jika bumi berhenti berputar

Kemarin, selagi narik penumpang, tiba-tiba ada kucing yang nyelonong nyebrang. walhasil semua penumpang dan barang bawaan tumpah-ruah.. dan saya ikut jatuh, menggelinding seperti bola....

sampai di rumah, rasa linu dan ngilu bertambah karena didamprat bini akibat uang setoran habis buat nebus obat merah...

tiba-tiba, saya teringat dengan bencana besar yang pernah terjadi pada masa lalu, seperti yang dicatat oleh bibel. tepatnya, pada abad awal masehi sekitaran abad 15M (yaaaa.. kurang lebihnya segitulah..).

pada masa itu, manusia, hewan, batu, dan semua isi penghuni bumi terlempar karena bumi direm mendadak. Jangankan yang kecil-kecil, gunungpun ikut terlempar karena bumi yang memiliki kecepatan tinggi ini secara spontan berhenti seketika.

begitu semua yang beterbangan itu jatuh kembali bumi seperti dihantam badai meteorit. tahu kenapa? karena begitu bumi tak lagi berputar maka gravitasi bumi menjadi meningkat berkali-kali lipat, apapun yang jatuh ke bumi beratnya meningkat berkali-kali lipat juga.. wiiihhh.....

tidak hanya itu, separuh bumi seakan terpanggang dan separuh lagi kedinginan luar biasa. kenapa? karena sang matahari tidak lagi membagi sinarnya, dan hanya berhenti pada satu sisi bumi saja...

ngeriiiii....

Paradise OK wrote:...... Lagi pula, kata Ibrani yang diterjemahkan dengan "di tengah langit" di ayat 13, sebenarnya berarti di bagian langit yang menaungi separuh dari bumi ini.

Langit itu terbagi menajdi dua bagian, bagian yang dapat kita lihat dan bagian lain yang hanya dapat dilihat dari belahan bumi sebelah sana. Jadi apa yang diminta Yosua ialah agar matahari berlambat-lambat sehingga tetap tampak di langit yang menaungi separuh dari bumi ini..........

yang namanya tengah, persepsi saya adalah ketika sebuah titik berada pada center atawa pusat dari sebuah bidang..
tengah langitnya barack obama, sama tengah langitnya wak abu jelas beda, sebab keduanya berada di tempat yang beda dan berjauhan. begitu pula tengah langitnya sampeyan sama tengah langitnya yosua juga beda.. begitu seterusnya.. nah kalau letaknya dekat masih bisalah dikatakan sama..

jika merujuk dari cerita itu, karena yang menjadi subyek yosua, maka tengah langitnya adalah titik pandang yosua terhadap langit di mana dia berada. lebih simpelnya tengah langitnya adalah di atas kepala yosua diukur tegak lurus berdiri (bisa juga diukur dari orang-orang disekitar, atau wilayah berdekatan. asal ndak jauh-jauh amat....)

apakah yosua begitu naif hingga, misalnya posisi matahari pada waktu pagi atau sore, dia katakan matahari di tengah langit??
ataukah sampeyan juga akan katakan, pada saat pagi atau sore matahari berada di tengah langit, padahal orang-orang di sekitar sampeyan bilang berkata berbeda?

kira-kira ilustrasinya begini:

meski sama-sama naik sepeda, kita punya tengah langit yang beda. meski sama-sama berdiri, kita juga punya tengah langit yang beda..