Pendeta Kristen Protes Lahan Pendapatannya Diserobot Bule
Halaman 1 dari 1 • Share
Pendeta Kristen Protes Lahan Pendapatannya Diserobot Bule
http://www.merdeka.com/gaya/di-jepang-bule-dibayar-untuk-jadi-pendeta-pernikahan-palsu.html
Di Jepang, bule dibayar untuk jadi pendeta pernikahan palsu
Pendeta pernikahan palsu. Asian Offbeat
Warga Jepang dulunya mengadakan pernikahan ala Shinto tradisional. Namun karena pengaruh pernikahan Kristen, banyak pasangan Jepang yang rela membayar bule atau orang asing untuk jadi pendeta palsu di pernikahannya.
Warga Kristen memang hanya berjumlah 1,4 persen dari total 127 juta penduduk di Jepang. Namun White Wedding budaya Barat hampir dilakukan tiga perempat dari semua upacara pernikahan di Jepang. Ini berarti banyak sekali pendeta yang dibutuhkan untuk melangsungkan pernikahan.
Permintaan itu pun memunculkan layanan pendeta pernikahan palsu. Syaratnya cukup lucu, seorang laki-laki bule atau memiliki wajah yang mirip bule, dapat berbicara sedikit bahasa Jepang, dan mau melakukan upacara pernikahan selama 20 menit.
Kisah cinta Jepang dengan pernikahan Kristen diyakini telah dimulai sejak tahun 1980. Waktu itu, pernikahan Pangeran Charles dan Lady Diana yang ditayangkan di televisi diduga memicu warga Jepang untuk melakukan hal serupa.
Uniknya, bule yang dibayar untuk jadi pendeta pernikahan palsu tidak perlu beragama Kristen. Yang penting hanyalah tata cara dan gaya bicara yang menyerupai pendeta pernikahan ala budaya Barat yang sesungguhnya.
Sayangnya praktik menikah ala budaya Barat dengan menggunakan jasa pendeta palsu cukup meresahkan para pendeta yang asli.
"Ini adalah masalah besar. Mereka palsu dan memberi reputasi yang buruk pada kami. Lagipula pernikahan itu penting dan harus dilakukan dengan benar, sementara pasangan yang menggunakan pendeta palsu tidak bisa mendapatkan esensi dari sebuah pernikahan," keluh salah satu pendeta, seperti yang dikutip dari OddityCentral.
Pendeta asli tersebut juga pernah mendengar bahwa ada pasangan yang rela membayar staf hotel untuk dijadikan pendeta pernikahan palsu karena tak bisa menemukan yang asli.
Sebenarnya selain di Jepang, mempekerjakan bule atau orang asing memang cukup populer di Asia. Misalnya China yang membayar orang kulit putih untuk mengaku sebagai mitra kerja, tujuannya adalah agar membuat mereka terlihat lebih bonafid karena memiliki mitra bertaraf internasional.
Di Jepang, bule dibayar untuk jadi pendeta pernikahan palsu
Pendeta pernikahan palsu. Asian Offbeat
Warga Jepang dulunya mengadakan pernikahan ala Shinto tradisional. Namun karena pengaruh pernikahan Kristen, banyak pasangan Jepang yang rela membayar bule atau orang asing untuk jadi pendeta palsu di pernikahannya.
Warga Kristen memang hanya berjumlah 1,4 persen dari total 127 juta penduduk di Jepang. Namun White Wedding budaya Barat hampir dilakukan tiga perempat dari semua upacara pernikahan di Jepang. Ini berarti banyak sekali pendeta yang dibutuhkan untuk melangsungkan pernikahan.
Permintaan itu pun memunculkan layanan pendeta pernikahan palsu. Syaratnya cukup lucu, seorang laki-laki bule atau memiliki wajah yang mirip bule, dapat berbicara sedikit bahasa Jepang, dan mau melakukan upacara pernikahan selama 20 menit.
Kisah cinta Jepang dengan pernikahan Kristen diyakini telah dimulai sejak tahun 1980. Waktu itu, pernikahan Pangeran Charles dan Lady Diana yang ditayangkan di televisi diduga memicu warga Jepang untuk melakukan hal serupa.
Uniknya, bule yang dibayar untuk jadi pendeta pernikahan palsu tidak perlu beragama Kristen. Yang penting hanyalah tata cara dan gaya bicara yang menyerupai pendeta pernikahan ala budaya Barat yang sesungguhnya.
Sayangnya praktik menikah ala budaya Barat dengan menggunakan jasa pendeta palsu cukup meresahkan para pendeta yang asli.
"Ini adalah masalah besar. Mereka palsu dan memberi reputasi yang buruk pada kami. Lagipula pernikahan itu penting dan harus dilakukan dengan benar, sementara pasangan yang menggunakan pendeta palsu tidak bisa mendapatkan esensi dari sebuah pernikahan," keluh salah satu pendeta, seperti yang dikutip dari OddityCentral.
Pendeta asli tersebut juga pernah mendengar bahwa ada pasangan yang rela membayar staf hotel untuk dijadikan pendeta pernikahan palsu karena tak bisa menemukan yang asli.
Sebenarnya selain di Jepang, mempekerjakan bule atau orang asing memang cukup populer di Asia. Misalnya China yang membayar orang kulit putih untuk mengaku sebagai mitra kerja, tujuannya adalah agar membuat mereka terlihat lebih bonafid karena memiliki mitra bertaraf internasional.
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Similar topics
» [hiburan][niki bule-bule sing saget boso jowo/ini bule-bule yg bisa berbahasa jawa] Londo Jowo Kabeh
» Umat Kristen Parkir Sembarangan, Atheis Protes
» Bagaimanakah dengan Pendeta Kristen yang homo dan lesbi?
» Umat Kristen Jarang Baca Bibel, Pendeta Bodohi Umat
» menjawab fitnah pendeta: benarkah nabi muhammad beribadah secara kristen dan hafal bibel?
» Umat Kristen Parkir Sembarangan, Atheis Protes
» Bagaimanakah dengan Pendeta Kristen yang homo dan lesbi?
» Umat Kristen Jarang Baca Bibel, Pendeta Bodohi Umat
» menjawab fitnah pendeta: benarkah nabi muhammad beribadah secara kristen dan hafal bibel?
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik