Untuk Siapakah Jaminan Keselamatan Dalam Bible
Halaman 1 dari 1 • Share
Untuk Siapakah Jaminan Keselamatan Dalam Bible
Aninda Chairunnisa II
Untuk Siapakah Jaminan Keselamatan Dalam Bible
BIBLE TAHUN 62 DENGAN EJAAN LAMA
Umat Nasrani selalu menyombongkan bahwa merekalah satu-satunya umat yang terjamin keselamatannya karena mereka mengakui Yesus sebagai Tuhan, ini didasarkan perkataan Rasul Paulus di dalam Bible :
(9) Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
(10) Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. (Injil – Roma 10 : 9-10)
Di dalam ayat tersebut disebutkan mereka mereka yang mengakui Yesus sebagai Tuhan akan dijamin keselamatannya. Seorang Nasrani memiliki jaminan keselamatan itu karena mengakui Yesus sebagai Tuhan dan mempercayai kebangkitannya, lalu bagaimana dengan umat lain, Apakah seorang muslim misalnya memiliki jaminan untuk keselamatan mereka ?
Ayat di atas termasuk ayat favorit para misionaris dan termasuk satu dari pada dasar-dasar agama Kristen. Tetapi perkataan Paulus tersebut tidak bisa kita fahami begitu saja sebelum dibahas secara rinci dari berbagai sudut pandang.
Yang perlu ditekankan, bahwa kutipan ayat di atas merupakan isi daripada surat Paulus yang ditujukan kepada Jamaah Romawi. Secara logis, seorang harus berpikir bahwa surat-surat semacam ini ketika ditulis oleh penulisnya, maka itu merupakan suatu nasehat atau petunjuk agama yang berasal dari isi pikiran penulisnya. Dan tidak diharapkan untuk dijadikan sebuah bagian daripada kitab suci yang resmi.
Buktinya, dalam surat-surat Paulus yang lain seperti di dalam 1 Korintus 7 : 25-26 dan 7:40. Dalam surat tersebut Paulus menulis “Untuk mereka aku tidak mendapat perintah dari Tuhan. Tetapi aku memberikan pendapatku” , di ayat setelahnya disebutkan “Tetapi menurut pendapatku”. Jelas bahwa Isi surat Paulus merupakan isi pendapat Paulus dan bukan wahyu Tuhan maka apapun isinya harus ditinjau ulang apakah sesuai dengan ajaran Yesus atau tidak. Karena berbeda dengan ajaran Paulus yang tercampur oleh pendapat pribadi, ajaran Yesus selalu berdasar pada ilham dari Tuhan tanpa campuram pendapat pribadi. Yesus pernah berkata : “Bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku.”. (Injil – Yohanes 8 : 28)
Betapa jauh perbedaan antara perkataan Paulus dan perkataan Yesus yang satu didasari oleh “pendapat saya” sedangkan yang lain dari ilham.
Lagipula dalam suratnya Paulus membuat pernyataan yang membingungkan, dan secara terang-terangan mengakui bahwa dirinya tak segan berbohong untuk kepentingan agama :
Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa? (Injil – Roma 3 : 7)
Bagaimana kita bisa langsung mempercayai pribadi yang tak segan berbohong demi membela keyakinannya ?
Baiklah mari kita mulai membahas siapakah yang mendapatkan jaminan keselamatan menurut kitab suci ?
Dan jawabannya dapat kita dapatkan di dalam surat Paulus yang sama, setelah ia mengutarkan “pendapatnya” mengenai siapa yang terjamin keselamatannya, dia meneruskan suratnya dengan menukil kitab suci :
(11) Karena Kitab Suci berkata: “Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan.”
(12) Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya.
(13) Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. (Injil-Roma 11-13)
Siapakah yang dimaksud dengan Tuhan yang sama, Tuhan orang Yahudi, Yunani dan bangsa-bangsa lain yang dengan berseru kepadanya seorang terjamin keselamatannya ? Yesuskah ?
Jawabanya dapat kita dapatkan dari surat Paulus yang lainnya :
(29) Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain? Ya, benar. Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain!
(30) Artinya, kalau ada satu Allah, yang akan membenarkan baik orang-orang bersunat karena iman, maupun orang-orang tak bersunat juga karena iman. (Injil – Roma 3: 29-30)
Dialah Allah, Tuhan orang Yahudi dan bangsa-bangsa lain, Tuhan yang satu. Bukan Yesus, karena orang-orang Yahudi sejak dahulu tidak pernah menerima Yesus sebagai Tuhan.
Sekarang, mari kita menjawab pertanyaan kaum Nasrani itu. Apakah kaum muslim memiliki jaminan keselamatan ? Jelas! bukankah kaum muslim selalu menyeru Allah, tuhan kaum Yahudi, Yunani serta bagsa-bangsa lain, sedangkan di dalam Alkitab dikatakan :
Barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. (Injil-Roma 13)
Kami orang-orang muslim selalu menyebut nama Tuhan yang Maha kuasa, Allah Tuhan dari Semua bangsa, Yang mengutus firmann-Nya kepada Adam, Nuh, Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya`kub, Musa, Daud, Sulaiman, Yesus, dan Muhammad (semoga Allah melimpahkan shalawat untuk semua rasul-rasul-Nya). Maka siapakah sekarang yang terjamin keselamatannya berdasarkan Alkitab ?
Sebenarnya didalam ucapan Paulus mengenai jaminan keselamatan terdapat satu kejanggalan lain yang perlu diperhatikan. Di sana ia berkata :
“Dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.”
Potongan ayat ini justru menunjukkan bahwa Allah dan Yesus merupakan dua kepribadian yang berbeda. Yang satu adalah Yesus yang mati dan tergeletak tak bergerak di dalam makam, dan yang satu adalah Allah yang hidup dan dapat melakukan kegiatan-kegiatan. Yang satu pribadi yang menghidupkan dan yang satu pribadi yang mati dalam derita
“Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut”(Injil- Kisah Para Rasul 2 : 24)
Kita tidak mungkin bisa mengingkari bahwa “yang mati” dan “yang hidup” merupakan dua pribadi yang berbeda dan “tidak-sama,”. Maka paham tentang “kebangkitan Yesus (yang tuhan) oleh Allah (Tuhan) dari kematian” merupakan sebuah paham yang tidak masuk akal. Dan mungkin hanya rekaan belaka.
Jika kaum Nasrani bersedia untuk menelaah kitab mereka lebih teliti, sebenarnya alkitab telah memberikan petunjuk yang jelas mengenai siapa Tuhan yang menjadi Juru selamat orang terdahulu dan kita semua. Dalam Yesaya fasal 45 ayat 21-21 disebutkan :
(21) Beritahukanlah dan kemukakanlah alasanmu, ya, biarlah mereka berunding bersama-sama: Siapakah yang mengabarkan hal ini dari zaman purbakala, dan memberitahukannya dari sejak dahulu? Bukankah Aku, TUHAN? Tidak ada yang lain, tidak ada Allah selain dari pada-Ku! Allah yang adil dan Juruselamat, tidak ada yang lain kecuali Aku!
(22) Berpalinglah kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung bumi! Sebab Akulah Allah dan tidak ada yang lain.
Ketika Allah berkata bahwa Dia memberitahukan sejak dahulu bahwa tiada Tuhan yang lain selain-Nya dan merupakan juruselamat, seharusnya kaum Nasrani tidak menyelisihi hal itu dengan menjadikan Yesus sebagai Tuhandan juruselamat. Jika kaum Nasrani mau menerima bagian akhir dari kutipan Yesaya tersebut “Akulah Allah dan tidak ada yang lain.”, maka sebetulnya ia telah menerima setengah dari pengakuan keimanan islam yang disebut dengan syahadat “Lailaha Illallah” (Tiada Tuhan selain Allah).
Untuk Siapakah Jaminan Keselamatan Dalam Bible
BIBLE TAHUN 62 DENGAN EJAAN LAMA
Umat Nasrani selalu menyombongkan bahwa merekalah satu-satunya umat yang terjamin keselamatannya karena mereka mengakui Yesus sebagai Tuhan, ini didasarkan perkataan Rasul Paulus di dalam Bible :
(9) Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
(10) Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. (Injil – Roma 10 : 9-10)
Di dalam ayat tersebut disebutkan mereka mereka yang mengakui Yesus sebagai Tuhan akan dijamin keselamatannya. Seorang Nasrani memiliki jaminan keselamatan itu karena mengakui Yesus sebagai Tuhan dan mempercayai kebangkitannya, lalu bagaimana dengan umat lain, Apakah seorang muslim misalnya memiliki jaminan untuk keselamatan mereka ?
Ayat di atas termasuk ayat favorit para misionaris dan termasuk satu dari pada dasar-dasar agama Kristen. Tetapi perkataan Paulus tersebut tidak bisa kita fahami begitu saja sebelum dibahas secara rinci dari berbagai sudut pandang.
Yang perlu ditekankan, bahwa kutipan ayat di atas merupakan isi daripada surat Paulus yang ditujukan kepada Jamaah Romawi. Secara logis, seorang harus berpikir bahwa surat-surat semacam ini ketika ditulis oleh penulisnya, maka itu merupakan suatu nasehat atau petunjuk agama yang berasal dari isi pikiran penulisnya. Dan tidak diharapkan untuk dijadikan sebuah bagian daripada kitab suci yang resmi.
Buktinya, dalam surat-surat Paulus yang lain seperti di dalam 1 Korintus 7 : 25-26 dan 7:40. Dalam surat tersebut Paulus menulis “Untuk mereka aku tidak mendapat perintah dari Tuhan. Tetapi aku memberikan pendapatku” , di ayat setelahnya disebutkan “Tetapi menurut pendapatku”. Jelas bahwa Isi surat Paulus merupakan isi pendapat Paulus dan bukan wahyu Tuhan maka apapun isinya harus ditinjau ulang apakah sesuai dengan ajaran Yesus atau tidak. Karena berbeda dengan ajaran Paulus yang tercampur oleh pendapat pribadi, ajaran Yesus selalu berdasar pada ilham dari Tuhan tanpa campuram pendapat pribadi. Yesus pernah berkata : “Bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku.”. (Injil – Yohanes 8 : 28)
Betapa jauh perbedaan antara perkataan Paulus dan perkataan Yesus yang satu didasari oleh “pendapat saya” sedangkan yang lain dari ilham.
Lagipula dalam suratnya Paulus membuat pernyataan yang membingungkan, dan secara terang-terangan mengakui bahwa dirinya tak segan berbohong untuk kepentingan agama :
Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa? (Injil – Roma 3 : 7)
Bagaimana kita bisa langsung mempercayai pribadi yang tak segan berbohong demi membela keyakinannya ?
Baiklah mari kita mulai membahas siapakah yang mendapatkan jaminan keselamatan menurut kitab suci ?
Dan jawabannya dapat kita dapatkan di dalam surat Paulus yang sama, setelah ia mengutarkan “pendapatnya” mengenai siapa yang terjamin keselamatannya, dia meneruskan suratnya dengan menukil kitab suci :
(11) Karena Kitab Suci berkata: “Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan.”
(12) Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya.
(13) Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. (Injil-Roma 11-13)
Siapakah yang dimaksud dengan Tuhan yang sama, Tuhan orang Yahudi, Yunani dan bangsa-bangsa lain yang dengan berseru kepadanya seorang terjamin keselamatannya ? Yesuskah ?
Jawabanya dapat kita dapatkan dari surat Paulus yang lainnya :
(29) Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain? Ya, benar. Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain!
(30) Artinya, kalau ada satu Allah, yang akan membenarkan baik orang-orang bersunat karena iman, maupun orang-orang tak bersunat juga karena iman. (Injil – Roma 3: 29-30)
Dialah Allah, Tuhan orang Yahudi dan bangsa-bangsa lain, Tuhan yang satu. Bukan Yesus, karena orang-orang Yahudi sejak dahulu tidak pernah menerima Yesus sebagai Tuhan.
Sekarang, mari kita menjawab pertanyaan kaum Nasrani itu. Apakah kaum muslim memiliki jaminan keselamatan ? Jelas! bukankah kaum muslim selalu menyeru Allah, tuhan kaum Yahudi, Yunani serta bagsa-bangsa lain, sedangkan di dalam Alkitab dikatakan :
Barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. (Injil-Roma 13)
Kami orang-orang muslim selalu menyebut nama Tuhan yang Maha kuasa, Allah Tuhan dari Semua bangsa, Yang mengutus firmann-Nya kepada Adam, Nuh, Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya`kub, Musa, Daud, Sulaiman, Yesus, dan Muhammad (semoga Allah melimpahkan shalawat untuk semua rasul-rasul-Nya). Maka siapakah sekarang yang terjamin keselamatannya berdasarkan Alkitab ?
Sebenarnya didalam ucapan Paulus mengenai jaminan keselamatan terdapat satu kejanggalan lain yang perlu diperhatikan. Di sana ia berkata :
“Dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.”
Potongan ayat ini justru menunjukkan bahwa Allah dan Yesus merupakan dua kepribadian yang berbeda. Yang satu adalah Yesus yang mati dan tergeletak tak bergerak di dalam makam, dan yang satu adalah Allah yang hidup dan dapat melakukan kegiatan-kegiatan. Yang satu pribadi yang menghidupkan dan yang satu pribadi yang mati dalam derita
“Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut”(Injil- Kisah Para Rasul 2 : 24)
Kita tidak mungkin bisa mengingkari bahwa “yang mati” dan “yang hidup” merupakan dua pribadi yang berbeda dan “tidak-sama,”. Maka paham tentang “kebangkitan Yesus (yang tuhan) oleh Allah (Tuhan) dari kematian” merupakan sebuah paham yang tidak masuk akal. Dan mungkin hanya rekaan belaka.
Jika kaum Nasrani bersedia untuk menelaah kitab mereka lebih teliti, sebenarnya alkitab telah memberikan petunjuk yang jelas mengenai siapa Tuhan yang menjadi Juru selamat orang terdahulu dan kita semua. Dalam Yesaya fasal 45 ayat 21-21 disebutkan :
(21) Beritahukanlah dan kemukakanlah alasanmu, ya, biarlah mereka berunding bersama-sama: Siapakah yang mengabarkan hal ini dari zaman purbakala, dan memberitahukannya dari sejak dahulu? Bukankah Aku, TUHAN? Tidak ada yang lain, tidak ada Allah selain dari pada-Ku! Allah yang adil dan Juruselamat, tidak ada yang lain kecuali Aku!
(22) Berpalinglah kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung bumi! Sebab Akulah Allah dan tidak ada yang lain.
Ketika Allah berkata bahwa Dia memberitahukan sejak dahulu bahwa tiada Tuhan yang lain selain-Nya dan merupakan juruselamat, seharusnya kaum Nasrani tidak menyelisihi hal itu dengan menjadikan Yesus sebagai Tuhandan juruselamat. Jika kaum Nasrani mau menerima bagian akhir dari kutipan Yesaya tersebut “Akulah Allah dan tidak ada yang lain.”, maka sebetulnya ia telah menerima setengah dari pengakuan keimanan islam yang disebut dengan syahadat “Lailaha Illallah” (Tiada Tuhan selain Allah).
muslim_netral- SERSAN MAYOR
-
Posts : 232
Kepercayaan : Islam
Location : Bandung
Join date : 14.02.13
Reputation : 52
Similar topics
» Ayat Meragukan dalam Bible dan untuk apa Disebutkan?
» ruwatan dalam islam
» Siapakah Al Masih Putra Maryam di dalam Al Qur'an?
» SIAPAKAH SOSOK ZUL-QARNAYN DIMAKSUD DALAM ALQURAN (QS 18 : 83 – 98) ?
» Siapakah yang dimaksud Fulan dalam pidato Ahok ??
» ruwatan dalam islam
» Siapakah Al Masih Putra Maryam di dalam Al Qur'an?
» SIAPAKAH SOSOK ZUL-QARNAYN DIMAKSUD DALAM ALQURAN (QS 18 : 83 – 98) ?
» Siapakah yang dimaksud Fulan dalam pidato Ahok ??
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik