Kekayaan Aceh Dirampok Perusahaan Asing
Halaman 2 dari 2 • Share
Halaman 2 dari 2 • 1, 2
Kekayaan Aceh Dirampok Perusahaan Asing
First topic message reminder :
Aceh – KabarNet: Seandainya Sultan Iskandar Muda masih ada, entah air mata apa yang akan dijatuhkan ke atas Bumi Aceh. Sejak tahun 1970-an, Masyarakat Aceh tidak pernah merasakan kebahagiaan yang sama dengan apa yang telah dinikmati oleh propinsi lain di seluruh Indonesia, akibat pertikaian yang terjadi antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan pemerintahan pusat, pembunuhan, pemerkosaan, hingga munculnya tsunami yang menghancurkan Bumi Aceh dan membunuh ratusan ribu rakyat tak berdosa.
Saat ini kita tentu tidak bicara tentang bagaimana pasir kuarsa Riau dijual di bawah US 2 permeter kubik kepada negara Singapura. Kita juga tidak bicara tentang Pulau Kalimantan, jagad rayanya mineral dan energi, pemilik salah satu deposit karbon terbesar di dunia yang kekayaan tambangnya telah dikerok habis oleh Exxon, Chevron, Bumi dan perusahaan-perusahaan afiliasi zionis lainnya.
Kita juga tidak membahas tentang ratusan ton emas yang dikeruk NHM di Maluku Utara, anehnya propinsi ini disebut-sebut sebagai salah satu propinsi paling tertinggal di Indonesia. Dan Kita tidak bicara tentang Wakatobi, pusat karang dunia terindah yang mengalahkan Great Barrier Reef di Australia dan Blue Hole yang ajaib di Belize, namun pemerintah bahkan tidak bisa menunjukkan di mana Kepulauan Wakatobi di dalam peta.
Akan tetapi mari sejenak kita luangkan waktu kita untuk melihat daerah yang terletak paling barat wilayah Indonesia, yaitu Aceh. Hal penting untuk kita ketahui adalah Aceh merupakan daerah yang menyimpan berbagai Sumber Daya Alam (SDA) dengan kapasitas super besar.
Seperti, Potensi minyak hidrokarbon di timur laut Simeulue diperkirakan mencapai 320 miliar barrel, jauh di atas cadangan minyak Arab Saudi yang hanya memiliki volume 264 miliar barrel. Selain itu terdapat potensi tenaga panas bumi di Jaboi, Sabang, serta emas, tembaga, timah, kromium dan marmer di Pidie. Perut bumi Aceh juga menyimpan tembaga alam seperti Native Cupper, Cu, Chalcopirit, Bornit, Chalcosit, Covellit dan biji tembaga berkadar tinggi lainnya.
Minyak dan gas bumi adalah mantera paling ampuh untuk mendatangkan Pelacur Dunia Amerika dan sekutu-sekutu dan memasukkan kapal-kapal tanker ke Aceh tanpa alasan yang tentu saja diboncengi dengan kepentingan tertentu.
Anehnya, dengan kehadiran perusahaan besar di Aceh tidak bisa memberikan kesejahteraan kepada masyarakat, masih banyak masyarakat aceh yang hidup dibawah garis kemiskinan. Seharusnya dengan kehadiran perusahaan-perusahaan besar, seperti perusahaan minyak dan gas di aceh, meningkatkan perekonomian dan mengurangi pengangguran masyarakat Aceh.
Seperti halnya di daerah Aceh Utara dan Lhokseumawe, di daerah tersebut terdapat lima perusahaan bonafit atau perusahaan besar yang berskala internasional, seperti perusahaan PT. Arun LNG, Exxon Mobil, PT. Pim, PT. Asean dan PT. KKA. Maka daerah itu pun dikenal sebagai daerah kota Petro dolar.
Hampir rata-rata provinsi lainnya di seluruh Indonesia mengenal kota Petro dolar, apa lagi seperti di daerah Medan, nama kota Petro dolar sudah tidak asing lagi di indera dengar masyarakat disana. Banyak masyarakat kota Medan berfikir bahwa mereka yang berada di kota Petro dolar rata-rata adalah orang mempunyai duit banyak dan hidup nya sejahtera.
Daerah aceh yang sangat dikenal oleh masyarakat di medan adalah kota petro dolar bukan kota Banda Aceh, namun sayang kondisi yang sebenarnya jauh berbanding terbalik. Masih banyak masyarakat kota Petro dolar yang hidup dibawah garis kemiskinan.
Seperti di daerah Matang kuli kecamatan Pirak Timu kabupaten Aceh Utara, kondisi kehidupan masyarakat disana sungguh sangat memprihatinkan karena masyarkat disana tidak bisa mengakses air bersih, kondisi jalan di gampong tersebut sangat rusak parah, bahkan pada saat hujan turun tidak sedikit para pengguna sepeda motor yang jatuh ketika melintas jalan tersebut.
Padahal Kecamatan Pirak Timu sangat dekat dengan perusahaan raksasa, yaitu Exxon Mobil. Kondisi permukiman disekitar perusahaan paman sam tersebut sangat berbanding terbalik. Namun sayang masyarakat sekitar hanya duduk manis memandang perusahaan kapitalis tersebut. Seharusnya kondisi masyarakat disekitar perusahaan tidak seperti itu dan kondisinya harus lebih baik, ternyata dengan kehadiran perusahaan tidak berdampak baik terhadap masyarakat.
Hal senada juga terjadi di daerah pesisir Hagu Selatan kota Lhokseumawe, kondisi perumahan penduduk disana sudah tidak layak huni. Dulunya daerah tersebut pernah diterpa abrasi, sehingga sampai sekarang masyarakat disana hidup ala kadarnya. Bahkan disetiap rumah penduduk tidak ada tempat untuk keperluan Mandi Cuci Kakus (MCK).
Sehingga masyarakat membuang hajat di pinggir laut, apabila malam hari masyarakat membuang hajat di plastic kresek dan kemudian melempar ke laut. Padahal kalau kita melihat bahwa gampong Hagu selatan sangat dekat dengan Perusahaan PT. Arun LNG.
Seharusnya pemerintah Aceh dan Pemerintah daerah dapat membuat suatu aturan terhadap perusahaan raksasa yang ada di aceh, sehingga jelas berapa banyak jumlah hasil sumber daya alam (SDA) bumi Aceh yang telah diambil dan pembagian hasil untuk daerah pun bisa jelas, kalau seperti saat ini kita tidak mengetahui berapa persen pembagian untuk daerah dari jumlah hasil SDA Aceh yang telah diambil.
Penulis berharap, kedepannya pemerintah Aceh dan Pemerintah Daerah dapat melakukan nasionalisasi asset terhadap perusahaan-perusahaan asing yang ada di aceh. Karena apabila terjadinya nasionalisasi asset asing maka kewenangan sepenuhnya berada di tanggan kita dan tidak ada campur tangan asing.
Aceh – KabarNet: Seandainya Sultan Iskandar Muda masih ada, entah air mata apa yang akan dijatuhkan ke atas Bumi Aceh. Sejak tahun 1970-an, Masyarakat Aceh tidak pernah merasakan kebahagiaan yang sama dengan apa yang telah dinikmati oleh propinsi lain di seluruh Indonesia, akibat pertikaian yang terjadi antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan pemerintahan pusat, pembunuhan, pemerkosaan, hingga munculnya tsunami yang menghancurkan Bumi Aceh dan membunuh ratusan ribu rakyat tak berdosa.
Saat ini kita tentu tidak bicara tentang bagaimana pasir kuarsa Riau dijual di bawah US 2 permeter kubik kepada negara Singapura. Kita juga tidak bicara tentang Pulau Kalimantan, jagad rayanya mineral dan energi, pemilik salah satu deposit karbon terbesar di dunia yang kekayaan tambangnya telah dikerok habis oleh Exxon, Chevron, Bumi dan perusahaan-perusahaan afiliasi zionis lainnya.
Kita juga tidak membahas tentang ratusan ton emas yang dikeruk NHM di Maluku Utara, anehnya propinsi ini disebut-sebut sebagai salah satu propinsi paling tertinggal di Indonesia. Dan Kita tidak bicara tentang Wakatobi, pusat karang dunia terindah yang mengalahkan Great Barrier Reef di Australia dan Blue Hole yang ajaib di Belize, namun pemerintah bahkan tidak bisa menunjukkan di mana Kepulauan Wakatobi di dalam peta.
Akan tetapi mari sejenak kita luangkan waktu kita untuk melihat daerah yang terletak paling barat wilayah Indonesia, yaitu Aceh. Hal penting untuk kita ketahui adalah Aceh merupakan daerah yang menyimpan berbagai Sumber Daya Alam (SDA) dengan kapasitas super besar.
Seperti, Potensi minyak hidrokarbon di timur laut Simeulue diperkirakan mencapai 320 miliar barrel, jauh di atas cadangan minyak Arab Saudi yang hanya memiliki volume 264 miliar barrel. Selain itu terdapat potensi tenaga panas bumi di Jaboi, Sabang, serta emas, tembaga, timah, kromium dan marmer di Pidie. Perut bumi Aceh juga menyimpan tembaga alam seperti Native Cupper, Cu, Chalcopirit, Bornit, Chalcosit, Covellit dan biji tembaga berkadar tinggi lainnya.
Minyak dan gas bumi adalah mantera paling ampuh untuk mendatangkan Pelacur Dunia Amerika dan sekutu-sekutu dan memasukkan kapal-kapal tanker ke Aceh tanpa alasan yang tentu saja diboncengi dengan kepentingan tertentu.
Anehnya, dengan kehadiran perusahaan besar di Aceh tidak bisa memberikan kesejahteraan kepada masyarakat, masih banyak masyarakat aceh yang hidup dibawah garis kemiskinan. Seharusnya dengan kehadiran perusahaan-perusahaan besar, seperti perusahaan minyak dan gas di aceh, meningkatkan perekonomian dan mengurangi pengangguran masyarakat Aceh.
Seperti halnya di daerah Aceh Utara dan Lhokseumawe, di daerah tersebut terdapat lima perusahaan bonafit atau perusahaan besar yang berskala internasional, seperti perusahaan PT. Arun LNG, Exxon Mobil, PT. Pim, PT. Asean dan PT. KKA. Maka daerah itu pun dikenal sebagai daerah kota Petro dolar.
Hampir rata-rata provinsi lainnya di seluruh Indonesia mengenal kota Petro dolar, apa lagi seperti di daerah Medan, nama kota Petro dolar sudah tidak asing lagi di indera dengar masyarakat disana. Banyak masyarakat kota Medan berfikir bahwa mereka yang berada di kota Petro dolar rata-rata adalah orang mempunyai duit banyak dan hidup nya sejahtera.
Daerah aceh yang sangat dikenal oleh masyarakat di medan adalah kota petro dolar bukan kota Banda Aceh, namun sayang kondisi yang sebenarnya jauh berbanding terbalik. Masih banyak masyarakat kota Petro dolar yang hidup dibawah garis kemiskinan.
Seperti di daerah Matang kuli kecamatan Pirak Timu kabupaten Aceh Utara, kondisi kehidupan masyarakat disana sungguh sangat memprihatinkan karena masyarkat disana tidak bisa mengakses air bersih, kondisi jalan di gampong tersebut sangat rusak parah, bahkan pada saat hujan turun tidak sedikit para pengguna sepeda motor yang jatuh ketika melintas jalan tersebut.
Padahal Kecamatan Pirak Timu sangat dekat dengan perusahaan raksasa, yaitu Exxon Mobil. Kondisi permukiman disekitar perusahaan paman sam tersebut sangat berbanding terbalik. Namun sayang masyarakat sekitar hanya duduk manis memandang perusahaan kapitalis tersebut. Seharusnya kondisi masyarakat disekitar perusahaan tidak seperti itu dan kondisinya harus lebih baik, ternyata dengan kehadiran perusahaan tidak berdampak baik terhadap masyarakat.
Hal senada juga terjadi di daerah pesisir Hagu Selatan kota Lhokseumawe, kondisi perumahan penduduk disana sudah tidak layak huni. Dulunya daerah tersebut pernah diterpa abrasi, sehingga sampai sekarang masyarakat disana hidup ala kadarnya. Bahkan disetiap rumah penduduk tidak ada tempat untuk keperluan Mandi Cuci Kakus (MCK).
Sehingga masyarakat membuang hajat di pinggir laut, apabila malam hari masyarakat membuang hajat di plastic kresek dan kemudian melempar ke laut. Padahal kalau kita melihat bahwa gampong Hagu selatan sangat dekat dengan Perusahaan PT. Arun LNG.
Seharusnya pemerintah Aceh dan Pemerintah daerah dapat membuat suatu aturan terhadap perusahaan raksasa yang ada di aceh, sehingga jelas berapa banyak jumlah hasil sumber daya alam (SDA) bumi Aceh yang telah diambil dan pembagian hasil untuk daerah pun bisa jelas, kalau seperti saat ini kita tidak mengetahui berapa persen pembagian untuk daerah dari jumlah hasil SDA Aceh yang telah diambil.
Penulis berharap, kedepannya pemerintah Aceh dan Pemerintah Daerah dapat melakukan nasionalisasi asset terhadap perusahaan-perusahaan asing yang ada di aceh. Karena apabila terjadinya nasionalisasi asset asing maka kewenangan sepenuhnya berada di tanggan kita dan tidak ada campur tangan asing.
The.Barnabas- LETNAN DUA
-
Posts : 894
Location : Jakarta
Join date : 27.07.12
Reputation : 36
Re: Kekayaan Aceh Dirampok Perusahaan Asing
kapan muhammad mimpin negara..
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Kekayaan Aceh Dirampok Perusahaan Asing
oklah, resiko menjadi mayoritas di negeri sendiri,,, jadi ada masalah apa2 utamanya yg negatif, mudah sekali untuk menuduh itu karena Muslim dan muslim.(padahal bisa saja ada serigala berbulu domba)SEGOROWEDI wrote:
di indonesia
gerakan ekonomi china dikorup dan dikongkalikongi
pejabat-pejabat muslim
yg jadi masalah adalah orang Indonesianya bukan nyangkut ke embel2 Agama, karena Malaysia saja mayoritas Muslim tp minim kasus korupsi...
di Indonesia ini telah terbentuk budaya buruk yaitu Korupsi, ini bukan karena faktor Agama atau suatu ajaran tertentu, karena rumusan korupsi itu setahu saya tidak ada dalam ajaran agama manapun...
Rumusan orang melakukan korupsi itu hanya ada 2, Niat+kesempatan...
Penasehat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abdullah Hehamahua berpandangan korupsi bisa menimpa siapa saja tak terkecuali tokoh Islam lantaran sistem di negeri ini yang bisa menjerat seseorang terlibat korupsi.
“Ada yang disebut korupsi sistemik. Jadi sistem itu sendiri membuat orang korupsi. Ada hadits, kata Rasulullah pemilik unta yang tidak diikat untanya jika dicuri tidak dihudud tapi hukuman tahdzir. Dalam Islam kan orang mencuri potong tangan, tapi dalam kasus ini tidak dipotong tangannya tapi ditahdzir dengan hukuman dari hakim. Hal ini karena pemilik unta menciptakan suasana yang kondusif, memprovokasi orang sehingga tergoda,” kata Abdullah Hehamahua,
Abdullah menjelaskan, bahwa penyebab korupsi ada dua, yakni adanya niat dan kesempatan. Ia menilai korupsi yang menimpa para tokoh Islam itu disebabkan lantaran sistem negeri ini yang membuat mereka terlibat.
“Dalam ilmu korupsi, korupsi itu penyebabnya dua; niat dan kesempatan. Niat itu domain individu, kesempatan itu sistem. Jadi menteri agama, tokoh-tokoh agama, partai Islam mereka tidak berniat korupsi tetapi sistem itu sedemikian yang sedemikian rupa,” jelasnya.
http://fariedrj.blogspot.com/2013/04/sistem-di-indonesia-penyebab-utama.html
Alhamdulillah, walaupun yg korupsi di Indonesia ini banyak yg ber-ktp Muslim, namun penggiat/pejuang2 anti-Korupsi juga banyak dari kalangan Muslim, tahu saja siapa2 saja yg duduk sbg petinggi di KPK...
Sistem yg salah yg membuatnya demikian...SEGOROWEDI wrote:jangan prosentase
tapi jumlah (individu) kan jauh banyakan kita
rata-rata tingkat pendidikian (muslim-muslim) kita juga ketinggalan jauh
what? lagi2 menyinggung sebelah mata "rata2 tingkat pendiddikan Muslim2 juga ketinggalan jauh"..
oh, jadi mau berkata orang2 pintar di Indonesia itu semua Non Muslim dan yg bodoh itu Muslim...
islam pasti jaya- SERSAN MAYOR
-
Posts : 354
Kepercayaan : Islam
Join date : 16.01.12
Reputation : 16
Re: Kekayaan Aceh Dirampok Perusahaan Asing
islam pasti jaya wrote:
oklah, resiko menjadi mayoritas di negeri sendiri,,, jadi ada masalah apa2 utamanya yg negatif, mudah sekali untuk menuduh itu karena Muslim dan muslim.(padahal bisa saja ada serigala berbulu domba)
yg jadi masalah adalah orang Indonesianya bukan nyangkut ke embel2 Agama, karena Malaysia saja mayoritas Muslim tp minim kasus korupsi...
di Indonesia ini telah terbentuk budaya buruk yaitu Korupsi, ini bukan karena faktor Agama atau suatu ajaran tertentu, karena rumusan korupsi itu setahu saya tidak ada dalam ajaran agama manapun...
Rumusan orang melakukan korupsi itu hanya ada 2, Niat+kesempatan...
lihat aja sikap ustat-ustat terbaik di pks..
mobil koruptor mo disita kpk dihalang-halangi
setelah disorot publik baru diijinkan, itupun masih pasang sapanduk ejekan
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Kekayaan Aceh Dirampok Perusahaan Asing
SEGOROWEDI wrote:islam pasti jaya wrote:
oklah, resiko menjadi mayoritas di negeri sendiri,,, jadi ada masalah apa2 utamanya yg negatif, mudah sekali untuk menuduh itu karena Muslim dan muslim.(padahal bisa saja ada serigala berbulu domba)
yg jadi masalah adalah orang Indonesianya bukan nyangkut ke embel2 Agama, karena Malaysia saja mayoritas Muslim tp minim kasus korupsi...
di Indonesia ini telah terbentuk budaya buruk yaitu Korupsi, ini bukan karena faktor Agama atau suatu ajaran tertentu, karena rumusan korupsi itu setahu saya tidak ada dalam ajaran agama manapun...
Rumusan orang melakukan korupsi itu hanya ada 2, Niat+kesempatan...
lihat aja sikap ustat-ustat terbaik di pks..
mobil koruptor mo disita kpk dihalang-halangi
setelah disorot publik baru diijinkan, itupun masih pasang sapanduk ejekan
KPK saat itu tidak memiliki kelengkapan surat sebagai lembaga yg berwenang, sekalipun bermaksud menyita namun harus ada tata krama-nya, yaitu dengan surat2 penyitaan yg lengkap...
disorot publik baru diizinkan??
memangnya sewaktu pelarangan tersebut, luput dr pantauan kamera??
kembali lg, siapapun itu bisa melakukan korupsi, mau itu seorang Ustadz, Pendeta, bahkan pelajar2 sekalipun atau mahasiswa dapat melakukannya, itu karena apa??selain karena sistem pendidikan awal yg salah tetapi juga karena sistem yg ada yang membuat Korupsi masih tetap merajalela, yg membuat rumusan niat+kesempatan semakin terbuka lebar... bayangkan saja seornag politisi yg mantan miss Indonesia, melakukan korupsi tp hasil vonis pengadilan kalau tidak salah hanya 4-5 tahun.... tidak sebanding dengan kasus2 ringan lainnya namun masa pidana lebih lama dari 4/5 tahun....
coba berlakukan, mencuri => potong tangan, koruptor => hukum mati, siapa lg yg berani melakukan korupsi?
islam pasti jaya- SERSAN MAYOR
-
Posts : 354
Kepercayaan : Islam
Join date : 16.01.12
Reputation : 16
Halaman 2 dari 2 • 1, 2
Similar topics
» Pray For Aceh | Berdoa untuk Aceh
» Kekayaan yang Sejati - Ev. Iin Tjipto
» jenis kekayaan yang wajib dizakati
» Adik Andi Narogong Jual Perusahaan Penggarap e-KTP ke Keponakan Setnov
» Para Pendeta Pemilik Harta Kekayaan Hingga Triliunan
» Kekayaan yang Sejati - Ev. Iin Tjipto
» jenis kekayaan yang wajib dizakati
» Adik Andi Narogong Jual Perusahaan Penggarap e-KTP ke Keponakan Setnov
» Para Pendeta Pemilik Harta Kekayaan Hingga Triliunan
Halaman 2 dari 2
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik