satu polisi jadi korban kawat setrum mahasiswa universitas kristen indonesia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) Salemba ternyata telah menyiapkan kawat untuk menyetrum polisi.

Kawat dililitkan di sepanjang pagar persis di dekat Jalan Diponegoro, di depan Kampus UKI. Kawat tersambung dari dalam kampus.

Seorang aparat kepolisian menjadi korban kawat setrum mahasiswa UKI. Dengan sigap, polisi kemudian memutus aliran arus lsitrik kawat dari dalam kampus.

Kapolsek Gambir AKBP Tatan Dirsan yang berada di lokasi, membenarkan dan menunjukkan keberadaan kawat listrik .

Sebelumnya, mahasiswa UKI sempat melakukan aksi balasan dengan melempar botol ke Jalan Diponegoro, dari dalam Kampus.

Polisi pun kemudian meredam aksi mahasiswa, dengan memberondong tembakan gas air mata. Untuk mengamankan lokasi, kepolisian mendekati kampus dan menyenter ke dalam kampus.

Namun, mahasiswa sudah berada di dalam. Polisi pun meminta sejumlah nama-nama mahasiswa dari satpam Kampus UKI. Pembubaran aksi unjuk rasa mahasiswa yang berlangsung sejak Senin (17/6/2013) sore, dipimpin langsung Kapolres Jakarta Pusat Kombes AR Yoyol. (*)

http://www.tribunnews.com/2013/06/18/satu-polisi-jadi-korban-kawat-setrum-mahasiswa-uki

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Puluhan mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) Cawang yang dipaksa merangsek masuk pihak kepolisian ke dalam kampus berujung kericuhan. Bahkan, Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Jakarta Timur, Ajun Komisaris Besar Santun Marpaung, menjadi korban luka dalam pembubaran demonstrasi menolak kenaikan harga BBM di Jalan Mayjen Sutoyo, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (14/6/213) malam.

Santun yang berdiri di sekitar gerbang utama terkena serpihan batu yang dilemparkan kelompok demonstran dari dalam area kampus.

"Sepertinya begitu (terkena lemparan batu. Lemparan batu itu kena pagar, dan serpihannya kena. Beliau langsung dibawa ke RS Budi Asih," kata Kapolres Jakarta Timur, Kombes Mulyadi Kaharni di lokasi kejadian, Jumat (14/6/2013) malam.

Beberapa anggota kepolisian yang berada di sekitar area kampus, segera menyelamatkan Santun ke dalam sebuah taksi yang melintas. Sambil memegangi keningnya yang terluka, Santun memasuki taksi yang membawanya ke RS untuk mendapat perawatan medis.

Terpantau, usai dibubarkan secara paksa oleh ratusan anggota kepolisian, sesekali demonstran yang terkurung di dalam kampus masih melemparkan batu dari dalam area kampus.

Sebelumnya, unjuk rasa tolak kenaikan BBM itu juga diwarnai aksi bakar ban bekas. Aksi yang terjadi sekira pukul 16.00 WIB itu awalnya berlangsung tertib. Namun, berubah menjadi ricuh saat anggota kepolisian mencoba memadamkan api dari ban bekas yang dibakar massa.

Tindakan anarkis pun berlangsung saat petugas mengamankan dua orang demonstran yang dianggap menjadi provokator. Tak sampai 30 menit aksi blokade jalan berhasil dibubarkan petugas kepolisian.

Para demonstran berhasil dipukul mundur oleh petugas dengan tembakan flame dan gas air mata. Puluhan demonstran berlari masuk ke dalam kampus sambil melempari petugas dengan batu.

http://www.tribunnews.com/2013/06/14/kabagops-polres-jaktim-jadi-korban-lemparan-batu-mahasiswa-uki

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan Kampus Universitas Kristen Indonesia (UKI), Cawang, Jakarta Timur, Jumat (14/6/2013) sore, berlangsung ricuh.

Puluhan demonstran menutup Jalan Mayjen Sutoyo, Cawang, Jakarta Timur. Aksi itu dilakukan setelah dua rekan mereka diamankan polisi.

Aksi blokade jalan mulai dari arah Cawang menuju Jalan MT Haryono, Jalan Dewi Sartika, dan pintu masuk Tol Cikampek, sekitar pukul 17.40 WIB.

Para demonstran menutup jalan mengunakan bambu umbul-umbul. Bus Kementerian Perhubungan yang sedang melintas, pun mereka sita.

Para demonstran juga melakukan aksi bakar ban bekas di tengah jalan. Mereka mengancam akan membakar bus, jika kedua rekan mereka tidak dibebaskan aparat.

"Kami akan tutup jalan ini sampai pagi, jika teman kami tidak dibebaskan. Kami akan bakar bus ini jika dalam dua jam polisi tak mengembalikan rekan kami," ancam seorang pendemo. (*)

http://www.tribunnews.com/2013/06/14/mahasiswa-uki-sempat-ancam-bakar-bus-kementerian-perhubungan