Kisah Hadirnya Malaikat Maut Pada Detik-detik Wafatnya Rasulullah SAW
Halaman 1 dari 1 • Share
Kisah Hadirnya Malaikat Maut Pada Detik-detik Wafatnya Rasulullah SAW
http://pulsk.com/155724/Kisah-Hadirnya-Malaikat-Maut-Pada-Detikdetik-Wafatnya-Rasulullah-SAW.html
Kisah Hadirnya Malaikat Maut Pada Detik-detik Wafatnya Rasulullah SAW
Dari Ibnu Mas’ud ra bahwa ia berkata: Ketika ajal Rasulullah SAW sudah dekat, baginda mengumpul kami di rumah Siti Aisyah ra. Kemudian baginda memandang kami sambil berlinangan air matanya, lalu bersabda:
“Marhaban bikum, semoga Allah memanjangkan umur kamu semua, semoga Allah menyayangi, menolong dan memberikan petunjuk kepada kamu. Aku berwasiat kepada kamu, agar bertakwa kepada Allah. Sesungguhnya aku adalah sebagai pemberi peringatan untuk kamu. Janganlah kamu berlaku sombong terhadap Allah.”
Allah berfirman: “Kebahagiaan dan kenikmatan di akhirat. Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan dirinya dan membuat kerusakan di muka bumi. Dan kesudahan syurga itu bagi orang-orang yang bertakwa.”
Kemudian kami bertanya:
“Bilakah ajal baginda ya Rasulullah?”
Baginda menjawab:
“Ajalku telah hampir, dan akan pindah ke hadhrat Allah, ke Sidratulmuntaha dan ke Jannatul Makwa serta ke Arsyi la’ la.”
Kami bertanya lagi:
“Siapakah yang akan memandikan baginda ya Rasulullah?”
Rasulullah menjawab: “Salah seorang ahli bait.”
Kami bertanya:
“Bagaimana nanti kami mengafani baginda ya Rasulullah?”
Baginda menjawab:
“Dengan bajuku ini atau pakaian Yamaniyah.”
Kami bertanya:
“Siapakah yang menshalatkan baginda di antara kami?”
Kami menangis dan Rasulullah SAW pun turut menangis. Kemudian baginda bersabda:
“Tenanglah, semoga Allah mengampuni kamu semua. Apabila kamu semua telah memandikan dan mengafaniku, maka letaklah aku di atas tempat tidurku, di dalam rumahku ini, di tepi liang kuburku, kemudian keluarlah kamu semua dari sisiku. Maka yang pertama-tama menshalatkan aku adalah sahabatku Jibril as. Kemudian Mikail, kemudian Israfil kemudian Malaikat Izrail (Malaikat Maut) beserta bala tenteranya. Kemudian masuklah anda dengan sebaik-baiknya. Dan hendaklah yang mula shalat adalah kaum lelaki dari pihak keluargaku, kemudian yang wanita-wanitanya, dan kemudian kamu semua.”
Semenjak hari itulah Rasulullah SAW bertambah sakitnya, yang ditanggungnya selama 18 hari, setiap hari ramai yang mengunjungi baginda, sampailah datangnya hari Senin, di saat baginda menghembus nafas yang terakhir. Sehari menjelang baginda wafat yaitu pada hari Ahad, penyakit baginda semakin bertambah serius. Pada hari itu, setelah Bilal bin Rabah ra. selesai mengumandangkan azannya, ia berdiri di depan pintu rumah Rasulullah SAW, kemudian memberi salam:
“Assalamualaikum ya Rasulullah?”
Kemudian ia berkata lagi:
“Assolah yarhamukallah.”
Fatimah menjawab:
“Rasulullah dalam keadaan sakit?”
Maka kembalilah Bilal ke dalam masjid, ketika bumi terang disinari matahari siang, Bilal datang lagi ke tempat Rasulullah, lalu ia berkata seperti perkataan yang tadi. Kemudian Rasulullah memanggilnya dan menyuruh ia masuk. Setelah Bilal bin Rabah masuk, Rasulullah SAW bersabda:
“Saya sekarang dalam keadaan sakit, Wahai Bilal, kamu perintahkan saja agar Abu Bakar menjadi imam dalam solat.”
Maka keluarlah Bilal sambil meletakkan tangan di atas kepalanya sambil berkata:
“Aduhai, alangkah baiknya bila aku tidak dilahirkan ibuku?”
Kemudian ia memasuki masjid dan berkata kepada Abu Bakar ra. agar beliau menjadi imam dalam solat tersebut. Ketika Abu Bakar ra. melihat ke tempat Rasulullah SAW yang kosong, sebagai seorang lelaki yang lemah lembut, ia tidak dapat menahan perasaannya lagi, lalu ia menjerit dan akhirnya ia pingsan. Orang-orang yang berada di dalam masjid menjadi ribut sehingga terdengar oleh Rasulullah SAW. Baginda bertanya:
“Wahai Fatimah, suara apakah yang ribut itu?”
Fatimah rha. menjawab:
“Orang-orang menjadi ribut dan bingung kerana Rasulullah SAW tidak ada bersama mereka.”
Kemudian Rasulullah SAW memanggil Ali bin Abi Thalib dan ibnu Abbas ra, sambil dibimbing oleh mereka berdua, maka baginda berjalan menuju ke masjid. Baginda solat dua rakaat, setelah itu baginda melihat kepada orang ramai dan bersabda:
“Ya ma’aasyiral Muslimin, kamu semua berada dalam pemeliharaan dan perlindungan Allah, sesungguhnya Dia adalah penggantiku atas kamu semua setelah aku tiada. Aku berwasiat kepada kamu semua agar bertakwa kepada Allah SWT, kerana aku akan meninggalkan dunia yang fana ini. Hari ini adalah hari pertamaku memasuki alam akhirat, dan sebagai hari terakhirku berada di alam dunia ini.”
Malaikat Maut Datang Bertamu
detik detik wafatnya Rasulullah SAW Kisah Hadirnya Malaikat Maut Pada Detik detik Wafatnya Rasulullah SAWmakam Rasulullah SAW
Pada hari esoknya, yaitu pada hari Senin, Allah mewahyukan kepada Malaikat Maut supaya ia turun menemui Rasulullah SAW dengan berpakaian sebaik-baiknya. Dan Allah menyuruh kepada Malaikat Maut mencabut nyawa Rasulullah SAW dengan lemah lembut. Seandainya Rasulullah menyuruhnya masuk, maka ia dibolehkan masuk, namun jika Rasulullah SAW tidak mengizinkannya, ia tidak boleh masuk, dan hendaklah ia kembali saja. Maka turunlah Malaikat Maut untuk menunaikan perintah Allah SWT. Ia menyamar sebagai seorang biasa. Setelah sampai di depan pintu tempat kediaman Rasulullah SAW, Malaikat Maut itupun berkata:
“Assalamualaikum Wahai ahli rumah kenabian, sumber wahyu dan risalah!”
Fatimah rha berkata kepada tamunya itu:
“Wahai Abdullah (Hamba Allah), Rasulullah sekarang dalam keadaan sakit.”
Kemudian Malaikat Maut itu memberi salam lagi:
“Assalamualaikum. Bolehkah saya masuk?”
Akhirnya Rasulullah SAW mendengar suara Malaikat Maut itu, lalu baginda bertanya kepada puterinya Fatimah:
“Siapakah yang ada di muka pintu itu?”
Fatimah menjawab:
“Seorang lelaki memanggil ayah, saya katakan kepadanya bahwa ayahanda dalam keadaan sakit. Kemudian ia memanggil sekali lagi dengan suara yang menggetarkan sukma.”
Rasulullah SAW bersabda:
“Tahukah kamu siapakah dia?”
Fatimah menjawab:
“Tidak wahai baginda.”
Lalu Rasulullah SAW menjelaskan:
“Wahai Fatimah, ia adalah pengusir kelazatan, pemutus keinginan, pemisah jemaah dan yang meramaikan kubur.”
Kemudian Rasulullah SAW bersabda:
“Masuklah, Wahai Malaikat Maut. Maka masuklah Malaikat Maut itu sambil mengucapkan `Assalamualaika ya Rasulullah.”
Rasulullah SAW pun menjawab:
“Waalaikassalam Ya Malaikat Maut. Engkau datang untuk berziarah atau untuk mencabut nyawaku?”
Malaikat Maut menjawab:
“Saya datang untuk ziarah sekaligus mencabut nyawa. Jika tuan izinkan akan saya lakukan, kalau tidak, saya akan pulang.”
Rasulullah SAW bertanya:
“Wahai Malaikat Maut, di mana engkau tinggalkan kecintaanku Jibril? ”
“Saya tinggal ia di langit dunia?” Jawab Malaikat Maut.
Baru saja Malaikat Maut selesai bicara, tiba-tiba Jibril as datang kemudian duduk di samping Rasulullah SAW. Maka bersabdalah Rasulullah SAW:
“Wahai Jibril, tidakkah engkau mengetahui bahwa ajalku telah dekat?”
Jibril menjawab:
“Ya, Wahai kekasih Allah.”
Seterusnya Rasulullah SAW bersabda:
“Beritahu kepadaku Wahai Jibril, apakah yang telah disediakan Allah untukku di sisinya?”
Jibril pun menjawab:
“Bahwa pintu-pintu langit telah dibuka, sedangkan malaikat-malaikat telah berbaris untuk menyambut rohmu.”
Baginda SAW bersabda:
“Segala puji dan syukur bagi Tuhanku. Wahai Jibril, apa lagi yang telah disediakan Allah untukku?”
Jibril menjawab lagi: :
“Bahwa pintu-pintu Syurga telah dibuka, dan bidadari-bidadari telah berhias, sungai-sungai telah mengalir, dan buah-buahnya telah ranum, semuanya menanti kedatangan rohmu.”
Baginda SAW bersabda lagi:
“Segala puji dan syukur untuk Tuhanku. Beritahu lagi wahai Jibril, apa lagi yang di sediakan Allah untukku? ”
Jibril menjawab: “Aku memberikan berita gembira untuk tuan. Tuanlah yang pertama-tama diizinkan sebagai pemberi syafaat pada hari kiamat nanti.”
Kemudian Rasulullah SAW bersabda:
“Segala puji dan syukur, aku panjatkan untuk Tuhanku. Wahai Jibril beritahu kepadaku lagi tentang khabar yang menggembirakan aku?”
Jibril as bertanya:
“Wahai kekasih Allah, apa sebenarnya yang ingin tuan tanyakan?”
Rasulullah SAW menjawab:
“Tentang kegelisahanku, apakah yang akan diperolehi oleh orang-orang yang membaca Al-Quran sesudahku? Apakah yang akan diperolehi orang-orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan sesudahku? Apakah yang akan diperolehi orang-orang yang berziarah ke Baitul Haram sesudahku?”
Jibril menjawab:
“Saya membawa khabar gembira untuk baginda. Sesungguhnya Allah telah berfirman: Aku telah mengharamkan Syurga bagi semua Nabi dan umat, sampai engkau dan umatmu memasukinya terlebih dahulu.”
Maka berkatalah Rasulullah SAW:
“Sekarang, tenanglah hati dan perasaanku. Wahai Malaikat Maut dekatlah kepadaku?”
Lalu Malaikat Maut pun berada dekat Rasulullah SAW. Ali ra bertanya:
“Wahai Rasulullah SAW, siapakah yang akan memandikan baginda dan siapakah yang akan mengafaninya?
Rasulullah menjawab:” Adapun yang memandikan aku adalah engkau wahai Ali, sedangkan Ibnu Abbas menyiramkan airnya dan Jibril akan membawa hanuth (minyak wangi) dari dalam Syurga.”
Kemudian Malaikat Maut pun mulai mencabut nyawa Rasulullah. Ketika roh baginda sampai di pusat perut, baginda berkata:
“Wahai Jibril, alangkah pedihnya maut.”
Mendengar ucapan Rasulullah itu, Jibril as memalingkan mukanya. Lalu Rasulullah SAW bertanya:
“Wahai Jibril, apakah engkau tidak suka memandang mukaku?”
Jibril menjawab: “Wahai kekasih Allah, siapakah yang sanggup melihat muka baginda, sedangkan baginda sedang merasakan sakitnya maut?”
Akhirnya roh yang mulia itupun meninggalkan jasad Rasulullah SAW.
Kesedihan Sahabat
Berkata Anas ra: “Ketika aku melalui depan pintu rumah Aisyah ra aku dengar ia sedang menangis, sambil mengatakan:
“Wahai orang-orang yang tidak pernah memakai sutera. Wahai orang-orang yang keluar dari dunia dengan perut yang tidak pernah kenyang dari gandum. Wahai orang yang telah memilih tikar dari singgahsana. Wahai orang yang jarang tidur di waktu malam kerana takut Neraka Sa’ir.”
Kisah Hadirnya Malaikat Maut Pada Detik-detik Wafatnya Rasulullah SAW
Dari Ibnu Mas’ud ra bahwa ia berkata: Ketika ajal Rasulullah SAW sudah dekat, baginda mengumpul kami di rumah Siti Aisyah ra. Kemudian baginda memandang kami sambil berlinangan air matanya, lalu bersabda:
“Marhaban bikum, semoga Allah memanjangkan umur kamu semua, semoga Allah menyayangi, menolong dan memberikan petunjuk kepada kamu. Aku berwasiat kepada kamu, agar bertakwa kepada Allah. Sesungguhnya aku adalah sebagai pemberi peringatan untuk kamu. Janganlah kamu berlaku sombong terhadap Allah.”
Allah berfirman: “Kebahagiaan dan kenikmatan di akhirat. Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan dirinya dan membuat kerusakan di muka bumi. Dan kesudahan syurga itu bagi orang-orang yang bertakwa.”
Kemudian kami bertanya:
“Bilakah ajal baginda ya Rasulullah?”
Baginda menjawab:
“Ajalku telah hampir, dan akan pindah ke hadhrat Allah, ke Sidratulmuntaha dan ke Jannatul Makwa serta ke Arsyi la’ la.”
Kami bertanya lagi:
“Siapakah yang akan memandikan baginda ya Rasulullah?”
Rasulullah menjawab: “Salah seorang ahli bait.”
Kami bertanya:
“Bagaimana nanti kami mengafani baginda ya Rasulullah?”
Baginda menjawab:
“Dengan bajuku ini atau pakaian Yamaniyah.”
Kami bertanya:
“Siapakah yang menshalatkan baginda di antara kami?”
Kami menangis dan Rasulullah SAW pun turut menangis. Kemudian baginda bersabda:
“Tenanglah, semoga Allah mengampuni kamu semua. Apabila kamu semua telah memandikan dan mengafaniku, maka letaklah aku di atas tempat tidurku, di dalam rumahku ini, di tepi liang kuburku, kemudian keluarlah kamu semua dari sisiku. Maka yang pertama-tama menshalatkan aku adalah sahabatku Jibril as. Kemudian Mikail, kemudian Israfil kemudian Malaikat Izrail (Malaikat Maut) beserta bala tenteranya. Kemudian masuklah anda dengan sebaik-baiknya. Dan hendaklah yang mula shalat adalah kaum lelaki dari pihak keluargaku, kemudian yang wanita-wanitanya, dan kemudian kamu semua.”
Semenjak hari itulah Rasulullah SAW bertambah sakitnya, yang ditanggungnya selama 18 hari, setiap hari ramai yang mengunjungi baginda, sampailah datangnya hari Senin, di saat baginda menghembus nafas yang terakhir. Sehari menjelang baginda wafat yaitu pada hari Ahad, penyakit baginda semakin bertambah serius. Pada hari itu, setelah Bilal bin Rabah ra. selesai mengumandangkan azannya, ia berdiri di depan pintu rumah Rasulullah SAW, kemudian memberi salam:
“Assalamualaikum ya Rasulullah?”
Kemudian ia berkata lagi:
“Assolah yarhamukallah.”
Fatimah menjawab:
“Rasulullah dalam keadaan sakit?”
Maka kembalilah Bilal ke dalam masjid, ketika bumi terang disinari matahari siang, Bilal datang lagi ke tempat Rasulullah, lalu ia berkata seperti perkataan yang tadi. Kemudian Rasulullah memanggilnya dan menyuruh ia masuk. Setelah Bilal bin Rabah masuk, Rasulullah SAW bersabda:
“Saya sekarang dalam keadaan sakit, Wahai Bilal, kamu perintahkan saja agar Abu Bakar menjadi imam dalam solat.”
Maka keluarlah Bilal sambil meletakkan tangan di atas kepalanya sambil berkata:
“Aduhai, alangkah baiknya bila aku tidak dilahirkan ibuku?”
Kemudian ia memasuki masjid dan berkata kepada Abu Bakar ra. agar beliau menjadi imam dalam solat tersebut. Ketika Abu Bakar ra. melihat ke tempat Rasulullah SAW yang kosong, sebagai seorang lelaki yang lemah lembut, ia tidak dapat menahan perasaannya lagi, lalu ia menjerit dan akhirnya ia pingsan. Orang-orang yang berada di dalam masjid menjadi ribut sehingga terdengar oleh Rasulullah SAW. Baginda bertanya:
“Wahai Fatimah, suara apakah yang ribut itu?”
Fatimah rha. menjawab:
“Orang-orang menjadi ribut dan bingung kerana Rasulullah SAW tidak ada bersama mereka.”
Kemudian Rasulullah SAW memanggil Ali bin Abi Thalib dan ibnu Abbas ra, sambil dibimbing oleh mereka berdua, maka baginda berjalan menuju ke masjid. Baginda solat dua rakaat, setelah itu baginda melihat kepada orang ramai dan bersabda:
“Ya ma’aasyiral Muslimin, kamu semua berada dalam pemeliharaan dan perlindungan Allah, sesungguhnya Dia adalah penggantiku atas kamu semua setelah aku tiada. Aku berwasiat kepada kamu semua agar bertakwa kepada Allah SWT, kerana aku akan meninggalkan dunia yang fana ini. Hari ini adalah hari pertamaku memasuki alam akhirat, dan sebagai hari terakhirku berada di alam dunia ini.”
Malaikat Maut Datang Bertamu
detik detik wafatnya Rasulullah SAW Kisah Hadirnya Malaikat Maut Pada Detik detik Wafatnya Rasulullah SAWmakam Rasulullah SAW
Pada hari esoknya, yaitu pada hari Senin, Allah mewahyukan kepada Malaikat Maut supaya ia turun menemui Rasulullah SAW dengan berpakaian sebaik-baiknya. Dan Allah menyuruh kepada Malaikat Maut mencabut nyawa Rasulullah SAW dengan lemah lembut. Seandainya Rasulullah menyuruhnya masuk, maka ia dibolehkan masuk, namun jika Rasulullah SAW tidak mengizinkannya, ia tidak boleh masuk, dan hendaklah ia kembali saja. Maka turunlah Malaikat Maut untuk menunaikan perintah Allah SWT. Ia menyamar sebagai seorang biasa. Setelah sampai di depan pintu tempat kediaman Rasulullah SAW, Malaikat Maut itupun berkata:
“Assalamualaikum Wahai ahli rumah kenabian, sumber wahyu dan risalah!”
Fatimah rha berkata kepada tamunya itu:
“Wahai Abdullah (Hamba Allah), Rasulullah sekarang dalam keadaan sakit.”
Kemudian Malaikat Maut itu memberi salam lagi:
“Assalamualaikum. Bolehkah saya masuk?”
Akhirnya Rasulullah SAW mendengar suara Malaikat Maut itu, lalu baginda bertanya kepada puterinya Fatimah:
“Siapakah yang ada di muka pintu itu?”
Fatimah menjawab:
“Seorang lelaki memanggil ayah, saya katakan kepadanya bahwa ayahanda dalam keadaan sakit. Kemudian ia memanggil sekali lagi dengan suara yang menggetarkan sukma.”
Rasulullah SAW bersabda:
“Tahukah kamu siapakah dia?”
Fatimah menjawab:
“Tidak wahai baginda.”
Lalu Rasulullah SAW menjelaskan:
“Wahai Fatimah, ia adalah pengusir kelazatan, pemutus keinginan, pemisah jemaah dan yang meramaikan kubur.”
Kemudian Rasulullah SAW bersabda:
“Masuklah, Wahai Malaikat Maut. Maka masuklah Malaikat Maut itu sambil mengucapkan `Assalamualaika ya Rasulullah.”
Rasulullah SAW pun menjawab:
“Waalaikassalam Ya Malaikat Maut. Engkau datang untuk berziarah atau untuk mencabut nyawaku?”
Malaikat Maut menjawab:
“Saya datang untuk ziarah sekaligus mencabut nyawa. Jika tuan izinkan akan saya lakukan, kalau tidak, saya akan pulang.”
Rasulullah SAW bertanya:
“Wahai Malaikat Maut, di mana engkau tinggalkan kecintaanku Jibril? ”
“Saya tinggal ia di langit dunia?” Jawab Malaikat Maut.
Baru saja Malaikat Maut selesai bicara, tiba-tiba Jibril as datang kemudian duduk di samping Rasulullah SAW. Maka bersabdalah Rasulullah SAW:
“Wahai Jibril, tidakkah engkau mengetahui bahwa ajalku telah dekat?”
Jibril menjawab:
“Ya, Wahai kekasih Allah.”
Seterusnya Rasulullah SAW bersabda:
“Beritahu kepadaku Wahai Jibril, apakah yang telah disediakan Allah untukku di sisinya?”
Jibril pun menjawab:
“Bahwa pintu-pintu langit telah dibuka, sedangkan malaikat-malaikat telah berbaris untuk menyambut rohmu.”
Baginda SAW bersabda:
“Segala puji dan syukur bagi Tuhanku. Wahai Jibril, apa lagi yang telah disediakan Allah untukku?”
Jibril menjawab lagi: :
“Bahwa pintu-pintu Syurga telah dibuka, dan bidadari-bidadari telah berhias, sungai-sungai telah mengalir, dan buah-buahnya telah ranum, semuanya menanti kedatangan rohmu.”
Baginda SAW bersabda lagi:
“Segala puji dan syukur untuk Tuhanku. Beritahu lagi wahai Jibril, apa lagi yang di sediakan Allah untukku? ”
Jibril menjawab: “Aku memberikan berita gembira untuk tuan. Tuanlah yang pertama-tama diizinkan sebagai pemberi syafaat pada hari kiamat nanti.”
Kemudian Rasulullah SAW bersabda:
“Segala puji dan syukur, aku panjatkan untuk Tuhanku. Wahai Jibril beritahu kepadaku lagi tentang khabar yang menggembirakan aku?”
Jibril as bertanya:
“Wahai kekasih Allah, apa sebenarnya yang ingin tuan tanyakan?”
Rasulullah SAW menjawab:
“Tentang kegelisahanku, apakah yang akan diperolehi oleh orang-orang yang membaca Al-Quran sesudahku? Apakah yang akan diperolehi orang-orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan sesudahku? Apakah yang akan diperolehi orang-orang yang berziarah ke Baitul Haram sesudahku?”
Jibril menjawab:
“Saya membawa khabar gembira untuk baginda. Sesungguhnya Allah telah berfirman: Aku telah mengharamkan Syurga bagi semua Nabi dan umat, sampai engkau dan umatmu memasukinya terlebih dahulu.”
Maka berkatalah Rasulullah SAW:
“Sekarang, tenanglah hati dan perasaanku. Wahai Malaikat Maut dekatlah kepadaku?”
Lalu Malaikat Maut pun berada dekat Rasulullah SAW. Ali ra bertanya:
“Wahai Rasulullah SAW, siapakah yang akan memandikan baginda dan siapakah yang akan mengafaninya?
Rasulullah menjawab:” Adapun yang memandikan aku adalah engkau wahai Ali, sedangkan Ibnu Abbas menyiramkan airnya dan Jibril akan membawa hanuth (minyak wangi) dari dalam Syurga.”
Kemudian Malaikat Maut pun mulai mencabut nyawa Rasulullah. Ketika roh baginda sampai di pusat perut, baginda berkata:
“Wahai Jibril, alangkah pedihnya maut.”
Mendengar ucapan Rasulullah itu, Jibril as memalingkan mukanya. Lalu Rasulullah SAW bertanya:
“Wahai Jibril, apakah engkau tidak suka memandang mukaku?”
Jibril menjawab: “Wahai kekasih Allah, siapakah yang sanggup melihat muka baginda, sedangkan baginda sedang merasakan sakitnya maut?”
Akhirnya roh yang mulia itupun meninggalkan jasad Rasulullah SAW.
Kesedihan Sahabat
Berkata Anas ra: “Ketika aku melalui depan pintu rumah Aisyah ra aku dengar ia sedang menangis, sambil mengatakan:
“Wahai orang-orang yang tidak pernah memakai sutera. Wahai orang-orang yang keluar dari dunia dengan perut yang tidak pernah kenyang dari gandum. Wahai orang yang telah memilih tikar dari singgahsana. Wahai orang yang jarang tidur di waktu malam kerana takut Neraka Sa’ir.”
F-22- LETNAN SATU
-
Posts : 2414
Kepercayaan : Protestan
Location : Indonesia
Join date : 02.11.12
Reputation : 28
Re: Kisah Hadirnya Malaikat Maut Pada Detik-detik Wafatnya Rasulullah SAW
Ini serius atau cuma dongeng wahalualam ???
F-22- LETNAN SATU
-
Posts : 2414
Kepercayaan : Protestan
Location : Indonesia
Join date : 02.11.12
Reputation : 28
Re: Kisah Hadirnya Malaikat Maut Pada Detik-detik Wafatnya Rasulullah SAW
@Atas
Tergantung keyakinan masing - masing, percaya atau tidak percaya
Tergantung keyakinan masing - masing, percaya atau tidak percaya
wahyu_zein_alkaf- SERSAN MAYOR
-
Posts : 362
Kepercayaan : Islam
Location : Kalimantan Tengah
Join date : 09.08.13
Reputation : 12
Re: Kisah Hadirnya Malaikat Maut Pada Detik-detik Wafatnya Rasulullah SAW
selain ibnu mas'ud ada tidak yang cerita?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Kisah Hadirnya Malaikat Maut Pada Detik-detik Wafatnya Rasulullah SAW
Aneh..kalau itu pertanyaannya..F-22 wrote:Ini serius atau cuma dongeng wahalualam ???
Jadi sebetulnya apa inti permasalahan yg ingin didebatkan dalam thread ini?
Segera jelaskan lebih baik..sebelum nanti dianggap thread Sampah oleh Moderator..
musicman- LETNAN SATU
-
Posts : 2225
Kepercayaan : Islam
Join date : 07.10.11
Reputation : 124
Re: Kisah Hadirnya Malaikat Maut Pada Detik-detik Wafatnya Rasulullah SAW
Wah wah wah ........... lha yg di atas warna merah itu apa bukan permasalahan yg bisa didebatkan ??? Apa matamu sudah buta ???musicman wrote:Aneh..kalau itu pertanyaannya..F-22 wrote:Ini serius atau cuma dongeng wahalualam ???
Jadi sebetulnya apa inti permasalahan yg ingin didebatkan dalam thread ini?
Segera jelaskan lebih baik..sebelum nanti dianggap thread Sampah oleh Moderator..
Coba mulai dr dirimu sendiri, kisah di atas mnrtmu pribadi memang bener2 pernah terjadi atau cuma sekadar karangan muslim pengikut sri baginda muhammad ???
Silahkan dijawab + dg alasannya sekalian. Kalo ndak mampu menggunakan logika orang waras, boleh juga kau menggunakan logika "kambing" mu yg sangat terkenal itu.
F-22- LETNAN SATU
-
Posts : 2414
Kepercayaan : Protestan
Location : Indonesia
Join date : 02.11.12
Reputation : 28
Re: Kisah Hadirnya Malaikat Maut Pada Detik-detik Wafatnya Rasulullah SAW
Mengherankan sekali...Hadits memuliakan Nabi bisa kalian ejek..
Lalu Dengan Sanad dan perawi yg sama dengan hadits diatas, kenapa kalian bisa mempercayai bunyi Hadits lain yg kalian anggap sesuai dengan misi Kalian untuk menyudutkan nabi sebagai Penjahat?
Lalu Dengan Sanad dan perawi yg sama dengan hadits diatas, kenapa kalian bisa mempercayai bunyi Hadits lain yg kalian anggap sesuai dengan misi Kalian untuk menyudutkan nabi sebagai Penjahat?
musicman- LETNAN SATU
-
Posts : 2225
Kepercayaan : Islam
Join date : 07.10.11
Reputation : 124
Re: Kisah Hadirnya Malaikat Maut Pada Detik-detik Wafatnya Rasulullah SAW
Delete Post (untuk spam dan posting yang ngak jelas langsung akan di delete).Thread termasuk kategori tidak jelas.
Moderator 3- GLOBAL MODERATOR
-
Posts : 99
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 17.12.12
Reputation : 1
Re: Kisah Hadirnya Malaikat Maut Pada Detik-detik Wafatnya Rasulullah SAW
Dari:
http://www.laskarislam.com/t7585-lagi2-mod-3-ngunci-trit-dg-alasan-tidak-jelas
Silahkan melanjutkan diskusi
http://www.laskarislam.com/t7585-lagi2-mod-3-ngunci-trit-dg-alasan-tidak-jelas
Approved by Abu Hanan!F-22 wrote:
Aisyah yg selalu di dekat muhammad ketika ajal menjemput TIDAK PERNAH melihat jibril atau malaikat elmaut, terus drmn penulis hadits di atas bisa mendongeng ada jibril & malaikat elmaut di samping muhammad?
Silahkan melanjutkan diskusi
moderator 2- GLOBAL MODERATOR
-
Posts : 304
Kepercayaan : Islam
Location : Kursi Saya
Join date : 25.04.13
Reputation : 10
Re: Kisah Hadirnya Malaikat Maut Pada Detik-detik Wafatnya Rasulullah SAW
@F-22
Penampakan Jibril sering disaksikan oleh para sahabat nabi.
Kehadiran Malaikat Jibril sudah beberapa kali disaksikan orang-orang disekitar nabi, sehingga wajar kalau mereka hafal sekali ciri2 yg melekat pada Jibril. Masuk akal kalau Aisyah kenal sekali dengan ciri Jibril.
Hadits Marfu 23945
Telah menceritakan kepada kami Yazid, dia berkata; telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Amru dari ayahnya dari kakeknya, Alqomah bin Waqqash berkata; telah mengabarkan kepadaku Aisyah berkata; Saya pergi pada perang Khandaq dan saya berjalan di belakang pasukan. Saya mendengar getaran bumi di belakangku, yaitu pergeseran bumi. Saya menoleh, ternyata saya bersama Saad bin Mua'dz dan ia bersama keponakannya, Al Harits bin Aus yang membawa ketapel. Lalu saya duduk di bumi, dan Saad tetap berlalu dengan membawa baju besi yang ujung-ujungnya keluar dan aku sempat takut dengan ujung-ujung baju Saad. (Aisyah) Berkata; Saad adalah orang yang paling besar dan tinggi. Lalu dia berlalu sambil bernasyid; "Aduhai sekiranya ada sedikit waktu menjumpai peperangan, alangkah baiknya kematian bila ajal telah datang." Lalu saya berdiri dan menghamburkan diri ke kebun dan ternyata di sana terdapat beberapa orang dari kaum muslimin. Di antara mereka terdapat Umar bin Khattab, dan ada pula seorang lelaki yang sedang mengambil getah pohon dengan membawa ciduk. Lalu Umar berkata; "Apa yang mendorongmu datang kemari (wahai Aisyah), demi Allah, sungguh engkau adalah wanita pemberani, apa yang bisa menjaminmu kalaulah ada musibah yang menimpa atau kita harus melarikan diri?." Mereka masih saja mencelaku hingga bumi ini terasa sempit bagiku." Lalu saya (Aisyah) memasuki kebun itu. Kata Aisyah, lelaki yang sedang mengambil getah tersebut menyingkap wajahnya, ternyata dia adalah Thalhah bin Ubaidillah. Ia berkata; "Wahai Umar, celaka engkau, sungguh mulai hari ini engkau telah banyak omong. Bukankah tidak ada tempat pelarian dan pendakian kecuali kepada Allah AzzawaJalla?." (Aisyah) Berkata; kemudian ada seorang lelaki dari kaum musyrikin, ia sering dipanggil Ibnu Al Araqah, memanah Saad dengan busur anak panahnya. Kata (Ibnu Al Araqah) sembari mengejek; cabutlah anak panah itu, saya adalah Ibnu Al Araqah, (anak panah tersebut) mengenai urat hastanya dan memotongnya. Saad berdoa kepada Allah AzzaWaJalla."Ya Allah, Jangan engkau matikan aku hingga mataku menjumpai Bani Quraidzah." (Aisyah) Berkata; Banu Quraizhah adalah para sekutunya dan para pembesar penolongnya di waktu jahiliyah. (Aisyah) Berkata; suaranya pun semakin meninggi dan kemudian Allah mengirimkan angin yang menghancurkan orang-orang musyrik dan Allah AzzaWaJalla telah menghentikan peperangan bagi orang-orang beriman, dan Allah AzzaWaJalla Maha Kuat lagi Mulia. Kemudian Abu Sofyan dan orang-orang yang bersamanya menyusul ke Tihamah, sedangkan 'Uyainah bin Badar dan orang-orang yang bersamanya menyusul ke Najd dan Bani Quraidzah pun kembali dan berjaga-jaga di benteng-benteng mereka. Adapun Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, beliau kembali ke Madinah dan meletakkan senjatanya. Kemudian beliau memerintahkan untuk membuat tenda yang terbuat dari kulit yang telah disamak di masjid untuk Saad. (Aisyah) Berkata; Jibril 'Alaihissalam mendatanginya dan sungguh di gigi serinya masih ada debu yang menempel. Kemudian dia berkata; "Apakah engkau telah meletakkan senjata? Demi Allah, para malaikat belum meletakkan senjata mereka, maka pergilah ke Bani Quraidzah dan perangilah mereka." (Aisyah) Berkata; kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam memakai baju perangnya dan mengumumkan kepada (para sahabatnya) untuk berangkat. Lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pun berangkat dan melalui Bani Ghanim, mereka adalah tetangga dan penduduk sekitar masjid. Beliau bersabda: "Siapa yang telah melewati kalian?" mereka menjawab; "Telah melewati kami Dihyah alkalbi, jenggotnya, giginya, dan wajahnya menyerupai Jibril Alaihissalam."
“Wahai Jibril, tidakkah engkau mengetahui bahwa ajalku telah dekat?”...
gimana sih..
Bahan Ulasan sendiri kok diskip bacanya..
Tidak benar...Aisyah yg selalu di dekat muhammad ketika ajal menjemput TIDAK PERNAH melihat jibril atau malaikat elmaut,
Penampakan Jibril sering disaksikan oleh para sahabat nabi.
Kehadiran Malaikat Jibril sudah beberapa kali disaksikan orang-orang disekitar nabi, sehingga wajar kalau mereka hafal sekali ciri2 yg melekat pada Jibril. Masuk akal kalau Aisyah kenal sekali dengan ciri Jibril.
Hadits Marfu 23945
Telah menceritakan kepada kami Yazid, dia berkata; telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Amru dari ayahnya dari kakeknya, Alqomah bin Waqqash berkata; telah mengabarkan kepadaku Aisyah berkata; Saya pergi pada perang Khandaq dan saya berjalan di belakang pasukan. Saya mendengar getaran bumi di belakangku, yaitu pergeseran bumi. Saya menoleh, ternyata saya bersama Saad bin Mua'dz dan ia bersama keponakannya, Al Harits bin Aus yang membawa ketapel. Lalu saya duduk di bumi, dan Saad tetap berlalu dengan membawa baju besi yang ujung-ujungnya keluar dan aku sempat takut dengan ujung-ujung baju Saad. (Aisyah) Berkata; Saad adalah orang yang paling besar dan tinggi. Lalu dia berlalu sambil bernasyid; "Aduhai sekiranya ada sedikit waktu menjumpai peperangan, alangkah baiknya kematian bila ajal telah datang." Lalu saya berdiri dan menghamburkan diri ke kebun dan ternyata di sana terdapat beberapa orang dari kaum muslimin. Di antara mereka terdapat Umar bin Khattab, dan ada pula seorang lelaki yang sedang mengambil getah pohon dengan membawa ciduk. Lalu Umar berkata; "Apa yang mendorongmu datang kemari (wahai Aisyah), demi Allah, sungguh engkau adalah wanita pemberani, apa yang bisa menjaminmu kalaulah ada musibah yang menimpa atau kita harus melarikan diri?." Mereka masih saja mencelaku hingga bumi ini terasa sempit bagiku." Lalu saya (Aisyah) memasuki kebun itu. Kata Aisyah, lelaki yang sedang mengambil getah tersebut menyingkap wajahnya, ternyata dia adalah Thalhah bin Ubaidillah. Ia berkata; "Wahai Umar, celaka engkau, sungguh mulai hari ini engkau telah banyak omong. Bukankah tidak ada tempat pelarian dan pendakian kecuali kepada Allah AzzawaJalla?." (Aisyah) Berkata; kemudian ada seorang lelaki dari kaum musyrikin, ia sering dipanggil Ibnu Al Araqah, memanah Saad dengan busur anak panahnya. Kata (Ibnu Al Araqah) sembari mengejek; cabutlah anak panah itu, saya adalah Ibnu Al Araqah, (anak panah tersebut) mengenai urat hastanya dan memotongnya. Saad berdoa kepada Allah AzzaWaJalla."Ya Allah, Jangan engkau matikan aku hingga mataku menjumpai Bani Quraidzah." (Aisyah) Berkata; Banu Quraizhah adalah para sekutunya dan para pembesar penolongnya di waktu jahiliyah. (Aisyah) Berkata; suaranya pun semakin meninggi dan kemudian Allah mengirimkan angin yang menghancurkan orang-orang musyrik dan Allah AzzaWaJalla telah menghentikan peperangan bagi orang-orang beriman, dan Allah AzzaWaJalla Maha Kuat lagi Mulia. Kemudian Abu Sofyan dan orang-orang yang bersamanya menyusul ke Tihamah, sedangkan 'Uyainah bin Badar dan orang-orang yang bersamanya menyusul ke Najd dan Bani Quraidzah pun kembali dan berjaga-jaga di benteng-benteng mereka. Adapun Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, beliau kembali ke Madinah dan meletakkan senjatanya. Kemudian beliau memerintahkan untuk membuat tenda yang terbuat dari kulit yang telah disamak di masjid untuk Saad. (Aisyah) Berkata; Jibril 'Alaihissalam mendatanginya dan sungguh di gigi serinya masih ada debu yang menempel. Kemudian dia berkata; "Apakah engkau telah meletakkan senjata? Demi Allah, para malaikat belum meletakkan senjata mereka, maka pergilah ke Bani Quraidzah dan perangilah mereka." (Aisyah) Berkata; kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam memakai baju perangnya dan mengumumkan kepada (para sahabatnya) untuk berangkat. Lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pun berangkat dan melalui Bani Ghanim, mereka adalah tetangga dan penduduk sekitar masjid. Beliau bersabda: "Siapa yang telah melewati kalian?" mereka menjawab; "Telah melewati kami Dihyah alkalbi, jenggotnya, giginya, dan wajahnya menyerupai Jibril Alaihissalam."
.....Baru saja Malaikat Maut selesai bicara, tiba-tiba Jibril as datang kemudian duduk di samping Rasulullah SAW. Maka bersabdalah Rasulullah SAW:
terus drmn penulis hadits di atas bisa mendongeng ada jibril & malaikat elmaut di samping muhammad?
“Wahai Jibril, tidakkah engkau mengetahui bahwa ajalku telah dekat?”...
gimana sih..
Bahan Ulasan sendiri kok diskip bacanya..
musicman- LETNAN SATU
-
Posts : 2225
Kepercayaan : Islam
Join date : 07.10.11
Reputation : 124
Re: Kisah Hadirnya Malaikat Maut Pada Detik-detik Wafatnya Rasulullah SAW
wah ndak tau ya, pinjemin dulu mesin waktu nya sini!F-22 wrote:Coba mulai dr dirimu sendiri, kisah di atas mnrtmu pribadi memang bener2 pernah terjadi atau cuma sekadar karangan muslim pengikut sri baginda muhammad ???
frontline defender- MAYOR
- Posts : 6462
Kepercayaan : Islam
Join date : 17.11.11
Reputation : 137
Re: Kisah Hadirnya Malaikat Maut Pada Detik-detik Wafatnya Rasulullah SAW
persundulan:
SEGOROWEDI wrote:
selain ibnu mas'ud ada tidak yang cerita seperti itu?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Kisah Hadirnya Malaikat Maut Pada Detik-detik Wafatnya Rasulullah SAW
@wedi
Aisyahnya mo dikemanakan?
Aisyahnya mo dikemanakan?
musicman- LETNAN SATU
-
Posts : 2225
Kepercayaan : Islam
Join date : 07.10.11
Reputation : 124
Re: Kisah Hadirnya Malaikat Maut Pada Detik-detik Wafatnya Rasulullah SAW
aisyah lihat jibril?
yang bener sic, apa jibri bilang ke aisya bahwa ia malaikat jibril?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Kisah Hadirnya Malaikat Maut Pada Detik-detik Wafatnya Rasulullah SAW
@atas
Aisyah ra berkata: ”Maka jatuhlah tangan Rasulullah, dan kepala beliau menjadi berat di atas dadaku, dan sungguh aku telah tahu bahwa beliau telah wafat.”
Dia berkata: ”Aku tidak tahu apa yg harus aku lakukan, tidak ada yg kuperbuat selain keluar dari kamarku menuju masjid, yg disana ada para sahabat, dan kukatakan:
”Rasulullah telah wafat, Rasulullah telah wafat, Rasulullah telah wafat.”
Aisyah ra berkata: ”Maka jatuhlah tangan Rasulullah, dan kepala beliau menjadi berat di atas dadaku, dan sungguh aku telah tahu bahwa beliau telah wafat.”
Dia berkata: ”Aku tidak tahu apa yg harus aku lakukan, tidak ada yg kuperbuat selain keluar dari kamarku menuju masjid, yg disana ada para sahabat, dan kukatakan:
”Rasulullah telah wafat, Rasulullah telah wafat, Rasulullah telah wafat.”
Ibnu Sabil- LETNAN SATU
-
Age : 84
Posts : 1795
Kepercayaan : Islam
Location : JAYA - RAYA
Join date : 28.07.13
Reputation : 36
Re: Kisah Hadirnya Malaikat Maut Pada Detik-detik Wafatnya Rasulullah SAW
Baca hadits marfhu saya.SEGOROWEDI wrote:
aisyah lihat jibril?
yang bener sic, apa jibri bilang ke aisya bahwa ia malaikat jibril?
lain kali, kalo mau nyemplung, baca dulu alur diskusi dr awal.
membosankan sekali....ini lagi ini lagi...yg saya harus ingatkan
musicman- LETNAN SATU
-
Posts : 2225
Kepercayaan : Islam
Join date : 07.10.11
Reputation : 124
Re: Kisah Hadirnya Malaikat Maut Pada Detik-detik Wafatnya Rasulullah SAW
maksudmu klaim seperti ini, sic:
(Aisyah) Berkata; Jibril 'Alaihissalam mendatanginya dan sungguh di gigi serinya masih ada debu yang menempel. Kemudian dia berkata; "Apakah engkau telah meletakkan senjata? Demi
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Similar topics
» [terkait ajal] Sakaratul maut kucing#detik detik sakaratul maut kucing dijemput malaikat ijroil
» [terkait ajal] Orangsakarat# allahuakbar detik detik sakaratul maut pengunjung
» [terkait ajal] Detik Detik Ki Dalang Rahmad Sakaratul Maut
» detik-detik kematian rasulullah
» [islam] Detik-detik Mengembangnya Payung Indah Masjid Nabawi
» [terkait ajal] Orangsakarat# allahuakbar detik detik sakaratul maut pengunjung
» [terkait ajal] Detik Detik Ki Dalang Rahmad Sakaratul Maut
» detik-detik kematian rasulullah
» [islam] Detik-detik Mengembangnya Payung Indah Masjid Nabawi
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik