FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

Cara Merayu Tuhan Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

Cara Merayu Tuhan Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Cara Merayu Tuhan

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

Cara Merayu Tuhan Empty Cara Merayu Tuhan

Post by BAKUL KOPI Fri Oct 28, 2011 1:03 pm

Seorang murid Abu Hanan ada yang sering mengajukan macam-macam pertanyaan. Tak jarang ia juga mengomentari ucapan-ucapan Abu Hanan jika sedang memperbincangkan sesuatu. Ini terjadi saat Abu Hanan menerima tiga orang tamu yang mengajukan beberapa pertanyaan kepada Abu Hanan.

Tamu 1 : “Manakah yang lebih utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?”
Abu H : “Orang yang mengerjakan dosa kecil,”
Tamu 1 : “Mengapa begitu,”
Abu H : “Sebab dosa kecil lebih mudah diampuni oleh Allah.”
Tamu 1 : (manggut-manggut sangat puas)

Giliran orang kedua maju. Ia ternyata mengajukan pertanyaan yang sama

Tamu 2 : “Manakah yang lebih utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?”
Abu H : “Yang utama adalah orang yang tidak mengerjakan keduanya,”
Tamu 2 : “Mengapa demikian?”
Abu H : “Dengan tidak mengerjakan keduanya, tentu pengampunan Allah sudah tidak diperlukan lagi,”
Tamu 2 : (manggut-manggut menerima jawaban Abu hanan dalam hatinya)

Orang ketiga pun maju, pertanyaannya pun juga seratus persen sama.

Tamu 3 : “Manakah yang lebin utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?”
Abu H : “Orang yang mengerjakan dosa besar lebih utama,”
Tamu 3 : “Mengapa bisa begitu?”
Abu H : “Sebab pengampunan Allah kepada hamba-Nya sebanding dengan besarnya dosa hamba-Nya,”
Tamu 3 : (merasa puas dgn argumen tersebut,lalu beranjak pergi)

***

Si murid (Bakul Kopi / B.K) yang suka bertanya kontan berujar mendengar kejadian itu.

B.K : “Mengapa pertanyaan yang sama bisa menghasilkan tiga jawaban yang berbeda,”
A.H : (tersenyum) “Manusia itu terbagi atas tiga tingkatan, tingkatan mata, tingkatan otak dan tingkatan hati,”
B.K : (bingung) “Apakah tingkatan mata itu?”
A.H : “Seorang anak kecil yang melihat bintang di langit, ia akan menyebut bintang itu kecil karena itulah yang tampak dimatanya,”
B.K : “Lalu apakah tingkatan otak itu?”
A.H : “Orang pandai yang melihat bintang di langit, ia akan mengatakan bahwa bintang itu besar karena ia memiliki pengetahuan,”
B.K : “Dan apakah tingkatan hati itu?”
A.H : (tersenyum) “Orang pandai dan paham yang melihat bintang di langit, ia akan tetap mengatakan bahwa bintang itu kecil sekalipun ia tahu yang sebenarnya bintang itu besar, sebab baginya tak ada satupun di dunia ini yang lebih besar dari Allah SWT,”

Si murid pun mafhum. Ia lalu mengerti mengapa satu pertanyaan bisa mendatangkan jawaban yang berbeda-beda. Tapi si murid itu bertanya lagi.

B.K : “Wahai guruku, mungkinkah manusia itu menipu Tuhan?”
A.H : “Mungkin,” (santai sambil nyruput kopi)
B.K : “Bagaimana caranya?” :scratch:
A.H : “Manusia bisa menipu Tuhan dengan merayu-Nya melalui pujian dan doa,”
B.K : “Kalau begitu, ajarilah aku doa itu, wahai guru,” (antusias)
A.H : “Doa itu adalah, “Illahi lastu lil firdausi ahla, Wala Aqwa alannaril Jahimi, fahabli taubatan waghfir dzunubi, fa innaka ghafiruz dzambil adzimi.” (Wahai Tuhanku, aku tidak pantas menjadi penghuni surga, tapi aku tidak kuat menahan panasnya api neraka. Sebab itulah terimalah tobatku dan ampunilah segala dosa-dosaku, sesungguhnya Kau lah Dzat yang mengampuni dosa-dosa besar).
B.K : (ngernyit sambil ngafalin do'anya) “Anu.... Hmmm...Guru....” :roll:
A.H : “Udah....udah....! :nono: Nanya terus dari tadi. Sana,belikan saya rokok surya 12,baru nanti tanya lagi”
B.K : “Duitnya mana.?” 😕
A.H : “Utang...........!” (nyengir) lol
BAKUL KOPI
BAKUL KOPI
LETNAN DUA
LETNAN DUA

Male
Age : 35
Posts : 757
Location : warkop
Join date : 07.10.11
Reputation : 3

Kembali Ke Atas Go down

Cara Merayu Tuhan Empty Re: Cara Merayu Tuhan

Post by abu hanan Fri Oct 28, 2011 1:18 pm

BAKUL KOPI wrote:Seorang murid Abu Hanan ada yang sering mengajukan macam-macam pertanyaan. Tak jarang ia juga mengomentari ucapan-ucapan Abu Hanan jika sedang memperbincangkan sesuatu. Ini terjadi saat Abu Hanan menerima tiga orang tamu yang mengajukan beberapa pertanyaan kepada Abu Hanan.

Tamu 1 : “Manakah yang lebih utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?”
Abu H : “Orang yang mengerjakan dosa kecil,”
Tamu 1 : “Mengapa begitu,”
Abu H : “Sebab dosa kecil lebih mudah diampuni oleh Allah.”
Tamu 1 : (manggut-manggut sangat puas)

Giliran orang kedua maju. Ia ternyata mengajukan pertanyaan yang sama

Tamu 2 : “Manakah yang lebih utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?”
Abu H : “Yang utama adalah orang yang tidak mengerjakan keduanya,”
Tamu 2 : “Mengapa demikian?”
Abu H : “Dengan tidak mengerjakan keduanya, tentu pengampunan Allah sudah tidak diperlukan lagi,”
Tamu 2 : (manggut-manggut menerima jawaban Abu hanan dalam hatinya)

Orang ketiga pun maju, pertanyaannya pun juga seratus persen sama.

Tamu 3 : “Manakah yang lebin utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?”
Abu H : “Orang yang mengerjakan dosa besar lebih utama,”
Tamu 3 : “Mengapa bisa begitu?”
Abu H : “Sebab pengampunan Allah kepada hamba-Nya sebanding dengan besarnya dosa hamba-Nya,”
Tamu 3 : (merasa puas dgn argumen tersebut,lalu beranjak pergi)

***

Si murid (Bakul Kopi / B.K) yang suka bertanya kontan berujar mendengar kejadian itu.

B.K : “Mengapa pertanyaan yang sama bisa menghasilkan tiga jawaban yang berbeda,”
A.H : (tersenyum) “Manusia itu terbagi atas tiga tingkatan, tingkatan mata, tingkatan otak dan tingkatan hati,”
B.K : (bingung) “Apakah tingkatan mata itu?”
A.H : “Seorang anak kecil yang melihat bintang di langit, ia akan menyebut bintang itu kecil karena itulah yang tampak dimatanya,”
B.K : “Lalu apakah tingkatan otak itu?”
A.H : “Orang pandai yang melihat bintang di langit, ia akan mengatakan bahwa bintang itu besar karena ia memiliki pengetahuan,”
B.K : “Dan apakah tingkatan hati itu?”
A.H : (tersenyum) “Orang pandai dan paham yang melihat bintang di langit, ia akan tetap mengatakan bahwa bintang itu kecil sekalipun ia tahu yang sebenarnya bintang itu besar, sebab baginya tak ada satupun di dunia ini yang lebih besar dari Allah SWT,”

Si murid pun mafhum. Ia lalu mengerti mengapa satu pertanyaan bisa mendatangkan jawaban yang berbeda-beda. Tapi si murid itu bertanya lagi.

B.K : “Wahai guruku, mungkinkah manusia itu menipu Tuhan?”
A.H : “Mungkin,” (santai sambil nyruput kopi)
B.K : “Bagaimana caranya?” :scratch:
A.H : “Manusia bisa menipu Tuhan dengan merayu-Nya melalui pujian dan doa,”
B.K : “Kalau begitu, ajarilah aku doa itu, wahai guru,” (antusias)
A.H : “Doa itu adalah, “Illahi lastu lil firdausi ahla, Wala Aqwa alannaril Jahimi, fahabli taubatan waghfir dzunubi, fa innaka ghafiruz dzambil adzimi.” (Wahai Tuhanku, aku tidak pantas menjadi penghuni surga, tapi aku tidak kuat menahan panasnya api neraka. Sebab itulah terimalah tobatku dan ampunilah segala dosa-dosaku, sesungguhnya Kau lah Dzat yang mengampuni dosa-dosa besar).
B.K : (ngernyit sambil ngafalin do'anya) “Anu.... Hmmm...Guru....” :roll:
A.H : “Udah....udah....! :nono: Nanya terus dari tadi. Sana,belikan saya rokok surya 12,baru nanti tanya lagi”
B.K : “Duitnya mana.?” 😕
A.H : “Utang...........!” (nyengir) lol
lha kan rahasia pabrik....
neh lagih tunggu pinjaman koperasi akhir bulan...
nyerah
abu hanan
abu hanan
GLOBAL MODERATOR
GLOBAL MODERATOR

Male
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224

Kembali Ke Atas Go down

Cara Merayu Tuhan Empty Re: Cara Merayu Tuhan

Post by BAKUL KOPI Fri Oct 28, 2011 5:09 pm

kedalaman hatinya merupakan bukti ke-sufi-an
apakah ini termasuk ilmu sufi gus abu....?
BAKUL KOPI
BAKUL KOPI
LETNAN DUA
LETNAN DUA

Male
Age : 35
Posts : 757
Location : warkop
Join date : 07.10.11
Reputation : 3

Kembali Ke Atas Go down

Cara Merayu Tuhan Empty Re: Cara Merayu Tuhan

Post by Ichwanzein Sat Oct 29, 2011 8:54 am

BAKUL KOPI wrote:Seorang murid Abu Hanan ada yang sering mengajukan macam-macam pertanyaan. Tak jarang ia juga mengomentari ucapan-ucapan Abu Hanan jika sedang memperbincangkan sesuatu. Ini terjadi saat Abu Hanan menerima tiga orang tamu yang mengajukan beberapa pertanyaan kepada Abu Hanan.

Tamu 1 : “Manakah yang lebih utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?”
Abu H : “Orang yang mengerjakan dosa kecil,”
Tamu 1 : “Mengapa begitu,”
Abu H : “Sebab dosa kecil lebih mudah diampuni oleh Allah.”
Tamu 1 : (manggut-manggut sangat puas)

Giliran orang kedua maju. Ia ternyata mengajukan pertanyaan yang sama

Tamu 2 : “Manakah yang lebih utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?”
Abu H : “Yang utama adalah orang yang tidak mengerjakan keduanya,”
Tamu 2 : “Mengapa demikian?”
Abu H : “Dengan tidak mengerjakan keduanya, tentu pengampunan Allah sudah tidak diperlukan lagi,”
Tamu 2 : (manggut-manggut menerima jawaban Abu hanan dalam hatinya)

Orang ketiga pun maju, pertanyaannya pun juga seratus persen sama.

Tamu 3 : “Manakah yang lebin utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?”
Abu H : “Orang yang mengerjakan dosa besar lebih utama,”
Tamu 3 : “Mengapa bisa begitu?”
Abu H : “Sebab pengampunan Allah kepada hamba-Nya sebanding dengan besarnya dosa hamba-Nya,”
Tamu 3 : (merasa puas dgn argumen tersebut,lalu beranjak pergi)

***

Si murid (Bakul Kopi / B.K) yang suka bertanya kontan berujar mendengar kejadian itu.

B.K : “Mengapa pertanyaan yang sama bisa menghasilkan tiga jawaban yang berbeda,”
A.H : (tersenyum) “Manusia itu terbagi atas tiga tingkatan, tingkatan mata, tingkatan otak dan tingkatan hati,”
B.K : (bingung) “Apakah tingkatan mata itu?”
A.H : “Seorang anak kecil yang melihat bintang di langit, ia akan menyebut bintang itu kecil karena itulah yang tampak dimatanya,”
B.K : “Lalu apakah tingkatan otak itu?”
A.H : “Orang pandai yang melihat bintang di langit, ia akan mengatakan bahwa bintang itu besar karena ia memiliki pengetahuan,”
B.K : “Dan apakah tingkatan hati itu?”
A.H : (tersenyum) “Orang pandai dan paham yang melihat bintang di langit, ia akan tetap mengatakan bahwa bintang itu kecil sekalipun ia tahu yang sebenarnya bintang itu besar, sebab baginya tak ada satupun di dunia ini yang lebih besar dari Allah SWT,”

Si murid pun mafhum. Ia lalu mengerti mengapa satu pertanyaan bisa mendatangkan jawaban yang berbeda-beda. Tapi si murid itu bertanya lagi.

B.K : “Wahai guruku, mungkinkah manusia itu menipu Tuhan?”
A.H : “Mungkin,” (santai sambil nyruput kopi)
B.K : “Bagaimana caranya?” :scratch:
A.H : “Manusia bisa menipu Tuhan dengan merayu-Nya melalui pujian dan doa,”
B.K : “Kalau begitu, ajarilah aku doa itu, wahai guru,” (antusias)
A.H : “Doa itu adalah, “Illahi lastu lil firdausi ahla, Wala Aqwa alannaril Jahimi, fahabli taubatan waghfir dzunubi, fa innaka ghafiruz dzambil adzimi.” (Wahai Tuhanku, aku tidak pantas menjadi penghuni surga, tapi aku tidak kuat menahan panasnya api neraka. Sebab itulah terimalah tobatku dan ampunilah segala dosa-dosaku, sesungguhnya Kau lah Dzat yang mengampuni dosa-dosa besar).
B.K : (ngernyit sambil ngafalin do'anya) “Anu.... Hmmm...Guru....” :roll:
A.H : “Udah....udah....! :nono: Nanya terus dari tadi. Sana,belikan saya rokok surya 12,baru nanti tanya lagi”
B.K : “Duitnya mana.?” 😕
A.H : “Utang...........!” (nyengir) lol
:lkj:
saya suka melafalkannya ketika meninabobokan anak saya...!
dengan suara yang paling merdu! (menurut saya lho, hihihihihi)
dan memang, selalu membuat bulu kuduk saya merinding sendiri ketika melafalkannya...
:study: :study: :study:
adakah manfaat yang tersembunyi, wahai Kang Bakul Kupiy dan Om Guru Abu Hanan!
Ichwanzein
Ichwanzein
SERSAN DUA
SERSAN DUA

Male
Posts : 77
Location : Cilincingston
Join date : 06.10.11
Reputation : 4

Kembali Ke Atas Go down

Cara Merayu Tuhan Empty Re: Cara Merayu Tuhan

Post by abu hanan Sat Oct 29, 2011 10:37 am

BAKUL KOPI wrote:kedalaman hatinya merupakan bukti ke-sufi-an
apakah ini termasuk ilmu sufi gus abu....?
pengertian/konteks pembahasan tasawuf atau ilmu sufi adalah fokus pada akhlak.Wilayah hati/jiwa adalah medan perang-kelas.

Termasuk pengenalan dirih sendiri atau jika di budha biasa dikenal dengan 8 jalan kebajikan dengan berbagaih cabangnyah.

Akhlak pada tasawuf tidak sebatas pada akhlak lahiriah sepertih tidak mencuri dsb tetapih jugah tidak mencurih tersebut disebabkan karenah "menyaksikan tuhan" di hatinyah.
Tidak kriminal bukan karenah takut dosah atauh takut nerakah..
Berbuat baik tetapih tidak karenah ingin pahalah atau surga..

sepotong duluh...yang laen biyar kebagian..
abu hanan
abu hanan
GLOBAL MODERATOR
GLOBAL MODERATOR

Male
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224

Kembali Ke Atas Go down

Cara Merayu Tuhan Empty Re: Cara Merayu Tuhan

Post by BAKUL KOPI Sat Oct 29, 2011 11:41 am

abu hanan wrote:
BAKUL KOPI wrote:kedalaman hatinya merupakan bukti ke-sufi-an
apakah ini termasuk ilmu sufi gus abu....?
pengertian/konteks pembahasan tasawuf atau ilmu sufi adalah fokus pada akhlak.Wilayah hati/jiwa adalah medan perang-kelas.

Termasuk pengenalan dirih sendiri atau jika di budha biasa dikenal dengan 8 jalan kebajikan dengan berbagaih cabangnyah.

Akhlak pada tasawuf tidak sebatas pada akhlak lahiriah sepertih tidak mencuri dsb tetapih jugah tidak mencurih tersebut disebabkan karenah "menyaksikan tuhan" di hatinyah.
Tidak kriminal bukan karenah takut dosah atauh takut nerakah..
Berbuat baik tetapih tidak karenah ingin pahalah atau surga..

sepotong duluh...yang laen biyar kebagian..

:lkj: :lkj:
BAKUL KOPI
BAKUL KOPI
LETNAN DUA
LETNAN DUA

Male
Age : 35
Posts : 757
Location : warkop
Join date : 07.10.11
Reputation : 3

Kembali Ke Atas Go down

Cara Merayu Tuhan Empty Re: Cara Merayu Tuhan

Post by njlajahweb Thu Dec 10, 2015 4:40 am

sekilas info,

untuk versi yang ke-tiga,

yang lebih utama adalah :
orang yang telah bertobat dari dosanya yang besar, dengan pertobatan yang keluar dari hati dan tidak mengulanginya lagi.
njlajahweb
njlajahweb
BANNED
BANNED

Female
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119

Kembali Ke Atas Go down

Cara Merayu Tuhan Empty Re: Cara Merayu Tuhan

Post by njlajahweb Thu Dec 10, 2015 4:55 am

sekilas info,

manusia bisa menipu Tuhan?
mungkin kurang tepat jika dikatakan manusia bisa menipu Tuhan,
tapi manusia bisa meluluhkan Hati-Tuhan.

dan manusia bisa meluluhkan Hati-Tuhan juga melalui pujian dan doa -- yang keluar dari hati manusia, walaupun dalam suka dan duka, yang dilakukan setiap hari.
njlajahweb
njlajahweb
BANNED
BANNED

Female
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119

Kembali Ke Atas Go down

Cara Merayu Tuhan Empty Re: Cara Merayu Tuhan

Post by Sponsored content


Sponsored content


Kembali Ke Atas Go down

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik