cukupkah hanya dengan berbuat baik kepada sesama ciptaan Allah saja?
Halaman 1 dari 14 • Share
Halaman 1 dari 14 • 1, 2, 3 ... 7 ... 14
cukupkah hanya dengan berbuat baik kepada sesama ciptaan Allah saja?
banyak orang mengira dengan berbuat baik saja kepada sesama ciptaan Allah lantas merasa sudah cukup. agama apa saja dikira tidak penting dan sama saja yang penting berbuat baik. Wah SALAH BESAR itu.
tak cukup hanya baik kepada sesama ciptaan Allah, tapi lantas ingkar dan durhaka kepada Allah, sang pencipta, itu salah besar.
Nah perhatikan firman Allah berikut ini:
24. An Nuur
Mereka yang tidak mendapatkan pancaran nur Ilahi
39. Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah disisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya[1042].
[1042]. Orang-orang kafir, karena amal-amal mereka tidak didasarkan atas iman, tidaklah mendapatkan balasan dari Tuhan di akhirat walaupun di dunia mereka mengira akan mendapatkan balasan atas amalan mereka itu.
tak cukup hanya baik kepada sesama ciptaan Allah, tapi lantas ingkar dan durhaka kepada Allah, sang pencipta, itu salah besar.
Nah perhatikan firman Allah berikut ini:
24. An Nuur
Mereka yang tidak mendapatkan pancaran nur Ilahi
39. Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah disisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya[1042].
[1042]. Orang-orang kafir, karena amal-amal mereka tidak didasarkan atas iman, tidaklah mendapatkan balasan dari Tuhan di akhirat walaupun di dunia mereka mengira akan mendapatkan balasan atas amalan mereka itu.
Terakhir diubah oleh Mutiara tanggal Thu Aug 22, 2013 8:06 am, total 1 kali diubah
Mutiara- KAPTEN
-
Posts : 3660
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 01.08.13
Reputation : 45
Re: cukupkah hanya dengan berbuat baik kepada sesama ciptaan Allah saja?
Saya tambahin ya
Hadis riwayat Kaab bin Malik ra., ia berkata : Rasulullah Saw, bersabda : Perumpamaan orang mukmin itu seperti tanaman lunak dan lembut yang dapat digoyangkan oleh hembusan angin, sesekali miring dan kemudian tegak kembali sehingga bergoyang - goyang. Sedangkan perumpamaan orang kafir adalah seperti pohon cemara yang tegak berdiri di atas akarnya tidak dapat digoyangkan oleh sesuatu apapun sehingga ia tumbang sekaligus. (Sahih Muslim)
Ashabu Rayati Su`ud- REGISTERED MEMBER
-
Posts : 5
Kepercayaan : Islam
Location : Arab Saudi
Join date : 17.08.13
Reputation : 0
Re: cukupkah hanya dengan berbuat baik kepada sesama ciptaan Allah saja?
makasih ukhti, syukron sudah memposting hadisnya..
dapat dimaklumi lah kenapa mereka itu jadi bebal sekali dan sulit dijelaskan.... pengkabulan Allah itu sempurna dan kuat.
dapat dimaklumi lah kenapa mereka itu jadi bebal sekali dan sulit dijelaskan.... pengkabulan Allah itu sempurna dan kuat.
Mutiara- KAPTEN
-
Posts : 3660
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 01.08.13
Reputation : 45
Re: cukupkah hanya dengan berbuat baik kepada sesama ciptaan Allah saja?
Islam satu-satunya agama
Dari dulu hanya ada satu nama agama yang benar-benar berasal dari Allah, yaitu Islam.
19. Sesungguhnya agama di sisi Allah hanyalah Islam. (Ali Imran)
innadiina = sesungguhnya agama, indallaahi = disisi Allah, al-Islaam = Islam
Dalam ayat ini kata Islam dikemukakan dengan ‘al-Islaam’ berupa kata benda yang mengartikan sebuah nama.
84. Katakanlah: “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, ‘Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri.”
85. Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (Ali Imran)
waman = dan barang siapa, yabtagi = mencari, gaira = selain, al-islaami = Islam, diinan = agama.
Dari kedua ayat tersebut disimpulkan bahwa petunjuk-petunjuk Allah mulai dari manusia pertama, dijuluki oleh Allah dengan ‘al-Islam’. Yang merupakan ‘diin = agama’, dan adanya ketegasan bahwa dari dulunya apa yang diajarkan oleh Allah melalui para nabi dan rasul adalah sama, dalam konteks gambaran eksistensi Allah dan penyembahan kepada-Nya. Pemeluk agama Islam tersebut dinamakan ‘Muslim’
78.(Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu..(Al Hajj)
millata = agama, abiikum = bapakmu, Ibraahiima = Ibrahim, huwa = Dia, sammaakumu = menampakkan kamu, al-muslimiina = orang-orang muslim.
Kata ‘al-muslimiina’ juga merupakan kata benda, yang berarti : orang yang memeluk agama Islam, dan ini sudah dinamai Allah bagai pemeluk Islam sejak dahulunya. Dari uraian ayat-ayat Al-Qur’an diatas, sebenarnya kita mendapat gambaran yang jelas, bahwa dilihat dari sisi ‘penamaan’, yaitu diin atau millah, al-Islam, dan al-Muslimiin, serta pernyataan Allah bahwa yang diakuinya sebagai agama yang Dia turunkan dari dulunya, adalah Islam.
Nabi Ibrahim adalah ‘al-Muslimiin’, anak keturunannya juga, Ismail, Ishak, Ya’kub, Musa, ‘Isa, adalah ‘al-Muslimuun’ pemeluk Islam. Semua nabi dan Rasul itu termasuk dalam keluarga para Rasul, yang ditugaskan Allah untuk menyampaikan ajaran-Nya, tentang eksistensinya, yang sama dari dulunya, dan ajaran Islam tidak membeda-bedakan antara satu nabi dengan nabi yang lain :
136. Katakanlah (hai orang-orang mu’min): “Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan ‘Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya”. (Al Baqarah)
Jadi ketika Nabi Ibrahim, dan Nabi Ya’kub berwasiat kepada anak keturunannya :
132. Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub : “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam”. (Al Baqarah)
Kalimat ‘Allah telah memilih agama ini’, menarik sekali karena wasiat Nabi Ibrahim memakai kata ‘diin’ untuk menyatakan ‘agama’, bukan millat, sedangkan dalam surat al-Hajj 78, Al-Qur’an memakai kata ‘millat’ dalam kalimat ‘agama orangtuamu Ibrahim’. Bisa ditafsirkan bahwa ketika mewasiatkan anak keturunannya, nabi Ibrahim sudah mengetahui bahwa adanya suatu ‘sistem kepercayaan’ yang diridhoi Allah, dan millatnya punya intisari yang sama dengan sistem kepercayaan tersebut. Untuk menghubungkan millat (ajaran) Ibrahim dengan Islam sebagai suatu sistem kepercayaan, maka diakhir ayat tersebut dikatakan : “kecuali dalam memeluk agama Islam”. Al-Qur’an memakai kata ‘muslimuuna’ untuk kata yang diartikan ‘agama Islam’, kata muslimuuna adalah kata sifat diartikan = orang yang tunduk/berserah diri.
Lalu muncul pertanyaan, bagaimana mungkin Ibrahim, Ismail, Ishak, Musa, ‘Isa, dikatakan memeluk agama Islam, padahal mereka sudah ada sebelum nabi Muhammad SAW dan ajaran Islam diturunkan. Para nabi dan Rasul tersebut juga tidak melaksanakan shalat 5 waktu, puasa Ramadhan, haji, dll seperti ritual yang dilakukan oleh umat Muhammad SAW, bahkan tidak mengucapkan shahadat ‘Ashadu Allailaaha illa Alllah, wa’ashadu anna Muhammad Rasulullah’, yang merupakan ‘proklamasi’ seseorang memeluk agama Islam.
Yang pasti semua nabi dan Rasul tersebut mengucapkan ‘Tidak ada Tuhan selain Allah’, anda bisa menemukan banyak ayatnya dalam Al-Qur’an, suatu pernyataan bahwa dari dahulunya eksistensi Allah tidaklah berganti, dan penyembahan terhadap-Nya juga tidak berubah. Namun untuk setiap umat, Allah menetapkan SYARI’AT yang berbeda-beda, syari’at disini bisa diartikan : tata-cara penyembahan, aturan-aturan menjalani kehidupan, mana yang boleh mana yang tidak, dll :
ana yang boleh mana yang tidak, dll :
67. Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syari’at tertentu yang mereka lakukan, maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan (syari’at) ini dan serulah kepada (agama) Tuhanmu. Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus. (Al Hajj)
Itulah makanya untuk kaum Yahudi dan Nasrani, disyari’atkan mengkuduskan hari Sabbath, untuk umat Islam tidak, atau sebaliknya untuk umat Islam disyari’atkan shalat 5 waktu, puasa Ramadhan, dll, untuk umat sebelumnya tidak. Ada juga syari’at umat Muhammad yang terkait dengan syari’at nabi terdahulu :
13. Dia telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan ‘Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). (Asy Syuura)
Maka kata-kata ‘Wa ashadu anna Muhammad Rasulullah’, artinya sipengucap sumpah ini menyatakan dirinya adalah penganut agama Islam dan menjalankan syari’at yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW, sedangkan nabi dan rasul sebelumnya, beserta pengikut-pengikutnya adalah penganut Islam yang menjalankan syari’at sesuai ajaran masing-masing. Namun semuanya dinyatakan sebagai penganut agama Islam, satu-satunya agama yang diakui Allah, dan disebut sebagai Muslim.
Dari dulu hanya ada satu nama agama yang benar-benar berasal dari Allah, yaitu Islam.
19. Sesungguhnya agama di sisi Allah hanyalah Islam. (Ali Imran)
innadiina = sesungguhnya agama, indallaahi = disisi Allah, al-Islaam = Islam
Dalam ayat ini kata Islam dikemukakan dengan ‘al-Islaam’ berupa kata benda yang mengartikan sebuah nama.
84. Katakanlah: “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, ‘Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri.”
85. Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (Ali Imran)
waman = dan barang siapa, yabtagi = mencari, gaira = selain, al-islaami = Islam, diinan = agama.
Dari kedua ayat tersebut disimpulkan bahwa petunjuk-petunjuk Allah mulai dari manusia pertama, dijuluki oleh Allah dengan ‘al-Islam’. Yang merupakan ‘diin = agama’, dan adanya ketegasan bahwa dari dulunya apa yang diajarkan oleh Allah melalui para nabi dan rasul adalah sama, dalam konteks gambaran eksistensi Allah dan penyembahan kepada-Nya. Pemeluk agama Islam tersebut dinamakan ‘Muslim’
78.(Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu..(Al Hajj)
millata = agama, abiikum = bapakmu, Ibraahiima = Ibrahim, huwa = Dia, sammaakumu = menampakkan kamu, al-muslimiina = orang-orang muslim.
Kata ‘al-muslimiina’ juga merupakan kata benda, yang berarti : orang yang memeluk agama Islam, dan ini sudah dinamai Allah bagai pemeluk Islam sejak dahulunya. Dari uraian ayat-ayat Al-Qur’an diatas, sebenarnya kita mendapat gambaran yang jelas, bahwa dilihat dari sisi ‘penamaan’, yaitu diin atau millah, al-Islam, dan al-Muslimiin, serta pernyataan Allah bahwa yang diakuinya sebagai agama yang Dia turunkan dari dulunya, adalah Islam.
Nabi Ibrahim adalah ‘al-Muslimiin’, anak keturunannya juga, Ismail, Ishak, Ya’kub, Musa, ‘Isa, adalah ‘al-Muslimuun’ pemeluk Islam. Semua nabi dan Rasul itu termasuk dalam keluarga para Rasul, yang ditugaskan Allah untuk menyampaikan ajaran-Nya, tentang eksistensinya, yang sama dari dulunya, dan ajaran Islam tidak membeda-bedakan antara satu nabi dengan nabi yang lain :
136. Katakanlah (hai orang-orang mu’min): “Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan ‘Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya”. (Al Baqarah)
Jadi ketika Nabi Ibrahim, dan Nabi Ya’kub berwasiat kepada anak keturunannya :
132. Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub : “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam”. (Al Baqarah)
Kalimat ‘Allah telah memilih agama ini’, menarik sekali karena wasiat Nabi Ibrahim memakai kata ‘diin’ untuk menyatakan ‘agama’, bukan millat, sedangkan dalam surat al-Hajj 78, Al-Qur’an memakai kata ‘millat’ dalam kalimat ‘agama orangtuamu Ibrahim’. Bisa ditafsirkan bahwa ketika mewasiatkan anak keturunannya, nabi Ibrahim sudah mengetahui bahwa adanya suatu ‘sistem kepercayaan’ yang diridhoi Allah, dan millatnya punya intisari yang sama dengan sistem kepercayaan tersebut. Untuk menghubungkan millat (ajaran) Ibrahim dengan Islam sebagai suatu sistem kepercayaan, maka diakhir ayat tersebut dikatakan : “kecuali dalam memeluk agama Islam”. Al-Qur’an memakai kata ‘muslimuuna’ untuk kata yang diartikan ‘agama Islam’, kata muslimuuna adalah kata sifat diartikan = orang yang tunduk/berserah diri.
Lalu muncul pertanyaan, bagaimana mungkin Ibrahim, Ismail, Ishak, Musa, ‘Isa, dikatakan memeluk agama Islam, padahal mereka sudah ada sebelum nabi Muhammad SAW dan ajaran Islam diturunkan. Para nabi dan Rasul tersebut juga tidak melaksanakan shalat 5 waktu, puasa Ramadhan, haji, dll seperti ritual yang dilakukan oleh umat Muhammad SAW, bahkan tidak mengucapkan shahadat ‘Ashadu Allailaaha illa Alllah, wa’ashadu anna Muhammad Rasulullah’, yang merupakan ‘proklamasi’ seseorang memeluk agama Islam.
Yang pasti semua nabi dan Rasul tersebut mengucapkan ‘Tidak ada Tuhan selain Allah’, anda bisa menemukan banyak ayatnya dalam Al-Qur’an, suatu pernyataan bahwa dari dahulunya eksistensi Allah tidaklah berganti, dan penyembahan terhadap-Nya juga tidak berubah. Namun untuk setiap umat, Allah menetapkan SYARI’AT yang berbeda-beda, syari’at disini bisa diartikan : tata-cara penyembahan, aturan-aturan menjalani kehidupan, mana yang boleh mana yang tidak, dll :
ana yang boleh mana yang tidak, dll :
67. Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syari’at tertentu yang mereka lakukan, maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan (syari’at) ini dan serulah kepada (agama) Tuhanmu. Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus. (Al Hajj)
Itulah makanya untuk kaum Yahudi dan Nasrani, disyari’atkan mengkuduskan hari Sabbath, untuk umat Islam tidak, atau sebaliknya untuk umat Islam disyari’atkan shalat 5 waktu, puasa Ramadhan, dll, untuk umat sebelumnya tidak. Ada juga syari’at umat Muhammad yang terkait dengan syari’at nabi terdahulu :
13. Dia telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan ‘Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). (Asy Syuura)
Maka kata-kata ‘Wa ashadu anna Muhammad Rasulullah’, artinya sipengucap sumpah ini menyatakan dirinya adalah penganut agama Islam dan menjalankan syari’at yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW, sedangkan nabi dan rasul sebelumnya, beserta pengikut-pengikutnya adalah penganut Islam yang menjalankan syari’at sesuai ajaran masing-masing. Namun semuanya dinyatakan sebagai penganut agama Islam, satu-satunya agama yang diakui Allah, dan disebut sebagai Muslim.
Mutiara- KAPTEN
-
Posts : 3660
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 01.08.13
Reputation : 45
Re: cukupkah hanya dengan berbuat baik kepada sesama ciptaan Allah saja?
kalau ada yang mengaku muslim tapi masih berpaham semua agama adalah sama, jelas belum jadi muslim yang sebenarnya orang itu.
Mutiara- KAPTEN
-
Posts : 3660
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 01.08.13
Reputation : 45
Re: cukupkah hanya dengan berbuat baik kepada sesama ciptaan Allah saja?
trit ini sebenarnya sudah menjawab berbagai pertanyaan di trit lain...
Mutiara- KAPTEN
-
Posts : 3660
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 01.08.13
Reputation : 45
Re: cukupkah hanya dengan berbuat baik kepada sesama ciptaan Allah saja?
menjawab thread yang mana Mut ??
hehehehehehe
btw .... post anda
hehehehehehe
btw .... post anda
kalau ada yang mengaku muslim tapi masih berpaham hanya dia muslim yang benar ... sudah jelas jadi muslim yang sebenarnya blum ya orang itu ??Mutiara wrote:
kalau ada yang mengaku muslim tapi masih berpaham semua agama adalah sama, jelas belum jadi muslim yang sebenarnya orang itu.
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: cukupkah hanya dengan berbuat baik kepada sesama ciptaan Allah saja?
benar menurut apa/siapa? kalau sudah sesuai quran dan nabi ya sudah benar, meski orng lain bilang tidak benar.
Mutiara- KAPTEN
-
Posts : 3660
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 01.08.13
Reputation : 45
Re: cukupkah hanya dengan berbuat baik kepada sesama ciptaan Allah saja?
nanya donk ts
Kalau manusia seumur hidupnya dihabisnya berbuat baik bagi semua tp tidak bersyahadat ...akan ke neraka atau surga?
Kalau manusia seumur hidupnya dihabisnya berbuat baik bagi semua tp tidak bersyahadat ...akan ke neraka atau surga?
Thunderstruck- SERSAN SATU
-
Posts : 148
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Bait Tuhan
Join date : 10.05.12
Reputation : 2
Re: cukupkah hanya dengan berbuat baik kepada sesama ciptaan Allah saja?
Ya itu dia ... benar dan salah menurut siapa dong ??Mutiara wrote:benar menurut apa/siapa? kalau sudah sesuai quran dan nabi ya sudah benar, meski orng lain bilang tidak benar.
Bold : kalau sudah sesuai Quran dan Nabi artinya sudah benar ... sip setuju banget 100% dengan anda
Tapi ...
seseorang sudah bisa disebut sesuai Quran dan Nabi ini menurut siapa ??
Dan bila akhirnya masing2 punya pendapat sendiri ... gimana baiknya ??
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: cukupkah hanya dengan berbuat baik kepada sesama ciptaan Allah saja?
sesuai Quran dan nabi kok masih nanya menurut siapa, ya menurut ayat-ayat Quran dan nabi...
cari bekal ilmu yang cukup, cari kebenaran dari sumber aslinya se asli mungkin, sholat hajat mohon hidayah dan petunjuk dari Allah, lepaskan dari segala ego nan nafsu serta emosi supaya bisa berpikir jernih, tak mudah terhasut setan.
contoh: karena kafir A rajin bersedekah maka terhadap kebaikannya itu Allah kasih kepada kafir A rejeki dunia yang berlipat dari yang ia sedekahkan, Allah tunda kematiannya, Allah tunda azab kepadanya, Allah sembuhkan penyakitnya, Allah tunda penderitaan dan musibah yang seharusnya sudah akan menimpanya, Allah hadirkan orang yang akan menolongnya ketika ia kesulitan dan kesusahan, Allah kaulkan doa permintaanya di dunia, Allah kasih dia kebahagiaan dunia dll namun ia tak mendapat pahala sedekah, sehingga tak bisa amal baiknya itu menjadi bekalnya di akherat kelak.
cari bekal ilmu yang cukup, cari kebenaran dari sumber aslinya se asli mungkin, sholat hajat mohon hidayah dan petunjuk dari Allah, lepaskan dari segala ego nan nafsu serta emosi supaya bisa berpikir jernih, tak mudah terhasut setan.
NERAKA, karena segala amal baiknya itu telah Allah bayar lunas di dunia ini, sehingga yang tersisa dibawa ke akherat tinggal dosa-dosanya saja.Thunderstruck wrote:nanya donk ts
Kalau manusia seumur hidupnya dihabisnya berbuat baik bagi semua tp tidak bersyahadat ...akan ke neraka atau surga?
contoh: karena kafir A rajin bersedekah maka terhadap kebaikannya itu Allah kasih kepada kafir A rejeki dunia yang berlipat dari yang ia sedekahkan, Allah tunda kematiannya, Allah tunda azab kepadanya, Allah sembuhkan penyakitnya, Allah tunda penderitaan dan musibah yang seharusnya sudah akan menimpanya, Allah hadirkan orang yang akan menolongnya ketika ia kesulitan dan kesusahan, Allah kaulkan doa permintaanya di dunia, Allah kasih dia kebahagiaan dunia dll namun ia tak mendapat pahala sedekah, sehingga tak bisa amal baiknya itu menjadi bekalnya di akherat kelak.
Mutiara- KAPTEN
-
Posts : 3660
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 01.08.13
Reputation : 45
Re: cukupkah hanya dengan berbuat baik kepada sesama ciptaan Allah saja?
Bold : kalau sumber dan bekal ilmu nya berbeda >> apakah yakin hasilnya pasti sama ??Mutiara wrote:sesuai Quran dan nabi kok masih nanya menurut siapa, ya menurut ayat-ayat Quran dan nabi...
cari bekal ilmu yang cukup, cari kebenaran dari sumber aslinya se asli mungkin, sholat hajat mohon hidayah dan petunjuk dari Allah, lepaskan dari segala ego nan nafsu serta emosi supaya bisa berpikir jernih, tak mudah terhasut setan.
Bila A dan B sudah melakukan semua tulisan anda diatas tapi dengan cara dan sumber berbeda .... apakah anda yakin hasilnya pasti sama ??
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: cukupkah hanya dengan berbuat baik kepada sesama ciptaan Allah saja?
apakah aku bilang hanya cari bekal ilmu yang cukup itu saja? nope, SEMUA yang sudah aku sebutkan di atas itu lakukan semua.
Mutiara- KAPTEN
-
Posts : 3660
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 01.08.13
Reputation : 45
Re: cukupkah hanya dengan berbuat baik kepada sesama ciptaan Allah saja?
untuk bisa masuk surga itu tak hanya sekedar berbekal amal baik saja, tapi niatnya harus benar juga. dan hanya rahmat Allah yang telah Allah limpahkan kepada seluruh muslim yang dapat membuat masuk surga pada akhirnya.
QS 4. An Nisaa'
175. Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada (agama)-Nya niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya (surga) dan limpahan karunia-Nya. Dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-Nya.
QS 4. An Nisaa'
175. Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada (agama)-Nya niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya (surga) dan limpahan karunia-Nya. Dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-Nya.
Mutiara- KAPTEN
-
Posts : 3660
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 01.08.13
Reputation : 45
Re: cukupkah hanya dengan berbuat baik kepada sesama ciptaan Allah saja?
Gini loh Mut maksud saya
Awalnya kan saya tanya ini
Kita kan tau muslim itu banyak banget tersebar diseluruh penjuru dunia ini ... nah dari sekian banyak ini ... pasti akan timbul perbedaan pandangan ...
Semua sama2 merasa sudah sesuai Quran dan Nabi ... tapi perbedaan pandangan tetap ada ....
contoh : thread anda yang ini "Nabi Isa tidak mati disalib"
ada muslim yang menjawab point 2 dan 4 kan
Saya ga bahas tentang thread itu atau point2 nya ....
Yang saya mau bilang adalah : bahwa akan selalu ada diskusi antara muslim terkait pandangan mereka masing2 terhadap Quran dan Nabi ...
Nah menurut anda ... bagaimana baiknya bila antara muslim itu sendiri punya pandangan yang beda2 ?? Apa yang harus dilakukan antar sesama muslim itu ??
Lalu anda jawab ini
Apa yang harus dilakukan oleh sesama muslim tersebut ??
yup ... sampai disini pertanyaannya ... dan belum dijawab
syukron
Oh ya .... sepertinya anda salah paham dengan kalimat saya yang ini
Hasil yang saya maksud disitu adalah : pandangan masing2 muslim tersebut ....
Maksudnya : Bila A dan B sudah melakukan semua tulisan anda diatas tapi dengan cara dan sumber berbeda ... apakah anda yakin pandangannya pasti akan jadi sama juga ?
Awalnya kan saya tanya ini
lalu anda jawabdee-nee wrote:kalau ada yang mengaku muslim tapi masih berpaham hanya dia muslim yang benar ... sudah jelas jadi muslim yang sebenarnya blum ya orang itu ??
lalu saya tanya lagiMutiara wrote:benar menurut apa/siapa? kalau sudah sesuai quran dan nabi ya sudah benar, meski orng lain bilang tidak benar.
Maksud saya disini adalah :dee-nee wrote:Bold : kalau sudah sesuai Quran dan Nabi artinya sudah benar ... sip setuju banget 100% dengan anda
Tapi ...
seseorang sudah bisa disebut sesuai Quran dan Nabi ini menurut siapa ??
Dan bila akhirnya masing2 punya pendapat sendiri ... gimana baiknya ??
Kita kan tau muslim itu banyak banget tersebar diseluruh penjuru dunia ini ... nah dari sekian banyak ini ... pasti akan timbul perbedaan pandangan ...
Semua sama2 merasa sudah sesuai Quran dan Nabi ... tapi perbedaan pandangan tetap ada ....
contoh : thread anda yang ini "Nabi Isa tidak mati disalib"
ada muslim yang menjawab point 2 dan 4 kan
Saya ga bahas tentang thread itu atau point2 nya ....
Yang saya mau bilang adalah : bahwa akan selalu ada diskusi antara muslim terkait pandangan mereka masing2 terhadap Quran dan Nabi ...
Nah menurut anda ... bagaimana baiknya bila antara muslim itu sendiri punya pandangan yang beda2 ?? Apa yang harus dilakukan antar sesama muslim itu ??
Lalu anda jawab ini
pertanyaan saya selanjutnya : Bagaimana bila semua itu sudah dilakukan oleh semua muslim ... tapi pandangan mereka terhadap Quran dan Nabi masih berbeda2 ??Mutiara wrote:
cari bekal ilmu yang cukup, cari kebenaran dari sumber aslinya se asli mungkin, sholat hajat mohon hidayah dan petunjuk dari Allah, lepaskan dari segala ego nan nafsu serta emosi supaya bisa berpikir jernih, tak mudah terhasut setan
Apa yang harus dilakukan oleh sesama muslim tersebut ??
yup ... sampai disini pertanyaannya ... dan belum dijawab
syukron
Oh ya .... sepertinya anda salah paham dengan kalimat saya yang ini
Underline : hasil yang saya maksud disini bukan hasil surga atau neraka >> saya tidak bahas tentang surga atau neraka sama sekali ...dee-nee wrote:Bila A dan B sudah melakukan semua tulisan anda diatas tapi dengan cara dan sumber berbeda .... apakah anda yakin hasilnya pasti sama ??
Hasil yang saya maksud disitu adalah : pandangan masing2 muslim tersebut ....
Maksudnya : Bila A dan B sudah melakukan semua tulisan anda diatas tapi dengan cara dan sumber berbeda ... apakah anda yakin pandangannya pasti akan jadi sama juga ?
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: cukupkah hanya dengan berbuat baik kepada sesama ciptaan Allah saja?
ikuti tahapan yg sudah aku sebutkan di atas itu semua, kalau masih ragu juga, sholat tahajud, mohon diberi petunjuk yang benar oleh Allah.
Adanya beda pendapat itu bisa krn banyak sebab:
1) beda kemampuan pikirnya
2) politik, asal beda, egoisme pribadi atau kelompok
3) adanya konsumsi barang haram, sehingga mudah dihasut setan iblis, intropeksi
4) kurangnya ibadah
nah kalau semua itu sudah dilakukan dan masih masing2 yakin dengan pandangan masing2, mungkin itu memang sudah kehendak Allah, untuk maksud2 tertentu yang hanya Allah yg tahu rencananya...
yg penting manusia itu BERUSAHA (pelajari ilmunya, dengar masukan dari pihak lain, intropeksi dll itu) dan BERDOA (mohon hidayah dan petunjuk dari Allah, serta mohon perlindungan dari upaya penyesatan setan).
Adanya beda pendapat itu bisa krn banyak sebab:
1) beda kemampuan pikirnya
2) politik, asal beda, egoisme pribadi atau kelompok
3) adanya konsumsi barang haram, sehingga mudah dihasut setan iblis, intropeksi
4) kurangnya ibadah
nah kalau semua itu sudah dilakukan dan masih masing2 yakin dengan pandangan masing2, mungkin itu memang sudah kehendak Allah, untuk maksud2 tertentu yang hanya Allah yg tahu rencananya...
yg penting manusia itu BERUSAHA (pelajari ilmunya, dengar masukan dari pihak lain, intropeksi dll itu) dan BERDOA (mohon hidayah dan petunjuk dari Allah, serta mohon perlindungan dari upaya penyesatan setan).
Mutiara- KAPTEN
-
Posts : 3660
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 01.08.13
Reputation : 45
Re: cukupkah hanya dengan berbuat baik kepada sesama ciptaan Allah saja?
Iya mut ... saya ngerti ... makanya kalau balik ke PERTANYAAN AWAL saya
lalu runuuuttttt lagi ke bawah ... saya tanya lagi kan
Nah ini gimana menurut anda ?? Apa yang harus dilakukan oleh mereka dalam berinteraksi ketika melihat adanya perbedaan tersebut ??
Gimana menurut anda ?? sudah jadi muslim yang sebenarnya blum ?? >>> tolong jawab ini ...dee-nee wrote:kalau ada yang mengaku muslim tapi masih berpaham hanya dia muslim yang benar ... sudah jelas jadi muslim yang sebenarnya blum ya orang itu ??
lalu runuuuttttt lagi ke bawah ... saya tanya lagi kan
"Apa yang harus dilakukan oleh SESAMA muslim tersebut ??" >> saya tulis ada kata SESAMA ... artinya ada interaksi antar umatdee-nee wrote:Bila semua itu sudah dilakukan oleh semua muslim ... tapi pandangan mereka terhadap Quran dan Nabi masih berbeda2 ...
Apa yang harus dilakukan oleh sesama muslim tersebut ??
Nah ini gimana menurut anda ?? Apa yang harus dilakukan oleh mereka dalam berinteraksi ketika melihat adanya perbedaan tersebut ??
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: cukupkah hanya dengan berbuat baik kepada sesama ciptaan Allah saja?
kalau dia sudah melakukan semua itu, dan memang sudah sesuai Quran dan nabi, meski orang lain menyatakan tidak, ya tidak masalah, itu masalah bagi si orang lain itu...yg belum dapat hidayah.
Mutiara- KAPTEN
-
Posts : 3660
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 01.08.13
Reputation : 45
Re: cukupkah hanya dengan berbuat baik kepada sesama ciptaan Allah saja?
kalau anda jawab seperti ini ... artinya si "dia" ini merasa yang benar dan orang lain itu yang salah ...mutiara wrote:kalau dia sudah melakukan semua itu, dan memang sudah sesuai Quran dan nabi, meski orang lain menyatakan tidak, ya tidak masalah, itu masalah bagi si orang lain itu...yg belum dapat hidayah.
Jadi kalau disangkutin dengan pertanyaan saya ...
Menurut anda ... bila A bilang ke B seperti ini :dee-nee wrote:kalau ada yang mengaku muslim tapi masih berpaham hanya dia muslim yang benar ... sudah jelas jadi muslim yang sebenarnya blum ya orang itu ??
"Hei B ... pemahaman kamu salah ... yang benar adalah pemahaman saya .... tunggu saja nanti hidayah itu akan datang padamu"
>>> ada kesombongan ga sih dalam diri A ini ?? >>> karena disini A merasa hanya pemahaman dia yang benar ... pemahaman muslim lainnya (si B) salah ...
nah muslim2 seperti A ini menurut anda sudah jadi muslim yang sebenarnya atau belum ???
itu dulu deh ... selanjutnya nyusul
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: cukupkah hanya dengan berbuat baik kepada sesama ciptaan Allah saja?
Ooo..gituMutiara wrote:sesuai Quran dan nabi kok masih nanya menurut siapa, ya menurut ayat-ayat Quran dan nabi...
cari bekal ilmu yang cukup, cari kebenaran dari sumber aslinya se asli mungkin, sholat hajat mohon hidayah dan petunjuk dari Allah, lepaskan dari segala ego nan nafsu serta emosi supaya bisa berpikir jernih, tak mudah terhasut setan.NERAKA, karena segala amal baiknya itu telah Allah bayar lunas di dunia ini, sehingga yang tersisa dibawa ke akherat tinggal dosa-dosanya saja.Thunderstruck wrote:nanya donk ts
Kalau manusia seumur hidupnya dihabisnya berbuat baik bagi semua tp tidak bersyahadat ...akan ke neraka atau surga?
contoh: karena kafir A rajin bersedekah maka terhadap kebaikannya itu Allah kasih kepada kafir A rejeki dunia yang berlipat dari yang ia sedekahkan, Allah tunda kematiannya, Allah tunda azab kepadanya, Allah sembuhkan penyakitnya, Allah tunda penderitaan dan musibah yang seharusnya sudah akan menimpanya, Allah hadirkan orang yang akan menolongnya ketika ia kesulitan dan kesusahan, Allah kaulkan doa permintaanya di dunia, Allah kasih dia kebahagiaan dunia dll namun ia tak mendapat pahala sedekah, sehingga tak bisa amal baiknya itu menjadi bekalnya di akherat kelak.
Jadi...kalau Muslim jadi Kepar*t selama hidupnya, tapi percaya Allah dan Muhammad..akan masuk surga dibanding jadi orang baik tapi tidak percaya Allah dan Muhammad?
Thunderstruck- SERSAN SATU
-
Posts : 148
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Bait Tuhan
Join date : 10.05.12
Reputation : 2
Re: cukupkah hanya dengan berbuat baik kepada sesama ciptaan Allah saja?
Assalamualaikum...
Maaf saya sekedar menambahkan saja
Ada 9 point ini dijalankan insyaallah tidak ada pertentangan sesama muslim itu sendiri
1. Niat yang ikhlas karena takut akan azab Alloh subhanahu wata'ala.
2. Menetapkan Al-Qur'an dan As-Sunnah sebagai timbangan suatu kebenaran.
3. Berdo'a mohon di tunjukkan jalan yang benar.
4. Jauhkan sifat fanatisme golongan.
5. Mempelajari dan memahami prinsip semua golongan yang ada di sekitar kita.
6. Tabayun / koscek kebenaran data yang di dapat.
7. Jangan menilai pemahaman dari prilaku individu sebuah golongan.
8. Jangan pula menilai golongan dari sebuah nama.
9. Berhati-hatilah jebakan orientalis.
Wassalam
Maaf saya sekedar menambahkan saja
Ada 9 point ini dijalankan insyaallah tidak ada pertentangan sesama muslim itu sendiri
1. Niat yang ikhlas karena takut akan azab Alloh subhanahu wata'ala.
2. Menetapkan Al-Qur'an dan As-Sunnah sebagai timbangan suatu kebenaran.
3. Berdo'a mohon di tunjukkan jalan yang benar.
4. Jauhkan sifat fanatisme golongan.
5. Mempelajari dan memahami prinsip semua golongan yang ada di sekitar kita.
6. Tabayun / koscek kebenaran data yang di dapat.
7. Jangan menilai pemahaman dari prilaku individu sebuah golongan.
8. Jangan pula menilai golongan dari sebuah nama.
9. Berhati-hatilah jebakan orientalis.
Wassalam
Ibnu Sabil- LETNAN SATU
-
Age : 84
Posts : 1795
Kepercayaan : Islam
Location : JAYA - RAYA
Join date : 28.07.13
Reputation : 36
Re: cukupkah hanya dengan berbuat baik kepada sesama ciptaan Allah saja?
yup, dan BEDAkan antara percaya diri dan yakin, dengan sombong, itu jauh berbeda.
Kepada yang berlawanan, Quran telah mengajarkan bahwa kepada kafir saja berlaku Bagimu agamamu dan bagiku agamaku, apalagi untuk kepada yang hanya sedikit berbeda pandangan saja, tak ada itu pemaksaan dalam beragama, hidayah adalah milik Allah.
Dosa terbesar dan yang tak terampun itu hanya dosa kekafiran.
Jadi misalnya ada pencuri, jika ia telah menjalani hukumannya di dunia secara syariah, yakni dengan dipotong tangannya, maka sudah selesai itu perkara di dunia, sudah tertebus dosa mencurinya, tak ada dosa mencuri yang akan dia bawa lagi ke akherat. sehingga yang akan dihisab kelak di akherat tinggal amal-amal baiknya, dosa mencurinya sudah ia jalani di dunia.
hal ini tidak berlaku jika hukumannya bukan hukuman yang non syariah, seperti misalnya hanya dengan dipenjara sekian lama dll, hukuman yang tidak sesuai dengan yang Allah tentukan.
Nah, demikian pula misalnya ada ornag yang murtad, lalu bertobat dan kembali mualaf, ia boleh saja tak usah menjalani hukuman mati, tapi dosanya atas kemurtadannya itu masih akan diperhitungkan kelak di akherat. Jadi jia ia sendiri menyadari kesalahannya, mau bertobat, dan atas kesadarannya sendiri rela ikhlas demi Allah, menjalani hukuman syariat, maka ia bisa bebas dari dosanya itu, ia sudah menebus dosanya di dunia, sehingga di akherat sudah tak ada lagi dosa pernah murtadnya itu, tinggal amal-amal baiknya saja yang akan dipertimbangkan.
Kepada yang berlawanan, Quran telah mengajarkan bahwa kepada kafir saja berlaku Bagimu agamamu dan bagiku agamaku, apalagi untuk kepada yang hanya sedikit berbeda pandangan saja, tak ada itu pemaksaan dalam beragama, hidayah adalah milik Allah.
kepar*t itu kan menurut pandangan manusia, bisa jadi ia manusia mulia dihadapan Allah, seperti orang yang tak mau diajak kolusi korupsi, dibilang kepar*t oleh yang ngajak, tapi ia sebenarnya manusia mulia dihadapan Allah, lebih mulia dari manusia yang ngatain dia kepar*t.Thunderstruck wrote:Ooo..gituMutiara wrote:sesuai Quran dan nabi kok masih nanya menurut siapa, ya menurut ayat-ayat Quran dan nabi...
cari bekal ilmu yang cukup, cari kebenaran dari sumber aslinya se asli mungkin, sholat hajat mohon hidayah dan petunjuk dari Allah, lepaskan dari segala ego nan nafsu serta emosi supaya bisa berpikir jernih, tak mudah terhasut setan.NERAKA, karena segala amal baiknya itu telah Allah bayar lunas di dunia ini, sehingga yang tersisa dibawa ke akherat tinggal dosa-dosanya saja.Thunderstruck wrote:nanya donk ts
Kalau manusia seumur hidupnya dihabisnya berbuat baik bagi semua tp tidak bersyahadat ...akan ke neraka atau surga?
contoh: karena kafir A rajin bersedekah maka terhadap kebaikannya itu Allah kasih kepada kafir A rejeki dunia yang berlipat dari yang ia sedekahkan, Allah tunda kematiannya, Allah tunda azab kepadanya, Allah sembuhkan penyakitnya, Allah tunda penderitaan dan musibah yang seharusnya sudah akan menimpanya, Allah hadirkan orang yang akan menolongnya ketika ia kesulitan dan kesusahan, Allah kaulkan doa permintaanya di dunia, Allah kasih dia kebahagiaan dunia dll namun ia tak mendapat pahala sedekah, sehingga tak bisa amal baiknya itu menjadi bekalnya di akherat kelak.
Jadi...kalau Muslim jadi Kepar*t selama hidupnya, tapi percaya Allah dan Muhammad..akan masuk surga dibanding jadi orang baik tapi tidak percaya Allah dan Muhammad?
Dosa terbesar dan yang tak terampun itu hanya dosa kekafiran.
Jadi misalnya ada pencuri, jika ia telah menjalani hukumannya di dunia secara syariah, yakni dengan dipotong tangannya, maka sudah selesai itu perkara di dunia, sudah tertebus dosa mencurinya, tak ada dosa mencuri yang akan dia bawa lagi ke akherat. sehingga yang akan dihisab kelak di akherat tinggal amal-amal baiknya, dosa mencurinya sudah ia jalani di dunia.
hal ini tidak berlaku jika hukumannya bukan hukuman yang non syariah, seperti misalnya hanya dengan dipenjara sekian lama dll, hukuman yang tidak sesuai dengan yang Allah tentukan.
Nah, demikian pula misalnya ada ornag yang murtad, lalu bertobat dan kembali mualaf, ia boleh saja tak usah menjalani hukuman mati, tapi dosanya atas kemurtadannya itu masih akan diperhitungkan kelak di akherat. Jadi jia ia sendiri menyadari kesalahannya, mau bertobat, dan atas kesadarannya sendiri rela ikhlas demi Allah, menjalani hukuman syariat, maka ia bisa bebas dari dosanya itu, ia sudah menebus dosanya di dunia, sehingga di akherat sudah tak ada lagi dosa pernah murtadnya itu, tinggal amal-amal baiknya saja yang akan dipertimbangkan.
Mutiara- KAPTEN
-
Posts : 3660
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 01.08.13
Reputation : 45
Re: cukupkah hanya dengan berbuat baik kepada sesama ciptaan Allah saja?
Mutiara wrote:yup, dan BEDAkan antara percaya diri dan yakin, dengan sombong, itu jauh berbeda.
Kepada yang berlawanan, Quran telah mengajarkan bahwa kepada kafir saja berlaku Bagimu agamamu dan bagiku agamaku, apalagi untuk kepada yang hanya sedikit berbeda pandangan saja, tak ada itu pemaksaan dalam beragama, hidayah adalah milik Allah.kepar*t itu kan menurut pandangan manusia, bisa jadi ia manusia mulia dihadapan Allah, seperti orang yang tak mau diajak kolusi korupsi, dibilang kepar*t oleh yang ngajak, tapi ia sebenarnya manusia mulia dihadapan Allah, lebih mulia dari manusia yang ngatain dia kepar*t.Thunderstruck wrote:Ooo..gituMutiara wrote:sesuai Quran dan nabi kok masih nanya menurut siapa, ya menurut ayat-ayat Quran dan nabi...
cari bekal ilmu yang cukup, cari kebenaran dari sumber aslinya se asli mungkin, sholat hajat mohon hidayah dan petunjuk dari Allah, lepaskan dari segala ego nan nafsu serta emosi supaya bisa berpikir jernih, tak mudah terhasut setan.NERAKA, karena segala amal baiknya itu telah Allah bayar lunas di dunia ini, sehingga yang tersisa dibawa ke akherat tinggal dosa-dosanya saja.Thunderstruck wrote:nanya donk ts
Kalau manusia seumur hidupnya dihabisnya berbuat baik bagi semua tp tidak bersyahadat ...akan ke neraka atau surga?
contoh: karena kafir A rajin bersedekah maka terhadap kebaikannya itu Allah kasih kepada kafir A rejeki dunia yang berlipat dari yang ia sedekahkan, Allah tunda kematiannya, Allah tunda azab kepadanya, Allah sembuhkan penyakitnya, Allah tunda penderitaan dan musibah yang seharusnya sudah akan menimpanya, Allah hadirkan orang yang akan menolongnya ketika ia kesulitan dan kesusahan, Allah kaulkan doa permintaanya di dunia, Allah kasih dia kebahagiaan dunia dll namun ia tak mendapat pahala sedekah, sehingga tak bisa amal baiknya itu menjadi bekalnya di akherat kelak.
Jadi...kalau Muslim jadi Kepar*t selama hidupnya, tapi percaya Allah dan Muhammad..akan masuk surga dibanding jadi orang baik tapi tidak percaya Allah dan Muhammad?
Dosa terbesar dan yang tak terampun itu hanya dosa kekafiran.
Jadi misalnya ada pencuri, jika ia telah menjalani hukumannya di dunia secara syariah, yakni dengan dipotong tangannya, maka sudah selesai itu perkara di dunia, sudah tertebus dosa mencurinya, tak ada dosa mencuri yang akan dia bawa lagi ke akherat. sehingga yang akan dihisab kelak di akherat tinggal amal-amal baiknya, dosa mencurinya sudah ia jalani di dunia.
hal ini tidak berlaku jika hukumannya bukan hukuman yang non syariah, seperti misalnya hanya dengan dipenjara sekian lama dll, hukuman yang tidak sesuai dengan yang Allah tentukan.
Nah, demikian pula misalnya ada ornag yang murtad, lalu bertobat dan kembali mualaf, ia boleh saja tak usah menjalani hukuman mati, tapi dosanya atas kemurtadannya itu masih akan diperhitungkan kelak di akherat. Jadi jia ia sendiri menyadari kesalahannya, mau bertobat, dan atas kesadarannya sendiri rela ikhlas demi Allah, menjalani hukuman syariat, maka ia bisa bebas dari dosanya itu, ia sudah menebus dosanya di dunia, sehingga di akherat sudah tak ada lagi dosa pernah murtadnya itu, tinggal amal-amal baiknya saja yang akan dipertimbangkan.
noo namee- PRAJURIT
-
Posts : 17
Kepercayaan : Islam
Location : magelang
Join date : 19.08.13
Reputation : 1
Mutiara- KAPTEN
-
Posts : 3660
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 01.08.13
Reputation : 45
Re: cukupkah hanya dengan berbuat baik kepada sesama ciptaan Allah saja?
Okey ... intinya tidak boleh sombong .... dan saya setuju 100% dengan tulisan anda diatas ...Mutiara wrote:yup, dan BEDAkan antara percaya diri dan yakin, dengan sombong, itu jauh berbeda.
Kepada yang berlawanan, Quran telah mengajarkan bahwa kepada kafir saja berlaku Bagimu agamamu dan bagiku agamaku, apalagi untuk kepada yang hanya sedikit berbeda pandangan saja, tak ada itu pemaksaan dalam beragama, hidayah adalah milik Allah.
Apakah saya apel dan anda jeruk ... tidak perlu dibahas ...
Mungkin hanya ingin memberi pandangan saya pribadi saja ...
bila kondisi-nya seperti ini
walaupun A begitu yakin dan percaya diri bahwa B salah ... tetap ada kesombongan dalam diri A (ini menurut saya loh ya) >>> karena disini A berkata seolah2 hidayah itu belum datang kepada B >>> padahal semua sepakat hidayah adalah Hak Ilahidee-nee wrote:bila A bilang ke B seperti ini :
"Hei B ... pemahaman kamu salah ... yang benar adalah pemahaman saya .... tunggu saja nanti hidayah itu akan datang padamu"
"Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk." (QS. Al Qashash: 56)"
Sebagai penegas (supaya tidak ada salah paham)
Saya bicara dengan anda disini ... bukan menunjuk anda tapi karena kebetulan anda yang membuat thread ini ...
Dan saya hanya mengajak tukar pendapat ...
Judul TS : cukupkah hanya dengan berbuat baik kepada sesama ciptaan Allah saja?
Sekali lagi saya setuju banget dengan semua isi thread ini ....
tapi tentu ... kita juga perlu bertanya "cukupkah hanya dengan berbuat baik kepada Allah saja?"
Karena bagi saya ... YA mencitai Allah adalah diatas segalanya .... tapi dengan apa dan bagaimana kita mencintai Allah ??
Selain yang anda jabarkan diatas (yang saya juga setuju banget) .... anda juga setuju kan dengan kalimat saya dibawah ini ??
Berbuat baik kepada sesama ciptaan Allah juga merupakan bagian dari bagaimana kita mencintai Allah
Sebetulnya ini yang selalu muter2 di kepala saya selama ini bila melihat perbedaan pendapat sesama muslim >>> bukan hanya di forum2 seperti ini ... tapi juga di mana2 .... terutama di media ...
Banyak sekali kalimat2 seperti : ... tunggu hidayah datang kepadamu, .... tunggu hukum Allah datang kepadamu, dsb
pendapat saya : sepercaya diri dan seyakin apapun seorang manusia .... bila mereka berkata seperti diatas kepada yang seukuwah ... buat saya orang tersebut tetap sombong ...
sampai disini dulu ... anda setuju atau tidak dengan pendapat saya disini ??
catatan : setuju tidaknya anda pada saya ... bukan menjadi hal penting sebetulnya ... karena jelas apel tidak bisa memaksakan jeruk (vice versa)
------------------------
Kepada Thunderstruck ... dst
sudah pindah ke link surga neraka
Terakhir diubah oleh dee-nee tanggal Wed Aug 21, 2013 9:20 am, total 1 kali diubah
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Halaman 1 dari 14 • 1, 2, 3 ... 7 ... 14
Similar topics
» berbuat baik kepada orangtua
» wasiat berbuat baik kepada orangtua
» berbuat baik disukai Allah
» bayi yg lahir cacat itu ciptaan orang tuanya atau ciptaan Allah?
» Ternyata Bukan Hanya Muslim Saja yang Disuruh Menyebut "Insya Allah"
» wasiat berbuat baik kepada orangtua
» berbuat baik disukai Allah
» bayi yg lahir cacat itu ciptaan orang tuanya atau ciptaan Allah?
» Ternyata Bukan Hanya Muslim Saja yang Disuruh Menyebut "Insya Allah"
Halaman 1 dari 14
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik