kenapa banyak orang kristen yang tidak berani sunat? inilah argumen mereka
Halaman 1 dari 1 • Share
kenapa banyak orang kristen yang tidak berani sunat? inilah argumen mereka
Ada pertanyaan yang menarik. Kalau Yesus disunat, mengapa kemudian sunat tidak menjadi keharusan bagi pengikut-Nya? Dari definisinya, sunat (circumcisio) mengacu kepada ‘pemotongan’, yaitu secara khusus pada pemotongan kulit penis. Jika kita mempelajari tulisan ahli sejarah Herodotus maka kita ketahui bahwa bukan hanya bangsa Yahudi saja yang mengenal tradisi sunat ini, melainkan juga bangsa Mesir, Kolkian dan Etiopian, dan kemudian kita ketahui bahwa tradisi ini menjadi bagian dari tradisi kaum muslim.
Namun bagi kita, umat Kristiani, kitapun perlu mengetahui makna “sunat” ini, agar kita semakin dapat menghayati iman kita:
1. Dalam Perjanjian Lama (PL), kita mengetahui sunat pertama kali disyaratkan oleh Allah kepada Abraham sebagai tanda perjanjian antara Allah dengan Abraham dan keturunannya, sehingga sunat dilakukan terhadap semua anak laki-laki pada saat anak tersebut berusia 8 hari (lih. Kej 17:11-12). Tradisi sunat ini dilanjutkan di jaman Nabi Musa (lih. Im 12:3, Kel 12:48), Yoshua (Yos 5:2) dan tradisi ini dilaksanakan seterusnya sampai pada jaman Yudas Makabe (167-160 BC) meskipun di tengah tekanan para penguasa (lih. 2 Mak 6:10); dan sampai juga ke jaman Yesus Kristus. Alkitab mencatat bahwa ketika Yesus genap berumur 8 hari, Bunda Maria dan St. Yusuf membawa-Nya ke Bait Allah untuk disunat dan diberi nama Yesus (lih. Luk 2:21).
2. Maka kita melihat dengan obyektif di sini bahwa Yesus disunat karena pengaruh tradisi Yahudi, sebab Ia dilahirkan sebagai seorang Yahudi. Ia dilahirkan oleh seorang perempuan, dilahirkan dari yang takluk kepada hukum Taurat, untuk membebaskan mereka yang takluk kepada hukum Taurat, sehingga kita dapat diangkat menjadi anak-anak Allah. Ini dimungkinkan karena Allah telah mengirimkan Roh Kudus-Nya ke dalam hati kita sehingga kita dapat memanggil Allah sebagai “Bapa” (lih. Gal 4:4-6).
Diutusnya Roh Kudus ke dalam hati kita terjadi pada waktu Pembaptisan, di mana melaluinya kita “dilahirkan kembali dalam air dan Roh” (Yoh 3:5). Kelahiran kembali ini ditandai dengan “menanggalkan manusia lama berserta segala hawa nafsunya …dan mengenakan manusia baru di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.” (Ef 4:22-24). Maka inilah makna “sunat” yang baru, yang tidak lagi berupa penanggalan/ pemotongan kulit lahiriah, tetapi penanggalan hawa nafsu dan dosa dan mengenakan hidup yang baru di dalam Roh Kudus.
3. Jadi sebenarnya yang ingin ditekankan Yesus adalah dimensi spiritual dari “sunat” seperti yang sebelumnya telah diajarkan dalam PL, bahwa yang terlebih utama adalah sunat hati/ rohani (Ul 10:16 dan 30:6, Yer 4:4, 9:25-26). Seperti juga Yesus mengajarkan bahwa yang terpenting bukan apa yang terlihat dari luar, tetapi yang ada di dalam hati; bukan menerapkan hukum supaya terlihat baik dari luar, namun agar kita melakukan keadilan, belas kasihan dan kesetiaan (lih. Mat 23:5, 23)
Maka Rasul Paulus mengajarkan:
“Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.” (Rom 2:29).
“Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan tubuh yang berdosa, karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.” (Kol 2:12)
Maka di sini “sunat lahiriah” tidak menjadi hukum utama bagi seseorang untuk menjadi anggota bangsa pilihan Allah, tetapi “sunat rohaniah” yang adalah Pembaptisan berdasarkan iman akan Allah Tritunggal yang telah mengutus Yesus Kristus Putera-Nya untuk menyelamatkan manusia.
4. Para Rasul mengajarkan berdasarkan pengajaran Tuhan Yesus sendiri adalah: bahwa yang terpenting adalah sunat rohani, dan bukanlah sunat badani. Oleh sunat rohani, yaitu iman akan Yesus Kristus inilah, maka seseorang diselamatkan, dan bukan karena memenuhi hukum sunat lahiriah menurut hukum Taurat. Rasul Paulus mengajarkan:
“Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: “tidak ada seorangpun yang dibenarkan” oleh karena melakukan hukum Taurat.” (Gal 2:16)
5. Jadi bagaimana sekarang, apakah sunat itu mutlak dilakukan atau tidak? Untuk hal ini, jawaban dari para rasul adalah:
“Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah.” (1 Kor 7:19). Dengan mengetahui bahwa yang terpenting adalah sunat rohani, maka sekarang tidaklah menjadi penting, sunat atau tidak bersunat, asalkan kita melakukan hukum-hukum Allah terutama hukum kasih. Maka jika seseorang Katolik tidak disunat, itu disebabkan karena itu sudah bukan keharusan bagi kita sebagai pengikut Kristus, sebab keselamatan kita tidak diperoleh dari sunat/ hukum Taurat tetapi oleh iman akan Kristus Tuhan.
Dengan demikian, kita mengetahui bahwa “sunat” dalam Perjanjian Lama adalah persiapan/ gambaran dari Pembaptisan di Perjanjian Baru. Yesus memperbaharui dan menggenapi hukum Taurat dengan memberikan hukum yang baru; Yesus tidak membatalkannya, namun menyempurnakannya dan memberikan arti yang lebih penuh terhadap apa yang ditentukan dalam hukum Taurat Musa. Bahwa kekudusan tidak hanya sesuatu yang terlihat dari luar namun lebih kepada apa yang ada di dalam hati. Dan kekudusan yang sejati inilah yang menghantar kita kepada keselamatan kekal.
Namun bagi kita, umat Kristiani, kitapun perlu mengetahui makna “sunat” ini, agar kita semakin dapat menghayati iman kita:
1. Dalam Perjanjian Lama (PL), kita mengetahui sunat pertama kali disyaratkan oleh Allah kepada Abraham sebagai tanda perjanjian antara Allah dengan Abraham dan keturunannya, sehingga sunat dilakukan terhadap semua anak laki-laki pada saat anak tersebut berusia 8 hari (lih. Kej 17:11-12). Tradisi sunat ini dilanjutkan di jaman Nabi Musa (lih. Im 12:3, Kel 12:48), Yoshua (Yos 5:2) dan tradisi ini dilaksanakan seterusnya sampai pada jaman Yudas Makabe (167-160 BC) meskipun di tengah tekanan para penguasa (lih. 2 Mak 6:10); dan sampai juga ke jaman Yesus Kristus. Alkitab mencatat bahwa ketika Yesus genap berumur 8 hari, Bunda Maria dan St. Yusuf membawa-Nya ke Bait Allah untuk disunat dan diberi nama Yesus (lih. Luk 2:21).
2. Maka kita melihat dengan obyektif di sini bahwa Yesus disunat karena pengaruh tradisi Yahudi, sebab Ia dilahirkan sebagai seorang Yahudi. Ia dilahirkan oleh seorang perempuan, dilahirkan dari yang takluk kepada hukum Taurat, untuk membebaskan mereka yang takluk kepada hukum Taurat, sehingga kita dapat diangkat menjadi anak-anak Allah. Ini dimungkinkan karena Allah telah mengirimkan Roh Kudus-Nya ke dalam hati kita sehingga kita dapat memanggil Allah sebagai “Bapa” (lih. Gal 4:4-6).
Diutusnya Roh Kudus ke dalam hati kita terjadi pada waktu Pembaptisan, di mana melaluinya kita “dilahirkan kembali dalam air dan Roh” (Yoh 3:5). Kelahiran kembali ini ditandai dengan “menanggalkan manusia lama berserta segala hawa nafsunya …dan mengenakan manusia baru di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.” (Ef 4:22-24). Maka inilah makna “sunat” yang baru, yang tidak lagi berupa penanggalan/ pemotongan kulit lahiriah, tetapi penanggalan hawa nafsu dan dosa dan mengenakan hidup yang baru di dalam Roh Kudus.
3. Jadi sebenarnya yang ingin ditekankan Yesus adalah dimensi spiritual dari “sunat” seperti yang sebelumnya telah diajarkan dalam PL, bahwa yang terlebih utama adalah sunat hati/ rohani (Ul 10:16 dan 30:6, Yer 4:4, 9:25-26). Seperti juga Yesus mengajarkan bahwa yang terpenting bukan apa yang terlihat dari luar, tetapi yang ada di dalam hati; bukan menerapkan hukum supaya terlihat baik dari luar, namun agar kita melakukan keadilan, belas kasihan dan kesetiaan (lih. Mat 23:5, 23)
Maka Rasul Paulus mengajarkan:
“Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.” (Rom 2:29).
“Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan tubuh yang berdosa, karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.” (Kol 2:12)
Maka di sini “sunat lahiriah” tidak menjadi hukum utama bagi seseorang untuk menjadi anggota bangsa pilihan Allah, tetapi “sunat rohaniah” yang adalah Pembaptisan berdasarkan iman akan Allah Tritunggal yang telah mengutus Yesus Kristus Putera-Nya untuk menyelamatkan manusia.
4. Para Rasul mengajarkan berdasarkan pengajaran Tuhan Yesus sendiri adalah: bahwa yang terpenting adalah sunat rohani, dan bukanlah sunat badani. Oleh sunat rohani, yaitu iman akan Yesus Kristus inilah, maka seseorang diselamatkan, dan bukan karena memenuhi hukum sunat lahiriah menurut hukum Taurat. Rasul Paulus mengajarkan:
“Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: “tidak ada seorangpun yang dibenarkan” oleh karena melakukan hukum Taurat.” (Gal 2:16)
5. Jadi bagaimana sekarang, apakah sunat itu mutlak dilakukan atau tidak? Untuk hal ini, jawaban dari para rasul adalah:
“Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah.” (1 Kor 7:19). Dengan mengetahui bahwa yang terpenting adalah sunat rohani, maka sekarang tidaklah menjadi penting, sunat atau tidak bersunat, asalkan kita melakukan hukum-hukum Allah terutama hukum kasih. Maka jika seseorang Katolik tidak disunat, itu disebabkan karena itu sudah bukan keharusan bagi kita sebagai pengikut Kristus, sebab keselamatan kita tidak diperoleh dari sunat/ hukum Taurat tetapi oleh iman akan Kristus Tuhan.
Dengan demikian, kita mengetahui bahwa “sunat” dalam Perjanjian Lama adalah persiapan/ gambaran dari Pembaptisan di Perjanjian Baru. Yesus memperbaharui dan menggenapi hukum Taurat dengan memberikan hukum yang baru; Yesus tidak membatalkannya, namun menyempurnakannya dan memberikan arti yang lebih penuh terhadap apa yang ditentukan dalam hukum Taurat Musa. Bahwa kekudusan tidak hanya sesuatu yang terlihat dari luar namun lebih kepada apa yang ada di dalam hati. Dan kekudusan yang sejati inilah yang menghantar kita kepada keselamatan kekal.
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: kenapa banyak orang kristen yang tidak berani sunat? inilah argumen mereka
1. sejak PL-pun sunat rohani (hati, telinga, dan sebagainya) adalah yang utama ketika sunat kerat kulit khatan telah menjadi tradisi
2. sunat kerat kulit khatan hanya berlaku untuk keturunan abraham (sesuai perjanjian), maka aneh kalau pada ikutan snat padahal bukan keturunan abraham dan tidak dengan dasar teologi sebagai tanda perjanjian, melainkan dikarang-karang sendiri alasannya: demi kebersihan dari sisa kencing, bla bla bla..
2. sunat kerat kulit khatan hanya berlaku untuk keturunan abraham (sesuai perjanjian), maka aneh kalau pada ikutan snat padahal bukan keturunan abraham dan tidak dengan dasar teologi sebagai tanda perjanjian, melainkan dikarang-karang sendiri alasannya: demi kebersihan dari sisa kencing, bla bla bla..
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: kenapa banyak orang kristen yang tidak berani sunat? inilah argumen mereka
tidak konsisten,, Kitab kok pilih2 . sunat ya sunat aja
ga usah ngurus keturunan siapa..
Kitap diskriminer
ga usah ngurus keturunan siapa..
Kitap diskriminer
uplikitif.hajinskei- SERSAN MAYOR
-
Posts : 249
Location : jogjakarta
Join date : 30.08.12
Reputation : 2
Re: kenapa banyak orang kristen yang tidak berani sunat? inilah argumen mereka
uplikitif.hajinskei wrote:tidak konsisten,, Kitab kok pilih2 . sunat ya sunat aja
ga usah ngurus keturunan siapa..
Kitap diskriminer
lha memang ada 2: sunat rohani (telinga/hati) dan sunat jasmani (kerat kulit khatan)
dan sunat kerat kulit khatan adalah tanda perjanjian Tuhan dengan Abraham
itu untuk Abraham dan keturunannya..
lha kamu ikutan sunat kerat kulit khatan siapa yang suruh?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: kenapa banyak orang kristen yang tidak berani sunat? inilah argumen mereka
gw belom sunat..
elo mau nYunatin ??
skalian elo nyunatin Paulus
elo mau nYunatin ??
skalian elo nyunatin Paulus
uplikitif.hajinskei- SERSAN MAYOR
-
Posts : 249
Location : jogjakarta
Join date : 30.08.12
Reputation : 2
Re: kenapa banyak orang kristen yang tidak berani sunat? inilah argumen mereka
uplikitif.hajinskei wrote:gw belom sunat..
elo mau nYunatin ??
skalian elo nyunatin Paulus
paulus sunat, karena yahudi
kamu mo ikutan sunat apa amu keturunan abraham?
apa hanya ikut-ikutan seperti muhammad? (meski muhammad sendiri tak bisa membuktikan bahwa dirinya sunat)
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: kenapa banyak orang kristen yang tidak berani sunat? inilah argumen mereka
ichreza wrote:
2. Maka kita melihat dengan obyektif di sini bahwa Yesus disunat karena pengaruh tradisi Yahudi, sebab Ia dilahirkan sebagai seorang Yahudi. Ia dilahirkan oleh seorang perempuan, dilahirkan dari yang takluk kepada hukum Taurat, untuk membebaskan mereka yang takluk kepada hukum Taurat, sehingga kita dapat diangkat menjadi anak-anak Allah. Ini dimungkinkan karena Allah telah mengirimkan Roh Kudus-Nya ke dalam hati kita sehingga kita dapat memanggil Allah sebagai “Bapa” (lih. Gal 4:4-6).
Diutusnya Roh Kudus ke dalam hati kita terjadi pada waktu Pembaptisan, di mana melaluinya kita “dilahirkan kembali dalam air dan Roh” (Yoh 3:5). Kelahiran kembali ini ditandai dengan “menanggalkan manusia lama berserta segala hawa nafsunya …dan mengenakan manusia baru di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.” (Ef 4:22-24). Maka inilah makna “sunat” yang baru, yang tidak lagi berupa penanggalan/ pemotongan kulit lahiriah, tetapi penanggalan hawa nafsu dan dosa dan mengenakan hidup yang baru di dalam Roh Kudus.
3. Jadi sebenarnya yang ingin ditekankan Yesus adalah dimensi spiritual dari “sunat” seperti yang sebelumnya telah diajarkan dalam PL, bahwa yang terlebih utama adalah sunat hati/ rohani (Ul 10:16 dan 30:6, Yer 4:4, 9:25-26). Seperti juga Yesus mengajarkan bahwa yang terpenting bukan apa yang terlihat dari luar, tetapi yang ada di dalam hati; bukan menerapkan hukum supaya terlihat baik dari luar, namun agar kita melakukan keadilan, belas kasihan dan kesetiaan (lih. Mat 23:5, 23)
Maka Rasul Paulus mengajarkan:
“Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.” (Rom 2:29).
“Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan tubuh yang berdosa, karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.” (Kol 2:12)
Maka di sini “sunat lahiriah” tidak menjadi hukum utama bagi seseorang untuk menjadi anggota bangsa pilihan Allah, tetapi “sunat rohaniah” yang adalah Pembaptisan berdasarkan iman akan Allah Tritunggal yang telah mengutus Yesus Kristus Putera-Nya untuk menyelamatkan manusia.
4. Para Rasul mengajarkan berdasarkan pengajaran Tuhan Yesus sendiri adalah: bahwa yang terpenting adalah sunat rohani, dan bukanlah sunat badani. Oleh sunat rohani, yaitu iman akan Yesus Kristus inilah, maka seseorang diselamatkan, dan bukan karena memenuhi hukum sunat lahiriah menurut hukum Taurat. Rasul Paulus mengajarkan:
“Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: “tidak ada seorangpun yang dibenarkan” oleh karena melakukan hukum Taurat.” (Gal 2:16)
5. Jadi bagaimana sekarang, apakah sunat itu mutlak dilakukan atau tidak? Untuk hal ini, jawaban dari para rasul adalah:
“Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah.” (1 Kor 7:19). Dengan mengetahui bahwa yang terpenting adalah sunat rohani, maka sekarang tidaklah menjadi penting, sunat atau tidak bersunat, asalkan kita melakukan hukum-hukum Allah terutama hukum kasih. Maka jika seseorang Katolik tidak disunat, itu disebabkan karena itu sudah bukan keharusan bagi kita sebagai pengikut Kristus, sebab keselamatan kita tidak diperoleh dari sunat/ hukum Taurat tetapi oleh iman akan Kristus Tuhan.
Dengan demikian, kita mengetahui bahwa “sunat” dalam Perjanjian Lama adalah persiapan/ gambaran dari Pembaptisan di Perjanjian Baru. Yesus memperbaharui dan menggenapi hukum Taurat dengan memberikan hukum yang baru; Yesus tidak membatalkannya, namun menyempurnakannya dan memberikan arti yang lebih penuh terhadap apa yang ditentukan dalam hukum Taurat Musa. Bahwa kekudusan tidak hanya sesuatu yang terlihat dari luar namun lebih kepada apa yang ada di dalam hati. Dan kekudusan yang sejati inilah yang menghantar kita kepada keselamatan kekal.
pada point 2 di atas, terbuktikan bahwa yesus adalah penganut yahudi, anehnya orang kristen berargumen bahwa asal sudah dibaptis, maka tidak wajib untuk disunat.....pertanyaannya..... apakah baptis dianggap sbg pengganti sunat?
pada poin 3: org kristen berargumen bahwa sunat hati alias sunat kristus itu nilainya lebih dari sunat fisik. padahal yesus lebih memilih sunat fisik ketimbang sunat hati.
pada poin 4: kristen koq ikut kata paulus.......anehnya mereka tidak meneladani ke12 murid yesus yang semuanya sunat fisik.
pada poin 5: bukan yesus yg memperbarui hukum sunat.... tapi paulus yg mengubahnya
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: kenapa banyak orang kristen yang tidak berani sunat? inilah argumen mereka
ichreza wrote:
pada point 2 di atas, terbuktikan bahwa yesus adalah penganut yahudi, anehnya orang kristen berargumen bahwa asal sudah dibaptis, maka tidak wajib untuk disunat.....pertanyaannya..... apakah baptis dianggap sbg pengganti sunat?
pada poin 3: org kristen berargumen bahwa sunat hati alias sunat kristus itu nilainya lebih dari sunat fisik. padahal yesus lebih memilih sunat fisik ketimbang sunat hati.
pada poin 4: kristen koq ikut kata paulus.......anehnya mereka tidak meneladani ke12 murid yesus yang semuanya sunat fisik.
pada poin 5: bukan yesus yg memperbarui hukum sunat.... tapi paulus yg mengubahnya
poin 2
Yesus sunat karena ortunya orang Yahudi, tentunya ikut tradisi Yahudi
poin 3
alasan sunatnya seperti di poin 2
coba sekarang kita gunakan akal sehat: ketika sunat fisik suda menjadi tradisi, lebih hakiki mana dibanding sunat rohani (sunat hati/sunat telinga)?
pin 4
Yesus tidak mengatakan harus sunat fisik/harus tidak sunat fisik; tidak ada larangan tetap melakukan tradisi sunat fisik tersebut, demikian juga paulus, yang bahkan menyuruh pengikutnya yang belum sunat untuk bersunat
poin 5
tidak ada yang diubah, sejak PL pun yang utama adalah sunat rohani karena sunat fisik sydah menjadi tradisi
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: kenapa banyak orang kristen yang tidak berani sunat? inilah argumen mereka
makanya baca injil yang jeli :SEGOROWEDI wrote:ichreza wrote:
pada point 2 di atas, terbuktikan bahwa yesus adalah penganut yahudi, anehnya orang kristen berargumen bahwa asal sudah dibaptis, maka tidak wajib untuk disunat.....pertanyaannya..... apakah baptis dianggap sbg pengganti sunat?
pada poin 3: org kristen berargumen bahwa sunat hati alias sunat kristus itu nilainya lebih dari sunat fisik. padahal yesus lebih memilih sunat fisik ketimbang sunat hati.
pada poin 4: kristen koq ikut kata paulus.......anehnya mereka tidak meneladani ke12 murid yesus yang semuanya sunat fisik.
pada poin 5: bukan yesus yg memperbarui hukum sunat.... tapi paulus yg mengubahnya
poin 2
Yesus sunat karena ortunya orang Yahudi, tentunya ikut tradisi Yahudi
poin 3
alasan sunatnya seperti di poin 2
coba sekarang kita gunakan akal sehat: ketika sunat fisik suda menjadi tradisi, lebih hakiki mana dibanding sunat rohani (sunat hati/sunat telinga)?
pin 4
Yesus tidak mengatakan harus sunat fisik/harus tidak sunat fisik; tidak ada larangan tetap melakukan tradisi sunat fisik tersebut, demikian juga paulus, yang bahkan menyuruh pengikutnya yang belum sunat untuk bersunat
poin 5
tidak ada yang diubah, sejak PL pun yang utama adalah sunat rohani karena sunat fisik sydah menjadi tradisi
Kej 17:12 Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu.
lihat yang saya merahin, masih mau ngeles atau langsung ngacir
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: kenapa banyak orang kristen yang tidak berani sunat? inilah argumen mereka
SEGOROWEDI wrote:poin 2
Yesus sunat karena ortunya orang Yahudi, tentunya ikut tradisi Yahudi
1.benarkah sunat tradisi yahudi? lalu kenapa sunat sudah ada sejak zaman abraham? apakah abraham beragama yahudi?
2. yg menyunat yesus itu siapa sih? roh kudus kah? Bapa kah? atau orangtuanya kah?
poin 3
alasan sunatnya seperti di poin 2
coba sekarang kita gunakan akal sehat: ketika sunat fisik suda menjadi tradisi, lebih hakiki mana dibanding sunat rohani (sunat hati/sunat telinga)?
sebenarnya apa tujuan sunat fisik itu sendiri? dan apa tujuan sunat rohani itu sendiri? apakah dengan sunat rohani sudah bisa menggantikan sunat fisik?
pin 4
Yesus tidak mengatakan harus sunat fisik/harus tidak sunat fisik; tidak ada larangan tetap melakukan tradisi sunat fisik tersebut, demikian juga paulus, yang bahkan menyuruh pengikutnya yang belum sunat untuk bersunat
nah lu, paulus sendiri aja menyuruh pengikutnya untuk bersunat. bisa dikatakan paulus dan yesus menghargai ajaran Abraham.
poin 5
tidak ada yang diubah, sejak PL pun yang utama adalah sunat rohani karena sunat fisik sydah menjadi tradisi[/quote]
di poin empat anda mengatakan bahwa paulus menyuruh pengikutnya untuk bersunat, kenapa anda berani melanggar perintah paulus? sunat memang sudah jadi tradisi, tetapi bisakah anda ceritakan bagaimana sunat bisa menjadi tradisi? padahal menurut ayat yg disebutkan oleh bung putramentari, KEJ 17:12; anda menemukan kata HARUSLAH. anda bisa memahami kan apa arti dari kata haruslah?
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: kenapa banyak orang kristen yang tidak berani sunat? inilah argumen mereka
kalau menurutku,
kewajiban sunat adalah untuk abraham,
dan keturunan abraham(secara lahiriah), seperti orang Yahudi,
juga untuk orang lain yang lahir dirumah yahudi,
pun orang lain(budak) yang dibeli dengan uang oleh orang Yahudi
http://alkitab.sabda.org/verse_commentary.php?book=1&chapter=17&verse=12
9-14. Disunat. Sebagai lambang atau bukti dari adanya perjanjian itu, Abraham dan keturunannya harus melaksanakan upacara sunat dan dengan teliti menaati berbagai peraturan yang terkait dengan upacara itu. Dengan demikian mereka akan merupakan tanda pengingat yang tak putus-putusnya kepada orang-orang di sekitar mereka tentang pengabdian dan komitmen penuh mereka kepada Yehovah. Sunat bukan merupakan upacara yang baru. Upacara ini juga bukan terbatas hanya pada orang Yahudi saja. Upacara ini dilakukan secara luas di banyak bagian dunia, terutama di Mesir dan di Kanaan. Akan tetapi, orang Asyur dan orang Babel menolak untuk melaksanakan upacara ini. Perhatikan bahwa Daud mengejek Goliat ketika mengatakan kepadanya bahwa dia adalah "orang Filistin yang tidak bersunat" (I Sam. 17:26; bdg. 14:6). Allah memerintahkan Abraham untuk memeteraikan perjanjian itu di antara mereka dengan lambang atau tanda sunat. Dengan demikian sunat senantiasa akan merupakan "tanda yang kelihatan dan lahiriah dari sebuah hubungan yang tidak kelihatan dan batiniah." Setiap bayi laki-laki dalam rumah tangga Abraham harus melaksanakan upacara yang ditetapkan Allah tersebut ketika berusia delapan hari.
kewajiban sunat adalah untuk abraham,
dan keturunan abraham(secara lahiriah), seperti orang Yahudi,
juga untuk orang lain yang lahir dirumah yahudi,
pun orang lain(budak) yang dibeli dengan uang oleh orang Yahudi
http://alkitab.sabda.org/verse_commentary.php?book=1&chapter=17&verse=12
9-14. Disunat. Sebagai lambang atau bukti dari adanya perjanjian itu, Abraham dan keturunannya harus melaksanakan upacara sunat dan dengan teliti menaati berbagai peraturan yang terkait dengan upacara itu. Dengan demikian mereka akan merupakan tanda pengingat yang tak putus-putusnya kepada orang-orang di sekitar mereka tentang pengabdian dan komitmen penuh mereka kepada Yehovah. Sunat bukan merupakan upacara yang baru. Upacara ini juga bukan terbatas hanya pada orang Yahudi saja. Upacara ini dilakukan secara luas di banyak bagian dunia, terutama di Mesir dan di Kanaan. Akan tetapi, orang Asyur dan orang Babel menolak untuk melaksanakan upacara ini. Perhatikan bahwa Daud mengejek Goliat ketika mengatakan kepadanya bahwa dia adalah "orang Filistin yang tidak bersunat" (I Sam. 17:26; bdg. 14:6). Allah memerintahkan Abraham untuk memeteraikan perjanjian itu di antara mereka dengan lambang atau tanda sunat. Dengan demikian sunat senantiasa akan merupakan "tanda yang kelihatan dan lahiriah dari sebuah hubungan yang tidak kelihatan dan batiniah." Setiap bayi laki-laki dalam rumah tangga Abraham harus melaksanakan upacara yang ditetapkan Allah tersebut ketika berusia delapan hari.
Terakhir diubah oleh njlajahweb tanggal Mon Aug 28, 2017 12:00 am, total 5 kali diubah
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: kenapa banyak orang kristen yang tidak berani sunat? inilah argumen mereka
kitab Kejadian bukan Injil
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: kenapa banyak orang kristen yang tidak berani sunat? inilah argumen mereka
paulus menganjurkan untuk tidak bersunat, tapi paulus tidak mengharuskan untuk tidak bersunat
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: kenapa banyak orang kristen yang tidak berani sunat? inilah argumen mereka
sunat khatan itu penting(untuk kesehatan) dan sunat hati lebih penting.
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Similar topics
» kenapa orang kristen kaya, dan orang islam banyak yang miskin? inilah rahasianya
» alasan kenapa negara kristen tidak berani memerangi negara yahudi
» [YG bisa terkait][LaguRohani] Lagu Rohani Kristen | Mereka Yang Dengan Tulus Mengasihi Tuhan Semuanya Adalah Orang-orang Jujur
» [ yg bisa terkait kain batik ] || RAHASIA PROSES " BATIK TULIS LASEM " YANG TIDAK BANYAK DI KETAHUI BANYAK ORANG ||
» orang-orang yang memiliki wajah yang tidak tergolong standart, tidak perlu harus merasa minder
» alasan kenapa negara kristen tidak berani memerangi negara yahudi
» [YG bisa terkait][LaguRohani] Lagu Rohani Kristen | Mereka Yang Dengan Tulus Mengasihi Tuhan Semuanya Adalah Orang-orang Jujur
» [ yg bisa terkait kain batik ] || RAHASIA PROSES " BATIK TULIS LASEM " YANG TIDAK BANYAK DI KETAHUI BANYAK ORANG ||
» orang-orang yang memiliki wajah yang tidak tergolong standart, tidak perlu harus merasa minder
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik