah, dan Kisai (ketiganya dari Kufah).
Tindakannya ini berdasarkan hadis Nabi yang mengatakan bahwa “Alquran diturunkan dalam tujuh huruf.”
Adanya perbedaan tulisan Al-Qur’an ini dilaporkan juga oleh seorang ulama yaitu ibn al-Nadim di tahun 988 M.
Sumber :
Fihrist, Ibn al-Nadim, halaman 79
Dalam buku Fihrist, Ibn Al-Nadim menuliskan daftar buku-buku kuno yang membahas tentang perbedaan antar manuskrip qur’an kuno sbb :
Buku Tentang Perbedaan Manuskrip (Qur’an)
1. Perbedaan Antara Manuskrip Penduduk Madina, Kufa dan Basrah menurut al Kisai
2. Kalaf, Buku Tentang Perbedaan Manuskrip
3. Perbedaan antara Penduduk Kufa, Basra dan Siria tentang Manuskrip, karya al Farra
4. Perbedaan Antar Manuskrip, karya al Sijistani
5. Al Mada’ini tentang perbedaan antar manuskrip dan pengumpulan al Qur’an
6. Perbedaan Manuskrip antara Penduduk Syria, Hijaz dan Iraq, karya Ibn Amir al Yashubi
7. Buku karya Muhammad ibn ‘Abd Al-Rahman al-Isbahani tentang perbedaan manuskrip
Fakta dimana penambahan huruf hidup dan titik diakritis berbeda-beda antar kota MEMATAHKAN ARGUMEN BAHWA AL-QUR’AN TELAH DIHAFALKAN DENGAN SEMPURNAH. Bahkan setelah dibantu dengan tulisan dasarnya, hafalan masing-masing kota ternyata berbeda-beda.
KALAU SUDAH BEDA ISINYA, BAGAIMANA MAKNANYA ?
PENULISAN ULANG DI KAIRO 1923/1924
Upaya terakhir untuk menstandarisasi Al-Qur’an dilakukan di Kairo Mesir ditahun 1923/1924. Satu catatan yang unik adalah mushaf Kairo 1924 ini TIDAK DISUSUN DARI NASKAH KUNO YANG MANAPUN, melainkan DIKLAIM mendasarkan pada murni “HAFALAN”
Hingga ditahun 1918 ketika pakar-pakar muslim, berkumpul di Kairo, Mesir dan memutuskan untuk MENULISKAN EDISI STANDARD AL-QUR’AN UNTUK MENGHINDARKAN SEMUA KESALAHAN TULISAN DALAM EDISI AL-QUR’AN YANG SAAT ITU BEREDAR diseluruh dunia dan untuk menstandarkan penomoran surah dan ayat-ayat alQ-ru’an. Di tahun 1924 mereka menerbitkan edisi Al-Qur’an yang kemudian menjadi standar edisi diseluruh dunia. MEREKA SEPENUHNYA MENDASARKAN PADA TRADISI LISAN AL-QUR’AN UNTUK MENGOREKSI SEMUA PERBEDAAN TULISAN DAN PENOMORAN DARI AL-QUR’AN YANG BERBEDA-BEDA.
Ini sangat serius karena menjadikan seluruh TULISAN Al-Qur’an sebelum 1923/1924 adalah SALAH. Salah satu contohnya adalah The Extant Samarkand Codex at Tashkent
Banyak pakar muslim mempercayai bahwa kodek Samarkand yang disimpan di perpustakaan Tashkent adalah mushaf yang dikumpulkan oleh Usman. Pemeriksaan cermat terhadap teks mushaf ini membuktikan bahwa mushaf ini bukan mushaf asli Usman karena MUSHAF INI BERBEDA DENGAN KODEKS YANG KITA MULIKI SAAT INI.
Jadi klaim muslim bahwa Al-Qur’an selalu sama tidaklah berdasar. Keseragaman teks dan isi Al-Qur’an baru dicapai setelah tahun 1924 dengan diterbitkannya KARANGAN AL-QUR’AN YANG BARU OLEH ULAMA-ULAMA MUSLIM. HASIL KARYA TAHUN 1924 INILAH YANG KEMUDIAN DIKLAIM SAMA DENGAN YANG DIBACA OLEH NABI MUHAMMAD SAW.
dee-nee wrote: Lihat quote saya paling awal ... lalu bandingkan yang ungu dengan yang biru
statement biru : Proses standarisasi dalam Injil berbeda karena yang distandarkan adalah kitab-kitab mana yang bisa diterima sebagai kitab suci. Proses ini dinamakan : KANONISASI.
1. Yesus tau ga kalau ada banyak kitab ?? kan kitab2 itu ada setelah Yesus sudah ga ada ... proses terjadi abad 2 ... artinya thn 200 M
2. Murid2 Yesus terlibat ga dalam proses seleksi dari kitab2 ini ??
semua warna pelangimu sdh saya bandingkan, jawabanmu dlm hal Al-quran bersifat imaniah MENABRAK FAKTA historinya
1. Yesus tahu bahwa akan ada/banyak guru2/nabi2 palsu yg akan datang dengan ajaran2 palsu yg aneh kontradiksi dengan Injil, demikian halnya para rasul-rasul/murid-murid Yesus
2. murid2 Yesus tidak terlibat dlm proses kanonisasi. Bagaimana mengetahui tulisan berasal dari rasul (lansung maupun tidak langsung), ada banyak kriteria ketat yang diterapkan sebelum satu kitab dapat dinyatakan sebagai kitab suci :
a. komentar-komentar bapa gerejawi yang paling awal yang adalah pengikut murid2 Yesus
b. kitab itu dipergunakan oleh jemaat mula2 dalam zaman rasuli/murid2 Yesus
c. kitab itu dipergunakan oleh umum di dalam gereja mula-mula
d. sering dikutip oleh bapa-bapa gereja kuno
e. kitab tersebut tua, menurut penanggalan konservatif
( #4)
A. Bukti-bukti historis untuk Received Text/Textus Receptus (TR) pada masa Rasuli (33-100 A.D.).
1. Semua gereja Rasuli menggunakan Received Text.
2. Gereja-gereja di Palestina menggunakan Received Text.
3. Gereja Syaria di Antiokhia menggunakan Received Text
B. Bukti-bukti histori untuk Received Text pada masa periode gereja mula-mula (100-312 A.D.)
C. Bukti-bukti historis untuk Received Text pada periode Byzantine (312-1453 A.D.)
D. Bukti-bukti historis untuk Received Text pada periode permulaan modern (1453-1831 A.D.)
1. Yesus tahu bahwa akan ada/banyak guru2/nabi2 palsu yg akan datang dengan ajaran2 palsu yg aneh kontradiksi dengan Injil, demikian halnya para rasul-rasul/murid-murid Yesus
2. murid2 Yesus tidak terlibat dlm proses kanonisasi. Bagaimana mengetahui tulisan berasal dari rasul (lansung maupun tidak langsung), ada banyak kriteria ketat yang diterapkan sebelum satu kitab dapat dinyatakan sebagai kitab suci :
a. komentar-komentar bapa gerejawi yang paling awal yang adalah pengikut murid2 Yesus
b. kitab itu dipergunakan oleh jemaat mula2 dalam zaman rasuli/murid2 Yesus
c. kitab itu dipergunakan oleh umum di dalam gereja mula-mula
d. sering dikutip oleh bapa-bapa gereja kuno
e. kitab tersebut tua, menurut penanggalan konservatif
( #4)
A. Bukti-bukti historis untuk Received Text/Textus Receptus (TR) pada masa Rasuli (33-100 A.D.).
1. Semua gereja Rasuli menggunakan Received Text.
2. Gereja-gereja di Palestina menggunakan Received Text.
3. Gereja Syaria di Antiokhia menggunakan Received Text
B. Bukti-bukti histori untuk Received Text pada masa periode gereja mula-mula (100-312 A.D.)
C. Bukti-bukti historis untuk Received Text pada periode Byzantine (312-1453 A.D.)
D. Bukti-bukti historis untuk Received Text pada periode permulaan modern (1453-1831 A.D.)
dee-nee wrote: statement ungu : artinya sejak jaman Nabi pun sudah confirm bahwa keragaman mushaf memang ada ... tapi keberagaman itu tidak merubah maksud, arti, tujuan, dan pemahaman dakwah Nabi
1. Muhammad tau ga kalau ada banyak mushaf ?? >>> tau ... bahkan Nabi sudah oke tentang adanya keberagaman mushaf ... dan beliau juga tau bahwa keberagaman itu tidak merubah makna dakwah ...
2. Sahabat2 Nabi terlibat ga dalam proses standarisasi mushaf ??? >>> terlibat .... dan mereka oke2 saja karena toh intinya tidak merubah makna dan arti
Oh jawaban imaniah bertentangan dengan fakta
Silahkan simak postingan di atas
Silahkan simak postingan di atas
Paradise OK- LETNAN SATU
-
Posts : 2422
Kepercayaan : Protestan
Location : child thousand island
Join date : 26.02.14
Reputation : 7
Re: Paradise OK VS dee nee : "MENGUJI KEORISINILAN ALKITAB (INJIL) DENGAN ALQURAN"
Paradise OK wrote:Jawaban imaniah, mari kita lihat beberapa fakta sederhana :dee-nee wrote: Awalnya yang ini kan
1. Ketika jaman Nabi memang sudah banyak keragaman dan perbedaan dalam huruf, bunyi, ucapan, kata bahkan juga tulisan, sepanjang tidak mengubah maksud dan tujuan ayat itu sendiri. >>> artinya sejak jaman Nabi pun sudah confirm bahwa keragaman mushaf memang ada ... tapi keberagaman itu tidak merubah maksud, arti, tujuan, dan pemahaman dakwah Nabi
2. waktu jaman Nabi jelas tidak ada yang ribut soal keberagaman bacaan ini ... wong sang guru masih hidup >>> artinya ketika jaman Nabi .. mau pake dialeg sunda atau jawa ... selama isi dan tujuan-nya sudah dapet stempel sah dari Nabi .. maka dialeg apapun ga masalah ... tapi setelah Nabi sudah ga ada ... orang jawa and sunda rebutan ... makanya distandarkan jadi pake bahasa Indonesia ... PUN ... pada waktu itu semua oke2 aja (orang jawa dan sunda ini) bila pake standar bahasa Indonesia ... yang ga setuju kan cuma Ibn Mas’ud
Ga setuju pun bukan karena standarisasi ini bisa merubah makna dan arti dakwah Nabi (wong beda mushaf pun arti dan makna nya sama semua kok) ... tapi ga setuju karena standarisasi atau penyeragaman hanya akan mematikan keleluasaan dan kemudahan umat dalam membaca dan memahami al-Qur’an
Jawaban ga sanggup nerima fakta ... hadist yang anda potong2 kok malah ga di-quote ??
Intinya nabi sudah bilang : “ ... sesungguhnya al-Qur’an ini diturunkan dengan tujuh macam huruf (tujuh macam bahasa Arab) maka bacalah dengan cara yang mudah“
Artinya ... mau pakai mushaf manapun tidak masalah sepanjang tidak mengubah maksud dan tujuan ayat itu sendiri
Paradise OK wrote:1.pada jaman nabi hidup, al-qur’an tidaklah sama, dibuktikan dengan terjadinya percekcokan antara Umar bin Khatab dengan Hisyam bin Hakim, krn muhammad saw MENDIKTEKAN SURAH AL-FURQAAN YANG BERBEDA kepada Umar dan Hisyam
trus terkait percekcokan itu Nabi bilang apa ??
Paradise OK wrote:
2. SETELAH NABI MENINGGAL, ALQURAN TIDAKLAH SAMA
Ini sangat jelas dari alasan Usman membuat satu standar Al-Qur’an yaitu karena ADANYA PERBEDAAN AL-QUR’AN ANTARA PENGIKUT IBN MAS’UD (PRAJURIT IRAK) DAN UBAY BIN KAAB (PRAJURIT SYRIA) sebagaimana dilaporkan oleh Huzaifah bin Yaman
emang Huzaifah bin Yaman bilang nya gimana terkait tulisan anda yang capital
Paradise OK wrote:Banyak muslim berargumen perbedaan hanya dari segi dialek. Namun jelas perbedaan antara mushaf Ibn Mas’ud dan Ubay bin Kaab BUKAN PERBEDAAN DIALEK MELAINKAN PERBEDAAN ISI AL-QUR’AN.
Menurut laporan Suyuthi :
Suyuthi, al Itqan fi Ulum al Quran, vol 1 halaman 224, 226, 270-73
IBN MAS’UD MENOLAK MEMASUKKAN SURAH 1, 113 DAN 114, KARENA SURA-SURA TERSEBUT ADALAH DOA-DOA DAN MANTERA UNTUK MENGUSIR SETAN. Hal ini diperkuat dengan laporan dari al Razi, al Tabari dan Ibn Hajar
Sementara mushaf Ubay bin Kaab, mushaf Ibn Abbas, Abu Musa al Ashari dan Ali bin Abi Thalib justru ada penambahan 2 SURAH YANG UNIKNYA SEKARANG JUSTRU TIDAK ADA DI AL-QUR’AN EDISI KAIRO 1924.
Menurut laporan Suyuthi : Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 hal 227, vol 3 hal 85
Dua surah yang bernama "AL-KHAL" DAN "AL-HAFD" TELAH DITULIS DALAM MUSHAF UBAYY BIN KA'B DAN MUSHAF IBN ABBAS, SESUNGGUHNYA ALI AS MENGAJAR KEDUA SURAH TERSEBUT KEPADA ABDULLAH AL-GHAFIQI, UMAR B. KHATTTAB DAN ABU MUSA AL-ASY'ARI juga membacanya.
Kalau saya tanya darimana anda dapat sumber diatas ... jatuhnya kita akan eyel2an tentang ke-valid-an sumber itu
Sekarang saya tanya saja langsung ... buktikan sumber itu valid ... artinya saya minta :
- sumber tulisan anda
- sumber dari sumber tulisan anda ... sampai saya dapat info lengkap tentang Suyuthi ... kalau perlu sejarah ringkas dia
Paradise OK wrote:Jadi jelas, setelah Muhammad SAW meninggal, mushaf-mushaf sahabat berbeda satu dengan lainnya.
anda tau arti mushaf ga sih ??
Paradise OK wrote:3. SETELAH DISTANDARISASI USMAN, AL-QUR’AN MASIH BERBEDA-BEDA.
Mushaf yang distandarisasi oleh Usman ditulis dalam bahasa Arab yang masih sangat sederhana, dimana :
1. Tidak ada tanda baca
2. Tidak ada indikasi huruf hidup
3. Tidak ada pembeda konsonan yang bersimbol sama (15 konsonan bisa dibaca menjadi 28 konsonan yang berbeda)
Karenanya tulisan mushaf Usman tersebut bisa dibaca dengan berbagai macam cara yang berbeda-beda. Tergantung penambahan huruf hidupnya dan penambahan titik diakritis terhadap konsonannya. Akibatnya timbullah bermacam-macam variasi bacaan, maka lagi-lagi harus dilakukan standarisasi pasca Usman
Kalau saya tantang anda untuk bahas satu2 per-kejadian ... pasti nanti anda repot sendiri deh
Misalnya :
Anda dari awal bilang isi Al Quran beda2 ... argumen anda sudah saya jawab (bahwa beda mushaf yang penting maknanya sama)
Maka ... mari kita clear kan dulu tentang standarisasi Usma ini >>> sudah oke blum dengan jawaban saya ??
Kalau belum : Coba anda yang kasih satu kalimat saja dari masing2 mushaf jaman Usman ... supaya bisa diliat apakah makna dan isinya juga beda
sanggup ??
Paradise OK wrote:Untuk mengatasi VARIAN-VARIAN BACAAN YANG SEMAKIN LIAR, pada tahun 322 H (944 M), Khalifah Abbasiyah lewat dua orang menterinya Ibn Isa dan Ibn Muqlah, memerintahkan Ibn Mujahid (w. 324 H) melakukan penertiban. SETELAH MEMBANDING-BANDINGKAN SEMUA MUSHAF YANG ADA DI TANGANNYA, Ibn Mujahid memilih tujuh varian bacaan dari para qurra ternama, yakni :
1. Nafi (Madinah)
2. Ibn Kathir (Mekah)
3. Ibn Amir (Syam)
4. Abu Amr (Bashrah)
5. Asim, Hamzah, dan Kisai (ketiganya dari Kufah).
Tindakannya ini berdasarkan hadis Nabi yang mengatakan bahwa “Alquran diturunkan dalam tujuh huruf.”
Adanya perbedaan tulisan Al-Qur’an ini dilaporkan juga oleh seorang ulama yaitu ibn al-Nadim di tahun 988 M.
Sumber :
Fihrist, Ibn al-Nadim, halaman 79
Dalam buku Fihrist, Ibn Al-Nadim menuliskan daftar buku-buku kuno yang membahas tentang perbedaan antar manuskrip qur’an kuno sbb :
Buku Tentang Perbedaan Manuskrip (Qur’an)
1. Perbedaan Antara Manuskrip Penduduk Madina, Kufa dan Basrah menurut al Kisai
2. Kalaf, Buku Tentang Perbedaan Manuskrip
3. Perbedaan antara Penduduk Kufa, Basra dan Siria tentang Manuskrip, karya al Farra
4. Perbedaan Antar Manuskrip, karya al Sijistani
5. Al Mada’ini tentang perbedaan antar manuskrip dan pengumpulan al Qur’an
6. Perbedaan Manuskrip antara Penduduk Syria, Hijaz dan Iraq, karya Ibn Amir al Yashubi
7. Buku karya Muhammad ibn ‘Abd Al-Rahman al-Isbahani tentang perbedaan manuskrip
Fakta dimana penambahan huruf hidup dan titik diakritis berbeda-beda antar kota MEMATAHKAN ARGUMEN BAHWA AL-QUR’AN TELAH DIHAFALKAN DENGAN SEMPURNAH. Bahkan setelah dibantu dengan tulisan dasarnya, hafalan masing-masing kota ternyata berbeda-beda.
KALAU SUDAH BEDA ISINYA, BAGAIMANA MAKNANYA ?PENULISAN ULANG DI KAIRO 1923/1924
Upaya terakhir untuk menstandarisasi Al-Qur’an dilakukan di Kairo Mesir ditahun 1923/1924. Satu catatan yang unik adalah mushaf Kairo 1924 ini TIDAK DISUSUN DARI NASKAH KUNO YANG MANAPUN, melainkan DIKLAIM mendasarkan pada murni “HAFALAN”
Hingga ditahun 1918 ketika pakar-pakar muslim, berkumpul di Kairo, Mesir dan memutuskan untuk MENULISKAN EDISI STANDARD AL-QUR’AN UNTUK MENGHINDARKAN SEMUA KESALAHAN TULISAN DALAM EDISI AL-QUR’AN YANG SAAT ITU BEREDAR diseluruh dunia dan untuk menstandarkan penomoran surah dan ayat-ayat alQ-ru’an. Di tahun 1924 mereka menerbitkan edisi Al-Qur’an yang kemudian menjadi standar edisi diseluruh dunia. MEREKA SEPENUHNYA MENDASARKAN PADA TRADISI LISAN AL-QUR’AN UNTUK MENGOREKSI SEMUA PERBEDAAN TULISAN DAN PENOMORAN DARI AL-QUR’AN YANG BERBEDA-BEDA.
Ini sangat serius karena menjadikan seluruh TULISAN Al-Qur’an sebelum 1923/1924 adalah SALAH. Salah satu contohnya adalah The Extant Samarkand Codex at Tashkent
Banyak pakar muslim mempercayai bahwa kodek Samarkand yang disimpan di perpustakaan Tashkent adalah mushaf yang dikumpulkan oleh Usman. Pemeriksaan cermat terhadap teks mushaf ini membuktikan bahwa mushaf ini bukan mushaf asli Usman karena MUSHAF INI BERBEDA DENGAN KODEKS YANG KITA MULIKI SAAT INI.
Jadi klaim muslim bahwa Al-Qur’an selalu sama tidaklah berdasar. Keseragaman teks dan isi Al-Qur’an baru dicapai setelah tahun 1924 dengan diterbitkannya KARANGAN AL-QUR’AN YANG BARU OLEH ULAMA-ULAMA MUSLIM. HASIL KARYA TAHUN 1924 INILAH YANG KEMUDIAN DIKLAIM SAMA DENGAN YANG DIBACA OLEH NABI MUHAMMAD SAW.
quote diatas (yang saya coret) simpen dulu .. dibahas setelah urusan Usman clear
sorry ... itu saya coret bukan karena ga penting ... tapi supaya jelas bahwa kita tidak bahas yang itu dulu
Kita bereskan urusan standarisasi jaman Usman
Kalau anda bilang isinya beda = maknanya juga beda ...
Maka saya minta anda yang kasih contohnya ke saya ...
Paradise OK wrote:semua warna pelangimu sdh saya bandingkan, jawabanmu dlm hal Al-quran bersifat imaniah MENABRAK FAKTA historinyadee-nee wrote: Lihat quote saya paling awal ... lalu bandingkan yang ungu dengan yang biru
statement biru : Proses standarisasi dalam Injil berbeda karena yang distandarkan adalah kitab-kitab mana yang bisa diterima sebagai kitab suci. Proses ini dinamakan : KANONISASI.
1. Yesus tau ga kalau ada banyak kitab ?? kan kitab2 itu ada setelah Yesus sudah ga ada ... proses terjadi abad 2 ... artinya thn 200 M
2. Murid2 Yesus terlibat ga dalam proses seleksi dari kitab2 ini ??
masa sih ?? bukannya selama ini justru anda yang nabrak sejarah kemana2 .... tuh contoh thread wake up kurang nabrak apalagi coba (hehehehehe OOT dan ga usah dibahas)
makanya ... buktikan anda mengerti FAKTA HISTORI ... mari kita bahas satu2 tentang standarisasi Quran ...
Silahkan anda berikan contohnya ke saya terkait kalimat anda yang ini
Paradise OK wrote:Dikutip dari :
Abi Dawud Kitab al-Masahif; dan al-Tabari, buku 1, chpt. 6, no. 2952 :
Proses pembakaran terhadap salinan Qur’an yang ditulis oleh para saksi mata oleh Usman ini tidaklah disetujui oleh komunitas muslim secara umum. Mereka menyatakan bahwa Usman telah memusnahkan kitab Allah karena sesungguhnya qur’an adalah dalam banyak bentuk, dan Usman telah memusnahkan semuanya kecuali satu.
underline : banyak bentuk itu detail nya gimana ???
lanjut ....
Terakhir diubah oleh dee-nee tanggal Wed Jan 07, 2015 1:50 pm, total 1 kali diubah
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Paradise OK VS dee nee : "MENGUJI KEORISINILAN ALKITAB (INJIL) DENGAN ALQURAN"
mo pake yang 7 itupun, padahal Umar & Hisyam keduanya adalah ORANG QURAISH dan keduanya konon adalah mereka yang MENDENGAR LANGSUNG muhammad saw mendiktekan ayat-ayat Alquran dalam dialek QURAISHdee-nee wrote: Jawaban ga sanggup nerima fakta ... hadist yang anda potong2 kok malah ga di-quote ??
Intinya nabi sudah bilang : “ ... sesungguhnya al-Qur’an ini diturunkan dengan tujuh macam huruf (tujuh macam bahasa Arab) maka bacalah dengan cara yang mudah“
Artinya ... mau pakai mushaf manapun tidak masalah sepanjang tidak mengubah maksud dan tujuan ayat itu sendiri
menurut Sumber : Muqadimah Al-Qur’an
Bab Satu, halaman 25
tugas panitia adalah membukukan al-Qur’an, yakni menyalin dari lembaran-lembaran yang tersebut menjadi buku. Dalam pelaksanaan tugas ini Usman menasihatkan supaya :
1. mengambil pedoman kepada bacaan mereka yang hafal Al-Qur’an
2. kalau ada pertikaian antar mereka tentang bahasa (bacaan), maka haruslah dituliskan dalam menurut DIALEK SUKU QUIRAISY, SEBAB AL-QUR’AN DITURUNKAN MENURUT DIALEK MEREKA
jadi ada dua pernyataan , menurut pernyataan hadis & Usman, mana yang benar ? (itupun kedua2nya saya pake DARI SISI HISTORIS bersumber tulisan2 ulama/islam sendiri)
dan
alquranmu yang ada sekarang pake yg 7 itu menurut hadis ?
Paradise OK wrote:1.pada jaman nabi hidup, al-qur’an tidaklah sama, dibuktikan dengan terjadinya percekcokan antara Umar bin Khatab dengan Hisyam bin Hakim, krn muhammad saw MENDIKTEKAN SURAH AL-FURQAAN YANG BERBEDA kepada Umar dan Hisyam
idemdee-nee wrote: trus terkait percekcokan itu Nabi bilang apa ??
Paradise OK wrote:2. SETELAH NABI MENINGGAL, ALQURAN TIDAKLAH SAMA
Ini sangat jelas dari alasan Usman membuat satu standar Al-Qur’an yaitu karena ADANYA PERBEDAAN AL-QUR’AN ANTARA PENGIKUT IBN MAS’UD (PRAJURIT IRAK) DAN UBAY BIN KAAB (PRAJURIT SYRIA) sebagaimana dilaporkan oleh Huzaifah bin Yaman
dee-nee wrote: emang Huzaifah bin Yaman bilang nya gimana terkait tulisan anda yang capital
Muqadimah Al-Qur’an
Bab Satu, halaman 25 … Beliau ini ikut dalam pertempuran menaklukan Armenia dan Azerbaijan, maka selama dalam perjalanan dia pernah mendengar PERTIKAIAN KAUM MUSLIMIN TENTANG BACAAN BEBERAPA AYAT AL-QUR’AN …
dan
anda tahu atau pura2 tidak tahu latar belakang upaya standarisasi mushaf oleh Usman, yg dirangkaikan dgn acara bakar2 mushaf ?
Paradise OK wrote:Banyak muslim berargumen perbedaan hanya dari segi dialek. Namun jelas perbedaan antara mushaf Ibn Mas’ud dan Ubay bin Kaab BUKAN PERBEDAAN DIALEK MELAINKAN PERBEDAAN ISI AL-QUR’AN.
Menurut laporan Suyuthi :
Suyuthi, al Itqan fi Ulum al Quran, vol 1 halaman 224, 226, 270-73
IBN MAS’UD MENOLAK MEMASUKKAN SURAH 1, 113 DAN 114, KARENA SURA-SURA TERSEBUT ADALAH DOA-DOA DAN MANTERA UNTUK MENGUSIR SETAN. Hal ini diperkuat dengan laporan dari al Razi, al Tabari dan Ibn Hajar
Sementara mushaf Ubay bin Kaab, mushaf Ibn Abbas, Abu Musa al Ashari dan Ali bin Abi Thalib justru ada penambahan 2 SURAH YANG UNIKNYA SEKARANG JUSTRU TIDAK ADA DI AL-QUR’AN EDISI KAIRO 1924.
Menurut laporan Suyuthi : Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 hal 227, vol 3 hal 85
Dua surah yang bernama "AL-KHAL" DAN "AL-HAFD" TELAH DITULIS DALAM MUSHAF UBAYY BIN KA'B DAN MUSHAF IBN ABBAS, SESUNGGUHNYA ALI AS MENGAJAR KEDUA SURAH TERSEBUT KEPADA ABDULLAH AL-GHAFIQI, UMAR B. KHATTTAB DAN ABU MUSA AL-ASY'ARI juga membacanya.
beberapa contoh di atas tuh sdh lengkap dgn sumbernya, ada yg lainnya blm ditampilkan (menurut sumber tulisan ulama islam sendiri)dee-nee wrote: Kalau saya tanya darimana anda dapat sumber diatas ... jatuhnya kita akan eyel2an tentang ke-valid-an sumber itu
Sekarang saya tanya saja langsung ... buktikan sumber itu valid ... artinya saya minta :
- sumber tulisan anda
- sumber dari sumber tulisan anda ... sampai saya dapat info lengkap tentang Suyuthi ... kalau perlu sejarah ringkas dia
siapa Jalaludin as Suyuthi ?
Lahir 1445 M dan meninggal 1505 M. Seorang imam, ahli penyelidik yang ternama, hafizh yang terkemuka, pakar sejarah dan ahli bahasa Arab. Telah menulis lebih dari 500 buku
Paradise OK wrote:Jadi jelas, setelah Muhammad SAW meninggal, mushaf-mushaf sahabat berbeda satu dengan lainnya.
Kurang kerjaan nanya ini ??dee-nee wrote: anda tau arti mushaf ga sih ?? .
mushaf adalah ….. monggo dibantu lengkapi definisinya
Paradise OK wrote:3. SETELAH DISTANDARISASI USMAN, AL-QUR’AN MASIH BERBEDA-BEDA.
Mushaf yang distandarisasi oleh Usman ditulis dalam bahasa Arab yang masih sangat sederhana, dimana :
1. Tidak ada tanda baca
2. Tidak ada indikasi huruf hidup
3. Tidak ada pembeda konsonan yang bersimbol sama (15 konsonan bisa dibaca menjadi 28 konsonan yang berbeda)
Karenanya tulisan mushaf Usman tersebut bisa dibaca dengan berbagai macam cara yang berbeda-beda. Tergantung penambahan huruf hidupnya dan penambahan titik diakritis terhadap konsonannya. Akibatnya timbullah bermacam-macam variasi bacaan, maka lagi-lagi harus dilakukan standarisasi pasca Usman
Saya membuktikan dari sisi sejarah menurut sumber para ulama/ islam sendiri dan tentu logika sejarah anda bisa dipake, selanjutnya terserah anda membantah menurut sumber sejarahmudee-nee wrote: Kalau saya tantang anda untuk bahas satu2 per-kejadian ... pasti nanti anda repot sendiri deh
Misalnya :
Anda dari awal bilang isi Al Quran beda2 ... argumen anda sudah saya jawab (bahwa beda mushaf yang penting maknanya sama)
Maka ... mari kita clear kan dulu tentang standarisasi Usma ini >>> sudah oke blum dengan jawaban saya ??
Kalau belum : Coba anda yang kasih satu kalimat saja dari masing2 mushaf jaman Usman ... supaya bisa diliat apakah makna dan isinya juga beda
sanggup ??
Soal PEMBUKTIAN perbandingan teks/isi mushaf, pertanggungjawabkan argument anda ini : “ bahwa beda mushaf yang penting maknanya sama”
sanggup ?? & akan lebih baik pula anda mampu membuktikannya
Sebaliknya
Manuskrip kuno PB/Injil masih ada untuk dijadikan pembanding, dan kita bisa membuktikannya.
Paradise OK wrote:Untuk mengatasi VARIAN-VARIAN BACAAN YANG SEMAKIN LIAR, pada tahun 322 H (944 M), Khalifah Abbasiyah lewat dua orang menterinya Ibn Isa dan Ibn Muqlah, memerintahkan Ibn Mujahid (w. 324 H) melakukan penertiban. SETELAH MEMBANDING-BANDINGKAN SEMUA MUSHAF YANG ADA DI TANGANNYA, Ibn Mujahid memilih tujuh varian bacaan dari para qurra ternama, yakni :
1. Nafi (Madinah)
2. Ibn Kathir (Mekah)
3. Ibn Amir (Syam)
4. Abu Amr (Bashrah)
5. Asim, Hamzah, dan Kisai (ketiganya dari Kufah).
Tindakannya ini berdasarkan hadis Nabi yang mengatakan bahwa “Alquran diturunkan dalam tujuh huruf.”
Adanya perbedaan tulisan Al-Qur’an ini dilaporkan juga oleh seorang ulama yaitu ibn al-Nadim di tahun 988 M.
Sumber :
Fihrist, Ibn al-Nadim, halaman 79
Dalam buku Fihrist, Ibn Al-Nadim menuliskan daftar buku-buku kuno yang membahas tentang perbedaan antar manuskrip qur’an kuno sbb :
Buku Tentang Perbedaan Manuskrip (Qur’an)
1. Perbedaan Antara Manuskrip Penduduk Madina, Kufa dan Basrah menurut al Kisai
2. Kalaf, Buku Tentang Perbedaan Manuskrip
3. Perbedaan antara Penduduk Kufa, Basra dan Siria tentang Manuskrip, karya al Farra
4. Perbedaan Antar Manuskrip, karya al Sijistani
5. Al Mada’ini tentang perbedaan antar manuskrip dan pengumpulan al Qur’an
6. Perbedaan Manuskrip antara Penduduk Syria, Hijaz dan Iraq, karya Ibn Amir al Yashubi
7. Buku karya Muhammad ibn ‘Abd Al-Rahman al-Isbahani tentang perbedaan manuskrip
Fakta dimana penambahan huruf hidup dan titik diakritis berbeda-beda antar kota MEMATAHKAN ARGUMEN BAHWA AL-QUR’AN TELAH DIHAFALKAN DENGAN SEMPURNAH. Bahkan setelah dibantu dengan tulisan dasarnya, hafalan masing-masing kota ternyata berbeda-beda.
KALAU SUDAH BEDA ISINYA, BAGAIMANA MAKNANYA ?
PENULISAN ULANG DI KAIRO 1923/1924
Upaya terakhir untuk menstandarisasi Al-Qur’an dilakukan di Kairo Mesir ditahun 1923/1924. Satu catatan yang unik adalah mushaf Kairo 1924 ini TIDAK DISUSUN DARI NASKAH KUNO YANG MANAPUN, melainkan DIKLAIM mendasarkan pada murni “HAFALAN”
Hingga ditahun 1918 ketika pakar-pakar muslim, berkumpul di Kairo, Mesir dan memutuskan untuk MENULISKAN EDISI STANDARD AL-QUR’AN UNTUK MENGHINDARKAN SEMUA KESALAHAN TULISAN DALAM EDISI AL-QUR’AN YANG SAAT ITU BEREDAR diseluruh dunia dan untuk menstandarkan penomoran surah dan ayat-ayat alQ-ru’an. Di tahun 1924 mereka menerbitkan edisi Al-Qur’an yang kemudian menjadi standar edisi diseluruh dunia. MEREKA SEPENUHNYA MENDASARKAN PADA TRADISI LISAN AL-QUR’AN UNTUK MENGOREKSI SEMUA PERBEDAAN TULISAN DAN PENOMORAN DARI AL-QUR’AN YANG BERBEDA-BEDA.
Ini sangat serius karena menjadikan seluruh TULISAN Al-Qur’an sebelum 1923/1924 adalah SALAH. Salah satu contohnya adalah The Extant Samarkand Codex at Tashkent
Banyak pakar muslim mempercayai bahwa kodek Samarkand yang disimpan di perpustakaan Tashkent adalah mushaf yang dikumpulkan oleh Usman. Pemeriksaan cermat terhadap teks mushaf ini membuktikan bahwa mushaf ini bukan mushaf asli Usman karena MUSHAF INI BERBEDA DENGAN KODEKS YANG KITA MULIKI SAAT INI.
Jadi klaim muslim bahwa Al-Qur’an selalu sama tidaklah berdasar. Keseragaman teks dan isi Al-Qur’an baru dicapai setelah tahun 1924 dengan diterbitkannya KARANGAN AL-QUR’AN YANG BARU OLEH ULAMA-ULAMA MUSLIM. HASIL KARYA TAHUN 1924 INILAH YANG KEMUDIAN DIKLAIM SAMA DENGAN YANG DIBACA OLEH NABI MUHAMMAD SAW.
isinya beda = maknanya juga beda , kalau saya melihat dari sisi historisnya bersumber islam/ulama sendiridee-nee wrote: quote diatas (yang saya coret) simpen dulu .. dibahas setelah urusan Usman clear
sorry ... itu saya coret bukan karena ga penting ... tapi supaya jelas bahwa kita tidak bahas yang itu dulu
Kita bereskan urusan standarisasi jaman Usman
Kalau anda bilang isinya beda = maknanya juga beda ...
Maka saya minta anda yang kasih contohnya ke saya ...
hal yg sama untuk anda, berdasarkan pernyataan ini : “ bahwa beda mushaf yang penting maknanya sama “ bisa buktikan alquran sekarang bersumber mushaf kuno ?
toch sedari awal anda sendiri tidak pernah membantah & ataupun meluruskan sejarah pewarisan alquran
Paradise OK wrote:semua warna pelangimu sdh saya bandingkan, jawabanmu dlm hal Al-quran bersifat imaniah MENABRAK FAKTA historinyadee-nee wrote: Lihat quote saya paling awal ... lalu bandingkan yang ungu dengan yang biru
statement biru : Proses standarisasi dalam Injil berbeda karena yang distandarkan adalah kitab-kitab mana yang bisa diterima sebagai kitab suci. Proses ini dinamakan : KANONISASI.
1. Yesus tau ga kalau ada banyak kitab ?? kan kitab2 itu ada setelah Yesus sudah ga ada ... proses terjadi abad 2 ... artinya thn 200 M
2. Murid2 Yesus terlibat ga dalam proses seleksi dari kitab2 ini ??
udah tuh postingan sebelumnya, tapi jawabanmu menurut bahasa logika, wong fakta sejarah dibantah/diluruskan dengan fakta sejarahdee-nee wrote: masa sih ?? bukannya selama ini justru anda yang nabrak sejarah kemana2 .... tuh contoh thread wake up kurang nabrak apalagi coba (hehehehehe OOT dan ga usah dibahas)
makanya ... buktikan anda mengerti FAKTA HISTORI ... mari kita bahas satu2 tentang standarisasi Quran ...
tidak usah berapology dgn bahasa logika, sebab fakta sejarah bisa dibengkokkan dengan bahasa logika
detailnya itu sudah dibakar oleh Usman = BUNTUdee-nee wrote: Silahkan anda berikan contohnya ke saya terkait kalimat anda yang iniParadise OK wrote:Dikutip dari :
Abi Dawud Kitab al-Masahif; dan al-Tabari, buku 1, chpt. 6, no. 2952 :
Proses pembakaran terhadap salinan Qur’an yang ditulis oleh para saksi mata oleh Usman ini tidaklah disetujui oleh komunitas muslim secara umum. Mereka menyatakan bahwa Usman telah memusnahkan kitab Allah karena sesungguhnya qur’an adalah dalam banyak bentuk, dan Usman telah memusnahkan semuanya kecuali satu.
underline : banyak bentuk itu detail nya gimana ???
lanjut ....
demikian sejarahnya menurut sumber : Abi Dawud Kitab al-Masahif; dan al-Tabari, buku 1, chpt. 6, no. 2952, lain2 lihat postingan sebelumnya
dan
1. Kenapa harus dibakar ? itu urusanmu dgn almarhum pak Usman
2. Kenapa para ulama terlalu takut menampilkan alquran versi sebelum 1923/24 ? itupun urusanmu & seukuwahmu
ada baiknya anda menjawabnya
sebaliknya dengan Alkitab tidak seperti itu
Manuskrip kuno PB masih ada untuk dijadikan pembanding
yang palsu sekalipun dibiarkan tetap ada TANPA ADA UPAYA PEMUSNAHAN kecuali musnah dengan sendirinya
Paradise OK- LETNAN SATU
-
Posts : 2422
Kepercayaan : Protestan
Location : child thousand island
Join date : 26.02.14
Reputation : 7
Re: Paradise OK VS dee nee : "MENGUJI KEORISINILAN ALKITAB (INJIL) DENGAN ALQURAN"
--Delete--
Debat VS
by:mod
Debat VS
by:mod
Re: Paradise OK VS dee nee : "MENGUJI KEORISINILAN ALKITAB (INJIL) DENGAN ALQURAN"
lanjutan #8
trus Yesus bilang apa waktu beliau tau akan datang ajaran2 palsu ??
Ya intinya murid2 Yesus tetap tidak terlibat toh ... intinya TETAP BUKAN PARA SAKSI YESUS kan yang melakukan kanonisasi
para saksi ini adalah orang2 yang DIPILIH Yesus untuk menyampaikan kebenaran ... dan mereka tidak terlibat dalam kanonisasi
artinya : Kanonisasi dilakukan BUKAN oleh orang2 yang dipilih Yesus untuk menyampaikan kebenaran
sudah bukan saksi langsung ... alias orang ketiga >>> Nabi (1) >> Para murid (2) >> Muridnya murid (3)
setelah itu diterjemahkan pula ... yang menterjemahkan orang ke tiga bukan ?? atau orang keempat, kelima, dst ??
sudah saya jawab ... dan anda mau ngakui ga statement saya yang merah ini >>> faktanya memang begitu toh
bandingkan dengan yang ungu
para saksi ini adalah orang2 yang DIPILIH Yesus untuk menyampaikan kebenaran ... dan mereka tidak terlibat dalam kanonisasi
artinya : Kanonisasi dilakukan BUKAN oleh orang2 yang dipilih Yesus untuk menyampaikan kebenaran
sahabat2 Nabi adalah orang2 yang DIPILIH Muhammad untuk menyampaikan kebenaran ... dan mereka terlibat dalam penyusunan Quran
artinya : Penyusunan Quran dilakukan JUSTRU oleh orang2 yang dipilih Muhammad untuk menyampaikan kebenaran
sesimple itu kok logika-nya ... anda mengakui ga logika diatas ??
Paradise OK wrote:semua warna pelangimu sdh saya bandingkan, jawabanmu dlm hal Al-quran bersifat imaniah MENABRAK FAKTA historinyadee-nee wrote: Lihat quote saya paling awal ... lalu bandingkan yang ungu dengan yang biru
statement biru : Proses standarisasi dalam Injil berbeda karena yang distandarkan adalah kitab-kitab mana yang bisa diterima sebagai kitab suci. Proses ini dinamakan : KANONISASI.
1. Yesus tau ga kalau ada banyak kitab ?? kan kitab2 itu ada setelah Yesus sudah ga ada ... proses terjadi abad 2 ... artinya thn 200 M
2. Murid2 Yesus terlibat ga dalam proses seleksi dari kitab2 ini ??
1. Yesus tahu bahwa akan ada/banyak guru2/nabi2 palsu yg akan datang dengan ajaran2 palsu yg aneh kontradiksi dengan Injil, demikian halnya para rasul-rasul/murid-murid Yesus
trus Yesus bilang apa waktu beliau tau akan datang ajaran2 palsu ??
Paradise OK wrote:2. murid2 Yesus tidak terlibat dlm proses kanonisasi. Bagaimana mengetahui tulisan berasal dari rasul (lansung maupun tidak langsung), ada banyak kriteria ketat yang diterapkan sebelum satu kitab dapat dinyatakan sebagai kitab suci :
a. komentar-komentar bapa gerejawi yang paling awal yang adalah pengikut murid2 Yesus
b. kitab itu dipergunakan oleh jemaat mula2 dalam zaman rasuli/murid2 Yesus
c. kitab itu dipergunakan oleh umum di dalam gereja mula-mula
d. sering dikutip oleh bapa-bapa gereja kuno
e. kitab tersebut tua, menurut penanggalan konservatif ( #4)
A. Bukti-bukti historis untuk Received Text/Textus Receptus (TR) pada masa Rasuli (33-100 A.D.).
1. Semua gereja Rasuli menggunakan Received Text.
2. Gereja-gereja di Palestina menggunakan Received Text.
3. Gereja Syaria di Antiokhia menggunakan Received Text
B. Bukti-bukti histori untuk Received Text pada masa periode gereja mula-mula (100-312 A.D.)
C. Bukti-bukti historis untuk Received Text pada periode Byzantine (312-1453 A.D.)
D. Bukti-bukti historis untuk Received Text pada periode permulaan modern (1453-1831 A.D.)
Ya intinya murid2 Yesus tetap tidak terlibat toh ... intinya TETAP BUKAN PARA SAKSI YESUS kan yang melakukan kanonisasi
para saksi ini adalah orang2 yang DIPILIH Yesus untuk menyampaikan kebenaran ... dan mereka tidak terlibat dalam kanonisasi
artinya : Kanonisasi dilakukan BUKAN oleh orang2 yang dipilih Yesus untuk menyampaikan kebenaran
sudah bukan saksi langsung ... alias orang ketiga >>> Nabi (1) >> Para murid (2) >> Muridnya murid (3)
setelah itu diterjemahkan pula ... yang menterjemahkan orang ke tiga bukan ?? atau orang keempat, kelima, dst ??
Paradise OK wrote:Oh jawaban imaniah bertentangan dengan faktadee-nee wrote: statement ungu : artinya sejak jaman Nabi pun sudah confirm bahwa keragaman mushaf memang ada ... tapi keberagaman itu tidak merubah maksud, arti, tujuan, dan pemahaman dakwah Nabi
1. Muhammad tau ga kalau ada banyak mushaf ?? >>> tau ... bahkan Nabi sudah oke tentang adanya keberagaman mushaf ... dan beliau juga tau bahwa keberagaman itu tidak merubah makna dakwah ...
2. Sahabat2 Nabi terlibat ga dalam proses standarisasi mushaf ??? >>> terlibat .... dan mereka oke2 saja karena toh intinya tidak merubah makna dan arti
Silahkan simak postingan di atas
sudah saya jawab ... dan anda mau ngakui ga statement saya yang merah ini >>> faktanya memang begitu toh
bandingkan dengan yang ungu
para saksi ini adalah orang2 yang DIPILIH Yesus untuk menyampaikan kebenaran ... dan mereka tidak terlibat dalam kanonisasi
artinya : Kanonisasi dilakukan BUKAN oleh orang2 yang dipilih Yesus untuk menyampaikan kebenaran
sahabat2 Nabi adalah orang2 yang DIPILIH Muhammad untuk menyampaikan kebenaran ... dan mereka terlibat dalam penyusunan Quran
artinya : Penyusunan Quran dilakukan JUSTRU oleh orang2 yang dipilih Muhammad untuk menyampaikan kebenaran
sesimple itu kok logika-nya ... anda mengakui ga logika diatas ??
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Paradise OK VS dee nee : "MENGUJI KEORISINILAN ALKITAB (INJIL) DENGAN ALQURAN"
untuk post #9 ... menyusul ya ...
saya baca2 dulu biar ilmu nya lebih meresap
saya baca2 dulu biar ilmu nya lebih meresap
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Paradise OK VS dee nee : "MENGUJI KEORISINILAN ALKITAB (INJIL) DENGAN ALQURAN"
dee-nee wrote: lanjutan #8Paradise OK wrote:semua warna pelangimu sdh saya bandingkan, jawabanmu dlm hal Al-quran bersifat imaniah MENABRAK FAKTA historinyadee-nee wrote: Lihat quote saya paling awal ... lalu bandingkan yang ungu dengan yang biru
statement biru : Proses standarisasi dalam Injil berbeda karena yang distandarkan adalah kitab-kitab mana yang bisa diterima sebagai kitab suci. Proses ini dinamakan : KANONISASI.
1. Yesus tau ga kalau ada banyak kitab ?? kan kitab2 itu ada setelah Yesus sudah ga ada ... proses terjadi abad 2 ... artinya thn 200 M
2. Murid2 Yesus terlibat ga dalam proses seleksi dari kitab2 ini ??
1. Yesus tahu bahwa akan ada/banyak guru2/nabi2 palsu yg akan datang dengan ajaran2 palsu yg aneh kontradiksi dengan Injil, demikian halnya para rasul-rasul/murid-murid Yesusdee-nee wrote: trus Yesus bilang apa waktu beliau tau akan datang ajaran2 palsu ??
Matius
7:15 "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
7:16 Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?
7:17 Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.
7:18 Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.
7:19 Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api…
(lengkapnya di Matius 7 : 15 - 23)7:15 "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
7:16 Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?
7:17 Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.
7:18 Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.
7:19 Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api…
24:4 Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!
24:5 Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.
24:11 Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang…
24:25 Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu…
(lengkapnya di Matius 24 : 3 - 28)24:5 Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.
24:11 Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang…
24:25 Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu…
2 Petrus
2:1 Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.
2:2 Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat.
2:3 Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda …
(lengkapnya 2 Petrus 2 : 1 – 22)2:1 Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.
2:2 Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat.
2:3 Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda …
Dan masih banyak kesaksian alkitab lainnya tentang nabi2 palsu/guru2 palsu yang datang dengan ajaran2 menyesatkan/bertentangan dengan ajaran Yesus
Muhammad SAW junjunangnmu PUNYA SEPERTI CONTOH DI ATAS ?
Paradise OK wrote:2. murid2 Yesus tidak terlibat dlm proses kanonisasi. Bagaimana mengetahui tulisan berasal dari rasul (lansung maupun tidak langsung), ada banyak kriteria ketat yang diterapkan sebelum satu kitab dapat dinyatakan sebagai kitab suci :
a. komentar-komentar bapa gerejawi yang paling awal yang adalah pengikut murid2 Yesus
b. kitab itu dipergunakan oleh jemaat mula2 dalam zaman rasuli/murid2 Yesus
c. kitab itu dipergunakan oleh umum di dalam gereja mula-mula
d. sering dikutip oleh bapa-bapa gereja kuno
e. kitab tersebut tua, menurut penanggalan konservatif ( #4)
A. Bukti-bukti historis untuk Received Text/Textus Receptus (TR) pada masa Rasuli (33-100 A.D.).
1. Semua gereja Rasuli menggunakan Received Text.
2. Gereja-gereja di Palestina menggunakan Received Text.
3. Gereja Syaria di Antiokhia menggunakan Received Text
B. Bukti-bukti histori untuk Received Text pada masa periode gereja mula-mula (100-312 A.D.)
C. Bukti-bukti historis untuk Received Text pada periode Byzantine (312-1453 A.D.)
D. Bukti-bukti historis untuk Received Text pada periode permulaan modern (1453-1831 A.D.)
padahal sdh dijelaskan di atas sebelumnya ...dee-nee wrote: Ya intinya murid2 Yesus tetap tidak terlibat toh ... intinya TETAP BUKAN PARA SAKSI YESUS kan yang melakukan kanonisasi
para saksi ini adalah orang2 yang DIPILIH Yesus untuk menyampaikan kebenaran ... dan mereka tidak terlibat dalam kanonisasi
artinya : Kanonisasi dilakukan BUKAN oleh orang2 yang dipilih Yesus untuk menyampaikan kebenaran
sudah bukan saksi langsung ... alias orang ketiga >>> Nabi (1) >> Para murid (2) >> Muridnya murid (3)
setelah itu diterjemahkan pula ... yang menterjemahkan orang ke tiga bukan ?? atau orang keempat, kelima, dst ??
murid2 Yesus dan para muridnya adalah manusia tidak kekal, demikian halnya kitab2 Injil yang mereka tulis dibatasi oleh faktor usia dsb, tentu logikamu/ku bisa memahami hal tersebut. para murid Yesus menulis injil tentang Yesus. tulisan2 Injil para murid Yesus itu, dengan kecanggihan teknologi pada waktu itu, seberapa lamanya daya tahan sebuah kitab ditulis di atas lembaran2 papyrus, KECUALI DITULIS DI ATAS LEMPENG BATU/batu EMAS, yang konon punya kitab tetangga disimpan rapi di atas langit YANG TAK PERNAH BISA DIBUKTIKAN
selanjutnya Injil tsb dibuatkan salinan2. fakta naskah2 kuno yang masih ada yaitu : Kitab Perjanjian Baru (PB) sendiri memiliki 5,300 naskah dan fragmen (bagian-bagian naskah) dalam bahasa Yunani, 10,000 naskah latin Vulgate dan 9,300 naskah tua dalam terjemahan bahasa lainnya. Dengan kata lain, PB memiliki lebih dari 24,000 salinan naskah untuk digunakan SEBAGAI SUMBER KANONISASI INJIL/Alkitab PB
sedangkan standar kanonitas meliputi antara lain :
- Kitab tersebut ditulis atau disahkan oleh para nabi/rasul.
- Kitab tersebut diakui otoritasnya dan dipakai di kalangan gereja mula-mula/pada zaman para rasul & atau murid2 para rasul.
- Kitab tersebut mengajarkan hal yang selaras dengan kitab-kitab lainnya yang jelas termasuk dalam kanon, antara lain menurut kesaksian murid para rasul/bapa gereja mula2
TANPA HARUS BAKAR-BAkAR SATE KAYAK PAK USMAN,
Pada abad ke 2 kanon PB telah lengkap. Hal ini dibuktikan dengan sejarah yaitu :
1. The Old Syriac – terjemahan PB pada abad kedua dalam bahasa Syria. Semua kitab ada, kecuali: 2 Petrus, 2 Yohanes, 3 Yohanes, Yudas, dan Wahyu.
2. Justin Martyr pada tahun 140 M. Semua kitab PB ada, kecuali: Filipi dan 1 Timotius.
3. The Old Latin – sebuah terjemahan sebelum tahun 200 M. Terkenal sebagai Alkitab dari gereja Barat. Semua PB ada, kecuali Ibrani, Yakobus, 1 Petrus dan 2 Petrus.
4. The Muration Canon pada tahun 170 M. Semua PB ada, kecuali: Ibrani, Yakobus, 1 Petrus dan 2 Petrus (sama dengan The Old Latin).
5. Codex Barococcio pada tahun 206 M. Semua kitab PL dan PB ada, kecuali: Ester dan Wahyu.
6. Polycarp pada tahun 150 M pernah mengutip: Matius, Yohanes, sepuluh surat Paulus, 1 Petrus, 1 Yohanes dan 2 Yohanes.
7. Irenaeus (murid Polycarp) pada tahun 170 M. Semua kitab PB ada, kecuali: Filemon, Yakobus, 2 Petrus, dan 3 Yohanes.
8. Origen pada sekitar tahun 230 M menulis daftar kitab-kitab PB, sebagai berikut: ke-4 Injil, Kisah Para Rasul, ke-13 surat-surat Paulus, 1 Petrus, 1 Yohanes dan Wahyu.
9. Eusebius di awal abad ke 4 menyebut semua kitab PB.
10. Pada tahun 367 M dalam Festal Letter yang ditulis oleh Athanasius, Bishop Alexandria, mencantumkan daftar 27 kitab-kitab PB.
11. Jerome pada tahun 382 M, Ruffinua pada tahun 390 M dan Augustine pada tahun 394 M mencatat kanon PB sebanyak 27 kitab.
12. Akhirnya pada tahun 397 M, konsili gereja di Carthago mengesahkan 27 kitab PB.
Paradise OK wrote:dee-nee wrote: statement ungu : artinya sejak jaman Nabi pun sudah confirm bahwa keragaman mushaf memang ada ... tapi keberagaman itu tidak merubah maksud, arti, tujuan, dan pemahaman dakwah Nabidee-nee wrote:1. Muhammad tau ga kalau ada banyak mushaf ?? >>> tau ... bahkan Nabi sudah oke tentang adanya keberagaman mushaf ... dan beliau juga tau bahwa keberagaman itu tidak merubah makna dakwah ...
2. Sahabat2 Nabi terlibat ga dalam proses standarisasi mushaf ??? >>> terlibat .... dan mereka oke2 saja karena toh intinya tidak merubah makna dan arti
Oh jawaban imaniah bertentangan dengan fakta
Silahkan simak postingan di atas
sudah saya jawab ... dan anda mau ngakui ga statement saya yang merah ini >>> faktanya memang begitu toh
bandingkan dengan yang ungu
para saksi ini adalah orang2 yang DIPILIH Yesus untuk menyampaikan kebenaran ... dan mereka tidak terlibat dalam kanonisasi
artinya : Kanonisasi dilakukan BUKAN oleh orang2 yang dipilih Yesus untuk menyampaikan kebenaran
sahabat2 Nabi adalah orang2 yang DIPILIH Muhammad untuk menyampaikan kebenaran ... dan mereka terlibat dalam penyusunan Quran
artinya : Penyusunan Quran dilakukan JUSTRU oleh orang2 yang dipilih Muhammad untuk menyampaikan kebenaran
sesimple itu kok logika-nya ... anda mengakui ga logika diatas ??
saya juga bisa berlogika seenteng anda, TAPI MANA BUKTINYA ?
buktikan saja dimana naskah2 tua (PALING TIDAK SALINANNYA/BUKAN ASELINYA) yang disusun oleh orang2 yang DIPILIH Muhammad untuk menyampaikan kebenaran yg menjadi acuan alquran yg ada di rumah anda-anda saat ini, BISA/TIDAK ?
simpel bukan ?
buktikan saja dimana naskah2 tua (PALING TIDAK SALINANNYA/BUKAN ASELINYA) yang disusun oleh orang2 yang DIPILIH Muhammad untuk menyampaikan kebenaran yg menjadi acuan alquran yg ada di rumah anda-anda saat ini, BISA/TIDAK ?
simpel bukan ?
Paradise OK- LETNAN SATU
-
Posts : 2422
Kepercayaan : Protestan
Location : child thousand island
Join date : 26.02.14
Reputation : 7
Re: Paradise OK VS dee nee : "MENGUJI KEORISINILAN ALKITAB (INJIL) DENGAN ALQURAN"
gini deh ... pahami kalimat ini
- Penyusunan Quran dilakukan oleh mereka2 YANG MENJADI SAKSI dakwah Muhammad >>> sahabat2 Nabi Muhammad TERLIBAT dalam penyusunan Al Quran
- Kanonisasi dilakukan oleh mereka2 YANG TIDAK MENJADI SAKSI Yesus >>> murid2 Yesus TIDAK TERLIBAT dalam kanonisasi
perhatikan yang bold : kedua statement ini benar atau salah ??
ini aja dulu ...
- Penyusunan Quran dilakukan oleh mereka2 YANG MENJADI SAKSI dakwah Muhammad >>> sahabat2 Nabi Muhammad TERLIBAT dalam penyusunan Al Quran
- Kanonisasi dilakukan oleh mereka2 YANG TIDAK MENJADI SAKSI Yesus >>> murid2 Yesus TIDAK TERLIBAT dalam kanonisasi
perhatikan yang bold : kedua statement ini benar atau salah ??
ini aja dulu ...
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Paradise OK VS dee nee : "MENGUJI KEORISINILAN ALKITAB (INJIL) DENGAN ALQURAN"
karena anda TIDAK PERNAH MENUNJUKKAN BUKTI2 ATAU BUKTI SEJARAH, maka jawabannya akan berulang-ulang
dee-nee wrote: gini deh ... pahami kalimat ini
- Penyusunan Quran dilakukan oleh mereka2 YANG MENJADI SAKSI dakwah Muhammad >>> sahabat2 Nabi Muhammad TERLIBAT dalam penyusunan Al Quran
jangankan sahabat2 muhammad saw, BAHKAN MUHAMMAD SAW SEKALIPUN PENULISNYA, yg jadi masalah adalah ketika alquran itu dalam perjalanan sejarah mengalami hal-hal sbb (berdasarkan tulisan2 ulama2 kuno) :
adanya perbedaan al-qur’an antara pengikut ibn mas’ud (prajurit irak) dan ubay bin kaab (prajurit syria)
Sumber :
Muqadimah Al-Qur’an
Bab Satu, halaman 25
Beliau ini ikut dalam pertempuran menaklukan Armenia dan Azerbaijan, maka selama dalam perjalanan dia pernah mendengar PERTIKAIAN KAUM MUSLIMIN TENTANG BACAAN BEBERAPA AYAT AL-QUR’AN ……..
ada yg berargumen perbedaan hanya dari segi dialek. Namun jelas perbedaan antara mushaf Ibn Mas’ud dan Ubay bin Kaab BUKAN PERBEDAAN DIALEK MELAINKAN PERBEDAAN ISI AL-QUR’AN.
Menurut laporan Suyuthi :
Suyuthi, al Itqan fi Ulum al Quran, vol 1 halaman 224, 226, 270-73
IBN MAS’UD MENOLAK MEMASUKKAN SURAH 1, 113 DAN 114, KARENA SURA-SURA TERSEBUT ADALAH DOA-DOA DAN MANTERA UNTUK MENGUSIR SETAN. Hal ini diperkuat dengan laporan dari al Razi, al Tabari dan Ibn Hajar
Sementara mushaf Ubay bin Kaab, mushaf Ibn Abbas, Abu Musa al Ashari dan Ali bin Abi Thalib justru ada penambahan 2 SURAH YANG UNIKNYA SEKARANG JUSTRU TIDAK ADA DI AL-QUR’AN EDISI KAIRO 1924.
Menurut laporan Suyuthi :
Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 hal 227, vol 3 hal 85
Dua surah yang bernama "AL-KHAL" DAN "AL-HAFD" TELAH DITULIS DALAM MUSHAF UBAYY BIN KA'B DAN MUSHAF IBN ABBAS, SESUNGGUHNYA ALI AS MENGAJAR KEDUA SURAH TERSEBUT KEPADA ABDULLAH AL-GHAFIQI, UMAR B. KHATTTAB DAN ABU MUSA AL-ASY'ARI juga membacanya.
Jadi jelas, setelah Muhammad SAW meninggal, mushaf-mushaf sahabat berbeda satu dengan lainnya.
SETELAH DISTANDARISASI USMAN, AL-QUR’AN MASIH BERBEDA-BEDA.
Mushaf yang distandarisasi oleh Usman ditulis dalam bahasa Arab yang masih sangat sederhana, dimana :
1. Tidak ada tanda baca
2. Tidak ada indikasi huruf hidup
3. Tidak ada pembeda konsonan yang bersimbol sama (15 konsonan bisa dibaca menjadi 28 konsonan yang berbeda)
Karenanya tulisan mushaf Usman tersebut bisa dibaca dengan berbagai macam cara yang berbeda-beda. Tergantung penambahan huruf hidupnya dan penambahan titik diakritis terhadap konsonannya. Akibatnya timbullah bermacam-macam variasi bacaan, maka lagi-lagi harus dilakukan standarisasi pasca Usman :
Untuk mengatasi VARIAN-VARIAN BACAAN YANG SEMAKIN LIAR, pada tahun 322 H (944 M), Khalifah Abbasiyah lewat dua orang menterinya Ibn Isa dan Ibn Muqlah, memerintahkan Ibn Mujahid (w. 324 H) melakukan penertiban. SETELAH MEMBANDING-BANDINGKAN SEMUA MUSHAF YANG ADA DI TANGANNYA, Ibn Mujahid memilih tujuh varian bacaan dari para qurra ternama, yakni :
1. Nafi (Madinah)
2. Ibn Kathir (Mekah)
3. Ibn Amir (Syam)
4. Abu Amr (Bashrah)
5. Asim, Hamzah, dan Kisai (ketiganya dari Kufah).
Tindakannya ini berdasarkan hadis Nabi yang mengatakan bahwa “Alquran diturunkan dalam tujuh huruf.”
Adanya perbedaan tulisan Al-Qur’an ini dilaporkan juga oleh seorang ulama yaitu ibn al-Nadim di tahun 988 M.
Sumber :
Fihrist, Ibn al-Nadim, halaman 79
Dalam buku Fihrist, Ibn Al-Nadim menuliskan daftar buku-buku kuno yang membahas tentang perbedaan antar manuskrip qur’an kuno sbb :
Buku Tentang Perbedaan Manuskrip (Qur’an)
1. Perbedaan Antara Manuskrip Penduduk Madina, Kufa dan Basrah menurut al Kisai
2. Kalaf, Buku Tentang Perbedaan Manuskrip
3. Perbedaan antara Penduduk Kufa, Basra dan Siria tentang Manuskrip, karya al Farra
4. Perbedaan Antar Manuskrip, karya al Sijistani
5. Al Mada’ini tentang perbedaan antar manuskrip dan pengumpulan al Qur’an
6. Perbedaan Manuskrip antara Penduduk Syria, Hijaz dan Iraq, karya Ibn Amir al Yashubi
7. Buku karya Muhammad ibn ‘Abd Al-Rahman al-Isbahani tentang perbedaan manuskrip
Fakta dimana penambahan huruf hidup dan titik diakritis berbeda-beda antar kota MEMATAHKAN ARGUMEN BAHWA AL-QUR’AN TELAH DIHAFALKAN DENGAN SEMPURNA. Bahkan setelah dibantu dengan tulisan dasarnya, hafalan masing-masing kota ternyata berbeda-beda.
PENULISAN ULANG DI KAIRO 1923/1924
Upaya terakhir untuk menstandarisasi Al-Qur’an dilakukan di Kairo Mesir ditahun 1923/1924. Satu catatan yang unik adalah mushaf Kairo 1924 ini TIDAK DISUSUN DARI NASKAH KUNO YANG MANAPUN, melainkan DIKLAIM mendasarkan pada murni “HAFALAN”.
adanya perbedaan al-qur’an antara pengikut ibn mas’ud (prajurit irak) dan ubay bin kaab (prajurit syria)
Sumber :
Muqadimah Al-Qur’an
Bab Satu, halaman 25
Beliau ini ikut dalam pertempuran menaklukan Armenia dan Azerbaijan, maka selama dalam perjalanan dia pernah mendengar PERTIKAIAN KAUM MUSLIMIN TENTANG BACAAN BEBERAPA AYAT AL-QUR’AN ……..
ada yg berargumen perbedaan hanya dari segi dialek. Namun jelas perbedaan antara mushaf Ibn Mas’ud dan Ubay bin Kaab BUKAN PERBEDAAN DIALEK MELAINKAN PERBEDAAN ISI AL-QUR’AN.
Menurut laporan Suyuthi :
Suyuthi, al Itqan fi Ulum al Quran, vol 1 halaman 224, 226, 270-73
IBN MAS’UD MENOLAK MEMASUKKAN SURAH 1, 113 DAN 114, KARENA SURA-SURA TERSEBUT ADALAH DOA-DOA DAN MANTERA UNTUK MENGUSIR SETAN. Hal ini diperkuat dengan laporan dari al Razi, al Tabari dan Ibn Hajar
Sementara mushaf Ubay bin Kaab, mushaf Ibn Abbas, Abu Musa al Ashari dan Ali bin Abi Thalib justru ada penambahan 2 SURAH YANG UNIKNYA SEKARANG JUSTRU TIDAK ADA DI AL-QUR’AN EDISI KAIRO 1924.
Menurut laporan Suyuthi :
Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 hal 227, vol 3 hal 85
Dua surah yang bernama "AL-KHAL" DAN "AL-HAFD" TELAH DITULIS DALAM MUSHAF UBAYY BIN KA'B DAN MUSHAF IBN ABBAS, SESUNGGUHNYA ALI AS MENGAJAR KEDUA SURAH TERSEBUT KEPADA ABDULLAH AL-GHAFIQI, UMAR B. KHATTTAB DAN ABU MUSA AL-ASY'ARI juga membacanya.
Jadi jelas, setelah Muhammad SAW meninggal, mushaf-mushaf sahabat berbeda satu dengan lainnya.
SETELAH DISTANDARISASI USMAN, AL-QUR’AN MASIH BERBEDA-BEDA.
Mushaf yang distandarisasi oleh Usman ditulis dalam bahasa Arab yang masih sangat sederhana, dimana :
1. Tidak ada tanda baca
2. Tidak ada indikasi huruf hidup
3. Tidak ada pembeda konsonan yang bersimbol sama (15 konsonan bisa dibaca menjadi 28 konsonan yang berbeda)
Karenanya tulisan mushaf Usman tersebut bisa dibaca dengan berbagai macam cara yang berbeda-beda. Tergantung penambahan huruf hidupnya dan penambahan titik diakritis terhadap konsonannya. Akibatnya timbullah bermacam-macam variasi bacaan, maka lagi-lagi harus dilakukan standarisasi pasca Usman :
Untuk mengatasi VARIAN-VARIAN BACAAN YANG SEMAKIN LIAR, pada tahun 322 H (944 M), Khalifah Abbasiyah lewat dua orang menterinya Ibn Isa dan Ibn Muqlah, memerintahkan Ibn Mujahid (w. 324 H) melakukan penertiban. SETELAH MEMBANDING-BANDINGKAN SEMUA MUSHAF YANG ADA DI TANGANNYA, Ibn Mujahid memilih tujuh varian bacaan dari para qurra ternama, yakni :
1. Nafi (Madinah)
2. Ibn Kathir (Mekah)
3. Ibn Amir (Syam)
4. Abu Amr (Bashrah)
5. Asim, Hamzah, dan Kisai (ketiganya dari Kufah).
Tindakannya ini berdasarkan hadis Nabi yang mengatakan bahwa “Alquran diturunkan dalam tujuh huruf.”
Adanya perbedaan tulisan Al-Qur’an ini dilaporkan juga oleh seorang ulama yaitu ibn al-Nadim di tahun 988 M.
Sumber :
Fihrist, Ibn al-Nadim, halaman 79
Dalam buku Fihrist, Ibn Al-Nadim menuliskan daftar buku-buku kuno yang membahas tentang perbedaan antar manuskrip qur’an kuno sbb :
Buku Tentang Perbedaan Manuskrip (Qur’an)
1. Perbedaan Antara Manuskrip Penduduk Madina, Kufa dan Basrah menurut al Kisai
2. Kalaf, Buku Tentang Perbedaan Manuskrip
3. Perbedaan antara Penduduk Kufa, Basra dan Siria tentang Manuskrip, karya al Farra
4. Perbedaan Antar Manuskrip, karya al Sijistani
5. Al Mada’ini tentang perbedaan antar manuskrip dan pengumpulan al Qur’an
6. Perbedaan Manuskrip antara Penduduk Syria, Hijaz dan Iraq, karya Ibn Amir al Yashubi
7. Buku karya Muhammad ibn ‘Abd Al-Rahman al-Isbahani tentang perbedaan manuskrip
Fakta dimana penambahan huruf hidup dan titik diakritis berbeda-beda antar kota MEMATAHKAN ARGUMEN BAHWA AL-QUR’AN TELAH DIHAFALKAN DENGAN SEMPURNA. Bahkan setelah dibantu dengan tulisan dasarnya, hafalan masing-masing kota ternyata berbeda-beda.
PENULISAN ULANG DI KAIRO 1923/1924
Upaya terakhir untuk menstandarisasi Al-Qur’an dilakukan di Kairo Mesir ditahun 1923/1924. Satu catatan yang unik adalah mushaf Kairo 1924 ini TIDAK DISUSUN DARI NASKAH KUNO YANG MANAPUN, melainkan DIKLAIM mendasarkan pada murni “HAFALAN”.
dee-nee wrote: - Kanonisasi dilakukan oleh mereka2 YANG TIDAK MENJADI SAKSI Yesus >>> murid2 Yesus TIDAK TERLIBAT dalam kanonisasi
perhatikan yang bold : kedua statement ini benar atau salah ??
ini aja dulu ...
memang para murid Yesus tidak terlibat kononisasi Alkitab dan Matius, Markus, Lukas & Yohanes menulis Injil, yang NASKAH ASELINYA SUDAH TIDAK ADA, YANG ADA HANYALAH SALINAN2NYA SAJA, YANG TENTU DARI NASKAH ASELI ITU. bagaimana dalam perjalanan sejarah, menentukan suatu kitab injil itu kanon/tidak kanon ? (di bawah) atau di #3 dan #7
DAN PADA ABAD KE 2 KANON PB/INJIL TELAH LENGKAP. HAL INI DIBUKTIKAN DENGAN SEJARAH #13
BANYAK CATATAN-CATATAN YANG USIANYA TUA DITEMUKAN SEHINGGA DAPAT MENDUKUNG PEMBUKTIAN TULISAN KITAB-KITAB YANG TELAH ADA.
Kitab Perjanjian Baru (PB) sendiri memiliki 5,300 naskah dan fragmen (bagian-bagian naskah) dalam bahasa Yunani, 10,000 naskah latin Vulgate dan 9,300 naskah tua dalam terjemahan bahasa lainnya. Dengan kata lain, PB memiliki lebih dari 24,000 salinan naskah untuk digunakan
NB.
Dalam perjalanan sejarah kitab Injil, ada banyak kriteria ketat yang diterapkan sebelum satu kitab dapat dinyatakan sebagai kitab suci, yaitu sbb :
a. komentar-komentar bapa gerejawi yang paling awal yang adalah pengikut murid2 Yesus
b. kitab itu dipergunakan oleh jemaat mula2 dalam zaman rasuli/murid2 Yesus/pengikut murid2 Yesus
c. kitab itu dipergunakan oleh umum di dalam gereja mula-mula
d. sering dikutip oleh bapa-bapa gereja kuno
e. kitab tersebut tua, menurut penanggalan konservatif ( #4)
A. Bukti-bukti historis untuk Received Text/Textus Receptus (TR) pada masa Rasuli (33-100 A.D.).
1. Semua gereja Rasuli menggunakan Received Text.
2. Gereja-gereja di Palestina menggunakan Received Text.
3. Gereja Syaria di Antiokhia menggunakan Received Text
B. Bukti-bukti histori untuk Received Text pada masa periode gereja mula-mula (100-312 A.D.)
C. Bukti-bukti historis untuk Received Text pada periode Byzantine (312-1453 A.D.)
D. Bukti-bukti historis untuk Received Text pada periode permulaan modern (1453-1831 A.D.)
DAN PADA ABAD KE 2 KANON PB/INJIL TELAH LENGKAP. HAL INI DIBUKTIKAN DENGAN SEJARAH #13
BANYAK CATATAN-CATATAN YANG USIANYA TUA DITEMUKAN SEHINGGA DAPAT MENDUKUNG PEMBUKTIAN TULISAN KITAB-KITAB YANG TELAH ADA.
Kitab Perjanjian Baru (PB) sendiri memiliki 5,300 naskah dan fragmen (bagian-bagian naskah) dalam bahasa Yunani, 10,000 naskah latin Vulgate dan 9,300 naskah tua dalam terjemahan bahasa lainnya. Dengan kata lain, PB memiliki lebih dari 24,000 salinan naskah untuk digunakan
NB.
Dalam perjalanan sejarah kitab Injil, ada banyak kriteria ketat yang diterapkan sebelum satu kitab dapat dinyatakan sebagai kitab suci, yaitu sbb :
a. komentar-komentar bapa gerejawi yang paling awal yang adalah pengikut murid2 Yesus
b. kitab itu dipergunakan oleh jemaat mula2 dalam zaman rasuli/murid2 Yesus/pengikut murid2 Yesus
c. kitab itu dipergunakan oleh umum di dalam gereja mula-mula
d. sering dikutip oleh bapa-bapa gereja kuno
e. kitab tersebut tua, menurut penanggalan konservatif ( #4)
A. Bukti-bukti historis untuk Received Text/Textus Receptus (TR) pada masa Rasuli (33-100 A.D.).
1. Semua gereja Rasuli menggunakan Received Text.
2. Gereja-gereja di Palestina menggunakan Received Text.
3. Gereja Syaria di Antiokhia menggunakan Received Text
B. Bukti-bukti histori untuk Received Text pada masa periode gereja mula-mula (100-312 A.D.)
C. Bukti-bukti historis untuk Received Text pada periode Byzantine (312-1453 A.D.)
D. Bukti-bukti historis untuk Received Text pada periode permulaan modern (1453-1831 A.D.)
Paradise OK- LETNAN SATU
-
Posts : 2422
Kepercayaan : Protestan
Location : child thousand island
Join date : 26.02.14
Reputation : 7
Re: Paradise OK VS dee nee : "MENGUJI KEORISINILAN ALKITAB (INJIL) DENGAN ALQURAN"
Paradise OK wrote:karena anda TIDAK PERNAH MENUNJUKKAN BUKTI2 ATAU BUKTI SEJARAH, maka jawabannya akan berulang-ulang
saya jawab pake bukti ... setelah anda menjawab setuju atau tidak dengan statement saya ...
karena dua kalimat ini adalah POINT SAYA ... dua kalimat ini adalah INTI MASALAH yang saya bahas di thread fitnah dee-nee
POK wrote:
jangankan sahabat2 muhammad saw, BAHKAN MUHAMMAD SAW SEKALIPUN PENULISNYA, yg jadi masalah adalah ketika alquran itu dalam perjalanan sejarah mengalami hal-hal sbb (berdasarkan tulisan2 ulama2 kuno)
katanya bahas penyusunan Quran jaman Usman ... fokus dong
jadi gimana ... SETUJU atau TIDAK bahwa "Penyusunan Quran dilakukan oleh mereka2 YANG MENJADI SAKSI dakwah Muhammad >>> sahabat2 Nabi Muhammad TERLIBAT dalam penyusunan Al Quran"
POK wrote:adanya perbedaan al-qur’an antara pengikut ibn mas’ud (prajurit irak) dan ubay bin kaab (prajurit syria)
Sumber :
Muqadimah Al-Qur’an
Bab Satu, halaman 25
Beliau ini ikut dalam pertempuran menaklukan Armenia dan Azerbaijan, maka selama dalam perjalanan dia pernah mendengar PERTIKAIAN KAUM MUSLIMIN TENTANG BACAAN BEBERAPA AYAT AL-QUR’AN ……..
ada yg berargumen perbedaan hanya dari segi dialek. Namun jelas perbedaan antara mushaf Ibn Mas’ud dan Ubay bin Kaab BUKAN PERBEDAAN DIALEK MELAINKAN PERBEDAAN ISI AL-QUR’AN.
Menurut laporan Suyuthi :
Suyuthi, al Itqan fi Ulum al Quran, vol 1 halaman 224, 226, 270-73
IBN MAS’UD MENOLAK MEMASUKKAN SURAH 1, 113 DAN 114, KARENA SURA-SURA TERSEBUT ADALAH DOA-DOA DAN MANTERA UNTUK MENGUSIR SETAN. Hal ini diperkuat dengan laporan dari al Razi, al Tabari dan Ibn Hajar
Sementara mushaf Ubay bin Kaab, mushaf Ibn Abbas, Abu Musa al Ashari dan Ali bin Abi Thalib justru ada penambahan 2 SURAH YANG UNIKNYA SEKARANG JUSTRU TIDAK ADA DI AL-QUR’AN EDISI KAIRO 1924.
Menurut laporan Suyuthi :
Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 hal 227, vol 3 hal 85
Dua surah yang bernama "AL-KHAL" DAN "AL-HAFD" TELAH DITULIS DALAM MUSHAF UBAYY BIN KA'B DAN MUSHAF IBN ABBAS, SESUNGGUHNYA ALI AS MENGAJAR KEDUA SURAH TERSEBUT KEPADA ABDULLAH AL-GHAFIQI, UMAR B. KHATTTAB DAN ABU MUSA AL-ASY'ARI juga membacanya.
Jadi jelas, setelah Muhammad SAW meninggal, mushaf-mushaf sahabat berbeda satu dengan lainnya.
SETELAH DISTANDARISASI USMAN, AL-QUR’AN MASIH BERBEDA-BEDA.
Mushaf yang distandarisasi oleh Usman ditulis dalam bahasa Arab yang masih sangat sederhana, dimana :
1. Tidak ada tanda baca
2. Tidak ada indikasi huruf hidup
3. Tidak ada pembeda konsonan yang bersimbol sama (15 konsonan bisa dibaca menjadi 28 konsonan yang berbeda)
Karenanya tulisan mushaf Usman tersebut bisa dibaca dengan berbagai macam cara yang berbeda-beda. Tergantung penambahan huruf hidupnya dan penambahan titik diakritis terhadap konsonannya. Akibatnya timbullah bermacam-macam variasi bacaan, maka lagi-lagi harus dilakukan standarisasi pasca Usman :
Untuk mengatasi VARIAN-VARIAN BACAAN YANG SEMAKIN LIAR, pada tahun 322 H (944 M), Khalifah Abbasiyah lewat dua orang menterinya Ibn Isa dan Ibn Muqlah, memerintahkan Ibn Mujahid (w. 324 H) melakukan penertiban. SETELAH MEMBANDING-BANDINGKAN SEMUA MUSHAF YANG ADA DI TANGANNYA, Ibn Mujahid memilih tujuh varian bacaan dari para qurra ternama, yakni :
1. Nafi (Madinah)
2. Ibn Kathir (Mekah)
3. Ibn Amir (Syam)
4. Abu Amr (Bashrah)
5. Asim, Hamzah, dan Kisai (ketiganya dari Kufah).
Tindakannya ini berdasarkan hadis Nabi yang mengatakan bahwa “Alquran diturunkan dalam tujuh huruf.”
Adanya perbedaan tulisan Al-Qur’an ini dilaporkan juga oleh seorang ulama yaitu ibn al-Nadim di tahun 988 M.
Sumber :
Fihrist, Ibn al-Nadim, halaman 79
Dalam buku Fihrist, Ibn Al-Nadim menuliskan daftar buku-buku kuno yang membahas tentang perbedaan antar manuskrip qur’an kuno sbb :
Buku Tentang Perbedaan Manuskrip (Qur’an)
1. Perbedaan Antara Manuskrip Penduduk Madina, Kufa dan Basrah menurut al Kisai
2. Kalaf, Buku Tentang Perbedaan Manuskrip
3. Perbedaan antara Penduduk Kufa, Basra dan Siria tentang Manuskrip, karya al Farra
4. Perbedaan Antar Manuskrip, karya al Sijistani
5. Al Mada’ini tentang perbedaan antar manuskrip dan pengumpulan al Qur’an
6. Perbedaan Manuskrip antara Penduduk Syria, Hijaz dan Iraq, karya Ibn Amir al Yashubi
7. Buku karya Muhammad ibn ‘Abd Al-Rahman al-Isbahani tentang perbedaan manuskrip
Fakta dimana penambahan huruf hidup dan titik diakritis berbeda-beda antar kota MEMATAHKAN ARGUMEN BAHWA AL-QUR’AN TELAH DIHAFALKAN DENGAN SEMPURNA. Bahkan setelah dibantu dengan tulisan dasarnya, hafalan masing-masing kota ternyata berbeda-beda.
PENULISAN ULANG DI KAIRO 1923/1924
Upaya terakhir untuk menstandarisasi Al-Qur’an dilakukan di Kairo Mesir ditahun 1923/1924. Satu catatan yang unik adalah mushaf Kairo 1924 ini TIDAK DISUSUN DARI NASKAH KUNO YANG MANAPUN, melainkan DIKLAIM mendasarkan pada murni “HAFALAN”.
saya jawab yang saya strike setelah anda jawab SETUJU atau TIDAK
jawab ga setuju juga ga papa ... selama anda bisa kasih bukti bahwa : sahabat2 Nabi (yang notabene adalah para saksi) TIDAK TERLIBAT dalam penyusunan Quran
sekali lagi maaf ... saya klarifikasi : strike bukan artinya tulisan anda tidak penting ... tapi saya TUNDA supaya saya clear dulu apakah anda setuju atau tidak dengan point saya ...
lanjut ....
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Paradise OK VS dee nee : "MENGUJI KEORISINILAN ALKITAB (INJIL) DENGAN ALQURAN"
yang ini bisa saya lanjutkan karena anda sudah nulis yang ungu
ungu : artinya anda sudah setuju dengan kalimat saya ... bahwa "Kanonisasi dilakukan oleh mereka2 YANG TIDAK MENJADI SAKSI Yesus >>> murid2 Yesus TIDAK TERLIBAT dalam kanonisasi"
merah : siapa yang nyalin ??
biru : tau darimana nyalinnya dari naskah asli ?? ada ga statement murid2 yesus yang bilang bahwa salinan tersebut didapat dari naskah asli ??
contoh :
saya tetap ga bisa terima dalil anda begitu saja karena beberapa point yang saya underline :
1. catatan2 tua tidak berarti sudah pasti sesuai dengan yang asli
2. ribuan naskah bahkan jutaan naskah sekalipun dalam bahasa yunani atau bahasa lainnya ... tetap tidak sama dengan naskah berbahasa Ibrani (itupun harus asli dari para murid)
PS: sementara ini saya ga bisa bawa link apapun ... jadi saya bawa logika saja
kita bahas ayat injil yang sebelumnya anda bawa
Intinya adalah “… setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik" dan "Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.”
khusus terkait point (a, b, c, dan d) anda >>>> Anda punya catatan atau tidak tentang mereka2 yang saya bold merah diatas ?? dari pohon seperti apakah mereka ??
btw yang dimaksud "pohon" dalam ayat itu apa sih ?? garis keturunan atau apa ??
tolong anda memberi bukti terkait yang A :
1. dari "pohon" seperti apakah para pemuka gereja tersebut
2. contoh TR pada masa Rasuli seperti apa ?? khususnya tentang ayat yang menyatakan yesus = tuhan
yang B tidak saya bahas dulu ya (maaf) ... karena kejadiannya terlalu jauh dari masa sesudah yesus wafat (33 M) ... setelah A kelar mungkin kita bisa lanjut ke B
Paradise OK wrote:memang para murid Yesus tidak terlibat kononisasi Alkitab dan Matius, Markus, Lukas & Yohanes menulis Injil, yang NASKAH ASELINYA SUDAH TIDAK ADA, YANG ADA HANYALAH SALINAN2NYA SAJA, YANG TENTU DARI NASKAH ASELI ITU. bagaimana dalam perjalanan sejarah, menentukan suatu kitab injil itu kanon/tidak kanon ? (di bawah) atau di #3 dan #7
DAN PADA ABAD KE 2 KANON PB/INJIL TELAH LENGKAP. HAL INI DIBUKTIKAN DENGAN SEJARAH #13
ungu : artinya anda sudah setuju dengan kalimat saya ... bahwa "Kanonisasi dilakukan oleh mereka2 YANG TIDAK MENJADI SAKSI Yesus >>> murid2 Yesus TIDAK TERLIBAT dalam kanonisasi"
merah : siapa yang nyalin ??
biru : tau darimana nyalinnya dari naskah asli ?? ada ga statement murid2 yesus yang bilang bahwa salinan tersebut didapat dari naskah asli ??
contoh :
POK wrote:BANYAK CATATAN-CATATAN YANG USIANYA TUA DITEMUKAN SEHINGGA DAPAT MENDUKUNG PEMBUKTIAN TULISAN KITAB-KITAB YANG TELAH ADA.
Kitab Perjanjian Baru (PB) sendiri memiliki 5,300 naskah dan fragmen (bagian-bagian naskah) dalam bahasa Yunani, 10,000 naskah latin Vulgate dan 9,300 naskah tua dalam terjemahan bahasa lainnya. Dengan kata lain, PB memiliki lebih dari 24,000 salinan naskah untuk digunakan
saya tetap ga bisa terima dalil anda begitu saja karena beberapa point yang saya underline :
1. catatan2 tua tidak berarti sudah pasti sesuai dengan yang asli
2. ribuan naskah bahkan jutaan naskah sekalipun dalam bahasa yunani atau bahasa lainnya ... tetap tidak sama dengan naskah berbahasa Ibrani (itupun harus asli dari para murid)
PS: sementara ini saya ga bisa bawa link apapun ... jadi saya bawa logika saja
POK wrote:NB.
Dalam perjalanan sejarah kitab Injil, ada banyak kriteria ketat yang diterapkan sebelum satu kitab dapat dinyatakan sebagai kitab suci, yaitu sbb :
a. komentar-komentar bapa gerejawi yang paling awal yang adalah pengikut murid2 Yesus
b. kitab itu dipergunakan oleh jemaat mula2 dalam zaman rasuli/murid2 Yesus/pengikut murid2 Yesus
c. kitab itu dipergunakan oleh umum di dalam gereja mula-mula
d. sering dikutip oleh bapa-bapa gereja kuno
e. kitab tersebut tua, menurut penanggalan konservatif ( #4)
kita bahas ayat injil yang sebelumnya anda bawa
POK wrote:Matius
7:15 "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
7:16 Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?
7:17 Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.
7:18 Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.
7:19 Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api…
Intinya adalah “… setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik" dan "Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.”
khusus terkait point (a, b, c, dan d) anda >>>> Anda punya catatan atau tidak tentang mereka2 yang saya bold merah diatas ?? dari pohon seperti apakah mereka ??
btw yang dimaksud "pohon" dalam ayat itu apa sih ?? garis keturunan atau apa ??
POK wrote:A. Bukti-bukti historis untuk Received Text/Textus Receptus (TR) pada masa Rasuli (33-100 A.D.).
1. Semua gereja Rasuli menggunakan Received Text.
2. Gereja-gereja di Palestina menggunakan Received Text.
3. Gereja Syaria di Antiokhia menggunakan Received Text
B. Bukti-bukti histori untuk Received Text pada masa periode gereja mula-mula (100-312 A.D.)
C. Bukti-bukti historis untuk Received Text pada periode Byzantine (312-1453 A.D.)
D. Bukti-bukti historis untuk Received Text pada periode permulaan modern (1453-1831 A.D.)
tolong anda memberi bukti terkait yang A :
1. dari "pohon" seperti apakah para pemuka gereja tersebut
2. contoh TR pada masa Rasuli seperti apa ?? khususnya tentang ayat yang menyatakan yesus = tuhan
yang B tidak saya bahas dulu ya (maaf) ... karena kejadiannya terlalu jauh dari masa sesudah yesus wafat (33 M) ... setelah A kelar mungkin kita bisa lanjut ke B
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Paradise OK VS dee nee : "MENGUJI KEORISINILAN ALKITAB (INJIL) DENGAN ALQURAN"
soal SETUJU atau TIDAK , anda paham dengan kalimat saya ini, bukan ?dee-nee wrote:Paradise OK wrote:karena anda TIDAK PERNAH MENUNJUKKAN BUKTI2 ATAU BUKTI SEJARAH, maka jawabannya akan berulang-ulang
saya jawab pake bukti ... setelah anda menjawab setuju atau tidak dengan statement saya ...
karena dua kalimat ini adalah POINT SAYA ... dua kalimat ini adalah INTI MASALAH yang saya bahas di thread fitnah dee-neePOK wrote:
jangankan sahabat2 muhammad saw, BAHKAN MUHAMMAD SAW SEKALIPUN PENULISNYA, yg jadi masalah adalah ketika alquran itu dalam perjalanan sejarah mengalami hal-hal sbb (berdasarkan tulisan2 ulama2 kuno)
katanya bahas penyusunan Quran jaman Usman ... fokus dong
jadi gimana ... SETUJU atau TIDAK bahwa "Penyusunan Quran dilakukan oleh mereka2 YANG MENJADI SAKSI dakwah Muhammad >>> sahabat2 Nabi Muhammad TERLIBAT dalam penyusunan Al Quran"POK wrote:adanya perbedaan al-qur’an antara pengikut ibn mas’ud (prajurit irak) dan ubay bin kaab (prajurit syria)
Sumber :
Muqadimah Al-Qur’an
Bab Satu, halaman 25
Beliau ini ikut dalam pertempuran menaklukan Armenia dan Azerbaijan, maka selama dalam perjalanan dia pernah mendengar PERTIKAIAN KAUM MUSLIMIN TENTANG BACAAN BEBERAPA AYAT AL-QUR’AN ……..
ada yg berargumen perbedaan hanya dari segi dialek. Namun jelas perbedaan antara mushaf Ibn Mas’ud dan Ubay bin Kaab BUKAN PERBEDAAN DIALEK MELAINKAN PERBEDAAN ISI AL-QUR’AN.
Menurut laporan Suyuthi :
Suyuthi, al Itqan fi Ulum al Quran, vol 1 halaman 224, 226, 270-73
IBN MAS’UD MENOLAK MEMASUKKAN SURAH 1, 113 DAN 114, KARENA SURA-SURA TERSEBUT ADALAH DOA-DOA DAN MANTERA UNTUK MENGUSIR SETAN. Hal ini diperkuat dengan laporan dari al Razi, al Tabari dan Ibn Hajar
Sementara mushaf Ubay bin Kaab, mushaf Ibn Abbas, Abu Musa al Ashari dan Ali bin Abi Thalib justru ada penambahan 2 SURAH YANG UNIKNYA SEKARANG JUSTRU TIDAK ADA DI AL-QUR’AN EDISI KAIRO 1924.
Menurut laporan Suyuthi :
Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 hal 227, vol 3 hal 85
Dua surah yang bernama "AL-KHAL" DAN "AL-HAFD" TELAH DITULIS DALAM MUSHAF UBAYY BIN KA'B DAN MUSHAF IBN ABBAS, SESUNGGUHNYA ALI AS MENGAJAR KEDUA SURAH TERSEBUT KEPADA ABDULLAH AL-GHAFIQI, UMAR B. KHATTTAB DAN ABU MUSA AL-ASY'ARI juga membacanya.
Jadi jelas, setelah Muhammad SAW meninggal, mushaf-mushaf sahabat berbeda satu dengan lainnya.
SETELAH DISTANDARISASI USMAN, AL-QUR’AN MASIH BERBEDA-BEDA.
Mushaf yang distandarisasi oleh Usman ditulis dalam bahasa Arab yang masih sangat sederhana, dimana :
1. Tidak ada tanda baca
2. Tidak ada indikasi huruf hidup
3. Tidak ada pembeda konsonan yang bersimbol sama (15 konsonan bisa dibaca menjadi 28 konsonan yang berbeda)
Karenanya tulisan mushaf Usman tersebut bisa dibaca dengan berbagai macam cara yang berbeda-beda. Tergantung penambahan huruf hidupnya dan penambahan titik diakritis terhadap konsonannya. Akibatnya timbullah bermacam-macam variasi bacaan, maka lagi-lagi harus dilakukan standarisasi pasca Usman :
Untuk mengatasi VARIAN-VARIAN BACAAN YANG SEMAKIN LIAR, pada tahun 322 H (944 M), Khalifah Abbasiyah lewat dua orang menterinya Ibn Isa dan Ibn Muqlah, memerintahkan Ibn Mujahid (w. 324 H) melakukan penertiban. SETELAH MEMBANDING-BANDINGKAN SEMUA MUSHAF YANG ADA DI TANGANNYA, Ibn Mujahid memilih tujuh varian bacaan dari para qurra ternama, yakni :
1. Nafi (Madinah)
2. Ibn Kathir (Mekah)
3. Ibn Amir (Syam)
4. Abu Amr (Bashrah)
5. Asim, Hamzah, dan Kisai (ketiganya dari Kufah).
Tindakannya ini berdasarkan hadis Nabi yang mengatakan bahwa “Alquran diturunkan dalam tujuh huruf.”
Adanya perbedaan tulisan Al-Qur’an ini dilaporkan juga oleh seorang ulama yaitu ibn al-Nadim di tahun 988 M.
Sumber :
Fihrist, Ibn al-Nadim, halaman 79
Dalam buku Fihrist, Ibn Al-Nadim menuliskan daftar buku-buku kuno yang membahas tentang perbedaan antar manuskrip qur’an kuno sbb :
Buku Tentang Perbedaan Manuskrip (Qur’an)
1. Perbedaan Antara Manuskrip Penduduk Madina, Kufa dan Basrah menurut al Kisai
2. Kalaf, Buku Tentang Perbedaan Manuskrip
3. Perbedaan antara Penduduk Kufa, Basra dan Siria tentang Manuskrip, karya al Farra
4. Perbedaan Antar Manuskrip, karya al Sijistani
5. Al Mada’ini tentang perbedaan antar manuskrip dan pengumpulan al Qur’an
6. Perbedaan Manuskrip antara Penduduk Syria, Hijaz dan Iraq, karya Ibn Amir al Yashubi
7. Buku karya Muhammad ibn ‘Abd Al-Rahman al-Isbahani tentang perbedaan manuskrip
Fakta dimana penambahan huruf hidup dan titik diakritis berbeda-beda antar kota MEMATAHKAN ARGUMEN BAHWA AL-QUR’AN TELAH DIHAFALKAN DENGAN SEMPURNA. Bahkan setelah dibantu dengan tulisan dasarnya, hafalan masing-masing kota ternyata berbeda-beda.
PENULISAN ULANG DI KAIRO 1923/1924
Upaya terakhir untuk menstandarisasi Al-Qur’an dilakukan di Kairo Mesir ditahun 1923/1924. Satu catatan yang unik adalah mushaf Kairo 1924 ini TIDAK DISUSUN DARI NASKAH KUNO YANG MANAPUN, melainkan DIKLAIM mendasarkan pada murni “HAFALAN”.
saya jawab yang saya strike setelah anda jawab SETUJU atau TIDAK
jawab ga setuju juga ga papa ... selama anda bisa kasih bukti bahwa : sahabat2 Nabi (yang notabene adalah para saksi) TIDAK TERLIBAT dalam penyusunan Quran
sekali lagi maaf ... saya klarifikasi : strike bukan artinya tulisan anda tidak penting ... tapi saya TUNDA supaya saya clear dulu apakah anda setuju atau tidak dengan point saya ...
lanjut ....
POK wrote:
jangankan sahabat2 muhammad saw, BAHKAN MUHAMMAD SAW SEKALIPUN PENULISNYA, yg jadi masalah adalah ketika alquran itu dalam perjalanan sejarah mengalami hal-hal sbb (berdasarkan tulisan2 ulama2 kuno)... dst..dst seperti tsb di atas yg anda strike semua
soal pak Usman ... silahkan ...
Terakhir diubah oleh Paradise OK tanggal Sun Jan 18, 2015 3:05 am, total 1 kali diubah
Paradise OK- LETNAN SATU
-
Posts : 2422
Kepercayaan : Protestan
Location : child thousand island
Join date : 26.02.14
Reputation : 7
Re: Paradise OK VS dee nee : "MENGUJI KEORISINILAN ALKITAB (INJIL) DENGAN ALQURAN"
taunya nyalin dari yg aseli berdasarkan kesaksian antara lain :dee-nee wrote:Paradise OK wrote:yang ini bisa saya lanjutkan karena anda sudah nulis yang unguParadise OK wrote:memang para murid Yesus tidak terlibat kononisasi Alkitab dan Matius, Markus, Lukas & Yohanes menulis Injil, yang NASKAH ASELINYA SUDAH TIDAK ADA, YANG ADA HANYALAH SALINAN2NYA SAJA, YANG TENTU DARI NASKAH ASELI ITU. bagaimana dalam perjalanan sejarah, menentukan suatu kitab injil itu kanon/tidak kanon ? (di bawah) atau di #3 dan #7
DAN PADA ABAD KE 2 KANON PB/INJIL TELAH LENGKAP. HAL INI DIBUKTIKAN DENGAN SEJARAH #13
ungu : artinya anda sudah setuju dengan kalimat saya ... bahwa "Kanonisasi dilakukan oleh mereka2 YANG TIDAK MENJADI SAKSI Yesus >>> murid2 Yesus TIDAK TERLIBAT dalam kanonisasi"
merah : siapa yang nyalin ??
biru : tau darimana nyalinnya dari naskah asli ?? ada ga statement murid2 yesus yang bilang bahwa salinan tersebut didapat dari naskah asli ??
1. Pernaskahan kitab yang digunakan oleh gereja/jemaat mula-mula. para rasul mulai menuliskan surat-suratnya untuk para jemaat, lalu perlahan-lahan dibuat salinan surat-surat itu untuk berbagai gereja dan salinan itu dibacakan dalam pertemuan gereja (Kolose 4:16;, Wahyu 1:3, surat2 dari para rasul utk para jemaat 1 Korintus 1:2; 1 Petrus 1 : 1 -2, dll)
2. Kesaksian bapa gereja mula-mula yg dikenal sebagai pengikut/murid dari para rasul/murid2 Yesus dan atau yang hidup tidak lama setelah era para rasul/murid2 Yesus. komentar tertua dari Papias menyatakan "Markus adalah penterjemah Petrus". Papias (lahir 40 M - wafat sekitar 130 M) adalah murid rasul Yohanes. Clement dari Alexandria (murid rasul Petrus dan rasul Paulus) yang menjadi Uskup di Roma tahun 92 M – 101 M dan tokoh2 bapa gereja lainnya : Ireneus, Origenes dan Tertullianus
Ke-empat Injil, 2 Kitab ditulis dari kalangan 12 Murid dan 2 Kitab ditulis dari kalangan di luar 12 murid justru memenuhi Hukum yang berlaku dalam masyarakat Semit, yaitu HUKUM DWIGANDA SAKSI
Alkitab tidak secara spesifik menyebutkan nama-nama orang yang menyalin Injil, namun banyaknya pernaskahan (24.000) yang terserak di berbagai tempat yang berbeda adalah bukti adanya proses penyalinan, beberapa catatan tentang penyalinan kitab Injil a.l. sbb :
1. The Old Syriac – terjemahan PB pada abad kedua dalam bahasa Syria. Semua kitab ada, kecuali: 2 Petrus, 2 Yohanes, 3 Yohanes, Yudas, dan Wahyu.
2. Justin Martyr pada tahun 140 M. Semua kitab PB ada, kecuali: Filipi dan 1 Timotius.
3. The Old Latin – sebuah terjemahan sebelum tahun 200 M. Terkenal sebagai Alkitab dari gereja Barat. Semua PB ada, kecuali Ibrani, Yakobus, 1 Petrus dan 2 Petrus.
4. The Muration Canon pada tahun 170 M. Semua PB ada, kecuali: Ibrani, Yakobus, 1 Petrus dan 2 Petrus (sama dengan The Old Latin).
5. Codex Barococcio pada tahun 206 M. Semua kitab PL dan PB ada, kecuali: Ester dan Wahyu.
6. Polycarp pada tahun 150 M pernah mengutip: Matius, Yohanes, sepuluh surat Paulus, 1 Petrus, 1 Yohanes dan 2 Yohanes.
7. Irenaeus (murid Polycarp) pada tahun 170 M. Semua kitab PB ada, kecuali: Filemon, Yakobus, 2 Petrus, dan 3 Yohanes.
8. Origen pada sekitar tahun 230 M menulis daftar kitab-kitab PB, sebagai berikut: ke-4 Injil, Kisah Para Rasul, ke-13 surat-surat Paulus, 1 Petrus, 1 Yohanes dan Wahyu.
9. Eusebius di awal abad ke 4 menyebut semua kitab PB.
10. Pada tahun 367 M dalam Festal Letter yang ditulis oleh Athanasius, Bishop Alexandria, mencantumkan daftar 27 kitab-kitab PB.
11. Jerome pada tahun 382 M, Ruffinua pada tahun 390 M dan Augustine pada tahun 394 M mencatat kanon PB sebanyak 27 kitab.
12. Akhirnya pada tahun 397 M, konsili gereja di Carthago mengesahkan 27 kitab PB.
DENGAN STANDAR YANG ANDA PAKAI BAGAIMANA DENGAN ALQURAN ?
dee-nee wrote:POK wrote: contoh :
BANYAK CATATAN-CATATAN YANG USIANYA TUA DITEMUKAN SEHINGGA DAPAT MENDUKUNG PEMBUKTIAN TULISAN KITAB-KITAB YANG TELAH ADA.
Kitab Perjanjian Baru (PB) sendiri memiliki 5,300 naskah dan fragmen (bagian-bagian naskah) dalam bahasa Yunani, 10,000 naskah latin Vulgate dan 9,300 naskah tua dalam terjemahan bahasa lainnya. Dengan kata lain, PB memiliki lebih dari 24,000 salinan naskah untuk digunakan
saya tetap ga bisa terima dalil anda begitu saja karena beberapa point yang saya underline :
1. catatan2 tua tidak berarti sudah pasti sesuai dengan yang asli
2. ribuan naskah bahkan jutaan naskah sekalipun dalam bahasa yunani atau bahasa lainnya ... tetap tidak sama dengan naskah berbahasa Ibrani (itupun harus asli dari para murid)
PS: sementara ini saya ga bisa bawa link apapun ... jadi saya bawa logika saja
1. Catatan2 tua yang didukung antara lain diakui otoritasnya di kalangan gereja mula-mula yg berinteraksi langsung dengan para rasul yg menulis surat/kitab itu (Kolose 4:16;, Wahyu 1:3; surat2 dari para rasul utk para jemaat di : Roma, Korintus, Galatia, Efesus, Filipi dll (1 Korintus 1:2; 1 Petrus 1 : 1 -2, dll). Dengan logika : Kalau sebuah naskah surat/kitab ditujukan kepada banyak orang, tentu apabila ada oknum2 yg bertujuan melakukan pemalsuan sudah bisa terkonfirmasi dengan banyaknya jemaat/umat yg mengetahui isi dari naskah surat itu.
2. Kesaksian bapa gereja mula-mula yg dikenal sebagai pengikut/murid dari para rasul/murid2 Yesus dan atau yang hidup tidak lama setelah era para rasul/murid2 Yesus. komentar tertua dari Papias menyatakan "Markus adalah penterjemah Petrus". Papias (lahir 40 M - wafat sekitar 130 M) adalah murid rasul Yohanes. Clement dari Alexandria (murid rasul Petrus dan rasul Paulus) yang menjadi Uskup di Roma tahun 92 M – 101 M dan tokoh2 bapa gereja lainnya : Ireneus, Origenes dan Tertullianus
3. Logikanya ada 24.000 salinan naskah kuno terserak diberbagai jemaat/tempat yang berbeda-beda, dan naskah2 kuno itu bisa saling di crosschek,
atau contoh paling nyata, pada tahun 1947 ditemukan naskah-naskah laut mati yang isinya "sama" (tidak ada perbedaan secara mencolok) antara Naskah Laut Mati itu dengan Naskah Masorah/PL. Penemuan Naskah Laut Mati, semakin memberikan bukti bahwa Alkitab tidak pernah diubah
KIRA-KIRA DENGAN STANDAR YANG ANDA PAKAI BAGAIMANA DENGAN ALQURAN ?
dee-nee wrote:POK wrote:NB.
Dalam perjalanan sejarah kitab Injil, ada banyak kriteria ketat yang diterapkan sebelum satu kitab dapat dinyatakan sebagai kitab suci, yaitu sbb :
a. komentar-komentar bapa gerejawi yang paling awal yang adalah pengikut murid2 Yesus
b. kitab itu dipergunakan oleh jemaat mula2 dalam zaman rasuli/murid2 Yesus/pengikut murid2 Yesus
c. kitab itu dipergunakan oleh umum di dalam gereja mula-mula
d. sering dikutip oleh bapa-bapa gereja kuno
e. kitab tersebut tua, menurut penanggalan konservatif ( #4)
kita bahas ayat injil yang sebelumnya anda bawaPOK wrote:Matius
7:15 "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
7:16 Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?
7:17 Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.
7:18 Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.
7:19 Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api…
Intinya adalah “… setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik" dan "Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.”
khusus terkait point (a, b, c, dan d) anda >>>> Anda punya catatan atau tidak tentang mereka2 yang saya bold merah diatas ?? dari pohon seperti apakah mereka ??
btw yang dimaksud "pohon" dalam ayat itu apa sih ?? garis keturunan atau apa ??
pohon = ajaran, buah = hasil dari ajaran itu sesuai/tidak dengan Injil Yesus yang diajarkan para rasul/murid2 Yesus
bapa gereja mula2/jemaat mula-mula mendapat ajaran langsung dari para rasul/murid2 Yesus tentang Injil Yesus, antara lain misalnya : Kisah kelahiran, penyaliban, kematian & kebangkitan Yesus, para bapa gereja mula-mula banyak mengutip ayat Injil/tulisan para rasul/murid2 Yesus
lalu ada bidat2 aneh yg mengajarkan hal-hal yg bertentangan dgn kesaksian/ajaran para rasul tersebut atau yang tidak sesuai dengan tulisan2/ajaran2 para rasul/murid2 Yesus. contoh nyata tersebut mempengaruhi/masuk dlm tekstual alquran
1. Idem pohon = ajaran, buah = hasil dari ajaran itu sesuai/tidak dengan ajaran Injil para rasul/murid2 Yesus … dstdee-nee wrote:POK wrote:A. Bukti-bukti historis untuk Received Text/Textus Receptus (TR) pada masa Rasuli (33-100 A.D.).
1. Semua gereja Rasuli menggunakan Received Text.
2. Gereja-gereja di Palestina menggunakan Received Text.
3. Gereja Syaria di Antiokhia menggunakan Received Text
B. Bukti-bukti histori untuk Received Text pada masa periode gereja mula-mula (100-312 A.D.)
C. Bukti-bukti historis untuk Received Text pada periode Byzantine (312-1453 A.D.)
D. Bukti-bukti historis untuk Received Text pada periode permulaan modern (1453-1831 A.D.)
tolong anda memberi bukti terkait yang A :
1. dari "pohon" seperti apakah para pemuka gereja tersebut
2. contoh TR pada masa Rasuli seperti apa ?? khususnya tentang ayat yang menyatakan yesus = tuhan
yang B tidak saya bahas dulu ya (maaf) ... karena kejadiannya terlalu jauh dari masa sesudah yesus wafat (33 M) ... setelah A kelar mungkin kita bisa lanjut ke B
2. Yohanes 1 : 1 – 15 LAI menyalin/menerjemahkan berdasarkan sumber TR
kalau tahun sejarah gereja anda hitung 1 tahun Masehi = 100 tahun dan anda kalikan dengan 33, MAKA ANDA KELIRU BESAR
menurut penanggalan tahun sejarah gereja
kelahiran Yesus ditandai dengan tahun 1 M
Yesus mulai pelayanannya di sekitar tahun 26 M. Ini diketahui dari :
Injil Lukas 3 : 1 yang menyatakan awal pelayanan “….. dalam tahun ke 15 pemerintahan kaisar Tiberius ….”.
Sejarah sekuler mencatat bahwa kaisar Tiberius mulai memerintah di tahun 11 M.
Jadi 11 M + 15 tahun = 26 M
Lama pelayanan Yesus adalah 3 tahun yang dicatat dalam Yoh 2, 6 dan 12 yang menyebutkan 3 masa paskah yang dilalui oleh Yesus.
Berarti masa pelayanan Yesus adalah dari tahun 26 M – 29 M. jadi sampai dengan 33 M silahkan anda hitung sendiri kalau itu terlalu lama, asal anda tidak menghitung dgn mengkonversi 1 M = 100 tahun dikalikan 33
Paradise OK- LETNAN SATU
-
Posts : 2422
Kepercayaan : Protestan
Location : child thousand island
Join date : 26.02.14
Reputation : 7
Re: Paradise OK VS dee nee : "MENGUJI KEORISINILAN ALKITAB (INJIL) DENGAN ALQURAN"
Paradise OK wrote:
soal SETUJU atau TIDAK , anda paham dengan kalimat saya ini, bukan ?POK wrote:
jangankan sahabat2 muhammad saw, BAHKAN MUHAMMAD SAW SEKALIPUN PENULISNYA, yg jadi masalah adalah ketika alquran itu dalam perjalanan sejarah mengalami hal-hal sbb (berdasarkan tulisan2 ulama2 kuno)... dst..dst seperti tsb di atas yg anda strike semua
soal pak Usman ... silahkan ...
pertanyaan saya : SETUJU atau TIDAK bahwa "Penyusunan Quran dilakukan oleh mereka2 YANG MENJADI SAKSI dakwah Muhammad >>> sahabat2 Nabi Muhammad TERLIBAT dalam penyusunan Al Quran"
Penyusunan Quran disini maksunya jaman USMAN toh >>> emang jaman itu Nabi Muhammad masih hidup ?? jadi kenapa anda ngelantur ke tulisan underline merah ??
FOKUS FOKUS FOKUS !!!!!!!!!!! .... anda bicara tentang MASA KETIKA QURAN DISUSUN JAMAN USMAN >>> kita bicara tentang manusia2 yang bersaksi SAAT PENYUSUNAN ITU DILAKUKAN .... maka jawab pertanyaan saya SETUJU ATAU TIDAK (setelah itu baru kita bahas yang saya strike)
(itu satu)
Dua ... klarifikasi tentang tulisan underline merah berserta dalil
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Paradise OK VS dee nee : "MENGUJI KEORISINILAN ALKITAB (INJIL) DENGAN ALQURAN"
dee-nee wrote:Paradise OK wrote:
soal SETUJU atau TIDAK , anda paham dengan kalimat saya ini, bukan ?POK wrote:
jangankan sahabat2 muhammad saw, BAHKAN MUHAMMAD SAW SEKALIPUN PENULISNYA, yg jadi masalah adalah ketika alquran itu dalam perjalanan sejarah mengalami hal-hal sbb (berdasarkan tulisan2 ulama2 kuno)... dst..dst seperti tsb di atas yg anda strike semua
soal pak Usman ... silahkan ...
pertanyaan saya : SETUJU atau TIDAK bahwa "Penyusunan Quran dilakukan oleh mereka2 YANG MENJADI SAKSI dakwah Muhammad >>> sahabat2 Nabi Muhammad TERLIBAT dalam penyusunan Al Quran"
Penyusunan Quran disini maksunya jaman USMAN toh >>> emang jaman itu Nabi Muhammad masih hidup ?? jadi kenapa anda ngelantur ke tulisan underline merah ??
FOKUS FOKUS FOKUS !!!!!!!!!!! .... anda bicara tentang MASA KETIKA QURAN DISUSUN JAMAN USMAN >>> kita bicara tentang manusia2 yang bersaksi SAAT PENYUSUNAN ITU DILAKUKAN .... maka jawab pertanyaan saya SETUJU ATAU TIDAK (setelah itu baru kita bahas yang saya strike)
(itu satu)
Dua ... klarifikasi tentang tulisan underline merah berserta dalil
lha masih gk paham juga ? dah setuju berapa kali 100 % dgn bahasa yg anda permasalahkan
disederhanakan saja, saya nantang anda :
jangankan versi usman/sahabat2 muhammad saw
bahkan yang versi muhammad saw sekalipun (itupun kalau ada)
bawa di forum ini
dan sudah dipersilahkan
disederhanakan saja, saya nantang anda :
jangankan versi usman/sahabat2 muhammad saw
bahkan yang versi muhammad saw sekalipun (itupun kalau ada)
bawa di forum ini
dan sudah dipersilahkan
Paradise OK- LETNAN SATU
-
Posts : 2422
Kepercayaan : Protestan
Location : child thousand island
Join date : 26.02.14
Reputation : 7
Re: Paradise OK VS dee nee : "MENGUJI KEORISINILAN ALKITAB (INJIL) DENGAN ALQURAN"
Paradise OK wrote:lha masih gk paham juga ? dah setuju berapa kali 100 % dgn bahasa yg anda permasalahkan
disederhanakan saja, saya nantang anda :
jangankan versi usman/sahabat2 muhammad saw
bahkan yang versi muhammad saw sekalipun (itupun kalau ada)
bawa di forum ini dan sudah dipersilahkan
Ow sudah setuju ... ya bilang dong dari awal ...
oke ... saya baca dulu yang saya strike
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Paradise OK VS dee nee : "MENGUJI KEORISINILAN ALKITAB (INJIL) DENGAN ALQURAN"
memang sdh sedari awal, bahkan sebelum km brtanyadee-nee wrote:Paradise OK wrote:lha masih gk paham juga ? dah setuju berapa kali 100 % dgn bahasa yg anda permasalahkan
disederhanakan saja, saya nantang anda :
jangankan versi usman/sahabat2 muhammad saw
bahkan yang versi muhammad saw sekalipun (itupun kalau ada)
bawa di forum ini dan sudah dipersilahkan
Ow sudah setuju ... ya bilang dong dari awal ...
oke ... saya baca dulu yang saya strike
krn yg saya prtanyakan ke anda apa yang ditulis/diwariskan oleh :
- muhammad saw
- sahabat2 muhammad saw
Paradise OK- LETNAN SATU
-
Posts : 2422
Kepercayaan : Protestan
Location : child thousand island
Join date : 26.02.14
Reputation : 7
Re: Paradise OK VS dee nee : "MENGUJI KEORISINILAN ALKITAB (INJIL) DENGAN ALQURAN"
Paradise OK wrote:memang sdh sedari awal, bahkan sebelum km brtanyadee-nee wrote:Paradise OK wrote:lha masih gk paham juga ? dah setuju berapa kali 100 % dgn bahasa yg anda permasalahkan
disederhanakan saja, saya nantang anda :
jangankan versi usman/sahabat2 muhammad saw
bahkan yang versi muhammad saw sekalipun (itupun kalau ada)
bawa di forum ini dan sudah dipersilahkan
Ow sudah setuju ... ya bilang dong dari awal ...
oke ... saya baca dulu yang saya strike
krn yg saya prtanyakan ke anda apa yang ditulis/diwariskan oleh :
- muhammad saw
- sahabat2 muhammad saw
ya ya sabar ... saya lagi nerjemahin urusan DNA2 an zionist nih ...
ntar kalau thread wake up kelar ... saya fokus di thread ini
tentang dalil anda terkait kitab2 rasul, wahyu dsb juga masih saya draft
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Paradise OK VS dee nee : "MENGUJI KEORISINILAN ALKITAB (INJIL) DENGAN ALQURAN"
oh kirain!! ternyata ada iklan mau lewatdee-nee wrote:Paradise OK wrote:memang sdh sedari awal, bahkan sebelum km brtanyadee-nee wrote:Paradise OK wrote:lha masih gk paham juga ? dah setuju berapa kali 100 % dgn bahasa yg anda permasalahkan
disederhanakan saja, saya nantang anda :
jangankan versi usman/sahabat2 muhammad saw
bahkan yang versi muhammad saw sekalipun (itupun kalau ada)
bawa di forum ini dan sudah dipersilahkan
Ow sudah setuju ... ya bilang dong dari awal ...
oke ... saya baca dulu yang saya strike
krn yg saya prtanyakan ke anda apa yang ditulis/diwariskan oleh :
- muhammad saw
- sahabat2 muhammad saw
ya ya sabar ... saya lagi nerjemahin urusan DNA2 an zionist nih ...
ntar kalau thread wake up kelar ... saya fokus di thread ini
tentang dalil anda terkait kitab2 rasul, wahyu dsb juga masih saya draft
Paradise OK- LETNAN SATU
-
Posts : 2422
Kepercayaan : Protestan
Location : child thousand island
Join date : 26.02.14
Reputation : 7
Similar topics
» Kisah Pendeta Menguji Injil Markus 16:17-18
» Apakah "TUHAN-Alkitab" sama dengan "tuhan-alquran" ?
» MISI KERASULAN YESUS MENURUT INJIL DAN ALQURAN
» SAGI VS IAN RUSH : ALQURAN NYONTEK ALKITAB
» ALQURAN TELAH MENCONTEK ALKITAB, BETULKAH ?
» Apakah "TUHAN-Alkitab" sama dengan "tuhan-alquran" ?
» MISI KERASULAN YESUS MENURUT INJIL DAN ALQURAN
» SAGI VS IAN RUSH : ALQURAN NYONTEK ALKITAB
» ALQURAN TELAH MENCONTEK ALKITAB, BETULKAH ?
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik