Menghitung Keburukan Rokok di Warung Kopi
Halaman 1 dari 1 • Share
Menghitung Keburukan Rokok di Warung Kopi
Firman Hidayat | The Globe Journal | Selasa, 19 Juli 2011
Banda Aceh — Pembicaraan hangat soal rokok di warung kopi di Aceh semakin hangat baru-baru ini. Sekelompok orang berdebat terkait uang yang dihabiskan dalam mengkonsumsi rokok. The Globe Journal mengikuti pembicaraan hangat tersebut di salah satu warung kopi di kawasan Ulee Kareung, Banda Aceh, Selasa (19/7). Pembicaraan ini melibatkan seorang PNS, buruh, anggota polisi dan masyarakat.
Menurut empat orang dewasa itu, rokok sangat merugikan kita. Sudut pandang ekonomis, mengkonsumsi rokok jelas-jelas merugikan. “Selain bisa menimbulkan terganggunya kesehatan terhadap diri kita juga bisa menganggu orang lain,” sebut Burhan salah seorang PNS. Menurutnya menghisap rokok sudah tidak nyaman lagi di Kota Banda Aceh ini. Diakuinya sudah banyak yang tidak merokok. Berbeda sebelum Aceh dihantam tsunami, justru saat itu orang banyak bangga bila mengisap rokok.
Edi, salah seorang anggota polisi justru berbeda argument. Menurut dia, jika sudah kecanduan rokok sangat sulit untuk berhenti. Apalagi saat kumpul bersama kawan-kawannya. Rokok sepertinya sudah menjadi teman setia. Ia juga mengakui rokok menyebabkan kesehatan terganggu dan banyak kerugian dari sisi ekonominya. Lalu ke-empat orang dewasa itu mulai melakukan perhitungan kerugian jika dipandang sudut ekonomisnya.
Harga rokok yang dibeli sebut saja Rp 11.000,- perbungkus. Itupun harga rokok yang diambil rata-ratanya. Isi setiap kemasan rata-rata diambil 16 batang perbungkus. Idealnya mengkonsumsi rokok satu jam untuk habiskan satu batang. Dalam satu hari ada 24 jam, perbandingannya satu bungkus habiskan 16 jam dalam satu hari.
Setelah membeli satu bungkus dalam satu hari maka untuk satu bulan diambil rata-rata 30 hari terkuraslah Rp 330.000,- perbulan. Jika diasumsikan 16 batang satu hari maka rokok yang kita konsumsikan sebanyak 480 batang selama satu bulan.
Jika dihitung selama satu tahun atau 12 bulan, maka hampir Rp 4.000.000,- kita habiskan uang untuk beli rokok selama satu tahun. Asumsinya sebanyak 5.760 batang rokok kita hirup selama satu tahun. Akhirnya keempat orang dewasa itu merasa heran. “Uang sebanyak itu selama satu tahun bisa menutupi uang sewa rumah,” sebut Muhammad salah seorang buruh, diantara empat orang dewasa tadi.
( http://www.theglobejournal.com/kategori/feature/menghitung-keburukan-rokok-di-warung-kopi.php )
Banda Aceh — Pembicaraan hangat soal rokok di warung kopi di Aceh semakin hangat baru-baru ini. Sekelompok orang berdebat terkait uang yang dihabiskan dalam mengkonsumsi rokok. The Globe Journal mengikuti pembicaraan hangat tersebut di salah satu warung kopi di kawasan Ulee Kareung, Banda Aceh, Selasa (19/7). Pembicaraan ini melibatkan seorang PNS, buruh, anggota polisi dan masyarakat.
Menurut empat orang dewasa itu, rokok sangat merugikan kita. Sudut pandang ekonomis, mengkonsumsi rokok jelas-jelas merugikan. “Selain bisa menimbulkan terganggunya kesehatan terhadap diri kita juga bisa menganggu orang lain,” sebut Burhan salah seorang PNS. Menurutnya menghisap rokok sudah tidak nyaman lagi di Kota Banda Aceh ini. Diakuinya sudah banyak yang tidak merokok. Berbeda sebelum Aceh dihantam tsunami, justru saat itu orang banyak bangga bila mengisap rokok.
Edi, salah seorang anggota polisi justru berbeda argument. Menurut dia, jika sudah kecanduan rokok sangat sulit untuk berhenti. Apalagi saat kumpul bersama kawan-kawannya. Rokok sepertinya sudah menjadi teman setia. Ia juga mengakui rokok menyebabkan kesehatan terganggu dan banyak kerugian dari sisi ekonominya. Lalu ke-empat orang dewasa itu mulai melakukan perhitungan kerugian jika dipandang sudut ekonomisnya.
Harga rokok yang dibeli sebut saja Rp 11.000,- perbungkus. Itupun harga rokok yang diambil rata-ratanya. Isi setiap kemasan rata-rata diambil 16 batang perbungkus. Idealnya mengkonsumsi rokok satu jam untuk habiskan satu batang. Dalam satu hari ada 24 jam, perbandingannya satu bungkus habiskan 16 jam dalam satu hari.
Setelah membeli satu bungkus dalam satu hari maka untuk satu bulan diambil rata-rata 30 hari terkuraslah Rp 330.000,- perbulan. Jika diasumsikan 16 batang satu hari maka rokok yang kita konsumsikan sebanyak 480 batang selama satu bulan.
Jika dihitung selama satu tahun atau 12 bulan, maka hampir Rp 4.000.000,- kita habiskan uang untuk beli rokok selama satu tahun. Asumsinya sebanyak 5.760 batang rokok kita hirup selama satu tahun. Akhirnya keempat orang dewasa itu merasa heran. “Uang sebanyak itu selama satu tahun bisa menutupi uang sewa rumah,” sebut Muhammad salah seorang buruh, diantara empat orang dewasa tadi.
( http://www.theglobejournal.com/kategori/feature/menghitung-keburukan-rokok-di-warung-kopi.php )
bahdar- SERSAN MAYOR
-
Posts : 259
Kepercayaan : Islam
Join date : 23.12.11
Reputation : 5
Similar topics
» Menghitung
» Shisha..lebih membunuh dibandingkan rokok
» Menghitung hari
» Bank Mandiri Masih Menghitung untuk Turunkan Bunga Kredit
» bahaya dan mudharat rokok
» Shisha..lebih membunuh dibandingkan rokok
» Menghitung hari
» Bank Mandiri Masih Menghitung untuk Turunkan Bunga Kredit
» bahaya dan mudharat rokok
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik