Dampak/Efek Dari Mubahalah Menurut Al-Quran

https://www.youtube.com/watch?v=Vd-y_iY2fJY&t=3s
https://www.youtube.com/watch?v=UG_oxYcBCaQ
https://www.youtube.com/watch?v=gws16tJvx4I

point2nya :

1. peserta mubahalah yang berdusta, mutlak sudah pasti dilaknat Allah (sehingga orang yang bermubahalah sudah selayaknya dipercaya)
2. efek mubahalah itu mengenai juga keturunan yang tidak tahu menahu & mengenai orang yang menuduh tanpa niat berdusta
3. efek mubahalah itu mengenai juga orang yang tidak ikut mubahalah


menurut Al-Quran :

1. QS. 2:224. Jangahlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan, bertakwa dan mengadakan ishlah di antara manusia. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui + QS. 16:106. Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar -> artinya kalau Habib Rizieq memang berdusta, karena merasa hanya itulah (bermubahalah) satu2nya cara untuk berbuat kebajikan (melindungi perjuangan umat), maka Habib Rizieq tidak akan mendapatkan laknat dari mubahalah yang dilakukannya.

2. QS. 3:61. Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): "Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta + QS. 6:152. Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya. -> kedua ayat tsb berbunyi "minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta" & "Allah tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya", yang artinya, laknat dari mubahalah tsb hanya menimpa kepada orang yang berdusta, sehingga kalaupun menimpa kepada keluarga, maka yang tertimpa hanyalah keluarga yang bersaksi menguatkan (dalam mubahalah tsb) terhadap dusta si peserta mubahalah yang berdusta, bukan menimpa keluarga/keturunan yang tidak mengikuti apalagi tahu-menahu terhadap mubahalah tsb, & laknat mubahalah tsb tidak akan pula menimpa peserta mubahalah yang menuduh tanpa niat berdusta dikarenakan dia memang benar2 yakin terhadap bukti dari polisi.

3. QS. 2:286. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya -> jadi orang yang memfitnah hanya mendapatkan dosa perbuatan memfitnah tanpa mendapatkan dosa dari perbuatan bersumpah palsu/bermubahalah, hanya orang yang memfitnah & bersumpah palsu/bermubahalah lah yang mendapatkan dosa memfitnah & dosa/laknat bersumpah palsu/bermubahalah.