Apakah penempatan manusia di surga atau neraka nanti sesuai amal perbuatannya ataukah sesuai takdir Tuhan ?

Katanya, surga adalah tempatnya manusia yg lebih banyak amalnya daripada dosanya, sedangkan neraka adalah tempatnya manusia yg lebih banyak dosanya daripada amalnya. Apakah hal itu tidak kontradiksi/bertentangan dengan takdir yg telah ditetapkan oleh Tuhan?
Katanya (lagi), takdir/ketetapan Tuhan sudah digariskan sejak manusia masih di dalam kandungan ibunya. Logikanya bhw proses/perjalanan kehidupan dan penghidupan manusia hingga kematiannya kelak akan berjalan sesuai dgn ketetapan/garis Tuhan tsb.
Pertanyaannya, apakah penempatan manusia di surga atau neraka (bila sdh meninggal dunia nanti) berdasarkan amal perbuatannya ataukah berdasarkan takdir yg sdh ditetapkan oleh Tuhan?
Apabila penempatannya berdasarkan amal perbuatannya, maka logikanya bhw takdir yg sdh digariskan oleh Tuhan tsb sebenarnya tidak ada/tidak dibuat, dan sebaliknya bila penempatannya berdasarkan takdir/ketetapan yg telah digariskan Tuhan, maka artinya bhw Tuhan itu tidak adil (enak yg takdirnya masuk surga dunk).
Atau, apabila penempatannya berdasarkan keduanya (amal perbuatan dan takdir), maka artinya bhw ''keputusan'' Tuhan tsb tidak tegas alias plin-plan.
Mohon mbah-mbah dan sesepuh pencerahannya, makasih.   

Berdasarkan PILIHAN tiap manusia dan jin itu sendiri.

Dunia ini tempat ujian bagi jin dan manusia untuk menentukan dimana kelak masing-masing akan kembali, yakni neraka atau surga.

Allah itu Maha Tahu, BUKAN berarti memilihkan.
Allah kasih pilihan itu kepada masing-masing manusia dan jin. Berhubung Allah sudah tahu apa yang menjadi pilihan setiap manusia dan jin, maka Allah tetapkanlah takdir bagi masing-masing.

Ketetapan atau konsekuensi atas setiap pilihan tersebut sudah PASTI, yakni bagi yang memilih tetap menjadi muslim sejak masih berbentuk roh, bayi hingga dewasa dan mati dalam keadaan tetap memilih jadi Islam,atau sempat terjerumus jadi kafir lalu bertobat kembali menjadi mualaf hingga matinya sebagai muslim, maka Allah limpahkan rahmadNya, sehingga semua muslim bisa masuk surga pada akhirnya, sedangkan amal perbuatan itu hanya menentukan LANGSUNG atau tidaknya ke surga. Karena bagi yang dosanya melebihi amal baiknya maka harus ke neraka dulu hingga terbakar habis dosanya baru diangkat ke surga, berkat rahmad Allah atas keimanan setiap muslim, bisa masuk surga bukan karena amalnya, tapi karena KEIMANAN ISLAMnya, meski hanya seberat biji sawi. Sedangkan konsekuensi atas pilihan menjadi kafir hingga mati adalah masuk neraka, tidak mendapat rahmad dari Allah, karena mereka para kafir itu ingkar kepada Allah, tidak mengakui Allah sebagai tuhan sehingga tidak bisa mendapat rahmad dari Allah. Bagaimana mau dikasih rahmad, kalau mengakui saja tidak.

Mutiara wrote: Berdasarkan PILIHAN tiap manusia dan jin itu sendiri.

Dunia ini tempat ujian bagi jin dan manusia untuk menentukan dimana kelak masing-masing akan kembali, yakni neraka atau surga.

Allah itu Maha Tahu, BUKAN berarti memilihkan.
Allah kasih pilihan itu kepada masing-masing manusia dan jin. Berhubung Allah sudah tahu apa yang menjadi pilihan setiap manusia dan jin, maka Allah tetapkanlah takdir bagi masing-masing.

Ketetapan atau konsekuensi atas setiap pilihan tersebut sudah PASTI, yakni bagi yang memilih tetap menjadi muslim sejak masih berbentuk roh, bayi hingga dewasa dan mati dalam keadaan tetap memilih jadi Islam,atau sempat terjerumus jadi kafir lalu bertobat kembali menjadi mualaf hingga matinya sebagai muslim, maka Allah limpahkan rahmadNya, sehingga semua muslim bisa masuk surga pada akhirnya, sedangkan amal perbuatan itu hanya menentukan LANGSUNG atau tidaknya ke surga. Karena bagi yang dosanya melebihi amal baiknya maka harus ke neraka dulu hingga terbakar habis dosanya baru diangkat ke surga, berkat rahmad Allah atas keimanan setiap muslim, bisa masuk surga bukan karena amalnya, tapi karena KEIMANAN ISLAMnya, meski hanya seberat biji sawi. Sedangkan konsekuensi atas pilihan menjadi kafir hingga mati adalah masuk neraka, tidak mendapat rahmad dari Allah, karena mereka para kafir itu ingkar kepada Allah, tidak mengakui Allah sebagai tuhan sehingga tidak bisa mendapat rahmad dari Allah. Bagaimana mau dikasih rahmad, kalau mengakui saja tidak.

Sy menyimak penjelasan mbah ini hanya berdasarkan ajaran islam sj (padahal non islam juga mengenal konsep surga dan neraka dlm ajarannya) bhw muslim pd ahirnya semua akan masuk surga walaupun dia penjahat, perampok, pembunuh, dan perbuatan buruk lainnya yg bikin bumi ''gonjang-ganjing'', sedangkan neraka akan menjadi tempatnya kafir/non muslim walaupun lebih bnyk amal baiknya (sia-sia berbuat baik) yg bikin suasana dunia penuh kedamaian.  
(mbah menggunakan ''rumus gado-gado'' yg sdh dibuat Allah)
Adilkah sikap Tuhan ini?  
MONGGO YG NON ISLAM BGM PENDAPATNYA ??

deleted by sayah


di kristen
manusia tidak bisa masuk sorga kalau dosanya tidak diampuni Tuhan
gak ada timbang-timbangan pahala vs dosa
dosa adalah dosa; dan pendosa harus dihukum di neraka
maka keselamatan/masuk sorga adalah anugerah

dalam Kristen keselamatan adalah semata2 karena Anugerah dari Tuhan..
Tuhan telah menyediakan Anugerah tersebut...
setiap manusia diberikan kebebasan untuk menerima anugerah tersebut atau tidak..

Tuhan adalah maha Kudus, tidak ada satupun kenajisan/dosa sekecil apapun yang dapat masuk kedalam surga..
ibarat pepatah... gara2 nila setitik rusak susu sebelanga.. begitulah dosa di hadapan Tuhan..
gara2 sedikit kejahatan(dosa) maka rusak seluruh kebaikan (amal) yang telah diperbuat..

Tuhan maha Kudus, Ia tidak dapat dipersandingkan dengan dosa sekecil apapun, walaupun orang tersebut banyak berbuat baik...

kalau demikian halnya berarti tidak ada satu manusiapun yang bakalan masuk dalam surga... krn semua manusia tidak bisa luput dari dosa..
lantas bagaimana manusia bisa masuk dalam sorga..??

disinilah Tuhan menganugerahkan Pengampunan dosa kepada manusia melalui Yesus Kristus..
seperti yang tertulis dalam
Yoh 3: 16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal

disitu dikatakan Setiap orang yang percaya...  berarti akan ada juga orang yang tidak percaya... disitulah letak pilihan..  bagi yang percaya, akan beroleh hidup yang kekal dan bagi yang tidak percaya akan binasa...

itu makanya di dalam kristen tidak ada istilah timbangan dosa/amal.. semua hanya karna anugerah...

lantas untuk apa orang keristen berbuat baik kalau itu semua adalah karna anugerah..?
dasar nya adalah karna Tuhan telah lebih dahulu menunjukan kasih Nya maka orang kristen/orang percaya juga harus demikian..
tidak ada embel2 mengejar pahala dalam berbuat baik... tetapi atas dasar cinta kasih...

Warning bagi member yang terus-terusan melangar.Mod 3

cinta kasih, kasih fitnahkan kepada nabi Mulia, kasih fitnah pada para nabi, semuaaa difitnah, sampai tuhan pun difitnah jadi manusia....

wkwkwk ngayaaal...

back ke topik.

kenapa hanya muslim yang bisa masuk surga, karena untuk bisa masuk surga itu harus mendapat rahmat dari Allah, nah kalau kafir percaya akan adanya Allah saja tidak, bagaimana bisa diberi rahmatNya.

dan itu sangat sangat ADIL.
karena Allah telah membayar lunas semua perbuatan baik kafir di DUNIA ini.
dengan kebahagian dunia, kesehatan, rejeki dunia, dan terkabulnya doa atas keinginan dunia kalian seketika terkabul di dunia, tak ada penundaan.

Fair enough.

sedangkan bagi muslim, atas perbuatan baiknya terkadang ada doa yang tertunda pengkabulannya, baru akan dikabulkan di akherat kelak, sebagai tabungan untuk amal baik yang bisa dibawa hingga ke akherat. Ada pula COBAAN untuk menguji keimanan, dengan berbagai musibah, dengan kemiskinan, dengan kehilangan-kehilangan, dll, padahal sudah beramal baik dan rajin beribadah, dll, tapi untuk naik kelas ke kelas surga yang lebih tinggi, manusia yang beriman akan selalu menerima berbagai cobaan dulu.

jadi itu sudah sangat ADIL.

jika ada ditakdirkan, maka itu tidaklah lantas berarti semuanya ditakdirkan!  

Sesuai takdir Allah swt. Perbuatan amal dll hanya utk mendorong seseorang makin mendekati takdir sorga dan perbuatan sebaliknya makin mendekati neraka. Islam tidak mengenal kehendak bebas dimana seseorang memiliki kemampuan utk menentukan pilihannya.

pilihan ada lalu ditetapkan takdirnya, ini khusus menyangkut pilihan tentang keimanan

siapa yang milih? milih apa?
kapan milihnya?

masing-masing manusia dan jin sendiri yang memilih, pilih jadi muslim atau kafir.

ikutan dong ....

  

tapi apa sih yang diomongin di thread ini
TS mana nih TS ??

Mutiaraa wrote:masing-masing manusia dan jin sendiri yang memilih, pilih jadi muslim atau kafir.

milihnya KAPAN?

ini URUTANnya:

Allah menciptakan roh manusia, roh pertama yang dicipta adalah roh nabi Muhammad, lalu roh nabi Adam, dstnya.....

roh manusia itu disuruh syahadat mengakui Allah sebagai tuhan satu-satunya, dan nabi Muhammad sebagai nabi penutup yang terakhir.
lalu roh-roh manusia itu dikumpulkan di langit atas, menunggu diberi raga oleh Allah.

nah, pada saatnya mau diberi raga, ketika mau diturunkan ke bumi maka roh tiap manusia ditanya lagi, masih etap dalam keislaman, muslim, yakni mengakui Allah sebagai tuhan dan satu-satunya tuhan dengan nabi Muhammad sebagai rasul terakhir, nah pada saat inilah ada yang memilih muslim, ada yang memilih kafir.

Lalu Allah pun menetapkan takdirnya, berdasarkan pilihan keimanan setiap manusia tersebut, Allah tetapkan bagi setiap manusia kemudian jenis kelaminnya, panjang pendek umurnya/ajalnya, rejekinya, kesehatannya, jodohnya dll, tanpa mengubah apa pilihan keimanan yang telah dipilih oleh setiap manusia tersebut.

Lalu ditiupkanlah roh setiap manusia itu ke raganya masing-masing di janin setiap manusia di kandungan ibunya masing-masing atau di tabung apapun tempat janin itu akan berkembang menjadi bayi manusia, oleh malaikat Jibril.

hingga lahirlah itu setiap masing-masing manusia

NGARANG alias NGGOMBAL
ke laut aja, MUT

yang ngarang tuh elo, mana buktinya kalau tuhan mau jadi manusia? GAK ADA

Manusia muslim memilih akherat, maka wajar jika mendapat akherat, surga tempat kembalinya.

sedangkan manusia kafir memilih dunia, maka surganya pun surag dunia, yang sebenarnya hanya sementara dan semu ini.

sudah adil, sesuai pilihannya masing-masing.
semua Allah kabulkan.

roswan wrote:Manusia muslim memilih akherat, maka wajar jika mendapat akherat, surga tempat kembalinya.

sedangkan manusia kafir memilih dunia, maka surganya pun surag dunia, yang sebenarnya hanya sementara dan semu ini.

sudah adil, sesuai pilihannya masing-masing.
semua Allah kabulkan.

ini kayanya imbang2 si mutiara....

Matius 6:33
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu

@ muslim..

ane kasih 1 kata petunjuk: Hidayah!!
kalau Allah kasih hidayah ke semua orang.. kan muslim bisa klaim ga ada manusia ke neraka.
krn ga mau kasih hidayah, maka manusia di sebut muslim adalah kfir. tempatnya "konon" di neraka.

jadi ini adalah.. takdir!
lucu ya.. manusia di lempar ke neraka krn ga di kasih hidayah.. dan Allah sangat benci kepada manusia yg ga dikasih hidayah ama Allah sendiri.

semoga pada bisa mikir!

manoflogic55 wrote:Katanya, surga adalah tempatnya manusia yg lebih banyak amalnya daripada dosanya, sedangkan neraka adalah tempatnya manusia yg lebih banyak dosanya daripada amalnya. Apakah hal itu tidak kontradiksi/bertentangan dengan takdir yg telah ditetapkan oleh Tuhan?
Katanya (lagi), takdir/ketetapan Tuhan sudah digariskan sejak manusia masih di dalam kandungan ibunya. Logikanya bhw proses/perjalanan kehidupan dan penghidupan manusia hingga kematiannya kelak akan berjalan sesuai dgn ketetapan/garis Tuhan tsb.
Pertanyaannya, apakah penempatan manusia di surga atau neraka (bila sdh meninggal dunia nanti) berdasarkan amal perbuatannya ataukah berdasarkan takdir yg sdh ditetapkan oleh Tuhan?
Apabila penempatannya berdasarkan amal perbuatannya, maka logikanya bhw takdir yg sdh digariskan oleh Tuhan tsb sebenarnya tidak ada/tidak dibuat, dan sebaliknya bila penempatannya berdasarkan takdir/ketetapan yg telah digariskan Tuhan, maka artinya bhw Tuhan itu tidak adil (enak yg takdirnya masuk surga dunk).
Atau, apabila penempatannya berdasarkan keduanya (amal perbuatan dan takdir), maka artinya bhw ''keputusan'' Tuhan tsb tidak tegas alias plin-plan.
Mohon mbah-mbah dan sesepuh pencerahannya, makasih.   

begini bung TS yang saya fahami dari petuah Quran dan sabda Nabi saw.
Bahwa Allah menciptakan 2 hal. PERAN dan HATI.
PERAN sudah ditentukan sejak awal dalam Kitab Induk. juga dicantumkan aturan mainnya di sana. beberapa aturan POKOK disebutkan di dalam al Quran. salah satunya ALLAH bisa menghapus apa yang sudah tertulis jika Allah menghendakinya. demikian juga rule lain "berdo'alah maka akan dikabulkan". atau aturan lainnya "barang siapa suatu kaum mau berubah maka Allah akan rubah nasibnya" , pernah dengar sedekah menolak bencana ?, pernah dengar silaturahmi memanjangkan usia ? .... dst.
artinya PERAN-PERAN yang sudah ditakdirkan itu bisa dirubah. tetapi Hak merubah ada pada izin Allah.
apa contoh peran itu ? .... lahir dari rahim seorang muslim lalu jadi muslim, lahir dari rahim orang kristen lalu jadi kristen, dst. lahir di Indonesia, jerman, papua, murtad, terbunuh, bencana alam dsb...dsb.

Lalu HATI. Allah memberikan keleluasaan kepada Hati untuk MEMUTUSKAN sesuatu. diberi penglihatan, pendengaran sbg alat INPUT untuk mengolah sebuah keputusan. Allah tidak pernah menakdirkan HATI SESEORANG. maka diujilah hati ini dengan PETUNJUK dari ALLAH. jika Takdir peran dia lahir sebagai orang yg tidak beriman, maka kemudian HATI nya bekerja, bersih, dan mencari kebenaran, maka takdir perannya akan berubah dgn izin Allah. demikian misalnya ditakdirkan secara peran jam 12 besok dia akan tertabrak bus di jalan raya, tetapi dia dgn dorongan Hati, karena kasih, karena sayang thd sesama untuk berderma sangat banyak hari ini, maka takdir tertabrak dihapuskan menjadi keselamatan.


artinya selama BAIK SEGUMPAL DARAH TSB maka BAIKLAH SEMUANYA, termasuk takdirnya.
dan kita tidak pernah bisa tau akan sebuah peristiwa yang baru saja terjadi di kehidupan kita, apakah itu takdir yg berjalan sesuai rencana di kitab induk, atau sebuah hasil kerja HATI kita, yg artinya rencana kitab induk telah berubah.

ramayana wrote:@ muslim..

ane kasih 1 kata petunjuk: Hidayah!!
kalau Allah kasih hidayah ke semua orang.. kan muslim bisa klaim ga ada manusia ke neraka.
krn ga mau kasih hidayah, maka manusia di sebut muslim adalah kfir. tempatnya "konon" di neraka.

jadi ini adalah.. takdir!
lucu ya.. manusia di lempar ke neraka krn ga di kasih hidayah.. dan Allah sangat benci kepada manusia yg ga dikasih hidayah ama Allah sendiri.

semoga pada bisa mikir!

bukannya nggak dikasih itu, tapi dikasih ndak mau!  

alex77 wrote:

roswan wrote:Manusia muslim memilih akherat, maka wajar jika mendapat akherat, surga tempat kembalinya.

sedangkan manusia kafir memilih dunia, maka surganya pun surag dunia, yang sebenarnya hanya sementara dan semu ini.

sudah adil, sesuai pilihannya masing-masing.
semua Allah kabulkan.

Matius 6:33
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu

Cieh itu sih cuma serpihan dari kitab terdahulu yang sudah dipalsukan segian besarnya,dan bagian utama yang dipalsukan itu adalah tentang Nabi Isa yang adalah manusia difitnah jadi tuhan. Paraaaah paraaaah sesatnya.

B.

manoflogic55 wrote:Katanya, surga adalah tempatnya manusia yg lebih banyak amalnya daripada dosanya, sedangkan neraka adalah tempatnya manusia yg lebih banyak dosanya daripada amalnya. Apakah hal itu tidak kontradiksi/bertentangan dengan takdir yg telah ditetapkan oleh Tuhan?
Katanya (lagi), takdir/ketetapan Tuhan sudah digariskan sejak manusia masih di dalam kandungan ibunya. Logikanya bhw proses/perjalanan kehidupan dan penghidupan manusia hingga kematiannya kelak akan berjalan sesuai dgn ketetapan/garis Tuhan tsb.
Pertanyaannya, apakah penempatan manusia di surga atau neraka (bila sdh meninggal dunia nanti) berdasarkan amal perbuatannya ataukah berdasarkan takdir yg sdh ditetapkan oleh Tuhan?
Apabila penempatannya berdasarkan amal perbuatannya, maka logikanya bhw takdir yg sdh digariskan oleh Tuhan tsb sebenarnya tidak ada/tidak dibuat, dan sebaliknya bila penempatannya berdasarkan takdir/ketetapan yg telah digariskan Tuhan, maka artinya bhw Tuhan itu tidak adil (enak yg takdirnya masuk surga dunk).
Atau, apabila penempatannya berdasarkan keduanya (amal perbuatan dan takdir), maka artinya bhw ''keputusan'' Tuhan tsb tidak tegas alias plin-plan.
Mohon mbah-mbah dan sesepuh pencerahannya, makasih.   

hi hi hi ........... amal perbuatan itu mengikuti takdir yang telah ditetapkan ........ okey

takdir oh takdir
kasihan yang ditakdirkan masuk neraka

SEGOROWEDI wrote:
takdir oh takdir
kasihan yang ditakdirkan masuk neraka

Sebagian dari takdir bisa berubah dengan tadbir.