Ekonomi Syariah

Refreshing sambil bagi-bagi Ilmu.
Langsung aja disimak dan dikomentari ya

Berawal dari perjalanan pulang dari Jakarta menggunakan kereta. Saya terbawa suasana obrolan dengan penumpang wanita (yang cakep tapi udah bersuami)
Ibu ini bercerita mengenai usahanya yang menggunakan pinjaman dari Bank yang berlabel Syariah.
Yang menggelitik perasaan saya, ternyata Bank berlabel Syariah ini masih menerapkan Sistem Ribawi ( Bunga ) walaupun relatif kecil dibandingkan Bank Konvensional.
Judul "Menggugat Istilah Bank Syariah" mungkin terlalu tinggi bagi saya yang awam dan bodoh dalam bidang Ekonomi dan keterkaitanya dengan Agama Islam yang kita cintai ini.
Untuk itu, bagi Brather's sekalian, yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman dalam bidang ini, saya tunggu partisipasinya.

Pertanyaannya :
1. Apakah memang sistem seperti ini sudah sesuai dengan Al-Quran dan Sunnah Rasulullah Shollalohu 'Alaihi Wassalam
2. Bagaimana sih prinsip dan sistem yang dilakukan dan dicontohkan oleh Nabi Muhammad Shollalohu 'Alaihi Wassalam.

Saya persilahkan

sistem yg mana?
syariah dan konvensional BERBEDA dari akad di awal transaksi...sayah gak memungkiri bahawa label syariah tapi belum pure syariah...

abu hanan wrote:sistem yg mana?
syariah dan konvensional BERBEDA dari akad di awal transaksi...sayah gak memungkiri bahawa label syariah tapi belum pure syariah...

Yang ini Mbah

Yang menggelitik perasaan saya, ternyata Bank berlabel Syariah ini masih menerapkan Sistem Ribawi ( Bunga ) walaupun relatif kecil dibandingkan Bank Konvensional.

Kalau memang begitu, mengapa berani mereka mengembel-embel "Syariah" ??
Terus terang, secara pribadi saya belum pernah menabung di Bank Syariah. Saya memiliki sejumlah uang di Bank Konvensional tapi saya tidak meniatkan sebagai Tabungan melainkan sebagai keluar masuk aliran uang saja ...

bugini..ketika menabung memang bagi hasilnyah adalah berdasarkan keuntungan yg diperoleh dari modal kerja bank yg dipinjam pengusaha...fluktuatif dan ini sesuai syari'at.

tetapi bagi peminjam,mereka dikenai angsuran tetap...seharusnyah angsuran tersebut dihitung dari laba bersih yg dihasilkan oleh peminjam modal kerja..kalow pas dagangan sepi yah bagi hasilnya/angsuran ke bank juga lebih sedikit dibandingkan ketika musim dagan ramai...

Kalo menurut wak @Abu sendiri, menabung di bank konvensional, bagaimana hukumnya?
Haram ataukah halal?

EbisuSensei wrote:Kalo menurut wak @Abu sendiri, menabung di bank konvensional, bagaimana hukumnya?
Haram ataukah halal?

kalow sayah lebih berpatokan pada niat ketika berurusan dg bank konvensional.
kalow niatnyah cari untung dari menabung yah uda jelas hukumnyah.
kalow sekedar titip yah boleh aja toh urusan titip juga di bank syariah juga bisa dilakukan.
kalow urusan memudahkan transaksi keuangan (pembayaran ke suplier dan sebagenyah),sayah pikir itu boleh aja karena baik bank konvensional maupun syariah tetap mengenakan biaya administrasi jika dilakukan antar bank.
dan masih menjadi kelemahan adalah bank syariah belum mumpuni untuk dijadiin mitra transaksi.ambil contoh;
internet banking untuk BCA bisa dilakukan tanpa saldo minimum.
internet banking untuk bank syariah mandiri masih menwajibkan sisa saldo sekian rupiah agar punya akun dinternet banking.

bugituh..darinyah sayah...