Antara Papua dan Palestina
Halaman 1 dari 1 • Share
Antara Papua dan Palestina
Mekianus tertegun suatu sore ketika menonton berita salah satu TV Swasta nasional. Maklum, anak berusia 12 tahun tersebut baru mendapat hadiah istimewa pamannya yang TNI untuk berlibur bersama ibunya ke Jayapura karena naik kelas 6, sebab tahun depan Melkianus direncanakan akan melanjutkan pendidikan SMPnya di Jayapura, jadi supaya tidak seperti “rusa masuk kampung” alias kaget, pamannya mengundangnya berlibur untuk menengok kota yang bakal didiamnya nanti.
Sampai tengah malam bocah kecil tersebut masih belum juga tidur, karena berita-berita yang disuguhi TV swasta nasional tersebut hampir semuanya sama dengan apa yang selalu diajarkan oleh bapak gurunya yang berasal dari Jawa, tentang politik luar negri Indonesia yang selalu berdiri digaris paling depan membantu pihak manapun yang sedang memperjuangkan kemerdekaannya dimanapun berada di muka dunia ini, seperti Palestina.
Malam itu muncul lagi berita tentang perjuangan Palestina yang gagah berani muncul sebagai topik utama yang menghiasi TV swasta nasional dan kembali membangkitkan lagi cerita gagah para petinggi negara Indonesia yang begitu mengutuk setiap tindakan bangsa Isreael kepada bangsa Palestina
“Mama para pejabat Indonesia itu hebat, mereka membela Orang-orang Palestina yang tertindas dan sedang berjuang menidirikan Negara Palestina Merdeka” katanya penuh semangat.
“betul nak... Negara Indonesia dan para pejabatnya itu hebat-hebat, Indonesia pasti akan terus bantu rakyat Palestina sampai mereka mendirikan Negara Palestina yang merdeka” Ibunya menjelaskan dan membuat Melkianus semakin tertegun, apalagi tadi ia melihat TNI yang mempunyai seragam sama dengan pamannya yang juga tengah bersiap-siap berangkat ke Timur tengah untuk membantu rakyat Palestinya sebagai pasukan Pemelihara perdamaian mereka begitu gagah-gagah.
Mengetahui anaknya masih penasaran, ibunya kemudian menimpali : “ Nak Melki...semua tidakan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dan dibantu TNI pada hakikatnya sesuai dengan amanat Pemubukaan UUD 1945”
“Apa itu bu ....?”
“ Dalam pemukaan UUD 1945 alinea pertama diamanatkan bahwa : kemerdekaan adalah Hak segara bangsa, oleh sebab itu PENJAJAHAN dimuka bumi ini harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikeadilan dan perikemanusiaan.......itulah yang menyebabkan pemerintah Indonesia harus membantu para pejuang Palestina mendirikan negara Palestina”
“Tapi mama.....” katanya dengan mimik yang kecewa “ kalau pemerintah Indonesia, mau bantu Palestina untuk merdeka, saya pikir itu terlalu jauh… sebaiknya pemerintah Indonesia mulai dari yang dekat dengan membantu dulu yang dekat seperti kitorang....karena Om-om, kaka-kakak, bapa ade, bapa tua dorang juga sekarang lagi berjuang untuk Papua merdeka, kenapa pemerintah Indonesia tidak bantu ? padahal dorang bilang syarat-syarat mendirikan sebuah negara sudah jelas, ada wilayah, ada rakyat, ada pemerintahan, ada bendera, ada lagu kebangsaan, apa lagi yg masih kurang ? ”
Tiba tiba Ibunya membekap mulut kecil Melki dan berbisik : ”jangan bericara begitu kalau, kalau perjuangan Bangsa Papua untuk merdeka pati akan buat Pemerintah Indonesia dan TNI/POLRI akan berubah jadi malaikat pencabut nyawa Pemerintah Indonesia dan TNI/POLRI akan lebih bengis dan kejam dari pada Iblis mana sekalipun”
“kenapa mama ?” seolah-olah ia tidak percaya tentang kebijakan yang ganda Pemerintah Indonesia tentang Pembukaan UUD 1945 bahwa kemedekaan adalah Hak segala bangsa yang diterapkan berbeda antara
Ketika kembali ke kampung halaman setelah liburan usai, Ibunya lalu berani bercerita panjang lebar tentang rangkaian pembantaian, pemerkosaan, pencurian yang dilakukan TNI/POLRI terhadap rakyat Papua semuanya diceriterakan dengan begitu gambling dalam bahasa daerah yang mudah dipahami, sehingga membuat Nasionalisme Papua si Melkianus kecil, merasa terbakar.
“O….jadi bapa ade, Om, kakak dan tanta-tanta dorang yang dibunuh dan kita makamkan kemarin itu adalah perbuatan TNI/POLRI yang disuruh Pemerintah Indonesia ?...”
“Itu sudah……..”
Melianus meradang, dadanya kembang kempis menahan gejolak kemarahan atas semua perbuatan buruk Pemerintah Indonesia terhadap Rakyat Papua. Tidak ada satu katapun yang terucap dari bibirnya, hanya satu tekadnya untuk ikut berjuang membebaskan tanah airnya dari cengraman penjajah seperti yang dikalukan para perjuang Palestina.
Ya….Melkianus bukan lahir di Jaman kolonial Belanda yang lama seperti kedua kakek penghianatnya Nick Meset dan Nicholas Youwe. Melkianus lahir setelah Papua resmi dianeksasi pemerintah Indonesia melalui PEPERA yang penuh kecurangan. Gurunyapun buka seorang Belanda, ia seorang Jawa tulen yang dikirim untuk mengajar di Papua dengan tugas khusus “cuci otak” generasi muda Papua agar merasa diri mereka adalah rumpun orang Melayu walaupun sebenarnya mereka adalah orang Melanesia.
Melkianus memang lahir di Jaman Indonesia, tapi di dalam sanubarinya yang paling dalam ia selalu bertekad : “ walaupun saya lahir di jaman penjajahan ke 2 Indonesia, dan satu tekadku ketika besar nanti….kami akan terus mengusir penjajah dari tanah Papua”
Sungguh mulia cita-citamu Nak…………
http://www.komunitas-papua.net/index.php/sby-sudah-setujui-papua-merdeka/84-future/116-antara-papua-dan-palestina
Sampai tengah malam bocah kecil tersebut masih belum juga tidur, karena berita-berita yang disuguhi TV swasta nasional tersebut hampir semuanya sama dengan apa yang selalu diajarkan oleh bapak gurunya yang berasal dari Jawa, tentang politik luar negri Indonesia yang selalu berdiri digaris paling depan membantu pihak manapun yang sedang memperjuangkan kemerdekaannya dimanapun berada di muka dunia ini, seperti Palestina.
Malam itu muncul lagi berita tentang perjuangan Palestina yang gagah berani muncul sebagai topik utama yang menghiasi TV swasta nasional dan kembali membangkitkan lagi cerita gagah para petinggi negara Indonesia yang begitu mengutuk setiap tindakan bangsa Isreael kepada bangsa Palestina
“Mama para pejabat Indonesia itu hebat, mereka membela Orang-orang Palestina yang tertindas dan sedang berjuang menidirikan Negara Palestina Merdeka” katanya penuh semangat.
“betul nak... Negara Indonesia dan para pejabatnya itu hebat-hebat, Indonesia pasti akan terus bantu rakyat Palestina sampai mereka mendirikan Negara Palestina yang merdeka” Ibunya menjelaskan dan membuat Melkianus semakin tertegun, apalagi tadi ia melihat TNI yang mempunyai seragam sama dengan pamannya yang juga tengah bersiap-siap berangkat ke Timur tengah untuk membantu rakyat Palestinya sebagai pasukan Pemelihara perdamaian mereka begitu gagah-gagah.
Mengetahui anaknya masih penasaran, ibunya kemudian menimpali : “ Nak Melki...semua tidakan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dan dibantu TNI pada hakikatnya sesuai dengan amanat Pemubukaan UUD 1945”
“Apa itu bu ....?”
“ Dalam pemukaan UUD 1945 alinea pertama diamanatkan bahwa : kemerdekaan adalah Hak segara bangsa, oleh sebab itu PENJAJAHAN dimuka bumi ini harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikeadilan dan perikemanusiaan.......itulah yang menyebabkan pemerintah Indonesia harus membantu para pejuang Palestina mendirikan negara Palestina”
“Tapi mama.....” katanya dengan mimik yang kecewa “ kalau pemerintah Indonesia, mau bantu Palestina untuk merdeka, saya pikir itu terlalu jauh… sebaiknya pemerintah Indonesia mulai dari yang dekat dengan membantu dulu yang dekat seperti kitorang....karena Om-om, kaka-kakak, bapa ade, bapa tua dorang juga sekarang lagi berjuang untuk Papua merdeka, kenapa pemerintah Indonesia tidak bantu ? padahal dorang bilang syarat-syarat mendirikan sebuah negara sudah jelas, ada wilayah, ada rakyat, ada pemerintahan, ada bendera, ada lagu kebangsaan, apa lagi yg masih kurang ? ”
Tiba tiba Ibunya membekap mulut kecil Melki dan berbisik : ”jangan bericara begitu kalau, kalau perjuangan Bangsa Papua untuk merdeka pati akan buat Pemerintah Indonesia dan TNI/POLRI akan berubah jadi malaikat pencabut nyawa Pemerintah Indonesia dan TNI/POLRI akan lebih bengis dan kejam dari pada Iblis mana sekalipun”
“kenapa mama ?” seolah-olah ia tidak percaya tentang kebijakan yang ganda Pemerintah Indonesia tentang Pembukaan UUD 1945 bahwa kemedekaan adalah Hak segala bangsa yang diterapkan berbeda antara
Ketika kembali ke kampung halaman setelah liburan usai, Ibunya lalu berani bercerita panjang lebar tentang rangkaian pembantaian, pemerkosaan, pencurian yang dilakukan TNI/POLRI terhadap rakyat Papua semuanya diceriterakan dengan begitu gambling dalam bahasa daerah yang mudah dipahami, sehingga membuat Nasionalisme Papua si Melkianus kecil, merasa terbakar.
“O….jadi bapa ade, Om, kakak dan tanta-tanta dorang yang dibunuh dan kita makamkan kemarin itu adalah perbuatan TNI/POLRI yang disuruh Pemerintah Indonesia ?...”
“Itu sudah……..”
Melianus meradang, dadanya kembang kempis menahan gejolak kemarahan atas semua perbuatan buruk Pemerintah Indonesia terhadap Rakyat Papua. Tidak ada satu katapun yang terucap dari bibirnya, hanya satu tekadnya untuk ikut berjuang membebaskan tanah airnya dari cengraman penjajah seperti yang dikalukan para perjuang Palestina.
Ya….Melkianus bukan lahir di Jaman kolonial Belanda yang lama seperti kedua kakek penghianatnya Nick Meset dan Nicholas Youwe. Melkianus lahir setelah Papua resmi dianeksasi pemerintah Indonesia melalui PEPERA yang penuh kecurangan. Gurunyapun buka seorang Belanda, ia seorang Jawa tulen yang dikirim untuk mengajar di Papua dengan tugas khusus “cuci otak” generasi muda Papua agar merasa diri mereka adalah rumpun orang Melayu walaupun sebenarnya mereka adalah orang Melanesia.
Melkianus memang lahir di Jaman Indonesia, tapi di dalam sanubarinya yang paling dalam ia selalu bertekad : “ walaupun saya lahir di jaman penjajahan ke 2 Indonesia, dan satu tekadku ketika besar nanti….kami akan terus mengusir penjajah dari tanah Papua”
Sungguh mulia cita-citamu Nak…………
http://www.komunitas-papua.net/index.php/sby-sudah-setujui-papua-merdeka/84-future/116-antara-papua-dan-palestina
Rindu- SERSAN MAYOR
-
Posts : 333
Kepercayaan : Lain-lain
Location : bumi
Join date : 09.05.14
Reputation : 7
Similar topics
» Tentang Konflik Papua (OPM)
» antara hamas dan palestina
» Gerakan Palestina dapat memicu gerakan Aceh & Papua merdeka
» JIKA PALESTINA MERDEKA, AKAN AKU DANAI PAPUA MERDEKA
» Perda Larangan Miras di Papua Resmi Diberlakukan
» antara hamas dan palestina
» Gerakan Palestina dapat memicu gerakan Aceh & Papua merdeka
» JIKA PALESTINA MERDEKA, AKAN AKU DANAI PAPUA MERDEKA
» Perda Larangan Miras di Papua Resmi Diberlakukan
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik