Saat Sayyidina Ali Telat Subuh Berjamaah
Halaman 2 dari 2 • Share
Halaman 2 dari 2 • 1, 2
Saat Sayyidina Ali Telat Subuh Berjamaah
First topic message reminder :
http://jejakhikmah.blogspot.com/2012/04/saat-sayyidina-ali-telat-subuh.html
Saat Sayyidina Ali Telat Subuh Berjamaah
Dini hari itu Ali bin ABi Thalib bergegas bangun untuk mengerjakan shalat Subuh berjamaah di masjid bersama Rasulullah. Rasulullah tentulah sudah berada di sana. Rasanya, hampir tidak pernah Rasulullah keduluan orang lain dalam berbuat kebaikan. Tidak ada yang istimewa karena memang itulah aktivitas yang sempurna untuk memulai hari, dan bertahun-tahun lamanya Ali bin Abi Thalib sudah sangat terbiasa.
Namun belumlah begitu banyak melangkah, di jalan menuju masjid, di hadapannya ada sesosok orang. Ali mengenalinya sebagai seorang kakek tua yang beragama Yahudi. Kakek tua itu melangkahkan kakinya teramat pelan sekali. Itu mungkin karena usianya yang telah lanjut. Tampak sekali ia sangat berhati-hati menyusuri jalan.
Ali sebenarnya sangat tergesa-gesa. Ia tidak ingin tertinggal mengerjakan shalat tahyatul masjid dan qabliyah Subuh sebelum melaksanakan shalat Subuh berjamaah bersama Rasulullah dan para sahabat lainnya.
Ali paham benar bahwa Rasulullah mengajarkan supaya setiap umat muslim menghormati orang tua. Siapapun itu dan apapun agamanya. Maka, Ali pun terpaksa berjalan di belakang kakek itu. Tapi apa daya, si kakek berjalan amat lamban, dan karena itu pulalah langkah Ali jadi melambat. Kakek itu lemah sekali, dan Ali tidak sampai hati untuk mendahuluinya. Ia khawatir kalau-kalau kakek Yahudi itu terjatuh atau kena celaka.
Setelah sekian lamanya berjalan, akhirnya waktu mendekati masjid, langit sudah mulai terang. Kakek itu melanjutkan perjalanannya, melewati masjid. Ketika memasuki masjid, Ali menyangka shalat Subuh berjamaah sudah usai. Ia bergegas. Ali terkejut sekaligus gembira, Rasulullah dan para sahabat masih rukuk pada rakaat yang kedua. Berarti Ali masih punya kesempatan untuk memperoleh shalat berjamaah. Jika masih bisa menjalankan rukuk bersama, berarti ia masih mendapat satu rakaat shalat berjamaah.
Sesudah Rasulullah mengakhiri shalatnya dengan salam, Umar bin Khattab memberanikan diri untuk bertanya. “Wahai Rasulullah, mengapa hari ini shalat Subuhmu tidak seperti biasanya? Ada apakah gerangan?”
Rasulullah balik bertanya, “Kenapakah, ya Umar? Apa yang berbeda?”
“Kurasa sangat lain, ya Rasulullah. Biasanya engaku rukuk dalam rakaat yang kedua tidak sepanjang pagi ini. Tapi tadi itu engkau rukuk lama sekali. Kenapa?”
Rasulullah menjawab, “Aku juga tidak tahu. Hanya tadi, pada saat aku sedang rukuk dalam rakaat yang kedua, Malaikat Jibril tiba-tiba saja turun lalu menekan punggungku sehingga aku tidak dapat bangun iktidal. Dan itu berlangsung lama, seperti yang kau ketahui juga.”
Umar makin heran. “Mengapa Jibril berbuat seperti itu, ya Rasulullah?”
Nabi berkata, “Aku juga belum tahu. Jibril belum menceritakannya kepadaku.”
Dengan perkenaan Allah, beberapa waktu kemudian Malaikat Jibril pun turun. Ia berkata kepada Nabi saw., “Muhammad, aku tadi diperintahkan oleh Allah untuk menekan punggungmu dalam rakaat yang kedua. Sengaja agar Ali mendapatkan kesempatan shalat berjamaah denganmu, karena Allah sangat suka kepadanya bahwa ia telah menjalani ajaran agamaNya secara bertanggung jawab. Ali menghormati seorang kakek tua Yahudi. Dari pegnhormatannya itu sampai ia terpaksa berjalan pelan sekali karena kakek itupun berjalan pelan pula. Jika punggungmu tidak kutekan tadi, pasti Ali akan terlambat dan tidak akan memperoleh peluang untuk mengerjakan shalat Subuh berjamaah denganmu hari ini.”
Mendengar penjelasan Jibril itu, mengertilah kini Rasulullah. Beliau sangat menyukai perbuatan Ali karena apa yang dilakukannya itu tentunya menunjukkan betapa tinggi penghormatan umat Islam kepada orang lain. Satu hal lagi, Ali tidak pernah ingin bersengaja terlambat atau meninggalkan amalan shalat berjamaah. Rasulullah menjelaskan kabar itu kepada para sahabat.
http://jejakhikmah.blogspot.com/2012/04/saat-sayyidina-ali-telat-subuh.html
Saat Sayyidina Ali Telat Subuh Berjamaah
Dini hari itu Ali bin ABi Thalib bergegas bangun untuk mengerjakan shalat Subuh berjamaah di masjid bersama Rasulullah. Rasulullah tentulah sudah berada di sana. Rasanya, hampir tidak pernah Rasulullah keduluan orang lain dalam berbuat kebaikan. Tidak ada yang istimewa karena memang itulah aktivitas yang sempurna untuk memulai hari, dan bertahun-tahun lamanya Ali bin Abi Thalib sudah sangat terbiasa.
Namun belumlah begitu banyak melangkah, di jalan menuju masjid, di hadapannya ada sesosok orang. Ali mengenalinya sebagai seorang kakek tua yang beragama Yahudi. Kakek tua itu melangkahkan kakinya teramat pelan sekali. Itu mungkin karena usianya yang telah lanjut. Tampak sekali ia sangat berhati-hati menyusuri jalan.
Ali sebenarnya sangat tergesa-gesa. Ia tidak ingin tertinggal mengerjakan shalat tahyatul masjid dan qabliyah Subuh sebelum melaksanakan shalat Subuh berjamaah bersama Rasulullah dan para sahabat lainnya.
Ali paham benar bahwa Rasulullah mengajarkan supaya setiap umat muslim menghormati orang tua. Siapapun itu dan apapun agamanya. Maka, Ali pun terpaksa berjalan di belakang kakek itu. Tapi apa daya, si kakek berjalan amat lamban, dan karena itu pulalah langkah Ali jadi melambat. Kakek itu lemah sekali, dan Ali tidak sampai hati untuk mendahuluinya. Ia khawatir kalau-kalau kakek Yahudi itu terjatuh atau kena celaka.
Setelah sekian lamanya berjalan, akhirnya waktu mendekati masjid, langit sudah mulai terang. Kakek itu melanjutkan perjalanannya, melewati masjid. Ketika memasuki masjid, Ali menyangka shalat Subuh berjamaah sudah usai. Ia bergegas. Ali terkejut sekaligus gembira, Rasulullah dan para sahabat masih rukuk pada rakaat yang kedua. Berarti Ali masih punya kesempatan untuk memperoleh shalat berjamaah. Jika masih bisa menjalankan rukuk bersama, berarti ia masih mendapat satu rakaat shalat berjamaah.
Sesudah Rasulullah mengakhiri shalatnya dengan salam, Umar bin Khattab memberanikan diri untuk bertanya. “Wahai Rasulullah, mengapa hari ini shalat Subuhmu tidak seperti biasanya? Ada apakah gerangan?”
Rasulullah balik bertanya, “Kenapakah, ya Umar? Apa yang berbeda?”
“Kurasa sangat lain, ya Rasulullah. Biasanya engaku rukuk dalam rakaat yang kedua tidak sepanjang pagi ini. Tapi tadi itu engkau rukuk lama sekali. Kenapa?”
Rasulullah menjawab, “Aku juga tidak tahu. Hanya tadi, pada saat aku sedang rukuk dalam rakaat yang kedua, Malaikat Jibril tiba-tiba saja turun lalu menekan punggungku sehingga aku tidak dapat bangun iktidal. Dan itu berlangsung lama, seperti yang kau ketahui juga.”
Umar makin heran. “Mengapa Jibril berbuat seperti itu, ya Rasulullah?”
Nabi berkata, “Aku juga belum tahu. Jibril belum menceritakannya kepadaku.”
Dengan perkenaan Allah, beberapa waktu kemudian Malaikat Jibril pun turun. Ia berkata kepada Nabi saw., “Muhammad, aku tadi diperintahkan oleh Allah untuk menekan punggungmu dalam rakaat yang kedua. Sengaja agar Ali mendapatkan kesempatan shalat berjamaah denganmu, karena Allah sangat suka kepadanya bahwa ia telah menjalani ajaran agamaNya secara bertanggung jawab. Ali menghormati seorang kakek tua Yahudi. Dari pegnhormatannya itu sampai ia terpaksa berjalan pelan sekali karena kakek itupun berjalan pelan pula. Jika punggungmu tidak kutekan tadi, pasti Ali akan terlambat dan tidak akan memperoleh peluang untuk mengerjakan shalat Subuh berjamaah denganmu hari ini.”
Mendengar penjelasan Jibril itu, mengertilah kini Rasulullah. Beliau sangat menyukai perbuatan Ali karena apa yang dilakukannya itu tentunya menunjukkan betapa tinggi penghormatan umat Islam kepada orang lain. Satu hal lagi, Ali tidak pernah ingin bersengaja terlambat atau meninggalkan amalan shalat berjamaah. Rasulullah menjelaskan kabar itu kepada para sahabat.
F-22- LETNAN SATU
-
Posts : 2414
Kepercayaan : Protestan
Location : Indonesia
Join date : 02.11.12
Reputation : 28
Re: Saat Sayyidina Ali Telat Subuh Berjamaah
Klo cuma lewat didepan org sholat, apa menggangu? tanpa suara sedikitpun.abu hanan wrote:orang yang lewat tuh apa gak liat kalow didepan (yang akan dilalui akan DIJADIKAN tempat sujud?
kalo org tsb tetap berusaha lewat=>yah berarti orangnyah gak liat dan atow gak peduli..disini artinyah dia gak hormati orang yang sholat..
dalam hal "mengganggu" jelas ada perbedaan bahwa orang yang lewat pun gak bisa dibandingkan dengan tangisan bayi..
Ketika anda sholat, anda lg berhubungan dgn Tuhankan, bukan lagi jaga lalu lintas? lalu kenapa gak boleh lewat ?
Guest- Tamu
Re: Saat Sayyidina Ali Telat Subuh Berjamaah
tidak mengganggu?bahkan bisa merusak kesucian sholat.emban wrote:Klo cuma lewat didepan org sholat, apa menggangu? tanpa suara sedikitpun.
Ketika anda sholat, anda lg berhubungan dgn Tuhankan, bukan lagi jaga lalu lintas? lalu kenapa gak boleh lewat ?
ada kemungkinan ;
1.dia menginjak tempat sujud dan kaki/alas kaki menempel benda najis maka sholat batal..
2.dia berpotensi merusak fokus yang sholat..bayangin ajah kalow dia lewat sambil k****t tanpa swara..
kemudian,ketika dia lewat,bukankah juga bisa lewat di belakang orang sholat?
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Saat Sayyidina Ali Telat Subuh Berjamaah
Alasan anda dibuat buat.
Menujukkan kalo klaim anda kemarin itu cuma omdo.
Menujukkan kalo klaim anda kemarin itu cuma omdo.
Guest- Tamu
Re: Saat Sayyidina Ali Telat Subuh Berjamaah
@atas
menghormati orang lain kan?muslim lagi sholat yah hormati dunk dengan tidak melewati tempat sujud..gimana kalo bandel macam contoh?simpel,yang lewat tuh uda bisa mikir/setan?
menghormati orang lain kan?muslim lagi sholat yah hormati dunk dengan tidak melewati tempat sujud..gimana kalo bandel macam contoh?simpel,yang lewat tuh uda bisa mikir/setan?
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Saat Sayyidina Ali Telat Subuh Berjamaah
aliumar wrote:berarti tujuan rukuk dlm ibadah muhammad saat itu yg dibikin lama tsb bukan utk Allah, tapi utk tujuan lain, yakni utk Ali, agar ia bisa shalat berjamaah.
Masa siy ibadah shalat yg harusnya semua tata cara dilakukan harusnya totalitas hanya utk Allah, bisa teralihkan, jadi utk Ali (agar dia (Ali) bisa ikutan shalat berjamaah)?
Berarti telah terjadi pergeseran nilai ibadah shalat yg tadinya hanya utk Allah semata, kini berubah menjadi krn / untuk Ali, agar dia (Ali) bisa ikutan shalat berjamaah.
kebiasaan kafir, artikel g perlu dbaca, yg penting nafsu tersampaikan :)oglikom wrote:Orang Islam berkoar-koar tentang Tauhid, tetapi dalam prakteknya tetap mencemari NIATANNYA.
baca lagi
tidak tahu sampai diberitahu... berubah niatnya dmana???F22 wrote:Rasulullah menjawab, “Aku juga tidak tahu. Hanya tadi, pada saat aku sedang rukuk dalam rakaat yang kedua, Malaikat Jibril tiba-tiba saja turun lalu menekan punggungku sehingga aku tidak dapat bangun iktidal. Dan itu berlangsung lama, seperti yang kau ketahui juga.”
isaku- KAPTEN
-
Posts : 3590
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 17.09.12
Reputation : 141
Re: Saat Sayyidina Ali Telat Subuh Berjamaah
@ Atas
Kalau pihak yang ditekan tidak tahu, tetapi bagi yang menyuruh menekan punggung Muhammad sehingga ruku lebih lama dari biasanya jelas sangat TAHU. Segala ibadah harus ditujukan kepada Alloh, tetapi ini malah membuat ibadah tersebut menjadi "ANEH" hanya karena seseorang.
Jadi kesimpilannya, demi menghormati seseorang Alloh tidak menghormati NIATAN semua yang pada SHALAT berjamaah.
Coba di cerna dulu sampai akhir cerita di atas, baru terlihat sedikhit pintar.F-22 wrote:
Dengan perkenaan Allah, beberapa waktu kemudian Malaikat Jibril pun turun. Ia berkata kepada Nabi saw., “Muhammad, aku tadi diperintahkan oleh Allah untuk menekan punggungmu dalam rakaat yang kedua. Sengaja agar Ali mendapatkan kesempatan shalat berjamaah denganmu, karena Allah sangat suka kepadanya bahwa ia telah menjalani ajaran agamaNya secara bertanggung jawab. Ali menghormati seorang kakek tua Yahudi. Dari pegnhormatannya itu sampai ia terpaksa berjalan pelan sekali karena kakek itupun berjalan pelan pula. Jika punggungmu tidak kutekan tadi, pasti Ali akan terlambat dan tidak akan memperoleh peluang untuk mengerjakan shalat Subuh berjamaah denganmu hari ini.”
Mendengar penjelasan Jibril itu, mengertilah kini Rasulullah. Beliau sangat menyukai perbuatan Ali karena apa yang dilakukannya itu tentunya menunjukkan betapa tinggi penghormatan umat Islam kepada orang lain. Satu hal lagi, Ali tidak pernah ingin bersengaja terlambat atau meninggalkan amalan shalat berjamaah. Rasulullah menjelaskan kabar itu kepada para sahabat.
Kalau pihak yang ditekan tidak tahu, tetapi bagi yang menyuruh menekan punggung Muhammad sehingga ruku lebih lama dari biasanya jelas sangat TAHU. Segala ibadah harus ditujukan kepada Alloh, tetapi ini malah membuat ibadah tersebut menjadi "ANEH" hanya karena seseorang.
Jadi kesimpilannya, demi menghormati seseorang Alloh tidak menghormati NIATAN semua yang pada SHALAT berjamaah.
oglikom- LETNAN SATU
-
Posts : 2360
Kepercayaan : Lain-lain
Location : sidoarjo
Join date : 05.10.12
Reputation : 17
Re: Saat Sayyidina Ali Telat Subuh Berjamaah
@atas
buka matamu.... yg lagi Shalat emang jibril???
Jibril nekan atas perintah siapa???
Lama2 gw sekolahin jg ente kom. :)
buka matamu.... yg lagi Shalat emang jibril???
Jibril nekan atas perintah siapa???
Lama2 gw sekolahin jg ente kom. :)
isaku- KAPTEN
-
Posts : 3590
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 17.09.12
Reputation : 141
Re: Saat Sayyidina Ali Telat Subuh Berjamaah
Hehehe.....kalau urusan Islam memang harus ada sekolah khusus supaya lebih cepat dhikit pintarnya.isaku wrote:@atas
buka matamu.... yg lagi Shalat emang jibril???
Jibril nekan atas perintah siapa???
Lama2 gw sekolahin jg ente kom. :)
Terus yang memerintahkan shalat siapa dan kepentingan para jamaah yang sedang shalat dikalahkan oleh satu orang, sepertinya yang memerintahkan jibril harus belajar TAUHID dan Ushali.
oglikom- LETNAN SATU
-
Posts : 2360
Kepercayaan : Lain-lain
Location : sidoarjo
Join date : 05.10.12
Reputation : 17
Re: Saat Sayyidina Ali Telat Subuh Berjamaah
nih rayuan atow pujian sih?isaku wrote:@atas
buka matamu.... yg lagi Shalat emang jibril???
Jibril nekan atas perintah siapa???
Lama2 gw sekolahin jg ente kom. :)
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Halaman 2 dari 2 • 1, 2
Similar topics
» melanjutkan makan sahur saat subuh
» CINTA SUBUH 3 : SANG KSATRIA SUBUH - Film Pendek Inspirasi
» SAYYIDINA ALI DAN SEORANG LELAKI TUA
» Menambah lafad sayyidina dalam shlawat
» Menunggu saat-saat genosida berikutnya
» CINTA SUBUH 3 : SANG KSATRIA SUBUH - Film Pendek Inspirasi
» SAYYIDINA ALI DAN SEORANG LELAKI TUA
» Menambah lafad sayyidina dalam shlawat
» Menunggu saat-saat genosida berikutnya
Halaman 2 dari 2
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik