QS. 60:1-9, membuat Al-Maidah 51, tidak mungkin melarang menjadikan non-muslim, sebagai auliya.

http://corpus.quran.com/wordbyword.jsp?chapter=60&verse=

QS. 60 (Al-Mumtahanah) :

1. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi awliya yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad di jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.

2. Jika mereka menangkap kamu, niscaya mereka bertindak sebagai musuh bagimu dan melepaskan tangan dan lidah mereka kepadamu dengan menyakiti(mu); dan mereka ingin supaya kamu (kembali) kafir.

8. Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.

http://corpus.quran.com/qurandictionary.jsp?q=wly#(60:9:16) -> wallaw adalah kata kerja dari kata benda awliya

9. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai awliyamu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.


http://corpus.quran.com/wordbyword.jsp?chapter=5&verse=51

QS. 5 (Al-Maidah) :

51. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi awliya(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi awliya, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.

Pak FD selalu berhasil mencari pembanding yang menarik.

Beda penafsiran memang menjadi salah satu kelemahan muslim yang berjarak sekian abad dengan Nabi.

Makanya sesudah AlQuran dan sunnah, sumber hukum berikutnya adalah ijma qiyas dan ijtihad ulama. Nabi sendiri meninggikan orang2 berilmu dengan sebutan pewaris. Bahwa ada dan bahkan mayoritas ulama meyakini pelarangan tersebut adalah sebuah realita dan biasanya kajian yg dikeluarkan tidak hanya mempertimbangan 2 ayat namun keseluruhan ayat dan hadits yang berkaitan dengan topik yang diangkat.

Ok, terlepas dari itu, menurut saya:
1. 60:1 salah satu yang hal yang disebut dilarang diangkat jadi aulia adalah "mereka telah ingkar kepada kebenaran"
2. Ciri2 musuh disebut di 60:2 adalah "melepaskan tangan dan lidah mereka kepadamu dengan menyakiti(mu)"
3. Syarat di 60:9 adalah : a. memerangimu karena agama b. mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu
4. 60:13 larangan serupa untuk kaum yang dimurkai Allah.
5. 5:51 explisit menyebut yahudi dan nasrani, jadi mungkin dapat disebut kasus khusus.
6. Di ayat sebelumnya 5:48 ada perintah KEHATI-HATIAN: "janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu."
7. Kehati2an itu untuk menghidari MURTAD disebut di 5:54 dan PENTING bersikap tegas terkait akidah/agama: "Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mu'min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela."
8. 5:55 Disebut explisit bahwa seharusnya pilihan pertama yang jadi AULIA adalah "Sesungguhnya aulia kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman"
9. lagi penegasan di 5:56: "Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi aulianya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang"
10. Larangan diulangi di 5:57: "janganlah kamu mengambil jadi auliamu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik)"
11. 5:59 Perintah untuk berkata: "Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, apakah kamu memandang kami salah, hanya lantaran kami beriman kepada Allah, kepada apa yang diturunkan kepada kami dan kepada apa yang diturunkan sebelumnya"

Highlight 5:55
[5:55] Sesungguhnya aulia kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah).

1. mengusir nabi nya bukannya mengusir nabi dari mekah? & yg mengusir nabi dari mekah, bukannya kafir quraisy yg agamanya non muslim?
2. itu ciri"nya kafir quraisy kan?
3. syarat yg dipenuhi non muslim quraisy kan?
4. kafir quraisy kaum yg dimurkai Allah kan?
5. lha mau disebut musyrikin mekah yg gimana, orang mereka nggak punya kitab, kalau yahudi & nasrani kan punya kitab/hukum Allah yg bisa dilanggar!
6. kalau nyambung dg ayat 48 berarti nyambung juga dong dg ayat2 sebelumnya dari ayat 43, alias berarti yahudi & nasraninya, yahudi & nasrani yg melanggar hukum Allah, bukan asal/sembarang yahudi & nasrani?
7. loh, yg mencela itu kan, bukannya orang2 munafik di ayat 52-53, bener atau salah?
8-9. sudah baca sampai ayat 58-59 belum? bukankah yg di ayat 58-59 itu kelompok kebalikannya, kelompok ayat 55-56?
10. jadi kalau non-muslimnya tidak menjadikan agamamu & agamanya sendiri (lihat ayat 58-59) ejekan & permainan, berarti boleh dijadikan awliya kan (walaupun kayaknya akan agak kurang lumrah, mengajak sembayang, orang yg nggak sedekat orang yg setiap hari biasa kita temui, seperti pemimpin misalnya)?
11. apa yg diturunkan sebelumnya, itu kan berarti seperti yg ada di ayat 58 kan, yaitu sembayang/syariat agama mereka yg sama dengan syariat agama kita?