wasiat dari mirza ghulam
Halaman 1 dari 1 • Share
wasiat dari mirza ghulam
1. Setiap orang yang sesuai dengan syarat-syarat tersebut
di atas ingin berwasiat, maka wasiatnya akan dilaksanakan
(dipenuhi) setelah kematiannya. Namun setelah wasiat ditulis
harus diserahkan kepada orang yang bertugas sebagai pemegang
amanat Jemaat ini. Kemudian wasiat itu dicetak dan
disebarluaskan. Sebab waktu kematian kebanyakan sulit untuk
menulis wasiat. Berhubung hari tanda-tanda langit dan cobaan
telah dekat, maka di mata Allah sangat mulia orang yang
menulis wasiat pada waktu demikian, dibanding dengan orang
yang menulis wasiat dalam keadaan aman. Dalam penulisan
wasiat yang harta wasiatnya memberikan manfaat abadi, itu
akan mengandung pahala abadi dan hukumnya termasuk amal
jariah.
2. Setiap orang yang berada di tempat lain, yang berada di
suatu bagian negara ini yang jauh dari Qadian, dan dia
mengikuti syarat-syarat yang telah tertulis, maka setelah
kematiannya ahli waris hendaknya menyimpan mayatnya dalam
sebuah peti, dan mengirimnya ke Qadian. Apabila sebelum
makam ini sempurna, yakni sebelum tersedia jembatan dan
lain-lain, ada seseorang yang wafat, yang sesuai dengan
syarat-syarat akan dikuburkan di makam ini; maka hendaknya
untuk sementara ia disimpan dalam peti dan dikuburkan di
tempatnya sendiri. Kemudian setelah semua keperluan yang
berhubungan dengan makam siap, bawalah mayatnya ke Qadian.
Namun orang yang telah dikuburkan tanpa peti, tidak pantas
dikeluarkan dari dalam kuburnya [8].
Jelaslah bahwa menurut kehendak Allah Ta'ala, orang-orang
yang mempunyai iman sempurna dikuburkan di satu tempat. Agar
anak turunnya yang akan datang, dengan melihat satu tempat
itu imannya menjadi segar. Dan supaya catatan perjuangannya,
yakni pekerjaan-pekerjaan keagamaannya yang demi Allah
selalu nampak di mata ummat.
Akhirnya kami berdoa, semoga dalam tugas ini Allah Ta'ala
menolong setiap orang yang ikhlas (mukhlis), menciptakan
gelora iman dalam diri mereka dan menjadikan akhir yang baik
bagi mereka. Amiin.
Sudah sepantasnya, setiap orang dari Jemaat kami yang
mendapatkan tulisan ini mau menyebarluaskannya kepada
teman-temannya. Sedapat mungkin siarkanlah ini! Jagalah ini
untuk anak turunmu yang akan datang. Beritahukanlah pula ini
kepada para musuh dengan cara yang sopan. Bersabarlah
terhadap ucapan buruk dari setiap penutur buruk dan
berdoalah selalu!
[Tulisan Arab]
Penulis, yang lemah,
Yang membutuhkan Allah 'AsH-sHomad'
GHULAM AHMAD
di atas ingin berwasiat, maka wasiatnya akan dilaksanakan
(dipenuhi) setelah kematiannya. Namun setelah wasiat ditulis
harus diserahkan kepada orang yang bertugas sebagai pemegang
amanat Jemaat ini. Kemudian wasiat itu dicetak dan
disebarluaskan. Sebab waktu kematian kebanyakan sulit untuk
menulis wasiat. Berhubung hari tanda-tanda langit dan cobaan
telah dekat, maka di mata Allah sangat mulia orang yang
menulis wasiat pada waktu demikian, dibanding dengan orang
yang menulis wasiat dalam keadaan aman. Dalam penulisan
wasiat yang harta wasiatnya memberikan manfaat abadi, itu
akan mengandung pahala abadi dan hukumnya termasuk amal
jariah.
2. Setiap orang yang berada di tempat lain, yang berada di
suatu bagian negara ini yang jauh dari Qadian, dan dia
mengikuti syarat-syarat yang telah tertulis, maka setelah
kematiannya ahli waris hendaknya menyimpan mayatnya dalam
sebuah peti, dan mengirimnya ke Qadian. Apabila sebelum
makam ini sempurna, yakni sebelum tersedia jembatan dan
lain-lain, ada seseorang yang wafat, yang sesuai dengan
syarat-syarat akan dikuburkan di makam ini; maka hendaknya
untuk sementara ia disimpan dalam peti dan dikuburkan di
tempatnya sendiri. Kemudian setelah semua keperluan yang
berhubungan dengan makam siap, bawalah mayatnya ke Qadian.
Namun orang yang telah dikuburkan tanpa peti, tidak pantas
dikeluarkan dari dalam kuburnya [8].
Jelaslah bahwa menurut kehendak Allah Ta'ala, orang-orang
yang mempunyai iman sempurna dikuburkan di satu tempat. Agar
anak turunnya yang akan datang, dengan melihat satu tempat
itu imannya menjadi segar. Dan supaya catatan perjuangannya,
yakni pekerjaan-pekerjaan keagamaannya yang demi Allah
selalu nampak di mata ummat.
Akhirnya kami berdoa, semoga dalam tugas ini Allah Ta'ala
menolong setiap orang yang ikhlas (mukhlis), menciptakan
gelora iman dalam diri mereka dan menjadikan akhir yang baik
bagi mereka. Amiin.
Sudah sepantasnya, setiap orang dari Jemaat kami yang
mendapatkan tulisan ini mau menyebarluaskannya kepada
teman-temannya. Sedapat mungkin siarkanlah ini! Jagalah ini
untuk anak turunmu yang akan datang. Beritahukanlah pula ini
kepada para musuh dengan cara yang sopan. Bersabarlah
terhadap ucapan buruk dari setiap penutur buruk dan
berdoalah selalu!
[Tulisan Arab]
Penulis, yang lemah,
Yang membutuhkan Allah 'AsH-sHomad'
GHULAM AHMAD
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: wasiat dari mirza ghulam
Kabar gembira bagimu, medan untuk mencapai kedekatan dengan
Allah masih kosong. Setiap umat sedang mencintai dunia.
Hal-hal yang diridhai Allah, dunia tidak tertarik padanya.
Orang yang dengan kemauan kuat ingin memasuki pintu ini
(pintu keridhaan Allah), baginya ada kesempatan untuk
diperlihatkan permata-Nya (kebaikan-Nya), dan dia memperoleh
hadiah istimewa dari Allah. Janganlah kamu berpikir bahwa
Allah akan menghancurkanmu. Kamu adalah sebutir benih dari
tangan Tuhan yang ditanam di dalam tanah. Allah berfirman
bahwa benih ini akan tumbuh dan berkembang. Akan keluar
cabang-cabangnya dari segala arah, dan ia akan menjadi
sebuah pohon yang besar. Karena itu, selamat bagi orang yang
beriman pada firman-firman Tuhan, dan tidak takut terhadap
cobaan-cobaan yang akan datang karena keimanannya. Karena
datangnya beberapa cobaan pun penting. Agar Allah dapat
menguji kamu, siapakah yang pernyataan bai'atnya betul-betul
tulus dan siapa yang dusta. Orang yang mengelak dari cobaan,
dia sedikitpun tidak akan merugikan Allah. Kemalangan akan
mengantarkannya sampai Jahannam. Jika itu tidak muncul, maka
baik baginya. Namun semua orang yang tetap bersabar sampai
akhir, (meskipun) gempa musibah menimpa mereka, berhembus
topan kesengsaraan, beberapa kaum menertawakan serta
mengejek dan dunia memperlakukan mereka dengan sangat
memuakkan; mereka akhirnya akan menang. Pintu-pintu berkah
akan terbuka bagi mereka. Allah berfirman kepadaku, "Aku
beritahukan kepada Jemaatmu bahwa barangsiapa beriman dengan
iman yang tak tercemari dengan keduniaan, iman yang tak
terkotori dengan kemunafikan atau sifat takut-takut dan iman
yang tak terlepas dari ketaatan entah seberapapun; dia
adalah orang yang dikasihi Allah. Dialah orang yang benar
langkahnya."
Wahai para pendengar, dengarlah! Apakah yang diinginkan
Allah darimu? Cukup, jadilah (seperti) Dia. Janganlah engkau
menyekutukan Dia dengan sesuatu baik yang ada di langit
maupun di bumi. Tuhan kita adalah Tuhan yang sekarang hidup,
sebagaimana sebelumnya Dia hidup. Sekarang Dia juga
berfirman, seperti sebelumnya Dia berfirman. Sekarang Dia
juga mendengar, sebagaimana sebelumnya Dia mendengar. Ini
pemikiran mentah, yang menganggap bahwa pada zaman ini Dia
mendengar, tetapi tidak berfirman. Semua sifat-sifat-Nya
kekal. Tidak ada sifat-Nya yang terhenti dan tidak akan
pernah terhenti. Dia Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Dia
Dzat yang tidak berputra dan tidak beristri. Dia tidak ada
yang menyerupai, tidak ada duanya dan tidak ada seorang pun
yang mempunyai sesuatu sifat khusus seperti sifat-Nya. Tidak
ada yang menyamai-Nya, tidak ada yang mempunyai sifat yang
sama dengan-Nya. Tidak ada kekuatan-Nya yang kurang. Dia
dekat sekalipun jauh, dan Dia jauh sungguhpun dekat. Dia
secara kiasan dapat menampakkan diri-Nya pada ahli kasyaf.
Tetapi bagi-Nya tak ada badan dan tak ada bentuk. Dia Maha
Tinggi, namun tak dapat dikatakan bahwa di bawah-Nya ada
sesuatu yang lain. Dia ada di "Arsy," tetapi tak bisa
dikatakan bahwa Dia tidak ada di atas bumi. Dia pusat
berhimpunnya semua sifat kesempurnaan. Dia perwujudan bagi
semua yang patut dipuji secara benar. Dia sumber semua
keindahan, tempat berhimE>unnya seluruh kekuatan dan sumber
segala karunia. Dia tempat kembalinya segala sesuatu. Dia
pemilik setiap negara dan pemilik setiap sifat kesempurnaan.
Dia suci dari segala cela dan kelemahan. Merupakan hal
khusus bagi-Nya bahwa penduduk bumi dan penduduk langit
beribadah kepadaNya. Di hadapan-Nya tidak ada sesuatu yang
tidak mungkin. Seluruh roh dan seluruh kekuatannya, semua
atom serta semua kekuatannya adalah ciptaan-Nya. Tanpa Dia
tidak ada sesuatu pun yang dapat terwujud. Dia menampakkan
diri-Nya dengan kekuatan-Nya, kekuasaan-Nya dan
tanda-tanda-Nya. Dengan perantaraan semua (kekuatan,
kekuasaan dan tandatanda-Nya) itu kita dapat menemui-Nya.
Dia senantiasa menampak kan wujud-Nya pada orang-orang
tulus. Dia memperlihatkan kekuasaan-Nya kepada mereka.
Dengan itulah Dia dikenal dan dengan itu pula jalan yang
diridhai-Nya dikenal. Dia melihat dengan tanpa mata jasmani,
Dia mendengar dengan tanpa telinga jasmani dan Dia berfirman
dengan tanpa lisan jasmani. Mewujudkan sesuatu dari keadaan
tidak ada adalah pekerjaan-Nya. Sebagaimana kamu lihat dalam
mimpi, Dia menciptakan sebuah alam (mimpi) dengan tanpa
suatu bahan. Dia juga mempertunjukkan wujud segala sesuatu
yang fana (tidak kekal). Demikianlah semua kekuasaan-Nya.
Bodoh orang yang menolak kekuasaan-kekuasaan-Nya. Buta orang
yang tidak tahu kekuatan-kekuatan-Nya yang dalam. Dia
mengerjakan dan dapat mengerjakan segala sesuatu tanpa
bertentangan dengan keagungan-Nya atau tanpa berlawanan
dengan janji-janji-Nya. Dia Esa dalam dzat-Nya,
sifat-sifat-Nya, perbuatan-Nya dan kekuasaan -Nya. Semua
pintu tertutup untuk mencapai-Nya. Kecuali satu pintu yang
dibukakan oleh Furqon Majid (Al-Quran). Tidak perlu orang
mengikuti semua Nabi dan semua Kitab terdahulu secara
terpisah-pisah. Karena kenabian Muhammad saw. telah mencakup
semuanya. Semua jalan tertutup kecuali hanya itu. Segala
kebenaran yang bisa mengantarkan manusia mencapai Allah ada
di dalamnya (di dalam Al-Quran -pent). Tidak akan datang
kebenaran baru sesudahnya dan tidak ada kebenaran sebelumnya
yang tidak terkandung di dalam Al-Qur'an. Oleh karenanya,
pada Nabi (Muhammad saw.) ini semua kenabian berakhir.
Memang demikianlah hendaknya. Karena bagi sesuatu yang ada
awalnya, tentu ada pula akhirnya. Tetapi pancaran berkah
Nabi Muhammad saw. ini tidak berkurang. Bahkan di antara
semua Nabi, berkah yang paling banyak ada padanya. Dengan
mengikuti Nabi (Muhammad saw.) ini orang dapat mencapai
Tuhan dengan cara yang sangat mudah. Dengan mengikuti
beliau, orang dapat memperoleh pahala yang lebih besar
daripada yang diperoleh orang sebelumnya, yaitu kecintaan
Allah Ta'ala dan dapat 'mukalamah mukhathabah,' (berwawan
sabda dengan Allah). Tetapi pengikut beliau yang sempurna
(kamil) tidak dapat hanya disebut Nabi. Karena ini berarti
penghinaan pada Nabi sempurna Muhammad saw. Ya, dapat
dibenarkan bila lafadh Ummati dan Nabi keduanya dalam
perpaduan. Karena di sini tidak ada kesan peremehan terhadap
Nabi sempurna Muhammad saw. Bahkan dengan berkah ini justru
lebih memperjelas pancaran cahaya kenabian beliau [4].
Tatkala 'mukalamah mukhathabah' dilihat dari segi kualitas
dan kuantitasnya telah mencapai puncak kesempurnaannya, di
dalamnya tidak ada noda dan kekurangan dan secara jelas
mengandung perkara-perkara ghaibiyah, itu dengan kata lain
disebut kenabian, para Nabi sepakat atas itu. Singkatnya,
mustahil umat yang dikatakan sebagai:
[Tulisan Arab]
(Kamu adalah sebaik-baik ummat yang dibangkitkan untuk
manusia, 3:109) dan yang untuknya diajarkan doa:
[Tulisan Arab]
(Pimpinlah kami pada jalan yang benar. Jalan orang-orang
yang telah Engkau beri kenikmatan, 1:5-6); seluruhnya
terhalang dari kedudukan yang tinggi ini, dan tak ada
seorang pun yang dapat mencapai kedudukan ini. Jika demikian
keadaannya, keburukannya bukan hanya ummat Muhammad saw.
bernoda, tidak sempurna dan semuanya seperti orang buta;
melainkan juga merendahkan daya berkah Nabi Muhammad saw.
dan menodai kekuatan suci beliau. Dengan demikian doa yang
diajarkan agar dibaca dalam salat lima waktu pun sia-sia.
Lebih dari itu, di sisi lain ada juga keburukan bahwa jika
kesempurnaan ini dapat diperoleh seorang ummat secara
langsung, tanpa mengikuti cahaya kenabian Muhammad saw. maka
makna qHotamu-n nubuwwat (Penutup kenabian) menjadi batal.
Pendek kata untuk menyelamatkan dari kedua keburukan itu,
Allah Ta'ala menganugerahkan 'mukalamah mukhathabah kamilah
tammah muthaharah muqaddasiyah' (kesempatan dapat
berwawansabda dengan Allah secara sempurna dan suci) kepada
beberapa orang yang keadaan 'fana fi-r rosul' (lebur dalam
Rasul)-nya telah mencapai puncak kesempurnaan, dan tidak ada
tabir yang membatasinya. Dalam 'fanafi-r rosul' telah
terkandung pengertian bahwa taraf keummatannya dan
ketaatannya pada Rasul telah sempurna. Pada kondisi
demikian,wujudnya bukan lagi sebagai wujudnya, melainkan
pada cermin keleburannya merefleksikan wujud Nabi Muhammad
saw. Disisi lain mereka mencapai 'mukalamah mukhathabah
Ilahiyah' (dapat berwawansabda dengan Tuhan) secara sempurna
seperti para Nabi.
Karena itu, pada kondisi demikian beberapa orang kendatipun
sebagai ummat (dapat) memperoleh gelar Nabi. Sebab kenabian
yang demikian tidak terlepas dari kenabian Muhammad saw.
Bahkan bila diperhatikan dengan seksama, kenabian itu
(hakekatnya) kenabian Muhammad saw. sendiri yang nampak
dalam bentuk baru. Sama juga makna dalam kalimat yang
disabdakan Nabi Muhammad saw. sehubungan dengan Masih
Mau'ud:
[Tulisan Arab]
Yakni, dia (Masih Mau'ud) 'Nabi' juga dan 'Ummati' juga.
Kalau tidak, yang lain tidak ada tempat untuk masuk disini.
Selamat, orang yang mengerti masalah mendasar ini, sehingga
dia selamat dari kehancuran. Allah telah mematikan Isa a. s.
sebagaimana Allah Ta'ala memberi kesaksian dalam ayat yang
terang (Al-Maidah, 5:117 - pent.):
[Tulisan Arab]
Makna dengan ayat selengkapnya adalah: Pada Hari Kiamat
Allah akan bertanya kepada Isa a.s., "Apakah kamu pernah
mengajarkan kepada ummatmu, agar mereka mengimani kamu dan
ibumu sebagai Tuhan?" Maka dia akan menjawab, "Selama aku
bersama-sama mereka, aku menjadi saksi atas mereka dan
penjaga mereka. Dan tatkala Engkau matikan aku, lalu
bagaimana aku bisa tahu mereka terlibat dalam kesesatan
sesudahku?"
Sekarang bila ada yang ingin mengartikan ayat
[Tulisan Arab]
"Tatkala Kamu mematikan aku," silakan! Atau dengan
pertentangan yang tidak adil ada yang ingin mengartikan,
"Tatkala Kamu mengangkat aku dengan unsur jasmani ke
langit," juga silakan! Bagaimanapun juga dari ayat ini
terbukti bahwa Hazrat Isa a.s. tidak akan datang lagi di
dunia. Sebab jika sebelum Kiamat- dia datang lagi di dunia
dan mematahkan salib, tentu tidak mungkin Isa a.s. yang Nabi
Allah itu pada hari Kiamat di hadapan Allah Ta'ala akan
berkata dengan kebohongan yang terang, "Aku sedikit pun tak
tahu bahwa sesudahku ummatku memilih akidah yang rusak ini,
yakni menetapkan aku dan ibuku sebagai Tuhan."
Apakah orang yang datang lagi di dunia, tinggal di dunia
selama empat puluh tahun dan memerangi kaum Kristiani, dia
yang disebut Nabi itu dapat melontarkan perkataan dusta yang
menjijikkan, yakni dia sedikit pun tak tahu? Singkatnya,
ayat ini menolak kedatangan kembali Hazrat Isa a.s. di
dunia. Kalau tidak, berarti dia (Isa a.s.) dianggap
berdusta. Kemudian bila dia di langit dengan unsur
jasmaninya, dan menurut penjelasan ayat ini hingga hari
Kiamat dia tidak akan turun di bumi, lalu apakah dia akan
mati di langit dan di langit pula kuburnya? Tetapi, mati di
langit itu bertentangan dengan ayat (Al-A'raf, 7:25 -
pent.):
[Tulisan Arab]
"Di bumi kamu meninggal." Jadi dari ayat ini terbukti bahwa
dia (Isa a.s.) tidak pergi di langit dengan unsur jasmani,
melainkan dia telah wafat. Bila Kitab Allah telah memutuskan
dengan jelas sekali, kemudian orang menolak Kitab Allah,
jika bukan kedurhakaan lantas apa?
Kalau aku tidak datang, kesalahan ijtihad saja dapat
dimaafkan. Tetapi ketika aku datang dari sisi Allah dan
menyingkap makna Qur'an Syarif dengan terang dan benar, lalu
orang tidak juga melepaskan kesalahan, itu bukanlah
kebiasaan orang beriman. Tanda-tanda Tuhan untukku nampak di
langit dan juga di bumi. Kira-kira seperempat abad telah
berlalu pula. Ribuan tanda telah nampak. Umur dunia telah
memasuki ribuan ketujuh. Namun orang belum juga menerima
kebenaran. Ini keangkuhan macam apa? Lihatlah! Saya katakan
dengan suara tinggi bahwa tanda-tanda Tuhan belum habis.
Setelah terjadi tanda Ilahi yang berupa gempa pertama yang
terjadi pada tanggal 4 April 1905, yang telah dikabarkan
beberapa waktu sebelumnya, kemudian Allah memberi kabar
kepadaku bahwa pada musim semi akan datang lagi sebuah gempa
dahsyat. Itu akan terjadi pada musim semi. Tak diketahui,
mungkin itu akan terjadi pada awal musim semi, ketika
pohon-pohon mulai mengeluarkan daun atau pada pertengahannya
atau pada akhirnya. Adapun kalimat wahyu Ilahinya berbunyi:
[Tulisan Arab]
"Kemudian musim semi datang, lalu firman Tuhan terpenuhi."
Berhubung gempa yang pertama terjadi pada musim semi,
karenanya Allah memberi kabar bahwa gempa yang kedua pun
akan datang pada musim semi [5]
Karena pada akhir Januari beberapa pohon mulai bersemi, maka
sejak bulan ini akan mulai hari ketakutan dan kira-kira itu
akan berlangsung hingga akhir Mei.
Allah berfirman:
[Tulisan Arab]
Yakni: "Gempa itu akan menjadi gambaran Kiamat." Kemudian
difirmankan:
[Tulisan Arab] [6]
Yakni: "Untukmu Kami akan memperlihatkan tanda-tanda. Dan
Kami akan meruntuhkan bangunan-bangunan yang dibuat mereka."
Selanjutnya difirmankan:
[Tulisan Arab]
"Gempa datang dan datang dengan dahsyat, bumi tumbang."
Yakni: Gempa dahsyat akan datang dan bumi, yakni sebagian
belahan bumi akan berjungkir balik. Seperti yang terjadi
pada zaman Nabi Luth a.s. Kemudian Allah berfirman:
[Tulisan Arab]
Yakni: Aku (Allah) akan datang bersama beberapa lasykar
secara sekonyong-konyong. Pada hari itu tak ada seorang pun
mengetahuinya. Sebagaimana kampung Nabi Luth a.s., selama
belum mengalami kehancuran, tak ada seorang pun yang tahu.
Ketika semua (penduduk)nya sedang makan-minum dan bersuka
ria, dengan tidak disangka-sangka bumi tumbang. Maka Allah
Ta'ala berfirman bahwa demikian juga yang akan terjadi di
tempat ini. Sebab dosa telah melampaui batas, manusia sedang
asyik mencintai dunia dengan berlebih-lebihan dan mereka
memandang rendah jalan Allah. Kemudian difirmankan, "Akhir
kehidupan." Seterusnya Allah berfirman kepadaku:
[Tulisan Arab]
Yakni: Tuhanmu berfirman bahwa akan turun satu perkara dari
langit yang karenanya kamu akan bergembira. Ini adalah
rahmat dari Kami dan ini perkara yang terputuskan, yang
telah ditakdirkan sejak semula. Tentu langit baru berhenti
menurunkan perkara itu hingga ketika ramalan ini tersiar
pada beberapa ummat. Siapakah yang beriman pada
perkataan-perkataan kami, kecuali orang yang beruntung?
Ingatlah! Pernyataan ini bukanlah untuk menyebarkan
kegelisahan, melainkan untuk mengantisipasi kegelisahan yang
akan datang. Setiap masalah bertalian dengan niat. Jadi niat
kami bukanlah untuk menyusahkan, melainkan untuk
menyelamatkan dari kesusahan. Orang yang bertobat akan
diselamatkan dari siksa Tuhan. Namun celaka orang yang tidak
bertobat, tidak meninggalkan majelis senda-gurau serta tidak
menghentikan diri dari perbuatan buruk dan dosa. Hari
kebinasaannya dekat. Karena keangkuhannya, dia layak
mendapat murka Allah.
Allah masih kosong. Setiap umat sedang mencintai dunia.
Hal-hal yang diridhai Allah, dunia tidak tertarik padanya.
Orang yang dengan kemauan kuat ingin memasuki pintu ini
(pintu keridhaan Allah), baginya ada kesempatan untuk
diperlihatkan permata-Nya (kebaikan-Nya), dan dia memperoleh
hadiah istimewa dari Allah. Janganlah kamu berpikir bahwa
Allah akan menghancurkanmu. Kamu adalah sebutir benih dari
tangan Tuhan yang ditanam di dalam tanah. Allah berfirman
bahwa benih ini akan tumbuh dan berkembang. Akan keluar
cabang-cabangnya dari segala arah, dan ia akan menjadi
sebuah pohon yang besar. Karena itu, selamat bagi orang yang
beriman pada firman-firman Tuhan, dan tidak takut terhadap
cobaan-cobaan yang akan datang karena keimanannya. Karena
datangnya beberapa cobaan pun penting. Agar Allah dapat
menguji kamu, siapakah yang pernyataan bai'atnya betul-betul
tulus dan siapa yang dusta. Orang yang mengelak dari cobaan,
dia sedikitpun tidak akan merugikan Allah. Kemalangan akan
mengantarkannya sampai Jahannam. Jika itu tidak muncul, maka
baik baginya. Namun semua orang yang tetap bersabar sampai
akhir, (meskipun) gempa musibah menimpa mereka, berhembus
topan kesengsaraan, beberapa kaum menertawakan serta
mengejek dan dunia memperlakukan mereka dengan sangat
memuakkan; mereka akhirnya akan menang. Pintu-pintu berkah
akan terbuka bagi mereka. Allah berfirman kepadaku, "Aku
beritahukan kepada Jemaatmu bahwa barangsiapa beriman dengan
iman yang tak tercemari dengan keduniaan, iman yang tak
terkotori dengan kemunafikan atau sifat takut-takut dan iman
yang tak terlepas dari ketaatan entah seberapapun; dia
adalah orang yang dikasihi Allah. Dialah orang yang benar
langkahnya."
Wahai para pendengar, dengarlah! Apakah yang diinginkan
Allah darimu? Cukup, jadilah (seperti) Dia. Janganlah engkau
menyekutukan Dia dengan sesuatu baik yang ada di langit
maupun di bumi. Tuhan kita adalah Tuhan yang sekarang hidup,
sebagaimana sebelumnya Dia hidup. Sekarang Dia juga
berfirman, seperti sebelumnya Dia berfirman. Sekarang Dia
juga mendengar, sebagaimana sebelumnya Dia mendengar. Ini
pemikiran mentah, yang menganggap bahwa pada zaman ini Dia
mendengar, tetapi tidak berfirman. Semua sifat-sifat-Nya
kekal. Tidak ada sifat-Nya yang terhenti dan tidak akan
pernah terhenti. Dia Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Dia
Dzat yang tidak berputra dan tidak beristri. Dia tidak ada
yang menyerupai, tidak ada duanya dan tidak ada seorang pun
yang mempunyai sesuatu sifat khusus seperti sifat-Nya. Tidak
ada yang menyamai-Nya, tidak ada yang mempunyai sifat yang
sama dengan-Nya. Tidak ada kekuatan-Nya yang kurang. Dia
dekat sekalipun jauh, dan Dia jauh sungguhpun dekat. Dia
secara kiasan dapat menampakkan diri-Nya pada ahli kasyaf.
Tetapi bagi-Nya tak ada badan dan tak ada bentuk. Dia Maha
Tinggi, namun tak dapat dikatakan bahwa di bawah-Nya ada
sesuatu yang lain. Dia ada di "Arsy," tetapi tak bisa
dikatakan bahwa Dia tidak ada di atas bumi. Dia pusat
berhimpunnya semua sifat kesempurnaan. Dia perwujudan bagi
semua yang patut dipuji secara benar. Dia sumber semua
keindahan, tempat berhimE>unnya seluruh kekuatan dan sumber
segala karunia. Dia tempat kembalinya segala sesuatu. Dia
pemilik setiap negara dan pemilik setiap sifat kesempurnaan.
Dia suci dari segala cela dan kelemahan. Merupakan hal
khusus bagi-Nya bahwa penduduk bumi dan penduduk langit
beribadah kepadaNya. Di hadapan-Nya tidak ada sesuatu yang
tidak mungkin. Seluruh roh dan seluruh kekuatannya, semua
atom serta semua kekuatannya adalah ciptaan-Nya. Tanpa Dia
tidak ada sesuatu pun yang dapat terwujud. Dia menampakkan
diri-Nya dengan kekuatan-Nya, kekuasaan-Nya dan
tanda-tanda-Nya. Dengan perantaraan semua (kekuatan,
kekuasaan dan tandatanda-Nya) itu kita dapat menemui-Nya.
Dia senantiasa menampak kan wujud-Nya pada orang-orang
tulus. Dia memperlihatkan kekuasaan-Nya kepada mereka.
Dengan itulah Dia dikenal dan dengan itu pula jalan yang
diridhai-Nya dikenal. Dia melihat dengan tanpa mata jasmani,
Dia mendengar dengan tanpa telinga jasmani dan Dia berfirman
dengan tanpa lisan jasmani. Mewujudkan sesuatu dari keadaan
tidak ada adalah pekerjaan-Nya. Sebagaimana kamu lihat dalam
mimpi, Dia menciptakan sebuah alam (mimpi) dengan tanpa
suatu bahan. Dia juga mempertunjukkan wujud segala sesuatu
yang fana (tidak kekal). Demikianlah semua kekuasaan-Nya.
Bodoh orang yang menolak kekuasaan-kekuasaan-Nya. Buta orang
yang tidak tahu kekuatan-kekuatan-Nya yang dalam. Dia
mengerjakan dan dapat mengerjakan segala sesuatu tanpa
bertentangan dengan keagungan-Nya atau tanpa berlawanan
dengan janji-janji-Nya. Dia Esa dalam dzat-Nya,
sifat-sifat-Nya, perbuatan-Nya dan kekuasaan -Nya. Semua
pintu tertutup untuk mencapai-Nya. Kecuali satu pintu yang
dibukakan oleh Furqon Majid (Al-Quran). Tidak perlu orang
mengikuti semua Nabi dan semua Kitab terdahulu secara
terpisah-pisah. Karena kenabian Muhammad saw. telah mencakup
semuanya. Semua jalan tertutup kecuali hanya itu. Segala
kebenaran yang bisa mengantarkan manusia mencapai Allah ada
di dalamnya (di dalam Al-Quran -pent). Tidak akan datang
kebenaran baru sesudahnya dan tidak ada kebenaran sebelumnya
yang tidak terkandung di dalam Al-Qur'an. Oleh karenanya,
pada Nabi (Muhammad saw.) ini semua kenabian berakhir.
Memang demikianlah hendaknya. Karena bagi sesuatu yang ada
awalnya, tentu ada pula akhirnya. Tetapi pancaran berkah
Nabi Muhammad saw. ini tidak berkurang. Bahkan di antara
semua Nabi, berkah yang paling banyak ada padanya. Dengan
mengikuti Nabi (Muhammad saw.) ini orang dapat mencapai
Tuhan dengan cara yang sangat mudah. Dengan mengikuti
beliau, orang dapat memperoleh pahala yang lebih besar
daripada yang diperoleh orang sebelumnya, yaitu kecintaan
Allah Ta'ala dan dapat 'mukalamah mukhathabah,' (berwawan
sabda dengan Allah). Tetapi pengikut beliau yang sempurna
(kamil) tidak dapat hanya disebut Nabi. Karena ini berarti
penghinaan pada Nabi sempurna Muhammad saw. Ya, dapat
dibenarkan bila lafadh Ummati dan Nabi keduanya dalam
perpaduan. Karena di sini tidak ada kesan peremehan terhadap
Nabi sempurna Muhammad saw. Bahkan dengan berkah ini justru
lebih memperjelas pancaran cahaya kenabian beliau [4].
Tatkala 'mukalamah mukhathabah' dilihat dari segi kualitas
dan kuantitasnya telah mencapai puncak kesempurnaannya, di
dalamnya tidak ada noda dan kekurangan dan secara jelas
mengandung perkara-perkara ghaibiyah, itu dengan kata lain
disebut kenabian, para Nabi sepakat atas itu. Singkatnya,
mustahil umat yang dikatakan sebagai:
[Tulisan Arab]
(Kamu adalah sebaik-baik ummat yang dibangkitkan untuk
manusia, 3:109) dan yang untuknya diajarkan doa:
[Tulisan Arab]
(Pimpinlah kami pada jalan yang benar. Jalan orang-orang
yang telah Engkau beri kenikmatan, 1:5-6); seluruhnya
terhalang dari kedudukan yang tinggi ini, dan tak ada
seorang pun yang dapat mencapai kedudukan ini. Jika demikian
keadaannya, keburukannya bukan hanya ummat Muhammad saw.
bernoda, tidak sempurna dan semuanya seperti orang buta;
melainkan juga merendahkan daya berkah Nabi Muhammad saw.
dan menodai kekuatan suci beliau. Dengan demikian doa yang
diajarkan agar dibaca dalam salat lima waktu pun sia-sia.
Lebih dari itu, di sisi lain ada juga keburukan bahwa jika
kesempurnaan ini dapat diperoleh seorang ummat secara
langsung, tanpa mengikuti cahaya kenabian Muhammad saw. maka
makna qHotamu-n nubuwwat (Penutup kenabian) menjadi batal.
Pendek kata untuk menyelamatkan dari kedua keburukan itu,
Allah Ta'ala menganugerahkan 'mukalamah mukhathabah kamilah
tammah muthaharah muqaddasiyah' (kesempatan dapat
berwawansabda dengan Allah secara sempurna dan suci) kepada
beberapa orang yang keadaan 'fana fi-r rosul' (lebur dalam
Rasul)-nya telah mencapai puncak kesempurnaan, dan tidak ada
tabir yang membatasinya. Dalam 'fanafi-r rosul' telah
terkandung pengertian bahwa taraf keummatannya dan
ketaatannya pada Rasul telah sempurna. Pada kondisi
demikian,wujudnya bukan lagi sebagai wujudnya, melainkan
pada cermin keleburannya merefleksikan wujud Nabi Muhammad
saw. Disisi lain mereka mencapai 'mukalamah mukhathabah
Ilahiyah' (dapat berwawansabda dengan Tuhan) secara sempurna
seperti para Nabi.
Karena itu, pada kondisi demikian beberapa orang kendatipun
sebagai ummat (dapat) memperoleh gelar Nabi. Sebab kenabian
yang demikian tidak terlepas dari kenabian Muhammad saw.
Bahkan bila diperhatikan dengan seksama, kenabian itu
(hakekatnya) kenabian Muhammad saw. sendiri yang nampak
dalam bentuk baru. Sama juga makna dalam kalimat yang
disabdakan Nabi Muhammad saw. sehubungan dengan Masih
Mau'ud:
[Tulisan Arab]
Yakni, dia (Masih Mau'ud) 'Nabi' juga dan 'Ummati' juga.
Kalau tidak, yang lain tidak ada tempat untuk masuk disini.
Selamat, orang yang mengerti masalah mendasar ini, sehingga
dia selamat dari kehancuran. Allah telah mematikan Isa a. s.
sebagaimana Allah Ta'ala memberi kesaksian dalam ayat yang
terang (Al-Maidah, 5:117 - pent.):
[Tulisan Arab]
Makna dengan ayat selengkapnya adalah: Pada Hari Kiamat
Allah akan bertanya kepada Isa a.s., "Apakah kamu pernah
mengajarkan kepada ummatmu, agar mereka mengimani kamu dan
ibumu sebagai Tuhan?" Maka dia akan menjawab, "Selama aku
bersama-sama mereka, aku menjadi saksi atas mereka dan
penjaga mereka. Dan tatkala Engkau matikan aku, lalu
bagaimana aku bisa tahu mereka terlibat dalam kesesatan
sesudahku?"
Sekarang bila ada yang ingin mengartikan ayat
[Tulisan Arab]
"Tatkala Kamu mematikan aku," silakan! Atau dengan
pertentangan yang tidak adil ada yang ingin mengartikan,
"Tatkala Kamu mengangkat aku dengan unsur jasmani ke
langit," juga silakan! Bagaimanapun juga dari ayat ini
terbukti bahwa Hazrat Isa a.s. tidak akan datang lagi di
dunia. Sebab jika sebelum Kiamat- dia datang lagi di dunia
dan mematahkan salib, tentu tidak mungkin Isa a.s. yang Nabi
Allah itu pada hari Kiamat di hadapan Allah Ta'ala akan
berkata dengan kebohongan yang terang, "Aku sedikit pun tak
tahu bahwa sesudahku ummatku memilih akidah yang rusak ini,
yakni menetapkan aku dan ibuku sebagai Tuhan."
Apakah orang yang datang lagi di dunia, tinggal di dunia
selama empat puluh tahun dan memerangi kaum Kristiani, dia
yang disebut Nabi itu dapat melontarkan perkataan dusta yang
menjijikkan, yakni dia sedikit pun tak tahu? Singkatnya,
ayat ini menolak kedatangan kembali Hazrat Isa a.s. di
dunia. Kalau tidak, berarti dia (Isa a.s.) dianggap
berdusta. Kemudian bila dia di langit dengan unsur
jasmaninya, dan menurut penjelasan ayat ini hingga hari
Kiamat dia tidak akan turun di bumi, lalu apakah dia akan
mati di langit dan di langit pula kuburnya? Tetapi, mati di
langit itu bertentangan dengan ayat (Al-A'raf, 7:25 -
pent.):
[Tulisan Arab]
"Di bumi kamu meninggal." Jadi dari ayat ini terbukti bahwa
dia (Isa a.s.) tidak pergi di langit dengan unsur jasmani,
melainkan dia telah wafat. Bila Kitab Allah telah memutuskan
dengan jelas sekali, kemudian orang menolak Kitab Allah,
jika bukan kedurhakaan lantas apa?
Kalau aku tidak datang, kesalahan ijtihad saja dapat
dimaafkan. Tetapi ketika aku datang dari sisi Allah dan
menyingkap makna Qur'an Syarif dengan terang dan benar, lalu
orang tidak juga melepaskan kesalahan, itu bukanlah
kebiasaan orang beriman. Tanda-tanda Tuhan untukku nampak di
langit dan juga di bumi. Kira-kira seperempat abad telah
berlalu pula. Ribuan tanda telah nampak. Umur dunia telah
memasuki ribuan ketujuh. Namun orang belum juga menerima
kebenaran. Ini keangkuhan macam apa? Lihatlah! Saya katakan
dengan suara tinggi bahwa tanda-tanda Tuhan belum habis.
Setelah terjadi tanda Ilahi yang berupa gempa pertama yang
terjadi pada tanggal 4 April 1905, yang telah dikabarkan
beberapa waktu sebelumnya, kemudian Allah memberi kabar
kepadaku bahwa pada musim semi akan datang lagi sebuah gempa
dahsyat. Itu akan terjadi pada musim semi. Tak diketahui,
mungkin itu akan terjadi pada awal musim semi, ketika
pohon-pohon mulai mengeluarkan daun atau pada pertengahannya
atau pada akhirnya. Adapun kalimat wahyu Ilahinya berbunyi:
[Tulisan Arab]
"Kemudian musim semi datang, lalu firman Tuhan terpenuhi."
Berhubung gempa yang pertama terjadi pada musim semi,
karenanya Allah memberi kabar bahwa gempa yang kedua pun
akan datang pada musim semi [5]
Karena pada akhir Januari beberapa pohon mulai bersemi, maka
sejak bulan ini akan mulai hari ketakutan dan kira-kira itu
akan berlangsung hingga akhir Mei.
Allah berfirman:
[Tulisan Arab]
Yakni: "Gempa itu akan menjadi gambaran Kiamat." Kemudian
difirmankan:
[Tulisan Arab] [6]
Yakni: "Untukmu Kami akan memperlihatkan tanda-tanda. Dan
Kami akan meruntuhkan bangunan-bangunan yang dibuat mereka."
Selanjutnya difirmankan:
[Tulisan Arab]
"Gempa datang dan datang dengan dahsyat, bumi tumbang."
Yakni: Gempa dahsyat akan datang dan bumi, yakni sebagian
belahan bumi akan berjungkir balik. Seperti yang terjadi
pada zaman Nabi Luth a.s. Kemudian Allah berfirman:
[Tulisan Arab]
Yakni: Aku (Allah) akan datang bersama beberapa lasykar
secara sekonyong-konyong. Pada hari itu tak ada seorang pun
mengetahuinya. Sebagaimana kampung Nabi Luth a.s., selama
belum mengalami kehancuran, tak ada seorang pun yang tahu.
Ketika semua (penduduk)nya sedang makan-minum dan bersuka
ria, dengan tidak disangka-sangka bumi tumbang. Maka Allah
Ta'ala berfirman bahwa demikian juga yang akan terjadi di
tempat ini. Sebab dosa telah melampaui batas, manusia sedang
asyik mencintai dunia dengan berlebih-lebihan dan mereka
memandang rendah jalan Allah. Kemudian difirmankan, "Akhir
kehidupan." Seterusnya Allah berfirman kepadaku:
[Tulisan Arab]
Yakni: Tuhanmu berfirman bahwa akan turun satu perkara dari
langit yang karenanya kamu akan bergembira. Ini adalah
rahmat dari Kami dan ini perkara yang terputuskan, yang
telah ditakdirkan sejak semula. Tentu langit baru berhenti
menurunkan perkara itu hingga ketika ramalan ini tersiar
pada beberapa ummat. Siapakah yang beriman pada
perkataan-perkataan kami, kecuali orang yang beruntung?
Ingatlah! Pernyataan ini bukanlah untuk menyebarkan
kegelisahan, melainkan untuk mengantisipasi kegelisahan yang
akan datang. Setiap masalah bertalian dengan niat. Jadi niat
kami bukanlah untuk menyusahkan, melainkan untuk
menyelamatkan dari kesusahan. Orang yang bertobat akan
diselamatkan dari siksa Tuhan. Namun celaka orang yang tidak
bertobat, tidak meninggalkan majelis senda-gurau serta tidak
menghentikan diri dari perbuatan buruk dan dosa. Hari
kebinasaannya dekat. Karena keangkuhannya, dia layak
mendapat murka Allah.
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: wasiat dari mirza ghulam
Di sini ada satu masalah yang pantas diingat. Sebagaimana
saya sebelumnya telah menjelaskan bahwa Allah telah
memberitahu kepadaku tentang kematianku. Dia menyatakan
kepadaku mengenai kehidupanku. Firman-Nya, "Sangat sedikit
hari tersisa." Firman-Nya lagi, "Setelah penampakan semua
peristiwa (musibah) dan keajaiban-keajaiban alam, akan
datang peristiwamu." Ini mengisyaratkan bahwa pasti sebelum
kematianku akan datang musibah-musibah di dunia dan nampak
beberapa keajaiban alam. Supaya dunia siap untuk menghadapi
satu revolusi. Setelah terjadi revolusi ini datanglah
kematianku. Aku diperlihatkan satu tempat, bahwa ini akan
menjadi tempat kuburku. Aku melihat satu Malaikat, dia
sedang mengukur bumi. Pada waktu sampai pada satu tempat,
dia berkata kepadaku, "Ini tempat kuburmu." Kemudian di satu
tempat, aku diperlihatkan sebuah kubur yang lebih mengkilat
daripada perak. Seluruh tanahnya seperti mutiara. Lalu
dikatakan kepadaku bahwa ini kuburku. Aku diperlihatkan lagi
satu tempat, namanya "Bahisyti Maqbara" (Makam penghuni
Sorga). Ditunjukkan bahwa itu kubur orang-orang Jemaat yang
terpilih, yang menjadi penghuni Sorga. Sejak itu aku selalu
memikirkan, perlu dibeli sebidang tanah untuk kuburan bagi
Jemaat. Namun berhubung tanah yang baik lokasinya mahal
sekali harganya, karenanya cita-cita ini tertunda hingga
lama sekali. Sekarang, setelah kewafatan almarhum Maulwi
Abdul Karim, tatkala sehubungan dengan kematianku pun turun
wahyu Ilahi terus menerus, aku menganggap perlu
mempersiapkan kuburan secepatnya. Karena itu aku memutuskan
tanah milikku yang dekat taman kita, yang harganya kurang
dari seribu rupiah, untuk memenuhi keperluan ini. Aku-
berdoa, Tuhan! Berikanlah berkah di sini dan jadikanlah di
tempat ini "Bahisyti Maqbara." Jadikanlah ini tempat tidur
(selamanya) bagi orang-orang Jemaat ini yang suci hatinya.
Yang betul-betul menjunjung agama melebihi dunia. Yang
meninggalkan Kecintaan pada dunia dan menjadikan dirinya
bagi Allah. Yang mengusahakan perubahan suci dalam dirinya.
Serta yang memperlihatkan contoh ketulusan seperti para
sahabat Rasulullah saw. Amiin yaa robba-l 'aalamiin.
Selanjutnya saya berdoa. Wahai Tuhan Yang Maha Kuasa!
Jadikanlah bumi ini kubur bagi orang-orang yang berhati suci
dari antara Jemaatku. Yang sungguh-sungguh telah menjadikan
dirinya bagi Allah, dan tidak mencampurkan motif dunia dalam
usaha mereka. Amiin yaa robba-l 'aalamiin.
Kemudian saya berdoa ketiga kalinya. Wahai Tuhanku Yang Maha
Kuasa lagi Maha Mulia! Wahai Tuhanku Yang Maha Pengampun
lagi Maha Pengasih! Berikanlah tempat kubur ini hanya pada
orang-orang yang benar-benar beriman pada utusan ini. Yang
di dalam dirinya tidak tersimpan kemunafikan, motif nafsu
dan buruk sangka [7].
Sebagaimana semestinya mereka beriman dan taat. Demi Engkau
di jalan-Mu mereka telah mengorbankan jiwanya, yang dengan
itu Engkau ridha, dan Engkau tahu bahwa mereka betul-betul
larut dalam cintaMu. Mereka setia dan sopan sekali dengan
Utusan-Mu. Dengan iman yang terang mereka mempunyai ikatan
cinta dan rela berkorban. Amiin yaa robba-l 'alamiin.
Untuk makam ini, saya telah memperoleh banyak kabar baik.
Allah bukan hanya berfirman bahwa ini Makam Bahisyti (makam
penghuni Sorga), melainkan Dia juga berfirman:
[Tulisan Arab]
Yakni: Segala macam rahmat diturunkan di makam ini. Tidak
ada suatu rahmat yang tak diterima oleh penghuni makam ini.
Karena itu, dengan wahyu khafiy-Nya Allah menuntun hatiku
agar menentukan syarat-syarat untuk makam ini, yakni orang
yang dimungkinkan masuk di makam ini ialah yang betul-betul
tulus. Karena itu ada tiga syarat, dan semuanya hendaknya
dipatuhi:
1. Tanah makam yang ada sekarang, telah saya berikan dari
saya pribadi sebagai sumbangan. Tetapi untuk menyempurnakan
perbatasan ini bagaimanapun akan dibeli tanah tambahan yang
harganya kira-kira seribu rupiah. Untuk memperindahnya akan
ditanam beberapa pohon. Akan dibuat sebuah sumur. Di sisi
utara makam ini yang menjadi jalan (untuk lewat) terdapat
banyak air menggenang. Oleh sebab itu di sana akan
dipersiapkan sebuah jembatan. Untuk bermacam-macam biaya ini
akan diperlukan dua ribu rupiah. Jadi seluruhnya tiga ribu
rupiah yang akan dikeluarkan untuk memenuhi semua kebutuhan
ini. Maka syarat pertama adalah, setiap orang yang ingin
dikuburkan di makam ini, dia hendaknya memasukkan sumbangan
sesuai dengan kemampuannya untuk biaya-biaya itu. Sumbangan
ini diminta hanya dari orang-orang itu, bukan dari yang
lain. Pada waktu sekarang hendaknya sumbangan ini
dikumpulkan di tempat yang terhormat Saudara Maulwi Nurudin.
Namun jika Allah Ta'ala menghendaki, silsilah ini akan tetap
berlangsung setelah kita semua wafat. Dengan demikian perlu
sebuah Anjuman (majelis) yang akan menghimpun uang pemasukan
dari waktu ke waktu. Hendaknya uang itu dibelanjakan menurut
keperluan yang sesuai, dalam meninggikan kalimah Islam dan
menyiarkan Tauhid.
2. Syarat kedua adalah, dari antara seluruh (warga) Jemaat
yang akan dikuburkan di makam ini, yaitu orang yang
berwasiat bahwa setelah kematiannya sepersepuluh dari
seluruh warisan, sesuai dengan hidayat (petunjuk) Jemaat ini
akan dibelanjakan dalam penyiaran Islam dan penyebaran
hukum-hukum Qur'an. Setiap orang tulus yang sempurna imannya
mungkin dalam wasiatnya akan memilih menulis lebih banyak
daripada itu. Tetapi tidak akan kurang dari itu. Harta
pemasukan ini akan dipercayakan pada Anjuman (yang terdiri
dari) orang-orang tulus dan para cendekiawan. Dengan
musyawarah bersama mereka membelanjakan (harta itu) untuk
pengembangan Islam, penyiaran ilmu Al Qur'an serta buku-buku
agama dan untuk para muballigh Jemaat ini, sesuai dengan
petunjuk tersebut. Ada janji Allah Ta'ala bahwa Dia akan
mengembangkan Jemaat ini. Oleh karena itu diharapkan, untuk
penyiaran Islam akan banyak terhimpun harta. Termasuk setiap
urusan yang menopang dalam penyiaran Islam, yang sekarang
terlalu dini untuk diuraikan; semua urusan itu akan berhasil
dengan harta. Tatkala sekumpulan orang yang melaksanakan
tugas ini telah wafat, maka orang yang menjadi penggantinya
berkewajiban melakukan semua tugas itu, sesuai dengan
petunjuk Jemaat Ahmadiyah. Para anak yatim, orang miskin dan
orang yang baru memeluk Islam yang masuk dalam Jemaat
Ahmadiyah dan kurang mampu dalam kehidupan sehari-hari
berhak juga atas harta itu. Harta itu boleh pula
dikembangkan dalam perdagangan. Janganlah engkau berfikir
bahwa ini hanya angan-angan kosong. Melainkan ini kehendak
Dia yang merajai bumi dan langit. Saya tidak susah bahwa
bagaimana harta ini akan terhimpun dan bagaimana akan
terwujud Jemaat yang dengan semangat ketulusan dapat
memperlihatkan pengabdian secara berani. Tetapi saya
mencemaskan bahwa sesudah masa kami, jangan-jangan orang
yang diberi amanat untuk mengelola harta itu dengan melihat
banyaknya harta lalu menyimpang dan mencintai dunia. Karena
itu saya berdoa, semoga Jemaat ini mendapatkan pemegang
amanat yang bekerja demi Allah. Ya, bagi yang tidak cukup
untuk kehidupannya, tentu boleh diberikan dana dari harta
ini sebagai bantuan.
3. Syarat ketiga yaitu, orang yang dikuburkan di makam ini
hendaknya orang yang bertakwa, meninggalkan hal-hal yang
haram, tidak berbuat syirik dan bid'ah serta sebagai muslim
sejati dan suci.
4. Setiap orang saleh yang tidak punya harta dan tidak
dapat melakukan pengabdian dengan harta, bila terbukti bahwa
dia telah mewakafkan hidupnya untuk agama dan dia saleh,
maka dia bisa dikuburkan di makam ini.
HIDAYAH (PETUNJUK)
1. Setiap orang yang sesuai dengan syarat-syarat tersebut
di atas ingin berwasiat, maka wasiatnya akan dilaksanakan
(dipenuhi) setelah kematiannya. Namun setelah wasiat ditulis
harus diserahkan kepada orang yang bertugas sebagai pemegang
amanat Jemaat ini. Kemudian wasiat itu dicetak dan
disebarluaskan. Sebab waktu kematian kebanyakan sulit untuk
menulis wasiat. Berhubung hari tanda-tanda langit dan cobaan
telah dekat, maka di mata Allah sangat mulia orang yang
menulis wasiat pada waktu demikian, dibanding dengan orang
yang menulis wasiat dalam keadaan aman. Dalam penulisan
wasiat yang harta wasiatnya memberikan manfaat abadi, itu
akan mengandung pahala abadi dan hukumnya termasuk amal
jariah.
2. Setiap orang yang berada di tempat lain, yang berada di
suatu bagian negara ini yang jauh dari Qadian, dan dia
mengikuti syarat-syarat yang telah tertulis, maka setelah
kematiannya ahli waris hendaknya menyimpan mayatnya dalam
sebuah peti, dan mengirimnya ke Qadian. Apabila sebelum
makam ini sempurna, yakni sebelum tersedia jembatan dan
lain-lain, ada seseorang yang wafat, yang sesuai dengan
syarat-syarat akan dikuburkan di makam ini; maka hendaknya
untuk sementara ia disimpan dalam peti dan dikuburkan di
tempatnya sendiri. Kemudian setelah semua keperluan yang
berhubungan dengan makam siap, bawalah mayatnya ke Qadian.
Namun orang yang telah dikuburkan tanpa peti, tidak pantas
dikeluarkan dari dalam kuburnya [8].
Jelaslah bahwa menurut kehendak Allah Ta'ala, orang-orang
yang mempunyai iman sempurna dikuburkan di satu tempat. Agar
anak turunnya yang akan datang, dengan melihat satu tempat
itu imannya menjadi segar. Dan supaya catatan perjuangannya,
yakni pekerjaan-pekerjaan keagamaannya yang demi Allah
selalu nampak di mata ummat.
Akhirnya kami berdoa, semoga dalam tugas ini Allah Ta'ala
menolong setiap orang yang ikhlas (mukhlis), menciptakan
gelora iman dalam diri mereka dan menjadikan akhir yang baik
bagi mereka. Amiin.
Sudah sepantasnya, setiap orang dari Jemaat kami yang
mendapatkan tulisan ini mau menyebarluaskannya kepada
teman-temannya. Sedapat mungkin siarkanlah ini! Jagalah ini
untuk anak turunmu yang akan datang. Beritahukanlah pula ini
kepada para musuh dengan cara yang sopan. Bersabarlah
terhadap ucapan buruk dari setiap penutur buruk dan
berdoalah selalu!
[Tulisan Arab]
Penulis, yang lemah,
Yang membutuhkan Allah 'AsH-sHomad'
GHULAM AHMAD
saya sebelumnya telah menjelaskan bahwa Allah telah
memberitahu kepadaku tentang kematianku. Dia menyatakan
kepadaku mengenai kehidupanku. Firman-Nya, "Sangat sedikit
hari tersisa." Firman-Nya lagi, "Setelah penampakan semua
peristiwa (musibah) dan keajaiban-keajaiban alam, akan
datang peristiwamu." Ini mengisyaratkan bahwa pasti sebelum
kematianku akan datang musibah-musibah di dunia dan nampak
beberapa keajaiban alam. Supaya dunia siap untuk menghadapi
satu revolusi. Setelah terjadi revolusi ini datanglah
kematianku. Aku diperlihatkan satu tempat, bahwa ini akan
menjadi tempat kuburku. Aku melihat satu Malaikat, dia
sedang mengukur bumi. Pada waktu sampai pada satu tempat,
dia berkata kepadaku, "Ini tempat kuburmu." Kemudian di satu
tempat, aku diperlihatkan sebuah kubur yang lebih mengkilat
daripada perak. Seluruh tanahnya seperti mutiara. Lalu
dikatakan kepadaku bahwa ini kuburku. Aku diperlihatkan lagi
satu tempat, namanya "Bahisyti Maqbara" (Makam penghuni
Sorga). Ditunjukkan bahwa itu kubur orang-orang Jemaat yang
terpilih, yang menjadi penghuni Sorga. Sejak itu aku selalu
memikirkan, perlu dibeli sebidang tanah untuk kuburan bagi
Jemaat. Namun berhubung tanah yang baik lokasinya mahal
sekali harganya, karenanya cita-cita ini tertunda hingga
lama sekali. Sekarang, setelah kewafatan almarhum Maulwi
Abdul Karim, tatkala sehubungan dengan kematianku pun turun
wahyu Ilahi terus menerus, aku menganggap perlu
mempersiapkan kuburan secepatnya. Karena itu aku memutuskan
tanah milikku yang dekat taman kita, yang harganya kurang
dari seribu rupiah, untuk memenuhi keperluan ini. Aku-
berdoa, Tuhan! Berikanlah berkah di sini dan jadikanlah di
tempat ini "Bahisyti Maqbara." Jadikanlah ini tempat tidur
(selamanya) bagi orang-orang Jemaat ini yang suci hatinya.
Yang betul-betul menjunjung agama melebihi dunia. Yang
meninggalkan Kecintaan pada dunia dan menjadikan dirinya
bagi Allah. Yang mengusahakan perubahan suci dalam dirinya.
Serta yang memperlihatkan contoh ketulusan seperti para
sahabat Rasulullah saw. Amiin yaa robba-l 'aalamiin.
Selanjutnya saya berdoa. Wahai Tuhan Yang Maha Kuasa!
Jadikanlah bumi ini kubur bagi orang-orang yang berhati suci
dari antara Jemaatku. Yang sungguh-sungguh telah menjadikan
dirinya bagi Allah, dan tidak mencampurkan motif dunia dalam
usaha mereka. Amiin yaa robba-l 'aalamiin.
Kemudian saya berdoa ketiga kalinya. Wahai Tuhanku Yang Maha
Kuasa lagi Maha Mulia! Wahai Tuhanku Yang Maha Pengampun
lagi Maha Pengasih! Berikanlah tempat kubur ini hanya pada
orang-orang yang benar-benar beriman pada utusan ini. Yang
di dalam dirinya tidak tersimpan kemunafikan, motif nafsu
dan buruk sangka [7].
Sebagaimana semestinya mereka beriman dan taat. Demi Engkau
di jalan-Mu mereka telah mengorbankan jiwanya, yang dengan
itu Engkau ridha, dan Engkau tahu bahwa mereka betul-betul
larut dalam cintaMu. Mereka setia dan sopan sekali dengan
Utusan-Mu. Dengan iman yang terang mereka mempunyai ikatan
cinta dan rela berkorban. Amiin yaa robba-l 'alamiin.
Untuk makam ini, saya telah memperoleh banyak kabar baik.
Allah bukan hanya berfirman bahwa ini Makam Bahisyti (makam
penghuni Sorga), melainkan Dia juga berfirman:
[Tulisan Arab]
Yakni: Segala macam rahmat diturunkan di makam ini. Tidak
ada suatu rahmat yang tak diterima oleh penghuni makam ini.
Karena itu, dengan wahyu khafiy-Nya Allah menuntun hatiku
agar menentukan syarat-syarat untuk makam ini, yakni orang
yang dimungkinkan masuk di makam ini ialah yang betul-betul
tulus. Karena itu ada tiga syarat, dan semuanya hendaknya
dipatuhi:
1. Tanah makam yang ada sekarang, telah saya berikan dari
saya pribadi sebagai sumbangan. Tetapi untuk menyempurnakan
perbatasan ini bagaimanapun akan dibeli tanah tambahan yang
harganya kira-kira seribu rupiah. Untuk memperindahnya akan
ditanam beberapa pohon. Akan dibuat sebuah sumur. Di sisi
utara makam ini yang menjadi jalan (untuk lewat) terdapat
banyak air menggenang. Oleh sebab itu di sana akan
dipersiapkan sebuah jembatan. Untuk bermacam-macam biaya ini
akan diperlukan dua ribu rupiah. Jadi seluruhnya tiga ribu
rupiah yang akan dikeluarkan untuk memenuhi semua kebutuhan
ini. Maka syarat pertama adalah, setiap orang yang ingin
dikuburkan di makam ini, dia hendaknya memasukkan sumbangan
sesuai dengan kemampuannya untuk biaya-biaya itu. Sumbangan
ini diminta hanya dari orang-orang itu, bukan dari yang
lain. Pada waktu sekarang hendaknya sumbangan ini
dikumpulkan di tempat yang terhormat Saudara Maulwi Nurudin.
Namun jika Allah Ta'ala menghendaki, silsilah ini akan tetap
berlangsung setelah kita semua wafat. Dengan demikian perlu
sebuah Anjuman (majelis) yang akan menghimpun uang pemasukan
dari waktu ke waktu. Hendaknya uang itu dibelanjakan menurut
keperluan yang sesuai, dalam meninggikan kalimah Islam dan
menyiarkan Tauhid.
2. Syarat kedua adalah, dari antara seluruh (warga) Jemaat
yang akan dikuburkan di makam ini, yaitu orang yang
berwasiat bahwa setelah kematiannya sepersepuluh dari
seluruh warisan, sesuai dengan hidayat (petunjuk) Jemaat ini
akan dibelanjakan dalam penyiaran Islam dan penyebaran
hukum-hukum Qur'an. Setiap orang tulus yang sempurna imannya
mungkin dalam wasiatnya akan memilih menulis lebih banyak
daripada itu. Tetapi tidak akan kurang dari itu. Harta
pemasukan ini akan dipercayakan pada Anjuman (yang terdiri
dari) orang-orang tulus dan para cendekiawan. Dengan
musyawarah bersama mereka membelanjakan (harta itu) untuk
pengembangan Islam, penyiaran ilmu Al Qur'an serta buku-buku
agama dan untuk para muballigh Jemaat ini, sesuai dengan
petunjuk tersebut. Ada janji Allah Ta'ala bahwa Dia akan
mengembangkan Jemaat ini. Oleh karena itu diharapkan, untuk
penyiaran Islam akan banyak terhimpun harta. Termasuk setiap
urusan yang menopang dalam penyiaran Islam, yang sekarang
terlalu dini untuk diuraikan; semua urusan itu akan berhasil
dengan harta. Tatkala sekumpulan orang yang melaksanakan
tugas ini telah wafat, maka orang yang menjadi penggantinya
berkewajiban melakukan semua tugas itu, sesuai dengan
petunjuk Jemaat Ahmadiyah. Para anak yatim, orang miskin dan
orang yang baru memeluk Islam yang masuk dalam Jemaat
Ahmadiyah dan kurang mampu dalam kehidupan sehari-hari
berhak juga atas harta itu. Harta itu boleh pula
dikembangkan dalam perdagangan. Janganlah engkau berfikir
bahwa ini hanya angan-angan kosong. Melainkan ini kehendak
Dia yang merajai bumi dan langit. Saya tidak susah bahwa
bagaimana harta ini akan terhimpun dan bagaimana akan
terwujud Jemaat yang dengan semangat ketulusan dapat
memperlihatkan pengabdian secara berani. Tetapi saya
mencemaskan bahwa sesudah masa kami, jangan-jangan orang
yang diberi amanat untuk mengelola harta itu dengan melihat
banyaknya harta lalu menyimpang dan mencintai dunia. Karena
itu saya berdoa, semoga Jemaat ini mendapatkan pemegang
amanat yang bekerja demi Allah. Ya, bagi yang tidak cukup
untuk kehidupannya, tentu boleh diberikan dana dari harta
ini sebagai bantuan.
3. Syarat ketiga yaitu, orang yang dikuburkan di makam ini
hendaknya orang yang bertakwa, meninggalkan hal-hal yang
haram, tidak berbuat syirik dan bid'ah serta sebagai muslim
sejati dan suci.
4. Setiap orang saleh yang tidak punya harta dan tidak
dapat melakukan pengabdian dengan harta, bila terbukti bahwa
dia telah mewakafkan hidupnya untuk agama dan dia saleh,
maka dia bisa dikuburkan di makam ini.
HIDAYAH (PETUNJUK)
1. Setiap orang yang sesuai dengan syarat-syarat tersebut
di atas ingin berwasiat, maka wasiatnya akan dilaksanakan
(dipenuhi) setelah kematiannya. Namun setelah wasiat ditulis
harus diserahkan kepada orang yang bertugas sebagai pemegang
amanat Jemaat ini. Kemudian wasiat itu dicetak dan
disebarluaskan. Sebab waktu kematian kebanyakan sulit untuk
menulis wasiat. Berhubung hari tanda-tanda langit dan cobaan
telah dekat, maka di mata Allah sangat mulia orang yang
menulis wasiat pada waktu demikian, dibanding dengan orang
yang menulis wasiat dalam keadaan aman. Dalam penulisan
wasiat yang harta wasiatnya memberikan manfaat abadi, itu
akan mengandung pahala abadi dan hukumnya termasuk amal
jariah.
2. Setiap orang yang berada di tempat lain, yang berada di
suatu bagian negara ini yang jauh dari Qadian, dan dia
mengikuti syarat-syarat yang telah tertulis, maka setelah
kematiannya ahli waris hendaknya menyimpan mayatnya dalam
sebuah peti, dan mengirimnya ke Qadian. Apabila sebelum
makam ini sempurna, yakni sebelum tersedia jembatan dan
lain-lain, ada seseorang yang wafat, yang sesuai dengan
syarat-syarat akan dikuburkan di makam ini; maka hendaknya
untuk sementara ia disimpan dalam peti dan dikuburkan di
tempatnya sendiri. Kemudian setelah semua keperluan yang
berhubungan dengan makam siap, bawalah mayatnya ke Qadian.
Namun orang yang telah dikuburkan tanpa peti, tidak pantas
dikeluarkan dari dalam kuburnya [8].
Jelaslah bahwa menurut kehendak Allah Ta'ala, orang-orang
yang mempunyai iman sempurna dikuburkan di satu tempat. Agar
anak turunnya yang akan datang, dengan melihat satu tempat
itu imannya menjadi segar. Dan supaya catatan perjuangannya,
yakni pekerjaan-pekerjaan keagamaannya yang demi Allah
selalu nampak di mata ummat.
Akhirnya kami berdoa, semoga dalam tugas ini Allah Ta'ala
menolong setiap orang yang ikhlas (mukhlis), menciptakan
gelora iman dalam diri mereka dan menjadikan akhir yang baik
bagi mereka. Amiin.
Sudah sepantasnya, setiap orang dari Jemaat kami yang
mendapatkan tulisan ini mau menyebarluaskannya kepada
teman-temannya. Sedapat mungkin siarkanlah ini! Jagalah ini
untuk anak turunmu yang akan datang. Beritahukanlah pula ini
kepada para musuh dengan cara yang sopan. Bersabarlah
terhadap ucapan buruk dari setiap penutur buruk dan
berdoalah selalu!
[Tulisan Arab]
Penulis, yang lemah,
Yang membutuhkan Allah 'AsH-sHomad'
GHULAM AHMAD
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: wasiat dari mirza ghulam
Berhubung Allah Yang Maha Agung telah memberikan kabar
kepadaku lewat wahyu yang terus menerus bahwa waktu wafatku
sudah dekat, dan wahyu-Nya telah turun begitu derasnya bahwa
keberadaanku dipindahkan dari dasarnya, lagi pula bagiku
sudah tidak ada lagi gairah. Terhadap kehidupan ini, oleh
karenanya saya menganggap tepat bila menulis beberapa
nasehat untuk teman-temanku dan semua orang yang ingin
mengambil manfaat dari perkataanku.
Pertama-tama saya sampaikan wahyu suci yang mengandung kabar
kematianku, yang bagiku dapat menimbulkan dorongan ini.
Wahyu itu dalam bahasa Arab, seterusnya akan ditulis juga
wahyu dalam bahasa Urdu.
[Tulisan Arab]
Terjemah:
"Ajalmu telah dekat. Dan Kami tidak akan meninggalkan
sedikitpun hal-hal yang bila diingat membuatmu terhina.
Tinggal sedikit batas waktu yang telah ditentukan Tuhan
untukmu. Dan Kami akan menjauhkan serta menghilangkan semua
celaan. Dan tak ada sedikitpun celaan yang tersisa. yang
jika dijelaskan membuatmu terhina. Dan Kami Maha Kuasa untuk
menunjukkan kepadamu sebagian ramalan-ramalan Kami
sehubungan dengan para musuh. Atau Kami wafatkan engkau.
Kamu akan wafat dalam keadaan Aku Ridha denganmu. Dan Kami
akan selalu menampakkan tanda-tanda yang terang untuk
menguatkan kebenaranmu. Apa yang telah dijanjikan itu dekat.
Jelaskanlah kepada orang-orang, kenikmatan Tuhan yang telah
dilimpahkan padamu. Barangsiapa bertakwa dan bersabar,
niscaya Allah tidak akan memusnahkan pahala orang-orang yang
berbuat baik itu."
Ingatlah, di sini Allah Ta'ala berfirman, "Kami tidak akan
membiarkan ada ingatan lagi yang menghinakan engkau."
Kalimat ini mempunyai makna:
1. Allah akan menjauhkan celaan-celaan yang disebarkan
dengan niat untuk menghinakan, sehingga celaan-celaan itu
lenyap sama sekali.
2. Para pengadu yang tidak mau menghentikan
kejahatan-kejahatannya dan tidak mau menghentikan ingatan
buruknya, mereka akan disirnakan dari dunia dan dihapuskan
dari permukaan bumi, sehingga dengan kebinasaan mereka,
celaan-celaan mereka pun akan musnah.
Kemudian, bertalian dengan kewafatanku, Allah Ta'ala
berfirman kepadaku dalam bahasa Urdu sbb.:
[Tulisan Urdu]
"Sangat sedikit hari tersisa. Pada hari itu semuanya akan
diliputi kesedihan. Ini akan terjadi, ini akan terjadi, ini
akan terjadi. Setelah itu akan terjadi peristiwamu. Setelah
penampakan semua peristiwa (musibah) dan keajaiban-keajaiban
alam akan datang peristiwamu."
Pengertian peristiwa (musibah) menurut ilmu yang diberikan
padaku, yaitu akan merajalela kematian dari setiap penjuru
dunia. Dan akan terjadi gempa dengan dahsyatnya yang
menggambarkan Kiamat. Bumi akan dirobohkan. Banyak kehidupan
akan menjadi pahit (sulit). Kemudian orang yang bertobat dan
menjauhi dosa, Allah akan mengasihinya. Sebagaimana setiap
Nabi telah memberi kabar waktu itu, pasti semua itu terjadi.
Namun orang yang memperbaiki hatinya dan berjalan pada jalur
yang diridhai Allah, dia tak akan takut dan tak akan sedih.
Allah berfirman kepadaku, "Kamu juru ingat dari sisi-Ku. Aku
mengutusmu agar memisahkan orang yang berdosa dengan orang
yang berbuat baik." Firman-Nya lagi, "Di dunia datang
seorang juru ingat, tetapi dunia tidak menerimanya. Namun
Allah akan menerimanya. Dan dengan serangan yang dahsyat
kebenarannya akan ditampakkan [1]. Aku akan memberikan
berkah kepadamu begitu banyak, bahkan raja akan mencari
berkah dari pakaian-pakaianmu."
Aku diberitahu tentang gempa yang akan datang, merupakan
gempa yang amat dahsyat. Firman-Nya, "Kemudian musim semi
datang, lalu pernyataan Tuhan terpenuhi." Oleh karenanya
gempa yang dahsyat pasti datang. Tetapi orang yang tulus
dalam suasana aman. Maka jadilah orang tulus! Dan
bertakwalah! Agar engkau selamat. Hari ini, takutlah kepada
Allah! Agar pada hari yang menakutkan itu engkau dalam
suasana aman. Pasti, langit memperlihatkan sesuatu dan bumi
menampakkan sesuatu. Namun orang yang takut kepada Allah
akan diselamatkan. Allah berfirman kepadaku bahwa banyak
musibah akan muncul dan banyak bencana akan turun di muka
bumi. Sebagian musibah akan datang pada masa kehidupanku.
Sebagian yang lain akan terjadi sesudahku. Dia (Allah) akan
mengembangkan silsilah (Jemaat) ini. Sebagian dengan
tanganku dan sebagian sesudahku.
Allah menolong para Nabi dan Rasul-Nya. Dia memenangkan
mereka. Ini merupakan Sunnah Allah Ta'ala. Sejak Dia
menciptakan manusia di bumi, Dia senantiasa memperlihatkan
Sunnah ini. Sebagaimana difirmankan Allah:
[Tulisan Arab] [2]
terjemahnya: "Allah telah menulis bahwa Dia dan Nabi-Nya
akan menang." (Al-Mujadilah, 58:21, - pent.).
Sebagaimana maksud (kebangkitan) para Rasul dan para Nabi
untuk melaksanakan missi Allah di muka bumi, serta tak ada
seorangpun yang mampu menandinginya: yang dimaksud menanng
(di sini) yaitu, Allah Ta'ala menampakkan kebenaran mereka
dengan tanda-tanda yang kuat. Ketulusan yang diharapkan
menyebar di dunia, penaburan benihnya oleh tangan mereka
(para Nabi). Tetapi penyempurnaannya bukan oleh tangan
mereka. Melainkan pada waktu mereka telah wafat, yang secara
lahiriah kekhawatiran akan kegagalan menyertainya. Ketika
para musuh memperoleh peluang untuk menertawakan dan
memakinya. Setelah mereka menertawakan dan mencaci, maka
kemudian pihak lain (Allah) memperlihatkan kekuasaan-Nya.
Dia mendatangkan penyebab yang dengan perantaraannya
maksud-maksud yang belum terpenuhi, akhirnya terpenuhi
dengan sempurna.
Singkatnya. ada dua macam penampakan kekuasaan:
l. Dengan tangan para Nabi sendiri, Allah memperlihatkan
tangan kekuasaan-Nya
2. Pada waktu sesudah wafatnya Nabi. Ketika muncul
kesulitan-kesulitan dan musuh datang dengan kuatnya.
Diperkirakan bahwa kini tugas menjadi kacau dan diyakini
bahwa sekarang Jemaat ini akan hancur. Orang Jemaat sendiri
akan terjerat dalam kegelisahan. Mereka menjadi putus asa.
Banyak orang yang malang berusaha menempuh jalan murtad.
Pada waktu itulah Allah Ta'ala memperlihatkan kekuasaan-Nya
yang hebat kedua kalinya. Dia menegakkan kembali Jemaat yang
telah jatuh. Maka barangsiapa bersabar sampai akhir, Allah
Ta'ala akan menunjukkan mukjizat itu.
Sebagaimana yang terjadi pada zaman Hazrat Abu Bakar
ash-Shidiq r.a. Tatkala kematian Nabi Muhammad saw. dianggap
kematian yang belum waktunya. Banyak orang pedalaman yang
jahil menjadi murtad. Para sahabat karena pukulan kesedihan
menjadi seperti orang gila. Pada waktu itu Allah Ta'ala
memperlihatkan lagi contoh kekuasaan-Nya dengan menampilkan
Abu Bakar ash-shidiq r.a. Dia menegakkan Islam yang hampir
hancur dan Dia memenuhi janji-Nya (dalam Q.S. An-Nur, 24:55,
- pent):
[Tulisan Arab]
yakni: Kemudian Kami menguatkan mereka setelah ada
ketakutan.
Begitu pula, pernah terjadi pada masa Musa a.s. Ketika dalam
perjalanan antara Mesir dan Kan'an, Musa a.s. wafat sebelum
sampai tempat tujuan seperti yang dijanjikan pada Bani
Israil. Pada waktu Bani Israil diliputi rasa bela sungkawa
yang mendalam karena kematian Musa a.s. yang belum waktunya
dan perpisahan dengannya yang mendadak, Bani Israil menangis
sampai empat puluh hari. Begitu pula kejadian yang
berhubungan dengan Isa a.s. Pada waktu peristiwa penyaliban,
seluruh kaum Hawariyyin lari kesana kemari. Bahkan salah
seorang di antara mereka menjadi murtad.
Maka wahai saudara-saudaraku yang tercinta! Sudah menjadi
Sunnah Allah sejak dahulu bahwa Allah Ta'ala menunjukkan dua
kekuasaan, supaya terlihat kehancuran dua kebahagiaan palsu
para musuh. Kini tidak mungkin, Allah Ta'ala meninggalkan
Sunnah-Nya (hukumNya) yang 'qadim.' Oleh karenanya,
janganlah engkau sedih karena masalah yang saya jelaskan di
hadapanmu. Janganlah hatimu gelisah. Karena engkau pasti
juga akan melihat "kekuasaan kedua." Dan kedatangannya lebih
baik bagimu. Karena itu abadi, yang silsilahnya tidak
terputus hingga Kiyamat. "Kekuasaan kedua" itu tidak dapat
datang selama aku tidak pergi. Namun tatkala aku pergi, maka
Allah akan mendatangkan "kekuasaan kedua" untukmu, yang
senantiasa akan menyertaimu. Sebagaimana Allah telah
berjanji dalam Barahin-i Ahmadiyah. Janji itu tidak
berhubungan dengan saya pribadi, melainkan janji yang
berhubungan denganmu. Sebagaimana difirmankan oleh Allah,
"Aku akan menjadikan Jemaat yang menjadi pengikutmu ini
unggul di atas yang lain hingga Kiamat." Karena itu, pasti
akan datang hari perpisahan antara kamu dengan aku. Agar
sesudah itu datang hari yang disebut hari perjanjian abadi.
Tuhan kita adalah Dzat yang menepati janji, setia dan Yang
Maha Benar. Dia akan memperlihatkan segala apa yang lelah
dijanjikanNya kepadamu. Meskipun hari ini merupakan hari
akhir dunia, dan waktu turunnya banyak cobaan, namun tentu
dunia ini tetap lestari. Selama semua hal yang telah
dikabarkan Allah itu belum terpenuhi, aku (tetap) nampak
dalam warna "kekuasaan" dari sisi Allah. Dan saya adalah
satu bentuk jasmani kekuasaan Allah. Sesudahku akan ada
wujud yang lain, yang akan menjadi mazhar (manifestasi)
"kekuasaan kedua." Maka dalam kamu menunggu "kekuasaan Tuhan
kedua" (qadrat-i tsani), selalulah berdoa bersama-sama.
Setiap Jemaat orang-orang saleh di berbagai negara,
hendaknya senantiasa berkumpul dan berdoa bersamasama.
Supaya "kekuasaan kedua" turun dari langit, dan
memperlihatkan kepadamu bahwa Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha
Kuasa. Anggaplah kematianmu telah dekat. Kamu tidak tahu,
kapan waktu itu akan tiba?
Hendaknya sesepuh Jemaat yang mempunyai jiwa suci, mengambil
bai'at atas namaku dari orang-orang sesudahku [3]. Allah
Ta'ala menghendaki, seluruh ruh yang ada dalam penduduk di
berbagai belahan bumi, baik di Eropa maupun di Asia,
semuanya yang memiliki fitrah baik, tertarik ke arah Tauhid
dan semua hamba-Nya berhimpun dalam satu agama. Inilah
maksud dan kehendak Allah Ta'ala, untuk itulah aku dikirim
ke dunia ini. Maka ikutilah maksud ini! Tetapi hendaknya
lebih mengutamakan dengan kehalusan, akhlak (luhur) dan
doa-doa. Selama belum ada orang yang bangkit dengan menerima
Ruhul Qudus, semuanya hendaknya bekerja bersama-sama
sesudahku.
Hendaknya kamu sekalian juga berupaya memperoleh Ruhul Qudus
dengan berbelas kasih terhadap sesama dan menyucikan jiwa.
Tanpa Ruhul Qudus orang tidak mungkin dapat mencapai takwa
yang hakiki. Tempuhlah jalan untuk memperoleh ridha Allah
dengan melepaskan sama sekali gejolak hawa nafsu. Tidak ada
jalan yang lebih sempit dari itu. Janganlah engkau tergiur
pada kelezatan-kelezatan dunia. Karena itu dapat memisahkan
hamba dengan Tuhan. Demi Allah rasakanlah kepahitan hidup!
Kepedihan yang mendatangkan ridha Allah itu lebih baik
daripada kelezatan (kemewahan) yang menjadikan murka Allah.
Kekalahan yang mendatangkan ridha Allah itu lebih baik
daripada kemenangan yang menyebabkan kemurkaan Ilahi.
Tinggalkanlah kecintaan yang mendekatkan pada murka Allah.
Jika kamu datang mendekat kepada-Nya dengan hati yang suci,
niscaya Dia akan membantumu pada setiap jalan. Tidak ada
musuh yang akan mampu menimbulkan kerugian padamu.
Bagaimanapun kamu tidak dapat memperoleh ridha Allah, selama
kamu tidak mau menanggung kepahitan di jalan-Nya yang
menampakkan kematian dihadapanmu, dengan melepaskan
kemewahanmu, kehormatanmu, hartamu dan jiwamu. Tetapi
apabila kamu mau mengenyam kepahitan, maka kamu akan berada
di pangkuan Allah, seperti seorang anak yang tersayang. Kamu
akan menjadi pewaris orang-orang tulus yang telah
mendahuluimu. Setiap pintu kenikmatan akan terbuka bagimu.
Tetapi hanya sedikit yang bisa demikian. Allah berfirman
kepadaku bahwa takwa itu seperti pohon yang hendaknya
ditanam dalam hati. Air yang dapat membantu penghidupan
takwa, membasahi seluruh taman. Takwa itu seperti akar,
apabila ia tidak ada maka segalanya akan sia-sia. Apabila ia
masih ada maka semuanya tetap ada. Apa faedahnya omong
kosong? Secara lisan manusia menyatakan mencari Allah,
tetapi dia tidak melangkah dengan benar. Lihatlah! Dengan
sungguh-sungguh saya katakan, binasalah orang yang mencemari
agama dengan dunia. Sangat dekat dengan Jahannam, jiwa yang
semua kehendaknya bukan untuk Allah, melainkan sebagian
untuk Allah dan sebagian untuk dunia. Singkatnya jika kamu
mencampurkan dunia sedikit saja dalam tujuan-tujuanmu, maka
seluruh ibadahmu sia-sia. Dengan demikian kamu tidak
mengikuti Allah, melainkan mengikuti Setan. Sekali-kali
janganlah kamu berharap bahwa dalam kondisi begini Allah
akan membantumu. Bahkan dalam keadaan demikian kamu sebagai
cacing di bumi. Sampai batas waktu yang tak lama lagi kamu
akan binasa, seperti binasanya cacing. Tidak akan ada Tuhan
dalam dirimu Sebaliknya Tuhan akan senang dengan
kebinasaanmu. Namun bila nafsumu (terhadap dunia)
benar-benar mati, pada waktu itu kamu terlihat di hadapan
Tuhan, dan Tuhan akan menyertaimu. Rumah tempat tinggalmu
akan mengandung berkah. Pada dinding-dinding rumahmu akan
turun rahmat Allah. Kota yang di dalamnya tinggal orang
seperti itu akan menjadi kota yang berberkah. Apabila
kehidupanmu, kematianmu, setiap gerakanmu, kelembutanmu dan
kehangatanmu hanya untuk Allah; pada setiap ada kepahitan
(kesulitan) dan musibah kamu tidak menguji Allah serta tidak
memutuskan hubungan dengan-Nya, bahkan semakin maju
melangkah; maka saya katakan dengan sungguh-sungguh bahwa
kamu akan menjadi satu umat yang istimewa bagi Allah. Kamu
pun manusia, sebagaimana aku manusia. Tuhanku adalah Tuhanmu
juga. Oleh karenanya, janganlah kamu musnahkan kekuatan
sucimu! Apabila kamu benar-benar tunduk ke hadapan Allah,
lihatlah! Sesuai dengan kehendak Allah saya katakan kepadamu
bahwa kamu akan menjadi satu umat pilihan Tuhan. Tanamkanlah
keagungan Allah dalam hatimu! Janganlah ikrar ketauhidan-Nya
hanya terbatas dengan lisan, tetapi hendaknya engkau
aktualisasikan dalam perbuatan. Agar Allah dalam
perbuatannya juga memperlihatkan kemurahan dan kebaikan-Nya
padamu. Hindarilah kedengkian, dan perlakukanlah sesama
manusia dengan penuh kasih sayang. Tempuhlah setiap jalan
kebaikan. Belum diketahui, dari jalan mana engkau akan
diterima.
kepadaku lewat wahyu yang terus menerus bahwa waktu wafatku
sudah dekat, dan wahyu-Nya telah turun begitu derasnya bahwa
keberadaanku dipindahkan dari dasarnya, lagi pula bagiku
sudah tidak ada lagi gairah. Terhadap kehidupan ini, oleh
karenanya saya menganggap tepat bila menulis beberapa
nasehat untuk teman-temanku dan semua orang yang ingin
mengambil manfaat dari perkataanku.
Pertama-tama saya sampaikan wahyu suci yang mengandung kabar
kematianku, yang bagiku dapat menimbulkan dorongan ini.
Wahyu itu dalam bahasa Arab, seterusnya akan ditulis juga
wahyu dalam bahasa Urdu.
[Tulisan Arab]
Terjemah:
"Ajalmu telah dekat. Dan Kami tidak akan meninggalkan
sedikitpun hal-hal yang bila diingat membuatmu terhina.
Tinggal sedikit batas waktu yang telah ditentukan Tuhan
untukmu. Dan Kami akan menjauhkan serta menghilangkan semua
celaan. Dan tak ada sedikitpun celaan yang tersisa. yang
jika dijelaskan membuatmu terhina. Dan Kami Maha Kuasa untuk
menunjukkan kepadamu sebagian ramalan-ramalan Kami
sehubungan dengan para musuh. Atau Kami wafatkan engkau.
Kamu akan wafat dalam keadaan Aku Ridha denganmu. Dan Kami
akan selalu menampakkan tanda-tanda yang terang untuk
menguatkan kebenaranmu. Apa yang telah dijanjikan itu dekat.
Jelaskanlah kepada orang-orang, kenikmatan Tuhan yang telah
dilimpahkan padamu. Barangsiapa bertakwa dan bersabar,
niscaya Allah tidak akan memusnahkan pahala orang-orang yang
berbuat baik itu."
Ingatlah, di sini Allah Ta'ala berfirman, "Kami tidak akan
membiarkan ada ingatan lagi yang menghinakan engkau."
Kalimat ini mempunyai makna:
1. Allah akan menjauhkan celaan-celaan yang disebarkan
dengan niat untuk menghinakan, sehingga celaan-celaan itu
lenyap sama sekali.
2. Para pengadu yang tidak mau menghentikan
kejahatan-kejahatannya dan tidak mau menghentikan ingatan
buruknya, mereka akan disirnakan dari dunia dan dihapuskan
dari permukaan bumi, sehingga dengan kebinasaan mereka,
celaan-celaan mereka pun akan musnah.
Kemudian, bertalian dengan kewafatanku, Allah Ta'ala
berfirman kepadaku dalam bahasa Urdu sbb.:
[Tulisan Urdu]
"Sangat sedikit hari tersisa. Pada hari itu semuanya akan
diliputi kesedihan. Ini akan terjadi, ini akan terjadi, ini
akan terjadi. Setelah itu akan terjadi peristiwamu. Setelah
penampakan semua peristiwa (musibah) dan keajaiban-keajaiban
alam akan datang peristiwamu."
Pengertian peristiwa (musibah) menurut ilmu yang diberikan
padaku, yaitu akan merajalela kematian dari setiap penjuru
dunia. Dan akan terjadi gempa dengan dahsyatnya yang
menggambarkan Kiamat. Bumi akan dirobohkan. Banyak kehidupan
akan menjadi pahit (sulit). Kemudian orang yang bertobat dan
menjauhi dosa, Allah akan mengasihinya. Sebagaimana setiap
Nabi telah memberi kabar waktu itu, pasti semua itu terjadi.
Namun orang yang memperbaiki hatinya dan berjalan pada jalur
yang diridhai Allah, dia tak akan takut dan tak akan sedih.
Allah berfirman kepadaku, "Kamu juru ingat dari sisi-Ku. Aku
mengutusmu agar memisahkan orang yang berdosa dengan orang
yang berbuat baik." Firman-Nya lagi, "Di dunia datang
seorang juru ingat, tetapi dunia tidak menerimanya. Namun
Allah akan menerimanya. Dan dengan serangan yang dahsyat
kebenarannya akan ditampakkan [1]. Aku akan memberikan
berkah kepadamu begitu banyak, bahkan raja akan mencari
berkah dari pakaian-pakaianmu."
Aku diberitahu tentang gempa yang akan datang, merupakan
gempa yang amat dahsyat. Firman-Nya, "Kemudian musim semi
datang, lalu pernyataan Tuhan terpenuhi." Oleh karenanya
gempa yang dahsyat pasti datang. Tetapi orang yang tulus
dalam suasana aman. Maka jadilah orang tulus! Dan
bertakwalah! Agar engkau selamat. Hari ini, takutlah kepada
Allah! Agar pada hari yang menakutkan itu engkau dalam
suasana aman. Pasti, langit memperlihatkan sesuatu dan bumi
menampakkan sesuatu. Namun orang yang takut kepada Allah
akan diselamatkan. Allah berfirman kepadaku bahwa banyak
musibah akan muncul dan banyak bencana akan turun di muka
bumi. Sebagian musibah akan datang pada masa kehidupanku.
Sebagian yang lain akan terjadi sesudahku. Dia (Allah) akan
mengembangkan silsilah (Jemaat) ini. Sebagian dengan
tanganku dan sebagian sesudahku.
Allah menolong para Nabi dan Rasul-Nya. Dia memenangkan
mereka. Ini merupakan Sunnah Allah Ta'ala. Sejak Dia
menciptakan manusia di bumi, Dia senantiasa memperlihatkan
Sunnah ini. Sebagaimana difirmankan Allah:
[Tulisan Arab] [2]
terjemahnya: "Allah telah menulis bahwa Dia dan Nabi-Nya
akan menang." (Al-Mujadilah, 58:21, - pent.).
Sebagaimana maksud (kebangkitan) para Rasul dan para Nabi
untuk melaksanakan missi Allah di muka bumi, serta tak ada
seorangpun yang mampu menandinginya: yang dimaksud menanng
(di sini) yaitu, Allah Ta'ala menampakkan kebenaran mereka
dengan tanda-tanda yang kuat. Ketulusan yang diharapkan
menyebar di dunia, penaburan benihnya oleh tangan mereka
(para Nabi). Tetapi penyempurnaannya bukan oleh tangan
mereka. Melainkan pada waktu mereka telah wafat, yang secara
lahiriah kekhawatiran akan kegagalan menyertainya. Ketika
para musuh memperoleh peluang untuk menertawakan dan
memakinya. Setelah mereka menertawakan dan mencaci, maka
kemudian pihak lain (Allah) memperlihatkan kekuasaan-Nya.
Dia mendatangkan penyebab yang dengan perantaraannya
maksud-maksud yang belum terpenuhi, akhirnya terpenuhi
dengan sempurna.
Singkatnya. ada dua macam penampakan kekuasaan:
l. Dengan tangan para Nabi sendiri, Allah memperlihatkan
tangan kekuasaan-Nya
2. Pada waktu sesudah wafatnya Nabi. Ketika muncul
kesulitan-kesulitan dan musuh datang dengan kuatnya.
Diperkirakan bahwa kini tugas menjadi kacau dan diyakini
bahwa sekarang Jemaat ini akan hancur. Orang Jemaat sendiri
akan terjerat dalam kegelisahan. Mereka menjadi putus asa.
Banyak orang yang malang berusaha menempuh jalan murtad.
Pada waktu itulah Allah Ta'ala memperlihatkan kekuasaan-Nya
yang hebat kedua kalinya. Dia menegakkan kembali Jemaat yang
telah jatuh. Maka barangsiapa bersabar sampai akhir, Allah
Ta'ala akan menunjukkan mukjizat itu.
Sebagaimana yang terjadi pada zaman Hazrat Abu Bakar
ash-Shidiq r.a. Tatkala kematian Nabi Muhammad saw. dianggap
kematian yang belum waktunya. Banyak orang pedalaman yang
jahil menjadi murtad. Para sahabat karena pukulan kesedihan
menjadi seperti orang gila. Pada waktu itu Allah Ta'ala
memperlihatkan lagi contoh kekuasaan-Nya dengan menampilkan
Abu Bakar ash-shidiq r.a. Dia menegakkan Islam yang hampir
hancur dan Dia memenuhi janji-Nya (dalam Q.S. An-Nur, 24:55,
- pent):
[Tulisan Arab]
yakni: Kemudian Kami menguatkan mereka setelah ada
ketakutan.
Begitu pula, pernah terjadi pada masa Musa a.s. Ketika dalam
perjalanan antara Mesir dan Kan'an, Musa a.s. wafat sebelum
sampai tempat tujuan seperti yang dijanjikan pada Bani
Israil. Pada waktu Bani Israil diliputi rasa bela sungkawa
yang mendalam karena kematian Musa a.s. yang belum waktunya
dan perpisahan dengannya yang mendadak, Bani Israil menangis
sampai empat puluh hari. Begitu pula kejadian yang
berhubungan dengan Isa a.s. Pada waktu peristiwa penyaliban,
seluruh kaum Hawariyyin lari kesana kemari. Bahkan salah
seorang di antara mereka menjadi murtad.
Maka wahai saudara-saudaraku yang tercinta! Sudah menjadi
Sunnah Allah sejak dahulu bahwa Allah Ta'ala menunjukkan dua
kekuasaan, supaya terlihat kehancuran dua kebahagiaan palsu
para musuh. Kini tidak mungkin, Allah Ta'ala meninggalkan
Sunnah-Nya (hukumNya) yang 'qadim.' Oleh karenanya,
janganlah engkau sedih karena masalah yang saya jelaskan di
hadapanmu. Janganlah hatimu gelisah. Karena engkau pasti
juga akan melihat "kekuasaan kedua." Dan kedatangannya lebih
baik bagimu. Karena itu abadi, yang silsilahnya tidak
terputus hingga Kiyamat. "Kekuasaan kedua" itu tidak dapat
datang selama aku tidak pergi. Namun tatkala aku pergi, maka
Allah akan mendatangkan "kekuasaan kedua" untukmu, yang
senantiasa akan menyertaimu. Sebagaimana Allah telah
berjanji dalam Barahin-i Ahmadiyah. Janji itu tidak
berhubungan dengan saya pribadi, melainkan janji yang
berhubungan denganmu. Sebagaimana difirmankan oleh Allah,
"Aku akan menjadikan Jemaat yang menjadi pengikutmu ini
unggul di atas yang lain hingga Kiamat." Karena itu, pasti
akan datang hari perpisahan antara kamu dengan aku. Agar
sesudah itu datang hari yang disebut hari perjanjian abadi.
Tuhan kita adalah Dzat yang menepati janji, setia dan Yang
Maha Benar. Dia akan memperlihatkan segala apa yang lelah
dijanjikanNya kepadamu. Meskipun hari ini merupakan hari
akhir dunia, dan waktu turunnya banyak cobaan, namun tentu
dunia ini tetap lestari. Selama semua hal yang telah
dikabarkan Allah itu belum terpenuhi, aku (tetap) nampak
dalam warna "kekuasaan" dari sisi Allah. Dan saya adalah
satu bentuk jasmani kekuasaan Allah. Sesudahku akan ada
wujud yang lain, yang akan menjadi mazhar (manifestasi)
"kekuasaan kedua." Maka dalam kamu menunggu "kekuasaan Tuhan
kedua" (qadrat-i tsani), selalulah berdoa bersama-sama.
Setiap Jemaat orang-orang saleh di berbagai negara,
hendaknya senantiasa berkumpul dan berdoa bersamasama.
Supaya "kekuasaan kedua" turun dari langit, dan
memperlihatkan kepadamu bahwa Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha
Kuasa. Anggaplah kematianmu telah dekat. Kamu tidak tahu,
kapan waktu itu akan tiba?
Hendaknya sesepuh Jemaat yang mempunyai jiwa suci, mengambil
bai'at atas namaku dari orang-orang sesudahku [3]. Allah
Ta'ala menghendaki, seluruh ruh yang ada dalam penduduk di
berbagai belahan bumi, baik di Eropa maupun di Asia,
semuanya yang memiliki fitrah baik, tertarik ke arah Tauhid
dan semua hamba-Nya berhimpun dalam satu agama. Inilah
maksud dan kehendak Allah Ta'ala, untuk itulah aku dikirim
ke dunia ini. Maka ikutilah maksud ini! Tetapi hendaknya
lebih mengutamakan dengan kehalusan, akhlak (luhur) dan
doa-doa. Selama belum ada orang yang bangkit dengan menerima
Ruhul Qudus, semuanya hendaknya bekerja bersama-sama
sesudahku.
Hendaknya kamu sekalian juga berupaya memperoleh Ruhul Qudus
dengan berbelas kasih terhadap sesama dan menyucikan jiwa.
Tanpa Ruhul Qudus orang tidak mungkin dapat mencapai takwa
yang hakiki. Tempuhlah jalan untuk memperoleh ridha Allah
dengan melepaskan sama sekali gejolak hawa nafsu. Tidak ada
jalan yang lebih sempit dari itu. Janganlah engkau tergiur
pada kelezatan-kelezatan dunia. Karena itu dapat memisahkan
hamba dengan Tuhan. Demi Allah rasakanlah kepahitan hidup!
Kepedihan yang mendatangkan ridha Allah itu lebih baik
daripada kelezatan (kemewahan) yang menjadikan murka Allah.
Kekalahan yang mendatangkan ridha Allah itu lebih baik
daripada kemenangan yang menyebabkan kemurkaan Ilahi.
Tinggalkanlah kecintaan yang mendekatkan pada murka Allah.
Jika kamu datang mendekat kepada-Nya dengan hati yang suci,
niscaya Dia akan membantumu pada setiap jalan. Tidak ada
musuh yang akan mampu menimbulkan kerugian padamu.
Bagaimanapun kamu tidak dapat memperoleh ridha Allah, selama
kamu tidak mau menanggung kepahitan di jalan-Nya yang
menampakkan kematian dihadapanmu, dengan melepaskan
kemewahanmu, kehormatanmu, hartamu dan jiwamu. Tetapi
apabila kamu mau mengenyam kepahitan, maka kamu akan berada
di pangkuan Allah, seperti seorang anak yang tersayang. Kamu
akan menjadi pewaris orang-orang tulus yang telah
mendahuluimu. Setiap pintu kenikmatan akan terbuka bagimu.
Tetapi hanya sedikit yang bisa demikian. Allah berfirman
kepadaku bahwa takwa itu seperti pohon yang hendaknya
ditanam dalam hati. Air yang dapat membantu penghidupan
takwa, membasahi seluruh taman. Takwa itu seperti akar,
apabila ia tidak ada maka segalanya akan sia-sia. Apabila ia
masih ada maka semuanya tetap ada. Apa faedahnya omong
kosong? Secara lisan manusia menyatakan mencari Allah,
tetapi dia tidak melangkah dengan benar. Lihatlah! Dengan
sungguh-sungguh saya katakan, binasalah orang yang mencemari
agama dengan dunia. Sangat dekat dengan Jahannam, jiwa yang
semua kehendaknya bukan untuk Allah, melainkan sebagian
untuk Allah dan sebagian untuk dunia. Singkatnya jika kamu
mencampurkan dunia sedikit saja dalam tujuan-tujuanmu, maka
seluruh ibadahmu sia-sia. Dengan demikian kamu tidak
mengikuti Allah, melainkan mengikuti Setan. Sekali-kali
janganlah kamu berharap bahwa dalam kondisi begini Allah
akan membantumu. Bahkan dalam keadaan demikian kamu sebagai
cacing di bumi. Sampai batas waktu yang tak lama lagi kamu
akan binasa, seperti binasanya cacing. Tidak akan ada Tuhan
dalam dirimu Sebaliknya Tuhan akan senang dengan
kebinasaanmu. Namun bila nafsumu (terhadap dunia)
benar-benar mati, pada waktu itu kamu terlihat di hadapan
Tuhan, dan Tuhan akan menyertaimu. Rumah tempat tinggalmu
akan mengandung berkah. Pada dinding-dinding rumahmu akan
turun rahmat Allah. Kota yang di dalamnya tinggal orang
seperti itu akan menjadi kota yang berberkah. Apabila
kehidupanmu, kematianmu, setiap gerakanmu, kelembutanmu dan
kehangatanmu hanya untuk Allah; pada setiap ada kepahitan
(kesulitan) dan musibah kamu tidak menguji Allah serta tidak
memutuskan hubungan dengan-Nya, bahkan semakin maju
melangkah; maka saya katakan dengan sungguh-sungguh bahwa
kamu akan menjadi satu umat yang istimewa bagi Allah. Kamu
pun manusia, sebagaimana aku manusia. Tuhanku adalah Tuhanmu
juga. Oleh karenanya, janganlah kamu musnahkan kekuatan
sucimu! Apabila kamu benar-benar tunduk ke hadapan Allah,
lihatlah! Sesuai dengan kehendak Allah saya katakan kepadamu
bahwa kamu akan menjadi satu umat pilihan Tuhan. Tanamkanlah
keagungan Allah dalam hatimu! Janganlah ikrar ketauhidan-Nya
hanya terbatas dengan lisan, tetapi hendaknya engkau
aktualisasikan dalam perbuatan. Agar Allah dalam
perbuatannya juga memperlihatkan kemurahan dan kebaikan-Nya
padamu. Hindarilah kedengkian, dan perlakukanlah sesama
manusia dengan penuh kasih sayang. Tempuhlah setiap jalan
kebaikan. Belum diketahui, dari jalan mana engkau akan
diterima.
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: wasiat dari mirza ghulam
Assalamu'alaikum Ichreza!
Boleh nanya, dari mana anda dapatkan tulisan ini. Dari GAI atau JAI?
Terimakasih.
Wassalam.
Boleh nanya, dari mana anda dapatkan tulisan ini. Dari GAI atau JAI?
Terimakasih.
Wassalam.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: wasiat dari mirza ghulam
Kedunghalang wrote:Assalamu'alaikum Ichreza!
Boleh nanya, dari mana anda dapatkan tulisan ini. Dari GAI atau JAI?
Terimakasih.
Wassalam.
maksutnya....??? GAI (Gerakan Ahmadiyah Indonesia) yaitu AHMADIYAH LAHORE yang berbasecamp di Jogja
JAI (Jemaat Ahmadiyah Indonesia) yaitu AHMADIAH QADIAN yang berbasecamp di Parung-Bogor
Kalo anda TIDAK MENGENALI artikel di tret ini...itu sudah pasti dari GAI -Ahmadiyah Lahore..
Kok jadi binun gitu..???
mang odoy- KAPTEN
- Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86
Re: wasiat dari mirza ghulam
Assalamu'alaikum wa rahmatullah,
Saya hanya ingin mendapatkan konfirmasi dari penulis atau the copaster yang saya duga seorang Ahmadi Lahore. Isinya banyak sekali perbedaannya dengan buku Al Wasiat yang diterjemahkan oleh JAI.
Wassalam.
Love for All, Hatred for None
mang odoy wrote:
maksutnya....??? GAI (Gerakan Ahmadiyah Indonesia) yaitu AHMADIYAH LAHORE yang berbasecamp di Jogja
JAI (Jemaat Ahmadiyah Indonesia) yaitu AHMADIAH QADIAN yang berbasecamp di Parung-Bogor
Kalo anda TIDAK MENGENALI artikel di tret ini...itu sudah pasti dari GAI -Ahmadiyah Lahore..
Kok jadi binun gitu..???
Saya hanya ingin mendapatkan konfirmasi dari penulis atau the copaster yang saya duga seorang Ahmadi Lahore. Isinya banyak sekali perbedaannya dengan buku Al Wasiat yang diterjemahkan oleh JAI.
Wassalam.
Love for All, Hatred for None
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: wasiat dari mirza ghulam
Kedunghalang wrote:Assalamu'alaikum wa rahmatullah,mang odoy wrote:
maksutnya....??? GAI (Gerakan Ahmadiyah Indonesia) yaitu AHMADIYAH LAHORE yang berbasecamp di Jogja
JAI (Jemaat Ahmadiyah Indonesia) yaitu AHMADIAH QADIAN yang berbasecamp di Parung-Bogor
Kalo anda TIDAK MENGENALI artikel di tret ini...itu sudah pasti dari GAI -Ahmadiyah Lahore..
Kok jadi binun gitu..???
Saya hanya ingin mendapatkan konfirmasi dari penulis atau the copaster yang saya duga seorang Ahmadi Lahore. Isinya banyak sekali perbedaannya dengan buku Al Wasiat yang diterjemahkan oleh JAI.
Wassalam.
Love for All, Hatred for None
ya tinggal PM aja ke bung TS....
kalo terjemahan JAI beda dengan GAI...ituwajar..
Kristen NGOTOT kalo Yesus/Nabi Isa adalah TUHAN....Islam bertahan kalo Nabi Isa hanyalah seorang Nabi.
Kristen punya argumen seabreg kalo Yesus itu TUHAN...Islam juga punya hujjah segudang bahwa Nabi Isa adalah HANYA SEORANG NABI sajah...
Begitulah...Ahmadiyah Lahore dan Ahmadiyah Qadian...
Solusinya...liat BUKU ASLI dengan BAHASA ASLI yang dipake oleh MGA waktu itu...
Kalow cuman ngurusin TEJEMAHAN....ya kacow jadinya....
Kalow perlu..GAI dan JAI ngadu terjemahan...he he he
mang odoy- KAPTEN
- Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86
Re: wasiat dari mirza ghulam
Sekarang perbedaan antara JAI dan GAI tentang kenabian Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as sudah ada solusi, lihat di:
http://ahmadiyah.org/forum/?what=topic&sid=&vuid=&fid=758791c1853fefdac429642ed2b56a2f
http://ahmadiyah.org/forum/?what=topic&sid=&vuid=&fid=758791c1853fefdac429642ed2b56a2f
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Similar topics
» persamaan mirza ghulam ahmad dengan yesus
» Mirza Ghulam tokoh jelmaan
» lampu aladiin dan mirza ghulam ahmad
» mirza ghulam ahmad yang diberkati
» mengenal ajaran mirza Ghulam Ahmad
» Mirza Ghulam tokoh jelmaan
» lampu aladiin dan mirza ghulam ahmad
» mirza ghulam ahmad yang diberkati
» mengenal ajaran mirza Ghulam Ahmad
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik