Skandal Kebohongan ‘Mukjizat’ Para Pendeta
Halaman 2 dari 2 • Share
Halaman 2 dari 2 • 1, 2
Skandal Kebohongan ‘Mukjizat’ Para Pendeta
First topic message reminder :
Buku ‘Teologi Sukses’ (sekarang cetakan ke-5) yang penuh kritik dimusuhi oleh pendeta-pendeta sebuah denominasi kharismatik yang besar, bahkan salah satu pendetanya yang punya gereja terbesar diatas mimbar mengumumkan agar membakar buku TS tersebut, alhasil buku malah laku keras dan dicetak berulang-ulang.
Beberapa hari setelah dirilisnya di beberapa milis artikel ‘Tragedi Teologi Sukses’ seorang ibu tokoh gereja di Semarang yang sering mendengar kotbah pendeta sukses yang diceritakan mengucapkan dukungannya atas artikel itu. Ia mengatakan kesedihannya bahwa: “Sayang banyak pendeta dan jemaat tidak berani mengkritik perilaku salah para pendeta/penginjil karena takut dan hanya mengatakan pujian saja atas perilaku penginjil KKR demikian, padahal itu diperlukan.” Belum lama ini ada pendeta dengan gereja besar yang pernah berkotbah untuk mengubah batu menjadi berlian (asalkan seseorang memberikan persembahan uang yang besar) terlibat jerat hutang piutang miliaran rupiah. Ia terjerat daya tarik mamon dengan cara menggolangkan persembahan besar yang masuk agar berbunga-bunga!
Majalah ‘Jakarta-Jakarta’ (4-10 Maret 1988) pernah mengulas artikel berjudul ‘Agama, Uang dan Seks’ ketika Jim Bakker dan Jimmy Swaggart jatuh dari singgasana mereka.
Tim Storey, seorang penginjil Amrik ketika berkotbah di Surabaya pada bulan Oktober 1997 menantang jemaat untuk “Memberi lebih besar dari yang sanggup mereka berikan!” Ia memberi sugesti bahwa “Dalam waktu tiga bulan Anda bakal mendapat mujizat keuangan yang besar!” Alhasil, tiga bulan kemudian terjadi krismon dimana kurs dolar naik enam kali lipat. Tentu hadirin KKR itu yang menyimpan uangnya dalam bentuk dolar berbunga-bunga karena uang mendadak menjadi 5 kali lebih besar, tetapi bagaimana dengan sebagian besar jemaat yang lebih cinta uang rupiah sebagai simpanannya? Kasus ini sempat menjadi reklame jelek bagi kekristenan karena dimuat sebuah harian dengan judul ‘Mereka Tidak Kehilangan Bahkan akan Panen Besar’ (Suara Indonesia, 7 Oktober 1997).
Seorang penginjil sukses di Jakarta pernah malam-malam tertangkap polisi ketika naik taksi karena kedapatan membawa uang dolar palsu sekoper penuh yang katanya titipan jemaat yang orang asing! Dengan permainan uang kasusnya dilupakan polisi! Seorang ekonom beken yang bermukim di Amrik menanggapi artikel ‘Tragedi Teologi Sukses’ mengungkapkan keprihatinannya mengenai adanya ‘konspirasi’ dibalik KKR-KKR yang berisi ‘pengumpulan uang’. Diceritakan bahwa di US pernah ada film berjudul ‘Leap of Faith’ (dibuat di tahun 1992 ketika ramainya skandal Jim Bakker dan Jimmy Swaggart) dibintangi Steve Martin (komedian) sebagai pendeta dengan mukjizat palsu, tapi di akhir cerita muncul mukjizat beneran, anak yang jalan pakai tongkat bisa berjalan sendiri dan hujan turun setelah dinantikan suatu kota kecil. Tapi disitu juga dibongkar tentang "pasien yang pura pura sakit, sembuh karena mukjizat" tapi semua adalah "gangnya si pendeta".
Banyak lagi kasus-kasus ‘jerat mamon’ dialami pendeta/penginjil yang bermain-main dengan ‘persembahan jemaat,’ soalnya penekanan pada hukum ‘tabur tuai’ dan ‘perpuluhan’ menyebabkan jemaat terhipnotis secara masal dalam KKR Teologi Sukses dan memberikan persembahan yang luar biasa banyak dan sesudah itu ‘uang panas’ itu akan meminta korban, apakah arogansi, apakah jerat pencucian uang, atau korupsi, yang jelas jemaat akan gigit jari karena ia tetap terkena PHK dan banyak pengusaha perusahaannya pailit, sedangkan pendeta/penginjil itu tabungannya membengkak!
Jonggi Cho yang ditahun 1980 dan 90-an sempat dielu-elukan orang-orang Indonesia karena kotbah-kotbahnya yang menekankan berkat materi (banyak dikritik dalam buku Teologi Sukses) dan membangun gereja terbesar di dunia, pernah disebutkan seorang teman baik yang menjadi bendahara panitia KKRnya di Jakarta, tersinggung dan marah ketika panitia tidak berhasil menginapkannya di hotel bintang lima yang sedang penuh. Ketika Krismon melanda Korea di tahun 1997, jemaatnya yang statistiknya naik terus itu tiba-tiba mengalami stagnasi dan banyak jemaatnya mundur dari gereja itu dan kembali kepada ajaran agama tradisional. Soalnya kala itu banyak perusahaan pendukungnya palit dan banyak jemaat terkena PHK massal! Mereka menyadari bahwa ‘Tuhan Cho’ ternyata tidak lebih besar dari ‘dewa-dewi’ nenek moyang mereka.
Seperti keluhan tokoh wanita di Semarang itu, sudah banyak orang takut mengkritik pendetanya sekalipun pendeta itu berbuat salah (yang umum jerat kekayaan dan seksual), walau melihat makin banyaknya skandal menimpa para pendeta dan penginjil.
Buku ‘Teologi Sukses’ (sekarang cetakan ke-5) yang penuh kritik dimusuhi oleh pendeta-pendeta sebuah denominasi kharismatik yang besar, bahkan salah satu pendetanya yang punya gereja terbesar diatas mimbar mengumumkan agar membakar buku TS tersebut, alhasil buku malah laku keras dan dicetak berulang-ulang.
Beberapa hari setelah dirilisnya di beberapa milis artikel ‘Tragedi Teologi Sukses’ seorang ibu tokoh gereja di Semarang yang sering mendengar kotbah pendeta sukses yang diceritakan mengucapkan dukungannya atas artikel itu. Ia mengatakan kesedihannya bahwa: “Sayang banyak pendeta dan jemaat tidak berani mengkritik perilaku salah para pendeta/penginjil karena takut dan hanya mengatakan pujian saja atas perilaku penginjil KKR demikian, padahal itu diperlukan.” Belum lama ini ada pendeta dengan gereja besar yang pernah berkotbah untuk mengubah batu menjadi berlian (asalkan seseorang memberikan persembahan uang yang besar) terlibat jerat hutang piutang miliaran rupiah. Ia terjerat daya tarik mamon dengan cara menggolangkan persembahan besar yang masuk agar berbunga-bunga!
Majalah ‘Jakarta-Jakarta’ (4-10 Maret 1988) pernah mengulas artikel berjudul ‘Agama, Uang dan Seks’ ketika Jim Bakker dan Jimmy Swaggart jatuh dari singgasana mereka.
Tim Storey, seorang penginjil Amrik ketika berkotbah di Surabaya pada bulan Oktober 1997 menantang jemaat untuk “Memberi lebih besar dari yang sanggup mereka berikan!” Ia memberi sugesti bahwa “Dalam waktu tiga bulan Anda bakal mendapat mujizat keuangan yang besar!” Alhasil, tiga bulan kemudian terjadi krismon dimana kurs dolar naik enam kali lipat. Tentu hadirin KKR itu yang menyimpan uangnya dalam bentuk dolar berbunga-bunga karena uang mendadak menjadi 5 kali lebih besar, tetapi bagaimana dengan sebagian besar jemaat yang lebih cinta uang rupiah sebagai simpanannya? Kasus ini sempat menjadi reklame jelek bagi kekristenan karena dimuat sebuah harian dengan judul ‘Mereka Tidak Kehilangan Bahkan akan Panen Besar’ (Suara Indonesia, 7 Oktober 1997).
Seorang penginjil sukses di Jakarta pernah malam-malam tertangkap polisi ketika naik taksi karena kedapatan membawa uang dolar palsu sekoper penuh yang katanya titipan jemaat yang orang asing! Dengan permainan uang kasusnya dilupakan polisi! Seorang ekonom beken yang bermukim di Amrik menanggapi artikel ‘Tragedi Teologi Sukses’ mengungkapkan keprihatinannya mengenai adanya ‘konspirasi’ dibalik KKR-KKR yang berisi ‘pengumpulan uang’. Diceritakan bahwa di US pernah ada film berjudul ‘Leap of Faith’ (dibuat di tahun 1992 ketika ramainya skandal Jim Bakker dan Jimmy Swaggart) dibintangi Steve Martin (komedian) sebagai pendeta dengan mukjizat palsu, tapi di akhir cerita muncul mukjizat beneran, anak yang jalan pakai tongkat bisa berjalan sendiri dan hujan turun setelah dinantikan suatu kota kecil. Tapi disitu juga dibongkar tentang "pasien yang pura pura sakit, sembuh karena mukjizat" tapi semua adalah "gangnya si pendeta".
Banyak lagi kasus-kasus ‘jerat mamon’ dialami pendeta/penginjil yang bermain-main dengan ‘persembahan jemaat,’ soalnya penekanan pada hukum ‘tabur tuai’ dan ‘perpuluhan’ menyebabkan jemaat terhipnotis secara masal dalam KKR Teologi Sukses dan memberikan persembahan yang luar biasa banyak dan sesudah itu ‘uang panas’ itu akan meminta korban, apakah arogansi, apakah jerat pencucian uang, atau korupsi, yang jelas jemaat akan gigit jari karena ia tetap terkena PHK dan banyak pengusaha perusahaannya pailit, sedangkan pendeta/penginjil itu tabungannya membengkak!
Jonggi Cho yang ditahun 1980 dan 90-an sempat dielu-elukan orang-orang Indonesia karena kotbah-kotbahnya yang menekankan berkat materi (banyak dikritik dalam buku Teologi Sukses) dan membangun gereja terbesar di dunia, pernah disebutkan seorang teman baik yang menjadi bendahara panitia KKRnya di Jakarta, tersinggung dan marah ketika panitia tidak berhasil menginapkannya di hotel bintang lima yang sedang penuh. Ketika Krismon melanda Korea di tahun 1997, jemaatnya yang statistiknya naik terus itu tiba-tiba mengalami stagnasi dan banyak jemaatnya mundur dari gereja itu dan kembali kepada ajaran agama tradisional. Soalnya kala itu banyak perusahaan pendukungnya palit dan banyak jemaat terkena PHK massal! Mereka menyadari bahwa ‘Tuhan Cho’ ternyata tidak lebih besar dari ‘dewa-dewi’ nenek moyang mereka.
Seperti keluhan tokoh wanita di Semarang itu, sudah banyak orang takut mengkritik pendetanya sekalipun pendeta itu berbuat salah (yang umum jerat kekayaan dan seksual), walau melihat makin banyaknya skandal menimpa para pendeta dan penginjil.
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Skandal Kebohongan ‘Mukjizat’ Para Pendeta
memang aku sendiri pernah dengan dari hambaTuhan bahwa memang ada hambaTuhan lain yang melakukan penipuan yang terkait mujizat yang seperti itu,
TAPI BUKAN BERARTI SEMUA HAMBA TUHAN SEPERTI ITU.
makanya kalau ada KKR, orang-orang nonKristen itu seharusnya ikut menghadiri, mungkin bersama orang lain atau saudara atau keluarga yang sakit, siapa tahu TuhanYesus nyembuhin kalian,
karena biasanya justru yang paling sering disembuhkan adalah orang-orang nonKristen.
tapi orang-orang Kristen nggak boleh iri.
TAPI BUKAN BERARTI SEMUA HAMBA TUHAN SEPERTI ITU.
makanya kalau ada KKR, orang-orang nonKristen itu seharusnya ikut menghadiri, mungkin bersama orang lain atau saudara atau keluarga yang sakit, siapa tahu TuhanYesus nyembuhin kalian,
karena biasanya justru yang paling sering disembuhkan adalah orang-orang nonKristen.
tapi orang-orang Kristen nggak boleh iri.
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Halaman 2 dari 2 • 1, 2
Similar topics
» [video] menguak kebohongan kristen episode mukjizat kesembuhan illahi
» Mengapa Para Pelayan Tuhan Itu Terlibat Skandal Seks?
» menunggu mukjizat doa, pendeta petrus agung purnomo sudah meninggal, jenazahnya dibaca-bacai doa kebangkitan oleh jemaat biar segera hidup lagi
» penghakiman untuk para pendeta!!!!!!!
» Para Pendeta Pemilik Harta Kekayaan Hingga Triliunan
» Mengapa Para Pelayan Tuhan Itu Terlibat Skandal Seks?
» menunggu mukjizat doa, pendeta petrus agung purnomo sudah meninggal, jenazahnya dibaca-bacai doa kebangkitan oleh jemaat biar segera hidup lagi
» penghakiman untuk para pendeta!!!!!!!
» Para Pendeta Pemilik Harta Kekayaan Hingga Triliunan
Halaman 2 dari 2
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik