bagaimana jika tidak sanggup menghadapi kemunkaran?
Halaman 1 dari 1 • Share
bagaimana jika tidak sanggup menghadapi kemunkaran?
Amar ma’ruf dan nahyi munkar merupakan salah satu ciri khusus dari umat Islam. Oleh karena itu seorang muslim tidak diperbolehkan untuk mendiamkan suatu kemunkaran merajalela Apalagi jika kemungkaran tersebut terjadi di depan mata. Dalam hal ini Rasululloh SAW pernah bersabda:
“Barangsiap diantara kalian melihat kemungkaran, hendaklah ia merobahnya dengan tangannya (kekuasaanny), jika tidak mampu robahlah dengan lisannya (nasehat) jika tidak mampu robahlah dengan hatinya dan itu adalah iman yang paling lemah”
Oleh karena itu, jika kita menyaksikan suatu kemunkaran sedangkan kita tidak mampu untuk merobahnya, minimal kita mengingkari kemungkaran tersebut dengan hati kita sebagaimana yang dijelaskan oleh hadis di atas.
Sedangkan keterangan yang menyatakan bahwa Alloh akan mengadzab suatu kaum yang tidak pernah mengingkari suatu kemungkaran, keterangan tersebut tidak bersifat umum dalam artian Alloh hanya akan mengadzab kaum tersebut jika orang-orang yang memiliki kemampuan untuk menindak kemungkaran tersebut namun malah membiarkan kemunkaran merajalela di dalam masyarakatnya. Jadi dari dirinya tidak ada upaya apapun dari mereka untuk menindaknya.
Dari Abu Bakar RA, setelah bertahmid dan memuji Alloh SWT ia berkata: “Wahai manusia, kalian membaca ayat ini dan menyimpannya bukan pada tempatnya (salah memahami maksud ayat tersebut), yakni Firman Alloh SWT : “Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk“ (QS. Al-Maidah: 105). Akan tetapi kami pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Apabila manusia meliahat orang yang dzalim dan tidak berusaha untuk mencegahnya, aku khawatir Alloh akan mengadzab mereka semua” dan aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada suatu kaum yang diantara mereka ada yang melakukan suatu kemaksiatan, dan mereka mampu untuk merobahnya tetapi tidak melakukannya, melainkan Alloh akan menimpakan kepada mereka siksaan-Nya” (Jami’ul Ushul Ibnu Al-Atsir I /330-331).
Sedangkan mereka yang mengingkari kemungkaran itu dan tetap berusaha sekuat tenaga untuk memberantasnya, maka mereka adalah orang-orang yang berjuang di jalan Allah SWT. Karena pengertian jihad tidak terbatas pada pertempuran semata. Berjuang dengan berat menghadapi kemungkaran pun adalah bagian dari jihad itu sendiri.
Dan orang-orang yang berjihad di jalan Allah, pastilah akan mendapatkan bantuan dari-Nya. Sebagaimana firman Allah SWT :
“Dan orang-orang yang berjihad untuk Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-ankabut : 69).
“Barangsiap diantara kalian melihat kemungkaran, hendaklah ia merobahnya dengan tangannya (kekuasaanny), jika tidak mampu robahlah dengan lisannya (nasehat) jika tidak mampu robahlah dengan hatinya dan itu adalah iman yang paling lemah”
Oleh karena itu, jika kita menyaksikan suatu kemunkaran sedangkan kita tidak mampu untuk merobahnya, minimal kita mengingkari kemungkaran tersebut dengan hati kita sebagaimana yang dijelaskan oleh hadis di atas.
Sedangkan keterangan yang menyatakan bahwa Alloh akan mengadzab suatu kaum yang tidak pernah mengingkari suatu kemungkaran, keterangan tersebut tidak bersifat umum dalam artian Alloh hanya akan mengadzab kaum tersebut jika orang-orang yang memiliki kemampuan untuk menindak kemungkaran tersebut namun malah membiarkan kemunkaran merajalela di dalam masyarakatnya. Jadi dari dirinya tidak ada upaya apapun dari mereka untuk menindaknya.
Dari Abu Bakar RA, setelah bertahmid dan memuji Alloh SWT ia berkata: “Wahai manusia, kalian membaca ayat ini dan menyimpannya bukan pada tempatnya (salah memahami maksud ayat tersebut), yakni Firman Alloh SWT : “Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk“ (QS. Al-Maidah: 105). Akan tetapi kami pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Apabila manusia meliahat orang yang dzalim dan tidak berusaha untuk mencegahnya, aku khawatir Alloh akan mengadzab mereka semua” dan aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada suatu kaum yang diantara mereka ada yang melakukan suatu kemaksiatan, dan mereka mampu untuk merobahnya tetapi tidak melakukannya, melainkan Alloh akan menimpakan kepada mereka siksaan-Nya” (Jami’ul Ushul Ibnu Al-Atsir I /330-331).
Sedangkan mereka yang mengingkari kemungkaran itu dan tetap berusaha sekuat tenaga untuk memberantasnya, maka mereka adalah orang-orang yang berjuang di jalan Allah SWT. Karena pengertian jihad tidak terbatas pada pertempuran semata. Berjuang dengan berat menghadapi kemungkaran pun adalah bagian dari jihad itu sendiri.
Dan orang-orang yang berjihad di jalan Allah, pastilah akan mendapatkan bantuan dari-Nya. Sebagaimana firman Allah SWT :
“Dan orang-orang yang berjihad untuk Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-ankabut : 69).
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Similar topics
» [NCH] Ps. Anthony Chang - Bagaimana Cara Menghadapi Penderitaan Itu
» tantangan berat yang tidak sanggup dihadapi oleh paus benediktus XVI sehingga beliau mengundurkan diri
» [info yang bisa terkait bagaimana cara menghadapi tantangan] Tantangan Perubahan Iklim di Dunia Pertanian
» Tidak Bisa disebut Bohong, jika dalam Keadaan Terpaksa
» jika muhammad saw dpt rank 1,Arswendo tidak dipenjara oleh munafikun
» tantangan berat yang tidak sanggup dihadapi oleh paus benediktus XVI sehingga beliau mengundurkan diri
» [info yang bisa terkait bagaimana cara menghadapi tantangan] Tantangan Perubahan Iklim di Dunia Pertanian
» Tidak Bisa disebut Bohong, jika dalam Keadaan Terpaksa
» jika muhammad saw dpt rank 1,Arswendo tidak dipenjara oleh munafikun
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik