FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

Jika kalbu sudah tertutup Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

Jika kalbu sudah tertutup Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Jika kalbu sudah tertutup

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

Jika kalbu sudah tertutup Empty Jika kalbu sudah tertutup

Post by keroncong Tue Mar 13, 2012 7:28 pm

Upaya mendapatkan cahaya (petunjuk) Allah memang ibarat astronom yang berupaya menangkap cahaya alam dengan sistem teleskop besar yang sangat peka, manusia pun harus menggunakan kalbu (qalbu) yang sangat peka.

Kalbu manusia memang merupakan detektor yang sangat peka. Namun sering kali kepekaannya bisa berkurang atau bahkan menghilang ketika kalbu itu mulai tertutup debu-debu dosa dan tak ada upaya membersihkannya. Perilaku kalbu itu pun memang mirip dengan fungsi teleskop dan detektornya.

Bayangkan astronom yang bekerja dengan teleskopnya menangkap cahaya alam. Malam cerah tak berawan, cahaya bintang begitu cemerlang menembus teleskop dan direkam detektor kamera CCD. Berpuluh megabite data dapat terekam semalaman siap untuk diolah. Namun upaya itu percuma ketika analisis citra menunjukkan adanya "ghost image", gambar aneh yang merusakkan kecemerlangan cahaya bintang.

Ternyata detektor peka itu terselubung titik-titik embun. Walaupun sekadar embun tipis, hal itu cukup untuk menghilangkan makna cahaya bintang. Apalagi bila debu tebal yang menutupinya, pasti cahaya tak mungkin masuk.

Kalbu pun demikian, bila debu-debu dosa menyelimutinya, kepekaannya makin hilang. Jangankan berfungsi sebagai detektor yang bisa membimbing manusia, untuk sekadar menangkap cahaya Allah pun mustahil. Padahal kalbu berfungsi sebagai detektor pembeda yang baik dan yang buruk. Rasulullah SAW telah berpesan, "Mintalah fatwa pada kalbumu; kebajikan adalah segala yang menentramkan jiwa dan kalbu sedangkan dosa adalah segala yang meragukan dalam jiwa dan hati, walaupun orang lain membenarkannya" (HR Ahmad & Addarimi).

Kemunafikan dapat menutup kalbu (QS 63:3), apalagi kekafiran (QS 2:7, 2:88). Kalbunya tidak dapat dibersihkan lagi (5:41). Bahkan kalbunya menjadi sangat keras, tanpa celah yang dapat ditembus (QS 2:74). Kalbu yang demikian sama sekali tak dapat lagi menerima cahaya Allah, termasuk cahaya Alquran (QS 6:25).

Dan sesungguhnya Kami jadikan (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai kalbu, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai (QS 7:179).

Walau pun mata dan telinga berfungsi juga sebagai detektor fisis, tetapi dalam hal menangkap cahaya Allah kalbu lah yang paling berperan. Pokok pangkal kesesatan itu bukan karena butanya mata atau tulinya telinga, tetapi karena tidak berfungsinya kalbu (QS 22:46).

Kalbu yang tidak berfungsi baik, karena telah tertutup atau mengeras, cenderung membentuk perilaku manipulatif. Korupsi, kolusi, dan segala ketidakadilan bersumber dari tidak berfungsinya kalbu. Pembenaran atas segala tindakan dosa selalu dilakukannya, termasuk bila memungkinkan menggunakan ayat-ayat yang tak tegas maknanya (mutasyabihat) (QS 3:7).

Hanya dengan iman dan dzikir kalbu dapat dipelihara kepekaannya (QS 64:11) dan menjadi tentram (QS 13:28) hingga mampu bergetar setiap cahaya Allah menyentuhnya (QS 8:2).
keroncong
keroncong
KAPTEN
KAPTEN

Male
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67

Kembali Ke Atas Go down

Jika kalbu sudah tertutup Empty Re: Jika kalbu sudah tertutup

Post by senopati Wed Mar 14, 2012 8:25 pm

ichreza wrote:Upaya mendapatkan cahaya (petunjuk) Allah memang ibarat astronom yang berupaya menangkap cahaya alam dengan sistem teleskop besar yang sangat peka, manusia pun harus menggunakan kalbu (qalbu) yang sangat peka.

Kalbu manusia memang merupakan detektor yang sangat peka. Namun sering kali kepekaannya bisa berkurang atau bahkan menghilang ketika kalbu itu mulai tertutup debu-debu dosa dan tak ada upaya membersihkannya. Perilaku kalbu itu pun memang mirip dengan fungsi teleskop dan detektornya.

Bayangkan astronom yang bekerja dengan teleskopnya menangkap cahaya alam. Malam cerah tak berawan, cahaya bintang begitu cemerlang menembus teleskop dan direkam detektor kamera CCD. Berpuluh megabite data dapat terekam semalaman siap untuk diolah. Namun upaya itu percuma ketika analisis citra menunjukkan adanya "ghost image", gambar aneh yang merusakkan kecemerlangan cahaya bintang.

Ternyata detektor peka itu terselubung titik-titik embun. Walaupun sekadar embun tipis, hal itu cukup untuk menghilangkan makna cahaya bintang. Apalagi bila debu tebal yang menutupinya, pasti cahaya tak mungkin masuk.

Kalbu pun demikian, bila debu-debu dosa menyelimutinya, kepekaannya makin hilang. Jangankan berfungsi sebagai detektor yang bisa membimbing manusia, untuk sekadar menangkap cahaya Allah pun mustahil. Padahal kalbu berfungsi sebagai detektor pembeda yang baik dan yang buruk. Rasulullah SAW telah berpesan, "Mintalah fatwa pada kalbumu; kebajikan adalah segala yang menentramkan jiwa dan kalbu sedangkan dosa adalah segala yang meragukan dalam jiwa dan hati, walaupun orang lain membenarkannya" (HR Ahmad & Addarimi).

Kemunafikan dapat menutup kalbu (QS 63:3), apalagi kekafiran (QS 2:7, 2:88). Kalbunya tidak dapat dibersihkan lagi (5:41). Bahkan kalbunya menjadi sangat keras, tanpa celah yang dapat ditembus (QS 2:74). Kalbu yang demikian sama sekali tak dapat lagi menerima cahaya Allah, termasuk cahaya Alquran (QS 6:25).

Dan sesungguhnya Kami jadikan (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai kalbu, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai (QS 7:179).

Walau pun mata dan telinga berfungsi juga sebagai detektor fisis, tetapi dalam hal menangkap cahaya Allah kalbu lah yang paling berperan. Pokok pangkal kesesatan itu bukan karena butanya mata atau tulinya telinga, tetapi karena tidak berfungsinya kalbu (QS 22:46).

Kalbu yang tidak berfungsi baik, karena telah tertutup atau mengeras, cenderung membentuk perilaku manipulatif. Korupsi, kolusi, dan segala ketidakadilan bersumber dari tidak berfungsinya kalbu. Pembenaran atas segala tindakan dosa selalu dilakukannya, termasuk bila memungkinkan menggunakan ayat-ayat yang tak tegas maknanya (mutasyabihat) (QS 3:7).

Hanya dengan iman dan dzikir kalbu dapat dipelihara kepekaannya (QS 64:11) dan menjadi tentram (QS 13:28) hingga mampu bergetar setiap cahaya Allah menyentuhnya (QS 8:2).

Mantab gan! :lkj: nice info nice info
senopati
senopati
SERSAN SATU
SERSAN SATU

Male
Age : 34
Posts : 109
Join date : 11.03.12
Reputation : 2

Kembali Ke Atas Go down

Jika kalbu sudah tertutup Empty Jika kalbu sudah tertutup

Post by barabasmurtad77 Sat Mar 17, 2012 1:12 pm

ichreza wrote:Upaya mendapatkan cahaya (petunjuk) Allah memang ibarat astronom yang berupaya menangkap cahaya alam dengan sistem teleskop besar yang sangat peka, manusia pun harus menggunakan kalbu (qalbu) yang sangat peka.

Kalbu manusia memang merupakan detektor yang sangat peka. Namun sering kali kepekaannya bisa berkurang atau bahkan menghilang ketika kalbu itu mulai tertutup debu-debu dosa dan tak ada upaya membersihkannya. Perilaku kalbu itu pun memang mirip dengan fungsi teleskop dan detektornya.

Bayangkan astronom yang bekerja dengan teleskopnya menangkap cahaya alam. Malam cerah tak berawan, cahaya bintang begitu cemerlang menembus teleskop dan direkam detektor kamera CCD. Berpuluh megabite data dapat terekam semalaman siap untuk diolah. Namun upaya itu percuma ketika analisis citra menunjukkan adanya "ghost image", gambar aneh yang merusakkan kecemerlangan cahaya bintang.

Ternyata detektor peka itu terselubung titik-titik embun. Walaupun sekadar embun tipis, hal itu cukup untuk menghilangkan makna cahaya bintang. Apalagi bila debu tebal yang menutupinya, pasti cahaya tak mungkin masuk.

Kalbu pun demikian, bila debu-debu dosa menyelimutinya, kepekaannya makin hilang. Jangankan berfungsi sebagai detektor yang bisa membimbing manusia, untuk sekadar menangkap cahaya Allah pun mustahil. Padahal kalbu berfungsi sebagai detektor pembeda yang baik dan yang buruk. Rasulullah SAW telah berpesan, "Mintalah fatwa pada kalbumu; kebajikan adalah segala yang menentramkan jiwa dan kalbu sedangkan dosa adalah segala yang meragukan dalam jiwa dan hati, walaupun orang lain membenarkannya" (HR Ahmad & Addarimi).

Kemunafikan dapat menutup kalbu (QS 63:3), apalagi kekafiran (QS 2:7, 2:88). Kalbunya tidak dapat dibersihkan lagi (5:41). Bahkan kalbunya menjadi sangat keras, tanpa celah yang dapat ditembus (QS 2:74). Kalbu yang demikian sama sekali tak dapat lagi menerima cahaya Allah, termasuk cahaya Alquran (QS 6:25).

Dan sesungguhnya Kami jadikan (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai kalbu, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai (QS 7:179).

Walau pun mata dan telinga berfungsi juga sebagai detektor fisis, tetapi dalam hal menangkap cahaya Allah kalbu lah yang paling berperan. Pokok pangkal kesesatan itu bukan karena butanya mata atau tulinya telinga, tetapi karena tidak berfungsinya kalbu (QS 22:46).

Kalbu yang tidak berfungsi baik, karena telah tertutup atau mengeras, cenderung membentuk perilaku manipulatif. Korupsi, kolusi, dan segala ketidakadilan bersumber dari tidak berfungsinya kalbu. Pembenaran atas segala tindakan dosa selalu dilakukannya, termasuk bila memungkinkan menggunakan ayat-ayat yang tak tegas maknanya (mutasyabihat) (QS 3:7).

Hanya dengan iman dan dzikir kalbu dapat dipelihara kepekaannya (QS 64:11) dan menjadi tentram (QS 13:28) hingga mampu bergetar setiap cahaya Allah menyentuhnya (QS 8:2).

DENGAN POSTINGAN ANDA INI SECARA TIDAK LANGSUNG ANDA MENGAKUI KALBU ANDA SUDAH TERBUKA DAN ANDA SUDAH BEBAS DARI DOSA SERTA SUDAH MENGALAMI PENCERAHAN DAN PENGALAMAN PRIBADI DENGAN ALLAH ANDA; TAPI ADA FIRMAN ALLAH ALKITAB YANG MENYATAKAN:

P. Baru: I Korintus: 10
10:12 Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!
P. Baru: I Yohanes: 1
1:5. Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.
1:6 Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran.
P. Baru: I Yohanes: 1
1:8. Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
avatar
barabasmurtad77
SERSAN SATU
SERSAN SATU

Posts : 197
Join date : 24.11.11
Reputation : 2

Kembali Ke Atas Go down

Jika kalbu sudah tertutup Empty Re: Jika kalbu sudah tertutup

Post by dangdutman Sat Mar 17, 2012 10:30 pm

barabasmurtad77 wrote:
ichreza wrote:Upaya mendapatkan cahaya (petunjuk) Allah memang ibarat astronom yang berupaya menangkap cahaya alam dengan sistem teleskop besar yang sangat peka, manusia pun harus menggunakan kalbu (qalbu) yang sangat peka.

Kalbu manusia memang merupakan detektor yang sangat peka. Namun sering kali kepekaannya bisa berkurang atau bahkan menghilang ketika kalbu itu mulai tertutup debu-debu dosa dan tak ada upaya membersihkannya. Perilaku kalbu itu pun memang mirip dengan fungsi teleskop dan detektornya.

Bayangkan astronom yang bekerja dengan teleskopnya menangkap cahaya alam. Malam cerah tak berawan, cahaya bintang begitu cemerlang menembus teleskop dan direkam detektor kamera CCD. Berpuluh megabite data dapat terekam semalaman siap untuk diolah. Namun upaya itu percuma ketika analisis citra menunjukkan adanya "ghost image", gambar aneh yang merusakkan kecemerlangan cahaya bintang.

Ternyata detektor peka itu terselubung titik-titik embun. Walaupun sekadar embun tipis, hal itu cukup untuk menghilangkan makna cahaya bintang. Apalagi bila debu tebal yang menutupinya, pasti cahaya tak mungkin masuk.

Kalbu pun demikian, bila debu-debu dosa menyelimutinya, kepekaannya makin hilang. Jangankan berfungsi sebagai detektor yang bisa membimbing manusia, untuk sekadar menangkap cahaya Allah pun mustahil. Padahal kalbu berfungsi sebagai detektor pembeda yang baik dan yang buruk. Rasulullah SAW telah berpesan, "Mintalah fatwa pada kalbumu; kebajikan adalah segala yang menentramkan jiwa dan kalbu sedangkan dosa adalah segala yang meragukan dalam jiwa dan hati, walaupun orang lain membenarkannya" (HR Ahmad & Addarimi).

Kemunafikan dapat menutup kalbu (QS 63:3), apalagi kekafiran (QS 2:7, 2:88). Kalbunya tidak dapat dibersihkan lagi (5:41). Bahkan kalbunya menjadi sangat keras, tanpa celah yang dapat ditembus (QS 2:74). Kalbu yang demikian sama sekali tak dapat lagi menerima cahaya Allah, termasuk cahaya Alquran (QS 6:25).

Dan sesungguhnya Kami jadikan (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai kalbu, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai (QS 7:179).

Walau pun mata dan telinga berfungsi juga sebagai detektor fisis, tetapi dalam hal menangkap cahaya Allah kalbu lah yang paling berperan. Pokok pangkal kesesatan itu bukan karena butanya mata atau tulinya telinga, tetapi karena tidak berfungsinya kalbu (QS 22:46).

Kalbu yang tidak berfungsi baik, karena telah tertutup atau mengeras, cenderung membentuk perilaku manipulatif. Korupsi, kolusi, dan segala ketidakadilan bersumber dari tidak berfungsinya kalbu. Pembenaran atas segala tindakan dosa selalu dilakukannya, termasuk bila memungkinkan menggunakan ayat-ayat yang tak tegas maknanya (mutasyabihat) (QS 3:7).

Hanya dengan iman dan dzikir kalbu dapat dipelihara kepekaannya (QS 64:11) dan menjadi tentram (QS 13:28) hingga mampu bergetar setiap cahaya Allah menyentuhnya (QS 8:2).

DENGAN POSTINGAN ANDA INI SECARA TIDAK LANGSUNG ANDA MENGAKUI KALBU ANDA SUDAH TERBUKA DAN ANDA SUDAH BEBAS DARI DOSA SERTA SUDAH MENGALAMI PENCERAHAN DAN PENGALAMAN PRIBADI DENGAN ALLAH ANDA; TAPI ADA FIRMAN ALLAH ALKITAB YANG MENYATAKAN:

P. Baru: I Korintus: 10
10:12 Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!
P. Baru: I Yohanes: 1
1:5. Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.
1:6 Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran.
P. Baru: I Yohanes: 1
1:8. Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.

tapi sayangnya aye kagak ngimani korintus......apalagi injil Yohanes..... ehmm ehmm
avatar
dangdutman
KOPRAL
KOPRAL

Male
Posts : 25
Join date : 17.03.12
Reputation : 2

Kembali Ke Atas Go down

Jika kalbu sudah tertutup Empty Re: Jika kalbu sudah tertutup

Post by barabasmurtad77 Sun Mar 18, 2012 11:40 am

dangdutman wrote:
barabasmurtad77 wrote:
ichreza wrote:Upaya mendapatkan cahaya (petunjuk) Allah memang ibarat astronom yang berupaya menangkap cahaya alam dengan sistem teleskop besar yang sangat peka, manusia pun harus menggunakan kalbu (qalbu) yang sangat peka.

Kalbu manusia memang merupakan detektor yang sangat peka. Namun sering kali kepekaannya bisa berkurang atau bahkan menghilang ketika kalbu itu mulai tertutup debu-debu dosa dan tak ada upaya membersihkannya. Perilaku kalbu itu pun memang mirip dengan fungsi teleskop dan detektornya.

Bayangkan astronom yang bekerja dengan teleskopnya menangkap cahaya alam. Malam cerah tak berawan, cahaya bintang begitu cemerlang menembus teleskop dan direkam detektor kamera CCD. Berpuluh megabite data dapat terekam semalaman siap untuk diolah. Namun upaya itu percuma ketika analisis citra menunjukkan adanya "ghost image", gambar aneh yang merusakkan kecemerlangan cahaya bintang.

Ternyata detektor peka itu terselubung titik-titik embun. Walaupun sekadar embun tipis, hal itu cukup untuk menghilangkan makna cahaya bintang. Apalagi bila debu tebal yang menutupinya, pasti cahaya tak mungkin masuk.

Kalbu pun demikian, bila debu-debu dosa menyelimutinya, kepekaannya makin hilang. Jangankan berfungsi sebagai detektor yang bisa membimbing manusia, untuk sekadar menangkap cahaya Allah pun mustahil. Padahal kalbu berfungsi sebagai detektor pembeda yang baik dan yang buruk. Rasulullah SAW telah berpesan, "Mintalah fatwa pada kalbumu; kebajikan adalah segala yang menentramkan jiwa dan kalbu sedangkan dosa adalah segala yang meragukan dalam jiwa dan hati, walaupun orang lain membenarkannya" (HR Ahmad & Addarimi).

Kemunafikan dapat menutup kalbu (QS 63:3), apalagi kekafiran (QS 2:7, 2:88). Kalbunya tidak dapat dibersihkan lagi (5:41). Bahkan kalbunya menjadi sangat keras, tanpa celah yang dapat ditembus (QS 2:74). Kalbu yang demikian sama sekali tak dapat lagi menerima cahaya Allah, termasuk cahaya Alquran (QS 6:25).

Dan sesungguhnya Kami jadikan (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai kalbu, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai (QS 7:179).

Walau pun mata dan telinga berfungsi juga sebagai detektor fisis, tetapi dalam hal menangkap cahaya Allah kalbu lah yang paling berperan. Pokok pangkal kesesatan itu bukan karena butanya mata atau tulinya telinga, tetapi karena tidak berfungsinya kalbu (QS 22:46).

Kalbu yang tidak berfungsi baik, karena telah tertutup atau mengeras, cenderung membentuk perilaku manipulatif. Korupsi, kolusi, dan segala ketidakadilan bersumber dari tidak berfungsinya kalbu. Pembenaran atas segala tindakan dosa selalu dilakukannya, termasuk bila memungkinkan menggunakan ayat-ayat yang tak tegas maknanya (mutasyabihat) (QS 3:7).

Hanya dengan iman dan dzikir kalbu dapat dipelihara kepekaannya (QS 64:11) dan menjadi tentram (QS 13:28) hingga mampu bergetar setiap cahaya Allah menyentuhnya (QS 8:2).

DENGAN POSTINGAN ANDA INI SECARA TIDAK LANGSUNG ANDA MENGAKUI KALBU ANDA SUDAH TERBUKA DAN ANDA SUDAH BEBAS DARI DOSA SERTA SUDAH MENGALAMI PENCERAHAN DAN PENGALAMAN PRIBADI DENGAN ALLAH ANDA; TAPI ADA FIRMAN ALLAH ALKITAB YANG MENYATAKAN:

P. Baru: I Korintus: 10
10:12 Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!
P. Baru: I Yohanes: 1
1:5. Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.
1:6 Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran.
P. Baru: I Yohanes: 1
1:8. Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.

tapi sayangnya aye kagak ngimani korintus......apalagi injil Yohanes..... ehmm ehmm

SORRY YA DUTMAN, SAYA SAMASEKALI TIDAK MENGANJURKAN ANDA UNTUK MENGIMANI KORINTUS ATAU INJIL YOHANES KARENA KESELAMATAN ITU ANUGERAH BUKAN HASIL USAHA MANUSIA.
SAYA MEMBERIKAN PANDANGAN BERDASARKAN ALKITAB KARENA ISLAM KATANYA BERIMAN KEPADA KITAB2 SEBELUMNYA, ISLAM BERIMAN KEPADA ISA DAN PARA NABI SEBELUMNYA
avatar
barabasmurtad77
SERSAN SATU
SERSAN SATU

Posts : 197
Join date : 24.11.11
Reputation : 2

Kembali Ke Atas Go down

Jika kalbu sudah tertutup Empty Re: Jika kalbu sudah tertutup

Post by senopati Sun Mar 18, 2012 12:51 pm

barabasmurtad77 wrote:
SORRY YA DUTMAN, SAYA SAMASEKALI TIDAK MENGANJURKAN ANDA UNTUK MENGIMANI KORINTUS ATAU INJIL YOHANES KARENA KESELAMATAN ITU ANUGERAH BUKAN HASIL USAHA MANUSIA.
SAYA MEMBERIKAN PANDANGAN BERDASARKAN ALKITAB KARENA ISLAM KATANYA BERIMAN KEPADA KITAB2 SEBELUMNYA, ISLAM BERIMAN KEPADA ISA DAN PARA NABI SEBELUMNYA

Islam memang percaya dengan kitab yang turunkan, termasuk INJIL, tapi INJIL yang asli...nah berhubung INJIL yang sekarang isinya dah banyak campur tangan manusia, jadi kami tidak sepenuhnya percaya kepada INJIL, karena takut... (Buatan Para Manusia Jenius Gitu Lho...)
Nabi Isa = Yesus?? bingung
kayaknya, Yudas = Yesus ehmm ehmm
senopati
senopati
SERSAN SATU
SERSAN SATU

Male
Age : 34
Posts : 109
Join date : 11.03.12
Reputation : 2

Kembali Ke Atas Go down

Jika kalbu sudah tertutup Empty Re: Jika kalbu sudah tertutup

Post by Sponsored content


Sponsored content


Kembali Ke Atas Go down

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik