Vatileaks, Skandal Kejahatan Pencucian Uang di Vatikan
Halaman 1 dari 1 • Share
Vatileaks, Skandal Kejahatan Pencucian Uang di Vatikan
Teka-teki pengunduran diri pria yang sudah 8 tahun menjadi Paus itu dijawab oleh La Repubblica pada Kamis (14/2/2013). Koran harian Italia ini mengungkapkan alasan lain yang sangat kontroversial, yaitu kasus skandal seksual yang di gereja Katolik.
Diungkap blak-blakan bahwa paus bernama asli Joseph Aloisius Ratzinger itu mengundurkan diri setelah tim investigasi internal melaporkan adanya praktik skandal di Vatikan yang disebut-sebut sebagai “VatiLeaks.”
Vatileaks terungkap pada Januari 2012 ketika serangkaian dokumen internal bocor ke media Italia. Setelah kejadian tersebut, Wartawan Italia, Gianluigi Nuzzi memicu perhatian publik dengan sebuah buku berjudul “His Holiness: Pope’s Benedicts XVI’s Private Papers,” yang ludes terjual dalam semalam. Buku ini membongkar intrik dan skandal di Vatikan, dengan dukungan bukti-bukti dokumen dan surat-surat rahasia yang ditujukan dan juga berasal dari Paus serta sekretaris pribadinya. Salah satunya menyebutkan bahwa orang-orang Katolik tajir dengan mudah bisa berbicara empat mata dengan Paus Benediktus jika membayar sekitar Rp 124 juta kepada Bertone.
Buku ini membuat Georg Gaenswein, sekretaris pribadi Paus Benediktus, yakin Gabriele adalah pencuri dokumen rahasia itu. Sebab hanya dia dan Gabriele yang boleh masuk ke ruang pribadi Paus. Pada Mei 2012, otoritas Vatikan menangkap Paolo Gabriele, pelayan Paus karena dicurigai berada di balik kebocoran dokumen tersebut. Dia terancam 18 bulan penjara, namun kemudian dia diampuni.
Pada Juni 2012, muncul berita di media Italia yang menghubungkan Vatikan dengan kepala mafia Sisilia. Laporan tersebut muncul setelah Kepala Bank Vatikan, Ettore Gotti Tedeschi dipecat di tengah klaim perebutan kekuasaan dan korupsi di Vatikan. Dia diduga melakukan pencucian uang untuk mafia.
Sejak mencuatnya dugaan VatiLeaks tahun lalu, Paus membentuk tim investigasi yang terdiri dari tiga kardinal yakni Kardinal Spanyol Julián Herranz, Kardinal Slovakia Jozef Tomko serta Kardinal Salvatore De Giorgi, bekas Uskup Agung Palermo. Mereka diminta menyelidiki sejumlah tuduhan seperti penyelewengan keuangan, kronisme, dan korupsi di Vatikan.
Pada 17 Desember lalu, tiga kardinal menyerahkan dua bundel berkas kepada Benediktus. Hasil penyelidikan yang dituangkan dalam berkas setebal masing-masing 300 halaman itu mengungkap sejumlah peta kejahatan di dalam tubuh Vatikan yang melanggar Sepuluh Perintah Allah (the Ten Commandments), terutama nomor enam mengenai perzinahan dan nomor tujuh tentang pencurian.
“Pada hari itulah, dengan berkas-berkas di mejanya, Benediktus XVI mengambil keputusan yang telah begitu lama dia renungkan,” tulis La Repubblica.
Menurut penuturan seorang sumber yang dekat dengan ketiga kardinal, tim penyidik telah menemukan sebuah jaringan gay bawah tanah yang anggotanya merupakan sejumlah pejabat Vatikan dan warga non-Vatikan. Kegiatan mereka berlangsung di beberapa tempat di Roma dan Vatikan. Akibatnya, para pelaku menjadi rentan terhadap pemerasan.
Laporan ihwal jaring homoseksual dalam tubuh Tahta Suci Vatikan bukanlah yang pertama ditulis La Repubblica. Pada 2010, harian ini melaporkan seorang anggota paduan suara Vatikan dipaksa mundur karena menyewa pelacur pria. Beberapa bulan kemudian, sebuah majalah mingguan Italia merekam seorang pastur yang mengunjungi klub gay dan berhubungan seksual dengan sesama jenis.
Pada 2011 lalu, korban pelecehan seksual menuduh Paus dan beberapa pejabat Takhta Suci Vatikan lainnya telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan. Selain itu, para pemimpin gereja Katolik juga dituduh telah memelihara praktik pelecehan seksual, namun merahasiakan hal itu.
Awal Ferbuari lalu, seorang pejabat tinggi Vatikan, Kardinal William Levada, terbukti terlibat dalam merahasiakan kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak.
Nampaknya, berita koran lokal Italia itu ada benarnya. Selang dua hari setelah mengumumkan pengunduran dirinya, Paus mengeluarkan komentar soal maraknya kasus kejahatan seksual di lingkungan Katolik. Saat memimpin misa terakhirnya di Vatikan, Rabu (13/2/2013), Paus mendesak umat Kristen agar mengakhiri kemunafikan religius di gereja Katolik.
Mundurnya Paus Benediktus XVI ini mengingatkan dengan para paus pendahulunya yang meletakkan jabatannya karena skandal seksual. Dalam daftar Paus yang mencoreng nama gereja Katolik, tercatat nama Paus Benediktus IX yang bernama asli Theophylactus dari Tusculum. Ia mengundurkan diri pada usia 30 tahun. Di bawah kepemimpinannya kepausan diselimuti berbagai kasus skandal gereja seperti pemerkosaan, pembunuhan, dan lainnya.
Dalam buku Dark History of the Popes: Vice Murder and Corruption in the Vatican (Sejarah Gelap Para Paus: Kejahatan, Pembunuhan, dan Korupsi di Vatikan), halaman 9, Brenda Ralph Lewis menyebut Benediktus IX sebagai rohaniawan iblis. Tanpa tedeng aling-aling ia menjulukinya sebagai “salah satu paus abad kesebelas yang paling hebat berskandal, yang dideskripsikan sebagai seorang yang keji, curang, buruk dan digambarkan sebagai ‘iblis dari neraka yang menyamar sebagai pendeta.”
Nama lainnya yang juga mundur karena skandal adalah Paus Gregory VI. Paus yang bernama asli Johannes Gratianus ini hanya menjabat selama tujuh bulan karena dipaksa mundur oleh sejumlah Uskup terkait munculnya skandal suap.
Paus yang tak kalah mesumnya adalah Paus Sylvester III. Paus ini paling singkat memimpin jabatan kepausan, hanya 22 hari pada 1045. Kepemimpinannya dihentikan karena kasus pelecehan dan pembunuhan. Dia diasingkan dan meninggal dalam pengasingan. Dia pun termasuk dalam daftar Paus mencoreng nama gereja di masanya. Banyak kekacauan timbul dengan latar belakang agama sebab dia. [a.ahmad hizbullah mag/si]
http://www.voa-islam.com/counter/christology/2013/03/03/23464/paus-benediktus-mundur-bukan-karena-masuk-islam-tapi-skandal-seksual/
Diungkap blak-blakan bahwa paus bernama asli Joseph Aloisius Ratzinger itu mengundurkan diri setelah tim investigasi internal melaporkan adanya praktik skandal di Vatikan yang disebut-sebut sebagai “VatiLeaks.”
Vatileaks terungkap pada Januari 2012 ketika serangkaian dokumen internal bocor ke media Italia. Setelah kejadian tersebut, Wartawan Italia, Gianluigi Nuzzi memicu perhatian publik dengan sebuah buku berjudul “His Holiness: Pope’s Benedicts XVI’s Private Papers,” yang ludes terjual dalam semalam. Buku ini membongkar intrik dan skandal di Vatikan, dengan dukungan bukti-bukti dokumen dan surat-surat rahasia yang ditujukan dan juga berasal dari Paus serta sekretaris pribadinya. Salah satunya menyebutkan bahwa orang-orang Katolik tajir dengan mudah bisa berbicara empat mata dengan Paus Benediktus jika membayar sekitar Rp 124 juta kepada Bertone.
Buku ini membuat Georg Gaenswein, sekretaris pribadi Paus Benediktus, yakin Gabriele adalah pencuri dokumen rahasia itu. Sebab hanya dia dan Gabriele yang boleh masuk ke ruang pribadi Paus. Pada Mei 2012, otoritas Vatikan menangkap Paolo Gabriele, pelayan Paus karena dicurigai berada di balik kebocoran dokumen tersebut. Dia terancam 18 bulan penjara, namun kemudian dia diampuni.
Pada Juni 2012, muncul berita di media Italia yang menghubungkan Vatikan dengan kepala mafia Sisilia. Laporan tersebut muncul setelah Kepala Bank Vatikan, Ettore Gotti Tedeschi dipecat di tengah klaim perebutan kekuasaan dan korupsi di Vatikan. Dia diduga melakukan pencucian uang untuk mafia.
Sejak mencuatnya dugaan VatiLeaks tahun lalu, Paus membentuk tim investigasi yang terdiri dari tiga kardinal yakni Kardinal Spanyol Julián Herranz, Kardinal Slovakia Jozef Tomko serta Kardinal Salvatore De Giorgi, bekas Uskup Agung Palermo. Mereka diminta menyelidiki sejumlah tuduhan seperti penyelewengan keuangan, kronisme, dan korupsi di Vatikan.
Pada 17 Desember lalu, tiga kardinal menyerahkan dua bundel berkas kepada Benediktus. Hasil penyelidikan yang dituangkan dalam berkas setebal masing-masing 300 halaman itu mengungkap sejumlah peta kejahatan di dalam tubuh Vatikan yang melanggar Sepuluh Perintah Allah (the Ten Commandments), terutama nomor enam mengenai perzinahan dan nomor tujuh tentang pencurian.
“Pada hari itulah, dengan berkas-berkas di mejanya, Benediktus XVI mengambil keputusan yang telah begitu lama dia renungkan,” tulis La Repubblica.
Menurut penuturan seorang sumber yang dekat dengan ketiga kardinal, tim penyidik telah menemukan sebuah jaringan gay bawah tanah yang anggotanya merupakan sejumlah pejabat Vatikan dan warga non-Vatikan. Kegiatan mereka berlangsung di beberapa tempat di Roma dan Vatikan. Akibatnya, para pelaku menjadi rentan terhadap pemerasan.
Laporan ihwal jaring homoseksual dalam tubuh Tahta Suci Vatikan bukanlah yang pertama ditulis La Repubblica. Pada 2010, harian ini melaporkan seorang anggota paduan suara Vatikan dipaksa mundur karena menyewa pelacur pria. Beberapa bulan kemudian, sebuah majalah mingguan Italia merekam seorang pastur yang mengunjungi klub gay dan berhubungan seksual dengan sesama jenis.
Pada 2011 lalu, korban pelecehan seksual menuduh Paus dan beberapa pejabat Takhta Suci Vatikan lainnya telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan. Selain itu, para pemimpin gereja Katolik juga dituduh telah memelihara praktik pelecehan seksual, namun merahasiakan hal itu.
Awal Ferbuari lalu, seorang pejabat tinggi Vatikan, Kardinal William Levada, terbukti terlibat dalam merahasiakan kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak.
Nampaknya, berita koran lokal Italia itu ada benarnya. Selang dua hari setelah mengumumkan pengunduran dirinya, Paus mengeluarkan komentar soal maraknya kasus kejahatan seksual di lingkungan Katolik. Saat memimpin misa terakhirnya di Vatikan, Rabu (13/2/2013), Paus mendesak umat Kristen agar mengakhiri kemunafikan religius di gereja Katolik.
Mundurnya Paus Benediktus XVI ini mengingatkan dengan para paus pendahulunya yang meletakkan jabatannya karena skandal seksual. Dalam daftar Paus yang mencoreng nama gereja Katolik, tercatat nama Paus Benediktus IX yang bernama asli Theophylactus dari Tusculum. Ia mengundurkan diri pada usia 30 tahun. Di bawah kepemimpinannya kepausan diselimuti berbagai kasus skandal gereja seperti pemerkosaan, pembunuhan, dan lainnya.
Dalam buku Dark History of the Popes: Vice Murder and Corruption in the Vatican (Sejarah Gelap Para Paus: Kejahatan, Pembunuhan, dan Korupsi di Vatikan), halaman 9, Brenda Ralph Lewis menyebut Benediktus IX sebagai rohaniawan iblis. Tanpa tedeng aling-aling ia menjulukinya sebagai “salah satu paus abad kesebelas yang paling hebat berskandal, yang dideskripsikan sebagai seorang yang keji, curang, buruk dan digambarkan sebagai ‘iblis dari neraka yang menyamar sebagai pendeta.”
Nama lainnya yang juga mundur karena skandal adalah Paus Gregory VI. Paus yang bernama asli Johannes Gratianus ini hanya menjabat selama tujuh bulan karena dipaksa mundur oleh sejumlah Uskup terkait munculnya skandal suap.
Paus yang tak kalah mesumnya adalah Paus Sylvester III. Paus ini paling singkat memimpin jabatan kepausan, hanya 22 hari pada 1045. Kepemimpinannya dihentikan karena kasus pelecehan dan pembunuhan. Dia diasingkan dan meninggal dalam pengasingan. Dia pun termasuk dalam daftar Paus mencoreng nama gereja di masanya. Banyak kekacauan timbul dengan latar belakang agama sebab dia. [a.ahmad hizbullah mag/si]
http://www.voa-islam.com/counter/christology/2013/03/03/23464/paus-benediktus-mundur-bukan-karena-masuk-islam-tapi-skandal-seksual/
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Vatileaks, Skandal Kejahatan Pencucian Uang di Vatikan
Pemimpin Vatikan Paus Benediktus Ditimpa Skandal Korupsi
Pemimpin tertinggi umat Katholik Paus Benediktus menghadapi skandal korupsi dan kronisme yang menghantam tahta suci Vatikan.
Paus memerintahkan penyelidikan, yang dipimpin oleh polisi Vatikan bersama dengan komisi kardinal. Beberapa dokumen yang berisi tentang korupsi, salah urus, dan kronisme dalam pemberian kontrak bocor dan beredar di masyarakat Itali.
Hakim Vatikan resmi mendakwa pejabat dibawah Paus Benediktus dengan kepemilikan ilegal dokumen rahasia dan mengatakan penyelidikan yang lebih luas akan dilakukan untuk melihat apakah dipunya kaki tangan yang membantunya bocor mereka.
Paolo Gabriele, 46, seorang pejabat yang dekat dengan Paus Benediktus ditangkap pada hari Rabu, sebagai "terdakwa". Dikatakan penyelidikan awal telah ditingkatkan menjadi "penyelidikan formal," yang berarti ia telah resmi didakwa.
Kemudian, skandal itu dikenal sebagai "Vatileaks", melibatkan bocornya serangkaian dokumen ke media Italia pada Januari dan Februari, termasuk surat pribadi kepada Paus.
Beberapa dokumen yang terkait dengan tuduhan korupsi, salah urus dan kronisme dalam pemberian kontrak kepada orang-orang bekerja di Vatikan dan perselisihan internal pada manajemen bank Vatikan. Presiden bank Vatikan, Ettore Gotti Tedeschi, disingkirkan oleh Dewan Vatikan, Kamis.
Juru bicara Vatikan mengatakan sebelumnya pada hari Jumat bahwa orang yang memiliki dokumen rahasia ditangkap. Tetapi mereka tidak bisa mengungkapkan posisinya atau identitas sampai mereka diberi izin oleh peneliti Vatikan.
Sumber Vatikan mengkonfirmasi laporan oleh media Italia bahwa orang yang ditangkap adalah seorang pejabat penting Vatikan. "Semuanya sangat sedih," kata satu sumber senior Vatikan, mengomentari sebuah episode yang terbaru dalam serangkaian tindakan yang memalukan bagi Vatikan.
Paus Benediktus sebagai pemimpn umat Katolik, yang hidup di apartemen, yang merupakan Istana Apostolik, menyerahkan sejumlah data penting yang diperlukan guna melakukan penyelidikan kasus korupsi, salah urus, dan kronisme di Vatikan.
Sebagai anggota tim rumah tangga kepausan, ia mengetahui rahasia apa yang terjadi pada di kamar paling rahasia di Vatikan. Media Italia mengatakan penyelidik telah menemukan dokumen di apartemennya.
Paus sangat terkejut dan sedih dengan kebocoran, memerintahkan penyelidikan, termasuk satu dewan yang dipimpin oleh polisi Vatikan polisi bersama dengan komisi kardinal.
Dokumen bocor termasuk surat oleh Uskup Agung yang dikirim ke Washington setelah ia memberikan peringatan pada apa yang ia lihat sebagai jaringan korupsi dan kronisme, memo yang menempatkan sejumlah kardinal dalam kondisi yang buruk, dan dokumen itu, menyatakan bahwa telah terjadi konflik internal terkait dengan Bank Vatikan.
Pada bulan Januari, telivisi Itali melakuan investigasi menyeiarkan surat-surat pribadi kepada Menteri Luar Negeri Kardinal Tarcisio Bertone dan Paus dari Uskup Agung Carlo Maria Vigano, mantan gubernur dan wakil Vatikan dan saat ini duta besar Takhta Suci di Washington.
Surat-surat menunjukkan bahwa Vigano dipindahkan setelah ia terlibat apa yang ia sebut sebagai jaringan korupsi, nepotisme dan kronisme terkait dengan pemberian kontrak kepada kontraktor Italia dengan nilai yang dilipatkan gandakan.
Dalam satu surat, Vigano menulis tentang kampanye kotor terhadap dirinya oleh pejabat Vatikan lainnya yang marah karena ia telah mengambil langkah-langkah drastis untuk membersihkan prosedur pembelian.
Bertone menanggapi dengan memecat Vigano dari jabatannya tiga tahun sebelum akhir masa jabatannya dan mengirim dia ke Amerika Serikat.
Begitulah tahta suci Vatikan, yang tak luput dari korupsi, nepotisme, dan kronisme, serta berbagai skandal termasuk skandal sek. Sejatinya orang-orang suci itu, tidak suci dan terlibat berbagai skandal, yang menyeramkan. (af)
http://www.voa-islam.com/counter/christology/2012/05/27/19271/pemimpin-vatikan-paus-benediktus-ditimpa-skandal-korupsi/
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Vatileaks, Skandal Kejahatan Pencucian Uang di Vatikan
Vatileaks Terjang Vatikan
VATICAN CITY, - Beberapa tahun lalu vatikan diterjang berbagai skandal seks yang dilakukan para pastur. Kini giliran skandal korupsi atau sebutan populernya Vatileaks, menerjang markas para pastur.
Skandal ini berujung pada penangkapan Kepala Pelayan Paus Benediktus XVI, Paolo Gabriele (46 tahun). Gabriele ditangkap dengan tuduhan memiliki dokumen rahasia secara ilegal. Skandal ini merupakan tamparan memalukan karena mengungkapkan adanya perebutan kekuasaan internal, intrik dan korupsi di tingkat tertinggi pemerintahan Gereja Katolik.
Penahanan salah satu anggota rumah tangga kepausan ini menciptakan ketegangan sendiri sepanjang sejarah Vatikan. Mau tak mau skandal ini melemparkan tahta suci ke dalam pusaran kekacauan karena memasuki fase kritis untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Vatikan serius mematuhi norma internasional tentang transparansi keuangan.
Awalnya, pekan lalu sebuah buku berjudul His Holiness yang berisi dokumen-dokumen Vatikan yang bocor diterbitkan. Berbagai dokumen, termasuk korespondensi, catatan dan memo kepada Paus dan sekretaris pribadinya tercantum di dalam buku.
Dalam laman VOA terdapat juga dokumen mengenai perselisihan internal manajeman Bank Vatikan. Kamis lalu, Presiden Bank Vatikan, Ettore Gotti Tedeschi resmi dicopot dari jabatannya. Konfirmasi pada Sabtu (26/5) meyakini Gabriele membocorkan dokumen rahasia tersebut kepada jurnalis Italia, Gianluigi Nuzzi, untuk mendiskreditkan paus nomor dua.
"Bahkan pada cerita fiksi pun ini sulit dipercaya," ujar anggota Dewan Bank Vatikan Carl Anderson yang ikut mengajukan mosi tidak percaya kepada Tedeschi.
Bank yang juga dikenal sebagai Institut Pekerjaan Agama (IOR), mengeluarkan kecaman pedas kepada Tedeschi dalam sebuah memorandum. Di dalamnya, bank menjelaskan alasan memecat Tedeschi. Ia dipecat karena secara rutin melewatkan rapat dewan, gagal melakukan tugasnya, gagal membela bank, polarisasi personil dan perilaku pribadi yang semakin tak menentu.
Dewan juga menilainya gagal memberikan penjelasan formal mengenai penyebaran dokumen ilegal terakhir. Dalam wawancara dengan AP, Anderson mengatakan tuduhan yang terakhir lebih bersifat independen, luas, dan mengguncang Vatikan selama berbulan-bulan. Namun, ia menekankan itu bukanlah masalah berarti.
Tedeschi belum berkomentar secara terbuka tentang pencopotannya. Juru bicara Vatikan, Rev Federico Lombardi, mengatakan Gabriele telah bertemu dengan pengacaranya dan penyelidikan akan dilakukan sesuai sistem peradilan Vatikan.
Gabriele adalah kepala pelayan pribadi Paus sejak 2006. Ia seringkali terlihat berada di sisi Benediktus di depan umum, berada di kursi depan jip yang terbuka saat Paus beraudiensi di depan umum dan melindungi Paus dari hujan. Secara pribadi, ia adalah anggota rumah tangga kepausan yang di dalamnya termasuk sekretaris pribadi Paus dan empat perempuan yang merawat apartemen kepausan.[ach/ROL/www.globalmuslim.web.id]
http://www.globalmuslim.web.id/2012/05/vatileaks-terjang-vatikan.html
VATICAN CITY, - Beberapa tahun lalu vatikan diterjang berbagai skandal seks yang dilakukan para pastur. Kini giliran skandal korupsi atau sebutan populernya Vatileaks, menerjang markas para pastur.
Skandal ini berujung pada penangkapan Kepala Pelayan Paus Benediktus XVI, Paolo Gabriele (46 tahun). Gabriele ditangkap dengan tuduhan memiliki dokumen rahasia secara ilegal. Skandal ini merupakan tamparan memalukan karena mengungkapkan adanya perebutan kekuasaan internal, intrik dan korupsi di tingkat tertinggi pemerintahan Gereja Katolik.
Penahanan salah satu anggota rumah tangga kepausan ini menciptakan ketegangan sendiri sepanjang sejarah Vatikan. Mau tak mau skandal ini melemparkan tahta suci ke dalam pusaran kekacauan karena memasuki fase kritis untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Vatikan serius mematuhi norma internasional tentang transparansi keuangan.
Awalnya, pekan lalu sebuah buku berjudul His Holiness yang berisi dokumen-dokumen Vatikan yang bocor diterbitkan. Berbagai dokumen, termasuk korespondensi, catatan dan memo kepada Paus dan sekretaris pribadinya tercantum di dalam buku.
Dalam laman VOA terdapat juga dokumen mengenai perselisihan internal manajeman Bank Vatikan. Kamis lalu, Presiden Bank Vatikan, Ettore Gotti Tedeschi resmi dicopot dari jabatannya. Konfirmasi pada Sabtu (26/5) meyakini Gabriele membocorkan dokumen rahasia tersebut kepada jurnalis Italia, Gianluigi Nuzzi, untuk mendiskreditkan paus nomor dua.
"Bahkan pada cerita fiksi pun ini sulit dipercaya," ujar anggota Dewan Bank Vatikan Carl Anderson yang ikut mengajukan mosi tidak percaya kepada Tedeschi.
Bank yang juga dikenal sebagai Institut Pekerjaan Agama (IOR), mengeluarkan kecaman pedas kepada Tedeschi dalam sebuah memorandum. Di dalamnya, bank menjelaskan alasan memecat Tedeschi. Ia dipecat karena secara rutin melewatkan rapat dewan, gagal melakukan tugasnya, gagal membela bank, polarisasi personil dan perilaku pribadi yang semakin tak menentu.
Dewan juga menilainya gagal memberikan penjelasan formal mengenai penyebaran dokumen ilegal terakhir. Dalam wawancara dengan AP, Anderson mengatakan tuduhan yang terakhir lebih bersifat independen, luas, dan mengguncang Vatikan selama berbulan-bulan. Namun, ia menekankan itu bukanlah masalah berarti.
Tedeschi belum berkomentar secara terbuka tentang pencopotannya. Juru bicara Vatikan, Rev Federico Lombardi, mengatakan Gabriele telah bertemu dengan pengacaranya dan penyelidikan akan dilakukan sesuai sistem peradilan Vatikan.
Gabriele adalah kepala pelayan pribadi Paus sejak 2006. Ia seringkali terlihat berada di sisi Benediktus di depan umum, berada di kursi depan jip yang terbuka saat Paus beraudiensi di depan umum dan melindungi Paus dari hujan. Secara pribadi, ia adalah anggota rumah tangga kepausan yang di dalamnya termasuk sekretaris pribadi Paus dan empat perempuan yang merawat apartemen kepausan.[ach/ROL/www.globalmuslim.web.id]
http://www.globalmuslim.web.id/2012/05/vatileaks-terjang-vatikan.html
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Vatileaks, Skandal Kejahatan Pencucian Uang di Vatikan
Bank Vatikan Terlibat Kasus Pencucian Uang?
Bank Vatikan yang menangani rekening-rekening gereja Katolik Roma ini diperiksa karena adanya dua transaksi keuangan yang mencurigakan
Hidayatullah.coim--Otorita keuangan Italia menyita 30 juta dolar dari bank Vatikan dan sedang menyelidiki pejabat-pejabat tinggi bank itu atas tuduhan melakukan pencucian uang. Pihak Vatikan menyatakan "bingung" dengan adanya penyelidikan itu.
Bank yang juga dikenal dengan nama Institute for Religious Works, menangani rekening-rekening gereja Katolik Roma.
Pemimpin bank Ettore Gotti Tedeschi dan direktur jenderal bank itu Paolo Cipriani, sedang diperiksa karena adanya dua transaksi keuangan yang mencurigakan.
Bank Vatikan yang sama terlibat dalam skandal keuangan tahun 1982 yang mengakibatkan bangkrutnya bank swasta terbesar saat itu di Italia, Banco Ambrosiano. [voan1/hidayatullah.com]
http://old.hidayatullah.com/berita/internasional/13363-bank-vatikan-terlibat-kasus-pencucian-uang
Bank Vatikan yang menangani rekening-rekening gereja Katolik Roma ini diperiksa karena adanya dua transaksi keuangan yang mencurigakan
Hidayatullah.coim--Otorita keuangan Italia menyita 30 juta dolar dari bank Vatikan dan sedang menyelidiki pejabat-pejabat tinggi bank itu atas tuduhan melakukan pencucian uang. Pihak Vatikan menyatakan "bingung" dengan adanya penyelidikan itu.
Bank yang juga dikenal dengan nama Institute for Religious Works, menangani rekening-rekening gereja Katolik Roma.
Pemimpin bank Ettore Gotti Tedeschi dan direktur jenderal bank itu Paolo Cipriani, sedang diperiksa karena adanya dua transaksi keuangan yang mencurigakan.
Bank Vatikan yang sama terlibat dalam skandal keuangan tahun 1982 yang mengakibatkan bangkrutnya bank swasta terbesar saat itu di Italia, Banco Ambrosiano. [voan1/hidayatullah.com]
http://old.hidayatullah.com/berita/internasional/13363-bank-vatikan-terlibat-kasus-pencucian-uang
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Vatileaks, Skandal Kejahatan Pencucian Uang di Vatikan
Vatikan Nilai Polisi Italia Salah Paham Bekukan Aset
Polisi Italia telah membekukan dana Bank Vatikan senilai Rp 300 miliar akibat dugaan pencucian uang
Hidayatullah.com--Tahta Suci Vatikan menyatakan, investigasi terhadap bank Vatikan dan penyitaan aset senilai 23 juta euro (sekitar Rp300 miliar) oleh kepolisian Italia, merupakan sebuah kesalahpahaman yang semestinya bisa diklarifikasi segera.
Dikutip www.usatoday.com, Kamis (23/9), memberitakan, halaman depan harian Vatikan, L'Osservatore Romano, yang menyebutkan bahwa penyelidikan itu dimulai ketika Bank of Italia memberi tahu aparat Italia tentang adanya dugaan pelanggaran UU anti-pencucian uang yang dilakukan Institute for Religious Works (IOR), nama resmi bank Vatikan.
Sebelumnya, pihak Vatikan menyatakan "bingung dan terkejut" oleh penyelidikan yang dilakukan. "Tahta Suci bingung dan terkejut oleh inisiatif yang dilakukan aparat Roma, berdasarkan data yang tersedia di Bank of Italy dan transaksi sejenis yang sangat biasa dilakukan dengan bank Italia lainnya," ujar Vatikan dalam sebuah pernyataannya.
Pihak Vatikan juga menyatakan sangat mempercayai para pejabat senior bank, termasuk Ettore Gotti Tedeschi, Dirut IOR yang juga penasihat utama Menteri Keuangan Italia Giulio Tremonti.
Sebelumnya, polisi Italia membekukan dana sebesar 23 juta euro (sekitar Rp300 miliar) milik Bank Vatikan, dalam rangkaian penyelidikan yang belum pernah terjadi, terkait kecurigaan tindak pencucian uang oleh Tahta Suci.
Menurut telegraph.co.uk, Rabu (22/9), aparat Italia mencurigai adanya dua transaksi yang kemungkinan melanggar UU Anti-pencucian uang Italia. Ettore Gotti Tedeschi, Dirut Bank Vatikan yang secara resmi dikenal sebagai Institute for Religious Works (IOR) tersebut.
IOR adalah bank yang mengelola keuangan Tahta Suci, juga sejumlah akun organisasi Katolik tersebut. [pri/usa/tel/hidayatullah.com]
http://old.hidayatullah.com/berita/internasional/13401-vatikan-nilai-polisi-italia-salah-paham-bekukan-aset
Polisi Italia telah membekukan dana Bank Vatikan senilai Rp 300 miliar akibat dugaan pencucian uang
Hidayatullah.com--Tahta Suci Vatikan menyatakan, investigasi terhadap bank Vatikan dan penyitaan aset senilai 23 juta euro (sekitar Rp300 miliar) oleh kepolisian Italia, merupakan sebuah kesalahpahaman yang semestinya bisa diklarifikasi segera.
Dikutip www.usatoday.com, Kamis (23/9), memberitakan, halaman depan harian Vatikan, L'Osservatore Romano, yang menyebutkan bahwa penyelidikan itu dimulai ketika Bank of Italia memberi tahu aparat Italia tentang adanya dugaan pelanggaran UU anti-pencucian uang yang dilakukan Institute for Religious Works (IOR), nama resmi bank Vatikan.
Sebelumnya, pihak Vatikan menyatakan "bingung dan terkejut" oleh penyelidikan yang dilakukan. "Tahta Suci bingung dan terkejut oleh inisiatif yang dilakukan aparat Roma, berdasarkan data yang tersedia di Bank of Italy dan transaksi sejenis yang sangat biasa dilakukan dengan bank Italia lainnya," ujar Vatikan dalam sebuah pernyataannya.
Pihak Vatikan juga menyatakan sangat mempercayai para pejabat senior bank, termasuk Ettore Gotti Tedeschi, Dirut IOR yang juga penasihat utama Menteri Keuangan Italia Giulio Tremonti.
Sebelumnya, polisi Italia membekukan dana sebesar 23 juta euro (sekitar Rp300 miliar) milik Bank Vatikan, dalam rangkaian penyelidikan yang belum pernah terjadi, terkait kecurigaan tindak pencucian uang oleh Tahta Suci.
Menurut telegraph.co.uk, Rabu (22/9), aparat Italia mencurigai adanya dua transaksi yang kemungkinan melanggar UU Anti-pencucian uang Italia. Ettore Gotti Tedeschi, Dirut Bank Vatikan yang secara resmi dikenal sebagai Institute for Religious Works (IOR) tersebut.
IOR adalah bank yang mengelola keuangan Tahta Suci, juga sejumlah akun organisasi Katolik tersebut. [pri/usa/tel/hidayatullah.com]
http://old.hidayatullah.com/berita/internasional/13401-vatikan-nilai-polisi-italia-salah-paham-bekukan-aset
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Vatileaks, Skandal Kejahatan Pencucian Uang di Vatikan
Pembocor Dokumen KKN Vatikan Ditangkap
Hidayatullah.com—Seorang pria diangkap oleh aparat keamanan Vatikan karena menyimpan dokumen rahasia milik Tahta Suci, dan membocorkannya ke media Italia.
“Penyelidikan yang dilakukan oleh Kepolisian Vatikan … memungkinkan mereka mengidentifikasi seseorang yang memiliki dokumen-dokumen rahasia. Orang ini sekarang sedang ditanya oleh magistrat Vatikan,” kata jurubicara Tahta Suci Vatikan Federico Lombardi kepada para wartawan, sebagaimana dilansir Al Arabiya (25/5/2012).
Sebuah sumber di Vatikan mengatakan bahwa tersangka bukan seorang pendeta.
Selama berbulan-bulan Vatikan berusaha mengungkap skandal “Vatileaks”, yang merupakan pembocoran sejumlah surat rahasia di lingkungan Tahta Suci.
Sebagian dokumen rahasia itu terkait dengan dugaan kasus korupsi, mismanajemen dan kroniisme dalam pemberian kontrak kerja di Vatikan dan juga manajemen di Bank Vatikan.
Hari Kamis kemarin, presiden Bank Vatikan Ettore Gotti Tedeschi didepak keluar oleh jajaran pimpinannya.
Paus Benediktus XVI yang dikabarkan sangat terkejut dan kecewa dengan kebocoran itu, memerintahkan sejumlah penyelidikan, termasuk satu yang dipimpin oleh Kepolisian Vatikan dan satunya dipimpin oleh komisi kardinal.
Pembocoran dokumen rahasia ke media Italia terjadi sejak awal tahun ini. Dokumen itu antara lain berupa surat dari seorang uskup agung yang dipindah ke Washington, setelah ia membongkar apa adanya jaringan korupsi dan kroniisme, serta dokumen tentang konflik internal dalam tubuh Bank Vatikan. Surat itu menimbulkan citra buruk pada sejumlah kardinal.
Pada bulan Januari, sebuah stasiun televisi Italia menyiarkan surat-surat yang ditujukan kepada kardinal Tarcisio Bertone dan paus dari uskup agung Carlo Mario Vigano, mantan deputi gubernur Vatikan City yang sekarang menjadi duta besar Tahta Suci untuk Washington.
Surat-surat tersebut menunjukkan bahwa Vigano dipindah, setelah ia mengungkap apa yang dia sebut sebagai jaringan korupsi, nepotisme dan kroniisme dalam pemberian kontrak kepada kontraktor di Italia dengan harga murah.
Dalam salah satu suratnya, Vigano menulis bahwa ada hasutan yang dilakukan untuk menjelek-jelekkan dirinya oleh sejumlah pejabat Vatikan lain, yang kesal karena Vigano mengambil langkah drasis dalam membersihkan prosedur pembelian. Vigano memohon agar dia tidak dipindah dari pekerjaannya dan menyelesaikan apa yang telah dimulainya.
Bertone merespon surat Vigano dengan memindahkannya ke Amerika Serikat tiga tahun sebelum masa jabatannya di Vatikan berakhir, meskipun dia bersikeras menolaknya.
http://www.hidayatullah.com/read/22835/26/05/2012/pembocor-dokumen-kkn-vatikan-ditangkap.html
Hidayatullah.com—Seorang pria diangkap oleh aparat keamanan Vatikan karena menyimpan dokumen rahasia milik Tahta Suci, dan membocorkannya ke media Italia.
“Penyelidikan yang dilakukan oleh Kepolisian Vatikan … memungkinkan mereka mengidentifikasi seseorang yang memiliki dokumen-dokumen rahasia. Orang ini sekarang sedang ditanya oleh magistrat Vatikan,” kata jurubicara Tahta Suci Vatikan Federico Lombardi kepada para wartawan, sebagaimana dilansir Al Arabiya (25/5/2012).
Sebuah sumber di Vatikan mengatakan bahwa tersangka bukan seorang pendeta.
Selama berbulan-bulan Vatikan berusaha mengungkap skandal “Vatileaks”, yang merupakan pembocoran sejumlah surat rahasia di lingkungan Tahta Suci.
Sebagian dokumen rahasia itu terkait dengan dugaan kasus korupsi, mismanajemen dan kroniisme dalam pemberian kontrak kerja di Vatikan dan juga manajemen di Bank Vatikan.
Hari Kamis kemarin, presiden Bank Vatikan Ettore Gotti Tedeschi didepak keluar oleh jajaran pimpinannya.
Paus Benediktus XVI yang dikabarkan sangat terkejut dan kecewa dengan kebocoran itu, memerintahkan sejumlah penyelidikan, termasuk satu yang dipimpin oleh Kepolisian Vatikan dan satunya dipimpin oleh komisi kardinal.
Pembocoran dokumen rahasia ke media Italia terjadi sejak awal tahun ini. Dokumen itu antara lain berupa surat dari seorang uskup agung yang dipindah ke Washington, setelah ia membongkar apa adanya jaringan korupsi dan kroniisme, serta dokumen tentang konflik internal dalam tubuh Bank Vatikan. Surat itu menimbulkan citra buruk pada sejumlah kardinal.
Pada bulan Januari, sebuah stasiun televisi Italia menyiarkan surat-surat yang ditujukan kepada kardinal Tarcisio Bertone dan paus dari uskup agung Carlo Mario Vigano, mantan deputi gubernur Vatikan City yang sekarang menjadi duta besar Tahta Suci untuk Washington.
Surat-surat tersebut menunjukkan bahwa Vigano dipindah, setelah ia mengungkap apa yang dia sebut sebagai jaringan korupsi, nepotisme dan kroniisme dalam pemberian kontrak kepada kontraktor di Italia dengan harga murah.
Dalam salah satu suratnya, Vigano menulis bahwa ada hasutan yang dilakukan untuk menjelek-jelekkan dirinya oleh sejumlah pejabat Vatikan lain, yang kesal karena Vigano mengambil langkah drasis dalam membersihkan prosedur pembelian. Vigano memohon agar dia tidak dipindah dari pekerjaannya dan menyelesaikan apa yang telah dimulainya.
Bertone merespon surat Vigano dengan memindahkannya ke Amerika Serikat tiga tahun sebelum masa jabatannya di Vatikan berakhir, meskipun dia bersikeras menolaknya.
http://www.hidayatullah.com/read/22835/26/05/2012/pembocor-dokumen-kkn-vatikan-ditangkap.html
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Vatileaks, Skandal Kejahatan Pencucian Uang di Vatikan
Pembocor 'Vatileaks' Kepala Pelayan Paus Benediktus XVI
Hidayatullah.com—Pria yang ditangkap polisi terkait skandal pembocoran sejumlah dokumen tentang praktek korupsi, kolusi dan nepotisme di lingkungan Tahta Suci Vatikan ternyata kepala pelayan Paus Benediktus XVI.
Sumber dari pejabat senior Vatikan telah mengkonfirmasi bahwa pria yang ditangkap dalam skandal yang dijuluki 'Vatileaks' adalah Paolo Gabriele, orang yang telah bertugas melayani kebutuhan makan dan minum Paus Benediktus XVI selama enam tahun, lansir Euronews (25/5/2012).
Gabriele, pria 46 tahun, dicurigai membocorkan sejumlah dokumen rahasia ke media Italia. Sebagian dari dokumen yang telah beralihtangan ke media merupakan surat-surat pribadi Paus. (Baca berita sebelumnya 'Pembocor Dokumen KKN Vatikan Ditangkap'.
Sejak dokumen-dokumen rahasia itu dibocorkan ke media Januari tahun ini, Paus Benediktus XVI telah memerintahkan beberapa penyelidikan untuk mengetahui sumber kebocoran itu.
Menurut kabar, salah satu dokumen yang bocor juga menyebut tentang upaya pembunuhan Paus Benediktus XVI.
Laporan AFP (26/5/2012) yang mengutip koran Il Foglio dan kantor berita ANSA menyebutkan bahwa Gabriele merupakan salah seorang anggota dari sebuah tim yang bekerja setiap hari di apartemen Paus Benediktus XVI.
Koran Italia itu mengatakan bahwa Gabriele sepertinya dijadikan “kambing hitam” guna menutupi beberapa orang tersangka lain yang terlibat dalam pembocoran dokumen rahasia tersebut.
Jumlah orang yang dapat keluar masuk ruang kerja Paus sangat terbatas. Mereka antara lain adalah kepala pelayannya, empat biarawati dan dua sekretaris Paus, yaitu Georg Gaenswein dan Alfred Xuareb.
Pemecatan Ettero Gotti Tedeschi sebagai kepala Bank Vatikan Kamis kemarin diduga kuat akibat dari kebocoran dokumen tersebut. Di mana dokumen-dokumen yang ada menunjukkan terjadinya praktek korupsi dan kroniisme dalam pemberian kontrak kerja di Vatikan. Tedeschi diperiksa dalam kasus pencucian uang di Bank Vatikan. Namun menurut perkembangan terakhir, ia juga diduga terlibat dalam pembocoran dokumen-dokumen rahasia Tahta Suci ke media.
http://www.hidayatullah.com/read/22840/26/05/2012/pembocor-%27vatileaks%27-kepala-pelayan-paus-benediktus-xvi.html
Hidayatullah.com—Pria yang ditangkap polisi terkait skandal pembocoran sejumlah dokumen tentang praktek korupsi, kolusi dan nepotisme di lingkungan Tahta Suci Vatikan ternyata kepala pelayan Paus Benediktus XVI.
Sumber dari pejabat senior Vatikan telah mengkonfirmasi bahwa pria yang ditangkap dalam skandal yang dijuluki 'Vatileaks' adalah Paolo Gabriele, orang yang telah bertugas melayani kebutuhan makan dan minum Paus Benediktus XVI selama enam tahun, lansir Euronews (25/5/2012).
Gabriele, pria 46 tahun, dicurigai membocorkan sejumlah dokumen rahasia ke media Italia. Sebagian dari dokumen yang telah beralihtangan ke media merupakan surat-surat pribadi Paus. (Baca berita sebelumnya 'Pembocor Dokumen KKN Vatikan Ditangkap'.
Sejak dokumen-dokumen rahasia itu dibocorkan ke media Januari tahun ini, Paus Benediktus XVI telah memerintahkan beberapa penyelidikan untuk mengetahui sumber kebocoran itu.
Menurut kabar, salah satu dokumen yang bocor juga menyebut tentang upaya pembunuhan Paus Benediktus XVI.
Laporan AFP (26/5/2012) yang mengutip koran Il Foglio dan kantor berita ANSA menyebutkan bahwa Gabriele merupakan salah seorang anggota dari sebuah tim yang bekerja setiap hari di apartemen Paus Benediktus XVI.
Koran Italia itu mengatakan bahwa Gabriele sepertinya dijadikan “kambing hitam” guna menutupi beberapa orang tersangka lain yang terlibat dalam pembocoran dokumen rahasia tersebut.
Jumlah orang yang dapat keluar masuk ruang kerja Paus sangat terbatas. Mereka antara lain adalah kepala pelayannya, empat biarawati dan dua sekretaris Paus, yaitu Georg Gaenswein dan Alfred Xuareb.
Pemecatan Ettero Gotti Tedeschi sebagai kepala Bank Vatikan Kamis kemarin diduga kuat akibat dari kebocoran dokumen tersebut. Di mana dokumen-dokumen yang ada menunjukkan terjadinya praktek korupsi dan kroniisme dalam pemberian kontrak kerja di Vatikan. Tedeschi diperiksa dalam kasus pencucian uang di Bank Vatikan. Namun menurut perkembangan terakhir, ia juga diduga terlibat dalam pembocoran dokumen-dokumen rahasia Tahta Suci ke media.
http://www.hidayatullah.com/read/22840/26/05/2012/pembocor-%27vatileaks%27-kepala-pelayan-paus-benediktus-xvi.html
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Vatileaks, Skandal Kejahatan Pencucian Uang di Vatikan
Skandal Vatikan, Pembantu Paus Resmi Tersangka
Hidayataullah.com--Pembantu Paus Benediktus secara resmi menjadi tersangka dalam penyelidikan Vatikan terkait serangkaian kebocoran dokumen ke media, demikian dikutip BBC.
Jurubicara Vatikan Federico Lombardi kepada Voice of America (VoA) mengatakan, Paolo Gabriele yang berusia 46 tahun ditangkap Rabu setelah dokumen-dokumen rahasia ditemukan di rumahnya di Vatican City. Gabriele menjadi pelayan pribadi Paus sejak tahun 2006, merupakan salah satu di antara beberapa staf rumah tangga Paus, yang juga termasuk beberapa biarawati dan sekretaris.
Skandal yang dijuluki “Vatileaks” oleh media, melibatkan pembocoran serangkaian dokumen tahun ini kepada media. Sejumlah kebocoran yang disebut Vatileak mengungkapkan adanya dugaan korupsi, ketidakberesan manajemen dan konflik internal di Vatikan.
Dokumen-dokumen itu menuduh adanya korupsi dalam pengelolaan keuangan Vatikan dan terpusat pada kegiatan dari Kardinal Tarcisio Bertone, salah satu pejabat tinggi Vatikan.
Penahanan ini terjadi setelah penerbitan buku "His Holiness" -yang mencantumkan surat dan memo rahasia dari dan ke Paus Benediktus ke sekretaris pribadinya- pekan lalu. Paus telah memerintahkan beberapa penyelidikan terhadap kebocoran informasi tersebut.
Buku yang ditulis oleh Gianiuigi Nuzzi ini mereproduksi beberapa surat dan dokumen rahasia yang diduga diselundupkan keluar Vatikan oleh seorang saksi pelapor yang tidak diketahui identitasnya.
Bulan lalu, Paus Benediktus XVI membentuk komisi khusus kardinal untuk menyelidiki kebocoran ini.
Gabriele sering terlihat mendampingi Paus di depan umum, termasuk duduk di depan jip terbuka saat Paus bertemu dengan jemaah.
Juru bicara Vatikan Federico Lombardi mengatakan dalam satu pernyataan bahwa Gabriele ditangkap hari Rabu di apartemennya yang terletak di dalam Vatikan dengan dokumen-dokumen yang ia peroleh secara ilegal.
Korupsi
Skandal Vatileak ini menjadi berita utama di media Italia termasuk televisi dan majalah.
Wartawan BBC David Willey di Roma mengatakan bocornya dokumen yang sangat rahasia dari Sekretariat Vatikan yang termasuk surat pribadi ke Paus Benediktus XVI, membuat malu Paus sehingga ia meminta agar penyelidikan segera dilakukan.
Dokumen yang dibocorkan ini termasuk surat kepada Paus dari duta besar Vatikan untuk Washington tentang tuduhan nepotisme dan korupsi di kalangan Vatikan.
Satu dokumen menyebut tentang memo yang mengkritik Kardinal Tarcisio Bertone, orang nomor dua Paus, dan laporan tentang pembayaran gelap oleh Bank Vatikan.
http://www.hidayatullah.com/read/22864/28/05/2012/skandal-vatikan%2C-pembantu-paus-resmi-tersangka.html
Hidayataullah.com--Pembantu Paus Benediktus secara resmi menjadi tersangka dalam penyelidikan Vatikan terkait serangkaian kebocoran dokumen ke media, demikian dikutip BBC.
Jurubicara Vatikan Federico Lombardi kepada Voice of America (VoA) mengatakan, Paolo Gabriele yang berusia 46 tahun ditangkap Rabu setelah dokumen-dokumen rahasia ditemukan di rumahnya di Vatican City. Gabriele menjadi pelayan pribadi Paus sejak tahun 2006, merupakan salah satu di antara beberapa staf rumah tangga Paus, yang juga termasuk beberapa biarawati dan sekretaris.
Skandal yang dijuluki “Vatileaks” oleh media, melibatkan pembocoran serangkaian dokumen tahun ini kepada media. Sejumlah kebocoran yang disebut Vatileak mengungkapkan adanya dugaan korupsi, ketidakberesan manajemen dan konflik internal di Vatikan.
Dokumen-dokumen itu menuduh adanya korupsi dalam pengelolaan keuangan Vatikan dan terpusat pada kegiatan dari Kardinal Tarcisio Bertone, salah satu pejabat tinggi Vatikan.
Penahanan ini terjadi setelah penerbitan buku "His Holiness" -yang mencantumkan surat dan memo rahasia dari dan ke Paus Benediktus ke sekretaris pribadinya- pekan lalu. Paus telah memerintahkan beberapa penyelidikan terhadap kebocoran informasi tersebut.
Buku yang ditulis oleh Gianiuigi Nuzzi ini mereproduksi beberapa surat dan dokumen rahasia yang diduga diselundupkan keluar Vatikan oleh seorang saksi pelapor yang tidak diketahui identitasnya.
Bulan lalu, Paus Benediktus XVI membentuk komisi khusus kardinal untuk menyelidiki kebocoran ini.
Gabriele sering terlihat mendampingi Paus di depan umum, termasuk duduk di depan jip terbuka saat Paus bertemu dengan jemaah.
Juru bicara Vatikan Federico Lombardi mengatakan dalam satu pernyataan bahwa Gabriele ditangkap hari Rabu di apartemennya yang terletak di dalam Vatikan dengan dokumen-dokumen yang ia peroleh secara ilegal.
Korupsi
Skandal Vatileak ini menjadi berita utama di media Italia termasuk televisi dan majalah.
Wartawan BBC David Willey di Roma mengatakan bocornya dokumen yang sangat rahasia dari Sekretariat Vatikan yang termasuk surat pribadi ke Paus Benediktus XVI, membuat malu Paus sehingga ia meminta agar penyelidikan segera dilakukan.
Dokumen yang dibocorkan ini termasuk surat kepada Paus dari duta besar Vatikan untuk Washington tentang tuduhan nepotisme dan korupsi di kalangan Vatikan.
Satu dokumen menyebut tentang memo yang mengkritik Kardinal Tarcisio Bertone, orang nomor dua Paus, dan laporan tentang pembayaran gelap oleh Bank Vatikan.
http://www.hidayatullah.com/read/22864/28/05/2012/skandal-vatikan%2C-pembantu-paus-resmi-tersangka.html
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Vatileaks, Skandal Kejahatan Pencucian Uang di Vatikan
Paus Tidak Terima Pemberitaan Vatileaks
Hidayatullah.com—Paus Benediktus XVI mengecam apa yang disebutnya pemberitaan yang salah oleh media, tentang skandal pembocoran dokumen yang telah mengguncang Tahta Suci Vatikan, lansir Euronews (30/5/2012).
Kecaman itu disampaikan Paus, setelah kepala pelayannya Paolo Gabriele ditangkap oleh kepolisian negara Vatikan, atas pembocoran dokumen rahasia Tahta Suci ke media.
“Tuduhannya dilebih-lebihkan dan dibesar-besarkan oleh media, yang mana sama sekali tidak dijamin mana yang melebihi fakta atau bukan, sehingga menimbulkan citra yang sama sekali tidak mencerminkan Tahta Suci.” kata Paus Benediktus.
Sementara itu jurnalis Gianluigi Nuzzi, yang bukunya mencuatkan skandal itu, mengatakan bahwa ia hanya menjalankan pekerjaannya dan mengklaim bahwa ada lebih dari 10 orang pembocor rahasia Vatikan tersebut.
Buku Nuzzi bercerita mengenai skandal pembocoran sejumlah dokumen yang dijuluki dengan 'Vatileaks', yang menunjukkan terjadinya tindak korupsi, kroniisme dan konflik di dalam tubuh gereja serta manajemen Bank Vatikan. Dokumen yang bocor termasuk sejumlah surat pribadi Paus Benediktus XVI.
http://www.hidayatullah.com/read/22929/31/05/2012/paus-tidak-terima-pemberitaan-vatileaks.html
Hidayatullah.com—Paus Benediktus XVI mengecam apa yang disebutnya pemberitaan yang salah oleh media, tentang skandal pembocoran dokumen yang telah mengguncang Tahta Suci Vatikan, lansir Euronews (30/5/2012).
Kecaman itu disampaikan Paus, setelah kepala pelayannya Paolo Gabriele ditangkap oleh kepolisian negara Vatikan, atas pembocoran dokumen rahasia Tahta Suci ke media.
“Tuduhannya dilebih-lebihkan dan dibesar-besarkan oleh media, yang mana sama sekali tidak dijamin mana yang melebihi fakta atau bukan, sehingga menimbulkan citra yang sama sekali tidak mencerminkan Tahta Suci.” kata Paus Benediktus.
Sementara itu jurnalis Gianluigi Nuzzi, yang bukunya mencuatkan skandal itu, mengatakan bahwa ia hanya menjalankan pekerjaannya dan mengklaim bahwa ada lebih dari 10 orang pembocor rahasia Vatikan tersebut.
Buku Nuzzi bercerita mengenai skandal pembocoran sejumlah dokumen yang dijuluki dengan 'Vatileaks', yang menunjukkan terjadinya tindak korupsi, kroniisme dan konflik di dalam tubuh gereja serta manajemen Bank Vatikan. Dokumen yang bocor termasuk sejumlah surat pribadi Paus Benediktus XVI.
http://www.hidayatullah.com/read/22929/31/05/2012/paus-tidak-terima-pemberitaan-vatileaks.html
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Vatileaks, Skandal Kejahatan Pencucian Uang di Vatikan
Kepala Pelayan Paus Terancam Penjara 6 Tahun
Hidayatullah.com—Kepala pelayan Paus Benediktus XVI tersangka pencurian dokumen rahasia milik Tahta Suci Vatikan dan membocorkannya ke media bisa dipenjara 6 tahun jika terbukti bersalah, kata seorang hakim di Vatikan, Selasa (5/6/102), lansir AFP.
Paolo Gabriele ditangkap bulan lalu, setelah kedapatan menyimpan dokumen milik Vatikan di rumahnya dan ditahan di Tahta Suci.
Pria 46 tahun itu ditanyai secara formal untuk pertama kalinya di depan hakim pada hari Selasa kemarin. Gabriele yang didampingi pengacaranya menyatakan siap untuk bekerjasama.
Tuduhan seperti yang ditujukan atas Gabriele dapat dikenai sanksi satu sampai enam tahun penjara. Undang-undang pidana Vatikan juga mencakup pelanggaran terhadap kedaulatan negara, menerima barang curian dan membongkar rahasia negara.
Hakim Paolo Papanti-Pellier, yang tidak terlibat menangani kasus tersebut, mengatakan kepada para wartawan bahwa Gabriele akan diadili di Vatikan, namun tidak dapat dibui di sana sebab Vatikan tidak memiliki fasilitas penjara.
“Jika terdakwa dinyatakan bersalah, Vatikan akan meminta kepada pemerintah Italia agar dia bisa menjalani hukumannya di penjara Italia,” berdasarkan Lateran Pacts antara Vatikan dan Italia yang dibuat tahun 1929, jelas Papanti-Pellier.
Saat ini Gabriele ditahan di “ruangan keamanan” di Tahta Suci yang hanya berhiaskan sebuah salib. Dia masih diperbolehkan mengikuti misa Minggu di Vatikan dengan ditemani petugas dan tanpa mengenakan borgol.
Papanti-Pellier mengatakan, hukum pidana di Vatikan sekarang seperti yang berlaku di Kerajaan Italia tahun 1889 dan relatif lunak. Paus bisa memberikan pengampunannya kapan saja saat terdakwa sedang menjalani persidangan.
Dokumen-dokumen yang diduga dicuri oleh Gabriele termasuk di antaranya berupa memo tentang bagaimana Gereja Katolik menangani masalah pencabulan anak-anak dan kasus pencucian uang. Bocoran dokumen tersebut dimuat di koran-koran Italia dan sudah ditulis menjadi sebuah buku.
Sebagian pengamat Tahta Suci mengatakan bahwa Gabriele dijadikan alat bagi Paus Benediktus XVI untuk melawan kekuatan besar yang bercokol di Tahta Suci, namun sebagian lain berpendapat bahwa Gabriele kemungkinan membantu kelompok yang berusaha untuk menempatkan orang baru di kursi kepausan untuk menggantikan Benediktus.
http://hidayatullah.com/read/23013/06/06/2012/kepala-pelayan-paus-terancam-penjara-6-tahun.html
Hidayatullah.com—Kepala pelayan Paus Benediktus XVI tersangka pencurian dokumen rahasia milik Tahta Suci Vatikan dan membocorkannya ke media bisa dipenjara 6 tahun jika terbukti bersalah, kata seorang hakim di Vatikan, Selasa (5/6/102), lansir AFP.
Paolo Gabriele ditangkap bulan lalu, setelah kedapatan menyimpan dokumen milik Vatikan di rumahnya dan ditahan di Tahta Suci.
Pria 46 tahun itu ditanyai secara formal untuk pertama kalinya di depan hakim pada hari Selasa kemarin. Gabriele yang didampingi pengacaranya menyatakan siap untuk bekerjasama.
Tuduhan seperti yang ditujukan atas Gabriele dapat dikenai sanksi satu sampai enam tahun penjara. Undang-undang pidana Vatikan juga mencakup pelanggaran terhadap kedaulatan negara, menerima barang curian dan membongkar rahasia negara.
Hakim Paolo Papanti-Pellier, yang tidak terlibat menangani kasus tersebut, mengatakan kepada para wartawan bahwa Gabriele akan diadili di Vatikan, namun tidak dapat dibui di sana sebab Vatikan tidak memiliki fasilitas penjara.
“Jika terdakwa dinyatakan bersalah, Vatikan akan meminta kepada pemerintah Italia agar dia bisa menjalani hukumannya di penjara Italia,” berdasarkan Lateran Pacts antara Vatikan dan Italia yang dibuat tahun 1929, jelas Papanti-Pellier.
Saat ini Gabriele ditahan di “ruangan keamanan” di Tahta Suci yang hanya berhiaskan sebuah salib. Dia masih diperbolehkan mengikuti misa Minggu di Vatikan dengan ditemani petugas dan tanpa mengenakan borgol.
Papanti-Pellier mengatakan, hukum pidana di Vatikan sekarang seperti yang berlaku di Kerajaan Italia tahun 1889 dan relatif lunak. Paus bisa memberikan pengampunannya kapan saja saat terdakwa sedang menjalani persidangan.
Dokumen-dokumen yang diduga dicuri oleh Gabriele termasuk di antaranya berupa memo tentang bagaimana Gereja Katolik menangani masalah pencabulan anak-anak dan kasus pencucian uang. Bocoran dokumen tersebut dimuat di koran-koran Italia dan sudah ditulis menjadi sebuah buku.
Sebagian pengamat Tahta Suci mengatakan bahwa Gabriele dijadikan alat bagi Paus Benediktus XVI untuk melawan kekuatan besar yang bercokol di Tahta Suci, namun sebagian lain berpendapat bahwa Gabriele kemungkinan membantu kelompok yang berusaha untuk menempatkan orang baru di kursi kepausan untuk menggantikan Benediktus.
http://hidayatullah.com/read/23013/06/06/2012/kepala-pelayan-paus-terancam-penjara-6-tahun.html
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Vatileaks, Skandal Kejahatan Pencucian Uang di Vatikan
Sidang Vatileaks Pembantu Paus Segera Dimulai
Hidayatullah.com—Kepala pelayan Paus Benediktus XVI, Paolo Gabriele, akan segera diadili dalam kasus pembocoran dokumen rahasia milik Tahta Suci Vatikan, berisi tentang korupsi, kolusi dan nepotisme dalam lembaga tertinggi agama Kristen Katolik itu.
Gabriele didakwa dengan pencurian dokumen rahasia. Jika terbukti, maka pria yang sehari-hari mengurus makanan dan membantu Paus berpakaian itu akan dipenjara.
Menurut perkiraan Maurizio Bellacosa seorang profesor di Universitas LUISS di Roma, Gabriele selama ini memiliki catatan yang bersih sehingga hukuman yang akan diterimanya bisa jadi kurang dari hukuman maksimum 6 tahun.
“Menurut aturan negara Vatikan, di tingkat pengadilan manapun, Paus memiliki hak untuk memberikan grazia, kemurahan hati, semacam pengampunan dari pengadilan,” kata Bellacosa dikutip Euronews (13/8/2012).
Gabriele mengaku bahwa ia adalah sumber surat yang dibocorkan ke media dan diterbitkan dalam buku seorang wartawan investigatif Italia bulan Mei lalu, tulis BBC.
Dokumen yang dicuri Gabriele dan menjadi bahan utama penulisan buku “His Holliness” (Tahta Suci) itu berisi tentang surat-menyurat pribadi antara Paus dan sekretaris pribadinya, yang membicarakan masalah korupsi dan pelanggaran administrasi di lingkungan gereja.
Kepada para penyidik Gabriele mengatakan bahwa ia bertindak seperti itu, karena melihat “adanya setan korupsi di setiap sudut gereja,” sementara Paus tidak mendapatkan informasi yang layak.
Selain menjerat Gabriele, Tahta Suci juga akan menyeret Claudio Sciarpelletti ke meja hijau. Analis komputer pegawai Vatikan itu dituduh membantu Gabriele dalam aksinya. Proses hukumnya diperkirakan paling cepat bulan Oktober, kata pengadilan.
Mengenai uang 100.000 euro, sebungkal emas dan sebuah buku dari abad XVI yang ditemukan polisi di rumahnya, Gabriele mengatakan kepada polisi bahwa dia bermaksud untuk mengembalikan semuanya.
Gabriele saat ini berada dalam tahanan rumah dan jika divonis bersalah ia akan di penjara di Italia, sesuai dengan perjanjian dengan Vatikan yang tidak memiliki fasilitas penjara.*
http://www.hidayatullah.com/read/24330/14/08/2012/sidang-vatileaks-pembantu-paus-segera-dimulai.html
Hidayatullah.com—Kepala pelayan Paus Benediktus XVI, Paolo Gabriele, akan segera diadili dalam kasus pembocoran dokumen rahasia milik Tahta Suci Vatikan, berisi tentang korupsi, kolusi dan nepotisme dalam lembaga tertinggi agama Kristen Katolik itu.
Gabriele didakwa dengan pencurian dokumen rahasia. Jika terbukti, maka pria yang sehari-hari mengurus makanan dan membantu Paus berpakaian itu akan dipenjara.
Menurut perkiraan Maurizio Bellacosa seorang profesor di Universitas LUISS di Roma, Gabriele selama ini memiliki catatan yang bersih sehingga hukuman yang akan diterimanya bisa jadi kurang dari hukuman maksimum 6 tahun.
“Menurut aturan negara Vatikan, di tingkat pengadilan manapun, Paus memiliki hak untuk memberikan grazia, kemurahan hati, semacam pengampunan dari pengadilan,” kata Bellacosa dikutip Euronews (13/8/2012).
Gabriele mengaku bahwa ia adalah sumber surat yang dibocorkan ke media dan diterbitkan dalam buku seorang wartawan investigatif Italia bulan Mei lalu, tulis BBC.
Dokumen yang dicuri Gabriele dan menjadi bahan utama penulisan buku “His Holliness” (Tahta Suci) itu berisi tentang surat-menyurat pribadi antara Paus dan sekretaris pribadinya, yang membicarakan masalah korupsi dan pelanggaran administrasi di lingkungan gereja.
Kepada para penyidik Gabriele mengatakan bahwa ia bertindak seperti itu, karena melihat “adanya setan korupsi di setiap sudut gereja,” sementara Paus tidak mendapatkan informasi yang layak.
Selain menjerat Gabriele, Tahta Suci juga akan menyeret Claudio Sciarpelletti ke meja hijau. Analis komputer pegawai Vatikan itu dituduh membantu Gabriele dalam aksinya. Proses hukumnya diperkirakan paling cepat bulan Oktober, kata pengadilan.
Mengenai uang 100.000 euro, sebungkal emas dan sebuah buku dari abad XVI yang ditemukan polisi di rumahnya, Gabriele mengatakan kepada polisi bahwa dia bermaksud untuk mengembalikan semuanya.
Gabriele saat ini berada dalam tahanan rumah dan jika divonis bersalah ia akan di penjara di Italia, sesuai dengan perjanjian dengan Vatikan yang tidak memiliki fasilitas penjara.*
http://www.hidayatullah.com/read/24330/14/08/2012/sidang-vatileaks-pembantu-paus-segera-dimulai.html
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Vatileaks, Skandal Kejahatan Pencucian Uang di Vatikan
Pelayan Paus Benediktus XVI Disidang
Hidayatullah.com—Paulo Gabriele kepala pelayan Paus Benediktus XVI hari Sabtu (29/9/2012) disidang di Roma, Italia, dalam kasus pencurian dan pembocoran dokumen rahasia milik Tahta Suci Vatikan.
Gabriele yang tugas hariannya sebagai kepala pelayan adalah membantu menyiapkan makan dan pakaian Paus, ditangkap aparat pada bulan Mei kemarin, setelah polisi menemukan dokumen rahasia Vatikan di kediamannya.
Gabriele mengaku kepada polisi bahwa dia melihat ada kejahatan dan korupsi di seluruh lembaga keagamaan Katolik itu dan ingin membantu membongkarnya, dengan cara meneruskan informasi rahasia itu ke media. Baca berita sebelumnya: “Sidang Vatileaks pembantu Paus segera dimulai”.
Dokumen-dokumen itu menunjukkan adanya pertarungan kekuasaan di lingkungan gereja tertinggi Katolik itu.
Sebuah majelis terdiri dari tiga hakim akan menentukan nasib pria bekas kepala pelayan Paus Benediktus XVI itu. Gabriele terancam hukuman empat tahun penjara. Namun, masih ada harapan bebas jika Tahta Suci Vatikan memaafkannya, lansir Euronews.
Menanggapi persidangan itu suster Katolik Noemi mengatakan, “Tentu saja setiap orang ingin keadilan ditegakkan, berdasarkan perasaan manusia. Saya bukan Tuhan, saya tidak bisa menghakiminya, maka saya bersikap menepi dari isu ini. Semoga keinginan Tuhan terlaksana.”
“Vatikan adalah lingkungan yang sangat tertutup. Sangat sulit bagi orang untuk menduganya. Saya tidak yakin apa yang muncul di media menggambarkan apa yang sebenarnya, terkait masalah itu,” kata Andrea Sperta, seorang penduduk Roma, dikutip Euronews.
Sementara seorang warga Roma lain berharap kasus ini akan menjadikan Gereja Katolik lebih terbuka, lebih transparan tentang apa yang terjadi di lingkungan para petinggi gereja.
Seorang pakar komputer Vatikan juga didakwa membantu terjadinya tindak pencurian oleh kepala pelayan Paus Benediktus XVI itu.
http://www.hidayatullah.com/read/25121/29/09/2012/pelayan-paus-benediktus-xvi-disidang.html
Hidayatullah.com—Paulo Gabriele kepala pelayan Paus Benediktus XVI hari Sabtu (29/9/2012) disidang di Roma, Italia, dalam kasus pencurian dan pembocoran dokumen rahasia milik Tahta Suci Vatikan.
Gabriele yang tugas hariannya sebagai kepala pelayan adalah membantu menyiapkan makan dan pakaian Paus, ditangkap aparat pada bulan Mei kemarin, setelah polisi menemukan dokumen rahasia Vatikan di kediamannya.
Gabriele mengaku kepada polisi bahwa dia melihat ada kejahatan dan korupsi di seluruh lembaga keagamaan Katolik itu dan ingin membantu membongkarnya, dengan cara meneruskan informasi rahasia itu ke media. Baca berita sebelumnya: “Sidang Vatileaks pembantu Paus segera dimulai”.
Dokumen-dokumen itu menunjukkan adanya pertarungan kekuasaan di lingkungan gereja tertinggi Katolik itu.
Sebuah majelis terdiri dari tiga hakim akan menentukan nasib pria bekas kepala pelayan Paus Benediktus XVI itu. Gabriele terancam hukuman empat tahun penjara. Namun, masih ada harapan bebas jika Tahta Suci Vatikan memaafkannya, lansir Euronews.
Menanggapi persidangan itu suster Katolik Noemi mengatakan, “Tentu saja setiap orang ingin keadilan ditegakkan, berdasarkan perasaan manusia. Saya bukan Tuhan, saya tidak bisa menghakiminya, maka saya bersikap menepi dari isu ini. Semoga keinginan Tuhan terlaksana.”
“Vatikan adalah lingkungan yang sangat tertutup. Sangat sulit bagi orang untuk menduganya. Saya tidak yakin apa yang muncul di media menggambarkan apa yang sebenarnya, terkait masalah itu,” kata Andrea Sperta, seorang penduduk Roma, dikutip Euronews.
Sementara seorang warga Roma lain berharap kasus ini akan menjadikan Gereja Katolik lebih terbuka, lebih transparan tentang apa yang terjadi di lingkungan para petinggi gereja.
Seorang pakar komputer Vatikan juga didakwa membantu terjadinya tindak pencurian oleh kepala pelayan Paus Benediktus XVI itu.
http://www.hidayatullah.com/read/25121/29/09/2012/pelayan-paus-benediktus-xvi-disidang.html
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Vatileaks, Skandal Kejahatan Pencucian Uang di Vatikan
Vatikan Terlibat Pencucian Uang, Kartu Kredit Dilarang
Hidayatullah.com—Bank Sentral Italia melarang penggunaan seluruh kartu kredit di wilayah Vatikan, dengan alasan pusat agama Katolik itu gagal mengimplementasikan kebijakan anti-pencucian uang, lapor media Italia dikutip BBC (3/1/2013).
Tahta Suci Vatikan diwajibkan memenuhi standar keamanan keuangan Uni Eropa mulai tahun 2013 ini. Apabila gagal, maka para wisatawan yang datang ke negara kota itu harus menggunakan uang tunai di seluruh museum dan pertokoan yang ada di sana.
Seorang pejabat Vatikan mengatakan, kontak sedang dilakukan dan larangan penggunaan kartu kredit tersebut diharapkan hanya berlangsung sementara.
Paus Benediktus XVI sudah berjanji akan memberikan transparansi yang lebih luas pada lembaga keuangan dan operasional banknya, Institute for Works of Religion (IOR), yang sebelumnya terlibat dalam skandal pencucian uang.
Sekelompok pakar dari Dewan Eropa mengatakan tahun lalu bahwa Vatikan sudah membuat kemajuan dalam reformasi legislasi, guna memenuhi standar yang ditetapkan Uni Eropa. Namun kerja keras masih harus dilakukan untuk memperbaiki sistem keuangannya.
Kegagalan Vatikan dalam memenuhi standar yang ditetapkan itu, berarti Bank Sentral Italia memerintahkan agar Deutsche Bank Italia --yang menangani semua pembayaran dengan kartu redit di wilayah Vatikan-- untuk menghentikan terminal-terminalnya pada 1 Januari lalu.
Lima juta turis datang mengunjung museum-museum di vatikan tahun lalu. Mereka membelanjakan uangnnya lebih dari 90 juta euro atau US$120 juta untuk tiket museum dan suvenir.
Kebijakan larangan penggunaan kartu kredit dan wajib membayar dengan uang tunai juga diberlakukan di toko farmasi, kantor pos, dan sejumlah toko yang beroperasi di negara mungil itu.
Pengumpulan donasi di acara misa di Vatikan akan terus dilakukan dengan cara pembayaran tunai.
http://hidayatullah.com/read/26672/07/01/2013/vatikan-terlibat-pencucian-uang%2C-kartu-kredit-dilarang.html
Hidayatullah.com—Bank Sentral Italia melarang penggunaan seluruh kartu kredit di wilayah Vatikan, dengan alasan pusat agama Katolik itu gagal mengimplementasikan kebijakan anti-pencucian uang, lapor media Italia dikutip BBC (3/1/2013).
Tahta Suci Vatikan diwajibkan memenuhi standar keamanan keuangan Uni Eropa mulai tahun 2013 ini. Apabila gagal, maka para wisatawan yang datang ke negara kota itu harus menggunakan uang tunai di seluruh museum dan pertokoan yang ada di sana.
Seorang pejabat Vatikan mengatakan, kontak sedang dilakukan dan larangan penggunaan kartu kredit tersebut diharapkan hanya berlangsung sementara.
Paus Benediktus XVI sudah berjanji akan memberikan transparansi yang lebih luas pada lembaga keuangan dan operasional banknya, Institute for Works of Religion (IOR), yang sebelumnya terlibat dalam skandal pencucian uang.
Sekelompok pakar dari Dewan Eropa mengatakan tahun lalu bahwa Vatikan sudah membuat kemajuan dalam reformasi legislasi, guna memenuhi standar yang ditetapkan Uni Eropa. Namun kerja keras masih harus dilakukan untuk memperbaiki sistem keuangannya.
Kegagalan Vatikan dalam memenuhi standar yang ditetapkan itu, berarti Bank Sentral Italia memerintahkan agar Deutsche Bank Italia --yang menangani semua pembayaran dengan kartu redit di wilayah Vatikan-- untuk menghentikan terminal-terminalnya pada 1 Januari lalu.
Lima juta turis datang mengunjung museum-museum di vatikan tahun lalu. Mereka membelanjakan uangnnya lebih dari 90 juta euro atau US$120 juta untuk tiket museum dan suvenir.
Kebijakan larangan penggunaan kartu kredit dan wajib membayar dengan uang tunai juga diberlakukan di toko farmasi, kantor pos, dan sejumlah toko yang beroperasi di negara mungil itu.
Pengumpulan donasi di acara misa di Vatikan akan terus dilakukan dengan cara pembayaran tunai.
http://hidayatullah.com/read/26672/07/01/2013/vatikan-terlibat-pencucian-uang%2C-kartu-kredit-dilarang.html
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Vatileaks, Skandal Kejahatan Pencucian Uang di Vatikan
“Benediktus tidak mungkin mundur karena skandal pedofilia atau masalah lain yang kontroversial,” kata pakar soal Vatikan, John Allen, dikutip The Daily Beast (15/2/2013). “Tapi sulit dipercaya jika hal-hal tersebut tidak memainkan peran, setidaknya sebagai latar belakang.”
Setelah skandal pedofilia yang bertubi-tubi terkuak di berbagai negara, Tahta Suci Vatikan dipermalukan dengan skandal pencurian dokumen rahasia yang dijuluki media sebagai VatiLeaks.
Tidak tanggung-tanggung, pelaku utama pencurian dokumen itu adalah orang kepercayaannya sendiri yang mendampinginya 24 jam sehari, sang kepala pelayan Paolo Gabriele.
Dalam pengakuannya, Gabriele mengatakan tindakannya didasari atas kecintaannya pada gereja dan rasa kasihan kepada Paus yang sepertinya tidak mampu berbuat apa-apa dalam menghadapi masalah yang membelit gereja Katolik sedunia.
Ribuan dokumen yang dibocorkan Gabriele kepada wartawan Italia Gianluigi Nuzzi kemudian dijadikan bahan penyusunan buku berjudul “His Holiness: The Secret Papers of Benedict XVI”. Di dalamnya terungkap tidak hanya masalah pedofilia, tetapi juga korupsi, penyalahgunaan wewenang dan perebutan pengaruh di lingkungan gereja-gereja Katolik.
Di antara kabar yang mencuat belakangan, menurut sejumlah vaticanisti (pakar Vatikan) terkemuka, Benediktus mengundurkan diri setelah menerima dokumen rahasia bersampul merah berisi laporan khusus tentang jaringan para pendeta Katolik gay yang bekerja di dalam Vatikan, tetapi kerap bermain-main di kota Roma yang sekuler.
Para pendeta homoseksual itu diduga diperas oleh sebuah jaringan gigolo yang bekerja di tempat pemandian air panas di distrik Quarto Miglio, Roma. Sebuah spa di pusat ibukota Italia, yang juga merupakan tempat tinggal seorang uskup agung terkemuka. Bukti-bukti yang ada mencakup foto dan juga video, yang menggambarkan para rohaniwan gereja itu sedang berada di sana dan ada pula yang tertangkap kamera ketika “sedang beraksi.”
Terungkapnya jaringan pendeta gay tersebut menjadi bahan dasar laporan setebal 300 halaman yang disampaikan kepada Paus Benediktus XVI pada 17 Desember 2012 oleh sejumlah kardinal seperti Julian Herranz, Joseph Tomko dan Salvatore De Giorgi.
Menurut sejumlah laporan media, usai mendapatkan laporan itulah pada hari yang sama Benediktus XVI benar-benar memutuskan untuk mengundurkan diri, setelah pada bulan-bulan sebelumnya memikirkan rencana pensiun menyusul insiden benturan kepala di Meksiko.
Paus Benediktus XVI memilih untuk menyimpan laporan bersampul merah itu dalam lemari besi Tahta Suci, untuk kemudian diserahkan kepada penggantinya.
“Sebagaimana yang kalian tahu, hari ini berbeda dengan hari-hari sebelumnya,” kata Paus Benediktus XVI di hadapan ribuan jemaatnya yang menunggu kedatangannya di vila milik Vatikan tempat peristirahatannya di kota kecil Castel Gandolfo Kamis (28/2/2013), dikutip Reuters.
“Saya hanya akan menjadi pemimpin tertinggi Gereja Katolik sampai pukul 8 malam dan setelah itu tidak lagi. Saya semata akan menjadi seorang pengembara suci, yang memulai tahap akhir pengembaraan sucinya di bumi ini.”
Lahir 16 April 1927 di Marktl, Bavaria, Jerman, Joseph Aloisius Ratzinger terpilih menjadi Paus pada 19 April 2005. Dia dikukuhkan menjadi pemimpin tertinggi Katolik dengan gelar Paus Benediktus XVI pada 24 April 2005 dan menduduki tahtanya di Archbasilica of St John Lateran pada 7 Mei 2005. Karirnya sebagai rohaniwan Katolik berakhir dengan gelar Roman Pontiff Emeritus.
http://www.hidayatullah.com/read/27496/28/02/2013/kepala-terbentur-paus-benediktus-xvi-pun-mundur.html
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Vatileaks, Skandal Kejahatan Pencucian Uang di Vatikan
Skandal Bank Vatikan Dibahas Menjelang Pemilihan Paus
Hidayatullah.com—Menjelang pemilihan pemimpin tertinggi Katolik Roma para kardinal dari berbagai negara yang berkumpul di Vatikan mendapat penjelasan tentang kondisi keuangan Tahta Suci.
Dilansir Euronews (7/3/2013), di tengah-tengah skandal keuangan yang menjerat bank milik Tahta Suci, tiga pimpinan lembaga keuangan utama Vatikan mengungkapkan kondisi keuangan mereka dan apa saja yang harus dijaga oleh Paus yang baru, tentu saja dengan penuh kerahasiaan.
Sebelum tanggal pemilihan Paus ditetapkan, para kardinal diharuskan membahas persoalan-persoalan yang menumpuk di Gereja Katolik.
Kepada Euronews jurnalis Ignazio Ingrao dari media Italia, Panorama, mengatakan bahwa para kardinal lebih suka untuk memprioritaskan pembahasan tentang masalah apa saja yang dihadapi oleh Gereja Katolik, kemudian merumuskan “identifikasi” para kandidat Paus yang cocok untuk mengatasi masalah itu.
“Menurut saya, mereka baru akan menetapkan tanggal pemilihan Paus, setelah sepakat tentang tipe Paus yang mereka inginkan,” kata Ingrao.
Konklaf, pertemuan tertutup untuk menentukan Paus baru, dilakukan dalam dua sesi yaitu pagi dan siang, yang kemudian dipungkasi dengan prosesi doa hening tanpa suara. Jadi penentuan dimulainya konklaf secara langsung menetapkan akhir pertemuan itu.
Tutup mulut
Sebelumnya pada hari Rabu (6/3/2013) atas perintah Vatikan para kardinal asal Amerika Serikat membatalkan acara konferensi pers guna menjelaskan persiapan terkait pemilihan Paus baru.
Acara yang rencananya digelar di North American College di Roma itu dibatalkan, sebab Vatikan khawatir nantinya akan ada rahasia yang bocor ke media Italia, kata salah seorang pendeta dari AS.
Meskipun ada perintah tutup mulut, namun tidak sedikit rohaniwan yang berbicara ke media.
Philippe Barbarin, uskup agung Lyon, Prancis, mengatakan kepada wartawan bahwa pertemuan-pertemuan guna mempersiapkan pemilihan Paus baru telah dipersiapkan hampir satu pekan ini dan sudah banyak orang yang angkat bicara.
“Kami terlibat dalam pembicaraan mendalam, pertanyaan-pertanyaan, kesan, saran, dengan perdebatan yang meluas. Tapi kami tidak bisa melanjutkannya melebihi dari 20 hari,” kata Bararin, dikutip Euronews (8/3/2013). Saat ini ada 115 kardinal yang sudah berada di Roma.
http://hidayatullah.com/read/27603/08/03/2013/skandal-bank-vatikan-dibahas-menjelang-pemilihan-paus.html
Hidayatullah.com—Menjelang pemilihan pemimpin tertinggi Katolik Roma para kardinal dari berbagai negara yang berkumpul di Vatikan mendapat penjelasan tentang kondisi keuangan Tahta Suci.
Dilansir Euronews (7/3/2013), di tengah-tengah skandal keuangan yang menjerat bank milik Tahta Suci, tiga pimpinan lembaga keuangan utama Vatikan mengungkapkan kondisi keuangan mereka dan apa saja yang harus dijaga oleh Paus yang baru, tentu saja dengan penuh kerahasiaan.
Sebelum tanggal pemilihan Paus ditetapkan, para kardinal diharuskan membahas persoalan-persoalan yang menumpuk di Gereja Katolik.
Kepada Euronews jurnalis Ignazio Ingrao dari media Italia, Panorama, mengatakan bahwa para kardinal lebih suka untuk memprioritaskan pembahasan tentang masalah apa saja yang dihadapi oleh Gereja Katolik, kemudian merumuskan “identifikasi” para kandidat Paus yang cocok untuk mengatasi masalah itu.
“Menurut saya, mereka baru akan menetapkan tanggal pemilihan Paus, setelah sepakat tentang tipe Paus yang mereka inginkan,” kata Ingrao.
Konklaf, pertemuan tertutup untuk menentukan Paus baru, dilakukan dalam dua sesi yaitu pagi dan siang, yang kemudian dipungkasi dengan prosesi doa hening tanpa suara. Jadi penentuan dimulainya konklaf secara langsung menetapkan akhir pertemuan itu.
Tutup mulut
Sebelumnya pada hari Rabu (6/3/2013) atas perintah Vatikan para kardinal asal Amerika Serikat membatalkan acara konferensi pers guna menjelaskan persiapan terkait pemilihan Paus baru.
Acara yang rencananya digelar di North American College di Roma itu dibatalkan, sebab Vatikan khawatir nantinya akan ada rahasia yang bocor ke media Italia, kata salah seorang pendeta dari AS.
Meskipun ada perintah tutup mulut, namun tidak sedikit rohaniwan yang berbicara ke media.
Philippe Barbarin, uskup agung Lyon, Prancis, mengatakan kepada wartawan bahwa pertemuan-pertemuan guna mempersiapkan pemilihan Paus baru telah dipersiapkan hampir satu pekan ini dan sudah banyak orang yang angkat bicara.
“Kami terlibat dalam pembicaraan mendalam, pertanyaan-pertanyaan, kesan, saran, dengan perdebatan yang meluas. Tapi kami tidak bisa melanjutkannya melebihi dari 20 hari,” kata Bararin, dikutip Euronews (8/3/2013). Saat ini ada 115 kardinal yang sudah berada di Roma.
http://hidayatullah.com/read/27603/08/03/2013/skandal-bank-vatikan-dibahas-menjelang-pemilihan-paus.html
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Vatileaks, Skandal Kejahatan Pencucian Uang di Vatikan
Bank Vatikan diusut penyelidik Italia
Investigasi terhadap Ettore Gotti Tedeschi mengagetkan Vatikan
Dua pejabat Vatican Bank dilaporkan diselidiki berkaitan dengan investigasi pemutihan uang, kata polisi.
Tim jaksa Italia sedang menyelidiki tuduhan bahwa undang-undang anti-pemutihan uang telah dilanggar, kata sumber di jajaran kehakiman seperti dikutip sejumlah kantor berita.
Ettore Gotti Tedeschi dan seorang pejabat senior lain menjadi sasaran investigasi setelah dua transaksi mencurigakan dilaporkan kepada polisi.
Dana senilai sekitar 23 juta euro disita dari beberapa rekening milik bank tersebut pada lembaga lain.
Vatican Bank, yang resminya bernama Institute for Religious Works, mengelola rekening berbagai ordo Katolik Roma.
Vatikan menyatakan ''bingung'' atas tuduhan-tuduhan tersebut.
Vatican Bank dililit skandal pada tahun 1982 ketika gubenur bank tersebut, Uskup Agung Paul Marcinkus didakwa atas keterlibatannya dalam ambruknya bank swasta terbesar Italia ketika itu, Banco Ambrosiano.
Setelah skandal tersebut tersebar ke publik, dua pejabat tinggi bank tersebut, termasuk direktur utama, Roberto Calvi, dibunuh.
Jasad Calvi, yang dikenal dengan julukan God's Banker atau si Bankir Tuhan akibat hubungan dekatnya dengan Vatikan, didapati tergantung di bawah sebuah jembatan di pusat kota London. Pembunuhan Calvi memperlihatkan ciri-ciri pembunuhan ritual.
http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2010/09/100921_vaticanbank.shtml
Investigasi terhadap Ettore Gotti Tedeschi mengagetkan Vatikan
Dua pejabat Vatican Bank dilaporkan diselidiki berkaitan dengan investigasi pemutihan uang, kata polisi.
Tim jaksa Italia sedang menyelidiki tuduhan bahwa undang-undang anti-pemutihan uang telah dilanggar, kata sumber di jajaran kehakiman seperti dikutip sejumlah kantor berita.
Ettore Gotti Tedeschi dan seorang pejabat senior lain menjadi sasaran investigasi setelah dua transaksi mencurigakan dilaporkan kepada polisi.
Dana senilai sekitar 23 juta euro disita dari beberapa rekening milik bank tersebut pada lembaga lain.
Vatican Bank, yang resminya bernama Institute for Religious Works, mengelola rekening berbagai ordo Katolik Roma.
Vatikan menyatakan ''bingung'' atas tuduhan-tuduhan tersebut.
Vatican Bank dililit skandal pada tahun 1982 ketika gubenur bank tersebut, Uskup Agung Paul Marcinkus didakwa atas keterlibatannya dalam ambruknya bank swasta terbesar Italia ketika itu, Banco Ambrosiano.
Setelah skandal tersebut tersebar ke publik, dua pejabat tinggi bank tersebut, termasuk direktur utama, Roberto Calvi, dibunuh.
Jasad Calvi, yang dikenal dengan julukan God's Banker atau si Bankir Tuhan akibat hubungan dekatnya dengan Vatikan, didapati tergantung di bawah sebuah jembatan di pusat kota London. Pembunuhan Calvi memperlihatkan ciri-ciri pembunuhan ritual.
http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2010/09/100921_vaticanbank.shtml
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Vatileaks, Skandal Kejahatan Pencucian Uang di Vatikan
Pembantu Paus didakwa dalam skandal kebocoran
Kebocoran dokumen Vatikan ini sangat membuat malu Paus Benediktus.
Pembantu Paus Benediktus secara resmi menjadi tersangka dalam penyelidikan Vatikan terkait serangkaian kebocoran dokumen ke media.
Vatikan menuduh Paolo Gabriele, 46, memiliki dokumen rahasia secara ilegal.
Sejumlah kebocoran yang disebut Vatileak mengungkapkan adanya dugaan korupsi, ketidakberesan manajemen dan konflik internal di Vatikan.
Bulan lalu, Paus Benediktus XVI membentuk komisi khusus kardinal untuk menyelidiki kebocoran ini.
Gabriele sering terlihat mendampingi Paus di depan umum, termasuk duduk di depan jip terbuka saat Paus bertemu dengan jemaah.
Juru bicara Vatikan Federico Lombardi mengatakan dalam satu pernyataan bahwa Gabriele ditangkap hari Rabu di apartemennya yang terletak di dalam Vatikan dengan dokumen-dokumen yang ia peroleh secara ilegal.
Tuduhan nepotisme dan korupsi
Penahanan ini terjadi setelah penerbitan buku "His Holiness" -yang mencantumkan surat dan memo rahasia dari dan ke Paus Benediktus ke sekretaris pribadinya- pekan lalu.
Vatikan menyebut buku ini "kriminal" dan berjanji untuk mengambil langkah hukum terhadap penulis dan penerbit dan siapapun yang membocorkan dokumen.
Gabriele adalah pembantu dan asisten pribadi Paus dan termasuk salah satu dari sedikit orang yang memiliki akses ke apartemen Paus.
Skandal Vatileak ini menjadi berita utama di media Italia termasuk televisi dan majalah.
Wartawan BBC David Willey di Roma mengatakan bocornya dokumen yang sangat rahasia dari Sekretariat Vatikan yang termasuk surat pribadi ke Paus Benediktus XVI, membuat malu Paus sehingga ia meminta agar penyelidikan segera dilakukan.
Dokumen yang dibocorkan ini termasuk surat kepada Paus dari duta besar Vatikan untuk Washington tentang tuduhan nepotisme dan korupsi di kalangan Vatikan.
Satu dokumen menyebut tentang memo yang mengkritik Kardinal Tarcisio Bertone, orang nomor dua Paus, dan laporan tentang pembayaran gelap oleh Bank Vatikan.
http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2012/05/120526_vaticanarrest.shtml
Kebocoran dokumen Vatikan ini sangat membuat malu Paus Benediktus.
Pembantu Paus Benediktus secara resmi menjadi tersangka dalam penyelidikan Vatikan terkait serangkaian kebocoran dokumen ke media.
Vatikan menuduh Paolo Gabriele, 46, memiliki dokumen rahasia secara ilegal.
Sejumlah kebocoran yang disebut Vatileak mengungkapkan adanya dugaan korupsi, ketidakberesan manajemen dan konflik internal di Vatikan.
Bulan lalu, Paus Benediktus XVI membentuk komisi khusus kardinal untuk menyelidiki kebocoran ini.
Gabriele sering terlihat mendampingi Paus di depan umum, termasuk duduk di depan jip terbuka saat Paus bertemu dengan jemaah.
Juru bicara Vatikan Federico Lombardi mengatakan dalam satu pernyataan bahwa Gabriele ditangkap hari Rabu di apartemennya yang terletak di dalam Vatikan dengan dokumen-dokumen yang ia peroleh secara ilegal.
Tuduhan nepotisme dan korupsi
Penahanan ini terjadi setelah penerbitan buku "His Holiness" -yang mencantumkan surat dan memo rahasia dari dan ke Paus Benediktus ke sekretaris pribadinya- pekan lalu.
Vatikan menyebut buku ini "kriminal" dan berjanji untuk mengambil langkah hukum terhadap penulis dan penerbit dan siapapun yang membocorkan dokumen.
Gabriele adalah pembantu dan asisten pribadi Paus dan termasuk salah satu dari sedikit orang yang memiliki akses ke apartemen Paus.
Skandal Vatileak ini menjadi berita utama di media Italia termasuk televisi dan majalah.
Wartawan BBC David Willey di Roma mengatakan bocornya dokumen yang sangat rahasia dari Sekretariat Vatikan yang termasuk surat pribadi ke Paus Benediktus XVI, membuat malu Paus sehingga ia meminta agar penyelidikan segera dilakukan.
Dokumen yang dibocorkan ini termasuk surat kepada Paus dari duta besar Vatikan untuk Washington tentang tuduhan nepotisme dan korupsi di kalangan Vatikan.
Satu dokumen menyebut tentang memo yang mengkritik Kardinal Tarcisio Bertone, orang nomor dua Paus, dan laporan tentang pembayaran gelap oleh Bank Vatikan.
http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2012/05/120526_vaticanarrest.shtml
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Vatileaks, Skandal Kejahatan Pencucian Uang di Vatikan
Direktur Bank Vatikan dipecat
Tedeschi pernah diperiksa polisi Italia pada tahun 2010 dengan tuduhan pencucian uang.
Vatikan menyatakan memecat Ettore Gotti Tedeschi dari kepala Bank Vatikan.
Dalam sebuah pernyataan jajaran direktur bank secara mutlak menyatakan mosi tidak percaya terhadap Gotti Tedeschi.
Disebutkan bahwa dia gagal ''melakukan tugas utama yang penting,'' tapi tidak menjelaskan lebih rinci soal alasan pemecatan tersebut.
Jajaran direktur meyakini pemecatan Gotti Tedeschi dibutukan untuk ''menjaga kekuatan bank''.
Mereka sekarang mencari direktur baru untuk memperbaiki hubungan dengan komunitas keuangan internasional, ''berdasarkan penghormatan bersama untuk memenuhi standar perbankan internasional.''
Gotti Tedeschi menolak berkomentar atas pemecatannya tersebut. Kepada wartawan dia mengatakan: ''Saya lebih baik tidak mengatakan apapun, kalau tidak saya akan berkata hal yang buruk.''
Transparansi
Tetapi kepada kantor berita Reuters dia mengatakan: ''Saya telah menanggung untuk transparansi saya''.
Kebijakan pemecatan terhadap Tedeschi ini dikeluarkan disaat Moneyval, badan Komisi Eropa yang bertugas menangkal pencucian uang, bersiap untuk memeriksa apakah Bank Vatikan mencapai standar transaksi keuangan internasional atau tidak di awal bulan Juli.
Sejumlah catatan yang bocor awal tahun ini mengungkapkan adanya perbedaan diantara pejabat Vatikan terkait seberapa jauh bisa menjamin transparansi keuangan.
Bank Vatikan, yang dikenal sebagai Institute for Religious Works (IOR), dibuat saat Perang Dunia II guna mengurus rekening yang dipegang oleh sejumlah pemimpin keagamaan, kardinal, uskup dan pendeta.
Mereka mengalami kerugian sebesar £250 juta atau sekitar Rp3,7 triliun dalam sebuah skandal yang melibatkan salah satu bank kolaps di Italia - the Banco Ambrosiano - pada tahun 1982.
Gotti Tedeschi seorang ekonom berusia 62 tahun, memimpin Bank Vatikan sejak tahun 2009.
Dia pernah diperiksa polisi Italia pada tahun 2010 dengan tuduhan pencucian uang.
Saat dalam penyelidikan, Vatikan mengatakan ''bingung dan heran'', dan menyatakan sepenuhnya percaya terhadap Tedeschi.
Saat itu disampaikan bahwa masalah terjadi akibat kesalahpahaman, dan tidak ada satupun pekerjanya yang terlibat.
Sebagai bagian dari penyelidikan, polisi pajak Italia menyita 23 juta euro atau sekitar Rp273 miliar yang akan ditransfer Bank Vatikan ke sebuah bank kecil Italia, Credito Artigiano.
Sebulan kemudian, Vatikan membuat sebuah otoritas keuangan baru untuk melawan pencucian uang dan membuat operasi keuangannya lebih transparan, menjelang tenggat waktu Uni Eropa.
Kebijakan itu dibuat agar bisa masuk dalam ''daftar putih'' Komisi Eropa yang berisi negara yang memenuhi standar internasional melawan pemalsuan pajak dan pencucian uang.
http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2012/05/120525_vaticanbank.shtml
Tedeschi pernah diperiksa polisi Italia pada tahun 2010 dengan tuduhan pencucian uang.
Vatikan menyatakan memecat Ettore Gotti Tedeschi dari kepala Bank Vatikan.
Dalam sebuah pernyataan jajaran direktur bank secara mutlak menyatakan mosi tidak percaya terhadap Gotti Tedeschi.
Disebutkan bahwa dia gagal ''melakukan tugas utama yang penting,'' tapi tidak menjelaskan lebih rinci soal alasan pemecatan tersebut.
Jajaran direktur meyakini pemecatan Gotti Tedeschi dibutukan untuk ''menjaga kekuatan bank''.
Mereka sekarang mencari direktur baru untuk memperbaiki hubungan dengan komunitas keuangan internasional, ''berdasarkan penghormatan bersama untuk memenuhi standar perbankan internasional.''
Gotti Tedeschi menolak berkomentar atas pemecatannya tersebut. Kepada wartawan dia mengatakan: ''Saya lebih baik tidak mengatakan apapun, kalau tidak saya akan berkata hal yang buruk.''
Transparansi
Tetapi kepada kantor berita Reuters dia mengatakan: ''Saya telah menanggung untuk transparansi saya''.
Kebijakan pemecatan terhadap Tedeschi ini dikeluarkan disaat Moneyval, badan Komisi Eropa yang bertugas menangkal pencucian uang, bersiap untuk memeriksa apakah Bank Vatikan mencapai standar transaksi keuangan internasional atau tidak di awal bulan Juli.
Sejumlah catatan yang bocor awal tahun ini mengungkapkan adanya perbedaan diantara pejabat Vatikan terkait seberapa jauh bisa menjamin transparansi keuangan.
Bank Vatikan, yang dikenal sebagai Institute for Religious Works (IOR), dibuat saat Perang Dunia II guna mengurus rekening yang dipegang oleh sejumlah pemimpin keagamaan, kardinal, uskup dan pendeta.
Mereka mengalami kerugian sebesar £250 juta atau sekitar Rp3,7 triliun dalam sebuah skandal yang melibatkan salah satu bank kolaps di Italia - the Banco Ambrosiano - pada tahun 1982.
Gotti Tedeschi seorang ekonom berusia 62 tahun, memimpin Bank Vatikan sejak tahun 2009.
Dia pernah diperiksa polisi Italia pada tahun 2010 dengan tuduhan pencucian uang.
Saat dalam penyelidikan, Vatikan mengatakan ''bingung dan heran'', dan menyatakan sepenuhnya percaya terhadap Tedeschi.
Saat itu disampaikan bahwa masalah terjadi akibat kesalahpahaman, dan tidak ada satupun pekerjanya yang terlibat.
Sebagai bagian dari penyelidikan, polisi pajak Italia menyita 23 juta euro atau sekitar Rp273 miliar yang akan ditransfer Bank Vatikan ke sebuah bank kecil Italia, Credito Artigiano.
Sebulan kemudian, Vatikan membuat sebuah otoritas keuangan baru untuk melawan pencucian uang dan membuat operasi keuangannya lebih transparan, menjelang tenggat waktu Uni Eropa.
Kebijakan itu dibuat agar bisa masuk dalam ''daftar putih'' Komisi Eropa yang berisi negara yang memenuhi standar internasional melawan pemalsuan pajak dan pencucian uang.
http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2012/05/120525_vaticanbank.shtml
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Similar topics
» Paus Francis Minta Pengampunan atas Skandal Seks Vatikan
» umat kristen harus miskin, karena uang akar dari segala kejahatan
» Skandal Kebohongan ‘Mukjizat’ Para Pendeta
» KPK Diminta Usut Dugaan Skandal Pajak Keluarga SBY
» kebaikan vs kejahatan
» umat kristen harus miskin, karena uang akar dari segala kejahatan
» Skandal Kebohongan ‘Mukjizat’ Para Pendeta
» KPK Diminta Usut Dugaan Skandal Pajak Keluarga SBY
» kebaikan vs kejahatan
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik