ingin nanya

assalamualaikum,
saya jalan2 ke MK,terusik oleh Sigi Kuku Bima yang terbaru

Khairu Makerrin bukan "pembalas tipu daya", melainkan "PENIPU yang SANGAT ULUNG".
Penerjemah Indonesia menambahkan kata "pembalas" untuk menghilangkan kesan bahwa Allah 'azza wa jalla itu adalah TUKANG TIPU yang sebenarnya.

Mohon penjelasannya,


(karna saya belajar dan ingin tau,maka bagi segorowedi yang suka OOT,dilarang masuk)
Ditolong ya Om mod

coba copas aja dengan lengkap disini

ia,itu signature dari kuku bima sudah saya copas,dari topik pertama
mungkin Bung Musicman,bisa menjawab dari sigi Kuku bima tersebut?

والمَكْرُ في اللغةِ أصلُه السَّتْرُ. يُقال: مَكَر اللَّيلُ: أي أَظْلَمَ وسَتَر بظلمته ما فيه، وقالوا: واشتقاقُه من المَكْر وهو شجر ملتفٌّ، تخيَّلوا فيه أنَّ المكرَ يلتفُّ بالممكورِ به ويشتمل عليه، وامرأةُ ممكورةُ الخَلْقِ أي: ملتفَّةُ الجسم، وكذا مَمْكُورة البطن، ثم أُطْلِقَ المَكْرُ على الخُبْث والخِداع

MAKARO / MAKRUN arti asalnya adalah daun yang lebat, yang saking banyaknya hingga tidak diketahui tautan satu sama lainnya.
Dari sana, makarun diartikan untuk sesuatu yang tidak jelas.
Makar = menipu, kalau diartikan seperti itu memang lebih terasa aroma jahat/negatifnya. Tapi gak apa-apa lah itu hanya sebuah kata-kata. yang jelas, penggunaan kata MAKARUN bagi Allah SWT tentunya mengandung tujuan atau minimal hikmah ilmiyyah bagi umatnya yang tentu tidak (terasa) bagi musuhnya.

وإنما أضاف الله تعالى المكر إلى نفسه على مزاوجة الكلام ... ".
فتبارك الله أحسن الخالقين " وهو الخالق حقاً وغيره خالق مجازاً، وقوله: والله خير الماكرين وإنما سمي ذلك مكراً لكونه مجازاة عن مكر، وكذلك قوله: " فبشرهم بعذاب أليم " والعذاب لا يبشر به

Periksalah ayat FA BASYSYIRHUM BI 'ADZAABIN ALIIM… dan berilah BERITA GEMBIRA kepada mereka DENGAN SIKSA yang lara…
apakah benar pasangan SIKSA adalah BERITA GEMBIRA??? Bukankah SIKSA itu justru berita MENAKUTKAN??? ....

Periksa juga ayat, AHSANUL KHOOLIQIN… yang paling baik diantara para kholiq…
Apakah nyata bahwa kholiq itu banyak?

Disinilah logika sastra bermain, FA BASYSYIRHUM BI 'ADZAABIN ALIIM dan , AHSANUL KHOOLIQIN, jelaslah jangan sekali-kali diartikan dengan arti hakiki atau literal karena arti hakiki/literal tidak muat untuk manampungnya pengertian dari ke ijaz'an kalam Allah SWT.....

Demikian juga MAKRUN, penggunaan kalimat MAAKIRUN adalah sebagai MAJAZ dan MUJAAZAT = balasan atas makar orang-orang kafir.
Dalam balaghoh masuk ke MUZAAWAJAH....

Makar = menipu, kalau diartikan seperti itu memang lebih terasa aroma jahat/negatifnya.... dan andai dipaksakan bahwa Allah SWT sama dengan MAKIRUN (yang menipu) tentulah itu berma'na majazi, sebab makar diartikan dengan MENIPU pun bukan arti sesungguhnya.....

Seorang pencuri/penjahat/copet sedang MAKAR/melakukan penipuan/membuat rencana jahat terhadap mangsanya, dan dia berhasil membawa kabur sebuah tas....

Seorang polisi sedang MAKAR/membuat siasat/melakukan penyamaran/membuat rencana penangkapan terhadap seorang penjahat, dan dengan MAKAR/membuat siasat/melakukan penyamaran/membuat rencana penangkapan polisi tsb berhasil meringkusnya.....

Bandingkan kata MAKAR pada kedua kondisi yang berbeda di atas… semoga dapat dipahami.....