mengapa Yesus tidak melakukan rajam kepada pezina?
Halaman 1 dari 5 • Share
Halaman 1 dari 5 • 1, 2, 3, 4, 5
ketidakadilan hukum dalam alkitab
Untuk misi penginjilan, Pendeta Muhammad Bambang SE STh menempuh cara yang tidak fair, menghujat syariat Islam. Dalam buku penginjilan “Mengapa Saya Menjadi Orang Kristen (Islam Menjadi Kristen)” yang diterbitkan Yayasan Penginjilan Martua Agape Nias, pendeta yang mengaku bekas ustadz kelahiran Bojonegoro tahun 1964 ini menyebut syariat Islam sebagai intoleransi, keras, kejam, tidak adil dan tak mengenal kasih. Beberapa syariat yang jadi sasaran, di antaranya adalah hukum rajam dan waris:
“Hukum/Syariat Islam (Pidana + Perdata) tidak berlandaskan KASIH, melainkan berdasarkan intoleransi, keras/kejam dan tidak adil, yang sebagai buktinya kami sitir antara lain: Dera dengan 100x pukulan rotan atau pentungan bagi mereka yang ketangkap basah berzina (Qs. An-Nur 2). (hlm 38).
Dengan menyimak hujatan tersebut, patutlah diragukan pengakuan Pendeta Muhammad Bambang sebagai seorang mantan ustadz. Tudingannya sangat semberono, jauh dari pengertian dan hikmah syariat yang mahaluas.
....Patutlah diragukan pengakuan Pendeta Muhammad Bambang sebagai seorang mantan ustadz. Tudingannya sangat semberono....
Memang sanksi (‘uqubah) dalam syariat Islam sudah jadi langganan para misionaris untuk melakukan pendangkalan akidah. Mereka melebih-lebihkan mirisnya sanksi dalam pidana Islam, seraya menutupi prinsip dan hikmah yang ada.
Pada dasarnya, semua jenis sanksi hukum itu dijatuhkan di Akhirat, tapi sebagian disegerakan di dunia untuk menjaga ketertiban dan ketenteraman hidup bermasyarakat. Karena Allah SWT menurunkan agama untuk menjaga lima hal pokok (ad-dharuratul-khams), yaitu menjaga kebebasan beragama (hifzhud-din), menjaga kesucian hidup (hifzhun-nafs), menjaga kepemilikan harta benda (hifzhul-maal), menjaga keturunan (hifzhun-nasal), dan menjaga kebebasan berpikir (hifzhul ‘aql).
Lima hal tersebut adalah kebutuhan yang dharuri dan sangat menentukan eksistensi hidup dan kehidupan manusia. Untuk itulah Allah menetapkan sanksi hukum di dunia. Di mata hukum Islam, semua orang dipandang sama tanpa ada diskriminasi hukum berdasarkan status sosial, ekonomi dan politik, atau alasan lainnya.
Sangat tidak benar tuduhan pendeta bahwa Islam menghukum pezina dengan pukulan pentungan 100 kali. Penggambaran yang miris ini sengaja dilakukan pendeta untuk melakukan mendoktrin jemaatnya, bahwa Islam itu kejam dan sadis. Padahal ketentuan Syariat Islam dalam tindak pidana perzinaan tidaklah sesemberono dan sekejam itu. Al-Qur'an yang dituding sadis itu adalah sbb:
“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman” (Qs An-Nur 2).
....Sangat tidak benar tuduhan pendeta bahwa Islam menghukum pezina dengan pukulan pentungan 100 kali....
Hukuman terhadap pelaku perzinaan memang sangat keras, karena zina tak hanya dosa besar, tapi juga perbuatan keji (fahisyah) dan seburuk-buruk kelakuan (saa’a sabiilan). (Qs Al-Isra 32).
Betapa banyaknya penyakit menular akibat zina yang belum ditemukan penyembuhannya seperti HIV AIDS. Betapa banyak rumah tangga hancur berantakan gara-gara kasus zina dan perselingkuhan? Betapa banyak generasi yang rusak masa depannya karena perzinaan orang tuanya?
Bila pelakunya seorang gadis atau bujangan yang belum pernah menikah, maka hukumannya adalah dera seratus kali, sesuai dengan ayat tersebut.
Tapi bila pelakunya adalah pria atau wanita yang pernah menikah (muhshan/muhshanat), walaupun ia berstatus duda atau janda, maka berdasarkan hadits-hadits yang shahih, hukumannya naik menjadi rajam.
Apabila tindak perzinaan itu terbukti sah dan meyakinkan secara hukum, maka sanksi harus dilakukan tanpa belas kasihan: “…Dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat…” (Qs An-Nur 2).
Dalam pelaksanaannya, agar sanksi perzinaan ini menimbulkan efek jera dan dampak sosiologis kepada masyarakat agar mereka membenci, menjauhi dan takut melakukan perzinaan, maka eksekusinya harus dilakukan di hadapan khalayak kaum mukminin:
“…Dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman” (Qs An-Nur 2).
Karena sanksi perzinaan itu sangat berat baik fisik maupun mental, maka persyaratan pelaksanaan hukumannya juga sangat berat dan ketat, yaitu benar-benar terbukti dengan dua pembuktian: 1) Pengakuan langsung dari pelakunya, tanpa ada paksaan dari pihak manapun. 2) Kesaksian dari empat orang saksi mata yang Muslim, berakal, baligh dan adil.
....Subhanallah!! Bagi orang berakal, betapa adil dan indah syariat Islam....
Karena sanksi perzinaan itu sangat berat, maka aturan bagi orang yang menuduh perzinaan pun ketat. Bagi orang yang menuduh perzinaan tapi tidak terbukti di pengadilan, maka dia dihukumi sebagai fasik yang dijatuhi sanksi dera 80 kali (Qs An-Nur 4). Subhanallah!! Bagi orang berakal, betapa adil dan indah syariat Islam.
KEKEJAMAN DAN KASIH YANG KELIRU DALAM SYARIAT BIBEL
“...Dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat...”
Penggalan ayat Al-Qur'an surat An-Nur ayat 2 tersebut diperalat Pendeta Muhammad Bambang untuk menuding Islam sebagai agama yang tak mengenal belas kasihan:
“Tegasnya Hukum dan Syariat Islam itu bertentangan secara diametral dan antagonis dengan Hukum Kasih yang diajarkan oleh Yesus dalam Matius 22:39 yang berbunyi: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (hlm 39).
Padahal dalam ayat tersebut Allah melarang agar jangan meninggalkan perintah-Nya hanya demi rasa kasihan terhadap pelaku perzinaan. Tak boleh ada dispensasi hukuman atas alasan kasihan, simpati atau perasaan lainnya. Perasaan hati tak boleh mengalahkan hukum Allah.
....dalam Bibel, Tuhan memerintahkan balas dendam dengan perintah membunuh dan menumpas secara sadis terhadap semua manusia dan binatang ternak tanpa belas kasihan....
Aneh memang, hanya dengan adanya ayat “janganlah belas kasihan kepada keduanya (kedua pezina, pen.),” Pendeta Bambang menuding Islam bukan agama kasih. Padahal dalam Bibel, Tuhan memerintahkan balas dendam dengan perintah membunuh dan menumpas secara sadis terhadap semua manusia dan binatang ternak tanpa belas kasihan sedikitpun:
“Beginilah firman Tuhan semesta alam: Aku akan membalas apa yang dilakukan orang Amalek kepada orang Israel, karena orang Amalek menghalang-halangi mereka, ketika orang Israel pergi dari Mesir. Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai”(1 Samuel 15:2-3, selengkapnya baca sampai ayat 9).
Jika Pendeta Bambang ingin menerapkan Hukum Kasih sesuai dengan ayat-ayat Bibel, maka dia akan mengalami kemusykilan. Karena dalam Bibel Yesus menerapkan hukum kasih dengan membebaskan wanita Yahudi yang tertangkap basah berzina, dari jeratan hukuman apapun termasuk rajam (Yohanes 8:1-11).
Penghakiman Yesus dalam ayat ini bertolak belakang dengan berbagai sabdanya dalam Injil, bahwa mata yang berbuat maksiat harus dicungkil dan dibuang.
“Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu dari pada dicampakkan ke dalam api neraka dengan bermata dua” (Matius 18:9, Matius 5:29).
Selain itu, dengan membebaskan perempuan yang tertangkap basah melakukan zina (skandal seks) dari jeratan hukum, berarti Yesus telah melanggar Hukum Taurat tentang hukum rajam (dilempari batu) sampai mati (Ulangan 22:22-24). Bukankah salah satu misi Yesus bukanlah untuk meniadakan hukum Taurat, melainkan untuk menggenapinya (Matius 5:17)?
....di samping menetapkan hukum yang keras dalam pidana perzinaan, Perjanjian Lama banyak memberikan angin segar bagi perzinaan. Misalnya, Tuhan menyuruh Nabi Hosea untuk bercinta dan menikahi pelacur Gomer....
Lebih jauh lagi, Pendeta Muhammad Bambang akan menemui banyak kesulitan jika ingin menerapkan Hukum Kasih dalam hal pelacuran. Karena di samping menetapkan hukum yang keras dalam pidana perzinaan, Perjanjian Lama banyak memberikan angin segar bagi perzinaan. Misalnya, Tuhan menyuruh Nabi Hosea untuk bercinta dan menikahi pelacur Gomer.
“Ketika Tuhan pertama kali berbicara kepada bangsa Israel dengan perantaraanku, Tuhan berkata, “Hosea, kawinilah seorang yang suka melacur, dan anak-anakmu juga akan menjadi seperti dia. Umat-Ku sama seperti istrimu itu; mereka tidak setia kepada-Ku, dan meninggalkan Aku” (Hosea 1:2-3, BIS).
Apakah atas dasar ayat ini, Pendeta Bambang ingin mengasihi pezina sehingga memprotes keras ayat Al-Qur'an yang menetapkan sanksi bagi pelaku perzinaan? Akankah Pendeta Bambang bersukacita jika di dunia ini tidak ada hukum yang menjerat para pezina dengan hukuman keras, sehingga perselingkuhan makin merajalela? Itukah makna kasih seorang pendeta bagi para pezina? [A. Ahmad Hizbullah MAG/suaraislam]
“Hukum/Syariat Islam (Pidana + Perdata) tidak berlandaskan KASIH, melainkan berdasarkan intoleransi, keras/kejam dan tidak adil, yang sebagai buktinya kami sitir antara lain: Dera dengan 100x pukulan rotan atau pentungan bagi mereka yang ketangkap basah berzina (Qs. An-Nur 2). (hlm 38).
Dengan menyimak hujatan tersebut, patutlah diragukan pengakuan Pendeta Muhammad Bambang sebagai seorang mantan ustadz. Tudingannya sangat semberono, jauh dari pengertian dan hikmah syariat yang mahaluas.
....Patutlah diragukan pengakuan Pendeta Muhammad Bambang sebagai seorang mantan ustadz. Tudingannya sangat semberono....
Memang sanksi (‘uqubah) dalam syariat Islam sudah jadi langganan para misionaris untuk melakukan pendangkalan akidah. Mereka melebih-lebihkan mirisnya sanksi dalam pidana Islam, seraya menutupi prinsip dan hikmah yang ada.
Pada dasarnya, semua jenis sanksi hukum itu dijatuhkan di Akhirat, tapi sebagian disegerakan di dunia untuk menjaga ketertiban dan ketenteraman hidup bermasyarakat. Karena Allah SWT menurunkan agama untuk menjaga lima hal pokok (ad-dharuratul-khams), yaitu menjaga kebebasan beragama (hifzhud-din), menjaga kesucian hidup (hifzhun-nafs), menjaga kepemilikan harta benda (hifzhul-maal), menjaga keturunan (hifzhun-nasal), dan menjaga kebebasan berpikir (hifzhul ‘aql).
Lima hal tersebut adalah kebutuhan yang dharuri dan sangat menentukan eksistensi hidup dan kehidupan manusia. Untuk itulah Allah menetapkan sanksi hukum di dunia. Di mata hukum Islam, semua orang dipandang sama tanpa ada diskriminasi hukum berdasarkan status sosial, ekonomi dan politik, atau alasan lainnya.
Sangat tidak benar tuduhan pendeta bahwa Islam menghukum pezina dengan pukulan pentungan 100 kali. Penggambaran yang miris ini sengaja dilakukan pendeta untuk melakukan mendoktrin jemaatnya, bahwa Islam itu kejam dan sadis. Padahal ketentuan Syariat Islam dalam tindak pidana perzinaan tidaklah sesemberono dan sekejam itu. Al-Qur'an yang dituding sadis itu adalah sbb:
“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman” (Qs An-Nur 2).
....Sangat tidak benar tuduhan pendeta bahwa Islam menghukum pezina dengan pukulan pentungan 100 kali....
Hukuman terhadap pelaku perzinaan memang sangat keras, karena zina tak hanya dosa besar, tapi juga perbuatan keji (fahisyah) dan seburuk-buruk kelakuan (saa’a sabiilan). (Qs Al-Isra 32).
Betapa banyaknya penyakit menular akibat zina yang belum ditemukan penyembuhannya seperti HIV AIDS. Betapa banyak rumah tangga hancur berantakan gara-gara kasus zina dan perselingkuhan? Betapa banyak generasi yang rusak masa depannya karena perzinaan orang tuanya?
Bila pelakunya seorang gadis atau bujangan yang belum pernah menikah, maka hukumannya adalah dera seratus kali, sesuai dengan ayat tersebut.
Tapi bila pelakunya adalah pria atau wanita yang pernah menikah (muhshan/muhshanat), walaupun ia berstatus duda atau janda, maka berdasarkan hadits-hadits yang shahih, hukumannya naik menjadi rajam.
Apabila tindak perzinaan itu terbukti sah dan meyakinkan secara hukum, maka sanksi harus dilakukan tanpa belas kasihan: “…Dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat…” (Qs An-Nur 2).
Dalam pelaksanaannya, agar sanksi perzinaan ini menimbulkan efek jera dan dampak sosiologis kepada masyarakat agar mereka membenci, menjauhi dan takut melakukan perzinaan, maka eksekusinya harus dilakukan di hadapan khalayak kaum mukminin:
“…Dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman” (Qs An-Nur 2).
Karena sanksi perzinaan itu sangat berat baik fisik maupun mental, maka persyaratan pelaksanaan hukumannya juga sangat berat dan ketat, yaitu benar-benar terbukti dengan dua pembuktian: 1) Pengakuan langsung dari pelakunya, tanpa ada paksaan dari pihak manapun. 2) Kesaksian dari empat orang saksi mata yang Muslim, berakal, baligh dan adil.
....Subhanallah!! Bagi orang berakal, betapa adil dan indah syariat Islam....
Karena sanksi perzinaan itu sangat berat, maka aturan bagi orang yang menuduh perzinaan pun ketat. Bagi orang yang menuduh perzinaan tapi tidak terbukti di pengadilan, maka dia dihukumi sebagai fasik yang dijatuhi sanksi dera 80 kali (Qs An-Nur 4). Subhanallah!! Bagi orang berakal, betapa adil dan indah syariat Islam.
KEKEJAMAN DAN KASIH YANG KELIRU DALAM SYARIAT BIBEL
“...Dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat...”
Penggalan ayat Al-Qur'an surat An-Nur ayat 2 tersebut diperalat Pendeta Muhammad Bambang untuk menuding Islam sebagai agama yang tak mengenal belas kasihan:
“Tegasnya Hukum dan Syariat Islam itu bertentangan secara diametral dan antagonis dengan Hukum Kasih yang diajarkan oleh Yesus dalam Matius 22:39 yang berbunyi: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (hlm 39).
Padahal dalam ayat tersebut Allah melarang agar jangan meninggalkan perintah-Nya hanya demi rasa kasihan terhadap pelaku perzinaan. Tak boleh ada dispensasi hukuman atas alasan kasihan, simpati atau perasaan lainnya. Perasaan hati tak boleh mengalahkan hukum Allah.
....dalam Bibel, Tuhan memerintahkan balas dendam dengan perintah membunuh dan menumpas secara sadis terhadap semua manusia dan binatang ternak tanpa belas kasihan....
Aneh memang, hanya dengan adanya ayat “janganlah belas kasihan kepada keduanya (kedua pezina, pen.),” Pendeta Bambang menuding Islam bukan agama kasih. Padahal dalam Bibel, Tuhan memerintahkan balas dendam dengan perintah membunuh dan menumpas secara sadis terhadap semua manusia dan binatang ternak tanpa belas kasihan sedikitpun:
“Beginilah firman Tuhan semesta alam: Aku akan membalas apa yang dilakukan orang Amalek kepada orang Israel, karena orang Amalek menghalang-halangi mereka, ketika orang Israel pergi dari Mesir. Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai”(1 Samuel 15:2-3, selengkapnya baca sampai ayat 9).
Jika Pendeta Bambang ingin menerapkan Hukum Kasih sesuai dengan ayat-ayat Bibel, maka dia akan mengalami kemusykilan. Karena dalam Bibel Yesus menerapkan hukum kasih dengan membebaskan wanita Yahudi yang tertangkap basah berzina, dari jeratan hukuman apapun termasuk rajam (Yohanes 8:1-11).
Penghakiman Yesus dalam ayat ini bertolak belakang dengan berbagai sabdanya dalam Injil, bahwa mata yang berbuat maksiat harus dicungkil dan dibuang.
“Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu dari pada dicampakkan ke dalam api neraka dengan bermata dua” (Matius 18:9, Matius 5:29).
Selain itu, dengan membebaskan perempuan yang tertangkap basah melakukan zina (skandal seks) dari jeratan hukum, berarti Yesus telah melanggar Hukum Taurat tentang hukum rajam (dilempari batu) sampai mati (Ulangan 22:22-24). Bukankah salah satu misi Yesus bukanlah untuk meniadakan hukum Taurat, melainkan untuk menggenapinya (Matius 5:17)?
....di samping menetapkan hukum yang keras dalam pidana perzinaan, Perjanjian Lama banyak memberikan angin segar bagi perzinaan. Misalnya, Tuhan menyuruh Nabi Hosea untuk bercinta dan menikahi pelacur Gomer....
Lebih jauh lagi, Pendeta Muhammad Bambang akan menemui banyak kesulitan jika ingin menerapkan Hukum Kasih dalam hal pelacuran. Karena di samping menetapkan hukum yang keras dalam pidana perzinaan, Perjanjian Lama banyak memberikan angin segar bagi perzinaan. Misalnya, Tuhan menyuruh Nabi Hosea untuk bercinta dan menikahi pelacur Gomer.
“Ketika Tuhan pertama kali berbicara kepada bangsa Israel dengan perantaraanku, Tuhan berkata, “Hosea, kawinilah seorang yang suka melacur, dan anak-anakmu juga akan menjadi seperti dia. Umat-Ku sama seperti istrimu itu; mereka tidak setia kepada-Ku, dan meninggalkan Aku” (Hosea 1:2-3, BIS).
Apakah atas dasar ayat ini, Pendeta Bambang ingin mengasihi pezina sehingga memprotes keras ayat Al-Qur'an yang menetapkan sanksi bagi pelaku perzinaan? Akankah Pendeta Bambang bersukacita jika di dunia ini tidak ada hukum yang menjerat para pezina dengan hukuman keras, sehingga perselingkuhan makin merajalela? Itukah makna kasih seorang pendeta bagi para pezina? [A. Ahmad Hizbullah MAG/suaraislam]
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
mengapa Yesus tidak melakukan rajam kepada pezina?
Terdapat sebuah kisah yang, konon, dinisbahkan terjadi dalam Alkitab, bahwa pada suatu hari orang Yahudi berkesempatan mendapatkan satu momentum untuk menyerahkan Yesus kepada pengadilan Romawi untuk disalib.
Jika kisah ini benar, karena seorang teolog bernama Bart Ehrman dalam bukunya Misquoting Jesus meragukan kisah ini benar terjadi, kejadian ini berlangsung ketika Yesus mengajar di Bait Allah. Ahli-ahli Taurat dan Farisi mencari Yesus ketika beliau dikerumuni orang banyak. Niat mereka adalah untuk mencobai/menjebak Yesus dan membuat beliau bersalah dihadapan pemimpin-pemimpin termasuk pemimpin dalam pemerintahan sipil (Romawi). Pokok pencobaan itu dasarnya adalah bagaimana Yesus memandang Taurat Musa.
Para pemimpin agama itu mencari kasus yang kira-kira mencolok mata, apakah Yesus akan mempersalahkan perempuan yang berzinah dan membiarkan ia dihukum rajam sesuai ketentuan Taurat. Tetapi apabila Yesus berbuat demikian, maka Yesus akan dipersalahkan oleh penguasa sipil (Romawi). Sebab penguasa sipil Romawi tidak akan membiarkan hukuman itu terjadi, karena hukuman semacam ini tidak terdapat pada hukum-hukum sipil Romawi. Jadi kasus semacam ini dirasa cukup oleh pemimpin agama itu, apakah Yesus akan mengelak keputusan penghukuman dan membiarkan dosa yang diperbuat perempuan itu.
Mereka menempatkan Yesus sebagai hakim atas kesalahan dan dosa yang dilakukan oleh perempuan yang berzinah tersebut. Kendati hal itu mereka lakukan dengan maksud untuk mencobai Yesus (ayat 6a), namun alasan yang mereka ajukan begitu sangat serius, yakni perbedaan 2 hukum (hukum agama dan hukum sipil).
Jika menuruti hukum Taurat Musa, perempuan yang demikian harus dihakimi – dihukum mati dengan cara dilempari dengan batu sampai mati (ayat 5, bdk. Imamat 20:10; Ulangan 22:22-24). Meski hal ini jelas merupakan tipe “penghakiman massa”. Penghakiman dalam konteks demikian tidak hanya dilakukan sebagai reaksi spontan atas tindak kejahatan dan dosa perzinahan tetapi juga semakin menemukan motifnya yang suci yakni sebagai usaha pembelaan atas tegaknya hukum Taurat.
Dengan kata lain, melempari si pendosa itu dengan batu sampai mati adalah suatu kebenaran menurut hukum. Tetapi pada masa itu hal semacam ini tidak sesuai hukum sipil Romawi. Jika hal ini dilakukan maka mudharat akan lebih besar .
Sang Nabi mengerti maksud mereka adalah untuk membenturkan beliau dengan penguasa Romawi, sehingga peristiwa Syahidnya Nabi Yahya atau Yohanes ditangan kejam Herodes Penguasa Yahudi wakil Romawi akan terulang pada diri beliau..
Berikut kisahnya :
Yohanes 8:2-11
8:2 Pagi-pagi benar sang Nabi berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada beliau. Ia duduk dan mengajar mereka.
8:3 Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada beliau seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.
8:4 Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.
8:5 Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?”
8:6 Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai beliau, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan beliau. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari beliau di tanah.
8:7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada beliau, beliau pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.”
8:8 Lalu belaiu membungkuk pula dan menulis di tanah.
8:9 Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.
8:10 Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: “Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?”
8:11 Jawabnya: “Tidak ada, Tuan.” Lalu kata Yesus: “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”
Kisah ini biasanya dipakai para pengikut Nasrani sekte Paul untuk menjustifikasi bahwa Yesus datang untuk menghapus hukum Taurat..
Bahkan kami menjawab,
Nabi Isa Al Masih atau dalam lidah bahasa Yunani dibahasakan menjadi Nabi Yesus Kristus, tidak pernah permissive terhadap pelanggaran dosa. Beliau sang Nabi sangat terkenal akan kegigihannya membela Hukum ALLAH. Bahkan beliau mencela para Yahudi yang tidak bersedia menegakkan Hukum ALLAH dengan melakukan hukum rajam kepada anak yang durhaka kepada kedua orangtuanya, simak Perihal kemarahan sang Nabi kepada para Yahudi yang enggan melakukan hukum rajam dalam Matius 15
15:3 Tetapi jawab Yesus kepada mereka: “Mengapa kamupun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu?
15:4 Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati.
Maka ketika disodorkan kisah Yesus tidak mau merajam wanita pezina, maka kami menjawab,
Kisah ini justru sebagai bukti bahwa Yesus sangat taat kepada Hukum Taurat dan prosedur hukumnya.
Sekalipun beliau tahu perempuan itu memang bersalah, tapi beliau tidak mau melangkahi prosedur-prosedur hukuman mati yang ditetapkan Hukum Taurat
Ketentuan Taurat tentang hukuman mati bagi pezina:
*Imamat 20.10
“Bila seorang laki-laki berzinah dengan isteri orang lain, yakni berzinah dengan isteri sesamanya manusia, pastilah keduanya dihukum mati, baik laki-laki maupun perempuan yang berzinah itu.”
* Ulangan 17:2
“Apabila di tengah-tengahmu di salah satu tempatmu yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, ada terdapat seorang laki-laki atau perempuan yang melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, Allahmu, dengan melangkahi perjanjian-Nya,
* Ulangan 17:3
dan yang pergi beribadah kepada allah lain dan sujud menyembah kepadanya, atau kepada matahari atau bulan atau segenap tentara langit, hal yang telah Kularang itu;
* Ulangan 17:4
dan apabila hal itu diberitahukan atau terdengar kepadamu, maka engkau harus memeriksanya baik-baik. Jikalau ternyata benar dan sudah pasti, bahwa kekejian itu dilakukan di antara orang Israel,
* Ulangan 17:5
maka engkau harus membawa laki-laki atau perempuan yang telah melakukan perbuatan jahat itu ke luar ke pintu gerbang, kemudian laki-laki atau perempuan itu harus kaulempari dengan batu sampai mati.
* Ulangan 17:6
Atas keterangan dua atau tiga orang saksi haruslah mati dibunuh orang yang dihukum mati; atas keterangan satu orang saksi saja janganlah ia dihukum mati.
Fakta dalam kasus ini adalah:
1. Dalam kisah Yesus dan Perempuan berzinah tidak ada satupun diantara penuduh yang berani maju jadi saksi.
2. Yang hendak dirajam hanya perempuan itu saja, sementara laki-lakinya tidak tahu ada dimana.
3. Dalam tatanan ibadah Yahudi waktu itu, Yesus tidak menjabat sebagai Imam ataupun seorang Lewi sehingga beliau tidak dapat menjadi Hakim, singkatnya kasus ini dibawa oleh gerombolan Yahudi kepada seseorang yang tidak menjabat sebagai ‘Sanhedrin (Hakim Agama)’.
4. Perajaman tidak hendak dilakukan di luar pintu gerbang.
Padahal dalam tatanan Yahudi waktu itu, Yesus bukanlah seorang Hakim dan tidak dapat menjadi menjabat sebagai Hakim :
Reff :
* Ulangan 17:9
haruslah engkau pergi kepada imam-imam orang Lewi dan kepada hakim yang ada pada waktu itu, dan meminta putusan. Mereka akan memberitahukan kepadamu keputusan hakim.
dan lagi
* Ulangan 17:7
Saksi-saksi itulah yang pertama-tama menggerakkan tangan mereka untuk membunuh dia, kemudian seluruh rakyat. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu.”
Maka, kita bisa pahami bahwa yang harus merajam pertama ialah saksi mata dari perzinahan tersebut.
Kesimpulan:
1. Menurut Hukum Taurat : perempuan berzinah itu tidak boleh dihukum mati karena tidak terpenuhinya ‘SYARAT2′ yang ditentukan Taurat
2. Kalau Yesus menghukum/ merajam perempuan itu, berarti beliaulah yang melanggar Hukum Taurat
ALLAH telah berfirman dalam AlMaidah 45. Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada kisasnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak kisas) nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.
Kemudian ALLAH terangkan kedatangan Sang Nabi pada ayat selanjutnya
46. Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.
Dan Kemudian ALLAH perintahkan kepada para Pewaris Injil pengikut Nabiullah Isa untuk beriman kepada Ketetapan ALLAH yang diberikan kepada NabiNya Isa AlMasih
47. Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik
Dan pada ayat selanjutnya ALLAH kabarkan bahwa ALLAH telah menurunkan HukumNya yang terakhir sebagai UNDANG-UNDANG bagi seluruh manusia PEWARIS KTAB TERDAHULU maupun manusia yang tidak mewarisi KITAB dariNya…
48. Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu
Karena itulah kesalahpahaman sebagian pengikut beliau bahwa Nabi Isa menghapus hukum Taurat insya ALLAH bisa diklarifikasi dalam catatan ini..
Matius 5:17. “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
Salahsatu ucapan beliau bahwa beliau tidak menghapus hukum Taurat adalah “persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka.”(Lukas 5:14)
Bahkan Sang Nabi memerintahkan para pengikut beliau untuk beribadah jauh melebihi ibadah kaum Farisi dan Saduki dimana ibadah mereka hanya sampai pada tataran formalitas sementara hati mereka jauh dari ruh ibadah
Matius 5:20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Yoh 4:23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran (jasmani);
ALLAH telah mengabarkan bahwa Yahudi terperangkap dalam lembah FORMALITAS jauh dari ibadah yang diperintahkan ALLAH
Mat 15
15:8 Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
15:9 Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.”
Akan tetapi sangat disayangkan, Taurat tidak dilakukan dengan konsekuen oleh para pengikut Mesias dihari ini…
Bahkan jangankan pengikut Sang Nabi mesias…Penentang Sang Nabipun sampai hari ini enggan untuk melaksanaka perintah Taurat mereka..Yahudi
Ini salah satu hukum Taurat ALLAH yang diabaikan oleh kaum Yahudi dari sejak Zaman Nabi Isa sampai hari ini..
Keluaran 21:12. “Siapa yang memukul seseorang, sehingga mati, pastilah ia dihukum mati.
Imamat 24:17 Juga apabila seseorang membunuh seorang manusia, pastilah ia dihukum mati.
Ulangan 19:21 Janganlah engkau merasa sayang kepadanya, sebab berlaku: nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki.”
Karena penentangan inilah tidak heran jika KELAK pada Hari Penghakiman, mereka yang abai terhadap hukum ALLAH akan mendapatkan kekecewaan ketika Yesus Kristus mengusir mereka dari hadapan beliau..
Beliau marah ketika para pengikut beliau yang telah bersusah capai mengabarkan Pekabaran Keselamatan ternyata malah menyandarkan keselamatan HANYA di mulut tanpa PERIBADATAN DENGAN IBADAH YANG BENAR KEPADA TUHAN SEMESTA ALAM…
Matius 7
7:21. Bukan setiap orang yang berseru kepadaku: Tuan, Tuan! akan masuk ke dalam Kerajaan Langit, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapaku yang di atas langit.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuan, Tuan, bukankah kami bernubuat demi nama anda? Dan mengusir setan demi nama anda? Ddan mengadakan banyak mujizat demi nama anda juga?
7:23 Pada waktu itulah aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari padaku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”
Maka kedatangan ISLAM adalah penggenapan dari Nubuat Yesus Kristus alias Nabi Isa Alaihissalam dalam sebuah kalimat yang singkat tapi padat ,
Mat 21:43 Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.
Benar sekali, ucapan itu ditujukan kepada umat yang diseru Yesus saat itu yakni bangsa Yahudi bahwa kerajaan kenabian akan dicabut dari mereka dan akan diberikan kepada bangsa lain yang menghasilkan buah kerajaan agama…
Kepada bangsa Arab Bani Ismael, saudara bangsa Bani Israel, amanah itu dibebankan dengan dibangkitkannya Nabi dari antara mereka untuk menyebarkan kerajaan Tuhan ke penjuru bumi dengan derap kaki langkah pasukan kerajaan..
Maka para pengikut Nabi itu memberikan buah-buah kerajaan langit….
Terbukti, sampai hari ini….Bangsa-bangsa kaum Muslimin menjalankan dengan teguh perintah-perintah Tuhan yang Tuhan bebankan kepada mereka…
Doa harian…Sholat 5 waktu
Sedekah Perpuluhan..Zakat dihari ini.
Hukum-hukum Tuhan…sampai hari ini..
Inilah makna ISLAM…
Tunduk Patuh terhadap KEHENDAK TUHAN SEMESTA ALAM
Matius 7:21. Bukan setiap orang yang berseru kepadaku: Tuan, Tuan! akan masuk ke dalam Kerajaan Langit, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapaku yang di atas langit.
Jika kisah ini benar, karena seorang teolog bernama Bart Ehrman dalam bukunya Misquoting Jesus meragukan kisah ini benar terjadi, kejadian ini berlangsung ketika Yesus mengajar di Bait Allah. Ahli-ahli Taurat dan Farisi mencari Yesus ketika beliau dikerumuni orang banyak. Niat mereka adalah untuk mencobai/menjebak Yesus dan membuat beliau bersalah dihadapan pemimpin-pemimpin termasuk pemimpin dalam pemerintahan sipil (Romawi). Pokok pencobaan itu dasarnya adalah bagaimana Yesus memandang Taurat Musa.
Para pemimpin agama itu mencari kasus yang kira-kira mencolok mata, apakah Yesus akan mempersalahkan perempuan yang berzinah dan membiarkan ia dihukum rajam sesuai ketentuan Taurat. Tetapi apabila Yesus berbuat demikian, maka Yesus akan dipersalahkan oleh penguasa sipil (Romawi). Sebab penguasa sipil Romawi tidak akan membiarkan hukuman itu terjadi, karena hukuman semacam ini tidak terdapat pada hukum-hukum sipil Romawi. Jadi kasus semacam ini dirasa cukup oleh pemimpin agama itu, apakah Yesus akan mengelak keputusan penghukuman dan membiarkan dosa yang diperbuat perempuan itu.
Mereka menempatkan Yesus sebagai hakim atas kesalahan dan dosa yang dilakukan oleh perempuan yang berzinah tersebut. Kendati hal itu mereka lakukan dengan maksud untuk mencobai Yesus (ayat 6a), namun alasan yang mereka ajukan begitu sangat serius, yakni perbedaan 2 hukum (hukum agama dan hukum sipil).
Jika menuruti hukum Taurat Musa, perempuan yang demikian harus dihakimi – dihukum mati dengan cara dilempari dengan batu sampai mati (ayat 5, bdk. Imamat 20:10; Ulangan 22:22-24). Meski hal ini jelas merupakan tipe “penghakiman massa”. Penghakiman dalam konteks demikian tidak hanya dilakukan sebagai reaksi spontan atas tindak kejahatan dan dosa perzinahan tetapi juga semakin menemukan motifnya yang suci yakni sebagai usaha pembelaan atas tegaknya hukum Taurat.
Dengan kata lain, melempari si pendosa itu dengan batu sampai mati adalah suatu kebenaran menurut hukum. Tetapi pada masa itu hal semacam ini tidak sesuai hukum sipil Romawi. Jika hal ini dilakukan maka mudharat akan lebih besar .
Sang Nabi mengerti maksud mereka adalah untuk membenturkan beliau dengan penguasa Romawi, sehingga peristiwa Syahidnya Nabi Yahya atau Yohanes ditangan kejam Herodes Penguasa Yahudi wakil Romawi akan terulang pada diri beliau..
Berikut kisahnya :
Yohanes 8:2-11
8:2 Pagi-pagi benar sang Nabi berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada beliau. Ia duduk dan mengajar mereka.
8:3 Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada beliau seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.
8:4 Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.
8:5 Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?”
8:6 Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai beliau, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan beliau. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari beliau di tanah.
8:7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada beliau, beliau pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.”
8:8 Lalu belaiu membungkuk pula dan menulis di tanah.
8:9 Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.
8:10 Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: “Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?”
8:11 Jawabnya: “Tidak ada, Tuan.” Lalu kata Yesus: “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”
Kisah ini biasanya dipakai para pengikut Nasrani sekte Paul untuk menjustifikasi bahwa Yesus datang untuk menghapus hukum Taurat..
Bahkan kami menjawab,
Nabi Isa Al Masih atau dalam lidah bahasa Yunani dibahasakan menjadi Nabi Yesus Kristus, tidak pernah permissive terhadap pelanggaran dosa. Beliau sang Nabi sangat terkenal akan kegigihannya membela Hukum ALLAH. Bahkan beliau mencela para Yahudi yang tidak bersedia menegakkan Hukum ALLAH dengan melakukan hukum rajam kepada anak yang durhaka kepada kedua orangtuanya, simak Perihal kemarahan sang Nabi kepada para Yahudi yang enggan melakukan hukum rajam dalam Matius 15
15:3 Tetapi jawab Yesus kepada mereka: “Mengapa kamupun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu?
15:4 Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati.
Maka ketika disodorkan kisah Yesus tidak mau merajam wanita pezina, maka kami menjawab,
Kisah ini justru sebagai bukti bahwa Yesus sangat taat kepada Hukum Taurat dan prosedur hukumnya.
Sekalipun beliau tahu perempuan itu memang bersalah, tapi beliau tidak mau melangkahi prosedur-prosedur hukuman mati yang ditetapkan Hukum Taurat
Ketentuan Taurat tentang hukuman mati bagi pezina:
*Imamat 20.10
“Bila seorang laki-laki berzinah dengan isteri orang lain, yakni berzinah dengan isteri sesamanya manusia, pastilah keduanya dihukum mati, baik laki-laki maupun perempuan yang berzinah itu.”
* Ulangan 17:2
“Apabila di tengah-tengahmu di salah satu tempatmu yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, ada terdapat seorang laki-laki atau perempuan yang melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, Allahmu, dengan melangkahi perjanjian-Nya,
* Ulangan 17:3
dan yang pergi beribadah kepada allah lain dan sujud menyembah kepadanya, atau kepada matahari atau bulan atau segenap tentara langit, hal yang telah Kularang itu;
* Ulangan 17:4
dan apabila hal itu diberitahukan atau terdengar kepadamu, maka engkau harus memeriksanya baik-baik. Jikalau ternyata benar dan sudah pasti, bahwa kekejian itu dilakukan di antara orang Israel,
* Ulangan 17:5
maka engkau harus membawa laki-laki atau perempuan yang telah melakukan perbuatan jahat itu ke luar ke pintu gerbang, kemudian laki-laki atau perempuan itu harus kaulempari dengan batu sampai mati.
* Ulangan 17:6
Atas keterangan dua atau tiga orang saksi haruslah mati dibunuh orang yang dihukum mati; atas keterangan satu orang saksi saja janganlah ia dihukum mati.
Fakta dalam kasus ini adalah:
1. Dalam kisah Yesus dan Perempuan berzinah tidak ada satupun diantara penuduh yang berani maju jadi saksi.
2. Yang hendak dirajam hanya perempuan itu saja, sementara laki-lakinya tidak tahu ada dimana.
3. Dalam tatanan ibadah Yahudi waktu itu, Yesus tidak menjabat sebagai Imam ataupun seorang Lewi sehingga beliau tidak dapat menjadi Hakim, singkatnya kasus ini dibawa oleh gerombolan Yahudi kepada seseorang yang tidak menjabat sebagai ‘Sanhedrin (Hakim Agama)’.
4. Perajaman tidak hendak dilakukan di luar pintu gerbang.
Padahal dalam tatanan Yahudi waktu itu, Yesus bukanlah seorang Hakim dan tidak dapat menjadi menjabat sebagai Hakim :
Reff :
* Ulangan 17:9
haruslah engkau pergi kepada imam-imam orang Lewi dan kepada hakim yang ada pada waktu itu, dan meminta putusan. Mereka akan memberitahukan kepadamu keputusan hakim.
dan lagi
* Ulangan 17:7
Saksi-saksi itulah yang pertama-tama menggerakkan tangan mereka untuk membunuh dia, kemudian seluruh rakyat. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu.”
Maka, kita bisa pahami bahwa yang harus merajam pertama ialah saksi mata dari perzinahan tersebut.
Kesimpulan:
1. Menurut Hukum Taurat : perempuan berzinah itu tidak boleh dihukum mati karena tidak terpenuhinya ‘SYARAT2′ yang ditentukan Taurat
2. Kalau Yesus menghukum/ merajam perempuan itu, berarti beliaulah yang melanggar Hukum Taurat
ALLAH telah berfirman dalam AlMaidah 45. Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada kisasnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak kisas) nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.
Kemudian ALLAH terangkan kedatangan Sang Nabi pada ayat selanjutnya
46. Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.
Dan Kemudian ALLAH perintahkan kepada para Pewaris Injil pengikut Nabiullah Isa untuk beriman kepada Ketetapan ALLAH yang diberikan kepada NabiNya Isa AlMasih
47. Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik
Dan pada ayat selanjutnya ALLAH kabarkan bahwa ALLAH telah menurunkan HukumNya yang terakhir sebagai UNDANG-UNDANG bagi seluruh manusia PEWARIS KTAB TERDAHULU maupun manusia yang tidak mewarisi KITAB dariNya…
48. Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu
Karena itulah kesalahpahaman sebagian pengikut beliau bahwa Nabi Isa menghapus hukum Taurat insya ALLAH bisa diklarifikasi dalam catatan ini..
Matius 5:17. “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
Salahsatu ucapan beliau bahwa beliau tidak menghapus hukum Taurat adalah “persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka.”(Lukas 5:14)
Bahkan Sang Nabi memerintahkan para pengikut beliau untuk beribadah jauh melebihi ibadah kaum Farisi dan Saduki dimana ibadah mereka hanya sampai pada tataran formalitas sementara hati mereka jauh dari ruh ibadah
Matius 5:20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Yoh 4:23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran (jasmani);
ALLAH telah mengabarkan bahwa Yahudi terperangkap dalam lembah FORMALITAS jauh dari ibadah yang diperintahkan ALLAH
Mat 15
15:8 Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
15:9 Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.”
Akan tetapi sangat disayangkan, Taurat tidak dilakukan dengan konsekuen oleh para pengikut Mesias dihari ini…
Bahkan jangankan pengikut Sang Nabi mesias…Penentang Sang Nabipun sampai hari ini enggan untuk melaksanaka perintah Taurat mereka..Yahudi
Ini salah satu hukum Taurat ALLAH yang diabaikan oleh kaum Yahudi dari sejak Zaman Nabi Isa sampai hari ini..
Keluaran 21:12. “Siapa yang memukul seseorang, sehingga mati, pastilah ia dihukum mati.
Imamat 24:17 Juga apabila seseorang membunuh seorang manusia, pastilah ia dihukum mati.
Ulangan 19:21 Janganlah engkau merasa sayang kepadanya, sebab berlaku: nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki.”
Karena penentangan inilah tidak heran jika KELAK pada Hari Penghakiman, mereka yang abai terhadap hukum ALLAH akan mendapatkan kekecewaan ketika Yesus Kristus mengusir mereka dari hadapan beliau..
Beliau marah ketika para pengikut beliau yang telah bersusah capai mengabarkan Pekabaran Keselamatan ternyata malah menyandarkan keselamatan HANYA di mulut tanpa PERIBADATAN DENGAN IBADAH YANG BENAR KEPADA TUHAN SEMESTA ALAM…
Matius 7
7:21. Bukan setiap orang yang berseru kepadaku: Tuan, Tuan! akan masuk ke dalam Kerajaan Langit, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapaku yang di atas langit.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuan, Tuan, bukankah kami bernubuat demi nama anda? Dan mengusir setan demi nama anda? Ddan mengadakan banyak mujizat demi nama anda juga?
7:23 Pada waktu itulah aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari padaku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”
Maka kedatangan ISLAM adalah penggenapan dari Nubuat Yesus Kristus alias Nabi Isa Alaihissalam dalam sebuah kalimat yang singkat tapi padat ,
Mat 21:43 Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.
Benar sekali, ucapan itu ditujukan kepada umat yang diseru Yesus saat itu yakni bangsa Yahudi bahwa kerajaan kenabian akan dicabut dari mereka dan akan diberikan kepada bangsa lain yang menghasilkan buah kerajaan agama…
Kepada bangsa Arab Bani Ismael, saudara bangsa Bani Israel, amanah itu dibebankan dengan dibangkitkannya Nabi dari antara mereka untuk menyebarkan kerajaan Tuhan ke penjuru bumi dengan derap kaki langkah pasukan kerajaan..
Maka para pengikut Nabi itu memberikan buah-buah kerajaan langit….
Terbukti, sampai hari ini….Bangsa-bangsa kaum Muslimin menjalankan dengan teguh perintah-perintah Tuhan yang Tuhan bebankan kepada mereka…
Doa harian…Sholat 5 waktu
Sedekah Perpuluhan..Zakat dihari ini.
Hukum-hukum Tuhan…sampai hari ini..
Inilah makna ISLAM…
Tunduk Patuh terhadap KEHENDAK TUHAN SEMESTA ALAM
Matius 7:21. Bukan setiap orang yang berseru kepadaku: Tuan, Tuan! akan masuk ke dalam Kerajaan Langit, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapaku yang di atas langit.
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: mengapa Yesus tidak melakukan rajam kepada pezina?
ichreza wrote:Terdapat sebuah kisah yang, konon, dinisbahkan terjadi dalam Alkitab, bahwa pada suatu hari orang Yahudi berkesempatan mendapatkan satu momentum untuk menyerahkan Yesus kepada pengadilan Romawi untuk disalib.
Jika kisah ini benar, karena seorang teolog bernama Bart Ehrman dalam bukunya Misquoting Jesus meragukan kisah ini benar terjadi, kejadian ini berlangsung ketika Yesus mengajar di Bait Allah. Ahli-ahli Taurat dan Farisi mencari Yesus ketika beliau dikerumuni orang banyak. Niat mereka adalah untuk mencobai/menjebak Yesus dan membuat beliau bersalah dihadapan pemimpin-pemimpin termasuk pemimpin dalam pemerintahan sipil (Romawi). Pokok pencobaan itu dasarnya adalah bagaimana Yesus memandang Taurat Musa.
Para pemimpin agama itu mencari kasus yang kira-kira mencolok mata, apakah Yesus akan mempersalahkan perempuan yang berzinah dan membiarkan ia dihukum rajam sesuai ketentuan Taurat. Tetapi apabila Yesus berbuat demikian, maka Yesus akan dipersalahkan oleh penguasa sipil (Romawi). Sebab penguasa sipil Romawi tidak akan membiarkan hukuman itu terjadi, karena hukuman semacam ini tidak terdapat pada hukum-hukum sipil Romawi. Jadi kasus semacam ini dirasa cukup oleh pemimpin agama itu, apakah Yesus akan mengelak keputusan penghukuman dan membiarkan dosa yang diperbuat perempuan itu.
Mereka menempatkan Yesus sebagai hakim atas kesalahan dan dosa yang dilakukan oleh perempuan yang berzinah tersebut. Kendati hal itu mereka lakukan dengan maksud untuk mencobai Yesus (ayat 6a), namun alasan yang mereka ajukan begitu sangat serius, yakni perbedaan 2 hukum (hukum agama dan hukum sipil).
Jika menuruti hukum Taurat Musa, perempuan yang demikian harus dihakimi – dihukum mati dengan cara dilempari dengan batu sampai mati (ayat 5, bdk. Imamat 20:10; Ulangan 22:22-24). Meski hal ini jelas merupakan tipe “penghakiman massa”. Penghakiman dalam konteks demikian tidak hanya dilakukan sebagai reaksi spontan atas tindak kejahatan dan dosa perzinahan tetapi juga semakin menemukan motifnya yang suci yakni sebagai usaha pembelaan atas tegaknya hukum Taurat.
Dengan kata lain, melempari si pendosa itu dengan batu sampai mati adalah suatu kebenaran menurut hukum. Tetapi pada masa itu hal semacam ini tidak sesuai hukum sipil Romawi. Jika hal ini dilakukan maka mudharat akan lebih besar .
Sang Nabi mengerti maksud mereka adalah untuk membenturkan beliau dengan penguasa Romawi, sehingga peristiwa Syahidnya Nabi Yahya atau Yohanes ditangan kejam Herodes Penguasa Yahudi wakil Romawi akan terulang pada diri beliau..
Berikut kisahnya :
Yohanes 8:2-11
8:2 Pagi-pagi benar sang Nabi berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada beliau. Ia duduk dan mengajar mereka.
8:3 Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada beliau seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.
8:4 Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.
8:5 Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?”
8:6 Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai beliau, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan beliau. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari beliau di tanah.
8:7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada beliau, beliau pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.”
8:8 Lalu belaiu membungkuk pula dan menulis di tanah.
8:9 Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.
8:10 Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: “Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?”
8:11 Jawabnya: “Tidak ada, Tuan.” Lalu kata Yesus: “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”
Kisah ini biasanya dipakai para pengikut Nasrani sekte Paul untuk menjustifikasi bahwa Yesus datang untuk menghapus hukum Taurat..
Bahkan kami menjawab,
Nabi Isa Al Masih atau dalam lidah bahasa Yunani dibahasakan menjadi Nabi Yesus Kristus, tidak pernah permissive terhadap pelanggaran dosa. Beliau sang Nabi sangat terkenal akan kegigihannya membela Hukum ALLAH. Bahkan beliau mencela para Yahudi yang tidak bersedia menegakkan Hukum ALLAH dengan melakukan hukum rajam kepada anak yang durhaka kepada kedua orangtuanya, simak Perihal kemarahan sang Nabi kepada para Yahudi yang enggan melakukan hukum rajam dalam Matius 15
15:3 Tetapi jawab Yesus kepada mereka: “Mengapa kamupun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu?
15:4 Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati.
Maka ketika disodorkan kisah Yesus tidak mau merajam wanita pezina, maka kami menjawab,
Kisah ini justru sebagai bukti bahwa Yesus sangat taat kepada Hukum Taurat dan prosedur hukumnya.
Sekalipun beliau tahu perempuan itu memang bersalah, tapi beliau tidak mau melangkahi prosedur-prosedur hukuman mati yang ditetapkan Hukum Taurat
Ketentuan Taurat tentang hukuman mati bagi pezina:
*Imamat 20.10
“Bila seorang laki-laki berzinah dengan isteri orang lain, yakni berzinah dengan isteri sesamanya manusia, pastilah keduanya dihukum mati, baik laki-laki maupun perempuan yang berzinah itu.”
* Ulangan 17:2
“Apabila di tengah-tengahmu di salah satu tempatmu yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, ada terdapat seorang laki-laki atau perempuan yang melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, Allahmu, dengan melangkahi perjanjian-Nya,
* Ulangan 17:3
dan yang pergi beribadah kepada allah lain dan sujud menyembah kepadanya, atau kepada matahari atau bulan atau segenap tentara langit, hal yang telah Kularang itu;
* Ulangan 17:4
dan apabila hal itu diberitahukan atau terdengar kepadamu, maka engkau harus memeriksanya baik-baik. Jikalau ternyata benar dan sudah pasti, bahwa kekejian itu dilakukan di antara orang Israel,
* Ulangan 17:5
maka engkau harus membawa laki-laki atau perempuan yang telah melakukan perbuatan jahat itu ke luar ke pintu gerbang, kemudian laki-laki atau perempuan itu harus kaulempari dengan batu sampai mati.
* Ulangan 17:6
Atas keterangan dua atau tiga orang saksi haruslah mati dibunuh orang yang dihukum mati; atas keterangan satu orang saksi saja janganlah ia dihukum mati.
Fakta dalam kasus ini adalah:
1. Dalam kisah Yesus dan Perempuan berzinah tidak ada satupun diantara penuduh yang berani maju jadi saksi.
2. Yang hendak dirajam hanya perempuan itu saja, sementara laki-lakinya tidak tahu ada dimana.
3. Dalam tatanan ibadah Yahudi waktu itu, Yesus tidak menjabat sebagai Imam ataupun seorang Lewi sehingga beliau tidak dapat menjadi Hakim, singkatnya kasus ini dibawa oleh gerombolan Yahudi kepada seseorang yang tidak menjabat sebagai ‘Sanhedrin (Hakim Agama)’.
4. Perajaman tidak hendak dilakukan di luar pintu gerbang.
Padahal dalam tatanan Yahudi waktu itu, Yesus bukanlah seorang Hakim dan tidak dapat menjadi menjabat sebagai Hakim :
Reff :
* Ulangan 17:9
haruslah engkau pergi kepada imam-imam orang Lewi dan kepada hakim yang ada pada waktu itu, dan meminta putusan. Mereka akan memberitahukan kepadamu keputusan hakim.
dan lagi
* Ulangan 17:7
Saksi-saksi itulah yang pertama-tama menggerakkan tangan mereka untuk membunuh dia, kemudian seluruh rakyat. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu.”
Maka, kita bisa pahami bahwa yang harus merajam pertama ialah saksi mata dari perzinahan tersebut.
Kesimpulan:
1. Menurut Hukum Taurat : perempuan berzinah itu tidak boleh dihukum mati karena tidak terpenuhinya ‘SYARAT2′ yang ditentukan Taurat
2. Kalau Yesus menghukum/ merajam perempuan itu, berarti beliaulah yang melanggar Hukum Taurat
ALLAH telah berfirman dalam AlMaidah 45. Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada kisasnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak kisas) nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.
Kemudian ALLAH terangkan kedatangan Sang Nabi pada ayat selanjutnya
46. Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.
Dan Kemudian ALLAH perintahkan kepada para Pewaris Injil pengikut Nabiullah Isa untuk beriman kepada Ketetapan ALLAH yang diberikan kepada NabiNya Isa AlMasih
47. Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik
Dan pada ayat selanjutnya ALLAH kabarkan bahwa ALLAH telah menurunkan HukumNya yang terakhir sebagai UNDANG-UNDANG bagi seluruh manusia PEWARIS KTAB TERDAHULU maupun manusia yang tidak mewarisi KITAB dariNya…
48. Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu
Karena itulah kesalahpahaman sebagian pengikut beliau bahwa Nabi Isa menghapus hukum Taurat insya ALLAH bisa diklarifikasi dalam catatan ini..
Matius 5:17. “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
Salahsatu ucapan beliau bahwa beliau tidak menghapus hukum Taurat adalah “persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka.”(Lukas 5:14)
Bahkan Sang Nabi memerintahkan para pengikut beliau untuk beribadah jauh melebihi ibadah kaum Farisi dan Saduki dimana ibadah mereka hanya sampai pada tataran formalitas sementara hati mereka jauh dari ruh ibadah
Matius 5:20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Yoh 4:23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran (jasmani);
ALLAH telah mengabarkan bahwa Yahudi terperangkap dalam lembah FORMALITAS jauh dari ibadah yang diperintahkan ALLAH
Mat 15
15:8 Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
15:9 Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.”
Akan tetapi sangat disayangkan, Taurat tidak dilakukan dengan konsekuen oleh para pengikut Mesias dihari ini…
Bahkan jangankan pengikut Sang Nabi mesias…Penentang Sang Nabipun sampai hari ini enggan untuk melaksanaka perintah Taurat mereka..Yahudi
Ini salah satu hukum Taurat ALLAH yang diabaikan oleh kaum Yahudi dari sejak Zaman Nabi Isa sampai hari ini..
Keluaran 21:12. “Siapa yang memukul seseorang, sehingga mati, pastilah ia dihukum mati.
Imamat 24:17 Juga apabila seseorang membunuh seorang manusia, pastilah ia dihukum mati.
Ulangan 19:21 Janganlah engkau merasa sayang kepadanya, sebab berlaku: nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki.”
Karena penentangan inilah tidak heran jika KELAK pada Hari Penghakiman, mereka yang abai terhadap hukum ALLAH akan mendapatkan kekecewaan ketika Yesus Kristus mengusir mereka dari hadapan beliau..
Beliau marah ketika para pengikut beliau yang telah bersusah capai mengabarkan Pekabaran Keselamatan ternyata malah menyandarkan keselamatan HANYA di mulut tanpa PERIBADATAN DENGAN IBADAH YANG BENAR KEPADA TUHAN SEMESTA ALAM…
Matius 7
7:21. Bukan setiap orang yang berseru kepadaku: Tuan, Tuan! akan masuk ke dalam Kerajaan Langit, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapaku yang di atas langit.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuan, Tuan, bukankah kami bernubuat demi nama anda? Dan mengusir setan demi nama anda? Ddan mengadakan banyak mujizat demi nama anda juga?
7:23 Pada waktu itulah aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari padaku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”
Maka kedatangan ISLAM adalah penggenapan dari Nubuat Yesus Kristus alias Nabi Isa Alaihissalam dalam sebuah kalimat yang singkat tapi padat ,
Mat 21:43 Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.
Benar sekali, ucapan itu ditujukan kepada umat yang diseru Yesus saat itu yakni bangsa Yahudi bahwa kerajaan kenabian akan dicabut dari mereka dan akan diberikan kepada bangsa lain yang menghasilkan buah kerajaan agama…
Kepada bangsa Arab Bani Ismael, saudara bangsa Bani Israel, amanah itu dibebankan dengan dibangkitkannya Nabi dari antara mereka untuk menyebarkan kerajaan Tuhan ke penjuru bumi dengan derap kaki langkah pasukan kerajaan..
Maka para pengikut Nabi itu memberikan buah-buah kerajaan langit….
Terbukti, sampai hari ini….Bangsa-bangsa kaum Muslimin menjalankan dengan teguh perintah-perintah Tuhan yang Tuhan bebankan kepada mereka…
Doa harian…Sholat 5 waktu
Sedekah Perpuluhan..Zakat dihari ini.
Hukum-hukum Tuhan…sampai hari ini..
Inilah makna ISLAM…
Tunduk Patuh terhadap KEHENDAK TUHAN SEMESTA ALAM
Matius 7:21. Bukan setiap orang yang berseru kepadaku: Tuan, Tuan! akan masuk ke dalam Kerajaan Langit, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapaku yang di atas langit.
pasti karena yesus pernah berbuat dosa, makanya diapun gak berani menghukum
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: mengapa Yesus tidak melakukan rajam kepada pezina?
ichreza wrote:pasti karena yesus pernah berbuat dosa, makanya diapun gak berani menghukum
pasti, kok tak ada buktinya sama-sekali
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: mengapa Yesus tidak melakukan rajam kepada pezina?
SEGOROWEDI wrote:ichreza wrote:pasti karena yesus pernah berbuat dosa, makanya diapun gak berani menghukum
pasti, kok tak ada buktinya sama-sekali
mau ane buktiin kalo yesus pernah berbuat dosa, ntar ane buatin trit sendiri
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: mengapa Yesus tidak melakukan rajam kepada pezina?
di sini aja relevan kok
kan membahas kenapa Yesus tidak merajam
padahal setiap yang merasa tidak berdosa, dpersilakan merajam pertama kali
*tawaran itu cocok juga buat fpi yang suka merazia dan membantai padahal dirinya berlumuran dosa
kan membahas kenapa Yesus tidak merajam
padahal setiap yang merasa tidak berdosa, dpersilakan merajam pertama kali
*tawaran itu cocok juga buat fpi yang suka merazia dan membantai padahal dirinya berlumuran dosa
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: mengapa Yesus tidak melakukan rajam kepada pezina?
“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman” (Qs An-Nur 2).
sadis dan tak berperikemanusiaan
beda dengan pengampunan yang diberikan Yesus
diserai perintah untuk tidak lagi bebuat jahat
sadis dan tak berperikemanusiaan
beda dengan pengampunan yang diberikan Yesus
diserai perintah untuk tidak lagi bebuat jahat
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: mengapa Yesus tidak melakukan rajam kepada pezina?
SEGOROWEDI wrote:di sini aja relevan kok
kan membahas kenapa Yesus tidak merajam
padahal setiap yang merasa tidak berdosa, dpersilakan merajam pertama kali
*tawaran itu cocok juga buat fpi yang suka merazia dan membantai padahal dirinya berlumuran dosa
tanya dulu yang punya TS, ntar dikira OOT, tapi kalo ente takut ya gak papa
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: mengapa Yesus tidak melakukan rajam kepada pezina?
SEGOROWEDI wrote:“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman” (Qs An-Nur 2).
sadis dan tak berperikemanusiaan
beda dengan pengampunan yang diberikan Yesus
diserai perintah untuk tidak lagi bebuat jahat
Mat 5:27 Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.
Mat 5:28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
Mat 5:29 Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: mengapa Yesus tidak melakukan rajam kepada pezina?
ok, pengen tahu dosa yesus sehingga tidak berani merajam pezina?
inilah 10 daftar dosa besar yesus
inilah 10 daftar dosa besar yesus
1. “Yesus memberikan minuman keras kepada orang lain” (Yoh 2:8).
Padalah dikatakan tentang minuman keras:”Anggur dan air anggur menghilangkan daya pikir” (Hos 4:11)
2. Menurut Injil, Yesus juga mengatakan dusta, karena pada Id Khayam dia menjawab kepada saudara-saudaranya:”Pergilah kamu ke pesta itu, Aku belum pergi kesitu, karena waktu-KU belum genap”. Demikianlah kataNya kepada mereka, dan Iapun tinggal di Galilea. Tetapi sesudah saudara-saudara Yesus berangkat ke pesta itu, Iapun pergi juga ke situ, tidak terang-terangan tetapi diam-diam” (Yoh 7:8-10)
3. Dari Injil juga jelas tampak Yesus menghardik dan dengan nada menghina ibunya berkata:”Mau apakah engkau dari padaKu, Ibu? SaatKu belum tiba” (Yoh 2:4)
4. Yesus tidak menghiraukan ibunya.
“Ketika Yesus masih berbicara itu, IBUNYA DAN SAUDARA-SAUDARANYA BERDIRI DILUAR DAN BERUSAHA MENEMUI DIA. Maka seorang berkata kepadaNya (Yesus) : lihatlah ibumu beserta saudara-saudaramu ada di luar dan berusaha menemui Engkau. Tetapi jawab Yesus kepada orang yang menyampaikan berita itu kepadaNya : SIAPA IBUKU? DAN SIAPA SAUDARA-SAUDARAKU? Lalu katanya sambil menujuk kepada murid muridnya : INI IBUKU DAN INI SAUDARA SAUDARAKU! (matius 12:46-50)
Pertanyaan buat umat kristen:
a. benarkah Yesus tega berbuat demikian terhadap ibu kandungnya sendiri yang telah MENGANDUNGNYA??? Dengan perasaan enteng dia tidak mau menemui Ibunya, padahal ibunya berusaha menemuinya dengan susah payah. Bukankah Ibu itu harus kita sayangi, kita dahulukan dari orang lain???
b. kalau ayat itu benar. Apakah para pengikut Yesus diajarkan demikian terhadap orang tuanya??? Sehingga pengikut Yesus akan tidak MENGHIRAUKAN orang tuanya dan saudara – saudaranya???? Kalau demikian alangkah jeleknya ajaran yesus itu.
c. kalau ayat itu TIDAK BENAR ALIAS SALAH, Mengapa masuk dalam kitab suci???
d. kalau ayat itu SALAH ALIAS TIDAK BENAR, BERARTI MATIUS TELAH MENCEMARKAN NAMA BAIK YESUS. MATIUS TELAH MEMFITNAH YESUS. BUKANKAH PENGIKUT INJIL MATIUS JUGA IKUT ANDIL MENCEMARKAN NAMA BAIK YESUS???
5. Yesus juga sering bersaksi palsu.
“Jikalau aku menyaksikan dari hal diri ku, maka kesaksianku TIDAK BENAR”. (yohanes 5:31)
6. Yesus kejam dan senang merusak lingkungan.
“Sesampainya di Yerusalem Ia masuk ke Bait Allah. Disana ia meninjau semuanya, tetapi sebab hari sudah hampir malam Ia keluar ke Betania, YESUS MERASA LAPAR. Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau ia mendapat apa-apa dari pohon itu. Tetapi waktu ia tiba disitu, ia tidak mendapatkan apa-apa, selain daun -daun saja, SEBAB MEMANG BUKAN MUSIM BUAH ARA. Maka katanya (yesus) kepada pohon itu : JANGAN LAGI ORANGPUN MAKAN BUAHMU SELAMA-LAMANYA. Maka menjadi layulah pohon ara itu”. (Markus 11:11-14).
Pertanyaan buat umat kristen:
a. mengapa sifat ketuhanan yesus tidak dapat menghalau rasa laparnya??? mengapa sifat ketuhanan yesus tidak dapat mengetahui kalau pohon ara itu tidak ada buahnya????
b. benarkah yesus sekejam itu??? Mengutuk pohon yang tidak berdosa. Bukankah yesus dapat menjadikan pohon itu berbuah dengan sifat ketuhanannya????
Bukankah dengan peristiwa itu berarti yesus adalah BUKAN PECINTA LINGKUNGAN????? Bukankah Yesus anti konservasi alam???
c. kalau cerita di ayat tersebut salah alias tidak bener, bukankah berarti MARKUS TELAH MEMFITNAH YESUS???? Bukankah MARKUS TELAH MELAKUKAN KEBOHONGAN PUBLIK selama ribuan tahun???? Bukankah orang yang mempercayai injil Markus juga ikut MEMFITNAH YESUS???
7. Yesus memerintahkan untuk membunuh musuhnya, entah orang itu menyerang Yesus maupun yang tidak menyerangnya.
“Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka Aku menjadi rajanya, bawalah mereka kemari dan BUNUHLAH mereka di depan mata-Ku” (Lukas 19:27).
8. Yesus membunuh anak-anak yang tanpa dosa.
“So I will cast her on a bed of suffering, and I will make those who commit adultery with her suffer intensely, unless they repent of her ways. I will strike her children dead. Then all the churches will know that I am he who searches hearts and minds, and I will repay each of you according to your deeds. (From the NIV Bible, Revelation 2:22-23)”
“Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui..” (wahyu 2: 23).
9. Yesus memerintahkan para pengikutnya bertindak seperti teroris.
“Jangan kamu menyangka bahwa AKU datang untuk membawa damai di atas bumi; AKU datang bukan untuk membawa DAMAI melainkan PEDANG (Matius 10:34).
“AKU datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah AKU harapkan, api itu telah menyala ! ” (Lukas 12:49).
“Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas Bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan PERTENTANGAN” (Lukas 12:51).
10. yesus memerintahkan para pengikutnya untuk membenci orang tua dan saudara-saudaranya.
“If anyone comes to me and does not hate his father and mother, his wife and children, his brothers and sisters- yes, even his own life- he cannot be my disciple. (Luke 14:26)”
“Jikalau seseorang datang kepadaku dan IA TIDAK MEMBENCI ayahnya, ibunya, anak-anaknya, saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi muridku”. (LUKAS 14 : 26).
Setelah berbuat dosa yang banyak tersebut akhirnya Yesus mengaku dan bertobat kepada Tuhan atas dosa-dosanya:
Yesus Mengakui dan Bertobat “Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yoha-nes untuk dibabtis olehnya.” (Matius 3:13) Ini menunjukkan pengakuan atas dosa (Matius 3:6), bertobat daripadanya (Matius 3:11 )
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: mengapa Yesus tidak melakukan rajam kepada pezina?
ichreza wrote:Untuk misi penginjilan, Pendeta Muhammad Bambang SE STh menempuh cara yang tidak fair, menghujat syariat Islam. Dalam buku penginjilan “Mengapa Saya Menjadi Orang Kristen (Islam Menjadi Kristen)” yang diterbitkan Yayasan Penginjilan Martua Agape Nias, pendeta yang mengaku bekas ustadz kelahiran Bojonegoro tahun 1964 ini menyebut syariat Islam sebagai intoleransi, keras, kejam, tidak adil dan tak mengenal kasih. Beberapa syariat yang jadi sasaran, di antaranya adalah hukum rajam dan waris:
“Hukum/Syariat Islam (Pidana + Perdata) tidak berlandaskan KASIH, melainkan berdasarkan intoleransi, keras/kejam dan tidak adil, yang sebagai buktinya kami sitir antara lain: Dera dengan 100x pukulan rotan atau pentungan bagi mereka yang ketangkap basah berzina (Qs. An-Nur 2). (hlm 38).
Dengan menyimak hujatan tersebut, patutlah diragukan pengakuan Pendeta Muhammad Bambang sebagai seorang mantan ustadz. Tudingannya sangat semberono, jauh dari pengertian dan hikmah syariat yang mahaluas.
....Patutlah diragukan pengakuan Pendeta Muhammad Bambang sebagai seorang mantan ustadz. Tudingannya sangat semberono....
Memang sanksi (‘uqubah) dalam syariat Islam sudah jadi langganan para misionaris untuk melakukan pendangkalan akidah. Mereka melebih-lebihkan mirisnya sanksi dalam pidana Islam, seraya menutupi prinsip dan hikmah yang ada.
Pada dasarnya, semua jenis sanksi hukum itu dijatuhkan di Akhirat, tapi sebagian disegerakan di dunia untuk menjaga ketertiban dan ketenteraman hidup bermasyarakat. Karena Allah SWT menurunkan agama untuk menjaga lima hal pokok (ad-dharuratul-khams), yaitu menjaga kebebasan beragama (hifzhud-din), menjaga kesucian hidup (hifzhun-nafs), menjaga kepemilikan harta benda (hifzhul-maal), menjaga keturunan (hifzhun-nasal), dan menjaga kebebasan berpikir (hifzhul ‘aql).
Lima hal tersebut adalah kebutuhan yang dharuri dan sangat menentukan eksistensi hidup dan kehidupan manusia. Untuk itulah Allah menetapkan sanksi hukum di dunia. Di mata hukum Islam, semua orang dipandang sama tanpa ada diskriminasi hukum berdasarkan status sosial, ekonomi dan politik, atau alasan lainnya.
Sangat tidak benar tuduhan pendeta bahwa Islam menghukum pezina dengan pukulan pentungan 100 kali. Penggambaran yang miris ini sengaja dilakukan pendeta untuk melakukan mendoktrin jemaatnya, bahwa Islam itu kejam dan sadis. Padahal ketentuan Syariat Islam dalam tindak pidana perzinaan tidaklah sesemberono dan sekejam itu. Al-Qur'an yang dituding sadis itu adalah sbb:
“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman” (Qs An-Nur 2).
....Sangat tidak benar tuduhan pendeta bahwa Islam menghukum pezina dengan pukulan pentungan 100 kali....
Hukuman terhadap pelaku perzinaan memang sangat keras, karena zina tak hanya dosa besar, tapi juga perbuatan keji (fahisyah) dan seburuk-buruk kelakuan (saa’a sabiilan). (Qs Al-Isra 32).
Betapa banyaknya penyakit menular akibat zina yang belum ditemukan penyembuhannya seperti HIV AIDS. Betapa banyak rumah tangga hancur berantakan gara-gara kasus zina dan perselingkuhan? Betapa banyak generasi yang rusak masa depannya karena perzinaan orang tuanya?
Bila pelakunya seorang gadis atau bujangan yang belum pernah menikah, maka hukumannya adalah dera seratus kali, sesuai dengan ayat tersebut.
Tapi bila pelakunya adalah pria atau wanita yang pernah menikah (muhshan/muhshanat), walaupun ia berstatus duda atau janda, maka berdasarkan hadits-hadits yang shahih, hukumannya naik menjadi rajam.
Apabila tindak perzinaan itu terbukti sah dan meyakinkan secara hukum, maka sanksi harus dilakukan tanpa belas kasihan: “…Dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat…” (Qs An-Nur 2).
Dalam pelaksanaannya, agar sanksi perzinaan ini menimbulkan efek jera dan dampak sosiologis kepada masyarakat agar mereka membenci, menjauhi dan takut melakukan perzinaan, maka eksekusinya harus dilakukan di hadapan khalayak kaum mukminin:
“…Dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman” (Qs An-Nur 2).
Karena sanksi perzinaan itu sangat berat baik fisik maupun mental, maka persyaratan pelaksanaan hukumannya juga sangat berat dan ketat, yaitu benar-benar terbukti dengan dua pembuktian: 1) Pengakuan langsung dari pelakunya, tanpa ada paksaan dari pihak manapun. 2) Kesaksian dari empat orang saksi mata yang Muslim, berakal, baligh dan adil.
....Subhanallah!! Bagi orang berakal, betapa adil dan indah syariat Islam....
Karena sanksi perzinaan itu sangat berat, maka aturan bagi orang yang menuduh perzinaan pun ketat. Bagi orang yang menuduh perzinaan tapi tidak terbukti di pengadilan, maka dia dihukumi sebagai fasik yang dijatuhi sanksi dera 80 kali (Qs An-Nur 4). Subhanallah!! Bagi orang berakal, betapa adil dan indah syariat Islam.
KEKEJAMAN DAN KASIH YANG KELIRU DALAM SYARIAT BIBEL
“...Dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat...”
Penggalan ayat Al-Qur'an surat An-Nur ayat 2 tersebut diperalat Pendeta Muhammad Bambang untuk menuding Islam sebagai agama yang tak mengenal belas kasihan:
“Tegasnya Hukum dan Syariat Islam itu bertentangan secara diametral dan antagonis dengan Hukum Kasih yang diajarkan oleh Yesus dalam Matius 22:39 yang berbunyi: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (hlm 39).
Padahal dalam ayat tersebut Allah melarang agar jangan meninggalkan perintah-Nya hanya demi rasa kasihan terhadap pelaku perzinaan. Tak boleh ada dispensasi hukuman atas alasan kasihan, simpati atau perasaan lainnya. Perasaan hati tak boleh mengalahkan hukum Allah.
....dalam Bibel, Tuhan memerintahkan balas dendam dengan perintah membunuh dan menumpas secara sadis terhadap semua manusia dan binatang ternak tanpa belas kasihan....
Aneh memang, hanya dengan adanya ayat “janganlah belas kasihan kepada keduanya (kedua pezina, pen.),” Pendeta Bambang menuding Islam bukan agama kasih. Padahal dalam Bibel, Tuhan memerintahkan balas dendam dengan perintah membunuh dan menumpas secara sadis terhadap semua manusia dan binatang ternak tanpa belas kasihan sedikitpun:
“Beginilah firman Tuhan semesta alam: Aku akan membalas apa yang dilakukan orang Amalek kepada orang Israel, karena orang Amalek menghalang-halangi mereka, ketika orang Israel pergi dari Mesir. Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai”(1 Samuel 15:2-3, selengkapnya baca sampai ayat 9).
Jika Pendeta Bambang ingin menerapkan Hukum Kasih sesuai dengan ayat-ayat Bibel, maka dia akan mengalami kemusykilan. Karena dalam Bibel Yesus menerapkan hukum kasih dengan membebaskan wanita Yahudi yang tertangkap basah berzina, dari jeratan hukuman apapun termasuk rajam (Yohanes 8:1-11).
Penghakiman Yesus dalam ayat ini bertolak belakang dengan berbagai sabdanya dalam Injil, bahwa mata yang berbuat maksiat harus dicungkil dan dibuang.
“Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu dari pada dicampakkan ke dalam api neraka dengan bermata dua” (Matius 18:9, Matius 5:29).
Selain itu, dengan membebaskan perempuan yang tertangkap basah melakukan zina (skandal seks) dari jeratan hukum, berarti Yesus telah melanggar Hukum Taurat tentang hukum rajam (dilempari batu) sampai mati (Ulangan 22:22-24). Bukankah salah satu misi Yesus bukanlah untuk meniadakan hukum Taurat, melainkan untuk menggenapinya (Matius 5:17)?
....di samping menetapkan hukum yang keras dalam pidana perzinaan, Perjanjian Lama banyak memberikan angin segar bagi perzinaan. Misalnya, Tuhan menyuruh Nabi Hosea untuk bercinta dan menikahi pelacur Gomer....
Lebih jauh lagi, Pendeta Muhammad Bambang akan menemui banyak kesulitan jika ingin menerapkan Hukum Kasih dalam hal pelacuran. Karena di samping menetapkan hukum yang keras dalam pidana perzinaan, Perjanjian Lama banyak memberikan angin segar bagi perzinaan. Misalnya, Tuhan menyuruh Nabi Hosea untuk bercinta dan menikahi pelacur Gomer.
“Ketika Tuhan pertama kali berbicara kepada bangsa Israel dengan perantaraanku, Tuhan berkata, “Hosea, kawinilah seorang yang suka melacur, dan anak-anakmu juga akan menjadi seperti dia. Umat-Ku sama seperti istrimu itu; mereka tidak setia kepada-Ku, dan meninggalkan Aku” (Hosea 1:2-3, BIS).
Apakah atas dasar ayat ini, Pendeta Bambang ingin mengasihi pezina sehingga memprotes keras ayat Al-Qur'an yang menetapkan sanksi bagi pelaku perzinaan? Akankah Pendeta Bambang bersukacita jika di dunia ini tidak ada hukum yang menjerat para pezina dengan hukuman keras, sehingga perselingkuhan makin merajalela? Itukah makna kasih seorang pendeta bagi para pezina? [A. Ahmad Hizbullah MAG/suaraislam]
karena yesus terkenang dengan nenek moyangnya :
NENEK MOYANG YESUS, YEHUDA BERZINA DENGAN TAMAR, MENANTUNYA SENDIRI, DENGAN UPAH SEEKOR ANAK KAMBING
Matius 1
Silsilah Yesus Kristus
(1) Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.
(2) Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya,
(3) Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar......
Kejadian 38
Yehuda dengan Tamar
(16) Lalu berpalinglah Yehuda mendapatkan perempuan yang di pinggir jalan itu serta berkata: "Marilah, aku mau menghampiri engkau," sebab ia tidak tahu, bahwa perempuan itu menantunya. Tanya perempuan itu: "Apakah yang akan kauberikan kepadaku, jika engkau menghampiri aku?"
(17) Jawabnya: "Aku akan mengirimkan kepadamu seekor anak kambing dari kambing dombaku." Kata perempuan itu: "Asal engkau memberikan tanggungannya, sampai engkau mengirimkannya kepadaku."
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: mengapa Yesus tidak melakukan rajam kepada pezina?
putramentari wrote:
karena yesus terkenang dengan nenek moyangnya :
NENEK MOYANG YESUS, YEHUDA BERZINA DENGAN TAMAR, MENANTUNYA SENDIRI, DENGAN UPAH SEEKOR ANAK KAMBING
Matius 1
Silsilah Yesus Kristus
(1) Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.
(2) Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya,
(3) Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar......
Kejadian 38
Yehuda dengan Tamar
(16) Lalu berpalinglah Yehuda mendapatkan perempuan yang di pinggir jalan itu serta berkata: "Marilah, aku mau menghampiri engkau," sebab ia tidak tahu, bahwa perempuan itu menantunya. Tanya perempuan itu: "Apakah yang akan kauberikan kepadaku, jika engkau menghampiri aku?"
(17) Jawabnya: "Aku akan mengirimkan kepadamu seekor anak kambing dari kambing dombaku." Kata perempuan itu: "Asal engkau memberikan tanggungannya, sampai engkau mengirimkannya kepadaku."
buktikan kalau jaman itu hal tersebut adalah zinah..
ramayana- Pengembara
-
Posts : 3479
Location : Jerusalem
Join date : 21.07.12
Reputation : 8
Re: mengapa Yesus tidak melakukan rajam kepada pezina?
ramayana wrote:putramentari wrote:
karena yesus terkenang dengan nenek moyangnya :
NENEK MOYANG YESUS, YEHUDA BERZINA DENGAN TAMAR, MENANTUNYA SENDIRI, DENGAN UPAH SEEKOR ANAK KAMBING
Matius 1
Silsilah Yesus Kristus
(1) Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.
(2) Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya,
(3) Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar......
Kejadian 38
Yehuda dengan Tamar
(16) Lalu berpalinglah Yehuda mendapatkan perempuan yang di pinggir jalan itu serta berkata: "Marilah, aku mau menghampiri engkau," sebab ia tidak tahu, bahwa perempuan itu menantunya. Tanya perempuan itu: "Apakah yang akan kauberikan kepadaku, jika engkau menghampiri aku?"
(17) Jawabnya: "Aku akan mengirimkan kepadamu seekor anak kambing dari kambing dombaku." Kata perempuan itu: "Asal engkau memberikan tanggungannya, sampai engkau mengirimkannya kepadaku."
buktikan kalau jaman itu hal tersebut adalah zinah..
kalo melakukan hubungan sex sebelum nikah, apa bukan zinah namanya
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: mengapa Yesus tidak melakukan rajam kepada pezina?
putramentari wrote:
kalo melakukan hubungan sex sebelum nikah, apa bukan zinah namanya
ane tau ente suka asal njeplak tanpa ilmu.. sorry bro. ane jujur.
sekedar bahan mikir.. gimana cara nikahnya ibrahim ama hagar??
berikan saja apa yang dilakukan yehuda ke tamar adalah zinah.. beri ane ayat!
oh ya.. ente mau buat trit tentang Yesus melakukan dosa.. ane akan gabung!
ramayana- Pengembara
-
Posts : 3479
Location : Jerusalem
Join date : 21.07.12
Reputation : 8
Re: mengapa Yesus tidak melakukan rajam kepada pezina?
ramayana wrote:putramentari wrote:
kalo melakukan hubungan sex sebelum nikah, apa bukan zinah namanya
ane tau ente suka asal njeplak tanpa ilmu.. sorry bro. ane jujur.
sekedar bahan mikir.. gimana cara nikahnya ibrahim ama hagar??
berikan saja apa yang dilakukan yehuda ke tamar adalah zinah.. beri ane ayat!
oh ya.. ente mau buat trit tentang Yesus melakukan dosa.. ane akan gabung!
bro bro, mbok ya gak usah ngeles toh, semua agama pasti memiliki ritual pernikahan, kalau tidak melalui ya, zinah namanya.
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: mengapa Yesus tidak melakukan rajam kepada pezina?
gimana ritualnya jaman itu? gimana ritualnya jaman ibrahim? ritual seperti apa menurut quran atau Alkitab jaman ibrahim atau yehuda?putramentari wrote:
bro bro, mbok ya gak usah ngeles toh, semua agama pasti memiliki ritual pernikahan, kalau tidak melalui ya, zinah namanya.
dan adakah jaman yehuda hal tersebut di sebut zinah?
ramayana- Pengembara
-
Posts : 3479
Location : Jerusalem
Join date : 21.07.12
Reputation : 8
Re: mengapa Yesus tidak melakukan rajam kepada pezina?
ramayana wrote:gimana ritualnya jaman itu? gimana ritualnya jaman ibrahim? ritual seperti apa menurut quran atau Alkitab jaman ibrahim atau yehuda?putramentari wrote:
bro bro, mbok ya gak usah ngeles toh, semua agama pasti memiliki ritual pernikahan, kalau tidak melalui ya, zinah namanya.
dan adakah jaman yehuda hal tersebut di sebut zinah?
emangnya ritual pernikahan yang umat kristen sekarang lakukan darimana bro.
santai ajah jangan dibawa emosi
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: mengapa Yesus tidak melakukan rajam kepada pezina?
putramentari wrote:
emangnya ritual pernikahan yang umat kristen sekarang lakukan darimana bro.
santai ajah jangan dibawa emosi
gan, di forum sebelah ane sedikit buka siapa ane.. ane ga bisa ngadepin yang ngawur ngawur. sorry.
ritual adalah ritual. setiap jaman ada perbedaan.
jaman ibrahim ga ada pendeta yang tumpang tangan dll...
jaman awal awal dahulu, menikah dengan saudara kandung ga masalah.. tetapi kemudian dilarang.
semestinya ente kasih bukti valid kalau jaman yehuda hal tersebut dianggap zinah. krn ente sudah menuduh mereka berzinah!
ramayana- Pengembara
-
Posts : 3479
Location : Jerusalem
Join date : 21.07.12
Reputation : 8
Re: mengapa Yesus tidak melakukan rajam kepada pezina?
ramayana wrote:putramentari wrote:
emangnya ritual pernikahan yang umat kristen sekarang lakukan darimana bro.
santai ajah jangan dibawa emosi
gan, di forum sebelah ane sedikit buka siapa ane.. ane ga bisa ngadepin yang ngawur ngawur. sorry.
ritual adalah ritual. setiap jaman ada perbedaan.
jaman ibrahim ga ada pendeta yang tumpang tangan dll...
jaman awal awal dahulu, menikah dengan saudara kandung ga masalah.. tetapi kemudian dilarang.
semestinya ente kasih bukti valid kalau jaman yehuda hal tersebut dianggap zinah. krn ente sudah menuduh mereka berzinah!
sebenarnya pertanyaan saya ini sangat logis :
Sejak Zaman Ibrahim sudah dikenal istilah istri, apa yang dimaksud dengan istri kalo tidak melalui ritual yg apapun bentuknya.
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: mengapa Yesus tidak melakukan rajam kepada pezina?
agama aja ga ada.. ritual apaan?putramentari wrote:
sebenarnya pertanyaan saya ini sangat logis :
Sejak Zaman Ibrahim sudah dikenal istilah istri, apa yang dimaksud dengan istri kalo tidak melalui ritual yg apapun bentuknya.
jamn dulu hanya perkataan. jadilah dia istri.
Kej. 16:3 Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, --yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kanaan--,lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya.
Kej. 16:4 Abram menghampiri Hagar, lalu mengandunglah perempuan itu. Ketika Hagar tahu, bahwa ia mengandung, maka ia memandang rendah akan nyonyanya itu.
ramayana- Pengembara
-
Posts : 3479
Location : Jerusalem
Join date : 21.07.12
Reputation : 8
Re: mengapa Yesus tidak melakukan rajam kepada pezina?
ramayana wrote:agama aja ga ada.. ritual apaan?putramentari wrote:
sebenarnya pertanyaan saya ini sangat logis :
Sejak Zaman Ibrahim sudah dikenal istilah istri, apa yang dimaksud dengan istri kalo tidak melalui ritual yg apapun bentuknya.
jamn dulu hanya perkataan. jadilah dia istri.
Kej. 16:3 Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, --yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kanaan--,lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya.
Kej. 16:4 Abram menghampiri Hagar, lalu mengandunglah perempuan itu. Ketika Hagar tahu, bahwa ia mengandung, maka ia memandang rendah akan nyonyanya itu.
apa ritual untuk lelaki dan wanita, hingga mereka disebut sebagai suami istri menurut Alkitab
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: mengapa Yesus tidak melakukan rajam kepada pezina?
putramentari wrote:
apa ritual untuk lelaki dan wanita, hingga mereka disebut sebagai suami istri menurut Alkitab
yang jaman kapan? sudah jelas di jaman Abraham sangat simpel. sarah kasih hambanya hagar ke abraham. jadilah istri. hanya begitu.
ritual apa yang ente maksud? apakah sekedar pesta itu termasuk ritual? di pernikahan Abraham ga disebut ada pesta juga..
ramayana- Pengembara
-
Posts : 3479
Location : Jerusalem
Join date : 21.07.12
Reputation : 8
Re: mengapa Yesus tidak melakukan rajam kepada pezina?
ramayana wrote:putramentari wrote:
apa ritual untuk lelaki dan wanita, hingga mereka disebut sebagai suami istri menurut Alkitab
yang jaman kapan? sudah jelas di jaman Abraham sangat simpel. sarah kasih hambanya hagar ke abraham. jadilah istri. hanya begitu.
ritual apa yang ente maksud? apakah sekedar pesta itu termasuk ritual? di pernikahan Abraham ga disebut ada pesta juga..
jaman abraham, musa dan yesus.
btw, gak papa khan ane nanya biar semuanya menjadi jelas
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: mengapa Yesus tidak melakukan rajam kepada pezina?
putramentari wrote:ramayana wrote:putramentari wrote:
apa ritual untuk lelaki dan wanita, hingga mereka disebut sebagai suami istri menurut Alkitab
yang jaman kapan? sudah jelas di jaman Abraham sangat simpel. sarah kasih hambanya hagar ke abraham. jadilah istri. hanya begitu.
ritual apa yang ente maksud? apakah sekedar pesta itu termasuk ritual? di pernikahan Abraham ga disebut ada pesta juga..
jaman abraham, musa dan yesus.
btw, gak papa khan ane nanya biar semuanya menjadi jelas
ane ga tau. yang ane tau, jaman abraham sarah kasih hagar.. udah dianggap istri.
ramayana- Pengembara
-
Posts : 3479
Location : Jerusalem
Join date : 21.07.12
Reputation : 8
Re: mengapa Yesus tidak melakukan rajam kepada pezina?
ramayana wrote:putramentari wrote:ramayana wrote:putramentari wrote:
apa ritual untuk lelaki dan wanita, hingga mereka disebut sebagai suami istri menurut Alkitab
yang jaman kapan? sudah jelas di jaman Abraham sangat simpel. sarah kasih hambanya hagar ke abraham. jadilah istri. hanya begitu.
ritual apa yang ente maksud? apakah sekedar pesta itu termasuk ritual? di pernikahan Abraham ga disebut ada pesta juga..
jaman abraham, musa dan yesus.
btw, gak papa khan ane nanya biar semuanya menjadi jelas
ane ga tau. yang ane tau, jaman abraham sarah kasih hagar.. udah dianggap istri.
ntar ane buatkan trit tersendiri mengenai istilah istri dan zinah ini, mungkin kristener lain ada yang lebih paham
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Halaman 1 dari 5 • 1, 2, 3, 4, 5
Similar topics
» Jika Surat An-Nur ayat 2-9 Merupakan Satu Kesatuan, Maka Hukuman Rajam Sampai Mati Kepada Pezina Yang Sudah Menikah Adalah Mitos...
» Yesus Heran, Mengapa Dia Tidak Dipercayai, Padahal Dia Berkata Benar, & Lagipula Tidak Ada Yang Membuktikan Kalau Dia Salah
» Ada Perintah Tuhan kepada Musa tapi Tidak Ada Doa Yesus kepada Tuhan
» Mengapa ber-Tuhan kepada yang sama-sekali tidak pernah menampakkan diri?
» mengapa di perjanjian lama tidak ada tuhan bernama yesus?
» Yesus Heran, Mengapa Dia Tidak Dipercayai, Padahal Dia Berkata Benar, & Lagipula Tidak Ada Yang Membuktikan Kalau Dia Salah
» Ada Perintah Tuhan kepada Musa tapi Tidak Ada Doa Yesus kepada Tuhan
» Mengapa ber-Tuhan kepada yang sama-sekali tidak pernah menampakkan diri?
» mengapa di perjanjian lama tidak ada tuhan bernama yesus?
Halaman 1 dari 5
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik