ini negara demokrasi bung....!
Halaman 1 dari 1 • Share
ini negara demokrasi bung....!
MANISNYA PERMEN
Terkadang orang bodoh ini suka merasa aneh. Ko, banyak diantara pemimpin dan tokoh-tokoh negara ini yang beranggapan bahwa sistem demokrasi yang dianut negara ini dapat menghalangi mereka dalam menjalankan perintah-perintahnya Allah Subhanahu wa Ta’ala. Banyak diantara pemimpin dan tokoh-tokoh negara ini yang menganggap bahwa sistem demokrasi lah yang telah menyebabkan negara ini begini, atau mungkin HAM lah yang telah menyebabkan negara ini begitu, bahkan mungkin mereka beranggapan orang asinglah yang membuat negara ini begini dan begitu. Lalu apalah artinya firman Allah Subhanahu wa Ta’ala swt di bawah ini,
“jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. Tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS.AL-A’raf:96)
Oleh karena itu saya tekankan sekali lagi, bahwa penyebab utama negara ini begini dan begitu adalah penduduk negeri ini sendiri. Dan penyebab umat islam sekarang ini begini dan begitu juga, ya karena kitanya juga sebagai umat yang memang begini dan begitu.
Lalu bagaimana dengan para tokoh yang mengharuskan ditegakannya hukum islam di negara ini….?
Ya memang harus….! Jangan pernah mengaku orang islam seandainya mengatakan bahwa menegakan hukum islam di negara ini bukanlah sebuah keharusan. Namun begitu, menyalahkan sesuatu yang lain atas sesuatu yang menimpa kita juga adalah sebuah kesalahan. ( meskipun memang ada benarnya dan masih bisa difahami)
Contoh :
Bagaimanakah ketika kita menghadapi kebiasaan buruk daripada anak kita, dalam hal terlalu banyak menkonsumsi permen yang kebetulan permen itu biasa di kasih oleh tetangga dekat rumah. Dan tahukan akibatnya…., sakit gigi seakan sebuah momok yang menakutkan….! Apa kira-kira solusi kita dalam menghadapi permasalahan ini...?
Ada tiga hal penting yang penulis dapat dari contoh kasus diatas. Yang pertama tetangga yang memberikan permen, yang kedua permen itu sendiri ( yang memang sudah terlanjur disenangi oleh anak kita ) dan yang terakhir adalah, kurangnya pengetahuan anak kita tentang dampak permen bagi kesehatan giginya.
Lalu…., siapakah yang patut disalahkan….?
Yang pertama adalah tetangga kita. Seandainya dia sengaja memberikan permen itu supaya anak kita sakit gigi. Yang kedua adalah permen itu sendiri. Dan yang ketiga adalah anak kita. Kesalahan dia adalah, karena dia tidak mengetahui bahaya permen bagi kesehatan giginya.
Lalu apa tindakan kita sebagai orang tua…..?
Dalam menghadapi permasalahan seperti ini, ada tiga macam tindakan yang mungkin biasa dilakukan oleh para orang tua. Yang pertama, dan yang biasa dilakukan oleh para orang tua yaitu dengan menyalahkan tetangga yang biasa memberi permen. Yang kedua, dan yang biasa dilakukan oleh para orang tua juga, yaitu dengan menyalahkan anak itu. Dan yang terakhir, dan inilah yang benar. Salahkan diri kita sendiri, karena apa…., karena ketidak tahuan anak kita akan bahaya permen untuk kesehatan giginya itu, karena memang kesalahan kita dalam mendidik.
Lalu…., kenapa saya katakan tindakan yang ketigalah yang paling benar….?
Karena memang, seandainya kita memusuhi tetangga kita, memarahinya, bahkan mungkin sampai membunuhnya, dikarenakan memberi anak kita permen, itu tidak akan pernah merubah suatu apapun. Percayalah…., anak kita akan mencari permen di tempat yang lain. Begitupun dengan tindakan yang kedua, seandainya permen itu kita musnahkan, maka hal itupun tidak akan dapat membuat kesehatan gigi anak kita menjadi baik, karena tanpa pengetahuan yang cukup mengenai kesehatan gigi, anak kita itu akan kembali terperosok kepada makanan lain dengan dampak yang sama, bahkan lebih mungkin….! Oleh karena itu, hanya ada satu cara yang benar-benar efektif dan pantas dilakukan oleh seorang manusia. Kasih tahu anak kita, bagai mana kiranya cara merawat gigi yang baik. dan apabila itu memang sudah dilakukan sedari dulu, maka fikirkanlah, apa kira-kira kesalahan kita dalam menyampaikan semuanya itu…? Sehingga anak kita menyenangi permen yang jelas-jelas membuatnya sakit.
Begitulah kira-kira pemikiran orang bodoh mengenai demokrasi. Demokrasi itu manis dan enak, tapi merusak…..! tapi meskipun begitu, bukan hal yang benar juga kalau kita membebankan semua kesalahan kepada mereka yang membawa demokrasi. Karena seperti halnya kasus anak tadi, yang mana anak kita itu tidak akan tergoda untuk menerima bahkan sampai menyenangi permen, seandainya kita sebagai orang tua berhasil mendidik anak-anak kita prihal menjaga kesehatan gigi. Oleh karena itu, bagaimanapun manisnya demokrasi, bagaimanapun enaknya demokrasi, atau bagaimanapun lezatnya demokrasi, seandainya umat islam ini mengetahui dan menyadari bahaya yang terkandung di dalamnya, maka saya yakin…., semua umat islam di dunia ini akan mengatakan “NO” untuk demokrasi. Selamanya…..!
Begitupun dengan mengatakan demokrasi sebagai biang keladi semua permasalahan yang kita hadapi sekarang ini. Itupun bukan sebuah solusi saya kira. Karena tanpa penguatan agama dari dalam diri kita sendiri, itu hanya akan menyebabkan masuknya demokrasi-demokrasi yang lainnya. Bahkan yang akan lebih merusak mungkin….? Oleh karena itu, saya tekankan sekali lagi, mencari-cari kesalahan yang ada dalam demokrasi ataupun mengorek-orek kekurangan demokrasi adalah bukan sesuatu yang penting
Oleh karena itu, saya harapkan kepada mereka yang tahu agama dan faham agama, yang kami ( orang-orang bodoh ) anggap sebagai orang tua kami, tolong benahilah kami. Asal anda ( orang-orang pinter ) tahu, kami ini shalat, kami zakat, kami puasa, tapi itu semua tidak merubah sesuatupun. Kami ( orang-orang ) bodoh, akan dengan susah payah melaksanakan semua perintah_Nya, dan dengan senang hati melaksanakan segala larangan_Nya. Dan mungkin karena itulah demokrasi bisa diterima dengan baik oleh kami ( orang- orang bodoh ).
Dan selain itu, saya akan mengulas mengenai tulisan saya yang diawal tadi. Saya katakan : menyalahkan sesuatu yang lain atas sesuatu yang menimpa kita adalah sebuah kesalahan. ( meskipun memang ada benarnya dan masih bisa difahami)
Apa sebab…?
Orang tua mana yang tidak marah, ketika tahu anak kesayangannya ( orang-orang bodoh ) di cekokin terus menerus sama yang namanya peremen. Yang jelas-jelas dapat merusak kesehatan gigi anak kesayangannya itu ( orang-orang bodoh ).
Orang tua yang mana yang tidak murka, ketika tahu anak kesayangannya ( orang-orang bodoh ) dengan sengaja dihadiahi permen dengan tujuan untuk merusak kesehatan giginya.
Hanya orang tua yang tolol lah yang tidak akan marah.
Hanya orang tua yang bego lah yang tidak akan murka.
Dan seandainya orang-orang bodoh inipun tahu akan maksud daripada tetangga tadi memberikan permen kepada kami ( orang-orang bodoh ) …..? Marah dan murka pun akan menjadi milik kami semua….! Dan tugas andalah para orang tua, untuk menjelaskan akan pentingnya merawat kesehatan gigi…..! kalau memang usaha kalian ( para orang tua ) selama ini belum berhasil ataupun belum memuaskan, kami ( orang-orang bodoh ) berharap, carilah cara dan metode yang lain sehingga kami (orang-orang bodoh ) akan semakin paham dan yakin akan pentingnya kesehatan gigi. Tolonglah kami ( orang-orang bodoh ), maka kami ( orang –orang bodoh ) yakin, Allah Subhanahu wa Ta’ala pun akan menolong kalian ( orang tua kami )
Terkadang orang bodoh ini suka merasa aneh. Ko, banyak diantara pemimpin dan tokoh-tokoh negara ini yang beranggapan bahwa sistem demokrasi yang dianut negara ini dapat menghalangi mereka dalam menjalankan perintah-perintahnya Allah Subhanahu wa Ta’ala. Banyak diantara pemimpin dan tokoh-tokoh negara ini yang menganggap bahwa sistem demokrasi lah yang telah menyebabkan negara ini begini, atau mungkin HAM lah yang telah menyebabkan negara ini begitu, bahkan mungkin mereka beranggapan orang asinglah yang membuat negara ini begini dan begitu. Lalu apalah artinya firman Allah Subhanahu wa Ta’ala swt di bawah ini,
“jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. Tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS.AL-A’raf:96)
Oleh karena itu saya tekankan sekali lagi, bahwa penyebab utama negara ini begini dan begitu adalah penduduk negeri ini sendiri. Dan penyebab umat islam sekarang ini begini dan begitu juga, ya karena kitanya juga sebagai umat yang memang begini dan begitu.
Lalu bagaimana dengan para tokoh yang mengharuskan ditegakannya hukum islam di negara ini….?
Ya memang harus….! Jangan pernah mengaku orang islam seandainya mengatakan bahwa menegakan hukum islam di negara ini bukanlah sebuah keharusan. Namun begitu, menyalahkan sesuatu yang lain atas sesuatu yang menimpa kita juga adalah sebuah kesalahan. ( meskipun memang ada benarnya dan masih bisa difahami)
Contoh :
Bagaimanakah ketika kita menghadapi kebiasaan buruk daripada anak kita, dalam hal terlalu banyak menkonsumsi permen yang kebetulan permen itu biasa di kasih oleh tetangga dekat rumah. Dan tahukan akibatnya…., sakit gigi seakan sebuah momok yang menakutkan….! Apa kira-kira solusi kita dalam menghadapi permasalahan ini...?
Ada tiga hal penting yang penulis dapat dari contoh kasus diatas. Yang pertama tetangga yang memberikan permen, yang kedua permen itu sendiri ( yang memang sudah terlanjur disenangi oleh anak kita ) dan yang terakhir adalah, kurangnya pengetahuan anak kita tentang dampak permen bagi kesehatan giginya.
Lalu…., siapakah yang patut disalahkan….?
Yang pertama adalah tetangga kita. Seandainya dia sengaja memberikan permen itu supaya anak kita sakit gigi. Yang kedua adalah permen itu sendiri. Dan yang ketiga adalah anak kita. Kesalahan dia adalah, karena dia tidak mengetahui bahaya permen bagi kesehatan giginya.
Lalu apa tindakan kita sebagai orang tua…..?
Dalam menghadapi permasalahan seperti ini, ada tiga macam tindakan yang mungkin biasa dilakukan oleh para orang tua. Yang pertama, dan yang biasa dilakukan oleh para orang tua yaitu dengan menyalahkan tetangga yang biasa memberi permen. Yang kedua, dan yang biasa dilakukan oleh para orang tua juga, yaitu dengan menyalahkan anak itu. Dan yang terakhir, dan inilah yang benar. Salahkan diri kita sendiri, karena apa…., karena ketidak tahuan anak kita akan bahaya permen untuk kesehatan giginya itu, karena memang kesalahan kita dalam mendidik.
Lalu…., kenapa saya katakan tindakan yang ketigalah yang paling benar….?
Karena memang, seandainya kita memusuhi tetangga kita, memarahinya, bahkan mungkin sampai membunuhnya, dikarenakan memberi anak kita permen, itu tidak akan pernah merubah suatu apapun. Percayalah…., anak kita akan mencari permen di tempat yang lain. Begitupun dengan tindakan yang kedua, seandainya permen itu kita musnahkan, maka hal itupun tidak akan dapat membuat kesehatan gigi anak kita menjadi baik, karena tanpa pengetahuan yang cukup mengenai kesehatan gigi, anak kita itu akan kembali terperosok kepada makanan lain dengan dampak yang sama, bahkan lebih mungkin….! Oleh karena itu, hanya ada satu cara yang benar-benar efektif dan pantas dilakukan oleh seorang manusia. Kasih tahu anak kita, bagai mana kiranya cara merawat gigi yang baik. dan apabila itu memang sudah dilakukan sedari dulu, maka fikirkanlah, apa kira-kira kesalahan kita dalam menyampaikan semuanya itu…? Sehingga anak kita menyenangi permen yang jelas-jelas membuatnya sakit.
Begitulah kira-kira pemikiran orang bodoh mengenai demokrasi. Demokrasi itu manis dan enak, tapi merusak…..! tapi meskipun begitu, bukan hal yang benar juga kalau kita membebankan semua kesalahan kepada mereka yang membawa demokrasi. Karena seperti halnya kasus anak tadi, yang mana anak kita itu tidak akan tergoda untuk menerima bahkan sampai menyenangi permen, seandainya kita sebagai orang tua berhasil mendidik anak-anak kita prihal menjaga kesehatan gigi. Oleh karena itu, bagaimanapun manisnya demokrasi, bagaimanapun enaknya demokrasi, atau bagaimanapun lezatnya demokrasi, seandainya umat islam ini mengetahui dan menyadari bahaya yang terkandung di dalamnya, maka saya yakin…., semua umat islam di dunia ini akan mengatakan “NO” untuk demokrasi. Selamanya…..!
Begitupun dengan mengatakan demokrasi sebagai biang keladi semua permasalahan yang kita hadapi sekarang ini. Itupun bukan sebuah solusi saya kira. Karena tanpa penguatan agama dari dalam diri kita sendiri, itu hanya akan menyebabkan masuknya demokrasi-demokrasi yang lainnya. Bahkan yang akan lebih merusak mungkin….? Oleh karena itu, saya tekankan sekali lagi, mencari-cari kesalahan yang ada dalam demokrasi ataupun mengorek-orek kekurangan demokrasi adalah bukan sesuatu yang penting
Oleh karena itu, saya harapkan kepada mereka yang tahu agama dan faham agama, yang kami ( orang-orang bodoh ) anggap sebagai orang tua kami, tolong benahilah kami. Asal anda ( orang-orang pinter ) tahu, kami ini shalat, kami zakat, kami puasa, tapi itu semua tidak merubah sesuatupun. Kami ( orang-orang ) bodoh, akan dengan susah payah melaksanakan semua perintah_Nya, dan dengan senang hati melaksanakan segala larangan_Nya. Dan mungkin karena itulah demokrasi bisa diterima dengan baik oleh kami ( orang- orang bodoh ).
Dan selain itu, saya akan mengulas mengenai tulisan saya yang diawal tadi. Saya katakan : menyalahkan sesuatu yang lain atas sesuatu yang menimpa kita adalah sebuah kesalahan. ( meskipun memang ada benarnya dan masih bisa difahami)
Apa sebab…?
Orang tua mana yang tidak marah, ketika tahu anak kesayangannya ( orang-orang bodoh ) di cekokin terus menerus sama yang namanya peremen. Yang jelas-jelas dapat merusak kesehatan gigi anak kesayangannya itu ( orang-orang bodoh ).
Orang tua yang mana yang tidak murka, ketika tahu anak kesayangannya ( orang-orang bodoh ) dengan sengaja dihadiahi permen dengan tujuan untuk merusak kesehatan giginya.
Hanya orang tua yang tolol lah yang tidak akan marah.
Hanya orang tua yang bego lah yang tidak akan murka.
Dan seandainya orang-orang bodoh inipun tahu akan maksud daripada tetangga tadi memberikan permen kepada kami ( orang-orang bodoh ) …..? Marah dan murka pun akan menjadi milik kami semua….! Dan tugas andalah para orang tua, untuk menjelaskan akan pentingnya merawat kesehatan gigi…..! kalau memang usaha kalian ( para orang tua ) selama ini belum berhasil ataupun belum memuaskan, kami ( orang-orang bodoh ) berharap, carilah cara dan metode yang lain sehingga kami (orang-orang bodoh ) akan semakin paham dan yakin akan pentingnya kesehatan gigi. Tolonglah kami ( orang-orang bodoh ), maka kami ( orang –orang bodoh ) yakin, Allah Subhanahu wa Ta’ala pun akan menolong kalian ( orang tua kami )
pies- KOPRAL
-
Age : 50
Posts : 33
Kepercayaan : Islam
Location : sumedang
Join date : 10.12.11
Reputation : 0
Similar topics
» Demokrasi Yusuf al-Qardhawi ( buat yg anti demokrasi silahkan jawab )
» negara khilafah VS negara theokrasi
» Negara-Negara Eropa Ngejajah, tapi kenapa tak mendapatkan karma/azab ?
» kebangkitan islam dan negara-negara kawasan arab
» Negara-Negara Kristen Mengijinkan Perceraian
» negara khilafah VS negara theokrasi
» Negara-Negara Eropa Ngejajah, tapi kenapa tak mendapatkan karma/azab ?
» kebangkitan islam dan negara-negara kawasan arab
» Negara-Negara Kristen Mengijinkan Perceraian
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik