Ternyata Tuhan Allah tidak maha kuasa

First topic message reminder :

BENARKAH MENGUJI TUHAN ADALAH DOSA bin HARAM..?
mungkin benar...namun yg kita uji sesungguhnya bukan Tuhan,melainkan
pernyataan para ulama ttg Tuhan.

muslim begitu yakin dan percaya pd pernyataan para ulama (yg tertulis pd quran)
bahwa Allah itu maha kuasa dan maha pengasih.

mari kita uji apakah 2 pernyataan tsb benar?

bila Tuhan maha kuasa,mestinya Dia mampu mencegah masuknya pikiran jahat kedlm hati manusia.sehingga tidak ada perang.
sehingga manusia tidak perlu berbuat jahat dan dihukum..
tdk pernah ada neraka.dan tdk ada bencana alam.
DUNIA DAMAI ,AMAN DAN SENTOSA..

Bila Tuhan tidak mampu mencegah masuknya pikiran jahat kedlm hati manusia,berarti
Tuhan sontoloyo disebut maha kuasa.

Tuhan tidak mampu membuat manusia bisa melihat dan bercakap2 dgn Nya.
sehingga yakin akan keberadaanNya..yg berarti menghapuskan niat jahat manusia.

berarti Tuhan yg paling bertanggungjawab atas kehancuran dan penderitaan manusia.
manusia bagai anak kecil yg nakal dan lemah.yg mestinya dilindungi oleh ibu ilahi. (TUHAN)

seorg ibu saja tidak akan memberi kebebasan bila itu berbahaya bagi anaknya.
apalagi Dia? kok TUHAN impoten..?
Tuhanpun mestinya tidak memberi kebebasan pd manusia bila itu membuatnya
menderita..
MANUSIA TIDAK BUTUH KEBEBASAN BILA AKAN MEMBUATNYA MENDERITA.

lha dia terlahir dari siapa? kalau bukan dari ortunya..
ortu kaya karena effortnya, ortu miskin karena kemalasannya
gak ada takdir-takdiran

Faktanya Tuhan menghendaki mahlukNya dapat memilih dengan bebas.
Antara kejahatan atau kebaikan.

berarti Tuhan tidak maha pengasih.

Seorang ibu saja yg mengasihi anaknya tidak memberikan kebebasan sebebas-bebasnya kpd anaknya terhadap peluang utk memilih kejahatan.

Adakah ibu yg mengasihi anaknya, memberi kebebasan kpd anaknya utk memilih mau nyoba narkoba atau tidak?

Ibu yg begitu mengasihi anaknya pasti tidak akan memberikan kebebasan sedikitpun kpd anaknya yg dikasihinya utk bebas memilih nyoba narkoba atau tidak.

Silahkan anda nilai sendiri, org tua mana yg mengasihi anaknya:

i) org tua yg melarang dan tidak memberikan kebebasan sedikitpun kpd anaknya utk memilih nyoba narkoba atau tidak.

ATAUKAH

ii) org tua yg membiarkan dan memberikan kebebasan kpd anaknya utk memilih mau nyoba narkoba atau tidak.

Jika org tua yg mengasihi anaknya memilih point i, terlebih lagi Tuhan yang MAHA pengasih.

aliumar wrote:
berarti Tuhan tidak maha pengasih.

Saya pikir tidak ada hubungannya.
Mungkin akan saya jelaskan nanti.

Seorang ibu saja yg mengasihi anaknya tidak memberikan kebebasan sebebas-bebasnya kpd anaknya terhadap peluang utk memilih kejahatan.

Adakah ibu yg mengasihi anaknya, memberi kebebasan kpd anaknya utk memilih mau nyoba narkoba atau tidak?

Ibu yg begitu mengasihi anaknya pasti tidak akan memberikan kebebasan sedikitpun kpd anaknya yg dikasihinya utk bebas memilih nyoba narkoba atau tidak.

Silahkan anda nilai sendiri, org tua mana yg mengasihi anaknya:

i) org tua yg melarang dan tidak memberikan kebebasan sedikitpun kpd anaknya utk memilih nyoba narkoba atau tidak.

ATAUKAH

ii) org tua yg membiarkan dan memberikan kebebasan kpd anaknya utk memilih mau nyoba narkoba atau tidak.

Jika org tua yg mengasihi anaknya memilih point i, terlebih lagi Tuhan yang MAHA pengasih.

Saya tidak memilih, karena sangat relatif.

Secara teori seorang ibu tidak akan memukuli anaknya sampe mati, gara2 anaknya menkonsumsi narkoba.
Secara teori pula, seorang ibu tidak akan mengurung anaknya di dalam kamar mandi, selama hidupnya, hanya agar anaknya tidak menkonsumsi narkoba.

Dan bukankah Tuhan sudah memberi peringatan ataupun larangan ataupun pelajaran dengan jelas?
Tinggal manusia ingin lari dari kenyataan, ataupun tidak.

Jelas ya?

Secara teori seorang ibu tidak akan memukuli anaknya sampe mati, gara2 anaknya menkonsumsi narkoba.
Secara teori pula, seorang ibu tidak akan mengurung anaknya di dalam kamar mandi, selama hidupnya, hanya agar anaknya tidak menkonsumsi narkoba.

koq jadi melenceng ke perihal hukuman?
yg saya masalahkan kan perihal kebebasan memilih.

Gini aja to the point :

Silahkan anda pilih, org tua mana yg mengasihi anaknya:

a) org tua yg melarang dan tidak memberikan kebebasan sedikitpun kpd anaknya utk memilih nyoba narkoba atau tidak.

ATAUKAH

b) org tua yg membiarkan dan memberikan kebebasan kpd anaknya utk memilih mau nyoba narkoba atau tidak.

Silahkan jawab to the point dgn memilih option a atau option b.

Saya tidak memilih, karena sangat relatif.

apanya yg relatif?
bilang aja kamu mengalami dilema utk memilih, krn sudah tau akan konsekuensi yg akan saya ajukan yg berhubungan dgn sifat Tuhan dlm Problem of evil.

Dan bukankah Tuhan sudah memberi peringatan ataupun larangan ataupun pelajaran dengan jelas?

sekalipun org tua sudah berkali2 memperingati dan mengajarkan anaknya ttg bahaya narkoba, apakah org tua yg mengasihi anaknya, kemudian memberi kebebasan sebebas-bebasnya kpd anaknya utk memilih mau nyoba narkoba ato tidak nyoba narkoba?

@ atas

Hi hi hi ......... ALLAh dibandinhkan dengan manusia ........ kacau beliau dong .................... okey

aliumar wrote:
sekalipun org tua sudah berkali2 memperingati dan mengajarkan anaknya ttg bahaya narkoba, apakah org tua yg mengasihi anaknya, kemudian memberi kebebasan sebebas-bebasnya kpd anaknya utk memilih mau nyoba narkoba ato tidak nyoba narkoba?

Nggak baca tulisan saya?:

Secara teori pula, seorang ibu tidak akan mengurung anaknya di dalam kamar mandi selama hidupnya, hanya agar anaknya tidak menkonsumsi narkoba.

Terus postmu yang ini:

apanya yg relatif?
bilang aja kamu mengalami dilema utk memilih, krn sudah tau akan konsekuensi yg akan saya ajukan yg berhubungan dgn sifat Tuhan dlm Problem of evil.

Dilema................? apaan tuh.................?
Segala sesuatu penjelasan ada urutan.
Santai saja lageeee..................
Saya sudah bilang:

Mungkin akan saya jelaskan nanti.

bimasakti wrote:BENARKAH MENGUJI TUHAN ADALAH DOSA bin HARAM..?
mungkin benar...namun yg kita uji sesungguhnya bukan Tuhan,melainkan
pernyataan para ulama ttg Tuhan.

muslim begitu yakin dan percaya pd pernyataan para ulama (yg tertulis pd quran)
bahwa Allah itu maha kuasa dan maha pengasih.

mari kita uji apakah 2 pernyataan tsb benar?

bila Tuhan maha kuasa,mestinya Dia mampu mencegah masuknya pikiran jahat kedlm hati manusia.sehingga tidak ada perang.
sehingga manusia tidak perlu berbuat jahat dan dihukum..
tdk pernah ada neraka.dan tdk ada bencana alam.
DUNIA DAMAI ,AMAN DAN SENTOSA..

Bila Tuhan tidak mampu mencegah masuknya pikiran jahat kedlm hati manusia,berarti
Tuhan sontoloyo disebut maha kuasa.

Tuhan tidak mampu membuat manusia bisa melihat dan bercakap2 dgn Nya.
sehingga yakin akan keberadaanNya..yg berarti menghapuskan niat jahat manusia.

berarti Tuhan yg paling bertanggungjawab atas kehancuran dan penderitaan manusia.
manusia bagai anak kecil yg nakal dan lemah.yg mestinya dilindungi oleh ibu ilahi. (TUHAN)

seorg ibu saja tidak akan memberi kebebasan bila itu berbahaya bagi anaknya.
apalagi Dia? kok TUHAN impoten..?
Tuhanpun mestinya tidak memberi kebebasan pd manusia bila itu membuatnya
menderita..
MANUSIA TIDAK BUTUH KEBEBASAN BILA AKAN MEMBUATNYA MENDERITA.

Alloh SWT tidak mampu mencegahnya masuknya pikiran jahat...??? mudah sekali jawabannya.
Alloh SWT sudah melakukan itu. Dia telah menciptakan makhluk bernama malaikat. Tahu kan malaikat? Saya rasa Anda sudah tahu. Maka ini cukup menjawab pertanyaan Anda, bahwa Alloh SWT Maha Kuasa. Kemudian kalau Anda mau berperilaku seperti anak kecil, yang bertanya lagi, mampukah Alloh SWT menciptakan makhluk yang sebaliknya...? Mampu, sangat mampu, itulah Iblis yang Alloh SWT ciptakan. Jadi kesimpulannya: Alloh SWT MAHA KUASA ATAS SEGALA SESUATU.
Nah, sekarang kita... Kita sebagai manusia. Manusia yang Alloh swt ciptakan dengan karakteristik lain dari malaikat dan iblis. Kita dicipta untuk berada di antara keduanya. Kita diberikan akal dan hati. Namun dengan keduanyalah kita dimuliakan atas makhluk-makhluk lainnya. Namun juga tentunya, kemuliaan itu tak serta merta dapat kita raih jika justru keduanya dipakai tidak sesuai yang semestinya. Di situlah manusia diberi ujian untuk membuktikan kemuliaannya. Tapi sebenarnya Alloh SWT tidak memaksa, manusialah yang menyanggupinya. Sebelum diturunkan ujian, Alloh tawarkan ujian tersebut pada langit, bumi, matahari dan segenap makhluk lainnya. Mereka menolak semua. Tapi tidak dengan manusia. Kan Adam yang menerima? Ya sama saja. Meskipun sebelum diberikan ujian tersebut seluruh manusia dihadirkan dengan kuasa-Nya, niscaya mereka semua kan menerimanya.