Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
Halaman 2 dari 16 • Share
Halaman 2 dari 16 • 1, 2, 3 ... 9 ... 16
Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
First topic message reminder :
Perkembangan Islam di Amerika dan eropa
Sejumlah data yang dikomposisikan oleh Demented Vision (2007), dari sebuah observasi di Amerika Serikat tentang perkembangan jumlah pemeluk agama-agama dunia menarik untuk dicermati. Dari data observasi itu, terdapat angka-angka yang menunjukkan perbandingan pertumbuhan penganut Islam dan Kristen di dunia. Lembaga itu mencatat, pada tahun 1900, jumlah pemeluk Kristen adalah 26,9% dari total penduduk dunia, sementara pemeluk Islam hanya 12,4%.
Delapan puluh tahun kemudian (1980), angka itu berubah. Penganut Kristen bertambah 3,1% menjadi 30%, dan Muslim bertambah 4,1% menjadi 16,5% dari seluruh penduduk bumi. Pada pergantian milenium kedua, yaitu 20 tahun kemudian (2000), jumlah itu berubah lagi tapi terjadi perbedaan yang menarik. Kristen menurun 0,1% menjadi 29,9% dan Muslim naik lagi menjadi 19,2%. Pada tahun 2025, angka itu diproyeksikan akan berubah menjadi: penduduk Kristen 25% (turun 4,9%) dan Muslim akan menjadi 30% (naik pesat 10,8%) mengejar jumlah penganut Kristen.
Bila diambil rata-rata, Islam bertambah pemeluknya 2,9% pertahun. Pertumbuhan ini lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan jumlah penduduk bumi sendiri yang hanya 2,3% pertahun. 17 tahun lagi dari sekarang, bila pertumbuhan Islam itu konstan, dari angka kelahiran dan yang masuk Islam di berbagai negara, berarti prediksi itu benar, Islam akan menjadi agama nomor satu terbanyak pemeluknya di dunia, menggeser Kristen menjadi kedua.
World Almanac and Book of Fact, #1 New York Times Bestseller, mencatat jumlah total umat Islam sedunia tahun 2004 adalah 1,2 milyar lebih (1.226.403.000), tahun 2007 sudah mencapai 1,5 milyar lebih (1.522.813.123 jiwa). Ini berarti, dalam 3 tahun, kaum Muslim mengalami penambahan jumlah sekitar 300 juta orang (sama dengan jumlah umat Islam yang ada di kawasan Asia Tenggara).
Fenomena yang tidak masuk akal
Fenomena di Amerika sendiri sangat menarik. Sangat tidak masuk di akal pemerintah George Bush dan tokoh-tokoh Amerika, masyarakat Amerika berbondong-bondong masuk Islam justru setelah peristiwa pemboman World Trade Center pada 11 September 2001 yang dikenal dengan 9/11 yang sangat memburukkan citra Islam itu. Pasca 9/11 adalah era pertumbuhan Islam paling cepat yang tidak pernah ada presedennya dalam sejarah Amerika. 8 juta orang Muslim yang kini ada di Amerika dan 20.000 orang Amerika masuk Islam setiap tahun setelah pemboman itu. Pernyataan syahadat masuk Islam terus terjadi di kota-kota Amerika seperti New York, Los Angeles, California, Chicago, Dallas, Texas dan yang lainnya.
Akibat daya magnetis islam ini, pada 19 April 2007, digelar sebuah konferensi di Middlebury College, Middlebury Vt. untuk mengantisipasi masa depan Islam di Amerika dengan tajuk “Is Islam a Trully American religion?” (Apakah Islam adalah Agama Amerika yang sebenarnya?) menampilkan Prof. Jane Smith yang banyak menulis buku-buku tentang Islam di Amerika. Konferensi itu sendiri merupakan seri kuliah tentang Immigrant and Religion in America. Dari konferensi itu, jelas tergambar bagaimana keterbukaan masyarakat Amerika menerima sebuah gelombang baru yang tak terelakkan yaitu Islam yang akan menjadi identitas dominan di negara super power itu.
Peristiwa 9/11 menyimpan misteri yang tidak terduga. Pemboman itu dikutuk dunia, terlebih Amerika, sebagai biadab dan barbar buah tangan para “teroris Islam.” Setelah peristiwa itu, kaum Muslimin di Amerika terutama imigran asal Timur Tengah merasakan getahnya mengalami kondisi psiokologis yang sangat berat: dicurigai, diteror, diserang, dilecehkan dan diasosiasikan dengan teroris. Hal yang sama dialami oleh kaum Muslim di Inggris, Perancis, Jerman dan negara-negara Eropa lainnya.
Pemerintah George Walker Bush segera mengetatkan aturan imigrasi dan mengawasi kaum imigran Muslim secara berlebihan. Siaran televisi Fox News Channel, dalam acara mingguan “In Focus” menggelar diskusi dengan mengundang enam orang nara sumber, bertemakan ”Stop All Muslim Immigration to Protect America and Economy.” Acara ini menggambarkan kekhawatiran Amerika tidak hanya dalam masalah terorisme tetapi juga ekonomi dimana pengaruh para pengusaha Arab dan Timur Tengah mulai dominan dan mengendalikan ekonomi Amerika.
Akan tetapi, rupanya Islam berkembang dengan caranya sendiri. Islam mematahkan “logika akal sehat” manusia modern. Bagaimana mungkin sekelompok orang nekat berbuat biadab membunuh banyak orang tidak berdosa dengan mengatasnamakan agama, tetapi tidak lama setelah peristiwa itu, justru ribuan orang berbondong-bondong menyatakan diri masuk agama tersebut dan menemukan kedamaian didalamnya?
Peristiwa 9/11 telah berfungsi menjadi ikon yang memproduksi arus sejarah yang tidak logis dan mengherankan. Selain 20.000 orang Amerika masuk Islam setiap tahun setelah peristiwa itu, ribuan yang lain dari negara-negara non Amerika (Eropa, Cina, Korea, Jepang dst) juga mengambil keputusan yang sama masuk Islam. Bagaimana arus ini bisa dijelaskan? Sejauh saya ketahui, jawabannya “tidak ada” dalam teori-teori gerakan sosial karena fenomena ini sebuah anomali. Maka, gejala ini hanya bisa dijelaskan oleh “teori tangan Tuhan.”
Tangan Tuhan dalam bentuk blessing in disguise adalah nyata dibalik peristiwa 9/11 dan ini diakui oleh masyarakat Islam Amerika. Karena peristiwa 9/11 yang sangat mengerikan itu dituduhkan kepada Islam, berbagai lapisan masyarakat Amerika justru kemudian terundang kuriositasnya untuk mengetahui Islam lebih jauh. Sebagian karena murni semata-mata ingin mengetahui saja, sebagian lagi mempelajari dengan sebuah pertanyaan dibenaknya: “bagaimana mungkin dalam zaman modern dan beradab ini agama “mengajarkan” teror, kekerasan dan suicide bombing dengan ratusan korban tidak berdosa?”
Akan tetapi, kedua keingintahuan itu berbasis pada hal yang sama: ignorance of Islam (ketidaktahuan sama sekali tentang Islam). Sebelumnya, sumber pengetahuan masyarakat Barat (Amerika dan Eropa) tentang Islam hanya satu yaitu media yang menggambarkan Islam tidak lain kecuali stereotip-stereotip buruk seperti teroris, uncivilized, kejam terhadap perempuan dan sejenisnya. Seperti disaksikan Eric, seorang Muslim pemain cricket warga Texas, setelah peristiwa 9/11, masyarakat Amerika menjadi ingin tahu Islam, mereka kemudian ramai-ramai membeli dan membaca Al-Qur’an setiap hari, membaca biografi Muhammad dan buku-buku Islam untuk mengetahui isinya.
Hasilnya, dari membaca sumbernya langsung, mereka menjadi tahu ajaran Islam yang sesungguhnya. Ketimbang bertambahnya kebencian, yang terjadi malah sebaliknya. Menemukan keagungan serta keindahan ajaran agama yang satu ini.
Keagungan ajaran Islam ini bertemu pada saatnya yang tepat dengan kegersangan, kegelisahan dan kekeringan spritual masyarakat Amerika yang sekuler selama ini. Karena itu, Islam justru menjadi jawaban bagi proses pencarian spiritual mereka selama ini. Islam menjadi melting point atas kebekuan spiritual yang selama ini dialami masyarakat Amerika. Inilah pemicu terjadinya Islamisasi Amerika yang mengherankan para pengamat sosial dan politik. Inilah tangan Tuhan dibalik peristiwa /9/11.
Motivasi Menjadi Muslim
Dari banyak wawancara yang dilakukan televisi Amerika, Eropa maupun Timur Tengah terhadap mereka yang masuk Islam atau video-video blog yang banyak menjelaskan motivasi para new converters ini masuk Islam, menggambarkan konfigurasi latar belakang yang beragam.
Pertama, karena kehidupan mereka yang sebelumnya sekuler, tidak terarah, tidak punya tujuan, hidup hanya money, music and fun. Pola hidup itu menciptakan kegersangan dan kegelisahan jiwa. Mereka merasakan kekacauan hidup, tidak seperti pada orang-orang Muslim yang mereka kenal. Dalam hingar bingar dunia modern dan fasilitas materi yang melimpah banyak dari mereka yang merasakan kehampaan dan ketidakbahagiaan. Ketika menemukan Islam dari membaca Al-Qur’an, dari buku atau kehidupan teman Muslimnya yang sehari-harinya taat beragama, dengan mudah saja mereka masuk Islam.
Kedua, merasakan ketenangan, kedamaian dan kebahagiaan yang tidak pernah dirasakannya dalam agama sebelumnya yaitu Kristen. Dalam Islam mereka merasakan hubungan dengan Tuhan itu langsung dan dekat. Beberapa orang Kristen taat bahkan mereka sebagai church priest mengaku seperti itu ketika diwawancarai televisi. Allison dari North Caroline dan Barbara Cartabuka, seorang diantara 6,5 juta orang Amerika yang masuk Islam pasca 9/11, seperti diberitakan oleh Veronica De La Cruz dalam CNN Headline News, Allison mengaku “Islam is much more about peace.” Sedangkan Barbara tidak pernah merasakan kedamaian selama menganut Katolik Roma seperti kini dirasakannya setelah menjadi Muslim.
Demikian juga yang dirasakan oleh Mr. Idris Taufik, mantan pastur Katolik di London, ketika diwawancara televisi Al-Jazira. Mantan pastur ini melihat dan merasakan ketenangan batin dalam Islam yang tidak pernah dirasakan sebelumnya ketika ia menjadi pastur di London. Ia masuk Islam setelah melancong ke Mesir. Ia kaget melihat orang-orang Islam tidak seperti yang diberitakan di televisi-televisi Barat. Ia mengaku, sebelumnya hanya mengetahui Islam dari media. Ia sering meneteskan air mata ketika menyaksikan kaum Muslim shalat dan kini ia merasakan kebahagiaan setelah menjadi Muslim di London.
Ketiga, menemukan kebenaran yang dicarinya. Beberapa konverter mengakui konsep-konsep ajaran Islam lebih rasional atau lebih masuk akal seperti tentang keesaan Tuhan, kemurnian kitab suci, kebangkitan (resurrection) dan penghapusan dosa (salvation) ketimbang dalam Kristen. Banyak dari masyarakat Amerika memandang Kristen sebagai agama yang konservatif dalam doktrin-doktrinnya. Eric seorang pemain Cricket di Texas, kota kelahiran George Bush, berkesimpulan seperti itu dan memilih Islam. Sebagai pemain cricket Muslim, ia sering shalat di pinggir lapang. Di Kristen, katanya, sembahyang harus selalu ke Gereja.
Seorang konverter lain memberikan kesaksiannya yang bangga menjadi Muslim. Ia menjelaskan telah berpuluh tahun menganut Katolik Roma dan Kristen Evangelik. Dia mengaku menemukan kelemahan-kelemahan doktrin Kristen setelah menyaksikan debat terbuka tentang “Is Jesus God?” (Apakah Yesus itu Tuhan?) antara Ahmad Deedat, seorang tokoh Islam dari Afrika Selatan dan seorang teolog Kristen. Argumen-argumen Dedaat dalam diskusi menurutnya jauh lebih jelas, kuat dan memuaskan ketimbang teolog Kristen itu. Menariknya, misi awalnya ia menonton debat agama itu justru untuk mengetahui Islam karena ia bertekad akan menyebarkan gospel ke masyarakat-masyarakat Muslim. Yang terjadi sebaliknya, ia malah menemukan keunggulan doktrin Islam dalam berbagai aspeknya dibandingkan Kristen. Angela Collin, seorang artis California yang terkenal karena filmnya Leguna Beach dan kini menjadi Director of Islamic School, ketika diwawancarai oleh televisi NBC News megapa ia masuk Islam, ia mengungkapkan: “I was seeking the truth and I’ve found it in Islam. Now I have this belief and I love this belief,” katanya bangga.
Keempat, banyak kaum perempuan Amerika Muslim berkesimpulan ternyata Islam sangat melindungi dan menghargai perempuan. Dengan kata lain, perempuan dalam Islam dimuliakan dan posisinya sangat dihormati. Walaupun mereka tidak setuju dengan poligami, mereka melihat posisi perempuan sangat dihormati dalam Islam daripada dalam peradaban Barat modern. Seorang convert perempuan Amerika bernama Tania, merasa hidupnya kacau dan tidak terarah jutsru dalam kebebasannya di Amerika. Ia bisa melakukan apa saja yang dia mau untuk kesenangan, tapi ia rasakan malah merugikan dan merendahkan perempuan. Setelah mempelajari Islam, awalnya merasa minder. Setelah tahu bagaimana Islam memperlakukan perempuan, ia malah berkata “women in Islam is so honored. This is a nice religion not for people like me!” katanya. Dia masuk Islam setelah mempelajarinya beberapa bulan dari teman Muslimnya.
Perkembangan Islam di dunia Barat sesungguhnya lebih prospektif karena mereka terbiasa berfikir terbuka. Dalam keluarga Amerika, pemilihan agama dilakukan secara bebas dan independen. Banyak orang tua mendukung anaknya menjadi Muslim selama itu adalah pilihan bebasnya dan independen. Mereka mudah saja masuk Islam ketika menemukan kebenaran disitu. Angela Collin menjadi Muslim dengan dukungan kedua orang tua. Ketika diwawancarai televisi NBC, orang tuanya justru merasa bangga karena Angela adalah seorang “independent person.” Nancy seorang remaja 15 tahun, masuk Islam setelah bergaul dekat temannya keluarga Pakistan dan keluarganya tidak mempermasalahkan walaupun telah lama hidup dalam tradisi Kristen.
Sumber : http://indrawidjaja.wordpress.com/2012/12/26/perkembangan-islam-dan-bertambahnya-mualaf-di-dunia-barat/
Perkembangan Islam di Amerika dan eropa
Sejumlah data yang dikomposisikan oleh Demented Vision (2007), dari sebuah observasi di Amerika Serikat tentang perkembangan jumlah pemeluk agama-agama dunia menarik untuk dicermati. Dari data observasi itu, terdapat angka-angka yang menunjukkan perbandingan pertumbuhan penganut Islam dan Kristen di dunia. Lembaga itu mencatat, pada tahun 1900, jumlah pemeluk Kristen adalah 26,9% dari total penduduk dunia, sementara pemeluk Islam hanya 12,4%.
Delapan puluh tahun kemudian (1980), angka itu berubah. Penganut Kristen bertambah 3,1% menjadi 30%, dan Muslim bertambah 4,1% menjadi 16,5% dari seluruh penduduk bumi. Pada pergantian milenium kedua, yaitu 20 tahun kemudian (2000), jumlah itu berubah lagi tapi terjadi perbedaan yang menarik. Kristen menurun 0,1% menjadi 29,9% dan Muslim naik lagi menjadi 19,2%. Pada tahun 2025, angka itu diproyeksikan akan berubah menjadi: penduduk Kristen 25% (turun 4,9%) dan Muslim akan menjadi 30% (naik pesat 10,8%) mengejar jumlah penganut Kristen.
Bila diambil rata-rata, Islam bertambah pemeluknya 2,9% pertahun. Pertumbuhan ini lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan jumlah penduduk bumi sendiri yang hanya 2,3% pertahun. 17 tahun lagi dari sekarang, bila pertumbuhan Islam itu konstan, dari angka kelahiran dan yang masuk Islam di berbagai negara, berarti prediksi itu benar, Islam akan menjadi agama nomor satu terbanyak pemeluknya di dunia, menggeser Kristen menjadi kedua.
World Almanac and Book of Fact, #1 New York Times Bestseller, mencatat jumlah total umat Islam sedunia tahun 2004 adalah 1,2 milyar lebih (1.226.403.000), tahun 2007 sudah mencapai 1,5 milyar lebih (1.522.813.123 jiwa). Ini berarti, dalam 3 tahun, kaum Muslim mengalami penambahan jumlah sekitar 300 juta orang (sama dengan jumlah umat Islam yang ada di kawasan Asia Tenggara).
Fenomena yang tidak masuk akal
Fenomena di Amerika sendiri sangat menarik. Sangat tidak masuk di akal pemerintah George Bush dan tokoh-tokoh Amerika, masyarakat Amerika berbondong-bondong masuk Islam justru setelah peristiwa pemboman World Trade Center pada 11 September 2001 yang dikenal dengan 9/11 yang sangat memburukkan citra Islam itu. Pasca 9/11 adalah era pertumbuhan Islam paling cepat yang tidak pernah ada presedennya dalam sejarah Amerika. 8 juta orang Muslim yang kini ada di Amerika dan 20.000 orang Amerika masuk Islam setiap tahun setelah pemboman itu. Pernyataan syahadat masuk Islam terus terjadi di kota-kota Amerika seperti New York, Los Angeles, California, Chicago, Dallas, Texas dan yang lainnya.
Akibat daya magnetis islam ini, pada 19 April 2007, digelar sebuah konferensi di Middlebury College, Middlebury Vt. untuk mengantisipasi masa depan Islam di Amerika dengan tajuk “Is Islam a Trully American religion?” (Apakah Islam adalah Agama Amerika yang sebenarnya?) menampilkan Prof. Jane Smith yang banyak menulis buku-buku tentang Islam di Amerika. Konferensi itu sendiri merupakan seri kuliah tentang Immigrant and Religion in America. Dari konferensi itu, jelas tergambar bagaimana keterbukaan masyarakat Amerika menerima sebuah gelombang baru yang tak terelakkan yaitu Islam yang akan menjadi identitas dominan di negara super power itu.
Peristiwa 9/11 menyimpan misteri yang tidak terduga. Pemboman itu dikutuk dunia, terlebih Amerika, sebagai biadab dan barbar buah tangan para “teroris Islam.” Setelah peristiwa itu, kaum Muslimin di Amerika terutama imigran asal Timur Tengah merasakan getahnya mengalami kondisi psiokologis yang sangat berat: dicurigai, diteror, diserang, dilecehkan dan diasosiasikan dengan teroris. Hal yang sama dialami oleh kaum Muslim di Inggris, Perancis, Jerman dan negara-negara Eropa lainnya.
Pemerintah George Walker Bush segera mengetatkan aturan imigrasi dan mengawasi kaum imigran Muslim secara berlebihan. Siaran televisi Fox News Channel, dalam acara mingguan “In Focus” menggelar diskusi dengan mengundang enam orang nara sumber, bertemakan ”Stop All Muslim Immigration to Protect America and Economy.” Acara ini menggambarkan kekhawatiran Amerika tidak hanya dalam masalah terorisme tetapi juga ekonomi dimana pengaruh para pengusaha Arab dan Timur Tengah mulai dominan dan mengendalikan ekonomi Amerika.
Akan tetapi, rupanya Islam berkembang dengan caranya sendiri. Islam mematahkan “logika akal sehat” manusia modern. Bagaimana mungkin sekelompok orang nekat berbuat biadab membunuh banyak orang tidak berdosa dengan mengatasnamakan agama, tetapi tidak lama setelah peristiwa itu, justru ribuan orang berbondong-bondong menyatakan diri masuk agama tersebut dan menemukan kedamaian didalamnya?
Peristiwa 9/11 telah berfungsi menjadi ikon yang memproduksi arus sejarah yang tidak logis dan mengherankan. Selain 20.000 orang Amerika masuk Islam setiap tahun setelah peristiwa itu, ribuan yang lain dari negara-negara non Amerika (Eropa, Cina, Korea, Jepang dst) juga mengambil keputusan yang sama masuk Islam. Bagaimana arus ini bisa dijelaskan? Sejauh saya ketahui, jawabannya “tidak ada” dalam teori-teori gerakan sosial karena fenomena ini sebuah anomali. Maka, gejala ini hanya bisa dijelaskan oleh “teori tangan Tuhan.”
Tangan Tuhan dalam bentuk blessing in disguise adalah nyata dibalik peristiwa 9/11 dan ini diakui oleh masyarakat Islam Amerika. Karena peristiwa 9/11 yang sangat mengerikan itu dituduhkan kepada Islam, berbagai lapisan masyarakat Amerika justru kemudian terundang kuriositasnya untuk mengetahui Islam lebih jauh. Sebagian karena murni semata-mata ingin mengetahui saja, sebagian lagi mempelajari dengan sebuah pertanyaan dibenaknya: “bagaimana mungkin dalam zaman modern dan beradab ini agama “mengajarkan” teror, kekerasan dan suicide bombing dengan ratusan korban tidak berdosa?”
Akan tetapi, kedua keingintahuan itu berbasis pada hal yang sama: ignorance of Islam (ketidaktahuan sama sekali tentang Islam). Sebelumnya, sumber pengetahuan masyarakat Barat (Amerika dan Eropa) tentang Islam hanya satu yaitu media yang menggambarkan Islam tidak lain kecuali stereotip-stereotip buruk seperti teroris, uncivilized, kejam terhadap perempuan dan sejenisnya. Seperti disaksikan Eric, seorang Muslim pemain cricket warga Texas, setelah peristiwa 9/11, masyarakat Amerika menjadi ingin tahu Islam, mereka kemudian ramai-ramai membeli dan membaca Al-Qur’an setiap hari, membaca biografi Muhammad dan buku-buku Islam untuk mengetahui isinya.
Hasilnya, dari membaca sumbernya langsung, mereka menjadi tahu ajaran Islam yang sesungguhnya. Ketimbang bertambahnya kebencian, yang terjadi malah sebaliknya. Menemukan keagungan serta keindahan ajaran agama yang satu ini.
Keagungan ajaran Islam ini bertemu pada saatnya yang tepat dengan kegersangan, kegelisahan dan kekeringan spritual masyarakat Amerika yang sekuler selama ini. Karena itu, Islam justru menjadi jawaban bagi proses pencarian spiritual mereka selama ini. Islam menjadi melting point atas kebekuan spiritual yang selama ini dialami masyarakat Amerika. Inilah pemicu terjadinya Islamisasi Amerika yang mengherankan para pengamat sosial dan politik. Inilah tangan Tuhan dibalik peristiwa /9/11.
Motivasi Menjadi Muslim
Dari banyak wawancara yang dilakukan televisi Amerika, Eropa maupun Timur Tengah terhadap mereka yang masuk Islam atau video-video blog yang banyak menjelaskan motivasi para new converters ini masuk Islam, menggambarkan konfigurasi latar belakang yang beragam.
Pertama, karena kehidupan mereka yang sebelumnya sekuler, tidak terarah, tidak punya tujuan, hidup hanya money, music and fun. Pola hidup itu menciptakan kegersangan dan kegelisahan jiwa. Mereka merasakan kekacauan hidup, tidak seperti pada orang-orang Muslim yang mereka kenal. Dalam hingar bingar dunia modern dan fasilitas materi yang melimpah banyak dari mereka yang merasakan kehampaan dan ketidakbahagiaan. Ketika menemukan Islam dari membaca Al-Qur’an, dari buku atau kehidupan teman Muslimnya yang sehari-harinya taat beragama, dengan mudah saja mereka masuk Islam.
Kedua, merasakan ketenangan, kedamaian dan kebahagiaan yang tidak pernah dirasakannya dalam agama sebelumnya yaitu Kristen. Dalam Islam mereka merasakan hubungan dengan Tuhan itu langsung dan dekat. Beberapa orang Kristen taat bahkan mereka sebagai church priest mengaku seperti itu ketika diwawancarai televisi. Allison dari North Caroline dan Barbara Cartabuka, seorang diantara 6,5 juta orang Amerika yang masuk Islam pasca 9/11, seperti diberitakan oleh Veronica De La Cruz dalam CNN Headline News, Allison mengaku “Islam is much more about peace.” Sedangkan Barbara tidak pernah merasakan kedamaian selama menganut Katolik Roma seperti kini dirasakannya setelah menjadi Muslim.
Demikian juga yang dirasakan oleh Mr. Idris Taufik, mantan pastur Katolik di London, ketika diwawancara televisi Al-Jazira. Mantan pastur ini melihat dan merasakan ketenangan batin dalam Islam yang tidak pernah dirasakan sebelumnya ketika ia menjadi pastur di London. Ia masuk Islam setelah melancong ke Mesir. Ia kaget melihat orang-orang Islam tidak seperti yang diberitakan di televisi-televisi Barat. Ia mengaku, sebelumnya hanya mengetahui Islam dari media. Ia sering meneteskan air mata ketika menyaksikan kaum Muslim shalat dan kini ia merasakan kebahagiaan setelah menjadi Muslim di London.
Ketiga, menemukan kebenaran yang dicarinya. Beberapa konverter mengakui konsep-konsep ajaran Islam lebih rasional atau lebih masuk akal seperti tentang keesaan Tuhan, kemurnian kitab suci, kebangkitan (resurrection) dan penghapusan dosa (salvation) ketimbang dalam Kristen. Banyak dari masyarakat Amerika memandang Kristen sebagai agama yang konservatif dalam doktrin-doktrinnya. Eric seorang pemain Cricket di Texas, kota kelahiran George Bush, berkesimpulan seperti itu dan memilih Islam. Sebagai pemain cricket Muslim, ia sering shalat di pinggir lapang. Di Kristen, katanya, sembahyang harus selalu ke Gereja.
Seorang konverter lain memberikan kesaksiannya yang bangga menjadi Muslim. Ia menjelaskan telah berpuluh tahun menganut Katolik Roma dan Kristen Evangelik. Dia mengaku menemukan kelemahan-kelemahan doktrin Kristen setelah menyaksikan debat terbuka tentang “Is Jesus God?” (Apakah Yesus itu Tuhan?) antara Ahmad Deedat, seorang tokoh Islam dari Afrika Selatan dan seorang teolog Kristen. Argumen-argumen Dedaat dalam diskusi menurutnya jauh lebih jelas, kuat dan memuaskan ketimbang teolog Kristen itu. Menariknya, misi awalnya ia menonton debat agama itu justru untuk mengetahui Islam karena ia bertekad akan menyebarkan gospel ke masyarakat-masyarakat Muslim. Yang terjadi sebaliknya, ia malah menemukan keunggulan doktrin Islam dalam berbagai aspeknya dibandingkan Kristen. Angela Collin, seorang artis California yang terkenal karena filmnya Leguna Beach dan kini menjadi Director of Islamic School, ketika diwawancarai oleh televisi NBC News megapa ia masuk Islam, ia mengungkapkan: “I was seeking the truth and I’ve found it in Islam. Now I have this belief and I love this belief,” katanya bangga.
Keempat, banyak kaum perempuan Amerika Muslim berkesimpulan ternyata Islam sangat melindungi dan menghargai perempuan. Dengan kata lain, perempuan dalam Islam dimuliakan dan posisinya sangat dihormati. Walaupun mereka tidak setuju dengan poligami, mereka melihat posisi perempuan sangat dihormati dalam Islam daripada dalam peradaban Barat modern. Seorang convert perempuan Amerika bernama Tania, merasa hidupnya kacau dan tidak terarah jutsru dalam kebebasannya di Amerika. Ia bisa melakukan apa saja yang dia mau untuk kesenangan, tapi ia rasakan malah merugikan dan merendahkan perempuan. Setelah mempelajari Islam, awalnya merasa minder. Setelah tahu bagaimana Islam memperlakukan perempuan, ia malah berkata “women in Islam is so honored. This is a nice religion not for people like me!” katanya. Dia masuk Islam setelah mempelajarinya beberapa bulan dari teman Muslimnya.
Perkembangan Islam di dunia Barat sesungguhnya lebih prospektif karena mereka terbiasa berfikir terbuka. Dalam keluarga Amerika, pemilihan agama dilakukan secara bebas dan independen. Banyak orang tua mendukung anaknya menjadi Muslim selama itu adalah pilihan bebasnya dan independen. Mereka mudah saja masuk Islam ketika menemukan kebenaran disitu. Angela Collin menjadi Muslim dengan dukungan kedua orang tua. Ketika diwawancarai televisi NBC, orang tuanya justru merasa bangga karena Angela adalah seorang “independent person.” Nancy seorang remaja 15 tahun, masuk Islam setelah bergaul dekat temannya keluarga Pakistan dan keluarganya tidak mempermasalahkan walaupun telah lama hidup dalam tradisi Kristen.
Sumber : http://indrawidjaja.wordpress.com/2012/12/26/perkembangan-islam-dan-bertambahnya-mualaf-di-dunia-barat/
Terakhir diubah oleh wildan99Islam tanggal Sat Jun 08, 2013 1:21 pm, total 1 kali diubah
wildan99Islam- LETNAN DUA
-
Age : 25
Posts : 1430
Kepercayaan : Islam
Location : bogor
Join date : 20.03.13
Reputation : 58
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
...Para mualaf dapat dimasukkan ke dalam dua kelompok.
1). Ignorance. Mereka hanya tergiur oleh kata-kata muluk dari para mullah atau ulama, yang men-sugar coating Islam. Misalnya, Muhammad mendapat 101 gelar hebat dan mulia tanpa data pendukung. Mereka tidak tahu atau tidak diberitahu bahwa Muhammad adalah pencuri, perampok, pedofil, pemerkosa dan pembunuh. Sama dengan saya ketika dahulu berpacaran dengan putri pak haji yang sempat memertimbangkan jadi mualaf.
2). Opportunis. Ke dalam kelompok ini termasuk mereka, (a) Yang menganggap agama tidak penting, (b). Melihat peluang besar untuk mendapatkan keuntungan dengan mengeksploitasi muslim/ah yang rata-rata kurang kritis, (c). Laki-laki yang ingin menikmati sebanyak mungkin tubuh muslimah melalui poligami, (d). Menganggap karir atau bisnisnya akan lebih maju bila menjadi mualaf, (e). Perempuan yang dibuntingi oleh muslim, (f). Ingin keciptratan rejeki petrodollar yang melimpah, dan (g) Menggunakan kelakuan Muhammad sebagai tameng atau justifikasi perbuatannya yang tidak tergolong baik.
...Pertanyaannya, ke dalam kelompok mana kah yang terbanyak para murtadin itu? Kedua kelompok itu tidak dapat dikatakan termasuk orang baik.
...Muslim yang suka menonjolkan atau membanggakan jumlah para mualaf, sering lupa bahwa di berbagai negara muslim, murtad dapat dikenakan hukuman: dari hukuman penjara hingga hukuman mati. Hanya di negara-negara muslim pula ada blasphemy law.
...Akibatnya, para murtadin jarang memamerkan diri di depan publik, tetapi tetap menyembunyikan atau merahasiakan kemurtadannya. Sedang para mualaf tanpa rasa takut hampir selalu “nampang” atau “mejeng” agar dielu-elukan. Dengan demikian menjadi wajar bila terkesan bahwa jumlah mualaf lebih besar dari yang murtad.
1). Ignorance. Mereka hanya tergiur oleh kata-kata muluk dari para mullah atau ulama, yang men-sugar coating Islam. Misalnya, Muhammad mendapat 101 gelar hebat dan mulia tanpa data pendukung. Mereka tidak tahu atau tidak diberitahu bahwa Muhammad adalah pencuri, perampok, pedofil, pemerkosa dan pembunuh. Sama dengan saya ketika dahulu berpacaran dengan putri pak haji yang sempat memertimbangkan jadi mualaf.
2). Opportunis. Ke dalam kelompok ini termasuk mereka, (a) Yang menganggap agama tidak penting, (b). Melihat peluang besar untuk mendapatkan keuntungan dengan mengeksploitasi muslim/ah yang rata-rata kurang kritis, (c). Laki-laki yang ingin menikmati sebanyak mungkin tubuh muslimah melalui poligami, (d). Menganggap karir atau bisnisnya akan lebih maju bila menjadi mualaf, (e). Perempuan yang dibuntingi oleh muslim, (f). Ingin keciptratan rejeki petrodollar yang melimpah, dan (g) Menggunakan kelakuan Muhammad sebagai tameng atau justifikasi perbuatannya yang tidak tergolong baik.
...Pertanyaannya, ke dalam kelompok mana kah yang terbanyak para murtadin itu? Kedua kelompok itu tidak dapat dikatakan termasuk orang baik.
...Muslim yang suka menonjolkan atau membanggakan jumlah para mualaf, sering lupa bahwa di berbagai negara muslim, murtad dapat dikenakan hukuman: dari hukuman penjara hingga hukuman mati. Hanya di negara-negara muslim pula ada blasphemy law.
...Akibatnya, para murtadin jarang memamerkan diri di depan publik, tetapi tetap menyembunyikan atau merahasiakan kemurtadannya. Sedang para mualaf tanpa rasa takut hampir selalu “nampang” atau “mejeng” agar dielu-elukan. Dengan demikian menjadi wajar bila terkesan bahwa jumlah mualaf lebih besar dari yang murtad.
Andi Cactusa- LETNAN DUA
-
Posts : 784
Kepercayaan : Protestan
Location : Jakarta
Join date : 08.10.12
Reputation : 30
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
to Andi Cactusa
Para murtadin dapat dimasukkan kedalam
dua kelompok
1. many rules biasanya mereka2 ini yang selalu tidak ingin diatur, dan ingin hidup bebas. didalam Islam selalu tidak boleh menampakkan perhiasan dan tidak boleh memakai pakaian yang tidak menutup aurat. Intinya banyak aturan. Sehingga mereka memilih keluar dari islam dan memilih agama lain.
2. Lemah iman dan Bored Feelings. Mereka ini orang yang memiliki iman yang lemah dan sudah bosan dengan ajaran Islam yang memiliki Kesan "norak dan tidak modern" sehingga mereka lebih gampang keluar dari ajaran Islam
saya juga bisa bikin karangan kayak gini
Para murtadin dapat dimasukkan kedalam
dua kelompok
1. many rules biasanya mereka2 ini yang selalu tidak ingin diatur, dan ingin hidup bebas. didalam Islam selalu tidak boleh menampakkan perhiasan dan tidak boleh memakai pakaian yang tidak menutup aurat. Intinya banyak aturan. Sehingga mereka memilih keluar dari islam dan memilih agama lain.
2. Lemah iman dan Bored Feelings. Mereka ini orang yang memiliki iman yang lemah dan sudah bosan dengan ajaran Islam yang memiliki Kesan "norak dan tidak modern" sehingga mereka lebih gampang keluar dari ajaran Islam
saya juga bisa bikin karangan kayak gini
wildan99Islam- LETNAN DUA
-
Age : 25
Posts : 1430
Kepercayaan : Islam
Location : bogor
Join date : 20.03.13
Reputation : 58
wildan99Islam- LETNAN DUA
-
Age : 25
Posts : 1430
Kepercayaan : Islam
Location : bogor
Join date : 20.03.13
Reputation : 58
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
Dr.Kai Luhr, dokter praktek Jerman yang masuk Islam
Dalam soal penampilan, Kai Luhr tampak paling beda. Kai yang bersujud diantara pria-pria lain bercambang yang mengenakan baju tunik putih saat menunduk ke arah Mekkah, terlihat bersih dengan wajah tercukur rapi. Ia mengenakan jins dan jaket abu-abu.
Ia mungkin lebih cocok hadir di perkumpulan Gereja di sebelah. Namun terlihat jelas, ia paham bagaimana menjalankan shalat lima waktu. Ia juga melakukan ruku dan sujud serta berdoa dalam bahasa Arab. "Allah mendengar orang-orang yang memuji-Nya", lalu sujud lagi, berdiri, ruku lagi, begitu hingga duduk tahiyat akhir dan melakukan salam.
Kai Luhr adalah seorang dokter praktek di Jerman. Ia beralih memeluk Islam bersama istrinya dua setengah tahun lalu. Sejak itu ia mengganti nama menjadi Kai Ali Rashid, sementara sang istri berganti menjadi Katrin Aisha Luhr.
Kedua pasangan itu sempat tampil dalam sebuah wawancara di televisi. Dalam wawancara Katrin Luhr mengatakan sebelum mendapat kehormatan berupa hidayah memeluk Islam, ia merasa jiwanya kosong. Ia mengaku pergi ke gereja dari waktu ke waktu namun gagal menemukan jawaban yang ia cari. Kini ia menyatakan tak pernah menemukan kegembiraan seperti ini sebelumnya, juga jawaban terhadap pertanyaan di benaknya. Ia juga menikmati setiap perubahan bermanfaat yang ia rasakan setelah memeluk Islam.
Sementara Kai Luhr mengatakan ia memiliki impresi besar dengan sifat alami logis dan rasional dari jawaban yang ia peroleh begitu ia mengenal Islam pertama kali.
Kini pria berusia 43 tahun itu secara rutin menghadiri shalat Jumat di masjid di Frechen, dekat Cologne, dimana ia berjamaah bersama dengan imigran Maroko, Palestina dan dua orang Jerman lain yang juga memeluk Islam--satu mantan petinju, seorang lain teknisi. "Anda akan bertemu dengan sedikit Muslim asli kelahiran Jerman di masjid manapun pada hari-hari sekarang," ujar Luhr,
Sebuah buku berisi studi tentang kehidupan islam di Jerman menukilkan sedikit kisah dokter Jerman tersebut. Studi itu memberi seberkas cahaya terhadap fenomena yang mungkin mengejutkan bagi orang-orang dengan stereotip negatif Islam di Jerman, di mana agama itu diasosiasikan sebagai terorisme, pernikahan paksa dan pembunuhan atas nama kehormatan.
Di Jerman, sekitar 4.000 orang beralih memeluk Islam hanya dalam satu tahun dari Juli 2004 hingga Juni 2005. Studi yang dibiayai Menteri Dalam Negeri Jerman dan dilakukan oleh Institut Muslim untuk Arsip Islam Jerman, mengungkap jumlah warga Jerman yang memeluk Islam meningkat empat kali lipat dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Sebagian besar mereka yang beralih ke Islam, melakukan atas kesadaran dan keinginan sendiri. Banyak dari mereka adalah lulusan perguruan tinggi dan warga kelas menengah, seperti Kai Luhr.
Dibaptis dan dibesarkan sebagai Kristiani, Kai mengambil jurusan kedokteran di universitan dan membuka praktek dokter umum. Ia kemudian mengambil spesialisasi dalam pengobatan naturopathik. Pendapataan Kai boleh dibilang sangat baik.
Luhr kemudian menikahi Katrin, seorang penari profesional dan mereka pun pindah ke apartemen bersama. Namun, di beberapa titik, pasangan itu menyadari ada sesuatu yang hilang. "Ketika ada orang-orang sakit kritis datang ke tempat praktek saya setelah awalnya seorang yang hebat tapi menjadi ringkih, itu membuat anda kadang merasa putus asa," tutur Luhr. Ia pun terdorong untuk lebih mendalami Kristen, Budisme dan Dalai Lama. Namun ia masih tak menemuka jawaban.
Proses beralihnya Luhr bisa dibilang hampir tipikal. Banyak orang yang beralih ke Islam awalnya penganut Kristen yang di titip tertentu mulai mengalami keraguan tentang agama mereka, demikian ujar seorang imam Berlin, Mohammed Herzog, seorang petinggi Gereja yang menjadi Muslim pada 1979.
Jumlah Muslim yang berbahasa Jerman di masjidnya juga meningkat. "Masih 10 tahun lalu, rata-rata jumlah yang beralih ke Islam setiap tahun sekitar 50 orang,--kini jumlah itu jadi dua kali lipat," ujarnya. "Hanya saja jarang sekali mereka yang memeluk Islam sebelumnya adalah atheis," ujarnya.
Seorang Kristen fundamentalis, Wohlrab-Sahr, memberi prespektif bahwa Islam membuat sesorang terlihat menonjol di antara kerumunan dalam level cukup mencolok. Terlebih Islam menjadi sorotan setelah banyak media mengulas debat-debat terhadap Muslim yang kerap terjadi. "Islam lebih terlihat sebagai alternatif yang murni," ujar Wohlrab.
Dalam buku disebutkan, mereka--kaum berpendidikan kelas menengah--yang beralih ke Islam karena keinginan sendiri cenderung mengapresiasi "aturan jernih dan jelas dalam berperilaku" yang disediakan dalam Al Qur'an. Seperti Luhr, yang saat ini selalu membawa sajadah di dalam mobil Alfa Romeo GT-nya. Apa alasan Kai Luhr? Salah satunya nilai-nilai di masyarakat Barat yang ia pandang merosot begitu parah. "Dalam Islam, nilai-nilai masih dijunjung untuk sebuah alasan," ujarnya.
Namun lucunya, sekaligus ironis, warga Jerman yang beralih cenderung menjalankan ritual ibadah lebih disiplin ketimbang yang sudah menjadi Muslim sejak Lahir. "Kadang yang terlahir Muslim lebih liberal."
Seorang kantor pengacara di Hamburg memberi contoh menarik tentang itu. Nils Bergner, berusia 36, tahun menghadap Allah lima kali sehari. Pria Jerman itu memiliki seorang kolega Turki, Ali Ozkan, yang juga Muslim. Keduanya mengunjungi masjid bersama-sama. Namun hanya di ruang kerja si pria Jerman, sajadah dibentang benar-benar 5 kali sehari. "Saya tidak bisa saja," aku Ozkan. "Shalat pertama pukul 6.00--masih terlalu pagi,"
Baru-baru ini, mereka diundang ke sebuah acara makan malam. Makanan penutup mulut yang disajikan adalah tiramisu. Bergner enggan karena ada alkohol dalam resep. "Saya bilang, oh kamu tidak mungkin serius," ujar Ozkan. "Makan saja, saya bilang. Itu hanya untuk rasa". Namun hingga akhir acara, Bergner meninggalkan meja dengan tiramisu tidak tersentuh.
http://www.fiqhislam.com/index.php?option=com_content&view=article&id=20591:kai-luhr-anggap-norma-barat-merosot-mualaf-jerman-disiplin-dengan-nilai-islami&catid=66:mualaf&Itemid=364
Dalam soal penampilan, Kai Luhr tampak paling beda. Kai yang bersujud diantara pria-pria lain bercambang yang mengenakan baju tunik putih saat menunduk ke arah Mekkah, terlihat bersih dengan wajah tercukur rapi. Ia mengenakan jins dan jaket abu-abu.
Ia mungkin lebih cocok hadir di perkumpulan Gereja di sebelah. Namun terlihat jelas, ia paham bagaimana menjalankan shalat lima waktu. Ia juga melakukan ruku dan sujud serta berdoa dalam bahasa Arab. "Allah mendengar orang-orang yang memuji-Nya", lalu sujud lagi, berdiri, ruku lagi, begitu hingga duduk tahiyat akhir dan melakukan salam.
Kai Luhr adalah seorang dokter praktek di Jerman. Ia beralih memeluk Islam bersama istrinya dua setengah tahun lalu. Sejak itu ia mengganti nama menjadi Kai Ali Rashid, sementara sang istri berganti menjadi Katrin Aisha Luhr.
Kedua pasangan itu sempat tampil dalam sebuah wawancara di televisi. Dalam wawancara Katrin Luhr mengatakan sebelum mendapat kehormatan berupa hidayah memeluk Islam, ia merasa jiwanya kosong. Ia mengaku pergi ke gereja dari waktu ke waktu namun gagal menemukan jawaban yang ia cari. Kini ia menyatakan tak pernah menemukan kegembiraan seperti ini sebelumnya, juga jawaban terhadap pertanyaan di benaknya. Ia juga menikmati setiap perubahan bermanfaat yang ia rasakan setelah memeluk Islam.
Sementara Kai Luhr mengatakan ia memiliki impresi besar dengan sifat alami logis dan rasional dari jawaban yang ia peroleh begitu ia mengenal Islam pertama kali.
Kini pria berusia 43 tahun itu secara rutin menghadiri shalat Jumat di masjid di Frechen, dekat Cologne, dimana ia berjamaah bersama dengan imigran Maroko, Palestina dan dua orang Jerman lain yang juga memeluk Islam--satu mantan petinju, seorang lain teknisi. "Anda akan bertemu dengan sedikit Muslim asli kelahiran Jerman di masjid manapun pada hari-hari sekarang," ujar Luhr,
Sebuah buku berisi studi tentang kehidupan islam di Jerman menukilkan sedikit kisah dokter Jerman tersebut. Studi itu memberi seberkas cahaya terhadap fenomena yang mungkin mengejutkan bagi orang-orang dengan stereotip negatif Islam di Jerman, di mana agama itu diasosiasikan sebagai terorisme, pernikahan paksa dan pembunuhan atas nama kehormatan.
Di Jerman, sekitar 4.000 orang beralih memeluk Islam hanya dalam satu tahun dari Juli 2004 hingga Juni 2005. Studi yang dibiayai Menteri Dalam Negeri Jerman dan dilakukan oleh Institut Muslim untuk Arsip Islam Jerman, mengungkap jumlah warga Jerman yang memeluk Islam meningkat empat kali lipat dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Sebagian besar mereka yang beralih ke Islam, melakukan atas kesadaran dan keinginan sendiri. Banyak dari mereka adalah lulusan perguruan tinggi dan warga kelas menengah, seperti Kai Luhr.
Dibaptis dan dibesarkan sebagai Kristiani, Kai mengambil jurusan kedokteran di universitan dan membuka praktek dokter umum. Ia kemudian mengambil spesialisasi dalam pengobatan naturopathik. Pendapataan Kai boleh dibilang sangat baik.
Luhr kemudian menikahi Katrin, seorang penari profesional dan mereka pun pindah ke apartemen bersama. Namun, di beberapa titik, pasangan itu menyadari ada sesuatu yang hilang. "Ketika ada orang-orang sakit kritis datang ke tempat praktek saya setelah awalnya seorang yang hebat tapi menjadi ringkih, itu membuat anda kadang merasa putus asa," tutur Luhr. Ia pun terdorong untuk lebih mendalami Kristen, Budisme dan Dalai Lama. Namun ia masih tak menemuka jawaban.
Proses beralihnya Luhr bisa dibilang hampir tipikal. Banyak orang yang beralih ke Islam awalnya penganut Kristen yang di titip tertentu mulai mengalami keraguan tentang agama mereka, demikian ujar seorang imam Berlin, Mohammed Herzog, seorang petinggi Gereja yang menjadi Muslim pada 1979.
Jumlah Muslim yang berbahasa Jerman di masjidnya juga meningkat. "Masih 10 tahun lalu, rata-rata jumlah yang beralih ke Islam setiap tahun sekitar 50 orang,--kini jumlah itu jadi dua kali lipat," ujarnya. "Hanya saja jarang sekali mereka yang memeluk Islam sebelumnya adalah atheis," ujarnya.
Seorang Kristen fundamentalis, Wohlrab-Sahr, memberi prespektif bahwa Islam membuat sesorang terlihat menonjol di antara kerumunan dalam level cukup mencolok. Terlebih Islam menjadi sorotan setelah banyak media mengulas debat-debat terhadap Muslim yang kerap terjadi. "Islam lebih terlihat sebagai alternatif yang murni," ujar Wohlrab.
Dalam buku disebutkan, mereka--kaum berpendidikan kelas menengah--yang beralih ke Islam karena keinginan sendiri cenderung mengapresiasi "aturan jernih dan jelas dalam berperilaku" yang disediakan dalam Al Qur'an. Seperti Luhr, yang saat ini selalu membawa sajadah di dalam mobil Alfa Romeo GT-nya. Apa alasan Kai Luhr? Salah satunya nilai-nilai di masyarakat Barat yang ia pandang merosot begitu parah. "Dalam Islam, nilai-nilai masih dijunjung untuk sebuah alasan," ujarnya.
Namun lucunya, sekaligus ironis, warga Jerman yang beralih cenderung menjalankan ritual ibadah lebih disiplin ketimbang yang sudah menjadi Muslim sejak Lahir. "Kadang yang terlahir Muslim lebih liberal."
Seorang kantor pengacara di Hamburg memberi contoh menarik tentang itu. Nils Bergner, berusia 36, tahun menghadap Allah lima kali sehari. Pria Jerman itu memiliki seorang kolega Turki, Ali Ozkan, yang juga Muslim. Keduanya mengunjungi masjid bersama-sama. Namun hanya di ruang kerja si pria Jerman, sajadah dibentang benar-benar 5 kali sehari. "Saya tidak bisa saja," aku Ozkan. "Shalat pertama pukul 6.00--masih terlalu pagi,"
Baru-baru ini, mereka diundang ke sebuah acara makan malam. Makanan penutup mulut yang disajikan adalah tiramisu. Bergner enggan karena ada alkohol dalam resep. "Saya bilang, oh kamu tidak mungkin serius," ujar Ozkan. "Makan saja, saya bilang. Itu hanya untuk rasa". Namun hingga akhir acara, Bergner meninggalkan meja dengan tiramisu tidak tersentuh.
http://www.fiqhislam.com/index.php?option=com_content&view=article&id=20591:kai-luhr-anggap-norma-barat-merosot-mualaf-jerman-disiplin-dengan-nilai-islami&catid=66:mualaf&Itemid=364
wildan99Islam- LETNAN DUA
-
Age : 25
Posts : 1430
Kepercayaan : Islam
Location : bogor
Join date : 20.03.13
Reputation : 58
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
Sentimen Anti-Islam Malah Menambah Jumlah Mualaf
Sentimen anti-Islam di sejumlah negara ternyata justru semakin menambah jumlah orang yang mempelajari Islam dan kemudian memeluknya. Fenomena itu antara lain terjadi di Perancis dan Amerika Serikat (AS).
Pemerintah Prancis membuat aturan melarang jilbab. Bahkan mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy menyebarkan Islamofobia dengan berusaha menggelar debat publik membandingkan Islam dengan nilai-nilai yang dianut negara sekuler. Bukannya menggerus jumlah Muslim di negara itu, "gerakan kebencian" terhadap Islam itu justru membuat warga Prancis berbondong-bondong masuk Islam hingga membuat populasi Muslim kini mencapai 6 juta jiwa! Jumlah itu merupakan angka muslim terbesar di negara Eropa, bahkan lebih besar dari jumlah umat Katolik Roma di Prancis.
Pejabat Kementerian Dalam Negeri Prancis yang menangani masalah isu-isu agama, Bernard Godard, takjub dengan pertumbuhan umat Islam yang terus meningkat itu.
"Fenomena itu sangat mengesankan, terutama sejak tahun 2000," kata Godard, dikutip Republika dari The New York Times, awal Februari lalu.
Seiring pesatnya pertumbuhan umat Islam, jumlah masjid juga terus meningkat di Prancis. Hampir 150 masjid sedang dalam pembangunan, menambah jumlah masjid menjadi lebih dari 2.000 buah. Artinya, pertumbuhan masjid mencapai dua kali lipat dalam satu dekade terakhir. Bandingkan dengan gereja yang hanya terbangun 20 unit baru, sementara 60 gereja yang lama telah ditutup, sebagiannya berubah menjadi masjid.
Sentimen anti-Islam di AS juga tak kalah menarik. Seorang pemuda anggota band beraliran neo-Nazi menembak seorang penganut Sikh lantaran dia mengira penganut Sikh yang memakai surban itu sebagai seorang muslim.
Anehnya, bersamaan dengan meningkatnya sentimen anti-Islam, pertumbuhan agama samawi itu justru semakin pesat. Menurut penelitian, jumlah penganut Islam meningkat 2,6 juta setiap tahun, menjadikan umat Islam mendekati angka pengikut Yahudi sebagai agama kedua terbesar di AS.
Jumlah pemeluk Islam di AS terbanyak berasal dari kalangan Afro-Amerika. Lekatnya Islam dengan penduduk Negeri Paman Sam berkulit hitam tidak lepas dari sepak terjang sejumlah tokoh berpengaruh seperti Politisi Malcolm X dan petinju Muhammad Ali menggemparkan dunia karena mengikrarkan syahadat di puncak masa kegemilangannya.
Namun, bukan sekedar karena tokoh jika orang-orang berkulit hitam itu memilih Islam. Yang lebih substansi bagi mereka adalah, karena Islam tidak membedakan warna kulit. Semua setara di hadapan Allah. Shalat dalam satu shaf, haji di satu tempat. Tanpa diskriminasi, yang ada hanyalah ukhuwah Islamiyah. Inilah persaudaraan yang tidak didapati pada agama lainnya.
http://www.bersamadakwah.com/2013/02/sentimen-anti-islam-malah-menambah.html
Sentimen anti-Islam di sejumlah negara ternyata justru semakin menambah jumlah orang yang mempelajari Islam dan kemudian memeluknya. Fenomena itu antara lain terjadi di Perancis dan Amerika Serikat (AS).
Pemerintah Prancis membuat aturan melarang jilbab. Bahkan mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy menyebarkan Islamofobia dengan berusaha menggelar debat publik membandingkan Islam dengan nilai-nilai yang dianut negara sekuler. Bukannya menggerus jumlah Muslim di negara itu, "gerakan kebencian" terhadap Islam itu justru membuat warga Prancis berbondong-bondong masuk Islam hingga membuat populasi Muslim kini mencapai 6 juta jiwa! Jumlah itu merupakan angka muslim terbesar di negara Eropa, bahkan lebih besar dari jumlah umat Katolik Roma di Prancis.
Pejabat Kementerian Dalam Negeri Prancis yang menangani masalah isu-isu agama, Bernard Godard, takjub dengan pertumbuhan umat Islam yang terus meningkat itu.
"Fenomena itu sangat mengesankan, terutama sejak tahun 2000," kata Godard, dikutip Republika dari The New York Times, awal Februari lalu.
Seiring pesatnya pertumbuhan umat Islam, jumlah masjid juga terus meningkat di Prancis. Hampir 150 masjid sedang dalam pembangunan, menambah jumlah masjid menjadi lebih dari 2.000 buah. Artinya, pertumbuhan masjid mencapai dua kali lipat dalam satu dekade terakhir. Bandingkan dengan gereja yang hanya terbangun 20 unit baru, sementara 60 gereja yang lama telah ditutup, sebagiannya berubah menjadi masjid.
Sentimen anti-Islam di AS juga tak kalah menarik. Seorang pemuda anggota band beraliran neo-Nazi menembak seorang penganut Sikh lantaran dia mengira penganut Sikh yang memakai surban itu sebagai seorang muslim.
Anehnya, bersamaan dengan meningkatnya sentimen anti-Islam, pertumbuhan agama samawi itu justru semakin pesat. Menurut penelitian, jumlah penganut Islam meningkat 2,6 juta setiap tahun, menjadikan umat Islam mendekati angka pengikut Yahudi sebagai agama kedua terbesar di AS.
Jumlah pemeluk Islam di AS terbanyak berasal dari kalangan Afro-Amerika. Lekatnya Islam dengan penduduk Negeri Paman Sam berkulit hitam tidak lepas dari sepak terjang sejumlah tokoh berpengaruh seperti Politisi Malcolm X dan petinju Muhammad Ali menggemparkan dunia karena mengikrarkan syahadat di puncak masa kegemilangannya.
Namun, bukan sekedar karena tokoh jika orang-orang berkulit hitam itu memilih Islam. Yang lebih substansi bagi mereka adalah, karena Islam tidak membedakan warna kulit. Semua setara di hadapan Allah. Shalat dalam satu shaf, haji di satu tempat. Tanpa diskriminasi, yang ada hanyalah ukhuwah Islamiyah. Inilah persaudaraan yang tidak didapati pada agama lainnya.
http://www.bersamadakwah.com/2013/02/sentimen-anti-islam-malah-menambah.html
wildan99Islam- LETNAN DUA
-
Age : 25
Posts : 1430
Kepercayaan : Islam
Location : bogor
Join date : 20.03.13
Reputation : 58
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
Newbie mau ikut komentar...
Terus terang pertumbuhan Islam di dunia Barat lebih banyak karna migrant dari negara2x Islam kok.
Mualaf... yah tentu aja ada tapi yg murtad juga ada kok.
Fenomenanya sih yg saya berharap, makin banyak Muslim yg punya kebebasan (ndak seperti di neg2x Shariah) berbicara, menolak Islam, mengkritik Islam dll.
Akan seru kalo yg ngritik Islam ini adalah murtadin yg arab native speaker.
Sekarang ini aja ada Arab Atheist Network yg gak berani terang terangan karena ditekan oleh pemerintah...
Nah bayangin kalo banyak dari mereka yg memperoleh kebebasan di dunia Barat..
Fenomena yg ada sekarang.....
Gay Muslim
Gay Muslim married
dll
so tunggu aja tgl maennya
Terus terang pertumbuhan Islam di dunia Barat lebih banyak karna migrant dari negara2x Islam kok.
Mualaf... yah tentu aja ada tapi yg murtad juga ada kok.
Fenomenanya sih yg saya berharap, makin banyak Muslim yg punya kebebasan (ndak seperti di neg2x Shariah) berbicara, menolak Islam, mengkritik Islam dll.
Akan seru kalo yg ngritik Islam ini adalah murtadin yg arab native speaker.
Sekarang ini aja ada Arab Atheist Network yg gak berani terang terangan karena ditekan oleh pemerintah...
Nah bayangin kalo banyak dari mereka yg memperoleh kebebasan di dunia Barat..
Fenomena yg ada sekarang.....
Gay Muslim
Gay Muslim married
dll
so tunggu aja tgl maennya
Shiloh- SERSAN DUA
-
Posts : 50
Kepercayaan : Protestan
Location : Rumahku
Join date : 12.06.13
Reputation : 0
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
sliahkan mbakShiloh wrote:Newbie mau ikut komentar...
oh ya, selamat datang di LI mbak selamat berdiskusi dengan member lainnya
wildan99Islam- LETNAN DUA
-
Age : 25
Posts : 1430
Kepercayaan : Islam
Location : bogor
Join date : 20.03.13
Reputation : 58
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
Aku Jamie dan aku baru saja memeluk Islam. Sebelum aku memeluk Islam, aku bukanlah orang yang konservatif dan bukan orang yang baik.
Sebelumnya aku pernah menjadi model selama lima tahun, dan selama itu pula aku mengonsumsi obat-obatan. Saat itu aku pikir aku dapat berhitung dan aku tidak akan ketagihan karena aku hanya menggunakannya untuk membantu menurunkan berat badan. Aku hanya menggunakannya sesekali untuk menjaga agar aku tak makan terlalu banyak.
Ah Ya! Aku pikir aku cukup kuat untuk tidak kecanduan terhadap obat yang pada dasarnya membuat setiap orang yang memakainya menjadi kecanduan.
Kemudian aku mulai berhitung, dan hanya menggunakannnya dua minggu sekali hingga akhirnya aku benar-benar kecanduan, dan aku meminumnya siang dan malam selama lima tahun. Dan hal itu telah membawaku benar-benar berada di tempat yang paling terendah. Suamiku saat itu juga melakukan hal yang sama bersamaku, dan ia mulai melakukan kekerasan terhadapku dan aku mulai merasa takut akan hidupku.
Aku memutuskan untuk berhenti. Aku putuskan ini bukanlah hal yang kuinginkan untuk hidupku dan aku berkata pada suamiku “Aku akan berhenti.” Ia menertawakanku sambil berkata “Yah, benar. Kamu tak akan berhenti!” dan aku menanggapi “Kamu tahu, aku akan berhenti.” Pada hari itu aku benar-benar berhenti sepenuhnya. Aku tak punya waktu untuk melakukan rehabilitas, tidak ada pihak luar yang menolong ataupun suasana yang membantu. Suamiku menertawakanku dan selalu berusaha untuk membuatku mengkonsumsi obat-obatan lagi.
Setelah itu kemudian aku melahirkan anak lelaki. Seluruh fokus dalam hidup sepertinya berubah. Aku memiliki anak lelaki tampan yang membutuhkan seorang ibu yang baik dan sangat mencintainya. Aku ingin mengubah semuanya dan fokus pada anakku.
Kembali ke masa lalu, aku dapat melakukan apapun yang aku inginkan. Aku terlibat di industri perfilman Hollywood yang diimpikan banyak orang. Banyak orang yang terkejut, ketika aku melepaskan semuanya hanya untuk menjadi seorang muslim. Lucunya ketika aku mengucapkan syahadat, keinginan untuk melakukan semua hal yang sebelumnya biasa kulakukan sepertinya diambil seluruhnya dariku. Aku tak ingin melakukannya lagi. Hal ini sangat menakjubkan, aku benar-benar merasa nyaman dan damai di dalam hati ketika menjadi muslim.
Aku dilahirkan dan dibesarkan sebagai seorang kristen, namun aku tak pernah menemukan jawaban dari apa yang aku cari selama 31 tahun. Aku tak pernah benar-benar merasakan kehadiran Tuhan. Aku coba sekeras mungkin semampuku. Aku benar-benar melakukannya dan aku tak pernah merasakan kehadiran-Nya. Hal yang mulai mengarahkanku pada Islam adalah aku menikahi seorang lelaki Iran yang terlahir sebagai kristen yang taat, dan ia secara mental dan emosional telah menganiayaku. Belum termasuk fakta bahwa ia meracuniku agar ia dapat mengawasiku, untuk membuatku terus berada di rumah dan tidak dapat keluar dan mengetahui keberadaanku setiap saat. Jadi ku tinggalkan dia, dan hal tersebut telah membuatku untuk memulai perjalanan dan melihat apa yang sebenarnya terjadi di dunia ini.
Mencari Islam dan Menemukan Kedamaian
Aku meneliti Islam untuk beberapa waktu sebelum memilih untuk pindah agama. Pada dasarnya, aku ingin mengetahui mengapa orang begitu membenci muslim karena ku melihat
apa yang kulihat di berita. Aku melihat pemberontakan dan kekerasan dan aku ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, dan apakah seperti itu Islam sebenarnya.
Jadi ku mulai meneliti Islam, dan semakin aku mencari dan meneliti, semakin dalam aku masuk kedalamnya, aku melihat kebenaran pada Islam. Aku rasa yang paling kusuka dari Islam adalah penghargaannya pada wanita. Sejumlah besar rasa hormat dan penghargaan dalam Islam diberikan kepada wanita dan hal-hal yang dilakukannya sebagai wanita. Kehidupan kita tidaklah mudah. Ada banyak hal yang harus dipikirkan dan dikhawatirkan; keluarga kita, suami kita, anak-anak dan kita harus melindungi anak-anak. Hal itu adalah hal yang tidak mudah untuk dijalani.
Kalian tahu, banyak diantara kita harus memasak, membersihkan rumah dan mencuci pakaian, membesarkan anak-anak dan menjaga rumah dan suami. Itu adalah pekerjaan yang sulit. Dan faktanya bahwa Islam menghargai wanita untuk hal-hal tersebut, dan ada hijab khusus di mesjid untuk kita agar para leleki tidak terganggu oleh kita, karena Islam memahami kekuatan yang kita miliki, menurutku kita dapat menyebutnya, seksualitas kita. Bagaimana penampilan kita sangat mempengaruhi kaum pria. Islam menghargai hal itu. Setelah aku menyadari hal tersebut, langsung mengingatku dan itulah ketika aku tahu bahwa aku ingin menjadi muslim.
Berpindah agama ke Islam membuatku merasa berbeda. Membuatku merasa benar-benar damai. Aku merasa tidak stabil sebelumnya. Banyak hal dalam hidupku turun naik karena belum dapat diputuskan. Tidak ada tujuan dalam hidupku. Tidak ada alasan untukku berada di dunia ini. Aku tak tahu mengapa aku berada di dunia, dan memeluk Islam membuatku merasakan kedamaian dan keamanan dan keseimbangan yang kuperlukan dalam hidup yang membuat semuanya menjadi masuk akal bagiku; semuanya tampak nyata. Dan membuat semuanya berharga, karena akhirnya aku memiliki tujuan dan aku mengerti apa itu.
Kita tidak selalu memiliki kesempatan untuk dapat bertemu dengan orang-orang yang benar-benar kita butuhkan untuk tujuan mempelajari Islam. Akhirnya kuputuskan untuk pergi ke mesjid agar dapat lebih dekat dengan sesama muslim dan memahami mereka. Dan semakin aku dekat dengan mesjid, semakin banyak wanita disekelilingku dan mengajakku, dan mereka benar-benar memperlihatkan kebaikan Islam sesungguhnya.
Aku tak pernah berpikir sebelumnya bahwa aku akan menjadi seorang muslim. Tidak pernah sama sekali! Persepsiku terhadap muslim sangat salah bahwa aku tidak pernah menyukai mereka karena aku mempercayai media dan berpikir bahwa mereka jahat dan tak pernah sekalipun dalam hidupku ku berpikir bahwa suatu hari aku akan menjadi salah satu dari mereka. Tetapi, sekarang setelah ku menjadi bagian dari muslim, aku sangat senang dan bangga. Aku ingin mengenakan hijab karena aku ingin orang-orang tahu bahwa aku seorang muslim, meski mereka membenciku, aku tak peduli. Aku ingin menunjukkan kepada mereka bahwa Allah berada dihati setiap orang, bukan hanya orang-orang Timur Tengah.
Aku bermain drum sebelum menjadi muslim dan karena aku menjadi menjadi muslim bukan berarti aku harus berhenti melakukan apa yang kusenangi. Aku biasa melakukan banyak aktivitas olah raga seperti; snowboarding, ski air dan ku masih bisa menjadi muslim yang baik dan mengenakan hijab.
http://zilzaal.blogspot.com/2013/06/jamie-masuk-islam-membuatku-punya.html
Sebelumnya aku pernah menjadi model selama lima tahun, dan selama itu pula aku mengonsumsi obat-obatan. Saat itu aku pikir aku dapat berhitung dan aku tidak akan ketagihan karena aku hanya menggunakannya untuk membantu menurunkan berat badan. Aku hanya menggunakannya sesekali untuk menjaga agar aku tak makan terlalu banyak.
Ah Ya! Aku pikir aku cukup kuat untuk tidak kecanduan terhadap obat yang pada dasarnya membuat setiap orang yang memakainya menjadi kecanduan.
Kemudian aku mulai berhitung, dan hanya menggunakannnya dua minggu sekali hingga akhirnya aku benar-benar kecanduan, dan aku meminumnya siang dan malam selama lima tahun. Dan hal itu telah membawaku benar-benar berada di tempat yang paling terendah. Suamiku saat itu juga melakukan hal yang sama bersamaku, dan ia mulai melakukan kekerasan terhadapku dan aku mulai merasa takut akan hidupku.
Aku memutuskan untuk berhenti. Aku putuskan ini bukanlah hal yang kuinginkan untuk hidupku dan aku berkata pada suamiku “Aku akan berhenti.” Ia menertawakanku sambil berkata “Yah, benar. Kamu tak akan berhenti!” dan aku menanggapi “Kamu tahu, aku akan berhenti.” Pada hari itu aku benar-benar berhenti sepenuhnya. Aku tak punya waktu untuk melakukan rehabilitas, tidak ada pihak luar yang menolong ataupun suasana yang membantu. Suamiku menertawakanku dan selalu berusaha untuk membuatku mengkonsumsi obat-obatan lagi.
Setelah itu kemudian aku melahirkan anak lelaki. Seluruh fokus dalam hidup sepertinya berubah. Aku memiliki anak lelaki tampan yang membutuhkan seorang ibu yang baik dan sangat mencintainya. Aku ingin mengubah semuanya dan fokus pada anakku.
Kembali ke masa lalu, aku dapat melakukan apapun yang aku inginkan. Aku terlibat di industri perfilman Hollywood yang diimpikan banyak orang. Banyak orang yang terkejut, ketika aku melepaskan semuanya hanya untuk menjadi seorang muslim. Lucunya ketika aku mengucapkan syahadat, keinginan untuk melakukan semua hal yang sebelumnya biasa kulakukan sepertinya diambil seluruhnya dariku. Aku tak ingin melakukannya lagi. Hal ini sangat menakjubkan, aku benar-benar merasa nyaman dan damai di dalam hati ketika menjadi muslim.
Aku dilahirkan dan dibesarkan sebagai seorang kristen, namun aku tak pernah menemukan jawaban dari apa yang aku cari selama 31 tahun. Aku tak pernah benar-benar merasakan kehadiran Tuhan. Aku coba sekeras mungkin semampuku. Aku benar-benar melakukannya dan aku tak pernah merasakan kehadiran-Nya. Hal yang mulai mengarahkanku pada Islam adalah aku menikahi seorang lelaki Iran yang terlahir sebagai kristen yang taat, dan ia secara mental dan emosional telah menganiayaku. Belum termasuk fakta bahwa ia meracuniku agar ia dapat mengawasiku, untuk membuatku terus berada di rumah dan tidak dapat keluar dan mengetahui keberadaanku setiap saat. Jadi ku tinggalkan dia, dan hal tersebut telah membuatku untuk memulai perjalanan dan melihat apa yang sebenarnya terjadi di dunia ini.
Mencari Islam dan Menemukan Kedamaian
Aku meneliti Islam untuk beberapa waktu sebelum memilih untuk pindah agama. Pada dasarnya, aku ingin mengetahui mengapa orang begitu membenci muslim karena ku melihat
apa yang kulihat di berita. Aku melihat pemberontakan dan kekerasan dan aku ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, dan apakah seperti itu Islam sebenarnya.
Jadi ku mulai meneliti Islam, dan semakin aku mencari dan meneliti, semakin dalam aku masuk kedalamnya, aku melihat kebenaran pada Islam. Aku rasa yang paling kusuka dari Islam adalah penghargaannya pada wanita. Sejumlah besar rasa hormat dan penghargaan dalam Islam diberikan kepada wanita dan hal-hal yang dilakukannya sebagai wanita. Kehidupan kita tidaklah mudah. Ada banyak hal yang harus dipikirkan dan dikhawatirkan; keluarga kita, suami kita, anak-anak dan kita harus melindungi anak-anak. Hal itu adalah hal yang tidak mudah untuk dijalani.
Kalian tahu, banyak diantara kita harus memasak, membersihkan rumah dan mencuci pakaian, membesarkan anak-anak dan menjaga rumah dan suami. Itu adalah pekerjaan yang sulit. Dan faktanya bahwa Islam menghargai wanita untuk hal-hal tersebut, dan ada hijab khusus di mesjid untuk kita agar para leleki tidak terganggu oleh kita, karena Islam memahami kekuatan yang kita miliki, menurutku kita dapat menyebutnya, seksualitas kita. Bagaimana penampilan kita sangat mempengaruhi kaum pria. Islam menghargai hal itu. Setelah aku menyadari hal tersebut, langsung mengingatku dan itulah ketika aku tahu bahwa aku ingin menjadi muslim.
Berpindah agama ke Islam membuatku merasa berbeda. Membuatku merasa benar-benar damai. Aku merasa tidak stabil sebelumnya. Banyak hal dalam hidupku turun naik karena belum dapat diputuskan. Tidak ada tujuan dalam hidupku. Tidak ada alasan untukku berada di dunia ini. Aku tak tahu mengapa aku berada di dunia, dan memeluk Islam membuatku merasakan kedamaian dan keamanan dan keseimbangan yang kuperlukan dalam hidup yang membuat semuanya menjadi masuk akal bagiku; semuanya tampak nyata. Dan membuat semuanya berharga, karena akhirnya aku memiliki tujuan dan aku mengerti apa itu.
Kita tidak selalu memiliki kesempatan untuk dapat bertemu dengan orang-orang yang benar-benar kita butuhkan untuk tujuan mempelajari Islam. Akhirnya kuputuskan untuk pergi ke mesjid agar dapat lebih dekat dengan sesama muslim dan memahami mereka. Dan semakin aku dekat dengan mesjid, semakin banyak wanita disekelilingku dan mengajakku, dan mereka benar-benar memperlihatkan kebaikan Islam sesungguhnya.
Aku tak pernah berpikir sebelumnya bahwa aku akan menjadi seorang muslim. Tidak pernah sama sekali! Persepsiku terhadap muslim sangat salah bahwa aku tidak pernah menyukai mereka karena aku mempercayai media dan berpikir bahwa mereka jahat dan tak pernah sekalipun dalam hidupku ku berpikir bahwa suatu hari aku akan menjadi salah satu dari mereka. Tetapi, sekarang setelah ku menjadi bagian dari muslim, aku sangat senang dan bangga. Aku ingin mengenakan hijab karena aku ingin orang-orang tahu bahwa aku seorang muslim, meski mereka membenciku, aku tak peduli. Aku ingin menunjukkan kepada mereka bahwa Allah berada dihati setiap orang, bukan hanya orang-orang Timur Tengah.
Aku bermain drum sebelum menjadi muslim dan karena aku menjadi menjadi muslim bukan berarti aku harus berhenti melakukan apa yang kusenangi. Aku biasa melakukan banyak aktivitas olah raga seperti; snowboarding, ski air dan ku masih bisa menjadi muslim yang baik dan mengenakan hijab.
http://zilzaal.blogspot.com/2013/06/jamie-masuk-islam-membuatku-punya.html
wildan99Islam- LETNAN DUA
-
Age : 25
Posts : 1430
Kepercayaan : Islam
Location : bogor
Join date : 20.03.13
Reputation : 58
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
...Karangan anda sangat masuk akal, sehingga tidak akan saya bantah. Terima kasih juga karena anda pada dasarnya mengamini karangan saya.wildan99Islam wrote:to Andi Cactusa
Para murtadin dapat dimasukkan kedalam
dua kelompok
1. many rules biasanya mereka2 ini yang selalu tidak ingin diatur, dan ingin hidup bebas. didalam Islam selalu tidak boleh menampakkan perhiasan dan tidak boleh memakai pakaian yang tidak menutup aurat. Intinya banyak aturan. Sehingga mereka memilih keluar dari islam dan memilih agama lain.
2. Lemah iman dan Bored Feelings. Mereka ini orang yang memiliki iman yang lemah dan sudah bosan dengan ajaran Islam yang memiliki Kesan "norak dan tidak modern" sehingga mereka lebih gampang keluar dari ajaran Islam
saya juga bisa bikin karangan kayak gini
...Ada baiknya bila saya uraikan atau analisis lebih jauh karangan anda.
Tanggapan terhadap statement 1.
a). Statement anda itu merupakan pengakuan bahwa mayoritas yang bertahan tetap sebagai muslim adalah manusia-manusia penurut, pembebek atau “kerbau kecucuk hidung.” Pada umumnya manusia-manusia seperti itu adalah orang-orang yang tidak berguna. Tidak heran bila manusia Indonesia, yang mayoritas muslim, dari dahulu sudah terkenal sebagai “yes man,” yang membuat negeri ini tetap miskin dan tidak maju.
b). Oleh karena mayoritas muslim adalah manusia penurut, tunduk dan pasrah, maka tidak heran bila amat jarang muncul inovasi dari otak muslim. Seperti dikatakan oleh Prof Pervez Hoodbhoy (http://www.laskarislam.com/t38p25-islam-sains-dan-teknologi), ahli fisika nuklir dari Pakistan, dalam 1000 tahun terakhir tidak ada sumbangan muslim bagi peradaban manusia modern.
c). Tidak heran bila ada bencana alam di negara muslim, yang oleh muslim dianggap sebagai ujian atau cobaan dari Allah SWT, justru yang datang membantu adalah para kafirun. Sedang muslim hanya sibuk sholat atau berzikir dan mengulang-ulang “Allah hu Akbar” seperti bunyi piringan hitam rusak.
Tanggapan terhadap statement 2.
Di semua agama ada bahkan banyak pemeluk seperti itu. Orang-orang kreatif dan inovatif memang tidak menyukai kemapanan dan routinitas. Karena pada dasarnya kreatifitas adalah “pemberontakan” yang kelihatannya sangat ditentang oleh Islam.
Anda benar, bahwa Islam itu memang “norak, tidak modern dan kampungan,” Dari cara sholatnya saja sudah terlihat: Seperti bambung atau gelandangan yang sedang menghadap raja yang pemurka!
Andi Cactusa- LETNAN DUA
-
Posts : 784
Kepercayaan : Protestan
Location : Jakarta
Join date : 08.10.12
Reputation : 30
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
Andi Cactusa wrote:
...Karangan anda sangat masuk akal, sehingga tidak akan saya bantah. Terima kasih juga karena anda pada dasarnya mengamini karangan saya.
...Ada baiknya bila saya uraikan atau analisis lebih jauh karangan anda.
siapa yang mengamini mana ada alasan muallaf yang seperti anda katakan
Andi Cactusa wrote:
Tanggapan terhadap statement 1.
a). Statement anda itu merupakan pengakuan bahwa mayoritas yang bertahan tetap sebagai muslim adalah manusia-manusia penurut, pembebek atau “kerbau kecucuk hidung.” Pada umumnya manusia-manusia seperti itu adalah orang-orang yang tidak berguna. Tidak heran bila manusia Indonesia, yang mayoritas muslim, dari dahulu sudah terkenal sebagai “yes man,” yang membuat negeri ini tetap miskin dan tidak maju.
Muslim di Indonesia ini mayoritas Muslim KTP mas. Islam justru mengharuskan pengikutnya untuk bekerja keras dan tidak boleh bermalas2an. Maka dari itu saya bilang bahwa Islam itu memiliki banyak aturan. Karena hanya orang malas saja yang tidak ingin banyak aturan
AndiCactusa wrote:
b). Oleh karena mayoritas muslim adalah manusia penurut, tunduk dan pasrah, maka tidak heran bila amat jarang muncul inovasi dari otak muslim. Seperti dikatakan oleh Prof Pervez Hoodbhoy (http://www.laskarislam.com/t38p25-islam-sains-dan-teknologi), ahli fisika nuklir dari Pakistan, dalam 1000 tahun terakhir tidak ada sumbangan muslim bagi peradaban manusia modern.
Professor itumu yang bodoh mas, dia itu ahli nuklir, bukan sejarah orang Islam pada masa lampau justru pintar2 dan menghasilkan banyak Ilmu yang berguna bagi masyarakat pada masa itu. mas juga lagi, seakan "buta" terhadap Sejarah Islam dimasa lampau
Andi Cactusa wrote:
c). Tidak heran bila ada bencana alam di negara muslim, yang oleh muslim dianggap sebagai ujian atau cobaan dari Allah SWT, justru yang datang membantu adalah para kafirun. Sedang muslim hanya sibuk sholat atau berzikir dan mengulang-ulang “Allah hu Akbar” seperti bunyi piringan hitam rusak.
terserah lah
Andi Cactusa wrote:
Tanggapan terhadap statement 2.
Anda benar, bahwa Islam itu memang “norak, tidak modern dan kampungan,” Dari cara sholatnya saja sudah terlihat: Seperti bambung atau gelandangan yang sedang menghadap raja yang pemurka!
lancang sekali anda memangnya Yahudi tidak mengajarkan untuk Shalat juga?
wildan99Islam- LETNAN DUA
-
Age : 25
Posts : 1430
Kepercayaan : Islam
Location : bogor
Join date : 20.03.13
Reputation : 58
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
Janet Jackson Masuk Islam?
Sebuah keputusan kontroversial sepertinya telah diambil oleh Janet Jackson. Sepertinya dilaporkan oleh Digital Spy, dia telah meninggalkan karir di dunia hiburan dan resmi masuk Islam.
Salah satu sumber mengungkapkan bahwa keputusan ini muncul setelah Janet menikah dengan Wissam Al Mana. Musisi sekaligus aktris tersebut memutuskan untuk mengikuti keyakinan sang suami.
"Dia sudah pergi. Dia sudah menikah dengan miliarder. Mereka punya rumah di tiga negara. Dia menghabiskan waktu di Timur Tengah. Dia sudah jadi Muslim," ungkap salah satu sumber pada Showbizz 411.
Pernikahan Janet dengan Wissam Al Mana sendiri memang dilakukan secara rahasia. Setelah beberapa lama, baru Februari lalu pasangan ini mengakui status hubungan mereka sebagai suami istri.
Dunia Islam memang bukan hal baru di kalangan keluarga Jackson. Sebelum meninggal, kakak Janet, Michael Jackson juga dikabarkan telah memeluk Islam.
http://www.merdeka.com/artis/janet-jackson-tinggalkan-karir-demi-masuk-islam.html
Sebuah keputusan kontroversial sepertinya telah diambil oleh Janet Jackson. Sepertinya dilaporkan oleh Digital Spy, dia telah meninggalkan karir di dunia hiburan dan resmi masuk Islam.
Salah satu sumber mengungkapkan bahwa keputusan ini muncul setelah Janet menikah dengan Wissam Al Mana. Musisi sekaligus aktris tersebut memutuskan untuk mengikuti keyakinan sang suami.
"Dia sudah pergi. Dia sudah menikah dengan miliarder. Mereka punya rumah di tiga negara. Dia menghabiskan waktu di Timur Tengah. Dia sudah jadi Muslim," ungkap salah satu sumber pada Showbizz 411.
Pernikahan Janet dengan Wissam Al Mana sendiri memang dilakukan secara rahasia. Setelah beberapa lama, baru Februari lalu pasangan ini mengakui status hubungan mereka sebagai suami istri.
Dunia Islam memang bukan hal baru di kalangan keluarga Jackson. Sebelum meninggal, kakak Janet, Michael Jackson juga dikabarkan telah memeluk Islam.
http://www.merdeka.com/artis/janet-jackson-tinggalkan-karir-demi-masuk-islam.html
wildan99Islam- LETNAN DUA
-
Age : 25
Posts : 1430
Kepercayaan : Islam
Location : bogor
Join date : 20.03.13
Reputation : 58
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
...Sekadar bahan pemikiran dan renungan bagi pembaca dan yang mengikuti thread ini.
Argumen ‘Islam adalah agama yang tumbuh paling cepat'
Dalam membela Islam, klaim dungu lain yang sering diajukan muslim adalah: 'Islam adalah agama paling cepat berkembang' di dunia. Jadi, Islam pasti lah agama yang paling benar di bumi. Pertama, argumen ini benar-benar keliru atau fallacy. Islam adalah agama yang paling cepat berkembang tidak berarti bahwa agama itu benar atau paling benar. Karena kebenaran tidak ada hubungannya dengan mayoritas, dan juga tidak dinilai berdasarkan jumlah.
Jika pemikiran seperti itu diterima, maka penyembahan berhala adalah agama yang paling benar 2000 tahun yang lalu, karena 99% penduduk dunia adalah politeistik pada masa itu. Pemeluk agama Hindu lebih banyak dari umat Islam selama masa yang lebih panjang dari 1.400 tahun sejarah Islam (sampai abad terakhir). Jadi Hindu adalah agama yang benar dan Islam adalah palsu sampai muslim lebih banyak dari pemeluk Hindu. Hari ini, Kristen diyakini oleh lebih banyak orang dibanding Islam, maka Kristen yang harus benar dan Islam adalah palsu. Atau dalam suatu masa, Kristen adalah agama dengan pertumbuhan tercepat di bumi, sehingga Kristen adalah agama yang benar saat itu.
Muslim adalah polyphiloprogenitive, yaitu berkembang biak lebih cepat daripada orang lain. Tapi itu adalah karakteristik dari semua orang miskin dan tidak berpendidikan di setiap negara.
Sebelum Copernicus dan Galileo, hampir semua orang setuju bahwa bumi itu datar dan alam semesta itu geosentris. Konsensus yang diamini oleh setiap anggota ras manusia ini tidak membuat keyakinan itu benar. Seperti dikatakan Bertrand Russell: Kenyataan bahwa suatu pendapat telah diterima secara luas bukan merupakan bukti apapun bahwa pendapat itu sudah pasti benar. Memang dalam pandangan konyol mayoritas umat manusia, suatu keyakinan yang meluas lebih cenderung bodoh daripada masuk akal ".
Suatu yang benar-benar merupakan kekeliruan muslim ketika mengkleim Islam benar karena paling populer. Sama dengan mengatakan "ribuan orang masuk Islam, maka pasti lah Islam benar". Hitler mengatakan, jika suatu kebohongan diulang cukup sering dan cukup lama, pada akhirnya bisa dianggap sebagai kebenaran.
Klaim Muslim lain yang mirip adalah:
Muhammad adalah orang yang paling berpengaruh dalam sejarah menurut "The 100" Michael Hart.
Quran adalah buku yang paling banyak dibaca.
Muhammad adalah nama yang paling umum.
Hampir semua orang dapat membuat batu bata. Jumlah yang jauh lebih sedikit dapat membuat pot. Jumlah pasien jauh lebih banyak dari dokter. Bahkan di antara para Dokter ahli bedah terampil dan berpengalaman hanya sebagian kecil. Sangat sedikit orang di bumi memahami Astrofisika. Sepanjang masa, pengetahuan dan keterampilan adalah komoditas langka yang hanya dimiliki oleh segelintir orang.
Ketidaktahuan atau ignorance selalu menjadi bagian dari mayoritas. Ketidaktahuan muslim tidak hanya menakjubkan, namun sangat merugikan mereka dan juga seluruh umat manusia. Hitler juga berpengaruh. Seri Harry Potter telah menjadi buku yang paling laris dalam sejarah terkini. Lalat adalah serangga yang berkembang biak tercepat dan ikan bertelur dalam jumlah paling banyak. Jika proliferasi atau perkembang-biakan adalah point untuk menetapkan kebenaran dan mayoritas adalah tanda keilahian, maka lalat adalah makhluk yang paling benar dan ikan adalah yang paling ilahi (divine).
---------------------------
Sumber: http://www.islam-watch.org/authors/163-abid-ali/1332-how-muslims-defend-islam-their-silly-arguments.html
Bagaimana Muslim Membela Islam: Argumen Konyol Mereka
Minggu, Juni 9, 2013 6:37, Oleh: Abid Ali
Argumen ‘Islam adalah agama yang tumbuh paling cepat'
Dalam membela Islam, klaim dungu lain yang sering diajukan muslim adalah: 'Islam adalah agama paling cepat berkembang' di dunia. Jadi, Islam pasti lah agama yang paling benar di bumi. Pertama, argumen ini benar-benar keliru atau fallacy. Islam adalah agama yang paling cepat berkembang tidak berarti bahwa agama itu benar atau paling benar. Karena kebenaran tidak ada hubungannya dengan mayoritas, dan juga tidak dinilai berdasarkan jumlah.
Jika pemikiran seperti itu diterima, maka penyembahan berhala adalah agama yang paling benar 2000 tahun yang lalu, karena 99% penduduk dunia adalah politeistik pada masa itu. Pemeluk agama Hindu lebih banyak dari umat Islam selama masa yang lebih panjang dari 1.400 tahun sejarah Islam (sampai abad terakhir). Jadi Hindu adalah agama yang benar dan Islam adalah palsu sampai muslim lebih banyak dari pemeluk Hindu. Hari ini, Kristen diyakini oleh lebih banyak orang dibanding Islam, maka Kristen yang harus benar dan Islam adalah palsu. Atau dalam suatu masa, Kristen adalah agama dengan pertumbuhan tercepat di bumi, sehingga Kristen adalah agama yang benar saat itu.
Muslim adalah polyphiloprogenitive, yaitu berkembang biak lebih cepat daripada orang lain. Tapi itu adalah karakteristik dari semua orang miskin dan tidak berpendidikan di setiap negara.
Sebelum Copernicus dan Galileo, hampir semua orang setuju bahwa bumi itu datar dan alam semesta itu geosentris. Konsensus yang diamini oleh setiap anggota ras manusia ini tidak membuat keyakinan itu benar. Seperti dikatakan Bertrand Russell: Kenyataan bahwa suatu pendapat telah diterima secara luas bukan merupakan bukti apapun bahwa pendapat itu sudah pasti benar. Memang dalam pandangan konyol mayoritas umat manusia, suatu keyakinan yang meluas lebih cenderung bodoh daripada masuk akal ".
Suatu yang benar-benar merupakan kekeliruan muslim ketika mengkleim Islam benar karena paling populer. Sama dengan mengatakan "ribuan orang masuk Islam, maka pasti lah Islam benar". Hitler mengatakan, jika suatu kebohongan diulang cukup sering dan cukup lama, pada akhirnya bisa dianggap sebagai kebenaran.
Klaim Muslim lain yang mirip adalah:
Muhammad adalah orang yang paling berpengaruh dalam sejarah menurut "The 100" Michael Hart.
Quran adalah buku yang paling banyak dibaca.
Muhammad adalah nama yang paling umum.
Hampir semua orang dapat membuat batu bata. Jumlah yang jauh lebih sedikit dapat membuat pot. Jumlah pasien jauh lebih banyak dari dokter. Bahkan di antara para Dokter ahli bedah terampil dan berpengalaman hanya sebagian kecil. Sangat sedikit orang di bumi memahami Astrofisika. Sepanjang masa, pengetahuan dan keterampilan adalah komoditas langka yang hanya dimiliki oleh segelintir orang.
Ketidaktahuan atau ignorance selalu menjadi bagian dari mayoritas. Ketidaktahuan muslim tidak hanya menakjubkan, namun sangat merugikan mereka dan juga seluruh umat manusia. Hitler juga berpengaruh. Seri Harry Potter telah menjadi buku yang paling laris dalam sejarah terkini. Lalat adalah serangga yang berkembang biak tercepat dan ikan bertelur dalam jumlah paling banyak. Jika proliferasi atau perkembang-biakan adalah point untuk menetapkan kebenaran dan mayoritas adalah tanda keilahian, maka lalat adalah makhluk yang paling benar dan ikan adalah yang paling ilahi (divine).
---------------------------
Sumber: http://www.islam-watch.org/authors/163-abid-ali/1332-how-muslims-defend-islam-their-silly-arguments.html
Andi Cactusa- LETNAN DUA
-
Posts : 784
Kepercayaan : Protestan
Location : Jakarta
Join date : 08.10.12
Reputation : 30
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
Makasih.... smoga berkenan.wildan99Islam wrote:Shiloh wrote:Newbie mau ikut komentar...
sliahkan mbak
oh ya, selamat datang di LI mbak :welcome:selamat berdiskusi dengan member lainnya
Shiloh- SERSAN DUA
-
Posts : 50
Kepercayaan : Protestan
Location : Rumahku
Join date : 12.06.13
Reputation : 0
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
Bagaimana dengan yg murtad...
Di Inggris..
Di Jerman
CEMB........ di Inggris, Jerman, Perancis, Swedia dll....
Inilah mereka (Muslim) yg diberi kebebasan... kagak seperti di negara2x Islam.
Buat saya populasi Muslim yg sebenarnya itu cmn "SEMU" karna banyak yg enggak berani meninggalkan Islam terang2x..
Buka mata, jangan cmn makan "Propaganda"....
Smoga.... Gerakan "SECULAR PAN ARABISM" bisa menjadi kenyataan...
SECULAR PAN ARABISM
The ideal of a SINGLE unified Arab Nation, in which Race/Religion plays no part in Government and people are free to speak, think, and act as they wish. Where opportunities and freedoms are not limited by race or religion, and free thought is encouraged.
Di Inggris..
Di Jerman
CEMB........ di Inggris, Jerman, Perancis, Swedia dll....
Inilah mereka (Muslim) yg diberi kebebasan... kagak seperti di negara2x Islam.
Buat saya populasi Muslim yg sebenarnya itu cmn "SEMU" karna banyak yg enggak berani meninggalkan Islam terang2x..
Buka mata, jangan cmn makan "Propaganda"....
Smoga.... Gerakan "SECULAR PAN ARABISM" bisa menjadi kenyataan...
SECULAR PAN ARABISM
The ideal of a SINGLE unified Arab Nation, in which Race/Religion plays no part in Government and people are free to speak, think, and act as they wish. Where opportunities and freedoms are not limited by race or religion, and free thought is encouraged.
Terakhir diubah oleh Shiloh tanggal Fri Jun 14, 2013 12:12 am, total 2 kali diubah (Reason for editing : image enggak keluar)
Shiloh- SERSAN DUA
-
Posts : 50
Kepercayaan : Protestan
Location : Rumahku
Join date : 12.06.13
Reputation : 0
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
Andi Cactusa wrote:...Sekadar bahan pemikiran dan renungan bagi pembaca dan yang mengikuti thread ini.Bagaimana Muslim Membela Islam: Argumen Konyol MerekaMinggu, Juni 9, 2013 6:37, Oleh: Abid Ali
Argumen ‘Islam adalah agama yang tumbuh paling cepat'
Dalam membela Islam, klaim dungu lain yang sering diajukan muslim adalah: 'Islam adalah agama paling cepat berkembang' di dunia. Jadi, Islam pasti lah agama yang paling benar di bumi. Pertama, argumen ini benar-benar keliru atau fallacy. Islam adalah agama yang paling cepat berkembang tidak berarti bahwa agama itu benar atau paling benar. Karena kebenaran tidak ada hubungannya dengan mayoritas, dan juga tidak dinilai berdasarkan jumlah.
Jika pemikiran seperti itu diterima, maka penyembahan berhala adalah agama yang paling benar 2000 tahun yang lalu, karena 99% penduduk dunia adalah politeistik pada masa itu. Pemeluk agama Hindu lebih banyak dari umat Islam selama masa yang lebih panjang dari 1.400 tahun sejarah Islam (sampai abad terakhir). Jadi Hindu adalah agama yang benar dan Islam adalah palsu sampai muslim lebih banyak dari pemeluk Hindu. Hari ini, Kristen diyakini oleh lebih banyak orang dibanding Islam, maka Kristen yang harus benar dan Islam adalah palsu. Atau dalam suatu masa, Kristen adalah agama dengan pertumbuhan tercepat di bumi, sehingga Kristen adalah agama yang benar saat itu.
Muslim adalah polyphiloprogenitive, yaitu berkembang biak lebih cepat daripada orang lain. Tapi itu adalah karakteristik dari semua orang miskin dan tidak berpendidikan di setiap negara.
Sebelum Copernicus dan Galileo, hampir semua orang setuju bahwa bumi itu datar dan alam semesta itu geosentris. Konsensus yang diamini oleh setiap anggota ras manusia ini tidak membuat keyakinan itu benar. Seperti dikatakan Bertrand Russell: Kenyataan bahwa suatu pendapat telah diterima secara luas bukan merupakan bukti apapun bahwa pendapat itu sudah pasti benar. Memang dalam pandangan konyol mayoritas umat manusia, suatu keyakinan yang meluas lebih cenderung bodoh daripada masuk akal ".
Suatu yang benar-benar merupakan kekeliruan muslim ketika mengkleim Islam benar karena paling populer. Sama dengan mengatakan "ribuan orang masuk Islam, maka pasti lah Islam benar". Hitler mengatakan, jika suatu kebohongan diulang cukup sering dan cukup lama, pada akhirnya bisa dianggap sebagai kebenaran.
Klaim Muslim lain yang mirip adalah:
Muhammad adalah orang yang paling berpengaruh dalam sejarah menurut "The 100" Michael Hart.
Quran adalah buku yang paling banyak dibaca.
Muhammad adalah nama yang paling umum.
Hampir semua orang dapat membuat batu bata. Jumlah yang jauh lebih sedikit dapat membuat pot. Jumlah pasien jauh lebih banyak dari dokter. Bahkan di antara para Dokter ahli bedah terampil dan berpengalaman hanya sebagian kecil. Sangat sedikit orang di bumi memahami Astrofisika. Sepanjang masa, pengetahuan dan keterampilan adalah komoditas langka yang hanya dimiliki oleh segelintir orang.
Ketidaktahuan atau ignorance selalu menjadi bagian dari mayoritas. Ketidaktahuan muslim tidak hanya menakjubkan, namun sangat merugikan mereka dan juga seluruh umat manusia. Hitler juga berpengaruh. Seri Harry Potter telah menjadi buku yang paling laris dalam sejarah terkini. Lalat adalah serangga yang berkembang biak tercepat dan ikan bertelur dalam jumlah paling banyak. Jika proliferasi atau perkembang-biakan adalah point untuk menetapkan kebenaran dan mayoritas adalah tanda keilahian, maka lalat adalah makhluk yang paling benar dan ikan adalah yang paling ilahi (divine).
---------------------------
Sumber: http://www.islam-watch.org/authors/163-abid-ali/1332-how-muslims-defend-islam-their-silly-arguments.html
sorry, ada beberapa kata yang tidak saya mengerti bisa anda perjelas maksud perkataan anda apa?
wildan99Islam- LETNAN DUA
-
Age : 25
Posts : 1430
Kepercayaan : Islam
Location : bogor
Join date : 20.03.13
Reputation : 58
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
Shiloh wrote:Bagaimana dengan yg murtad...
Di Inggris..
Di Jerman
CEMB........ di Inggris, Jerman, Perancis, Swedia dll....
Inilah mereka (Muslim) yg diberi kebebasan... kagak seperti di negara2x Islam.
Buat saya populasi Muslim yg sebenarnya itu cmn "SEMU" karna banyak yg enggak berani meninggalkan Islam terang2x..
Buka mata, jangan cmn makan "Propaganda"....
Saya juga tau banyak orang Islam yang murtad di negara barat sana, tapi pada saat pemurtadan, diiringi juga pemualafan para warga barat disana. Mengapa mereka (Muslim) murtad dari agama mereka? dari sekian video yang saya lihat alasan mereka
1. Karena Melihat Yesus didalam mimpinya
2. Sudah bosan dengan ajaran Islam yang memiliki kesan "norak, dan tidak modern"
3. Karena Karir
4. Karena Mereka Memiliki Iman Yang lemah, sehingga mereka dengan mudah keluar dari agama Islam
Dr. Kai Luhr seorang Muallaf dari Jerman mengatakan bahwa seorang yang lahir dikalangan Muslim, justru lebih liberal
Namun lucunya, sekaligus ironis, warga Jerman yang beralih (muallaf) cenderung menjalankan ritual ibadah lebih disiplin ketimbang yang sudah menjadi Muslim sejak Lahir. "Kadang yang terlahir Muslim lebih liberal."
Tapi disini yang Muallaf memiliki alasan yang berbeda dengan orang yang murtad, mba
1. Hatinya tersentuh saat mendengar lantunan Adzan dan Bacaan Al-Qur'an
2. Mereka berfikir Islam agama yang damai, tidak seperti yang diberitakan media disana
3. Melihat bahwa gerakan Ibadah Shalat sangat berbeda dengan Ibadah umat lain. Sehingga mereka tertarik untuk meneliti dan akhirnya masuk Islam
4. Islam lebih logis
5. Dan untuk para perempuannya merasa bahwa Islam memiliki Pakaian yang Indah dan tertutup. Sehingga laki2 disekitar mereka tidak mengganggu mereka
6. Sudah bosan dengan agama mereka
Jadi disini saya ingin mengatakan bahwa Islam itu agama yang damai, yang tidak seperti diberitakan media elketronik. jawaban ini terlihat dari jawaban muallaf yang masuk Islam.
Dari banyak wawancara yang dilakukan televisi Amerika, Eropa maupun Timur Tengah terhadap mereka yang masuk Islam atau video-video blog yang banyak menjelaskan motivasi para new converters ini masuk Islam, menggambarkan konfigurasi latar belakang yang beragam.
Pertama, karena kehidupan mereka yang sebelumnya sekuler, tidak terarah, tidak punya tujuan, hidup hanya money, music and fun. Pola hidup itu menciptakan kegersangan dan kegelisahan jiwa. Mereka merasakan kekacauan hidup, tidak seperti pada orang-orang Muslim yang mereka kenal. Dalam hingar bingar dunia modern dan fasilitas materi yang melimpah banyak dari mereka yang merasakan kehampaan dan ketidakbahagiaan. Ketika menemukan Islam dari membaca Al-Qur’an, dari buku atau kehidupan teman Muslimnya yang sehari-harinya taat beragama, dengan mudah saja mereka masuk Islam.
Kedua, merasakan ketenangan, kedamaian dan kebahagiaan yang tidak pernah dirasakannya dalam agama sebelumnya yaitu Kristen. Dalam Islam mereka merasakan hubungan dengan Tuhan itu langsung dan dekat. Beberapa orang Kristen taat bahkan mereka sebagai church priest mengaku seperti itu ketika diwawancarai televisi. Allison dari North Caroline dan Barbara Cartabuka, seorang diantara 6,5 juta orang Amerika yang masuk Islam pasca 9/11, seperti diberitakan oleh Veronica De La Cruz dalam CNN Headline News, Allison mengaku “Islam is much more about peace.” Sedangkan Barbara tidak pernah merasakan kedamaian selama menganut Katolik Roma seperti kini dirasakannya setelah menjadi Muslim.
Demikian juga yang dirasakan oleh Mr. Idris Taufik, mantan pastur Katolik di London, ketika diwawancara televisi Al-Jazira. Mantan pastur ini melihat dan merasakan ketenangan batin dalam Islam yang tidak pernah dirasakan sebelumnya ketika ia menjadi pastur di London. Ia masuk Islam setelah melancong ke Mesir. Ia kaget melihat orang-orang Islam tidak seperti yang diberitakan di televisi-televisi Barat. Ia mengaku, sebelumnya hanya mengetahui Islam dari media. Ia sering meneteskan air mata ketika menyaksikan kaum Muslim shalat dan kini ia merasakan kebahagiaan setelah menjadi Muslim di London.
Ketiga, menemukan kebenaran yang dicarinya. Beberapa konverter mengakui konsep-konsep ajaran Islam lebih rasional atau lebih masuk akal seperti tentang keesaan Tuhan, kemurnian kitab suci, kebangkitan (resurrection) dan penghapusan dosa (salvation) ketimbang dalam Kristen. Banyak dari masyarakat Amerika memandang Kristen sebagai agama yang konservatif dalam doktrin-doktrinnya. Eric seorang pemain Cricket di Texas, kota kelahiran George Bush, berkesimpulan seperti itu dan memilih Islam. Sebagai pemain cricket Muslim, ia sering shalat di pinggir lapang. Di Kristen, katanya, sembahyang harus selalu ke Gereja.
Seorang konverter lain memberikan kesaksiannya yang bangga menjadi Muslim. Ia menjelaskan telah berpuluh tahun menganut Katolik Roma dan Kristen Evangelik. Dia mengaku menemukan kelemahan-kelemahan doktrin Kristen setelah menyaksikan debat terbuka tentang “Is Jesus God?” (Apakah Yesus itu Tuhan?) antara Ahmad Deedat, seorang tokoh Islam dari Afrika Selatan dan seorang teolog Kristen. Argumen-argumen Dedaat dalam diskusi menurutnya jauh lebih jelas, kuat dan memuaskan ketimbang teolog Kristen itu. Menariknya, misi awalnya ia menonton debat agama itu justru untuk mengetahui Islam karena ia bertekad akan menyebarkan gospel ke masyarakat-masyarakat Muslim. Yang terjadi sebaliknya, ia malah menemukan keunggulan doktrin Islam dalam berbagai aspeknya dibandingkan Kristen. Angela Collin, seorang artis California yang terkenal karena filmnya Leguna Beach dan kini menjadi Director of Islamic School, ketika diwawancarai oleh televisi NBC News megapa ia masuk Islam, ia mengungkapkan: “I was seeking the truth and I’ve found it in Islam. Now I have this belief and I love this belief,” katanya bangga.
Keempat, banyak kaum perempuan Amerika Muslim berkesimpulan ternyata Islam sangat melindungi dan menghargai perempuan. Dengan kata lain, perempuan dalam Islam dimuliakan dan posisinya sangat dihormati. Walaupun mereka tidak setuju dengan poligami, mereka melihat posisi perempuan sangat dihormati dalam Islam daripada dalam peradaban Barat modern. Seorang convert perempuan Amerika bernama Tania, merasa hidupnya kacau dan tidak terarah jutsru dalam kebebasannya di Amerika. Ia bisa melakukan apa saja yang dia mau untuk kesenangan, tapi ia rasakan malah merugikan dan merendahkan perempuan. Setelah mempelajari Islam, awalnya merasa minder. Setelah tahu bagaimana Islam memperlakukan perempuan, ia malah berkata “women in Islam is so honored. This is a nice religion not for people like me!” katanya. Dia masuk Islam setelah mempelajarinya beberapa bulan dari teman Muslimnya.
mengapa dinegara2 Islam tidak dibolehkan murtad?
Karena Rasul tidak membolehkan mba, Rasul bersabda kepada sahabat2nya agar menjaga Islam dan jika ada yang murtad harus segara dibunuh, kenapa? Karena takutnya mereka akan menyebarkan faham2 yang akan merusak Islam. Pada saat masa pemerintahan Khalifah Abu Bakar R.A banyak sekali nabi palsu yang menyebarkan faham2 yang menyesatkan, dan mereka berhasil memurtadkan banyak orang. sehingga pada saat itu juga Abu bakar teringat akan sabda rasul dan segera membasmi mereka. Tetapi sebelum membasmi mereka, mereka di tanyakan terlebih dahulu, mereka ingin masuk Islam lagi, atau ingin tetap murtad? Jika mereka tetep murtad, maka dibunuh, jika masuk Islam lagi maka akan dibebaskan dan harus membayar diat (ganti rugi).
wildan99Islam- LETNAN DUA
-
Age : 25
Posts : 1430
Kepercayaan : Islam
Location : bogor
Join date : 20.03.13
Reputation : 58
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
Dr Ahmad Shiozaki Yuki : Kisah Mualaf Dari Jepang
Dalam dunia dakwah, Ahmad Shiozaki Yuki termasuk manusia langka. Pasalnya, mendakwahi orang Jepang itu sulit sekali bahkan saking sulitnya, intelektual Muslim terkemuka di Jepang Prof Hasan Ko Nakata, mengumpamakannya seperti mendakwahi batu. Makanya, betapa anehnya bila ada orang Jepang tiba-tiba datang ke masjid menyatakan diri ingin masuk Islam. Apalagi orang tersebut tidak pernah bertemu dan berkomunikasi dengan seorang Muslim pun.
read more : http://www.bangmu2.com/2012/11/dr-ahmad-shiozaki-yuki-kisah-mualaf.html#ixzz2WBX3pb3F
Dalam dunia dakwah, Ahmad Shiozaki Yuki termasuk manusia langka. Pasalnya, mendakwahi orang Jepang itu sulit sekali bahkan saking sulitnya, intelektual Muslim terkemuka di Jepang Prof Hasan Ko Nakata, mengumpamakannya seperti mendakwahi batu. Makanya, betapa anehnya bila ada orang Jepang tiba-tiba datang ke masjid menyatakan diri ingin masuk Islam. Apalagi orang tersebut tidak pernah bertemu dan berkomunikasi dengan seorang Muslim pun.
Tapi begitulah Shiozaki, ia tiba-tiba datang ke sebuah masjid terbesar di Tokyo dan minta dibimbing mengucapkan dua kalimat syahadat. Kok bisa? Masuk Islam Kepada Media Umat Shiozaki menyatakan bahwa di Jepang orang-¬orangnya gila kerja. Tetapi itu malah membuat mereka stres. Hidup mereka hampa, materi yang dikumpulkannya tidak membuatnya bahagia tetapi malah semakin membuat resah saja. Sehingga sedikitnya 30.000 orang Jepang setiap tahun mati bunuh diri karena masalah ini. Ia menyadari kehidupan sekulerlah biang keladinya. Oleh karena itu ia pun ingin hidup dalam ketaatan terhadap agama. Namun agama apa? Maka perjalanan spiritualnya pun di mulai sejak ia kuliah pada jurusan sastra di Universitas Kristen Internasional di Tokyo, Jepang (1996-2000).
Waktu itu, ia belajar tentang berbagai agama dari berbagai macam buku keagamaan seperti agama Kristen, Budha, Hindu, Islam dan lain-lain. Menurutnya, antara berbagai agama, Islam kelihatannya paling rasional. Lantaran Islam mengajar satu cara hidup untuk percaya Allah dan mengikut syariat yang diwahyukan oleh-Nya. Setahun setelas lulus, tepatnya pada Februari 2001, ia pun memutuskan untuk masuk Islam. "Antara berbagai agama, Islam kelihatannya paling rasional. Saya pergi ke masjid terbesar di Tokyo, mengucap syahadat," ujarnya. Saat itulah kali pertama Shiozaki datang ke tempat ibadah orang Islam dan kali pertama pula ia bertemu dan berbicara dengan orang Islam. Sejak saat itu kata "Ahmad" disematkan di depan namanya.
Shiozaki sungguh beruntung datang ke masjid tersebut karena di samping dapat memerdalam akidah dan belajar ibadah mandah, ia pun dapat belajar politik Islam langsung dari Ko Nakata, yang menjadi mualaf pada 1983. (Kisah masuk Islamnya Ko Nakata bisa disimak di MU edisi 49). "Prof Hassan Ko Nakata bekerja banyak untuk dakwah di Jepang dan menuntut membangun khilafah kembali bagi umat Islam” ungkap Shiozaki. Shiozaki dikatakan beruntung karena biasanya seoarang mualaf hanya bertemu ustadz yang hanya mengajarkan akidah dan ibadah mahdah saja. Bukan hanya mualaf, orang yang sejak lahir pun belum tentu dapat memahami politik Islam karena ia hanya belajar kepada orang yang tidak memahaminya. Makanya ketika Media Umat bertanya tentang kewajiban menegakkan kembali khilafah jawabannya langsung nyambung.
Sejak sepuluh tahun lalu, ujarnya, Nakata mengajarkan pada dirinya bahwa pembinaan khilafah adalah tuntutan yang sangat penting sampai masa kini. "Semua masalah umat Islam masa kini seperti masalah politik, ekonomi dan sebagainya sebenarnya disebabkan oleh ketiadaan khilafah. Khilafah diperlukan bagi Muslim untuk hidup mengikut syariat dengan sebenarnya;' ujarnya. Shiozaki juga termasuk manusia langka di Jepang. Karena jumlah umat Muslim di Jepang itu kurang dari 0,01 persen. Dari 130 juta penduduk Jepang hanya 70-100 ribu orang saja yang memeluk Islam. Dan mayoritasnya adalah pendatang termasuk dari Indonesia. Dengan kata lain orang Jepang asli sangat-sangat sedikit. Alhamdulillah, meski sudah masuk Islam Shiozaki tidak mengalami penentangan dari keluarga besarnya yang beragama Budha. Karena Jepang adalah masyarakat sekuler, yang tidak memedulikan apakah seseorang mau beragama atau pun tidak. Itu semua urusan pribadi dan tidak patut campur tangan pada kepercayaan orang lain.
Namun demikian, ia pun menyatakan bahwa mualaf lain kondisinya tidak seberuntung dia. Mereka mendapatkan penentangan yang kuat dari keluarganya yang masih memegang tradisi Budha atau pun Shinto. Sedangkan di tempat kerja, Shiozaki pun tidak menghadapi masalah besar karena dirinya seorang akademisi. Karena di kampus itu pemikiran apa pun bebas berkembang. Beda dengan kondisi mualaf lain yang bekerja di instansi pemerintah atau swasta, pastilah akan mendapatkan masalah yang besar bila mencoba mengutarakan tuntutan politik atau pun agama. "Sehingga banyak Muslimah diarahkan jangan memakai kerudung di tempat kerja karena takut memberi citra buruk kepada pelanggan,"ungkapnya.
Melanjutkan Kuliah Sejak belajar Islam secara rutin kepada Ko Nakata, ia pun melanjutkan kuliah magister jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Islam Internasional Malaysia, di Malaysia pada 2002-2005. Kemudian kembali ke Jepang dan mengambil program doktoral yang berkonsentrasi pada studi Islam dan Administrasinya di Asia Tenggara di School of Teologi, Universitas Kristen Doshisha, Kyoto, Jepang pada 2006-2011. Tentu saja di sana ia lebih sering lagi bertemu dengan Ko Nakata dan lebih banyak lagi belajar tentang Islam politik. Karena Ko Nakata adalah salah seorang guru besar di Fakultas Teologi tersebut. Setamat kuliah, ia pun menjadi asisten profesor di kampus yang sama hingga sekarang. Bersama Ko Nakata dan mualaf pengusung khilafah lainnya, Shiozaki selalu berusaha untuk menyadarkan orang pentingnya menegakkan kembali khilafah untuk menyelamatkan manusia dari rusaknya sistem sekuler.
Meski seolah seperti mendakwahi batu, mereka tetap tidak putus asa berdakwah kepada mahasiswa dan dosen. Meski pihak kampus tidak suka tetapi mereka tidak bisa berbuat banyak. Jadi kalau ada banyak orang yang semula beragama Budha atau Shinto masuk Kristen mereka senang tetapi mereka tidak suka kalau ada yang masuk Islam. Namun demikian, Ko Nakata, Shiozaki dan komunitasnya, kerap kali mengundang para intelektual baik Muslim maupun non Muslim untuk mendengarkan dan berdiskusi langsung dengan para pengusung khilafah. Lokasinya? Di kampus itu juga. Karena pihak kampus tidak bisa melarangnya ketika disampaikan argumen-argumen yang sifatnya akademis. Maka berulangkali juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia Muhammad Ismail Yusanto diundang ke Jepang untuk menjadi pembicaranya. Menurut Ismail, hampir-hampir sudah tidak ada kesan bahwa Shiozaki itu orang jepang. "Saya lebih menangkapnya bahwa dia itu seorang Muslim dengan karakter seorang Jepang yang disiplin, kerja keras, serius. Itu yang saya lihat” ungkapnya. Karena karakter dasar orang Jepang yang langsung kompatibel dengan Islam adalah kedisiplinan, kerja keras dan serius.
Dalam kesempatan lain pun Ismail membawa istrinya dan dipertemukan pula dengan istri Shiozaki yang juga mualaf, Sehingga semakin mempererat persaudaraan sesama Muslim. "Shiozaki dan istrinya ini sangat luar biasa, Insya Allah ini akan menjadi pasangan dai dan daiyah yang tangguh karena keduanya adalah doktor, mudah-mudahan pendidikan yang didapat keduanya di Universitas Islam Internasional di Malaysia itu akan membantu perkembangan dakwah Islam di Jepang” harap Ismail. Selain para intelektual yang menjadi sasaran dakwahnya, Shiozaki yang sarjana sastra, magister komunikasi, dan doktor teologi itu mencoba meramu dan menyatukan ketiga disiplin itu untuk mendakwahi remaja. Hasilnya? Muncullah sebuah gagasan membuat manga (cerita bergambar ala Jepang) yang ceritanya diarahkan untuk menggugah dan menyadarkan para remaja untuk memahami urgensi khilafah. Manga tahap rintisan sudah jadi. Versi pendek sekitar 5-10 halaman dan sedang menunggu proses cetak. Cerita ditulis dalam tiga bahasa. Bahasa Indonesia untuk Indonesia, bahasa Jepang untuk di Jepang, dan bahasa Inggris untuk di Barat. Di samping itu, ia pun berencana membuat tema yang sama untuk video game.
read more : http://www.bangmu2.com/2012/11/dr-ahmad-shiozaki-yuki-kisah-mualaf.html#ixzz2WBX3pb3F
Terakhir diubah oleh wildan99Islam tanggal Fri Jun 14, 2013 6:26 pm, total 1 kali diubah
wildan99Islam- LETNAN DUA
-
Age : 25
Posts : 1430
Kepercayaan : Islam
Location : bogor
Join date : 20.03.13
Reputation : 58
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
Angela Collins, Temukan Kebenaran Dalam Islam
Benci dan rindu. Begitulah sikap publik di Amerika Serikat (AS) terhadap Islam setelah terjadinya peristiwa 11 September 2001.
Kebencian dan ketakutan terhadap agama Islam melanda sebagian masyarakat di negeri Adidaya itu. Mereka menuding Islam sebagai agama teroris yang telah melahirkan orang-orang jahat dan berhati pembunuh.
Berbeda dengan sebagian masyarakat yang dilanda Islamofobia, Angela Collins, seorang aktris di AS, justru tertarik untuk mempelajari Islam setelah peristiwa runtuhnya gedung kembar World Trade Center (WTC) di New York itu.
Tak perlu lama bagi Angela untuk meyakini kebenaran ajaran Islam. Dua bulan setelah peristiwa 9/11, ia mengucap dua kalimat syahadat.
”Islam adalah satu-satunya agama yang menyuruh kita melakukan penyerahan total kepada Sang Pencipta kita, Pencipta semua orang dan segala sesuatu,”ujar bintang televisi yang membintangi ”Laguna Beach’‘ itu.
Angela pun haqqul yaqin, Al-Quran adalah firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala.”Ini (Al-Quran) hanya bisa datang dari pencipta saya.”
Angela dibesarkan dalam keluarga Katolik tradisional. Setiap pekan ia pergi ke gereja bersama keluarganya, membaca dan memahami kitab sucinya, dan berdoa kepada Yesus.
Secara fisik, Angela adalah seorang gadis California tulen yang diberkahi kesempurnaan fisik. Matanya biru, rambutnya pirang, dan bentuk tubuh yang menandakannya sebagai gadis pantai California.
Sebagai bintang televisi, Angela cukup populer. Tak sedikit anak gadis yang mencoba meniru atau ingin menjadi seperti dirinya. Angela adalah pribadi yang unik. Ia mulai mencari jati dirinya ketika berusia 14 tahun.
Saat itu, ia sudah mulai menolak konsep Trinitas. Sepanjang hidupnya, ia berusaha untuk mencari dan memahami segala sesuatu.
Namun ketika sampai pada konsep ketuhanan, Angela benar-benar bingung.”Terutama mengenai mengapa Tuhan datang sebagai manusia dan membiarkan dirinya mati demi dosa-dosa umatnya,” ungkapnya dalam laman turn to Islam.
Jika memikirkan hal itu, hatinya selalu gundah. Ada rasa ketidakyakinan. Angela pun memutuskan untuk membicarakan masalah-masalah seperti itu dengan pastornya.
Angela pun sering bertanya, ”Mengapa agamanya begitu kompleks.” Ketika beranjak dewasa, ia memutuskan untuk membuatnya lebih sederhana. Hanya ada satu, yaitu Sang Pencipta. Ya, hanya itu.
Menurutnya, tak ada penjelasan lain yang masuk akal dari itu. Dan, setiap orang tidak bisa mengendalikan peristiwa yang terjadi pada diri masing-masing, termasuk dia. ”Ada yang mengendalikan itu semua, Dialah Pencipta (Allah Subhanahu Wa Ta’ala),” ujarnya.
Hingga akhirnya, Angela mengenal Islam. ”Saya mencari kebenaran dan saya menemukannya di dalam Islam. Kini saya memiliki keyakinan itu dan saya menyukainya,” paparnya.
Ia memandang Islam sebagai agama yang datang untuk memperbaiki kesalahan manusia. Menurut Angela, Islam adalah agama sederhana. ”Allah adalah Allah. Dia menciptakan manusia dan manusia menyembah Allah. Itu saja,” ucapnya.
Tuhan, kata dia, mengutus Musa, Yesus (Isa), dan Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam untuk menyampaikan pesan-Nya dan membimbing manusia melalui firman-Nya.
”Dalam Islam, Yesus adalah satu-satunya nabi yang tidak mati, dan karena itulah ia menjadi utusan yang akan datang kembali pada Hari Penghakiman,”papar Angela.
Ia berpendapat, agama adalah pedoman hidup bagi setiap orang untuk berperilaku baik melalui spiritualitas. Esensi Allah Subhanahu Wa Ta’ala (satu-satunya Tuhan) telah membuka hatinya.
Islam memberinya arah dan kini Angela hidup dengan panduan Al-Quran yang dipinjamkan oleh Penciptanya untuk kebahagiaan di bumi dan di akhirat nanti.
Menurutnya, Islam tidak memberikan jalan ke surga hanya karena seseorang mengatakan dia adalah seorang Muslim.
Ia menilai, seseorang juga tidak mungkin langsung masuk surga hanya karena mempercayai Allah Subhanahu Wa Ta’ala bersifat monoteis.
”Anda pergi ke surga berdasarkan niat dan tindakan Anda untuk mengikuti pesan yang diajarkan kepada kita oleh para nabi. Dan, semua itu dapat dikonfirmasi dalam kitab yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala berikan (Al-Quran).”
Pilihan Angela untuk menjadi seorang Muslimah yang dinilai sebagai agama kontroversial, membuat keluarga dan teman-temannya heran.
”Saya melihat Muslim secara umum di mata masyarakat Amerika Serikat. Namun mereka harus tahu, itu bukanlah Muslim yang sebenarnya. Muslim tidak bertindak seperti apa yang mereka pikirkan,” Angela mengemukakan pendapatnya dalam wawancara dengan NBC.
Setelah menjadi bagian dari Islam, ia dapat mematuhi ajaran di dalam Al-Quran dan Hadis. Baginya, Islam adalah agama yang multibudaya dan merupakan sistem yang dapat diadopsi dalam lingkungan apa pun di setiap titik waktu.
Kini, Angela telah menjadi seorang Muslimah. Tidak terlihat lagi gerai rambut pirangnya. Rambutnya yang indah itu telah ditutup oleh hijab (jilbab) yang membuatnya jauh lebih memesona dari penampilan sebelumnya.
Awalnya, tidak mudah untuk memakai hijab. Menurut dia, orang-orang di sekitarnya banyak berpikir bahwa apa yang dipakainya bukanlah sebuah aksesori keagamaan, tetapi justru sebuah mode pakaian terbaru. Namun, dengan niat yang tulus, Angela menunaikan kewajibannya sebagai seorang Muslimah; berjilbab.
Ia pun memutuskan untuk meninggalkan dunia keartisan yang gemerlap dan glamor. Kini, Angela berkhidmat di dunia pendidikan, sebagai direktur di Islamic School. Angela mencoba untuk memberi kontribusi bagi pengembangan pendidikan Islam di Amerika Serikat.
http://www.kisahmuallaf.com/angela-collins-temukan-kebenaran-dalam-islam/
Benci dan rindu. Begitulah sikap publik di Amerika Serikat (AS) terhadap Islam setelah terjadinya peristiwa 11 September 2001.
Kebencian dan ketakutan terhadap agama Islam melanda sebagian masyarakat di negeri Adidaya itu. Mereka menuding Islam sebagai agama teroris yang telah melahirkan orang-orang jahat dan berhati pembunuh.
Berbeda dengan sebagian masyarakat yang dilanda Islamofobia, Angela Collins, seorang aktris di AS, justru tertarik untuk mempelajari Islam setelah peristiwa runtuhnya gedung kembar World Trade Center (WTC) di New York itu.
Tak perlu lama bagi Angela untuk meyakini kebenaran ajaran Islam. Dua bulan setelah peristiwa 9/11, ia mengucap dua kalimat syahadat.
”Islam adalah satu-satunya agama yang menyuruh kita melakukan penyerahan total kepada Sang Pencipta kita, Pencipta semua orang dan segala sesuatu,”ujar bintang televisi yang membintangi ”Laguna Beach’‘ itu.
Angela pun haqqul yaqin, Al-Quran adalah firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala.”Ini (Al-Quran) hanya bisa datang dari pencipta saya.”
Angela dibesarkan dalam keluarga Katolik tradisional. Setiap pekan ia pergi ke gereja bersama keluarganya, membaca dan memahami kitab sucinya, dan berdoa kepada Yesus.
Secara fisik, Angela adalah seorang gadis California tulen yang diberkahi kesempurnaan fisik. Matanya biru, rambutnya pirang, dan bentuk tubuh yang menandakannya sebagai gadis pantai California.
Sebagai bintang televisi, Angela cukup populer. Tak sedikit anak gadis yang mencoba meniru atau ingin menjadi seperti dirinya. Angela adalah pribadi yang unik. Ia mulai mencari jati dirinya ketika berusia 14 tahun.
Saat itu, ia sudah mulai menolak konsep Trinitas. Sepanjang hidupnya, ia berusaha untuk mencari dan memahami segala sesuatu.
Namun ketika sampai pada konsep ketuhanan, Angela benar-benar bingung.”Terutama mengenai mengapa Tuhan datang sebagai manusia dan membiarkan dirinya mati demi dosa-dosa umatnya,” ungkapnya dalam laman turn to Islam.
Jika memikirkan hal itu, hatinya selalu gundah. Ada rasa ketidakyakinan. Angela pun memutuskan untuk membicarakan masalah-masalah seperti itu dengan pastornya.
Angela pun sering bertanya, ”Mengapa agamanya begitu kompleks.” Ketika beranjak dewasa, ia memutuskan untuk membuatnya lebih sederhana. Hanya ada satu, yaitu Sang Pencipta. Ya, hanya itu.
Menurutnya, tak ada penjelasan lain yang masuk akal dari itu. Dan, setiap orang tidak bisa mengendalikan peristiwa yang terjadi pada diri masing-masing, termasuk dia. ”Ada yang mengendalikan itu semua, Dialah Pencipta (Allah Subhanahu Wa Ta’ala),” ujarnya.
Hingga akhirnya, Angela mengenal Islam. ”Saya mencari kebenaran dan saya menemukannya di dalam Islam. Kini saya memiliki keyakinan itu dan saya menyukainya,” paparnya.
Ia memandang Islam sebagai agama yang datang untuk memperbaiki kesalahan manusia. Menurut Angela, Islam adalah agama sederhana. ”Allah adalah Allah. Dia menciptakan manusia dan manusia menyembah Allah. Itu saja,” ucapnya.
Tuhan, kata dia, mengutus Musa, Yesus (Isa), dan Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam untuk menyampaikan pesan-Nya dan membimbing manusia melalui firman-Nya.
”Dalam Islam, Yesus adalah satu-satunya nabi yang tidak mati, dan karena itulah ia menjadi utusan yang akan datang kembali pada Hari Penghakiman,”papar Angela.
Ia berpendapat, agama adalah pedoman hidup bagi setiap orang untuk berperilaku baik melalui spiritualitas. Esensi Allah Subhanahu Wa Ta’ala (satu-satunya Tuhan) telah membuka hatinya.
Islam memberinya arah dan kini Angela hidup dengan panduan Al-Quran yang dipinjamkan oleh Penciptanya untuk kebahagiaan di bumi dan di akhirat nanti.
Menurutnya, Islam tidak memberikan jalan ke surga hanya karena seseorang mengatakan dia adalah seorang Muslim.
Ia menilai, seseorang juga tidak mungkin langsung masuk surga hanya karena mempercayai Allah Subhanahu Wa Ta’ala bersifat monoteis.
”Anda pergi ke surga berdasarkan niat dan tindakan Anda untuk mengikuti pesan yang diajarkan kepada kita oleh para nabi. Dan, semua itu dapat dikonfirmasi dalam kitab yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala berikan (Al-Quran).”
Pilihan Angela untuk menjadi seorang Muslimah yang dinilai sebagai agama kontroversial, membuat keluarga dan teman-temannya heran.
”Saya melihat Muslim secara umum di mata masyarakat Amerika Serikat. Namun mereka harus tahu, itu bukanlah Muslim yang sebenarnya. Muslim tidak bertindak seperti apa yang mereka pikirkan,” Angela mengemukakan pendapatnya dalam wawancara dengan NBC.
Setelah menjadi bagian dari Islam, ia dapat mematuhi ajaran di dalam Al-Quran dan Hadis. Baginya, Islam adalah agama yang multibudaya dan merupakan sistem yang dapat diadopsi dalam lingkungan apa pun di setiap titik waktu.
Kini, Angela telah menjadi seorang Muslimah. Tidak terlihat lagi gerai rambut pirangnya. Rambutnya yang indah itu telah ditutup oleh hijab (jilbab) yang membuatnya jauh lebih memesona dari penampilan sebelumnya.
Awalnya, tidak mudah untuk memakai hijab. Menurut dia, orang-orang di sekitarnya banyak berpikir bahwa apa yang dipakainya bukanlah sebuah aksesori keagamaan, tetapi justru sebuah mode pakaian terbaru. Namun, dengan niat yang tulus, Angela menunaikan kewajibannya sebagai seorang Muslimah; berjilbab.
Ia pun memutuskan untuk meninggalkan dunia keartisan yang gemerlap dan glamor. Kini, Angela berkhidmat di dunia pendidikan, sebagai direktur di Islamic School. Angela mencoba untuk memberi kontribusi bagi pengembangan pendidikan Islam di Amerika Serikat.
http://www.kisahmuallaf.com/angela-collins-temukan-kebenaran-dalam-islam/
wildan99Islam- LETNAN DUA
-
Age : 25
Posts : 1430
Kepercayaan : Islam
Location : bogor
Join date : 20.03.13
Reputation : 58
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
Cat Steven, Musisi Pop Inggris Yang Masuk Islam.
CAT Stevens (lahir dengan nama Stephen
Demetre Georgiou, London, 21 Juli 1948,
dan sekarang bernama Yusuf Islam)
terutama dikenal sebagai seorang penulis
lagu dari Britania Raya.
Pada awal karir musiknya, Georgiou
mengambil nama Cat Stevens. Sebagai Cat
Stevens, ia berhasil menjual 40 juta album,
kebanyakan pada tahun 1960-an dan 1970-
an. Lagu-lagunya yang paling populer
termasuk “Morning Has Broken”, “Peace
Train”, “Moonshadow”, “Wild World”,
“Father and Son”, “Matthew and Son”, dan
“Oh Very Young”.
Stevens menjadi seorang mualaf dan
memeluk agama Islam pada tahun 1978
setelah mengalami near-death experience.
Ia lalu mengambil nama Yusuf Islam dan
menjadi seorang pendakwah vokal
agamanya yang baru.
Satu dasawarsa kemudian ada kontroversi
ketika ia melontarkan pernyataan
mendukung fatwa yang dikeluarkan
menentang penulis Salman Rushdie, dan
pada tahun 2004 namanya kembali
dibicarakan lagi setelah ia ditolak masuk
Amerika Serikat karena nama ditemukan
pada sebuah daftar tidak boleh terbang
(no-fly list). Ternyata terjadi kekeliruan dan
yang dicari adalah orang lain bernama
Youssouf Islam.
Yusuf Islam sekarang tinggal di London
bersama istri dan lima anaknya di mana ia
seorang anggota jamaah yang aktif. Ia
mendirikan yayasan kemanusiaan Small
Kindness yang mulanya menolong korban
kelaparan di Afrika dan sekarang membantu
ribuan anak yatim dan keluarga di Balkan,
Indonesia, dan Irak. Islam juga mendirikan
yayasan kemanusiaan Muslim Aid tetapi
meninggalkannya sebagai Ketua pendiri
pada 1999.
Berikut adalah petikan wawancaranya
dengan Larry King, seorang presenter yang
populer di Amerika Serikat.
Bagaimana Anda mendapatkan nama
Cat?
Cat? Itu sebuah pertanyaan lama. Itu
adalah hari-hari ketika saya sedang mencari
identitas, mungkin mencari sesuatu yang
sedikit lebih mudah untuk diingat orang.
Nama saya pada waktu itu adalah Steve
Dimitri Georgiou. Dan itu terlalu panjang.
Sedangkan Cat, maksud saya, banyak orang
suka kucing. Jadi harap, orang akan
mencintai saya juga.
Dimana Anda tumbuh-besar?
Saya dibesarkan di London. Sebenarnya,
tidak terlalu jauh dari tempat kami berada
sekarang.
Bagaimana Anda bisa masuk Islam?
Bukankah Anda ini dulunya seorang
katolik yang taat?
Tidak Ada yang lebih membingungkan
daripada soal ini.
Anda masuk Islam itu tidak terjadi
dalam semalam…
Anda tahu, itu adalah pertanyaan besar.
Maksudku ketika sebuah ikon dari dunia
musik, selalu menganggap dirinya besar,
dan ketika mengenal Islam, semuanya
harus membungkuk kepada Allah.
Saya masuk Islam itu adalah sebuah
langkah besar dan sangat penting. Tapi itu
tidak tiba-tiba, Anda tahu, karena jika Anda
telah mendengarkan lagu-lagu saya dan jika
Anda benar-benar mengikuti jalan hidup
saya, saya ini orang yang selalu mencari.
Saya selalu mencari makna hidup.
Tapi kenapa Islam?
Ilmu pengetahuan mengatakan kepada kita
tentang sesuatu dan dengan banyak cara.
Misalnya banyak orang yang sekarang
menggantikan agama dengan ilmu
pengetahuan, karena sekarang kita tahu
bagaimana alam semesta dimulai, semacam
itu. Tapi tidak pernah ada yang benar-benar
yakin terhadap hal itu. Dalam karya seni,
saya masih belum puas. Saya masih belum
menemukan apa yang saya cari. Saya tidak
punya kedamaian di situ. Kemudian saya
diberi salinan Quran oleh kakak saya,
David.
Kakak Anda seorang Muslim?
Tidak, dia bukan Muslim, tapi dia seperti
menemukan Islam di Yerusalem, ketika ia
pergi ke sana pada tahun 1976.
Ketika, ia datang kembali, dia menyodorkan
Quran kepada saya sambil berkata, “Itu
kitab suci umat Islam.” Ia membelinya dan
memberikannya kepada saya sebagai
hadiah. Dan itu benar-benar awal
penemuan saya tentang Islam.
Jadi, saya menemukan Islam benar-benar
secara pribadi dan dengan hanya membaca
Quran saja, dengan tidak ada yang
memberitahu saya bagaimana
menafsirkannya. Saya sangat terkejut
karena tidak tahu agama ini sama sekali
sebelumnya.
Sumber : http://www.votreesprit.wordpress.com/2013/04/25/yusuf-islam-saya-dulunya-pop-star-masuk-islam-semua-harus-sujud-pada-allah/
CAT Stevens (lahir dengan nama Stephen
Demetre Georgiou, London, 21 Juli 1948,
dan sekarang bernama Yusuf Islam)
terutama dikenal sebagai seorang penulis
lagu dari Britania Raya.
Pada awal karir musiknya, Georgiou
mengambil nama Cat Stevens. Sebagai Cat
Stevens, ia berhasil menjual 40 juta album,
kebanyakan pada tahun 1960-an dan 1970-
an. Lagu-lagunya yang paling populer
termasuk “Morning Has Broken”, “Peace
Train”, “Moonshadow”, “Wild World”,
“Father and Son”, “Matthew and Son”, dan
“Oh Very Young”.
Stevens menjadi seorang mualaf dan
memeluk agama Islam pada tahun 1978
setelah mengalami near-death experience.
Ia lalu mengambil nama Yusuf Islam dan
menjadi seorang pendakwah vokal
agamanya yang baru.
Satu dasawarsa kemudian ada kontroversi
ketika ia melontarkan pernyataan
mendukung fatwa yang dikeluarkan
menentang penulis Salman Rushdie, dan
pada tahun 2004 namanya kembali
dibicarakan lagi setelah ia ditolak masuk
Amerika Serikat karena nama ditemukan
pada sebuah daftar tidak boleh terbang
(no-fly list). Ternyata terjadi kekeliruan dan
yang dicari adalah orang lain bernama
Youssouf Islam.
Yusuf Islam sekarang tinggal di London
bersama istri dan lima anaknya di mana ia
seorang anggota jamaah yang aktif. Ia
mendirikan yayasan kemanusiaan Small
Kindness yang mulanya menolong korban
kelaparan di Afrika dan sekarang membantu
ribuan anak yatim dan keluarga di Balkan,
Indonesia, dan Irak. Islam juga mendirikan
yayasan kemanusiaan Muslim Aid tetapi
meninggalkannya sebagai Ketua pendiri
pada 1999.
Berikut adalah petikan wawancaranya
dengan Larry King, seorang presenter yang
populer di Amerika Serikat.
Bagaimana Anda mendapatkan nama
Cat?
Cat? Itu sebuah pertanyaan lama. Itu
adalah hari-hari ketika saya sedang mencari
identitas, mungkin mencari sesuatu yang
sedikit lebih mudah untuk diingat orang.
Nama saya pada waktu itu adalah Steve
Dimitri Georgiou. Dan itu terlalu panjang.
Sedangkan Cat, maksud saya, banyak orang
suka kucing. Jadi harap, orang akan
mencintai saya juga.
Dimana Anda tumbuh-besar?
Saya dibesarkan di London. Sebenarnya,
tidak terlalu jauh dari tempat kami berada
sekarang.
Bagaimana Anda bisa masuk Islam?
Bukankah Anda ini dulunya seorang
katolik yang taat?
Tidak Ada yang lebih membingungkan
daripada soal ini.
Anda masuk Islam itu tidak terjadi
dalam semalam…
Anda tahu, itu adalah pertanyaan besar.
Maksudku ketika sebuah ikon dari dunia
musik, selalu menganggap dirinya besar,
dan ketika mengenal Islam, semuanya
harus membungkuk kepada Allah.
Saya masuk Islam itu adalah sebuah
langkah besar dan sangat penting. Tapi itu
tidak tiba-tiba, Anda tahu, karena jika Anda
telah mendengarkan lagu-lagu saya dan jika
Anda benar-benar mengikuti jalan hidup
saya, saya ini orang yang selalu mencari.
Saya selalu mencari makna hidup.
Tapi kenapa Islam?
Ilmu pengetahuan mengatakan kepada kita
tentang sesuatu dan dengan banyak cara.
Misalnya banyak orang yang sekarang
menggantikan agama dengan ilmu
pengetahuan, karena sekarang kita tahu
bagaimana alam semesta dimulai, semacam
itu. Tapi tidak pernah ada yang benar-benar
yakin terhadap hal itu. Dalam karya seni,
saya masih belum puas. Saya masih belum
menemukan apa yang saya cari. Saya tidak
punya kedamaian di situ. Kemudian saya
diberi salinan Quran oleh kakak saya,
David.
Kakak Anda seorang Muslim?
Tidak, dia bukan Muslim, tapi dia seperti
menemukan Islam di Yerusalem, ketika ia
pergi ke sana pada tahun 1976.
Ketika, ia datang kembali, dia menyodorkan
Quran kepada saya sambil berkata, “Itu
kitab suci umat Islam.” Ia membelinya dan
memberikannya kepada saya sebagai
hadiah. Dan itu benar-benar awal
penemuan saya tentang Islam.
Jadi, saya menemukan Islam benar-benar
secara pribadi dan dengan hanya membaca
Quran saja, dengan tidak ada yang
memberitahu saya bagaimana
menafsirkannya. Saya sangat terkejut
karena tidak tahu agama ini sama sekali
sebelumnya.
Sumber : http://www.votreesprit.wordpress.com/2013/04/25/yusuf-islam-saya-dulunya-pop-star-masuk-islam-semua-harus-sujud-pada-allah/
wildan99Islam- LETNAN DUA
-
Age : 25
Posts : 1430
Kepercayaan : Islam
Location : bogor
Join date : 20.03.13
Reputation : 58
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
Seorang Humoris Ateis Australia Yang Masuk Islam
RUBEN Abu Bakr, pria asal Australia yang
sangat humoris. Semula, ia adalah seorang
atheis. Akan tetapi, belakangan ia berhasrat
mencari keberadaan Tuhan. Dia kemudian
mempelajari seluruh agama, mulai dari
Kristen, Katolik, Budha, Hindu hingga
yahudi.
Kisah Ruben bermula ketika ia duduk di
bangku kuliah. Kala itu, ia harus
menghadapi beragam peristiwa berat.
Sahabatnya tewas karena narkoba. Tidak
lama kemudian, orang tuanya bercerai. Ia
pun dilanda kemiskinan.
“Bahkan, anjing peliharaanku pun mati ,”
tutur Ruben
Frustrasi atas musibah kematian kerabat
yang terus dihadapinya, ia pun bertanya-
tanya tentang tujuan hidup. Tentu, hidup
tak sekadar untuk mati. Berangkat dari
pemikiran itu, ia pun mencari keberadaan
Tuhan dengan meneliti setiap agama yang
ada.
Nasrani menjadi agama pertama yang
mendapat perhatian Ruben untuk diselidiki.
Hal ini mengingat hampir semua temannya
menganut agama berkitab suci Injil
tersebut. Ruben pun menuju gereja dan
mendapati orang-orang yang bernyanyi
memuji Tuhan dan mengatakan Tuhan
Maha Pengasih. Pengalaman pertamanya ke
gereja tak serta-merta membuat Ruben
puas. Ia terus mempelajari Kristen,
termasuk tentang Katolik, Anglikan,
Baptisme, imam, pendeta, dan lain
sebagainya. Ia pun memiliki banyak
pertanyaan mengenai Kristen dan merasa
tak cocok dengan agama ini.
Pencarian pun berlanjut. Ia beralih
menyelidiki agama Hindu. Kebetulan,
Ruben yang bekerja paruh waktu di pom
bensin berteman dengan seorang
beragama Hindu. Ia tercengang ketika
tahu Tuhan Hindu berkepala gajah.
“Mengapa pria memiliki kepala gajah?
Dapatkah kita memilih kepala singa? Atau
sesuatu yang lebih perkasa?” tanya Ruben
kepada temannya.
Ruben menganggapnya tidak logis. Ia juga
sempat mempelajari agama Mormon.
Awalnya, dia menilai, ajaran agama ini
sangat baik karena tidak memperbolehkan
penganutnya meminum alkohol dan kafein. Namun, Ruben tidak menemukan
kebaikan iman di agama ini. Ia kemudian
menyelidiki agama Yahudi. Namun lagi-lagi,
Ruben tidak menemukan apa yang ia cari.
Merasa upayanya sia-sia, Ruben pun
menemui seorang temannya untuk
berkonsultasi. Si teman yang beragama
Kristen pun bertanya, “Bagaimana dengan
Islam?”
Ruben pun sontak menolak. ”Apa? Islam?
Untuk apa aku menyelidiki agama
terorisme? Gila!” seru Ruben.
Bagai menelan air ludah. Terbukti, lidah
Ruben tak sesuai dengan tubuhnya. Ia
kemudian melangkah memasuki masjid
ketika suatu kali melewatinya.
“Aku tidak tahu apa yang menggerakkanku,
yang jelas aku mengenakan sepatu dan
langsung masuk begitu saja. Aku pikir, aku
akan mati di masjid karena aku satu-
satunya orang kulit putih.” Kata Ruben
Ruben pun bertemu dengan seorang pria
berperawakan besar asal Timur Tengah,
berjanggut dan mengenakan gamis. Ruben
menggambarkannya mirip para tersangka
teroris. Yang mengagetkan, sosok tersebut
menyapa sangat ramah, bahkan
menyuguhkan sajian layaknya menerima
tamu.
”Namanya Abu Hamzah. Aku tak pernah
membayangkan akan mendapat perlakuan
seperti ini,” kenang Ruben.
Ruben pun serta-merta menanyakan
banyak hal tentang Islam. Misalnya,
mengapa Abu Hamzah berjanggut dan
mengapa Muslimah berhijab. Ia
menanyakan pula mengenai praktik
poligami dan lain sebagainya. Saat itu,
Ruben dengan sombong menyangka
pertanyaan itu sangat berat dan akan
menyulitkan Abu Hamzah. Namun, lagi-lagi
Ruben tercengang. Abu Hamzah mengambil
Al-Quran dan menjelaskannya sesuai
firman Allah SWT .
“Mereka selalu membuka Al-Quran untuk
menjawab dan sama sekali tidak beropini
sendiri. Mereka mengatakan tak boleh
beropini tentang firman Tuhan,” tutur
Ruben terpesona.
Ia pun membawa pulang sebuah kitab Al-
Qur’an dari masjid tersebut. Ruben
membaca terjemahannya dan sangat
terkagum-kagum. Ia terpesona bagaimana
Al-Qur’an menjelaskan proses penciptaan
manusia. Butuh enam bulan bagi Ruben
untuk menelaah Al-Qur’an, hingga ia
menyimpulkan, ”Inilah yang aku cari dan
perlukan.”
Dari tahap awal tersebut, Ruben pun
berpikir untuk menantang Allah SWT.
sebelum benar-benar bersyahadat dan
memeluk Islam. Ia menyalakan lilin, duduk
di dekat jendela, seraya berkata,
“Allah, ini adalah saat bagi saya untuk
terjun ke Islam. Yang saya butuhkan hanya
sebuah tanda. Hanya tanda kecil, mungkin
sedikit petir, atau mungkin rumah yang
runtuh.”
Lama ia menunggu, tidak ada tanda apa
pun. Lilin yang ia harapkan padam
sebagaimana yang sering ia lihat di film,
tidak terjadi. “Ayolah Allah, satu saja,”
Ruben memaksa.
Namun, tetap tidak ada apa pun yang
terjadi. Ruben merasa kecewa kepada Allah.
Dengan perasaan kecewa, Ruben kembali
membuka Al-Qur’an, kemudian membaca
ayat,
“Dan Dia menundukkan malam dan siang,
matahari, dan bulan untukmu. Dan,
bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu)
dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar ada tanda-
tanda (kekuasaan Allah SWT.) bagi kaum
yang memahami-(nya).”
Membaca ayat tersebut, bulu roma Ruben
berdiri. Ia segera lari ke tempat tidur dan
sembunyi di balik selimut. Berkeringat
dingin, ia tidak mampu melakukan apa pun
saking takutnya.
“Betapa arogan aku menuntutNya, padahal
matahari dan semua yang diciptakan-Nya
merupakan tanda…”
Kapok menantang Allah SWT. Ruben pun
kembali ke masjid dan bermaksud
mengucapkan syahadat. Jamaah di masjid
pun menyaksikan perubahan hidup Ruben
menuju kebaikan.
Namun, Ruben mengaku kesulitan saat
harus mengucapkan syahadat dengan
bahasa Arab.
“Bisakah aku mengucapkannya dengan
bahasa Inggris?” tawarnya kepada Abu
Hamzah.
Tentu saja, permintaan Ruben tidak
diizinkan. Meski harus berkali-kali keseleo
lidah, akhirnya Ruben mampu bersyahadat.
Usai mengucapkan syahadat, seluruh
jamaah pria di masjid pun menciumnya.
Saat itu, masjid dipenuhi jamaah karena
bertepatan dengan hari pertama
Ramadhan. Menurut Ruben, baru kali itu ia
dicium begitu banyak pria. Namun, ia
sangat senang. Ini peristiwa sangat
berharga dan tak mungkin ia lupakan.
Sementara itu, keluarganya merasa cemas
dengan keislaman Ruben. Mereka
menyangka putra mereka telah masuk ke
dalam kelompok teror.
“Mereka takut jika nanti aku memegang
senapan AK 47 dan granat,”kata Ruben
sembari tersenyum. Namun, hari demi hari,
orang tua Ruben justru mendapati anaknya
menjadi pribadi yang patuh dan baik.
Mereka pun menyukai perubahan Ruben.
Bahkan, sang ayah ikut tertarik membaca
Al-Quran. Dan berkata “Kini, kamu menjadi
orang yang lebih bisa diandalkan,
dipercaya, dan dapat dimintai tolong,”
Sumber : http://www.votreesprit.wordpress.com/2013/01/28/ruben-menantang-allah-sebelum-masuk-islam/
RUBEN Abu Bakr, pria asal Australia yang
sangat humoris. Semula, ia adalah seorang
atheis. Akan tetapi, belakangan ia berhasrat
mencari keberadaan Tuhan. Dia kemudian
mempelajari seluruh agama, mulai dari
Kristen, Katolik, Budha, Hindu hingga
yahudi.
Kisah Ruben bermula ketika ia duduk di
bangku kuliah. Kala itu, ia harus
menghadapi beragam peristiwa berat.
Sahabatnya tewas karena narkoba. Tidak
lama kemudian, orang tuanya bercerai. Ia
pun dilanda kemiskinan.
“Bahkan, anjing peliharaanku pun mati ,”
tutur Ruben
Frustrasi atas musibah kematian kerabat
yang terus dihadapinya, ia pun bertanya-
tanya tentang tujuan hidup. Tentu, hidup
tak sekadar untuk mati. Berangkat dari
pemikiran itu, ia pun mencari keberadaan
Tuhan dengan meneliti setiap agama yang
ada.
Nasrani menjadi agama pertama yang
mendapat perhatian Ruben untuk diselidiki.
Hal ini mengingat hampir semua temannya
menganut agama berkitab suci Injil
tersebut. Ruben pun menuju gereja dan
mendapati orang-orang yang bernyanyi
memuji Tuhan dan mengatakan Tuhan
Maha Pengasih. Pengalaman pertamanya ke
gereja tak serta-merta membuat Ruben
puas. Ia terus mempelajari Kristen,
termasuk tentang Katolik, Anglikan,
Baptisme, imam, pendeta, dan lain
sebagainya. Ia pun memiliki banyak
pertanyaan mengenai Kristen dan merasa
tak cocok dengan agama ini.
Pencarian pun berlanjut. Ia beralih
menyelidiki agama Hindu. Kebetulan,
Ruben yang bekerja paruh waktu di pom
bensin berteman dengan seorang
beragama Hindu. Ia tercengang ketika
tahu Tuhan Hindu berkepala gajah.
“Mengapa pria memiliki kepala gajah?
Dapatkah kita memilih kepala singa? Atau
sesuatu yang lebih perkasa?” tanya Ruben
kepada temannya.
Ruben menganggapnya tidak logis. Ia juga
sempat mempelajari agama Mormon.
Awalnya, dia menilai, ajaran agama ini
sangat baik karena tidak memperbolehkan
penganutnya meminum alkohol dan kafein. Namun, Ruben tidak menemukan
kebaikan iman di agama ini. Ia kemudian
menyelidiki agama Yahudi. Namun lagi-lagi,
Ruben tidak menemukan apa yang ia cari.
Merasa upayanya sia-sia, Ruben pun
menemui seorang temannya untuk
berkonsultasi. Si teman yang beragama
Kristen pun bertanya, “Bagaimana dengan
Islam?”
Ruben pun sontak menolak. ”Apa? Islam?
Untuk apa aku menyelidiki agama
terorisme? Gila!” seru Ruben.
Bagai menelan air ludah. Terbukti, lidah
Ruben tak sesuai dengan tubuhnya. Ia
kemudian melangkah memasuki masjid
ketika suatu kali melewatinya.
“Aku tidak tahu apa yang menggerakkanku,
yang jelas aku mengenakan sepatu dan
langsung masuk begitu saja. Aku pikir, aku
akan mati di masjid karena aku satu-
satunya orang kulit putih.” Kata Ruben
Ruben pun bertemu dengan seorang pria
berperawakan besar asal Timur Tengah,
berjanggut dan mengenakan gamis. Ruben
menggambarkannya mirip para tersangka
teroris. Yang mengagetkan, sosok tersebut
menyapa sangat ramah, bahkan
menyuguhkan sajian layaknya menerima
tamu.
”Namanya Abu Hamzah. Aku tak pernah
membayangkan akan mendapat perlakuan
seperti ini,” kenang Ruben.
Ruben pun serta-merta menanyakan
banyak hal tentang Islam. Misalnya,
mengapa Abu Hamzah berjanggut dan
mengapa Muslimah berhijab. Ia
menanyakan pula mengenai praktik
poligami dan lain sebagainya. Saat itu,
Ruben dengan sombong menyangka
pertanyaan itu sangat berat dan akan
menyulitkan Abu Hamzah. Namun, lagi-lagi
Ruben tercengang. Abu Hamzah mengambil
Al-Quran dan menjelaskannya sesuai
firman Allah SWT .
“Mereka selalu membuka Al-Quran untuk
menjawab dan sama sekali tidak beropini
sendiri. Mereka mengatakan tak boleh
beropini tentang firman Tuhan,” tutur
Ruben terpesona.
Ia pun membawa pulang sebuah kitab Al-
Qur’an dari masjid tersebut. Ruben
membaca terjemahannya dan sangat
terkagum-kagum. Ia terpesona bagaimana
Al-Qur’an menjelaskan proses penciptaan
manusia. Butuh enam bulan bagi Ruben
untuk menelaah Al-Qur’an, hingga ia
menyimpulkan, ”Inilah yang aku cari dan
perlukan.”
Dari tahap awal tersebut, Ruben pun
berpikir untuk menantang Allah SWT.
sebelum benar-benar bersyahadat dan
memeluk Islam. Ia menyalakan lilin, duduk
di dekat jendela, seraya berkata,
“Allah, ini adalah saat bagi saya untuk
terjun ke Islam. Yang saya butuhkan hanya
sebuah tanda. Hanya tanda kecil, mungkin
sedikit petir, atau mungkin rumah yang
runtuh.”
Lama ia menunggu, tidak ada tanda apa
pun. Lilin yang ia harapkan padam
sebagaimana yang sering ia lihat di film,
tidak terjadi. “Ayolah Allah, satu saja,”
Ruben memaksa.
Namun, tetap tidak ada apa pun yang
terjadi. Ruben merasa kecewa kepada Allah.
Dengan perasaan kecewa, Ruben kembali
membuka Al-Qur’an, kemudian membaca
ayat,
“Dan Dia menundukkan malam dan siang,
matahari, dan bulan untukmu. Dan,
bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu)
dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar ada tanda-
tanda (kekuasaan Allah SWT.) bagi kaum
yang memahami-(nya).”
Membaca ayat tersebut, bulu roma Ruben
berdiri. Ia segera lari ke tempat tidur dan
sembunyi di balik selimut. Berkeringat
dingin, ia tidak mampu melakukan apa pun
saking takutnya.
“Betapa arogan aku menuntutNya, padahal
matahari dan semua yang diciptakan-Nya
merupakan tanda…”
Kapok menantang Allah SWT. Ruben pun
kembali ke masjid dan bermaksud
mengucapkan syahadat. Jamaah di masjid
pun menyaksikan perubahan hidup Ruben
menuju kebaikan.
Namun, Ruben mengaku kesulitan saat
harus mengucapkan syahadat dengan
bahasa Arab.
“Bisakah aku mengucapkannya dengan
bahasa Inggris?” tawarnya kepada Abu
Hamzah.
Tentu saja, permintaan Ruben tidak
diizinkan. Meski harus berkali-kali keseleo
lidah, akhirnya Ruben mampu bersyahadat.
Usai mengucapkan syahadat, seluruh
jamaah pria di masjid pun menciumnya.
Saat itu, masjid dipenuhi jamaah karena
bertepatan dengan hari pertama
Ramadhan. Menurut Ruben, baru kali itu ia
dicium begitu banyak pria. Namun, ia
sangat senang. Ini peristiwa sangat
berharga dan tak mungkin ia lupakan.
Sementara itu, keluarganya merasa cemas
dengan keislaman Ruben. Mereka
menyangka putra mereka telah masuk ke
dalam kelompok teror.
“Mereka takut jika nanti aku memegang
senapan AK 47 dan granat,”kata Ruben
sembari tersenyum. Namun, hari demi hari,
orang tua Ruben justru mendapati anaknya
menjadi pribadi yang patuh dan baik.
Mereka pun menyukai perubahan Ruben.
Bahkan, sang ayah ikut tertarik membaca
Al-Quran. Dan berkata “Kini, kamu menjadi
orang yang lebih bisa diandalkan,
dipercaya, dan dapat dimintai tolong,”
Sumber : http://www.votreesprit.wordpress.com/2013/01/28/ruben-menantang-allah-sebelum-masuk-islam/
wildan99Islam- LETNAN DUA
-
Age : 25
Posts : 1430
Kepercayaan : Islam
Location : bogor
Join date : 20.03.13
Reputation : 58
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
Susan Carland Temukan Kedamaian Dalam Islam
Tahun 2004 menjadi tahun yang paling berkesan bagi Susan Carland. Wanita kelahiran Melbourne, Australia, ini terpilih sebagai Tokoh Muslim Australia (Australian Muslim of the Year) 2004. Sejak saat itu, sosoknya dikenal luas di seluruh penjuru Negeri Kangguru, bahkan hingga ke negeri tetangga.
Kendati pernah dinobatkan sebagai Tokoh Muslim Australia berpengaruh, sejatinya Susan bukan berasal dari keluarga Muslim. Kedua orang tuanya merupakan pemeluk Kristen yang taat. Ia sendiri baru mengenal Islam ketika menginjak usia 19 tahun.
Orang tuanya bercerai ketika Susan berusia tujuh tahun. Ia kemudian memilih tinggal bersama ibunya, yang dianggapnya sebagai sosok wanita yang gigih, penyayang, dan orang yang paling banyak memengaruhi perjalanan kehidupannya.
Sebagai pemeluk Kristen yang taat, sang ibu mengharuskan anak gadisnya aktif dalam kegiatan gereja dan mengikuti sekolah Minggu.
Ketika menginjak usia 12 tahun, ia memutuskan tidak lagi menghadiri kegiatan gereja dan mengikuti sekolah Minggu. ”Saat itu, saya beralasan saya tetap percaya kepada Tuhan meskipun tidak ke gereja,” ujar Susan.
Keinginan yang kuat untuk mengenal Tuhan lebih jauh akhirnya mendorong Susan ikut aktif lagi di kegiatan gereja. Ia kemudian memutuskan bergabung dengan sebuah komunitas gereja yang menurutnya terbilang lebih toleran dibandingkan yang pernah ia masuki.
Walaupun aktif dalam kegiatan gereja, diakui Susan, dirinya tetap bisa melalui masa remajanya seperti kebanyakan gadis seusianya. Pada waktu senggang, ia mengikuti kelas balet dan kegiatan ekstrakulikuler lainnya yang diselenggarakan oleh sekolahnya.
Saat aktif di komunitas gereja baru ini, ia kerap mendengar pembicaraan orang-orang di sekitarnya yang mengaku berbicara dengan Tuhan dalam bahasa roh. Hal tersebut menimbulkan kebingungan dalam dirinya yang saat itu tengah mempelajari konsep mengenai ketuhanan.
Ketika merayakan ulang tahunnya yang ke-17, Susan membuat beberapa resolusi di tahun baru. Salah satu resolusinya adalah menyelidiki agama-agama lain. ”Agama Islam saat itu tidak masuk dalam daftar teratas karena agama ini bagi saya terlihat asing dan penuh dengan kekerasan,” ungkapnya.
Pengetahuan tentang Islam yang dimiliki Susan kala itu hanya sebatas pada penjelasan-penjelasan yang ia baca di buku ensiklopedia anak-anak dan dalam film berjudul Not Without My Daughter.
Di samping itu, ada juga pesan yang pernah disampaikan ibunya, beliau tidak peduli jika dirinya menikah dengan seorang pengedar narkoba sekalipun, asalkan jangan dengan seorang Muslim.
Lalu, kenapa Susan kemudian memilih Islam? Ada nilai lebih yang ia dapatkan dalam agama yang dibawa Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, yakni kedamaian dan kelembutan. Kebalikan dari yang pernah ia dengar sebelumnya.
Saat disuruh menjelaskan bagaimana ia bisa memutuskan menjadi seorang Muslimah, ibu dua anak ini menuturkan kepada harian The Star, ia tidak bisa mengingat secara pasti, apakah dia menemukan Islam atau Islam menemukannya.
Yang pasti, kata Susan, semua peristiwa tersebut tidak pernah ia rancang sebelumnya. ”Hari itu, saya menyetel televisi dan mendapati diri saya sedang asyik menyaksikan sebuah program mengenai Islam,” ujarnya.
Sejak saat itu, berbagai artikel mengenai Islam di koran dan majalah selalu menarik perhatiannya. Tanpa disadarinya, ia mulai mempelajari agama Islam.
Ketika dalam proses pembelajaran tersebut, Susan justru menemukan sebuah kelembutan yang tidak pernah ia temukan. Lagi pula, ajaran Islam menarik baginya secara intelektual.
”Agama ini jauh berbeda dibandingkan agama-agama yang pernah saya pelajari dan selidiki,” ungkap Susan penuh ketakjuban.
Ia melanjutkan, ”Dalam Islam, ternyata tidak mengenal yang namanya pemisahan antara pikiran, tubuh, dan jiwa seperti halnya yang pernah saya pelajari dalam agama Kristen,” papar dosen sosiologi Universitas Monash, Australia, ini menjelaskan.
Berawal dari situ, Susan bertekad bulat untuk memeluk Islam. Satu kebohongan besar yang terpaksa ia lakukan adalah merahasiakan keislamannya dari keluarga dan teman-temannya, terutama sang ibu.
Namun, takdir berkata lain. Rahasia yang ditutupinya rapat-rapat terbongkar juga ketika ibunya mengadakan jamuan makan malam dengan menu hidangan utama daging babi.
”Saat itu, saya mengalami dilema, antara mesti mengumumkan soal keislaman saya atau memakan makanan haram itu,” ujar Susan mengenang peristiwa itu.
Dalam kebimbangan tersebut, ia pun berterus terang. Tanpa disangka, reaksi yang ditunjukkan ibunya sungguh membuatnya terkejut. Bukan kemarahan dan cacian, melainkan tangisan dan pelukan erat dari sang ibunda yang diterimanya.
Selang beberapa hari setelah insiden makan malam tersebut, istri dari Waleed Ali ini kemudian memutuskan mengenakan jilbab. Menurutnya, menutup kepala merupakan kewajiban bagi seorang Muslimah. Karena, hakikatnya, Islam mengatur segala aspek dalam kehidupan manusia.
Bagi Susan, banyak manfaat yang dirasakan dengan menutup aurat. Selain sebagai sebuah peringatan agar lebih mendekatkan diri kepada-Nya, juga menjadikan wanita Muslim sebagai duta Islam, ujarnya.
Dengan memeluk Islam, perjalanan hidup yang dilalui Susan tidaklah semudah yang dialami segelintir mualaf yang bernasib baik. Susan sering berhadapan dengan kemarahan khalayak ramai.
Tak hanya itu, ia pun dijauhi teman-temannya. Bahkan, Susan juga kerap mendapatkan penghinaan di depan umum terkait dengan jilbab yang menutupi kepala dan rambutnya.
Kini semuanya berubah. Setelah sembilan tahun berislam, Susan mempunyai teman-teman yang bukan saja berasal dari kalangan Muslim, tetapi juga dari non-Muslim.
Dengan busana Muslim yang membalut tubuhnya, ia bebas mengajak anaknya berjalan-jalan di taman kota ataupun bermain di dekat danau, tempat semasa kecil ia sering diajak ibunya untuk memberi makan bebek.
Begitupun ketika ia pergi mengajar ke kampus dengan mengendarai VW Bettlewarna merah muda yang biasa disapanya dengan panggilan Gus, tidak ada lagi tatapan sinis dari orang-orang di sekelilingnya.
Sumber : http://www.kisahmuallaf.com/susan-carland-temukan-kedamaian-dalam-islam/
wildan99Islam- LETNAN DUA
-
Age : 25
Posts : 1430
Kepercayaan : Islam
Location : bogor
Join date : 20.03.13
Reputation : 58
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
Dr. Maurice Bucaille Meneliti Mumi Fir'aun Dan Masuk Islam
Suatu hari di pertengahan tahun 1975, sebuah tawaran dari pemerintah Prancis datang kepada pemerintah Mesir. Negara Eropa tersebut menawarkan bantuan untuk meneliti, mempelajari, dan menganalisis mumi Firaun. Tawaran tersebut disambut baik oleh Mesir. Setelah mendapat restu dari pemerintah Mesir, mumi Firaun tersebut kemudian digotong ke Prancis. Bahkan, pihak Prancis membuat pesta penyambutan kedatangan mumi Firaun dengan pesta yang sangat meriah.
Mumi itu pun dibawa ke ruang khusus di Pusat Purbakala Prancis, yang selanjutnya dilakukan penelitian sekaligus mengungkap rahasia di baliknya oleh para ilmuwan terkemuka dan para pakar dokter bedah dan otopsi di Prancis. Pemimpin ahli bedah sekaligus penanggung jawab utama dalam penelitian mumi ini adalah Prof Dr Maurice Bucaille.
Bucaille adalah ahli bedah kenamaan Prancis dan pernah mengepalai klinik bedah di Universitas Paris. Ia dilahirkan di Pont-L’Eveque, Prancis, pada 19 Juli 1920. Bucaille memulai kariernya di bidang kedokteran pada 1945 sebagai ahli gastroenterology. Dan, pada 1973, ia ditunjuk menjadi dokter keluarga oleh Raja Faisal dari Arab Saudi.
Tidak hanya anggota keluarga Raja Faisal yang menjadi pasiennya. Anggota keluarga Presiden Mesir kala itu, Anwar Sadat, diketahui juga termasuk dalam daftar pasien yang pernah menggunakan jasanya.
Namanya mulai terkenal ketika ia menulis buku tentang Bibel, Alquran, dan ilmu pengetahuan modern atau judul aslinya dalam bahasa Prancis yaitu La Bible, le Coran et la Science di tahun 1976.
Ketertarikan Bucaille terhadap Islam mulai muncul ketika secara intens dia mendalami kajian biologi dan hubungannya dengan beberapa doktrin agama. Karenanya, ketika datang kesempatan kepada Bucaille untuk meneliti, mempelajari, dan menganalisis mumi Firaun, ia mengerahkan seluruh kemampuannya untuk menguak misteri di balik penyebab kematian sang raja Mesir kuno tersebut.
Ternyata, hasil akhir yang ia peroleh sangat mengejutkan! Sisa-sisa garam yang melekat pada tubuh sang mumi adalah bukti terbesar bahwa dia telah mati karena tenggelam. Jasadnya segera dikeluarkan dari laut dan kemudian dibalsem untuk segera dijadikan mumi agar awet.
Penemuan tersebut masih menyisakan sebuah pertanyaan dalam kepala sang profesor. Bagaimana jasad tersebut bisa lebih baik dari jasad-jasad yang lain, padahal dia dikeluarkan dari laut?
Prof. Bucaille lantas menyiapkan laporan akhir tentang sesuatu yang diyakininya sebagai penemuan baru, yaitu tentang penyelamatan mayat Firaun dari laut dan pengawetannya. Laporan akhirnya ini dia terbitkan dengan judul Mumi Firaun; Sebuah Penelitian Medis Modern, dengan judul aslinya, Les momies des Pharaons et la midecine. Berkat buku ini, dia menerima penghargaan Le prix Diane-Potier-Boes (penghargaan dalam sejarah) dari Academie Frantaise dan Prix General (Penghargaan umum) dari Academie Nationale de Medicine, Prancis.
Terkait dengan laporan akhir yang disusunnya, salah seorang di antara rekannya membisikkan sesuatu di telinganya seraya berkata: ”Jangan tergesa-gesa karena sesungguhnya kaum Muslimin telah berbicara tentang tenggelamnya mumi ini”. Bucaille awalnya mengingkari kabar ini dengan keras sekaligus menganggapnya mustahil.
Menurutnya, pengungkapan rahasia seperti ini tidak mungkin diketahui kecuali dengan perkembangan ilmu modern, melalui peralatan canggih yang mutakhir dan akurat.
Hingga salah seorang di antara mereka berkata bahwa Alquran yang diyakini umat Islam telah meriwayatkan kisah tenggelamnya Firaun dan kemudian diselamatkannya mayatnya.
Ungkapan itu makin membingungkan Bucaille. Lalu, dia mulai berpikir dan bertanya-tanya. Bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi? Bahkan, mumi tersebut baru ditemukan sekitar tahun 1898 M, sementara Alquran telah ada ribuan tahun sebelumnya.
Ia duduk semalaman memandang mayat Firaun dan terus memikirkan hal tersebut. Ucapan rekannya masih terngiang-ngiang dibenaknya, bahwa Alquran–kitab suci umat Islam–telah membicarakan kisah Firaun yang jasadnya diselamatkan dari kehancuran sejak ribuan tahun lalu.
Sementara itu, dalam kitab suci agama lain, hanya membicarakan tenggelamnya Firaun di tengah lautan saat mengejar Musa, dan tidak membicarakan tentang mayat Firaun. Bucaille pun makin bingung dan terus memikirkan hal itu.
Ia berkata pada dirinya sendiri. ”Apakah masuk akal mumi di depanku ini adalah Firaun yang akan menangkap Musa? Apakah masuk akal, Muhammad mengetahui hal itu, padahal kejadiannya ada sebelum Alquran diturunkan?”
Prof Bucaille tidak bisa tidur, dia meminta untuk didatangkan Kitab Taurat (Perjanjian Lama). Diapun membaca Taurat yang menceritakan: ”Airpun kembali (seperti semula), menutupi kereta, pasukan berkuda, dan seluruh tentara Firaun yang masuk ke dalam laut di belakang mereka, tidak tertinggal satu pun di antara mereka”.
Kemudian dia membandingkan dengan Injil. Ternyata, Injil juga tidak membicarakan tentang diselamatkannya jasad Firaun dan masih tetap utuh. Karena itu, ia semakin bingung.
Berikrar Islam
Setelah perbaikan terhadap mayat Firaun dan pemumiannya, Prancis mengembalikan mumi tersebut ke Mesir. Akan tetapi, tidak ada keputusan yang mengembirakannya, tidak ada pikiran yang membuatnya tenang semenjak ia mendapatkan temuan dan kabar dari rekannya tersebut, yakni kabar bahwa kaum Muslimin telah saling menceritakan tentang penyelamatan mayat tersebut. Dia pun memutuskan untuk menemui sejumlah ilmuwan otopsi dari kaum Muslimin.
Dari sini kemudian terjadilah perbincangan untuk pertama kalinya dengan peneliti dan ilmuwan Muslim. Ia bertanya tentang kehidupan Musa, perbuatan yang dilakukan Firaun, dan pengejarannya pada Musa hingga dia tenggelam dan bagaimana jasad Firaun diselamatkan dari laut.
Maka, berdirilah salah satu di antara ilmuwan Muslim tersebut seraya membuka mushaf Alquran dan membacakan untuk Bucaille firman Allah SWT yang artinya: ”Maka pada hari ini kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.” (QS Yunus: 92).
Ayat ini sangat menyentuh hati Bucaille. Ia mengatakan bahwa ayat Alquran tersebut masuk akal dan mendorong sains untuk maju. Hatinya bergetar, dan getaran itu membuatnya berdiri di hadapan orang-orang yang hadir seraya menyeru dengan lantang: ”Sungguh aku masuk Islam dan aku beriman dengan Alquran ini”.
Ia pun kembali ke Prancis dengan wajah baru, berbeda dengan wajah pada saat dia pergi dulu. Sejak memeluk Islam, ia menghabiskan waktunya untuk meneliti tingkat kesesuaian hakikat ilmiah dan penemuan-penemuan modern dengan Alquran, serta mencari satu pertentangan ilmiah yang dibicarakan Alquran.
Semua hasil penelitiannya tersebut kemudian ia bukukan dengan judul Bibel, Alquran dan Ilmu Pengetahuan Modern, judul asli dalam bahasa Prancis, La Bible, le Coran et la Science. Buku yang dirilis tahun 1976 ini menjadi best-seller internasional (laris) di dunia Muslim dan telah diterjemahkan ke hampir semua bahasa utama umat Muslim di dunia.
Karyanya ini menerangkan bahwa Alquran sangat konsisten dengan ilmu pengetahuan dan sains, sedangkan Al-Kitab atau Bibel tidak demikian. Bucaille dalam bukunya mengkritik Bibel yang ia anggap tidak konsisten dan penurunannya diragukan.
Sumber : http://www.kisahmuallaf.com/maurice-bucaille-meneliti-mumi-firaun-dan-memutuskan-untuk-masuk-islam/
wildan99Islam- LETNAN DUA
-
Age : 25
Posts : 1430
Kepercayaan : Islam
Location : bogor
Join date : 20.03.13
Reputation : 58
wildan99Islam- LETNAN DUA
-
Age : 25
Posts : 1430
Kepercayaan : Islam
Location : bogor
Join date : 20.03.13
Reputation : 58
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
Malcolm X, Islam Tidak Mengenal Perbedaan Ras
Malcolm X adalah seorang tokoh Muslim kulit hitam Amerika (Afro-Amerika). Ketokohannya dapat disandingkan dengan Dr Martin Luther King yang berjuang menghapus segala macam diskriminasi, lebih-lebih yang menimpa kaum Afro-Amerika.
”Saya tahu, masyarakat seringkali membunuh orang-orang yang berusaha mengubah mereka menjadi lebih baik. Jika saya mati dengan membawa cahaya kebenaran hakiki bagi mereka, hal itu akan menghancurkan kanker rasisme yang menggerogoti tubuh Amerika Serikat (AS). Semua itu terserah kepada Allah SWT. Sementara itu, kesalahan atau kekhilafan dalam upaya saya itu semata-mata adalah dari saya sendiri.”
Demikianlah pesan terakhirnya dalam buku “Malcolm X”, sebuah autobiografi yang ditulis oleh Alex Harley.
Malcolm X lahir pada tanggal 19 Mei 1925 di Omaha, Nebraska, AS, dengan nama asli Malcolm Little. Ibunya bernama Louise Little dan ayahnya Earl Little adalah seorang pendeta Baptis dan anggota UNIA (Universal Negro Improvement Association), yakni sebuah organisasi yang dirintis oleh Marcos Aurelius Garvey untuk mewadahi perbaikan hidup bagi orang Afro-Amerika.
Semasa kecilnya, Malcolm dan keluarganya sering menjadi sasaran penembakan, pembakaran rumah, pelecehan, dan ancaman lantaran ayahnya adalah anggota UNIA yang militan. Tindakan kekerasan yang diterima keluarga Malcolm mencapai puncaknya, saat ayahnya dibunuh kelompok rasis kulit putih ketika Malcolm berusia enam tahun.
Kehilangan seorang ayah yang menjadi pelindung, pengayom, sekaligus guru, telah mengubah kehidupan Malcolm menjadi anak yang liar. Sekolahnya putus ketika ia berusia sekitar 15 tahun. Ia pun sering tinggal di jalanan. Kehidupan jalanan dan kegemarannya pada kehidupan dunia hitam, telah membuatnya terjerumus dalam berbagai kehidupan antargeng, narkotika, minuman keras, perjudian, dan pelacuran. Kehidupan seperti ini ia jalani hingga keluarganya pindah ke Harlem (wilayah terkenal bagi orang kulit hitam Amerika) di New York.
Pada usia 20 tahun, Malcolm diajukan ke pengadilan atas kasus pencurian dan ditahan hingga berusia 27 tahun. Seperti layaknya seorang narapidana, banyak keonaran yang dilakukannya semasa di penjara. Berulang-ulang ia harus keluar masuk penjara akibat perbuatan yang dilakukannya.
Namun, dari balik tembok penjara ini, dia justru menemukan apa yang dinamakan pencerahan diri, mulai dari membaca dan menulis di dalam penjara Chalestown State.
Kemudian, terjadilah kontak dengan saudaranya, Philbert, melalui surat-menyurat. Ia juga sering berdiskusi dengan saudara kandungnya, Hilda, yang sering mengunjunginya selama di penjara. Diskusi yang dilakukan berkaitan dengan ajaran agama Islam di tempat kedua saudaranya terlibat, yakni Nation of Islam (NoI).
Memilih Islam
Berawal dari sinilah Malcolm mengenal NoI. Kemudian, ia memutuskan masuk Islam dan mengganti namanya menjadi Malcolm X. Inisial X menunjukkan bahwa ia adalah eks perokok, eks pemabuk, eks Kristen, dan eks budak. Selama dalam penjara, Malcolm mengadakan kontak melalui surat-menyurat dengan Elijah Muhammad, pimpinan sekaligus tokoh bagi pengikut NoI. Berkat Elijah pula, Malcolm memahami arti ketertindasan dan ketidakadilan yang menimpa ras kulit hitam sepanjang sejarah. Sejak itulah, Malcolm X menjadi seorang napi yang kutu buku mulai dari menekuni sastra, agama, bahasa, dan filsafat.
Pada hari pembebasannya di tahun 1952, Malcolm langsung pergi ke Chicago untuk bergabung dengan kegiatan NoI. Malcolm belajar Islam dan ajaran NoI langsung dari sang pendiri. Setahun kemudian, Malcolm kembali ke Boston untuk mengorganisasi pendirian sebuah masjid. Atas keberhasilannya itu, ia diangkat menjadi imam Masjid Tujuh (Temple Seven) di Harlem.
Dengan bergabungnya Malcolm, NoI berkembang menjadi organisasi yang berskala nasional. Malcolm sendiri menjadi figur yang terkenal di dunia, mulai dari wawancara di televisi, majalah, dan pembicara di berbagai universitas terkemuka dan forum lainnya. Kepopulerannya muncul atas kata-katanya yang tegas dan kritis, seputar kesulitan yang dialami kaum negro, yaitu tentang diskriminasi dan sikap kekerasan yang ditunjukkan kaum kulit putih terhadap kaumnya (kulit hitam).
Namun sayangnya, NoI juga memberikan pandangan-pandangan yang bersikap rasis. Sehingga, ia menolak bantuan apa pun dari kalangan kulit putih yang benar-benar mendukung perjuangan antidiskriminasi. Bahkan, selama 12 tahun, Malcolm mendakwahkan bahwa orang kulit putih adalah iblis dan Elijah Muhammad adalah yang terhormat dan utusan Allah.
Pandangan tersebut tentu saja bertentangan dengan ajaran Islam sendiri, yang tidak membedakan kehormatan dan kehinaan seseorang berdasarkan ras, serta tidak ada nabi sesudah Nabi Muhammad SAW. Pandangan rasis dari NoI, membuat Malcolm kemudian menyadari bahwa hal tersebut sebagai sebuah ajaran yang tidak rahmatan lil alamin. Karena hal itu, ia pun memutuskan keluar dari NoI.
Bahkan, Malcolm mengatakan, dirinya sering menerima teguran bahwa tuduhan yang dilontarkan kepada kaum kulit putih, tidak memiliki dasar dalam perspektif Islam. Di antaranya, yang memberikan teguran adalah justru dari kalangan Muslim Timur Tengah atau Muslim Afrika Utara. Meski demikian, mereka menganggap Malcolm benar-benar memeluk Islam dan mengatakan jika dia berkesempatan mengenal Islam sejati, pasti akan memahami ajarannya dan memegang teguh ajarannya.
Kembali ke Ajaran Islam yang Murni
Pada tahun 1964, setelah menunaikan ibadah haji, Malcolm X mendapatkan gambaran yang berbeda atas pandangannya selama ini. Apalagi, setelah berjumpa dengan kaum Muslimin dari seluruh dunia, dari berbagai ras, bangsa, dan warna kulit yang semua memuji Tuhan yang satu dan tidak saling membedakan. Malcolm berkata, ”Pengalaman haji yang saya alami dan lihat sendiri, benar-benar memaksa saya mengubah banyak pola pikir saya sebelumnya dan membuang sebagian pemikiran saya. Hal itu tidaklah sulit bagi saya.”
Kata-kata ini sebagai bukti bahwa dirinya mengubah pandangan hidup, dari memperjuangkan hak sipil orang negro ke gagasan internasionalisme dan humanisme Islam. Malcolm X pun mulai meninggalkan ideologi separatisme kulit hitamnya dan beralih ke ajaran Islam yang sesungguhnya. Ia juga mengganti namanya menjadi el-Hajj
Malik el-Shabazz. Kendati berganti nama, Malcolm X jauh lebih populer ketimbang nama barunya. Malcolm menegaskan bahwa kaum Muslim kulit hitam berasal dari leluhur kaum Muslim yang sama. Perjalanan haji, ungkap dia, telah membuka cakrawala berpikirnya dengan menganugerahkan cara pandang baru selama dua pekan di Tanah Suci.
Malik el-Shabazz. Kendati berganti nama, Malcolm X jauh lebih populer ketimbang nama barunya. Malcolm menegaskan bahwa kaum Muslim kulit hitam berasal dari leluhur kaum Muslim yang sama. Perjalanan haji, ungkap dia, telah membuka cakrawala berpikirnya dengan menganugerahkan cara pandang baru selama dua pekan di Tanah Suci.
Kebenaran Islam telah menunjukkan kepada dirinya bahwa kebencian membabi buta kepada semua orang kulit putih adalah sikap yang salah, seperti halnya jika sikap yang sama dilakukan orang kulit putih terhadap orang negro. Pada perjalanan keduanya ke Timur Tengah di tahun 1964, Malcolm X menyempatkan diri berkunjung ke Afrika, negeri leluhurnya. Selama delapan pekan, dia beraudiensi dengan Presiden Mesir Gamal Abdul Nasser, Presiden Nigeria Nnamoi Azikiwe, Presiden Tanzania Julius K Nyarere, Presiden Guinea Sekou Toure, Presiden Kenya Jomo Kenyatta, dan Perdana Menteri Uganda Milton Obote. Ia juga bertemu dengan para pemimpin agama berkebangsaan Afrika, Arab, dan Asia, baik Muslim dan non-Muslim.
”Saya melihat hal yang tidak pernah saya lihat selama 39 tahun hidup di Amerika Serikat. Saya melihat semua ras dan warna kulit bersaudara dan beribadah kepada satu Tuhan tanpa menyekutukannya. Benar pada masa lalu saya bersikap benci pada semua orang kulit putih. Namun, saya tidak merasa bersalah dengan sikap itu lagi, karena sekarang saya tahu bahwa ada orang kulit putih yang ikhlas dan mau bersaudara dengan orang negro,” ujarnya.
Malcolm X akhirnya mendirikan Organization of Afro-American Unity pada 28 Juni 1964 di New York. Melalui organisasi ini, ia menerbitkan Muhammad Speaks (Muhammad Bericara) yang kini diganti menjadi Bilalian News (Kabar Kaum Bilali [Muslim Kulit Hitam]).
Namun, ia tak sempat lama menikmati usahanya dalam memperjuangkan Islam yang lebih baik lagi. Pada 21 Februari 1965, saat akan memberi ceramah di sebuah hotel di New York, Malcolm X tewas ditembak oleh tiga orang Afro-Amerika. Sebuah kelompok yang dia perjuangkan tentang nilai-nilai dan hak-hak warga kulit hitam. Tak ada yang tahu, apa motif di balik penembakan itu.
Kendati demikian, impian Malcolm X menyebarkan visi antirasisme dan nilai-nilai Islam yang humanis, menggugah kalangan Afro-Amerika dan dunia. Banyak yang menaruh simpati padanya. Bahkan, berkat perjuangannya pula, banyak orang yang memeluk agama Islam. Salah satunya adalah Classius Clay Junior, seorang petinju kelas berat yang akhirnya berganti nama menjadi Muhammad Ali.
wildan99Islam- LETNAN DUA
-
Age : 25
Posts : 1430
Kepercayaan : Islam
Location : bogor
Join date : 20.03.13
Reputation : 58
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
Heather Matthews Perempuan Gila Pesta, Masuk Islam dan Pakai Jilbab
Kebahagiaan sejati dan menemukan ketenangan hidup, adalah tujuan sejati manusia. Ia bisa ditemukan dengan beragam cara, misalnya berbuat kebaikan untuk sesama, pergi ke tempat sunyi untuk berkontemplasi, atau mendalami ajaran agama.
Salah satunya dialami Heather Matthews (27), penampilannya berubah drastis, perempuan “gila pesta” dengan penampilan super-minim kini berhijab atau mengenakan jilbab setelah memeluk agama Islam. Baginya Islam mengenalkannya pada kesejatian cinta dan kebahagiaan, yang tidak ia jumpai di gaya hidup lamanya.
Matthews, ibu dua anak itu, masuk Islam empat minggu lalu, dua bulan setelah pulang dari liburan di Ibiza. Ia kini bahkan mengatakan, foto-foto liburannya di Ibiza, tanpa jilbab, adalah sebuah bukti kekeliruan bagaimana dunia Barat mendefinisikan kecantikan.
“Aku melihat cara gadis-gadis masa kini berperilaku dan berdandan, mati-matian menciptakan imej untuk mereka tunjukkan pada orang lain, terutama para pria,” kata dia. “Ini adalah soal menghormati diri sendiri. Jika Anda berpakaian dan berperilaku dengan cara tertentu, baik atau buruk, itu akan mempengaruhi cara orang memperlakukan Anda.”
“Islam mengajarkan pada saya tentang kesejatian cinta, bukan hasrat palsu dan nafsu. Saat ini saya bahkan memandang perjodohan adalah hal yang logis.”
Studi kelompok lintas agama, Faith Matters menemukan, jumlah warga Inggris yang akhirnya memeluk agama Islam saat ini melewati angka 100.000, dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir. Laporan tersebut juga menyebut, dua per tiganya adalah perempuan, dengan rata-rata usia 27 tahun. Seperti halnya Matthews.
Jalannya menuju Islam diawali justru ketika ia meyakinkan mantan suaminya, Jerrome, yang baru saja menjadi muslim, bahwa Islam adalah agama yang salah. Ia yang curiga pada Islam, mulai banyak membaca untuk mendukung argumennya.
Meski mereka bercerai tahun lalu, Heather Matthews terus mempelajari Islam dan makin mengerti. Akhirnya, empat minggu lalu ia mengucap kalimat syahadat di depan ulama lokal. “Aku saat ini memiliki saudari-saudari muslim, mereka membelikan aku hijab dan buku-buku Islami untuk merayakannya. Ini luar biasa.”
Keputusannya itu menimbulkan reaksi dari teman-teman dan keluarga. Juga kenalannya yang kebetulan berpapasan, ternganga melihat kepalanya berjilbab. “Saat memakai jilbab, aku bisa tersenyum pada orang, tanpa membuat mereka berpikir, itu godaan secara seksual,” kata dia seperti dilansir Daily Mail.
Matthews juga sepakat dengan aturan Islam, yang melarang hubungan seks di luar pernikahan. Juga menyimpan kecantikan hanya untuk suami. Ia kini berhenti minum alkohol, hanya mengonsumsi makanan halal, dan berniat puasa penuh di Bulan Ramadhan.
Tak ada paksaan dalam beragama
Meski menemukan ketenangan dalam Islam, Matthews tak akan memaksakan agama barunya pada dua putrinya, Ellah (5) dan Halle (2) hasil pernikahannya dengan Jerrome. Ia memberi kesempatan pada dua putrinya untuk menemukan jalan hidupnya sendiri.
Seperti halnya dirinya. “Orang bisa saja berprasangka, aku dalam tekanan. Tapi tidak. Aku perempuan yang kuat, percaya diri, dan berpikiran bebas,” kata dia. “Aku mungkin masuk kategori orang-orang yang dianggap tak mungkin masuk Islam.”
Namun, Matthews yakin, ia tak menyesali keputusannya. “Mungkin mengejutkan, namun aku memilih Islam demi cinta dan kebahagiaan. Yang jelas hidupku telah berubah.”
Sumber : http://www.kisahmuallaf.com/heather-matthews-perempuan-gila-pesta-masuk-islam-dan-pakai-jilbab/
Kebahagiaan sejati dan menemukan ketenangan hidup, adalah tujuan sejati manusia. Ia bisa ditemukan dengan beragam cara, misalnya berbuat kebaikan untuk sesama, pergi ke tempat sunyi untuk berkontemplasi, atau mendalami ajaran agama.
Salah satunya dialami Heather Matthews (27), penampilannya berubah drastis, perempuan “gila pesta” dengan penampilan super-minim kini berhijab atau mengenakan jilbab setelah memeluk agama Islam. Baginya Islam mengenalkannya pada kesejatian cinta dan kebahagiaan, yang tidak ia jumpai di gaya hidup lamanya.
Matthews, ibu dua anak itu, masuk Islam empat minggu lalu, dua bulan setelah pulang dari liburan di Ibiza. Ia kini bahkan mengatakan, foto-foto liburannya di Ibiza, tanpa jilbab, adalah sebuah bukti kekeliruan bagaimana dunia Barat mendefinisikan kecantikan.
“Aku melihat cara gadis-gadis masa kini berperilaku dan berdandan, mati-matian menciptakan imej untuk mereka tunjukkan pada orang lain, terutama para pria,” kata dia. “Ini adalah soal menghormati diri sendiri. Jika Anda berpakaian dan berperilaku dengan cara tertentu, baik atau buruk, itu akan mempengaruhi cara orang memperlakukan Anda.”
“Islam mengajarkan pada saya tentang kesejatian cinta, bukan hasrat palsu dan nafsu. Saat ini saya bahkan memandang perjodohan adalah hal yang logis.”
Studi kelompok lintas agama, Faith Matters menemukan, jumlah warga Inggris yang akhirnya memeluk agama Islam saat ini melewati angka 100.000, dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir. Laporan tersebut juga menyebut, dua per tiganya adalah perempuan, dengan rata-rata usia 27 tahun. Seperti halnya Matthews.
Jalannya menuju Islam diawali justru ketika ia meyakinkan mantan suaminya, Jerrome, yang baru saja menjadi muslim, bahwa Islam adalah agama yang salah. Ia yang curiga pada Islam, mulai banyak membaca untuk mendukung argumennya.
Meski mereka bercerai tahun lalu, Heather Matthews terus mempelajari Islam dan makin mengerti. Akhirnya, empat minggu lalu ia mengucap kalimat syahadat di depan ulama lokal. “Aku saat ini memiliki saudari-saudari muslim, mereka membelikan aku hijab dan buku-buku Islami untuk merayakannya. Ini luar biasa.”
Keputusannya itu menimbulkan reaksi dari teman-teman dan keluarga. Juga kenalannya yang kebetulan berpapasan, ternganga melihat kepalanya berjilbab. “Saat memakai jilbab, aku bisa tersenyum pada orang, tanpa membuat mereka berpikir, itu godaan secara seksual,” kata dia seperti dilansir Daily Mail.
Matthews juga sepakat dengan aturan Islam, yang melarang hubungan seks di luar pernikahan. Juga menyimpan kecantikan hanya untuk suami. Ia kini berhenti minum alkohol, hanya mengonsumsi makanan halal, dan berniat puasa penuh di Bulan Ramadhan.
Tak ada paksaan dalam beragama
Meski menemukan ketenangan dalam Islam, Matthews tak akan memaksakan agama barunya pada dua putrinya, Ellah (5) dan Halle (2) hasil pernikahannya dengan Jerrome. Ia memberi kesempatan pada dua putrinya untuk menemukan jalan hidupnya sendiri.
Seperti halnya dirinya. “Orang bisa saja berprasangka, aku dalam tekanan. Tapi tidak. Aku perempuan yang kuat, percaya diri, dan berpikiran bebas,” kata dia. “Aku mungkin masuk kategori orang-orang yang dianggap tak mungkin masuk Islam.”
Namun, Matthews yakin, ia tak menyesali keputusannya. “Mungkin mengejutkan, namun aku memilih Islam demi cinta dan kebahagiaan. Yang jelas hidupku telah berubah.”
Sumber : http://www.kisahmuallaf.com/heather-matthews-perempuan-gila-pesta-masuk-islam-dan-pakai-jilbab/
wildan99Islam- LETNAN DUA
-
Age : 25
Posts : 1430
Kepercayaan : Islam
Location : bogor
Join date : 20.03.13
Reputation : 58
Halaman 2 dari 16 • 1, 2, 3 ... 9 ... 16
Similar topics
» Kekecewaan Dunia Barat Terhadap Agama Kristen
» Kenapa Selama ini Dakwah Islamiah Tidak Mempan Di Dunia Barat?
» menjawab PM Muallaf: muallaf Indonesia memang penuh cobaan
» Ev. Daud Tony - Seminar Dunia Orang Mati dan Dunia Mimpi
» kisah muallaf malcolm x
» Kenapa Selama ini Dakwah Islamiah Tidak Mempan Di Dunia Barat?
» menjawab PM Muallaf: muallaf Indonesia memang penuh cobaan
» Ev. Daud Tony - Seminar Dunia Orang Mati dan Dunia Mimpi
» kisah muallaf malcolm x
Halaman 2 dari 16
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik