kiat mencegah cemburu pada anak

Cemburu merupakan hal yang wajar pada setiap anak, kadang – kadang cemburu tersebut terungkapkan dalam bentuk yang berbeda- beda, seperti :ngompol, mengedipkan mata terus – terusan, gagap,geser, selalu ingin digendong atau disuapi ibunya, enggan makan, enggan makan, berubah menjadi nakal dan suka merusak, dll

Seorang ibu harus memperhatikan semua tingkah laku diatas. Begitu juga dengan tingkah laku sang anak terhadap mainan dan kecenderungannya untuk merusaknya.

Untuk mengetahui cara menghilangkan rasa cemburu kita harus megetahui terlebih dahulu bagaimana hal tersebut sampai terjadi, kemudian kita berusaha mencegahnya.

Ketika kelahiran anak kedua sudah dekat waktunya, anak pertama dijauhkan dari ibunya selama masa dirawatnya sang ibu dirumah sakit, ketikaibu pulang dari rumah sakit dalam keadaan lemah dan ingin beristirahat, sang anak ingin dekat dengan ibunya karena rindu, yang diakibatkan berpisah dari nya beberapa saat, setelah sang ibu selesai dari istirahatnya dia lebih banyakdisibukkan oleh sikecil, waktu yang diberikan kepada anak pertama menjadi berkurang. Kemudian keluarga dan kerabat berdatangan memberikan ucapan selamat atas lahirnya sekecil tersebut.

Pendek kata segala sesuatu dan semua waktu tercurahkan untuk sikecil, mulailah anak terabaikan dari apa – apa yangselama ini diajarkan kepadanya, sedang sikecil senantiasa berada dalam gendongan ibunaya, maka pergilah anak pertama menuju pembaringannya dalam keadaan sedih, karena sibuknya sang ibu dengan sikecil, sehingga dia berkeyakinan bahwa kasih saying ibunya pada dirinya telah hilang. Setelah sedikit beranjak besar, dia mulai memperhatikan bahwa dia dilarang melalukan hal – hal yang boleh dilakukan adiknya, tanpa diketahui apa sebabnya, atau mungkin dia terlalu kecil untuk mengetahui penyebabnya. Maka bertambahlah rasa cemburu yang ada pada dirinya setelah dia membanding – bandingkan antara dia dan adiknya.

Adapun cemburu sang adik akan muncul ketika kakaknya pergi sekolah untuk petama kali, seisi rumah sibuk menyiapkannya pergi ke sekolah, kemudian dipagi hari ayahnya atau ibunya membawanya ke sekolah, sedang dia dalam keadaan gembira.

Merupakan hal yang sangat berat dan sulit begi seorang anak yang beru mencapai usia antara dua belas bulan s/d dua tahun untuk dapat menerima kehadiran adik, ditambah lagi dengan peraturan – peraturan bagi dirinya: jangan melakukan ini dan itu.

Solusi yang terbaik adalah, tidak melakukan perubahan apapun dalam agenda ( jadwal ) mengurus keseharian anak pertama setelah hadirnya anak kedua, atau berusaha menghindari segala hal yang dapat menimbulkan rasa cemburu . dan jika cemburu tersebut terlanjur terjadi sangat sulit dihilangkan , diantara hal yang paling pokok dalam penyembuhan adalah, menampakkan diri kita dihadapannya bahwa segala sesuatu yang dilakukannya adalah wajar, memperlakukan dengan penuh kasih saying dan hormat ( menghargai ).

Seorang anak yang pencemburu umumnya adalah anak yang tidak bahagia. Dan tugas seorang ibu dalam hal ini berusaha semaksimal mungkin untuk membuatnya bahagia, menghindari hal – hal yang tidak baik seperti : mencaci maki , menghardik, mengucapkan : badak ,nakal, atau yang semisalnya, meskipun dia mengganggu adiknya. Segala tujuan kita adalah mengupayakan bermain dengan adiknya dan membanti ibu dalam mengurus adiknya. Ketika anak pertama memukul adiknya ibu harus mengambilnya dan menjauhkannya dari sang adik, menyibukkan dengan hal lain, jangan sekali kali memakinya, namun sebaiknya berikan kepadanya kasih saying dan rasa aman. Jika reaksi tidak sesuai dengan yang dikehendaki terulang – ulang, sang ibu tidak perlu enasehatinya dengan apapun, namun menyibukkannya dengan mainan atau yang lain. Jika dia menghancurkan mainan adiknya atau merusaknya jangan melakukan tindakkan apapun terhadapnya, namun sibukkan dia dengan hal lain dan berikan kepadanya cinta kasih saying dan rasa aman. Segala bentuk kemarahan atau hukuman hanya akan menambah permasalahan.

Diantara bentuk cemburu yang lain adalah : usaha untuk menarik perhatian, seperti menghisap jari, kencing tidak sengaja, keinginan untuk merusak. Cara mengobati ( menghilangkan ) hal tersebut harus dengan mengetahui terlebih dahulu hal – hal yang membuatnya merasa tidak aman. Dan hal tersebut adanya selalu diakal bathun ( tersembunyi ) dan itu harus diatasi, tidak cukup hanya dengan mengobati hal – hal yang tampak saja. Tapi sangat penting mengetahui hal – hal yang menyebabkan munculnya ketidak wajaran yang tampak tersebut. Dengan demikian sang kakak dan adiknya akan hidup rukun ( akur ) bahagia dan ikatan keluarga diantara keduanya menjadi kuat sejak awal.

Oleh : Murtdha ‘Abdullah