Pembela Kristen:debat tentang dosa Nabi-Nabi dalam Alkitab

by **Pembela Kristen** Mon Mar 05, 2012 4:31 pm

First topic message reminder :

Shalom

saya ingin memperdebatkan apa yang dinyatakan oleh saudara abu hanan ini: https://laskarislam.indonesianforum.net/t1400-pembela-kristenfiraun-tak-ditenggelamkan-karena-memang-tak-mengejar-musa#9285

karena pada trit asal post-post ini dikatakan oleh abu hanan menyimpang dari tema tret ini maka saya akan membuka debatnya:

abu hanan wrote:
maranatha wrote:
abu hanan wrote:@SW
kalow anda berkeras bahwa Al Quran adalah contekan dari bibel...itu sah2 saja karena diturunkan dari tuhan yg sama.
perbedaan hanya pada segi;
1.muslim menolak tuhan selain allah...yesus adalah manusia biasa.
2.contekan yg menyempurnakan bibel (PL dan PB).
3.dan anda hanya "bilang mencontek" harap diingat yang dicontek HANYA kisah2 bani Israil.

Bibel anda bilang Luth melakukan incest,Quran menolaknya,
Bibel bilang Nuh mabuk dan telanjang,Quran menolaknya.
Bibel bilang Ismail idiot,Quran menolaknya.
Bibel bilang Harun bikin patung yg disembah sbg tuhan,Quran menolaknya.
Bibel tak atur hukum waris,Quran mengaturnya.
dan sejumlah perbedaan lainnya.

justru seharusnya anda lebih jeli membaca bibel...masa' harun menyembah patung yg dia buat sbg simbol dari YHWH?
apakah hal itu bagi anda LOGIS?

Lha, itu kan justru memperlihatkan kemurnian kesaksian penulis alkitab yang dalam artian tidak ada yang diistimewakan dalam penulisan alkitab alias semuanya netral karena nabi tidak lebih hanyalah orang yang disuruh oleh Tuhan BUKAN disucikan oleh Tuhan. Dalam artian seperti halnya Anda disuruh oleh ibu Anda beli gula di warung tapi belum tentu tidak akan ingkar janji uangnya buat beli permen. Begitu

diutus yg maha suci maka yg diutus harus disucikan terlebih dahulu oleh yg mengutus.yup..pemabuk akan lebih susah mengikuti pelajaran di kelas daripada yg tidak mabuk.

Jawab:

lagipula dosanya dilakukan setelah menjadi Nabi. jadi gelar Nabi hanyalah disuruh untuk mengabarkan wahyu Allah, tidak disucikan

Maranatha

by **Pembela Kristen** Sat Mar 31, 2012 5:54 pm

abu hanan wrote:karena ada ke-tidak adil-an jika anda memandang suatu ke-lupa-an dan ke-tidak sadar-an sebagai dosa.

bugimanah mungkin seseorang yg lupa lalu lalai dari kewajiban kemudian dia dinyatakan berdosa?
maaf...sayah memandang kasus dari sisi islam.
contoh;org yg lupa melaksanakan 1 dari 5 sholat wajib maka dia tidak berdosa.berbeda dengan sengaja LUPA....

dan sayah tidak melihat satu sisi kewajiban yg sama di dalam agama anda dalam ritual wajib semacam sholat.

kemudian jika seseorang TANPA SENGAJA menghilangkan nyawa org lai,taruh contoh=>seorang sopir yg telah memarkir mobil dengan benar di suatu jalan yg menurun.kemudian entah mengapa kemudian mobil tersebut rusak di hand-rem nya kemudian menabrak seseorang hingga korban meninggal dunia.

apakah sopir tsb berdosa di depan tuhan?

saya tidak memandang suatu kelupaan sebagai dosa melainkan sebagai pelajaran dalam bentuk pengalaman saja.

Anda tahu, mengenai persoalan lupa untuk beribadah dan juga kelalaian seorang supir sama halnya dengan persoalan lupa membawa helm dan juga lupa membawa sarung pedang.

pembela kristen wrote:
abu hanan wrote:
pembela kristen wrote:kesalahan bukannya harus melainkan rasa ketidaksadaran bahwa yang dilakukannya adalah dosa
sama saja ketika seseorang mengendarai sepeda motor namun lupa membawa helm kemudian tabrakan kemungkinan besar pasti akan gegar otak bukan
sama saja ketika seseorang (Y) membawa pedang namun lupa membawa sarung pedang kemudian pedang tertancap di jantung seseorang tanpa sengaja kemungkinan besar pastilah org tsb (X) terbunuh bukan?
dosakah sang pembawa pedang?

dalam pandangan protestan/katolik,bagaimana batasan seorang anak dapat dibebani dosa?

shalom

dalam hal entah karena seseorang tak pakai helm ataupun tak bawa sarung pedang adalah pelajaran agar seseorang tak lupa lagi membawa helm/sarung pedang tersebut.

sama halnya dengan seseorang jika berbuat dosa. menjadi suatu pelajaran agar tidak mengulang perbuatan dosa itu lagi.

karena ada pepatah mengatakan "pengalaman adalah guru terbaik"

kesimpulan: demikian pula untuk persoalan lupa untuk beribadah dan juga kelalaian seorang supir juga menjadi salah satu pelajaran dalam bentuk pengalaman saja agar orang tersebut tidak lupa lagi untuk beribadah dan juga selalu memeriksa keadaan mesin mobil agar tidak terulang lagi hal yang sama

by **abu hanan** Tue Apr 03, 2012 10:59 am

pembela kristen wrote:perbuatan yang berakibat dosa adalah akibat lupa bahwa hal tersebut akan menimbulkan dosa dan tidak sadar telah menimbulkan dosa

pembela kristen wrote:saya tidak memandang suatu kelupaan sebagai dosa melainkan sebagai pelajaran dalam bentuk pengalaman saja.

ada penjelasan?sebelum beralih ke kasus nabi harun atow yg laen.

by **Pembela Kristen** Tue Apr 10, 2012 4:35 pm

abu hanan wrote:
pembela kristen wrote:perbuatan yang berakibat dosa adalah akibat lupa bahwa hal tersebut akan menimbulkan dosa dan tidak sadar telah menimbulkan dosa

pembela kristen wrote:saya tidak memandang suatu kelupaan sebagai dosa melainkan sebagai pelajaran dalam bentuk pengalaman saja.
ada penjelasan?sebelum beralih ke kasus nabi harun atow yg laen.

kasus nabi harun sudah dijelaskan: https://laskarislam.indonesianforum.net/t1506-pembela-kristendebat-tentang-dosa-nabi-nabi-dalam-alkitab#10936

by **abu hanan** Wed Apr 11, 2012 12:03 am

pembela kristen wrote:demikian pula dengan Harun, seperti yang saya katakan sebelumnya bahwa seorang nabi sekalipun tidak akan menjamin akan memiliki kerohanian yang super karena masih bergantung kepada hati mereka secara pribadi karena jasmani mereka masih manusia

sebaiknyah anda jelasan ttg kerohanian super menurut anda...

by **Paradise OK** Fri Jul 18, 2014 7:49 pm

Untuk kita ketahui, Alkitab tidak pernah menyembunyikan "kebejatan" tokoh yang ada di dalamnya. Semua sisi baik positif maupun negatif ditulis dengan gamblang. Jika hanya sisi positif saja yang ditampilkan, 'ntar Abraham alias Nabi Ibrahim plus tokoh-tokoh laen bakal dijadikan "monumen" di Israel, alias bisa dikultuskan!

ALKITAB menulis tentang kejadian akibat dosa. Karena itulah yang terjadi

Tetapi harus dimengerti bahwa ALKITAB tidak pernah menganjurkan manusia melakukan dosa tersebut; Malahan ALKITAB menuliskan akibat-akibat dari dosa tersebut.

MANGAPA KISAH ITU DITULIS DALAM KITAB SUCI?

Kalau kita perhatikan dengan benar-benar isi Kitab Suci, memang isinya sering bercerita secara terus terang mengenai keadaan manusia, tidak dibuat-buat atau direkayasa dan dari keadaan manusiawi demikian itulah diberitakan Kebenaran Allah kepada umat manusia!

Alkitab adalah KITAB yang jujur; bahwa tidak ada manusia yang luput dari dosa. Nabi-nabi-pun tidak terhindar dari dosa.

Disini kita mempunyai perbedaan pandangan; dimana mereka selalu menganggap bahwa seorang NABI adalah manusia sempurna/ tidak tersentuh dosa; sedangkan dalam pengertian Kristiani "tidak ada manusia yang luput dari dosa".

Hanya Yesus yang tidak pernah berbuat dosa ; disini kita melihat betapa pentingnya Yesus datang ke dunia; supaya manusia diselamatkan; terbebas dari kutuk dosa dan beroleh hidup yang kekal.

by **Kedunghalang** Wed Jul 23, 2014 12:46 pm

Para nabi/rasul Allah itu adalah orang-orang pilihan Tuhan untuk mengajarkan dan memberi contoh moralitas yang baik kepada umatnya sesuai kehendak-Nya. Jika seorang nabi/rasul Allah melakukan perbuatan amoral atau maksiat yang bertentangan dengan kehendak Tuhan, maka kekeliruan atau INTERPOLASI terdapat pada kitab yang harus sudah diperbaiki oleh firman Allah dalam Al Qur'an yang tiada keraguan di dalamnya, Dia sempurnakan, Dia pelihara dan Dia ridhoi bagi sekalian manusia di seluruh penjuru dunia.

by **Paradise OK** Thu Jul 24, 2014 1:33 pm

contoh moral Nabi yang bejad :
memiliki istri lebih dari satu tanpa akad nikah
menghamili babu/pembantu tanpa akad nikah
membunuh dengan pedangnya

by **Kedunghalang** Thu Jul 24, 2014 2:22 pm

Paradise OK wrote:contoh moral Nabi yang bejad :
memiliki istri lebih dari satu tanpa akad nikah
menghamili babu/pembantu tanpa akad nikah
membunuh dengan pedangnya

Sayangnnya, nabi-nabi yang tercatat melakukan perbuatan seperti itu tetuliskan di dalam Bible, karena Bible memang sudah terkena INTERPOLASI manusia.

by **Paradise OK** Fri Aug 08, 2014 5:47 pm

Out of Topic
Delete*By mod

by **Kedunghalang** Mon Feb 16, 2015 8:16 pm

Tertulisnya tindakan-tindakan bejat para Nabi/Rasul di dalam Alkitab merupakan salah-satu bukti nyata bahwa Alkitab yang sekarang ada itu sudah penuh dengan INTERPOLASI.

by **Paradise OK** Mon Feb 16, 2015 9:43 pm

bukti bahwa Alkitab adalah KITAB yang jujur; bahwa tidak ada manusia yang luput dari dosa. Nabi-nabi sekalipun. ALKITAB tidak pernah menganjurkan manusia melakukan dosa tersebut; malahan ALKITAB menuliskan akibat-akibat dari dosa tersebut.

by **Kedunghalang** Mon Feb 16, 2015 10:17 pm

Paradise OK wrote:
bukti bahwa Alkitab adalah KITAB yang jujur; bahwa tidak ada manusia yang luput dari dosa. Nabi-nabi sekalipun. ALKITAB tidak pernah menganjurkan manusia melakukan dosa tersebut; malahan ALKITAB menuliskan akibat-akibat dari dosa tersebut.

Alkitab itu memang kitab yang jujur berasal dari pakar interpolasi, bukan dari Allah Yang Mahakuasa. Para nabi/rasul Allah itu adalah orang-orang pilihan Allah Yang Mahakuasa untuk mengajarkan dan memberi contoh moralitas yang baik kepada umatnya sesuai kehendak-Nya. Jika di dalam suatu kitab, tertulis seorang nabi/rasul Allah melakukan perbuatan amoral atau maksiat yang bertentangan dengan kehendak Allah Yang Mahakuasa, maka kekeliruan atau INTERPOLASI yang terdapat pada kitab itu. Dengan demikian, maka kitab itu harus sudah diperbaiki oleh firman Allah Yang Mahakuasa di dalam Al Qur'an yang tiada keraguan di dalamnya, yang telah Dia sempurnakan, Dia pelihara dan Dia ridhoi bagi sekalian manusia di seluruh penjuru dunia.

by **Paradise OK** Wed Feb 18, 2015 10:09 pm

Kedunghalang wrote:
Paradise OK wrote:
bukti bahwa Alkitab adalah KITAB yang jujur; bahwa tidak ada manusia yang luput dari dosa. Nabi-nabi sekalipun. ALKITAB tidak pernah menganjurkan manusia melakukan dosa tersebut; malahan ALKITAB menuliskan akibat-akibat dari dosa tersebut.

Alkitab itu memang kitab yang jujur berasal dari pakar interpolasi, bukan dari Allah Yang Mahakuasa. Para nabi/rasul Allah itu adalah orang-orang pilihan Allah Yang Mahakuasa untuk mengajarkan dan memberi contoh moralitas yang baik kepada umatnya sesuai kehendak-Nya. Jika di dalam suatu kitab, tertulis seorang nabi/rasul Allah melakukan perbuatan amoral atau maksiat yang bertentangan dengan kehendak Allah Yang Mahakuasa, maka kekeliruan atau INTERPOLASI yang terdapat pada kitab itu. Dengan demikian, maka kitab itu harus sudah diperbaiki oleh firman Allah Yang Mahakuasa di dalam Al Qur'an yang tiada keraguan di dalamnya, yang telah Dia sempurnakan, Dia pelihara dan Dia ridhoi bagi sekalian manusia di seluruh penjuru dunia.

yang saya bold merah/biru di atas sdh kontradiksi
anda ini idiot atau emang benar2 tidak waras, kyk sebagian seukuwahmu yg laen ?
krn repot diskusi dgn orang yg otaknya idiot/tidak waras

by **mutiiiara** Thu Jan 14, 2016 9:16 am

para nabi itu masih manusia juga, jadi ada dosanya, tapi bedanya dosa para nabi itu sudah diampuni Allah tanpa perlu tuhan harus bunuh diri :D

by **SEGOROWEDI** Thu Mar 03, 2016 11:15 pm

sok ngatur Tuhan..

by **hananya** Thu May 03, 2018 6:47 am

abu hanan wrote:@maranatha
salam......

Apabila seorang nabi melakukan kesalahan di masa hidupnya maka itu adalah wajar jika dosa tersebut berawal dari kecerobohan/lepas kontrol emosi,bukan berasal dari sengaja melanggar hukum tuhan.Kamsutnyah sayah,ada nabi yg secara emosional merasa gelisah/stres maka itu adalah kesalahan yang tak dihitung sebagai dosa tetapi tuhan mesti menegurnya.Yunus adalah salah satu contoh ketika berdakwah di Ninwe.Beliow merasa gelisah/stres/perasaan kacow balow hingga akhirnya memutuskan “pensiun” dari berdakwah.Dan sanksi yang diberikan adalah “gagalnya” usaha melarikan diri.Suatu tindakan yang sebetulnya tabu dilakukan nabi tetapi wajar karena perasaan kacow balow adalah manusiawi.

Pada kasus tertentu,berpikir negatif ttg seseorang (prasangka negatif/su'udzhon) telah dilarang oleh Islam dan Kristen pun demikian melalui ayat yg "jangan berpikir ttg zinah"..
Hal semacam itu merupakan tolok ukur bagi seorang nabi untuk dapat dikatakan dosa atow tidak.Nabi berdosa jika berprasangka negatif tetapi selain nabi boleh karena tiada seorangpun dapat menguasai hatinya.

Berbeda sekali dengan nabi yang dijadikan panutan.Musa mengalami sejumlah rasa gelisah-marah pada orang2 sekitarnya tetapi rasa negatif itu dapat beliow atasi dengan berdoa bukan dengan melanggar hukum tuhan.Disitu ada hikmah seperti pepatah ;
Musuh jangan dicari,kalow bertemu juga jangan lari.

Ini yang saya herankan adalah bagaimana kehendak tuhan dapat ditangkap oleh orang yang hatinya masih ada dosa meski setitik.Dalam kondisi seperti sayah dan anda seringkali maksud dan kehendak tuhan berbeda dengan yang kita pahami.Sedangkan di dalam penyampaian wahyu/firman maka sudah seharusnya tuhan berada di dalam nabi dengan kata lain tuhan adalah kaki-tangan-badan-kepala nabi.Itulah hakikat “penyatuan”…. Pemahaman saya ttg Islam tentu berbeda dengan siapapun saudara2 muslim di forum ini atow manapun dan sayah juga bukan yang terbaik.tetapi seorang nabi harus 100% bulat berada di level terbaik dalam memahami agama (maksud dan kehendak tuhan).Saya letakkan point bahwa tuhan wajib menyucikan jiwa/hati/badan nabi dari dosa dan nabi wajib menjaga kesucian jiwa/hati/badan dari dosa agar kondisi berimbang antara hak dan kewajiban baik sebagai tuhan maupun sebagai nabi.Karena nabi tidak hanya sekedar sebagai kurir tetapi sebagai kurir istimewa yakni menerjemahkan firman tuhan dalam kehidupan nyata dan menyampaikan isi dari wahyu.

Dengan berat hati saya sampaikan disini………
I. Di agama anda,Yesus tidak berkesempatan menunjukkan contoh nyata sebagai seorang swami atau bapak.Sehingga anda sekeluarga (dalam iman) menggunakan perkataan yesus sebagai patokan dan paulus sebagai tafsir dari perkataan dan perbuatan yesus.
Untuk itu,saya mengharapkan anda bersedia menggunakan pemikiran dengan sumber selain pak paulus dan pak tertullian sebagai referensi diskusi.

YESUS TIDAK PERLU MENEMPATKAN DIRInYA SEBAGAI SEORANG SUAMI ATAU BAPA KARENA
Joh 1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
Joh 1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
Joh 1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
Joh 1:4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.
Joh 1:5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.

Joh 1:10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.
Joh 1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.
Joh 1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
Joh 1:13 orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.
Joh 1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

JADI YESUS SEBAGAI ALLAH ANAK ADALAH PENCIPTA LANGIT, BUMI DAN SEGALA ISINYA SEHINGGA DI BERKUADA ATAS SELURUH SEMESTA ALAM DAN MENJADI BAPA ATA SELURUH CIPTAANNYA SEHINGGA IA TIDAK PERLU NEBJADI CONTOH SEBAGAI SUAMI ATAU BAPA KARENA IA SEMPURNA DI DALAM SEGALA HAL
II. Pemahaman saya ttg Islam tentu berbeda dengan siapapun saudara2 muslim di forum ini atow manapun dan sayah juga bukan yang terbaik.tetapi seorang nabi harus 100% bulat berada di level terbaik dalam memahami agama (maksud dan kehendak tuhan).Saya letakkan point bahwa tuhan wajib menyucikan jiwa/hati/badan nabi dari dosa dan nabi wajib menjaga kesucian jiwa/hati/badan dari dosa agar kondisi berimbang antara hak dan kewajiban baik sebagai tuhan maupun sebagai nabi.Karena nabi tidak hanya sekedar sebagai kurir tetapi sebagai kurir istimewa yakni menerjemahkan firman tuhan dalam kehidupan nyata dan menyampaikan isi dari wahyu.

BISANYA ANDA MENILAI DOSA MUSA SEBAGAI DOSA YANG TIDAK LAYAK DILAKUKAN SEORANG NABI, TAPI MUSA ADALAH MANUSIA BIASA SEPERTI ANDA DAN SAYA DAN INILAH YANG DIKATAKAN DALAM
Rom 3:9 Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan dari pada orang lain? Sama sekali tidak. Sebab di atas telah kita tuduh baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, bahwa mereka semua ada di bawah kuasa dosa,
Rom 3:10 seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak.
Rom 3:11 Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah.
Rom 3:12 Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.

DIBANDINGKAN DENGAN MUSA BAGAIMANA PENILAIAN ANDA TERHADAP NABI ANDA SENDIRI? APAKAH SETELAH IA DIAKUI SEBAGAI NABI IA BEBAS DARI MELAKUKAN DOSA?

by **njlajahweb** Thu May 03, 2018 8:37 am

Jesus (pernah) disebut sebagai Hamba (oleh Bapa), tapi pada hakikatnya Jesus bukan sekedar Hamba, karena pada hakikatnya (dalam sisi KeilahianJesus), Jesus memiliki Potensi Kuasa atas segala makhluk.

Jesus boleh disebut sebagai Nabi, tapi pada hakikatnya (dalam sisi KeilahianJesus) Jesus bukan sekedar Nabi, karena tidak ada Nabi yang berKualitas Allah(yang mampu membri hidup kekal) seperti Jesus. [karena itulah pada hakikatnya Jesus tidak pernah berdosa].

Jesus boleh disebut sebagai Utusan, tapi pada hakikatnya Jesus bukan sekedar Utusan, karena Jesus adalah Utusan yang mampu menyediakan penebusan atas kutuk dosa/kutuk hukum taurat.(sehingga orang-orang yang lebih berat timbangan kebaikanya diHadapan Tuhan, tidak harus mencicipi siksaan neraka yang sangat mengerikan itu karena kutuk hukum taurat/kutuk dosa.)

penjelasanya begini,
orang-orang yang bisa masuk surga adalah :

yang timbangan akhlak baiknya lebih berat daripada timbangan keburukanya diHadapan Allah,
dengan demikian timbangan keburukanya/dosanya tetap masih ada,
atau dengan kata lain bahwa sisa dosanya tetap masih ada,
sedangkan disurga tidak boleh ada sisa dosa.

maka Karya Penebusan Jesus adalah difungsikan untuk menghapus sisa dosa dari orang-orang yang timbangan kebaikannya lebih berat diHadapan Tuhan, kecuali terhadap sisa dosa yang timbangan kebaikanya lebih ringan daripada timbangan keburukannya/dosanya diHadapan Tuhan.

---
karena orang-orang yang timbangan akhlakbaiknya tidak lebih berat daripada berat timbangan dosanya,
maka mereka adalah tergolong orang-orang yang tidak bisa mempertanggungjawabkan akhlaknya diHadapan Tuhan, dan Karya Penebusan Jesus yang Jesus sediakan bukan untuk mereka yang tidak bisa mempertanggungjawabkan akhlaknya.(karena iman/rasa percaya, tanpa akhlak yang bisa dipertangunggjawabkan diHadapan Tuhan, adalah sia-sia.)

by **hananya** Thu May 03, 2018 8:34 pm

abu hanan wrote:@maranatha
salam......

Apabila seorang nabi melakukan kesalahan di masa hidupnya maka itu adalah wajar jika dosa tersebut berawal dari kecerobohan/lepas kontrol emosi,bukan berasal dari sengaja melanggar hukum tuhan.Kamsutnyah sayah,ada nabi yg secara emosional merasa gelisah/stres maka itu adalah kesalahan yang tak dihitung sebagai dosa tetapi tuhan mesti menegurnya.Yunus adalah salah satu contoh ketika berdakwah di Ninwe.Beliow merasa gelisah/stres/perasaan kacow balow hingga akhirnya memutuskan “pensiun” dari berdakwah.Dan sanksi yang diberikan adalah “gagalnya” usaha melarikan diri.Suatu tindakan yang sebetulnya tabu dilakukan nabi tetapi wajar karena perasaan kacow balow adalah manusiawi.

Pada kasus tertentu,berpikir negatif ttg seseorang (prasangka negatif/su'udzhon) telah dilarang oleh Islam dan Kristen pun demikian melalui ayat yg "jangan berpikir ttg zinah"..
Hal semacam itu merupakan tolok ukur bagi seorang nabi untuk dapat dikatakan dosa atow tidak.Nabi berdosa jika berprasangka negatif tetapi selain nabi boleh karena tiada seorangpun dapat menguasai hatinya.

Berbeda sekali dengan nabi yang dijadikan panutan.Musa mengalami sejumlah rasa gelisah-marah pada orang2 sekitarnya tetapi rasa negatif itu dapat beliow atasi dengan berdoa bukan dengan melanggar hukum tuhan.Disitu ada hikmah seperti pepatah ;
Musuh jangan dicari,kalow bertemu juga jangan lari.

Ini yang saya herankan adalah bagaimana kehendak tuhan dapat ditangkap oleh orang yang hatinya masih ada dosa meski setitik.Dalam kondisi seperti sayah dan anda seringkali maksud dan kehendak tuhan berbeda dengan yang kita pahami.Sedangkan di dalam penyampaian wahyu/firman maka sudah seharusnya tuhan berada di dalam nabi dengan kata lain tuhan adalah kaki-tangan-badan-kepala nabi.Itulah hakikat “penyatuan”…. Pemahaman saya ttg Islam tentu berbeda dengan siapapun saudara2 muslim di forum ini atow manapun dan sayah juga bukan yang terbaik.tetapi seorang nabi harus 100% bulat berada di level terbaik dalam memahami agama (maksud dan kehendak tuhan).Saya letakkan point bahwa tuhan wajib menyucikan jiwa/hati/badan nabi dari dosa dan nabi wajib menjaga kesucian jiwa/hati/badan dari dosa agar kondisi berimbang antara hak dan kewajiban baik sebagai tuhan maupun sebagai nabi.Karena nabi tidak hanya sekedar sebagai kurir tetapi sebagai kurir istimewa yakni menerjemahkan firman tuhan dalam kehidupan nyata dan menyampaikan isi dari wahyu.

Dengan berat hati saya sampaikan disini………
Di agama anda,Yesus tidak berkesempatan menunjukkan contoh nyata sebagai seorang swami atau bapak.Sehingga anda sekeluarga (dalam iman) menggunakan perkataan yesus sebagai patokan dan paulus sebagai tafsir dari perkataan dan perbuatan yesus.
Untuk itu,saya mengharapkan anda bersedia menggunakan pemikiran dengan sumber selain pak paulus dan pak tertullian sebagai referensi diskusi.

menurut pendapat saya: NABI ADALAH PANGGILAN TUHAN dan dalam Alkitab dicatat bahwa nabi2 pun bisa berbuat dosa dengan sengaja namun sekalipun ia TIDAK MENJADI PANUTAN tetapi panggilan Tuhan tetap berlaku atasnya dan ia HARUS menyelesaikan panggilan itu.

dalam hal Yunus, ia lari dari panggilan Tuhan untuk menyampaikan keselamatan ke Niniwe karena Yunus TIDAK RELA Niniwe bertobat sehingga Tuhan mengejar dan memaksa dia sehingga akhirnya ia pergi juga ke sana dan hasilnya adalah PERTOBATAN NINIWE.

demikian pula dengan Simson yang dipanggil Tuhan untuk mernjadi seorang NAZIR Tuhan tetapi yang hidupnya JAUH DARI kehidupan seorang yang dikhususkan Tuhan. jadi panggilan Tuhan atas seseorang untuk menjadi nabiNya TIDAK DILIHAT apakah ia hidup benar di hadapan Tuhan tetapi apakah ia mau MENURUTI KEHENDAK TUHAN.

banyak nabi dalam Alkitab yang hidupnya sesuai dengan kehendak Tuhan dan menjadi PANUTAN bagi bangsa yang dilayaninya seperti misalnya nabi Samuel; nabi Yesaya; nabi Yehezkiel dll.

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa PANGGILAN TUHAN atas seseorang untuk menjadi nabi TIDAK DITENTUKAN dan TIDAK MENGHARUSKAN ia menjadi panutan bagi bangsa yang dilayaninya.

DALAM HAL YESUS yang anda katakan Yesus tidak berkesempatan menunjukkan contoh nyata sebagai seorang swami atau bapak.Sehingga anda sekeluarga (dalam iman) menggunakan perkataan yesus sebagai patokan dan paulus sebagai tafsir dari perkataan dan perbuatan yesus.
YESUS adalah Allah yang menjadi manusia yang dibuktikan oleh Firman Tuhan berikut:
Php 2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
Php 2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
Php 2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Php 2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

jadi Yesus TIDAK PERLU menunjukkan contoh nyata sebagai seorang suami atau bapak, karena Firman Tuhan menyatakan:
Joh 1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
Joh 1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
Joh 1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
Joh 1:4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.
Joh 1:5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.

Joh 1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

sementara Paulus adalah seorang hamba Tuhan yang secara khusus dipanggil dari kehidupannya sebagai seorang PENGANIAYA JEMAAT TUHAN MENJADI NABI DAN PENGAJAR KEBENARAN FIRMAN TUHAN sehingga apa yang diajarkannya JELAS HARUS SINKRON DENGAN PANGGILAN KHUSUSNYA dan bukan SEBAGAI TAfSIR atas perkataan Yesus.

KESIMPULANNYA:
Yesus adalah Allah yang menciptakan alngit, buni, laut dan segala isinya sehingga ia TIDAK LAGI PERLU untuk menunjukkan diriNya sebagai contoh nyata sebagai seorang suami atau bapak karena Dialah yang menciptakan segala sesuatu dan TIDAK ADA sesuatupun yang tersembunyi di hadapanNya sementara Paulus yang telah dipanggil dan diampuni dosa2nya sebagai seorang PEMBANTAI JEMAAT TUHAN dengan sendirinya mengajar sesuai dengan panggilannya.

by **njlajahweb** Thu May 03, 2018 8:53 pm

Jesus bukanlah Allah yang menjadi Manusia, tapi Firman(yang berKualitasAllah), yang menjadi Manusia

atau

Firman[(yang berKualitasAllah, yang keluar dari FIRMAN (Mulut Bapa)], yang memiliki Potensi Kuasa atas segala makhluk(dalam sisi KeilahianJesus), dan yang telah menjadi Manusia.

by Sponsored content

Pembela Kristen:debat tentang dosa Nabi-Nabi dalam Alkitab

Pembela Kristen:debat tentang dosa Nabi-Nabi dalam Alkitab

Re: Pembela Kristen:debat tentang dosa Nabi-Nabi dalam Alkitab

Re: Pembela Kristen:debat tentang dosa Nabi-Nabi dalam Alkitab

Re: Pembela Kristen:debat tentang dosa Nabi-Nabi dalam Alkitab

Re: Pembela Kristen:debat tentang dosa Nabi-Nabi dalam Alkitab

Re: Pembela Kristen:debat tentang dosa Nabi-Nabi dalam Alkitab

Re: Pembela Kristen:debat tentang dosa Nabi-Nabi dalam Alkitab

Re: Pembela Kristen:debat tentang dosa Nabi-Nabi dalam Alkitab

Re: Pembela Kristen:debat tentang dosa Nabi-Nabi dalam Alkitab

Re: Pembela Kristen:debat tentang dosa Nabi-Nabi dalam Alkitab

Re: Pembela Kristen:debat tentang dosa Nabi-Nabi dalam Alkitab

Re: Pembela Kristen:debat tentang dosa Nabi-Nabi dalam Alkitab

Re: Pembela Kristen:debat tentang dosa Nabi-Nabi dalam Alkitab

Re: Pembela Kristen:debat tentang dosa Nabi-Nabi dalam Alkitab

Re: Pembela Kristen:debat tentang dosa Nabi-Nabi dalam Alkitab

Re: Pembela Kristen:debat tentang dosa Nabi-Nabi dalam Alkitab

pembela kristen: debat tentang dosanabi-nabi dalam Alkitab

Re: Pembela Kristen:debat tentang dosa Nabi-Nabi dalam Alkitab

pembela kristen: debat tentang dosa nabi-nabi dalam Alkitab

Re: Pembela Kristen:debat tentang dosa Nabi-Nabi dalam Alkitab

Re: Pembela Kristen:debat tentang dosa Nabi-Nabi dalam Alkitab