Ini Kalimat TERINDAH di Quran .... So …. Bagaimana Mengaplikasikannya ??

• Q 33.37 ........Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) isteri-isteri anak-anak angkat mereka, .........

Orang_Pinggiran wrote: وَإِذْ تَقُولُ لِلَّذِي أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَأَنْعَمْتَ عَلَيْهِ أَمْسِكْ عَلَيْكَ زَوْجَكَ وَاتَّقِ اللَّهَ وَتُخْفِي فِي نَفْسِكَ مَا اللَّهُ مُبْدِيهِ وَتَخْشَى النَّاسَ وَاللَّهُ أَحَقُّ أَنْ تَخْشَاهُ ۖ فَلَمَّا قَضَىٰ زَيْدٌ مِنْهَا وَطَرًا زَوَّجْنَاكَهَا لِكَيْ لَا يَكُونَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ حَرَجٌ فِي أَزْوَاجِ أَدْعِيَائِهِمْ إِذَا قَضَوْا مِنْهُنَّ وَطَرًا ۚ وَكَانَ أَمْرُ اللَّهِ مَفْعُولًا

Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya: "Tahanlah terus isterimu dan bertakwalah kepada Allah", sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) isteri-isteri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada isterinya. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi.

Heran aja, berapa ya nilai bahasa Indonesia si duren?

وَإِذْ تَقُولُ لِلَّذِي أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَأَنْعَمْتَ عَلَيْهِ أَمْسِكْ عَلَيْكَ زَوْجَكَ وَاتَّقِ اللَّهَ وَتُخْفِي فِي نَفْسِكَ مَا اللَّهُ مُبْدِيهِ وَتَخْشَى النَّاسَ وَاللَّهُ أَحَقُّ أَنْ تَخْشَاهُ ۖ فَلَمَّا قَضَىٰ زَيْدٌ مِنْهَا وَطَرًا زَوَّجْنَاكَهَا لِكَيْ لَا يَكُونَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ حَرَجٌ فِي أَزْوَاجِ أَدْعِيَائِهِمْ إِذَا قَضَوْا مِنْهُنَّ وَطَرًا ۚ وَكَانَ أَمْرُ اللَّهِ مَفْعُولًا

Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya: "Tahanlah terus isterimu dan bertakwalah kepada Allah", sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) isteri-isteri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada isterinya. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi.


Heran aja, berapa ya nilai bahasa Indonesia si duren?

durren;
Pertanyaan :
Bagaimana mengaplikasikannya ??

Misal kata suami si Deenee adalah anak angkat saya ... apa tips dan trik yang harus saya lakukan agar saya TIDAK KEBERATAN menikahi si Deenee

duren swt wrote:apa tips dan trik yang harus saya lakukan agar saya TIDAK KEBERATAN menikahi si Deenee

SEGOROWEDI wrote:

triknya seperti muhammad aja..
bikin ayat pelegal (seperti contoh di atas, ketika ia menafsui menantunya)

EHAN wrote:

SEGOROWEDI wrote:

triknya seperti muhammad aja..
bikin ayat pelegal (seperti contoh di atas, ketika ia menafsui menantunya)

asal ngemeng,, tuh lain menantu muhammad,, tapi istri anak angkatnya,,,,

SEGOROWEDI wrote:

EHAN wrote:

SEGOROWEDI wrote:

triknya seperti muhammad aja..
bikin ayat pelegal (seperti contoh di atas, ketika ia menafsui menantunya)

asal ngemeng,, tuh lain menantu muhammad,, tapi istri anak angkatnya,,,,

isteri anak (angkat)-nya
kan menantunya..

ingin mengawini menantunya..
dibikinlah ayat pelegal tersebut..
itu jelas tindakan bejat dan amoral..

EHAN wrote:kan om wewe yang ngomong,, menantu itu istri dari anak kandung,,, kalau anak angkat,, ya orang lain yang di anggap anak.

SEGOROWEDI wrote:

EHAN wrote:kan om wewe yang ngomong,, menantu itu istri dari anak kandung,,, kalau anak angkat,, ya orang lain yang di anggap anak.

saya bilang menantunya..
muhammad nafsong terhadap menantunya
lalu dibikinlah ayat pelegal tersebut..

aku menilainya: perilaku bejat dan amoral

EHAN wrote:

SEGOROWEDI wrote:

EHAN wrote:kan om wewe yang ngomong,, menantu itu istri dari anak kandung,,, kalau anak angkat,, ya orang lain yang di anggap anak.

saya bilang menantunya..
muhammad nafsong terhadap menantunya
lalu dibikinlah ayat pelegal tersebut..

aku menilainya: perilaku bejat dan amoral

silahkan saja, tapi faktanya bukan menantu........ tapi menikahi ko bejat,, kalo di perkosa iya bejat,,,

menantunya dong..
wong isteri anak angkatnya..

ketika menafsongi si enantu, lalu bikin ayat pelegal..
itu tindakan licik, bejat dan amoral

EHAN wrote:

menantunya dong..
wong isteri anak angkatnya..

iya sudah, tapi menurut lu,,

ketika menafsongi si enantu, lalu bikin ayat pelegal..
itu tindakan licik, bejat dan amoral

,, nga donk kan orang lain,, perempuan baik2, bukan perempuan sundal,, jadi nga bejat,,,,

EHAN wrote:

menantunya dong..
wong isteri anak angkatnya..

iya sudah, tapi menurut lu,,

ketika menafsongi si enantu, lalu bikin ayat pelegal..
itu tindakan licik, bejat dan amoral

,, nga donk kan orang lain,, perempuan baik2, bukan perempuan sundal,, jadi nga bejat,,,,