Matius 10:41 ; Yesus Mengajarkan untuk Menyambut Beliau sebagai Nabi & Orang Benar
Halaman 4 dari 12 • Share
Halaman 4 dari 12 • 1, 2, 3, 4, 5 ... 10, 11, 12
Matius 10:41 ; Yesus Mengajarkan untuk Menyambut Beliau sebagai Nabi & Orang Benar
First topic message reminder :
Matius :
10:40. Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku.
10:41. Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar.
kok cuman mentok sampai Nabi? kenapa nggak sekalian saja diajarkan menyambut Tuhan sebagai Tuhan?
Matius :
10:40. Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku.
10:41. Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar.
kok cuman mentok sampai Nabi? kenapa nggak sekalian saja diajarkan menyambut Tuhan sebagai Tuhan?
frontline defender- MAYOR
- Posts : 6462
Kepercayaan : Islam
Join date : 17.11.11
Reputation : 137
Re: Matius 10:41 ; Yesus Mengajarkan untuk Menyambut Beliau sebagai Nabi & Orang Benar
frontline defender wrote:dan itu pemahaman darimana? sementara ayatnya saja jelas2 bilang bahwa mereka itu masing2 memiliki pribadi sendiri bukannya satu pribadi? ayat Allah adalah Esa? lha yang Esa itu siapanya? Allahnya kan? apa Yesus disebut termasuk bagian dalam keEsaan Allah? Esa kok beda pribadi?Paradise OK wrote:tanggapan saya di atas menjawab pernyataan anda berikut di bawah ini (tanda merah) bahwa Allah dan Firman Allah adalah dua sosok yang berbeda, padahal dalam pemahamannya adalah Allah yang esa. Sebab Allah dan Firman Allah adalah Ousia yg Ekad/Esamengacu pada kisah Musa ketika melihat Allah, tidak bisa dilihatnya itu kan karena masalah teknis, karena manusianya yang tidak mampu menjangkau, kan bukan karena Allahnya tidak ada wujudnya!Paradise OK wrote:Bapa adalah Emosi/Hati Allah dan Pusat/Otak Allah, maka Bapa tidak bisa dilihat. Bapa dikenal sebagai Hati Allah atau Suara Allah.bukan gitu, tapi begini, Allah itu ada, karena Allah itu berFirman menciptakan segala sesuatu nya, termasuk manusia, yang melalui NabiNya Yesus, manusia itu dapat Yesus beritahukan akan keberadaanNya! hanya saja jangan lupa, Nabi2 sebelum Yesus, sebelumnya juga telah menyatakan keberadaan Allah! intinya, Tuhan itu "ada" karena ada makhluk ciptaan Tuhan yang mengetahui keberadaanNya!Paradise OK wrote:Seperti Yesus katakan:
Yohanes 1:18
Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.
Tapi Bapa tidak sendiri, Bapa mempunyai pribadi yang lahir/timbul dari diriNya sendiri.Tanpa sebuah pribadi, Allah tidak bisa berbuat apa2. Seperti hukum tanpa penegak hukum, adalah mati. seperti anda tanpa Roh/Jiwa/Otak anda ibarat mayat berjalan, Apalagi Allah jauh lebih sempurnah dari anda dan saya
Bapa ada di dalam sebuah Pribadi yang terlahir/keluar dari padaNya, sehingga disebutNya AnakKu, atau Anak Allah. Anak Allah menurunkan/mewarisi kuasa, hikmat, martabat, apapun yang dimilki Bapa.
Apapun yang ada pada Bapa, maka ada pada Anak. Tapi kelahiran Anak tidak bisa ditentukan waktunya, karena Anak ada semenjak Bapa ada.
Pada saat Bapa ada, maka Anak ada. Bapa ada pada saat kekal, maka Anak pun sudah ada dalam kekal
Bahkan, tidak ada Bapa, jika tidak ada Anak, karena Bapa dan Anak adalah Satu sejak mula. Oleh karena Anak, maka Bapa menjadi nyata, dan bisa dilihat.
YOHANES
1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Tanpa Bapa, Anak tidak akan lahir, namun tanpa Anak, Bapa tidak akan nyata. Anak hidup oleh Bapa, dan Bapa hidup oleh Anak.
katakanlah ALLAH dan Firman-Nya, apakah ada dua oknum ?
Paradise OK- LETNAN SATU
-
Posts : 2422
Kepercayaan : Protestan
Location : child thousand island
Join date : 26.02.14
Reputation : 7
Re: Matius 10:41 ; Yesus Mengajarkan untuk Menyambut Beliau sebagai Nabi & Orang Benar
Paradise OK wrote:
katakanlah ALLAH dan Firman-Nya, apakah ada dua oknum?
Hanya satu subyek, yakni Allah saja. Firman-Nya adalah apa yang dikatakan-Nya.
Terakhir diubah oleh Kedunghalang tanggal Tue Jul 08, 2014 9:31 pm, total 1 kali diubah
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Matius 10:41 ; Yesus Mengajarkan untuk Menyambut Beliau sebagai Nabi & Orang Benar
ada ALLAH yg tidak ber-FIRMAN ?
apakah ALLAH dan FIRMANNYA beda ?
apakah ALLAH dan FIRMANNYA beda ?
Terakhir diubah oleh Paradise OK tanggal Tue Jul 08, 2014 9:34 pm, total 1 kali diubah
Paradise OK- LETNAN SATU
-
Posts : 2422
Kepercayaan : Protestan
Location : child thousand island
Join date : 26.02.14
Reputation : 7
Re: Matius 10:41 ; Yesus Mengajarkan untuk Menyambut Beliau sebagai Nabi & Orang Benar
Paradise OK wrote:ada ALLAH yg tidak ber-FIRMAN ?
Maksud anda Allah yang BISU? TIDAK MUNGKIN.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Matius 10:41 ; Yesus Mengajarkan untuk Menyambut Beliau sebagai Nabi & Orang Benar
maka ALLAH akan selalu BERFIRMAN ......
apakah ALLAH dan FIRMANNYA itu beda ?
apakah ALLAH dan FIRMANNYA itu beda ?
Paradise OK- LETNAN SATU
-
Posts : 2422
Kepercayaan : Protestan
Location : child thousand island
Join date : 26.02.14
Reputation : 7
Re: Matius 10:41 ; Yesus Mengajarkan untuk Menyambut Beliau sebagai Nabi & Orang Benar
Paradise OK wrote:maka ALLAH akan selalu BERFIRMAN ......
apakah ALLAH dan FIRMANNYA itu beda ?
Allah itu subyek, firman-Nya adalah obyek.
Contoh:
Allah Mewahyukan firman-Nya.
Allah = Subyek
Mewahyukan = Predikat/Kata Kerja
firman-Nya = Obyek.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Matius 10:41 ; Yesus Mengajarkan untuk Menyambut Beliau sebagai Nabi & Orang Benar
katakanlah ada S/P/O hubungannya dgn hakekat ALLAH, sama/beda ?
Paradise OK- LETNAN SATU
-
Posts : 2422
Kepercayaan : Protestan
Location : child thousand island
Join date : 26.02.14
Reputation : 7
Re: Matius 10:41 ; Yesus Mengajarkan untuk Menyambut Beliau sebagai Nabi & Orang Benar
Paradise OK wrote:katakanlah ada S/P/O hubungannya dgn hakekat ALLAH, sama/beda ?
Jelas beda.
Contoh: Allah mengutus Yesus
Allah = Subyek
mengutus = Predikat
Yesus = Obyek
Jadi: Yesus utusan Allah
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Matius 10:41 ; Yesus Mengajarkan untuk Menyambut Beliau sebagai Nabi & Orang Benar
Kedunghalang wrote:Paradise OK wrote:katakanlah ada S/P/O hubungannya dgn hakekat ALLAH, sama/beda ?
Jelas beda.
Contoh: Allah mengutus Yesus
Allah = Subyek
mengutus = Predikat
Yesus = Obyek
Jadi: Yesus utusan Allah
yang saya tanya hakekat ALLAH ketika BERFIRMAN, maka berlakulah rumusmu S/P/O, jawaban si kedung jelas beda
S P O
Allah Mewahyukan firman-Nya.
Allah = Subyek = (Allah bediri sendiri/jelas beda dgn Mewahyukan & firman-Nya )
Mewahyukan = Predikat/Kata Kerja (Mewahyukan bediri sendiri/jelas beda dgn Allah & firman-Nya )
firman-Nya = Obyek. (firman-Nya bediri sendiri/terlepas dari/jelas beda dgn Allah & Mewahyukan)
dalam konteks HAKEKAT ALLAH YANG ESA, berdasarkan rumus dan pemahaman dari si kedung, maka kesimpulannya sbb :
1. Pribadi Allah yang Esa bisa dipisah2 menjadi tiga bagian yang jelas beda (Subyek, Predikat, Obyek )
2. jika seperti itu pemahaman si kedung, maka ALLAH terdiri dari TIGA SIFAT (S,P,O)/PRIBADI YANG jelas beda
3. berarti allah swt ketika berfirman menjadi tiga pribadi allah swt
menurut pemahaman saya, HAKEKAT ALLAH YANG ESA tidak bisa dirumuskan dgn pola (Subyek, Predikat, Obyek )
jadi ALLAH dan FIRMANNYA adalah SATU HAKEKAT yang sama
tatkala ALLAH mengutus FIRMANNYA maka FIRMANNYA itu adalah HAKEKAT ALLAH juga krn HAKEKAT ALLAH tidak bisa dibatasi oleh ruang dan waktu termasuk Subyek, Predikat, Obyek , dalam pengertian ALLAH mengutus ALLAH
Paradise OK- LETNAN SATU
-
Posts : 2422
Kepercayaan : Protestan
Location : child thousand island
Join date : 26.02.14
Reputation : 7
Re: Matius 10:41 ; Yesus Mengajarkan untuk Menyambut Beliau sebagai Nabi & Orang Benar
PELAJARAN KAIDAH BAHASA INDONESIA
Allah mewahyukan firman-Nya (kalimat aktif)
S P O
Allah berfirman kepada Yesus (kalimat aktif)
S P O
Allah mengutus Yesus (kalimat aktif)
S P O
Yesus diutus Allah (kalimat pasif)
O P S
Jadi, YESUS itu adalah UTUSAN ALLAH, BUKAN TUHAN.
Allah mewahyukan firman-Nya (kalimat aktif)
S P O
Allah berfirman kepada Yesus (kalimat aktif)
S P O
Allah mengutus Yesus (kalimat aktif)
S P O
Yesus diutus Allah (kalimat pasif)
O P S
Jadi, YESUS itu adalah UTUSAN ALLAH, BUKAN TUHAN.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Matius 10:41 ; Yesus Mengajarkan untuk Menyambut Beliau sebagai Nabi & Orang Benar
Pemahaman muslim @kedung diatas kalo diterapkan ke kalimat :Paradise OK wrote:
dalam konteks HAKEKAT ALLAH YANG ESA, berdasarkan rumus dan pemahaman dari si kedung, maka kesimpulannya sbb :
1. Pribadi Allah yang Esa bisa dipisah2 menjadi tiga bagian yang jelas beda (Subyek, Predikat, Obyek )
2. jika seperti itu pemahaman si kedung, maka ALLAH terdiri dari TIGA SIFAT (S,P,O)/PRIBADI YANG jelas beda
3. berarti allah swt ketika berfirman menjadi tiga pribadi allah swt
Allah swt menciptakan iblis.
Otomatis allah swt punya sisi sebagian pribadi iblis.
Makanya kenafa kafir sangat yakin kalo alloh swt adalah (bagian) iblis.
[quote="Paradise]
menurut pemahaman saya, HAKEKAT ALLAH YANG ESA tidak bisa dirumuskan dgn pola (Subyek, Predikat, Obyek )
jadi ALLAH dan FIRMANNYA adalah SATU HAKEKAT yang sama
tatkala ALLAH mengutus FIRMANNYA maka FIRMANNYA itu adalah HAKEKAT ALLAH juga krn HAKEKAT ALLAH tidak bisa dibatasi oleh ruang dan waktu termasuk Subyek, Predikat, Obyek , dalam pengertian ALLAH mengutus ALLAH
[/quote]
Nah kalo pemahaman kafir ini diterapkan juga ke kalimat :
Allah swt menciptakan iblis.
Otomatis allah swt adalah iblis itu sendiri.
Maju atau mundur tetap jadi muslim(bloon) aja deh karena bikin pusing. Enakan jadi muslim. hihihihihi
ian rush- SERSAN MAYOR
-
Posts : 320
Kepercayaan : Protestan
Location : banten
Join date : 05.06.13
Reputation : 0
Re: Matius 10:41 ; Yesus Mengajarkan untuk Menyambut Beliau sebagai Nabi & Orang Benar
Berikut ini adalah 99 Nama Allah Yang Terindah (Asmaul Husna) beserta maknanya:
1. Ar-Rahmaan: ( الرحمن ) Maha Pengasih, iaitu pemberi kenikmatan yang agung-agung dan pengasih di dunia.
2. Ar-Rahim: ( الرحيم ) Maha Penyayang, iaitu pemberi kenikmatan yang di luar jangkaan dan penyayang di akhirat.
3. Al-Malik: ( الملك ) Maha Merajai/ Menguasai /Pemerintah, iaitu mengatur kerajaanNya sesuai dengan kehendakNya sendiri.
4. Al-Quddus: ( القدوس ) Maha Suci, iaitu tersuci dan bersih dari segala cela dan kekurangan.
5. As-Salaam: ( السلام ) Maha Penyelamat, iaitu pemberi keselamatan dan kesejahteraan kepada seluruh makhlukNya.
6. Al-Mu’min: ( المؤمن ) Maha Pengaman / Pemelihara keamanan, iaitu siapa yang bersalah dan makhlukNya itu benar-benar akan diberi seksa, sedang kepada yang taat akan benar-benar dipenuhi janjiNya dengan pahala yang baik.
7. Al-Muhaimin: ( المحيمن ) Maha Pelindung/Penjaga / Maha Pengawal serta Pengawas, iaitu memerintah dan melindungi segala sesuatu.
8. Al-’Aziiz: ( العزيز ) Maha Mulia / Maha Berkuasa, iaitu kuasaNya mampu untuk berbuat sekehendakNya
9. Al-Jabbaar: ( الجبار ) Maha Perkasa / Maha Kuat / Yang Menundukkan Segalanya, iaitu mencukupi segala keperluan, melangsungkan segala perintahNya serta memperbaiki keadaan seluruh hambaNya.
10. Al-Mutakabbir: ( المتكبر ) Maha Megah / Maha Pelengkap Kebesaran. iaitu yang melengkapi segala kebesaranNya, menyendiri dengan sifat keagungan dan kemegahanNya.
11. Al-Khaaliq: ( الخالق ) Maha Pencipta, iaitu mengadakan seluruh makhluk tanpa asal, juga yang menakdirkan adanya semua itu.
12. Al-Baari’: ( البارئ ) Maha Pembuat / Maha Perancang / Maha Menjadikan, iaitu mengadakan sesuatu yang bernyawa yang ada asal mulanya.
13. Al-Mushawwir: ( المصور ) Maha Pembentuk / Maha Menjadikan Rupa Bentuk, memberikan gambaran atau bentuk pada sesuatu yang berbeza dengan lainnya. (Al-Khaaliq adalah mengadakan sesuatu yang belum ada asal mulanya atau yang menakdirkan adanya itu. Al-Baari’ ialah mengeluarkannya dari yang sudah ada asalnya, manakala Al-Mushawwir ialah yang memberinya bentuk yang sesuai dengan keadaan dan keperluannya).
14. Al-Ghaffaar: ( الغفار ) Maha Pengampun, banyak pemberian maafNya dan menutupi dosa-dosa dan kesalahan.
15. Al-Qahhaar: ( القهار ) Maha Pemaksa, menggenggam segala sesuatu dalam kekuasaanNya serta memaksa segala makhluk menurut kehendakNya.
16. Al-Wahhaab: ( الوهاب ) Maha Pemberi / Maha Menganugerah, iaitu memberi banyak kenikmatan dan selalu memberi kurnia.
17. Ar-Razzaaq: ( الرزاق ) Maha Pengrezeki / Maha Pemberi Rezeki, iaitu memberi berbagai rezeki serta membuat juga sebab-sebab diperolehnya.
18. Al-Fattaah: ( الفتاح ) Maha Membukakan / Maha Pembuka , iaitu membuka gedung penyimpanan rahmatNya untuk seluruh hambaNya.
19. Al-’Aliim: ( العليم ) Maha Mengetahui, iaitu mengetahui segala yang maujud dan tidak ada satu benda pun yang tertutup oleh penglihatanNya.
20. Al-Qaabidh: ( القابض ) Maha Pencabut / Maha Penyempit Hidup / Maha Pengekang, iaitu mengambil nyawa atau menyempitkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki olehNya.
21. Al-Baasith: ( الباسط ) Maha Meluaskan / Maha Pelapang Hidup / Maha Melimpah Nikmat, iaitu memudahkan terkumpulnya rezeki bagi siapa yang diinginkan olehNya.
22. AI-Khaafidh: ( الخافض ) Maha Menjatuhkan / Maha Menghinakan / Maha Perendah / Pengurang, iaitu terhadap orang yang selayaknya dijatuhkan akibat kelakuannya sendiri dengan memberinya kehinaan, kerendahan dan seksaan.
23. Ar-Raafi’: ( الرافع ) Maha Mengangkat / Maha Peninggi, iaitu terhadap orang yang selayaknya diangkat kedudukannya kerana usahanya yang giat, iaitu termasuk golongan kaum yang bertaqwa.
24. Al-Mu’iz: ( المعز ) Maha Menghormati / Memuliakan / Maha Pemberi Kemuliaan/Kemenangan, iaitu kepada orang yang berpegang teguh pada agamaNya dengan memberinya pentolongan dan kemenangan.
25. Al-Muzil: ( المذل ) Maha Menghina / Pemberi kehinaan, iaitu kepada musuh-musuhNya dan musuh ummat Islam seluruhnya.
26. As-Samii’: ( السميع ) Maha Mendengar.
27. Al-Bashiir: ( البصير ) Maha Melihat.
28. Al-Hakam: ( الحكم ) Maha Menghukum / Maha Mengadili, iaitu sebagai hakim yang menetapkan / memutuskan yang tidak seorang pun dapat menolak keputusanNya, juga tidak seorang pun yang berkuasa merintangi kelangsungan hukumNya itu.
29. Al-’Adl: ( العدل ) Maha Adil. Serta sangat sempurna dalam keadilanNya itu.
30. Al-Lathiif: ( اللطيف ) Maha Menghalusi / Maha Teliti / Maha Lembut serta Halus, iaitu mengetahui segala sesuatu yang samar-samar, pelik-pelik dan kecil-kecil.
31. Al-Khabiir: ( الخبير ) Maha Waspada/ Maha Mengetahui.
32. Al-Haliim: ( الحليم ) Maha Penyabar / Maha Penyantun / Maha Penghamba, iaitu yang tidak tergesa-gesa melakukan kemarahan dan tidak pula gelojoh memberikan siksaan.
33. Al-’Adzhiim: ( العظيم ) Maha Agung, iaitu mencapai puncak tertinggi dan di mercu keagungan kerana bersifat dengan segala macam sifat kebesaran dan kesempunnaan.
34. Al-Ghafuur: ( الغفور ) Maha Pengampun, banyak pengampunanNya kepada hamba-hambaNya.
35. Asy-Syakuur: ( الشكور ) Maha Pembalas / Maha Bersyukur, iaitu memberikan balasan yang banyak sekali atas amalan yang kecil.
36. Al-’Aliy: ( العلي ) Maha Tinggi Martabat-Nya / Maha Tinggi serta Mulia, iaitu mencapai tingkat yang setinggi-tingginya yang tidak mungkin digambarkan oleh akal fikiran sesiapa pun dan tidak dapat difahami oleh otak yang bagaimanapun pandainya.
37. Al-Kabiir: ( الكبير ) Maha Besar, yang kebesaranNya tidak dapat dicapai oleh pancaindera ataupun akal manusia.
38. Al-Hafidz: ( الحفيظ ) Maha Pemelihara Maha Pelindung / Maha Memelihara, iaitu menjaga segala sesuatu jangan sampai rosak dan goyah. Juga menjaga segala amal perbuatan hamba-hambaNya, sehingga tidak akan disia-siakan sedikit pun untuk memberikan balasanNya.
39. Al-Muqiit: ( المقيت ) Maha Pemberi kecukupan/ Maha Pemberi Keperluan , baik yang berupa makanan tubuh ataupun makanan rohani.
40. Al-Hasiib: ( الحسيب ) Maha Penjamin / Maha Mencukupi / Maha Penghitung, iaitu memberikan jaminan kecukupan kepada seluruh bamba-hambaNya pada hari Qiamat.
41. Al-Jaliil: ( الجليل ) Maha Luhur, iaitu yang memiliki sifat-sifat keluhuran kerana kesempurnaan sifat-sifatNya.
42. Al-Kariim: ( الكريم ) Maha Pemurah, iaitu mulia tanpa had dan memberi siapa pun tanpa diminta atau sebagai penggantian dan sesuatu pemberian.
43. Ar-Raqiib: ( الركيب ) Maha Peneliti / Maha Pengawas Maha Waspada, iaitu yang mengamat-amati gerak-geri segala sesuatu dan mengawasinya.
44. Al-Mujiib: ( المجيب ) Maha Mengabulkan, iaitu yang memenuhi permohonan siapa saja yang berdoa padaNya.
45. Al-Waasi’: ( الواسع ) Maha Luas Pemberian-Nya , iaitu kerahmatanNya merata kepada segala yang maujud dan luas pula ilmuNya terhadap segala sesuatu.
46. Al-Hakiim: ( الحكيم ) Maha Bijaksana, iaitu memiliki kebijaksanaan yang tertinggi kesempurnaan ilmuNya serta kerapiannya dalam membuat segala sesuatu.
47. Al-Waduud: ( الودود ) Maha Pencinta / Maha Menyayangi, iaitu yang menginginkan segala kebaikan untuk seluruh hambaNya dan juga berbuat baik pada mereka itu dalam segala hal dan keadaan.
48. Al-Majiid: ( المجيد ) Maha Mulia, iaitu yang mencapai tingkat teratas dalam hal kemuliaan dan keutamaan.
49. Al-Ba’ithu: ( الباعث ) Maha Membangkitkan, iaitu membangkitkan semangat dan kemahuan, juga membangkitkan para Rasul dan orang-orang yang telah mati dari kubur masing-masing nanti setelah tibanya hari Qiamat.
50. Asy-Syahiid: ( الشهيد ) Maha Menyaksikan / Maha Mengetahui keadaan semua makhluk.
51. Al-Haq: ( الحق ) Maha Haq / Maha Benar yang kekal dan tidak akan berubah sedikit pun.
52. Al-Wakiil: ( الوكيل ) Maha Pentadbir / Maha Berserah / Maha Memelihara penyerahan, yakni memelihara semua urusan hamba-hambaNya dan apa-apa yang menjadi keperluan mereka itu.
53. Al-Qawiy: ( القوى ) Maha Kuat / Maha Memiliki Kekuatan , iaitu yang memiliki kekuasaan yang sesempurnanya.
54. Al-Matiin: ( المتين ) Maha Teguh / Maha Kukuh atau Perkasa / Maha Sempurna Kekuatan-Nya , iaitu memiliki keperkasaan yang sudah sampai di puncaknya.
55. Al-Waliy: ( الولى ) Maha Melindungi, iaitu melindungi serta mengaturkan semua kepentingan makhlukNya kerana kecintaanNya yang amat sangat dan pemberian pertolonganNya yang tidak terbatas pada keperluan mereka.
56. Al-Hamiid: ( الحميد ) Maha Terpuji, yang memang sudah selayaknya untuk memperoleh pujian dan sanjungan.
57. Al-Muhshii: ( المحصى ) Maha Menghitung / Maha Penghitung, iaitu yang tiada satu pun tertutup dari pandanganNya dan semua amalan diperhitungkan sebagaimana wajarnya.
58. Al-Mubdi’: ( المبدئ ) Maha Memulai/Pemula / Maha Pencipta dari Asal, iaitu yang melahirkan sesuatu yang asalnya tidak ada dan belum maujud.
59. Al-Mu’iid: ( المعيد ) Maha Mengulangi / Maha Mengembalikan dan Memulihkan, iaitu menumbuhkan kembali setelah lenyapnya atau setelah rosaknya.
60. Al-Muhyii: ( المحي ) Maha Menghidupkan, iaitu memberikan daya kehidupan pada setiap sesuatu yang berhak hidup.
61. Al-Mumiit: ( المميت ) Maha Mematikan, iaitu mengambil kehidupan (roh) dari apa-apa yang hidup.
62. Al-Hay: ( الحي ) Maha Hidup, iaitu sentiasa kekal hidupNya itu.
63. Al-Qayyuum: ( القيوم ) Maha Berdiri Dengan Sendiri-Nya , iaitu baik ZatNya, SifatNya, Af’alNya. Juga membuat berdirinya apa-apa yang selain Dia. DenganNya pula berdirinya langit dan bumi ini.
64. Al-Waajid: ( الواجد ) Maha Penemu / Maha Menemukan, iaitu dapat menemukan apa saja yang diinginkan olehNya, maka tidak berkehendakkan pada suatu apa pun kerana sifat kayaNya yang secara mutlak.
65. Al-Maajid: ( الماجد ) Maha Mulia, (sama dengan no. 48 yang berbeda hanyalah tulisannya dalam bahasa Arab, Ejaan sebenarnya no. 48 Al-Majiid, sedang no. 65 A1-Maajid).
66. Al-Waahid: ( الواحد ) Maha Esa.
67. Al-Ahad: ( الأحد ) Maha Tunggal.
68. Ash-Shamad: ( الصمد ) Maha Diperlukan / Maha Diminta / Yang Menjadi Tumpuan, iaitu selalu menjadi tujuan dan harapan orang di waktu ada hajat keperluan.
69. Al-Qaadir: ( القادر ) Maha Berkuasa/ Maha Kuasa / Maha Berupaya
70. Al-Muqtadir: ( المقتدر ) Maha Menentukan.
71. Al-Muqaddim: ( المقدم ) Maha Mendahulukan / Maha Menyegera, iaitu mendahulukan sebahagian benda dari yang lainnya dalam mewujudnya, atau dalam kemuliaannya, selisih waktu atau tempatnya.
72. Al-Muakhkhir: ( المؤخر ) Maha Menangguhkan / Maha Mengakhirkan / Maha Membelakangkan / Maha Melambat-lambatkan., iaitu melewatkan sebahagian sesuatu dari yang lainnya.
73. Al-Awwal: ( الأول ) Maha Pemulaan / Maha Pertama, iaitu terdahulu sekali dari semua yang maujud.
74. Al-Aakhir: ( الآخر ) Maha Penghabisan / Yang Akhir, iaitu kekal terus setelah habisnya segala sesuatu yang maujud.
75. Azh-Zhaahir: ( الظاهر ) Maha Zahir / Maha Nyata / Maha Menyatakan, iaitu menyatakan dan menampakkan kewujudanNya itu dengan bukti-bukti dan tanda-tanda ciptaanNya
76. Al-Baathin: ( الباطن ) Maha Tersembunyi, iaitu tidak dapat dimaklumi ZatNya, sehingga tidak seorang pun dapat mengenal ZatNya itu.
77. Al-Waalii: ( الوالى ) Maha Menguasai / Maha Menguasai Urusan / Yang Maha Memerintah, iaitu menggenggam segala sesuatu dalam kekuasaanNya dan menjadi milikNya.
78. Al-Muta’aalii: ( المتعال ) Maha Suci/Tinggi , iaitu terpelihara dari segala kekurangan dan kerendahan.
79. Al-Bar: ( البار ) Maha Dermawan / Maha Bagus (Sumber Segala Kelebihan) / Yang banyak membuat kebajikan, iaitu banyak kebaikanNya dan besar kenikmatan yang dilimpahkanNya.
80. At-Tawwaab: ( التواب ) Maha Penerima Taubat, iaitu memberikan pertolongan kepada orang-orang yang melakukan maksiat untuk bertaubat lalu Allah akan menerimanya.
81. Al-Muntaqim: ( المنتقم ) Maha Penyiksa / Yang Maha Menghukum, kepada mereka yang bersalah dan orang yang berhak untuk memperoleh siksaNya.
82. Al-’Afuw: ( العفو ) Maha Pemaaf / Yang Maha Pengampun, menghapuskan kesalahan orang yang suka kembali untuk meminta maaf padaNya.
83. Ar-Rauuf: ( الرؤف ) Maha Pengasih / Maha Mengasihi, banyak kerahmatan dan kasih sayangNya.
84. Maalikul Mulk: ( المالك الملك ) Maha Pemilik Kekuasaan / Maha Menguasai kerajaan / Pemilik Kedaulatan Yang Kekal, maka segala perkara yang berlaku di alam semesta, langit, bumi dan sekitarnya serta yang di alam semesta itu semuanya sesuai dengan kehendak dan iradatNya.
85. Zul-Jalaali Wal Ikraam: ( ذوالجلال والإكرام ) Maha Pemilik Keagungan dan Kemuliaan / Maha Memiliki Kebesaran dan Kemuliaan. Juga Zat yang mempunyai keutamaan dan kesempurnaan, pemberi kurnia dan kenikmatan yang amat banyak dan melimpah ruah.
86. Al-Muqsith: ( المقسط ) Maha Mengadili / Maha Saksama, iaitu memberikan kemenangan pada orang-orang yang teraniaya dari tindakan orang-orang yang menganiaya dengan keadilanNya.
87. Al-Jaami’: ( الجامع ) Maha Mengumpulkan / Maha Pengumpul, iaitu mengumpulkan berbagai hakikat yang telah bercerai-berai dan juga mengumpulkan seluruh umat manusia pada hari pembalasan.
88. Al-Ghaniy: ( الغنى ) Maha Kaya Raya / Maha Kaya serta Serba Lengkap, iaitu tidak berkehendakkan apa juapun dari yang selain ZatNya sendiri, tetapi yang selainNya itu amat mengharapkan padaNya.
89. Al-Mughnii: ( المغنى ) Maha Pemberi kekayaan / Maha Mengkayakan dan Memakmurkan, iaitu memberikan kelebihan yang berupa kekayaan yang berlimpah-ruah kepada siapa saja yang dikehendaki dari golongan hamba-hambaNya.
90. Al-Maani’: ( المانع ) Maha Membela atau Maha Menolak / Maha Pencegah, iaitu membela hamba-hambaNya yang soleh dan menolak sebab-sebab yang menyebabkan kerosakan.
91. Adh-Dhaar: ( الضار ) Maha Mendatangkan Mudharat / Maha Pembuat Bahaya / Maha Pemberi bahaya, iaitu dengan menurunkan seksa-seksaNya kepada musuh-musuhNya
92. An-Naafi’: ( النافع ) Maha Pemberi Manfaat , iaitu meluaslah kebaikan yang dikurniakanNya itu kepada semua hamba, masyarakat dan negeri.
93. An-Nuur: ( النور ) Maha Pemberi Cahaya / Maha Bercahaya, iaitu menonjokan ZatNya sendiri dan menampakkan untuk yang selainNya dengan menunjukkan tanda-tanda kekuasaanNya.
94. Al-Haadi: ( الهادى ) Maha Pemberi Petunjuk / Yang Memimpin dan Memberi Pertunjuk, iaitu memberikan jalan yang benar kepada segala sesuatu agar berterusan adanya dan terjaga kehidupannya.
95. Al-Badii’: ( البديع ) Maha Indah / Tiada Bandingan / Maha Pencipta yang baru, sehingga tidak ada contoh dan yang menyamai sebelum keluarnya ciptaanNya itu.
96. Al-Baaqi: ( الباقع ) Maha Kekal, iaitu kekal hidupNya untuk selama-Iamanya
97. Al-Waarits: ( الوارث ) Maha Membahagi / Maha Mewarisi / Maha Pewaris, iaitu kekal setelah musnahnya seluruh makhluk.
98. Ar-Rasyiid: ( الرشيد ) Maha Cendekiawan / Maha Pandai / Bijaksana / Maha Memimpin, iaitu yang memimpin kepada kebenaran, iaitu memberi penerangan dan panduan pada seluruh hambaNya dan segala peraturanNya itu berjalan mengikut ketentuan yang digariskan oleh kebijaksanaan dan kecendekiawanNya.
99. Ash-Shabuur: ( الصبور ) Maha Penyabar yang tidak tergesa-gesa memberikan seksaan dan tidak juga cepat melaksanakan sesuatu sebelum masanya.
1. Ar-Rahmaan: ( الرحمن ) Maha Pengasih, iaitu pemberi kenikmatan yang agung-agung dan pengasih di dunia.
2. Ar-Rahim: ( الرحيم ) Maha Penyayang, iaitu pemberi kenikmatan yang di luar jangkaan dan penyayang di akhirat.
3. Al-Malik: ( الملك ) Maha Merajai/ Menguasai /Pemerintah, iaitu mengatur kerajaanNya sesuai dengan kehendakNya sendiri.
4. Al-Quddus: ( القدوس ) Maha Suci, iaitu tersuci dan bersih dari segala cela dan kekurangan.
5. As-Salaam: ( السلام ) Maha Penyelamat, iaitu pemberi keselamatan dan kesejahteraan kepada seluruh makhlukNya.
6. Al-Mu’min: ( المؤمن ) Maha Pengaman / Pemelihara keamanan, iaitu siapa yang bersalah dan makhlukNya itu benar-benar akan diberi seksa, sedang kepada yang taat akan benar-benar dipenuhi janjiNya dengan pahala yang baik.
7. Al-Muhaimin: ( المحيمن ) Maha Pelindung/Penjaga / Maha Pengawal serta Pengawas, iaitu memerintah dan melindungi segala sesuatu.
8. Al-’Aziiz: ( العزيز ) Maha Mulia / Maha Berkuasa, iaitu kuasaNya mampu untuk berbuat sekehendakNya
9. Al-Jabbaar: ( الجبار ) Maha Perkasa / Maha Kuat / Yang Menundukkan Segalanya, iaitu mencukupi segala keperluan, melangsungkan segala perintahNya serta memperbaiki keadaan seluruh hambaNya.
10. Al-Mutakabbir: ( المتكبر ) Maha Megah / Maha Pelengkap Kebesaran. iaitu yang melengkapi segala kebesaranNya, menyendiri dengan sifat keagungan dan kemegahanNya.
11. Al-Khaaliq: ( الخالق ) Maha Pencipta, iaitu mengadakan seluruh makhluk tanpa asal, juga yang menakdirkan adanya semua itu.
12. Al-Baari’: ( البارئ ) Maha Pembuat / Maha Perancang / Maha Menjadikan, iaitu mengadakan sesuatu yang bernyawa yang ada asal mulanya.
13. Al-Mushawwir: ( المصور ) Maha Pembentuk / Maha Menjadikan Rupa Bentuk, memberikan gambaran atau bentuk pada sesuatu yang berbeza dengan lainnya. (Al-Khaaliq adalah mengadakan sesuatu yang belum ada asal mulanya atau yang menakdirkan adanya itu. Al-Baari’ ialah mengeluarkannya dari yang sudah ada asalnya, manakala Al-Mushawwir ialah yang memberinya bentuk yang sesuai dengan keadaan dan keperluannya).
14. Al-Ghaffaar: ( الغفار ) Maha Pengampun, banyak pemberian maafNya dan menutupi dosa-dosa dan kesalahan.
15. Al-Qahhaar: ( القهار ) Maha Pemaksa, menggenggam segala sesuatu dalam kekuasaanNya serta memaksa segala makhluk menurut kehendakNya.
16. Al-Wahhaab: ( الوهاب ) Maha Pemberi / Maha Menganugerah, iaitu memberi banyak kenikmatan dan selalu memberi kurnia.
17. Ar-Razzaaq: ( الرزاق ) Maha Pengrezeki / Maha Pemberi Rezeki, iaitu memberi berbagai rezeki serta membuat juga sebab-sebab diperolehnya.
18. Al-Fattaah: ( الفتاح ) Maha Membukakan / Maha Pembuka , iaitu membuka gedung penyimpanan rahmatNya untuk seluruh hambaNya.
19. Al-’Aliim: ( العليم ) Maha Mengetahui, iaitu mengetahui segala yang maujud dan tidak ada satu benda pun yang tertutup oleh penglihatanNya.
20. Al-Qaabidh: ( القابض ) Maha Pencabut / Maha Penyempit Hidup / Maha Pengekang, iaitu mengambil nyawa atau menyempitkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki olehNya.
21. Al-Baasith: ( الباسط ) Maha Meluaskan / Maha Pelapang Hidup / Maha Melimpah Nikmat, iaitu memudahkan terkumpulnya rezeki bagi siapa yang diinginkan olehNya.
22. AI-Khaafidh: ( الخافض ) Maha Menjatuhkan / Maha Menghinakan / Maha Perendah / Pengurang, iaitu terhadap orang yang selayaknya dijatuhkan akibat kelakuannya sendiri dengan memberinya kehinaan, kerendahan dan seksaan.
23. Ar-Raafi’: ( الرافع ) Maha Mengangkat / Maha Peninggi, iaitu terhadap orang yang selayaknya diangkat kedudukannya kerana usahanya yang giat, iaitu termasuk golongan kaum yang bertaqwa.
24. Al-Mu’iz: ( المعز ) Maha Menghormati / Memuliakan / Maha Pemberi Kemuliaan/Kemenangan, iaitu kepada orang yang berpegang teguh pada agamaNya dengan memberinya pentolongan dan kemenangan.
25. Al-Muzil: ( المذل ) Maha Menghina / Pemberi kehinaan, iaitu kepada musuh-musuhNya dan musuh ummat Islam seluruhnya.
26. As-Samii’: ( السميع ) Maha Mendengar.
27. Al-Bashiir: ( البصير ) Maha Melihat.
28. Al-Hakam: ( الحكم ) Maha Menghukum / Maha Mengadili, iaitu sebagai hakim yang menetapkan / memutuskan yang tidak seorang pun dapat menolak keputusanNya, juga tidak seorang pun yang berkuasa merintangi kelangsungan hukumNya itu.
29. Al-’Adl: ( العدل ) Maha Adil. Serta sangat sempurna dalam keadilanNya itu.
30. Al-Lathiif: ( اللطيف ) Maha Menghalusi / Maha Teliti / Maha Lembut serta Halus, iaitu mengetahui segala sesuatu yang samar-samar, pelik-pelik dan kecil-kecil.
31. Al-Khabiir: ( الخبير ) Maha Waspada/ Maha Mengetahui.
32. Al-Haliim: ( الحليم ) Maha Penyabar / Maha Penyantun / Maha Penghamba, iaitu yang tidak tergesa-gesa melakukan kemarahan dan tidak pula gelojoh memberikan siksaan.
33. Al-’Adzhiim: ( العظيم ) Maha Agung, iaitu mencapai puncak tertinggi dan di mercu keagungan kerana bersifat dengan segala macam sifat kebesaran dan kesempunnaan.
34. Al-Ghafuur: ( الغفور ) Maha Pengampun, banyak pengampunanNya kepada hamba-hambaNya.
35. Asy-Syakuur: ( الشكور ) Maha Pembalas / Maha Bersyukur, iaitu memberikan balasan yang banyak sekali atas amalan yang kecil.
36. Al-’Aliy: ( العلي ) Maha Tinggi Martabat-Nya / Maha Tinggi serta Mulia, iaitu mencapai tingkat yang setinggi-tingginya yang tidak mungkin digambarkan oleh akal fikiran sesiapa pun dan tidak dapat difahami oleh otak yang bagaimanapun pandainya.
37. Al-Kabiir: ( الكبير ) Maha Besar, yang kebesaranNya tidak dapat dicapai oleh pancaindera ataupun akal manusia.
38. Al-Hafidz: ( الحفيظ ) Maha Pemelihara Maha Pelindung / Maha Memelihara, iaitu menjaga segala sesuatu jangan sampai rosak dan goyah. Juga menjaga segala amal perbuatan hamba-hambaNya, sehingga tidak akan disia-siakan sedikit pun untuk memberikan balasanNya.
39. Al-Muqiit: ( المقيت ) Maha Pemberi kecukupan/ Maha Pemberi Keperluan , baik yang berupa makanan tubuh ataupun makanan rohani.
40. Al-Hasiib: ( الحسيب ) Maha Penjamin / Maha Mencukupi / Maha Penghitung, iaitu memberikan jaminan kecukupan kepada seluruh bamba-hambaNya pada hari Qiamat.
41. Al-Jaliil: ( الجليل ) Maha Luhur, iaitu yang memiliki sifat-sifat keluhuran kerana kesempurnaan sifat-sifatNya.
42. Al-Kariim: ( الكريم ) Maha Pemurah, iaitu mulia tanpa had dan memberi siapa pun tanpa diminta atau sebagai penggantian dan sesuatu pemberian.
43. Ar-Raqiib: ( الركيب ) Maha Peneliti / Maha Pengawas Maha Waspada, iaitu yang mengamat-amati gerak-geri segala sesuatu dan mengawasinya.
44. Al-Mujiib: ( المجيب ) Maha Mengabulkan, iaitu yang memenuhi permohonan siapa saja yang berdoa padaNya.
45. Al-Waasi’: ( الواسع ) Maha Luas Pemberian-Nya , iaitu kerahmatanNya merata kepada segala yang maujud dan luas pula ilmuNya terhadap segala sesuatu.
46. Al-Hakiim: ( الحكيم ) Maha Bijaksana, iaitu memiliki kebijaksanaan yang tertinggi kesempurnaan ilmuNya serta kerapiannya dalam membuat segala sesuatu.
47. Al-Waduud: ( الودود ) Maha Pencinta / Maha Menyayangi, iaitu yang menginginkan segala kebaikan untuk seluruh hambaNya dan juga berbuat baik pada mereka itu dalam segala hal dan keadaan.
48. Al-Majiid: ( المجيد ) Maha Mulia, iaitu yang mencapai tingkat teratas dalam hal kemuliaan dan keutamaan.
49. Al-Ba’ithu: ( الباعث ) Maha Membangkitkan, iaitu membangkitkan semangat dan kemahuan, juga membangkitkan para Rasul dan orang-orang yang telah mati dari kubur masing-masing nanti setelah tibanya hari Qiamat.
50. Asy-Syahiid: ( الشهيد ) Maha Menyaksikan / Maha Mengetahui keadaan semua makhluk.
51. Al-Haq: ( الحق ) Maha Haq / Maha Benar yang kekal dan tidak akan berubah sedikit pun.
52. Al-Wakiil: ( الوكيل ) Maha Pentadbir / Maha Berserah / Maha Memelihara penyerahan, yakni memelihara semua urusan hamba-hambaNya dan apa-apa yang menjadi keperluan mereka itu.
53. Al-Qawiy: ( القوى ) Maha Kuat / Maha Memiliki Kekuatan , iaitu yang memiliki kekuasaan yang sesempurnanya.
54. Al-Matiin: ( المتين ) Maha Teguh / Maha Kukuh atau Perkasa / Maha Sempurna Kekuatan-Nya , iaitu memiliki keperkasaan yang sudah sampai di puncaknya.
55. Al-Waliy: ( الولى ) Maha Melindungi, iaitu melindungi serta mengaturkan semua kepentingan makhlukNya kerana kecintaanNya yang amat sangat dan pemberian pertolonganNya yang tidak terbatas pada keperluan mereka.
56. Al-Hamiid: ( الحميد ) Maha Terpuji, yang memang sudah selayaknya untuk memperoleh pujian dan sanjungan.
57. Al-Muhshii: ( المحصى ) Maha Menghitung / Maha Penghitung, iaitu yang tiada satu pun tertutup dari pandanganNya dan semua amalan diperhitungkan sebagaimana wajarnya.
58. Al-Mubdi’: ( المبدئ ) Maha Memulai/Pemula / Maha Pencipta dari Asal, iaitu yang melahirkan sesuatu yang asalnya tidak ada dan belum maujud.
59. Al-Mu’iid: ( المعيد ) Maha Mengulangi / Maha Mengembalikan dan Memulihkan, iaitu menumbuhkan kembali setelah lenyapnya atau setelah rosaknya.
60. Al-Muhyii: ( المحي ) Maha Menghidupkan, iaitu memberikan daya kehidupan pada setiap sesuatu yang berhak hidup.
61. Al-Mumiit: ( المميت ) Maha Mematikan, iaitu mengambil kehidupan (roh) dari apa-apa yang hidup.
62. Al-Hay: ( الحي ) Maha Hidup, iaitu sentiasa kekal hidupNya itu.
63. Al-Qayyuum: ( القيوم ) Maha Berdiri Dengan Sendiri-Nya , iaitu baik ZatNya, SifatNya, Af’alNya. Juga membuat berdirinya apa-apa yang selain Dia. DenganNya pula berdirinya langit dan bumi ini.
64. Al-Waajid: ( الواجد ) Maha Penemu / Maha Menemukan, iaitu dapat menemukan apa saja yang diinginkan olehNya, maka tidak berkehendakkan pada suatu apa pun kerana sifat kayaNya yang secara mutlak.
65. Al-Maajid: ( الماجد ) Maha Mulia, (sama dengan no. 48 yang berbeda hanyalah tulisannya dalam bahasa Arab, Ejaan sebenarnya no. 48 Al-Majiid, sedang no. 65 A1-Maajid).
66. Al-Waahid: ( الواحد ) Maha Esa.
67. Al-Ahad: ( الأحد ) Maha Tunggal.
68. Ash-Shamad: ( الصمد ) Maha Diperlukan / Maha Diminta / Yang Menjadi Tumpuan, iaitu selalu menjadi tujuan dan harapan orang di waktu ada hajat keperluan.
69. Al-Qaadir: ( القادر ) Maha Berkuasa/ Maha Kuasa / Maha Berupaya
70. Al-Muqtadir: ( المقتدر ) Maha Menentukan.
71. Al-Muqaddim: ( المقدم ) Maha Mendahulukan / Maha Menyegera, iaitu mendahulukan sebahagian benda dari yang lainnya dalam mewujudnya, atau dalam kemuliaannya, selisih waktu atau tempatnya.
72. Al-Muakhkhir: ( المؤخر ) Maha Menangguhkan / Maha Mengakhirkan / Maha Membelakangkan / Maha Melambat-lambatkan., iaitu melewatkan sebahagian sesuatu dari yang lainnya.
73. Al-Awwal: ( الأول ) Maha Pemulaan / Maha Pertama, iaitu terdahulu sekali dari semua yang maujud.
74. Al-Aakhir: ( الآخر ) Maha Penghabisan / Yang Akhir, iaitu kekal terus setelah habisnya segala sesuatu yang maujud.
75. Azh-Zhaahir: ( الظاهر ) Maha Zahir / Maha Nyata / Maha Menyatakan, iaitu menyatakan dan menampakkan kewujudanNya itu dengan bukti-bukti dan tanda-tanda ciptaanNya
76. Al-Baathin: ( الباطن ) Maha Tersembunyi, iaitu tidak dapat dimaklumi ZatNya, sehingga tidak seorang pun dapat mengenal ZatNya itu.
77. Al-Waalii: ( الوالى ) Maha Menguasai / Maha Menguasai Urusan / Yang Maha Memerintah, iaitu menggenggam segala sesuatu dalam kekuasaanNya dan menjadi milikNya.
78. Al-Muta’aalii: ( المتعال ) Maha Suci/Tinggi , iaitu terpelihara dari segala kekurangan dan kerendahan.
79. Al-Bar: ( البار ) Maha Dermawan / Maha Bagus (Sumber Segala Kelebihan) / Yang banyak membuat kebajikan, iaitu banyak kebaikanNya dan besar kenikmatan yang dilimpahkanNya.
80. At-Tawwaab: ( التواب ) Maha Penerima Taubat, iaitu memberikan pertolongan kepada orang-orang yang melakukan maksiat untuk bertaubat lalu Allah akan menerimanya.
81. Al-Muntaqim: ( المنتقم ) Maha Penyiksa / Yang Maha Menghukum, kepada mereka yang bersalah dan orang yang berhak untuk memperoleh siksaNya.
82. Al-’Afuw: ( العفو ) Maha Pemaaf / Yang Maha Pengampun, menghapuskan kesalahan orang yang suka kembali untuk meminta maaf padaNya.
83. Ar-Rauuf: ( الرؤف ) Maha Pengasih / Maha Mengasihi, banyak kerahmatan dan kasih sayangNya.
84. Maalikul Mulk: ( المالك الملك ) Maha Pemilik Kekuasaan / Maha Menguasai kerajaan / Pemilik Kedaulatan Yang Kekal, maka segala perkara yang berlaku di alam semesta, langit, bumi dan sekitarnya serta yang di alam semesta itu semuanya sesuai dengan kehendak dan iradatNya.
85. Zul-Jalaali Wal Ikraam: ( ذوالجلال والإكرام ) Maha Pemilik Keagungan dan Kemuliaan / Maha Memiliki Kebesaran dan Kemuliaan. Juga Zat yang mempunyai keutamaan dan kesempurnaan, pemberi kurnia dan kenikmatan yang amat banyak dan melimpah ruah.
86. Al-Muqsith: ( المقسط ) Maha Mengadili / Maha Saksama, iaitu memberikan kemenangan pada orang-orang yang teraniaya dari tindakan orang-orang yang menganiaya dengan keadilanNya.
87. Al-Jaami’: ( الجامع ) Maha Mengumpulkan / Maha Pengumpul, iaitu mengumpulkan berbagai hakikat yang telah bercerai-berai dan juga mengumpulkan seluruh umat manusia pada hari pembalasan.
88. Al-Ghaniy: ( الغنى ) Maha Kaya Raya / Maha Kaya serta Serba Lengkap, iaitu tidak berkehendakkan apa juapun dari yang selain ZatNya sendiri, tetapi yang selainNya itu amat mengharapkan padaNya.
89. Al-Mughnii: ( المغنى ) Maha Pemberi kekayaan / Maha Mengkayakan dan Memakmurkan, iaitu memberikan kelebihan yang berupa kekayaan yang berlimpah-ruah kepada siapa saja yang dikehendaki dari golongan hamba-hambaNya.
90. Al-Maani’: ( المانع ) Maha Membela atau Maha Menolak / Maha Pencegah, iaitu membela hamba-hambaNya yang soleh dan menolak sebab-sebab yang menyebabkan kerosakan.
91. Adh-Dhaar: ( الضار ) Maha Mendatangkan Mudharat / Maha Pembuat Bahaya / Maha Pemberi bahaya, iaitu dengan menurunkan seksa-seksaNya kepada musuh-musuhNya
92. An-Naafi’: ( النافع ) Maha Pemberi Manfaat , iaitu meluaslah kebaikan yang dikurniakanNya itu kepada semua hamba, masyarakat dan negeri.
93. An-Nuur: ( النور ) Maha Pemberi Cahaya / Maha Bercahaya, iaitu menonjokan ZatNya sendiri dan menampakkan untuk yang selainNya dengan menunjukkan tanda-tanda kekuasaanNya.
94. Al-Haadi: ( الهادى ) Maha Pemberi Petunjuk / Yang Memimpin dan Memberi Pertunjuk, iaitu memberikan jalan yang benar kepada segala sesuatu agar berterusan adanya dan terjaga kehidupannya.
95. Al-Badii’: ( البديع ) Maha Indah / Tiada Bandingan / Maha Pencipta yang baru, sehingga tidak ada contoh dan yang menyamai sebelum keluarnya ciptaanNya itu.
96. Al-Baaqi: ( الباقع ) Maha Kekal, iaitu kekal hidupNya untuk selama-Iamanya
97. Al-Waarits: ( الوارث ) Maha Membahagi / Maha Mewarisi / Maha Pewaris, iaitu kekal setelah musnahnya seluruh makhluk.
98. Ar-Rasyiid: ( الرشيد ) Maha Cendekiawan / Maha Pandai / Bijaksana / Maha Memimpin, iaitu yang memimpin kepada kebenaran, iaitu memberi penerangan dan panduan pada seluruh hambaNya dan segala peraturanNya itu berjalan mengikut ketentuan yang digariskan oleh kebijaksanaan dan kecendekiawanNya.
99. Ash-Shabuur: ( الصبور ) Maha Penyabar yang tidak tergesa-gesa memberikan seksaan dan tidak juga cepat melaksanakan sesuatu sebelum masanya.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Matius 10:41 ; Yesus Mengajarkan untuk Menyambut Beliau sebagai Nabi & Orang Benar
bukan hanya dua oknum, tapi dua pribadi yang berbeda!Paradise OK wrote:katakanlah ALLAH dan Firman-Nya, apakah ada dua oknum?
frontline defender- MAYOR
- Posts : 6462
Kepercayaan : Islam
Join date : 17.11.11
Reputation : 137
Re: Matius 10:41 ; Yesus Mengajarkan untuk Menyambut Beliau sebagai Nabi & Orang Benar
frontline defender wrote:bukan hanya dua oknum, tapi dua pribadi yang berbeda!Paradise OK wrote:katakanlah ALLAH dan Firman-Nya, apakah ada dua oknum?
Allah swt dan firman-Nya
bukan hanya dua oknum, tapi dua pribadi yang berbeda! ?
hare gene ane bru tahu ada dua oknum/pribadi yang berbeda Allah swt !
Paradise OK- LETNAN SATU
-
Posts : 2422
Kepercayaan : Protestan
Location : child thousand island
Join date : 26.02.14
Reputation : 7
Re: Matius 10:41 ; Yesus Mengajarkan untuk Menyambut Beliau sebagai Nabi & Orang Benar
Kedunghalang wrote:PELAJARAN KAIDAH BAHASA INDONESIA
Allah mewahyukan firman-Nya (kalimat aktif)
S P O
Allah berfirman kepada Yesus (kalimat aktif)
S P O
Allah mengutus Yesus (kalimat aktif)
S P O
Yesus diutus Allah (kalimat pasif)
O P S
Jadi, YESUS itu adalah UTUSAN ALLAH, BUKAN TUHAN.
dung klo mo bikin rumah dari fondasinya dulu, jgn langsung ke bangunannya. blom2 udah pd kesimpulan. ibarat baca buku baru judulnya/belum isinya, sdh ambil kesimpulan.
saya baru membatasi dulu diskusi pada pemahaman HAKEKAT ALLAH, blom ke ..... seperti kesimpulanmu
anda mengerti maksud pertanyaan saya berikut di bawah ini :
apakah ALLAH dan FIRMANNYA itu beda ?
krn masih kurang ngerti saya perjelas dengan ini
katakanlah ada S/P/O hubungannya dgn hakekat ALLAH, sama/beda ?
kalau masih mudeg juga saya perjelas dengan ini (meminjam argumenmu sendiri dgn tambahan editan dari saya )
Allah SWT Mewahyukan firman-Nya.
Allah SWT = Subyek
Mewahyukan = Predikat/Kata Kerja
firman-Nya = Obyek.
S P O
Allah SWT Mewahyukan firman-Nya.
jawaban kamu
Jelas beda.
jika jawaban anda Jelas beda. disertai embel2 kaidah tata bahasa Indo. seperti itu, maka :
Allah SWT-mu dalam hakekat-Nya menjadi LEBIH DARI SATU TUHAN, dimana terdiri dari :
Allah swt subyek
Allah swt predikat dan
Allah swt obyek
lain lagi pemahaman saya, lihat # 84,
untuk mengatasi kemundegkan anda terhadap postingan # 84,, maka saya perjelas dengan ini (silahkan di belakang/sesudah kata ALLAH, anda tambahkan dengan kata SWT)
menurut pemahaman saya, HAKEKAT ALLAH YANG ESA tidak bisa dirumuskan dgn pola (Subyek, Predikat, Obyek )
jadi ALLAH dan FIRMANNYA adalah SATU HAKEKAT yang sama
tatkala ALLAH mengutus FIRMANNYA maka FIRMANNYA itu adalah HAKEKAT ALLAH itu juga, karena HAKEKAT ALLAH tidak bisa dibatasi oleh ruang dan waktu termasuk Subyek, Predikat, Obyek , dalam pengertian ALLAH mengutus ALLAH
Paradise OK- LETNAN SATU
-
Posts : 2422
Kepercayaan : Protestan
Location : child thousand island
Join date : 26.02.14
Reputation : 7
Re: Matius 10:41 ; Yesus Mengajarkan untuk Menyambut Beliau sebagai Nabi & Orang Benar
Paradise OK wrote:frontline defender wrote:bukan hanya dua oknum, tapi dua pribadi yang berbeda!Paradise OK wrote:katakanlah ALLAH dan Firman-Nya, apakah ada dua oknum?
Allah swt dan firman-Nya
bukan hanya dua oknum, tapi dua pribadi yang berbeda! ?
hare gene ane bru tahu ada dua oknum/pribadi yang berbeda Allah swt !
Dua hal yang berbeda. Allah Al Khaaliq adalah Tuhan Yang Maha Pencipta, Allah Al Mutakalliman adalah Tuhan yang Maha Berbicara/Berfirman, sedangkan firman-Nya adalah perkataan-Nya.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Matius 10:41 ; Yesus Mengajarkan untuk Menyambut Beliau sebagai Nabi & Orang Benar
Kedunghalang wrote:Paradise OK wrote:frontline defender wrote:bukan hanya dua oknum, tapi dua pribadi yang berbeda!Paradise OK wrote:katakanlah ALLAH dan Firman-Nya, apakah ada dua oknum?
Allah swt dan firman-Nya
bukan hanya dua oknum, tapi dua pribadi yang berbeda! ?
hare gene ane bru tahu ada dua oknum/pribadi yang berbeda Allah swt !
Dua hal yang berbeda. Allah Al Khaaliq adalah Tuhan Yang Maha Pencipta, Allah Al Mutakalliman adalah Tuhan yang Maha Berbicara/Berfirman, sedangkan firman-Nya adalah perkataan-Nya.
jadi pribadi TUHANMU bisa dipisah2 lebih dari satu bahkan 99 Tuhan
trus hubungannya dgn ALLAH YANG ESA itu anda mau jelaskan kek gmana Ketika ALLAH dengan FIRMANNYA ?
Paradise OK- LETNAN SATU
-
Posts : 2422
Kepercayaan : Protestan
Location : child thousand island
Join date : 26.02.14
Reputation : 7
Re: Matius 10:41 ; Yesus Mengajarkan untuk Menyambut Beliau sebagai Nabi & Orang Benar
dung jangan lupa #90
Paradise OK- LETNAN SATU
-
Posts : 2422
Kepercayaan : Protestan
Location : child thousand island
Join date : 26.02.14
Reputation : 7
Re: Matius 10:41 ; Yesus Mengajarkan untuk Menyambut Beliau sebagai Nabi & Orang Benar
Paradise OK wrote:Kedunghalang wrote:Paradise OK wrote:frontline defender wrote:bukan hanya dua oknum, tapi dua pribadi yang berbeda!Paradise OK wrote:katakanlah ALLAH dan Firman-Nya, apakah ada dua oknum?
Allah swt dan firman-Nya
bukan hanya dua oknum, tapi dua pribadi yang berbeda! ?
hare gene ane bru tahu ada dua oknum/pribadi yang berbeda Allah swt !
Dua hal yang berbeda. Allah Al Khaaliq adalah Tuhan Yang Maha Pencipta, Allah Al Mutakalliman adalah Tuhan yang Maha Berbicara/Berfirman, sedangkan firman-Nya adalah perkataan-Nya.
jadi pribadi TUHANMU bisa dipisah2 lebih dari satu bahkan 99 Tuhan
trus hubungannya dgn ALLAH YANG ESA itu anda mau jelaskan kek gmana Ketika ALLAH dengan FIRMANNYA ?
Kekeliruan pemahamanmu terhadap Tuhan Yang Maha Esa dikaitkan dengan 99 Nama-Nama Tuhan Yang Terindah (Asmaa ul Husnaa) itu disebabkan karena kekeliruan dalam memahami KAIDAH BAHASA INDONESIA. Allah Al Waahid atau Al Aahad artinya Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan 98 Nama-Nama Tuhan Yang Terindah (Asmaa ul Husnaa) lainnya adalah Nama-Nama Sifat Kekuasaan-Nya Yang Terindah.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Matius 10:41 ; Yesus Mengajarkan untuk Menyambut Beliau sebagai Nabi & Orang Benar
Paradise OK wrote:Kedunghalang wrote:PELAJARAN KAIDAH BAHASA INDONESIA
Allah mewahyukan firman-Nya (kalimat aktif)
S P O
Allah berfirman kepada Yesus (kalimat aktif)
S P O
Allah mengutus Yesus (kalimat aktif)
S P O
Yesus diutus Allah (kalimat pasif)
O P S
Jadi, YESUS itu adalah UTUSAN ALLAH, BUKAN TUHAN.
dung klo mo bikin rumah dari fondasinya dulu, jgn langsung ke bangunannya. blom2 udah pd kesimpulan. ibarat baca buku baru judulnya/belum isinya, sdh ambil kesimpulan.
saya baru membatasi dulu diskusi pada pemahaman HAKEKAT ALLAH, blom ke ..... seperti kesimpulanmu
anda mengerti maksud pertanyaan saya berikut di bawah ini :
apakah ALLAH dan FIRMANNYA itu beda ?
krn masih kurang ngerti saya perjelas dengan ini
katakanlah ada S/P/O hubungannya dgn hakekat ALLAH, sama/beda ?
kalau masih mudeg juga saya perjelas dengan ini (meminjam argumenmu sendiri dgn tambahan editan dari saya )
Allah SWT Mewahyukan firman-Nya.
Allah SWT = Subyek
Mewahyukan = Predikat/Kata Kerja
firman-Nya = Obyek.
S P O
Allah SWT Mewahyukan firman-Nya.
jawaban kamu
Jelas beda.
jika jawaban anda Jelas beda. disertai embel2 kaidah tata bahasa Indo. seperti itu, maka :
Allah SWT-mu dalam hakekat-Nya menjadi LEBIH DARI SATU TUHAN, dimana terdiri dari :
Allah swt subyek
Allah swt predikat dan
Allah swt obyek
lain lagi pemahaman saya, lihat # 84,
untuk mengatasi kemundegkan anda terhadap postingan # 84,, maka saya perjelas dengan ini (silahkan di belakang/sesudah kata ALLAH, anda tambahkan dengan kata SWT)
menurut pemahaman saya, HAKEKAT ALLAH YANG ESA tidak bisa dirumuskan dgn pola (Subyek, Predikat, Obyek )
jadi ALLAH dan FIRMANNYA adalah SATU HAKEKAT yang sama
tatkala ALLAH mengutus FIRMANNYA maka FIRMANNYA itu adalah HAKEKAT ALLAH itu juga, karena HAKEKAT ALLAH tidak bisa dibatasi oleh ruang dan waktu termasuk Subyek, Predikat, Obyek , dalam pengertian ALLAH mengutus ALLAH
Pemahaman anda keliru jika dilihat dari Kaidah Bahasa Indonesia:
"Firman" itu artinya "Wahyu" atau "Perkataan Allah". Dalam Kaidah Bahasa Indonesia, tidak ada kalimat "ALLAH mengutus FIRMAN-NYA", tetapi yang ada adalah "Allah mewahyukan firman-Nya" atau "Allah menyampaikan firman-Nya". Ada lagi kalimat kalimat yang sesuai dengan Kaidah Bahasa Indonesia, contohnya: "Allah mengutus nabi/rasul-Nya" atau "Allah mengutus Yesus sebagai nabi/rasul-Nya kepada Bani Israil" atau "Allah mengutus Muhammad sebagai nabi/rasul-Nya kepada sekalian manusia".
"Firman" itu artinya "Wahyu" atau "Perkataan Allah". Dalam Kaidah Bahasa Indonesia, tidak ada kalimat "ALLAH mengutus FIRMAN-NYA", tetapi yang ada adalah "Allah mewahyukan firman-Nya" atau "Allah menyampaikan firman-Nya". Ada lagi kalimat kalimat yang sesuai dengan Kaidah Bahasa Indonesia, contohnya: "Allah mengutus nabi/rasul-Nya" atau "Allah mengutus Yesus sebagai nabi/rasul-Nya kepada Bani Israil" atau "Allah mengutus Muhammad sebagai nabi/rasul-Nya kepada sekalian manusia".
Subyek, Predikat dan Obyek adalah struktur kalimat dalam Kaidah Bahasa Indonesia, bukan batasan ruang dan waktu. Dengan demikian, maka struktur kalimat berikut adalah struktur kalimat yang sesuai dengan Kaidah Bahasa Indonesia:
"Allah mewahyukan firman-Nya kepada para nabi/rasul-Nya."
"Allah mewahyukan firman-Nya kepada Yesus untuk disampaikan kepada Bani Israil."
"Allah mewahyukan firman-Nya kepada Muhammad untuk disampaikan kepada sekalian manusia."
"Allah mewahyukan firman-Nya kepada para nabi/rasul-Nya."
"Allah mewahyukan firman-Nya kepada Yesus untuk disampaikan kepada Bani Israil."
"Allah mewahyukan firman-Nya kepada Muhammad untuk disampaikan kepada sekalian manusia."
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Matius 10:41 ; Yesus Mengajarkan untuk Menyambut Beliau sebagai Nabi & Orang Benar
dalam konteks HAKEKAT ESA, ketika ALLAH menyampaikan FIRMANNYA, apakah disitu anda melihat ada dua pribadi ALLAH ??
Paradise OK- LETNAN SATU
-
Posts : 2422
Kepercayaan : Protestan
Location : child thousand island
Join date : 26.02.14
Reputation : 7
Re: Matius 10:41 ; Yesus Mengajarkan untuk Menyambut Beliau sebagai Nabi & Orang Benar
Paradise OK wrote:dalam konteks HAKEKAT ESA, ketika ALLAH menyampaikan FIRMANNYA, apakah disitu anda melihat ada dua pribadi ALLAH ??
Saya tidak melihat dan bukan dua pribadi Allah, karena Allah adalah Al Waahid atau Al Aahad yang artinya Tuhan Yang Maha Esa.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Matius 10:41 ; Yesus Mengajarkan untuk Menyambut Beliau sebagai Nabi & Orang Benar
berarti untuk saat ini anda setuju ALLAH dan FIRMANNYA itu HAKEKATNYA SATU ?
walaupun sebelum2nya anda bilang JELAS BEDA
walaupun sebelum2nya anda bilang JELAS BEDA
Paradise OK- LETNAN SATU
-
Posts : 2422
Kepercayaan : Protestan
Location : child thousand island
Join date : 26.02.14
Reputation : 7
Re: Matius 10:41 ; Yesus Mengajarkan untuk Menyambut Beliau sebagai Nabi & Orang Benar
Paradise OK wrote:berarti untuk saat ini anda setuju ALLAH dan FIRMANNYA itu HAKEKATNYA SATU ?
walaupun sebelum2nya anda bilang JELAS BEDA
Saya katakan Allah dan firman-Nya adalah dua hal yang berbeda. Dari perspektif Kaidah Bahasa Indonesia, Allah itu subyek, sedangkan firman-Nya (perkataan-Nya) itu adalah obyek.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Matius 10:41 ; Yesus Mengajarkan untuk Menyambut Beliau sebagai Nabi & Orang Benar
terserah mau pake kaidah bahasa manafun, sekali lagi saya bertanya
ketika ALLAH BERFIRMAN, apakah ALLAH terdiri dari SATU/DUA pribadi ?
ketika ALLAH BERFIRMAN, apakah ALLAH terdiri dari SATU/DUA pribadi ?
Paradise OK- LETNAN SATU
-
Posts : 2422
Kepercayaan : Protestan
Location : child thousand island
Join date : 26.02.14
Reputation : 7
Halaman 4 dari 12 • 1, 2, 3, 4, 5 ... 10, 11, 12
Similar topics
» Yesus diutus hanya untuk orang israel, bukan untuk bangsa lain
» Menurut Yesus, Dirinya Sendiri & Tuhan, Sudah Terhitung Sebagai Dua Orang Saksi
» Fakta bahwa matius anak murid yesus tidak pernah menulis injil matius..
» yesus hanya juruselamat buat israel aja loh menurut PB
» YESUS HANYALAH NABI ATAU UTUSAN BAPA UNTUK MENYAMPAIKAN FIRMAN
» Menurut Yesus, Dirinya Sendiri & Tuhan, Sudah Terhitung Sebagai Dua Orang Saksi
» Fakta bahwa matius anak murid yesus tidak pernah menulis injil matius..
» yesus hanya juruselamat buat israel aja loh menurut PB
» YESUS HANYALAH NABI ATAU UTUSAN BAPA UNTUK MENYAMPAIKAN FIRMAN
Halaman 4 dari 12
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik