Ruang comment : Debat Poligami-Cain VS Dee nee

First topic message reminder :

Dari debat dimarih:
http://www.laskarislam.com/t7819-dee-nee-vs-cain-poligami-dalam-islam#105025

Commentku cm minimalis:
Buang aja Mod, si cain emang Level Suporter Tarkam.

Pretttt!

Sorry wed...Jujur kadang saya suka terbawa emosi jika menghadapi lawan yang suka ngeyel bisa spt ini. Kamu sendiri bawa2 binatang....jadi ini spontanitas  

Mari kita lihat di An Nisa
“Dan jika kamu khawatir tidak dapat berbuat adil
terhadap anak-anak atau perempuan yatim (jika
kamu mengawininya), maka kawinlah dengan
perempuan lain yang menyenangkan hatimu; dua,
tiga, atau empat. Jika kamu khawatir tidak dapat
berbuat adil (terhadap istri yang terbilang), maka
kawinilah seorang saja, atau ambillah budak
perempuan kamu. Demikian ini agar kamu lebih
dekat untuk tidak berbuat aniaya” (QS. Annisa: 3)

Banyak orang yang tidak faham tentang syariat yang satu ini, bahkan sampai ada yang bersikap berlebihan dengan mengharamkannya dan menganggapnya sebagai suatu perbuatan hina dan tercela. Sesungguhnya orang yang demikian itu telah berbuat bodoh dan sombong, karena merasa lebih tahu tentang fitrah dan kemaslahatan manusia dibanding Allah Ta’ala. Padahal setiap syari’at Allah, tentu akan selalu mengandung hikmah dan kemaslahatan di dalamnya.

Poligami merupakan sebuah rukhshah (keringanan) yang bersyarat, yaitu mampu berbuat adil. Jika khawatir tidak sanggup berbuat adil, maka cukup satu istri saja. Lalu mengapa Islam memperbolehkan rukhshah ini?

Islam adalah sistem yang komprehensif, yang riil dan positif, yang selalu sesuai realita dan kebutuhan, dan senantiasa menjaga akhlak dan kebaikan masyarakat. Poligami adalah solusi dari suatu problem, dan darurat atas berbagai realitas kehidupan manusia.. Apakah itu?

1. Tidak seimbangnya jumlah wanita layak nikah dan lelaki layak nikah. Apakah wanita yang tidak juga menikah akan dibiarkan saja tanpa kehadiran laki-laki seumur hidupnya? Ataukah dibiarkan menjadi simpanan gelap yang haram hukumnya?

2. Masa kesuburan yang berbeda antara lelaki dan wanita, bisa mencapai 20 tahun. Sedangkan lelaki pada dasarnya memiliki keinginan menjalakan tugas fitrah, sedang karena usia atau penyakit wanita terkadang sudah tidak menginginkannya lagi. Juga, dengan masa 20 tahun itu, laki-laki masih memiliki kesempatan untuk menambah keturunannya. Lalu apakah lelaki harus dikekang? Ataukah dibebaskan berzina dengan wanita mana saja yang disukainya?

3. Kondisi khusus, salah satunya ketika istri mandul tetapi suami menginginkan keturunan. Apakah lelaki itu harus menceraikan istrinya dan menikahi wanita lain demi memenuhi keinginan fitrahnya untuk memiliki keturunan?

Dengan contoh beberapa kondisi tersebut, maka sudah bisa kita lihat dengan mudah dan jelas bahwa Allah memberikan rukhshah ini sebagai bentuk solusi. Bukan merupakan kewajiban individu, melainkan dalam rangka menciptakan kesempatan untuk memenuhi fitrah manakala memang ada tuntutan untuk itu.

Islam tidak mengumbar atau menumbuhkan poligami, tetapi Islam membatasinya. Ketika Islam datang, banyak laki-laki pada saat itu yang memiliki istri banyak bahkan dalam sebuah riwayat ada yang memilik sepuluh istri. Maka, ketika ia masuk Islam Rasulullah menyuruh lelaki itu untuk memilih empat istri saja yang menceraikan sisanya.

Islam pun tidak menyerahkan begitu saja urusan poligami ini kepada hawa nafsu lelaki , tetapi Islam mengikat poligami dengan syarat adil. Jika tidak mampu, maka rukhshah yang diberikan ini tidak boleh dilakukan. Ketika ada orang yang melakukan penyimpangan dengan memanfaatkan rukhshah ini sebagai bentuk pentas kesenangan ala binatang, menganggap poligami hanya untuk pemenuhan syahwat menggilir istri sebagaimana seorang pacar menggilir sejumlah kekasihnya..maka sesungguhnya orang itu tidak mewakili Islam. Orang yang seperti itu telah jatuh ke titik terendah, karena Islam tidak mengajarkan demikian. Islam itu bersih lagi mulia.
Apakah dalam Surah Annisa diatas ada kewajiban untuk poligami?

Ibnu Sabil wrote:“Dan jika kamu khawatir tidak dapat berbuat adil
terhadap anak-anak atau perempuan yatim (jika
kamu mengawininya), maka kawinlah dengan
perempuan lain yang menyenangkan hatimu; dua,
tiga, atau empat. Jika kamu khawatir tidak dapat
berbuat adil (terhadap istri yang terbilang), maka
kawinilah seorang saja, atau ambillah budak
perempuan kamu. Demikian ini agar kamu lebih
dekat untuk tidak berbuat aniaya” (QS. Annisa: 3)

- gak dapat adil jika mengawini anak/perempuan yatim, kok malah disuruh poligam dengan 2-4 perempuan lain??
- kalau khawatir gak adil berbini 4, kawini 1 saja
- 1 dan 2 kontradiktif

sayaratnya kan cuman: jangan khawatir
jadi poligami itu hanya bagi para laki-laki penakut

Ibnu Sabil wrote:1. Tidak seimbangnya jumlah wanita layak nikah dan lelaki layak nikah. Apakah wanita yang tidak juga menikah akan dibiarkan saja tanpa kehadiran laki-laki seumur hidupnya? Ataukah dibiarkan menjadi simpanan gelap yang haram hukumnya?

2. Masa kesuburan yang berbeda antara lelaki dan wanita, bisa mencapai 20 tahun. Sedangkan lelaki pada dasarnya memiliki keinginan menjalakan tugas fitrah, sedang karena usia atau penyakit wanita terkadang sudah tidak menginginkannya lagi. Juga, dengan masa 20 tahun itu, laki-laki masih memiliki kesempatan untuk menambah keturunannya. Lalu apakah lelaki harus dikekang? Ataukah dibebaskan berzina dengan wanita mana saja yang disukainya?

3. Kondisi khusus, salah satunya ketika istri mandul tetapi suami menginginkan keturunan. Apakah lelaki itu harus menceraikan istrinya dan menikahi wanita lain demi memenuhi keinginan fitrahnya untuk memiliki keturunan?

1. tidak seimbang dalam hal apa? probabilitas anak terlahir laki-laki : perempuan selalu 50:50; belajarlah genetika!
2. berarti kalau yang loyo lelakinya, boleh dong poliandri..
3. berarti kalau suami yang mandul, boleh dong poliandri

SEGOROWEDI wrote:

Ibnu Sabil wrote:“Dan jika kamu khawatir tidak dapat berbuat adil
terhadap anak-anak atau perempuan yatim (jika
kamu mengawininya), maka kawinlah dengan
perempuan lain yang menyenangkan hatimu; dua,
tiga, atau empat. Jika kamu khawatir tidak dapat
berbuat adil (terhadap istri yang terbilang), maka
kawinilah seorang saja, atau ambillah budak
perempuan kamu. Demikian ini agar kamu lebih
dekat untuk tidak berbuat aniaya” (QS. Annisa: 3)

- gak dapat adil jika mengawini anak/perempuan yatim, kok malah disuruh poligam dengan 2-4 perempuan lain??
- kalau khawatir gak adil berbini 4, kawini 1 saja
- 1 dan 2 kontradiktif

[10] Dan jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (apabila kamu menikahinya)[11], maka nikahilah perempuan (lain) yang kamu senangi[12]: dua, tiga atau empat[13]. Tetapi jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil[14], maka (nikahilah) seorang saja[15], atau hamba sahaya perempuan yang kamu miliki[16]. Yang demikian itu[17] lebih dekat agar kamu tidak berbuat zalim.

Kamu tidak bisa ambil kesimpulan jika belum tahu tafsirnya. Silakan baca dulu tafsir dari ayat diatas saya sudah tandain dengan angka yang dimerahin...

[10] Imam Bukhari meriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu 'anha, bahwa ada seseorang yang memiliki seorang anak yatim perempuan, lalu laki-laki itu menikahinya, dan ia memiliki seranting kurma, sehingga ia menahan wanita itu karenanya, sedangkan dalam dirinya tidak ada rasa suka terhadap si wanita, maka turunlah ayat, "Wa in khiftum allaa tuqsithuu fil yataamaa." Saya kira (yakni menurut Hisyam bin Yusuf seorang rawi), "Si yatim ini adalah sekutunya dalam ranting kurma itu dan dalam hartanya."
[11] Misalnya tidak memberikan mereka mahar seperti halnya wanita-wanita yang lain.

[12] Yang sesuai dengan pilihanmu, misalnya baik dalam beragama, berharta, cantik, berkedudukan dan bernasab serta sifat-sifat lain yang mendorong untuk menikahinya, namun yang utama adalah mencari yang baik agamanya (shalihah) sebagaimana yang disarankan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Dalam ayat ini diterangkan bahwa sepatutnya seseorang memilih calon istri yang tepat sebelum menikah, bahkan syari' (penetap syari'at) membolehkannya untuk melihat wanita yang hendak dinikahi agar ia betul-betul matang dalam memilih.

[13] Jangan lebih dari empat.

[14] Berlaku adil di sini adalah perlakuan yang adil dalam memenuhi kebutuhan istri seperti dalam hal pakaian, tempat, giliran dan lain-lain yang bersifat lahiriyah.

[15] Islam memperbolehkan poligami dengan syarat dirinya bisa berlaku adil dan sanggup memenuhi hak istri yang lain. sebelum turun ayat ini poligami sudah ada, dan pernah pula dijalankan oleh para nabi sebelum Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Dalam ayat ini diterangkan bahwa batas poligami hanya sampai empat wanita saja.

[16] Karena mereka tidak memiliki hak yang sama dengan istri sehingga tidak wajib adil, seperti dalam hal giliran.

[17] Menikahi wanita sampai empat (tidak lebih), atau satu saja atau dengan budak wanita.
Apakah anda sudah membaca tuntas tafsir dari ayat diatas...silakan jika kurang jelas jangan sungkan untuk bertanya.

SW wrote:sayaratnya kan cuman: jangan khawatir
jadi poligami itu hanya bagi para laki-laki penakut

Kekhawatiran melaksanakan kata adil diatas harus dilihat dari aspek apa saja yang terkait dalam kata adil diatas.

Apakah ada laki-laki yang mampu untuk bersikap adil secara lahir yang bisa dilakukan oleh manusia yaitu perhatian, bimbingan, pelayanan, kebutuhan. Bukan keadilan dalam cinta, kasih sayang dan jima’ [seks] yang itu semua kembali kepada minat hati.
Apabila sudah bisa dan sanggup dengan definisi diatas ya silakan....

Ibnu Sabil wrote:1. Tidak seimbangnya jumlah wanita layak nikah dan lelaki layak nikah. Apakah wanita yang tidak juga menikah akan dibiarkan saja tanpa kehadiran laki-laki seumur hidupnya? Ataukah dibiarkan menjadi simpanan gelap yang haram hukumnya?

2. Masa kesuburan yang berbeda antara lelaki dan wanita, bisa mencapai 20 tahun. Sedangkan lelaki pada dasarnya memiliki keinginan menjalakan tugas fitrah, sedang karena usia atau penyakit wanita terkadang sudah tidak menginginkannya lagi. Juga, dengan masa 20 tahun itu, laki-laki masih memiliki kesempatan untuk menambah keturunannya. Lalu apakah lelaki harus dikekang? Ataukah dibebaskan berzina dengan wanita mana saja yang disukainya?

3. Kondisi khusus, salah satunya ketika istri mandul tetapi suami menginginkan keturunan. Apakah lelaki itu harus menceraikan istrinya dan menikahi wanita lain demi memenuhi keinginan fitrahnya untuk memiliki keturunan?

SW wrote:1. tidak seimbang dalam hal apa? probabilitas anak terlahir laki-laki : perempuan selalu 50:50; belajarlah genetika!
2. berarti kalau yang loyo lelakinya, boleh dong poliandri..
3. berarti kalau suami yang mandul, boleh dong poliandri

Untuk yang ini......tanggapan menyusul

Ibnu Sabil wrote:

SEGOROWEDI wrote:

Ibnu Sabil wrote:“Dan jika kamu khawatir tidak dapat berbuat adil
terhadap anak-anak atau perempuan yatim (jika
kamu mengawininya), maka kawinlah dengan
perempuan lain yang menyenangkan hatimu; dua,
tiga, atau empat. Jika kamu khawatir tidak dapat
berbuat adil (terhadap istri yang terbilang), maka
kawinilah seorang saja, atau ambillah budak
perempuan kamu. Demikian ini agar kamu lebih
dekat untuk tidak berbuat aniaya” (QS. Annisa: 3)

- gak dapat adil jika mengawini anak/perempuan yatim, kok malah disuruh poligam dengan 2-4 perempuan lain??
- kalau khawatir gak adil berbini 4, kawini 1 saja
- 1 dan 2 kontradiktif

[10] Dan jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (apabila kamu menikahinya)[11], maka nikahilah perempuan (lain) yang kamu senangi[12]: dua, tiga atau empat[13]. Tetapi jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil[14], maka (nikahilah) seorang saja[15], atau hamba sahaya perempuan yang kamu miliki[16]. Yang demikian itu[17] lebih dekat agar kamu tidak berbuat zalim.

Kamu tidak bisa ambil kesimpulan jika belum tahu tafsirnya. Silakan baca dulu tafsir dari ayat diatas saya sudah tandain dengan angka yang dimerahin...

[10] Imam Bukhari meriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu 'anha, bahwa ada seseorang yang memiliki seorang anak yatim perempuan, lalu laki-laki itu menikahinya, dan ia memiliki seranting kurma, sehingga ia menahan wanita itu karenanya, sedangkan dalam dirinya tidak ada rasa suka terhadap si wanita, maka turunlah ayat, "Wa in khiftum allaa tuqsithuu fil yataamaa." Saya kira (yakni menurut Hisyam bin Yusuf seorang rawi), "Si yatim ini adalah sekutunya dalam ranting kurma itu dan dalam hartanya."
[11] Misalnya tidak memberikan mereka mahar seperti halnya wanita-wanita yang lain.

[12] Yang sesuai dengan pilihanmu, misalnya baik dalam beragama, berharta, cantik, berkedudukan dan bernasab serta sifat-sifat lain yang mendorong untuk menikahinya, namun yang utama adalah mencari yang baik agamanya (shalihah) sebagaimana yang disarankan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Dalam ayat ini diterangkan bahwa sepatutnya seseorang memilih calon istri yang tepat sebelum menikah, bahkan syari' (penetap syari'at) membolehkannya untuk melihat wanita yang hendak dinikahi agar ia betul-betul matang dalam memilih.

[13] Jangan lebih dari empat.

[14] Berlaku adil di sini adalah perlakuan yang adil dalam memenuhi kebutuhan istri seperti dalam hal pakaian, tempat, giliran dan lain-lain yang bersifat lahiriyah.

[15] Islam memperbolehkan poligami dengan syarat dirinya bisa berlaku adil dan sanggup memenuhi hak istri yang lain. sebelum turun ayat ini poligami sudah ada, dan pernah pula dijalankan oleh para nabi sebelum Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Dalam ayat ini diterangkan bahwa batas poligami hanya sampai empat wanita saja.

[16] Karena mereka tidak memiliki hak yang sama dengan istri sehingga tidak wajib adil, seperti dalam hal giliran.

[17] Menikahi wanita sampai empat (tidak lebih), atau satu saja atau dengan budak wanita.
Apakah anda sudah membaca tuntas tafsir dari ayat diatas...silakan jika kurang jelas jangan sungkan untuk bertanya.

SW wrote:sayaratnya kan cuman: jangan khawatir
jadi poligami itu hanya bagi para laki-laki penakut

Kekhawatiran melaksanakan kata adil diatas harus dilihat dari aspek apa saja yang terkait dalam kata adil diatas.

Apakah ada laki-laki yang mampu untuk bersikap adil secara lahir yang bisa dilakukan oleh manusia yaitu perhatian, bimbingan, pelayanan, kebutuhan. Bukan keadilan dalam cinta, kasih sayang dan jima’ [seks] yang itu semua kembali kepada minat hati.
Apabila sudah bisa dan sanggup dengan definisi diatas ya silakan....

- bantah aja tafsir saya..!
- siapa yang mengukur 'keadilan'nya? poligini hanya bagi laki-laki penakut/pengecut (itu pesan alloh-mu)

SEGOROWEDI wrote:

aajawas25 wrote:sodara Cain bingung, sebab dia tidak punya hukum waris.

hayo Cain, buka yang lebar kitab mu.

jika sodara Cain punya  4 bapak, (a, b c, d)
sodara Cain anak siapa?
seperti yang sering sodara sebut "Yusuf anak Yaqub"

maksudmu secara biologis?
tes DNA

pun kalau tidak tahu anak biologis siapa
kan justeru lebi bagus karena semua 4 bapak pasti mengasihi setiap anak
beda dengan 1 bapak 4 ibu; setiap ibu potensial hanya mengasihi anak biologisnya sendiri
maka kisah malang anak tiri yang dizolimi ibu tiri laris manis difilmkan untuk menguras air mata..

kamu setuju ya dengan poliandri.

aajawas25 wrote:

SEGOROWEDI wrote:

aajawas25 wrote:sodara Cain bingung, sebab dia tidak punya hukum waris.

hayo Cain, buka yang lebar kitab mu.

jika sodara Cain punya  4 bapak, (a, b c, d)
sodara Cain anak siapa?
seperti yang sering sodara sebut "Yusuf anak Yaqub"

maksudmu secara biologis?
tes DNA

pun kalau tidak tahu anak biologis siapa
kan justeru lebi bagus karena semua 4 bapak pasti mengasihi setiap anak
beda dengan 1 bapak 4 ibu; setiap ibu potensial hanya mengasihi anak biologisnya sendiri
maka kisah malang anak tiri yang dizolimi ibu tiri laris manis difilmkan untuk menguras air mata..

kamu setuju ya dengan poliandri.

bukan soal saya setuju..
tetapi poliandri lebih baik dari konsep poligami alloh-mu

SEGOROWEDI wrote:

aajawas25 wrote:

SEGOROWEDI wrote:

aajawas25 wrote:sodara Cain bingung, sebab dia tidak punya hukum waris.

hayo Cain, buka yang lebar kitab mu.

jika sodara Cain punya  4 bapak, (a, b c, d)
sodara Cain anak siapa?
seperti yang sering sodara sebut "Yusuf anak Yaqub"

maksudmu secara biologis?
tes DNA

pun kalau tidak tahu anak biologis siapa
kan justeru lebi bagus karena semua 4 bapak pasti mengasihi setiap anak
beda dengan 1 bapak 4 ibu; setiap ibu potensial hanya mengasihi anak biologisnya sendiri
maka kisah malang anak tiri yang dizolimi ibu tiri laris manis difilmkan untuk menguras air mata..

kamu setuju ya dengan poliandri.

bukan soal saya setuju..
tetapi poliandri lebih baik dari konsep poligami alloh-mu

poliandri kamu tidak setuju. jangan dibahas lagi. (kita sama2 tidak setuju).
poligami.... kamu setuju apa tidak?

meski saya tidak setuju poliandri..
saya bisa dan telah menunjukkan bahwa poliandri lebih baik dari konsep poligaminya allohmu..
dengan posisi saya seperti itu, kenapa masih tanya saya setuju poligami/tidak..
tapedeh..

SEGOROWEDI wrote:

meski saya tidak setuju poliandri..
saya bisa dan telah menunjukkan bahwa poliandri lebih baik dari konsep poligaminya allohmu..
dengan posisi saya seperti itu, kenapa masih tanya saya setuju poligami/tidak..
tapedeh..

bukti kamu faham konsep poligami islam apa? jabarkan dong pemahaman kamu, kita uji, apa benar sudah komprehensip.
trus konsep poliandri menurut kamu itu bagaimana?

ya bawa kemari, baiknya poligami islam
dibanding poliandri!!

sudah ada beberapa poin, mis..
- 4 bapak siaga vs 1 bapak siaga
- 4 bapak menyayangi setiap anak vs si ibu yang hanya menyayangi anak sendiri
- 1 bapak suruh nulari aids 4 isteri atau lebih
- income 4 bapak untuk 1 isteri vs income 1 bapak untuk 4 isteri

SEGOROWEDI wrote:
ya bawa kemari, baiknya poligami islam
dibanding poliandri!!

sudah ada beberapa poin, mis..
- 4 bapak siaga vs 1 bapak siaga
- 4 bapak menyayangi setiap anak vs si ibu yang hanya menyayangi anak sendiri
- 1 bapak suruh nulari aids 4 isteri atau lebih
- income 4 bapak untuk 1 isteri vs income 1 bapak untuk 4 isteri

koq saya yang harus bawa konsep poligami islam .
kamu wrote "saya bisa dan telah menunjukkan bahwa poliandri lebih baik dari konsep poligaminya allohmu"
jika kamu telah berkesimpulan lebih baik, otomatis kamu telah faham konsep poligami islam.
coba jabarkan disini pemahaman kamu tentang konsep poligami islam sehingga kamu berkesimpulan tersebut.

SEGOROWEDI wrote:
ya bawa kemari, baiknya poligami islam
dibanding poliandri!!

sudah ada beberapa poin, mis..
- 4 bapak siaga vs 1 bapak siaga
- 4 bapak menyayangi setiap anak vs si ibu yang hanya menyayangi anak sendiri
- 1 bapak suruh nulari aids 4 isteri atau lebih
- income 4 bapak untuk 1 isteri vs income 1 bapak untuk 4 isteri

yang ini kamu bilang konsep????? pantes saja....
- sewa body guard, 10 bisa koq
- tergantung cara manyayanginya juga. kalo salah, walaupun banyak tidak baik juga. (siapa bilang ibu tidak bisa menyayangi anak tiri? punya pengalaman pribadi ya?)
- satu ibu menulari 4 bapak.
- mendapat income dengan melanggar hukum agama, merampok juga bisa.

aajawas25 wrote:koq saya yang harus bawa konsep poligami islam .
kamu wrote "saya bisa dan telah menunjukkan bahwa poliandri lebih baik dari konsep poligaminya allohmu"
jika kamu telah berkesimpulan lebih baik, otomatis kamu telah faham konsep poligami islam.
coba jabarkan disini pemahaman kamu tentang konsep poligami islam sehingga kamu berkesimpulan tersebut.

konsepnya:
laki-laki harus punya 4 isteri. kecuali kali-laki penakut

SEGOROWEDI wrote:

aajawas25 wrote:koq saya yang harus bawa konsep poligami islam .
kamu wrote "saya bisa dan telah menunjukkan bahwa poliandri lebih baik dari konsep poligaminya allohmu"
jika kamu telah berkesimpulan lebih baik, otomatis kamu telah faham konsep poligami islam.
coba jabarkan disini pemahaman kamu tentang konsep poligami islam sehingga kamu berkesimpulan tersebut.

konsepnya:
laki-laki harus punya 4 isteri. kecuali kali-laki penakut

jika begitu kamu menafsirkan An-Nisa` 3 dan kamu bilang sudah faham konsep poligami islam hanya dari An-Nisa` 3.

MANTAB, saya hanya bisa bilang WOW.

kamu memang debater tak tertandingi

silakan gugurkann tafsir saya!!

aajawas25 wrote:yang ini kamu bilang konsep????? pantes saja....
- sewa body guard, 10 bisa koq
- tergantung cara manyayanginya juga. kalo salah, walaupun banyak tidak baik juga. (siapa bilang ibu tidak bisa menyayangi anak tiri? punya pengalaman pribadi ya?)
- satu ibu menulari 4 bapak.
- mendapat income dengan melanggar hukum agama, merampok juga bisa.

- tanpa preman, lebih baik
- sayang kok salah.. intinya: disayang 4 bapak vs dibenci ibu tiri
- bapak siaga, gak mau menulari.. masih ada 3 bapak lain
- harus standard: sama-sama halal dan 10 juta/suami; 40 juta untuk 1 isteri vs 10 juta untuk 4 isteri

SEGOROWEDI wrote:
silakan gugurkann tafsir saya!!

kamu pelawak ya. LOL

gak ngerti tafsir, cara menafsirkan, udah bilang ini tafsir saya.

seperti anak yang belum bisa berdiri udah bisa berlari.

Dan jika kamu khawatir tidak dapat berbuat adil
terhadap anak-anak atau perempuan yatim (jika
kamu mengawininya), maka kawinlah dengan
perempuan lain yang menyenangkan hatimu; dua,
tiga, atau empat.

tuh..
khawatir gak dapat adil kalau mengawini si yatim
malah disuruh poligami, ngawini 2-4 perempuan lain

SEGOROWEDI wrote:

Ibnu Sabil wrote:

SEGOROWEDI wrote:

Ibnu Sabil wrote:“Dan jika kamu khawatir tidak dapat berbuat adil
terhadap anak-anak atau perempuan yatim (jika
kamu mengawininya), maka kawinlah dengan
perempuan lain yang menyenangkan hatimu; dua,
tiga, atau empat. Jika kamu khawatir tidak dapat
berbuat adil (terhadap istri yang terbilang), maka
kawinilah seorang saja, atau ambillah budak
perempuan kamu. Demikian ini agar kamu lebih
dekat untuk tidak berbuat aniaya” (QS. Annisa: 3)

- gak dapat adil jika mengawini anak/perempuan yatim, kok malah disuruh poligam dengan 2-4 perempuan lain??
- kalau khawatir gak adil berbini 4, kawini 1 saja
- 1 dan 2 kontradiktif

[10] Dan jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (apabila kamu menikahinya)[11], maka nikahilah perempuan (lain) yang kamu senangi[12]: dua, tiga atau empat[13]. Tetapi jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil[14], maka (nikahilah) seorang saja[15], atau hamba sahaya perempuan yang kamu miliki[16]. Yang demikian itu[17] lebih dekat agar kamu tidak berbuat zalim.

Kamu tidak bisa ambil kesimpulan jika belum tahu tafsirnya. Silakan baca dulu tafsir dari ayat diatas saya sudah tandain dengan angka yang dimerahin...

[10] Imam Bukhari meriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu 'anha, bahwa ada seseorang yang memiliki seorang anak yatim perempuan, lalu laki-laki itu menikahinya, dan ia memiliki seranting kurma, sehingga ia menahan wanita itu karenanya, sedangkan dalam dirinya tidak ada rasa suka terhadap si wanita, maka turunlah ayat, "Wa in khiftum allaa tuqsithuu fil yataamaa." Saya kira (yakni menurut Hisyam bin Yusuf seorang rawi), "Si yatim ini adalah sekutunya dalam ranting kurma itu dan dalam hartanya."
[11] Misalnya tidak memberikan mereka mahar seperti halnya wanita-wanita yang lain.

[12] Yang sesuai dengan pilihanmu, misalnya baik dalam beragama, berharta, cantik, berkedudukan dan bernasab serta sifat-sifat lain yang mendorong untuk menikahinya, namun yang utama adalah mencari yang baik agamanya (shalihah) sebagaimana yang disarankan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Dalam ayat ini diterangkan bahwa sepatutnya seseorang memilih calon istri yang tepat sebelum menikah, bahkan syari' (penetap syari'at) membolehkannya untuk melihat wanita yang hendak dinikahi agar ia betul-betul matang dalam memilih.

[13] Jangan lebih dari empat.

[14] Berlaku adil di sini adalah perlakuan yang adil dalam memenuhi kebutuhan istri seperti dalam hal pakaian, tempat, giliran dan lain-lain yang bersifat lahiriyah.

[15] Islam memperbolehkan poligami dengan syarat dirinya bisa berlaku adil dan sanggup memenuhi hak istri yang lain. sebelum turun ayat ini poligami sudah ada, dan pernah pula dijalankan oleh para nabi sebelum Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Dalam ayat ini diterangkan bahwa batas poligami hanya sampai empat wanita saja.

[16] Karena mereka tidak memiliki hak yang sama dengan istri sehingga tidak wajib adil, seperti dalam hal giliran.

[17] Menikahi wanita sampai empat (tidak lebih), atau satu saja atau dengan budak wanita.
Apakah anda sudah membaca tuntas tafsir dari ayat diatas...silakan jika kurang jelas jangan sungkan untuk bertanya.

SW wrote:sayaratnya kan cuman: jangan khawatir
jadi poligami itu hanya bagi para laki-laki penakut

Kekhawatiran melaksanakan kata adil diatas harus dilihat dari aspek apa saja yang terkait dalam kata adil diatas.

Apakah ada laki-laki yang mampu untuk bersikap adil secara lahir yang bisa dilakukan oleh manusia yaitu perhatian, bimbingan, pelayanan, kebutuhan. Bukan keadilan dalam cinta, kasih sayang dan jima’ [seks] yang itu semua kembali kepada minat hati.
Apabila sudah bisa dan sanggup dengan definisi diatas ya silakan....

- bantah aja tafsir saya..!
- siapa yang mengukur 'keadilan'nya? poligini hanya bagi laki-laki penakut/pengecut (itu pesan alloh-mu)

Wedi tafsir mana?
Kamu tuh tahu apa mengenai tafsir.....bikin tafsir seenak jidat saja.
Kamu fahami dulu tafsir dari annisa yang kamu minta...jika sudah faham baru kita lanjut..!

lha kamu kan punya otak? apa gak boleh nafsir..
kalau orang lain boleh nafsir, kenapa kamu tidak??

btw. saya malah tidak menafsir
tetapi nenunjukkan fakta yang tertulis

Dan jika kamu khawatir tidak dapat berbuat adil
terhadap anak-anak atau perempuan yatim (jika
kamu mengawininya), maka kawinlah dengan
perempuan lain yang menyenangkan hatimu; dua,
tiga, atau empat

khawatir tidak dapat adil terhadap si yatim yang dikawininya
oleh alloh malah disuruh poligami dengan 2-4 perempuan lain

SEGOROWEDI wrote:
lha kamu kan punya otak? apa gak boleh nafsir..
kalau orang lain boleh nafsir, kenapa kamu tidak??

btw. saya malah tidak menafsir
tetapi nenunjukkan fakta yang tertulis

Dan jika kamu khawatir tidak dapat berbuat adil
terhadap anak-anak atau perempuan yatim (jika
kamu mengawininya), maka kawinlah dengan
perempuan lain yang menyenangkan hatimu; dua,
tiga, atau empat

khawatir tidak dapat adil terhadap si yatim yang dikawininya
oleh alloh malah disuruh poligami dengan 2-4 perempuan lain

Justru jika dilihat dari tafsir diatas terlihat rangkaian yang sangat jelas lengkap sehingga saya sangat memahami jika ada resiko dari poligami tsb.

Jika hanya membaca ayat secara utuh tanpa ada tafsir memungkinkan adanya kesalahan penafsiran dan persepsi dalam memaknainya. Memahami ayat al qur'an harus disertakan tafsirannya, untuk memahaminya dibutuhkan akal fikiran dan hati yang bersih agar bisa mencerna maknanya.

Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah balig) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa yang besar. (QS. Annisa: 2)

Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. (QS. Annisa: 3)

kalau liat ayat sebelumnya .... yang jadi fokus di kedua ayat itu tentang poligami atau tentang sikap kita pada anak yatim sih ??

Ibnu Sabil wrote:

SEGOROWEDI wrote:
lha kamu kan punya otak? apa gak boleh nafsir..
kalau orang lain boleh nafsir, kenapa kamu tidak??

btw. saya malah tidak menafsir
tetapi nenunjukkan fakta yang tertulis

Dan jika kamu khawatir tidak dapat berbuat adil
terhadap anak-anak atau perempuan yatim (jika
kamu mengawininya), maka kawinlah dengan
perempuan lain yang menyenangkan hatimu; dua,
tiga, atau empat

khawatir tidak dapat adil terhadap si yatim yang dikawininya
oleh alloh malah disuruh poligami dengan 2-4 perempuan lain

Justru jika dilihat dari tafsir diatas terlihat rangkaian yang sangat jelas lengkap sehingga saya sangat memahami jika ada resiko dari poligami tsb.

Jika hanya membaca ayat secara utuh tanpa ada tafsir memungkinkan adanya kesalahan penafsiran dan persepsi dalam memaknainya. Memahami ayat al qur'an harus disertakan tafsirannya, untuk memahaminya dibutuhkan akal fikiran dan hati yang bersih agar bisa mencerna maknanya.

resiko apa? gak adil?
di depan gak adil pada perempuan yatim yang dikawini malah disuruh poligami

dee-nee wrote:Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah balig) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa yang besar. (QS. Annisa: 2)

Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. (QS. Annisa: 3)

kalau liat ayat sebelumnya .... yang jadi fokus di kedua ayat itu tentang poligami atau tentang sikap kita pada anak yatim sih ??

- yang atas: sikap
- yang bawah: poligami
perhatikan yang merah: gak adilpun malah disuruh poligami..
jadi monogami hanya bagi para penakut

SEGOROWEDI wrote:

dee-nee wrote:Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah balig) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa yang besar. (QS. Annisa: 2)

Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. (QS. Annisa: 3)

kalau liat ayat sebelumnya .... yang jadi fokus di kedua ayat itu tentang poligami atau tentang sikap kita pada anak yatim sih ??

- yang atas: sikap
- yang bawah: poligami
perhatikan yang merah: gak adilpun malah disuruh poligami..
jadi monogami hanya bagi para penakut

mungkin begitu pula cara kamu membaca kitabmu. sama dengan cara kamu membaca annisa;3.
tapi gak papa juga. saya salut dengan kamu yang sangat teguh pendiriannya.
menurut kamu mengapa sampai ada kata budak segala?