SELAMAT JALAN ABUYA PROF.DR,MUHIBBUDDIN WALY
Halaman 1 dari 1 • Share
SELAMAT JALAN ABUYA PROF.DR,MUHIBBUDDIN WALY
Satu-satu ulama besar Aceh kembali ke hadirat Allah SWT. Rabu lalu Abuya Prof. Dr.Muhibbuddin Waly, 76,wafat di Banda Aceh dan dikebumikan di Darussalam Labuhanhaji, Aceh Barat Daya. Beberapa bulan lalu, telah wafat juga Abu Adnan Bakongan. Allahyarham (almarhum) adalah putra tertua ulama besar Abuya Syeikh Maulana Muda Waly Al-Khalidy, pendiri Dayah Darussalam Labuhanhaji, Aceh Selatan, sekarang Aceh Barat Daya.
Ada lima hal yang “plus” dari sosok ulama karismatik ini. Pertama; Abuya Prof Dr Muhibbuddin Waly adalah keturunan ulama, baik pihak ayah maupun pihak ibunya. Ayahnya Syeikh Haji Maulana Muda Waly Al-Khalidy dan Ibunya Hj Rahimah, ulama perempuan dan putri ulama besar dari Sumatera Barat.
Kedua; Abuya alumnus luar negeri yakni universitas terkenal di dunia Jami’ah Al-Azhar Kairo-Mesir. Kebanyakan ulama besar lainnya cuma alim di dalam negeri Aceh. Ketiga; Abuya Prof. memang seorang ulama kharismatik (papan atas) yang selalu menjadi muraji’ (rujukan) ulama lain di Aceh, bahkan Jawa dan semenanjung Tanah Melayu.
Keempat; Abuya adalah Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Al-Waliyyah Melayu Raya (Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand Selatan, dan Brunei Darusalam). Kelima; Abuya tidak anti politik, bahkan beliau seorang politikus yang handal. Pernah menjadi Anggota MPR dan DPR di Pusat. Kebanyakan para ulama di Aceh menganggap negatif terhadap politik.
ABUYA PROF.DR.MUHIBBUDDIN WALY DIMATAKU.
Engkaulah samudra ilmu yang luas
Yang tak kan mampu direnangi
Walau sekuat apapun aku mencobanya
Apatah lagi, hanya secuil perjumpaanku denganmu.
Ohh guruku, selamat jalan, aku kan meneruskan cita citamu
Semampuku, walau hanya sepatah dua patah kata, yang masih tersimpan diqalbuku, tapi bila kuperdalam, kuyakin ia adalah sungai yang besar dan dalam yang bisa kureguk air ilmunya.
Saya hanyalah santri tabaruk dengan beliau, bukan santri suluk, walau saya pernah mengambil ijazah naqsyabandy ismu zat dari beliau. Saya mengenalnya lewat karangan tentang ayahanda beliau berjudul “AYAHKU” . Dari situlah saya mengenal beliau dan ayahanda beliau yang tidak diragukan lagi kealiman beliau. Semalam ada kisah unik yang saya dapatkan dari seorang ulama yang berbarengan dengan saya keBanda Aceh, ta’ziyah ketempat beliau, dimana beliau mendapatkan sanad itu dari salah satu ulama besar aceh saat ini.
Abuya mudawaly alkhalidy ayahnya pernah berguru kepada Musnid Dunya , YASIN FADANI, dan pada satu hari yasin fadani, bersama abuya muda waly bertekad hendak masuk kedalam ka’bah, sebagaimana mana dimaklumi pintu ka’bah selalu dijaga ketat oleh polisi, namun abuya adalah ulama yang sangat pintar bermain silat, hanya sekejab penjaga ka’bah roboh, dan beliau berhasil masuk kedalam ka’bah, sedangkan yasin fadani tidak bisa bersilat, karena diarab, kayaknya tidak ada kurikulum silatnya. Hingga yasin fadani tertahan diluar. Didalam ka’bah abuya melihat keatas, seolah olah ia melihat tembus kelangit kesegenap lapisannya, nah setelah keluar dari kabah dengan peristiwa itulah abuya muda waly mendapat ilmu laduni, yang tingkat kealiman beliau setara dengan penngarang hasyiyah syarwani ala tuhfatul muhtaj, hingga kadang abuya waktu menjelaskan tuhfatul muhtaj, berbeda pendapat dengan syarwani sang hasyiyah tuhfatul muhtaj, jadi tahu sendiri kekuatan idrak abuya muda waly. Beliau hanya mengaji sebentar, tapi kealiman beliau terkenal seantero padang, bahkan dunia. Yasin fadani sendiri setelah perististiwa ka’bah itu ada hal yang tidak dimengerti lalu setelah dijelaskan oleh abuya menjadi jelas, padahal yasin fadani adalah adalah mufti mekah, yang selama 15 tahun selalu mengijazah kutubus sittah kepada pelajar dimasjidil haram. Dan sangat perlu dicatat, satu satunya ulama asia tenggara yang menjadi kitab tuhfatul muhtaj sebagai kurikulum hanyalah abuya muda waly al-khalidy, saya belum pernah mendengar ada ulama nu yang menjadikan tuhfatul muhtaj sebagai kurikulum, dan manpu mentahkik isinya, kalau sekedar baca lewat nahu saraf, anepun mampu hi hi hi. Saya tidak tahu alim mana hasyim asyary dengan abuya muda waly ini, tapi kiprah Hasyim asyaray ditanah jawa dengan abuya muda waly ditanah aceh, tak ada bedanya.
KELEBIHAN ABUYA
Nah abuya muda waly yang sangat cerdas itu pernah sekali waktu tak mampu menjawab kesulitan ibarat dalam kitab, dan kalau abuya yang tertahan kitab, tak ada lagi yang mampu menjawabnya, lalu dipanggillah sang putranya abuya prof.dr, muhibbudin waly, dan setelah dijelaskan oleh anaknya ini, abuya mengakui kebenaran pendapat anak jeniusnya ini.
Dan inilah yang membuat abu lam ateuk almarhum, marah besar sampai mengoyak bajunya dihadapan ulama, karena abuya prof.dr memberi satu makalah yang kontrofersi tentang makalah talaq, kepada seluruh ulama yang hadir disuruh bahas, sedangkan abuya harus menerima tamu sebentar. Nah abu lam ateuk yang terkenal sangat pemberani itu meminta microphone dan memerintahkan seluruh ulama yang hadir untuk meletakkan makalah itu sambil ia berkata “
“Bukan seperti kepala kepala kamu yang sanggup membahas kemampuannya berfikir dia, kalian ingat dulu, abuya tertahan, hanya dia yang bisa menjawab” sontak terjadi kericuhan, tapi tak ada yang berani sama ulama yang gagah perkasa itu. Lalu abu kemala menghampiri, sambil berkata “benar sikapmu sudah jarang ada yang berprinsip sepertimu.
Sewaktu sidang skripsi di al-azhar kairo, beliau sempat tertahan, karena debatan beliau kepada sang dosen, membuat dosen kelabakan, dan memutuskan tidak melanjutkan sidang, dan harus diganti sama yang lain.
http://wongalusaceh.wordpress.com/2012/03/08/selamat-jalan-abuya-prof-drmuhibbuddin-waly/
Ada lima hal yang “plus” dari sosok ulama karismatik ini. Pertama; Abuya Prof Dr Muhibbuddin Waly adalah keturunan ulama, baik pihak ayah maupun pihak ibunya. Ayahnya Syeikh Haji Maulana Muda Waly Al-Khalidy dan Ibunya Hj Rahimah, ulama perempuan dan putri ulama besar dari Sumatera Barat.
Kedua; Abuya alumnus luar negeri yakni universitas terkenal di dunia Jami’ah Al-Azhar Kairo-Mesir. Kebanyakan ulama besar lainnya cuma alim di dalam negeri Aceh. Ketiga; Abuya Prof. memang seorang ulama kharismatik (papan atas) yang selalu menjadi muraji’ (rujukan) ulama lain di Aceh, bahkan Jawa dan semenanjung Tanah Melayu.
Keempat; Abuya adalah Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Al-Waliyyah Melayu Raya (Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand Selatan, dan Brunei Darusalam). Kelima; Abuya tidak anti politik, bahkan beliau seorang politikus yang handal. Pernah menjadi Anggota MPR dan DPR di Pusat. Kebanyakan para ulama di Aceh menganggap negatif terhadap politik.
ABUYA PROF.DR.MUHIBBUDDIN WALY DIMATAKU.
Engkaulah samudra ilmu yang luas
Yang tak kan mampu direnangi
Walau sekuat apapun aku mencobanya
Apatah lagi, hanya secuil perjumpaanku denganmu.
Ohh guruku, selamat jalan, aku kan meneruskan cita citamu
Semampuku, walau hanya sepatah dua patah kata, yang masih tersimpan diqalbuku, tapi bila kuperdalam, kuyakin ia adalah sungai yang besar dan dalam yang bisa kureguk air ilmunya.
Saya hanyalah santri tabaruk dengan beliau, bukan santri suluk, walau saya pernah mengambil ijazah naqsyabandy ismu zat dari beliau. Saya mengenalnya lewat karangan tentang ayahanda beliau berjudul “AYAHKU” . Dari situlah saya mengenal beliau dan ayahanda beliau yang tidak diragukan lagi kealiman beliau. Semalam ada kisah unik yang saya dapatkan dari seorang ulama yang berbarengan dengan saya keBanda Aceh, ta’ziyah ketempat beliau, dimana beliau mendapatkan sanad itu dari salah satu ulama besar aceh saat ini.
Abuya mudawaly alkhalidy ayahnya pernah berguru kepada Musnid Dunya , YASIN FADANI, dan pada satu hari yasin fadani, bersama abuya muda waly bertekad hendak masuk kedalam ka’bah, sebagaimana mana dimaklumi pintu ka’bah selalu dijaga ketat oleh polisi, namun abuya adalah ulama yang sangat pintar bermain silat, hanya sekejab penjaga ka’bah roboh, dan beliau berhasil masuk kedalam ka’bah, sedangkan yasin fadani tidak bisa bersilat, karena diarab, kayaknya tidak ada kurikulum silatnya. Hingga yasin fadani tertahan diluar. Didalam ka’bah abuya melihat keatas, seolah olah ia melihat tembus kelangit kesegenap lapisannya, nah setelah keluar dari kabah dengan peristiwa itulah abuya muda waly mendapat ilmu laduni, yang tingkat kealiman beliau setara dengan penngarang hasyiyah syarwani ala tuhfatul muhtaj, hingga kadang abuya waktu menjelaskan tuhfatul muhtaj, berbeda pendapat dengan syarwani sang hasyiyah tuhfatul muhtaj, jadi tahu sendiri kekuatan idrak abuya muda waly. Beliau hanya mengaji sebentar, tapi kealiman beliau terkenal seantero padang, bahkan dunia. Yasin fadani sendiri setelah perististiwa ka’bah itu ada hal yang tidak dimengerti lalu setelah dijelaskan oleh abuya menjadi jelas, padahal yasin fadani adalah adalah mufti mekah, yang selama 15 tahun selalu mengijazah kutubus sittah kepada pelajar dimasjidil haram. Dan sangat perlu dicatat, satu satunya ulama asia tenggara yang menjadi kitab tuhfatul muhtaj sebagai kurikulum hanyalah abuya muda waly al-khalidy, saya belum pernah mendengar ada ulama nu yang menjadikan tuhfatul muhtaj sebagai kurikulum, dan manpu mentahkik isinya, kalau sekedar baca lewat nahu saraf, anepun mampu hi hi hi. Saya tidak tahu alim mana hasyim asyary dengan abuya muda waly ini, tapi kiprah Hasyim asyaray ditanah jawa dengan abuya muda waly ditanah aceh, tak ada bedanya.
KELEBIHAN ABUYA
Nah abuya muda waly yang sangat cerdas itu pernah sekali waktu tak mampu menjawab kesulitan ibarat dalam kitab, dan kalau abuya yang tertahan kitab, tak ada lagi yang mampu menjawabnya, lalu dipanggillah sang putranya abuya prof.dr, muhibbudin waly, dan setelah dijelaskan oleh anaknya ini, abuya mengakui kebenaran pendapat anak jeniusnya ini.
Dan inilah yang membuat abu lam ateuk almarhum, marah besar sampai mengoyak bajunya dihadapan ulama, karena abuya prof.dr memberi satu makalah yang kontrofersi tentang makalah talaq, kepada seluruh ulama yang hadir disuruh bahas, sedangkan abuya harus menerima tamu sebentar. Nah abu lam ateuk yang terkenal sangat pemberani itu meminta microphone dan memerintahkan seluruh ulama yang hadir untuk meletakkan makalah itu sambil ia berkata “
“Bukan seperti kepala kepala kamu yang sanggup membahas kemampuannya berfikir dia, kalian ingat dulu, abuya tertahan, hanya dia yang bisa menjawab” sontak terjadi kericuhan, tapi tak ada yang berani sama ulama yang gagah perkasa itu. Lalu abu kemala menghampiri, sambil berkata “benar sikapmu sudah jarang ada yang berprinsip sepertimu.
Sewaktu sidang skripsi di al-azhar kairo, beliau sempat tertahan, karena debatan beliau kepada sang dosen, membuat dosen kelabakan, dan memutuskan tidak melanjutkan sidang, dan harus diganti sama yang lain.
http://wongalusaceh.wordpress.com/2012/03/08/selamat-jalan-abuya-prof-drmuhibbuddin-waly/
mencari petunjuk- SERSAN SATU
- Posts : 192
Join date : 27.10.11
Reputation : 6
Similar topics
» jihad adalah jalan menuju selamat
» jihad adalah jalan yang selamat
» [pemandangan][jalan-jalan] Breathtaking Painted Hills, Oregon - 4K Nature Documentary Film
» [beauty oriental] CAROL'S DIARY #01 "ULTAH BROTHER/VLOG PERTAMA/JALAN-JALAN"
» [JALAN-JALAN/walk/WALKING] korea ... busan ...Haeundae ... https://www.youtube.com/watch?v=m5_HD5Kaa54
» jihad adalah jalan yang selamat
» [pemandangan][jalan-jalan] Breathtaking Painted Hills, Oregon - 4K Nature Documentary Film
» [beauty oriental] CAROL'S DIARY #01 "ULTAH BROTHER/VLOG PERTAMA/JALAN-JALAN"
» [JALAN-JALAN/walk/WALKING] korea ... busan ...Haeundae ... https://www.youtube.com/watch?v=m5_HD5Kaa54
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik