Bukti keilmiahan Al Quran
Halaman 6 dari 8 • Share
Halaman 6 dari 8 • 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8
Bukti keilmiahan Al Quran
First topic message reminder :
Berikut ini beberapa diantaranya:
SPACE SHUTTLE
Bila pesawat terbang bisa mengunakan angin untuk terbang tetapi bila pesawat angkasa harus menggunakan pendorong roket untuk memberi gaya tolak di luar angkasa karena di sana hampa udara. Maka dalam Al Qur’an pun diketahui bahwa manusia akan mampu menembus angkasa dan ke luar angkasa. Al Qur’an juga meramalkan kemampuan manusia menembus bumi (dasar laut goa dst)
(QS: Ar-Rahman: 33. Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan Kekuatan. 34. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Apakah Muhammad dari padang pasir arab yang terpencil dapat membuat buku tentang roket, orbit, astronomi, gas nebula seperti di atas. Apakah ini adalah karya dari seorang yang tidak bisa baca tulis. Sungguh… ini adalah firman Alloh SWT. Firman terakhir bagi kita manusia modern yang mengangungkan iptek dan fakta ilmiah. Mukjizat terakhir sebelum kiamat. Apa lagi yang membuat kita ragu kebenaran Islam?
(QS: Saba: 2). Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi, apa yang ke luar daripadanya, apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. dan Dia-lah yang Maha Penyayang lagi Maha Pengampun.
Jaman nabi dah pada tahu kali ada yang masuk ke dalam bumi dari langit, meteor, hujan, dst, tetapi kenapa Al Qur’an juga bilang ada yang naik ke langit. Yaa itu yang kemarin Rusia dan Amerika berlomba, dan akhirnya Niel Amstrong ke Bulan, Shuttle Galileo, Pathfinder ke Mars. Dah tau tuh Al Qur’an,,,
Oh ya kata ya’ruju artinya ‘naik dengan membelok’ lha ini adalah kalo pesawat luar angkasa mau naik gak bisa tegak lurus, harus mengesuaikan kelengkungan arah…..
Kenapa Pendaki Gunung Himalaya memerlukan Bantuan Oksigen Karena semakin ke atas kadar oksigen semakin tipis.
(QS: An’Naam: 125). Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit.
Kok Muhammad bisa tau kadar oksigen segala yaa, padahal di arab gak ada gunung yang tinggi, paling2 Cuma bukit batu. SEBUAH MUKJIZAT MODERN AKHIR JAMAN ABAD ILMIAH
Teori Black Hole dan Wormhole
Ada teori alam ini satu lalu meledak (big bang) dan runtuh lagi dalam black hole dan mengerucut dan keluar atau meledak lagi menjadi alam semesta lagi dan seterusnya:
(QS: Anbiya 21: 104) 104. (yaitu) pada hari kami gulung langit sebagai menggulung lembaran - lembaran kertas. sebagaimana kami Telah memulai panciptaan pertama begitulah kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti kami tepati; Sesungguhnya kamilah yang akan melaksanakannya.
Garis Edar Matahari
(QS:36: 38)Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
Dulu orang berfikir matahari berjalan mengelilingi bumi, maka ketika mereka baca ayat diatas mereka berpikiran yang sama, dan mereka menerimanya,. Sekarang telah diketahui bumi mengelilingi matahari. Ayat di atas ternyata juga menunjukkan kebenarannya juga. Faktanya matahari adalah bintang dalam sayap galaksi Bima sakti/milky way yang beredar mengelilingi pusat galaksi. Maha Besar Alloh, yang membuat ayat yang bisa diterima di setiap jaman.
Bulan yang tandus
QS: Yaasin: 39). Dan Telah kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (Setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.
40. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. dan masing-masing beredar pada garis edarnya.
Dalam bahasa arab, tandan yang tua artinya tidak lagi berwarna hijau, tidak lagi berair, tidak pula hidup adalah penyerupaan pada sifat permukaan bulan. Kemudian pada ayat 40 Al Qur’am menegaskan bahwa malam dan siang keduanya beredar. Satu sama lain tidak mendahului. Ini adalah indikasi bahwa bumi itu bulat. Juga indikasi bahwa malam dan siang keduanya dalam satu waktu di atas permukaan bumi. Seandainya bumi datar, maka hanya ada satu saja yang akan terjadi antara kedua hal tersebut. yaitu siang saja atau malam saja. Kemudian dikatakan bahwa bulan tidak tersedot ke dalam matahari karena bulan mempunyai garis edar revolusi ke bumi dan besama bumi berevolusi ke matahari.
Matahari mengeluarkan cahaya sedangkan bulan Cuma memantulkan
(QS: Nuh: 16). Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita?
Mengapa bila dulu manusia menganggap matahari dan bulan sama2 bercahaya kenapa AlQur’an membedakan bahwa bulan bercahaya (dari pantulan) dan matahari = pelita (sumber cahaya). Karena Al Qur’an bukan ucapan manusia. Apalagi manusia dari padang pasir arab.
Rotasi Bumi
(QS: Azzumar: 5). Dia menciptakan langit dan bumi dengan yang benar; dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. ingatlah dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
Menutup dalam bahasa arab adalah kaur yang juga artinya menggulung. Penemuan ilmiah ini diungkapkan AlQuran dengan bahasa yang sangat dalam seolah2 rahasia tentang berputarnya bumi telah diketahui pada masa turunya Al Quran.
Bumi berputar seperti gangsing. Tetapi sumbu putarnya tidak tegak lurus melainkan 23,5 derajad. Kenapa mesti berputar dan mengapa harus 23,5 derajad.
Seandainya Bumi ini tidak berputar maka bumi dipastikan tidak ada kehidupan,.
Bagian yang menghadap Matahari terus menerus dipastikan akan mengalami pemanasan yang berlebihan. Dalam waktu 100 jam saja air dipermukaan bumi yang menghadap matahari akan mendidih dan 100 jam kemudian air yang itu akan menguap. Dan kehidupan pun mati. Sebaliknya pada bagian yang tidak tersinari matahari akan membeku dan menjadi es.
QS: Al Qashash (28: 71-27)
71. Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu? Maka apakah kamu tidak mendengar?"
72. Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya? Maka apakah kamu tidak memperhatikan?"
Komet
Komet mempunyai garis edar yang berbeda dengan planet dalam sistem tata surya. Komet mempunyai elavasi yang amat jauh beredar mengelilingi matahari dalam masa yang lama. Seperti komet Helly yang muncul setiap 76 (?) sekali seakan habis sembunyai di orbit yang jauh.
(QS: At Takwiir) 15. Sungguh, Aku bersumpah dengan bintang-bintang yang tersembunyi,
16. Yang beredar dan terbenam,
KEGUNAAN ATMOSFER
Ratusan meteor jatuh tiap hari dan kita bisa melihatnya pada malam hari, sungguh apabila tidak ada atmosfer apakah kita bisa aman hidup di permukaan bumi. Sinar matahari bila tidak ada atmosfer juga sangat membakar, bumi mempunyai sabuk van hallen yang melindungi badai partikel matahari yang gesekannya menyebabkan aurora. Sungguh, langit bumi (atmosfer) adalah atap yang melindungi kehidupan bumi.
(QS: Al Baqoroh: 22). Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; Karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu Mengetahui.
Hamparan = dahiya adalah nama lain dari telor, jadi bumi seperti bulat telor
(QS: Al Anbiya: 32). Dan kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya.
7 lapis atmosfer: Troposfer, Stratosfer, Ozonosfer, Mesosfer, Ionosfer, termosfer dan Eksosfer. Yang tiap2 lapisan ada fungsinya masing2.
29. Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan dia Maha mengetahui segala sesuatu. (QS; Al Baqoroh: 29)
12. Maka dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. dan kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. . (QS; Al Fusilat 41: 12)
Meski ada ahli tafsir yang mengatakan bahwa 7 langit dalam ayat di atas bukan atmosfer tetapi pengertian langit yang lebih besar lagi.
AIR SUMBER KEHIDUPAN
Para peneliti sedang mangamati Es CO2 di planet mars. Berharap menemukan air kuno yang memungkinkan adanya kehidupan. Memang Air adalah syarat kehidupan
(QS: Anbiya: 30 ………dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?
TERJADINYA PERGANTIAN MUSIM AKIBAT GERAK SEMU MATAHARI
Gerak semu matahari akibat revolusi bumi seakan2 matahari menyinari belahan bumi utara lebih banyak dan sebaliknya yang menyebabkan terjadinya perbedaan musim yang juga mempengaruhi timbulnya angin hujan, arus laut dan keseimbangan suhu bumi. Subhanallah….
(QS: Ar-Rahman: 17). Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan yang memelihara kedua tempat terbenamnya[1442]
[1442] dua tempat terbit matahari dan dua tempat terbenamnya ialah tempat dan terbenam matahari di waktu musim panas dan di musim dingin.
Berikut ini beberapa diantaranya:
SPACE SHUTTLE
Bila pesawat terbang bisa mengunakan angin untuk terbang tetapi bila pesawat angkasa harus menggunakan pendorong roket untuk memberi gaya tolak di luar angkasa karena di sana hampa udara. Maka dalam Al Qur’an pun diketahui bahwa manusia akan mampu menembus angkasa dan ke luar angkasa. Al Qur’an juga meramalkan kemampuan manusia menembus bumi (dasar laut goa dst)
(QS: Ar-Rahman: 33. Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan Kekuatan. 34. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Apakah Muhammad dari padang pasir arab yang terpencil dapat membuat buku tentang roket, orbit, astronomi, gas nebula seperti di atas. Apakah ini adalah karya dari seorang yang tidak bisa baca tulis. Sungguh… ini adalah firman Alloh SWT. Firman terakhir bagi kita manusia modern yang mengangungkan iptek dan fakta ilmiah. Mukjizat terakhir sebelum kiamat. Apa lagi yang membuat kita ragu kebenaran Islam?
(QS: Saba: 2). Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi, apa yang ke luar daripadanya, apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. dan Dia-lah yang Maha Penyayang lagi Maha Pengampun.
Jaman nabi dah pada tahu kali ada yang masuk ke dalam bumi dari langit, meteor, hujan, dst, tetapi kenapa Al Qur’an juga bilang ada yang naik ke langit. Yaa itu yang kemarin Rusia dan Amerika berlomba, dan akhirnya Niel Amstrong ke Bulan, Shuttle Galileo, Pathfinder ke Mars. Dah tau tuh Al Qur’an,,,
Oh ya kata ya’ruju artinya ‘naik dengan membelok’ lha ini adalah kalo pesawat luar angkasa mau naik gak bisa tegak lurus, harus mengesuaikan kelengkungan arah…..
Kenapa Pendaki Gunung Himalaya memerlukan Bantuan Oksigen Karena semakin ke atas kadar oksigen semakin tipis.
(QS: An’Naam: 125). Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit.
Kok Muhammad bisa tau kadar oksigen segala yaa, padahal di arab gak ada gunung yang tinggi, paling2 Cuma bukit batu. SEBUAH MUKJIZAT MODERN AKHIR JAMAN ABAD ILMIAH
Teori Black Hole dan Wormhole
Ada teori alam ini satu lalu meledak (big bang) dan runtuh lagi dalam black hole dan mengerucut dan keluar atau meledak lagi menjadi alam semesta lagi dan seterusnya:
(QS: Anbiya 21: 104) 104. (yaitu) pada hari kami gulung langit sebagai menggulung lembaran - lembaran kertas. sebagaimana kami Telah memulai panciptaan pertama begitulah kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti kami tepati; Sesungguhnya kamilah yang akan melaksanakannya.
Garis Edar Matahari
(QS:36: 38)Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
Dulu orang berfikir matahari berjalan mengelilingi bumi, maka ketika mereka baca ayat diatas mereka berpikiran yang sama, dan mereka menerimanya,. Sekarang telah diketahui bumi mengelilingi matahari. Ayat di atas ternyata juga menunjukkan kebenarannya juga. Faktanya matahari adalah bintang dalam sayap galaksi Bima sakti/milky way yang beredar mengelilingi pusat galaksi. Maha Besar Alloh, yang membuat ayat yang bisa diterima di setiap jaman.
Bulan yang tandus
QS: Yaasin: 39). Dan Telah kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (Setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.
40. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. dan masing-masing beredar pada garis edarnya.
Dalam bahasa arab, tandan yang tua artinya tidak lagi berwarna hijau, tidak lagi berair, tidak pula hidup adalah penyerupaan pada sifat permukaan bulan. Kemudian pada ayat 40 Al Qur’am menegaskan bahwa malam dan siang keduanya beredar. Satu sama lain tidak mendahului. Ini adalah indikasi bahwa bumi itu bulat. Juga indikasi bahwa malam dan siang keduanya dalam satu waktu di atas permukaan bumi. Seandainya bumi datar, maka hanya ada satu saja yang akan terjadi antara kedua hal tersebut. yaitu siang saja atau malam saja. Kemudian dikatakan bahwa bulan tidak tersedot ke dalam matahari karena bulan mempunyai garis edar revolusi ke bumi dan besama bumi berevolusi ke matahari.
Matahari mengeluarkan cahaya sedangkan bulan Cuma memantulkan
(QS: Nuh: 16). Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita?
Mengapa bila dulu manusia menganggap matahari dan bulan sama2 bercahaya kenapa AlQur’an membedakan bahwa bulan bercahaya (dari pantulan) dan matahari = pelita (sumber cahaya). Karena Al Qur’an bukan ucapan manusia. Apalagi manusia dari padang pasir arab.
Rotasi Bumi
(QS: Azzumar: 5). Dia menciptakan langit dan bumi dengan yang benar; dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. ingatlah dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
Menutup dalam bahasa arab adalah kaur yang juga artinya menggulung. Penemuan ilmiah ini diungkapkan AlQuran dengan bahasa yang sangat dalam seolah2 rahasia tentang berputarnya bumi telah diketahui pada masa turunya Al Quran.
Bumi berputar seperti gangsing. Tetapi sumbu putarnya tidak tegak lurus melainkan 23,5 derajad. Kenapa mesti berputar dan mengapa harus 23,5 derajad.
Seandainya Bumi ini tidak berputar maka bumi dipastikan tidak ada kehidupan,.
Bagian yang menghadap Matahari terus menerus dipastikan akan mengalami pemanasan yang berlebihan. Dalam waktu 100 jam saja air dipermukaan bumi yang menghadap matahari akan mendidih dan 100 jam kemudian air yang itu akan menguap. Dan kehidupan pun mati. Sebaliknya pada bagian yang tidak tersinari matahari akan membeku dan menjadi es.
QS: Al Qashash (28: 71-27)
71. Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu? Maka apakah kamu tidak mendengar?"
72. Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya? Maka apakah kamu tidak memperhatikan?"
Komet
Komet mempunyai garis edar yang berbeda dengan planet dalam sistem tata surya. Komet mempunyai elavasi yang amat jauh beredar mengelilingi matahari dalam masa yang lama. Seperti komet Helly yang muncul setiap 76 (?) sekali seakan habis sembunyai di orbit yang jauh.
(QS: At Takwiir) 15. Sungguh, Aku bersumpah dengan bintang-bintang yang tersembunyi,
16. Yang beredar dan terbenam,
KEGUNAAN ATMOSFER
Ratusan meteor jatuh tiap hari dan kita bisa melihatnya pada malam hari, sungguh apabila tidak ada atmosfer apakah kita bisa aman hidup di permukaan bumi. Sinar matahari bila tidak ada atmosfer juga sangat membakar, bumi mempunyai sabuk van hallen yang melindungi badai partikel matahari yang gesekannya menyebabkan aurora. Sungguh, langit bumi (atmosfer) adalah atap yang melindungi kehidupan bumi.
(QS: Al Baqoroh: 22). Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; Karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu Mengetahui.
Hamparan = dahiya adalah nama lain dari telor, jadi bumi seperti bulat telor
(QS: Al Anbiya: 32). Dan kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya.
7 lapis atmosfer: Troposfer, Stratosfer, Ozonosfer, Mesosfer, Ionosfer, termosfer dan Eksosfer. Yang tiap2 lapisan ada fungsinya masing2.
29. Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan dia Maha mengetahui segala sesuatu. (QS; Al Baqoroh: 29)
12. Maka dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. dan kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. . (QS; Al Fusilat 41: 12)
Meski ada ahli tafsir yang mengatakan bahwa 7 langit dalam ayat di atas bukan atmosfer tetapi pengertian langit yang lebih besar lagi.
AIR SUMBER KEHIDUPAN
Para peneliti sedang mangamati Es CO2 di planet mars. Berharap menemukan air kuno yang memungkinkan adanya kehidupan. Memang Air adalah syarat kehidupan
(QS: Anbiya: 30 ………dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?
TERJADINYA PERGANTIAN MUSIM AKIBAT GERAK SEMU MATAHARI
Gerak semu matahari akibat revolusi bumi seakan2 matahari menyinari belahan bumi utara lebih banyak dan sebaliknya yang menyebabkan terjadinya perbedaan musim yang juga mempengaruhi timbulnya angin hujan, arus laut dan keseimbangan suhu bumi. Subhanallah….
(QS: Ar-Rahman: 17). Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan yang memelihara kedua tempat terbenamnya[1442]
[1442] dua tempat terbit matahari dan dua tempat terbenamnya ialah tempat dan terbenam matahari di waktu musim panas dan di musim dingin.
Mutiara- KAPTEN
-
Posts : 3660
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 01.08.13
Reputation : 45
Re: Bukti keilmiahan Al Quran
Tak ada deh, kitab suci lain yang seilmiah Al Quran.
Mutiara- KAPTEN
-
Posts : 3660
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 01.08.13
Reputation : 45
Re: Bukti keilmiahan Al Quran
Bahkan BLACK HOLE pun sudah ada di Quran
Barangkali penemuan kosmologi modern terpenting adalah apa yang disebut Black Hole (Lubang Hitam) yang menunjuk kepada bintang-bintang yang sangat berat massanya. Bintang merupakan entitas yang melewati fase pembentukan, kemudian ia membesar dan berkembang hingga sampai fase kematian. Nah, Black Hole itu berada pada fase terakhir. Ketika volume bintang itu berkembang dengan skala yang besar, maka gravitasinya meningkat hingga batas-batas yang sangat besar, sehingga ia menarik segala sesuatu, hingga cahaya tidak bisa terlepas dari gravitasinya yang besar.
Karena itu, kita tidak mungkin melihat benda ini selama-lamanya karena ia sangat terssaljuyi. Dan karena itulah ia disebut Black Hole. Para ilmuwan menyatakan bahwa benda ini berjalan di alam semesta dengan kecepatan yang tinggi dan menarik setiap benda yang mendekatinya. Seandainya kita meminta para astronom untuk mendefinisikan makhluk yang menakjubkan ini secara ilmiah dan sesuai dengan penemuan mereka yang paling baru, maka mereka akan mengatakan:
1. Black Hole adalah bintang yang berat massanya dan terssaljuyi sehingga tidak bisa dilihat.
2. Makhluk ini berjalan dengan kecepatan mencapai puluhan ribu kilometer per detik.
3. Black Hole menarik, menekan, dan membersihkan setiap sesuatu yang ditemuinya dalam perjalanannya.
Nah, sekarang kita merujuk kepada isyarat Al-Qur’an mengenai benda tersebut. Allah berfirman yang makna harfiahnya sebagai berikut, ‘Maka aku bersumpah dengan khunnas, yang berjalan lagi menyapu.’ (At-Takwir: 15-16)
Mari kita cermati maknanya dan sejauh mana kesesuaiannya dengan data-data sains modern.
Kata khunnas berarti sesuatu yang tidak terlihat selama-lamanya. Kata ini terbentuk dari kata khanasa yang berarti terssaljuyi. Karena itu, setan dalam Surat An-Nas disebut khannas karena ia tidak terlihat. Kata al-jawari berarti yang berjalan atau berlari. Dan kata al-khunnas terambil dari kata khanasa yang berarti menarik sesuatu yang dekat dan menghimpun kepada dirinya dengan kuat. Dan inilah yang benar-benar terjadi pada Black Hole, tepat seperti yang dibicarakan Al-Qur’an.
Al-Qur’an Mengungguli Astronom
Sains menyebut benda ini dengan Black Hole, tetapi penamaan ini tidak tepat. Karena istilah ‘Hole’ berarti kosong, dan itu sama sekali berlawanan dengan bintang-bintang yang memiliki massa yang berat sekali. Dan kata ‘Black’ juga tidak tepat secara ilmiah, karena benda ini tidak memiliki warna, karena ia tidak mengeluarkan suatu cahaya yang bisa dilihat.
Karena itu, kata khunnas adalah kata yang mendeskripsikan hakikat makhluk tersebut secara tepat. Dan kata khunnas yang berarti menyapu itu kita temukan di akhir artikel-artikel ilmiah tentang makhluk ini. Bahkan para ilmuwan menyatakan, ‘Benda itu menyapu ruang angkasa.’
Gambar di atas menunjukkan letupan suatu bintang karena kehabisan seluruh bahan bakarnya, dan ia mulai membentuk Black Hole (khunnas), karena energi pada bintang ini tidak lagi cukup baginya untuk eksis sebagai bintang. Inilah yang mengakibatkan bintang itu memudar dan meningkat gravitasinya. Dan karena itu Al-Qur’an menyebut benda ini dengan kata al-jawari al-khunnas yang berarti yang berjalan dan berlari.
Fakta dan Angka
Mengenai bobotnya, Black Hole seberat bumi itu diameternya kurang dari satu sentimeter saja! Dan Black Hole seberat matahari itu diamenternya hanya 3 km. Subhanallah!
Black Hole ukuran sedang itu beratnya 10.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000 kilogram, atau 10 pangkat 31, dengan diameter 30 km saja. Ada banyak Black Hole di pusat galaksi kita dan galaksi-galaksi lain, dan satunya memiliki berat jutaan kali berat matahari.
Bagaimana Ilmuan Melihat Benda ini?
Bagaimana ia bisa dilihat sedangkan ia tidak mengeluarkan pancaran cahaya? Muncul pemikiran dari seorang peneliti bahwa Black Hole itu memiliki ukuran tertentu, dan ia berjalan di ruang angkasa. Ia pasti akan lewat di depan sebuah bintang sehingga cahayanya tertutup dari kita, seperti kejadian gerhana matahari. Setelah ide itu dilaksanakan dan terbukti benar, maka para ilmuwan sepakat bahwa cahaya bintang tersebut tertutup karena lewatnya Black Hole, sehingga mengakibatkan tertutupnya pancaran cahaya yang bersumber dari bintang tersebut. Hal itu terjadi selama jangka waktu tertentu, kemudian bintang tersebut kembali menunjukkan sinarnya.
Barangkali penemuan kosmologi modern terpenting adalah apa yang disebut Black Hole (Lubang Hitam) yang menunjuk kepada bintang-bintang yang sangat berat massanya. Bintang merupakan entitas yang melewati fase pembentukan, kemudian ia membesar dan berkembang hingga sampai fase kematian. Nah, Black Hole itu berada pada fase terakhir. Ketika volume bintang itu berkembang dengan skala yang besar, maka gravitasinya meningkat hingga batas-batas yang sangat besar, sehingga ia menarik segala sesuatu, hingga cahaya tidak bisa terlepas dari gravitasinya yang besar.
Karena itu, kita tidak mungkin melihat benda ini selama-lamanya karena ia sangat terssaljuyi. Dan karena itulah ia disebut Black Hole. Para ilmuwan menyatakan bahwa benda ini berjalan di alam semesta dengan kecepatan yang tinggi dan menarik setiap benda yang mendekatinya. Seandainya kita meminta para astronom untuk mendefinisikan makhluk yang menakjubkan ini secara ilmiah dan sesuai dengan penemuan mereka yang paling baru, maka mereka akan mengatakan:
1. Black Hole adalah bintang yang berat massanya dan terssaljuyi sehingga tidak bisa dilihat.
2. Makhluk ini berjalan dengan kecepatan mencapai puluhan ribu kilometer per detik.
3. Black Hole menarik, menekan, dan membersihkan setiap sesuatu yang ditemuinya dalam perjalanannya.
Nah, sekarang kita merujuk kepada isyarat Al-Qur’an mengenai benda tersebut. Allah berfirman yang makna harfiahnya sebagai berikut, ‘Maka aku bersumpah dengan khunnas, yang berjalan lagi menyapu.’ (At-Takwir: 15-16)
Mari kita cermati maknanya dan sejauh mana kesesuaiannya dengan data-data sains modern.
Kata khunnas berarti sesuatu yang tidak terlihat selama-lamanya. Kata ini terbentuk dari kata khanasa yang berarti terssaljuyi. Karena itu, setan dalam Surat An-Nas disebut khannas karena ia tidak terlihat. Kata al-jawari berarti yang berjalan atau berlari. Dan kata al-khunnas terambil dari kata khanasa yang berarti menarik sesuatu yang dekat dan menghimpun kepada dirinya dengan kuat. Dan inilah yang benar-benar terjadi pada Black Hole, tepat seperti yang dibicarakan Al-Qur’an.
Al-Qur’an Mengungguli Astronom
Sains menyebut benda ini dengan Black Hole, tetapi penamaan ini tidak tepat. Karena istilah ‘Hole’ berarti kosong, dan itu sama sekali berlawanan dengan bintang-bintang yang memiliki massa yang berat sekali. Dan kata ‘Black’ juga tidak tepat secara ilmiah, karena benda ini tidak memiliki warna, karena ia tidak mengeluarkan suatu cahaya yang bisa dilihat.
Karena itu, kata khunnas adalah kata yang mendeskripsikan hakikat makhluk tersebut secara tepat. Dan kata khunnas yang berarti menyapu itu kita temukan di akhir artikel-artikel ilmiah tentang makhluk ini. Bahkan para ilmuwan menyatakan, ‘Benda itu menyapu ruang angkasa.’
Gambar di atas menunjukkan letupan suatu bintang karena kehabisan seluruh bahan bakarnya, dan ia mulai membentuk Black Hole (khunnas), karena energi pada bintang ini tidak lagi cukup baginya untuk eksis sebagai bintang. Inilah yang mengakibatkan bintang itu memudar dan meningkat gravitasinya. Dan karena itu Al-Qur’an menyebut benda ini dengan kata al-jawari al-khunnas yang berarti yang berjalan dan berlari.
Fakta dan Angka
Mengenai bobotnya, Black Hole seberat bumi itu diameternya kurang dari satu sentimeter saja! Dan Black Hole seberat matahari itu diamenternya hanya 3 km. Subhanallah!
Black Hole ukuran sedang itu beratnya 10.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000 kilogram, atau 10 pangkat 31, dengan diameter 30 km saja. Ada banyak Black Hole di pusat galaksi kita dan galaksi-galaksi lain, dan satunya memiliki berat jutaan kali berat matahari.
Bagaimana Ilmuan Melihat Benda ini?
Bagaimana ia bisa dilihat sedangkan ia tidak mengeluarkan pancaran cahaya? Muncul pemikiran dari seorang peneliti bahwa Black Hole itu memiliki ukuran tertentu, dan ia berjalan di ruang angkasa. Ia pasti akan lewat di depan sebuah bintang sehingga cahayanya tertutup dari kita, seperti kejadian gerhana matahari. Setelah ide itu dilaksanakan dan terbukti benar, maka para ilmuwan sepakat bahwa cahaya bintang tersebut tertutup karena lewatnya Black Hole, sehingga mengakibatkan tertutupnya pancaran cahaya yang bersumber dari bintang tersebut. Hal itu terjadi selama jangka waktu tertentu, kemudian bintang tersebut kembali menunjukkan sinarnya.
Mutiara- KAPTEN
-
Posts : 3660
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 01.08.13
Reputation : 45
Re: Bukti keilmiahan Al Quran
Sebuah lubang hitam (Blackhole) terbesar, ditemukan para ahli Astronomi yang dipimpin oleh Karl Gebhardt dari The University of Texas di Austin, Texas. Dan telah diukur dengan mengkombinasikan data dari teleskop raksasa di Hawaii dan juga teleskop yang lebih kecil di Texas. Hasilnya, diprediksi lubang tersebut memiliki ukuran yang sama dengan 6,6 miliar Matahari, yang bisa dimasukkan ke dalam lubang hitam di galaksi M87.
Ukuran maha besar ini adalah yang terbesar yang pernah diukur untuk sebuah lubang hitam. Demikian seperti yang dikutip dari Mumbai Mirror, Selasa (18/1/2011). Berdasarkan ukurannya yang sangat besar, galaksi M87 adalah kandidat terbaik untuk mempelajari sebuah lubang hitam untuk pertama kali. Hasil penelitian ini akan dipublikasikan dalam Astrophysical Journal. Gebhart memimpin penelitian ini dengan menggunakan teleskop North Gemini sepanjang 8 meter di Hawaii, untuk melihat pergerakan bintang di sekitar lubang hitam di tengah galaksi M87. "Sampai saat ini belum ada bukti mengenai keeksisan lubang hitam tersebut," ujar Gebhart.
Gebhart mengatakan hal ini disebabkan, karena lubang hitam di galaksi M87 begitu besarnya, sehingga batasnya tidak terlihat. Batas lubang hitam di galaksi M87 adalah tiga kali lebih besar dari orbit Pluto mengitari Matahari, yang bisa saja membuat lubang hitam tersebut menelan satu galaksi secara keseluruhan. Gebhart juga mengatakan, bahwa mereka ke depannya bisa menggunakan jaringan teleskop di seluruh dunia untuk melihat bayangan dari batas lubang hitam raksasa tersebut.
Ukuran maha besar ini adalah yang terbesar yang pernah diukur untuk sebuah lubang hitam. Demikian seperti yang dikutip dari Mumbai Mirror, Selasa (18/1/2011). Berdasarkan ukurannya yang sangat besar, galaksi M87 adalah kandidat terbaik untuk mempelajari sebuah lubang hitam untuk pertama kali. Hasil penelitian ini akan dipublikasikan dalam Astrophysical Journal. Gebhart memimpin penelitian ini dengan menggunakan teleskop North Gemini sepanjang 8 meter di Hawaii, untuk melihat pergerakan bintang di sekitar lubang hitam di tengah galaksi M87. "Sampai saat ini belum ada bukti mengenai keeksisan lubang hitam tersebut," ujar Gebhart.
Gebhart mengatakan hal ini disebabkan, karena lubang hitam di galaksi M87 begitu besarnya, sehingga batasnya tidak terlihat. Batas lubang hitam di galaksi M87 adalah tiga kali lebih besar dari orbit Pluto mengitari Matahari, yang bisa saja membuat lubang hitam tersebut menelan satu galaksi secara keseluruhan. Gebhart juga mengatakan, bahwa mereka ke depannya bisa menggunakan jaringan teleskop di seluruh dunia untuk melihat bayangan dari batas lubang hitam raksasa tersebut.
Mutiara- KAPTEN
-
Posts : 3660
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 01.08.13
Reputation : 45
Re: Bukti keilmiahan Al Quran
BEDA jauuuh isi Quran dengan kitabsuci lain manapun, sangat berbobot, dan ilmiah
Mutiara- KAPTEN
-
Posts : 3660
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 01.08.13
Reputation : 45
Re: Bukti keilmiahan Al Quran
http://www.fiqhislam.com/index.php?option=com_content&view=article&id=90756:ini-tidak-mungkin-muhammad-pasti-menggunakan-mikroskop&catid=66:mualaf&Itemid=364
“Ini Tidak Mungkin! Muhammad Pasti Menggunakan Mikroskop
Fiqhislam.com - DR. Keith L. Moore MSc, PhD, FIAC, FSRM adalah Presiden AACA (American Association of Clinical Anatomi ) antara tahun 1989 dan 1991. Ia menjadi terkenal karena literaturnya tentang mata pelajaran Anatomi dan Embriologi dengan puluhan kedudukan dan gelar kehormatan dalam bidang sains.
Dia menulis bersama profesor Arthur F. Dalley II, Clinically Oriented Anatomy, yang merupakan literatur berbahasa Inggris paling populer dan menjadi buku kedokteran pegangan di seluruh dunia. Buku ini juga digunakan oleh para ilmuwan, dokter, fisioterapi dan siswa seluruh dunia.
Pada suatu waktu, ada sekelompok mahasiswa yang menunujukkan referensi al-Qur’an tentang ‘Penciptaan Manusia’ kepada Profesor Keith L Moore, lalu sang Profesor melihatnya dan berkata :
“Tidak mungkin ayat ini ditulis pada tahun 7 Masehi, karena apa yang terkandung di dalam ayat tersebut adalah fakta ilmiah yang baru diketahui oleh ilmu pengetahuan modern! Ini tidak mungkin, Muhammad pasti menggunakan mikroskop!”
Para Mahasiswa tersebut lalu berkata, “Prof, bukankah saat itu Mikroskop juga belum ada?”
“Iya, iya saya tau. Saya hanya bercanda, tidak mungkin Muhammad yang mengarang ayat seperti ini,” jawab sang profesor.
“Kemudian Kami menjadikan air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan alaqoh (sesuatu yang melekat), lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami menjadikannya mahluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah Pencipta yang paling baik” [QS. Al Mu'minuun: 13-14]
Jika di cermati lebih dalam, sebenarnya ‘alaqoh’ dalam pengertian Etimologis yang biasa di terjemahkan dengan ‘segumpal darah’ juga bermakna ‘penghisap darah’, yaitu lintah.
Padahal tidak ada pengumpamaan yang lebih tepat ketika Embrio berada pada tahap itu, yaitu 7-24 hari, selain seumpama lintah yang melekat dan menggelantung di kulit.
Embrio itu seperti menghisap darah dari dinding Uterus, karena memang demikianlah yang sesungguhnya terjadi, Embrio itu makan melalui aliran darah. Itu persis seperti lintah yang menghisap darah. Janin juga begitu, sumber makanannya adalah dari sari makanan yang terdapat dalam darah sang ibu.
Ajaibnya, Embrio Janin dalam tahap itu jika di perbesar dengan mikroskop bentuknya benar-benar seperti lintah. Dan hal itu tidak mungkin jika Muhammad sudah memiliki pengetahuan yang begitu dahsyat tentang bentuk janin yang menyerupai lintah lalu menulisnya dalam sebuah buku.
Padahal pada masa itu belum di temukan mikroskop dan lensa.
Ayat tersebutlah yang membuat sang profesor akhirnya memeluk agama Islam dan merevisi beberapa kajian ilmiahnya karena Al-Quran ternyata telah menjawab beberapa bagian yang selama ini membuat sang profesor gusar.
Ia merasa materi yang ditelitinya selama ini terasa belum lengkap atau ada tahapan dari perkembangan Embrio yang kurang.
“Ini Tidak Mungkin! Muhammad Pasti Menggunakan Mikroskop
Fiqhislam.com - DR. Keith L. Moore MSc, PhD, FIAC, FSRM adalah Presiden AACA (American Association of Clinical Anatomi ) antara tahun 1989 dan 1991. Ia menjadi terkenal karena literaturnya tentang mata pelajaran Anatomi dan Embriologi dengan puluhan kedudukan dan gelar kehormatan dalam bidang sains.
Dia menulis bersama profesor Arthur F. Dalley II, Clinically Oriented Anatomy, yang merupakan literatur berbahasa Inggris paling populer dan menjadi buku kedokteran pegangan di seluruh dunia. Buku ini juga digunakan oleh para ilmuwan, dokter, fisioterapi dan siswa seluruh dunia.
Pada suatu waktu, ada sekelompok mahasiswa yang menunujukkan referensi al-Qur’an tentang ‘Penciptaan Manusia’ kepada Profesor Keith L Moore, lalu sang Profesor melihatnya dan berkata :
“Tidak mungkin ayat ini ditulis pada tahun 7 Masehi, karena apa yang terkandung di dalam ayat tersebut adalah fakta ilmiah yang baru diketahui oleh ilmu pengetahuan modern! Ini tidak mungkin, Muhammad pasti menggunakan mikroskop!”
Para Mahasiswa tersebut lalu berkata, “Prof, bukankah saat itu Mikroskop juga belum ada?”
“Iya, iya saya tau. Saya hanya bercanda, tidak mungkin Muhammad yang mengarang ayat seperti ini,” jawab sang profesor.
“Kemudian Kami menjadikan air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan alaqoh (sesuatu yang melekat), lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami menjadikannya mahluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah Pencipta yang paling baik” [QS. Al Mu'minuun: 13-14]
Jika di cermati lebih dalam, sebenarnya ‘alaqoh’ dalam pengertian Etimologis yang biasa di terjemahkan dengan ‘segumpal darah’ juga bermakna ‘penghisap darah’, yaitu lintah.
Padahal tidak ada pengumpamaan yang lebih tepat ketika Embrio berada pada tahap itu, yaitu 7-24 hari, selain seumpama lintah yang melekat dan menggelantung di kulit.
Embrio itu seperti menghisap darah dari dinding Uterus, karena memang demikianlah yang sesungguhnya terjadi, Embrio itu makan melalui aliran darah. Itu persis seperti lintah yang menghisap darah. Janin juga begitu, sumber makanannya adalah dari sari makanan yang terdapat dalam darah sang ibu.
Ajaibnya, Embrio Janin dalam tahap itu jika di perbesar dengan mikroskop bentuknya benar-benar seperti lintah. Dan hal itu tidak mungkin jika Muhammad sudah memiliki pengetahuan yang begitu dahsyat tentang bentuk janin yang menyerupai lintah lalu menulisnya dalam sebuah buku.
Padahal pada masa itu belum di temukan mikroskop dan lensa.
Ayat tersebutlah yang membuat sang profesor akhirnya memeluk agama Islam dan merevisi beberapa kajian ilmiahnya karena Al-Quran ternyata telah menjawab beberapa bagian yang selama ini membuat sang profesor gusar.
Ia merasa materi yang ditelitinya selama ini terasa belum lengkap atau ada tahapan dari perkembangan Embrio yang kurang.
amara- SERSAN MAYOR
-
Posts : 639
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 20.01.14
Reputation : 6
Re: Bukti keilmiahan Al Quran
itu baru manusia yang smart. :)
dari sini:
http://www.laskarislam.com/t7997p125-siapakah-yg-berseru-pada-maryam?highlight=berseru
nambah lagi bukti keilmahan Quran, yakni sudah ada petunjuk bahwa melahirkan di air itu mengurangi resiko dan rasa sakit saat persalinan.
Maha benar Allah dengan segala firmanNya.
dari sini:
http://www.laskarislam.com/t7997p125-siapakah-yg-berseru-pada-maryam?highlight=berseru
nambah lagi bukti keilmahan Quran, yakni sudah ada petunjuk bahwa melahirkan di air itu mengurangi resiko dan rasa sakit saat persalinan.
Maha benar Allah dengan segala firmanNya.
Mutiaraa- LETNAN DUA
-
Posts : 1445
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 20.01.14
Reputation : 29
Re: Bukti keilmiahan Al Quran
disinilah perlunya ulama dan scientist dari kalangan wanita, karena kalau bukan wanita atau dokter kandungan, bagaimana bisa tahu makna ayat yang seperti itu :)
Islam bukan agama yang anti pengetahuan, tapi justru didukung ilmu pengetahuan.
Islam bukan agama yang anti pengetahuan, tapi justru didukung ilmu pengetahuan.
roswan- SERSAN MAYOR
-
Posts : 493
Kepercayaan : Islam
Location : jakarta
Join date : 19.01.14
Reputation : 5
Re: Bukti keilmiahan Al Quran
nice inpoh qii qii qiiiMutiara wrote:Matahari mengeluarkan cahaya sedangkan bulan Cuma memantulkan
(QS: Nuh: 16). Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita?
Mengapa bila dulu manusia menganggap matahari dan bulan sama-sama bercahaya kenapa AlQur’an membedakan bahwa bulan bercahaya (dari pantulan) dan matahari = pelita (sumber cahaya). Karena Al Qur’an bukan ucapan manusia. Apalagi manusia dari padang pasir arab. BErBEDA dengan injil yang mengira matahari dan bulan sama-sama menghasilkan cahaya. Injil penuh kedustaan kebodohan dan sangat TIDAK ilmiah.
amara- SERSAN MAYOR
-
Posts : 639
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 20.01.14
Reputation : 6
Re: Bukti keilmiahan Al Quran
Mutiara wrote:Hanya Allah yang bisa membuat seperti ini:
Al Quran adalah satu-satunya kitab suci yang istimewa, yang begini jelas bukan buatan manusia,mwski ia seorang nabi sekalipun, apalagi seorang Ustman.
amara- SERSAN MAYOR
-
Posts : 639
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 20.01.14
Reputation : 6
Re: Bukti keilmiahan Al Quran
yup,
ieh bisa ajah :D
roswan wrote:disinilah perlunya ulama dan scientist dari kalangan wanita, karena kalau bukan wanita atau dokter kandungan, bagaimana bisa tahu makna ayat yang seperti itu :)
Islam bukan agama yang anti pengetahuan, tapi justru didukung ilmu pengetahuan.
ieh bisa ajah :D
Mutiara- KAPTEN
-
Posts : 3660
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 01.08.13
Reputation : 45
Re: Bukti keilmiahan Al Quran
:D
Keajaiban matematika Al qur'an.
http://alquran-indonesia.com/index.php?option=com_fireboard&func=view&catid=28&id=49
Keajaiban Al Quran dilihat dari sisi kandungannya telah banyak ditulis dan diketahui, tetapi keajaiban dilihat dari bagaimana Al Quran ditulis/disusun mungkin belum banyak yang mengetahui. Orang-orang non-muslim khususnya kaum orientalis barat sering menuduh bahwa Al Qur’an adalah buatan Muhammad. Padahal kalau kita baca Al Qur’an ada ayat yang menyatakan tantangan kepada orang-orang kafir khususnya untuk membuat buku/kitab seperti Al Quran dimana hal ini tidak mungkin akan dapat dilakukannya meskipun jin dan manusia bersatu padu membuatnya. Tulisan singkat ini bertujuan untuk menyajikan beberapa keajaiban Al Qur’an dilihat dari segi bagaimana Al Qur’an ditulis, dan sekaligus secara tidak langsung juga untuk menyangkal tuduhan tersebut, dimana Muhammad sebagai manusia biasa tidak mungkin dapat melakukan atau menciptakan sebuah Al Qur’an. Pandangan sains secara konvensional menempatkan matematika sebagai suatu yang prinsipil dari sebuah cabang pengetahuan dimana alasan dikedepankan, emosi tidak dilibatkan, kepastian menjadi hal yang ingin diketahui, dan kebenaran hari ini merupakan kebenaran untuk selamanya. Dalam masalah agama, ilmuan memandang bahwa semua agama sama, karena semua agama sama-sama tidak mampu memverifikasi atau menjustifikasi kebenaran melalui pembuktian yang dapat diterima oleh logika. Jadi suatu hal dikatakan valid jika ada bukti nyata, dan pembuktian ini merupakan sebuah prosedur yang dibentuk untuk membuktikan suatu realitas yang tak terlihat melalui sebuah proses deduksi dan konklusi yang hasil akhirnya dapat diterima oleh semua pihak. Dengan dasar tersebut, tulisan ini mencoba untuk membawa pembaca pada suatu kesimpulan bahwa Al Qur’an yang ditulis menurut aturan matematika, merupakan bukti nyata bahwa Al Qur’an adalah benar-benar firman Allah dan bukan buatan Nabi Muhammad. Kiranya patut juga direnungi apa yang dikatakan oleh Galileo (1564-1642 AD) bahwa . “Mathematics is the language in which God wrote the universe (Matematika adalah bahasa yang digunakan Tuhan dalam menuliskan alam semesta ini)” ada benarnya. Kebenaran bahasa matematika tersebut akan dibahas sekilas sebagai tambahan dari tema utama tulisan ini.
Angka-angka Menakjubkan dari Beberapa Kata dalam Al Qur’an
Kalau kita buka Al Quran dan kita perhatikan beberapa kata dalam Al Quran dan menghitung berapa kali kata tersebut disebutkan dalam Al Quran, kita akan peroleh suatu hal yang sangat menakjubkan. Mungkin kita betanya, berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencari dan menghitungnya. Dengan kemajuan teknologi khususnya komputer, hal tersebut tidak menjadi masalah. Tabel 1 menyajikan frekuensi penyebutan beberapa kata penting dalam Al Qur’an yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan tabel tersebut ada beberapa pelajaran yang dapat kita petik. Misalnya pada kata “dunya” dan “akhirat” yang disebutkan dalam Al Qur’an dengan frekuensi sama, kita dapat menafsirkan bahwa Allah menyuruh umat manusia untuk memperhatikan baik kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat secara seimbang. Artinya kehidupan dunia dan akhirat sama-sama penting bagi orang Islam. Selanjutnya pada penyebutan kata “malaaikat” dan “syayaathiin” juga disebutkan secara seimbang. Hal ini dapat mengindikasikan bahwa kebaikan yang direfleksikan oleh kata “malaaikah” akan selalu diimbangi oleh adanya kejahatan yang direfleksikan oleh kata “syayaathiin”. Hal lain juga dapat kita kaji pada beberapa pasangan kata yang lain.
Tabel 1. Jumlah Penyebutan beberapa Kata Penting dalam Al Quran
Sumber: From the Numeric Miracles In the Holy Qur’an by Suwaidan, http://www.islamicity.org
Beberapa kata lain yang menarik dari tabel tersebut adalah kata “syahr (bulan)” yang disebutkan sebanyak 12 kali yang menunjukkan bahwa jumlah bulan dalam setahun adalah 12, dan kata “yaum (hari)” yang disebutkan sebanyak 365 kali yang menunjukkan jumlah hari dalam setahun adalah 365 hari. Selanjutnya Kata “lautan (perairan)” disebutkan sebanyak 32 kali, dan kata “daratan” disebut dalam Al Quran sebanyak 13 kali. Jika kedua bilangan tersebut kita tambahkan kita dapatkan angka 45.
Sekarang kita lakukan perhitungan berikut:
· Dengan mencari persentase jumlah kata “bahr (lautan)” terhadap total jumlah kata (bahr dan barr) kita dapatkan:
(32/45)x100% = 71.11111111111%
· Dengan mencari persentase jumlah kata “barr (daratan)” terhadap total jumlah kata (bahr dan barr) kita dapatkan:
(13/45)x100% = 28.88888888889%
Kita akan mendapatkan bahwa Allah SWT dalam Al Quran 14 abad yang lalu menyatakan bahwa persentase air di bumi adalah 71.11111111111%, dan persentase daratan adalah 28.88888888889%, dan ini adalah rasio yang riil dari air dan daratan di bumi ini.
Al Qur’an Didisain Berdasarkan Bilangan 19
Dalam kaitannya dengan pertanyaan yang bersifat matematis yang hanya memiliki satu jawaban pasti, maka jika ada beberapa ahli matematika, yang menjawab di waktu dan tempat yang berbeda dan dengan menggunakan metode yang berbeda, maka tentunya akan memperoleh jawaban yang sama. Dengan kata lain, pembuktian secara matematis tidak dipengaruhi oleh ruang dan waktu. Perlu diketahui bahwa dari seluruh kitab suci yang ada di dunia ini, Al Qur’an merupakan satu-satunya kitab suci yang seluruhnya ditulis dalam bahasa aslinya. Berkaitan dengan pembuktian, kebenaran Al Qur’an sebagai wahyu Allah yang sering dikatakan oleh orang barat sebagai ciptaan Muhammad, dapat dibuktikan secara matematis bahwa Al Qur’an tidak mungkin diciptakan oleh Muhammad. Adalah seorang ahli biokimia berkebangsaan Amerika keturunan Mesir dan seorang ilmuan muslim, Dr. Rashad Khalifa yang pertama kali menemukan sistem matematika pada desain Al Qur’an. Dia memulai meneliti komposisi matematik dari Al Quran pada 1968, dan memasukkan Al Qur’an ke dalam sistem komputer pada 1969 dan 1970, yang diteruskan dengan menerjemahkan Al Qur’an ke dalam bahasa Inggris pada awal 70-an. Dia tertantang untuk memperoleh jawaban untuk menjelaskan tentang inisial pada beberapa surat dalam Al Qur’an (seperti Alif Lam Mim) yang sering diberi penjelasan hanya dengan “hanya Allah yang mengetahui maknanya”. Dengan tantangan ini, dia memulai riset secara mendalam pada inisial-inisial tersebut setelah memasukkan teks Al Qur’an ke dalam sistem komputer, dengan tujuan utama mencari pola matematis yang mungkin akan menjelaskan pentingnya inisial-inisial tersebut. Setelah beberapa tahun melakukan riset, Dr. Khalifa mempublikasikan temuan-temuan pertamanya dalam sebuah buku berjudul “MIRACLE OF THE QURAN: Significance of the Mysterious Aphabets” pada Oktober 1973 bertepatan dengan Ramadan 1393. Pada buku tersebut hanya melaporkan bahwa inisial-inisial yang ada pada beberapa surat pada Al Qur’an memiliki jumlah huruf terbanyak (proporsi tertinggi) pada masing-masing suratnya, dibandingkan huruf-huruf lain. Misalnya, Surat “Qaaf” (S No. 50) yang dimulai dengan inisial “Qaaf” mengandung huruf “Qaaf” dengan jumlah terbanyak. Surat “Shaad” (QS No. 38) yang memiliki inisial “Shaad”, mengandung huruf “Shaad” dengan proporsi terbesar. Fenomena ini benar untuk semua surat yang berinisial, kecuali Surat Yaa Siin (No. 36), yang menunjukkan kebalikannya yaitu huruf “Yaa” dan “Siin” memiliki proporsi terendah. Berdasarkan temuan tersebut, pada awalnya dia hanya berfikir sampai sebatas temuan tersebut mengenai inisial pada Al Qur’an, tanpa menghubungkan frekuensi munculnya huruf-huruf yang ada pada inisial surat dengan sebuah bilangan pembagi secara umum (common denominator). Akhirnya, pada Januari 1974 (bertepatan dengan Zul-Hijjah 1393), dia menemukan bahwa bilangan 19 sebagai bilangan pembagi secara umum[1] dalam insial-inisial tersebut dan seluruh penulisan dalam Al Qur’an, sekaligus sebagai kode rahasia Al Qur’an. Temuan ini sungguh menakjubkan karena seluruh teks dalam Al Qur’an tersusun secara matematis dengan begitu canggihnya yang didasarkan pada bilangan 19 pada setiap elemen sebagai bilangan pembagi secara umum. Sistem matematis tersebut memiliki tingkat kompleksitas yang bervariasi dari yang sangat sederhana (bisa dihitung secara manual) sampai dengan yang sangat kompleks yang harus memerlukan bantuan program komputer untuk membuktikan apakah kelipatan 19. Jadi, sistem matematika yang didasarkan bilangan 19 yang melekat pada Al Quran dapat diapresiasi bukan hanya oleh orang yang memiliki kepandaian komputer dan matematika tingkat tinggi, tetapi juga oleh orang yang hanya dapat melakukan penghitungan secara sederhana.
Selain 19 sebagai kode rahasia Al Qur’an itu sendiri, peristiwa ditemukannya bilangan 19 sebagai “miracle” dari Al Qur’an juga dapat dihubungkan dengan bilangan 19 sebagai kehendak Allah. Disebutkan di atas bahwa kode rahasia tersebut ditemukan pada tahun 1393 Hijriah. Al Qur’an diturunkan pertama kali pada 13 tahun sebelum Hijriah (hijrah Nabi). Jadi keajaiban Al Qur’an ini ditemukan 1393+13=1406 tahun (dalam hitungan hijriah) setelah Al Qur’an diturunkan, yang bertepatan dengan tahun 1974 M.
Surah 74 adalah Surah Al Muddatsir yang berarti orang yang berkemul (Al Quran dan Terjemahnya, Depag) dan juga dapat berarti rahasia yang tesembunyi, yang memang mengandung rahasia Allah mengenai keajaiban Al Qur’an. Dalam Surah 74 ayat 30-36 dinyatakan:
(74:30) Di atasnya adalah 19.
(74:31) Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka melainkan dari malaikat; dan tidaklah Kami jadikan bilangan mereka itu (19) melainkan untuk:
- cobaan/ujian/tes bagi orang-orang kafir,
- meyakinkan orang-orang yang diberi Al Kitab (Nasrani dan Yahudi),
- memperkuat (menambah)keyakinan orang yang beriman,
- menghilangkan keragu-raguan pada orang-orang yang diberi Al kitab dan juga orang-orang yang beriman, dan
- menunjukkan mereka yang ada dalam hatinya menyimpan keragu-raguan; dan orang-orang kafir mengatakan: “Apakah yang dikehendaki Allah dengan perumpamaan ini?” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia. Dan ini tiada lain hanyalah sebuah peringatan bagi manusia.
(74:32) Sungguh, demi bulan.
(74:33) Dan malam ketika berlalu.
(74:34) Dan pagi (subuh) ketika mulai terang.
(74:35) Sesungguhnya ini (bilangan ini) adalah salah satu dari keajaiban yang besar.
(74:36) Sebagai peringatan bagi umat manusia.
Sebagian besar ahli tafsir menafsirkan 19 sebagai jumlah malaikat. Menurut Dr. Rashad Khalifa, menafsirkan bilangan 19 sebagai jumlah malaikat adalah tidak tepat karena bagaimana mungkin jumlah malaikat dapat dijadikan untuk ujian/tes bagi orang-orang kafir, untuk meyakinkan orang-orang nasrani dan yahudi, untuk meningkatkan keimanan orang yang telah beriman dan juga untuk menghilangkan keragu-raguan. Jadi, tepatnya bilangan 19 ini merupakan keajaiban yang besar dari Al Qur’an sesuai ayat 35 di atas, menurut terjemahan Dr. Rashad Khalifa (dan juga terjemahan beberapa penterjemah lain). Jadi pada ayat 35 kata “innahaa” merujuk pada kata “’iddatun” pada ayat 31.
Mengapa 19?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, perlu dijelaskan tentang sistem bilangan. Kita pasti mengenal betul sistem bilangan Romawi yang masih sangat dikenal pada saat ini, seperti I=1, V=5, X=10, L=50, C=100, D=500 dan M=1000. Seperti halnya pada sistem bilangan Romawi, sistem bilangan juga dikenal pada huruf-huruf arab. Bilangan yang ditandai pada setiap huruf dikenal sebagai “nilai numerik (numerical value atau gematrical value)”. Click link ini untuk mengetahui lebih jauh tentang nilai numerik.
Setelah mengetahui nilai dari setiap huruf arab tersebut, kita dapat menjawab mengapa 19 dipakai sebagai kode rahasia Allah dalam Al Qur’an, dan sekaligus dapat digunakan untuk mengungkap keajaiban Al Qur’an. Berikut beberapa hal yang dapat digunakan untuk menjelaskan mengapa 19.
* 19 merupakan nilai numerik dari kata “Waahid” dalam bahasa arab yang artinya ‘esa/satu’ (lihat Tabel 2) Tabel 2. Nilai numerik dari kata “waahid”
* 19 merupakan bilangan positif pertama dan terakhir (1 dan 9), yang dapat diartikan sebagai Yang Pertama dan Yang Terakhir seperti yang dikatakan Allah, misalnya, pada QS 57 ayat 3 sebagai berikut: “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu” (QS 57:3). Kata “waahid” dalam Qur’an disebutkan sebanyak 25 kali, dimana 6 diantaranya tidak merujuk pada Allah (seperti salah satu jenis makanan, pintu, dsb). Sisanya 19 kali merujuk pada Allah. Total jumlah dari (nomor surat + jumlah ayat pada masing-masing surat) dimana 19 kata “waahid” yang merujuk pada Allah adalah 361 = 19 x 19. Jadi 19 melambangkan keesaan Allah (Tuhan Yang Esa).
* Pilar agama Islam yang pertama juga dikodekan dengan 19
“La – Ilaha – Illa – Allah”
Nilai-nilai numerik dari setiap huruf arab pada kalimah syahadat di atas adalah dapat ditulis sebagai berikut
“30 1 – 1 30 5 – 1 30 1 – 1 30 30 5”
Jika susunan angka tersebut ditulis menjadi sebuah bilangan, diperoleh = 30113051301130305 = 19 x … atau merupakan bilangan yang mempunyai kelipatan 19. Jadi jelaslah bahwa 19 merujuk kepada keesaan Allah sebagai satu-satunya dzat yang wajib disembah.
Beberapa Contoh Bukti-bukti yang Sangat Sederhana tentang Kode 19
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa desain Al Qur’an yang didasarkan bilangan 19 ini, dapat dibuktikan dari penghitungan yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat komplek. Berikut ini hanya sebagian kecil dari keajaiban Al Quran (sistim 19) yang dapat ditulis dalam artikel singkat ini. Fakta-fakta yang sangat sederhana:
(1) Kalimat Basmalah pada (QS 1:1) terdiri dari 19 huruf arab.
(2) QS 1:1 tersebut diturunkan kepada Muhammad setelah Surat 74 ayat 30 yang artinya “Di atasnya adalah 19”.
(3) Al Qur’an terdiri dari 114 surah, 19×6.
(4) Ayat pertama turun (QS 96:1) terdiri dari 19 huruf.
(5) Surah 96 (Al Alaq) ditempatkan pada 19 terakhir dari 114 surah (dihitung mundur dari surah 114), dan terdiri dari 19 ayat
(6) Surat terakhir yang turun kepada Nabi Muhammad adalah Surah An-Nashr atau Surah 110 yang terdiri dari 3 ayat. Surah terakhir yang turun terdiri dari 19 kata dan ayat pertama terdiri dari 19 huruf.
(7) Kalimat Basmalah berjumlah 114 (19×6). Meskipun pada Surah 9 (At Taubah) tidak ada Basmalah pada permulaan surah sehingga jumlah Basmalah kalau dilihat pada awal surah kelihatan hanya 113, tetapi pada Surah 27 ayat 30 terdapat ekstra Basmalah (dan juga 27+30=57, atau 19 x 3). Dengan demikian jumlah Basmalah tetap 114.
(8) Jika dihitung jumlah surah dari surah At Taubah (QS 9) yang tidak memiliki Basmalah sampai dengan Surah yang memuat 2 Basmalah yaitu S 27, ditemukan 19 surah. Dan total jumlah nomor surah dari Surah 9 sampai Surah 27 diperoleh (9+10+11+…+26+27=342) atau 19×18. Total jumlah ini (342) sama dengan jumlah kata antara dua kalimat basmalah dalam Surat 27.
(9) Berkaitan dengan inisial surah, misalnya ada dua Surah yang diawali dengan inisial “Qaaf” yaitu Surah 42 yang memiliki 53 ayat dan Surah 50 yang terdiri dari 45 ayat. Jumlah huruf “Qaaf” pada masing-masing dua surat tersebut adalah 57 atau 19 x 3. Jika kita tambahkan nomor surah dan jumlah ayatnya diperoleh masing-masing adalah (42+53=95, atau 19 x 5) dan (50+45=95, atau 19 x 5). Selanjutnya initial “Shaad” mengawali tiga surah yang berbeda yaitu Surah 7, 19, dan 38. Total jumlah huruf “Shaad” di ketiga surah tersebut adalah 152, atau 19 x 8. Hal yang sama berlaku untuk inisial yang lain.
(10) Frekuensi munculnya empat kata pada kalimat Basmalah dalam Al Qur’an pada ayat-ayat yang bernomor merupakan kelipatan 19 (lihat Tabel 3)
Tabel 3: Empat kata dalam Basmalah dan frekuensi penyebutan dalam ayat-ayat yang bernomor dalam Al Quran
No. Kata Frekuensi muncul
1 Ism 19
2 Allah 2698 (19×142)
3 Al-Rahman 57 (19×3)
4 Al-Rahiim 114 (19×6)
(11) Ada 14 huruf arab yang berbeda yang membentuk 14 set inisial pada beberapa surah dalam Al Qur’an, dan ada 29 surah yang diawali dengan inisial (seperti Alif-Lam-Mim). Jumlah dari angka-angka tersebut diperoleh 14+14+29=57, atau 19×3.
(12) Antara surah pertama yang berinisial (Surah 2 atau Surah Al Baqarah) dan surah terakhir yang berinisial (Surah 68), terdapat 38 surah yang tidak diawali dengan inisial, 38=19×2.
(13) Al-Faatihah adalah surah pertama dalam Al-Quran, No.1, dan terdiri dri 7 ayat, sebagai surah pembuka (kunci) bagi kita dalam berhubungan dengan Allah dalam shalat. Jika kita tuliskan secara berurutan Nomor surah (No. 1) diikuti dengan nomor setiap ayat dalam surah tersebut, kita dapatkan bilangan: 11234567. Bilangan ini merupakan kelipatan 19. Hal ini menunjukkan bahwa kita membaca Al Faatihah adalah dalam rangka menyembah dan meng-Esakan Allah.
Selanjutnya, jika kita tuliskan sebuah bilangan yang dibentuk dari nomor surah (1) diikuti dengan bilangan-bilangan yang menunjukkan jumlah huruf pada setiap ayat (lihat Tabel 4), diperoleh bilangan : 119171211191843 yang juga merupakan kelipatan 19.
Tabel 4: Jumlah huruf pada setiap ayat dalam Surah Al Faatihah
(14) Ketika kita membaca Surah Al-Fatihah (dalam bahasa arab), maka bibir atas dan bawah akan saling bersentuhan tepat 19 kali. Kedua bibir kita akan bersentuhan ketika mengucapkan kata yang mengandung huruf “B atau Ba’” dan huruf “M atau Mim”. Ada 4 huruf Ba’ dan 15 huruf Mim. Nilai numerik dari 4 huruf Ba’ adalah 4×2=8, dan nilai numerik dari 15 huruf Mim adalah 15×40=600. Total nilai numerik dari 4 huruf Ba’ dan 15 huruf Mim adalah 608=19×32 (lihat Tabel 5).
Tabel 5. Kata-kata dalam Surah Al-Fatihah yang mengandunghuruf Ba’ dan Mim beserta nilai numeriknya
Kejadian Di Alam Semesta yang Terkait dengan Bilangan 19
Beberapa kejadian lain di alam ini dan juga dalam kehidupan kita sehari-hari yang mengacu pada bilangan 19 adalah:
· Telah dibuktikan bahwa bumi, matahari dan bulan berada pada posisi yang relatif sama setiap 19 tahun
· Komet Halley mengunjungi sistim tata surya kita sekali setiap 76 tahun (19×4).
· Fakta bahwa tubuh manusia memiliki 209 tulang atau 19×11.
· Langman’s medical embryology, oleh T. W. Sadler yang merupakan buku teks di sekolah kedokteran di Amerika Serikat diperoleh pernyataan “secara umum lamanya kehamilan penuh adalah 280 hari atau 40 minggu setelah haid terakhir, atau lebih tepatnya 266 hari atau 38 minggu setelah terjadinya pembuahan”. Angka 266 dan 38 kedua-duanya adalah kelipatan dari 19 atau 19×14 dan 19×2.
Lima Pilar Islam (Rukun Islam) dan Sistem 19
Islam adalah agama yang dibawa oleh seluruh nabi sejak Nabi Ibrahim sebagai the founding father of Islam (misalnya lihat QS 2:67, 130-136; QS 5:44, 111; QS 3:52).Pesan utama yang disampaikan oleh seluruh Nabi sejak Nabi Ibrahim sampai Nabi Muhammad adalah sama yaitu menyembah Allah yang Esa, Shalat, Puasa, Zakat dan Haji. Allah menyempurnakan Islam melalui Nabi Muhammad. Jadi praktek shalat, zakat, puasa dan haji telah dilakukan dan diajarkan oleh Nabi-nabi sejak Nabi Ibrahim. Dari kelima pilar agama Islam, dapat ditunjukkan bahwa semua berkaitan dengan sistim bilangan 19 (kelipatan 19).
· Syahadat
Telah dibahas di atas bahwa pilar pertama agama Islam “Laa Ilaaha Illa Allah” didisain berdasarkan bilangan 19.
· Shalat
Kata “shalawat” yang merupakan bentuk jamak dari kata “shalat“ muncul di Al Qur’an sebanyak 5 kali. Ini menunjukkan bahwa perintah Allah untuk melaksanakan shalat 5 kali sehari dikodekan di Al Qur’an. Selanjutnya jumlah rakaat dalam shalat dikodekan dengan bilangan 19. Jumlah rakaat pada shalat subuh, zuhur, ashar, maghrib dan isya masing-masing adalah 2,4,4,3, dan 4 rakaat. Jika jumlah rakaat tersebut disusun menjadi sebuah angka 24434 merupakan bilangan kelipatan 19 atau (24434 = 19×1286). Digit 1286 kalau dijumlahkan akan didapat angka 17 (1+2+8+6) yang merupakan jumlah rakaat shalat dalam sehari. Untuk hari Jum’at jumlah rakaat Shalat adalah 15, karena Shalat Jum’at hanya 2 rakaat. Ini juga dapat dikaitkan dengan bilangan 19 (kelipatan 19). Jika kita buat hari Jum’at sebagai hari terakhir, maka jumlah rakaat shalat mulai hari Sabtu sampai Jum’at dapat ditulis secara berurutan sebagai berikut: 17 17 17 17 17 17 15. Jika urutan bilangan tersebut kita jadikan menjadi satu bilangan 17171717171715, maka bilangan tersebut merupakan bilangan dengan kelipatan 19 atau (19 x 903774587985). Jadi pada intinya shalat itu menyembah Tuhan yang Satu (ingat: 19 adalah total nilai numerik dari kata ‘waahid’). Surah Al-Fatihah yang dibaca dalam setiap rakaat dalam Shalat seperti dibahas sebelumnya juga mengacu pada bilangan 19. Selanjutnya, kata “Shalat’ dalam Al Qur’an disebutkan sebanyak 67 kali. Jika kita jumlahkan nomor surat-surat dan nomor ayat-ayat dimana ke 67 kata “Shalat” disebutkan, diperoleh total 4674 atau 19×246.
· Puasa
Perintah puasa dalam Al Qur’an disebutkan pada ayat-ayat berikut:
- 2:183, 184, 185, 187, 196;
- 4:92; 5:89, 95;
- 33:35, 35; dan
- 58:4.
Total jumlah bilangan tersebut adalah 1387, atau 19×73. Perlu diketahui bahwa QS 33:35 menyebutkan kata puasa dua kali, satu untuk orang laki-laki beriman dan satunya lagi untuk wanita beriman.
· Kewajiban Zakat dan Menunaikan Haji ke Mekkah
Sementara tiga pilar pertama diwajibkan kepada semua orang Islam laki-laki dan perempuan, Zakat dan Haji hanya diwajibkan kepada mereka yang mampu. Hal ini menjelaskan fenomena matematika yang menarik yang berkaitan dengan Zakat dan Haji.
Zakat disebutkan dalam Al Qur’an pada ayat-ayat berikut:
Penjumlahan angka-angka tersebut diperoleh 2395. Total jumlah ini jika dibagi dengan 19 diperoleh sisa 1 (bilangan tersebut tidak kelipatan 19).
Haji disebutkan dalam Al Qur’an pada ayat-ayat
- 2:189, 196, 197;
- 9:3; dan
- 22:27.
Total penjumlahan angka-angka tersebut diperoleh 645, dan angka ini tidak kelipatan 19 karena jika angka tersebut dibagi 19 kurang 1.
Kemudian jika dari kata Zakat dan Haji digabungkan diperoleh nilai total 2395+645 = 3040 = 19x160.
Penutup
Secara umum disimpulkan bahwa Al Qur’an didisain secara matematis. Apa yang dibahas di atas hanyalah sebagian kecil dari ribuan bukti tentang desain matematis dari Al Qur’an dan khususnya tentang bilangan dasar 19 sebagai desain Al Qur’an yang dapat disajikan pada tulisan ini. Selain itu, tulisan ini hanya memfokuskan pada contoh-contoh yang sangat sederhana, sementara untuk contoh-contoh yang sangat kompleks tidak disajikan di sini karena mungkin akan sulit dipahami oleh orang yang tidak memiliki latar belakang atau kurang memahami matematika. Bilangan 19 yang juga berarti Allah yang Esa, dan juga berarti tidak ada Tuhan melainkan Dia, dapat dikatakan sebagai “Tanda tangan Allah” di alam semesta ini. Hal ini sesuai dengan salah satu firman Allah yang menyatakan bahwa seluruh alam ini tunduk dan sujud kepada Allah dan mengakui keesaan Allah. Hanya orang-orang kafir lah yang tidak mau sujud dan mengakui keesaan Allah. Allah dalam menciptakan Al Qur’an dan alam semesta ini telah melakukan perhirtungan secara detail, seperti firman Allah yang berbunyi: “dan Allah menghitung segala sesuatunya satu per satu (secara detail)” (QS 72:28). Jumlahkan angka-angka pada nomor surah dan ayat tersebut !!!!!! Anda memperoleh angka 19 (7+2+2+8=19). Dari uraian di atas khususnya mengenai lima pilar Islam diperoleh kesimpulan yang sangat tegas bahwa pemeluk Islam adalah orang-orang yang pasrah dan tunduk menyembah dan mengakui keesaan Allah seperti yang ditunjukkan bahwa kelima pilar Islam tersebut berkaitan dengan sistim bilangan 19 (nilai numerik dari kata “waahid” atau Esa). Hal ini juga sesuai dengan Islam sendiri yang yang secara harfiah dapat berarti pasrah/tunduk. Hal lain yang dapat diambil sebagai pelajaran dari sistim bilangan 19 sebagai disain Al Qur’an adalah terpecahkannya “unsolved problem” mengenai perdebatan di antara para ulama terhadap status “Basmalah” pada Surah Al-Faatihah apakah termasuk salah satu ayat dalam surah tersebut atau tidak. Dengan ditemukannya bilangan 19 sebagai disain Al Qur’an, bukti-bukti matematis pada tulisan ini telah membuktikan bahwa lafal “Basmalah” termasuk dalam salah satu ayat Surah Al-Fatihah. Sebagai penutup, semoga tulisan ini dapat menambah keimanan bagi orang-orang yang beriman, menjadi tes/ujian bagi mereka yang belum beriman, dan menghilangkan keragu-raguan bagi mereka yang hatinya dihinggapi keragu-raguan akan kebenaran Al Qur’an. Allah akan membiarkan sesat orang-orang yang dikehendakiNya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendakiNya (QS 74:31).
Catatan:
Untuk memverifikasi “keajaiban matematis” dari Al Qur’an anda perlu menggunakan Al Qur’an yang dicetak menurut versi cetak Arab Saudi atau Timur Tengah pada umumnya. Mengapa? Hasil penelitian yang saya lakukan, terdapat banyak perbedaan antara Qur’an versi cetak Indonesia pada umumnya dan Qur’an versi cetak Arab Saudi (kebetulan saya memegang Qur’an versi cetak Arab Saudi), meskipun perbedaan tersebut tidak berpengaruh pada makna/arti. Perbedaan tersebut hanya pada cara menuliskan beberapa kata. Meskipun demikian, jika mengacu pada “Keajaiban Matematis” dari Al Qur’an, Qur’an versi cetak Indonesia pada umumnya (yang disusun oleh orang Indonesia) menyalahi aturan yang aslinya sehingga keajaiban matematis tidak muncul. Saya hanya memberikan 2 contoh kata saja dari sekian kata yang berbeda penulisannya yaitu kata “shirootho” dan “insaana”. Menurut versi cetak Arab Saudi, tidak ada huruf “ALIF” antara huruf “RO’” dan “THO” pada kata “SHIROOTHO” (lihat di Surat Al Fatihah) dan antara huruf “SIN” dan “NUN”pada kata “INSAANA”, tetapi menurut versi cetak Indonesia pada umumnya terdapat huruf ALIF pada kedua kata tersebut. Pada versi cetak Arab Saudi, untuk menunjukkan bacaan panjang pada bunyi ROO dan SAA pada kata SHIROOTHO dan INSAANA, digunakan tanda “fathah tegak”. Saya paham, maksud orang menambahkan ALIF pada kedua kata tersebut agar lebih memudahkan bagi pembacanya, tetapi ternyata menyimpang dari aslinya. Maka dari itu anda menemukan jumlah huruf yang lebih banyak pada Surat Al Fatihah ayat 6 dan 7 dari yang saya tuliskan. Sebagai tambahan, salah satu ciri Qur’an versi cetak Indonesia pada umumnya adalah Surat Al Fatihah terletak pada HALAMAN 2, sementara versi cetak Arab Saudi, Fatihah berada pada HALAMAN 1.
Mengenai jumlah kata, kata harus didefinisikan sebagai susunan dari beberapa huruf (dua hrurf atau lebih), sehingga anda harus memperlakukan “WA atau WAU” sebagai huruf meskipun bisa diartikan dengan kata “DAN” dalam bahasa Indonesia. Perlakuan “WA” (misalnya pada kata “WATAWAA”) sebenarnya bisa disamakan dengan “BI” (pada kata BISMI), karena kebetulan BI bisa gandeng dengan kata berikutnya, sementara WA tidak bisa ditulis gandeng dengan kata yang mengikutinya. Jadi jangan hitung “WA” sebagai kata, tetapi sebagai huruf.
Daftar bacaan:
1. Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya.
2. Suwaidan, S., Numeric Miracles In the Holy Qur’an, http://www.islamicity.org
3. Berbagai sumber di http://www.submission.org dan website terkait
Keajaiban matematika Al qur'an.
http://alquran-indonesia.com/index.php?option=com_fireboard&func=view&catid=28&id=49
Keajaiban Al Quran dilihat dari sisi kandungannya telah banyak ditulis dan diketahui, tetapi keajaiban dilihat dari bagaimana Al Quran ditulis/disusun mungkin belum banyak yang mengetahui. Orang-orang non-muslim khususnya kaum orientalis barat sering menuduh bahwa Al Qur’an adalah buatan Muhammad. Padahal kalau kita baca Al Qur’an ada ayat yang menyatakan tantangan kepada orang-orang kafir khususnya untuk membuat buku/kitab seperti Al Quran dimana hal ini tidak mungkin akan dapat dilakukannya meskipun jin dan manusia bersatu padu membuatnya. Tulisan singkat ini bertujuan untuk menyajikan beberapa keajaiban Al Qur’an dilihat dari segi bagaimana Al Qur’an ditulis, dan sekaligus secara tidak langsung juga untuk menyangkal tuduhan tersebut, dimana Muhammad sebagai manusia biasa tidak mungkin dapat melakukan atau menciptakan sebuah Al Qur’an. Pandangan sains secara konvensional menempatkan matematika sebagai suatu yang prinsipil dari sebuah cabang pengetahuan dimana alasan dikedepankan, emosi tidak dilibatkan, kepastian menjadi hal yang ingin diketahui, dan kebenaran hari ini merupakan kebenaran untuk selamanya. Dalam masalah agama, ilmuan memandang bahwa semua agama sama, karena semua agama sama-sama tidak mampu memverifikasi atau menjustifikasi kebenaran melalui pembuktian yang dapat diterima oleh logika. Jadi suatu hal dikatakan valid jika ada bukti nyata, dan pembuktian ini merupakan sebuah prosedur yang dibentuk untuk membuktikan suatu realitas yang tak terlihat melalui sebuah proses deduksi dan konklusi yang hasil akhirnya dapat diterima oleh semua pihak. Dengan dasar tersebut, tulisan ini mencoba untuk membawa pembaca pada suatu kesimpulan bahwa Al Qur’an yang ditulis menurut aturan matematika, merupakan bukti nyata bahwa Al Qur’an adalah benar-benar firman Allah dan bukan buatan Nabi Muhammad. Kiranya patut juga direnungi apa yang dikatakan oleh Galileo (1564-1642 AD) bahwa . “Mathematics is the language in which God wrote the universe (Matematika adalah bahasa yang digunakan Tuhan dalam menuliskan alam semesta ini)” ada benarnya. Kebenaran bahasa matematika tersebut akan dibahas sekilas sebagai tambahan dari tema utama tulisan ini.
Angka-angka Menakjubkan dari Beberapa Kata dalam Al Qur’an
Kalau kita buka Al Quran dan kita perhatikan beberapa kata dalam Al Quran dan menghitung berapa kali kata tersebut disebutkan dalam Al Quran, kita akan peroleh suatu hal yang sangat menakjubkan. Mungkin kita betanya, berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencari dan menghitungnya. Dengan kemajuan teknologi khususnya komputer, hal tersebut tidak menjadi masalah. Tabel 1 menyajikan frekuensi penyebutan beberapa kata penting dalam Al Qur’an yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan tabel tersebut ada beberapa pelajaran yang dapat kita petik. Misalnya pada kata “dunya” dan “akhirat” yang disebutkan dalam Al Qur’an dengan frekuensi sama, kita dapat menafsirkan bahwa Allah menyuruh umat manusia untuk memperhatikan baik kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat secara seimbang. Artinya kehidupan dunia dan akhirat sama-sama penting bagi orang Islam. Selanjutnya pada penyebutan kata “malaaikat” dan “syayaathiin” juga disebutkan secara seimbang. Hal ini dapat mengindikasikan bahwa kebaikan yang direfleksikan oleh kata “malaaikah” akan selalu diimbangi oleh adanya kejahatan yang direfleksikan oleh kata “syayaathiin”. Hal lain juga dapat kita kaji pada beberapa pasangan kata yang lain.
Tabel 1. Jumlah Penyebutan beberapa Kata Penting dalam Al Quran
Sumber: From the Numeric Miracles In the Holy Qur’an by Suwaidan, http://www.islamicity.org
Beberapa kata lain yang menarik dari tabel tersebut adalah kata “syahr (bulan)” yang disebutkan sebanyak 12 kali yang menunjukkan bahwa jumlah bulan dalam setahun adalah 12, dan kata “yaum (hari)” yang disebutkan sebanyak 365 kali yang menunjukkan jumlah hari dalam setahun adalah 365 hari. Selanjutnya Kata “lautan (perairan)” disebutkan sebanyak 32 kali, dan kata “daratan” disebut dalam Al Quran sebanyak 13 kali. Jika kedua bilangan tersebut kita tambahkan kita dapatkan angka 45.
Sekarang kita lakukan perhitungan berikut:
· Dengan mencari persentase jumlah kata “bahr (lautan)” terhadap total jumlah kata (bahr dan barr) kita dapatkan:
(32/45)x100% = 71.11111111111%
· Dengan mencari persentase jumlah kata “barr (daratan)” terhadap total jumlah kata (bahr dan barr) kita dapatkan:
(13/45)x100% = 28.88888888889%
Kita akan mendapatkan bahwa Allah SWT dalam Al Quran 14 abad yang lalu menyatakan bahwa persentase air di bumi adalah 71.11111111111%, dan persentase daratan adalah 28.88888888889%, dan ini adalah rasio yang riil dari air dan daratan di bumi ini.
Al Qur’an Didisain Berdasarkan Bilangan 19
Dalam kaitannya dengan pertanyaan yang bersifat matematis yang hanya memiliki satu jawaban pasti, maka jika ada beberapa ahli matematika, yang menjawab di waktu dan tempat yang berbeda dan dengan menggunakan metode yang berbeda, maka tentunya akan memperoleh jawaban yang sama. Dengan kata lain, pembuktian secara matematis tidak dipengaruhi oleh ruang dan waktu. Perlu diketahui bahwa dari seluruh kitab suci yang ada di dunia ini, Al Qur’an merupakan satu-satunya kitab suci yang seluruhnya ditulis dalam bahasa aslinya. Berkaitan dengan pembuktian, kebenaran Al Qur’an sebagai wahyu Allah yang sering dikatakan oleh orang barat sebagai ciptaan Muhammad, dapat dibuktikan secara matematis bahwa Al Qur’an tidak mungkin diciptakan oleh Muhammad. Adalah seorang ahli biokimia berkebangsaan Amerika keturunan Mesir dan seorang ilmuan muslim, Dr. Rashad Khalifa yang pertama kali menemukan sistem matematika pada desain Al Qur’an. Dia memulai meneliti komposisi matematik dari Al Quran pada 1968, dan memasukkan Al Qur’an ke dalam sistem komputer pada 1969 dan 1970, yang diteruskan dengan menerjemahkan Al Qur’an ke dalam bahasa Inggris pada awal 70-an. Dia tertantang untuk memperoleh jawaban untuk menjelaskan tentang inisial pada beberapa surat dalam Al Qur’an (seperti Alif Lam Mim) yang sering diberi penjelasan hanya dengan “hanya Allah yang mengetahui maknanya”. Dengan tantangan ini, dia memulai riset secara mendalam pada inisial-inisial tersebut setelah memasukkan teks Al Qur’an ke dalam sistem komputer, dengan tujuan utama mencari pola matematis yang mungkin akan menjelaskan pentingnya inisial-inisial tersebut. Setelah beberapa tahun melakukan riset, Dr. Khalifa mempublikasikan temuan-temuan pertamanya dalam sebuah buku berjudul “MIRACLE OF THE QURAN: Significance of the Mysterious Aphabets” pada Oktober 1973 bertepatan dengan Ramadan 1393. Pada buku tersebut hanya melaporkan bahwa inisial-inisial yang ada pada beberapa surat pada Al Qur’an memiliki jumlah huruf terbanyak (proporsi tertinggi) pada masing-masing suratnya, dibandingkan huruf-huruf lain. Misalnya, Surat “Qaaf” (S No. 50) yang dimulai dengan inisial “Qaaf” mengandung huruf “Qaaf” dengan jumlah terbanyak. Surat “Shaad” (QS No. 38) yang memiliki inisial “Shaad”, mengandung huruf “Shaad” dengan proporsi terbesar. Fenomena ini benar untuk semua surat yang berinisial, kecuali Surat Yaa Siin (No. 36), yang menunjukkan kebalikannya yaitu huruf “Yaa” dan “Siin” memiliki proporsi terendah. Berdasarkan temuan tersebut, pada awalnya dia hanya berfikir sampai sebatas temuan tersebut mengenai inisial pada Al Qur’an, tanpa menghubungkan frekuensi munculnya huruf-huruf yang ada pada inisial surat dengan sebuah bilangan pembagi secara umum (common denominator). Akhirnya, pada Januari 1974 (bertepatan dengan Zul-Hijjah 1393), dia menemukan bahwa bilangan 19 sebagai bilangan pembagi secara umum[1] dalam insial-inisial tersebut dan seluruh penulisan dalam Al Qur’an, sekaligus sebagai kode rahasia Al Qur’an. Temuan ini sungguh menakjubkan karena seluruh teks dalam Al Qur’an tersusun secara matematis dengan begitu canggihnya yang didasarkan pada bilangan 19 pada setiap elemen sebagai bilangan pembagi secara umum. Sistem matematis tersebut memiliki tingkat kompleksitas yang bervariasi dari yang sangat sederhana (bisa dihitung secara manual) sampai dengan yang sangat kompleks yang harus memerlukan bantuan program komputer untuk membuktikan apakah kelipatan 19. Jadi, sistem matematika yang didasarkan bilangan 19 yang melekat pada Al Quran dapat diapresiasi bukan hanya oleh orang yang memiliki kepandaian komputer dan matematika tingkat tinggi, tetapi juga oleh orang yang hanya dapat melakukan penghitungan secara sederhana.
Selain 19 sebagai kode rahasia Al Qur’an itu sendiri, peristiwa ditemukannya bilangan 19 sebagai “miracle” dari Al Qur’an juga dapat dihubungkan dengan bilangan 19 sebagai kehendak Allah. Disebutkan di atas bahwa kode rahasia tersebut ditemukan pada tahun 1393 Hijriah. Al Qur’an diturunkan pertama kali pada 13 tahun sebelum Hijriah (hijrah Nabi). Jadi keajaiban Al Qur’an ini ditemukan 1393+13=1406 tahun (dalam hitungan hijriah) setelah Al Qur’an diturunkan, yang bertepatan dengan tahun 1974 M.
Surah 74 adalah Surah Al Muddatsir yang berarti orang yang berkemul (Al Quran dan Terjemahnya, Depag) dan juga dapat berarti rahasia yang tesembunyi, yang memang mengandung rahasia Allah mengenai keajaiban Al Qur’an. Dalam Surah 74 ayat 30-36 dinyatakan:
(74:30) Di atasnya adalah 19.
(74:31) Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka melainkan dari malaikat; dan tidaklah Kami jadikan bilangan mereka itu (19) melainkan untuk:
- cobaan/ujian/tes bagi orang-orang kafir,
- meyakinkan orang-orang yang diberi Al Kitab (Nasrani dan Yahudi),
- memperkuat (menambah)keyakinan orang yang beriman,
- menghilangkan keragu-raguan pada orang-orang yang diberi Al kitab dan juga orang-orang yang beriman, dan
- menunjukkan mereka yang ada dalam hatinya menyimpan keragu-raguan; dan orang-orang kafir mengatakan: “Apakah yang dikehendaki Allah dengan perumpamaan ini?” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia. Dan ini tiada lain hanyalah sebuah peringatan bagi manusia.
(74:32) Sungguh, demi bulan.
(74:33) Dan malam ketika berlalu.
(74:34) Dan pagi (subuh) ketika mulai terang.
(74:35) Sesungguhnya ini (bilangan ini) adalah salah satu dari keajaiban yang besar.
(74:36) Sebagai peringatan bagi umat manusia.
Sebagian besar ahli tafsir menafsirkan 19 sebagai jumlah malaikat. Menurut Dr. Rashad Khalifa, menafsirkan bilangan 19 sebagai jumlah malaikat adalah tidak tepat karena bagaimana mungkin jumlah malaikat dapat dijadikan untuk ujian/tes bagi orang-orang kafir, untuk meyakinkan orang-orang nasrani dan yahudi, untuk meningkatkan keimanan orang yang telah beriman dan juga untuk menghilangkan keragu-raguan. Jadi, tepatnya bilangan 19 ini merupakan keajaiban yang besar dari Al Qur’an sesuai ayat 35 di atas, menurut terjemahan Dr. Rashad Khalifa (dan juga terjemahan beberapa penterjemah lain). Jadi pada ayat 35 kata “innahaa” merujuk pada kata “’iddatun” pada ayat 31.
Mengapa 19?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, perlu dijelaskan tentang sistem bilangan. Kita pasti mengenal betul sistem bilangan Romawi yang masih sangat dikenal pada saat ini, seperti I=1, V=5, X=10, L=50, C=100, D=500 dan M=1000. Seperti halnya pada sistem bilangan Romawi, sistem bilangan juga dikenal pada huruf-huruf arab. Bilangan yang ditandai pada setiap huruf dikenal sebagai “nilai numerik (numerical value atau gematrical value)”. Click link ini untuk mengetahui lebih jauh tentang nilai numerik.
Setelah mengetahui nilai dari setiap huruf arab tersebut, kita dapat menjawab mengapa 19 dipakai sebagai kode rahasia Allah dalam Al Qur’an, dan sekaligus dapat digunakan untuk mengungkap keajaiban Al Qur’an. Berikut beberapa hal yang dapat digunakan untuk menjelaskan mengapa 19.
* 19 merupakan nilai numerik dari kata “Waahid” dalam bahasa arab yang artinya ‘esa/satu’ (lihat Tabel 2) Tabel 2. Nilai numerik dari kata “waahid”
* 19 merupakan bilangan positif pertama dan terakhir (1 dan 9), yang dapat diartikan sebagai Yang Pertama dan Yang Terakhir seperti yang dikatakan Allah, misalnya, pada QS 57 ayat 3 sebagai berikut: “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu” (QS 57:3). Kata “waahid” dalam Qur’an disebutkan sebanyak 25 kali, dimana 6 diantaranya tidak merujuk pada Allah (seperti salah satu jenis makanan, pintu, dsb). Sisanya 19 kali merujuk pada Allah. Total jumlah dari (nomor surat + jumlah ayat pada masing-masing surat) dimana 19 kata “waahid” yang merujuk pada Allah adalah 361 = 19 x 19. Jadi 19 melambangkan keesaan Allah (Tuhan Yang Esa).
* Pilar agama Islam yang pertama juga dikodekan dengan 19
“La – Ilaha – Illa – Allah”
Nilai-nilai numerik dari setiap huruf arab pada kalimah syahadat di atas adalah dapat ditulis sebagai berikut
“30 1 – 1 30 5 – 1 30 1 – 1 30 30 5”
Jika susunan angka tersebut ditulis menjadi sebuah bilangan, diperoleh = 30113051301130305 = 19 x … atau merupakan bilangan yang mempunyai kelipatan 19. Jadi jelaslah bahwa 19 merujuk kepada keesaan Allah sebagai satu-satunya dzat yang wajib disembah.
Beberapa Contoh Bukti-bukti yang Sangat Sederhana tentang Kode 19
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa desain Al Qur’an yang didasarkan bilangan 19 ini, dapat dibuktikan dari penghitungan yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat komplek. Berikut ini hanya sebagian kecil dari keajaiban Al Quran (sistim 19) yang dapat ditulis dalam artikel singkat ini. Fakta-fakta yang sangat sederhana:
(1) Kalimat Basmalah pada (QS 1:1) terdiri dari 19 huruf arab.
(2) QS 1:1 tersebut diturunkan kepada Muhammad setelah Surat 74 ayat 30 yang artinya “Di atasnya adalah 19”.
(3) Al Qur’an terdiri dari 114 surah, 19×6.
(4) Ayat pertama turun (QS 96:1) terdiri dari 19 huruf.
(5) Surah 96 (Al Alaq) ditempatkan pada 19 terakhir dari 114 surah (dihitung mundur dari surah 114), dan terdiri dari 19 ayat
(6) Surat terakhir yang turun kepada Nabi Muhammad adalah Surah An-Nashr atau Surah 110 yang terdiri dari 3 ayat. Surah terakhir yang turun terdiri dari 19 kata dan ayat pertama terdiri dari 19 huruf.
(7) Kalimat Basmalah berjumlah 114 (19×6). Meskipun pada Surah 9 (At Taubah) tidak ada Basmalah pada permulaan surah sehingga jumlah Basmalah kalau dilihat pada awal surah kelihatan hanya 113, tetapi pada Surah 27 ayat 30 terdapat ekstra Basmalah (dan juga 27+30=57, atau 19 x 3). Dengan demikian jumlah Basmalah tetap 114.
(8) Jika dihitung jumlah surah dari surah At Taubah (QS 9) yang tidak memiliki Basmalah sampai dengan Surah yang memuat 2 Basmalah yaitu S 27, ditemukan 19 surah. Dan total jumlah nomor surah dari Surah 9 sampai Surah 27 diperoleh (9+10+11+…+26+27=342) atau 19×18. Total jumlah ini (342) sama dengan jumlah kata antara dua kalimat basmalah dalam Surat 27.
(9) Berkaitan dengan inisial surah, misalnya ada dua Surah yang diawali dengan inisial “Qaaf” yaitu Surah 42 yang memiliki 53 ayat dan Surah 50 yang terdiri dari 45 ayat. Jumlah huruf “Qaaf” pada masing-masing dua surat tersebut adalah 57 atau 19 x 3. Jika kita tambahkan nomor surah dan jumlah ayatnya diperoleh masing-masing adalah (42+53=95, atau 19 x 5) dan (50+45=95, atau 19 x 5). Selanjutnya initial “Shaad” mengawali tiga surah yang berbeda yaitu Surah 7, 19, dan 38. Total jumlah huruf “Shaad” di ketiga surah tersebut adalah 152, atau 19 x 8. Hal yang sama berlaku untuk inisial yang lain.
(10) Frekuensi munculnya empat kata pada kalimat Basmalah dalam Al Qur’an pada ayat-ayat yang bernomor merupakan kelipatan 19 (lihat Tabel 3)
Tabel 3: Empat kata dalam Basmalah dan frekuensi penyebutan dalam ayat-ayat yang bernomor dalam Al Quran
No. Kata Frekuensi muncul
1 Ism 19
2 Allah 2698 (19×142)
3 Al-Rahman 57 (19×3)
4 Al-Rahiim 114 (19×6)
(11) Ada 14 huruf arab yang berbeda yang membentuk 14 set inisial pada beberapa surah dalam Al Qur’an, dan ada 29 surah yang diawali dengan inisial (seperti Alif-Lam-Mim). Jumlah dari angka-angka tersebut diperoleh 14+14+29=57, atau 19×3.
(12) Antara surah pertama yang berinisial (Surah 2 atau Surah Al Baqarah) dan surah terakhir yang berinisial (Surah 68), terdapat 38 surah yang tidak diawali dengan inisial, 38=19×2.
(13) Al-Faatihah adalah surah pertama dalam Al-Quran, No.1, dan terdiri dri 7 ayat, sebagai surah pembuka (kunci) bagi kita dalam berhubungan dengan Allah dalam shalat. Jika kita tuliskan secara berurutan Nomor surah (No. 1) diikuti dengan nomor setiap ayat dalam surah tersebut, kita dapatkan bilangan: 11234567. Bilangan ini merupakan kelipatan 19. Hal ini menunjukkan bahwa kita membaca Al Faatihah adalah dalam rangka menyembah dan meng-Esakan Allah.
Selanjutnya, jika kita tuliskan sebuah bilangan yang dibentuk dari nomor surah (1) diikuti dengan bilangan-bilangan yang menunjukkan jumlah huruf pada setiap ayat (lihat Tabel 4), diperoleh bilangan : 119171211191843 yang juga merupakan kelipatan 19.
Tabel 4: Jumlah huruf pada setiap ayat dalam Surah Al Faatihah
(14) Ketika kita membaca Surah Al-Fatihah (dalam bahasa arab), maka bibir atas dan bawah akan saling bersentuhan tepat 19 kali. Kedua bibir kita akan bersentuhan ketika mengucapkan kata yang mengandung huruf “B atau Ba’” dan huruf “M atau Mim”. Ada 4 huruf Ba’ dan 15 huruf Mim. Nilai numerik dari 4 huruf Ba’ adalah 4×2=8, dan nilai numerik dari 15 huruf Mim adalah 15×40=600. Total nilai numerik dari 4 huruf Ba’ dan 15 huruf Mim adalah 608=19×32 (lihat Tabel 5).
Tabel 5. Kata-kata dalam Surah Al-Fatihah yang mengandunghuruf Ba’ dan Mim beserta nilai numeriknya
Kejadian Di Alam Semesta yang Terkait dengan Bilangan 19
Beberapa kejadian lain di alam ini dan juga dalam kehidupan kita sehari-hari yang mengacu pada bilangan 19 adalah:
· Telah dibuktikan bahwa bumi, matahari dan bulan berada pada posisi yang relatif sama setiap 19 tahun
· Komet Halley mengunjungi sistim tata surya kita sekali setiap 76 tahun (19×4).
· Fakta bahwa tubuh manusia memiliki 209 tulang atau 19×11.
· Langman’s medical embryology, oleh T. W. Sadler yang merupakan buku teks di sekolah kedokteran di Amerika Serikat diperoleh pernyataan “secara umum lamanya kehamilan penuh adalah 280 hari atau 40 minggu setelah haid terakhir, atau lebih tepatnya 266 hari atau 38 minggu setelah terjadinya pembuahan”. Angka 266 dan 38 kedua-duanya adalah kelipatan dari 19 atau 19×14 dan 19×2.
Lima Pilar Islam (Rukun Islam) dan Sistem 19
Islam adalah agama yang dibawa oleh seluruh nabi sejak Nabi Ibrahim sebagai the founding father of Islam (misalnya lihat QS 2:67, 130-136; QS 5:44, 111; QS 3:52).Pesan utama yang disampaikan oleh seluruh Nabi sejak Nabi Ibrahim sampai Nabi Muhammad adalah sama yaitu menyembah Allah yang Esa, Shalat, Puasa, Zakat dan Haji. Allah menyempurnakan Islam melalui Nabi Muhammad. Jadi praktek shalat, zakat, puasa dan haji telah dilakukan dan diajarkan oleh Nabi-nabi sejak Nabi Ibrahim. Dari kelima pilar agama Islam, dapat ditunjukkan bahwa semua berkaitan dengan sistim bilangan 19 (kelipatan 19).
· Syahadat
Telah dibahas di atas bahwa pilar pertama agama Islam “Laa Ilaaha Illa Allah” didisain berdasarkan bilangan 19.
· Shalat
Kata “shalawat” yang merupakan bentuk jamak dari kata “shalat“ muncul di Al Qur’an sebanyak 5 kali. Ini menunjukkan bahwa perintah Allah untuk melaksanakan shalat 5 kali sehari dikodekan di Al Qur’an. Selanjutnya jumlah rakaat dalam shalat dikodekan dengan bilangan 19. Jumlah rakaat pada shalat subuh, zuhur, ashar, maghrib dan isya masing-masing adalah 2,4,4,3, dan 4 rakaat. Jika jumlah rakaat tersebut disusun menjadi sebuah angka 24434 merupakan bilangan kelipatan 19 atau (24434 = 19×1286). Digit 1286 kalau dijumlahkan akan didapat angka 17 (1+2+8+6) yang merupakan jumlah rakaat shalat dalam sehari. Untuk hari Jum’at jumlah rakaat Shalat adalah 15, karena Shalat Jum’at hanya 2 rakaat. Ini juga dapat dikaitkan dengan bilangan 19 (kelipatan 19). Jika kita buat hari Jum’at sebagai hari terakhir, maka jumlah rakaat shalat mulai hari Sabtu sampai Jum’at dapat ditulis secara berurutan sebagai berikut: 17 17 17 17 17 17 15. Jika urutan bilangan tersebut kita jadikan menjadi satu bilangan 17171717171715, maka bilangan tersebut merupakan bilangan dengan kelipatan 19 atau (19 x 903774587985). Jadi pada intinya shalat itu menyembah Tuhan yang Satu (ingat: 19 adalah total nilai numerik dari kata ‘waahid’). Surah Al-Fatihah yang dibaca dalam setiap rakaat dalam Shalat seperti dibahas sebelumnya juga mengacu pada bilangan 19. Selanjutnya, kata “Shalat’ dalam Al Qur’an disebutkan sebanyak 67 kali. Jika kita jumlahkan nomor surat-surat dan nomor ayat-ayat dimana ke 67 kata “Shalat” disebutkan, diperoleh total 4674 atau 19×246.
· Puasa
Perintah puasa dalam Al Qur’an disebutkan pada ayat-ayat berikut:
- 2:183, 184, 185, 187, 196;
- 4:92; 5:89, 95;
- 33:35, 35; dan
- 58:4.
Total jumlah bilangan tersebut adalah 1387, atau 19×73. Perlu diketahui bahwa QS 33:35 menyebutkan kata puasa dua kali, satu untuk orang laki-laki beriman dan satunya lagi untuk wanita beriman.
· Kewajiban Zakat dan Menunaikan Haji ke Mekkah
Sementara tiga pilar pertama diwajibkan kepada semua orang Islam laki-laki dan perempuan, Zakat dan Haji hanya diwajibkan kepada mereka yang mampu. Hal ini menjelaskan fenomena matematika yang menarik yang berkaitan dengan Zakat dan Haji.
Zakat disebutkan dalam Al Qur’an pada ayat-ayat berikut:
Penjumlahan angka-angka tersebut diperoleh 2395. Total jumlah ini jika dibagi dengan 19 diperoleh sisa 1 (bilangan tersebut tidak kelipatan 19).
Haji disebutkan dalam Al Qur’an pada ayat-ayat
- 2:189, 196, 197;
- 9:3; dan
- 22:27.
Total penjumlahan angka-angka tersebut diperoleh 645, dan angka ini tidak kelipatan 19 karena jika angka tersebut dibagi 19 kurang 1.
Kemudian jika dari kata Zakat dan Haji digabungkan diperoleh nilai total 2395+645 = 3040 = 19x160.
Penutup
Secara umum disimpulkan bahwa Al Qur’an didisain secara matematis. Apa yang dibahas di atas hanyalah sebagian kecil dari ribuan bukti tentang desain matematis dari Al Qur’an dan khususnya tentang bilangan dasar 19 sebagai desain Al Qur’an yang dapat disajikan pada tulisan ini. Selain itu, tulisan ini hanya memfokuskan pada contoh-contoh yang sangat sederhana, sementara untuk contoh-contoh yang sangat kompleks tidak disajikan di sini karena mungkin akan sulit dipahami oleh orang yang tidak memiliki latar belakang atau kurang memahami matematika. Bilangan 19 yang juga berarti Allah yang Esa, dan juga berarti tidak ada Tuhan melainkan Dia, dapat dikatakan sebagai “Tanda tangan Allah” di alam semesta ini. Hal ini sesuai dengan salah satu firman Allah yang menyatakan bahwa seluruh alam ini tunduk dan sujud kepada Allah dan mengakui keesaan Allah. Hanya orang-orang kafir lah yang tidak mau sujud dan mengakui keesaan Allah. Allah dalam menciptakan Al Qur’an dan alam semesta ini telah melakukan perhirtungan secara detail, seperti firman Allah yang berbunyi: “dan Allah menghitung segala sesuatunya satu per satu (secara detail)” (QS 72:28). Jumlahkan angka-angka pada nomor surah dan ayat tersebut !!!!!! Anda memperoleh angka 19 (7+2+2+8=19). Dari uraian di atas khususnya mengenai lima pilar Islam diperoleh kesimpulan yang sangat tegas bahwa pemeluk Islam adalah orang-orang yang pasrah dan tunduk menyembah dan mengakui keesaan Allah seperti yang ditunjukkan bahwa kelima pilar Islam tersebut berkaitan dengan sistim bilangan 19 (nilai numerik dari kata “waahid” atau Esa). Hal ini juga sesuai dengan Islam sendiri yang yang secara harfiah dapat berarti pasrah/tunduk. Hal lain yang dapat diambil sebagai pelajaran dari sistim bilangan 19 sebagai disain Al Qur’an adalah terpecahkannya “unsolved problem” mengenai perdebatan di antara para ulama terhadap status “Basmalah” pada Surah Al-Faatihah apakah termasuk salah satu ayat dalam surah tersebut atau tidak. Dengan ditemukannya bilangan 19 sebagai disain Al Qur’an, bukti-bukti matematis pada tulisan ini telah membuktikan bahwa lafal “Basmalah” termasuk dalam salah satu ayat Surah Al-Fatihah. Sebagai penutup, semoga tulisan ini dapat menambah keimanan bagi orang-orang yang beriman, menjadi tes/ujian bagi mereka yang belum beriman, dan menghilangkan keragu-raguan bagi mereka yang hatinya dihinggapi keragu-raguan akan kebenaran Al Qur’an. Allah akan membiarkan sesat orang-orang yang dikehendakiNya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendakiNya (QS 74:31).
Catatan:
Untuk memverifikasi “keajaiban matematis” dari Al Qur’an anda perlu menggunakan Al Qur’an yang dicetak menurut versi cetak Arab Saudi atau Timur Tengah pada umumnya. Mengapa? Hasil penelitian yang saya lakukan, terdapat banyak perbedaan antara Qur’an versi cetak Indonesia pada umumnya dan Qur’an versi cetak Arab Saudi (kebetulan saya memegang Qur’an versi cetak Arab Saudi), meskipun perbedaan tersebut tidak berpengaruh pada makna/arti. Perbedaan tersebut hanya pada cara menuliskan beberapa kata. Meskipun demikian, jika mengacu pada “Keajaiban Matematis” dari Al Qur’an, Qur’an versi cetak Indonesia pada umumnya (yang disusun oleh orang Indonesia) menyalahi aturan yang aslinya sehingga keajaiban matematis tidak muncul. Saya hanya memberikan 2 contoh kata saja dari sekian kata yang berbeda penulisannya yaitu kata “shirootho” dan “insaana”. Menurut versi cetak Arab Saudi, tidak ada huruf “ALIF” antara huruf “RO’” dan “THO” pada kata “SHIROOTHO” (lihat di Surat Al Fatihah) dan antara huruf “SIN” dan “NUN”pada kata “INSAANA”, tetapi menurut versi cetak Indonesia pada umumnya terdapat huruf ALIF pada kedua kata tersebut. Pada versi cetak Arab Saudi, untuk menunjukkan bacaan panjang pada bunyi ROO dan SAA pada kata SHIROOTHO dan INSAANA, digunakan tanda “fathah tegak”. Saya paham, maksud orang menambahkan ALIF pada kedua kata tersebut agar lebih memudahkan bagi pembacanya, tetapi ternyata menyimpang dari aslinya. Maka dari itu anda menemukan jumlah huruf yang lebih banyak pada Surat Al Fatihah ayat 6 dan 7 dari yang saya tuliskan. Sebagai tambahan, salah satu ciri Qur’an versi cetak Indonesia pada umumnya adalah Surat Al Fatihah terletak pada HALAMAN 2, sementara versi cetak Arab Saudi, Fatihah berada pada HALAMAN 1.
Mengenai jumlah kata, kata harus didefinisikan sebagai susunan dari beberapa huruf (dua hrurf atau lebih), sehingga anda harus memperlakukan “WA atau WAU” sebagai huruf meskipun bisa diartikan dengan kata “DAN” dalam bahasa Indonesia. Perlakuan “WA” (misalnya pada kata “WATAWAA”) sebenarnya bisa disamakan dengan “BI” (pada kata BISMI), karena kebetulan BI bisa gandeng dengan kata berikutnya, sementara WA tidak bisa ditulis gandeng dengan kata yang mengikutinya. Jadi jangan hitung “WA” sebagai kata, tetapi sebagai huruf.
Daftar bacaan:
1. Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya.
2. Suwaidan, S., Numeric Miracles In the Holy Qur’an, http://www.islamicity.org
3. Berbagai sumber di http://www.submission.org dan website terkait
roswan- SERSAN MAYOR
-
Posts : 493
Kepercayaan : Islam
Location : jakarta
Join date : 19.01.14
Reputation : 5
Re: Bukti keilmiahan Al Quran
nice inpoh, kitabsuci lain tak ada yang mampu menandingi keilmiahan Al Quran.
amara- SERSAN MAYOR
-
Posts : 639
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 20.01.14
Reputation : 6
Re: Bukti keilmiahan Al Quran
ini yang gue cari-cari
'aak Rafi- KOPRAL
-
Posts : 29
Kepercayaan : Islam
Location : bumi
Join date : 22.02.14
Reputation : 0
Re: Bukti keilmiahan Al Quran
ayat yang tentang besi itu sudah masuk belum ya, besok aku posting disini juga ah :D
roswan- SERSAN MAYOR
-
Posts : 493
Kepercayaan : Islam
Location : jakarta
Join date : 19.01.14
Reputation : 5
Re: Bukti keilmiahan Al Quran
belum deh kayaknya, ayat yang mana sih, posting saja disini, bahas rame-rame
ritara- SERSAN SATU
-
Posts : 170
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 09.01.14
Reputation : 7
Re: Bukti keilmiahan Al Quran
ini ada lagi:
Isyarat Quran bahwa pentingnya ilmu arsitektur itu, karena bahan bangunan yang kuat sekalipun kalau tidak disusun secara cermat penuh perhitungan dan akurasi serta presisi maka akan sia-sia kekuatannya.
Qs 29.41, Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah seperti laba-laba yang membuat rumah.
Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba, kalau mereka mengetahui.
Nah, padahal jaring laba-laba itu konon katanya jauh lebih kuat daripada serat baja,
"Spider silk is five times stronger than steel"
https://engineering.stanford.edu/news/stanford-researcher-sheds-new-light-mysteries-spider-silk
tapi rumah atau sarang laba-laba justru yang terlemah dari rumah atau sarang hewan lainnya, seperti rumah atau sarang semut yang terbuat dari butiran tanah, atau rumah/sarang burung yang hanya dari kumpulan ranting pohon, tak sekuat baja, tapi sarang itu bisa lebih kuat daripada sarang laba-laba karena penyusunannya yang tepat.
bangunan yang dibuat dari tumpukan baja terkuat sedunia pun jika tidak disusun secara tepat penuh perhitungan maka dengan sekali sentil bangunan itu akan rumuh, gitu kan :D, sedangkan bangunan yang hanya dari balok-balok kayu tapi kalau disusunnya secara tepat, penuh perhitungan arsitektur, maka justru bangungan dari kayu itu akan jauh lebih kuat, bahkan malah bisa tahan terhadap goncangan gempa sekalipun, daripada tumpukan baja itu.
Isyarat Quran bahwa pentingnya ilmu arsitektur itu, karena bahan bangunan yang kuat sekalipun kalau tidak disusun secara cermat penuh perhitungan dan akurasi serta presisi maka akan sia-sia kekuatannya.
Qs 29.41, Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah seperti laba-laba yang membuat rumah.
Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba, kalau mereka mengetahui.
Nah, padahal jaring laba-laba itu konon katanya jauh lebih kuat daripada serat baja,
"Spider silk is five times stronger than steel"
https://engineering.stanford.edu/news/stanford-researcher-sheds-new-light-mysteries-spider-silk
tapi rumah atau sarang laba-laba justru yang terlemah dari rumah atau sarang hewan lainnya, seperti rumah atau sarang semut yang terbuat dari butiran tanah, atau rumah/sarang burung yang hanya dari kumpulan ranting pohon, tak sekuat baja, tapi sarang itu bisa lebih kuat daripada sarang laba-laba karena penyusunannya yang tepat.
bangunan yang dibuat dari tumpukan baja terkuat sedunia pun jika tidak disusun secara tepat penuh perhitungan maka dengan sekali sentil bangunan itu akan rumuh, gitu kan :D, sedangkan bangunan yang hanya dari balok-balok kayu tapi kalau disusunnya secara tepat, penuh perhitungan arsitektur, maka justru bangungan dari kayu itu akan jauh lebih kuat, bahkan malah bisa tahan terhadap goncangan gempa sekalipun, daripada tumpukan baja itu.
ritara- SERSAN SATU
-
Posts : 170
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 09.01.14
Reputation : 7
Re: Bukti keilmiahan Al Quran
ritara wrote:ini ada lagi:
Isyarat Quran bahwa pentingnya ilmu arsitektur itu, karena bahan bangunan yang kuat sekalipun kalau tidak disusun secara cermat penuh perhitungan dan akurasi serta presisi maka akan sia-sia kekuatannya.
Qs 29.41, Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah seperti laba-laba yang membuat rumah.
Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba, kalau mereka mengetahui.
Nah, padahal jaring laba-laba itu konon katanya jauh lebih kuat daripada serat baja,
"Spider silk is five times stronger than steel"
https://engineering.stanford.edu/news/stanford-researcher-sheds-new-light-mysteries-spider-silk
tapi rumah atau sarang laba-laba justru yang terlemah dari rumah atau sarang hewan lainnya, seperti rumah atau sarang semut yang terbuat dari butiran tanah, atau rumah/sarang burung yang hanya dari kumpulan ranting pohon, tak sekuat baja, tapi sarang itu bisa lebih kuat daripada sarang laba-laba karena penyusunannya yang tepat.
bangunan yang dibuat dari tumpukan baja terkuat sedunia pun jika tidak disusun secara tepat penuh perhitungan maka dengan sekali sentil bangunan itu akan rumuh, gitu kan :D, sedangkan bangunan yang hanya dari balok-balok kayu tapi kalau disusunnya secara tepat, penuh perhitungan arsitektur, maka justru bangungan dari kayu itu akan jauh lebih kuat, bahkan malah bisa tahan terhadap goncangan gempa sekalipun, daripada tumpukan baja itu.
kayaknya pernah posting seperti ini, dimana yah :D
ok, ayat tentang besi menyusul.
roswan- SERSAN MAYOR
-
Posts : 493
Kepercayaan : Islam
Location : jakarta
Join date : 19.01.14
Reputation : 5
Re: Bukti keilmiahan Al Quran
kayaknya sih belum ada, ayat besi yang mana sih. Sekalian tentang setiap bayi yang terbukti telah memahami tentang ketuhanan sejak masih dalam kandungan, dan kata Quran bahkan memang sudah sejak masih dalam bentuk ruh sebelum dikasih badan maka ruh manusia memang telah bersyahadat.
amara- SERSAN MAYOR
-
Posts : 639
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 20.01.14
Reputation : 6
Re: Bukti keilmiahan Al Quran
amara wrote:Mutiara wrote:Hanya Allah yang bisa membuat seperti ini:
Al Quran adalah satu-satunya kitab suci yang istimewa, yang begini jelas bukan buatan manusia,mwski ia seorang nabi sekalipun, apalagi seorang Ustman.
nice info kak
'NDARIE- SERSAN SATU
-
Posts : 156
Kepercayaan : Islam
Location : IBUKOTA RI
Join date : 22.02.14
Reputation : -1
Re: Bukti keilmiahan Al Quran
yoip.
ayat besi itu yang ini yah?
Subhanallah, Inilah Mukjizat Alquran Tentang Besi
Besi mendapat tempat yang khusus dalam kitab suci Alquran. Secara khusus, surah ke-57 mengambil nama Al-Hadid yang berarti besi. Kata Al-Hadid diambil dari ayat 25 surat tersebut. Dalam ayat itu, Alquran secara jelas mengungkapkan bahwa besi memiliki kekuatan dan sangat bermanfaat bagi manusia. Dengan besi itu, umat Islam bisa menolong agama Allah.
''Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Alkitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya, padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa.'' (QS Al-Hadid: ayat 25).
Selain itu, Alquran juga menggambarkan proses pengolahan besi. Dalam surat Al-Khafi (gua) ayat 96 Allah SWT berfirman, ''Berilah aku potongan-potongan besi. Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulkarnain, 'Tiuplah (api itu). Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api', dia pun berkata, 'Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar aku kutuangkan ke atas besi panas itu'.''
Teknologi pengolahan besi tampaknya telah dikuasai manusia sejak zaman Nabi Daud AS. Hal itu terungkap dalam surat Al- Anbiyaa’ (Nabi-nabi) ayat 80. Dalam surat itu Allah SWT berfirman, ''Dan telah Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu, guna memelihara kamu dalam peperanganmu. Maka, hendaklah kamu bersyukur (kepada Allah).''
Fakta lainnya yang menyebutkan pengolahan besi yang telah berkembang di zaman Nabi Daud AS juga dengan diungkapkan dalam surat Saba’ (Kaum Saba) ayat 10. ''Dan sesungguhnya telah Kami berikan ke pada Daud karunia dari Kami. (Kami berfirman), Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud, dan Kami telah melunakkan besi untuknya.''
Dalam surat Saba’ ayat 11, Alquran juga memerintahkan dan menjelaskan cara membuat baju besi. "Buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya, dan kerjakanlah amalan yang saleh. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kamu kerjakan.''
Paling tidak, terdapat sembilan ayat dalam Alquran yang membahas dan menjelaskan tentang besi. ''Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri (kepada-Nya).'' (QS An-Nahl: ayat 81). Inilah videonya:
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/03/12/m0rcqs-subhanallah-inilah-mukjizat-alquran-tentang-besi
ayat besi itu yang ini yah?
Subhanallah, Inilah Mukjizat Alquran Tentang Besi
Besi mendapat tempat yang khusus dalam kitab suci Alquran. Secara khusus, surah ke-57 mengambil nama Al-Hadid yang berarti besi. Kata Al-Hadid diambil dari ayat 25 surat tersebut. Dalam ayat itu, Alquran secara jelas mengungkapkan bahwa besi memiliki kekuatan dan sangat bermanfaat bagi manusia. Dengan besi itu, umat Islam bisa menolong agama Allah.
''Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Alkitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya, padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa.'' (QS Al-Hadid: ayat 25).
Selain itu, Alquran juga menggambarkan proses pengolahan besi. Dalam surat Al-Khafi (gua) ayat 96 Allah SWT berfirman, ''Berilah aku potongan-potongan besi. Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulkarnain, 'Tiuplah (api itu). Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api', dia pun berkata, 'Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar aku kutuangkan ke atas besi panas itu'.''
Teknologi pengolahan besi tampaknya telah dikuasai manusia sejak zaman Nabi Daud AS. Hal itu terungkap dalam surat Al- Anbiyaa’ (Nabi-nabi) ayat 80. Dalam surat itu Allah SWT berfirman, ''Dan telah Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu, guna memelihara kamu dalam peperanganmu. Maka, hendaklah kamu bersyukur (kepada Allah).''
Fakta lainnya yang menyebutkan pengolahan besi yang telah berkembang di zaman Nabi Daud AS juga dengan diungkapkan dalam surat Saba’ (Kaum Saba) ayat 10. ''Dan sesungguhnya telah Kami berikan ke pada Daud karunia dari Kami. (Kami berfirman), Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud, dan Kami telah melunakkan besi untuknya.''
Dalam surat Saba’ ayat 11, Alquran juga memerintahkan dan menjelaskan cara membuat baju besi. "Buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya, dan kerjakanlah amalan yang saleh. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kamu kerjakan.''
Paling tidak, terdapat sembilan ayat dalam Alquran yang membahas dan menjelaskan tentang besi. ''Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri (kepada-Nya).'' (QS An-Nahl: ayat 81). Inilah videonya:
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/03/12/m0rcqs-subhanallah-inilah-mukjizat-alquran-tentang-besi
amara- SERSAN MAYOR
-
Posts : 639
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 20.01.14
Reputation : 6
Re: Bukti keilmiahan Al Quran
:D yang ini, juga
Rahasia Besi
Besi adalah salah satu unsur yang dinyatakan secara jelas dalam Al Qur'an. Dalam Surat Al Hadiid, yang berarti "besi", kita diberitahu sebagai berikut:
"…Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia ...." (Al Qur'an, 57:25)
Kata "anzalnaa" yang berarti "kami turunkan" khusus digunakan untuk besi dalam ayat ini, dapat diartikan secara kiasan untuk menjelaskan bahwa besi diciptakan untuk memberi manfaat bagi manusia. Tapi ketika kita mempertimbangkan makna harfiah kata ini, yakni "secara bendawi diturunkan dari langit", kita akan menyadari bahwa ayat ini memiliki keajaiban ilmiah yang sangat penting.
Ini dikarenakan penemuan astronomi modern telah mengungkap bahwa logam besi yang ditemukan di bumi kita berasal dari bintang-bintang raksasa di angkasa luar.
Logam berat di alam semesta dibuat dan dihasilkan dalam inti bintang-bintang raksasa. Akan tetapi sistem tata surya kita tidak memiliki struktur yang cocok untuk menghasilkan besi secara mandiri. Besi hanya dapat dibuat dan dihasilkan dalam bintang-bintang yang jauh lebih besar dari matahari, yang suhunya mencapai beberapa ratus juta derajat. Ketika jumlah besi telah melampaui batas tertentu dalam sebuah bintang, bintang tersebut tidak mampu lagi menanggungnya, dan akhirnya meledak melalui peristiwa yang disebut "nova" atau "supernova". Akibat dari ledakan ini, meteor-meteor yang mengandung besi bertaburan di seluruh penjuru alam semesta dan mereka bergerak melalui ruang hampa hingga mengalami tarikan oleh gaya gravitasi benda angkasa.
Semua ini menunjukkan bahwa logam besi tidak terbentuk di bumi melainkan kiriman dari bintang-bintang yang meledak di ruang angkasa melalui meteor-meteor dan "diturunkan ke bumi", persis seperti dinyatakan dalam ayat tersebut: Jelaslah bahwa fakta ini tidak dapat diketahui secara ilmiah pada abad ke-7 ketika Al Qur'an diturunkan.
http://www.keajaibanalquran.com/physics_iron.html
Rahasia Besi
Besi adalah salah satu unsur yang dinyatakan secara jelas dalam Al Qur'an. Dalam Surat Al Hadiid, yang berarti "besi", kita diberitahu sebagai berikut:
"…Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia ...." (Al Qur'an, 57:25)
Kata "anzalnaa" yang berarti "kami turunkan" khusus digunakan untuk besi dalam ayat ini, dapat diartikan secara kiasan untuk menjelaskan bahwa besi diciptakan untuk memberi manfaat bagi manusia. Tapi ketika kita mempertimbangkan makna harfiah kata ini, yakni "secara bendawi diturunkan dari langit", kita akan menyadari bahwa ayat ini memiliki keajaiban ilmiah yang sangat penting.
Ini dikarenakan penemuan astronomi modern telah mengungkap bahwa logam besi yang ditemukan di bumi kita berasal dari bintang-bintang raksasa di angkasa luar.
Logam berat di alam semesta dibuat dan dihasilkan dalam inti bintang-bintang raksasa. Akan tetapi sistem tata surya kita tidak memiliki struktur yang cocok untuk menghasilkan besi secara mandiri. Besi hanya dapat dibuat dan dihasilkan dalam bintang-bintang yang jauh lebih besar dari matahari, yang suhunya mencapai beberapa ratus juta derajat. Ketika jumlah besi telah melampaui batas tertentu dalam sebuah bintang, bintang tersebut tidak mampu lagi menanggungnya, dan akhirnya meledak melalui peristiwa yang disebut "nova" atau "supernova". Akibat dari ledakan ini, meteor-meteor yang mengandung besi bertaburan di seluruh penjuru alam semesta dan mereka bergerak melalui ruang hampa hingga mengalami tarikan oleh gaya gravitasi benda angkasa.
Semua ini menunjukkan bahwa logam besi tidak terbentuk di bumi melainkan kiriman dari bintang-bintang yang meledak di ruang angkasa melalui meteor-meteor dan "diturunkan ke bumi", persis seperti dinyatakan dalam ayat tersebut: Jelaslah bahwa fakta ini tidak dapat diketahui secara ilmiah pada abad ke-7 ketika Al Qur'an diturunkan.
http://www.keajaibanalquran.com/physics_iron.html
roswan- SERSAN MAYOR
-
Posts : 493
Kepercayaan : Islam
Location : jakarta
Join date : 19.01.14
Reputation : 5
Re: Bukti keilmiahan Al Quran
ada lagi:
QS 11:1
“Alif laam raa, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun
dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari
sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu”.
QS 11:14.
“Jika mereka yang kamu seru itu tidak menerima seruanmu
(ajakanmu) itu maka ketahuilah, sesungguhnya Al Quran itu diturunkan
dengan ilmu Allah, dan bahwasanya tidak ada Tuhan selain Dia, maka
maukah kamu berserah diri (kepada Allah)?”
Pernyataan pada ayat di atas sangatlah menarik. Disampaikan bahwa ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan terperinci yang disusun dari Allah Yang Maha Bijaksana dan Maha Tahu. Serinci apakah?,sedalam apakah?.
Kita manusia dengan segala peradabannya, belum tentu mampu menyingkap semua keterperinciannya, bahkan mungkin sampai hari penghacuran tiba. Yang menarik Surat Besi pada Al Qur’an ini memiliki kesesuaian antara kenyataan tentang besi dan susunan ayat, penempatan, dan lain-lainnya pada surat besi. Ayat yang tersaji seolah memerincikan tentang Besi. “Miracle” ini kemudian dipahami setelah ilmu pengetahuan memahami tentang unsur Besi ini.
Berikut ini kutipkan tulisan buku karya Arifin Muftie MATEMATIKA ALAM SEMESTA Bab 9 yang bukunya diterbitkan oleh PT Kiblat Buku Utama Bandung, 2004.
Berikut ini, bagian yang penting mengulas tentang unsur ini :
Surat Besi (Hadid) turun di antara masa-masa Perang Uhud, pada awal terbentuknya Negara Islam di Medinah. Oleh karena itu, bisa dipahami jika cukup banyak ayat yang memerintahkan pembaca untuk menafkahkan harta bagi kepentingan umum. Nama surat terambil dari kalimat “wa anzalnal-hadida”, ayat 25. Ayat seperti ini, menurut pandangan Malik Ben Nabi, laksana “kilauan anak panah” yang menarik perhatian bagi kaum berakal; yang diselipkan di antara pelajaran-pelajaran yang menyangkut ketuhanan.
Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka al-Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan/turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia (supaya mereka mempergunakan besi itu), dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Maha Perkasa.” (al-Hadid 57: 25).
Karakter pertama yang menarik perhatian adalah banyak penafsir menghindari terjemahan “wa anzalnal-hadida” dengan “Kami ciptakan besi”,padahal secara intrinksik seharusnya. “Kami turunkan besi”, sebagaimana terjemahan “Kami turun¬kan bersama mereka al-Kitab dan mizan (keadilan, eseimbangan, keselarasan, kesepadanan)”. Mengapa demikian? Karena dalam bayangan mufasir klasik, bagaimana caranya besi diturunkan dari langit? Apakah dijatuhkan begitu saja?
Namun seiring dengan perkembangan waktu, pengetahuan manusia bertambah. Ilmuwan seperti Profesor Armstrong dari NASA atau Mohamed Asadi berpandangan bahwa “memang besi diturunkan dari langit”.
Sains memberikan informasi kepada kita bahwa besi termasuk logam berat tidak dapat dihasilkan oleh bumi sendiri. Elemen Berat Besi, Fe-57
Karakter ketiga berhubungan dengan elemen kimia dalam tabel periodik. Kita tidak mungkin menafsirkan Surat Besi tanpa “membedah” elemen kimia besi berikut karakterisistiknya, yang berhubungan dengan kata al- hadid. Tanpa mengenal sifat¬sifat besi, pembaca tidak akan mengetahui “keindahan” Surat Besi ini, yang diletakkan pada nomor 57.
Nilai kata atau al-jumal al-hadid adalah 57. Terdiri dari ‘al’ (31) dan ‘hadid’ (26) (Tabel Bisa dilihat di Lampiran gambar)
Alif = 1, Lam = 30, Ha’ = 8, Dal= 4, Ya’ = 10, Dal = 41 + 30 + 8 + 4 +
10 + 4 = 31 + 26 = 57.
FAKTA PERTAMA
Fakta menunjukkan bahwa besi atau al-hadid mempunyai nilai (Al Jumal/Gematria Huruf) 57, sama dengan nomor suratnya, atau (19 x 3). Kelipatan 19 dengan koefisien angka 3.
Besi, menurut Peter Van Krogt ahli elementimologi, telah lama digunakan sejak zaman prasejarah, 7 generasi sejak Adam as. Besi adalah salah satu elemen berat, dengan simbol Fe, atau ferrum, yang
berarti “elemen suci” dari kata Iren (Anglo-Saxon). Diberi nama ferrum, ketika pemerintahan Romawi, kaisar Roma yang bernama Marcus Aurelius dan Commodus menghubung¬kan dengan mitos Planet Mars. Ilmu kimia modern mengatakan bahwa besi atau Fe ini mempunyai 8 isotop, di mana hanya 4 isotop saja yang stabil, yaitu dengan simbol Fe-54,Fe-56, Fe-57, dan Fe-58 (lihat Tabel 9.1).
ISOTOP BESI
Isotop Waktu Paruh Isotop Waktu Paruh
Fe-.52 8.3 jam FP-57 Stabil
Fe-54 Stabil Fe-58 Stabil
Fe-55 2.7 tahun Fe-59 54.5 hari
Fe-56 Stabil Fe-60 1.500.000 tahun
Besi mempunyai nomor atom 26, posisinya terletak di tengah-tengah tabel periodik. Sedangkan Fe-57, salah satu isotop besi yang stabil mempunyai 31 neutron. Ini berbeda dengan isotop stabil lainnya,
misalnya Fe-56 mempunyai 30 neutron dan Fe-58 mempunyai 32 neutron. Fe-57 juga diketahui mempunyai “ionisasi energi” tingkat ke-3, sebesar 2957 jk/mol (dibulatkan), energi yang keluar untuk mengubah status Fe +2 ke Fe+3. Besi sendiri mempunyai 4 tingkatan energi-itulah mengapa hanya 4 isotop saja yang stabil. Terakhir yang tidak kalah penting, Fe-57 jdga diketahui mempunyai massa atom sebesar 56,9354.
FAKTA KEDUA
Begitu kita mengenal karakterisitik besi, kita mendapat gambaran banyak hal, misalnya:
• Salah satu isotop besi yang stabil, Fe-57, mempunyai nomor simbol sama dengan nomor Surat al-Hadid, dan al-jumal dari al-hadid adalah 57 juga.
• Besi mempunyai nomor atom 26, ditunjukkan oleh al-jumal kafa hadid.
• Fe-57 mempunyi elektron 31 buah, ditunjukkan oleh al-jumal dari kata “al”.
• Koefisien 3, dari (19 x 3), ditunjukkan dengan ionisasi tingkat energi ke-3 yang dilepas sebesar 2957 jk/mol.
Surat al Hadid mempunyai ayat berjumlah 29 buah atau kodetifikasi 2957.
• Peneliti al-Qur’an dari kelompok Fakir 60 di Amerika Serikat menjelaskan bahwa banyaknya kata dalam surat ini seluruhnya adalah 574 kata, sedangkan banyaknya kata dari awal surat sampai dengan ayat ke-25 (kata pertama) adalah 451. Bilangan 574 menunjukkan “Fe-57 adalah salah satu isotop yang stabil dari 4 isotop yang ada” atau berarti juga “yang mempunyai 4 tingkatan energi”.
• Bilangan 451, banyaknya kata, adalah jumlah bilangan nomor simbol kedelapan isotop besi:
Fe-52, Fe-54, Fe-55, Fe-56, Fe-57, Fe-58, Fe-58, sampai Fe-60;
yaitu 52 + 54 + 55 + 56 + 57+ 58 + 59 + 60 = 451.
• Enkripsi pada keempat isotop stabil, Fe-54, Fe-56, Fe-57, dan Fe-58 merupakan kelipatan 19
atau: 54565758 = 19 x 2871882
• Demikian juga massa atom Fe-57, 56.9354 adalah: 569354 = 19 x 29966
• Bukan suatu kebetulan, jika nomor surat dan nomor ayat besi (QS 57:25) ditunjukkan dengan angka 19. 5+7+2+5=19.
• Bukan pula suatu kebetulan jika Surat Besi diletakkan di tengah-tengah al-Qur’an, sebagaimana elemen besi nomor 26 terletak di tengah-tengah tabel perio***.
• Dari sisi matematika, angka 57 clan 29 tergolong ajaib karena angka-angka tersebut merupakan:
• 57×29= 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 +…+ 57 atau (19 x 87)
Kata “besi” dalam al-Qur’an disebut 9 kali dalam 6 ayat yang berbeda.
Surat Besi ini menunjukkan keistimewaannya dengan berbagai cara, di antaranya adalah besi diturunkan secara intrinksik dari langit melalui meteorit pada awal terbentuknya bumi, miliaran tahun yang lalu. Besi
diketahui mempunyai kekuatan yang dahsyat: inti besi dan nikel membentuk perisai medan magnet bumi dengan energi yang luar biasa untuk menahan solar flares dan badai magnetik angkasa.
Sedangkan nomor surat 57 sama dengan al-jumal dari al-hadid (57). Surat ini juga memperlihatkan karakter Fe-57, salah satu isotop besi yang stabil. Selain itu, ditunjukkan dengan kodetifikasi nomor atom (26) dan jumlah elektron (31) yang mengelilingi inti atom besi. Kodetifikasi surat dan ayat juga ditunjuk¬kan dengan jumlah digit nomor surat dan ayat besi (al-Hadid 57: 25), yaitu bilangan 19.
Subhanallah, alangkah rapinya, Allah menyusun penjelasan melalui wahyuNya. Tidak ada manusia yang menyusun suatu uraian pada suatu objek dengan rangkaian yang menjelaskan setiap huruf dan posisinya justru pada objek itu sendiri. Memang benarlah, tantangan Allah kepada musia dan jin, tak akan mampu membuat satu surat pun, meskipun saling tolong menolong. Penyusunannya menggunakan ilmu Allah yang tak terpesepsikan luasnya oleh ciptaanNya.
https://astuy19.wordpress.com/2010/03/09/q-s-al-hadid-besi-surat-ke-57-salah-satu-bukti-kebenaran-al-quran/
QS 11:1
“Alif laam raa, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun
dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari
sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu”.
QS 11:14.
“Jika mereka yang kamu seru itu tidak menerima seruanmu
(ajakanmu) itu maka ketahuilah, sesungguhnya Al Quran itu diturunkan
dengan ilmu Allah, dan bahwasanya tidak ada Tuhan selain Dia, maka
maukah kamu berserah diri (kepada Allah)?”
Pernyataan pada ayat di atas sangatlah menarik. Disampaikan bahwa ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan terperinci yang disusun dari Allah Yang Maha Bijaksana dan Maha Tahu. Serinci apakah?,sedalam apakah?.
Kita manusia dengan segala peradabannya, belum tentu mampu menyingkap semua keterperinciannya, bahkan mungkin sampai hari penghacuran tiba. Yang menarik Surat Besi pada Al Qur’an ini memiliki kesesuaian antara kenyataan tentang besi dan susunan ayat, penempatan, dan lain-lainnya pada surat besi. Ayat yang tersaji seolah memerincikan tentang Besi. “Miracle” ini kemudian dipahami setelah ilmu pengetahuan memahami tentang unsur Besi ini.
Berikut ini kutipkan tulisan buku karya Arifin Muftie MATEMATIKA ALAM SEMESTA Bab 9 yang bukunya diterbitkan oleh PT Kiblat Buku Utama Bandung, 2004.
Berikut ini, bagian yang penting mengulas tentang unsur ini :
Surat Besi (Hadid) turun di antara masa-masa Perang Uhud, pada awal terbentuknya Negara Islam di Medinah. Oleh karena itu, bisa dipahami jika cukup banyak ayat yang memerintahkan pembaca untuk menafkahkan harta bagi kepentingan umum. Nama surat terambil dari kalimat “wa anzalnal-hadida”, ayat 25. Ayat seperti ini, menurut pandangan Malik Ben Nabi, laksana “kilauan anak panah” yang menarik perhatian bagi kaum berakal; yang diselipkan di antara pelajaran-pelajaran yang menyangkut ketuhanan.
Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka al-Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan/turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia (supaya mereka mempergunakan besi itu), dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Maha Perkasa.” (al-Hadid 57: 25).
Karakter pertama yang menarik perhatian adalah banyak penafsir menghindari terjemahan “wa anzalnal-hadida” dengan “Kami ciptakan besi”,padahal secara intrinksik seharusnya. “Kami turunkan besi”, sebagaimana terjemahan “Kami turun¬kan bersama mereka al-Kitab dan mizan (keadilan, eseimbangan, keselarasan, kesepadanan)”. Mengapa demikian? Karena dalam bayangan mufasir klasik, bagaimana caranya besi diturunkan dari langit? Apakah dijatuhkan begitu saja?
Namun seiring dengan perkembangan waktu, pengetahuan manusia bertambah. Ilmuwan seperti Profesor Armstrong dari NASA atau Mohamed Asadi berpandangan bahwa “memang besi diturunkan dari langit”.
Sains memberikan informasi kepada kita bahwa besi termasuk logam berat tidak dapat dihasilkan oleh bumi sendiri. Elemen Berat Besi, Fe-57
Karakter ketiga berhubungan dengan elemen kimia dalam tabel periodik. Kita tidak mungkin menafsirkan Surat Besi tanpa “membedah” elemen kimia besi berikut karakterisistiknya, yang berhubungan dengan kata al- hadid. Tanpa mengenal sifat¬sifat besi, pembaca tidak akan mengetahui “keindahan” Surat Besi ini, yang diletakkan pada nomor 57.
Nilai kata atau al-jumal al-hadid adalah 57. Terdiri dari ‘al’ (31) dan ‘hadid’ (26) (Tabel Bisa dilihat di Lampiran gambar)
Alif = 1, Lam = 30, Ha’ = 8, Dal= 4, Ya’ = 10, Dal = 41 + 30 + 8 + 4 +
10 + 4 = 31 + 26 = 57.
FAKTA PERTAMA
Fakta menunjukkan bahwa besi atau al-hadid mempunyai nilai (Al Jumal/Gematria Huruf) 57, sama dengan nomor suratnya, atau (19 x 3). Kelipatan 19 dengan koefisien angka 3.
Besi, menurut Peter Van Krogt ahli elementimologi, telah lama digunakan sejak zaman prasejarah, 7 generasi sejak Adam as. Besi adalah salah satu elemen berat, dengan simbol Fe, atau ferrum, yang
berarti “elemen suci” dari kata Iren (Anglo-Saxon). Diberi nama ferrum, ketika pemerintahan Romawi, kaisar Roma yang bernama Marcus Aurelius dan Commodus menghubung¬kan dengan mitos Planet Mars. Ilmu kimia modern mengatakan bahwa besi atau Fe ini mempunyai 8 isotop, di mana hanya 4 isotop saja yang stabil, yaitu dengan simbol Fe-54,Fe-56, Fe-57, dan Fe-58 (lihat Tabel 9.1).
ISOTOP BESI
Isotop Waktu Paruh Isotop Waktu Paruh
Fe-.52 8.3 jam FP-57 Stabil
Fe-54 Stabil Fe-58 Stabil
Fe-55 2.7 tahun Fe-59 54.5 hari
Fe-56 Stabil Fe-60 1.500.000 tahun
Besi mempunyai nomor atom 26, posisinya terletak di tengah-tengah tabel periodik. Sedangkan Fe-57, salah satu isotop besi yang stabil mempunyai 31 neutron. Ini berbeda dengan isotop stabil lainnya,
misalnya Fe-56 mempunyai 30 neutron dan Fe-58 mempunyai 32 neutron. Fe-57 juga diketahui mempunyai “ionisasi energi” tingkat ke-3, sebesar 2957 jk/mol (dibulatkan), energi yang keluar untuk mengubah status Fe +2 ke Fe+3. Besi sendiri mempunyai 4 tingkatan energi-itulah mengapa hanya 4 isotop saja yang stabil. Terakhir yang tidak kalah penting, Fe-57 jdga diketahui mempunyai massa atom sebesar 56,9354.
FAKTA KEDUA
Begitu kita mengenal karakterisitik besi, kita mendapat gambaran banyak hal, misalnya:
• Salah satu isotop besi yang stabil, Fe-57, mempunyai nomor simbol sama dengan nomor Surat al-Hadid, dan al-jumal dari al-hadid adalah 57 juga.
• Besi mempunyai nomor atom 26, ditunjukkan oleh al-jumal kafa hadid.
• Fe-57 mempunyi elektron 31 buah, ditunjukkan oleh al-jumal dari kata “al”.
• Koefisien 3, dari (19 x 3), ditunjukkan dengan ionisasi tingkat energi ke-3 yang dilepas sebesar 2957 jk/mol.
Surat al Hadid mempunyai ayat berjumlah 29 buah atau kodetifikasi 2957.
• Peneliti al-Qur’an dari kelompok Fakir 60 di Amerika Serikat menjelaskan bahwa banyaknya kata dalam surat ini seluruhnya adalah 574 kata, sedangkan banyaknya kata dari awal surat sampai dengan ayat ke-25 (kata pertama) adalah 451. Bilangan 574 menunjukkan “Fe-57 adalah salah satu isotop yang stabil dari 4 isotop yang ada” atau berarti juga “yang mempunyai 4 tingkatan energi”.
• Bilangan 451, banyaknya kata, adalah jumlah bilangan nomor simbol kedelapan isotop besi:
Fe-52, Fe-54, Fe-55, Fe-56, Fe-57, Fe-58, Fe-58, sampai Fe-60;
yaitu 52 + 54 + 55 + 56 + 57+ 58 + 59 + 60 = 451.
• Enkripsi pada keempat isotop stabil, Fe-54, Fe-56, Fe-57, dan Fe-58 merupakan kelipatan 19
atau: 54565758 = 19 x 2871882
• Demikian juga massa atom Fe-57, 56.9354 adalah: 569354 = 19 x 29966
• Bukan suatu kebetulan, jika nomor surat dan nomor ayat besi (QS 57:25) ditunjukkan dengan angka 19. 5+7+2+5=19.
• Bukan pula suatu kebetulan jika Surat Besi diletakkan di tengah-tengah al-Qur’an, sebagaimana elemen besi nomor 26 terletak di tengah-tengah tabel perio***.
• Dari sisi matematika, angka 57 clan 29 tergolong ajaib karena angka-angka tersebut merupakan:
• 57×29= 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 +…+ 57 atau (19 x 87)
Kata “besi” dalam al-Qur’an disebut 9 kali dalam 6 ayat yang berbeda.
Surat Besi ini menunjukkan keistimewaannya dengan berbagai cara, di antaranya adalah besi diturunkan secara intrinksik dari langit melalui meteorit pada awal terbentuknya bumi, miliaran tahun yang lalu. Besi
diketahui mempunyai kekuatan yang dahsyat: inti besi dan nikel membentuk perisai medan magnet bumi dengan energi yang luar biasa untuk menahan solar flares dan badai magnetik angkasa.
Sedangkan nomor surat 57 sama dengan al-jumal dari al-hadid (57). Surat ini juga memperlihatkan karakter Fe-57, salah satu isotop besi yang stabil. Selain itu, ditunjukkan dengan kodetifikasi nomor atom (26) dan jumlah elektron (31) yang mengelilingi inti atom besi. Kodetifikasi surat dan ayat juga ditunjuk¬kan dengan jumlah digit nomor surat dan ayat besi (al-Hadid 57: 25), yaitu bilangan 19.
Subhanallah, alangkah rapinya, Allah menyusun penjelasan melalui wahyuNya. Tidak ada manusia yang menyusun suatu uraian pada suatu objek dengan rangkaian yang menjelaskan setiap huruf dan posisinya justru pada objek itu sendiri. Memang benarlah, tantangan Allah kepada musia dan jin, tak akan mampu membuat satu surat pun, meskipun saling tolong menolong. Penyusunannya menggunakan ilmu Allah yang tak terpesepsikan luasnya oleh ciptaanNya.
https://astuy19.wordpress.com/2010/03/09/q-s-al-hadid-besi-surat-ke-57-salah-satu-bukti-kebenaran-al-quran/
amara- SERSAN MAYOR
-
Posts : 639
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 20.01.14
Reputation : 6
Re: Bukti keilmiahan Al Quran
canggih, canggih, menganggumkan
'aak Rafi- KOPRAL
-
Posts : 29
Kepercayaan : Islam
Location : bumi
Join date : 22.02.14
Reputation : 0
Re: Bukti keilmiahan Al Quran
inilah BUKTI kebenaran Nabi Muhammad dan firman Allah yang disampaikannya.
amara- SERSAN MAYOR
-
Posts : 639
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 20.01.14
Reputation : 6
Re: Bukti keilmiahan Al Quran
oh ada lagi yah :D
makin lengkap nih penjelasan tentang ayat besi
makin lengkap nih penjelasan tentang ayat besi
roswan- SERSAN MAYOR
-
Posts : 493
Kepercayaan : Islam
Location : jakarta
Join date : 19.01.14
Reputation : 5
Halaman 6 dari 8 • 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8
Similar topics
» Bukti-Bukti Pemalsuan Bible
» Bukti-bukti kePALSUan injil
» INI ayat Quran, atau REAKSI karna Quran ditolak ?
» Quran Indo di Edit! Apakah ini Manipulasi Quran?
» Quran Reading® – Full al Quran with Audio for iOS
» Bukti-bukti kePALSUan injil
» INI ayat Quran, atau REAKSI karna Quran ditolak ?
» Quran Indo di Edit! Apakah ini Manipulasi Quran?
» Quran Reading® – Full al Quran with Audio for iOS
Halaman 6 dari 8
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik