Kathleen Rose, Mualaf yang Meneliti Islam Lebih Dulu Sebelum Masuk

Underground Tauhid–Memutuskan bersyahadat sejak 2009, Kathleen Rose kini berupaya untuk menjadi Muslim seutuhnya. Kepada IfoundIslam.net, gadis Kanada ini menuturkan kisah hidupnya.

Bisakah Anda ceritakan sedikit tentang identitas pribadi dan latar belakang keluarga Anda?

Nama saya Kathleen Rose dan umurku 21 tahun. Sebagian besar dari keluarga saya adalah penganut Kristen Menonit, sedangkan sisanya ateis.

Kapan Anda memutuskan menjadi mualaf?
Saya masuk Islam pada tanggal 7 September 2009.

Bagaimana kehidupan beragama Anda sebelum memeluk Islam?
Saya selalu percaya kepada Tuhan. Saya juga pergi ke gereja sesekali. Meskipun begitu, saya tidak pernah benar-benar merasakan kehadiran Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Saya hanya berdoa ketika dilanda kecemasan atau di saat-saat kacau saja. Di luar itu, hampir tidak ada sama sekali.

Seperti apa kesan Anda tentang Islam sebelumnya?
Dari kecil hingga dewasa, saya tidak banyak mendengar tentang Islam. Sampai akhirnya saya bertemu dengan pacar beberapa tahun lalu. Sejak itulah saya mulai mempelajari Islam.

Apakah ada yang mengajarkan Anda tentang Islam?
Pacar saya pernah menjelaskan tentang dasar-dasar Islam. Dia juga mendorong saya untuk belajar lebih banyak tentang hal itu.

Jadi, apa yang membuat Anda menerima Islam sebagai jalan hidup Anda?
Setelah memutuskan untuk belajar tentang Islam, saya membaca banyak buku dari perpustakaan dan menonton video di YouTube. Di antaranya adalah video-video Yusuf Estes yang benar-benar menarik perhatian saya. Semua pertanyaan tentang Islam yang muncul dalam benak saya dijawab Estes dengan pemaparan yang mudah dan masuk akal!

Saya sangat kagum dengan semua pembuktian ilmiah yang terdapat di dalam Alquran. Sejak itulah saya mengetahui kebenaran Islam. Saya pun menyadari, Islam adalah jalan hidup yang saya inginkan selama ini.

Apakah Anda menghadapi kesulitan setelah menerima Islam?
Alhamdullilah. Sejauh ini sudah sangat baik. Secara umum, saya merasa jauh lebih tenang setelah menjadi Muslimah, meskipun masih banyak yang perlu saya benahi di dalam hidup ini. Komunitas Muslim di sini menerima saya dengan tangan terbuka. Mereka juga banyak membantu saya.

Bagaimana reaksi keluarga ketika mengetahui Anda masuk Islam? Apakah ada masalah dengan mereka?
Ketika pertama kali saya mengatakannya kepada keluarga, mereka cukup terkejut. Meskipun berbulan-bulan sebelumnya mereka sudah mengetahui bahwa saya banyak membaca literatur tentang Islam.

Saya kira mereka tidak pernah menyangka saya akan menjadi mualaf. Tapi setelah memberi mereka ruang untuk berpikir mengenai hal ini, keluarga saya pun akhirnya bisa menerima kenyataan ini bersama-sama. Ibu saya awalnya sulit menerima putrinya menjadi Muslimah. Namun, ia selalu berusaha memahami bahwa keputusan ini memang penting untuk hidup saya.

Kalau reaksi teman-teman Anda?
Sama seperti keluarga saya, mereka pun awalnya terkejut begitu mengetahui saya telah menjadi Muslimah. Tapi, tampaknya mereka tidak mempersoalkannya, asalkan saya senang dengan pilihan ini.

Apakah Anda memiliki teman-teman lain yang juga mualaf?
Tidak.

Apakah ada pesan khusus yang ingin Anda sampaikan kepada siapa pun yang sedang mempertimbangkan diri untuk masuk Islam?
Pastikan bahwa Anda siap membuat semua perubahan dalam hidup Anda dengan ber-Islam. Lakukanlah banyak penelitian sebelum Anda memutuskan menjadi mualaf.

Apa pesan Anda kepada mereka yang terlahir dari orang tua Muslim?
Jangan jadikan itu sebagai jaminan. Pada hakikatnya, Anda tidak menjadi Muslim karena faktor keluarga semata-mata. Anda bisa menjadi Muslim yang seutuhnya jika benar-benar berserah diri kepada Allah. Kita semua harus berusaha sebisa mungkin menjadi Muslim yang terbaik.*[ifoundislam/republika.co.id]