Umat Kristen Gerah Rencana Pajak Gereja
Halaman 3 dari 3 • Share
Halaman 3 dari 3 • 1, 2, 3
Umat Kristen Gerah Rencana Pajak Gereja
First topic message reminder :
Pihak gereja menilai, pemerintah seharusnya memposisikan sebagai mitra, bukan penanggung pajak
Umat Kristiani resah setelah pemerintah di pinggiran kota Kansas City justru berencana menarik pajak orang-orang yang ke gereja, dihitung dari jumlah kursi-kursi tempat mereka beribadah.
Keresahan ini terjadi dikarenakan gereja masuk dalam kategori organisasi nirlaba yang seharusnya tidak dikenakan pajak. Erik Stanley, penasihat hukum senior Alliance Defense Fund kepada Wnd mengatakan pemerintah sangat keterlaluan “Apa pemerintah juga akan menarik pajak trotoar berdasarkan jumlah orang yang berjalan kaki ke gereja?" keluh Erik.
Erik juga menambahkan bahwa "Pemerintah tidak boleh mencoba menyamarkan penarikan pajak gereja dengan pajak properti” Lebih baik uang yang dikeluarkan untuk menolong orang miskin”
Hal senada juga disampaikan juru bicara ADF, Gereja "dibebaskan dari pajak untuk alasan yang baik. Pertama, mereka menyediakan layanan penting kepada masyarakat miskin dan kurang beruntung dalam masyarakat Jika mereka tidak menyediakan layanan ini, pemerintah yang harus menyediakannya.. Kedua, gereja-gereja aktif dalam membentuk warga negara berbudi luhur yang memberikan kontribusi positif dan membantu mempertahankan masyarakat yang sehat. Tanpa kerja gereja-gereja, pemerintah tidak dapat manfaat apapun dari pelayanan yang dilakukan oleh gereja-gereja selama ini. Pemerintah harus melihat gereja sebagai mitra penting dalam masyarakat dan bukan pajak mereka, lebih baik dana gereja digunakan untuk memenuhi misi keagamaan gereja."
Sementara itu saat dikonfirmasi oleh WND tentang hal ini, pejabat setempat enggan memberi komentar. [wnd/ref/hidayatullah.com]
http://old.hidayatullah.com/berita/internasional/14815-umat-kristen-gerah-rencana-pajak-gereja
Pihak gereja menilai, pemerintah seharusnya memposisikan sebagai mitra, bukan penanggung pajak
Umat Kristiani resah setelah pemerintah di pinggiran kota Kansas City justru berencana menarik pajak orang-orang yang ke gereja, dihitung dari jumlah kursi-kursi tempat mereka beribadah.
Keresahan ini terjadi dikarenakan gereja masuk dalam kategori organisasi nirlaba yang seharusnya tidak dikenakan pajak. Erik Stanley, penasihat hukum senior Alliance Defense Fund kepada Wnd mengatakan pemerintah sangat keterlaluan “Apa pemerintah juga akan menarik pajak trotoar berdasarkan jumlah orang yang berjalan kaki ke gereja?" keluh Erik.
Erik juga menambahkan bahwa "Pemerintah tidak boleh mencoba menyamarkan penarikan pajak gereja dengan pajak properti” Lebih baik uang yang dikeluarkan untuk menolong orang miskin”
Hal senada juga disampaikan juru bicara ADF, Gereja "dibebaskan dari pajak untuk alasan yang baik. Pertama, mereka menyediakan layanan penting kepada masyarakat miskin dan kurang beruntung dalam masyarakat Jika mereka tidak menyediakan layanan ini, pemerintah yang harus menyediakannya.. Kedua, gereja-gereja aktif dalam membentuk warga negara berbudi luhur yang memberikan kontribusi positif dan membantu mempertahankan masyarakat yang sehat. Tanpa kerja gereja-gereja, pemerintah tidak dapat manfaat apapun dari pelayanan yang dilakukan oleh gereja-gereja selama ini. Pemerintah harus melihat gereja sebagai mitra penting dalam masyarakat dan bukan pajak mereka, lebih baik dana gereja digunakan untuk memenuhi misi keagamaan gereja."
Sementara itu saat dikonfirmasi oleh WND tentang hal ini, pejabat setempat enggan memberi komentar. [wnd/ref/hidayatullah.com]
http://old.hidayatullah.com/berita/internasional/14815-umat-kristen-gerah-rencana-pajak-gereja
Terakhir diubah oleh Penyaran tanggal Sat Dec 29, 2012 2:02 pm, total 2 kali diubah
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Umat Kristen Gerah Rencana Pajak Gereja
Bengcu Menggugat Karena Perpuluhan Adalah Ajaran Sesat
Posted on October 16, 2011 by hai hai bengcu
Di gereja Protestan (GKI, GPIB, HKBP, GRII, dll), pendeta mendapat UPAH alias GAJI sedangkan di gereja Pentakosta dan Kharismatik, pendeta tidak mendapat UPAH namun mewarisi pusaka suku Lewi yaitu persembahan PERPULUHAN jemaat. Walaupun banyak yang mengajarkan bahwa PERPULUHAN adalah pajak 10% dari keuntungan (panen dan ternak) namun sesungguhnya yang dimaksudkan dengan PERPULUHAN adalah yang kena HITUNGAN kesepuluh adalah milik TUHAN. Dari semua ternak milik seseorang, yang kena hitungan PULUHAN (ke 10, ke 20, ke 30, dst) adalah milik TUHAN. Misal, tahun lalu punya 100 domba, 10 ekor harus dipersembahkan sebagai PERPULUHAN sehingga tahun ini punya 90 ekor. Tahun ini tidak ada domba yang melahirkan maupun mati sehingga jumlahnya tetap 90 ekor. Dari jumlah tersebut, 9 ekor adalah milik TUHAN. Dalam generasi ini, banyak pengkotbah yang mengajarkan bahwa perpuluhan adalah milik Allah. Tidak memberi perpuluhan dengan benar berarti menipu Roh Kudus dan mencuri milik Allah. Menipu atau mencuri persembahan perpuluhan akan mengakibatkan kemelaratan. Memberi perpuluhan dengan benar dan murah hati akan mendatangkan rejeki. Benarkah Alkitab mengajarkan bahwa pendeta mewarisi pusaka suku Lewi yaitu persembahan perpuluhan? Apakah Alkitab mengajarkan bahwa orang Kristen harus memberi persembahan perpuluhan?
Abraham dan Melkisedek
bahwa raja-raja ini berperang melawan Bera, raja Sodom, Birsya, raja Gomora, Syinab, raja Adma, Syemeber, raja Zeboim dan raja negeri Bela, yakni negeri Zoar. Kejadian 14:2
Di lembah Sidim itu di mana-mana ada sumur aspal. Ketika raja Sodom dan raja Gomora melarikan diri, jatuhlah mereka ke dalamnya, dan orang-orang yang masih tinggal hidup melarikan diri ke pegunungan. Kejadian 14:10
Segala harta benda Sodom dan Gomora beserta segala bahan makanan dirampas musuh, lalu mereka pergi. Kejadian 14:11
Juga Lot, anak saudara Abram, beserta harta bendanya, dibawa musuh, lalu mereka pergi–sebab Lot itu diam di Sodom. Kejadian 14:12
Dan pada waktu malam berbagilah mereka, ia dan hamba-hambanya itu, untuk melawan musuh; mereka mengalahkan dan mengejar musuh sampai ke Hoba di sebelah utara Damsyik. Kejadian 14:15
Dibawanyalah kembali segala harta benda itu; juga Lot, anak saudaranya itu, serta harta bendanya dibawanya kembali, demikian juga perempuan-perempuan dan orang-orangnya. Kejadian 14:16
Setelah Abram kembali dari mengalahkan Kedorlaomer dan para raja yang bersama-sama dengan dia, maka keluarlah raja Sodom menyongsong dia ke lembah Syawe, yakni Lembah Raja. Kejadian 14:17
Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi. Kejadian 14:18
Lalu ia memberkati Abram, katanya: “Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi, Kejadian 14:19
dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu.” Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya. Kejadian 14:20
Berkatalah raja Sodom itu kepada Abram: “Berikanlah kepadaku orang-orang itu, dan ambillah untukmu harta benda itu.” Kejadian 14:21
Tetapi kata Abram kepada raja negeri Sodom itu: “Aku bersumpah demi TUHAN, Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi: Kejadian 14:22
Aku tidak akan mengambil apa-apa dari kepunyaanmu itu, sepotong benang atau tali kasutpun tidak, supaya engkau jangan dapat berkata: Aku telah membuat Abram menjadi kaya. Kejadian 14:23
Kalau aku, jangan sekali-kali! Hanya apa yang telah dimakan oleh bujang-bujang ini dan juga bagian orang-orang yang pergi bersama-sama dengan aku, yakni Aner, Eskol dan Mamre, biarlah mereka itu mengambil bagiannya masing-masing.” Kejadian 14:24
Di Sodom ada dua orang raja. Yang satu namanya Bera yang lainnya bernama Melkisedek. Raja Bera, berperang lalu kalah kemudian jatuh ke dalam sumur minyak dan mati. Ketika Abraham kembali dari perang, Melkisedek keluar dari Sodom lalu menyambutnya di lembah Syawe, yakni Lembah Raja. Melkisedek artinya raja kebenaran dan bergelar raja Salem artinya raja damai sejahtera. Dia seorang Imam El Elyown (Allah Yang Mahatinggi). Dia memberkati Abraham.
Abraham memberikan 10% dari semuanya namun Melkisedek menyatakan bahwa Abraham boleh mengambil semua harta itu sebab dia hanya menghendaki orang-orangnya. Abraham menolak mentah-mentah tawaran tersebut untuk menghindari ejekan dirinya kaya karena Melkisedek. Abraham menyatakan, kecuali yang dimakan oleh bujang-bujangnya dan bagian Aner, Eskol dan Mamre yang berperang dengannya, dia tidak akan mengambil bagian dari harta rampasannya.
1. Bera, raja Sodom
2. Birsya, raja Gomora
3. Syinab, raja Adma
4. Syemeber, raja Zeboim
5. Bela, raja Zoar
6. Melkisedek raja Sodom
7. Lot ponakan Abraham
8. Aner sekutu Abraham
9. Eskol sekutu Abraham
10. Mamre sekutu Abraham
Ke 10 orang tersebut di atas adalah mereka yang terlibat dalam perang yang dimenangkan oleh Abraham. 7 orang pertama adalah mereka yang hartanya dirampas sedangkan 3 orang terakhir adalah sekutu Abraham yang ikut berperang. Bagi dirinya sendiri, Abraham tidak mengambil apa pun. Mungkinkah Abraham membagi semua pampasan perang menjadi 10 bagian menurut nama-nama tersebut di atas? Itukah sebabnya Abraham memberikan 10% dari semuanya kepada Melkisedek? Alkitab sama sekali tidak mencatat hal demikian, itu sebabnya walaupun nampak logis namun bukan ajaran Alkitab. Mengajarkan yang tidak diajarkan Alkitab sebagai ajaran Alkitab namanya membual.
Abraham sama sekali tidak memberi persembahan alias upeti namun membagi pampasan perangnya 10% kepada Melkisedek dan tidak mengambil bagian untuk dirinya sendiri. Alkitab sama sekali tidak mencatat kisah Abraham memberi perpuluhan kepada Melkisedek dari hasil pertanian dan peternakannya. Bahkan Alkitab juga tidak pernah mencatat interaksi Abraham dan Melkisedek. Oleh karena itu, menjadikan kisah Abraham dan Melkisedek sebagai dasar ajaran perpuluhan umat Kristen benar-benar ngaco belo.
Yakub dan Nazar Pepuluhan
Keesokan harinya pagi-pagi Yakub mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikan itu menjadi tugu dan menuang minyak ke atasnya. Kejadian 28:18
Ia menamai tempat itu Betel; dahulu nama kota itu Lus. Kejadian 28:19
Lalu bernazarlah Yakub: “Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai, Kejadian 28:20
sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN akan menjadi Allahku. Kejadian 28:21
Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu.” Kejadian 28:22
Ketika melarikan diri dari Esau, di Betel, Yakub bernazar untuk memberikan perpuluhan kepada TUHAN (YHWH), namun Perjanjian Lama sama sekali tidak mencatat kisah Yakub menepati nazarnya. Mustahil menjadikan NAZAR Yakub sebagai dasar ajaran perpuluhan umat Kristen.
Obyek Perpuluhan
Demikian juga segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik TUHAN; itulah persembahan kudus bagi TUHAN. Imamat 27:30
Tetapi jikalau seseorang mau menebus juga sebagian dari persembahan persepuluhannya itu, maka ia harus menambah seperlima. Imamat 27:31
Mengenai segala persembahan persepuluhan dari lembu sapi atau kambing domba, maka dari segala yang lewat dari bawah tongkat gembala waktu dihitung, setiap yang kesepuluh harus menjadi persembahan kudus bagi TUHAN. Imamat 27:32
Janganlah dipilih-pilih mana yang baik dan mana yang buruk, dan janganlah ditukar; jikalau orang menukarnya juga, maka baik hewan itu maupun tukarnya haruslah kudus dan tidak boleh ditebus. Imamat 27:33
Pesta Makan Perpuluhan
“Haruslah engkau benar-benar mempersembahkan sepersepuluh dari seluruh hasil benih yang tumbuh di ladangmu, tahun demi tahun. Ulangan 14:22
Di hadapan TUHAN, Allahmu, di tempat yang akan dipilih-Nya untuk membuat nama-Nya diam di sana, haruslah engkau memakan persembahan persepuluhan dari gandummu, dari anggurmu dan minyakmu, ataupun dari anak-anak sulung lembu sapimu dan kambing dombamu, supaya engkau belajar untuk selalu takut akan TUHAN, Allahmu. Ulangan 14:23
Apabila, dalam hal engkau diberkati TUHAN, Allahmu, jalan itu terlalu jauh bagimu, sehingga engkau tidak dapat mengangkutnya, karena tempat yang akan dipilih TUHAN untuk menegakkan nama-Nya di sana terlalu jauh dari tempatmu, Ulangan 14:24
maka haruslah engkau menguangkannya dan membawa uang itu dalam bungkusan dan pergi ke tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu, Ulangan 14:25
dan haruslah engkau membelanjakan uang itu untuk segala yang disukai hatimu, untuk lembu sapi atau kambing domba, untuk anggur atau minuman yang memabukkan, atau apa pun yang diingini hatimu, dan haruslah engkau makan di sana di hadapan TUHAN, Allahmu dan bersukaria, engkau dan seisi rumahmu. Ulangan 14:26
Juga orang Lewi yang diam di dalam tempatmu janganlah kauabaikan, sebab ia tidak mendapat bagian milik pusaka bersama-sama engkau. Ulangan 14:27
Tiga Tahun Sekali
Pada akhir tiga tahun engkau harus mengeluarkan segala persembahan persepuluhan dari hasil tanahmu dalam tahun itu dan menaruhnya di dalam kotamu; Ulangan 14:28
maka orang Lewi, karena ia tidak mendapat bagian milik pusaka bersama-sama engkau, dan orang asing, anak yatim dan janda yang di dalam tempatmu, akan datang makan dan menjadi kenyang, supaya TUHAN, Allahmu, memberkati engkau di dalam segala usaha yang dikerjakan tanganmu. Ulangan 14:29
Tiga kali setahun setiap orang laki-laki di antaramu harus menghadap hadirat TUHAN, Allahmu, ke tempat yang akan dipilih-Nya, yakni pada hari raya Roti Tidak Beragi, pada hari raya Tujuh Minggu dan pada hari raya Pondok Daun. Janganlah ia menghadap hadirat TUHAN dengan tangan hampa, Ulangan 16:16
“Apabila dalam tahun yang ketiga, tahun persembahan persepuluhan, engkau sudah selesai mengambil segala persembahan persepuluhan dari hasil tanahmu, maka haruslah engkau memberikannya kepada orang Lewi, orang asing, anak yatim dan kepada janda, supaya mereka dapat makan di dalam tempatmu dan menjadi kenyang. Ulangan 26:12
Dan haruslah engkau berkata di hadapan TUHAN, Allahmu: Telah kupindahkan persembahan kudus itu dari rumahku, juga telah kuberikan kepada orang Lewi, dan kepada orang asing, anak yatim dan kepada janda, tepat seperti perintah yang telah Kauberikan kepadaku. Tidak kulangkahi atau kulupakan sesuatu dari perintah-Mu itu Ulangan 26:13
Perpuluhan Israel Adalah Pusaka Suku Lewi
Mengenai bani Lewi, sesungguhnya Aku berikan kepada mereka segala persembahan persepuluhan di antara orang Israel sebagai milik pusakanya, untuk membalas pekerjaan yang dilakukan mereka, pekerjaan pada Kemah Pertemuan. Bilangan 18:21
Maka janganlah lagi orang Israel mendekat kepada Kemah Pertemuan, sehingga mereka mendatangkan dosa kepada dirinya, lalu mati; Bilangan 18:22
tetapi orang Lewi, merekalah yang harus melakukan pekerjaan pada Kemah Pertemuan dan mereka harus menanggung akibat kesalahan mereka; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun. Mereka tidak akan mendapat milik pusaka di tengah-tengah orang Israel, Bilangan 18:23
sebab persembahan persepuluhan yang dipersembahkan orang Israel kepada TUHAN sebagai persembahan khusus Kuberikan kepada orang Lewi sebagai milik pusakanya; itulah sebabnya Aku telah berfirman tentang mereka: Mereka tidak akan mendapat milik pusaka di tengah-tengah orang Israel.” Bilangan 18:24
Perpuluhan Lewi Adalah Pusaka Keturunan Harun
“Lagi haruslah engkau berbicara kepada orang Lewi dan berkata kepada mereka: Apabila kamu menerima dari pihak orang Israel persembahan persepuluhan yang Kuberikan kepadamu dari pihak mereka sebagai milik pusakamu, maka haruslah kamu mempersembahkan sebagian dari padanya sebagai persembahan khusus kepada TUHAN, yakni persembahan persepuluhanmu dari persembahan persepuluhan itu, Bilangan 18:26
dan persembahan itu akan diperhitungkan sebagai persembahan khususmu, sama seperti gandum dari tempat pengirikan dan sama seperti hasil dari tempat pemerasan anggur. Bilangan 18:27
Secara demikian kamu pun harus mempersembahkan sebagai persembahan khusus kepada TUHAN sebagian dari segala persembahan persepuluhan yang kamu terima dari pihak orang Israel. Dan yang dipersembahkan dari padanya sebagai persembahan khusus kepada TUHAN haruslah kamu serahkan kepada imam Harun. Bilangan 18:28
Pemungut Perpuluhan
Dan tepung jelai kami yang mula-mula, dan persembahan-persembahan khusus kami, dan buah segala pohon, dan anggur dan minyak akan kami bawa kepada para imam, ke bilik-bilik rumah Allah kami, dan kepada orang-orang Lewi akan kami bawa persembahan persepuluhan dari tanah kami, karena orang-orang Lewi inilah yang memungut persembahan-persembahan persepuluhan di segala kota pertanian kami. Nehemia 10:37
Seorang imam, anak Harun, akan menyertai orang-orang Lewi itu, bila mereka memungut persembahan persepuluhan. Dan orang-orang Lewi itu akan membawa persembahan persepuluhan dari pada persembahan persepuluhan itu ke rumah Allah kami, ke bilik-bilik rumah perbendaharaan. Nehemia 10:38
Pada masa itu beberapa orang diangkat untuk mengawasi bilik-bilik perbendaharaan, bilik-bilik untuk persembahan khusus, untuk hasil pertama dan untuk persembahan persepuluhan, supaya sumbangan yang menurut hukum menjadi bagian para imam dan orang-orang Lewi dikumpulkan di bilik-bilik itu sesuai dengan ladang setiap kota. Sebab Yehuda bersukacita karena para imam dan orang-orang Lewi yang bertugas. Nehemia 12:44
Dan mereka dari anak-anak Lewi, yang menerima jabatan imam, mendapat tugas, menurut hukum Taurat, untuk memungut persepuluhan dari umat Israel, yaitu dari saudara-saudara mereka, sekalipun mereka ini juga adalah keturunan Abraham. Ibrani 7:5
Perpuluhan dan Janji Berkat
“Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: “Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?” Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!” Maleakhi 3:8
“Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku!” Maleakhi3:9
“Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku” Maleakhi 3:10
Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam. Maleakhi 3:11
Maka segala bangsa akan menyebut kamu berbahagia, sebab kamu ini akan menjadi negeri kesukaan, firman TUHAN semesta alam.” Maleakhi 3:12
Menipu Jemaat dan Mencuri Milik Suku Lewi
Obyek perpuluhan bangsa Israel adalah hasil pertanian dan peternakan. Perpuluhan dihitung setahun sekali. Sebagian perpuluhan digunakan untuk pesta makan perpuluhan di tempat yang ditentukan oleh TUHAN (YHWH), sebagian yang lainnya disimpan di rumah untuk dikumpulkan oleh suku Lewi dan imam-imam ke perbendaharaan rumah TUHAN tiga tahun sekali. Perpuluhan bangsa Israel adalah milik pusaka suku Lewi sedangkan perpuluhan suku Lewi adalah milik pusaka keturunan Harun.
Sebab semua orang yang berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa tanpa hukum Taurat; dan semua orang yang berdosa di bawah hukum Taurat akan dihakimi oleh hukum Taurat. Roma 2:12
Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes; dan sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang menggagahinya berebut memasukinya. Lebih mudah langit dan bumi lenyap dari pada satu titik dari hukum Taurat batal. Lukas 16:16-17
Sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, Efesus 2:15
Umat Kristen wajib memberi perpuluhan karena perpuluhan adalah milik Tuhan sehingga tidak memberi perpuluhan dengan benar berarti mencuri milik Tuhan. Itulah yang diajarkan oleh Pdt Dr. Stephen Tong. Di dalam Imamat 27:30, YHWH (TUHAN) mengklaim bahwa sepersepuluh hasil panen bangsa Israel adalah milik-Nya dan di dalam Imamat 27:32 Dia mengklaim bahwa setiap ternak ke sepuluh bangsa Israel adalah milik-Nya. Berdasarkan ayat-ayat tersebutlah Pdt Dr. Stephen Tong membangun doktrin perpuluhan adalah milik Tuhan. Ajaran demikian SESAT karena bertentangan dengan ajaran Alkitab.
Perpuluhan adalah perintah dan ketentuan Hukum Taurat. Hukum Taurat diberikan oleh YHWH (TUHAN) kepada bangsa Israel dan hanya berlaku bagi bangsa Yahudi. Orang non Yahudi tidak terikat oleh Hukum Taurat. Orang non Yahudi tidak dihakimi dengan Hukum Taurat. Di zaman Perjanjian Lama hanya orang Yahudi yang memberikan perpuluhan. Orang non Yahudi sama sekali tidak memberi perpuluhan. YHWH (TUHAN) tidak pernah mengklaim bahwa sepersepuluh hasil panen dan ternak bangsa non Yahudi adalah milik-Nya. Tidak ada ancaman hukuman bagi orang Yahudi yang tidak memberi perpuluhan. Perjanjian Lama sama sekali tidak mencatat kisah orang Yahudi yang kena tulah atau kena kutuk atau dihukum YHWH (TUHAN) karena tidak memberi perpuluhan atau memberi perpuluhan tidak benar. Perjanjian Lama juga tidak mencatat kisah orang Yahudi yang mendapat berkat berlimpah karena memberi perpuluhan dengan murah hati.
Pada mulanya para rasul dan orang Yahudi Kristen menyangka menjadi Kristen berarti mengikatkan diri pada Hukum Taurat dan segala perintah dan ketentuannya. Namun, ketika masih di dunia, Yesus mengajarkan bahwa Hukum Taurat dan kitab para nabi hanya berlaku sampai zaman Yohanes. Paulus mengajarkan bahwa melalui kematian-Nya sebagai manusia YHWH (TUHAN) alias Yesus telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya. Itu sebabnya, mengajari umat Kristen wajib menjalankan tradisi perpuluhan bangsa Yahudi adalah PENIPUAN dan PENCURIAN. MENIPU jemaat dan MENCURI milik suku Lewi. Jemaat yang memberi perpuluhan karena meyakininya sebagai ajaran Alkitab adalah korban penyesatan.
Posted on October 16, 2011 by hai hai bengcu
Di gereja Protestan (GKI, GPIB, HKBP, GRII, dll), pendeta mendapat UPAH alias GAJI sedangkan di gereja Pentakosta dan Kharismatik, pendeta tidak mendapat UPAH namun mewarisi pusaka suku Lewi yaitu persembahan PERPULUHAN jemaat. Walaupun banyak yang mengajarkan bahwa PERPULUHAN adalah pajak 10% dari keuntungan (panen dan ternak) namun sesungguhnya yang dimaksudkan dengan PERPULUHAN adalah yang kena HITUNGAN kesepuluh adalah milik TUHAN. Dari semua ternak milik seseorang, yang kena hitungan PULUHAN (ke 10, ke 20, ke 30, dst) adalah milik TUHAN. Misal, tahun lalu punya 100 domba, 10 ekor harus dipersembahkan sebagai PERPULUHAN sehingga tahun ini punya 90 ekor. Tahun ini tidak ada domba yang melahirkan maupun mati sehingga jumlahnya tetap 90 ekor. Dari jumlah tersebut, 9 ekor adalah milik TUHAN. Dalam generasi ini, banyak pengkotbah yang mengajarkan bahwa perpuluhan adalah milik Allah. Tidak memberi perpuluhan dengan benar berarti menipu Roh Kudus dan mencuri milik Allah. Menipu atau mencuri persembahan perpuluhan akan mengakibatkan kemelaratan. Memberi perpuluhan dengan benar dan murah hati akan mendatangkan rejeki. Benarkah Alkitab mengajarkan bahwa pendeta mewarisi pusaka suku Lewi yaitu persembahan perpuluhan? Apakah Alkitab mengajarkan bahwa orang Kristen harus memberi persembahan perpuluhan?
Abraham dan Melkisedek
bahwa raja-raja ini berperang melawan Bera, raja Sodom, Birsya, raja Gomora, Syinab, raja Adma, Syemeber, raja Zeboim dan raja negeri Bela, yakni negeri Zoar. Kejadian 14:2
Di lembah Sidim itu di mana-mana ada sumur aspal. Ketika raja Sodom dan raja Gomora melarikan diri, jatuhlah mereka ke dalamnya, dan orang-orang yang masih tinggal hidup melarikan diri ke pegunungan. Kejadian 14:10
Segala harta benda Sodom dan Gomora beserta segala bahan makanan dirampas musuh, lalu mereka pergi. Kejadian 14:11
Juga Lot, anak saudara Abram, beserta harta bendanya, dibawa musuh, lalu mereka pergi–sebab Lot itu diam di Sodom. Kejadian 14:12
Dan pada waktu malam berbagilah mereka, ia dan hamba-hambanya itu, untuk melawan musuh; mereka mengalahkan dan mengejar musuh sampai ke Hoba di sebelah utara Damsyik. Kejadian 14:15
Dibawanyalah kembali segala harta benda itu; juga Lot, anak saudaranya itu, serta harta bendanya dibawanya kembali, demikian juga perempuan-perempuan dan orang-orangnya. Kejadian 14:16
Setelah Abram kembali dari mengalahkan Kedorlaomer dan para raja yang bersama-sama dengan dia, maka keluarlah raja Sodom menyongsong dia ke lembah Syawe, yakni Lembah Raja. Kejadian 14:17
Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi. Kejadian 14:18
Lalu ia memberkati Abram, katanya: “Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi, Kejadian 14:19
dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu.” Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya. Kejadian 14:20
Berkatalah raja Sodom itu kepada Abram: “Berikanlah kepadaku orang-orang itu, dan ambillah untukmu harta benda itu.” Kejadian 14:21
Tetapi kata Abram kepada raja negeri Sodom itu: “Aku bersumpah demi TUHAN, Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi: Kejadian 14:22
Aku tidak akan mengambil apa-apa dari kepunyaanmu itu, sepotong benang atau tali kasutpun tidak, supaya engkau jangan dapat berkata: Aku telah membuat Abram menjadi kaya. Kejadian 14:23
Kalau aku, jangan sekali-kali! Hanya apa yang telah dimakan oleh bujang-bujang ini dan juga bagian orang-orang yang pergi bersama-sama dengan aku, yakni Aner, Eskol dan Mamre, biarlah mereka itu mengambil bagiannya masing-masing.” Kejadian 14:24
Di Sodom ada dua orang raja. Yang satu namanya Bera yang lainnya bernama Melkisedek. Raja Bera, berperang lalu kalah kemudian jatuh ke dalam sumur minyak dan mati. Ketika Abraham kembali dari perang, Melkisedek keluar dari Sodom lalu menyambutnya di lembah Syawe, yakni Lembah Raja. Melkisedek artinya raja kebenaran dan bergelar raja Salem artinya raja damai sejahtera. Dia seorang Imam El Elyown (Allah Yang Mahatinggi). Dia memberkati Abraham.
Abraham memberikan 10% dari semuanya namun Melkisedek menyatakan bahwa Abraham boleh mengambil semua harta itu sebab dia hanya menghendaki orang-orangnya. Abraham menolak mentah-mentah tawaran tersebut untuk menghindari ejekan dirinya kaya karena Melkisedek. Abraham menyatakan, kecuali yang dimakan oleh bujang-bujangnya dan bagian Aner, Eskol dan Mamre yang berperang dengannya, dia tidak akan mengambil bagian dari harta rampasannya.
1. Bera, raja Sodom
2. Birsya, raja Gomora
3. Syinab, raja Adma
4. Syemeber, raja Zeboim
5. Bela, raja Zoar
6. Melkisedek raja Sodom
7. Lot ponakan Abraham
8. Aner sekutu Abraham
9. Eskol sekutu Abraham
10. Mamre sekutu Abraham
Ke 10 orang tersebut di atas adalah mereka yang terlibat dalam perang yang dimenangkan oleh Abraham. 7 orang pertama adalah mereka yang hartanya dirampas sedangkan 3 orang terakhir adalah sekutu Abraham yang ikut berperang. Bagi dirinya sendiri, Abraham tidak mengambil apa pun. Mungkinkah Abraham membagi semua pampasan perang menjadi 10 bagian menurut nama-nama tersebut di atas? Itukah sebabnya Abraham memberikan 10% dari semuanya kepada Melkisedek? Alkitab sama sekali tidak mencatat hal demikian, itu sebabnya walaupun nampak logis namun bukan ajaran Alkitab. Mengajarkan yang tidak diajarkan Alkitab sebagai ajaran Alkitab namanya membual.
Abraham sama sekali tidak memberi persembahan alias upeti namun membagi pampasan perangnya 10% kepada Melkisedek dan tidak mengambil bagian untuk dirinya sendiri. Alkitab sama sekali tidak mencatat kisah Abraham memberi perpuluhan kepada Melkisedek dari hasil pertanian dan peternakannya. Bahkan Alkitab juga tidak pernah mencatat interaksi Abraham dan Melkisedek. Oleh karena itu, menjadikan kisah Abraham dan Melkisedek sebagai dasar ajaran perpuluhan umat Kristen benar-benar ngaco belo.
Yakub dan Nazar Pepuluhan
Keesokan harinya pagi-pagi Yakub mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikan itu menjadi tugu dan menuang minyak ke atasnya. Kejadian 28:18
Ia menamai tempat itu Betel; dahulu nama kota itu Lus. Kejadian 28:19
Lalu bernazarlah Yakub: “Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai, Kejadian 28:20
sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN akan menjadi Allahku. Kejadian 28:21
Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu.” Kejadian 28:22
Ketika melarikan diri dari Esau, di Betel, Yakub bernazar untuk memberikan perpuluhan kepada TUHAN (YHWH), namun Perjanjian Lama sama sekali tidak mencatat kisah Yakub menepati nazarnya. Mustahil menjadikan NAZAR Yakub sebagai dasar ajaran perpuluhan umat Kristen.
Obyek Perpuluhan
Demikian juga segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik TUHAN; itulah persembahan kudus bagi TUHAN. Imamat 27:30
Tetapi jikalau seseorang mau menebus juga sebagian dari persembahan persepuluhannya itu, maka ia harus menambah seperlima. Imamat 27:31
Mengenai segala persembahan persepuluhan dari lembu sapi atau kambing domba, maka dari segala yang lewat dari bawah tongkat gembala waktu dihitung, setiap yang kesepuluh harus menjadi persembahan kudus bagi TUHAN. Imamat 27:32
Janganlah dipilih-pilih mana yang baik dan mana yang buruk, dan janganlah ditukar; jikalau orang menukarnya juga, maka baik hewan itu maupun tukarnya haruslah kudus dan tidak boleh ditebus. Imamat 27:33
Pesta Makan Perpuluhan
“Haruslah engkau benar-benar mempersembahkan sepersepuluh dari seluruh hasil benih yang tumbuh di ladangmu, tahun demi tahun. Ulangan 14:22
Di hadapan TUHAN, Allahmu, di tempat yang akan dipilih-Nya untuk membuat nama-Nya diam di sana, haruslah engkau memakan persembahan persepuluhan dari gandummu, dari anggurmu dan minyakmu, ataupun dari anak-anak sulung lembu sapimu dan kambing dombamu, supaya engkau belajar untuk selalu takut akan TUHAN, Allahmu. Ulangan 14:23
Apabila, dalam hal engkau diberkati TUHAN, Allahmu, jalan itu terlalu jauh bagimu, sehingga engkau tidak dapat mengangkutnya, karena tempat yang akan dipilih TUHAN untuk menegakkan nama-Nya di sana terlalu jauh dari tempatmu, Ulangan 14:24
maka haruslah engkau menguangkannya dan membawa uang itu dalam bungkusan dan pergi ke tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu, Ulangan 14:25
dan haruslah engkau membelanjakan uang itu untuk segala yang disukai hatimu, untuk lembu sapi atau kambing domba, untuk anggur atau minuman yang memabukkan, atau apa pun yang diingini hatimu, dan haruslah engkau makan di sana di hadapan TUHAN, Allahmu dan bersukaria, engkau dan seisi rumahmu. Ulangan 14:26
Juga orang Lewi yang diam di dalam tempatmu janganlah kauabaikan, sebab ia tidak mendapat bagian milik pusaka bersama-sama engkau. Ulangan 14:27
Tiga Tahun Sekali
Pada akhir tiga tahun engkau harus mengeluarkan segala persembahan persepuluhan dari hasil tanahmu dalam tahun itu dan menaruhnya di dalam kotamu; Ulangan 14:28
maka orang Lewi, karena ia tidak mendapat bagian milik pusaka bersama-sama engkau, dan orang asing, anak yatim dan janda yang di dalam tempatmu, akan datang makan dan menjadi kenyang, supaya TUHAN, Allahmu, memberkati engkau di dalam segala usaha yang dikerjakan tanganmu. Ulangan 14:29
Tiga kali setahun setiap orang laki-laki di antaramu harus menghadap hadirat TUHAN, Allahmu, ke tempat yang akan dipilih-Nya, yakni pada hari raya Roti Tidak Beragi, pada hari raya Tujuh Minggu dan pada hari raya Pondok Daun. Janganlah ia menghadap hadirat TUHAN dengan tangan hampa, Ulangan 16:16
“Apabila dalam tahun yang ketiga, tahun persembahan persepuluhan, engkau sudah selesai mengambil segala persembahan persepuluhan dari hasil tanahmu, maka haruslah engkau memberikannya kepada orang Lewi, orang asing, anak yatim dan kepada janda, supaya mereka dapat makan di dalam tempatmu dan menjadi kenyang. Ulangan 26:12
Dan haruslah engkau berkata di hadapan TUHAN, Allahmu: Telah kupindahkan persembahan kudus itu dari rumahku, juga telah kuberikan kepada orang Lewi, dan kepada orang asing, anak yatim dan kepada janda, tepat seperti perintah yang telah Kauberikan kepadaku. Tidak kulangkahi atau kulupakan sesuatu dari perintah-Mu itu Ulangan 26:13
Perpuluhan Israel Adalah Pusaka Suku Lewi
Mengenai bani Lewi, sesungguhnya Aku berikan kepada mereka segala persembahan persepuluhan di antara orang Israel sebagai milik pusakanya, untuk membalas pekerjaan yang dilakukan mereka, pekerjaan pada Kemah Pertemuan. Bilangan 18:21
Maka janganlah lagi orang Israel mendekat kepada Kemah Pertemuan, sehingga mereka mendatangkan dosa kepada dirinya, lalu mati; Bilangan 18:22
tetapi orang Lewi, merekalah yang harus melakukan pekerjaan pada Kemah Pertemuan dan mereka harus menanggung akibat kesalahan mereka; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun. Mereka tidak akan mendapat milik pusaka di tengah-tengah orang Israel, Bilangan 18:23
sebab persembahan persepuluhan yang dipersembahkan orang Israel kepada TUHAN sebagai persembahan khusus Kuberikan kepada orang Lewi sebagai milik pusakanya; itulah sebabnya Aku telah berfirman tentang mereka: Mereka tidak akan mendapat milik pusaka di tengah-tengah orang Israel.” Bilangan 18:24
Perpuluhan Lewi Adalah Pusaka Keturunan Harun
“Lagi haruslah engkau berbicara kepada orang Lewi dan berkata kepada mereka: Apabila kamu menerima dari pihak orang Israel persembahan persepuluhan yang Kuberikan kepadamu dari pihak mereka sebagai milik pusakamu, maka haruslah kamu mempersembahkan sebagian dari padanya sebagai persembahan khusus kepada TUHAN, yakni persembahan persepuluhanmu dari persembahan persepuluhan itu, Bilangan 18:26
dan persembahan itu akan diperhitungkan sebagai persembahan khususmu, sama seperti gandum dari tempat pengirikan dan sama seperti hasil dari tempat pemerasan anggur. Bilangan 18:27
Secara demikian kamu pun harus mempersembahkan sebagai persembahan khusus kepada TUHAN sebagian dari segala persembahan persepuluhan yang kamu terima dari pihak orang Israel. Dan yang dipersembahkan dari padanya sebagai persembahan khusus kepada TUHAN haruslah kamu serahkan kepada imam Harun. Bilangan 18:28
Pemungut Perpuluhan
Dan tepung jelai kami yang mula-mula, dan persembahan-persembahan khusus kami, dan buah segala pohon, dan anggur dan minyak akan kami bawa kepada para imam, ke bilik-bilik rumah Allah kami, dan kepada orang-orang Lewi akan kami bawa persembahan persepuluhan dari tanah kami, karena orang-orang Lewi inilah yang memungut persembahan-persembahan persepuluhan di segala kota pertanian kami. Nehemia 10:37
Seorang imam, anak Harun, akan menyertai orang-orang Lewi itu, bila mereka memungut persembahan persepuluhan. Dan orang-orang Lewi itu akan membawa persembahan persepuluhan dari pada persembahan persepuluhan itu ke rumah Allah kami, ke bilik-bilik rumah perbendaharaan. Nehemia 10:38
Pada masa itu beberapa orang diangkat untuk mengawasi bilik-bilik perbendaharaan, bilik-bilik untuk persembahan khusus, untuk hasil pertama dan untuk persembahan persepuluhan, supaya sumbangan yang menurut hukum menjadi bagian para imam dan orang-orang Lewi dikumpulkan di bilik-bilik itu sesuai dengan ladang setiap kota. Sebab Yehuda bersukacita karena para imam dan orang-orang Lewi yang bertugas. Nehemia 12:44
Dan mereka dari anak-anak Lewi, yang menerima jabatan imam, mendapat tugas, menurut hukum Taurat, untuk memungut persepuluhan dari umat Israel, yaitu dari saudara-saudara mereka, sekalipun mereka ini juga adalah keturunan Abraham. Ibrani 7:5
Perpuluhan dan Janji Berkat
“Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: “Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?” Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!” Maleakhi 3:8
“Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku!” Maleakhi3:9
“Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku” Maleakhi 3:10
Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam. Maleakhi 3:11
Maka segala bangsa akan menyebut kamu berbahagia, sebab kamu ini akan menjadi negeri kesukaan, firman TUHAN semesta alam.” Maleakhi 3:12
Menipu Jemaat dan Mencuri Milik Suku Lewi
Obyek perpuluhan bangsa Israel adalah hasil pertanian dan peternakan. Perpuluhan dihitung setahun sekali. Sebagian perpuluhan digunakan untuk pesta makan perpuluhan di tempat yang ditentukan oleh TUHAN (YHWH), sebagian yang lainnya disimpan di rumah untuk dikumpulkan oleh suku Lewi dan imam-imam ke perbendaharaan rumah TUHAN tiga tahun sekali. Perpuluhan bangsa Israel adalah milik pusaka suku Lewi sedangkan perpuluhan suku Lewi adalah milik pusaka keturunan Harun.
Sebab semua orang yang berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa tanpa hukum Taurat; dan semua orang yang berdosa di bawah hukum Taurat akan dihakimi oleh hukum Taurat. Roma 2:12
Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes; dan sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang menggagahinya berebut memasukinya. Lebih mudah langit dan bumi lenyap dari pada satu titik dari hukum Taurat batal. Lukas 16:16-17
Sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, Efesus 2:15
Umat Kristen wajib memberi perpuluhan karena perpuluhan adalah milik Tuhan sehingga tidak memberi perpuluhan dengan benar berarti mencuri milik Tuhan. Itulah yang diajarkan oleh Pdt Dr. Stephen Tong. Di dalam Imamat 27:30, YHWH (TUHAN) mengklaim bahwa sepersepuluh hasil panen bangsa Israel adalah milik-Nya dan di dalam Imamat 27:32 Dia mengklaim bahwa setiap ternak ke sepuluh bangsa Israel adalah milik-Nya. Berdasarkan ayat-ayat tersebutlah Pdt Dr. Stephen Tong membangun doktrin perpuluhan adalah milik Tuhan. Ajaran demikian SESAT karena bertentangan dengan ajaran Alkitab.
Perpuluhan adalah perintah dan ketentuan Hukum Taurat. Hukum Taurat diberikan oleh YHWH (TUHAN) kepada bangsa Israel dan hanya berlaku bagi bangsa Yahudi. Orang non Yahudi tidak terikat oleh Hukum Taurat. Orang non Yahudi tidak dihakimi dengan Hukum Taurat. Di zaman Perjanjian Lama hanya orang Yahudi yang memberikan perpuluhan. Orang non Yahudi sama sekali tidak memberi perpuluhan. YHWH (TUHAN) tidak pernah mengklaim bahwa sepersepuluh hasil panen dan ternak bangsa non Yahudi adalah milik-Nya. Tidak ada ancaman hukuman bagi orang Yahudi yang tidak memberi perpuluhan. Perjanjian Lama sama sekali tidak mencatat kisah orang Yahudi yang kena tulah atau kena kutuk atau dihukum YHWH (TUHAN) karena tidak memberi perpuluhan atau memberi perpuluhan tidak benar. Perjanjian Lama juga tidak mencatat kisah orang Yahudi yang mendapat berkat berlimpah karena memberi perpuluhan dengan murah hati.
Pada mulanya para rasul dan orang Yahudi Kristen menyangka menjadi Kristen berarti mengikatkan diri pada Hukum Taurat dan segala perintah dan ketentuannya. Namun, ketika masih di dunia, Yesus mengajarkan bahwa Hukum Taurat dan kitab para nabi hanya berlaku sampai zaman Yohanes. Paulus mengajarkan bahwa melalui kematian-Nya sebagai manusia YHWH (TUHAN) alias Yesus telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya. Itu sebabnya, mengajari umat Kristen wajib menjalankan tradisi perpuluhan bangsa Yahudi adalah PENIPUAN dan PENCURIAN. MENIPU jemaat dan MENCURI milik suku Lewi. Jemaat yang memberi perpuluhan karena meyakininya sebagai ajaran Alkitab adalah korban penyesatan.
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Umat Kristen Gerah Rencana Pajak Gereja
kristen mengajarkan taat pada negara
kalau negara secara konstitusional memutuskan adanya pajak gereja (atau pajak apapun)
wajib diikuti..
kalau mo diubah, juga harus konstitusional..
apapun keputusannya, harus dipatuhi stiap warga negara
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Umat Kristen Gerah Rencana Pajak Gereja
jakajayagiri-2 wrote:
Kan saya menulis berdasarkan tuduhan Anda rumah sakit kristen melakukan pemerasan. Apa punya bukti?
Saya cukup menjawabnya dgn memberikan fakta umum yg sering saya lihat. Apalagi bicara soal sekolah, gak ada anak kristen yg sekolah di sekolah islam. tetapi banyak anak islam yg sekolah di sekolah kristen?
Mau bukti? Tuh desakan muslim agar sekolah kristen menyediakan guru agama islam untuk murid islam. Apa itu bukan fakta?
Sekolah Muhammadiyah Diminati Orang Kristen
Di manakah kita bisa menjumpai sekolah-sekolah milik sebuah organisasi muslim yang mayoritas siswanya adalah non-muslim?
Hubungan Kristen-muslim di Indonesia sering kali dihubungkan dengan konflik, ketidakharmonisan dan permusuhan. Mungkin cukup mengejutkan bagi banyak orang kalau ternyata sekolah-sekolah semacam itu ada di berbagai tempat di Indonesia.
Di beberapa wilayah kantong Kristen, Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, telah mendirikan sejumlah sekolah di mana, tak jarang, 50%-75% siswanya beragama Kristen.
Fenomena menarik ini bisa dijumpai di beberapa pulau kecil di Indonesia, misalnya di daerah Ende di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, yang mayoritas penduduknya beragama Katolik, dan di daerah Serui di Pulau Yapen, Papua, yang mayoritas penduduknya beragama Protestan.
Hal ini menjadi sorotan Dr Abdul Mu‘ti, dosen senior di Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, yang sudah mengadakan riset lapangan di beberapa wilayah kantong Kristen tersebut.
Temuan-temuannya dipaparkan dalam International Research Conference on Muhammadiyah yang belum lama ini diadakan di Universitas Muhammadiyah Malang.
Orangtua yang beragama Kristen sering kali lebih memilih menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah-sekolah Muhammadiyah lantaran mutunya dan rendahnya biaya sekolah, di samping karena sekolah-sekolah Muhammadiyah ini juga memberikan mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen.
Mereka lebih memilih untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak mereka untuk berinteraksi dengan muslim, meskipun sekolah-sekolah Kristen di daerah mereka juga ada–seperti di Ende misalnya.
Ini menandakan bahwa komunitas Kristen di sana sangat memercayai lembaga-lembaga pendidikan ini. Mereka tak khawatir kalau-kalau belajar di sekolah muslim akan mengancam keyakinan agama anak-anak mereka. Mereka bahkan tidak memandang perbedaan agama sebagai suatu masalah dan malah mengedepankan kemiripan agama-agama.
”Islam dan Katolik memiliki banyak kesamaan. Keduanya untuk kebaikan orang,” kata seorang wali siswa Katolik taat di Ende. Sebagian orangtua memandang interaksi antaragama, sekaligus ciri keislaman sekolah-sekolah Muhammadiyah di sana, sebagai sesuatu yang positif yang tidak bisa dijumpai di sekolah-sekolah negeri atau sekolah-sekolah swasta lainnya.
Baik SMA Muhammadiyah Ende maupun SMP Muhammadiyah Serui memberi para murid Kristen mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen yang diajarkan oleh seorang guru beragama Kristen pula.
Bahkan, di sekolah Muhammadiyah Ende, mata pelajaran ini sudah diberikan sejak 1971, jauh sebelum undang-undang yang mengharuskan adanya pelajaran agama yang sesuai dengan agama masing-masing siswa dikeluarkan pada 2003.
Di kedua sekolah, tidak saja kita bisa menemukan para guru Kristen yang mengajar kelas Pendidikan Agama Kristen, namun juga guru-guru Kristen yang mengajarkan mata pelajaran lain kepada siswa Kristen maupun muslim.
Para guru ini merasa pengalaman bekerja di sekolah-sekolah muslim membantu mereka memahami Islam dan muslim, pandangan yang juga dimiliki oleh sebagian besar siswa.
Seperti diungkap oleh penelitian Mu‘ti, siswa Kristen maupun siswa muslim memandang pengalaman di sebuah lingkungan multi-agama sangat membantu untuk membina kerukunan beragama.
Alih-alih menjadi sumber ketegangan antaragama, keberadaan sekolah-sekolah yang dikelola oleh organisasi-organisasi muslim seperti Muhammadiyah telah terbukti bisa menjembatani berbagai komunitas agama yang berbeda dan berfungsi sebagai ruang yang aman bagi perjumpaan antaragama.
Dengan adanya anak-anak muda yang tumbuh di sebuah lingkungan yang dicirikan oleh kohabitasi keagamaan yang damai di sekolah-sekolah organisasi Islam di daerah-daerah kantong Kristen dan di tempat lain, kita bisa mengharapkan terwujudnya dunia yang lebih damai, inklusif dan toleran–tempat hidup yang lebih baik buat semua.
Izza Rohman
Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UHAMKA
Penerjemah yang tinggal di Tangsel
Sumber: Kantor Berita Common Ground (CGNews), www.commongroundnews.org
http://www.solopos.com/2012/12/28/sekolah-muhammadiyah-diminati-orang-kristen-362607
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Umat Kristen Gerah Rencana Pajak Gereja
PERPULUHAN: ALKITABIAH TETAPI BUKAN KEKRISTENAN
(PERPULUHAN DAN GAJI KEPENDETAAN)
Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya. 2 Korintus 2:17
Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa! Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
Maleakhi 3:8-10
Bagian dari kitab Maleakhi tersebut menjadi teks favorit bagi banyak pendeta, khususnya ketika persembahan dan pemberian di gereja berkurang. Jika kita punya waktu untuk memperhatikan gereja modern maka kita akan mendengar bagian dari kitab Maleakhi tadi sering "bergemuruh" dari mimbar. Pertimbangkan retorika yang sering kita dengar ini: "Allah memerintahkanmu membayar perpuluhan dengan setia. Jika kamu tidak memberi perpuluhan maka kamu sedang merampok Allah dan menempatkanmu di bawah kutuk. Akankah kita ulangi bersama mengucapkan "doktrin perpuluhan?" Perpuluhan milik Tuhan. Di dalam kebenaran kita pelajari, di dalam iman kita percaya, dan di dalam sukacita kita memberikannya. Perpuluhan! Dan persembahanmu diperlukan jika pekerjaan Tuhan ingin jalan terus ("pekerjaan Tuhan di sini tentu artinya adalah gaji staf kependetaan dan pembayaran listrik bulanan gedung gereja"). Apa akibat dari tekanan ini? Umat Tuhan merasa bersalah jika tidak memberikannya. Ketika mereka melakukannya mereka merasa membuat Tuhan senang lalu mereka dapat mengharapkan Dia untuk memberkati secara finansial. Ketika mereka gagal akan merasa jadi tidak taat dan kutuk finansial membayangi mereka. Tetapi marilah kita mundur ke belakang dan bertanya: "Apakah Alkitab mengajarkan kita tentang perpuluhan? Dan …. Apakah kita diwajibkan secara rohani untuk mendanai pendeta dan stafnya?" jawaban dari dua pertanyaan itu mengejutkan (jika Anda seorang pendeta, ini menarik perhatian, maka Anda mungkin akan mencabut hatimu dan mengobatinya sekarang).
Apakah perpuluhan alkitabiah?
Perpuluhan muncul di dalam Alkitab. Maka, ya, perpuluhan adalah alkitabiah. Tetapi ini bukanlah kekristenan. Perpuluhan adalah milik bangsa Israel kuno. Ini secara esensial merupakan pajak pendapatan mereka. Anda tidak pernah menemukan perpuluhan oleh kekristenan abad I dalam Perjanjian Baru.
Banyak orang Kristen tidak memiliki ide tentang apa yang Alkitab ajarkan mengenai perpuluhan maka marilah kita melihat hal tersebut. Kata "perpuluhan" secara sederhana artinya sepersepuluh bagian. Tuhan mengenalkan tiga macam perpuluhan bagi Israel sebagai bagian dari sistem perpajakan mereka yaitu :
Perpuluhan hasil dari tanah untuk men-support orang-orang Lewi yang tidak memiliki warisan di Kanaan.
Perpuluhan dari hasil tanah untuk mensponsori festival-festival keagamaan di Yerusalem. Jika hasil tanah pertanian tersebut sangat berat untuk dijinjing ke Yerusalem maka mereka dapat merubahnya menjadi uang.
Perpuluhan dari hasil tanah yang dikumpulkan setiap tiga tahun untuk orang- orang Lewi lokal, yatim piatu, orang asing dan janda-janda.
Ini adalah perpuluhan alkitabiah. Memperhatikan bahwa Allah memerintahkan Israel untuk memberikan 23,3% dari pendapatan mereka tiap tahun maka sepertinya bertentangan dengan pemberian10% (20% per tahun dan 10% setiap tiga tahun = 23,3% per tahun...Allah telah memerintahkan 3 macam perpuluhan … Nehemia 12: 44, Maleakhi 3:8-12, Ibrani 7:5).
Perpuluhan itu dari hasil tanah yaitu benih, buah atau hewan ternak. Itu adalah hasil tanah bukan uang. Sebuah pararel yang jelas dapat dilihat antara sistem perpuluhan Israel dan sistem perpajakan modern yang sekarang ada di Amerika. Israel diwajibkan untuk mendukung pekerja-pekerja nasional mereka (imam-imam), hari-hari suci mereka (festival-festival), dan orang-orang miskin di tempat mereka (orang asing, janda dan yatim piatu) dengan perpuluhan tahunan mereka. Kebanyakan sistem-sistem pajak modern memiliki tujuan yang sama dengan itu.
Bersama kematian Yesus, semua upacara dan simbol-simbol agama yang dimiliki orang Yahudi telah dipakukan pada salib-Nya dan dikuburkan … tidak pernah muncul lagi untuk menghukum kita. Dengan alasan ini kita tidak pernah melihat orang-orang Kristen memberikan perpuluhan di dalam Perjanjian Baru. Tidak pernah kita melihat mereka mempersembahkan kambing domba untuk menutupi dosa-dosa mereka. Paulus menulis, "Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita, dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib: Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka. Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari sabat; semuanya itu hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus." Kolose 2:13-17
Perpuluhan dimiliki secara eksklusif oleh Israel di bawah hukum Taurat. Soal pengelolaan keuangan, kita melihat orang-orang kudus abad pertama memberi dengan gembira sesuai kemampuan mereka bukan tanggung jawab yang keluar dari sebuah perintah (ini jelas tertulis di 2 Korintus 8:3-13, 9:5-12. Paulus menulis tentang pemberian: Beri sesuai kemampuan dan kekayaan). Pemberian di gereja mula-mula adalah sukarela dan yang diuntungkan dari pemberian tersebut adalah orang miskin, yatim piatu, orang sakit, janda-janda, orang-orang di penjara dan orang-orang asing.
Saya dapat mendengarkan sekarang ini keberatan-keberatan seperti: "Tapi bagaimana dengan Abraham? Dia hidup sebelum hukum Taurat. Dan kita melihat dia memberikan perpuluhan kepada Imam Besar Melkisedek. Apakah ini tidak terbalik dengan argumen Anda bahwa perpuluhan adalah bagian dari hukum Taurat?". Ada tiga hal yang seperti menjelaskan hal tersebut. Pertama, perpuluhan Abraham adalah sukarela sepenuhnya. Bukan sesuatu yang diwajibkan. Allah tidak pernah memerintahkannya seperti Dia memerintahkan perpuluhan kepada Israel. Kedua, perpuluhan Abraham berasal dari jarahan yang dia peroleh dari pertempurannya. Dia tidak memberikan perpuluhan dari pendapatan rejekinya sendiri atau kekayaannya. Tindakan perpuluhan Abraham tersebut sama seperti kalau Anda memenangkan lotere, sebuah mega jackpot, atau penerimaan sebuah bonus dari pekerjaan, lalu diberikan sepersepuluhnya. Ketiga, dan yang paling penting, perpuluhan Abraham tersebut hanya sekali terjadi di sepanjang 175 tahun hidupnya di muka bumi. Kita tidak punya bukti bahwa dia kembali melakukan hal tersebut. Konsekuensinya jika kita menggunakan Abraham sebagai sebuah pembuktian untuk argumen kita bahwa orang-orang Kristen harus memberikan perpuluhan, maka kita hanya diharuskan memberikan perpuluhan sekali saja!
Ini membawa kita kembali kepada teks yang seringkali dikutip dalam Maleakhi 3. Apakah yang Allah katakan disana? Kutipan ini menunjukkan kepada bangsa Israel kuno dimana mereka ada dibawah hukum Taurat. Saat itu umat Tuhan menahan perpuluhan dan persembahan mereka. Bayangkan apa yang akan terjadi jika sebagian besar orang Amerika menolak membayar sebagian besar pajak pendapatan mereka. Hukum Amerika memandang hal tersebut sebagai perampasan atau perampokan. Maka kesalahan tersebut akan ditindaklanjuti dengan hukuman oleh pemerintah karena pencurian tersebut. Hal yang sama, ketika Israel menahan pajak (perpuluhan mereka) maka mereka sedang mencuri dari Allah yang telah mewajibkan sistem perpuluhan tersebut. Tuhan lalu memerintahkan umat-Nya untuk membawa perpuluhan mereka ke dalam rumah perbekalan/persediaan. Rumah perbekalan/persediaan tersebut lokasinya ada dalam ruangan bait suci. Ruangan tersebut disediakan untuk menyimpan perpuluhan (yang adalah produk dan hasil- hasil pertanian, bukan uang) untuk men-support orang Lewi, orang miskin, orang asing dan para janda. Tuhan memberi peringatan dalam Maleakhi 3:5 dengan berkata bahwa Dia akan menghukum orang yang menindas para janda, anak piatu dan orang asing. Dia berkata: "Aku akan mendekati kamu untuk menghakimi dan akan segera menjadi saksi terhadap tukang-tukang sihir, orang-orang berzinah dan orang-orang yang bersumpah dusta dan terhadap orang-orang yang menindas orang upahan, janda dan anak piatu, dan yang mendesak ke samping orang asing, dengan tidak takut kepada-Ku, firman Tuhan semesta alam."
Janda-janda, anak piatu dan orang asing adalah mereka yang paling berhak menerima perpuluhan. Karena Israel menahan perpuluhan mereka maka mereka bersalah telah menindas tiga kelompok orang tersebut. Di dalam hati Allah Maleakhi 3:10 merupakan penindasan kepada orang miskin.
Berapa banyak pengkhotbah-pengkhotbah yang telah Anda dengar membukakan poin tersebut ketika mereka bicara panjang lebar tentang Maleakhi 3 tersebut? Perpuluhan memiliki tujuan untuk mendukung janda-janda, anak piatu, orang asing dan orang Lewi yang termasuk kelompok yang tidak memiliki apa-apa. Inilah pandangan firman Allah mengenai Maleakhi 3.
Asal-usul perpuluhan dan gaji pendeta
Cyprian (200-258) adalah orang Kristen pertama yang menulis tentang praktek dukungan keuangan terhadap kependetaan (clergy). Dia berargumentasi bahwa imam-imam Lewi-lah yang di dukung oleh perpuluhan, maka kependetaan Kristen akan di dukung juga oleh perpuluhan tetapi sesungguhnya ini merupakan kesalahan pemikiran. Hari ini, sistem keimamatan Lewi telah dihapus. Kita semua sekarang adalah imam maka jika seorang imam menerima perpuluhan maka orang Kristen akan memberikan perpuluhan satu sama lain. Pendapat dari Cyprian sangat luar biasa pada zaman itu dan tidak disuarakan oleh kekristenan pada umumnya sampai beberapa lama kemudian. Selain Cyprian tidak ada penulis Kristen sebelum Constantine yang pernah menggunakan Perjanjian Lama sebagai referensi untuk menyokong pandangan perpuluhan. Hal tersebut tidak ditemukan sampai pada abad ke-empat. 300 tahun setelah Kristus, beberapa pemimpin Kristen mulai mendukung pandangan mengenai perpuluhan sebagai sebuah praktek kekristenan untuk mendukung kaum clergi (kependetaan) tetapi ini pun tidak tersebar luas di antara orang-orang Kristen sampai abad ke-delapan. Seorang terpelajar pernah berkata, "Selama 700 tahun pertama perpuluhan sukar dijelaskan". Peta sejarah perpuluhan Kristen adalah sebuah pelajaran yang menarik. Perpuluhan telah berkembang secara perlahan dari negara kepada gereja. Pemberian perpuluhan dari hasil-hasil pertanian yang diperoleh seseorang adalah pembayaran pinjaman yang lazim untuk tanah-tanah yang disewakan di Eropa Barat. Gereja mengembangkan kepemilikan tanahnya melintasi Eropa; sepuluh persen dari biaya sewa tanah diberikan kepada gereja. Ini telah memberikan kepada peraturan "10% ongkos sewa tanah" sebuah makna yang baru. Ini diidentifikasikan dengan perpuluhan keimamatan Lewi. Konsekuensinya, perpuluhan Kristen sebagai sebuah adat atau kebiasaan yang didasarkan atas sebuah gabungan praktek Perjanjian Lama dan institusi dunia. Pada abad ke-delapan perpuluhan diharuskan oleh hukum dan banyak tempat di Eropa Barat. Akhir abad ke-sepuluh pembedaan perpuluhan sebagai sebuah ongkos sewa dan sebuah persyaratan moral didukung oleh Perjanjian Lama telah dihilangkan. Perpuluhan menjadi diwajibkan ke seluruh kekristenan Eropa. Sebelum abad ke-delapan perpuluhan dipraktekkan sebagai pemberian sukarela. Tetapi pada akhir abad ke-sepuluh dipindahkan ke dalam sebuah persyaratan legal untuk mendanai gereja pemerintah … diminta oleh klergi dan dikuatkan oleh otoritas sekuler! Syukurlah banyak gereja-gereja modern menghapuskan perpuluhan sebagai persyaratan legal. Tetapi praktek perpuluhan hari ini tetap saja sebanyak ketika hal tersebut mengikat secara legal di masa yang lalu. Tentu Anda tidak akan dihukum secara fisik jika gagal memberi perpuluhan. Tetapi jika engkau bukan seorang pemberi perpuluhan maka di banyak gereja-gereja modern Anda akan disingkirkan dari posisi pelayanan. Dan Anda akan selamanya dipersalahkan dari mimbar.
Selama tiga abad pertama, pelayan-pelayan Tuhan tidak menerima gaji tetapi ketika Constantine muncul, dia mewajibkan praktek pembayaran gaji tetap kepada kependetaan dari dana-dana gereja dan pemerintahan serta kekayaan kerajaan. Jadi lahirlah gaji kependetaan, sebuah praktek berbahaya yang tidak mempunyai akar dalam Perjanjian Baru.
Akar dari segala kejahatan
Jika seorang pemercaya berharap memberikan perpuluhan karena keputusan atau keyakinan pribadi, itu lebih baik. Perpuluhan menjadi sebuah masalah ketika dikatakan sebagai perintah Allah yang mengikat setiap orang percaya.
Perintah perpuluhan sama dengan penindasan terhadap orang miskin. Tidak sedikit orang-orang Kristen yang miskin yang merasa jatuh kepada kemiskinan lebih parah lagi sebab mereka telah mengatakan bahwa jika mereka tidak memberikan perpuluhan, mereka sedang mencuri milik Allah. Ketika perpuluhan dikatakan sebagai perintah Tuhan, orang-orang Kristen yang tidak dapat memenuhi perintah tersebut akan merasa bersalah dan jatuh ke dalam kemiskinan lebih dalam lagi. Ini menyebabkan perpuluhan telah menjauhkan Injil untuk menjadi "berita baik untuk orang miskin". Bukannya menjadi berita baik malahan menjadi beban berat. Bukannya kemerdekaan, hal tersebut malah menjadi penindasan. Kita cenderung melupakan bahwa perpuluhan yang asli yang ditetapkan Allah untuk orang Israel sebenarnya untuk mendatangkan keuntungan untuk orang Israel, bukannya untuk melukai mereka.
Sebaliknya, perpuluhan modern adalah berita baik untuk orang kaya. Bagi seseorang yang berpenghasilan tinggi, 10% adalah jumlah yang sedikit. Pemberian perpuluhan akan menenangkan hati orang kaya dan hal tersebut tidak akan mempengaruhi gaya hidup mereka. Tidak sedikit orang Kristen yang makmur diperdaya kepada pemikiran bahwa mereka "sedang taat kepada Allah" sebab mereka melemparkan 10% saja dari pendapatan mereka ke dalam kantong persembahan. Tetapi Allah memiliki pandangan yang berbeda tentang persembahan. Dalam perumpamaan janda yang miskin, dalam Lukas 21:1-4 dikatakan: Ketika Yesus mengangkat muka-Nya, Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan 2 peser ke dalam peti itu. Lalu Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu. Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya."
Sungguh menyedihkan, perpuluhan sering ditampilkan sebagai sebuah kertas lakmus penguji bagi kepemimpinan. Jika Anda adalah seorang Kristen yang baik, Anda akan memberikan perpuluhan. Tetapi ini adalah sebuah penerapan yang palsu. Perpuluhan bukan tanda dari penyembahan Kristen. Jika perpuluhan adalah tanda kekristenan, seluruh orang Kristen pada abad pertama akan dihukum karena tidak taat.
Akar lama dibalik penekanan perpuluhan dalam gereja modern adalah gaji kependetaan. Tidak sedikit gembala-gembala merasa bahwa mereka harus mengkhotbahkan perpuluhan untuk mengingatkan jemaat mereka tentang kewajiban- kewajibannya mendukung gembala dan program-programnya. Dan mereka akan menggunakan janji berkat keuangan atau ketakutan akan kutuk keuangan untuk memastikan perpuluhan jalan terus.
Perpuluhan modern sama dengan sebuah lotere Kristen. "Bayar perpuluhan dan Allah akan memberimu kembali banyak uang. Tolak perpuluhan, dan Allah akan menghukummu." Banyak pemikiran-pemikiran yang merobek dan mengoyak jantung dari berita baik Injil. Hal yang sama dapat dikatakan tentang gaji kependetaan. Ini bukan nilai Perjanjian Baru. Pada kenyataannya clergi salary (gaji kependetaan) cenderung berlawanan dengan seluruh watak Perjanjian Baru. Penatua-penatua (gembala-gembala) pada abad pertama tidak pernah digaji, mereka orang-orang yang mempunyai pekerjaan dan profesi. Mereka memberi kepada jemaat bukan mengambil dari mereka.
Penggajian gembala-gembala membuat mereka menjadi profesional-profesional yang dibayar. Ini mengangkat mereka melampaui umat Allah yang lain. Ini menciptakan sebuah kasta kependetaan yang memutarbalikkan kehidupan Tubuh Kristus ke dalam sebuah bisnis. Sejak gembala dan stafnya dibayar untuk melayani , mereka menjadi profesional bayaran. Segala perilaku gereja masuk dalam sebuah tingkat ketergantungan yang pasif. Jika setiap orang Kristen dipanggil untuk berfungsi sebagai imam-imam dalam rumah Tuhan (dan mereka diijinkan untuk menggunakan panggilan itu), pertanyaan yang segera muncul: Apakah kita harus membayar pastor-pastor kita? Tetapi hari ini, dalam keimamatan yang pasif, banyak pertanyaan-pertanyaan tidak pernah muncul. Sebaliknya ketika gereja berfungsi sebagaimana seharusnya, kependetaan profesional menjadi tidak perlu. Tiba-tiba pemikiran yang mengatakan, "itu adalah pekerjaan pendeta" terlihat tidak alkitabiah. Sebuah kependetaan profesional akan mendorong pengembangan pemikiran salah bahwa firman Allah digolongkan sebagai hal yang hanya dapat di handle oleh orang- orang yang ahli saja.
Membayar seorang pendeta atau gembala juga akan mendorongnya menjadi seorang "man-pleaser" (asal orang lain senang). Ini membuat dia menjadi budak manusia. "Kupon makan"-nya bergantung seberapa baik dia menyenangkan jemaatnya. Jadi dia tidak bebas untuk bicara tanpa takut bahwa dia akan kehilangan pemberi-pemberi perpuluhan. Bahaya lebih jauh lagi dari sistem penggajian pendeta adalah kecenderungan menghasilkan manusia-manusia yang tidak memiliki banyak keahlian. Sayang sekali banyak umat Tuhan sangat polos dan tidak mengerti tentang kekuasaan yang berlebihan dari sistem kependetaan. Allah tidak pernah mengharapkan lembaga kependetaan yang profesional untuk eksis. Tidak ada mandat atau penegasan alkitabiah mengenai hal tersebut. Pada kenyataannya tidak mungkin menyusun sebuah pembelaan alkitabiah untuk itu.
Seringkali para usher dipilih untuk menangani pengumpulan keuangan selama kebaktian berlangsung. Mereka menyodorkan "kantong persembahan" kepada jemaat. Praktek mengedarkan kantong persembahan tersebut dimulai pada tahun 1662 meskipun peti persembahan dan piring persembahan telah ada sebelum itu. Usher bermula dari Ratu Elizabeth I (1553-1603) yang pada waktu itu mengorganisasikan kembali liturgi gereja di Inggris. Para usher memiliki tugas mengawasi orang-orang duduk, mengumpulkan persembahan dan mencatat siapa yang telah mengambil perjamuan suci. Yang ada lebih dulu dari usher adalah "kuli pengangkut" (sama dengan "porter" gereja). Porter-porter itu memiliki tugas mengawasi penguncian dan pembukaan pintu gereja, menjaga bangunan dan mengawasi peraturan umum bagi para diaken.
Kesimpulan
Perpuluhan, sekalipun alkitabiah, bukan kekristenan. Yesus Kristus tidak menyatakan hal itu. Kekristenan abad pertama tidak melakukan hal tersebut dan selama 300 tahun umat Allah tidak mempraktekkannya. Perpuluhan tidak menjadi praktek yang diterima meluas di kalangan kekristenan sampai abad ke-delapan. Pemberian di dalam Perjanjian Baru adalah sesuai kemampuan seseorang. Orang- orang Kristen memberikan pertolongan kepada orang-orang percaya yang lain dan juga mendukung pekerja-pekerja apostolik, mendanai perjalanan dan perintisan jemaat. Satu dari kesaksian yang paling terkenal dari gereja mula-mula adalah betapa murah hatinya orang-orang Kristen terhadap orang miskin dan orang-orang yang dalam kebutuhan. Inilah yang membuat orang-orang luar, termasuk filsuf Galen, untuk melihat hal yang mengagumkan, kekuatan yang menarik dari gereja mula-mula dan berkata: "Lihatlah mereka mengasihi satu sama lain".
Perpuluhan hanya disebutkan 4 kali dalam Perjanjian Baru tetapi tidak satu pun dari konteks itu diaplikasikan kepada kekristenan. Sekali lagi, perpuluhan merupakan bagian dari Perjanjian Lama dimana sistem perpajakan dibutuhkan untuk mendukung orang miskin dan dalam masa dimana sebuah keimamatan dipisahkan secara khusus untuk melayani Tuhan. Bersama dengan kedatangan Yesus Kristus ada sebuah "perubahan hukum"--yang tua "dibatalkan" dan menjadi usang oleh karena yang baru.
Kita semua sekarang adalah imam, bebas berfungsi di dalam rumah Allah. Hukum Taurat, keimamatan yang lama, dan perpuluhan semuanya telah disalibkan. Tidak ada lagi sekarang tirai bait Allah, pajak rumah Allah atau pun keimamatan khusus yang berdiri di antara Allah dan manusia.
Anda, orang-orang Kristen, telah dibebaskan dari perbudakan perpuluhan dan dari kewajiban untuk mendukung sistem klergi yang tidak alkitabiah.
Judul: PAGAN CHRISTIANITY (The Origins of Our Modern Church Practices)
Pengarang: Frank Viola
Penerbit: Present Testimony Ministry
Halaman: bab 7 "Tithes and Clergy Salaries" -- (217-229)
http://callmefay.multiply.com/journal/item/877/PERPULUHAN-ALKITABIAH-TETAPI-BUKAN-KEKRISTENAN?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
(PERPULUHAN DAN GAJI KEPENDETAAN)
Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya. 2 Korintus 2:17
Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa! Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
Maleakhi 3:8-10
Bagian dari kitab Maleakhi tersebut menjadi teks favorit bagi banyak pendeta, khususnya ketika persembahan dan pemberian di gereja berkurang. Jika kita punya waktu untuk memperhatikan gereja modern maka kita akan mendengar bagian dari kitab Maleakhi tadi sering "bergemuruh" dari mimbar. Pertimbangkan retorika yang sering kita dengar ini: "Allah memerintahkanmu membayar perpuluhan dengan setia. Jika kamu tidak memberi perpuluhan maka kamu sedang merampok Allah dan menempatkanmu di bawah kutuk. Akankah kita ulangi bersama mengucapkan "doktrin perpuluhan?" Perpuluhan milik Tuhan. Di dalam kebenaran kita pelajari, di dalam iman kita percaya, dan di dalam sukacita kita memberikannya. Perpuluhan! Dan persembahanmu diperlukan jika pekerjaan Tuhan ingin jalan terus ("pekerjaan Tuhan di sini tentu artinya adalah gaji staf kependetaan dan pembayaran listrik bulanan gedung gereja"). Apa akibat dari tekanan ini? Umat Tuhan merasa bersalah jika tidak memberikannya. Ketika mereka melakukannya mereka merasa membuat Tuhan senang lalu mereka dapat mengharapkan Dia untuk memberkati secara finansial. Ketika mereka gagal akan merasa jadi tidak taat dan kutuk finansial membayangi mereka. Tetapi marilah kita mundur ke belakang dan bertanya: "Apakah Alkitab mengajarkan kita tentang perpuluhan? Dan …. Apakah kita diwajibkan secara rohani untuk mendanai pendeta dan stafnya?" jawaban dari dua pertanyaan itu mengejutkan (jika Anda seorang pendeta, ini menarik perhatian, maka Anda mungkin akan mencabut hatimu dan mengobatinya sekarang).
Apakah perpuluhan alkitabiah?
Perpuluhan muncul di dalam Alkitab. Maka, ya, perpuluhan adalah alkitabiah. Tetapi ini bukanlah kekristenan. Perpuluhan adalah milik bangsa Israel kuno. Ini secara esensial merupakan pajak pendapatan mereka. Anda tidak pernah menemukan perpuluhan oleh kekristenan abad I dalam Perjanjian Baru.
Banyak orang Kristen tidak memiliki ide tentang apa yang Alkitab ajarkan mengenai perpuluhan maka marilah kita melihat hal tersebut. Kata "perpuluhan" secara sederhana artinya sepersepuluh bagian. Tuhan mengenalkan tiga macam perpuluhan bagi Israel sebagai bagian dari sistem perpajakan mereka yaitu :
Perpuluhan hasil dari tanah untuk men-support orang-orang Lewi yang tidak memiliki warisan di Kanaan.
Perpuluhan dari hasil tanah untuk mensponsori festival-festival keagamaan di Yerusalem. Jika hasil tanah pertanian tersebut sangat berat untuk dijinjing ke Yerusalem maka mereka dapat merubahnya menjadi uang.
Perpuluhan dari hasil tanah yang dikumpulkan setiap tiga tahun untuk orang- orang Lewi lokal, yatim piatu, orang asing dan janda-janda.
Ini adalah perpuluhan alkitabiah. Memperhatikan bahwa Allah memerintahkan Israel untuk memberikan 23,3% dari pendapatan mereka tiap tahun maka sepertinya bertentangan dengan pemberian10% (20% per tahun dan 10% setiap tiga tahun = 23,3% per tahun...Allah telah memerintahkan 3 macam perpuluhan … Nehemia 12: 44, Maleakhi 3:8-12, Ibrani 7:5).
Perpuluhan itu dari hasil tanah yaitu benih, buah atau hewan ternak. Itu adalah hasil tanah bukan uang. Sebuah pararel yang jelas dapat dilihat antara sistem perpuluhan Israel dan sistem perpajakan modern yang sekarang ada di Amerika. Israel diwajibkan untuk mendukung pekerja-pekerja nasional mereka (imam-imam), hari-hari suci mereka (festival-festival), dan orang-orang miskin di tempat mereka (orang asing, janda dan yatim piatu) dengan perpuluhan tahunan mereka. Kebanyakan sistem-sistem pajak modern memiliki tujuan yang sama dengan itu.
Bersama kematian Yesus, semua upacara dan simbol-simbol agama yang dimiliki orang Yahudi telah dipakukan pada salib-Nya dan dikuburkan … tidak pernah muncul lagi untuk menghukum kita. Dengan alasan ini kita tidak pernah melihat orang-orang Kristen memberikan perpuluhan di dalam Perjanjian Baru. Tidak pernah kita melihat mereka mempersembahkan kambing domba untuk menutupi dosa-dosa mereka. Paulus menulis, "Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita, dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib: Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka. Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari sabat; semuanya itu hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus." Kolose 2:13-17
Perpuluhan dimiliki secara eksklusif oleh Israel di bawah hukum Taurat. Soal pengelolaan keuangan, kita melihat orang-orang kudus abad pertama memberi dengan gembira sesuai kemampuan mereka bukan tanggung jawab yang keluar dari sebuah perintah (ini jelas tertulis di 2 Korintus 8:3-13, 9:5-12. Paulus menulis tentang pemberian: Beri sesuai kemampuan dan kekayaan). Pemberian di gereja mula-mula adalah sukarela dan yang diuntungkan dari pemberian tersebut adalah orang miskin, yatim piatu, orang sakit, janda-janda, orang-orang di penjara dan orang-orang asing.
Saya dapat mendengarkan sekarang ini keberatan-keberatan seperti: "Tapi bagaimana dengan Abraham? Dia hidup sebelum hukum Taurat. Dan kita melihat dia memberikan perpuluhan kepada Imam Besar Melkisedek. Apakah ini tidak terbalik dengan argumen Anda bahwa perpuluhan adalah bagian dari hukum Taurat?". Ada tiga hal yang seperti menjelaskan hal tersebut. Pertama, perpuluhan Abraham adalah sukarela sepenuhnya. Bukan sesuatu yang diwajibkan. Allah tidak pernah memerintahkannya seperti Dia memerintahkan perpuluhan kepada Israel. Kedua, perpuluhan Abraham berasal dari jarahan yang dia peroleh dari pertempurannya. Dia tidak memberikan perpuluhan dari pendapatan rejekinya sendiri atau kekayaannya. Tindakan perpuluhan Abraham tersebut sama seperti kalau Anda memenangkan lotere, sebuah mega jackpot, atau penerimaan sebuah bonus dari pekerjaan, lalu diberikan sepersepuluhnya. Ketiga, dan yang paling penting, perpuluhan Abraham tersebut hanya sekali terjadi di sepanjang 175 tahun hidupnya di muka bumi. Kita tidak punya bukti bahwa dia kembali melakukan hal tersebut. Konsekuensinya jika kita menggunakan Abraham sebagai sebuah pembuktian untuk argumen kita bahwa orang-orang Kristen harus memberikan perpuluhan, maka kita hanya diharuskan memberikan perpuluhan sekali saja!
Ini membawa kita kembali kepada teks yang seringkali dikutip dalam Maleakhi 3. Apakah yang Allah katakan disana? Kutipan ini menunjukkan kepada bangsa Israel kuno dimana mereka ada dibawah hukum Taurat. Saat itu umat Tuhan menahan perpuluhan dan persembahan mereka. Bayangkan apa yang akan terjadi jika sebagian besar orang Amerika menolak membayar sebagian besar pajak pendapatan mereka. Hukum Amerika memandang hal tersebut sebagai perampasan atau perampokan. Maka kesalahan tersebut akan ditindaklanjuti dengan hukuman oleh pemerintah karena pencurian tersebut. Hal yang sama, ketika Israel menahan pajak (perpuluhan mereka) maka mereka sedang mencuri dari Allah yang telah mewajibkan sistem perpuluhan tersebut. Tuhan lalu memerintahkan umat-Nya untuk membawa perpuluhan mereka ke dalam rumah perbekalan/persediaan. Rumah perbekalan/persediaan tersebut lokasinya ada dalam ruangan bait suci. Ruangan tersebut disediakan untuk menyimpan perpuluhan (yang adalah produk dan hasil- hasil pertanian, bukan uang) untuk men-support orang Lewi, orang miskin, orang asing dan para janda. Tuhan memberi peringatan dalam Maleakhi 3:5 dengan berkata bahwa Dia akan menghukum orang yang menindas para janda, anak piatu dan orang asing. Dia berkata: "Aku akan mendekati kamu untuk menghakimi dan akan segera menjadi saksi terhadap tukang-tukang sihir, orang-orang berzinah dan orang-orang yang bersumpah dusta dan terhadap orang-orang yang menindas orang upahan, janda dan anak piatu, dan yang mendesak ke samping orang asing, dengan tidak takut kepada-Ku, firman Tuhan semesta alam."
Janda-janda, anak piatu dan orang asing adalah mereka yang paling berhak menerima perpuluhan. Karena Israel menahan perpuluhan mereka maka mereka bersalah telah menindas tiga kelompok orang tersebut. Di dalam hati Allah Maleakhi 3:10 merupakan penindasan kepada orang miskin.
Berapa banyak pengkhotbah-pengkhotbah yang telah Anda dengar membukakan poin tersebut ketika mereka bicara panjang lebar tentang Maleakhi 3 tersebut? Perpuluhan memiliki tujuan untuk mendukung janda-janda, anak piatu, orang asing dan orang Lewi yang termasuk kelompok yang tidak memiliki apa-apa. Inilah pandangan firman Allah mengenai Maleakhi 3.
Asal-usul perpuluhan dan gaji pendeta
Cyprian (200-258) adalah orang Kristen pertama yang menulis tentang praktek dukungan keuangan terhadap kependetaan (clergy). Dia berargumentasi bahwa imam-imam Lewi-lah yang di dukung oleh perpuluhan, maka kependetaan Kristen akan di dukung juga oleh perpuluhan tetapi sesungguhnya ini merupakan kesalahan pemikiran. Hari ini, sistem keimamatan Lewi telah dihapus. Kita semua sekarang adalah imam maka jika seorang imam menerima perpuluhan maka orang Kristen akan memberikan perpuluhan satu sama lain. Pendapat dari Cyprian sangat luar biasa pada zaman itu dan tidak disuarakan oleh kekristenan pada umumnya sampai beberapa lama kemudian. Selain Cyprian tidak ada penulis Kristen sebelum Constantine yang pernah menggunakan Perjanjian Lama sebagai referensi untuk menyokong pandangan perpuluhan. Hal tersebut tidak ditemukan sampai pada abad ke-empat. 300 tahun setelah Kristus, beberapa pemimpin Kristen mulai mendukung pandangan mengenai perpuluhan sebagai sebuah praktek kekristenan untuk mendukung kaum clergi (kependetaan) tetapi ini pun tidak tersebar luas di antara orang-orang Kristen sampai abad ke-delapan. Seorang terpelajar pernah berkata, "Selama 700 tahun pertama perpuluhan sukar dijelaskan". Peta sejarah perpuluhan Kristen adalah sebuah pelajaran yang menarik. Perpuluhan telah berkembang secara perlahan dari negara kepada gereja. Pemberian perpuluhan dari hasil-hasil pertanian yang diperoleh seseorang adalah pembayaran pinjaman yang lazim untuk tanah-tanah yang disewakan di Eropa Barat. Gereja mengembangkan kepemilikan tanahnya melintasi Eropa; sepuluh persen dari biaya sewa tanah diberikan kepada gereja. Ini telah memberikan kepada peraturan "10% ongkos sewa tanah" sebuah makna yang baru. Ini diidentifikasikan dengan perpuluhan keimamatan Lewi. Konsekuensinya, perpuluhan Kristen sebagai sebuah adat atau kebiasaan yang didasarkan atas sebuah gabungan praktek Perjanjian Lama dan institusi dunia. Pada abad ke-delapan perpuluhan diharuskan oleh hukum dan banyak tempat di Eropa Barat. Akhir abad ke-sepuluh pembedaan perpuluhan sebagai sebuah ongkos sewa dan sebuah persyaratan moral didukung oleh Perjanjian Lama telah dihilangkan. Perpuluhan menjadi diwajibkan ke seluruh kekristenan Eropa. Sebelum abad ke-delapan perpuluhan dipraktekkan sebagai pemberian sukarela. Tetapi pada akhir abad ke-sepuluh dipindahkan ke dalam sebuah persyaratan legal untuk mendanai gereja pemerintah … diminta oleh klergi dan dikuatkan oleh otoritas sekuler! Syukurlah banyak gereja-gereja modern menghapuskan perpuluhan sebagai persyaratan legal. Tetapi praktek perpuluhan hari ini tetap saja sebanyak ketika hal tersebut mengikat secara legal di masa yang lalu. Tentu Anda tidak akan dihukum secara fisik jika gagal memberi perpuluhan. Tetapi jika engkau bukan seorang pemberi perpuluhan maka di banyak gereja-gereja modern Anda akan disingkirkan dari posisi pelayanan. Dan Anda akan selamanya dipersalahkan dari mimbar.
Selama tiga abad pertama, pelayan-pelayan Tuhan tidak menerima gaji tetapi ketika Constantine muncul, dia mewajibkan praktek pembayaran gaji tetap kepada kependetaan dari dana-dana gereja dan pemerintahan serta kekayaan kerajaan. Jadi lahirlah gaji kependetaan, sebuah praktek berbahaya yang tidak mempunyai akar dalam Perjanjian Baru.
Akar dari segala kejahatan
Jika seorang pemercaya berharap memberikan perpuluhan karena keputusan atau keyakinan pribadi, itu lebih baik. Perpuluhan menjadi sebuah masalah ketika dikatakan sebagai perintah Allah yang mengikat setiap orang percaya.
Perintah perpuluhan sama dengan penindasan terhadap orang miskin. Tidak sedikit orang-orang Kristen yang miskin yang merasa jatuh kepada kemiskinan lebih parah lagi sebab mereka telah mengatakan bahwa jika mereka tidak memberikan perpuluhan, mereka sedang mencuri milik Allah. Ketika perpuluhan dikatakan sebagai perintah Tuhan, orang-orang Kristen yang tidak dapat memenuhi perintah tersebut akan merasa bersalah dan jatuh ke dalam kemiskinan lebih dalam lagi. Ini menyebabkan perpuluhan telah menjauhkan Injil untuk menjadi "berita baik untuk orang miskin". Bukannya menjadi berita baik malahan menjadi beban berat. Bukannya kemerdekaan, hal tersebut malah menjadi penindasan. Kita cenderung melupakan bahwa perpuluhan yang asli yang ditetapkan Allah untuk orang Israel sebenarnya untuk mendatangkan keuntungan untuk orang Israel, bukannya untuk melukai mereka.
Sebaliknya, perpuluhan modern adalah berita baik untuk orang kaya. Bagi seseorang yang berpenghasilan tinggi, 10% adalah jumlah yang sedikit. Pemberian perpuluhan akan menenangkan hati orang kaya dan hal tersebut tidak akan mempengaruhi gaya hidup mereka. Tidak sedikit orang Kristen yang makmur diperdaya kepada pemikiran bahwa mereka "sedang taat kepada Allah" sebab mereka melemparkan 10% saja dari pendapatan mereka ke dalam kantong persembahan. Tetapi Allah memiliki pandangan yang berbeda tentang persembahan. Dalam perumpamaan janda yang miskin, dalam Lukas 21:1-4 dikatakan: Ketika Yesus mengangkat muka-Nya, Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan 2 peser ke dalam peti itu. Lalu Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu. Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya."
Sungguh menyedihkan, perpuluhan sering ditampilkan sebagai sebuah kertas lakmus penguji bagi kepemimpinan. Jika Anda adalah seorang Kristen yang baik, Anda akan memberikan perpuluhan. Tetapi ini adalah sebuah penerapan yang palsu. Perpuluhan bukan tanda dari penyembahan Kristen. Jika perpuluhan adalah tanda kekristenan, seluruh orang Kristen pada abad pertama akan dihukum karena tidak taat.
Akar lama dibalik penekanan perpuluhan dalam gereja modern adalah gaji kependetaan. Tidak sedikit gembala-gembala merasa bahwa mereka harus mengkhotbahkan perpuluhan untuk mengingatkan jemaat mereka tentang kewajiban- kewajibannya mendukung gembala dan program-programnya. Dan mereka akan menggunakan janji berkat keuangan atau ketakutan akan kutuk keuangan untuk memastikan perpuluhan jalan terus.
Perpuluhan modern sama dengan sebuah lotere Kristen. "Bayar perpuluhan dan Allah akan memberimu kembali banyak uang. Tolak perpuluhan, dan Allah akan menghukummu." Banyak pemikiran-pemikiran yang merobek dan mengoyak jantung dari berita baik Injil. Hal yang sama dapat dikatakan tentang gaji kependetaan. Ini bukan nilai Perjanjian Baru. Pada kenyataannya clergi salary (gaji kependetaan) cenderung berlawanan dengan seluruh watak Perjanjian Baru. Penatua-penatua (gembala-gembala) pada abad pertama tidak pernah digaji, mereka orang-orang yang mempunyai pekerjaan dan profesi. Mereka memberi kepada jemaat bukan mengambil dari mereka.
Penggajian gembala-gembala membuat mereka menjadi profesional-profesional yang dibayar. Ini mengangkat mereka melampaui umat Allah yang lain. Ini menciptakan sebuah kasta kependetaan yang memutarbalikkan kehidupan Tubuh Kristus ke dalam sebuah bisnis. Sejak gembala dan stafnya dibayar untuk melayani , mereka menjadi profesional bayaran. Segala perilaku gereja masuk dalam sebuah tingkat ketergantungan yang pasif. Jika setiap orang Kristen dipanggil untuk berfungsi sebagai imam-imam dalam rumah Tuhan (dan mereka diijinkan untuk menggunakan panggilan itu), pertanyaan yang segera muncul: Apakah kita harus membayar pastor-pastor kita? Tetapi hari ini, dalam keimamatan yang pasif, banyak pertanyaan-pertanyaan tidak pernah muncul. Sebaliknya ketika gereja berfungsi sebagaimana seharusnya, kependetaan profesional menjadi tidak perlu. Tiba-tiba pemikiran yang mengatakan, "itu adalah pekerjaan pendeta" terlihat tidak alkitabiah. Sebuah kependetaan profesional akan mendorong pengembangan pemikiran salah bahwa firman Allah digolongkan sebagai hal yang hanya dapat di handle oleh orang- orang yang ahli saja.
Membayar seorang pendeta atau gembala juga akan mendorongnya menjadi seorang "man-pleaser" (asal orang lain senang). Ini membuat dia menjadi budak manusia. "Kupon makan"-nya bergantung seberapa baik dia menyenangkan jemaatnya. Jadi dia tidak bebas untuk bicara tanpa takut bahwa dia akan kehilangan pemberi-pemberi perpuluhan. Bahaya lebih jauh lagi dari sistem penggajian pendeta adalah kecenderungan menghasilkan manusia-manusia yang tidak memiliki banyak keahlian. Sayang sekali banyak umat Tuhan sangat polos dan tidak mengerti tentang kekuasaan yang berlebihan dari sistem kependetaan. Allah tidak pernah mengharapkan lembaga kependetaan yang profesional untuk eksis. Tidak ada mandat atau penegasan alkitabiah mengenai hal tersebut. Pada kenyataannya tidak mungkin menyusun sebuah pembelaan alkitabiah untuk itu.
Seringkali para usher dipilih untuk menangani pengumpulan keuangan selama kebaktian berlangsung. Mereka menyodorkan "kantong persembahan" kepada jemaat. Praktek mengedarkan kantong persembahan tersebut dimulai pada tahun 1662 meskipun peti persembahan dan piring persembahan telah ada sebelum itu. Usher bermula dari Ratu Elizabeth I (1553-1603) yang pada waktu itu mengorganisasikan kembali liturgi gereja di Inggris. Para usher memiliki tugas mengawasi orang-orang duduk, mengumpulkan persembahan dan mencatat siapa yang telah mengambil perjamuan suci. Yang ada lebih dulu dari usher adalah "kuli pengangkut" (sama dengan "porter" gereja). Porter-porter itu memiliki tugas mengawasi penguncian dan pembukaan pintu gereja, menjaga bangunan dan mengawasi peraturan umum bagi para diaken.
Kesimpulan
Perpuluhan, sekalipun alkitabiah, bukan kekristenan. Yesus Kristus tidak menyatakan hal itu. Kekristenan abad pertama tidak melakukan hal tersebut dan selama 300 tahun umat Allah tidak mempraktekkannya. Perpuluhan tidak menjadi praktek yang diterima meluas di kalangan kekristenan sampai abad ke-delapan. Pemberian di dalam Perjanjian Baru adalah sesuai kemampuan seseorang. Orang- orang Kristen memberikan pertolongan kepada orang-orang percaya yang lain dan juga mendukung pekerja-pekerja apostolik, mendanai perjalanan dan perintisan jemaat. Satu dari kesaksian yang paling terkenal dari gereja mula-mula adalah betapa murah hatinya orang-orang Kristen terhadap orang miskin dan orang-orang yang dalam kebutuhan. Inilah yang membuat orang-orang luar, termasuk filsuf Galen, untuk melihat hal yang mengagumkan, kekuatan yang menarik dari gereja mula-mula dan berkata: "Lihatlah mereka mengasihi satu sama lain".
Perpuluhan hanya disebutkan 4 kali dalam Perjanjian Baru tetapi tidak satu pun dari konteks itu diaplikasikan kepada kekristenan. Sekali lagi, perpuluhan merupakan bagian dari Perjanjian Lama dimana sistem perpajakan dibutuhkan untuk mendukung orang miskin dan dalam masa dimana sebuah keimamatan dipisahkan secara khusus untuk melayani Tuhan. Bersama dengan kedatangan Yesus Kristus ada sebuah "perubahan hukum"--yang tua "dibatalkan" dan menjadi usang oleh karena yang baru.
Kita semua sekarang adalah imam, bebas berfungsi di dalam rumah Allah. Hukum Taurat, keimamatan yang lama, dan perpuluhan semuanya telah disalibkan. Tidak ada lagi sekarang tirai bait Allah, pajak rumah Allah atau pun keimamatan khusus yang berdiri di antara Allah dan manusia.
Anda, orang-orang Kristen, telah dibebaskan dari perbudakan perpuluhan dan dari kewajiban untuk mendukung sistem klergi yang tidak alkitabiah.
Judul: PAGAN CHRISTIANITY (The Origins of Our Modern Church Practices)
Pengarang: Frank Viola
Penerbit: Present Testimony Ministry
Halaman: bab 7 "Tithes and Clergy Salaries" -- (217-229)
http://callmefay.multiply.com/journal/item/877/PERPULUHAN-ALKITABIAH-TETAPI-BUKAN-KEKRISTENAN?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Halaman 3 dari 3 • 1, 2, 3
Similar topics
» Pembunuhan Ummat Islam Oleh Ummat Budha Myanmar
» Dr. zakir Naik | Umat Islam Lebih Kristen Dari pada Umat Kristen
» [ LaguRohani ] Lagu Pujian Gereja Kristen - Doa Umat Tuhan - Hidup Dalam Kasih Tuhan(Video Musik)
» Gak Tau Diri ! Ingin Umat Rajin ke Gereja, Pastor Permalukan Anggota yang Malas dengan Memasang Nama dan Fotonya di Gereja
» Umat Kristen Jarang Baca Bibel, Pendeta Bodohi Umat
» Dr. zakir Naik | Umat Islam Lebih Kristen Dari pada Umat Kristen
» [ LaguRohani ] Lagu Pujian Gereja Kristen - Doa Umat Tuhan - Hidup Dalam Kasih Tuhan(Video Musik)
» Gak Tau Diri ! Ingin Umat Rajin ke Gereja, Pastor Permalukan Anggota yang Malas dengan Memasang Nama dan Fotonya di Gereja
» Umat Kristen Jarang Baca Bibel, Pendeta Bodohi Umat
Halaman 3 dari 3
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik