seperti apa penampilan malaikat jibril?

SEGOROWEDI wrote:yang katanya mendikte ayat..
kok cuman di goa hira? padahal ayat goa hira hanya beberapa kalimat..

SEGOROWEDI wrote:ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut". \(QS. Al-anfal : 9).


katanya ribuan, tapi anehnya gak ada seorangpun yang liat...

mang odoy wrote:

Assalamualaykum mbah.

Mohon bantuan Nahwu Sorofnya..

Benarkah kata dalam ayat dibawah ini secara NAHWU SOROF....???

(Al-Fathir 35:1) ajniḥatin having wings (MEMPUNYAI SAYAP)

Sebagai perbandingan saya copasin dari sini..

http://corpus.quran.com/qurandictionary.jsp?q=jnH#(35:1:10)

The triliteral root jīm nūn ḥā (ج ن ح) occurs 34 times in the Quran, in three derived forms:

•twice as the form I verb janaḥu (جَنَحُ)
•seven times as the noun janāḥ (جَنَاح)
•25 times as the noun junāḥ (جُنَاح)

The translations below are brief glosses intended as a guide to meaning. An Arabic word may have a range of meanings depending on context. Click on a word for more linguistic information, or to suggestion a correction.

Verb (form I) - to incline

(8:61:2) janaḥū they incline وَإِنْ جَنَحُوا لِلسَّلْمِ فَاجْنَحْ لَهَا وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ
(8:61:4) fa-ij'naḥ then you (also) incline وَإِنْ جَنَحُوا لِلسَّلْمِ فَاجْنَحْ لَهَا وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ

Noun

(6:38:9) bijanāḥayhi with its wings وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا طَائِرٍ يَطِيرُ بِجَنَاحَيْهِ إِلَّا أُمَمٌ أَمْثَالُكُمْ
(15:88:14) janāḥaka your wing وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِينَ
(17:24:3) janāḥa (the) wing وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
(20:22:4) janāḥika your side وَاضْمُمْ يَدَكَ إِلَىٰ جَنَاحِكَ تَخْرُجْ بَيْضَاءَ مِنْ غَيْرِ سُوءٍ
(26:215:2) janāḥaka your wing وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
(28:32:12) janāḥaka your hand وَاضْمُمْ إِلَيْكَ جَنَاحَكَ مِنَ الرَّهْبِ
(35:1:10) ajniḥatin having wings الْحَمْدُ لِلَّهِ فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ جَاعِلِ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا أُولِي أَجْنِحَةٍ

Noun

(2:158:13) junāḥa blame فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا
(2:198:3) junāḥun any sin لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَبْتَغُوا فَضْلًا مِنْ رَبِّكُمْ
(2:229:30) junāḥa sin فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا يُقِيمَا حُدُودَ اللَّهِ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا فِيمَا افْتَدَتْ بِهِ
(2:230:15) junāḥa sin فَإِنْ طَلَّقَهَا فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا أَنْ يَتَرَاجَعَا إِنْ ظَنَّا أَنْ يُقِيمَا حُدُودَ اللَّهِ
(2:233:42) junāḥa blame فَإِنْ أَرَادَا فِصَالًا عَنْ تَرَاضٍ مِنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا
(2:233:50) junāḥa blame وَإِنْ أَرَدْتُمْ أَنْ تَسْتَرْضِعُوا أَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِذَا سَلَّمْتُمْ مَا آتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوفِ
(2:234:15) junāḥa blame فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيمَا فَعَلْنَ فِي أَنْفُسِهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ
(2:235:2) junāḥa blame وَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيمَا عَرَّضْتُمْ بِهِ مِنْ خِطْبَةِ النِّسَاءِ
(2:236:2) junāḥa blame لَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِنْ طَلَّقْتُمُ النِّسَاءَ مَا لَمْ تَمَسُّوهُنَّ
(2:240:16) junāḥa blame فَإِنْ خَرَجْنَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِي مَا فَعَلْنَ فِي أَنْفُسِهِنَّ مِنْ مَعْرُوفٍ
(2:282:105) junāḥun any sin فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَلَّا تَكْتُبُوهَا
(4:23:35) junāḥa sin فَإِنْ لَمْ تَكُونُوا دَخَلْتُمْ بِهِنَّ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ
(4:24:30) junāḥa sin وَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيمَا تَرَاضَيْتُمْ بِهِ مِنْ بَعْدِ الْفَرِيضَةِ
(4:101:7) junāḥun (is) any blame فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَقْصُرُوا مِنَ الصَّلَاةِ
(4:102:41) junāḥa blame وَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِنْ كَانَ بِكُمْ أَذًى مِنْ مَطَرٍ أَوْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَنْ تَضَعُوا أَسْلِحَتَكُمْ
(4:128:10) junāḥa sin وَإِنِ امْرَأَةٌ خَافَتْ مِنْ بَعْلِهَا نُشُوزًا أَوْ إِعْرَاضًا فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا أَنْ يُصْلِحَا بَيْنَهُمَا صُلْحًا
(5:93:7) junāḥun any sin لَيْسَ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جُنَاحٌ فِيمَا طَعِمُوا
(24:29:3) junāḥun (is) any blame لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَدْخُلُوا بُيُوتًا غَيْرَ مَسْكُونَةٍ فِيهَا مَتَاعٌ لَكُمْ
(24:58:35) junāḥun any blame لَيْسَ عَلَيْكُمْ وَلَا عَلَيْهِمْ جُنَاحٌ بَعْدَهُنَّ
(24:60:10) junāḥun any blame فَلَيْسَ عَلَيْهِنَّ جُنَاحٌ أَنْ يَضَعْنَ ثِيَابَهُنَّ غَيْرَ مُتَبَرِّجَاتٍ بِزِينَةٍ
(24:61:52) junāḥun any blame لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَأْكُلُوا جَمِيعًا أَوْ أَشْتَاتًا
(33:5:17) junāḥun any blame وَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ فِيمَا أَخْطَأْتُمْ بِهِ وَلَٰكِنْ مَا تَعَمَّدَتْ قُلُوبُكُمْ
(33:51:14) junāḥa blame وَمَنِ ابْتَغَيْتَ مِمَّنْ عَزَلْتَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكَ
(33:55:2) junāḥa blame لَا جُنَاحَ عَلَيْهِنَّ فِي آبَائِهِنَّ وَلَا أَبْنَائِهِنَّ وَلَا إِخْوَانِهِنَّ
(60:10:31) junāḥa any blame وَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ أَنْ تَنْكِحُوهُنَّ إِذَا آتَيْتُمُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ

Abu Hanan wrote :


wa alaykum salam
جَاعِلِ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا أُولِي أَجْنِحَةٍ
جَاعِلِ = (allah) menjadikan.dalam hal ini allah sbg subjek yg aktif hingga sekarang wal masa mendatang.aktif terus pokoknyah gak pake stop.
menjadikan = merubah menjadi benda kamsutnyah sayah ada benda yg dikamsut.

الْمَلَائِكَةِ = inilah kata benda yg dikamsut dan menjadi tujuan dari جَاعِلِ


رُسُلًا -->> kata benda jamak.seringkali diartikan sebagai utusan.dalam ayat ini peran malaikat sbg utusan adalah benar karena allah gak bakal urusin/turun tangan langsung.namun malaikat sbg utusan neh TIDAK BERFUNGSI sebagaimana fungsi penyampai wahyu.

Karena رُسُلًا adalah jamak tidak teratur baik untuk kata kerjanya atau kata sifatnya.dalam ayat ini jadi urusan yg diurusi oleh malaikat tuh kayak konsultan jenderal/dubes,bukan utusan dalam misi khusus seperti penyampai wahyu atau bagi2 rejeki tetapi keseluruhan urusan manusia ada malaikat yg mengawal/mengurusi.

أُولِي -->>berarti kaum yang memiliki sesuatu."sesuatu" itu tergantung dari kata di depan/di belakkang si أُولِي .
contoh; ulul albab -->>kaum yg memiliki kecerdasan/kumpulan org pinta (berakal),kaum pemikir.

أَجْنِحَةٍ -->>berakar dari ج ن ح yg berarti kesalahan/kecenderungan/sayap.Tergantung kalimatnyah mang.....

sisi keunggulan bahasa arab adalah subyek-predikat-obyek dapat diketahui meskipun susunan kata dibolak-balik.
kucing makan tikus.
-->>ala endonesah ; ada kucing yang memakan seekor tikus.mang gak mungkin merubah tikus makan kucing karena akan merubah arti/penjelasan.

-->>ala arab ;
1. كي القط الفءرَ
2.يءَ كلُ الفءرَ القط = kucing dan tikus meski ditaruh belakang/depan gak merubah maksud kalimat karena ada i'rab yg berfungsi sbg pembeda subjek dan objek.


di dalam alquran ada pemakaian seperti;
وَإِن جَنَحُواْ لِلسَّلْمِ فَاجْنَحْ لَهَا -->> 8.61. Dan jika mereka condong/(sayap?) kepada perdamaian, maka condonglah/(sayap?) kepadanya/dan jika mereka membuka sayap perdamaian maka bentangkan sayapmu kepada mereka?
dalam bentuk MAKSAMOLOGY ayat diatas sayah terjemahkan;
dan jika mereka merentangkan dosa/kesalahan maka bentangkan/bukalah dosamu pula
atow
dan jika mereka condong untuk berdosa maka berdosalah (pula kamu kepadanya).

sedangkan maksamology ala abu hanan tuh bakal merubah grammar ayat.

karena pada 8/61 ada kata perintah/tugas/seru yaitu ف pada pendengar utk melakukan kegiatan.
logis ataow tidak;
1.bersayaplah (kamu)
2.berdosalah (kamu)
3.berdamailah (kamu)

pilihan 1 -->gak logis karena gak nyambung dengan tujuan ayat/kalimat.
pilihan 2-->>disuruh berdosa kok ditutup dengan tawakkal padahal ada kata sifat yg kita berawalan لٍِِِِِِ kasroh/LI yg berarti untuk/kepada/menuju SILMI/SALIM/SALAM/DAMAI.diperintahkan berdosa untuk menuju perdamaian dan dikahiri tawakal....hehehehe....gak logis.
pilihan 3-->>disuruh berdamai lalu diakhiri tawakkal.

وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ -->> 17.24. Dan rendahkanlah dirimu/(sayapmu?) terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan/dan bukalah sayapmu terhadap mereka dengan kasih sayang?
dalam bentuk MAKSAMOLOGY ayat diatas sayah terjemahkan;
rendahkan dosa/kesalahanmu terhadap mereka berdua dengan kasih sayang.....

sedangkan maksamology ala abu hanan tuh bakal merubah grammar ayat.

28.32 وَاضْمُمْ إِلَيْكَ جَنَاحَكَ مِنَ الرَّهْبِ -->> dekapkanlah kedua tanganmu (ke dada)mu bila (hatimu/jiwamu) bergetar (karena takut)/lipatlah sayapmu bila engkau tergetar?
dalam bentuk MAKSAMOLOGY ayat diatas sayah terjemahkan;
dekapkanlah dosamu/kesalahanmu bila ketakutan.....

sedangkan maksamology ala abu hanan tuh bakal merubah grammar ayat.
طوى جُنَاحٌ إذا خوف dan pada akhirnyah justru MEMPORAKPORANDA keseimbangan kata/huruf al quran.NGAWUR dotcom


sehingga أَجْنِحَةٍ dapat berarti secara hurufiah sbg sayap berdasarkan kata di depan yg menunjukkan jumlah.seperti MITSNA wa TSULUTSA wa RUBA'.
kemungkinan yang kita dapat dengan MAKSAMOLOGY;

1.Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) dan sebagai kaum yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat.

2.Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang berdosa, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat.

3.Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai kesalahan, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat.

4.Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai tangan, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat.

(untuk mengurus berbagai macam urusan) -->>dapat disimpulkan dari RUSULAN dan ayat ke 2.
didalam kata YAFTAKHI dan RAHMAT dan MUMSIKA.

bagemana dengan sbg kesalahan/dosa sbg kata sifat?
وَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ فِيمَا /al ahzab 4.....
جُنَاحٌ adalah kata sifat dan termasuk pula kata benda.membaca panjang pada konsonan kedua NUN.menunjukkan kata tersebut dapat digunakan sebagai kata benda atau digunakan sebagai kata sifat.
kesalahan,apakah termasuk kata benda?gak bakal nyambung kalow kita ngebahas.

dan gak bisa dibandingkan dengan أَجْنِحَةٍ yang jelas dan pasti kata benda.

Mang Odoy wrote:

Alhamdulillah...terima kasih banyak atas bedahan nahwu sorofnya...
CUman yang menjadi INTI dari pertanyaan sayah...apakah kata


(35:1:10) ajniḥatin = having wings (MEMPUNYAI SAYAP) الْحَمْدُ لِلَّهِ فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ جَاعِلِ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا أُولِي أَجْنِحَةٍ

Mempunyai arti yang MUTLAK bahwa AJNIHATIN dalam ayat diatas...adalah MEMPUNYAI SAYAP...seperti BURUNG GARUDA PANCASILA...????

Ini penting mbah.....soalnya MAHLUK SUCI YANG MEMPUNYAI SAYAP yang sudah kadong DINISBATKAN ke MALAIKAT...ternyata ini sudah ada dari jaman YUNANI KUNO....
Ini terkait postingan saya di tret ini..

https://laskarislam.indonesianforum.net/t2581-seperti-apa-penampilan-malaikat-jibril

Sebagai tambahan informasi..

Saya dah beberapa kali mengunjungi kota ATHENS (YUNANI)...dan seperti semua tau, bahwa kota tersebut merupakan kota yang sangat bersejarah. Di Kuil PARTHENON (Acropolis).....dulunya adalah tempat pemujaan DEWI ATHENA...dan dari buku buku tentang sejarah Yunani Kuno...saya melihat bahwa dulunya...di dalam Kuil Parthenon tersebut ada sebuah patung Dewi Athena..dimana ditangan kanannya ada seorang lelaki dengan jubah warna putih MEMPUNYAI SAYAP (BERSAYAP). Bahkan di relief relief kuil yang lainnya banyak ditemui gambar BAYI BAYI BERSAPAY...yang belakangan dalam ke kristenan disebut CUPIDS.

Kristen emang jelas RACIKAN Den Phanjuls....kalow kristen menggambarkan malaikat punya sayap...itu sudah gak aneh..karena kristen emang PAGANISME MODERN racikan si phanjuls.

Soalnya...saya liat...kaum muslim mayoritas sudah cenderung TERDOGMA kalo MALAIKAT JIBRIL pun mempunyai SAYAP kaya Garuda Pancasila...lebih lebih dengan adanya salah satu hadist yang nurut saya terlalu imajinatif...banyak ngayalnya.

APa yang saya saksikan di KUIL PARTHENON di Athens (Yunani)...itu adalah nyata dengan mata kepala sendiri...dan gambar Dewi Athena dengan mahluk laki laki bersayap ditangan kanannya...sudah banyak di ekspos di buku buku sejarah tentang Yunani Kuno...kalo mbah gak percaya...ntar pulang Insya Allah saya foto kopi bukunya dan saya kirim ke mbah.

Jadi sekali lagi.....mohon pembahasan tentang ayat diatas DIPERTAJAM...demi MELURUSKAN pemahaman Muslim tentang Malaikat yang menurut saya sudah TERDISTORSI oleh faham KRisten...yang bermuara pada YUNANI KUNO....nenek moyang si Paulus.

Segitu dulu dari saya mbah...

Wasalam,

Abu Hanan wrote :

bugini mang....ajnihatin memang secara literal/harfiah memiliki arti sayap.
tetapi setiap makhluk hidup/mampu berpikir/memiliki naluri telah diberi ALAT utk bergerak.

yah seperti sirip di ikan,kaki pada manusia de es be....

malaikat.....mengapa diiringkan "ajnihatin"?
Meski dalam banyak riwayat seringkali malaikat itu digambarkan punya sayap, namun yang pasti, sayap itu tidak seperti sayap burung atau sayap pesawat terbang, yang berfungsi untuk melawan gaya gravitasi. Hal itu karena para malaikat bukan wujud benda pisik yang seperti kita manusia dan mereka tidak terikat dengan hukum-hukum fisika yang berlaku untuk manusia.
kamsutnyah sayah,ajnihatin adalah simbol untuk menjelaskan bahwa malaikat memiliki alat utk berpindah/bergerak.

kalow malaikat terikat hukum fisika,maka NIHILISME terbang di alam ghaib atau antar galaksi.mengapa?apa yg menjadi tenaga pendorong?

coba dibayangkan,izrail mencabut nyawa 1 juta manusia di 1 juta lokasi pada jam detik yg sama.sedangkan waktu selalu berbeda,ada selisih jam di tiap wilayah bumi.200 ribu di inggris,100 ribu di indonesia dan sebagainya tetapi izrail HARUS mencabut nyawa di SAAT yg sama.lha kalow seperti itu...sayapnya apa dapat bekerja?karena satu kepak berarti ada seper sekian detik yg dibutuhkan.
namun akan dapat dimengerti apabila mekanisme sayap adalah seperti internet.jutaan orang dapat berkomunikasi melalui laskar islam di detik yg sama.

balik ke sayap.....
akan lebih mudah di masa lampau,ajnihatin dibandingkan intarnatin (internet)...jumlah sayap malaikat yang diterangkan ada yang satu, dua dan tiga memberikan gambaran bahwa anatomi sayap malaikat tidaklah seperti sayap burung, sayap serangga, sayap kelelawar atau sayap capung tetapi keterbatasan manusialah yg memberikan visual bahwa sayap malekat = sayap burung.padahal wilayah kerja malekat tak terbatas di bumi,melainkan tiap milimeter ruang antar galaksi.

kalowpun benar ajnihatin = sayap maka kecepatan terbang malekat lebih tinggi dari kecepatan cahaya yg cuman 300ribu km/detik.indikasi ada di Al Ma´aarij ayat 4.

kalow sayah lebih cenderung mengartikan ajnihatin = alat.gak lebih dan gak kurang.karena pekerjaan malaikat yang rumit dan dituntut cepat-tepat maka alat tsb harus canggih dan efisien-efektif.

dapat pula mengartikan sayap malekat adalah gambaran arah/wilayah kerja.
jumlah 2-3-4 dan sebagainya adalah job yg diemban.kamsutnyah,malaikat ada yg cuman urus 1 perkara dan ada pula yg urus ribuan perkara.

tentunya pembahasan "ajnihatin" tak bisa dilepas sendirian tanpa malaikat yg lahir dari MIM-LAM-KAF م ل ك yang berarti kekuatan, kekuasaan, kepemilikan.

sehingga bisa ditafsirkan pula menjadi;
para utusan yg memiliki kemampuan yg berbeda tingkatan dan berbeda urusan.
dapat ditilik dari nama.contoh JIBRIL=JIM BA RA.memiliki makna Sifat yang membesarkan/mengagungkan diri sendiri, kebanggaan diri (pride), arogan, menantang (bold), tidak mempan diintimidasi (audacious), di atas normal (inordinate), bersifat tirani, menuntut kepatuhan tanpa syarat dan tanda tanya, extravagan. Kadang-kadang bisa juga berarti raja.

termasuk RA QAF BA/raqib=dekat.dekat dg manusia,kamsutnyah sayah,mengawal sehingga gak perlu sayap kalow pake logika bersayap dan harus terbang.

balik ke sayapnyah malaikat yg 2-3-4 dan banyak.....
konteks ayat 35/1 membutuhkan penafsiran yg lebih dari sekedar SAYAP.mengurusi alam semesta berarti sayap tersebut lebih dari kecepatan cahaya.mengurusi alam ghaib maka sayap TAK seperti yg dibayangkan manusia.yah...kalow munkar dan nakir harus bersayap maka bugimana mereka bekerja?pindah lokasi tiap detik dan laen2..

jadi akan lebih tepat jika SAYAP adalah ditafsirkan sbg alat/kekuasaan/kemampuan namun arti literal ajnihatin=sayap tetap tidak boleh diabaikan karena sayap adalah "tangan" yg menunjukkan kekuatan/kekuasaan.

dan pemilihan kata ajnihatin adalah tepat dan always up to date bahkan 5 langkah lebih maju dari malaikat/dewa agama sebelah.karena mereka MEMBACA dewa/malaikat HANYA terlibat urusan manusia aja.
Islam/Al Quran meletakkan malaikat lebih jauh dari itu.
coba deh mang buka Al Qadr,Al Ma'arij dan ayat2 yg terkait tugas malaikat........

plus...APAKAH SAYAP dapat berjumlah 3/ganjil?logika manusia bahkan sains mestilah menolak ide GANJIL pada sayap.

Al Fathir 1;
وَالْأَرْضِ جَاعِلِ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا أُولِي أَجْنِحَةٍ مَثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ
wal-ardhi ja'ili almala-ikati rusulan ulii ajnihatin matsna wa tsulatsa wa ruba'a

bandingkan dengan
An Nisa 3
وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَىٰ فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ
Wa-in khiftum alla tuqsituu fii alyatama fainkihuu ma thaaba lakum mina annisaa-i matsna wa tsulatsa wa ruba'a

kalow jumlah sitri seh boleh 2,3 4 tetapi sayap?

jadi ajnihatin TETAP dan HARUS diartikan SAYAP tetapi bukan sayap dalam benak/imajiner manusia.melainkan CONDONG/KEKUATAN/ALAT/kemampuan.jumlah sayap jibril yg 600 sayah selalu membaca 600 urusan ditangani jibril sendirian atow jibril adalah koordinatornyah.atow jibril memiliki 600 lebih kuat dan lebih canggih dibandingkan dengan malaikat yg MATSNA wa TSULATSA....

karena emang AJNIHATIN (pada 35/1) tidak dapat ditafsirkan LITERAL lha mesti bugimana utk penafsiran?
imam umar bin khattab bukanlah orang bodoh.kalow emang ajnihatin = sayap maka sayah haqqul yaqqqqqin beliow pasti MENOLAK ke-sayap-an dalam arti harfiah,apalagi imam ali bin abu thalib.

uslub bahasa arab....
nasi uda jadi bubur (endonesah) adalah representaasi untuk "mengasah pedang di siang hari (arab)"
keliatannyah gak nyambung tapi itulah gaya bahasa yg tiap wilayah selalu memiliki perbedaan.
ketika endonesah bilang ajnihatin = sayap....mengapa cendekia muslim macam ibnu al farraby dan al khawarizmi tidak "guling" ?
yah karena sayap/ajnihatin pada 35/1 bukan arti HARFIAH sbg sayap imajiner....kamsutnyah sayah,beliow2 berpandangan CONDONG/KEKUATAN/ALAT/KEMAMPUAN/KEKUASAAN.malekat adalah "pegawai" allah dan selayaknyah dibekali keterampilan dan kecerdasan sedikit LEBIH oleh sang majikan.lha kalow jibril memiliki kecepatan = seekor keong yah tuh majikan gak cerdas dunk ????kalo mikail gak mampu angkat gunung yah berarti sang majikan uda kere dunk....

apalagi sayap berjumlah ganjil jadi gak konsisten dg "setiap sesuatu mesti berpasangan".....

mang odoy wrote:

Demikianlah pembedahan surah Al-Fathir : 1 ini...mudah2an ada manfaatnya...dan bagi rekan rekan muslim yang kadong BERIMAJINASI bahwa Malaikat Jibril punya sayap seperti BURUNG GARUDA PANCASILA...mohon untuk dipertimbangkan kembali imajinasinya itu..

Kalow pun masih ada yang mau 'keukeuh' atow 'ngotot' dengan keyakinannya bahwa Malaikat Jibril bersasayap layaknya gambar malaikat yang suka nemplok di dinding gereja....ya silahkan untuk berdiskusi lebih lanjut dengan NARA SUMBER kita...yaitu MBAH ABU...

Wasalam,