banjir nabi nuh
Halaman 2 dari 2 • Share
Halaman 2 dari 2 • 1, 2
banjir nabi nuh
First topic message reminder :
Fasal 6, 7 dan 8 daripada Kitab Kejadian dipergunakan
untuk meriwayatkan banjir untuk lebih tepat, saya
katakan bahwa ada dua riwayat yang tidak ditulis satu
di samping lainnya, akan tetapi terpisah dengan
kalimat-kalimat yang memberi kesan seperti adanya
kesinambungan antara berbagai-bagai dongeng. Akan
tetapi sesungguhnya dalam tiga fasal tersebut terdapat
kontradiksi yang menyolok. Kontradiksi tersebut dapat
diterangkan dengan adanya dua sumber yang berlainan,
yaitu sumber Yahwist dan sumber Sakerdotal.
Kita telah melihat sebelum ini bahwa dua sumber
tersebut membentuk suatu campuran yang pincang. Tiap
teks asli dipotong-potong dalam paragraf-paragraf dan
kalimat-kalimat, dengan unsur daripada satu sumber
berseling dengan unsur-unsur dari sumber yang lain,
sehingga dalam teks Perancis, orang melompat dari satu
sumber ke sumber yang lain tujuh belas kali, sepanjang
hanya seratus baris.
Secara keseluruhan, hikayat banjir adalah sebagai
berikut:
Karena maksiat manusia sudah sangat umum, Tuhan
memutuskan untuk memusnahkan manusia dan
makhluk-makhluk hidup lainnya, Tuhan memberi tahu Nabi
Nuh dan memerintahnya untuk membikin perahu, serta
membawa muatan yang terdiri dari isterinya, tiga orang
anaknya dengan isteri-isteri mereka, serta beberapa
makhluk hidup lain. Mengenai makhluk-makhluk hidup ini,
dua sumber berbeda. Satu riwayat yang berasal dari
sumber Sakerdotal mengatakan Nuh membawa satu pasang
dari tiap jenis. Kemudian dalam kata-kata berikutnya
(berasal dan sumber Yahwist) dikatakan bahwa Tuhan
memerintahkan mengambil 7 dari tiap-tiap jenis jantan
dan betina dari jenis yang suci, dan hanya satu pasang
dari jenis yang tidak suci.
Akan tetapi lebih lanjut lagi, dikatakan bahwa Nuh
hanya membawa dalam perahu itu satu pasang daripada
tiap jenis. Ahli-ahli Perjanjian Lama seperti R.P. de
Vaux mengatakan bahwa teks semacam itu merupakan teks
Yahwist yang sudah dirubah.
Satu paragraf (dari sumber Yahwist) mengatakan bahwa
sebab banjir adalah air hujan, sedang paragraf lain
(dari sumber Sakerdotal) mengatakan bahwa sebab banjir
adalah dua yaitu air hujan dan sumber-sumber dari
tanah.
Seluruh bumi telah tenggelam sampai diatas puncak
gunung. Segala kehidupan musnah. Setelah satu tahun,
Nabi Nuh keluar dari perahunya yang telah berada diatas
puncak gunung Ararat setelah air bah menurun.
Di sini kita harus menambahkan bahwa lamanya banjir itu
berbeda menurut sumbernya. Sumber Yahwist mengatakan 40
hari sedang sumber Sakerdotal mengatakan 50 hari.
Sumber Yahwist tidak memastikan pada umur berapa banjir
itu dialami oleh Nabi Nuh, tetapi sumber Sakerdotal
mengatakan bahwa banjir itu terjadi waktu Nabi Nuh
berumur 600 tahun.
Sumber Sakerdotal juga memberi penjelasan tentang tahun
terjadinya banjir yaitu dengan tabel silsilahnya, baik
dari segi Nabi Adam maupun dari segi Nabi Ibrahim. Oleh
karena menurut perhitungan yang dilakukan atas dasar
Kitab Kejadian, Nabi Nuh dilahirkan 1056 tahun sesudah
Nabi Adam (silahkan lihat tabel nenek moyang dari
Ibrahim) maka banjir telah terjadi 1656 tahun sesudah
lahirnya Nabi Adam. Akan tetapi dilihat dari segi Nabi
Ibrahim, Kitab Kejadian menempatkan terjadinya banjir
pada 292 tahun sebelum lahirnya Nabi Ibrahim tersebut.
Menurut Kitab Kejadian, banjir mengenai seluruh jenis
manusia dengan seluruh makhluk hidup yang diciptakan
oleh Tuhan telah mati di atas bumi. Kemanusiaan telah
dibangun kembali, dimulai dengan tiga orang putra Nuh
dan isteri-isteri mereka, sedemikian rupa bahwa tiga
abad kemudian lahirlah Nabi Ibrahim, dan Nabi Ibrahim
mendapatkan jenis manusia sudah pulih kembali dalam
kelompok-kelompok bangsa. Bagaimana dalam waktu yang
singkat, jenis manusia dapat pulih kembali? Soal ini
telah menghilangkan kepercayaan kepada riwayat banjir
tersebut.
Di samping itu, bukti-bukti sejarah menunjukkan
ketidakserasian riwayat tersebut dengan ilmu
pengetahuan modern. Sekarang ini ahli sejarah
menempatkan Nabi Ibrahim pada tahun 1800-1850 SM. Jika
banjir telah terjadi 3 abad sebelum Nabi Ibrahim
seperti yang diterangkan oleh Kitab Kejadian dalam
silsilah keturunan para Nabi, ini berarti bahwa banjir
telah terjadi pada abad XXI atau XXII SM. Pada waktu
itu, menurut ilmu sejarah modern, di beberapa tempat di
dunia ini sudah bermunculan bermacam-inacam peradaban
yang bekas-bekasnya telah sampai kepada kita. Waktu
itu, bagi Mesir merupakan periode sebelum Kerajaan
Pertengahan (tahun 2100 SM), kira-kira zaman peralihan
pertama sebelum dinasti ke sebelas. Waktu itu, adalah
periode dinasti ketiga di kota Ur atau Babylon. Kita
tahu dengan pasti bahwa tak ada keterputusan dalam
kebudayaan, jadi tak ada pemusnahan jenis manusia
seperti dikehendaki oleh Bibel.
Oleh karena itu maka kita tak dapat memandang tiga
riwayat Bibel sebagai menggambarkan kejadian-kejadian
yang sesuai dengan kebenaran. Jika kita ingin bersikap
obyektif kita harus mengakui bahwa teks-teks yang kita
hadapi tidak merupakan pernyataan kebenaran. Mungkinkah
Tuhan memberikan sebagai wahyu kecuali hal-hal yang
benar? Kita tak dapat menggambarkan Tuhan yang memberi
pelajaran kepada manusia dengan perantaraan khayal dan
khayal yang kontradiksi. Dengan begitu maka kita
terpaksa membentuk hipotesa bahwa Bibel adalah tradisi
yang secara lisan diwariskan dari suatu generasi kepada
generasi yang lain, atau hipotesa bahwa Bibel adalah
suatu teks dari tradisi-tradisi yang sudah tetap. Jika
seseorang mengatakan bahwa suatu karya seperti Kitab
Kejadian telah dirubah-rubah sedikitnya dua kali selama
tiga abad, maka tidak mengherankan jika kita
mendapatkan didalamnya kekeliruan-kekeliruan atau
riwayat yang tidak sesuai dengan hal-hal yang telah
diungkapkan oleh kemajuan pengetahuan manusia, yaitu
kemajuan yang jika tidak memberi ilmu tentang segala
sesuatu, sedikitnya kemajuan yang memungkinkan
seseorang mendapat pengetahuan yang cukup untuk menilai
keserasian dengan riwayat-riwayat kuno. Tidak ada yang
lebih logis daripada berpegangan bahwa interpretasi
kesalahan teks-teks Bibel itu hanya menyangkut manusia.
Sangat disayangkan, bahwa interpretasi semacam ini
tidak diakui oleh kebanyakan ahli tafsir Bibel, baik
orang Yahudi maupun orang Kristen. Tetapi walaupun
begitu argumentasi mereka perlu kita perhatikan.
Fasal 6, 7 dan 8 daripada Kitab Kejadian dipergunakan
untuk meriwayatkan banjir untuk lebih tepat, saya
katakan bahwa ada dua riwayat yang tidak ditulis satu
di samping lainnya, akan tetapi terpisah dengan
kalimat-kalimat yang memberi kesan seperti adanya
kesinambungan antara berbagai-bagai dongeng. Akan
tetapi sesungguhnya dalam tiga fasal tersebut terdapat
kontradiksi yang menyolok. Kontradiksi tersebut dapat
diterangkan dengan adanya dua sumber yang berlainan,
yaitu sumber Yahwist dan sumber Sakerdotal.
Kita telah melihat sebelum ini bahwa dua sumber
tersebut membentuk suatu campuran yang pincang. Tiap
teks asli dipotong-potong dalam paragraf-paragraf dan
kalimat-kalimat, dengan unsur daripada satu sumber
berseling dengan unsur-unsur dari sumber yang lain,
sehingga dalam teks Perancis, orang melompat dari satu
sumber ke sumber yang lain tujuh belas kali, sepanjang
hanya seratus baris.
Secara keseluruhan, hikayat banjir adalah sebagai
berikut:
Karena maksiat manusia sudah sangat umum, Tuhan
memutuskan untuk memusnahkan manusia dan
makhluk-makhluk hidup lainnya, Tuhan memberi tahu Nabi
Nuh dan memerintahnya untuk membikin perahu, serta
membawa muatan yang terdiri dari isterinya, tiga orang
anaknya dengan isteri-isteri mereka, serta beberapa
makhluk hidup lain. Mengenai makhluk-makhluk hidup ini,
dua sumber berbeda. Satu riwayat yang berasal dari
sumber Sakerdotal mengatakan Nuh membawa satu pasang
dari tiap jenis. Kemudian dalam kata-kata berikutnya
(berasal dan sumber Yahwist) dikatakan bahwa Tuhan
memerintahkan mengambil 7 dari tiap-tiap jenis jantan
dan betina dari jenis yang suci, dan hanya satu pasang
dari jenis yang tidak suci.
Akan tetapi lebih lanjut lagi, dikatakan bahwa Nuh
hanya membawa dalam perahu itu satu pasang daripada
tiap jenis. Ahli-ahli Perjanjian Lama seperti R.P. de
Vaux mengatakan bahwa teks semacam itu merupakan teks
Yahwist yang sudah dirubah.
Satu paragraf (dari sumber Yahwist) mengatakan bahwa
sebab banjir adalah air hujan, sedang paragraf lain
(dari sumber Sakerdotal) mengatakan bahwa sebab banjir
adalah dua yaitu air hujan dan sumber-sumber dari
tanah.
Seluruh bumi telah tenggelam sampai diatas puncak
gunung. Segala kehidupan musnah. Setelah satu tahun,
Nabi Nuh keluar dari perahunya yang telah berada diatas
puncak gunung Ararat setelah air bah menurun.
Di sini kita harus menambahkan bahwa lamanya banjir itu
berbeda menurut sumbernya. Sumber Yahwist mengatakan 40
hari sedang sumber Sakerdotal mengatakan 50 hari.
Sumber Yahwist tidak memastikan pada umur berapa banjir
itu dialami oleh Nabi Nuh, tetapi sumber Sakerdotal
mengatakan bahwa banjir itu terjadi waktu Nabi Nuh
berumur 600 tahun.
Sumber Sakerdotal juga memberi penjelasan tentang tahun
terjadinya banjir yaitu dengan tabel silsilahnya, baik
dari segi Nabi Adam maupun dari segi Nabi Ibrahim. Oleh
karena menurut perhitungan yang dilakukan atas dasar
Kitab Kejadian, Nabi Nuh dilahirkan 1056 tahun sesudah
Nabi Adam (silahkan lihat tabel nenek moyang dari
Ibrahim) maka banjir telah terjadi 1656 tahun sesudah
lahirnya Nabi Adam. Akan tetapi dilihat dari segi Nabi
Ibrahim, Kitab Kejadian menempatkan terjadinya banjir
pada 292 tahun sebelum lahirnya Nabi Ibrahim tersebut.
Menurut Kitab Kejadian, banjir mengenai seluruh jenis
manusia dengan seluruh makhluk hidup yang diciptakan
oleh Tuhan telah mati di atas bumi. Kemanusiaan telah
dibangun kembali, dimulai dengan tiga orang putra Nuh
dan isteri-isteri mereka, sedemikian rupa bahwa tiga
abad kemudian lahirlah Nabi Ibrahim, dan Nabi Ibrahim
mendapatkan jenis manusia sudah pulih kembali dalam
kelompok-kelompok bangsa. Bagaimana dalam waktu yang
singkat, jenis manusia dapat pulih kembali? Soal ini
telah menghilangkan kepercayaan kepada riwayat banjir
tersebut.
Di samping itu, bukti-bukti sejarah menunjukkan
ketidakserasian riwayat tersebut dengan ilmu
pengetahuan modern. Sekarang ini ahli sejarah
menempatkan Nabi Ibrahim pada tahun 1800-1850 SM. Jika
banjir telah terjadi 3 abad sebelum Nabi Ibrahim
seperti yang diterangkan oleh Kitab Kejadian dalam
silsilah keturunan para Nabi, ini berarti bahwa banjir
telah terjadi pada abad XXI atau XXII SM. Pada waktu
itu, menurut ilmu sejarah modern, di beberapa tempat di
dunia ini sudah bermunculan bermacam-inacam peradaban
yang bekas-bekasnya telah sampai kepada kita. Waktu
itu, bagi Mesir merupakan periode sebelum Kerajaan
Pertengahan (tahun 2100 SM), kira-kira zaman peralihan
pertama sebelum dinasti ke sebelas. Waktu itu, adalah
periode dinasti ketiga di kota Ur atau Babylon. Kita
tahu dengan pasti bahwa tak ada keterputusan dalam
kebudayaan, jadi tak ada pemusnahan jenis manusia
seperti dikehendaki oleh Bibel.
Oleh karena itu maka kita tak dapat memandang tiga
riwayat Bibel sebagai menggambarkan kejadian-kejadian
yang sesuai dengan kebenaran. Jika kita ingin bersikap
obyektif kita harus mengakui bahwa teks-teks yang kita
hadapi tidak merupakan pernyataan kebenaran. Mungkinkah
Tuhan memberikan sebagai wahyu kecuali hal-hal yang
benar? Kita tak dapat menggambarkan Tuhan yang memberi
pelajaran kepada manusia dengan perantaraan khayal dan
khayal yang kontradiksi. Dengan begitu maka kita
terpaksa membentuk hipotesa bahwa Bibel adalah tradisi
yang secara lisan diwariskan dari suatu generasi kepada
generasi yang lain, atau hipotesa bahwa Bibel adalah
suatu teks dari tradisi-tradisi yang sudah tetap. Jika
seseorang mengatakan bahwa suatu karya seperti Kitab
Kejadian telah dirubah-rubah sedikitnya dua kali selama
tiga abad, maka tidak mengherankan jika kita
mendapatkan didalamnya kekeliruan-kekeliruan atau
riwayat yang tidak sesuai dengan hal-hal yang telah
diungkapkan oleh kemajuan pengetahuan manusia, yaitu
kemajuan yang jika tidak memberi ilmu tentang segala
sesuatu, sedikitnya kemajuan yang memungkinkan
seseorang mendapat pengetahuan yang cukup untuk menilai
keserasian dengan riwayat-riwayat kuno. Tidak ada yang
lebih logis daripada berpegangan bahwa interpretasi
kesalahan teks-teks Bibel itu hanya menyangkut manusia.
Sangat disayangkan, bahwa interpretasi semacam ini
tidak diakui oleh kebanyakan ahli tafsir Bibel, baik
orang Yahudi maupun orang Kristen. Tetapi walaupun
begitu argumentasi mereka perlu kita perhatikan.
Terakhir diubah oleh ichreza tanggal Thu May 24, 2012 10:26 am, total 1 kali diubah
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: banjir nabi nuh
SEGOROWEDI wrote:lanjoot..
ini kisah terjadinya air bah:
Air bah
1 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Nuh: ''Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu, sebab engkaulah yang Kulihat benar di hadapan-Ku di antara orang zaman ini.
2 Dari segala binatang yang tidak haram haruslah kauambil tujuh pasang, jantan dan betinanya, tetapi dari binatang yang haram satu pasang, jantan dan betinanya;
3 juga dari burung-burung di udara tujuh pasang, jantan dan betina, supaya terpelihara hidup keturunannya di seluruh bumi.
4 Sebab tujuh hari lagi Aku akan menurunkan hujan ke atas bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya, dan Aku akan menghapuskan dari muka bumi segala yang ada, yang Kujadikan itu.''
5 Lalu Nuh melakukan segala yang diperintahkan TUHAN kepadanya.
6 Nuh berumur enam ratus tahun, ketika air bah datang meliputi bumi.
7 Masuklah Nuh ke dalam bahtera itu bersama-sama dengan anak-anaknya dan isterinya dan isteri anak-anaknya karena air bah itu.
8 Dari binatang yang tidak haram dan yang haram, dari burung-burung dan dari segala yang merayap di muka bumi,
9 datanglah sepasang mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu, jantan dan betina, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh.
10 Setelah tujuh hari datanglah air bah meliputi bumi.
11 Pada waktu umur Nuh enam ratus tahun, pada bulan yang kedua, pada hari yang ketujuh belas bulan itu, pada hari itulah terbelah segala mata air samudera raya yang dahsyat dan terbukalah tingkap-tingkap di langit.
12 Dan turunlah hujan lebat meliputi bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya.
13 Pada hari itu juga masuklah Nuh serta Sem, Ham dan Yafet, anak-anak Nuh, dan isteri Nuh, dan ketiga isteri anak-anaknya bersama-sama dengan dia, ke dalam bahtera itu,
14 mereka itu dan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata yang merayap di bumi dan segala jenis burung, yakni segala yang berbulu bersayap;
15 dari segala yang hidup dan bernyawa datanglah sepasang mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu.
16 Dan yang masuk itu adalah jantan dan betina dari segala yang hidup, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh; lalu TUHAN menutup pintu bahtera itu di belakang Nuh.
17 Empat puluh hari lamanya air bah itu meliputi bumi; air itu naik dan mengangkat bahtera itu, sehingga melampung tinggi dari bumi.
18 Ketika air itu makin bertambah-tambah dan naik dengan hebatnya di atas bumi, terapung-apunglah bahtera itu di muka air.
19 Dan air itu sangat hebatnya bertambah-tambah meliputi bumi, dan ditutupinyalah segala gunung tinggi di seluruh kolong langit,
20 sampai lima belas hasta di atasnya bertambah-tambah air itu, sehingga gunung-gunung ditutupinya.
21 Lalu mati binasalah segala yang hidup, yang bergerak di bumi, burung-burung, ternak dan binatang liar dan segala binatang merayap, yang berkeriapan di bumi, serta semua manusia.
22 Matilah segala yang ada nafas hidup dalam hidungnya, segala yang ada di darat.
23 Demikianlah dihapuskan Allah segala yang ada, segala yang di muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang melata dan burung-burung di udara, sehingga semuanya itu dihapuskan dari atas bumi; hanya Nuh yang tinggal hidup dan semua yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu.
24 Dan berkuasalah air itu di atas bumi seratus lima puluh hari lamanya.
boleh lihat versi kutu kupretnya?
mana nih?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: banjir nabi nuh
SEGOROWEDI wrote:SEGOROWEDI wrote:lanjoot..
ini kisah terjadinya air bah:
Air bah
1 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Nuh: ''Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu, sebab engkaulah yang Kulihat benar di hadapan-Ku di antara orang zaman ini.
2 Dari segala binatang yang tidak haram haruslah kauambil tujuh pasang, jantan dan betinanya, tetapi dari binatang yang haram satu pasang, jantan dan betinanya;
3 juga dari burung-burung di udara tujuh pasang, jantan dan betina, supaya terpelihara hidup keturunannya di seluruh bumi.
4 Sebab tujuh hari lagi Aku akan menurunkan hujan ke atas bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya, dan Aku akan menghapuskan dari muka bumi segala yang ada, yang Kujadikan itu.''
5 Lalu Nuh melakukan segala yang diperintahkan TUHAN kepadanya.
6 Nuh berumur enam ratus tahun, ketika air bah datang meliputi bumi.
7 Masuklah Nuh ke dalam bahtera itu bersama-sama dengan anak-anaknya dan isterinya dan isteri anak-anaknya karena air bah itu.
8 Dari binatang yang tidak haram dan yang haram, dari burung-burung dan dari segala yang merayap di muka bumi,
9 datanglah sepasang mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu, jantan dan betina, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh.
10 Setelah tujuh hari datanglah air bah meliputi bumi.
11 Pada waktu umur Nuh enam ratus tahun, pada bulan yang kedua, pada hari yang ketujuh belas bulan itu, pada hari itulah terbelah segala mata air samudera raya yang dahsyat dan terbukalah tingkap-tingkap di langit.
12 Dan turunlah hujan lebat meliputi bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya.
13 Pada hari itu juga masuklah Nuh serta Sem, Ham dan Yafet, anak-anak Nuh, dan isteri Nuh, dan ketiga isteri anak-anaknya bersama-sama dengan dia, ke dalam bahtera itu,
14 mereka itu dan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata yang merayap di bumi dan segala jenis burung, yakni segala yang berbulu bersayap;
15 dari segala yang hidup dan bernyawa datanglah sepasang mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu.
16 Dan yang masuk itu adalah jantan dan betina dari segala yang hidup, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh; lalu TUHAN menutup pintu bahtera itu di belakang Nuh.
17 Empat puluh hari lamanya air bah itu meliputi bumi; air itu naik dan mengangkat bahtera itu, sehingga melampung tinggi dari bumi.
18 Ketika air itu makin bertambah-tambah dan naik dengan hebatnya di atas bumi, terapung-apunglah bahtera itu di muka air.
19 Dan air itu sangat hebatnya bertambah-tambah meliputi bumi, dan ditutupinyalah segala gunung tinggi di seluruh kolong langit,
20 sampai lima belas hasta di atasnya bertambah-tambah air itu, sehingga gunung-gunung ditutupinya.
21 Lalu mati binasalah segala yang hidup, yang bergerak di bumi, burung-burung, ternak dan binatang liar dan segala binatang merayap, yang berkeriapan di bumi, serta semua manusia.
22 Matilah segala yang ada nafas hidup dalam hidungnya, segala yang ada di darat.
23 Demikianlah dihapuskan Allah segala yang ada, segala yang di muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang melata dan burung-burung di udara, sehingga semuanya itu dihapuskan dari atas bumi; hanya Nuh yang tinggal hidup dan semua yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu.
24 Dan berkuasalah air itu di atas bumi seratus lima puluh hari lamanya.
boleh lihat versi kutu kupretnya?
mana nih?
ini juga dongeng yang tersusun rapi ... jelas umur nabinya .... angka-angka nyata ... ada tujuh ... ada empat puluh ...... kaya tahlilan kann
Jagona- KAPTEN
-
Age : 78
Posts : 4039
Kepercayaan : Islam
Location : Banten
Join date : 08.01.12
Reputation : 18
Re: banjir nabi nuh
Jagona wrote:
ini juga dongeng yang tersusun rapi ... jelas umur nabinya .... angka-angka nyata ... ada tujuh ... ada empat puluh ...... kaya tahlilan kann
malu ya sama kualitas kisah versi kitabmu?
khas kutukupret
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: banjir nabi nuh
itu kok loncat 71/11 bicara soal komet segala?
lalu...
11/40 dan 11:41nya mana?
nemplok ke 54/13 dan 15/14, loncat lagi ke 66/10, lalu mbalik lagi nemplok ke 11/44. 11/45, 11/46, 11/47, 11/48, 11/49, lalu nyangkut ke 71/14,71/15. 7/16 kemudian mlumpat ke 71/25 langsung atret lagi ke 10/73, loncat lagi 17/3, mncolot lagi ke29/14, nyosor ke 29/15, baru parkir di 37/76, 37/77. 37/78.
tu jibril ndiktenya gimana, kok kek kutukuprett?
lalu...
11/40 dan 11:41nya mana?
nemplok ke 54/13 dan 15/14, loncat lagi ke 66/10, lalu mbalik lagi nemplok ke 11/44. 11/45, 11/46, 11/47, 11/48, 11/49, lalu nyangkut ke 71/14,71/15. 7/16 kemudian mlumpat ke 71/25 langsung atret lagi ke 10/73, loncat lagi 17/3, mncolot lagi ke29/14, nyosor ke 29/15, baru parkir di 37/76, 37/77. 37/78.
tu jibril ndiktenya gimana, kok kek kutukuprett?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: banjir nabi nuh
SEGOROWEDI wrote:mana tanggapan untuk model kutu-kupret yang loncat-loncat kek gini:
11/40 dan 11:41nya mana?
nemplok ke 54/13 dan 15/14, loncat lagi ke 66/10, lalu mbalik lagi nemplok ke 11/44. 11/45, 11/46, 11/47, 11/48, 11/49, lalu nyangkut ke 71/14,71/15. 7/16kemudian mlumpat ke 71/25 langsung atret lagi ke 10/73, loncat lagi 17/3, mncolot lagi ke29/14, nyosor ke 29/15, baru parkir di 37/76, 37/77. 37/78.
itulah gaya tulisan Alquran .... hanya orang-orang yang berilmu paham bagaimana maksud dari ayat-ayat-NYA ..... mana mungkin semacam anda bisa memahaminya
Jagona- KAPTEN
-
Age : 78
Posts : 4039
Kepercayaan : Islam
Location : Banten
Join date : 08.01.12
Reputation : 18
Re: banjir nabi nuh
SEGOROWEDI wrote:Jagona wrote:
ini juga dongeng yang tersusun rapi ... jelas umur nabinya .... angka-angka nyata ... ada tujuh ... ada empat puluh ...... kaya tahlilan kann
malu ya sama kualitas kisah versi kitabmu?
khas kutukupret
Pendapat orang bodoh
Orang_Pinggiran- LETNAN SATU
-
Posts : 1862
Kepercayaan : Islam
Location : Jawa Tengah
Join date : 12.03.12
Reputation : 18
Re: banjir nabi nuh
Jagona wrote:SEGOROWEDI wrote:mana tanggapan untuk model kutu-kupret yang loncat-loncat kek gini:
11/40 dan 11:41nya mana?
nemplok ke 54/13 dan 15/14, loncat lagi ke 66/10, lalu mbalik lagi nemplok ke 11/44. 11/45, 11/46, 11/47, 11/48, 11/49, lalu nyangkut ke 71/14,71/15. 7/16kemudian mlumpat ke 71/25 langsung atret lagi ke 10/73, loncat lagi 17/3, mncolot lagi ke29/14, nyosor ke 29/15, baru parkir di 37/76, 37/77. 37/78.
itulah gaya tulisan Alquran .... hanya orang-orang yang berilmu paham bagaimana maksud dari ayat-ayat-NYA ..... mana mungkin semacam anda bisa memahaminya
Yoi yoi...
Kitab yang memahaminya pake otak, bukan pake dengkul
Orang_Pinggiran- LETNAN SATU
-
Posts : 1862
Kepercayaan : Islam
Location : Jawa Tengah
Join date : 12.03.12
Reputation : 18
Re: banjir nabi nuh
Orang_Pinggiran wrote:Jagona wrote:SEGOROWEDI wrote:mana tanggapan untuk model kutu-kupret yang loncat-loncat kek gini:
11/40 dan 11:41nya mana?
nemplok ke 54/13 dan 15/14, loncat lagi ke 66/10, lalu mbalik lagi nemplok ke 11/44. 11/45, 11/46, 11/47, 11/48, 11/49, lalu nyangkut ke 71/14,71/15. 7/16kemudian mlumpat ke 71/25 langsung atret lagi ke 10/73, loncat lagi 17/3, mncolot lagi ke29/14, nyosor ke 29/15, baru parkir di 37/76, 37/77. 37/78.
itulah gaya tulisan Alquran .... hanya orang-orang yang berilmu paham bagaimana maksud dari ayat-ayat-NYA ..... mana mungkin semacam anda bisa memahaminya
Yoi yoi...
Kitab yang memahaminya pake otak, bukan pake dengkul
ok .... bang
Jagona- KAPTEN
-
Age : 78
Posts : 4039
Kepercayaan : Islam
Location : Banten
Join date : 08.01.12
Reputation : 18
Re: banjir nabi nuh
Orang_Pinggiran wrote:Jagona wrote:SEGOROWEDI wrote:mana tanggapan untuk model kutu-kupret yang loncat-loncat kek gini:
11/40 dan 11:41nya mana?
nemplok ke 54/13 dan 15/14, loncat lagi ke 66/10, lalu mbalik lagi nemplok ke 11/44. 11/45, 11/46, 11/47, 11/48, 11/49, lalu nyangkut ke 71/14,71/15. 7/16kemudian mlumpat ke 71/25 langsung atret lagi ke 10/73, loncat lagi 17/3, mncolot lagi ke29/14, nyosor ke 29/15, baru parkir di 37/76, 37/77. 37/78.
itulah gaya tulisan Alquran .... hanya orang-orang yang berilmu paham bagaimana maksud dari ayat-ayat-NYA ..... mana mungkin semacam anda bisa memahaminya
Yoi yoi...
Kitab yang memahaminya pake otak, bukan pake dengkul
gaya kutukpret, ndikte aja loncat-loncat..
itu bukti sebenarnya muhammad hanya asal ngomong
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: banjir nabi nuh
SEGOROWEDI wrote:Orang_Pinggiran wrote:Jagona wrote:SEGOROWEDI wrote:mana tanggapan untuk model kutu-kupret yang loncat-loncat kek gini:
11/40 dan 11:41nya mana?
nemplok ke 54/13 dan 15/14, loncat lagi ke 66/10, lalu mbalik lagi nemplok ke 11/44. 11/45, 11/46, 11/47, 11/48, 11/49, lalu nyangkut ke 71/14,71/15. 7/16kemudian mlumpat ke 71/25 langsung atret lagi ke 10/73, loncat lagi 17/3, mncolot lagi ke29/14, nyosor ke 29/15, baru parkir di 37/76, 37/77. 37/78.
itulah gaya tulisan Alquran .... hanya orang-orang yang berilmu paham bagaimana maksud dari ayat-ayat-NYA ..... mana mungkin semacam anda bisa memahaminya
Yoi yoi...
Kitab yang memahaminya pake otak, bukan pake dengkul
gaya kutukpret, ndikte aja loncat-loncat..
itu bukti sebenarnya muhammad hanya asal ngomong
yang kutukupret siapa ? .......... anda kaaannnn segorooooooo ? ..... karena anda gak mampu memahami Alquran ....... lain halnya injil yang gampang dibaca dan tersusun rapi kaya scenario sandiwara/wayang klitik ........ ok
Jagona- KAPTEN
-
Age : 78
Posts : 4039
Kepercayaan : Islam
Location : Banten
Join date : 08.01.12
Reputation : 18
Re: banjir nabi nuh
11/40 dan 11:41nya mana?
nemplok ke 54/13 dan 15/14, loncat lagi ke 66/10, lalu mbalik lagi nemplok ke 11/44. 11/45, 11/46, 11/47, 11/48, 11/49, lalu nyangkut ke 71/14,71/15. 7/16kemudian mlumpat ke 71/25 langsung atret lagi ke 10/73, loncat lagi 17/3, mncolot lagi ke29/14, nyosor ke 29/15, baru parkir di 37/76, 37/77. 37/78.
gimana tuh kronologi pendikteannya
kok semrawut kek gitu?
nemplok ke 54/13 dan 15/14, loncat lagi ke 66/10, lalu mbalik lagi nemplok ke 11/44. 11/45, 11/46, 11/47, 11/48, 11/49, lalu nyangkut ke 71/14,71/15. 7/16kemudian mlumpat ke 71/25 langsung atret lagi ke 10/73, loncat lagi 17/3, mncolot lagi ke29/14, nyosor ke 29/15, baru parkir di 37/76, 37/77. 37/78.
gimana tuh kronologi pendikteannya
kok semrawut kek gitu?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: banjir nabi nuh
SEGOROWEDI wrote:Orang_Pinggiran wrote:Jagona wrote:SEGOROWEDI wrote:mana tanggapan untuk model kutu-kupret yang loncat-loncat kek gini:
11/40 dan 11:41nya mana?
nemplok ke 54/13 dan 15/14, loncat lagi ke 66/10, lalu mbalik lagi nemplok ke 11/44. 11/45, 11/46, 11/47, 11/48, 11/49, lalu nyangkut ke 71/14,71/15. 7/16kemudian mlumpat ke 71/25 langsung atret lagi ke 10/73, loncat lagi 17/3, mncolot lagi ke29/14, nyosor ke 29/15, baru parkir di 37/76, 37/77. 37/78.
itulah gaya tulisan Alquran .... hanya orang-orang yang berilmu paham bagaimana maksud dari ayat-ayat-NYA ..... mana mungkin semacam anda bisa memahaminya
Yoi yoi...
Kitab yang memahaminya pake otak, bukan pake dengkul
gaya kutukpret, ndikte aja loncat-loncat..
itu bukti sebenarnya muhammad hanya asal ngomong
gaya kutukupret kok gak ada yang bisa niru ya??
menyamai aja kaga bisa, apalagi melebihi
Itu artinya kisah Nuh dari kitab tetangga masih kalah ok ame kitab Al Qur'an
Orang_Pinggiran- LETNAN SATU
-
Posts : 1862
Kepercayaan : Islam
Location : Jawa Tengah
Join date : 12.03.12
Reputation : 18
Re: banjir nabi nuh
untuk apa kutukupret ditiru..
coba gunakan akal sehatmu!
si jibril ndikte kok separah ini:
11/40 dan 11:41nya mana?
nemplok ke 54/13 dan 15/14, loncat lagi ke 66/10, lalu mbalik lagi nemplok ke 11/44. 11/45, 11/46, 11/47, 11/48, 11/49, lalu nyangkut ke 71/14,71/15. 7/16kemudian mlumpat ke 71/25 langsung atret lagi ke 10/73, loncat lagi 17/3, mncolot lagi ke29/14, nyosor ke 29/15, baru parkir di 37/76, 37/77. 37/78.
gimana tuh teknis ndiktenya kok loncat-locnat
dan gimana ngapalinya?
coba gunakan akal sehatmu!
si jibril ndikte kok separah ini:
11/40 dan 11:41nya mana?
nemplok ke 54/13 dan 15/14, loncat lagi ke 66/10, lalu mbalik lagi nemplok ke 11/44. 11/45, 11/46, 11/47, 11/48, 11/49, lalu nyangkut ke 71/14,71/15. 7/16kemudian mlumpat ke 71/25 langsung atret lagi ke 10/73, loncat lagi 17/3, mncolot lagi ke29/14, nyosor ke 29/15, baru parkir di 37/76, 37/77. 37/78.
gimana tuh teknis ndiktenya kok loncat-locnat
dan gimana ngapalinya?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: banjir nabi nuh
Jwbn putus asa.. Emang kaya Injil ya, udh dibikin kaya dongeng tapi hampir kaga ada yang apal
Orang_Pinggiran- LETNAN SATU
-
Posts : 1862
Kepercayaan : Islam
Location : Jawa Tengah
Join date : 12.03.12
Reputation : 18
Re: banjir nabi nuh
OP
kamu kan tentunya bukan orang bodoh..
atas fakta seperti ini:
11/40 dan 11:41nya mana?
nemplok ke 54/13 dan 15/14, loncat lagi ke 66/10, lalu mbalik lagi nemplok ke 11/44. 11/45, 11/46, 11/47, 11/48, 11/49, lalu nyangkut ke 71/14,71/15. 7/16kemudian mlumpat ke 71/25 langsung atret lagi ke 10/73, loncat lagi 17/3, mncolot lagi ke29/14, nyosor ke 29/15, baru parkir di 37/76, 37/77. 37/78.
mestinya otakmu berfungsi..
bagaimana teknis pendiktean dan penghafalannya kalau sesemrawut itu?
absurd kan?
kamu kan tentunya bukan orang bodoh..
atas fakta seperti ini:
11/40 dan 11:41nya mana?
nemplok ke 54/13 dan 15/14, loncat lagi ke 66/10, lalu mbalik lagi nemplok ke 11/44. 11/45, 11/46, 11/47, 11/48, 11/49, lalu nyangkut ke 71/14,71/15. 7/16kemudian mlumpat ke 71/25 langsung atret lagi ke 10/73, loncat lagi 17/3, mncolot lagi ke29/14, nyosor ke 29/15, baru parkir di 37/76, 37/77. 37/78.
mestinya otakmu berfungsi..
bagaimana teknis pendiktean dan penghafalannya kalau sesemrawut itu?
absurd kan?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: banjir nabi nuh
SEGOROWEDI wrote:OP
kamu kan tentunya bukan orang bodoh..
atas fakta seperti ini:
11/40 dan 11:41nya mana?
nemplok ke 54/13 dan 15/14, loncat lagi ke 66/10, lalu mbalik lagi nemplok ke 11/44. 11/45, 11/46, 11/47, 11/48, 11/49, lalu nyangkut ke 71/14,71/15. 7/16kemudian mlumpat ke 71/25 langsung atret lagi ke 10/73, loncat lagi 17/3, mncolot lagi ke29/14, nyosor ke 29/15, baru parkir di 37/76, 37/77. 37/78.
mestinya otakmu berfungsi..
bagaimana teknis pendiktean dan penghafalannya kalau sesemrawut itu?
absurd kan?
Al Qur'an bukan kitab dongeng, makanya jangan mikir ala dongeng
Orang_Pinggiran- LETNAN SATU
-
Posts : 1862
Kepercayaan : Islam
Location : Jawa Tengah
Join date : 12.03.12
Reputation : 18
Re: banjir nabi nuh
bukan soal dongeng/tidak dongeng
tetapi fakta seperti ini:
11/40 dan 11:41nya mana?
nemplok ke 54/13 dan 15/14, loncat lagi ke 66/10, lalu mbalik lagi nemplok ke 11/44. 11/45, 11/46, 11/47, 11/48, 11/49, lalu nyangkut ke 71/14,71/15. 7/16kemudian mlumpat ke 71/25 langsung atret lagi ke 10/73, loncat lagi 17/3, mncolot lagi ke29/14, nyosor ke 29/15, baru parkir di 37/76, 37/77. 37/78.
bagaimana kamu menjelaskan teknis pendiktean dan penghafalannya?
tolong direkonstruksi!
tetapi fakta seperti ini:
11/40 dan 11:41nya mana?
nemplok ke 54/13 dan 15/14, loncat lagi ke 66/10, lalu mbalik lagi nemplok ke 11/44. 11/45, 11/46, 11/47, 11/48, 11/49, lalu nyangkut ke 71/14,71/15. 7/16kemudian mlumpat ke 71/25 langsung atret lagi ke 10/73, loncat lagi 17/3, mncolot lagi ke29/14, nyosor ke 29/15, baru parkir di 37/76, 37/77. 37/78.
bagaimana kamu menjelaskan teknis pendiktean dan penghafalannya?
tolong direkonstruksi!
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: banjir nabi nuh
SEGOROWEDI wrote:bukan soal dongeng/tidak dongeng
tetapi fakta seperti ini:
11/40 dan 11:41nya mana?
nemplok ke 54/13 dan 15/14, loncat lagi ke 66/10, lalu mbalik lagi nemplok ke 11/44. 11/45, 11/46, 11/47, 11/48, 11/49, lalu nyangkut ke 71/14,71/15. 7/16kemudian mlumpat ke 71/25 langsung atret lagi ke 10/73, loncat lagi 17/3, mncolot lagi ke29/14, nyosor ke 29/15, baru parkir di 37/76, 37/77. 37/78.
bagaimana kamu menjelaskan teknis pendiktean dan penghafalannya?
tolong direkonstruksi!
eh mbalik ke dongeng lagi..
lah kamu fungsi al Qur'an aja ngga tau, makanya kamu berpikir ala kitab dongeng injil
Orang_Pinggiran- LETNAN SATU
-
Posts : 1862
Kepercayaan : Islam
Location : Jawa Tengah
Join date : 12.03.12
Reputation : 18
Re: banjir nabi nuh
Kaum atau bangsa pertama yang dibinasakan secara massal oleh Allah adalah kaum Nabi Nuh. Allah memusnahkan mereka dengan mendatangkan banjir besar yang menenggelamkan mereka. “Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya).” (Surat Al-A’raaf ayat 64).
Menurut Perjanjian Lama, kitab suci orang Yahudi dan Nasrani yang sudah tidak asli itu, banjir zaman Nabi Nuh itu melanda seluruh dunia: Dan Tuhan melihat bahwa kejahatan manusia di bumi adalah besar, dan bahwa setiap imajinasi dari pikiran-pikiran dalam hatinya hanya perbuatan jahat. Dan ini menjadikan Allah menyesali bahwa Dia telah menciptakan manusia di bumi, dan ini menyedihkan hati-Nya. Dan Tuhan berkata, “Aku akan membinasakah manusia yang telah Kuciptakan dari permukaan bumi, kedua jenis yang ada, manusia dan binatang, dan segala yang merayap, dan unggas-unggas di udara, yang mereka telah mengecewakan-Ku yang telah menciptakan mereka. Akan tetapi, (Nabi) Nuh mendapatkan kasih sayang di mata Tuhan. (Kejadian, 6: 5-8).
Namun menurut penyelidikan para ahli, banjir yang terjadi saat itu tidak melanda seluruh dunia, melainkan hanya terjadi di daerah Mesopotamia (kini termasuk wilayah Iraq), khususnya di daerah lembah antara sungai Eufrat dan sungai Tigris. Namun karena lembah itu demikian luasnya sehingga ketika terjadi hujan super lebat berhari-hari, meluaplah kedua sungai itu lalu airnya menenggelamkan lembah di antara dua sungai tersebut. Demikian banyak airnya sehingga lembah itu berubah seperti laut lalu menenggelamkan seluruh ummat Nabi Nuh yang ingkar di lembah itu.
Pada tahun 1922 sampai 1934 Leonard Woolley dari The British Museum dan University of Pensylvania mempimpin sebuah penggalian arkeologis di tengah padang pasir antara Baghdad dengan Teluk Persia. Di tempat yang diperkirakan dulunya pernah berdiri sebuah kota bernama Ur, mereka melakukan penggalian.
Dari permukaan tanah hingga lima meter ke bawah terdapat sebuah lapisan tanah yang berisi berbagai benda yang terbuat dari perunggu dan perak. Ini benda-benda peninggalan bangsa Sumeria yang diperkirakan hidup sekitar 3.000 tahun sebelum Masehi. Mereka bangsa yang telah dapat membuat benda dari logam.
Di bawah lapisan pertama itu mereka menemukan sebuah lapisan kedua berisi deposit pasir dan tanah liat setebal 2,5 meter. Pada lapisan itu masih terdapat sisa-sisa hewan laut berukuran kecil.
Yang mengejutkan, di bawah lapisan pasir dan tanah liat itu terdapat lapisan ketiga berisi benda-benda rumahtangga yang terbuat dari tembikar. Tembikar itu dibuat oleh tangan manusia. Tidak ditemukan benda logam satu pun di lapisan itu. Diperkirakan benda-benda peninggalan masyarakat Sumeria kuno yang hidup di Zaman Batu.
Diperkirakan oleh para ahli, lapisan kedua itu adalah endapan lumpur akibat banjir yang terjadi pada zaman Nabi Nuh. Banjir itu telah menenggelamkan masyarakat Sumeria kuno —yang kemungkinan besar mereka adalah kaum Nabi Nuh— lalu lumpur yang terbawa banjir itu menimbun sisa perabadan masyarakat tersebut. Berabad-abad, atau puluhan abad kemudian setelah banjir berlalu, barulah hadir kembali masyarakat baru di atas lapisan kedua itu, yakni masyarakat Sumeria ‘baru’ yang peradabannya jauh lebih maju daripada masyarakat Zaman Batu yang tertimbun lumpur itu.
Penyelidikan arkeologis di beberapa tempat mendapatkan keterangan, banjir melanda daerah yang memang sangat luas, yakni membentang 600 km dari utara ke selatan dan 160 km dari barat ke timur. Banjir itu telah menenggelamkan sedikitnya empat kota masyarakat Sumeria kuno, yakni Ur, Erech, Shuruppak dan Kish.
Terbukti, banjir itu tidak melanda seluruh dunia, tetapi hanya melanda wilayah yang didiami ummat Nabi Nuh. Daerah lain yang bukan wilayah ummat Nabi Nuh tidak terlanda banjir. Hasil penyelidikan para arkeolog tersebut dengan firman Allah dalam Al-Quran, bahwa Ia hanya membinasakan masyarakat suatu negeri yang telah diutus seorang Rasul kepada mereka, lalu mereka mengingkarinya. Negeri lain tidak. “ Dan tidaklah Rabbmu membinasakan kota-kota sebelum Dia mengutus di ibukota itu seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezhaliman. (Surat Al-Qashash ayat59)
Dalam Al-Quran diriwayatkan, Allah memerintahkan Nabi Nuh untuk mengangkut masing-masing hewan sepasang (jantan dan betina) ke dalam bahteranya: Hingga apabila perintah Kami datang dan dapur telah memancarkan air, Kami berfirman: ”Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang (jantan dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman”. Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit. (Surat Hud ayat 40).
Pertanyaan yang mungkin muncul, apakah seluruh hewan di muka bumi ini dinaikkan ke perahu Nabi Nuh? Para ahli kitab dari kalangan Kristen menafsirkan, seluruh hewan yang ada di muka bumi, masing-masing sepasang, dinaikkan ke perahu Nabi Nuh. Sebab, seperti dikatakan di awal, dalam kitab mereka dikatakan banjir terjadi secara global. Jadi yang harus diselamatkan pun harus seluruh spesies makhluk hidup yang ada di muka bumi ini.
Penafsiran seperti itu jelas membingungkan mereka sendiri. Pertama, pengikut Nabi Nuh sangat sedikit —karena kebanyakan mereka ingkar. Dengan tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat rendah serta personil mereka yang sangat sedikit, bagaimana caranya mereka mengumpulkan ribuan atau ratusan ribu spesies makhluk hidup yang ada di muka bumi ini?
Berarti harus ada pengikut Nabi Nuh yang dikirim ke berbagai penjuru dunia, lalu membawa pulang ribuan spesies yang mereka temui dengan bahtera yang sangat besar. Ada pengikut Nabi Nuh yang dengan sebuah bahtera besar dikirim kutub utara dan selatan untuk membawa sepasang beruang kutub, sepasang burung pelikan, sepasang anjing laut dan berbagai hewan kutub lainnya, lalu semua itu dibawa pulang negeri mereka.
Juga harus ada satu ekspedisi bahtera yang dikirim ke benua Amerika untuk membawa sepasang bison, sepasang harimau, sepasang beruang, sepasang ular anaconda, sepasang lintah, sepasang ikan piranha, sepasang sapi, sepasang cheetah, sepasan kambing, sepasang burung nasar, sepasang serigala, sepasang kutu anjing, serta sepasang ribuan spesies hewan lainnya dari benua itu.
Berapa tahun yang mereka butuhkan untuk dapat mengumpulkan semua hewan itu? Berapa banyak makanan hewan yang harus mereka siapkan? Bagaimana mereka bisa membedakan kutu jantan dan kutu betina? Ada berapa ribu kandang yang harus mereka siapkan di bahtera agar para hewan itu tidak saling memangsa?
Setelah sekian bahtera itu kembali pulang, ribuan atau ratusan ribu spesies hewan dari seluruh penjuru dunia itu dimasukkan ke dalam satu bahtera Nabi Nuh. Bagaimana ratusan ribu spesies dari berbagai penjuru dunia bisa bertahan hidup terpisah dengan habitat alamiahnya hingga banjir surut? Apakah sementara itu siklus rantai makanan berhenti berputar? Tidak mungkin!
Berbagai pertanyaan itu tidak akan dapat dijawab dengan logis oleh mereka yang mendukung tafsiran banjir global pada zaman Nabi Nuh.
Adapun Al-Quran tidak menyebut banjir masa Nabi Nuh melanda seluruh dunia. Sebagaimana dijelaskan pada berbagai ayat Al-Quran, adzab Allah hanya ditimpakan kepada kaum yang zhalim yang mendustakan ajaran nabinya, tidak kepada kaum lain. Jadi adzabnya pun hanya bersifat lokal atau regional.
Karenanya hewan yang diangkut Nabi Nuh pun tidak berasal dari seluruh dunia, melainkan hanya hewan yang terdapat di wilayah itu, khususnya hewan yang biasa dipelihara dan diternakkan manusia, seperti sapi, kambing, kuda, unggas, unta dan sejenisnya. Hewan-hewan itulah yang dibutuhkan Nabi Nuh dan pengikutnya untuk menyangga kehidupan baru mereka pasca banjir besar
Menurut Perjanjian Lama, kitab suci orang Yahudi dan Nasrani yang sudah tidak asli itu, banjir zaman Nabi Nuh itu melanda seluruh dunia: Dan Tuhan melihat bahwa kejahatan manusia di bumi adalah besar, dan bahwa setiap imajinasi dari pikiran-pikiran dalam hatinya hanya perbuatan jahat. Dan ini menjadikan Allah menyesali bahwa Dia telah menciptakan manusia di bumi, dan ini menyedihkan hati-Nya. Dan Tuhan berkata, “Aku akan membinasakah manusia yang telah Kuciptakan dari permukaan bumi, kedua jenis yang ada, manusia dan binatang, dan segala yang merayap, dan unggas-unggas di udara, yang mereka telah mengecewakan-Ku yang telah menciptakan mereka. Akan tetapi, (Nabi) Nuh mendapatkan kasih sayang di mata Tuhan. (Kejadian, 6: 5-8).
Namun menurut penyelidikan para ahli, banjir yang terjadi saat itu tidak melanda seluruh dunia, melainkan hanya terjadi di daerah Mesopotamia (kini termasuk wilayah Iraq), khususnya di daerah lembah antara sungai Eufrat dan sungai Tigris. Namun karena lembah itu demikian luasnya sehingga ketika terjadi hujan super lebat berhari-hari, meluaplah kedua sungai itu lalu airnya menenggelamkan lembah di antara dua sungai tersebut. Demikian banyak airnya sehingga lembah itu berubah seperti laut lalu menenggelamkan seluruh ummat Nabi Nuh yang ingkar di lembah itu.
Pada tahun 1922 sampai 1934 Leonard Woolley dari The British Museum dan University of Pensylvania mempimpin sebuah penggalian arkeologis di tengah padang pasir antara Baghdad dengan Teluk Persia. Di tempat yang diperkirakan dulunya pernah berdiri sebuah kota bernama Ur, mereka melakukan penggalian.
Dari permukaan tanah hingga lima meter ke bawah terdapat sebuah lapisan tanah yang berisi berbagai benda yang terbuat dari perunggu dan perak. Ini benda-benda peninggalan bangsa Sumeria yang diperkirakan hidup sekitar 3.000 tahun sebelum Masehi. Mereka bangsa yang telah dapat membuat benda dari logam.
Di bawah lapisan pertama itu mereka menemukan sebuah lapisan kedua berisi deposit pasir dan tanah liat setebal 2,5 meter. Pada lapisan itu masih terdapat sisa-sisa hewan laut berukuran kecil.
Yang mengejutkan, di bawah lapisan pasir dan tanah liat itu terdapat lapisan ketiga berisi benda-benda rumahtangga yang terbuat dari tembikar. Tembikar itu dibuat oleh tangan manusia. Tidak ditemukan benda logam satu pun di lapisan itu. Diperkirakan benda-benda peninggalan masyarakat Sumeria kuno yang hidup di Zaman Batu.
Diperkirakan oleh para ahli, lapisan kedua itu adalah endapan lumpur akibat banjir yang terjadi pada zaman Nabi Nuh. Banjir itu telah menenggelamkan masyarakat Sumeria kuno —yang kemungkinan besar mereka adalah kaum Nabi Nuh— lalu lumpur yang terbawa banjir itu menimbun sisa perabadan masyarakat tersebut. Berabad-abad, atau puluhan abad kemudian setelah banjir berlalu, barulah hadir kembali masyarakat baru di atas lapisan kedua itu, yakni masyarakat Sumeria ‘baru’ yang peradabannya jauh lebih maju daripada masyarakat Zaman Batu yang tertimbun lumpur itu.
Penyelidikan arkeologis di beberapa tempat mendapatkan keterangan, banjir melanda daerah yang memang sangat luas, yakni membentang 600 km dari utara ke selatan dan 160 km dari barat ke timur. Banjir itu telah menenggelamkan sedikitnya empat kota masyarakat Sumeria kuno, yakni Ur, Erech, Shuruppak dan Kish.
Terbukti, banjir itu tidak melanda seluruh dunia, tetapi hanya melanda wilayah yang didiami ummat Nabi Nuh. Daerah lain yang bukan wilayah ummat Nabi Nuh tidak terlanda banjir. Hasil penyelidikan para arkeolog tersebut dengan firman Allah dalam Al-Quran, bahwa Ia hanya membinasakan masyarakat suatu negeri yang telah diutus seorang Rasul kepada mereka, lalu mereka mengingkarinya. Negeri lain tidak. “ Dan tidaklah Rabbmu membinasakan kota-kota sebelum Dia mengutus di ibukota itu seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezhaliman. (Surat Al-Qashash ayat59)
Dalam Al-Quran diriwayatkan, Allah memerintahkan Nabi Nuh untuk mengangkut masing-masing hewan sepasang (jantan dan betina) ke dalam bahteranya: Hingga apabila perintah Kami datang dan dapur telah memancarkan air, Kami berfirman: ”Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang (jantan dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman”. Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit. (Surat Hud ayat 40).
Pertanyaan yang mungkin muncul, apakah seluruh hewan di muka bumi ini dinaikkan ke perahu Nabi Nuh? Para ahli kitab dari kalangan Kristen menafsirkan, seluruh hewan yang ada di muka bumi, masing-masing sepasang, dinaikkan ke perahu Nabi Nuh. Sebab, seperti dikatakan di awal, dalam kitab mereka dikatakan banjir terjadi secara global. Jadi yang harus diselamatkan pun harus seluruh spesies makhluk hidup yang ada di muka bumi ini.
Penafsiran seperti itu jelas membingungkan mereka sendiri. Pertama, pengikut Nabi Nuh sangat sedikit —karena kebanyakan mereka ingkar. Dengan tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat rendah serta personil mereka yang sangat sedikit, bagaimana caranya mereka mengumpulkan ribuan atau ratusan ribu spesies makhluk hidup yang ada di muka bumi ini?
Berarti harus ada pengikut Nabi Nuh yang dikirim ke berbagai penjuru dunia, lalu membawa pulang ribuan spesies yang mereka temui dengan bahtera yang sangat besar. Ada pengikut Nabi Nuh yang dengan sebuah bahtera besar dikirim kutub utara dan selatan untuk membawa sepasang beruang kutub, sepasang burung pelikan, sepasang anjing laut dan berbagai hewan kutub lainnya, lalu semua itu dibawa pulang negeri mereka.
Juga harus ada satu ekspedisi bahtera yang dikirim ke benua Amerika untuk membawa sepasang bison, sepasang harimau, sepasang beruang, sepasang ular anaconda, sepasang lintah, sepasang ikan piranha, sepasang sapi, sepasang cheetah, sepasan kambing, sepasang burung nasar, sepasang serigala, sepasang kutu anjing, serta sepasang ribuan spesies hewan lainnya dari benua itu.
Berapa tahun yang mereka butuhkan untuk dapat mengumpulkan semua hewan itu? Berapa banyak makanan hewan yang harus mereka siapkan? Bagaimana mereka bisa membedakan kutu jantan dan kutu betina? Ada berapa ribu kandang yang harus mereka siapkan di bahtera agar para hewan itu tidak saling memangsa?
Setelah sekian bahtera itu kembali pulang, ribuan atau ratusan ribu spesies hewan dari seluruh penjuru dunia itu dimasukkan ke dalam satu bahtera Nabi Nuh. Bagaimana ratusan ribu spesies dari berbagai penjuru dunia bisa bertahan hidup terpisah dengan habitat alamiahnya hingga banjir surut? Apakah sementara itu siklus rantai makanan berhenti berputar? Tidak mungkin!
Berbagai pertanyaan itu tidak akan dapat dijawab dengan logis oleh mereka yang mendukung tafsiran banjir global pada zaman Nabi Nuh.
Adapun Al-Quran tidak menyebut banjir masa Nabi Nuh melanda seluruh dunia. Sebagaimana dijelaskan pada berbagai ayat Al-Quran, adzab Allah hanya ditimpakan kepada kaum yang zhalim yang mendustakan ajaran nabinya, tidak kepada kaum lain. Jadi adzabnya pun hanya bersifat lokal atau regional.
Karenanya hewan yang diangkut Nabi Nuh pun tidak berasal dari seluruh dunia, melainkan hanya hewan yang terdapat di wilayah itu, khususnya hewan yang biasa dipelihara dan diternakkan manusia, seperti sapi, kambing, kuda, unggas, unta dan sejenisnya. Hewan-hewan itulah yang dibutuhkan Nabi Nuh dan pengikutnya untuk menyangga kehidupan baru mereka pasca banjir besar
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: banjir nabi nuh
RIWAYAT BIBEL SERTA KRITIK-KRITIK YANG DITIMBULKANNYA
Penyelidikan tentang riwayat Banjir menurut Perjanjian Lama
dalam bagian pertama daripada buku ini telah menyampaikan
kita kepada pernyataan-pernyataan seperti berikut:
Dalam Bibel tidak hanya terdapat satu riwayat tentang
Banjir, akan tetapi terdapat dua riwayat yang disusun dalam
waktu yang berbeda:
RIWAYAT YAHWIST, DIBUAT PADA ABAD IX S.M.
Riwayat para pendeta (Sakerdotal), dibuat pada abad VI S.M.
Riwayat ini dinamakan "Sakerdotal" karena dibuat oleh
pendeta-pendeta pada waktu itu.
Dua riwayat tersebut tidak disusun terpisah akan tetapi
bercampur; unsur-unsur riwayat yang satu dicampur dengan
unsur-unsur riwayat yang lain, dalam paragraf-paragraf yang
sebagian berasal dari riwayat yang satu dan sebagian berasal
dari riwayat yang lain. Tafsiran Terjemahan kitab Kejadian
karangan R.P. de Vaux, Guru Besar pada Sekolah Bibel di
Yerusalem menunjukkan pembagian daripada paragraf-paragraf
antara dua sumber tersebut secara sempurna. Riwayat Banjir
ini dimulai dan diakhiri dengan paragraf Yahwist. Dalam
riwayat itu ada 10 paragraf Yahwist. Di antara tiap paragraf
dengan lainnya, diselipkan sebuah paragraf Sakerdotal. Jadi
jumlah paragraf Sakerdotal adalah sembilan. Mosaik teks
tersebut tidak menunjukkan keserasian kecuali dari segi
urutan riwayat, oleh karena terdapat kontradiksi-kontradiksi
besar antara dua sumber tersebut.
RP. de Vaux menulis: "itu adalah dua sejarah tentang
Banjir." Banjir dalam dua riwayat itu disebabkan oleh
faktor-faktor yang berlainan, dan panjangnya waktu
berlangsungnya, juga berlainan. Nabi Nuh dalam dua riwayat
itu juga memuatkan dalam perahu beberapa binatang yang
jumlahnya juga berlainan.
Menurut pengetahuan modern, dalam keseluruhannya riwayat
Banjir dalam Bibel tidak dapat diterima, karena dua sebab:
a. Perjanjian Lama melukiskan banjir itu melanda seluruh
dunia.
b. Paragraf-paragraf daripada sumber-sumber Yahwist tidak
menyebutkan waktu terjadinya banjir, sedangkan riwayat
Sakerdotal menyebutkan suatu waktu yang menurut sejarah
banjir dunia semacam itu tidak bisa terjadi.
Argumentasi yang menguatkan sikap tersebut adalah seperti
berikut:
Riwayat Sakerdotal mengatakan bahwa Banjir terjadi ketika
Nabi Nuh berumur 600 tahun. Kita mengetahui bahwa menurut
silsilah keturunan dalam fasal 5 dari kitab Kejadian (juga
menurut sumber Sakerdotal yang sudah dibicarakan dalam
bagian pertama dari buku ini). Nabi Nuh lahir 1056 tahun
sesudah Nabi Adam. Dengan begitu, maka Banjir itu terjadi
pada tahun 1656 sesudah Nabi Adam diciptakan. Di lain pihak,
jadwal silsilah keturunan Nabi Ibrahim dalam kitab Kejadian
(11, 10-32) menurut sumber yang sama memberi kesan kepada
kita bahwa Ibrahim lahir 292 tahun sesudah Banjir. Kita juga
mengetahui bahwa Ibrahim hidup sampai kira-kira tahun 1850
S.M. Dengan begitu maka Banjir terjadi pada abad XXI atau
XXII S.M. Perhitungan ini cocok dengan pernyataan
Bibel-Bibel kuno di mana kronologi nampak terjadi sebelum
teks Bibel tersebut, yakni pada waktu kejadian manusia
tentang Banjir menyebabkan bahwa kronologi tersebut diterima
oleh para pembaca tanpa dipertimbangkan.20
Bagaimana pada waktu sekarang orang dapat menggambarkan
bahwa Banjir sedunia membinasakan penghidupan di atas
seluruh bumi (kecuali penumpang Perahu Nabi Nuh) pada abad
XXI atau XXII S.M. Pada waktu itu di beberapa tempat di
dunia telah bekembang bermacam-macam peradaban yang
bekas-bekasnya kita lihat sekarang. Bagi Mesir umpamanya,
waktu itu adalah zaman yang menyaksikan akhirnya Kerajaan
lama dan permulaan Kerajaan Baru. Jika kita ingat sejarah
waktu itu adalah sangat lucu untuk mengatakan bahwa segala
peradaban telah dimusnahkan oleh Banjir.
Dengan begitu maka dan segi sejarah, kita dapat mengatakan
bahwa riwayat Banjir dalam Bibel bertentangan sekali dengan
pengetahuan modern. Terdapatnya dua riwayat adalah
bukti-bukti yang nyata tentang manipulasi manusia terhadap
Bibel.
RIWAYAT QUR-AN TENTANG BANJIR
Qur-an menyajikan versi keseluruhan yang berlainan dan tidak
menimbulkan kritik dari segi sejarah.
Qur-an tidak memberikan riwayat Banjir yang kontinyu.
Beberapa ayat membicarakan hukuman yang diberikan kepada
umatnya Nabi Nuh- Riwayat yang paling lengkap adalah surat
11 ayat 25 s/d 49. Surat 71 yang dinamakan surat Nuh
menceritakan Nuh memberi nasehat kepada umatnya, begitu juga
surat 26 ayat 105 s/d 112. Tetapi sebelum menyelidiki
kejadian itu, kita perlu menempatkan Banjir yang
diriwayatkan oleh Qur-an dalam hubungannya dengan
hukuman-hukuman Tuhan yang dikenakan kepada
kelompok-kelompok yang salah karena menyalahi perintahNya.
Jika Bibel menceritakan Banjir Dunia untuk menghukum seluruh
kemanusiaan yang tidak patuh, sebaliknya Qur-an menceritakan
bermacam-macam hukuman yang dikenakan kepada
kelompok-kelompok tertentu.
Surat 25 ayat 35 s/d 39 memberi contoh ...
[Tulisan Arab]
Artinya: "Dan sesungguhnya Kami telah memberikan al Kitab
(Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menjadikan
Harun saudaranya, menyertai dia sebagai pembantu.
Kemudian kami berfirman kepada keduanya: "Pergilah
kamu berdua kepada kaum yang mendustakan ayat
kami." Lalu Kami membinasakan mereka
sehancur-hancurnya. Dan (telah Kami binasakan)
kaum Nuh tatkala mereka mendustakan rasul-rasul.
Kami tenggelamkan mereka dan Kami jadikan
(ceritera) mereka itu pelajaran bagi munusia dan
Kami telah menyediakan bagi orang-orang zalim azab
yang pedih. Dan (begitu pula Kami binasakan) kaum
'Ad dan Tsamud dan penduduk Rass21 dan banyak
(lagi) generasi-generasi di antara kaum-kaum
tersebut."
Surat 7 ayat 59 s/d 93 mengingatkan kepada hukum-hukum Tuhan
yang menimpa kaum Nuh. 'Ad, Tsamud, Lut dan Madyan secara
terpisah.
Dengan begitu maka Qur-an menggambarkan Banjir sebagai suatu
hukuman yang khusus untuk kaumnya Nulz. Ini merupakan
perbedaan pertama yang pokok antara kedua riwayat.
Perbedaan pokok kedua adalah bahwa Qur-an tidak menempatkan
Banjir dalam suatu waktu dan tidak menerangkan berapa lama
Banjir itu berlangsung.
Sebab-sebab Banjir adalah hampir sama dalam Bibel dan
Qur-an. Riwayat Sakerdotal (Kejadian 7, 11) menyebutkan dua
hal: sumber-sumber, memancarkan air banyak sekali, dan
langit-langit mencurahkan lautan-lautan Qur-an menyebutkan
dalam surat 54 ayat 11 dan 12 sebagai berikut:
[Tulisan Arab]
Artinya: "Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan
(menurunkan) air yang tercurah. Dan Kami jadikan
bumi memancarkan mata air maka bertemulah air itu
untuk satu urusan yang sungguh telah d itetapkan."
Qur-an sangat jelas dalam menyebutkan isi perahu; Tuhan
memberi perintah kepada Nuh dan perintah itu dilaksanakan
dengan tepat dengan menempatkan dalam perahu beberapa macam
binatang yang akan langsung hidup.
Surat 11 ayat 40:
[Tulisan Arab]
Artinya: "Hingga bila perintah Kami datang dan dapur
(permukaan bumi) telah memancarkan air, Kami
berfirman: Muatkanlah kedalam bahtera itu dari
masing-masing binatang sepasang (jantan dan
betina) dan keluargamu, kecuali orang yang telah
terdahulu ketetapan Kami terhadapnya dan
(muatkanlah) pula orang-orang yang beriman. Dan
tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali
sedikit."
Seorang anak Nuh yang mendapat laknat Tuhan telah
dikecualikan. Dalam hal ini ayat 45 s/d 46 dari surat
tersebut menceritakan bahwa permohonan Nuh kepada Allah
tidak dapat merubah keputusan Tuhan. Qur-an menyebutkan
bahwa di atas perahu, disamping keluarga Nuh minus anaknya,
terdapat pula beberapa penumpang yang percaya kepada Tuhan.
Bibel tidak menyebutkan orang-orang itu di antara para
penumpang-penumpang perahu.
Menurut riwayat Sakerdotal: Nuh, keluarganya sendiri dengan
tak ada kecualian, dan sepasang dari tiap-tiap jenis
binatang.
Riwayat Yahwist membedakan antara binatang-binatang suci dan
burung di satu pihak dan di lain pihak binatang-binatang
yang tidak suci. (Daripada binataing suci, perahu itu memuat
7 dari tiap jenis, jantan dan betina, dan dan yang tidak
suci hanya satu pasang).
Menurut ayat Yahwist yang sudah dirubah (Keluaran 7, 8),
sepasang dari tiap-tiap jenis, baik yang suci maupun yang
tidak suci.
Riwayat banjir itu sendiri dimuat dalam Qur-an surat 11 ayat
25 s/d 49, dan surat 23 ayat 23 s/d 30. Riwayat Bibel tidak
menunjukkan perbedaan yang berarti.
Tempat perahu itu berhenti, menurut Bibel adalah di gunung
Ararat (Kejadian 8, 4), dan menurut Qur-an tempat itu adalah
Joudi (surat 11 ayat 44). Gunung Joudi ini adalah puncak
tertinggi dari gunung-gunung Ararat di Armenia; tetapi tak
dapat dijamin bahwa tak ada perubahan-perubahan nama untuk
menyesuaikan antara kedua riwayat. R. Blachere berpendapat
seperti itu. Menurut dia, banyak nama Joudi di Arabia, jadi
persamaan nama mungkin buat-buatan.
Secara definitif, terdapat perbedaan antara riwayat Quran
dan riwayat Bibel. Perbedaan-perbedaan itu ada yang tak
dapat diselidiki secara ilmiah karena tak ada data-data
positif.
Tetapi jika kita harus menyelidiki riwayat Bibel dengan
perantaraan data-data yang jelas, kita dapat menyatakan
bahwa dalam meriwayatkan Banjir dalam waktu dan tempat
riwayat Bibel sudah terang tidak sesuai dengan hasil-hasil
penyelidikan pengetahuan modern. Sebaliknya, riwayat Qur-an
bersih dari segala unsur yang menimbulkan kritik objektif.
Antara waktu riwayat Bibel dengan waktu riwayat Qur-an
apakah manusia sudah memperoleh informasi yang memberi
penerangan tentang kejadian Banjir itu? Jawaban atas
pertanyaan itu adalah "Tidak," karena antara waktu
Perjanjian Lama dan Qur-an, satu-satunya dokumentasi yang
dimiliki manusia, tentang sejarah kuno adalah Bibel. Jika
faktor manusia tidak dapat menerangkan perubahan dalam
riwayat, yakni perubahan yang sesuai dengan pengetahuan
modern, maka kita harus menerima penjelasan lain, yaitu:
Faktor itu adalah wahyu yang datang kemudian sesudah wahyu
yang ditulis dalam Bibel.
Penyelidikan tentang riwayat Banjir menurut Perjanjian Lama
dalam bagian pertama daripada buku ini telah menyampaikan
kita kepada pernyataan-pernyataan seperti berikut:
Dalam Bibel tidak hanya terdapat satu riwayat tentang
Banjir, akan tetapi terdapat dua riwayat yang disusun dalam
waktu yang berbeda:
RIWAYAT YAHWIST, DIBUAT PADA ABAD IX S.M.
Riwayat para pendeta (Sakerdotal), dibuat pada abad VI S.M.
Riwayat ini dinamakan "Sakerdotal" karena dibuat oleh
pendeta-pendeta pada waktu itu.
Dua riwayat tersebut tidak disusun terpisah akan tetapi
bercampur; unsur-unsur riwayat yang satu dicampur dengan
unsur-unsur riwayat yang lain, dalam paragraf-paragraf yang
sebagian berasal dari riwayat yang satu dan sebagian berasal
dari riwayat yang lain. Tafsiran Terjemahan kitab Kejadian
karangan R.P. de Vaux, Guru Besar pada Sekolah Bibel di
Yerusalem menunjukkan pembagian daripada paragraf-paragraf
antara dua sumber tersebut secara sempurna. Riwayat Banjir
ini dimulai dan diakhiri dengan paragraf Yahwist. Dalam
riwayat itu ada 10 paragraf Yahwist. Di antara tiap paragraf
dengan lainnya, diselipkan sebuah paragraf Sakerdotal. Jadi
jumlah paragraf Sakerdotal adalah sembilan. Mosaik teks
tersebut tidak menunjukkan keserasian kecuali dari segi
urutan riwayat, oleh karena terdapat kontradiksi-kontradiksi
besar antara dua sumber tersebut.
RP. de Vaux menulis: "itu adalah dua sejarah tentang
Banjir." Banjir dalam dua riwayat itu disebabkan oleh
faktor-faktor yang berlainan, dan panjangnya waktu
berlangsungnya, juga berlainan. Nabi Nuh dalam dua riwayat
itu juga memuatkan dalam perahu beberapa binatang yang
jumlahnya juga berlainan.
Menurut pengetahuan modern, dalam keseluruhannya riwayat
Banjir dalam Bibel tidak dapat diterima, karena dua sebab:
a. Perjanjian Lama melukiskan banjir itu melanda seluruh
dunia.
b. Paragraf-paragraf daripada sumber-sumber Yahwist tidak
menyebutkan waktu terjadinya banjir, sedangkan riwayat
Sakerdotal menyebutkan suatu waktu yang menurut sejarah
banjir dunia semacam itu tidak bisa terjadi.
Argumentasi yang menguatkan sikap tersebut adalah seperti
berikut:
Riwayat Sakerdotal mengatakan bahwa Banjir terjadi ketika
Nabi Nuh berumur 600 tahun. Kita mengetahui bahwa menurut
silsilah keturunan dalam fasal 5 dari kitab Kejadian (juga
menurut sumber Sakerdotal yang sudah dibicarakan dalam
bagian pertama dari buku ini). Nabi Nuh lahir 1056 tahun
sesudah Nabi Adam. Dengan begitu, maka Banjir itu terjadi
pada tahun 1656 sesudah Nabi Adam diciptakan. Di lain pihak,
jadwal silsilah keturunan Nabi Ibrahim dalam kitab Kejadian
(11, 10-32) menurut sumber yang sama memberi kesan kepada
kita bahwa Ibrahim lahir 292 tahun sesudah Banjir. Kita juga
mengetahui bahwa Ibrahim hidup sampai kira-kira tahun 1850
S.M. Dengan begitu maka Banjir terjadi pada abad XXI atau
XXII S.M. Perhitungan ini cocok dengan pernyataan
Bibel-Bibel kuno di mana kronologi nampak terjadi sebelum
teks Bibel tersebut, yakni pada waktu kejadian manusia
tentang Banjir menyebabkan bahwa kronologi tersebut diterima
oleh para pembaca tanpa dipertimbangkan.20
Bagaimana pada waktu sekarang orang dapat menggambarkan
bahwa Banjir sedunia membinasakan penghidupan di atas
seluruh bumi (kecuali penumpang Perahu Nabi Nuh) pada abad
XXI atau XXII S.M. Pada waktu itu di beberapa tempat di
dunia telah bekembang bermacam-macam peradaban yang
bekas-bekasnya kita lihat sekarang. Bagi Mesir umpamanya,
waktu itu adalah zaman yang menyaksikan akhirnya Kerajaan
lama dan permulaan Kerajaan Baru. Jika kita ingat sejarah
waktu itu adalah sangat lucu untuk mengatakan bahwa segala
peradaban telah dimusnahkan oleh Banjir.
Dengan begitu maka dan segi sejarah, kita dapat mengatakan
bahwa riwayat Banjir dalam Bibel bertentangan sekali dengan
pengetahuan modern. Terdapatnya dua riwayat adalah
bukti-bukti yang nyata tentang manipulasi manusia terhadap
Bibel.
RIWAYAT QUR-AN TENTANG BANJIR
Qur-an menyajikan versi keseluruhan yang berlainan dan tidak
menimbulkan kritik dari segi sejarah.
Qur-an tidak memberikan riwayat Banjir yang kontinyu.
Beberapa ayat membicarakan hukuman yang diberikan kepada
umatnya Nabi Nuh- Riwayat yang paling lengkap adalah surat
11 ayat 25 s/d 49. Surat 71 yang dinamakan surat Nuh
menceritakan Nuh memberi nasehat kepada umatnya, begitu juga
surat 26 ayat 105 s/d 112. Tetapi sebelum menyelidiki
kejadian itu, kita perlu menempatkan Banjir yang
diriwayatkan oleh Qur-an dalam hubungannya dengan
hukuman-hukuman Tuhan yang dikenakan kepada
kelompok-kelompok yang salah karena menyalahi perintahNya.
Jika Bibel menceritakan Banjir Dunia untuk menghukum seluruh
kemanusiaan yang tidak patuh, sebaliknya Qur-an menceritakan
bermacam-macam hukuman yang dikenakan kepada
kelompok-kelompok tertentu.
Surat 25 ayat 35 s/d 39 memberi contoh ...
[Tulisan Arab]
Artinya: "Dan sesungguhnya Kami telah memberikan al Kitab
(Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menjadikan
Harun saudaranya, menyertai dia sebagai pembantu.
Kemudian kami berfirman kepada keduanya: "Pergilah
kamu berdua kepada kaum yang mendustakan ayat
kami." Lalu Kami membinasakan mereka
sehancur-hancurnya. Dan (telah Kami binasakan)
kaum Nuh tatkala mereka mendustakan rasul-rasul.
Kami tenggelamkan mereka dan Kami jadikan
(ceritera) mereka itu pelajaran bagi munusia dan
Kami telah menyediakan bagi orang-orang zalim azab
yang pedih. Dan (begitu pula Kami binasakan) kaum
'Ad dan Tsamud dan penduduk Rass21 dan banyak
(lagi) generasi-generasi di antara kaum-kaum
tersebut."
Surat 7 ayat 59 s/d 93 mengingatkan kepada hukum-hukum Tuhan
yang menimpa kaum Nuh. 'Ad, Tsamud, Lut dan Madyan secara
terpisah.
Dengan begitu maka Qur-an menggambarkan Banjir sebagai suatu
hukuman yang khusus untuk kaumnya Nulz. Ini merupakan
perbedaan pertama yang pokok antara kedua riwayat.
Perbedaan pokok kedua adalah bahwa Qur-an tidak menempatkan
Banjir dalam suatu waktu dan tidak menerangkan berapa lama
Banjir itu berlangsung.
Sebab-sebab Banjir adalah hampir sama dalam Bibel dan
Qur-an. Riwayat Sakerdotal (Kejadian 7, 11) menyebutkan dua
hal: sumber-sumber, memancarkan air banyak sekali, dan
langit-langit mencurahkan lautan-lautan Qur-an menyebutkan
dalam surat 54 ayat 11 dan 12 sebagai berikut:
[Tulisan Arab]
Artinya: "Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan
(menurunkan) air yang tercurah. Dan Kami jadikan
bumi memancarkan mata air maka bertemulah air itu
untuk satu urusan yang sungguh telah d itetapkan."
Qur-an sangat jelas dalam menyebutkan isi perahu; Tuhan
memberi perintah kepada Nuh dan perintah itu dilaksanakan
dengan tepat dengan menempatkan dalam perahu beberapa macam
binatang yang akan langsung hidup.
Surat 11 ayat 40:
[Tulisan Arab]
Artinya: "Hingga bila perintah Kami datang dan dapur
(permukaan bumi) telah memancarkan air, Kami
berfirman: Muatkanlah kedalam bahtera itu dari
masing-masing binatang sepasang (jantan dan
betina) dan keluargamu, kecuali orang yang telah
terdahulu ketetapan Kami terhadapnya dan
(muatkanlah) pula orang-orang yang beriman. Dan
tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali
sedikit."
Seorang anak Nuh yang mendapat laknat Tuhan telah
dikecualikan. Dalam hal ini ayat 45 s/d 46 dari surat
tersebut menceritakan bahwa permohonan Nuh kepada Allah
tidak dapat merubah keputusan Tuhan. Qur-an menyebutkan
bahwa di atas perahu, disamping keluarga Nuh minus anaknya,
terdapat pula beberapa penumpang yang percaya kepada Tuhan.
Bibel tidak menyebutkan orang-orang itu di antara para
penumpang-penumpang perahu.
Menurut riwayat Sakerdotal: Nuh, keluarganya sendiri dengan
tak ada kecualian, dan sepasang dari tiap-tiap jenis
binatang.
Riwayat Yahwist membedakan antara binatang-binatang suci dan
burung di satu pihak dan di lain pihak binatang-binatang
yang tidak suci. (Daripada binataing suci, perahu itu memuat
7 dari tiap jenis, jantan dan betina, dan dan yang tidak
suci hanya satu pasang).
Menurut ayat Yahwist yang sudah dirubah (Keluaran 7, 8),
sepasang dari tiap-tiap jenis, baik yang suci maupun yang
tidak suci.
Riwayat banjir itu sendiri dimuat dalam Qur-an surat 11 ayat
25 s/d 49, dan surat 23 ayat 23 s/d 30. Riwayat Bibel tidak
menunjukkan perbedaan yang berarti.
Tempat perahu itu berhenti, menurut Bibel adalah di gunung
Ararat (Kejadian 8, 4), dan menurut Qur-an tempat itu adalah
Joudi (surat 11 ayat 44). Gunung Joudi ini adalah puncak
tertinggi dari gunung-gunung Ararat di Armenia; tetapi tak
dapat dijamin bahwa tak ada perubahan-perubahan nama untuk
menyesuaikan antara kedua riwayat. R. Blachere berpendapat
seperti itu. Menurut dia, banyak nama Joudi di Arabia, jadi
persamaan nama mungkin buat-buatan.
Secara definitif, terdapat perbedaan antara riwayat Quran
dan riwayat Bibel. Perbedaan-perbedaan itu ada yang tak
dapat diselidiki secara ilmiah karena tak ada data-data
positif.
Tetapi jika kita harus menyelidiki riwayat Bibel dengan
perantaraan data-data yang jelas, kita dapat menyatakan
bahwa dalam meriwayatkan Banjir dalam waktu dan tempat
riwayat Bibel sudah terang tidak sesuai dengan hasil-hasil
penyelidikan pengetahuan modern. Sebaliknya, riwayat Qur-an
bersih dari segala unsur yang menimbulkan kritik objektif.
Antara waktu riwayat Bibel dengan waktu riwayat Qur-an
apakah manusia sudah memperoleh informasi yang memberi
penerangan tentang kejadian Banjir itu? Jawaban atas
pertanyaan itu adalah "Tidak," karena antara waktu
Perjanjian Lama dan Qur-an, satu-satunya dokumentasi yang
dimiliki manusia, tentang sejarah kuno adalah Bibel. Jika
faktor manusia tidak dapat menerangkan perubahan dalam
riwayat, yakni perubahan yang sesuai dengan pengetahuan
modern, maka kita harus menerima penjelasan lain, yaitu:
Faktor itu adalah wahyu yang datang kemudian sesudah wahyu
yang ditulis dalam Bibel.
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: banjir nabi nuh
SEGOROWEDI wrote:
11/40 dan 11:41nya mana? nemplok ke 54/13 dan 15/14, loncat lagi ke 66/10, lalu mbalik lagi nemplok ke 11/44. 11/45, 11/46, 11/47, 11/48, 11/49, lalu nyangkut ke 71/14,71/15. 7/16kemudian mlumpat ke 71/25 langsung atret lagi ke 10/73, loncat lagi 17/3, mncolot lagi ke29/14, nyosor ke 29/15, baru parkir di 37/76, 37/77. 37/78.
bagaimana muslim menjelaskan teknis pendiktean dan penghafalannya?
tolong direkonstruksi!
muslim buntet
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: banjir nabi nuh
Jagona wrote:SEGOROWEDI wrote:mana tanggapan untuk model kutu-kupret yang loncat-loncat kek gini:
11/40 dan 11:41nya mana?
nemplok ke 54/13 dan 15/14, loncat lagi ke 66/10, lalu mbalik lagi nemplok ke 11/44. 11/45, 11/46, 11/47, 11/48, 11/49, lalu nyangkut ke 71/14,71/15. 7/16kemudian mlumpat ke 71/25 langsung atret lagi ke 10/73, loncat lagi 17/3, mncolot lagi ke29/14, nyosor ke 29/15, baru parkir di 37/76, 37/77. 37/78.
itulah gaya tulisan Alquran .... hanya orang-orang yang berilmu paham bagaimana maksud dari ayat-ayat-NYA ..... mana mungkin semacam anda bisa memahaminya
Kitab yang sungguh2 jelas dan sempurna......NGACONYA
BiasaSaja- SERSAN MAYOR
-
Posts : 660
Kepercayaan : Protestan
Location : warnet langganan
Join date : 08.12.12
Reputation : 11
Halaman 2 dari 2 • 1, 2
Similar topics
» Mukjizat tipe Nabi Muhammad dengan mukjizat2 Nabi-nabi yg lain
» Ajaran Nabi Musa dan Nabi Isa disempurnakan oleh Nabi Muhammad
» Ajaran Nabi Musa dan Nabi Isa disempurnakan oleh Nabi Muhammad
» Pembela Kristen:debat tentang dosa Nabi-Nabi dalam Alkitab
» silsilah lengkap nabi Muhammad mulai dari nabi Adam
» Ajaran Nabi Musa dan Nabi Isa disempurnakan oleh Nabi Muhammad
» Ajaran Nabi Musa dan Nabi Isa disempurnakan oleh Nabi Muhammad
» Pembela Kristen:debat tentang dosa Nabi-Nabi dalam Alkitab
» silsilah lengkap nabi Muhammad mulai dari nabi Adam
Halaman 2 dari 2
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik