Hai Partai Islam, mau kemana kalian?

First topic message reminder :

Mau lepaskan uneg-uneg saya.

Begini..
Saya dari pemilu ke pemilu masih saja ngga bisa habis pikir mengapa para politikus Muslim tidak pernah mau belajar secara cerdas dari sejarah masa lalu. Tidak usahlah jauh-jauh ke level dunia Islam, sebetulnya level sejarah dalam negeripun sudah bisa diambil hikmahnya.

Hipotesisnya simple saya kira:
Jika partai politik hanya tampil dengan satu partai mereka blm tentu meraih kemenangan, begitupun apabila mereka tampil dengan lebih dari satu partai pun akan setengah mati untuk menang.

Aneh tapi nyata kalau para Alim ulama, para ustadz yg mengelola roda partai islam tidak tahu idiom islam khas "KEZHALIMAN YG TERORGANISIR RAPI AKAN MENGALAHKAN KEBAIKAN YG TIDAK TERORGANISIR".

Kalau bicara Ideal, di Indonesia harusnya cukup dengan satu atau dua partai, anggaplah satu partai mewakili islam Tradisional dan yg satu lagi Islam Modern misalnya. Anehnya yg terjadi muncul belasan partai Islam (walau pada pemilu 2014 lebih menciut menjadi 5 partai, tapi tetap saja berjumlah cukup besar, jauh dr ideal dan jumlah mengecil akibat dari banyaknya partai yg tidak lolos ikut pemilu 2014).

Masya Allah..jangankan berfusi, berkoalisi saja mereka tidak tertarik!!!

Idiom Perbedaan itu rahmat adalah racun, sehingga setiap perpecahan dilegalisir menjadi perbedaan-perbedaan yg menjadi virus untuk menutupi kerakusan kekuasaan dan dari hati paling dalam saya ...(maaf) menjadi Muak.

Perpecahan adalah bencana, bukan rahmat!
Hai Pemimpin2 Muslim, perlukah kalian bersekolah TPA atau PAUD untuk faham ungkapan apa yg menyebabkan Sapu lidi menjadi Kuat?

frontline defender wrote:kenapa dipersoalkan? lha diterapi itu kan bukan menerapkan!  

omong opo kowe?
non muslim disuruh mengikuti hukum syariah, itu kan maksa..

@Dee Nee

perlu dilihat faktor geografis dan sejarah negara (wilayah) itu juga
perlu dilihat sifat dan karakter manusia yang tinggal di wilayah itu juga ...

Dear Nona Dee Nee yg selalu saya kagumi ..(maaf mas Sagi, kalau terkesan saya menelikung anda .. )

Omong - omong setelah baca tulisan anda, saya sependapat sekali. Saya inget kembali suatu ulasan yg pernah saya baca .. tulisan dari Muchtar Lubis dalam bukunya kalau tidak salah judulnya "MANUSIA INDONESIA"

Ini dia :
1. Hipokrit:
Hal ini bisa dibuktikan bahwa banyak sekali, terutama para pejabat Indonesia yang Plin Plan. Dibuktikan dengan tidak sesuainya perkataan diawal dengan dikemudian hari, adanya banyak kasus yang menyebutkan bahwa ternyata pebuatan mereka bejat, tidak sesuai dengan tampilan.

Rakyatnya?
Sama saja .. 11:12. Coba deh yg teriak berantas Korupsi yg paling kenceng siapa .. tapi dia dia juga yg doyan nyuap kalau melanggar lalu lintas misalnya.

2. Segan dan Enggan Bertanggung Jawab:“Bukan saya”, adalah kalimat yang cukup populer di mulut manusia Indonesia. Ini bukti adanya tidak kebertanggung-jawabab Manusia Indonesia.

3. Berjiwa Feodal:Mereka yang mempunyai kekuatan dan kekuasaan harus dihormati oleh yang dikuasai, yang kecil dan tanpa kekuasaan harus mengabdi kepada yang besar, bahkan kepada keluarganya.

4. Percaya Takhayul:Dulu, dan sampai sekarang, masih ada yang demikian. Contoh kongkritnya adalah Ahmad Ponari dan membawa air kemakam untuk diminum sendiri.

5. Artistik:Ciri ini selalu memperlihatkan sesuatu yang indah, baik, bagus serta mempesonakan untuk dipandang. Ciri ini datang dari sikap manusia Indonesia yang ramah dan menyenangkan orang lain.

6. Watak yang Lemah:Lemahnya watak orang Indonesia dapat dilihat dari mulai tergerusnya budaya sendiri dan terganti dengan budaya lain.

7. Tidak Hemat:Kekayaan Ahmad Fathanah yang diberikan kepada beberapa perempuan adalah bukti kuat hal ini. Dan kebanyakan orang Indonesia akan berhutang terlebih dahulu dan akan dibayarkan dengan sesuatu yang sudah pastyi didapatkan dikemudian hari.

8. Lebih suka tidak bekerja keras, kecuali kalau terpaksa:Artis instan pejabat instan dan lain sebagainya sudah terbiasa dalam negri ini. Artinya, manusia Indonesia menginginkan sesuatu yang instan, tanpa melalui proses panjang.

9. Manusia Indonesia Tukang Menggerutu/ Berani Berbicara diBelakang:Dan menggerutunya ini ketika dibelakang orang tersebut. Tidak berani didepannya.

10. Cepat Cemburu dan Dengki:
Sifat inilah yang mungkin membuat bangsa ini tetap terpuruk. Karena ketika ada manusia yang lebih dan partai yang lebih baik maka akan dihancurkan lewat berbagai cara.

11. Manusia Yang Sok:Punya sedikit saja peningkatan hidup dari sebelumnya, maka akan pamer ke tetangganya. Baru sedikit dapat suara sudah lupa diri, dan terhuyung huyung seperti orang mabuk dengan yakin akan kebangkitan Partai Islam, tapi sayangnya lupa untuk menjaga kepercayaan rakyat.

12. Manusia Plagiat:Hilangnya kebudayaan dan kepribadian Nasional Indonesia disebabkan oleh pribadi manusia Indonesia yang mudah meniru. Lihat Partai sekuler mudah meraih suara, ya rubah saja azas Islam menjadi azas sekuler. Cukup namanya saja yg tidak berubah .. PARTAI ISLAM.

Mau gk mau, suka ngga Suka .. yah itulah mayoritas muslim Indonesia. Mau berkuasa Instant ini yg bikin gemes. Dengan partai yg membuat bangsa ini "Ambruk" selama Puluhan tahun saja tidak berkutik. Boro-boro menyamai torehan suara, lah makin lama makin mundur. PAdahal ditilik dari umur Partai sekuler kalau mau dibandingkan sama Tuanya!

Bahkan babak belur dengan partai Nasionalis Pemula. Yg penting berkuasa secara Instant yah gabung saja sudah

Semua tidak mau mengambil pelajaran, bahkan dari hal-hal kecil disekitar. Terlalu muluk sepertinya berharap Partai ISlam yg lebih Tua mau membagi Ilmu politik kepada partai Islam yg lebih muda .. boro2 belajar bagaimana bisa dengan Bijak bisa membuat Rakyat yakin bahwa Khilafah adalah jalan terbaik bagi bangsa .. eeee malah jadi ular beludak juga .. Tidak sadar diri, malah mengeluh dizhalimi.

Sayangnya, rakyat makin pintar untuk dibohongi dengan kebohongan level Pemula. Habis sudah .. dari tahun ke tahun perolehan suara stagnant dan semakin kesini cenderung menukik kebawah. Saya yakin Islam akan bangkit selama tanda-tandanya terlihat, tapi kalau begini .. Say Goodbye lebih Realistis ..

Nama Islam akan tetap Ada, Tapi cm Pamflet, spanduk, dan sejenisnya.

SEGOROWEDI wrote:omong opo kowe?
non muslim disuruh mengikuti hukum syariah, itu kan maksa..

kalau rakyat disuruh ikut hukum pemerintah dibilang dipaksa, maka muslim pengen syariah & kristen pengen gereja pun sebenernya juga dipaksa ikut hukum sekuler!

 

frontline defender wrote:

SEGOROWEDI wrote:omong opo kowe?
non muslim disuruh mengikuti hukum syariah, itu kan maksa..

kalau rakyat disuruh ikut hukum pemerintah dibilang dipaksa, maka muslim pengen syariah & kristen pengen gereja pun sebenernya juga dipaksa ikut hukum sekuler!

 

silakan hukum syariah buat kalian..
mo dicambuk, mo dirajam, mo dipotong jari itu urusan kalian
tapi jangan dikenakan ke non muslim

musicman wrote: Saya yakin Islam akan bangkit selama tanda-tandanya terlihat, tapi kalau begini .. Say Goodbye lebih Realistis ..

Nama Islam akan tetap Ada, Tapi cm Pamflet, spanduk, dan sejenisnya.

kaitannya dengan politik, demokrasi, dan kesejahteraan rakyat..
apa kita bisa belajar dari muhammad?

SEGOROWEDI wrote:silakan hukum syariah buat kalian..
mo dicambuk, mo dirajam, mo dipotong jari itu urusan kalian
tapi jangan dikenakan ke non muslim

Islam mengajarkan menghukum pelaku perbuatan kriminal dengan hukum yang diturunkan Allah!  

dari thread sebelah

dee-nee wrote:

SEGOROWEDI wrote:
JOKOWI-JK
PRABOWO-HATTA
mana yang paling pantas untuk Indonesia?

empat2nya pengusaha dan yang kalah ARB

wakakakakakakaka

dee-nee wrote:Ga mungkin lah Gerindra menginjinkan ARB jadi cawapres ...
tinggal tunggu sikap legowo ARB ....

ternyata saya salah dengan 2 statement ini .... hehehehehehe

ARB ga kalah ... ARB tetep ga jadi cawapres ... tapi ARB juga ga legowo
jadinya ARB adalah menteri utama (katanya setingkat perdana mentri)
emang ada jabatan perdana mentri ??



saya justru mikir ... trus gimana nasibnya Hatta ?? ada Presiden ada Perdana Mentri ... trus Hatta jadi wakil ??

hmmmmm

 

frontline defender wrote:

SEGOROWEDI wrote:silakan hukum syariah buat kalian..
mo dicambuk, mo dirajam, mo dipotong jari itu urusan kalian
tapi jangan dikenakan ke non muslim

Islam mengajarkan menghukum pelaku perbuatan kriminal dengan hukum yang diturunkan Allah!  

hukum ilahnya islam silakan dikenakan ke muslim/muslimah..
jangan ke non muslim!

dee-nee wrote:
saya justru mikir ... trus gimana nasibnya Hatta ?? ada Presiden ada Perdana Mentri ... trus Hatta jadi wakil ??

hmmmmm

 

kontras..
jokowi tak bagi-bagi jabatan
prabowo obral jabatan bahkan diada-adakan demi bakrie

SEGOROWEDI wrote:

dee-nee wrote:
saya justru mikir ... trus gimana nasibnya Hatta ?? ada Presiden ada Perdana Mentri ... trus Hatta jadi wakil ??

hmmmmm

 

kontras..
jokowi tak bagi-bagi jabatan
prabowo obral jabatan bahkan diada-adakan demi bakrie

Saya baca di kompas ... mentri utamanya malah ada tiga ternyata ... SDA, ARB dan Anis
hmmmmmm

itu yang bikin negara kita gak maju-maju..
bahkan makin bangkrut

Hahahahahaha ....
sudah masuk pilpres 1 Putaran

saya ga komen apa2 lagi tentang

JKW4P-JK4WP vs PS4P-HR4WP

(kok dua2nya jadi kaya pin BB)

  

saya nyimak aja deh ....






akhirnya sudah menentukan pilihan

 

The seventh wrote:

dee-nee wrote:

SEGOROWEDI wrote:
bukan semata-mata soal mayoritas/minoritas..
tetapi pemaksaan hukum ilahnya terhadap umat lain yang tak mengilahinya

hukum syariah yang sesuai dengan Quran ... harus nya tidak ada pemaksaan

yang saya bold : itu pemikiran anda atau itu ajaran Quran ???

Menurut saya, hukum Syariah yg sesuai dgn Quran hrsnya semua yg berkaitan dgn hukum itu di atur pula oleh Quran...krn spt keyakinan muslim bhw Quran adalah Kitab Suci yg sempurna..
Aturan-aturan spt :
1. Utk siapa hukum itu diberlakukan?
2. Bgmana hukum itu diimplementasikan di negara yg bukan Negara Islam (spt Indonesia)?

yang bold : pemikiran saya terkait ajaran dalam Quran

selanjutnya : dua point itu .... lah ya itu sudah saya tulis

dee-nee wrote:perlu dilihat faktor geografis dan sejarah negara (wilayah) itu juga
perlu dilihat sifat dan karakter manusia yang tinggal di wilayah itu juga ...
Apakah memang wilayah itu punya sejarah Islam atau tidak ... punya karakter Islam atau tidak
bila tidak punya dan ingin menjalankan sesuai dengan syariah Islam harus didiskusikan bagaimana baiknya
disatukan dulu pandangan masing2 muslim terkait Quran ...
lalu diajukan pada non-muslim dengan jaminan bahwa aturan ini adalah rahmatan lil alamin bagi semua orang

btw ... sorry telat balas .... kirain si wedi yang posting ...
kalau dia yang posting ... saya yang males jawabnya

   

dee-nee wrote:
btw ... sorry telat balas .... kirain si wedi yang posting ...
kalau dia yang posting ... saya yang males jawabnya

   

  
dini

SEGOROWEDI wrote:

dee-nee wrote:
saya justru mikir ... trus gimana nasibnya Hatta ?? ada Presiden ada Perdana Mentri ... trus Hatta jadi wakil ??

hmmmmm

 

kontras..
jokowi tak bagi-bagi jabatan
prabowo obral jabatan bahkan diada-adakan demi bakrie

Om Wedi bukannya dukung Prabowo? udah pindah?

dee-nee wrote:

SEGOROWEDI wrote:

dee-nee wrote:
saya justru mikir ... trus gimana nasibnya Hatta ?? ada Presiden ada Perdana Mentri ... trus Hatta jadi wakil ??

hmmmmm

 

kontras..
jokowi tak bagi-bagi jabatan
prabowo obral jabatan bahkan diada-adakan demi bakrie

Saya baca di kompas ... mentri utamanya malah ada tiga ternyata ... SDA, ARB dan Anis
hmmmmmm

Mba DEE...
Peluang SDA jd mentri utama sdh pupus...

dee-nee wrote:

The seventh wrote:

dee-nee wrote:

SEGOROWEDI wrote:
bukan semata-mata soal mayoritas/minoritas..
tetapi pemaksaan hukum ilahnya terhadap umat lain yang tak mengilahinya

hukum syariah yang sesuai dengan Quran ... harus nya tidak ada pemaksaan

yang saya bold : itu pemikiran anda atau itu ajaran Quran ???

Menurut saya, hukum Syariah yg sesuai dgn Quran hrsnya semua yg berkaitan dgn hukum itu di atur pula oleh Quran...krn spt keyakinan muslim bhw Quran adalah Kitab Suci yg sempurna..
Aturan-aturan spt :
1. Utk siapa hukum itu diberlakukan?
2. Bgmana hukum itu diimplementasikan di negara yg bukan Negara Islam (spt Indonesia)?

yang bold : pemikiran saya terkait ajaran dalam Quran

selanjutnya : dua point itu .... lah ya itu sudah saya tulis

dee-nee wrote:perlu dilihat faktor geografis dan sejarah negara (wilayah) itu juga
perlu dilihat sifat dan karakter manusia yang tinggal di wilayah itu juga ...
Apakah memang wilayah itu punya sejarah Islam atau tidak ... punya karakter Islam atau tidak
bila tidak punya dan ingin menjalankan sesuai dengan syariah Islam harus didiskusikan bagaimana baiknya
disatukan dulu pandangan masing2 muslim terkait Quran ...
lalu diajukan pada non-muslim dengan jaminan bahwa aturan ini adalah rahmatan lil alamin bagi semua orang

btw ... sorry telat balas .... kirain si wedi yang posting ...
kalau dia yang posting ... saya yang males jawabnya

   

Berarti semua pernyataan anda di atas..adalah pandangan dan pemikiran anda saja yaa yang anda simpulkan berdasarkan ajaran Quran...
Artinya;
Bisa saja kan ada pandangan dan pemikiran yg berbeda dgn anda dan diklaim sbg terkait dgn ajaran Quran juga??

Jadi penyatuan pandangan ini lah yg sepertinya sulit diwujudkan...
Dan yg "repot"nya kl ternyata pemikiran yg bersebrangan dgn pemikiran anda adalah suara mayoritas...

The seventh wrote:

dee-nee wrote:

SEGOROWEDI wrote:

dee-nee wrote:
saya justru mikir ... trus gimana nasibnya Hatta ?? ada Presiden ada Perdana Mentri ... trus Hatta jadi wakil ??

hmmmmm

 

kontras..
jokowi tak bagi-bagi jabatan
prabowo obral jabatan bahkan diada-adakan demi bakrie

Saya baca di kompas ... mentri utamanya malah ada tiga ternyata ... SDA, ARB dan Anis
hmmmmmm

Mba DEE...
Peluang SDA jd mentri utama sdh pupus...

blum tentu ....

 

The seventh wrote:
Berarti semua pernyataan anda di atas..adalah pandangan dan pemikiran anda saja yaa yang anda simpulkan berdasarkan ajaran Quran...
Artinya;
Bisa saja kan ada pandangan dan pemikiran yg berbeda dgn anda dan diklaim sbg terkait dgn ajaran Quran juga??

Jadi penyatuan pandangan ini lah yg sepertinya sulit diwujudkan...
Dan yg "repot"nya kl ternyata pemikiran yg bersebrangan dgn pemikiran anda adalah suara mayoritas...

selain yang bold : memang

merah : tergantung niat juga sih ... mau nyatu atau ga ??

bold : trus memang kenapa ?? berseberangan itu maksudnya gimana ??
bukan kepedean juga sih ... tapi kok feeling saya ... justru saya yang mayoritas di negara ini