QURAN BILANG SEMUA KITAB SUCI BERADA DALAM PEMELIHARAAN ALLAH

First topic message reminder :

Hampir semua muslim beranggapan Kitab Injil dan Taurat sudah tidak asli lagi (karna sudah dipalsukan oleh tangan-tangan manusia) karna tidak mendapat jaminan pemeliharaan oleh Allah swt, dan hanya Alquran sajalah satu-satunya kitab suci yang diberikan jaminan pemeliharaan oleh Allah swt seperti yang dinyatakan didalam Qs 15:9 .

Qs 15:9 “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.”

Namun benarkah anggapan mereka itu bisa dipertahankan, mari kita kaji apa yang sesungguhnya dinyatakan Allah swt didalam Quran dengan menggunakan teks berbahasa aslinya.

QS 15:9 “innaa nahnu nazzalnaa dzdzikra wa-innaa lahu lahaafizhuun”

TERJEMAHAN LITERAL

innaa: Sesungguhnya
nahnu: Kami-lah
nazzalnaa: yang menurunkan
l-dhik'ra: PERINGATAN
wa-innaa: dan sesungguhnya Kami lahaafizhuun: benar-benar memeliharanya.

Ternyata SETELAH kita memeriksa LANGSUNG dari bahasa aslinya kita menemukan fakta mengejutkan, YAITU tidak ada disebutkan sama sekali didalam Qs 15:9 kata “QUURAN (ALQURAN)”. Namun hanya dituliskan kata “l-dhik'ra“ (N – accusative masculine verbal noun) yang berasal dari huruf konsonan arab “dhāl kāf rā” yang ARTINYA ADALAH “PERINGATAN”.

Jadi maksud ayat 15:9 yakni bahwa Allah lah yg menurunkan peringatan, dan Allah akan menjaga peringatan yg diturunkanNya itu.

Nah apakah yg disebut "peringatan" tsb HANYA untuk Quran saja?
Ternyata TIDAK !!!

Para nabi diutus membawa kitab sbg pemberi PERINGATAN dari Allah.

1. Para Nabi diberikan PERINGATAN dari Allah untuk disampaikan kepada umat.


wamaa arsalnaa qablaka illaa rijaalan nuuhii ilayhim fais-aluu ahla alDZDZIKRI in kuntum laa ta'lamuuna

[21:7] Kami tiada mengutus rasul rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang-laki-laki yang Kami berikan PERINGATAN kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui.

Kalau Allah menurunkan PERINGATAN (DZDZIKRI) kepada manusia melalui para nabi, maka sesuai pernyataan Qs 15:9 maka Allah pun akan memelihara peringatan tsb.


2 Zabur pun disebut PERINGATAN (DZDZIKRI) dari Allah.


walaqad katabnaa fii ALZZABUURI min ba'di ALDZDZIKRI anna al-ardha yaritsuhaa 'ibaadiya alshshaalihuuna

3. Musa dan Harun diberikan TAURAT sebagai “PETUNJUK (HUDAN)” dan “PERINGATAN (WADZIKRAA)”


walaqad aataynaa muusaa alhudaa wa-awratsnaa banii israa-iila alkitaaba
[40:53] Dan sesungguhnya telah Kami berikan petunjuk kepada Musa; dan Kami wariskan Taurat kepada Bani Israil,

HUDAN WADZIKRAA li-ulii al-albaabi
[40:54] untuk menjadi PETUNJUK dan PERINGATAN bagi orang-orang yang berfikir.

4. Para nabi disebut PEMBERI PERINGATAN

kaana alnnaasu ummatan waahidatan faba'atsa allaahu alnnabiyyiina mubasysyiriina WAMUNDZIRIINA

[2:213] Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai PEMBERI PERINGATAN (“WAMUNDZIRIINA “).

Jadi bisa disimpulkan bahwa Allah sama sekali TIDAK PERNAH menyatakan HANYA akan menjaga Alquran saja, namun juga SEMUA kitab yg dibawa para nabi (Qs 21: 7) yang berisi “Peringatan dari Allah” baik itu Taurat, Zabur, dan juga Injil.

aliumar wrote:@mystery:

jangan ngawurlah mengartikan :



di (Al Hijr : 9)
jangan hanya modal nafsu..

bukankah yg ngawur itu muslim krn mau aja ikutan ngawur memakai terjemahan ngawur yg mengartikan:

الذِّكْرَ = Alquran

nah...

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Peringatan (Al-Qur'an), dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya

harusnya anda mencari (NYA) disini menunjuk ke apa, dan PERINGATAN disini menunjuk ke apa? Lha Al Quran ini turun di Arab jeh..

@mystery:

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Peringatan (Al-Qur'an), dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya

harusnya anda mencari (NYA) disini menunjuk ke apa,dan PERINGATAN disini menunjuk ke apa?

jawab: menunjuk ke Peringatan yg Ia turunkan.

Lha Al Quran ini turun di Arab

Alquran betul turun di Arab.
Tapi "PERINGATAN"(yg mana Ia akan pelihara tsb) TIDAK HANYA turun di Arab.

aliumar wrote:@mystery:

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Peringatan (Al-Qur'an), dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya

harusnya anda mencari (NYA) disini menunjuk ke apa,dan PERINGATAN disini menunjuk ke apa?

jawab: menunjuk ke Peringatan yg Ia turunkan.

Lha Al Quran ini turun di Arab

Alquran betul turun di Arab.
Tapi "PERINGATAN"(yg mana Ia akan pelihara tsb) TIDAK HANYA turun di Arab.

loh kenapa dicoret Al Qurannya? apa anda anggap terjemahan Al Hijr ayat 9 ini salah kaprah? apa anda anggap juga yang nerjemahin itu awam dalam bahasa arab?

anda bisa mengatakan yang ungu itu apa dasar jurusmu?

@mystery:

loh kenapa dicoret Al Qurannya?

krn kata "Alquran" TIDAK ADA dlm bahasa asli Arabnya, dan hanya merupakan kata2 tambahan yg ditambahakan Depag utk menggiring kpd penyesatan bahwa HANYA Quran lah yg dikatakan dapat jaminan pemeliharaan dari Allah, sebagaimana sering dikoar2kan muslim dgn memakai ayat yg telah disimpangkan arti/terjemahannya oleh Depag.

apa anda anggap terjemahan Al Hijr ayat 9 ini salah kaprah? apa anda anggap juga yang nerjemahin itu awam dalam bahasa arab?

anda bisa mengatakan yang ungu itu apa dasar jurusmu?

Dasar ungu, sudah dijabarkan di post 1.

Apakah anda anggap ahli bhs arab yg nerjemahin itu mutlak ga bisa salah?

@mystery, sedikit kutipan dari post 1 kalau kamu malas baca post 1:

[40:53] Dan sesungguhnya telah Kami berikan petunjuk kepada Musa; dan Kami wariskan Taurat kepada Bani Israil,

HUDAN WADZIKRAA li-ulii al-albaabi
[40:54] untuk menjadi PETUNJUK dan PERINGATAN bagi orang-orang yang berfikir.

Jelas sekali Quran menyatakan kalau Taurat sbg PERINGATAN.

Pertanyaan saya: Apakah Taurat yg adalah peringatan dari Allah tsb diturunkan kpd org Arab (di negri Arab) spt halnya Alquran?

Jawaban mu atas pertanyaan saya di atas sekaligus akan menjawab pertanyaan kamu yg menanyakan kpd saya dasar pernyataan saya yg kamu ungu-in tsb.

aliumar wrote:
krn kata "Alquran" TIDAK ADA dlm bahasa asli Arabnya, dan hanya merupakan kata2 tambahan yg ditambahakan Depag utk menggiring kpd penyesatan bahwa HANYA Quran lah yg dikatakan dapat jaminan pemeliharaan dari Allah, sebagaimana sering dikoar2kan muslim dgn memakai ayat yg telah disimpangkan arti/terjemahannya oleh Depag.

Wooot? "krn kata "Alquran" TIDAK ADA dlm bahasa asli Arabnya?" penjelasannya dong..
menggiring ke penyesatan?

aliumar wrote:
Dasar ungu, sudah dijabarkan di post 1.

Apakah anda anggap ahli bhs arab yg nerjemahin itu mutlak ga bisa salah?

lah anda ini kok main coret aja mentang-mentang gak ada kata Al Quran di Al Hijr:9 ? ditanya jurusmu apa kok bisa main coret Al Quran? malah balik nanya ke saya untuk sebuah jawaban manusia tidak ada yang sempurna?? yang saya tanya jurusmu mas? Al Quran itu turun di Arab maka mempelajarinya harus belajar bahasa Perancis, Inggris, Batak, Jawa bisa juga.

baca lagi deh post #51[/quote]

bung ali, bung ali .... seandainya tidak ada almaidah 44 bolehlah bung bersikukuh dgn keinginan bung, tapi kan masalahnya kitab2 lain statusnya sudah jelas di almaidah, masa mau ngaduin ayat ??

@mystery:

"krn kata "Alquran" TIDAK ADA dlm bahasa asli Arabnya?" penjelasannya dong..

mau penjelasan apa lagi?lha wong kata itu ga ada dlm bhs asli arabnya, maka sudah seharusnya pula kata tsb tidak ada juga dari terjemahannya (makanya saya coret).
Anda ini aneh, malah mempertanyakan alasan di terjemahan tidak ada kata quran. Lha memang dlm kata asli nya tidak ada koq. Jadi memang dlm terjemahan semestinya tidak ada sesuai dgn bhs aslinya yg juga tidak ada. Jadi bukan dihilangkan. Memang kata itu seharusnya ga ada, bukan dihilangkan.
Justru anda yg harus bertanya, koq bisa di-ada2 kan ya sesuatu yg asli nya (dlm bhs aslinya) ga ada?Jurus dari mana?

Yg memang semestinya ga ada krn dari asal nya (bhs aslinya) ga ada, ya maka ga perlu dipertanyakan lagi dong.
Kalau mau tanya, silahkan tanya yg bikin quran bhs asli arab sono, koq ga ada kata "Alquran" di Al Hijr.

lah anda ini kok main coret aja mentang-mentang gak ada kata Al Quran di Al Hijr:9 ? ditanya jurusmu apa kok bisa main coret Al Quran?

ya memang demikian dong, kalo dasarnya memang ga ada, amat sangat wajar dong kalau saya mencoret yg "mengada-ada" yg seharusnya tidak ada itu agar menjadi sesuai dgn semestinya apa adanya (sesuai dgn asalnya, asli nya). Tidak diada2kan.

Justru anda yg harus bertanya, koq bisa di-ada2 kan ya sesuatu yg asal muasal asli nya (dlm bhs aslinya) ga ada?Jurus dari mana?

Kamu saya kasih pesan: ini ini ini
Lalu saya suruh sampaikan kpd si B.
Sampai di B kamu sampaikan pesan saya berupa: ini ini ini.
Masa siy kemudian saya tanya ke kamu, Kenapa kamu tidak sampaikan berupa: ini ini ini itu? Kenapa ga pake "itu"? kenapa "itu" nya kamu hilangkan?
Jelas bukan dihilangkan, tapi memang aslinya pesan nya dari saya emang ga ada "itu".
Jadi wajar kalau kamu menyampaikan tanpa "itu", krn asli nya memang tidak ada "itu". Kalau kemudian ada yg menulis pesan tsb dgn ada "itu" nya, maka wajar jika kemudian kamu mencoret "itu" nya, krn kata "itu" kata yg seharusnya tidak boleh ada, krn tidak ada dlm pesan aslinya.

Al Quran itu turun di Arab

belajar bhs arab darimana yg ngajarin kalau:
الذِّكْرَ = Alquran

cs wrote:seandainya tidak ada almaidah 44 bolehlah bung bersikukuh dgn keinginan bung, tapi kan masalahnya kitab2 lain statusnya sudah jelas di almaidah

al maidah 44 justru menguatkan argumen kalau Allah juga menjaga kitab2 sebelumnya.

krn jika tidak demikian, jika Allah tidak menjaga kitab2 sebelumnya, maka adanya Al Maidah 44 menjadikan Allah mu menjadi Allah yg MUNAFIK !!! Bin ga konsisten !!!
Di satu sisi Ia nyuruh memelihara kitab, tapi di sisi lain, Ia nya sendiri tidak berkehendak utk memeliharanya.---> MUNAFIK !!!

Silahkan pilih: mau ikut Allah Munafik yg berkehendak hanya menjaga Quran atau Allah yg konsisten yg juga berkehendak utk menjaga kitab2 sebelumnya, sejalan dgn perintah yg Ia berikan.

Result "MUNAFIK" kan memang target yg hendak bung simpulkan di topik ini jauh-jauh hari sebelum topiknya dibahas. Bung sudah ONANI dlm membuat kesimpulan.
Kan sudah jelas bahwa Al Quran, Allah langsung yg jaganya, sedangkan yg lain manusia yg jaganya atas perintah Allah.

aliumar wrote:
mau penjelasan apa lagi?lha wong kata itu ga ada dlm bhs asli arabnya, maka sudah seharusnya pula kata tsb tidak ada juga dari terjemahannya (makanya saya coret).
Anda ini aneh, malah mempertanyakan alasan di terjemahan tidak ada kata quran. Lha memang dlm kata asli nya tidak ada koq. Jadi memang dlm terjemahan semestinya tidak ada sesuai dgn bhs aslinya yg juga tidak ada. Jadi bukan dihilangkan. Memang kata itu seharusnya ga ada, bukan dihilangkan.
Justru anda yg harus bertanya, koq bisa di-ada2 kan ya sesuatu yg asli nya (dlm bhs aslinya) ga ada?Jurus dari mana?

Yg memang semestinya ga ada krn dari asal nya (bhs aslinya) ga ada, ya maka ga perlu dipertanyakan lagi dong.
Kalau mau tanya, silahkan tanya yg bikin quran bhs asli arab sono, koq ga ada kata "Alquran" di Al Hijr.

Al Quran ini Adz Dzikra bukan? kok main coret?

aliumar wrote:
ya memang demikian dong, kalo dasarnya memang ga ada, amat sangat wajar dong kalau saya mencoret yg "mengada-ada" yg seharusnya tidak ada itu agar menjadi sesuai dgn semestinya apa adanya (sesuai dgn asalnya, asli nya). Tidak diada2kan.

Justru anda yg harus bertanya, koq bisa di-ada2 kan ya sesuatu yg asal muasal asli nya (dlm bhs aslinya) ga ada?Jurus dari mana?

Kamu saya kasih pesan: ini ini ini
Lalu saya suruh sampaikan kpd si B.
Sampai di B kamu sampaikan pesan saya berupa: ini ini ini.
Masa siy kemudian saya tanya ke kamu, Kenapa kamu tidak sampaikan berupa: ini ini ini itu? Kenapa ga pake "itu"? kenapa "itu" nya kamu hilangkan?
Jelas bukan dihilangkan, tapi memang aslinya pesan nya dari saya emang ga ada "itu".
Jadi wajar kalau kamu menyampaikan tanpa "itu", krn asli nya memang tidak ada "itu". Kalau kemudian ada yg menulis pesan tsb dgn ada "itu" nya, maka wajar jika kemudian kamu mencoret "itu" nya, krn kata "itu" kata yg seharusnya tidak boleh ada, krn tidak ada dlm pesan aslinya.

halah kepanjangan mas kemana-mana, tunjukin aja kalau anda mengerti bahasa arab, gak usah senengnya bikin analogi, apa-apa di analogiin.

aliumar wrote:
belajar bhs arab darimana yg ngajarin kalau:
الذِّكْرَ = Alquran

Adz Dzikra ini memang peringatan, tapi ada alasannya juga penerjemah menaruh kata "Al Quran" di (Al Hijr:9)

al-quran diturunkan dari surga. benar kan?

alkitab ditulis oleh nabi dan umat Tuhan yang dituntun tangannya sehingga saling berkaitan. itulah mengapa silsilah Yesus ada di Matius dan nubuatan tentang Yesus ada di Perjanjian Lama.

begitu juga kitab yang lain, asing2 memiliki sejarahnya masing2. intinya adalah semuanya membawa ajaran yang baik.

semua kitab mengatakan tentang hukuman bagi yang melanggar aturan yang maha kuasa. kita semua sama-sama manusia bukan? jadi apakah hukuman itu berlaku bagi semua manusia? atau bagi agama masing2 kitab tersebut? sebab berbahaya sekali kalau hukuman tentang meragukan ajaran kitab2 itu di universalkan. jadi mungkin sebaiknya kita pelajari semuanya dulu sendiri-sendiri. mungkin itu lebih baik. karena setiap manusia diberikan pemikiran yang berbeda2 oleh Tuhan tidak akan bisa sama. itu terjadi juga akibat dosa.

Al Quran ini Adz Dzikra bukan? kok main coret?

Al Quran adalah Adz Dzikra.
TAPI
Adz Dzikra TIDAK HANYA Al Quran saja.

Api itu panas.
TAPI
Panas itu TIDAK HANYA Api saja.

Al hijr 9 bilang "Adz Dzikra". Tapi lalu kemudian "Adz Dzikra" yg TIDAK HANYA "Alquran" saja tsb, direduksi arti nya menjadi diartikan (diterjemahkan) sbg "Alquran" saja dgn mengganti terjemahan arti "Adz Dzikra" menjadi "Alquran".

halah kepanjangan mas kemana-mana, tunjukin aja kalau anda mengerti bahasa arab, gak usah senengnya bikin analogi, apa-apa di analogiin.

nih saya tunjukin dan kasih tau kalau terjemahan bhs Indonesia utk bhs arab: الذِّكْرَ BUKAN: Alquran.
Adakah para ahli bahasa arab yg membantah argumen saya di atas?

Mengenai adz dzikra, dari web corpus quran, tak ada satu pun yg menterjemahkan arti "adz dzikra" sbg "alquran".
http://corpus.quran.com/qurandictionary.jsp?q=*kr#%2815:9:4%29

Adz Dzikra ini memang peringatan, tapi ada alasannya juga penerjemah menaruh kata "Al Quran" di (Al Hijr:9)

Sebutkan dasar alasannya mengganti arti terjemahan kata: Adz Dzikra, dari yg arti terjemahannya "peringatan" dirobah arti terjemahannya menjadi : "Aquran" !!!

nieh ada moderator ngaco, merusak diskusi, berkeliaran, apanya yang oot, memang ini trit membahas injil bible yang mereka kira sebagai peringatan.firman tuhan itu, padahal apa yang mereka sebut sebagai injil itu adalah BUKAN peringatan/firman Allah, tapiii cuma BUKU/kitab karangan manusia. Pecat tuh si moderator 3,kerjaannya malah merusak diskusi!

Allah berfirman dalam al-Qur’an:

“Maka kecelakaan yang besar bagi orang-orang yang menulis (ayat-ayat) dengan tangan mereka, kemudian mereka mengatakan bahwa (ayat-ayat) ini berasal dari Allah, untuk mendapatkan keuntungan yang sedikit dari perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan-tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka akibat dari perbuatan mereka sendiri.” (Qs. Al-Baqarah 79)

Jadi jelas, injil asli itu tak pernah ditulis, cuma dalam bentuk ucapan nabi Isa dan dalam ingatan para ahli kitab.

http://www.laskarislam.com/t8130p25-bukti-kepalsuan-bible

aliumar wrote:@amara:

Peringatan itu ada masa-masa berlakunya,

tapi kan tidak lantas Allah ga memelihara "peringatan" yg telah diturunkannya sebagaimana janjinya di Al Hijr:9 tsb. Nah ayat Al Hijr 9 masih berlaku (dimana Al Hijr 9 tsb berisi janji pemeliharaan Allah akan "peringatan" yg Ia turunkan) maka konsekuensi logisnya Ia harus tetap memelihara "peringatan yang Ia turunkan.

uang yg asli sekalipun sudah ga berlaku, tetap saja tidak menjadi palsu ketika sudah tidak berlaku lagi.

UU sekalipun sudah dinyatakan tidak berlaku, tidak lantas menjadi terdistorsi.

Intinya, ga ada hubungannya "masa berlaku" dgn "janji pemeliharaan".

Kalau sudah habis masa berlakunya ya sudah DICABUT peringatannya.

Seperti uang pun jika sudah tidak berlaku lagi akan dilebur, tak boleh beredar lagi sebagai uang yang sah, karena memang sudah tidak sah lagi tidak bisa dipergunakan sebagai uang sebagaimana uang yang sah.

wahyu tuhan yg ditaurat, zabur, injil dan kitab2 lain, yg asli dari tuhan, jg terpelihara sampai hr kiamat.
wahyu itu terpelihara dg baik sampai kiamat, dalam alquran.
kapirun tak akan bisa merubah taurat, zabur, injil, meskipun mereka mencetak milyaran alkitab dg berbagai versi. mereka hanya bisa menipu sesama kapirun saja,yg percaya kitab bikinan mereka ory 100%. padahal ory nya ada di alquran.
bacalah alkitab yg asli, ada dialquran. yg palsu yg sdh dirubah/ditambah/dikurangi, gak ada dialquran.
sekian terima kasih

@omzel:

wahyu tuhan yg ditaurat, zabur, injil dan kitab2 lain, yg asli dari tuhan, jg terpelihara sampai hr kiamat.
wahyu itu terpelihara dg baik sampai kiamat, dalam alquran. padahal ory nya ada di alquran.
bacalah alkitab yg asli, ada dialquran.

jika benar Taurat, dan Injil yg asli yg dibawa musa dan Isa ADA DI DALAM Quran, maka TOLONG beritahu kpd saya apa2 saja siy yg dihalalkan nabi Isa kpd bani Israel dari yg sebelumnya diharamkan?

Quran kan bilang, nabi Isa datang membawa Injil yg salah satu nya berisi penghalalan sebagian yg diharamkan (ali imran 50). Nah jika dlm quran, terdapat Injil ori yg dibawa nabi Isa, tolong beritahu kpd saya apa2 saja yg dihalalkan menurut Injil ori yg dibawa nabi Isa tsb.

Bagaimanakah juga isi hukum Taurat ori yg dituliskan Allah kpd Musa di luh-luh batu (al a'raf 145)?

@amara:

Kalau sudah habis masa berlakunya ya sudah DICABUT peringatannya.

Jika Taurat dan Injil sudah habis masa berlakunya, lantas Kenapa malah masih diperintahkan utk harus ditegakan (Al Maidah 68) (agar baru bisa dipandang beragama)?

kedua;
ayat Al Hijr 9 masih berlaku (dimana Al Hijr 9 tsb berisi janji pemeliharaan Allah akan "peringatan" yg Ia turunkan) maka konsekuensi logisnya Ia harus tetap memelihara "peringatan yang Ia turunkan.

ketiga:

Seperti uang pun jika sudah tidak berlaku lagi akan dilebur, tak boleh beredar lagi sebagai uang yang sah, karena memang sudah tidak sah lagi tidak bisa dipergunakan sebagai uang sebagaimana uang yang sah.

lantas kenapa sebagian isi peringatan Taurat dan Injil masih beredar di dlm quran?

aliumar wrote:

nih saya tunjukin dan kasih tau kalau terjemahan bhs Indonesia utk bhs arab: الذِّكْرَ BUKAN: Alquran.
Adakah para ahli bahasa arab yg membantah argumen saya di atas?

Mengenai adz dzikra, dari web corpus quran, tak ada satu pun yg menterjemahkan arti "adz dzikra" sbg "alquran".
http://corpus.quran.com/qurandictionary.jsp?q=*kr#%2815:9:4%29

Al Hijr :9 = Peringatan (Al Quran)

garis bawah, lha gimana Al Quran ini adz dzikra bukan?
kl anda salah memahami bahasanya Al Quran ya pasti dibantahlah..tunggu saja tanggal mainnya..

aliumar wrote:
Sebutkan dasar alasannya mengganti arti terjemahan kata: Adz Dzikra, dari yg arti terjemahannya "peringatan" dirobah arti terjemahannya menjadi : "Aquran" !!!

nah gimana anda bisa kasih kesimpulan sementara anda belum mengetahui alasan adanya "Peringatan (Al quran)" di Al Hijr:9.

aliumar wrote:@amara:

Kalau sudah habis masa berlakunya ya sudah DICABUT peringatannya.

Jika Taurat dan Injil sudah habis masa berlakunya, lantas Kenapa malah masih diperintahkan utk harus ditegakan (Al Maidah 68) (agar baru bisa dipandang beragama)?

kedua;
ayat Al Hijr 9 masih berlaku (dimana Al Hijr 9 tsb berisi janji pemeliharaan Allah akan "peringatan" yg Ia turunkan) maka konsekuensi logisnya Ia harus tetap memelihara "peringatan yang Ia turunkan.

ketiga:

Seperti uang pun jika sudah tidak berlaku lagi akan dilebur, tak boleh beredar lagi sebagai uang yang sah, karena memang sudah tidak sah lagi tidak bisa dipergunakan sebagai uang sebagaimana uang yang sah.

lantas kenapa sebagian isi peringatan Taurat dan Injil masih beredar di dlm quran?

Firman Allah itu ada 2 jenis.

1) yang berlaku sementara, seperti perintah halalnya incest pada masa Nabi Adam, yang lalu tidak berlaku bagi nabi-nab ilainnya selain nabi Adam, dll.
2) yang berlaku selamanya, seperti perintah Allah untuk hanya menyembah Allah saja sebagai tuhan, dan melarang mempersekutukan dan/atau menyembah tuhan lain selain Allah.

Firman Allah yang jenis ke 2 itu yang akan terus akan Allah ulang dari nabi Adam, ke para nabi berikutnya, dari kitab satu ke kitab-kitab berikutnya.

aliumar wrote:@omzel:

wahyu tuhan yg ditaurat, zabur, injil dan kitab2 lain, yg asli dari tuhan, jg terpelihara sampai hr kiamat.
wahyu itu terpelihara dg baik sampai kiamat, dalam alquran. padahal ory nya ada di alquran.
bacalah alkitab yg asli, ada dialquran.

jika benar ada di Taurat, dan Injil yg asli yg dibawa musa dan Isa ADA DI DALAM Quran, maka TOLONG beritahu kpd saya apa2 saja siy yg dihalalkan nabi Isa kpd bani Israel dari yg sebelumnya diharamkan?

Quran kan bilang, nabi Isa datang membawa Injil yg salah satu nya berisi penghalalan sebagian yg diharamkan (ali imran 50). Nah jika dlm quran, terdapat Injil ori yg dibawa nabi Isa, tolong beritahu kpd saya apa2 saja yg dihalalkan menurut Injil ori yg dibawa nabi Isa tsb.

Bagaimanakah juga isi hukum Taurat ori yg dituliskan Allah kpd Musa di luh-luh batu (al a'raf 145)?

cari di quran digital, ketik HALAL atau HARAM. maka akan kamu temukan yg dihalalkan yg dulu diharamkan.
cek pula di alkitab digital, ketik HALAL atau HARAM. kau akan menemukanya.
mudah gak ribet, kecuali mau dibikin ribet.
benang lurus aja kalo dikusutkan ya pasti bisa kusut.
wassalam

@mystery

lha gimana Al Quran ini adz dzikra bukan?

kenapa diulang2 lagi, kan sudah dijawab:

Al Quran adalah Adz Dzikra.
TAPI
Adz Dzikra TIDAK HANYA Al Quran saja.

Api itu panas.
TAPI
Panas itu TIDAK HANYA Api saja.

Al hijr 9 bilang "Adz Dzikra". Tapi lalu kemudian "Adz Dzikra" yg TIDAK HANYA "Alquran" saja tsb, direduksi arti nya menjadi diartikan (diterjemahkan) sbg "Alquran" saja dgn mengganti terjemahan arti "Adz Dzikra" menjadi "Alquran".

Dari beberapa diskusi dgn kamu, ketauan tipikal kamu, ga mau membaca post2/jawaban2 yg sudah diberikan. Cuma sukanya mengulang2 pertanyaan doang.

@roswan:

Firman Allah itu ada 2 jenis.

1) yang berlaku sementara, seperti perintah halalnya incest pada masa Nabi Adam, yang lalu tidak berlaku bagi nabi-nab ilainnya selain nabi Adam, dll.
2) yang berlaku selamanya, seperti perintah Allah untuk hanya menyembah Allah saja sebagai tuhan, dan melarang mempersekutukan dan/atau menyembah tuhan lain selain Allah.

Firman Allah yang jenis ke 2 itu yang akan terus akan Allah ulang dari nabi Adam, ke para nabi berikutnya, dari kitab satu ke kitab-kitab berikutnya.

Al Maidah 68, disuruh tegakin Taurat dan Injil. Apakah Taurat dan Injil tsb isinya HANYA perihal menyembah keEsaan Tuhan saja? lagi2 muslim mereduksi arti.

Perintah menyembah keEsaan Tuhan adalah ajaran Taurat, tapi isi Taurat TIDAK HANYA perihal menyembah keesaan Tuhan saja.

Api itu panas.
tapi Panas itu TIDAK HANYA api saja.

kedua:
Apakah perintah Tuhan jenis kedua masih terpelihara di Taurat dan Injil?
Jika tidak, berarti omong kosong janji Tuhan di Al Hijr 9 yg berjanji akan menjaga "Adz Dzikra", dimana Taurat dan Injil termasuk dlm Adz Dzikra tsb.

@omzell:

cari di quran digital, ketik HALAL atau HARAM. maka akan kamu temukan yg dihalalkan yg dulu diharamkan.

Sudah saya lakukan, tapi saya TIDAK MENEMUKAN tuh apa2 saja yg dihalalkan oleh nabi Isa dari yg dulunya diharamkan.
Bisa Tolong dibantu tunjukan ayatnya?

Bagaimanakah juga bunyi isi hukum Taurat ori yg dituliskan Allah kpd Musa di luh-luh batu (al a'raf 145)?

aliumar wrote:@mystery

lha gimana Al Quran ini adz dzikra bukan?

kenapa diulang2 lagi, kan sudah dijawab:

Al Quran adalah Adz Dzikra.
TAPI
Adz Dzikra TIDAK HANYA Al Quran saja.

Api itu panas.
TAPI
Panas itu TIDAK HANYA Api saja.

Al hijr 9 bilang "Adz Dzikra". Tapi lalu kemudian "Adz Dzikra" yg TIDAK HANYA "Alquran" saja tsb, direduksi arti nya menjadi diartikan (diterjemahkan) sbg "Alquran" saja dgn mengganti terjemahan arti "Adz Dzikra" menjadi "Alquran".

Dari beberapa diskusi dgn kamu, ketauan tipikal kamu, ga mau membaca post2/jawaban2 yg sudah diberikan. Cuma sukanya mengulang2 pertanyaan doang.

loh gimana? punya saya yang ini kok gak diangkut?

mystery wrote:

aliumar wrote:
Sebutkan dasar alasannya mengganti arti terjemahan kata: Adz Dzikra, dari yg arti terjemahannya "peringatan" dirobah arti terjemahannya menjadi : "Aquran" !!!

nah gimana anda bisa kasih kesimpulan sementara anda belum mengetahui alasan adanya "Peringatan (Al quran)" di Al Hijr:9.

ngapain cari apa yang dihalalkan isa segala, BUKAN kewenangan nabi Isa untuk menghalal atau haramkan sesuatu itu, semua itu atas perintah Allah, dan sekarang ini sudah BERAKHIR masa kenabian Isa, jadi buat apa dicantumkan di Quran, karena Al quran itu bukan buku autobiografi nabi Isa, tapi KITAB SUCI.

aliumar wrote:@roswan:

Firman Allah itu ada 2 jenis.

1) yang berlaku sementara, seperti perintah halalnya incest pada masa Nabi Adam, yang lalu tidak berlaku bagi nabi-nab ilainnya selain nabi Adam, dll.
2) yang berlaku selamanya, seperti perintah Allah untuk hanya menyembah Allah saja sebagai tuhan, dan melarang mempersekutukan dan/atau menyembah tuhan lain selain Allah.

Firman Allah yang jenis ke 2 itu yang akan terus akan Allah ulang dari nabi Adam, ke para nabi berikutnya, dari kitab satu ke kitab-kitab berikutnya.

Al Maidah 68, disuruh tegakin Taurat dan Injil. Apakah Taurat dan Injil tsb isinya HANYA perihal menyembah keEsaan Tuhan saja? lagi2 muslim mereduksi arti.

Perintah menyembah keEsaan Tuhan adalah ajaran Taurat, tapi isi Taurat TIDAK HANYA perihal menyembah keesaan Tuhan saja.

Api itu panas.
tapi Panas itu TIDAK HANYA api saja.

kedua:
Apakah perintah Tuhan jenis kedua masih terpelihara di Taurat dan Injil?
Jika tidak, berarti omong kosong janji Tuhan di Al Hijr 9 yg berjanji akan menjaga "Adz Dzikra", dimana Taurat dan Injil termasuk dlm Adz Dzikra tsb.

Perintah utama Allah yang dapat disebut sebagai peringatan itu adalah Larangan menyembah selain Allah, bagi yang melakukannya maka nerakalah tempatnya.

Dan peringatan Allah itu tetap selalu ada disetiap kitab Firman Allah kepada setiap nabi, yang sekarang semua FIRMAN ALLAH itu masih selalu terpelihara di dalam Mushaf Al Quran.

yang kalian sebut sebagai KITAB injil bible itu sebenarnya BUKAN berisi peringatan firman tuhan, cuma karangan manusia SAJA. Peringatan Firman Allah itu selamat selalu terpelihara dari masa ke masa dalam UCAPAN para nabi, INGATAN para agli kitab dan sekarang didalam AL QURAN.

Jadi kalau kamu mau cari Injil taurat yang asli ya SEKARANG ini, peringatan abadi tipe ke 2) itu adanya di dalam AL QURAN.

“Maka kecelakaan yang besar bagi orang-orang yang menulis (ayat-ayat) dengan tangan mereka, kemudian mereka mengatakan bahwa (ayat-ayat) ini berasal dari Allah, untuk mendapatkan keuntungan yang sedikit dari perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan-tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka akibat dari perbuatan mereka sendiri.” (Qs. Al-Baqarah 79)

aliumar wrote:@omzell:

cari di quran digital, ketik HALAL atau HARAM. maka akan kamu temukan yg dihalalkan yg dulu diharamkan.

Sudah saya lakukan, tapi saya TIDAK MENEMUKAN tuh apa2 saja yg dihalalkan oleh nabi Isa dari yg dulunya diharamkan.
Bisa Tolong dibantu tunjukan ayatnya?

Bagaimanakah juga bunyi isi hukum Taurat ori yg dituliskan Allah kpd Musa di luh-luh batu (al a'raf 145)?

masak gak nemu sih. kasian deh.
udah dilakukan apa belum? kalo BENAR udah, coba sebutkan ada berapa ayat di quran yg mangandung kata HALAL. dan ada berapa ayat yg mengandung kata HARAM.