Apa MAKNA sebenarnya ayat Aku dan Bapa adalah SATU itu.
Halaman 13 dari 40 • Share
Halaman 13 dari 40 • 1 ... 8 ... 12, 13, 14 ... 26 ... 40
Apa MAKNA sebenarnya ayat Aku dan Bapa adalah SATU itu.
First topic message reminder :
AKU DAN BAPA ADALAH SATU
JUDUL tulisan ini diambil dari Injil Yohanes 10:30 yang berbunyi: “Aku dan Bapa adalah satu”, yang dalam transkripsi teks Gerika berbunyi: egō kai ho patēr hen esmen. Gagasan apakah yang tersirat dalam ayat ini? Frans Donald—sebagaimana dikutip oleh Esra Alfred Soru—mengatakan : “Secara kurang tepat, ayat ini langsung diartikan oleh para teolog Trinitarian bahwa Yesus adalah Allah, pribadi yang sama dengan Bapa… Sesuai dengan konteksnya, kata ‘satu’ dalam Yohanes 10:30 maupun Yohanes 17 bukanlah satu pribadi, melainkan satu visi, satu misi, satu pekerjaan, satu spirit, satu hati, satu pikir, bukan satu sosok atau satu oknum. Seperti halnya sepasang suami-isteri adalah satu tapi tetap dua pribadi yang berbeda” ( dikutip dari: “Yesus Bukan Allah?” [2]; Opini Esra Alfred Soru yang dimuat di Timor Express edisi Selasa, 14 November 2006).
Pendapat Frans Donald sebagaimana dikutip di atas ini disanggah oleh Esra Alfred Soru (selanjutnya saya sapa, Esra). Menurut Esra, Yohanes 10:30 “adalah ayat yang penting dalam mempertimbangkan ketuhanan Yesus. Ayat ini menunjukkan kesatuan hakikat (Yesus) dengan Bapa dan dengan demikian Ia (Yesus) adalah Allah.” Untuk mengukuhkan pendapat ini, Esra menjelaskan kerugma yang tersirat dalam Yohanes 10:31—36 sebagai berikut: “Setelah pernyataan ‘Aku dan Bapa adalah satu’ disampaikan oleh Yesus maka orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus (ayat 31). Mengapa mereka hendak melempari Yesus? Apakah karena Yesus menyatakan bahwa Ia mempunyai kesatuan visi, misi, pekerjaan, spirit, hati, pikir dengan Bapa? Perhatikan ayat 32: ‘Kata Yesus kepada mereka: Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?’ Ayat 33 berkata: ‘Bukan karena satu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah.’ Perhatikan baik-baik bahwa jawaban orang Yahudi dalam ayat 33 tentang alasan mereka mau melempari Yesus bukan karena pekerjaan Yesus/misi Yesus melainkan karena Ia menyamakan diri-Nya dengan Allah. Reaksi ini terjadi segera setelah Yesus menyatakan ‘Aku dan Bapa adalah satu’ (ayat 30). Dengan demikian pastilah ‘satu’ yang dimaksudkan dalam ayat 30 bukanlah satu visi, satu misi, satu pekerjaan, dll., melainkan satu hakikat dengan Allah. Yesus menyatakan bahwa Ia sehakikat dengan Bapa dan itu berarti bahwa Ia juga adalah Allah. Itulah yang membuat berang orang Yahudi. Jadi tafsiran bahwa Yesus sementara menyatakan kesatuan hakikat dengan Bapalah yang selaras dengan reaksi orang Yahudi pada Yesus. Orang Yahudi percaya dan mengerti bahwa dengan kalimat itu Yesus menyatakan dirinya sama dengan Allah. Hal lain yang mendukung tafsiran semacam ini adalah pernyataan Yesus dalam ayat 36: ‘masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya kedalam dunia: ‘Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?’ Yesus juga dianggap menghujat Allah/menyamakan diri dengan Allah karena Ia menyebut diri-Nya Anak Allah. Jadi jelas bahwa keseluruhan konteks ayat tersebut berbicara tentang reaksi terhadap pernyataan Yesus yang mengatakan bahwa Ia sehakikat dengan Bapa. Bandingkan dengan Yohanes 5:17-18: ‘Tetapi Ia berkata kepada mereka: ‘Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga. Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah’. Kalimat yang bergaris di bawah, dalam versi NIV dan NASB berbunyi: ‘making himself equal with God’ (membuat diri-Nya sendiri setara dengan Allah). Lihat juga Yohanes 19:7: ‘Jawab orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: ‘Kami mempunyai hukum dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah’ (Catatan: terjemahan sebenarnya ‘Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah’ adalah ‘Ia membuat diri-Nya sendiri Anak Allah’).” Berdasarkan keseluruhan penjelasan di atas ini, Esra menggugurkan semua pandangan yang dikemukakan oleh Frans Donald sebagaimana telah dikemukakan pada alinea pertama tulisan ini.
Benarkah pendapat Esra dan salahkah pendapat Frans Donald? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus memperhatikan secara komprehensif kesaksian Injil Yohanes berkenaan dengan topik yang hendak kita pahami. Memperhatikan kesaksian Injil Yohanes secara komprehensif, artinya memperhatikan kesaksian Injil Yohanes secara luas dan lengkap tentang topik yang hendak dipahami. Memperhatikan kesaksian Injil Yohanes secara komprehensif juga berarti, menempatkan diri dengan takzim di dalam berhadapan dengan Injil Yohanes agar kita mampu menerima dengan baik pesan Injil Yohanes berkenaan dengan topik yang hendak kita pahami. Kita harus bergumul untuk menghindari “praktik kaum fundamentalis Kristen, yang menjadikan Alkitab adalah potongan-potongan ayat tertentu yang dipakai secara selektif untuk mendukung ‘ideologi’ mereka” (Eka Darmaputera. “Kebangkitan Agama Dan Keruntuhan Etika” dalam: Meretas Jalan Teologi Agama-Agama di Indonesia. BPK GM Jakarta 2003:64).
Pernyataan Yesus, “Aku dan Bapa adalah satu” (Yohanes 10:30), sesungguhnya memberi petunjuk kepada kita tentang “persatuan dan kesatuan hubungan timbal-balik yang esensial antara Yesus (Anak) dan Allah (Bapa)”. Persatuan dan kesatuan hubungan timbal-balik yang esensial antara Yesus (Anak) dan Allah (Bapa) itu digambarkan atau dijelaskan lebih lanjut oleh Yesus dalam ungkapan: “Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa” (Yohanes 10:38). Pernyataan Yesus dalam Yohanes 10:30,38 adalah inti jawaban atau pernyataan Yesus kepada orang-orang Yahudi yang berkata kepada-Nya: “Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami.” Jawaban atau pernyataan Yesus dalam Yohanes 10:30,38 yang menggambarkan tentang hubungan timbal-balik yang esensial antara diri-Nya sebagai Anak dengan Bapa (satu-satunya Allah yang benar [17:3] ) itu, memberi petunjuk bahwa “Yesus (Anak) tidak dapat dipandang terpisah atau diceraikan dari Allah (Bapa)”, atau sebaliknya Allah (Bapa) tidak dapat dipandang terpisah atau diceraikan dari Yesus (Anak). Persatuan dan kesatuan hubungan timbal-balik antara kedua oknum (Bapa dan Anak, atau Anak dan Bapa) itu sangat esensial, sangat mendasar.
Sebelum Yohanes 10:30,38, Yesus sudah melukiskan persatuan dan kesatuan hubungan timbal-balik yang esensial antara diri-Nya sebagai Anak dengan Allah sebagai Bapa dalam Yohanes 5:17 sebagai berikut: “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.” “Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau Ia tidak melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak” (ayat 19). Perhatikan selanjutnya ayat 20-22, dan ayat 23 yang berbunyi: “supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia”. Perhatikan lagi ayat 26: “Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri”. Perhatikan selanjutnya Yohanes 5:27-47. Pelukisan tentang persatuan dan kesatuan hubungan timbal-balik yang esensial antara Yesus (Anak) dan Allah (Bapa) disaksikan pula dalam Yohanes 8:16: “dan jika Aku menghakimi, maka penghakiman-Ku itu benar, sebab Aku tidak seorang diri, tetapi Aku bersama dengan Dia yang mengutus Aku”; “Akulah yang bersaksi tentang diri-Ku sendiri, dan juga Bapa, yang mengutus Aku, bersaksi tentang Aku”(ayat 18); “Baik Aku, maupun Bapa-Ku tidak kamu kenal. Jikalau sekiranya kamu mengenal Aku, kamu mengenal juga Bapa-Ku” (ayat 19); “Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku” (ayat 42) Perhatikan pula Yohanes 12:44-45: “Barang siapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku; dan barang siapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku” (bd. Yohanes 13:20; 14:6-9). “Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, Aku tidak katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku” (Yohanes 14:10-11). “Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia” (14:21), dan “barangsiapa membenci Aku, ia membenci juga Bapa-Ku” (15:23); “Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa (16:28). Dan perhatikan pula pelukisan tentang persatuan dan kesatuan hubungan timbal-balik yang esensial antara Yesus (Anak) dan Allah (Bapa) dalam Yohanes 17:1-26.
Berdasarkan petunjuk-petunjuk di atas inilah kita harus memahami pernyataan Yesus dalam Yohanes 10:30, “Aku dan Bapa adalah satu”, bukan berarti ‘satu’ yang menunjuk pada “kesatuan hakikat Yesus (Anak) dengan Allah (Bapa) sehingga dengan demikian Ia (Yesus [Anak] ) adalah Allah” seperti tafsiran Esra Alfred Soru; melainkan pernyataan Yesus, “Aku dan Bapa adalah satu” dalam Yohanes 10:30 itu menyatakan tentang “persatuan dan kesatuan hubungan timbal-balik yang esensial antara Yesus (Anak) dan Allah (Bapa), sama halnya dengan pernyataan Yesus: “Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa” (Yohanes 10:38). Persatuan dan kesatuan hubungan timbal-balik yang esensial antara Yesus (Anak) dan Allah (Bapa) inilah yang selanjutnya di-simile-kan (ditamsilkan, dipersamakan, diumpamakan, dimisalkan, dicontohkan, diibaratkan) oleh Yesus untuk melukiskan “persatuan dan kesatuan hubungan timbal-balik yang esensial antara murid-murid Yesus, dan antara murid-murid Yesus dengan Yesus (Anak) dan Allah (Bapa)”. Perhatikan Yohanes 17:21-23: “supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku (ayat 21); dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu (ayat 22): Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku” (ayat 23).
Perhatikanlah secara cermat frasa/ayat dalam Yohanes 17:21-23, yang diketik dengan huruf tebal di atas ini. Apabila Esra bersikukuh bahwa pernyataan Yesus, “Aku dan Bapa adalah satu” (Yohanes 10:30) menunjukkan “kesatuan hakikat Yesus (Anak) dengan Bapa (Allah) dan dengan demikian Ia (Yesus [Anak] ) adalah Allah”, maka niscaya Yohanes 17:21-23 harus Esra akui pula sebagai pernyataan yang menunjukkan bahwa “mereka (murid-murid Yesus) pun ada dalam kesatuan hakikat dengan Yesus (Anak) dan Bapa (Allah), sehingga dengan demikian mereka (murid-murid Yesus) pun adalah Allah”. Apakah Esra setuju dengan kesimpulan ini? Jikalau Esra setuju, maka tak dapat dipungkiri Esra telah menyiarkan ajaran yang tidak benar. Tetapi jika Esra tidak setuju dengan kesimpulan ini, maka Esra harus segera menyadari bahwa pemahaman dan tafsiran Esra atas Yohanes 10:30, “Aku dan Bapa adalah satu”, menunjukkan “kesatuan hakikat Yesus (Anak) dengan Bapa (Allah) dan dengan demikian Ia (Yesus [Anak] ) adalah Allah”, adalah pemahaman dan tafsiran yang salah!
Mengapa saya katakan tafsiran Esra salah? Jawabnya, karena cara berpikir dan berargumen Esra terperangkap dalam matriks spekulasi “Yesus adalah Allah”; “Yesus adalah Yahweh” (baca: “Yesus bukan Allah?” bagian kelima, Timex, 17-11-2006), sehingga hampir setiap ayat Alkitab ‘diekploitasi’ dan ditafsirkan sedemikian rupa untuk membuktikan bahwa Yesus adalah Allah, atau Yesus adalah Yahweh. Penafsiran dengan cara ‘mengeksploitasi’ ayat-ayat Alkitab untuk membenarkan spekulasi, sama seperti pernyataan Eka Darmaputera, “Bagi fundamentalis Kristen, Alkitab adalah potongan-potongan ayat tertentu yang dipakai secara selektif untuk mendukung ‘ideologi’ mereka”, sebagaimana telah disebutkan di atas. Dalam kasus Esra, pandangan orang-orang Yahudi yang salah terhadap pernyataan Yesus tentang ‘persatuan dan kesatuan hubungan timbal-balik yang esensial antara Yesus (Anak) dan Allah (Bapa)’, sehingga Yesus dituduh “menghujat Allah” dan “menyamakan diri dengan Allah”, dijadikan sebagai bukti oleh Esra untuk mendukung/membenarkan spekulasi Esra, bahwa Yohanes 10:30”—Aku dan Bapa adalah satu”—menunjukkan bahwa Yesus menyatakan diri-Nya sehakikat dengan Bapa dan itu berarti bahwa Ia (Yesus) juga Allah. Dengan demikian, Esra terjebak di dalam kesalahmengertian orang-orang Yahudi terhadap Yesus. Malahan, kesalahmengertian Esra ternyata melebihi kesalahmengertian orang-orang Yahudi. Kalau orang-orang Yahudi menuduh Yesus menyamakan diri-Nya dengan Allah, atau membuat diri-Nya sama/setara dengan Allah, maka Esra mengatakan Yesus adalah Allah; padahal Yesus sama sekali tidak mengatakan bahwa “Aku adalah Allah”, melainkan Yesus hanya berkata: “Aku Anak Allah” (Yohanes 10:36).
Pengakuan bahwa Yesus adalah sekaligus ilahi dan insani bersifat hakiki. Dalam konteks mana pun kita berada, pengakuan ini tidak dapat dikurangi, baik dari segi ke-ilahi-annya maupun dari segi ke-insani-annya. Namun “penghayatan dan pengakuan yang doketistik, bahwa Yesus adalah sosok Ilahi yang hanya seolah-olah menjadi manusia, atau Yesus adalah Allah [yang kebetulan saja mengambil rupa manusia]” (W. R. F. Browning. Kamus Alkitab. BPK GM Jakarta 2009:83; E. Gerrit Singgih. Baca: Meretas Jalan Teologi Agama-Agama di Indonesia. BPK GM Jakarta 2003:113,114), adalah keliru. Kalau mau ditelusuri secara jujur latar belakang pemikirannya, maka kita harus berkata bahwa penghayatan dan pengakuan seperti itu lahir dari filsafat Heraklitus (540-480 sebelum Masehi) yang bercampur dengan kepercayaan agama kafir, mirip dengan yang dianut orang-orang di Listra (Kisah 14:11).
Lalu, bagaimanakah dengan pemahaman Frans Donald yang mengatakan bahwa kata “satu” dalam pernyataan Yesus yang berbunyi “Aku dan Bapa adalah satu” (Yohanes 10:30) itu menunjuk kepada arti “satu visi, satu misi, satu pekerjaan, satu spirit, satu hati, satu pikiran” ? Esra berkata, “Jika berhenti sampai di sini saja (baca, Yohanes 10:22-30, pen.), maka sepertinya kesimpulan Frans Donald benar...” Saya dapat memahami jalan pikiran Frans Donald, sekalipun pandangannya tentang Yesus tidak diutarakan secara komprehensif. Banyak gagasan dalam Injil Yohanes (mulai dari Yohanes pasal 5 sampai 17) yang dapat dikutip untuk menunjang pendapat Frans Donald, karena itu pendapat Frans Donald lebih benar jika dibandingkan dengan pendapat Esra. Namun, “satu visi, satu misi, satu pekerjaan, satu spirit, satu hati, satu pikiran” yang dikemukakan oleh Frans Donald itu semestinya dipautkan dan dibicarakan di dalam pemahaman akan “persatuan dan kesatuan hubungan timbal-balik yang esensial antara Yesus (Anak) dan Allah (Bapa)” dalam kerangka “karya penyelamatan” yang universal.
http://blogbianglala.blogspot.com/2011/10/aku-dan-bapa-adalah-satu.html
AKU DAN BAPA ADALAH SATU
JUDUL tulisan ini diambil dari Injil Yohanes 10:30 yang berbunyi: “Aku dan Bapa adalah satu”, yang dalam transkripsi teks Gerika berbunyi: egō kai ho patēr hen esmen. Gagasan apakah yang tersirat dalam ayat ini? Frans Donald—sebagaimana dikutip oleh Esra Alfred Soru—mengatakan : “Secara kurang tepat, ayat ini langsung diartikan oleh para teolog Trinitarian bahwa Yesus adalah Allah, pribadi yang sama dengan Bapa… Sesuai dengan konteksnya, kata ‘satu’ dalam Yohanes 10:30 maupun Yohanes 17 bukanlah satu pribadi, melainkan satu visi, satu misi, satu pekerjaan, satu spirit, satu hati, satu pikir, bukan satu sosok atau satu oknum. Seperti halnya sepasang suami-isteri adalah satu tapi tetap dua pribadi yang berbeda” ( dikutip dari: “Yesus Bukan Allah?” [2]; Opini Esra Alfred Soru yang dimuat di Timor Express edisi Selasa, 14 November 2006).
Pendapat Frans Donald sebagaimana dikutip di atas ini disanggah oleh Esra Alfred Soru (selanjutnya saya sapa, Esra). Menurut Esra, Yohanes 10:30 “adalah ayat yang penting dalam mempertimbangkan ketuhanan Yesus. Ayat ini menunjukkan kesatuan hakikat (Yesus) dengan Bapa dan dengan demikian Ia (Yesus) adalah Allah.” Untuk mengukuhkan pendapat ini, Esra menjelaskan kerugma yang tersirat dalam Yohanes 10:31—36 sebagai berikut: “Setelah pernyataan ‘Aku dan Bapa adalah satu’ disampaikan oleh Yesus maka orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus (ayat 31). Mengapa mereka hendak melempari Yesus? Apakah karena Yesus menyatakan bahwa Ia mempunyai kesatuan visi, misi, pekerjaan, spirit, hati, pikir dengan Bapa? Perhatikan ayat 32: ‘Kata Yesus kepada mereka: Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?’ Ayat 33 berkata: ‘Bukan karena satu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah.’ Perhatikan baik-baik bahwa jawaban orang Yahudi dalam ayat 33 tentang alasan mereka mau melempari Yesus bukan karena pekerjaan Yesus/misi Yesus melainkan karena Ia menyamakan diri-Nya dengan Allah. Reaksi ini terjadi segera setelah Yesus menyatakan ‘Aku dan Bapa adalah satu’ (ayat 30). Dengan demikian pastilah ‘satu’ yang dimaksudkan dalam ayat 30 bukanlah satu visi, satu misi, satu pekerjaan, dll., melainkan satu hakikat dengan Allah. Yesus menyatakan bahwa Ia sehakikat dengan Bapa dan itu berarti bahwa Ia juga adalah Allah. Itulah yang membuat berang orang Yahudi. Jadi tafsiran bahwa Yesus sementara menyatakan kesatuan hakikat dengan Bapalah yang selaras dengan reaksi orang Yahudi pada Yesus. Orang Yahudi percaya dan mengerti bahwa dengan kalimat itu Yesus menyatakan dirinya sama dengan Allah. Hal lain yang mendukung tafsiran semacam ini adalah pernyataan Yesus dalam ayat 36: ‘masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya kedalam dunia: ‘Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?’ Yesus juga dianggap menghujat Allah/menyamakan diri dengan Allah karena Ia menyebut diri-Nya Anak Allah. Jadi jelas bahwa keseluruhan konteks ayat tersebut berbicara tentang reaksi terhadap pernyataan Yesus yang mengatakan bahwa Ia sehakikat dengan Bapa. Bandingkan dengan Yohanes 5:17-18: ‘Tetapi Ia berkata kepada mereka: ‘Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga. Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah’. Kalimat yang bergaris di bawah, dalam versi NIV dan NASB berbunyi: ‘making himself equal with God’ (membuat diri-Nya sendiri setara dengan Allah). Lihat juga Yohanes 19:7: ‘Jawab orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: ‘Kami mempunyai hukum dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah’ (Catatan: terjemahan sebenarnya ‘Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah’ adalah ‘Ia membuat diri-Nya sendiri Anak Allah’).” Berdasarkan keseluruhan penjelasan di atas ini, Esra menggugurkan semua pandangan yang dikemukakan oleh Frans Donald sebagaimana telah dikemukakan pada alinea pertama tulisan ini.
Benarkah pendapat Esra dan salahkah pendapat Frans Donald? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus memperhatikan secara komprehensif kesaksian Injil Yohanes berkenaan dengan topik yang hendak kita pahami. Memperhatikan kesaksian Injil Yohanes secara komprehensif, artinya memperhatikan kesaksian Injil Yohanes secara luas dan lengkap tentang topik yang hendak dipahami. Memperhatikan kesaksian Injil Yohanes secara komprehensif juga berarti, menempatkan diri dengan takzim di dalam berhadapan dengan Injil Yohanes agar kita mampu menerima dengan baik pesan Injil Yohanes berkenaan dengan topik yang hendak kita pahami. Kita harus bergumul untuk menghindari “praktik kaum fundamentalis Kristen, yang menjadikan Alkitab adalah potongan-potongan ayat tertentu yang dipakai secara selektif untuk mendukung ‘ideologi’ mereka” (Eka Darmaputera. “Kebangkitan Agama Dan Keruntuhan Etika” dalam: Meretas Jalan Teologi Agama-Agama di Indonesia. BPK GM Jakarta 2003:64).
Pernyataan Yesus, “Aku dan Bapa adalah satu” (Yohanes 10:30), sesungguhnya memberi petunjuk kepada kita tentang “persatuan dan kesatuan hubungan timbal-balik yang esensial antara Yesus (Anak) dan Allah (Bapa)”. Persatuan dan kesatuan hubungan timbal-balik yang esensial antara Yesus (Anak) dan Allah (Bapa) itu digambarkan atau dijelaskan lebih lanjut oleh Yesus dalam ungkapan: “Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa” (Yohanes 10:38). Pernyataan Yesus dalam Yohanes 10:30,38 adalah inti jawaban atau pernyataan Yesus kepada orang-orang Yahudi yang berkata kepada-Nya: “Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami.” Jawaban atau pernyataan Yesus dalam Yohanes 10:30,38 yang menggambarkan tentang hubungan timbal-balik yang esensial antara diri-Nya sebagai Anak dengan Bapa (satu-satunya Allah yang benar [17:3] ) itu, memberi petunjuk bahwa “Yesus (Anak) tidak dapat dipandang terpisah atau diceraikan dari Allah (Bapa)”, atau sebaliknya Allah (Bapa) tidak dapat dipandang terpisah atau diceraikan dari Yesus (Anak). Persatuan dan kesatuan hubungan timbal-balik antara kedua oknum (Bapa dan Anak, atau Anak dan Bapa) itu sangat esensial, sangat mendasar.
Sebelum Yohanes 10:30,38, Yesus sudah melukiskan persatuan dan kesatuan hubungan timbal-balik yang esensial antara diri-Nya sebagai Anak dengan Allah sebagai Bapa dalam Yohanes 5:17 sebagai berikut: “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.” “Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau Ia tidak melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak” (ayat 19). Perhatikan selanjutnya ayat 20-22, dan ayat 23 yang berbunyi: “supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia”. Perhatikan lagi ayat 26: “Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri”. Perhatikan selanjutnya Yohanes 5:27-47. Pelukisan tentang persatuan dan kesatuan hubungan timbal-balik yang esensial antara Yesus (Anak) dan Allah (Bapa) disaksikan pula dalam Yohanes 8:16: “dan jika Aku menghakimi, maka penghakiman-Ku itu benar, sebab Aku tidak seorang diri, tetapi Aku bersama dengan Dia yang mengutus Aku”; “Akulah yang bersaksi tentang diri-Ku sendiri, dan juga Bapa, yang mengutus Aku, bersaksi tentang Aku”(ayat 18); “Baik Aku, maupun Bapa-Ku tidak kamu kenal. Jikalau sekiranya kamu mengenal Aku, kamu mengenal juga Bapa-Ku” (ayat 19); “Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku” (ayat 42) Perhatikan pula Yohanes 12:44-45: “Barang siapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku; dan barang siapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku” (bd. Yohanes 13:20; 14:6-9). “Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, Aku tidak katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku” (Yohanes 14:10-11). “Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia” (14:21), dan “barangsiapa membenci Aku, ia membenci juga Bapa-Ku” (15:23); “Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa (16:28). Dan perhatikan pula pelukisan tentang persatuan dan kesatuan hubungan timbal-balik yang esensial antara Yesus (Anak) dan Allah (Bapa) dalam Yohanes 17:1-26.
Berdasarkan petunjuk-petunjuk di atas inilah kita harus memahami pernyataan Yesus dalam Yohanes 10:30, “Aku dan Bapa adalah satu”, bukan berarti ‘satu’ yang menunjuk pada “kesatuan hakikat Yesus (Anak) dengan Allah (Bapa) sehingga dengan demikian Ia (Yesus [Anak] ) adalah Allah” seperti tafsiran Esra Alfred Soru; melainkan pernyataan Yesus, “Aku dan Bapa adalah satu” dalam Yohanes 10:30 itu menyatakan tentang “persatuan dan kesatuan hubungan timbal-balik yang esensial antara Yesus (Anak) dan Allah (Bapa), sama halnya dengan pernyataan Yesus: “Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa” (Yohanes 10:38). Persatuan dan kesatuan hubungan timbal-balik yang esensial antara Yesus (Anak) dan Allah (Bapa) inilah yang selanjutnya di-simile-kan (ditamsilkan, dipersamakan, diumpamakan, dimisalkan, dicontohkan, diibaratkan) oleh Yesus untuk melukiskan “persatuan dan kesatuan hubungan timbal-balik yang esensial antara murid-murid Yesus, dan antara murid-murid Yesus dengan Yesus (Anak) dan Allah (Bapa)”. Perhatikan Yohanes 17:21-23: “supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku (ayat 21); dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu (ayat 22): Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku” (ayat 23).
Perhatikanlah secara cermat frasa/ayat dalam Yohanes 17:21-23, yang diketik dengan huruf tebal di atas ini. Apabila Esra bersikukuh bahwa pernyataan Yesus, “Aku dan Bapa adalah satu” (Yohanes 10:30) menunjukkan “kesatuan hakikat Yesus (Anak) dengan Bapa (Allah) dan dengan demikian Ia (Yesus [Anak] ) adalah Allah”, maka niscaya Yohanes 17:21-23 harus Esra akui pula sebagai pernyataan yang menunjukkan bahwa “mereka (murid-murid Yesus) pun ada dalam kesatuan hakikat dengan Yesus (Anak) dan Bapa (Allah), sehingga dengan demikian mereka (murid-murid Yesus) pun adalah Allah”. Apakah Esra setuju dengan kesimpulan ini? Jikalau Esra setuju, maka tak dapat dipungkiri Esra telah menyiarkan ajaran yang tidak benar. Tetapi jika Esra tidak setuju dengan kesimpulan ini, maka Esra harus segera menyadari bahwa pemahaman dan tafsiran Esra atas Yohanes 10:30, “Aku dan Bapa adalah satu”, menunjukkan “kesatuan hakikat Yesus (Anak) dengan Bapa (Allah) dan dengan demikian Ia (Yesus [Anak] ) adalah Allah”, adalah pemahaman dan tafsiran yang salah!
Mengapa saya katakan tafsiran Esra salah? Jawabnya, karena cara berpikir dan berargumen Esra terperangkap dalam matriks spekulasi “Yesus adalah Allah”; “Yesus adalah Yahweh” (baca: “Yesus bukan Allah?” bagian kelima, Timex, 17-11-2006), sehingga hampir setiap ayat Alkitab ‘diekploitasi’ dan ditafsirkan sedemikian rupa untuk membuktikan bahwa Yesus adalah Allah, atau Yesus adalah Yahweh. Penafsiran dengan cara ‘mengeksploitasi’ ayat-ayat Alkitab untuk membenarkan spekulasi, sama seperti pernyataan Eka Darmaputera, “Bagi fundamentalis Kristen, Alkitab adalah potongan-potongan ayat tertentu yang dipakai secara selektif untuk mendukung ‘ideologi’ mereka”, sebagaimana telah disebutkan di atas. Dalam kasus Esra, pandangan orang-orang Yahudi yang salah terhadap pernyataan Yesus tentang ‘persatuan dan kesatuan hubungan timbal-balik yang esensial antara Yesus (Anak) dan Allah (Bapa)’, sehingga Yesus dituduh “menghujat Allah” dan “menyamakan diri dengan Allah”, dijadikan sebagai bukti oleh Esra untuk mendukung/membenarkan spekulasi Esra, bahwa Yohanes 10:30”—Aku dan Bapa adalah satu”—menunjukkan bahwa Yesus menyatakan diri-Nya sehakikat dengan Bapa dan itu berarti bahwa Ia (Yesus) juga Allah. Dengan demikian, Esra terjebak di dalam kesalahmengertian orang-orang Yahudi terhadap Yesus. Malahan, kesalahmengertian Esra ternyata melebihi kesalahmengertian orang-orang Yahudi. Kalau orang-orang Yahudi menuduh Yesus menyamakan diri-Nya dengan Allah, atau membuat diri-Nya sama/setara dengan Allah, maka Esra mengatakan Yesus adalah Allah; padahal Yesus sama sekali tidak mengatakan bahwa “Aku adalah Allah”, melainkan Yesus hanya berkata: “Aku Anak Allah” (Yohanes 10:36).
Pengakuan bahwa Yesus adalah sekaligus ilahi dan insani bersifat hakiki. Dalam konteks mana pun kita berada, pengakuan ini tidak dapat dikurangi, baik dari segi ke-ilahi-annya maupun dari segi ke-insani-annya. Namun “penghayatan dan pengakuan yang doketistik, bahwa Yesus adalah sosok Ilahi yang hanya seolah-olah menjadi manusia, atau Yesus adalah Allah [yang kebetulan saja mengambil rupa manusia]” (W. R. F. Browning. Kamus Alkitab. BPK GM Jakarta 2009:83; E. Gerrit Singgih. Baca: Meretas Jalan Teologi Agama-Agama di Indonesia. BPK GM Jakarta 2003:113,114), adalah keliru. Kalau mau ditelusuri secara jujur latar belakang pemikirannya, maka kita harus berkata bahwa penghayatan dan pengakuan seperti itu lahir dari filsafat Heraklitus (540-480 sebelum Masehi) yang bercampur dengan kepercayaan agama kafir, mirip dengan yang dianut orang-orang di Listra (Kisah 14:11).
Lalu, bagaimanakah dengan pemahaman Frans Donald yang mengatakan bahwa kata “satu” dalam pernyataan Yesus yang berbunyi “Aku dan Bapa adalah satu” (Yohanes 10:30) itu menunjuk kepada arti “satu visi, satu misi, satu pekerjaan, satu spirit, satu hati, satu pikiran” ? Esra berkata, “Jika berhenti sampai di sini saja (baca, Yohanes 10:22-30, pen.), maka sepertinya kesimpulan Frans Donald benar...” Saya dapat memahami jalan pikiran Frans Donald, sekalipun pandangannya tentang Yesus tidak diutarakan secara komprehensif. Banyak gagasan dalam Injil Yohanes (mulai dari Yohanes pasal 5 sampai 17) yang dapat dikutip untuk menunjang pendapat Frans Donald, karena itu pendapat Frans Donald lebih benar jika dibandingkan dengan pendapat Esra. Namun, “satu visi, satu misi, satu pekerjaan, satu spirit, satu hati, satu pikiran” yang dikemukakan oleh Frans Donald itu semestinya dipautkan dan dibicarakan di dalam pemahaman akan “persatuan dan kesatuan hubungan timbal-balik yang esensial antara Yesus (Anak) dan Allah (Bapa)” dalam kerangka “karya penyelamatan” yang universal.
http://blogbianglala.blogspot.com/2011/10/aku-dan-bapa-adalah-satu.html
Mutiara- KAPTEN
-
Posts : 3660
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 01.08.13
Reputation : 45
Re: Apa MAKNA sebenarnya ayat Aku dan Bapa adalah SATU itu.
12:28 Bapa, muliakanlah nama-Mu!" Maka terdengarlah suara dari sorga:† "Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan memuliakan-Nya lagi!"
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: Apa MAKNA sebenarnya ayat Aku dan Bapa adalah SATU itu.
- kualitas keilahian Allah Bapa kok bukan Tuhan?
gagal paham saya..
yang saya tanya ketika di sorga..
KOK HANYA ADA SOSOK YESUS YANG BERTAHTA DALAM KEMULIAANNYA SEBAGAI ALLAH SANG KHALIK?
gagal paham saya..
yang saya tanya ketika di sorga..
KOK HANYA ADA SOSOK YESUS YANG BERTAHTA DALAM KEMULIAANNYA SEBAGAI ALLAH SANG KHALIK?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Apa MAKNA sebenarnya ayat Aku dan Bapa adalah SATU itu.
quote
- kualitas keilahian Allah Bapa kok bukan Tuhan?
gagal paham saya..
#tanggap
Yesus Kristus memang Sejajar/Sama/Tunggal/Satu dalam Kualitas Keilahian(dalam hal ini Kristus memang bisa disebut TUhan),
tapi tidak sejajar/sama dalam kapasitas Keilahian, dalam kapasitas kemanuisaan, juga dalam kualitas kemanuisaan Yesus Kristus( dalam hal tersebut Kristus tidak bisa disebut TUhan tapi Manusia Ilahi (Tuan/Tuan diatas segala Tuan)
jadi yang sangat jelas adalah Gelar TUhan untuk Kristus tidak ada hubunganya dengan sisi kemanusiaan Kristus.
quote
yang saya tanya ketika di sorga..
KOK HANYA ADA SOSOK YESUS YANG BERTAHTA DALAM KEMULIAANNYA SEBAGAI ALLAH SANG KHALIK?
#tanggap
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan "Bapa-Ku di atas takhta-Nya".
- kualitas keilahian Allah Bapa kok bukan Tuhan?
gagal paham saya..
#tanggap
Yesus Kristus memang Sejajar/Sama/Tunggal/Satu dalam Kualitas Keilahian(dalam hal ini Kristus memang bisa disebut TUhan),
tapi tidak sejajar/sama dalam kapasitas Keilahian, dalam kapasitas kemanuisaan, juga dalam kualitas kemanuisaan Yesus Kristus( dalam hal tersebut Kristus tidak bisa disebut TUhan tapi Manusia Ilahi (Tuan/Tuan diatas segala Tuan)
jadi yang sangat jelas adalah Gelar TUhan untuk Kristus tidak ada hubunganya dengan sisi kemanusiaan Kristus.
quote
yang saya tanya ketika di sorga..
KOK HANYA ADA SOSOK YESUS YANG BERTAHTA DALAM KEMULIAANNYA SEBAGAI ALLAH SANG KHALIK?
#tanggap
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan "Bapa-Ku di atas takhta-Nya".
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: Apa MAKNA sebenarnya ayat Aku dan Bapa adalah SATU itu.
5:1 Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai.
5:2 Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya: "Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?"
5:3 Tetapi tidak ada seorang pun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya.
5:4 Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.
5:5 Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."
5:2 Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya: "Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?"
5:3 Tetapi tidak ada seorang pun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya.
5:4 Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.
5:5 Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: Apa MAKNA sebenarnya ayat Aku dan Bapa adalah SATU itu.
makin gagal paham saya..
bisa disebut Tuhan, bisa disebut bukan Tuhan
???????????
saya gak nyari ucapan Bapa atau Yesus..
tapi 2 sosok yang duduk di tahta sorgawi
gulungan di tangan Dia, Dia juga yang mbuka..
itu sosok Yesus
bisa disebut Tuhan, bisa disebut bukan Tuhan
???????????
saya gak nyari ucapan Bapa atau Yesus..
tapi 2 sosok yang duduk di tahta sorgawi
gulungan di tangan Dia, Dia juga yang mbuka..
itu sosok Yesus
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Apa MAKNA sebenarnya ayat Aku dan Bapa adalah SATU itu.
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan "Aku di atas takhta-Ku", sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan "Bapa-Ku di atas takhta-Nya".
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: Apa MAKNA sebenarnya ayat Aku dan Bapa adalah SATU itu.
ya tunjukkan di sorga ada 2 sosok itu..
mana web?
mana web?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Apa MAKNA sebenarnya ayat Aku dan Bapa adalah SATU itu.
Pdt. Bernard Legontu
https://id-id.facebook.com/tabernakel/posts/821303617968568
Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Yehezkiel 28:20-26 (Nubuatan melawan Sidon)
28:20 Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku:
28:21 "Hai anak manusia, tujukanlah mukamu kepada Sidon dan bernubuatlah melawan dia
28:22 dan katakanlah: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Lihat, Aku menjadi lawanmu, hai Sidon, dan Aku menyatakan kemuliaan-Ku di tengah-tengahmu. Dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada saat Aku menjatuhkan hukuman atasnya dan menunjukkan kekudusan-Ku terhadap dia.
28:23 Aku akan mendatangkan sampar atasnya dan darah akan mengalir di jalan-jalannya dan orang-orang akan mati rebah di tengah-tengahnya karena pedang yang datang dari sekitarnya melawan dia. Dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN.
28:24 Dan tidak akan ada lagi bagi kaum Israel dari semua tetangganya yang menghina mereka, menjadi duri yang menusuk atau onak yang memedihkan. Dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan ALLAH.
28:25 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Pada saat Aku mengumpulkan kaum Israel dari tengah suku-suku bangsa, di mana mereka berserak dan Aku menunjukkan kekudusan-Ku kepada mereka di hadapan bangsa-bangsa, maka mereka akan diam di tanah mereka yang telah Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub.
28:26 Mereka akan diam di sana dengan aman tenteram, mereka akan membangun rumah dan membuat kebun anggur. Ya, mereka akan diam dengan aman tenteram pada saat Aku menjatuhkan hukuman atas semua tetangganya yang menghina mereka. Dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, Allah mereka."
Mengapa Tuhan begitu murka kepada Sidon ini? Apakah yang telah mereka lakukan terhadap umat Israel? Setiap tindakan orang yang menista umat Tuhan, pembalasannya datang dari Tuhan. Itu sebabnya Alkitab mengajar kita berdiam diri, tidak membalas. Berlilah kesempatan Allah yang membalas.
Roma 12:19
12:19 Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.
Inilah yang kita baca dalam Yehezkiel pasal 28, di mana Tuhan telah menuntut pembalasan kepada sidon. Tentu ada hal yang membuat Tuhan murka sehingga menjatuhkan hukuman kepada bangsa Sidon ini. Ini mengajar kita untuk hati-hati menghadapi umat Tuhan. Tentu bukan hanya berbicara bangsa Israel di sana tetapi terhadap sesama kita anak Tuhan.
Kalau kita tahu bahwa dia adalah umat Tuhan apalagi kalau dia adalah orang yang takut akan Tuhan, atau kehidupan yang hidup karib dengan Tuhan, janganlah kita berani mengusik. Secara kasat mata mungkin kita mengatakan “dia tidak akan berani melawan, kalau dia melawan akan aku lumatkan”. Tetapi jangan saudara berpikir terhadap kehidupan yang karib dengan Tuhan itu Tuhan akan berdiam diri, Tuhan pasti membela umatNya yang takut akan Tuhan. Sedangkan umat Israel dulu banyak kali memedihkan hati Tuhan tetapi Tuhan tidak menyesal dengan pilihan dan panggilanNya dan Tuhan membela umat Israel.
Ketika Israel menghadapi himpitan seperti ditusuk-tusuk oleh duri dan onak yang sangat memedihkan hati mereka maka Tuhan memberikan pembelaan kepada umat Israel. Bagaimanakah ulah orang Sidon terhadap orang Israel, bagaimanakah sikap orang yang memedihkan hati saudara dan saya manakala saudara adalah orang yang karib dengan Tuhan?
Masuknya orang Sidon dalam wilayah orang Israel pada rana jasmani dan rohani adalah prakarsa dari iblis. Iblis mempunyai rencana yang begitu licik dan lihai untuk menghancurkan Israel. Program iblis begitu licik dan lihai untuk menghancurkan saudara dan saya. Kita harus jeli melihat manuver Sidon, atau orang-orang yang dipakai oleh iblis untuk menghalangi saudara mencapai takhta Daud.
Wahyu 3:21
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Inilah yang mau direbut oleh Sidon yaitu takhta Yesus, takhta Bapa. Padahal kita mau dibawa ke sana yaitu setakhta dengan Tuhan, satu pelaminan dengan Tuhan atau satu suasana dengan Tuhan. Iblis memakai Sidon atau orang-orang lain untuk merebut takhta Daud. Berbicara takhta Daud itu menunjuk takhta Yesus.
Masuknya Sidon ke Israel adalah lewatpersekutuan antara anak Omri yaitu Ahab yang menikah dengan anak raja Sidon yaitu Izebel. Jadi masuknya Sidon ke Israel ini lewat persekutuan yang licik dan lihai, dalam hal ini persekutuan nikah. Yang jelas dia menyelinap lewat persekutuan. Makanya kita harus waspada untuk masuk dalam persekutuan. Persekutuan-persekutuansemacaminisedang menjamur di akhir zaman ini.
Ada persekutuan yang global dan besar yaitu oikumene. Oiko= bumi, mene = manusia. Berarti persekutuan yang dunia, manusia dengan bumi. Tidak ada hubungannya dengan Tuhan. Yang ada di dalamAlkitab adalah Kahaal dan Eklesia. Oikumene justru tidak dikenal oleh Alkitab. Ini persekutuan yang digandrungi dan diorganisir oleh ahli organisator sehingga yang tidak masuk dalam oikumene dianggap orang yang tidak benar.
Kahaal artinya Tuhan memanggil untuk berkumpul kemudian di sana ada Firman, ada nasihat dan ada imam di situ. Ini sama artinya dengan Eklesia (perjanjian baru).
Persekutuan yang mana yang kita ikuti. Jangan sampai persekutuan itu disusupi oleh Sidon sehingga menggagalkan kita duduk setakhta dengan Kristus. Artinya mengagalkan kita menjadi Tubuh Kristus atau Mempelai Wanita Tuhan. Kadang kala kita tidak tahu untuk apa sebenarnya kita menjadi orang Kristen karena sudah dibutakan oleh iblis. Yang dibahas hanya supaya masuk sorga, jangan masuk neraka, itu terlalu dangkal! Tujuan akhir kita sebenarnya untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan, duduk setakhta dengan Yesus.
Ini yang diusahakan oleh Sidon yaitu untuk merebut takhta Daud. Sidon ini berhasil menguasai takhta Daud selama 6 tahun melalaui Atalya. Seandainya tidak ada orang yang dipakai oleh Tuhan untuk mempertahankan status takhta ini untuk keturunan raja Daud maka habislah kita.
Dalam persekutuan ini ada sesuatu yang perlu masuk dalam pikiran kita untuk kita pikirkan dan kita renungkan dan ini harus ditunjuk oleh Firman Allah agar jelas dalam persekutuan yang kita masuki ini siapa yang dominan di dalamnya. Ahab menikah dengan Izebel. Ahab adalah orang nomor satu di Israel dan Izebel istrinya. Tetapi yang dominan dalam persekutuan ini adalah Izebel, seorang wanita. Kalau yang dominan dalam suatu persekutuan adalah model Izebel maka kita harus waspada. Persekutuan seperti itu bukan persekutuan cara Tuhan tetapi rekayasa iblis untuk gagalkansaudaraduduk setakhta denganYesusputraDaud.
Persekutuan Ahab dan Izebel ini memang berhasil merebut takhta yang ada di Samaria tetapi itu bukan takhta Daud. Yang menduduki takhta di Samaria adalah siapa yang kuat dia yang duduk di sana. Tetapi takhta yang ada di Yerusalem tidak boleh orang duduki kecuali dari suku Yehuda yaitu jalur Daud sampai Tuhan Yesus. Ini yang dipertahankan Tuhan, bahkan sudah dinubuatkan oleh Tuhan bahwa tidak bisa dikalahkan oleh siapapun.
Yeremia 33:20-21
33:20 "Beginilahfirman TUHAN: Jikakamudapatmengingkariperjanjian-Ku dengansiangdanperjanjian-Ku denganmalam, sehinggasiangdanmalamtidakdatanglagipadawaktunya,
33:21 makajugaperjanjian-Ku denganhamba-Ku Dauddapatdiingkari, sehinggaiatidakmempunyaianaklagi yang memerintah di atastakhtanya; begitujugaperjanjian-Ku dengan orang-orang Lewi, yakni imam-imam yang menjadipelayan-Ku.
Kalau Izebel yang duduk di atas yang mengendalikan kita, itu sudah alamat mengundangbencana. Dalam kejadian pasal 3 Tuhan mempersalahkan Adam karena dua hal:
1. Karena dia sudah didikte istrinya.
2. Karena dia memakan buah yang dilarang.
Jadi Adam ini sudah diatur oleh istrinya. Padahal yang menerima Firman adalah Adam dan bukan istrinya, mestinya Adam yang mengatur istrinya. Ini yang harus kita jaga. Makanya lewat Kabar Mempelai ini gencar untuk menjaga hal ini, apalagi sebagai hamba Tuhan saya tidak akan bergerak keluar dari apa yang dikatakan oleh Firman Allah.
Akibat ulah Ahab dan Izebel ini maka Tuhan mengganjar Israel dengan 3,5 tahun tidak turun hujan sehingga orang Israel menderita. Tetapi ketika Tuhan datang menegur Ahab melalui nabi Elia, Ahab justru memutar balikkan fakta dan menuduh Elia yang mencelakakan Israel.
I Raja-raja 18:17-18
18:17 Segera sesudah Ahab melihat Elia, ia berkata kepadanya: "Engkaukah itu, yang mencelakakan Israel?"
18:18 Jawab Elia kepadanya: "Bukan aku yang mencelakakan Israel, melainkan engkau ini dan kaum keluargamu, sebab kamu telah meninggalkan perintah-perintah TUHAN dan engkau ini telah mengikuti para Baal.
Ahab seperti itu karenadiseret kemauan Izebel. Itu adalah bagian dari rencana iblis untuk merampas takhta di Yeruselam. Takhta di Samaria hanya dijadikan jalan untuk mendapatkan takhta di Yerusalem. Ini jahatnya Sidon yang menjadi alatnya iblis. Jangan berpikir tidak apa-apa mengikuti persekutuan seperti ini sebab yang tidak apa-apa itu justru akan menjadi apa-apa. Sesungguhnya Tuhan sudah melarang Israel supaya jangan bergaul dengan bangsa lain.
I Raja-raja 11:2
11:2 padahal tentang bangsa-bangsa itu TUHAN telah berfirman kepada orang Israel: "Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan mereka pun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka." Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta.
Harus ada batasan, jangan sampai kita terkontaminasi/ tercemar dengan cara mereka. Karena hal itulah yang menghancurkan Salomo.
Kalau kita masuk pada persekutuan yang salah maka akhirnya kita akan gagal masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus. Tidak ada jalan lain untuk kita masuk dalam persekutuan Tubuh Kristus selain kita menjaga jangan sampai kita terkontaminasi dengan cara-cara persekutuan yang sesungguhnya bukan caranya Tuhan. Kuasa kegelapan masuk melalui persekutuan-persekutuan gereja.
Yesaya 30:1
30:1 Celakalahanak-anakpemberontak, demikianlahfirman TUHAN, yang melaksanakansuaturancangan yang bukandaripada-Ku, yang memasukisuatupersekutuan, yang bukanolehdoronganRoh-Ku, sehinggadosamerekabertambah-tambah,
Lewat Alkitab kita diberikan pemahaman supaya jangan kita terhalang dalam pembangunan Tubuh Kristus sehingga tidak duduk setakhta dengan Tuhan Yesus.
Wahyu 3:21
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Takhta Yesus ini adalah takhta Daud. Itu adalah sasaran akhir kita. Siapa yang duduk setakhta dengan Yesus? Itulah Mempelai WanitaNya, Tubuh Kristus. Itulah yang mau digagalkan oleh iblis lewat persekutuan yang salah. Ini yang diupayakan oleh iblis melalui Sidon dan melalui siapa saja untuk menggagalkan kita duduk di sana. Makanya kita waspada mengikuti persekutuan-persekutuan. Katakanlah orang mengatakan kita “fanatik” tidak usah kita peduli. Lebih baik kita peduli dengan apa yang dikatakan Tuhan dari pada mendengar omongan manusia karena manusia tidak punya Sorga dan hanya menunju neraka.
Dari hal-hal seperti ini terjadi pembersihan. Dalam kasus Ahab dan Izebel ini selalu dikaitkan dengan dosa Yerobeam bin Nebat. Itu tidak pernah lepas, baik anaknya nanti dikaitkan dengan dosa Yerobeam bin Nebat demikian juga dengan cucunya. Mengapa dikaitkan dengan dosa Yerobeam bin Nebat yang ada hubungannya dengan Izebel?
I Raja-raja 12:28-29;16:31
12:28 Sesudah menimbang-nimbang, maka raja membuat dua anak lembu jantan dari emas dan ia berkata kepada mereka: "Sudah cukup lamanya kamu pergi ke Yerusalem. Hai Israel, lihatlah sekarang allah-allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."
12:29 Lalu ia menaruh lembu yang satu di Betel dan yang lain ditempatkannya di Dan.
16:31 Seakan-akan belum cukup ia hidup dalam dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, maka ia mengambil pula Izebel, anak Etbaal, raja orang Sidon, menjadi isterinya, sehingga ia pergi beribadah kepada Baal dan sujud menyembah kepadanya.
Jadi dosa Ahab justru bertambah-tambah, bukannya dosa makin berkurang. Dosa Yerobeam bin Nebat adalah:
1. Yerobeam bin Nebat ini membangun dua lembu emas
Yang di utara ada di Betel dan di selatan ditaruh di Dan. Jadi Yerobeam lupa akan kasus dalam Keluaran pasal 32 di mana Isreal membangun anak lembu emas. Itu baru satu lembu emas sudah menyebabkan 3000 orang Israel mati. 3000 adalah angka suasana rohani. Apalagi sudah ada dua berarti berbiak. Dosa Ahab ini ditambah dengan mengambil lagi Izebel anak raja Sidon menjadi istrinya.
Dikatakan Tuhan akan menunjukkan kemuliaanNya bukan berarti Sidon akan dipermuliakan, maksudnya supaya dia tahu bahwa dia melawan Kemuliaan Tuhan, melawankekudusanTuhan dan sekaligus Tuhan mau menunjukkan kekudusannya.
2. Dosa Yerobeam yang kedua adalah mengangkat imam-imam yang bukan dari suku Lewi
Suku Lewi adalah orang yang diambil oleh Tuhan untuk khusus melayani di Kemah Suci atau di Bait Allah secara penuh dan tidak ada kerja lain. Ini yang banyak terjadi yaitu gembala yang tidak fulltimer tetapi ada pekerjaan. Sekarang mungkin terlihat tidak apa-apa sebab masih zaman pembiaran tetapi suatu saat Tuhan akan berterus terang.
Lewi artinya melekatkan, menghubungkan, menggabungkan umat Tuhan kepada Kepala yaitu Yesus. Jadi tujuan pelayanan kami hamba Tuhan dalam jalur Lewi (hamba Tuhan sepenuh) adalah untuk melekatkan jemaat kepada Kepala, menghubungkan jemaat kepada Kepala, menggabungkan jemaat kepada Kepala.Sudahtahu tugas ini berat tetapi masih disertai dengan pekerjaan sambilan lagi!, jangan kita hadir dalam ibadah yang dilayani bukan imam dari Lewi.
I Raja-raja 12:31; 13:33
12:31 Ia membuat juga kuil-kuil di atas bukit-bukit pengorbanan, dan mengangkat imam-imam dari kalangan rakyat yang bukan dari bani Lewi.
13:33 Sesudah peristiwa ini pun Yerobeam tidak berbalik dari kelakuannya yang jahat itu, tetapi mengangkat pula imam-imam dari kalangan rakyat untuk bukit-bukit pengorbanan. Siapa yang mau saja, ditahbiskannya menjadi imam untuk bukit-bukit pengorbanan.
Padahal tadinya tangan Yerobeam sudah tidak bisa ditarik lagi ketika nabi Tuhan menegur karena dia sedangmembakarkorban di atasmezbah di Betel lalu dia mengulurkan tangan terhadap nabi Allah itu dan menyuruh menangkapnya. Setelah nabi Allah itu mendoakan dia pulih kembali. Tetapi dia tidak bertobat, dia tidak kapok.
I Raja-raja 13:34
13:34 Dan tindakan itu menjadi dosa bagi keluarga Yerobeam, sehingga mereka dilenyapkan dan dipunahkan dari muka bumi.
Kita lihat di dalam persekutuansiapa yang menjadi imam, jangan asal. Kalau dalam persekutuan sembarang saja mengangkat imam lalu mengatakan itu diangkat oleh Roh Kudus maka itu tidak betul karena Roh Kudus tidak akan pernah melawan Firman yang tertulis.
Ini gerakan Sidon yang mau mengagalkan saudara dan saya. Jangan kita berpikir kita semua akan sampai di takhta Yesus, tidak semua akan sampai di sana. Kedatangan Tuhan Yesus pertama kali saja mengadakan pemisahan, Dia meruntuhkan dan Dia membangun. Yang lain diruntuhkan dan yang lain dibangun. Apalagi pada kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua, Dia memisahkan domba dan kambing. Kambing di kiri untuk binasa dan domba di kanan untuk masuk dalam sukacita Bapa di Sorga.
3. Imam yang benar justru di usir dan yang tidak benar dipelihara
II Tawarikh 11:13-15
11:13 Para imam dan orang Lewi di seluruh Israel datang menggabungkan diri dengan dia dari daerah-daerah kediaman mereka.
11:14 Sebab orang Lewi meninggalkan tanah penggembalaan dan milik mereka, lalu pergi ke Yehuda dan Yerusalem, oleh karena Yerobeam dan anak-anaknya melarang mereka memegang jabatan imam TUHAN,
11:15 dan mengangkat bagi dirinya imam-imam untuk bukit-bukit pengorbanan untuk jin-jin dan untuk anak-anak lembu jantan yang dibuatnya.
Jadi yang benar justru diusir(Lewi sungguhan itu diusir) dan yang tidak benar itu dipelihara. Ini yang terjadi akhir zaman ini, yang salah dibenarkan, yang benar disalahkan.
4. Pengangkatan imam-imam di luar jalur Lewi ini malah dibayar mahal
II Tawarikh 13:9
13:9 Bukankah kamu telah menyingkirkan imam-imam TUHAN, anak-anak Harun itu, dan orang-orang Lewi, lalu mengangkat imam-imam menurut kebiasaan bangsa-bangsa negeri-negeri lain, sehingga setiap orang yang datang untuk ditahbiskan dengan seekor lembu jantan muda dan tujuh ekor domba jantan, dijadikan imam untuk sesuatu yang bukan Allah.
Kalau melihat pelayan yang cakap dan ingin dijadikan gembala sekarang ini harus dibayar mahal, lewatsekolahbertahun-tahundenganbiaya yang mahal. Akhir zaman ini kita harus waspada karena roh Sidon/iblis berkerja keras untuk menggagalkan gereja Tuhan.
Orang yang dipercaya untuk membasmi roh Ahab dan Izebel orang Sidon ini justru diberi label “orang gila”. Jadi orang yang dipercayakan Tuhan untuk membersihkan roh Ahab, roh Izebel dan roh Atalya malah dicap oleh orang-orang lain sebagai “orang yang tidak waras”. Tuhan Yesus menyandang itu, rasul Paulus juga menyandang itu.
Yang dipercaya untuk membersihkan roh Sidon ini adalah Yehu.
II Raja-raja 9:20
9:20 Dan penjaga itu memberitahukan: "Sudah sampai ia kepada mereka, tetapi ia tidak pulang! Dan cara memacunya adalah seperti cara Yehu, cucu Nimsi, memacu, sebab ia memacu seperti orang gila."
Orang yang benar dipercaya oleh Tuhan untuk membersihkan gereja Tuhan dari roh Sidon ini malah dicap gila/ tidakwaras. Tuhan Yesuspun dicap tidak waras.
Yohanes 7:20;8:48;10:20
7:20 Orang banyak itu menjawab: "Engkau kerasukan setan; siapakah yang berusaha membunuh Engkau?"
8:48 Orang-orang Yahudi menjawab Yesus: "Bukankah benar kalau kami katakan bahwa Engkau orang Samaria dan kerasukan setan?"
10:20 "Ia kerasukan setan dan gila; mengapa kamu mendengarkan Dia?"
Jadi fakta yang benar mereka putar balikkan. Yang benar mereka katakan gila dan kerasukan setan, yang tidak benar itu yang mereka sanjung. Itu yang terjadi di akhir zaman dan harus kita waspadai. Dalam ibadah kita harus waspada memperhatikan siapa yang memimpin kita, kalau dia adalah penyelenggara ibadah dia dituntut oleh Tuhan harus melayani 100%. Kalau tidak jangan kita mau diajar oleh orang seperti sebab itu berarti kita berada pada posisi yang salah, berada pada persekutuan yang salah yang dikuasai oleh roh Sidon.
Untuk membersihkan roh Sidon ini ada orang spesial yang Tuhan angkat. Yehu artinya Yehova itulah Dia. Artinya bagi Yehu tidak ada yang lain kecuali Tuhan (Firman kebenaran). Itu yang harus ada pada kami agar jangan jemaat ikut nimbrung padahal yang berbicara dalam ibadah adalah Izebel. Kalau gereja sudah dipimpin oleh Izebel, makaTuhan mengatakan orang-orang yang terimaajarannyaitu akan dilempar pada kesusahan besar, itu menunjuk 3,5 tahun aniaya antikristus.Waktu Yesus masih dalam keadaan Tubuh jasmani seperti kita, Dia lembut terhadap wanita tetapi ketika Dia sudah bangkit dari kubur Dia keras terhadap wanita (tegas).
Wahyu 2:21-22
2:21 Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya.
2:22 Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran besar, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan perempuan itu.
Jangan sampai saudara dan saya tidak mengerti rencana Allah. Tentu itu bermula dari kami hamba Tuhan. Kalau kami hamba Tuhan tidak mengerti rencana Allah kami hanya akan berkhotbah asal saja dan dianggap sebagap pemenuhan upacara ibadah. Tetapi kalau mengerti rencana Allah maka akan jelas dia paparkan “ini yang dilakukan/berbahaya, itu yang harus dilakukan/dijalani”. Dia akan memberikan pemahaman apa yang jadirencana Allah dalamgerejaNya.
Pada waktu Yehu melakukan pembersihan awalnya dia sendiri tetapi ketika berada di tengah-tengah kancah pembersihan kemudian ditambah oleh Tuhan orang yang bekerja bersama dengan dia.
1. Yonadab bin Rekhab
II Raja-raja 10:15
10:15 Setelah pergi dari sana, bertemulah ia dengan Yonadab bin Rekhab yang datang menyongsong dia. Ia memberi salam kepadanya serta berkata: "Apakah hatimu jujur kepadaku seperti hatiku terhadap engkau?" Jawab Yonadab: "Ya!" "Jika ya, berilah tanganmu!" Maka diberinyalah tangannya, lalu Yehu mengajak dia naik ke sampingnya ke dalam kereta.
Tangan yang menjadi satu berarti terjadi persekutuan dalam pelayanan. Orang yang terlibat dalam pembersihan harus sepaham, harus vokal. Tidak mungkin saya bisa berjalan dengan seseorang kalau orang itu bicara lain. Persekutuan yang terlibat dalam pembersihan roh Sidon ini harus sepaham, harus sepakat.
Alkitab mengatakan seorang hamba Tuhan harus fulltimer tidak boleh ada pekerjaan sambilan, dia dapat makan atau tidak makan itu urusannya TuhantetapiTuhantidakpernahdustai orang biladiaberharappenuhpadaNya.
2. Imam Yoyada dan istrinya yaitu Yosabat
II Tawarikh 22:11-12
22:11 Tetapi Yosabat, anak perempuan raja, mengambil Yoas bin Ahazia, menculik dia dari tengah-tengah anak-anak raja yang hendak dibunuh itu, memasukkan dia dengan inang penyusunya ke dalam gudang tempat tidur. Demikianlah Yosabat, anak perempuan raja Yoram, isteri imam Yoyada, -- ia adalah saudara perempuan Ahazia -- menyembunyikan dia terhadap Atalya, sehingga ia tidak dibunuh Atalya.
22:12 Maka tinggallah Yoas enam tahun lamanya bersama-sama mereka dengan bersembunyi di rumah Allah, sementara Atalya memerintah negeri.
Atalya membunuh anak-anak dari keturunan Yehuda. Berarti dia berupaya supaya putus jalur keturunan untuk datangnya Yesus. Kalau dia berhasil membunuh Yoas maka Tuhan Yesus tidak bisa mengikuti jalur Yehuda berarti gagallah Firman Tuhan. Tetapi untung kedua hamba Tuhan ini bekerja sama ditambah dengan Yehu dan Yondab bin Rekhab sehingga berhasil mempertahankan takhta Daud. Akhir dari perjalanan Yehu ini ditambah dengan imam-imam yang ikut bekerja keras.
Ini kerja sama yang baik. Kerja sama yang baik tentu dimotivasi pandangan yang baik. Kalau mau bekerja sama tetapi pikiran dan motivasinya berbeda pasti tidak bisa kerja sama. Kalau motivasi pelayanan hanya untuk perut, tidak akan mungkin bekerja sama dengan hamba Tuhan yang motivasi pelayanannya untuk pembangunan Tubuh Kristus, untuk menghentar jemaat menjadi Mempelai. Karena yang satu tujuannya bagaimana untuk memenuhi kebutuhan perutnya. Yang sebenarnya urusannya Tuhan malah dia ambil alih, urusannya dia dia lepaskan. Urusan kami hamba Tuhan adalah kerajaan Allah dan urusan Tuhan memelihara kami. Tetapi ada hamba Tuhan merampas urusan Tuhan dan sibuk untuk mencari kebutuhan perutnya sehingga tidak segan-segan untuk meminjam/ kredit dan melakukankecurangan.
2 Korintus 2:17
2:17 Sebab kami tidaksamadenganbanyak orang lain yang mencarikeuntungandarifirman Allah. SebaliknyadalamKristus kami berbicarasebagaimanamestinyadenganmaksud-maksudmurniatasperintah Allah dan di hadapan-Nya.
Dalam kitab Ezra kita melihat pembersihan itu 100 hari. Untuk membersihkan persekutuan yang salah ini membutuhkan waktu 100 hari.
Ezra 10:9,17
10:9 Lalu berhimpunlah semua orang laki-laki Yehuda dan Benyamin di Yerusalem dalam tiga hari itu, yakni dalam bulan kesembilan pada tanggal dua puluh bulan itu. Seluruh rakyat duduk di halaman rumah Allah, sambil menggigil karena perkara itu dan karena hujan lebat.
10:17 dan mereka menyelesaikan segala urusan mengenai orang yang memperisteri perempuan asing itu pada hari pertama bulan pertama.
Bulan 9 masih ada 10 hari dan ditambah bulan yang 10, 11 dan 12 adalah 100 hari. Jadi pembersihan yang dikerjakan oleh hamba Tuhan yang gigih mempertaruhkan nyawanya demi terjadinya persekutuan Tubuh Kristus dengan Kepala membutuhkan angka 100. Apa artinya:
1. Berkat penuh
Matius 29:19
19:29 Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.
Jangansampaikehilanganupahsepenuhnya yang Tuhansudahsediakanbagikita.
2 Yohanes 1:8
1:8 Waspadalah, supayakamujangankehilanganapa yang telah kami kerjakanitu, tetapisupayakamumendapatupahmusepenuhnya.
Kalau kita masuk dalam pembersihan, hamba Tuhan melakukan pembersihan dan jemaat menerima pembersihan maka dia akan diganjar oleh Tuhan dengan berkat penuh. Jadi jangan kita takut masuk dalam pembersihan,memang sakit tetapi Tuhan ganti 100 kali lipat berarti berkat penuh.
2. Angka nikah
I Samuel 18:25
18:25 Kemudian berkatalah Saul: "Beginilah kamu katakan kepada Daud: Raja tidak menghendaki mas kawin selain dari seratus kulit khatan orang Filistin sebagai pembalasan kepada musuh raja." Saul bermaksud untuk menjatuhkan Daud dengan perantaraan orang Filistin.
Berkat penuh yang akan kita nikmati adalah menikah dengan Kristus dan itulah yang dimaksud dengan lengkapnya Tubuh Kristus.
3. Kelengkapan Tubuh Kristus
Matius 18:12-14
18:12 “Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu?
18:13 Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat.
18:14 Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini hilang.”
Berarti orang itu tidak mau berkurang dombanya, harus tetap 100. Artinya Tubuh Kristus harus sempurna tanpa cacat cela dan kerut.
Itu sebabnya pembersihan itu harus 100 hari agar gereja Tuhan jangan salah masuk dalam persekutuan. Itupun ketika Ezra melakukan pembersihan dia ditantang oleh 4 orang. Jadi dimanapun pembersihan dilakukan oleh hamba Tuhanyang dipakai oleh Tuhan untuk mewujudkan Tubuh Kristus pasti akan ada perlawanan. Hamba Tuhan kalau dipakai Tuhan untuk membersihkan gereja Tuhan dari roh Sidon pasti resikonya dia tidak akan aman. Tetapi bukan berarti Tuhan akan membiarkan dia, Tuhan akan berperang ganti dia.
Jangan biarkan diri kita dikuasai oleh Sidon. Lewat Firman penggembalaan kita menjadi mengerti bahwa Sidon ini adalah alatnya iblis untuk menggagalkan kita duduk setakhta dengan Yesus di takhtanya Daud.
Anak Ahab dan Izebel yaitu Atalya menikah dengan anak Yosafat raja Yehuda yaitu Yoram. Atalya ini sudah ada di istana Yerusalem, dia berupaya merebut takhta Daud tetapi tidak berhasil karena masih ada Yoas anak raja yang disembunyikan. Walaupun seluruh keturunan raja dari Yehuda sudah dia bunuh tetapi masih ada satu yang lolos. Jadi rencana Tuhan tidak mungkin digagalkan oleh siapapun. Pasti berhasil.
Kalau kita semua membawa diri masuk dalam rencana Allah, jangan sampai kita santai-santai. Yakinlah saudara tidak dapat digagalkan oleh siapapun karena kita ada bersama dengan Tuhan.
Tuhan Memberkati.
Sumber: Pembukaan Firman Tuhan dalam Kebaktian PA 7 Bangsa di sekitar bangsa Israel, Kamis 5 Februari 2015
Melalui HambaNya Pdt. Bernard Legontu
https://id-id.facebook.com/tabernakel/posts/821303617968568
Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Yehezkiel 28:20-26 (Nubuatan melawan Sidon)
28:20 Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku:
28:21 "Hai anak manusia, tujukanlah mukamu kepada Sidon dan bernubuatlah melawan dia
28:22 dan katakanlah: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Lihat, Aku menjadi lawanmu, hai Sidon, dan Aku menyatakan kemuliaan-Ku di tengah-tengahmu. Dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada saat Aku menjatuhkan hukuman atasnya dan menunjukkan kekudusan-Ku terhadap dia.
28:23 Aku akan mendatangkan sampar atasnya dan darah akan mengalir di jalan-jalannya dan orang-orang akan mati rebah di tengah-tengahnya karena pedang yang datang dari sekitarnya melawan dia. Dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN.
28:24 Dan tidak akan ada lagi bagi kaum Israel dari semua tetangganya yang menghina mereka, menjadi duri yang menusuk atau onak yang memedihkan. Dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan ALLAH.
28:25 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Pada saat Aku mengumpulkan kaum Israel dari tengah suku-suku bangsa, di mana mereka berserak dan Aku menunjukkan kekudusan-Ku kepada mereka di hadapan bangsa-bangsa, maka mereka akan diam di tanah mereka yang telah Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub.
28:26 Mereka akan diam di sana dengan aman tenteram, mereka akan membangun rumah dan membuat kebun anggur. Ya, mereka akan diam dengan aman tenteram pada saat Aku menjatuhkan hukuman atas semua tetangganya yang menghina mereka. Dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, Allah mereka."
Mengapa Tuhan begitu murka kepada Sidon ini? Apakah yang telah mereka lakukan terhadap umat Israel? Setiap tindakan orang yang menista umat Tuhan, pembalasannya datang dari Tuhan. Itu sebabnya Alkitab mengajar kita berdiam diri, tidak membalas. Berlilah kesempatan Allah yang membalas.
Roma 12:19
12:19 Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.
Inilah yang kita baca dalam Yehezkiel pasal 28, di mana Tuhan telah menuntut pembalasan kepada sidon. Tentu ada hal yang membuat Tuhan murka sehingga menjatuhkan hukuman kepada bangsa Sidon ini. Ini mengajar kita untuk hati-hati menghadapi umat Tuhan. Tentu bukan hanya berbicara bangsa Israel di sana tetapi terhadap sesama kita anak Tuhan.
Kalau kita tahu bahwa dia adalah umat Tuhan apalagi kalau dia adalah orang yang takut akan Tuhan, atau kehidupan yang hidup karib dengan Tuhan, janganlah kita berani mengusik. Secara kasat mata mungkin kita mengatakan “dia tidak akan berani melawan, kalau dia melawan akan aku lumatkan”. Tetapi jangan saudara berpikir terhadap kehidupan yang karib dengan Tuhan itu Tuhan akan berdiam diri, Tuhan pasti membela umatNya yang takut akan Tuhan. Sedangkan umat Israel dulu banyak kali memedihkan hati Tuhan tetapi Tuhan tidak menyesal dengan pilihan dan panggilanNya dan Tuhan membela umat Israel.
Ketika Israel menghadapi himpitan seperti ditusuk-tusuk oleh duri dan onak yang sangat memedihkan hati mereka maka Tuhan memberikan pembelaan kepada umat Israel. Bagaimanakah ulah orang Sidon terhadap orang Israel, bagaimanakah sikap orang yang memedihkan hati saudara dan saya manakala saudara adalah orang yang karib dengan Tuhan?
Masuknya orang Sidon dalam wilayah orang Israel pada rana jasmani dan rohani adalah prakarsa dari iblis. Iblis mempunyai rencana yang begitu licik dan lihai untuk menghancurkan Israel. Program iblis begitu licik dan lihai untuk menghancurkan saudara dan saya. Kita harus jeli melihat manuver Sidon, atau orang-orang yang dipakai oleh iblis untuk menghalangi saudara mencapai takhta Daud.
Wahyu 3:21
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Inilah yang mau direbut oleh Sidon yaitu takhta Yesus, takhta Bapa. Padahal kita mau dibawa ke sana yaitu setakhta dengan Tuhan, satu pelaminan dengan Tuhan atau satu suasana dengan Tuhan. Iblis memakai Sidon atau orang-orang lain untuk merebut takhta Daud. Berbicara takhta Daud itu menunjuk takhta Yesus.
Masuknya Sidon ke Israel adalah lewatpersekutuan antara anak Omri yaitu Ahab yang menikah dengan anak raja Sidon yaitu Izebel. Jadi masuknya Sidon ke Israel ini lewat persekutuan yang licik dan lihai, dalam hal ini persekutuan nikah. Yang jelas dia menyelinap lewat persekutuan. Makanya kita harus waspada untuk masuk dalam persekutuan. Persekutuan-persekutuansemacaminisedang menjamur di akhir zaman ini.
Ada persekutuan yang global dan besar yaitu oikumene. Oiko= bumi, mene = manusia. Berarti persekutuan yang dunia, manusia dengan bumi. Tidak ada hubungannya dengan Tuhan. Yang ada di dalamAlkitab adalah Kahaal dan Eklesia. Oikumene justru tidak dikenal oleh Alkitab. Ini persekutuan yang digandrungi dan diorganisir oleh ahli organisator sehingga yang tidak masuk dalam oikumene dianggap orang yang tidak benar.
Kahaal artinya Tuhan memanggil untuk berkumpul kemudian di sana ada Firman, ada nasihat dan ada imam di situ. Ini sama artinya dengan Eklesia (perjanjian baru).
Persekutuan yang mana yang kita ikuti. Jangan sampai persekutuan itu disusupi oleh Sidon sehingga menggagalkan kita duduk setakhta dengan Kristus. Artinya mengagalkan kita menjadi Tubuh Kristus atau Mempelai Wanita Tuhan. Kadang kala kita tidak tahu untuk apa sebenarnya kita menjadi orang Kristen karena sudah dibutakan oleh iblis. Yang dibahas hanya supaya masuk sorga, jangan masuk neraka, itu terlalu dangkal! Tujuan akhir kita sebenarnya untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan, duduk setakhta dengan Yesus.
Ini yang diusahakan oleh Sidon yaitu untuk merebut takhta Daud. Sidon ini berhasil menguasai takhta Daud selama 6 tahun melalaui Atalya. Seandainya tidak ada orang yang dipakai oleh Tuhan untuk mempertahankan status takhta ini untuk keturunan raja Daud maka habislah kita.
Dalam persekutuan ini ada sesuatu yang perlu masuk dalam pikiran kita untuk kita pikirkan dan kita renungkan dan ini harus ditunjuk oleh Firman Allah agar jelas dalam persekutuan yang kita masuki ini siapa yang dominan di dalamnya. Ahab menikah dengan Izebel. Ahab adalah orang nomor satu di Israel dan Izebel istrinya. Tetapi yang dominan dalam persekutuan ini adalah Izebel, seorang wanita. Kalau yang dominan dalam suatu persekutuan adalah model Izebel maka kita harus waspada. Persekutuan seperti itu bukan persekutuan cara Tuhan tetapi rekayasa iblis untuk gagalkansaudaraduduk setakhta denganYesusputraDaud.
Persekutuan Ahab dan Izebel ini memang berhasil merebut takhta yang ada di Samaria tetapi itu bukan takhta Daud. Yang menduduki takhta di Samaria adalah siapa yang kuat dia yang duduk di sana. Tetapi takhta yang ada di Yerusalem tidak boleh orang duduki kecuali dari suku Yehuda yaitu jalur Daud sampai Tuhan Yesus. Ini yang dipertahankan Tuhan, bahkan sudah dinubuatkan oleh Tuhan bahwa tidak bisa dikalahkan oleh siapapun.
Yeremia 33:20-21
33:20 "Beginilahfirman TUHAN: Jikakamudapatmengingkariperjanjian-Ku dengansiangdanperjanjian-Ku denganmalam, sehinggasiangdanmalamtidakdatanglagipadawaktunya,
33:21 makajugaperjanjian-Ku denganhamba-Ku Dauddapatdiingkari, sehinggaiatidakmempunyaianaklagi yang memerintah di atastakhtanya; begitujugaperjanjian-Ku dengan orang-orang Lewi, yakni imam-imam yang menjadipelayan-Ku.
Kalau Izebel yang duduk di atas yang mengendalikan kita, itu sudah alamat mengundangbencana. Dalam kejadian pasal 3 Tuhan mempersalahkan Adam karena dua hal:
1. Karena dia sudah didikte istrinya.
2. Karena dia memakan buah yang dilarang.
Jadi Adam ini sudah diatur oleh istrinya. Padahal yang menerima Firman adalah Adam dan bukan istrinya, mestinya Adam yang mengatur istrinya. Ini yang harus kita jaga. Makanya lewat Kabar Mempelai ini gencar untuk menjaga hal ini, apalagi sebagai hamba Tuhan saya tidak akan bergerak keluar dari apa yang dikatakan oleh Firman Allah.
Akibat ulah Ahab dan Izebel ini maka Tuhan mengganjar Israel dengan 3,5 tahun tidak turun hujan sehingga orang Israel menderita. Tetapi ketika Tuhan datang menegur Ahab melalui nabi Elia, Ahab justru memutar balikkan fakta dan menuduh Elia yang mencelakakan Israel.
I Raja-raja 18:17-18
18:17 Segera sesudah Ahab melihat Elia, ia berkata kepadanya: "Engkaukah itu, yang mencelakakan Israel?"
18:18 Jawab Elia kepadanya: "Bukan aku yang mencelakakan Israel, melainkan engkau ini dan kaum keluargamu, sebab kamu telah meninggalkan perintah-perintah TUHAN dan engkau ini telah mengikuti para Baal.
Ahab seperti itu karenadiseret kemauan Izebel. Itu adalah bagian dari rencana iblis untuk merampas takhta di Yeruselam. Takhta di Samaria hanya dijadikan jalan untuk mendapatkan takhta di Yerusalem. Ini jahatnya Sidon yang menjadi alatnya iblis. Jangan berpikir tidak apa-apa mengikuti persekutuan seperti ini sebab yang tidak apa-apa itu justru akan menjadi apa-apa. Sesungguhnya Tuhan sudah melarang Israel supaya jangan bergaul dengan bangsa lain.
I Raja-raja 11:2
11:2 padahal tentang bangsa-bangsa itu TUHAN telah berfirman kepada orang Israel: "Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan mereka pun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka." Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta.
Harus ada batasan, jangan sampai kita terkontaminasi/ tercemar dengan cara mereka. Karena hal itulah yang menghancurkan Salomo.
Kalau kita masuk pada persekutuan yang salah maka akhirnya kita akan gagal masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus. Tidak ada jalan lain untuk kita masuk dalam persekutuan Tubuh Kristus selain kita menjaga jangan sampai kita terkontaminasi dengan cara-cara persekutuan yang sesungguhnya bukan caranya Tuhan. Kuasa kegelapan masuk melalui persekutuan-persekutuan gereja.
Yesaya 30:1
30:1 Celakalahanak-anakpemberontak, demikianlahfirman TUHAN, yang melaksanakansuaturancangan yang bukandaripada-Ku, yang memasukisuatupersekutuan, yang bukanolehdoronganRoh-Ku, sehinggadosamerekabertambah-tambah,
Lewat Alkitab kita diberikan pemahaman supaya jangan kita terhalang dalam pembangunan Tubuh Kristus sehingga tidak duduk setakhta dengan Tuhan Yesus.
Wahyu 3:21
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Takhta Yesus ini adalah takhta Daud. Itu adalah sasaran akhir kita. Siapa yang duduk setakhta dengan Yesus? Itulah Mempelai WanitaNya, Tubuh Kristus. Itulah yang mau digagalkan oleh iblis lewat persekutuan yang salah. Ini yang diupayakan oleh iblis melalui Sidon dan melalui siapa saja untuk menggagalkan kita duduk di sana. Makanya kita waspada mengikuti persekutuan-persekutuan. Katakanlah orang mengatakan kita “fanatik” tidak usah kita peduli. Lebih baik kita peduli dengan apa yang dikatakan Tuhan dari pada mendengar omongan manusia karena manusia tidak punya Sorga dan hanya menunju neraka.
Dari hal-hal seperti ini terjadi pembersihan. Dalam kasus Ahab dan Izebel ini selalu dikaitkan dengan dosa Yerobeam bin Nebat. Itu tidak pernah lepas, baik anaknya nanti dikaitkan dengan dosa Yerobeam bin Nebat demikian juga dengan cucunya. Mengapa dikaitkan dengan dosa Yerobeam bin Nebat yang ada hubungannya dengan Izebel?
I Raja-raja 12:28-29;16:31
12:28 Sesudah menimbang-nimbang, maka raja membuat dua anak lembu jantan dari emas dan ia berkata kepada mereka: "Sudah cukup lamanya kamu pergi ke Yerusalem. Hai Israel, lihatlah sekarang allah-allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."
12:29 Lalu ia menaruh lembu yang satu di Betel dan yang lain ditempatkannya di Dan.
16:31 Seakan-akan belum cukup ia hidup dalam dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, maka ia mengambil pula Izebel, anak Etbaal, raja orang Sidon, menjadi isterinya, sehingga ia pergi beribadah kepada Baal dan sujud menyembah kepadanya.
Jadi dosa Ahab justru bertambah-tambah, bukannya dosa makin berkurang. Dosa Yerobeam bin Nebat adalah:
1. Yerobeam bin Nebat ini membangun dua lembu emas
Yang di utara ada di Betel dan di selatan ditaruh di Dan. Jadi Yerobeam lupa akan kasus dalam Keluaran pasal 32 di mana Isreal membangun anak lembu emas. Itu baru satu lembu emas sudah menyebabkan 3000 orang Israel mati. 3000 adalah angka suasana rohani. Apalagi sudah ada dua berarti berbiak. Dosa Ahab ini ditambah dengan mengambil lagi Izebel anak raja Sidon menjadi istrinya.
Dikatakan Tuhan akan menunjukkan kemuliaanNya bukan berarti Sidon akan dipermuliakan, maksudnya supaya dia tahu bahwa dia melawan Kemuliaan Tuhan, melawankekudusanTuhan dan sekaligus Tuhan mau menunjukkan kekudusannya.
2. Dosa Yerobeam yang kedua adalah mengangkat imam-imam yang bukan dari suku Lewi
Suku Lewi adalah orang yang diambil oleh Tuhan untuk khusus melayani di Kemah Suci atau di Bait Allah secara penuh dan tidak ada kerja lain. Ini yang banyak terjadi yaitu gembala yang tidak fulltimer tetapi ada pekerjaan. Sekarang mungkin terlihat tidak apa-apa sebab masih zaman pembiaran tetapi suatu saat Tuhan akan berterus terang.
Lewi artinya melekatkan, menghubungkan, menggabungkan umat Tuhan kepada Kepala yaitu Yesus. Jadi tujuan pelayanan kami hamba Tuhan dalam jalur Lewi (hamba Tuhan sepenuh) adalah untuk melekatkan jemaat kepada Kepala, menghubungkan jemaat kepada Kepala, menggabungkan jemaat kepada Kepala.Sudahtahu tugas ini berat tetapi masih disertai dengan pekerjaan sambilan lagi!, jangan kita hadir dalam ibadah yang dilayani bukan imam dari Lewi.
I Raja-raja 12:31; 13:33
12:31 Ia membuat juga kuil-kuil di atas bukit-bukit pengorbanan, dan mengangkat imam-imam dari kalangan rakyat yang bukan dari bani Lewi.
13:33 Sesudah peristiwa ini pun Yerobeam tidak berbalik dari kelakuannya yang jahat itu, tetapi mengangkat pula imam-imam dari kalangan rakyat untuk bukit-bukit pengorbanan. Siapa yang mau saja, ditahbiskannya menjadi imam untuk bukit-bukit pengorbanan.
Padahal tadinya tangan Yerobeam sudah tidak bisa ditarik lagi ketika nabi Tuhan menegur karena dia sedangmembakarkorban di atasmezbah di Betel lalu dia mengulurkan tangan terhadap nabi Allah itu dan menyuruh menangkapnya. Setelah nabi Allah itu mendoakan dia pulih kembali. Tetapi dia tidak bertobat, dia tidak kapok.
I Raja-raja 13:34
13:34 Dan tindakan itu menjadi dosa bagi keluarga Yerobeam, sehingga mereka dilenyapkan dan dipunahkan dari muka bumi.
Kita lihat di dalam persekutuansiapa yang menjadi imam, jangan asal. Kalau dalam persekutuan sembarang saja mengangkat imam lalu mengatakan itu diangkat oleh Roh Kudus maka itu tidak betul karena Roh Kudus tidak akan pernah melawan Firman yang tertulis.
Ini gerakan Sidon yang mau mengagalkan saudara dan saya. Jangan kita berpikir kita semua akan sampai di takhta Yesus, tidak semua akan sampai di sana. Kedatangan Tuhan Yesus pertama kali saja mengadakan pemisahan, Dia meruntuhkan dan Dia membangun. Yang lain diruntuhkan dan yang lain dibangun. Apalagi pada kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua, Dia memisahkan domba dan kambing. Kambing di kiri untuk binasa dan domba di kanan untuk masuk dalam sukacita Bapa di Sorga.
3. Imam yang benar justru di usir dan yang tidak benar dipelihara
II Tawarikh 11:13-15
11:13 Para imam dan orang Lewi di seluruh Israel datang menggabungkan diri dengan dia dari daerah-daerah kediaman mereka.
11:14 Sebab orang Lewi meninggalkan tanah penggembalaan dan milik mereka, lalu pergi ke Yehuda dan Yerusalem, oleh karena Yerobeam dan anak-anaknya melarang mereka memegang jabatan imam TUHAN,
11:15 dan mengangkat bagi dirinya imam-imam untuk bukit-bukit pengorbanan untuk jin-jin dan untuk anak-anak lembu jantan yang dibuatnya.
Jadi yang benar justru diusir(Lewi sungguhan itu diusir) dan yang tidak benar itu dipelihara. Ini yang terjadi akhir zaman ini, yang salah dibenarkan, yang benar disalahkan.
4. Pengangkatan imam-imam di luar jalur Lewi ini malah dibayar mahal
II Tawarikh 13:9
13:9 Bukankah kamu telah menyingkirkan imam-imam TUHAN, anak-anak Harun itu, dan orang-orang Lewi, lalu mengangkat imam-imam menurut kebiasaan bangsa-bangsa negeri-negeri lain, sehingga setiap orang yang datang untuk ditahbiskan dengan seekor lembu jantan muda dan tujuh ekor domba jantan, dijadikan imam untuk sesuatu yang bukan Allah.
Kalau melihat pelayan yang cakap dan ingin dijadikan gembala sekarang ini harus dibayar mahal, lewatsekolahbertahun-tahundenganbiaya yang mahal. Akhir zaman ini kita harus waspada karena roh Sidon/iblis berkerja keras untuk menggagalkan gereja Tuhan.
Orang yang dipercaya untuk membasmi roh Ahab dan Izebel orang Sidon ini justru diberi label “orang gila”. Jadi orang yang dipercayakan Tuhan untuk membersihkan roh Ahab, roh Izebel dan roh Atalya malah dicap oleh orang-orang lain sebagai “orang yang tidak waras”. Tuhan Yesus menyandang itu, rasul Paulus juga menyandang itu.
Yang dipercaya untuk membersihkan roh Sidon ini adalah Yehu.
II Raja-raja 9:20
9:20 Dan penjaga itu memberitahukan: "Sudah sampai ia kepada mereka, tetapi ia tidak pulang! Dan cara memacunya adalah seperti cara Yehu, cucu Nimsi, memacu, sebab ia memacu seperti orang gila."
Orang yang benar dipercaya oleh Tuhan untuk membersihkan gereja Tuhan dari roh Sidon ini malah dicap gila/ tidakwaras. Tuhan Yesuspun dicap tidak waras.
Yohanes 7:20;8:48;10:20
7:20 Orang banyak itu menjawab: "Engkau kerasukan setan; siapakah yang berusaha membunuh Engkau?"
8:48 Orang-orang Yahudi menjawab Yesus: "Bukankah benar kalau kami katakan bahwa Engkau orang Samaria dan kerasukan setan?"
10:20 "Ia kerasukan setan dan gila; mengapa kamu mendengarkan Dia?"
Jadi fakta yang benar mereka putar balikkan. Yang benar mereka katakan gila dan kerasukan setan, yang tidak benar itu yang mereka sanjung. Itu yang terjadi di akhir zaman dan harus kita waspadai. Dalam ibadah kita harus waspada memperhatikan siapa yang memimpin kita, kalau dia adalah penyelenggara ibadah dia dituntut oleh Tuhan harus melayani 100%. Kalau tidak jangan kita mau diajar oleh orang seperti sebab itu berarti kita berada pada posisi yang salah, berada pada persekutuan yang salah yang dikuasai oleh roh Sidon.
Untuk membersihkan roh Sidon ini ada orang spesial yang Tuhan angkat. Yehu artinya Yehova itulah Dia. Artinya bagi Yehu tidak ada yang lain kecuali Tuhan (Firman kebenaran). Itu yang harus ada pada kami agar jangan jemaat ikut nimbrung padahal yang berbicara dalam ibadah adalah Izebel. Kalau gereja sudah dipimpin oleh Izebel, makaTuhan mengatakan orang-orang yang terimaajarannyaitu akan dilempar pada kesusahan besar, itu menunjuk 3,5 tahun aniaya antikristus.Waktu Yesus masih dalam keadaan Tubuh jasmani seperti kita, Dia lembut terhadap wanita tetapi ketika Dia sudah bangkit dari kubur Dia keras terhadap wanita (tegas).
Wahyu 2:21-22
2:21 Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya.
2:22 Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran besar, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan perempuan itu.
Jangan sampai saudara dan saya tidak mengerti rencana Allah. Tentu itu bermula dari kami hamba Tuhan. Kalau kami hamba Tuhan tidak mengerti rencana Allah kami hanya akan berkhotbah asal saja dan dianggap sebagap pemenuhan upacara ibadah. Tetapi kalau mengerti rencana Allah maka akan jelas dia paparkan “ini yang dilakukan/berbahaya, itu yang harus dilakukan/dijalani”. Dia akan memberikan pemahaman apa yang jadirencana Allah dalamgerejaNya.
Pada waktu Yehu melakukan pembersihan awalnya dia sendiri tetapi ketika berada di tengah-tengah kancah pembersihan kemudian ditambah oleh Tuhan orang yang bekerja bersama dengan dia.
1. Yonadab bin Rekhab
II Raja-raja 10:15
10:15 Setelah pergi dari sana, bertemulah ia dengan Yonadab bin Rekhab yang datang menyongsong dia. Ia memberi salam kepadanya serta berkata: "Apakah hatimu jujur kepadaku seperti hatiku terhadap engkau?" Jawab Yonadab: "Ya!" "Jika ya, berilah tanganmu!" Maka diberinyalah tangannya, lalu Yehu mengajak dia naik ke sampingnya ke dalam kereta.
Tangan yang menjadi satu berarti terjadi persekutuan dalam pelayanan. Orang yang terlibat dalam pembersihan harus sepaham, harus vokal. Tidak mungkin saya bisa berjalan dengan seseorang kalau orang itu bicara lain. Persekutuan yang terlibat dalam pembersihan roh Sidon ini harus sepaham, harus sepakat.
Alkitab mengatakan seorang hamba Tuhan harus fulltimer tidak boleh ada pekerjaan sambilan, dia dapat makan atau tidak makan itu urusannya TuhantetapiTuhantidakpernahdustai orang biladiaberharappenuhpadaNya.
2. Imam Yoyada dan istrinya yaitu Yosabat
II Tawarikh 22:11-12
22:11 Tetapi Yosabat, anak perempuan raja, mengambil Yoas bin Ahazia, menculik dia dari tengah-tengah anak-anak raja yang hendak dibunuh itu, memasukkan dia dengan inang penyusunya ke dalam gudang tempat tidur. Demikianlah Yosabat, anak perempuan raja Yoram, isteri imam Yoyada, -- ia adalah saudara perempuan Ahazia -- menyembunyikan dia terhadap Atalya, sehingga ia tidak dibunuh Atalya.
22:12 Maka tinggallah Yoas enam tahun lamanya bersama-sama mereka dengan bersembunyi di rumah Allah, sementara Atalya memerintah negeri.
Atalya membunuh anak-anak dari keturunan Yehuda. Berarti dia berupaya supaya putus jalur keturunan untuk datangnya Yesus. Kalau dia berhasil membunuh Yoas maka Tuhan Yesus tidak bisa mengikuti jalur Yehuda berarti gagallah Firman Tuhan. Tetapi untung kedua hamba Tuhan ini bekerja sama ditambah dengan Yehu dan Yondab bin Rekhab sehingga berhasil mempertahankan takhta Daud. Akhir dari perjalanan Yehu ini ditambah dengan imam-imam yang ikut bekerja keras.
Ini kerja sama yang baik. Kerja sama yang baik tentu dimotivasi pandangan yang baik. Kalau mau bekerja sama tetapi pikiran dan motivasinya berbeda pasti tidak bisa kerja sama. Kalau motivasi pelayanan hanya untuk perut, tidak akan mungkin bekerja sama dengan hamba Tuhan yang motivasi pelayanannya untuk pembangunan Tubuh Kristus, untuk menghentar jemaat menjadi Mempelai. Karena yang satu tujuannya bagaimana untuk memenuhi kebutuhan perutnya. Yang sebenarnya urusannya Tuhan malah dia ambil alih, urusannya dia dia lepaskan. Urusan kami hamba Tuhan adalah kerajaan Allah dan urusan Tuhan memelihara kami. Tetapi ada hamba Tuhan merampas urusan Tuhan dan sibuk untuk mencari kebutuhan perutnya sehingga tidak segan-segan untuk meminjam/ kredit dan melakukankecurangan.
2 Korintus 2:17
2:17 Sebab kami tidaksamadenganbanyak orang lain yang mencarikeuntungandarifirman Allah. SebaliknyadalamKristus kami berbicarasebagaimanamestinyadenganmaksud-maksudmurniatasperintah Allah dan di hadapan-Nya.
Dalam kitab Ezra kita melihat pembersihan itu 100 hari. Untuk membersihkan persekutuan yang salah ini membutuhkan waktu 100 hari.
Ezra 10:9,17
10:9 Lalu berhimpunlah semua orang laki-laki Yehuda dan Benyamin di Yerusalem dalam tiga hari itu, yakni dalam bulan kesembilan pada tanggal dua puluh bulan itu. Seluruh rakyat duduk di halaman rumah Allah, sambil menggigil karena perkara itu dan karena hujan lebat.
10:17 dan mereka menyelesaikan segala urusan mengenai orang yang memperisteri perempuan asing itu pada hari pertama bulan pertama.
Bulan 9 masih ada 10 hari dan ditambah bulan yang 10, 11 dan 12 adalah 100 hari. Jadi pembersihan yang dikerjakan oleh hamba Tuhan yang gigih mempertaruhkan nyawanya demi terjadinya persekutuan Tubuh Kristus dengan Kepala membutuhkan angka 100. Apa artinya:
1. Berkat penuh
Matius 29:19
19:29 Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.
Jangansampaikehilanganupahsepenuhnya yang Tuhansudahsediakanbagikita.
2 Yohanes 1:8
1:8 Waspadalah, supayakamujangankehilanganapa yang telah kami kerjakanitu, tetapisupayakamumendapatupahmusepenuhnya.
Kalau kita masuk dalam pembersihan, hamba Tuhan melakukan pembersihan dan jemaat menerima pembersihan maka dia akan diganjar oleh Tuhan dengan berkat penuh. Jadi jangan kita takut masuk dalam pembersihan,memang sakit tetapi Tuhan ganti 100 kali lipat berarti berkat penuh.
2. Angka nikah
I Samuel 18:25
18:25 Kemudian berkatalah Saul: "Beginilah kamu katakan kepada Daud: Raja tidak menghendaki mas kawin selain dari seratus kulit khatan orang Filistin sebagai pembalasan kepada musuh raja." Saul bermaksud untuk menjatuhkan Daud dengan perantaraan orang Filistin.
Berkat penuh yang akan kita nikmati adalah menikah dengan Kristus dan itulah yang dimaksud dengan lengkapnya Tubuh Kristus.
3. Kelengkapan Tubuh Kristus
Matius 18:12-14
18:12 “Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu?
18:13 Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat.
18:14 Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini hilang.”
Berarti orang itu tidak mau berkurang dombanya, harus tetap 100. Artinya Tubuh Kristus harus sempurna tanpa cacat cela dan kerut.
Itu sebabnya pembersihan itu harus 100 hari agar gereja Tuhan jangan salah masuk dalam persekutuan. Itupun ketika Ezra melakukan pembersihan dia ditantang oleh 4 orang. Jadi dimanapun pembersihan dilakukan oleh hamba Tuhanyang dipakai oleh Tuhan untuk mewujudkan Tubuh Kristus pasti akan ada perlawanan. Hamba Tuhan kalau dipakai Tuhan untuk membersihkan gereja Tuhan dari roh Sidon pasti resikonya dia tidak akan aman. Tetapi bukan berarti Tuhan akan membiarkan dia, Tuhan akan berperang ganti dia.
Jangan biarkan diri kita dikuasai oleh Sidon. Lewat Firman penggembalaan kita menjadi mengerti bahwa Sidon ini adalah alatnya iblis untuk menggagalkan kita duduk setakhta dengan Yesus di takhtanya Daud.
Anak Ahab dan Izebel yaitu Atalya menikah dengan anak Yosafat raja Yehuda yaitu Yoram. Atalya ini sudah ada di istana Yerusalem, dia berupaya merebut takhta Daud tetapi tidak berhasil karena masih ada Yoas anak raja yang disembunyikan. Walaupun seluruh keturunan raja dari Yehuda sudah dia bunuh tetapi masih ada satu yang lolos. Jadi rencana Tuhan tidak mungkin digagalkan oleh siapapun. Pasti berhasil.
Kalau kita semua membawa diri masuk dalam rencana Allah, jangan sampai kita santai-santai. Yakinlah saudara tidak dapat digagalkan oleh siapapun karena kita ada bersama dengan Tuhan.
Tuhan Memberkati.
Sumber: Pembukaan Firman Tuhan dalam Kebaktian PA 7 Bangsa di sekitar bangsa Israel, Kamis 5 Februari 2015
Melalui HambaNya Pdt. Bernard Legontu
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: Apa MAKNA sebenarnya ayat Aku dan Bapa adalah SATU itu.
mana web?
yang duduk di tahta sorgawi selain Yesus..
jangan kek filipus lho!
masih nanya dan suruh nunjukin Bapa mana Bapa mana..
yang duduk di tahta sorgawi selain Yesus..
jangan kek filipus lho!
masih nanya dan suruh nunjukin Bapa mana Bapa mana..
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Apa MAKNA sebenarnya ayat Aku dan Bapa adalah SATU itu.
Rev. Paul C. Jong bahwa Bapa dan Kristus bertakhta
http://www.bjnewlife.org/indonesian/bstudy/sermons_28.php
hotbah-khotbah tentang pokok yang penting oleh Rev. Paul C. Jong
Jahshua Yang Bertahta Sebagai Wakil Jahweh Bapa
< Wahyu 5:1-14 >
“Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai. Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya: ‘Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?’ Tetapi tidak ada seorang pun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya. Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya. Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: “Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya.” Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Jahweh yang diutus ke seluruh bumi. Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu. Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus. Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya:
‘Engkau layak menerima gulungan kitab itu
dan membuka meterai-meterainya;
karena Engkau telah disembelih
dan dengan darahMu Engkau telah membeli mereka bagi Jahweh
dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan,
dan menjadi imam-imam bagi Jahweh kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi.’
Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa, katanya dengan suara nyaring:
‘Anak Domba yang disembelih itu
layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan,
dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!’
Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata:
‘Bagi Dia yang duduk di atas takhta
dan bagi Anak Domba,
adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!’
Dan keempat makhluk itu berkata: ‘Amin.’ Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah.”
Eksegese
Ayat 1: “Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai.”
Dikatakan di sini bahwa Jahweh Bapa memegang sebuah gulungan kitab dengan tujuh meterai di tangan kananNya. Tuhan kita Jahshua Kristus mengambil gulungan yang di tangan kanan Bapa, berarti bahwa Jahshua diberi segala kuasa di Surga.
Ayat 2-4: “Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya: “Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?” Tetapi tidak ada seorang pun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya. Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.”
Tidak ada seorangpun, kecuali Jahshua, yang bisa menghakimi dunia, menciptakan Langit dan Bumi Baru, dan hidup bersama orang-orang kudus sebagai wakil Jahweh Bapa.
Ayat 5: “Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: ‘Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya.’”
Di sini, kata “Singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud,” menggarisbawahi kenyataan bahwa Jahshua Kristus adalah Jahweh yang Mahakuasa dan Raja segala raja yang layak serta mampu menggenapi sepenuhnya rencana Bapa. Jahshua Kristus adalah Jahweh sendiri dan wakil Jahweh yang akan menggenapi seluruh rencana Jahweh.
Ayat 6: “Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Jahweh yang diutus ke seluruh bumi.”
Jahshua Kristus, setelah menerima kuasa atas surga dan bumi dari Jahweh Bapa, adalah Jahweh Mahakuasa yang menciptakan segala sesuatu. Dia adalah Pribadi yang sudah datang ke dunia ini dalam rupa manusia, menerima semua dosa-dosa dunia, dan mati untuk dosa-dosa itu supaya menebus kita dari segala dosa kita.
Ayat 7: “Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu.”
Karena Jahshua sudah membuktikan bahwa diriNya adalah Jahweh, Ia bisa menerima gulungan kitab itu dari Bapa. ini berarti bahwa sejak saat itu, Tuhan kita akan melaksanakan semua kehendak Jahweh.
Ayat 8: “Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.”
Ini berarti bahwa Jahshua Kristus akan bertindak untuk Jahweh Bapa, yang yang karya pertamaNya yang diminta oleh 24 tua-tua dan keempat makhluk itu adalah doa-doa orang-orang kudus.
Ayat 9: “Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: “Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darahMu Engkau telah membeli mereka bagi Jahweh dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.”
Di sini, Jahshua Kristus dipuji oleh semua pelayan Surga setelah menjadi wakil dari Jahweh. Para pelayan di Surga memuji Jahshua Kristus karena sudah menyelamatkan orang-orang berdosa di dunia ini dari dosa-dosa dunia. Ketika di dunia ini, Jahshua dibaptiskan oleh Yohanes dan mati di kayu Salib untuk menyelamatkan orang berdosa dari segala dosa dunia, dan Ia melunaskan semua dosa-dosa itu bagi sang Bapa dengan membayar upah dosa itu menggunakan darahNya sendiri. Inilah sebabnya para pelayan Surga memuji karya kebenaran dari Dia yang sudah menjadi Jahweh mereka.
Ayat 10: “Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Jahweh kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi.”
Jahshua Kristus, yang sudah menjadi wakil Jahweh Bapa, menjadikan orang-orang kudus sebagai warga dan imam-imam di dalam Kerajaan Jahweh, dan membuat mereka memerintah di sana. Ia dengan demikian semakin layak menerima semua hormat dan puji-pujian dari para pelayan Surga.
Ayats 11-12: “Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa, katanya dengan suara nyaring: “Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!”
Karena Jahshua sudah menanggung segala dosa dunia ke atas tubuhNya ketika Ia dibaptiskan oleh Yohanes, dan karena ini Ia layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat dan puji-pujian dari semua makhluk di Surga sebagai Dia yang mewakili Bapa, dengan dikelilingi oleh para pelayan Surga dan para malaikatNya, Ia menerima semua hormat dan pujian mereka. Haleluya! Puji Tuhan! Di sekitar tahta Jahweh ada keempat makhluk dan 24 tua-tua. Mereka memuji Jahweh yang sudah membebaskan semua jiwa-jiwa dari dosa, karena kemuliaanNya tidak pernah berakhir.
Ingin tahu lebih banyak tentang kitab Wahyu? Silahkan klik banner di bawah untuk mendapatkan buku gratis tentang kitab Wahyu.
Ayat 13-14: “Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: ‘Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!’ Dan keempat makhluk itu berkata: ‘Amin!’ Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah.”
Akhirnya, Jahshua Kristus yang menjadi wakil Jahweh diangkat menjadi Pribadi yang layak untuk menerima semua hormat dan penyembahan dari semua pelayan Surga. Semua pelayan Surga memberikan puji-pujian, kehormatan dan kemuliaan untuk selama-lamanya karena memang sangat ajaib dan patut disyukuri bahwa Jahweh menjadi sangat layak. Semua orang-orang kudus di Surga dan di bumi harus memberikan hormat dan kemuliaan kepada Dia yang sudah bertahta menjadi wakil Jahweh Bapa.
http://www.bjnewlife.org/indonesian/bstudy/sermons_28.php
hotbah-khotbah tentang pokok yang penting oleh Rev. Paul C. Jong
Jahshua Yang Bertahta Sebagai Wakil Jahweh Bapa
< Wahyu 5:1-14 >
“Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai. Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya: ‘Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?’ Tetapi tidak ada seorang pun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya. Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya. Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: “Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya.” Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Jahweh yang diutus ke seluruh bumi. Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu. Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus. Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya:
‘Engkau layak menerima gulungan kitab itu
dan membuka meterai-meterainya;
karena Engkau telah disembelih
dan dengan darahMu Engkau telah membeli mereka bagi Jahweh
dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan,
dan menjadi imam-imam bagi Jahweh kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi.’
Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa, katanya dengan suara nyaring:
‘Anak Domba yang disembelih itu
layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan,
dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!’
Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata:
‘Bagi Dia yang duduk di atas takhta
dan bagi Anak Domba,
adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!’
Dan keempat makhluk itu berkata: ‘Amin.’ Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah.”
Eksegese
Ayat 1: “Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai.”
Dikatakan di sini bahwa Jahweh Bapa memegang sebuah gulungan kitab dengan tujuh meterai di tangan kananNya. Tuhan kita Jahshua Kristus mengambil gulungan yang di tangan kanan Bapa, berarti bahwa Jahshua diberi segala kuasa di Surga.
Ayat 2-4: “Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya: “Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?” Tetapi tidak ada seorang pun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya. Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.”
Tidak ada seorangpun, kecuali Jahshua, yang bisa menghakimi dunia, menciptakan Langit dan Bumi Baru, dan hidup bersama orang-orang kudus sebagai wakil Jahweh Bapa.
Ayat 5: “Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: ‘Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya.’”
Di sini, kata “Singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud,” menggarisbawahi kenyataan bahwa Jahshua Kristus adalah Jahweh yang Mahakuasa dan Raja segala raja yang layak serta mampu menggenapi sepenuhnya rencana Bapa. Jahshua Kristus adalah Jahweh sendiri dan wakil Jahweh yang akan menggenapi seluruh rencana Jahweh.
Ayat 6: “Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Jahweh yang diutus ke seluruh bumi.”
Jahshua Kristus, setelah menerima kuasa atas surga dan bumi dari Jahweh Bapa, adalah Jahweh Mahakuasa yang menciptakan segala sesuatu. Dia adalah Pribadi yang sudah datang ke dunia ini dalam rupa manusia, menerima semua dosa-dosa dunia, dan mati untuk dosa-dosa itu supaya menebus kita dari segala dosa kita.
Ayat 7: “Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu.”
Karena Jahshua sudah membuktikan bahwa diriNya adalah Jahweh, Ia bisa menerima gulungan kitab itu dari Bapa. ini berarti bahwa sejak saat itu, Tuhan kita akan melaksanakan semua kehendak Jahweh.
Ayat 8: “Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.”
Ini berarti bahwa Jahshua Kristus akan bertindak untuk Jahweh Bapa, yang yang karya pertamaNya yang diminta oleh 24 tua-tua dan keempat makhluk itu adalah doa-doa orang-orang kudus.
Ayat 9: “Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: “Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darahMu Engkau telah membeli mereka bagi Jahweh dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.”
Di sini, Jahshua Kristus dipuji oleh semua pelayan Surga setelah menjadi wakil dari Jahweh. Para pelayan di Surga memuji Jahshua Kristus karena sudah menyelamatkan orang-orang berdosa di dunia ini dari dosa-dosa dunia. Ketika di dunia ini, Jahshua dibaptiskan oleh Yohanes dan mati di kayu Salib untuk menyelamatkan orang berdosa dari segala dosa dunia, dan Ia melunaskan semua dosa-dosa itu bagi sang Bapa dengan membayar upah dosa itu menggunakan darahNya sendiri. Inilah sebabnya para pelayan Surga memuji karya kebenaran dari Dia yang sudah menjadi Jahweh mereka.
Ayat 10: “Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Jahweh kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi.”
Jahshua Kristus, yang sudah menjadi wakil Jahweh Bapa, menjadikan orang-orang kudus sebagai warga dan imam-imam di dalam Kerajaan Jahweh, dan membuat mereka memerintah di sana. Ia dengan demikian semakin layak menerima semua hormat dan puji-pujian dari para pelayan Surga.
Ayats 11-12: “Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa, katanya dengan suara nyaring: “Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!”
Karena Jahshua sudah menanggung segala dosa dunia ke atas tubuhNya ketika Ia dibaptiskan oleh Yohanes, dan karena ini Ia layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat dan puji-pujian dari semua makhluk di Surga sebagai Dia yang mewakili Bapa, dengan dikelilingi oleh para pelayan Surga dan para malaikatNya, Ia menerima semua hormat dan pujian mereka. Haleluya! Puji Tuhan! Di sekitar tahta Jahweh ada keempat makhluk dan 24 tua-tua. Mereka memuji Jahweh yang sudah membebaskan semua jiwa-jiwa dari dosa, karena kemuliaanNya tidak pernah berakhir.
Ingin tahu lebih banyak tentang kitab Wahyu? Silahkan klik banner di bawah untuk mendapatkan buku gratis tentang kitab Wahyu.
Ayat 13-14: “Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: ‘Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!’ Dan keempat makhluk itu berkata: ‘Amin!’ Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah.”
Akhirnya, Jahshua Kristus yang menjadi wakil Jahweh diangkat menjadi Pribadi yang layak untuk menerima semua hormat dan penyembahan dari semua pelayan Surga. Semua pelayan Surga memberikan puji-pujian, kehormatan dan kemuliaan untuk selama-lamanya karena memang sangat ajaib dan patut disyukuri bahwa Jahweh menjadi sangat layak. Semua orang-orang kudus di Surga dan di bumi harus memberikan hormat dan kemuliaan kepada Dia yang sudah bertahta menjadi wakil Jahweh Bapa.
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: Apa MAKNA sebenarnya ayat Aku dan Bapa adalah SATU itu.
jadi Akulah Dia itu mempunyai multi arti :
4:26 Kata Yesus kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau."
8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."
8:28 Maka kata Yesus: "Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku.
13:19 Aku mengatakannya kepadamu sekarang juga sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia.
18:6 Ketika Ia berkata kepada mereka: "Akulah Dia," mundurlah mereka dan jatuh ke tanah.
18:8 Jawab Yesus: "Telah Kukatakan kepadamu, Akulah Dia. Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi."
4:26 Kata Yesus kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau."
8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."
8:28 Maka kata Yesus: "Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku.
13:19 Aku mengatakannya kepadamu sekarang juga sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia.
18:6 Ketika Ia berkata kepada mereka: "Akulah Dia," mundurlah mereka dan jatuh ke tanah.
18:8 Jawab Yesus: "Telah Kukatakan kepadamu, Akulah Dia. Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi."
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: Apa MAKNA sebenarnya ayat Aku dan Bapa adalah SATU itu.
dan salah satu artinya adalah Kristus bukan Bapa tapi Orang Nazaret,
arti Kedua Kristus adalah Mesias, Anak Tunggal Allah yang biasa disingkat menjadi Anak Allah
arti lainya memang bisa berarti (secara tersirat) bahwa Kristus sama dengan Bapa (dalam Kualitas Keilahian),
tapi Kristus tidak sama dengan Bapa selain dalam Kualitas Keilahian.
arti Kedua Kristus adalah Mesias, Anak Tunggal Allah yang biasa disingkat menjadi Anak Allah
arti lainya memang bisa berarti (secara tersirat) bahwa Kristus sama dengan Bapa (dalam Kualitas Keilahian),
tapi Kristus tidak sama dengan Bapa selain dalam Kualitas Keilahian.
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: Apa MAKNA sebenarnya ayat Aku dan Bapa adalah SATU itu.
sebenarnya Gelar Tuhan (dalam Kualitas Keilahian) Yesus Kristus adalah Gelar dari Pancaran Keilahian Bapa yang Melekat dalam Interior Tubuh Kristus bukan dalam eksterior Tubuh Kristus, jadi mungkin bisa digambarkan seperti itu.
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: Apa MAKNA sebenarnya ayat Aku dan Bapa adalah SATU itu.
3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan -- maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah -- oleh kebangkitan Yesus Kristus,
3:22 yang duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke sorga sesudah segala malaikat, kuasa dan kekuatan ditaklukkan kepada-Nya.
3:22 yang duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke sorga sesudah segala malaikat, kuasa dan kekuatan ditaklukkan kepada-Nya.
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: Apa MAKNA sebenarnya ayat Aku dan Bapa adalah SATU itu.
8:34 Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: Apa MAKNA sebenarnya ayat Aku dan Bapa adalah SATU itu.
14:62 Jawab Yesus: "Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit."
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: Apa MAKNA sebenarnya ayat Aku dan Bapa adalah SATU itu.
kutipan dari :
http://www.bjnewlife.org/indonesian/bstudy/sermons_28.php
Ayat 1: “Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai.”
Dikatakan di sini bahwa Jahweh Bapa memegang sebuah gulungan kitab dengan tujuh meterai di tangan kananNya. Tuhan kita Jahshua Kristus mengambil gulungan yang di tangan kanan Bapa, berarti bahwa Jahshua diberi segala kuasa di Surga.
---
seharusnya Gelar Kristus sebagai Tuhan yang sama dengan Allah(dalam Kualitas Keilahian Kristus) mungkin akan lebih baik jika dijadikan fanatik intern bukan fanatik extern.
http://www.bjnewlife.org/indonesian/bstudy/sermons_28.php
Ayat 1: “Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai.”
Dikatakan di sini bahwa Jahweh Bapa memegang sebuah gulungan kitab dengan tujuh meterai di tangan kananNya. Tuhan kita Jahshua Kristus mengambil gulungan yang di tangan kanan Bapa, berarti bahwa Jahshua diberi segala kuasa di Surga.
---
seharusnya Gelar Kristus sebagai Tuhan yang sama dengan Allah(dalam Kualitas Keilahian Kristus) mungkin akan lebih baik jika dijadikan fanatik intern bukan fanatik extern.
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: Apa MAKNA sebenarnya ayat Aku dan Bapa adalah SATU itu.
kutipan dari :
Pdt. Petrus Hadi Santoso
http://elyonsw.blogspot.com/2014/05/siapakah-roh-kudus.html
Orang yang lebih besar yang diutus apa yang mengutus? Yang lebih besar adalah mengutus. Walaupun Roh Kudus adalah Allah tapi tetap dibawah. Fungsi Roh Kudus adalah seperti ibu. Makanya dalam kitab wahyu dikatakan tahta Bapa dan tahta Yesus. Sehebat-hebatnya anak, hormati orang tua. Sehebat-hebatnya kerja dan penghasilan istri tetap harus tunduk kepada suami.
----
intinya Gelar Tuhan Kristus, juga Tuhan RohKudus (yang sebagai Pancaran Keilahian yang berasal dari Inti Keilahian Bapa) tetap tidak sama secara keseluruhan dalam segala hal kecuali hanya sebagai Atribut dalam Kualitas Keilahian Kristus juga RohKudus.
Jadi ALLAH tetap Satu hanya Pancaran dari INTI KEILAHIAN-NYA yang lebih dari satu
Pdt. Petrus Hadi Santoso
http://elyonsw.blogspot.com/2014/05/siapakah-roh-kudus.html
Orang yang lebih besar yang diutus apa yang mengutus? Yang lebih besar adalah mengutus. Walaupun Roh Kudus adalah Allah tapi tetap dibawah. Fungsi Roh Kudus adalah seperti ibu. Makanya dalam kitab wahyu dikatakan tahta Bapa dan tahta Yesus. Sehebat-hebatnya anak, hormati orang tua. Sehebat-hebatnya kerja dan penghasilan istri tetap harus tunduk kepada suami.
----
intinya Gelar Tuhan Kristus, juga Tuhan RohKudus (yang sebagai Pancaran Keilahian yang berasal dari Inti Keilahian Bapa) tetap tidak sama secara keseluruhan dalam segala hal kecuali hanya sebagai Atribut dalam Kualitas Keilahian Kristus juga RohKudus.
Jadi ALLAH tetap Satu hanya Pancaran dari INTI KEILAHIAN-NYA yang lebih dari satu
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: Apa MAKNA sebenarnya ayat Aku dan Bapa adalah SATU itu.
njlajahweb wrote:Rev. Paul C. Jong bahwa Bapa dan Kristus bertakhta
http://www.bjnewlife.org/indonesian/bstudy/sermons_28.php
hotbah-khotbah tentang pokok yang penting oleh Rev. Paul C. Jong
Jahshua Yang Bertahta Sebagai Wakil Jahweh Bapa
< Wahyu 5:1-14 >
“Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai. Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya: ‘Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?’ Tetapi tidak ada seorang pun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya. Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya. Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: “Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya.” Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Jahweh yang diutus ke seluruh bumi. Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu. Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus. Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya:
‘Engkau layak menerima gulungan kitab itu
dan membuka meterai-meterainya;
karena Engkau telah disembelih
dan dengan darahMu Engkau telah membeli mereka bagi Jahweh
dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan,
dan menjadi imam-imam bagi Jahweh kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi.’
Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa, katanya dengan suara nyaring:
‘Anak Domba yang disembelih itu
layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan,
dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!’
Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata:
‘Bagi Dia yang duduk di atas takhta
dan bagi Anak Domba,
adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!’
Dan keempat makhluk itu berkata: ‘Amin.’ Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah.”
Eksegese
Ayat 1: “Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai.”
Dikatakan di sini bahwa Jahweh Bapa memegang sebuah gulungan kitab dengan tujuh meterai di tangan kananNya. Tuhan kita Jahshua Kristus mengambil gulungan yang di tangan kanan Bapa, berarti bahwa Jahshua diberi segala kuasa di Surga.
Ayat 2-4: “Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya: “Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?” Tetapi tidak ada seorang pun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya. Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.”
Tidak ada seorangpun, kecuali Jahshua, yang bisa menghakimi dunia, menciptakan Langit dan Bumi Baru, dan hidup bersama orang-orang kudus sebagai wakil Jahweh Bapa.
Ayat 5: “Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: ‘Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya.’”
Di sini, kata “Singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud,” menggarisbawahi kenyataan bahwa Jahshua Kristus adalah Jahweh yang Mahakuasa dan Raja segala raja yang layak serta mampu menggenapi sepenuhnya rencana Bapa. Jahshua Kristus adalah Jahweh sendiri dan wakil Jahweh yang akan menggenapi seluruh rencana Jahweh.
Ayat 6: “Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Jahweh yang diutus ke seluruh bumi.”
Jahshua Kristus, setelah menerima kuasa atas surga dan bumi dari Jahweh Bapa, adalah Jahweh Mahakuasa yang menciptakan segala sesuatu. Dia adalah Pribadi yang sudah datang ke dunia ini dalam rupa manusia, menerima semua dosa-dosa dunia, dan mati untuk dosa-dosa itu supaya menebus kita dari segala dosa kita.
Ayat 7: “Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu.”
Karena Jahshua sudah membuktikan bahwa diriNya adalah Jahweh, Ia bisa menerima gulungan kitab itu dari Bapa. ini berarti bahwa sejak saat itu, Tuhan kita akan melaksanakan semua kehendak Jahweh.
Ayat 8: “Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.”
Ini berarti bahwa Jahshua Kristus akan bertindak untuk Jahweh Bapa, yang yang karya pertamaNya yang diminta oleh 24 tua-tua dan keempat makhluk itu adalah doa-doa orang-orang kudus.
Ayat 9: “Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: “Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darahMu Engkau telah membeli mereka bagi Jahweh dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.”
Di sini, Jahshua Kristus dipuji oleh semua pelayan Surga setelah menjadi wakil dari Jahweh. Para pelayan di Surga memuji Jahshua Kristus karena sudah menyelamatkan orang-orang berdosa di dunia ini dari dosa-dosa dunia. Ketika di dunia ini, Jahshua dibaptiskan oleh Yohanes dan mati di kayu Salib untuk menyelamatkan orang berdosa dari segala dosa dunia, dan Ia melunaskan semua dosa-dosa itu bagi sang Bapa dengan membayar upah dosa itu menggunakan darahNya sendiri. Inilah sebabnya para pelayan Surga memuji karya kebenaran dari Dia yang sudah menjadi Jahweh mereka.
Ayat 10: “Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Jahweh kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi.”
Jahshua Kristus, yang sudah menjadi wakil Jahweh Bapa, menjadikan orang-orang kudus sebagai warga dan imam-imam di dalam Kerajaan Jahweh, dan membuat mereka memerintah di sana. Ia dengan demikian semakin layak menerima semua hormat dan puji-pujian dari para pelayan Surga.
Ayats 11-12: “Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa, katanya dengan suara nyaring: “Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!”
Karena Jahshua sudah menanggung segala dosa dunia ke atas tubuhNya ketika Ia dibaptiskan oleh Yohanes, dan karena ini Ia layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat dan puji-pujian dari semua makhluk di Surga sebagai Dia yang mewakili Bapa, dengan dikelilingi oleh para pelayan Surga dan para malaikatNya, Ia menerima semua hormat dan pujian mereka. Haleluya! Puji Tuhan! Di sekitar tahta Jahweh ada keempat makhluk dan 24 tua-tua. Mereka memuji Jahweh yang sudah membebaskan semua jiwa-jiwa dari dosa, karena kemuliaanNya tidak pernah berakhir.
Ingin tahu lebih banyak tentang kitab Wahyu? Silahkan klik banner di bawah untuk mendapatkan buku gratis tentang kitab Wahyu.
Ayat 13-14: “Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: ‘Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!’ Dan keempat makhluk itu berkata: ‘Amin!’ Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah.”
Akhirnya, Jahshua Kristus yang menjadi wakil Jahweh diangkat menjadi Pribadi yang layak untuk menerima semua hormat dan penyembahan dari semua pelayan Surga. Semua pelayan Surga memberikan puji-pujian, kehormatan dan kemuliaan untuk selama-lamanya karena memang sangat ajaib dan patut disyukuri bahwa Jahweh menjadi sangat layak. Semua orang-orang kudus di Surga dan di bumi harus memberikan hormat dan kemuliaan kepada Dia yang sudah bertahta menjadi wakil Jahweh Bapa.
Anak Domba di penglihatan itu SOSOK BINATANG/HEWAN DOMBA bukan sosok manusia (Yesus)
memang menggambarkan Tuhan ketika menjadi manusia Yesus mencurahkan darah-Nya di atas kayu salib
yang duduk ditahta itulah sosok YESUS
baca perikop sebelumnya di Wahyu 4:2 => duduk SESEORANG
siapa SESEORANG itu?
baca terus perikop sebelum-sebelumnya akan ketemu bahwa itu sosok Yesus di Whayu 2:8: 1:17
gak ada wakil-wakilan...
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Apa MAKNA sebenarnya ayat Aku dan Bapa adalah SATU itu.
ini lho sosok yang duduk di tahta sorgawi...
Wahyu 1:17-18
1:17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, 1:18 dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.
gak ada yang lain...
tahu kan SIAPA DIA?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Apa MAKNA sebenarnya ayat Aku dan Bapa adalah SATU itu.
njlajahweb wrote:jadi Akulah Dia itu mempunyai multi arti :
4:26 Kata Yesus kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau."
8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."
8:28 Maka kata Yesus: "Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku.
13:19 Aku mengatakannya kepadamu sekarang juga sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia.
18:6 Ketika Ia berkata kepada mereka: "Akulah Dia," mundurlah mereka dan jatuh ke tanah.
18:8 Jawab Yesus: "Telah Kukatakan kepadamu, Akulah Dia. Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi."
YESUS = BAPA
sebagai hakikat TUHAN ALLAH YANG ESA
multi arti apanya..
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Apa MAKNA sebenarnya ayat Aku dan Bapa adalah SATU itu.
njlajahweb wrote:kutipan dari :
http://www.bjnewlife.org/indonesian/bstudy/sermons_28.php
Ayat 1: “Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai.”
Dikatakan di sini bahwa Jahweh Bapa memegang sebuah gulungan kitab dengan tujuh meterai di tangan kananNya. Tuhan kita Jahshua Kristus mengambil gulungan yang di tangan kanan Bapa, berarti bahwa Jahshua diberi segala kuasa di Surga.
---
seharusnya Gelar Kristus sebagai Tuhan yang sama dengan Allah(dalam Kualitas Keilahian Kristus) mungkin akan lebih baik jika dijadikan fanatik intern bukan fanatik extern.
YANG DUDUK DI TAHTA ITU YESUS
"seekor Anak Domba' itu sosok hewan/binatang menggambarkan diri-Nya sendiri ketika di dunia
itu peggambaran keesaan
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Apa MAKNA sebenarnya ayat Aku dan Bapa adalah SATU itu.
memang Kristus mengandung Hakikat ALLAH dalam Kualitas Keilahian Kristus, tapi bukan berarti Kristus memiliki seluruh HAKIKAT ALLAH, karena itulah STATUS BAPA tetap selalu lebih Tinggi dari Status Kristus.
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: Apa MAKNA sebenarnya ayat Aku dan Bapa adalah SATU itu.
hakikat Tuhan Allah itu MUTLAK
gak bisa dicuil-cuil kek gitu, sekali lagi: hanya soal fungsi/peran yang sedang dijalani
Tuhan Allah sebagai Sang Khalik kita sapa Bapa
Tuhan Allah sebagai Sang Firman/Juruselamat kita sapa Putera
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Halaman 13 dari 40 • 1 ... 8 ... 12, 13, 14 ... 26 ... 40
Similar topics
» [Jilid 2] Apa MAKNA sebenarnya ayat Aku dan Bapa adalah SATU itu
» Yesus adalah firman, Tuhan & tidak adanya dialog perutusan antara yesus & Bapa Terbantah hanya oleh satu ayat
» Jika Surat An-Nur ayat 2-9 Merupakan Satu Kesatuan, Maka Hukuman Rajam Sampai Mati Kepada Pezina Yang Sudah Menikah Adalah Mitos...
» Mbah Dasiyem, salah satu "penentang" kehendak Bapa
» Yesus menjadi Bapa setelah diberikan kuasa oleh bapa
» Yesus adalah firman, Tuhan & tidak adanya dialog perutusan antara yesus & Bapa Terbantah hanya oleh satu ayat
» Jika Surat An-Nur ayat 2-9 Merupakan Satu Kesatuan, Maka Hukuman Rajam Sampai Mati Kepada Pezina Yang Sudah Menikah Adalah Mitos...
» Mbah Dasiyem, salah satu "penentang" kehendak Bapa
» Yesus menjadi Bapa setelah diberikan kuasa oleh bapa
Halaman 13 dari 40
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik