Kebingungan Kaum Buddhis atas Doktrin Kamma Anatta

Buddhime tidak mengakui adanya jiwa atau ruh. Akibatnya, kaum Buddhis akan menjadi bingung saat dianya, “Siapakah yang melakukan perbuatan dan siapa yang menerima pahala atau dosa perbuatan tersebut?”

Mereka berkata, “Siapa pelaku kamma/ siapa yang menikmati atau mengalami buah kamma (akibat perbuatan)? Hal ini sungguh sulit untuk dijelaskan, karena ajaran Buddha tidak menerima konsep tentang diri atau ataman (jiwa atau ruh) di dalam diri kita. Dalam kesempatan lainnya mereka berkata,”Ada perbuatan, tapi tidak ada pelaku perbuatan.” (Kamma Anatta, oleh Sayadaw U. Silananda hal, 37) Tentu saja hal ini menjadi sesuatu yang sulit dijelaskan, karena berarti harus membuat sesuatu yang tidak rasional menjadi tampak rasional.

Teori “ada perbuatan, tapi tidak ada yang berbuat” sudah merupakan doktrin yang tidak masuk akal, seperti kemustahilannya pernyataan”Setiap benda tidak memiliki bentuk.” Sebab bertentangan dengan kebenaran yang tidak dapat disangkal oleh akal sehat bahwa segala benda mempunya bentuk.

http://medialogika.org/diskusi-umum/kebingungan-kaum-buddhis-atas-doktrin-kamma-anatta/