Ajaran Biologi Failed dalam Bibel - 2

Biar topik sebelumnya dari bro Penyaran tidak kocar-kacir dengan banyak bahasan sekaligus, saya bikin topik serupa, namun dengan bahasan yang berbeda.

Masih ngomongin soal biji (tapi diluar biji sesawi):

Kejadian 1:29 wrote:Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.

Kutipan di atas mungkin saja bukan (atau tidak dianggap) merupakan pelajaran biologi, karena memang tidak ada kata-kata yang menyebutkan bahwa tuhan sedang mengajar biologi....
tapi, apa boleh buat saya angkut juga dimari, setidaknya sebagai pembanding dari apa yang sedang diributkan, bagaimana memaknai "lokalitas" sebuah firman..

jika pada ayat biji sesawi dianggap hanyalah sebuah pengetahuan "lokal" karena tidak secara tegas dinyatakan dengan adanya kata "bumi", "dunia", "alam" dan semacamnya yang dinilai jelas dan tegas menunjuk pada sebuah universalitas, maka kutipan Kejadian di atas dengan jelas dan tegas memberikan pernyataan yang diminta, yaitu pernyataan keuniversalan sebuah "firman" dengan menyebut kata "bumi".

dan, dengan logika saya yang cenderung jongkok ini, saya memaknai ayat di atas sebagai sebuah jaminan keselamatan buat manusia, bahwa: aman untuk memakan semua jenis biji-bijian dan semua jenis buah-buahan yang tumbuh di planet bumi, meskipun ternyata beracun.

silahkan para cendekiawan, pakar, dan ilmuwan memberikan penjelasan..

mistik6666 wrote:Biar topik sebelumnya dari bro Penyaran tidak kocar-kacir dengan banyak bahasan sekaligus, saya bikin topik serupa, namun dengan bahasan yang berbeda.

Masih ngomongin soal biji (tapi diluar biji sesawi):

Kejadian 1:29 wrote:Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.

Kutipan di atas mungkin saja bukan (atau tidak dianggap) merupakan pelajaran biologi, karena memang tidak ada kata-kata yang menyebutkan bahwa tuhan sedang mengajar biologi....
tapi, apa boleh buat saya angkut juga dimari, setidaknya sebagai pembanding dari apa yang sedang diributkan, bagaimana memaknai "lokalitas" sebuah firman..

jika pada ayat biji sesawi dianggap hanyalah sebuah pengetahuan "lokal" karena tidak secara tegas dinyatakan dengan adanya kata "bumi", "dunia", "alam" dan semacamnya yang dinilai jelas dan tegas menunjuk pada sebuah universalitas, maka kutipan Kejadian di atas dengan jelas dan tegas memberikan pernyataan yang diminta, yaitu pernyataan keuniversalan sebuah "firman" dengan menyebut kata "bumi".

dan, dengan logika saya yang cenderung jongkok ini, saya memaknai ayat di atas sebagai sebuah jaminan keselamatan buat manusia, bahwa: aman untuk memakan semua jenis biji-bijian dan semua jenis buah-buahan yang tumbuh di planet bumi, meskipun ternyata beracun.

silahkan para cendekiawan, pakar, dan ilmuwan memberikan penjelasan..

Sepertinya memang benar.

Kalau manusia tidak di beri Panca Indra untuk mengamati dan akal budi untuk belajar.

Makde coba belajar sama kucing pasti bisa tahu sebagian rumput dan semak belukar adalah OBAT.

Kejadian 1:29 wrote:Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.

makanan = apa yang dimakan sehari-hari.
emang kucing dalam kesehariannya makan rumput?? kalau sesekali makan rumput buat obat emang bener, alias tidak salah.

kian jongkok saja pikiran saya.. adakah penjelasan yang mudah buat saya cerna...???

mistik6666 wrote:

Kejadian 1:29 wrote:Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.

makanan = apa yang dimakan sehari-hari.
emang kucing dalam kesehariannya makan rumput?? kalau sesekali makan rumput buat obat emang bener, alias tidak salah.

kian jongkok saja pikiran saya.. adakah penjelasan yang mudah buat saya cerna...???

Mangkanya tidak mau belajar

kalau manusia tidak diberi Panca Indra untuk mengamati dan akal budi untuk belajar

Tulisan ini anda lewati karena benar-benar jongkok atau tidak ada akal budi (OTAK).
Coba untuk belajar mengamati perilaku kucing , makde....itu maksud saya sama seperti penjelasan untuk bisa belajar memilih makanan dari semua tumbuhan dan pohon buahnya berbiji untuk dijadikan makanan.

Tilem
Mbenjing tak pheyok mane....makde.

WOW, gokil ! trit saya sampe dibikin part 2-nya.

terima kasih atas antusiasmenya

yuukkk.. yang kacang.. yang kacang...
(mbah abu mode: on)

dengan otaknya manusia tahu..
- buah yang dimakan sebagai sumber karbon, vitamin, mineral dan lain-lain
- buah yang dimakan sebagai obat karena kandungan bahan-bahan bioaktifnya

SEGOROWEDI wrote:dengan otaknya manusia tahu..
- buah yang dimakan sebagai sumber karbon, vitamin, mineral dan lain-lain
- buah yang dimakan sebagai obat karena kandungan bahan-bahan bioaktifnya

Kejadian wrote:..segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji..

jika perlu diberikan saja kriteria:
--yang enak dimakan
--yang tidak beracun
--yang bisa dijadikan diet
--yang bisa menjadi salah satu komponen sembako
--yang tidak berbahaya buat kesehatan


yuuk...

@Atas
Kalau HEWAN bisa memilih makanan sesuai dengan kriteria yang anda maksudkan....siapa yang mengajari?

oglikom wrote:@Atas
Kalau HEWAN bisa memilih makanan sesuai dengan kriteria yang anda maksudkan....siapa yang mengajari?

siiipppp...

dengan demikian, bagi hewan dan manusia tidak perlu lagi harus 100% percaya dengan yang dibilang sama tuhan. begitukah??

mistik6666 wrote:

oglikom wrote:@Atas
Kalau HEWAN bisa memilih makanan sesuai dengan kriteria yang anda maksudkan....siapa yang mengajari?

siiipppp...

dengan demikian, bagi hewan dan manusia tidak perlu lagi harus 100% percaya dengan yang dibilang sama tuhan. begitukah??

Ya kalau.....itu menurut pemikiran makde.
Masak makde mau menyamakan diri makde dengan hewan....tidak mungkin karena kita diberi akal.

oglikom wrote:

mistik6666 wrote:

oglikom wrote:@Atas
Kalau HEWAN bisa memilih makanan sesuai dengan kriteria yang anda maksudkan....siapa yang mengajari?

siiipppp...

dengan demikian, bagi hewan dan manusia tidak perlu lagi harus 100% percaya dengan yang dibilang sama tuhan. begitukah??

Ya kalau.....itu menurut pemikiran makde.
Masak makde mau menyamakan diri makde dengan hewan....tidak mungkin karena kita diberi akal.

kita kesampingkan dulu dulu kata "hewan"-nya. karena Kejadian 1:29 adalah dialog antara tuhan dan adam (manusia). kuatirnya ini topik bisa melebar kemana-mana..

dengan demikian, saya revisi pertanyaan saya menjadi:

dengan demikian, bagi manusia tidak perlu lagi harus 100% percaya dengan yang dibilang sama tuhan. begitukah??

kembali ke topik,

Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.

kata "itulah" dengan jelas menunjuk pada bagian di kalimat pertama yaitu "segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji" benar atau tidak??



silahkan..

mistik6666 wrote:

oglikom wrote:

mistik6666 wrote:

oglikom wrote:@Atas
Kalau HEWAN bisa memilih makanan sesuai dengan kriteria yang anda maksudkan....siapa yang mengajari?

siiipppp...

dengan demikian, bagi hewan dan manusia tidak perlu lagi harus 100% percaya dengan yang dibilang sama tuhan. begitukah??

Ya kalau.....itu menurut pemikiran makde.
Masak makde mau menyamakan diri makde dengan hewan....tidak mungkin karena kita diberi akal.

kita kesampingkan dulu dulu kata "hewan"-nya. karena Kejadian 1:29 adalah dialog antara tuhan dan adam (manusia). kuatirnya ini topik bisa melebar kemana-mana..

dengan demikian, saya revisi pertanyaan saya menjadi:

dengan demikian, bagi manusia tidak perlu lagi harus 100% percaya dengan yang dibilang sama tuhan. begitukah??

kembali ke topik,

Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.

kata "itulah" dengan jelas menunjuk pada bagian di kalimat pertama yaitu "segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji" benar atau tidak??



silahkan..

Ya, benar tho...tidak ada yang salah dengan "segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji".
Memang kita bisa melihat sumber utama makanan adalah dari tumbuhan dan pohon.

Kejadian 2 wrote:Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya.

pasal di atas saya usung sebagai tambahan saja.
------

jika benar "pekerjaan" tuhan telah selesai, artinya tuhan juga telah menciptakan juga "bahan makanan" yang tidak bisa dimakan (dikonsumsi/digunakan untuk dimakan/diet). benarkah begitu??

mistik6666 wrote:

Kejadian 2 wrote:Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya.

pasal di atas saya usung sebagai tambahan saja.
------

jika benar "pekerjaan" tuhan telah selesai, artinya tuhan juga telah menciptakan juga "bahan makanan" yang tidak bisa dimakan (dikonsumsi/digunakan untuk dimakan/diet). benarkah begitu??

Dikonsumsi=bisa untuk dimakan.
Tidak bisa dimakan=/=bahan makanan.
Jelas ...makde.

oglikom wrote:

mistik6666 wrote:

Kejadian 2 wrote:Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya.

pasal di atas saya usung sebagai tambahan saja.
------

jika benar "pekerjaan" tuhan telah selesai, artinya tuhan juga telah menciptakan juga "bahan makanan" yang tidak bisa dimakan (dikonsumsi/digunakan untuk dimakan/diet). benarkah begitu??

Dikonsumsi=bisa untuk dimakan.
Tidak bisa dimakan=/=bahan makanan.
Jelas ...makde.

jadi, kata "makanan" berarti sesuatu yang bisa (aman) dimakan. benarkah begitu?

mistik6666 wrote:

oglikom wrote:

mistik6666 wrote:

Kejadian 2 wrote:Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya.

pasal di atas saya usung sebagai tambahan saja.
------

jika benar "pekerjaan" tuhan telah selesai, artinya tuhan juga telah menciptakan juga "bahan makanan" yang tidak bisa dimakan (dikonsumsi/digunakan untuk dimakan/diet). benarkah begitu??

Dikonsumsi=bisa untuk dimakan.
Tidak bisa dimakan=/=bahan makanan.
Jelas ...makde.

jadi, kata "makanan" berarti sesuatu yang bisa (aman) dimakan. benarkah begitu?

Ghenyo tho makde-makde.....panganan niku ngghe saget di tedho....tho.

betuulll...!! makanan adalah sesuatu yang bisa dimakan.. sepakat 100%.

ilustrasi:
suatu hari, habis mbecak saya mampir pasar untuk belanja. sampai di rumah, saya keluarkan semua belanjaan saya. trus ngomong ke anak lanang, le, semua yang ada di meja ini adalah makananmu ...

pertanyaan:
--bolehkah anak saya makan semua yang ada di meja, yang sudah saya tunjukkan tadi??

Kejadian 1:29
Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.

semua boleh dimakan..
cuma harus tahu: dimakan sebagai sumber karbon, dimakan sebagai obat, dimakan untuk tujuan-tujuan lain..

mistik6666 wrote:betuulll...!! makanan adalah sesuatu yang bisa dimakan.. sepakat 100%.

ilustrasi:
suatu hari, habis mbecak saya mampir pasar untuk belanja. sampai di rumah, saya keluarkan semua belanjaan saya. trus ngomong ke anak lanang, le, semua yang ada di meja ini adalah makananmu ...

pertanyaan:
--bolehkah anak saya makan semua yang ada di meja, yang sudah saya tunjukkan tadi??

Makde sudah beri izin dan menunjukan letaknya....seharusnya, boleh.

mistik6666 wrote:Biar topik sebelumnya dari bro Penyaran tidak kocar-kacir dengan banyak bahasan sekaligus, saya bikin topik serupa, namun dengan bahasan yang berbeda.

Masih ngomongin soal biji (tapi diluar biji sesawi):

Kejadian 1:29 wrote:Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.

Kutipan di atas mungkin saja bukan (atau tidak dianggap) merupakan pelajaran biologi, karena memang tidak ada kata-kata yang menyebutkan bahwa tuhan sedang mengajar biologi....
tapi, apa boleh buat saya angkut juga dimari, setidaknya sebagai pembanding dari apa yang sedang diributkan, bagaimana memaknai "lokalitas" sebuah firman..

jika pada ayat biji sesawi dianggap hanyalah sebuah pengetahuan "lokal" karena tidak secara tegas dinyatakan dengan adanya kata "bumi", "dunia", "alam" dan semacamnya yang dinilai jelas dan tegas menunjuk pada sebuah universalitas, maka kutipan Kejadian di atas dengan jelas dan tegas memberikan pernyataan yang diminta, yaitu pernyataan keuniversalan sebuah "firman" dengan menyebut kata "bumi".

dan, dengan logika saya yang cenderung jongkok ini, saya memaknai ayat di atas sebagai sebuah jaminan keselamatan buat manusia, bahwa: aman untuk memakan semua jenis biji-bijian dan semua jenis buah-buahan yang tumbuh di planet bumi, meskipun ternyata beracun.

silahkan para cendekiawan, pakar, dan ilmuwan memberikan penjelasan..

Penyakit kronis saudara2 muslim ketika membaca Alkitab ada dua:
1. Membaca secara sepenggal2, lepas dr konteks dan korelasinya dgn ayat2 lain.
2. Membaca secara hurufiah, semata2 apa yg tersurat saja.

Saya akan coba membahas ayat yg dikutip dgn cara yg berbeda dr yg biasa jadi penyakit kronis itu.
Mari kita lihat ayat tersebut terkait dgn ayat sebelumnya saja:

Kejadian 1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
1:29 Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.

Baru kita baca kata taklukkanlah saja kita sdh musti berfikir bahwa ayat dan kata trsebut tidak bisa dimaknai secara hurufiah begitu saja. Ada pesan bahwa manusia harus MENGELOLA bumi. Tentu saja dengan segala kelengkapan kemampuan dan kecerdasan yg dibekalkan Tuhan. Dgn pemahaman seperti itu, kita bisa dgn lebih mudah memahami kata BERKUASALAH yg tentu saja tidak bisa kita pahami secara hurufiah juga.
Nah sekarang bagaimana dgn kasus biji dan buah di ayat 29?
Dgn cara berfikir yg memperhatikan apa yg tersirat kita bisa pahami bahwa Tuhan mengindikasikan bahwa tumbuh2an yg bisa dijadikan makanan oleh manusia adalah tumbuhan yg berbiji atau berbuah yg artinya tumbuh2an yg bisa beregenerasi. Lebih jelas lagi, Tuhan menghendaki agar manusia melakukan upaya BUDIDAYA. Baik dalam hal memperbanyak, maupun melakukan pengolahan. Tentu saja kita tidak berfikir bahwa manusia hanya makan semua biji2an atau buah2an begitu saja. Pasti ada yg perlu diolah dulu (dimasak atau diproses).
Jadi kalau mau membaca secara dewasa, ayat2 tersebut sebenarnya adalah sebuah bentuk penugasan kepada manusia agar memanfaatkan semua hewan dan tumbuhan secara cerdas, bijak, bertanggungjawab dan lestari.

Sayangnya banyak yg cuma melihatnya secara huruf demi huruf, kata per kata saja. Dangkal.....

SEGOROWEDI wrote:Kejadian 1:29
Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.

semua boleh dimakan..
cuma harus tahu: dimakan sebagai sumber karbon, dimakan sebagai obat, dimakan untuk tujuan-tujuan lain..

1. "dimakan untuk tujuan-tujuan lain.." bisa jelaskan..??
2. bukannya pasal di atas merujuk pada diet?

onglikom wrote:

mistik6666 wrote:betuulll...!! makanan adalah sesuatu yang bisa dimakan.. sepakat 100%.

ilustrasi:
suatu hari, habis mbecak saya mampir pasar untuk belanja. sampai di rumah, saya keluarkan semua belanjaan saya. trus ngomong ke anak lanang, le, semua yang ada di meja ini adalah makananmu ...

pertanyaan:
--bolehkah anak saya makan semua yang ada di meja, yang sudah saya tunjukkan tadi??

Makde sudah beri izin dan menunjukan letaknya....seharusnya, boleh.

masalahnya adalah:
-- ternyata, saya lupa bahwa di pasar tadi saya juga beli makanan (racun) tikus...

jakajayagiri wrote:Penyakit kronis saudara2 muslim ketika membaca Alkitab ada dua:
1. Membaca secara sepenggal2, lepas dr konteks dan korelasinya dgn ayat2 lain.
2. Membaca secara hurufiah, semata2 apa yg tersurat saja.

semoga sampeyan tidak sedang "menjewer kuping" sendiri juga.

mas jaka, kalimat "..penuhilah bumi dan taklukkanlah itu,.." bukankah merujuk pada pasal (di mulai dari) 1:20-28. dan kata "itu" dijelaskan lagi dengan kalimat berikutnya "berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
maaf jika saya salah mencerna.

model "penaklukan" jaman dahulu dan sekarang jelas berbeda. saya ikut alur saja, bahwa situasi, kondisi dan atau konteks jaman itu jelas berbeda. pembelajaran seseorang itu kan beragam, salah satunya adalah pengalaman. sampeyan bisa saja menguraikan pasal tersebut dengan kalimat dan pemikiran sampeyan, it's ok. namun, jika dilihat dari konteks jaman itu, pemikiran sampeyan jelas tidak masuk.

jakajayagiri wrote:Sayangnya banyak yg cuma melihatnya secara huruf demi huruf, kata per kata saja. Dangkal.....

banyaknya serangan terhadap muslim, juga berawal dari pemikiran sebagian kristen yang seperti ini... dan pembelaan terhadap bibel secara dogmatika seringkali juga dilakukan oleh kristen dengan cara tersebut bukan?? anggaplah ini cuman tuduhan buta semata karena saya tidak menunjukkan buktinya. tapi saya yakin, sampeyan bukanlah tipe orang yang tidak mau mencari dan menelusurinya sendiri...


silahkan..

onglikom wrote:

mistik6666 wrote:betuulll...!! makanan adalah sesuatu yang bisa dimakan.. sepakat 100%.

ilustrasi:
suatu hari, habis mbecak saya mampir pasar untuk belanja. sampai di rumah, saya keluarkan semua belanjaan saya. trus ngomong ke anak lanang, le, semua yang ada di meja ini adalah makananmu ...

pertanyaan:
--bolehkah anak saya makan semua yang ada di meja, yang sudah saya tunjukkan tadi??

Makde sudah beri izin dan menunjukan letaknya....seharusnya, boleh.

mistik6666 wrote:
masalahnya adalah:
-- ternyata, saya lupa bahwa di pasar tadi saya juga beli makanan (racun) tikus...

Yaaa....sayang dhunk kalau sampai dimakan sama anak lanang makde.
Tapi tolong tanya anak makde umur berapa dan "makan bangku" sekolahan kagak?

@ mas onglikom
nah, kasusnya mirip tuh..
--pada saat itu, adam adalah "anak kemarin sore", begitu pula dengan anak lanang saya..
--tuhan mengijinkan adam untuk memakan seperti yang dimaksudkan pada pasal yang saya usung di atas, begitu pula dengan anak lanang saya juga saya persilahkan memakan semua yang ada di meja..
--adam tidak kenal "bangku sekolahan", begitu juga dengan anak lanang saya
--pengalaman hidup sama-sama masih nol..

begitu ceritanya...