Predator untuk FPI
Halaman 1 dari 1 • Share
Predator untuk FPI
REPUBLIKA.CO.ID, FPI, ormas yang kontroversial. Sikapnya jelas dan tegas. Jika diganggu melawan. Jika ada yang dinilai melanggar hukum tapi aparat membiarkan maka mereka yang akan bertindak. Mereka juga satu-satunya ormas yang paling galak terhadap komunisme.
Habib Rizieq Syihab adalah imam organisasi ini. Ceramahnya selalu pedas, dengan kata-kata yang hiperbolis, kasar, dan tanpa tedeng aling-aling. Ia memilih nahi munkar [saja] daripada amar ma'ruf atau amar ma'ruf nahi munkar.
Ia selalu menyatakan biarkan ulama lain yang menanam, dia yang mencabuti rumput dan membasmi hamanya. Saat beraksi, FPI selalu menggunakan uniform yang khas FPI: pakaian putih-putih, serban hijau, penutup kepala putih, bendera FPI, dan bahkan logo FPI di pakaiannya.
Di masa SBY, Rizieq dua kali masuk penjara. Munarman yang menjadi panglima FPI juga pernah masuk penjara. Orang-orang lapangan FPI adalah masyarakat kelas bawah, bahkan ada yang mantan preman. Markasnya pun di Petamburan, kawasan Tanah Abang.
Ini termasuk wilayah slum. Karena itu FPI sering dikonotasikan dengan dunia abu-abu. Seperti perumpamaan dirinya sebagai pembersih gulma dan pembasmi hama, sebagian orang juga menyebut FPI sebagai gulma dan hama itu sendiri.
Buya Syafii Maarif, mantan ketua umum PP Muhammadiyah, menyebutnya sebagai preman berjubah. Bisa jadi ini karena cara FPI membersihkan gulma dan hama itu sendiri. Atau bisa jadi karena ada ekses atau bahkan ada sesuatu yang tersembunyi, dunia di balik panggung.
Tentu ada orang-orang yang bisa bercerita karena pernah menjadi korban FPI. Ada pula yang mengaitkan FPI dengan sejumlah jenderal polisi dan tentara. Jadi semacam proksi saja dalam konfigurasi kepentingan percaturan elite nasional.
Namun FPI juga dikenal cepat dan militan saat membantu korban bencana alam. Tuntutan untuk membubarkan FPI nyaring terdengar. Namun hingga kini FPI tetap hadir. Ada orang-orang yang merasa terwakili oleh FPI.
Ini karena segala penyakit masyarakat yang jelas-jelas terlihat tak juga ditertibkan aparat karena ada kongkalikong. Tokoh-tokoh dan ormas-ormas mainstream juga mandul. Jika jalan utama mampet, maka jalan tikus akan muncul, bahkan jalan melawan arus.
Kini, tiba-tiba FPI dan Rizieq seolah menjadi pusat pergerakan Islam. Pemerintahan saat ini yang tak pandai menjaga keseimbangan telah melahirkan kekecewaan umat Islam. Partai-partai berbasis massa dan berideologi Islam sudah lama hanya menjadi pelengkap.
Ormas-ormas Islam //mainstream// terlalu asyik dengan gerbongnya sendiri dan menjadi buntut dalam pengambilan keputusan negara, termasuk untuk kasus Ahok. Akibatnya saluran-saluran formal menjadi mampet dan tak berdaya.
Satu-satunya jalan adalah aksi massa. Dalam langgam kekuasaan saat ini yang cenderung keras terhadap lawan-lawan politik, banyak orang yang jerih untuk bersuara. Maka gaya Rizieq dan FPI menjadi relevan untuk berada di pusat.
Pada sisi lain, yang memiliki massa terlatih dalam gerakan massa hanyalah FPI. Organisasi ini sudah memiliki prosedur baku dalam gerakan massa, bahkan memiliki mobil khusus untuk demonstrasi.Ada massa inti, ada keresahan umum. Klop.
Upaya memecah sudah dilakukan. Hal itu terjadi pada aksi 411. Upaya untuk menyisir juga sudah dilakukan, yaitu sebelum aksi 212. Tokoh-tokoh dan ormas-ormas mainstream sudah didekati. 'Iklim takut' sudah pula dibuat via produksi wacana makar dan ditunggang aktor politik.
Tapi massa yang sangat sebagian besar bukan massa FPI tetap hadir, bahkan lebih besar. Kini, pertarungan itu sudah masuk ke tahap berikutnya. Seperti singa mengincar mangsa: pisahkan dari kerumunan. Lalu kejar dan terkam. Itulah yang kini sedang terjadi pada Rizieq.
FPI dan Rizieq terus diupayakan dipisah dari massa. Bagi orang-orang yang tak suka, FPI adalah hama dan gulma. Hama harus dibasmi, gulma harus dibersihkan. Caranya? Semprot dengan racun pestisida. Jika ada dugaan pelanggaran hukum, maka sikat tanpa ampun.
Agar kerumunan yang lain diam, maka harus dibangun wacana bahwa FPI adalah hama dan gulma. Secara kebetulan, menjelang pemeriksaan Rizieq di Polda Jawa Barat, Tengku Zulkarnain diundang untuk berceramah di Sintang, Kalimantan Barat.
Rupanya massa berpakaian etnis tertentu sudah menunggu. Mereka membentangkan spanduk menolak kedatangannya. Mereka tak menyebut nama, tapi di situ tertulis jelas menolak FPI. Inilah prosekusi dan propaganda. FPI adalah hama dan gulma.
Padahal Tengku Zulkarnain bukan FPI. Dai berdarah Tionghoa ini adalah aktivis Jamaah Tablig. Organisasi ini nonpolitik.Di provinsi lain, ada pula ormas yang memburu FPI dan pengikutnya. Mereka melakukan sweeping dan menghajar mobil ataupun orang-orang yang diduga FPI.
Mereka berseragam dan tertulis jelas nama organisasinya. Organisasi ini memiliki pembina seorang jenderal polisi. Apa yang terjadi di dua provinsi ini menunjukkan pola baru. Tak cukup menyemprotkan racun, tapi juga ibarat melepas predator.
Situasi ini tentu mengerikan. Hama dilawan hama. Massa diadu massa. Saat ini muncul tuduhan bahwa pencipta predator itu adalah negara itu sendiri. Tak hanya mencipta tapi juga melepaskannya untuk memangsa. Tentu ini memerlukan pembuktian tersendiri, dan pasti tak mudah, walaupun indikasinya sangat kuat.
Pola ini menunjukkan keputusasaan, rendahnya moralitas bernegara, pendeknya akal, dan tentu saja melanggar hukum. Mestinya negara bertindak jika ada hama, bukan melepas predator untuk saling tikam. Namun dalam negara kekuasaan, semua itu kini sedang terjadi.
Padahal Indonesia adalah negara hukum. Lalu mengapa semua itu berlangsung lancar-lancar saja? Bahkan kaum cerdik pandai dan parlemen diam. Apakah Indonesia sudah menjadi negara kekuasaan? Kita hanya bisa menunggu babak selanjutnya.
Indonesia sedang memasuki periode peradaban terendah dalam sejarah bangsa ini. Tak ada wacana, tak ada moral. Semua hanya soal kekuasaan dan uang. Semua fokus pada jangka pendek. Mengelola negeri seperti bermain catur: makan memakan, mati mematikan.
www.republika.co.id/berita/kolom/resonansi/17/01/20/ok156j319-mencipta-predator-untuk-fpi
Habib Rizieq Syihab adalah imam organisasi ini. Ceramahnya selalu pedas, dengan kata-kata yang hiperbolis, kasar, dan tanpa tedeng aling-aling. Ia memilih nahi munkar [saja] daripada amar ma'ruf atau amar ma'ruf nahi munkar.
Ia selalu menyatakan biarkan ulama lain yang menanam, dia yang mencabuti rumput dan membasmi hamanya. Saat beraksi, FPI selalu menggunakan uniform yang khas FPI: pakaian putih-putih, serban hijau, penutup kepala putih, bendera FPI, dan bahkan logo FPI di pakaiannya.
Di masa SBY, Rizieq dua kali masuk penjara. Munarman yang menjadi panglima FPI juga pernah masuk penjara. Orang-orang lapangan FPI adalah masyarakat kelas bawah, bahkan ada yang mantan preman. Markasnya pun di Petamburan, kawasan Tanah Abang.
Ini termasuk wilayah slum. Karena itu FPI sering dikonotasikan dengan dunia abu-abu. Seperti perumpamaan dirinya sebagai pembersih gulma dan pembasmi hama, sebagian orang juga menyebut FPI sebagai gulma dan hama itu sendiri.
Buya Syafii Maarif, mantan ketua umum PP Muhammadiyah, menyebutnya sebagai preman berjubah. Bisa jadi ini karena cara FPI membersihkan gulma dan hama itu sendiri. Atau bisa jadi karena ada ekses atau bahkan ada sesuatu yang tersembunyi, dunia di balik panggung.
Tentu ada orang-orang yang bisa bercerita karena pernah menjadi korban FPI. Ada pula yang mengaitkan FPI dengan sejumlah jenderal polisi dan tentara. Jadi semacam proksi saja dalam konfigurasi kepentingan percaturan elite nasional.
Namun FPI juga dikenal cepat dan militan saat membantu korban bencana alam. Tuntutan untuk membubarkan FPI nyaring terdengar. Namun hingga kini FPI tetap hadir. Ada orang-orang yang merasa terwakili oleh FPI.
Ini karena segala penyakit masyarakat yang jelas-jelas terlihat tak juga ditertibkan aparat karena ada kongkalikong. Tokoh-tokoh dan ormas-ormas mainstream juga mandul. Jika jalan utama mampet, maka jalan tikus akan muncul, bahkan jalan melawan arus.
Kini, tiba-tiba FPI dan Rizieq seolah menjadi pusat pergerakan Islam. Pemerintahan saat ini yang tak pandai menjaga keseimbangan telah melahirkan kekecewaan umat Islam. Partai-partai berbasis massa dan berideologi Islam sudah lama hanya menjadi pelengkap.
Ormas-ormas Islam //mainstream// terlalu asyik dengan gerbongnya sendiri dan menjadi buntut dalam pengambilan keputusan negara, termasuk untuk kasus Ahok. Akibatnya saluran-saluran formal menjadi mampet dan tak berdaya.
Satu-satunya jalan adalah aksi massa. Dalam langgam kekuasaan saat ini yang cenderung keras terhadap lawan-lawan politik, banyak orang yang jerih untuk bersuara. Maka gaya Rizieq dan FPI menjadi relevan untuk berada di pusat.
Pada sisi lain, yang memiliki massa terlatih dalam gerakan massa hanyalah FPI. Organisasi ini sudah memiliki prosedur baku dalam gerakan massa, bahkan memiliki mobil khusus untuk demonstrasi.Ada massa inti, ada keresahan umum. Klop.
Upaya memecah sudah dilakukan. Hal itu terjadi pada aksi 411. Upaya untuk menyisir juga sudah dilakukan, yaitu sebelum aksi 212. Tokoh-tokoh dan ormas-ormas mainstream sudah didekati. 'Iklim takut' sudah pula dibuat via produksi wacana makar dan ditunggang aktor politik.
Tapi massa yang sangat sebagian besar bukan massa FPI tetap hadir, bahkan lebih besar. Kini, pertarungan itu sudah masuk ke tahap berikutnya. Seperti singa mengincar mangsa: pisahkan dari kerumunan. Lalu kejar dan terkam. Itulah yang kini sedang terjadi pada Rizieq.
FPI dan Rizieq terus diupayakan dipisah dari massa. Bagi orang-orang yang tak suka, FPI adalah hama dan gulma. Hama harus dibasmi, gulma harus dibersihkan. Caranya? Semprot dengan racun pestisida. Jika ada dugaan pelanggaran hukum, maka sikat tanpa ampun.
Agar kerumunan yang lain diam, maka harus dibangun wacana bahwa FPI adalah hama dan gulma. Secara kebetulan, menjelang pemeriksaan Rizieq di Polda Jawa Barat, Tengku Zulkarnain diundang untuk berceramah di Sintang, Kalimantan Barat.
Rupanya massa berpakaian etnis tertentu sudah menunggu. Mereka membentangkan spanduk menolak kedatangannya. Mereka tak menyebut nama, tapi di situ tertulis jelas menolak FPI. Inilah prosekusi dan propaganda. FPI adalah hama dan gulma.
Padahal Tengku Zulkarnain bukan FPI. Dai berdarah Tionghoa ini adalah aktivis Jamaah Tablig. Organisasi ini nonpolitik.Di provinsi lain, ada pula ormas yang memburu FPI dan pengikutnya. Mereka melakukan sweeping dan menghajar mobil ataupun orang-orang yang diduga FPI.
Mereka berseragam dan tertulis jelas nama organisasinya. Organisasi ini memiliki pembina seorang jenderal polisi. Apa yang terjadi di dua provinsi ini menunjukkan pola baru. Tak cukup menyemprotkan racun, tapi juga ibarat melepas predator.
Situasi ini tentu mengerikan. Hama dilawan hama. Massa diadu massa. Saat ini muncul tuduhan bahwa pencipta predator itu adalah negara itu sendiri. Tak hanya mencipta tapi juga melepaskannya untuk memangsa. Tentu ini memerlukan pembuktian tersendiri, dan pasti tak mudah, walaupun indikasinya sangat kuat.
Pola ini menunjukkan keputusasaan, rendahnya moralitas bernegara, pendeknya akal, dan tentu saja melanggar hukum. Mestinya negara bertindak jika ada hama, bukan melepas predator untuk saling tikam. Namun dalam negara kekuasaan, semua itu kini sedang terjadi.
Padahal Indonesia adalah negara hukum. Lalu mengapa semua itu berlangsung lancar-lancar saja? Bahkan kaum cerdik pandai dan parlemen diam. Apakah Indonesia sudah menjadi negara kekuasaan? Kita hanya bisa menunggu babak selanjutnya.
Indonesia sedang memasuki periode peradaban terendah dalam sejarah bangsa ini. Tak ada wacana, tak ada moral. Semua hanya soal kekuasaan dan uang. Semua fokus pada jangka pendek. Mengelola negeri seperti bermain catur: makan memakan, mati mematikan.
www.republika.co.id/berita/kolom/resonansi/17/01/20/ok156j319-mencipta-predator-untuk-fpi
isaku- KAPTEN
-
Posts : 3590
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 17.09.12
Reputation : 141
Re: Predator untuk FPI
artikel pada TS adalah mereka2 yang pro-FPI ... tapi jelas artikel-nya akan beda lagi kalau yang menulis tidak pro FPI
mau sejuta kali FPI berteriak apa yang mereka lakukan sesuai Islam ... bahwa mereka mendukung Pancasila ... bahwa mereka berjuang bersama TNI (disatu pihak) sementara dipihak lain membully Polri
sejuta kalipun sikap mereka akan dilawan oleh mereka yang tidak mau Islam di-identik-kan oleh FPI ... dilawan oleh mereka yang tidak percaya FPI mendukung Pancasila .... dilawan juga oleh mereka yang menolak Polri dan TNI diadu domba
well .... jatuh2nya semua hanya perang opini .... opini vs opini ... ujung2nya tetap kita lihat saja hasil terakhir
mau sejuta kali FPI berteriak apa yang mereka lakukan sesuai Islam ... bahwa mereka mendukung Pancasila ... bahwa mereka berjuang bersama TNI (disatu pihak) sementara dipihak lain membully Polri
sejuta kalipun sikap mereka akan dilawan oleh mereka yang tidak mau Islam di-identik-kan oleh FPI ... dilawan oleh mereka yang tidak percaya FPI mendukung Pancasila .... dilawan juga oleh mereka yang menolak Polri dan TNI diadu domba
well .... jatuh2nya semua hanya perang opini .... opini vs opini ... ujung2nya tetap kita lihat saja hasil terakhir
Terakhir diubah oleh dee-nee tanggal Fri Jan 20, 2017 8:48 pm, total 1 kali diubah
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Predator untuk FPI
G juga, penulis cukup paham dan di tengah...
Saya bisa carikan yang pro FPI kalau Mb Dee mau, isinya sangat berbeda dengan tulisan di atas
Saya bisa carikan yang pro FPI kalau Mb Dee mau, isinya sangat berbeda dengan tulisan di atas
isaku- KAPTEN
-
Posts : 3590
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 17.09.12
Reputation : 141
Re: Predator untuk FPI
isaku wrote:G juga, penulis cukup paham dan di tengah...
Saya bisa carikan yang pro FPI kalau Mb Dee mau, isinya sangat berbeda dengan tulisan di atas
gini ... (kang, mang, mas ?? - enaknya dipanggil gimana ya ? hehehe) .... isaku
untuk sekarang ini ... biasanya yang dibaca orang adalah ISI TULISAN nya ... bukan latar belakang si penulis lagi
saya mengatakan si penulis pro FPI karena ISI TULISAN-nya itu
dan sekali lagi ... semua ini cuma opini vs opini ... bukan benar vs salah .... dan semua orang (apapun latar belakang-nya) bisa menulis opini ... tergantung sudut pandang si penulis
makanya saya tulis diatas : jatuh2nya semua hanya perang opini .... opini vs opini ... ujung2nya tetap kita lihat saja hasil terakhir
begitu ...
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Predator untuk FPI
Menyiapkan predator untuk FPI sama dengan politik mengadudomba rakyat sendiri.
Sama salahnya dengan Polisi yang bukannya mengambil alih, sebaliknya memberi ijin dan hanya mengawasi ketika FPI melakukan razia.
Sama salahnya dengan Polisi yang bukannya mengambil alih, sebaliknya memberi ijin dan hanya mengawasi ketika FPI melakukan razia.
isaku- KAPTEN
-
Posts : 3590
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 17.09.12
Reputation : 141
Re: Predator untuk FPI
isaku wrote:Menyiapkan predator untuk FPI sama dengan politik mengadudomba rakyat sendiri.
Sama salahnya dengan Polisi yang bukannya mengambil alih, sebaliknya memberi ijin dan hanya mengawasi ketika FPI melakukan razia.
mengadu domba TNI vs Polri pun sudah dilakukan oleh mereka2 juga
mengadu domba NU vs ahok sedang dilakukan oleh mereka2 juga
lah ?? ... yang dari awal main2 politik juga dia ... yang jadi predator juga dia ... kok setelah dilawan ujug2 merasa korban ??
biru : well ... mungkin sengaja dibiarkan oleh polisi ... supaya semua orang tahu seperti apa "buas" dan "predator" nya FPI
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Predator untuk FPI
Makanya disebut adu domba, seharusnya polisi vs kriminal menjadi rakyat vs rakyatbiru : well ... mungkin sengaja dibiarkan oleh polisi ... supaya semua orang tahu seperti apa "buas" dan "predator" nya FPI
isaku- KAPTEN
-
Posts : 3590
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 17.09.12
Reputation : 141
Re: Predator untuk FPI
isaku wrote:Makanya disebut adu domba, seharusnya polisi vs kriminal menjadi rakyat vs rakyatbiru : well ... mungkin sengaja dibiarkan oleh polisi ... supaya semua orang tahu seperti apa "buas" dan "predator" nya FPI
lah sapa suruh dukung predator ?? ... jadi-nya rakyat vs rakyat kan ... coba kalau dari awal rakyat tau bahwa FPI itu predator (sesuai dengan petunjuk kepolisian) ... kan hasilnya bisa jadi polisi vs kriminal
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Predator untuk FPI
jaman sekarang emang rakyat yang disuruh intropeksi bukan pemangku wewenang,
ya sudahlah
ya sudahlah
isaku- KAPTEN
-
Posts : 3590
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 17.09.12
Reputation : 141
Re: Predator untuk FPI
isaku wrote:jaman sekarang emang rakyat yang disuruh intropeksi bukan pemangku wewenang,
ya sudahlah
hehehehehe ... intinya gini loh .... anda percaya deh sama saya
polisi itu aparat/alat-nya pemerintah (secara hukum alias legal) .... ormas tertentu (termasuk FPI) adalah alat-nya polisi (dibalik hukum alias ilegal)
pemerintah >>> polisi >>> ormas
dan memang sudah seperti yang bold merah inilah skema-nya .... ga bisa diingkari mau gimanapun kita berargumen >> makanya saya pernah bilang polisi and fpi itu sama saja >>> kalau mau pun bisa disebut pemerintah, polisi, fpi itu sama saja
maka ... semua tergantung pemerintah-nya .... kalau pemerintah ga suka sama fpi ... ya sudah fpi hilang .... kalau pemerintah suka dengan fpi ... ya fpi tetap ada
kalau fpi melawan (tidak mendukung pemerintah) ... ya lihat saja skema merah diatas >>> jadi mau ga mau ormas2 seperti fpi harus nurut dengan pemerintah
FPI itu modelnya sama dengan GMBI ... dua2nya juga alat-nya polisi
jadi gini ... tugas utama Polri itu agak beda dengan tugas kepolisian di negara2 lain >>> tugas utama polri itu LEBIH KEPADA kamtibmas (keamanan, ketertiban masyarakat) .... baru tugas kedua-nya adalah penegakan hukum
salah kah yang ungu ini ?? >>> saya ga tau tergantung pandangan masing2 orang
kenapa tugas utama polisi lebih pada kamtibmas daripada penegakan hukum ?? .... karena indonesia itu MAJEMUK ... hukum di Indonesia memang mengacu pada hukum positif ... tapi ada hukum2 selain hukum positif di Indonesia yang kadang jauh lebih kuat bagi sebagian masyarakat
contoh hukum adat >>> misalnya ada hukum adat yang berlaku : bunuh satu orang harus dibalas bunuh lagi satu orang (seperti di papua misalnya)
menurut hukum positif ... orang ketiga yang membunuh si pembunuh harus dihukum penjara (sesuai UU yang berlaku) >>> tapi menurut hukum adat tidak ... dan kalau hukum positif ini dipaksakan ... justru akan merembet pada kamtibmas itu sendiri
jadi kadang2 ada "kebijakan" tertentu dari kepolisian untuk LEBIH mengutamakan kamtibmas dibanding penegakan hukum positif .... TAPI ... bukan berarti si orang ketiga ini tidak punya "kesalahan" alias bersih total
yang diatas itu hanya contoh ... sekarang kita lihat kasus FPI
misalnya FPI ... karena membawa jargon "agama" ... lalu mereka melakukan sweeping pada tempat2 maksiat atau miras ....
apakah mereka salah ?? YA SALAH dilihat dari hukum positif ... tindakan sweeping jelas melanggar hukum ... tapi tidak salah menurut hukum moral
apakah tempat2 itu salah ?? secara hukum positif BELUM TENTU ... karena nyatanya mereka sudah mengantongi ijin dari pemerintah atau sudah dengan persetujuan dprd >>> bagaimana secara hukum moral ??? .. ya tergantung moral masing2 orang lah (khususnya di kota2 besar) ... wong nyatanya tempat2 seperti itu laku kok
jadi ... bila dilihat dari hukum positif ... tempat2 maksiat itu LEGAL ... tapi dilihat dari hukum moral dimasyarakat ... tempat2 seperti itu jelas salah (bisa mengganggu kamtibmas itu sendiri) >>> oleh karena itu ... polisi kemudian MENGGUNAKAN ormas2 agama untuk melakukan "sweeping" (walaupun aksi sweeping itu sendiri juga melanggar hukum)
sama dengan kasus hukum adat sebagai contoh diatas >>> polisi membiarkan FPI ... BUKAN karena fpi bersih hukum ... tapi untuk menolong polisi dalam menjaga kamtibmas itu sendiri .... dalam hal ini polisi tidak bisa menutup tempat2 maksiat tersebut karena tempat2 tersebut juga sudah dilegalkan oleh pemerintah dan dprd-nya (lihat yang bold merah diatas)
maka ... BILA kemudian yang terjadi adalah FPI "mulai bertingkah" (misalnya ttg penodaan pancasila, teriak2 revolusi, ngotot mendorong massa tanpa proses hukum) ... atau bila disinyalir FPI justru membuat masalah terkait "kamtibmas" itu sendiri ... bahkan bila fpi dinilai mulai MELAWAN polisi >>> ya polisi tinggal panggil orang lain (siapapun itu) ... lalu mengeluarkan SEMUA pelanggaran hukum yang pernah dilakukan FPI .... hingga "jreng jreng" tiba2 fpi menjadi ormas yang paling bermasalah dengan hukum >>>> ini secara legal (sesuai hukum positif)
secara ilegal-nya ... ormas berbasis satu agama ini pun bisa saja dilawan oleh ormas berbasis nasionalis ... sesuai dengan hukum moral dari kalangan nasionalis itu sendiri ttg bhinneka tunggal ika, pancasila dsb (misalnya untuk kasus GMBI di bandung) ... atau kita lihat contoh ormas seperti pemuda pancasila dsb
nah ... yang begini2 biasanya ga ada di negara lain ... karena kondisi masyarakat mereka cenderung homogen ... alias tidak majemuk .... artinya polisi di negara lain tidak punya andil dalam urusan "mendamai2kan" kelompok satu dan kelompok lain .... polisi di negara lain biasanya tidak terlibat dalam negosiasi dengan masyarakat ... urusan mereka adalah penegakan hukum secara total ... sesuai hukum positif di negara tersebut (tidak ada negosiasi terkait hukum)
>>> beda kasus dengan polisi Indonesia yang dasarnya memang menyebar ke seluruh pelosok tanah air ... jadi harus tau karakter masing2 wilayah termasuk budaya, adat, dsb
coba baca yang hijau >>> BAGI oknum polisi2 korup ... maka terjadilah negosiasi2 "liar" seperti yang kemudian berkembang selama ini ... dimana ormas sering dipakai untuk mengambil "uang keamanan" dsb .. dengan alasan demi menjaga kamtibmas itu tadi
tapi point saya yang bold merah diatas deh
balik tulisan pink diatas .... bicara soal predator ... ya semua juga predator (homo homini lupus) >>> kembalikan saja pada masyarakat mereka mendukung predator yang mana
Terakhir diubah oleh dee-nee tanggal Sat Aug 05, 2017 12:12 am, total 1 kali diubah
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Predator untuk FPI
Ya, berarti tidaklah keliru apa yg disampaikan penulis/TS.
Memang adu domba.
Memang adu domba.
isaku- KAPTEN
-
Posts : 3590
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 17.09.12
Reputation : 141
Re: Predator untuk FPI
isaku wrote:Ya, berarti tidaklah keliru apa yg disampaikan penulis/TS.
Memang adu domba.
merah : kan saya sudah bilang dari awal
artikel pada TS adalah mereka2 yang pro-FPI ... tapi jelas artikel-nya akan beda lagi kalau yang menulis tidak pro FPI
biru : kita ambil contoh kasus G30S/PKI yang lebih ekstrim >>> pada waktu itu pun ... komunis bisa bilang "Suharto sudah mengadu domba antara komunis vs ulama (kelompok agamis)" ... komunis pun bisa saja menambahkan "padahal nyatanya kedua kelompok ini adalah sama2 bangsa Indonesia yang berjuang untuk kemerdekaan"
sekarang saya tanya anda ?? .... menurut anda ... pada waktu itu ulama vs komunis memang diadu domba atau tidak oleh Suharto ?? ... menurut anda komunis vs ulama bisa disatukan atau tidak dengan sebutan "sama2 rakyat Indonesia" ?? ..... toh kenyataan-nya kita tau bahwa PKI memang ingin mengubah ideologi pancasila itu sendiri
atau contoh lain .... misalnya kasus OPM yang ingin merdeka dan keluar dari Indonesia >>> OPM akhirnya harus melawan sesama saudara papua mereka yang pro NKRI >>> dalam hal ini OPM bisa saja bilang "Indonesia sudah mengadu domba antara rakyat papua ... Indonesia sudah memposisikan OPM sebagai musuh bagi saudara papua mereka sendiri" .... toh kenyataan-nya kita tau bahwa memang OPM yang ingin lepas dari NKRI
semua ini cuma masalah opini dan sudut pandang kok
>>> ketika PKI berada pada posisi tidak dapat dukungan (kalah kuat) ... mereka akan mengatakan "kami sudah diadu domba dengan bangsa sendiri" >>>> tapi bagaimana dengan kelompok agamis dan nasionalis yang dapat lebih banyak dukungan ?? .... apakah mereka merasa diadu domba karena melawan PKI ??
samakan dengan kasus OPM ... atau kita balik ke aksi 411 atau 212 kemarin >>>> ketika dalam posisi "kuat" pada waktu melakukan kedua aksi tersebut ... apakah FPI n the genk pernah berpikir bahwa sikap mereka yang memaksakan kehendak terkait ahok ... juga pada dasarnya telah mengadu domba kelompok2 agama di Indonesia ??
so ... balik ke pink
>>>> saya pribadi (misalnya) .... tidak pernah merasa diadu domba dengan FPI ... karena dari awal saya memang sudah menentang perilaku mereka (dan orang yang seperti saya nyatanya banyak)
silahkan baca lagi penjelasan saya #2
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Predator untuk FPI
Terlalu jauh lah, masa FPI disamakan PKI.
PKI itu pembunuh!
PKI membunuh Polisi, Pejabat, dan Ulama dan Rakyat
PKI punya sumur2 untuk nyemplungin orang2 yang dibunuh
Atau baca saja dari web NU :
dan PKI memang menjadikan Islam sebagai salah satu target/musuh.
http://www.laskarislam.com/t10511-ancaman-pki-1953-kepada-muslim#199904
Apakah FPI bisa disamakan dengan PKI???
PKI itu pembunuh!
PKI membunuh Polisi, Pejabat, dan Ulama dan Rakyat
PKI punya sumur2 untuk nyemplungin orang2 yang dibunuh
https://islamedia.id/jangan-lupakan-sejarah-inilah-fakta-kebiadaban-pki-yang-telah-membunuh-ribuan-muslim-indonesia/
http://www.beradab.com/2016/04/jangan-lupakan-sejarah-inilah-fakta.html
SUMUR “NERAKA” SOCO I: 1. Soehoed, camat Magetan; 2. R. Moerti, Kepala Pengadilan Magetan; 3. Mas Ngabehi Soedibyo, Bupati Magetan; 4. R. Soebianto; 5. R. Soekardono, Patih Magetan; 6. Soebirin; 7. Imam Hadi; 8. R. Joedo Koesoemo; 9. Soemardji; 10. Soetjipto; 11. Iskak; 12. Soelaiman; 13. Hadi Soewirjo; 14. Soedjak; 15. Soetedjo; 16. Soekadi; 17. Imam Soedjono; 18. Pamoedji; 19. Soerat Atim; 20. Hardjo Roedino; 21. Mahardjono; 22. Soerjawan; 23. Oemar Danoes; 24. Mochammad Samsoeri; 25. Soemono; 26. Karyadi; 27. Soerdradjat; 28. Bambang Joewono; 29. Soepaijo; 30. Marsaid; 31. Soebargi; 32. Soejadijo. 33. Ridwan; 34. Marto Ngoetomo; 35. Hadji Afandi; 36. Hadji Soewignjo; 37. Hadji Doelah; 38. Amat Is; 39. Hadji Soewignyo; 40. Sakidi; 41. Nyonya Sakidi; 42. Sarman; 43. Soemokidjan; 44. Irawan; 45. Soemarno; 46. Marni; 47. Kaslan; 48. Soetokarijo; 49. Kasan Redjo; 50. Soeparno; 51. Soekar; 52. Samidi; 53. Soebandi; 54. Raden Noto Amidjojo; 55. Soekoen; 56. Pangat B; 57. Soeparno; 58. Soetojo; 59. Sarman; 60. Moekiman; 61. Soekiman; 62. Pangat/Hardjo; 63. Sarkoen B; 64. Sarkoen A; 65. Kasan Diwirjo; 66. Moeanan; 67. Haroen; 68. Ismail. ada sekitar 40 mayat tidak dikenali karena bukan warga Magetan.
SUMUR “NERAKA” SOCO II: 1. R. Ismaiadi, Kepala Resort Polisi Magetan; 2. R.Doerjat, Inspektur Polisi Magetan; 3. Kasianto, anggota Polri; 4. Soebianto, anggota Polri; 5. Kholis, anggota Polri; 6. Soekir, anggota Polri; 7. Bamudji, Pembantu Sekretaris BTT; 8. Oemar Damos, Kepala Jawatan Penerangan Magetan; 9. Rofingi Tjiptomartono, Wedana Magetan; 10. Bani, APP. Upas; 11. Soemingan, APP.Upas; 12. Baidowi; 13. Naib Bendo; 14. Reso Siswojo; 15. Kusnandar, Guru; 16. Soejoedono, Adm PG Rejosari; 17. Kjai Imam Mursjid Muttaqin, Mursyid Tarikat Syattariyah Pesantren Takeran; 18. Kjai Zoebair; 19. Kjai Malik; 20. Kjai Noeroen; 21. Kjai Moch. Noor.”
http://www.siagaindonesia.com/125823/peristiwa-magetan-pki-bunuh-14-ulama.html
Sementara Muhammad Khoirul Anam, mengungkapkan sejak tahun 1948 hingga 1965 Partai Komunis Indonesia (PKI) telah membunuh 14 ulama yang masih merupakan keluarga besar Pondok Pesantren PSM Takeran, Magetan.
https://www.nahimunkar.com/pemutarbalikan-fakta-sejarah-pembantaian-para-ulama-pki/
Sumur Tua Desa Bangsri
Diantara sejumlah sumur tempat pembantaian yang digunakan PKI di sekitar Magetan, sumur tua desa Bangsri merupakan tempat yang paling awal. Sumur tua ini terletak di tengah tegalan ladang ketela di Dukuh Dadapan. Sekitar 10 orang korban PKI dibantai di sini. Kebanyakan adalah warga biasa yang dianggap menentang atau melawan PKI.
Para korban pembantaian di Bangsri berasal dari Desa Selo Tinatah, dan berlangsung sebelum pemberontakan 18 September 1948 dimulai. Mereka yang tertangkap PKI kemudian ditahan di dusun Dadapan. Beberapa hari menjelang hari H pemberontakan, para tawanan pun disembelih di lubang pembantaian di tengah tegalan.
Sumur Tua Desa Cigrok
Sumur tua di Desa Cigrok ini hampir sama dengan sumur tua di Desa Soco, sama-sama tidak terpakai lagi. Sebagaimana kepercayaan masyarakat setempat yang pantang menimbun sumur setelah tidak digunakan lagi, sumur tua Desa Cigrok demikian pula. Tidak ditimbun, kecuali tertimbun sendiri oleh tanah.
Sumur tua Desa Cigrok terletak di rumah seorang warga desa bernama To Teruno. To Teruno sebenarnya bukanlah anggota PKI, justru dialah yang melaporkan kekejaman PKI di sumur miliknya itu kepada kepala desanya. Salah seorang korban PKI di sumur tua Cigrok adalah KH Imam Shofwan, pengasuh Pesantren Thoriqussu’ada Rejosari, Madiun. KH Shofwan dikubur hidup-hidup di dalam sumur tersebut setelah disiksa berkali-kali. Bahkan ketika dimasukkan ke dalam sumur, KH Imam Shofwan sempat mengumandangkan adzan. Dua putra KH Imam Shofwan, yakni Kyai Zubeir dan Kyai Bawani juga jadi korban dan dikubur hidup-hidup secara bersama-sama.
Sebanyak 22 orang yang menjadi korban pembantaian di sumur tua Desa Cigrok. Selain KH Imam Shofwan dan dua puteranya, terdapat pula Hadi Addaba dan Imam Faham dari Pesantren Sabilil Muttaqin, Takeran. Imam Faham adalah adik dari Muhammad Suhud, paman dari Kharis Suhud.
Imam sebenarnya ikut mengawal KH Imam Mursjid ketika diciduk dari pesantrennya, namun di tengah jalan mereka terpisah. Jenazah Imam Faham akhirnya ditemukan di sumur tua itu, sementara jenazah KH Imam Mursjid hingga kini belum ditemukan.
Sumur Tua Desa Kresek
Selain beberapa sumur di Magetan, tempat pembantaian korban kebiadaban PKI di Madiun juga ditemukan di sebuah lubang di Dusun Kresek, Desa Dungus. Di lubang pembantaian di tepi bukit ini ditemukan 17 jenazah. Mereka diantaranya adalah perwira militer, anggota DPRD, wartawan dan masyarakat biasa.
Pembantaian di dusun Kresek dilakukan PKI karena posisinya telah terjepit oleh pasukan Siliwangi. Sementara itu, mereka tersesat di Kresek dalam perjalanan menuju Kediri. Karena tidak sabar membawa tawanan sedemikian banyaknya, mereka pun melakukan pembantaian di tepi bukit lalu menimbunnya di sebuah sumur tua. Terungkapnya sumur ini sebagai tempat pembantaian bermula dari laporan seorang janda warga Desa Kresek yang mengaku melihat terjadinya peristiwa keji itu.
Kini, di Kresek telah dibangun monumen dan tugu peringatan atas kekejaman PKI pada tahun 1948 dulu. Sebagaimana monumen di Desa Soco, monumen keganasan PKI di Kresek juga dibangun untuk mengingat keganasan PKI dalam membantai lawan-lawan politiknya, dengan harapan paham itu tidak lagi bangkit kembali di bumi pertiwi.
Atau baca saja dari web NU :
http://www.nu.or.id/post/read/40065/meluruskan-sejarah
Fitnah, penghinaan serta pembunuhan dilakukan PKI di berbagai tempat, sehingga terjadi konflik sosial yang bersifat horisontal antara pengikut PKI dan kelompok Islam terutama NU. Serang menyerang terjadi di berbagai tempat ibadah, pengrusakan pesantren dan masjid dilakukan termasuk perampasan tanah para kiai. Bahkan pembunuhan pun dilakukan. Saat itu NU melakukan siaga penuh yang kemudian dibantu oleh GP Ansor dengan Banser sebagai pasukan khusus yang melindungi mereka. Lagi-lagi Kekejaman yang dilakukan PKI terhadap santri dan kiai dan kalangan TNI itu dianggap hanya manuver TNI AD.
Sejarah dibalik. Yang selama ini PKI bertindak sebagai pelaku kekejaman, diubah menjadi pihak yang menjadi korban kekejaman para ulama dan TNI. Lalu mereka membuat berbagai maneuver melalui amnesti internasional dan mahkamah internasional, termasuk Komnas HAM. Karena mereka pada umumnya tidak tahu sejarah, maka dengan mudah mempercayai pemalsuan sejarah seperti itu. Akhirnya kalangan TNI, pemerintah dan NU yang membela diri dan membela agama serta membela ideologi negara itu dipaksa minta maaf, karena dianggap melakukan kekejaman pada PKI.
PKI telah menciptakan suasana sedemikian tegang ,sehingga sampai pada situasi to kill or to be killed (membunuh atau dibunuh), dalam sebuah perang saudara. Oleh karena itu kalau diperlukan perdamaian maka keduanya bisa saling member maaf, bukan permintaan maaf sepihak sebagaimana mereka tuntut, karena justeru kesalahan ada pada mereka dengan melakukan agitasi serta teror bahkan pembantaian.
dan PKI memang menjadikan Islam sebagai salah satu target/musuh.
http://www.laskarislam.com/t10511-ancaman-pki-1953-kepada-muslim#199904
Apakah FPI bisa disamakan dengan PKI???
isaku- KAPTEN
-
Posts : 3590
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 17.09.12
Reputation : 141
Re: Predator untuk FPI
isaku wrote:Terlalu jauh lah, masa FPI disamakan PKI
PKI itu pembunuh!
PKI membunuh Polisi, Pejabat, dan Ulama dan Rakyat
PKI punya sumur2 untuk nyemplungin orang2 yang dibunuhhttps://islamedia.id/jangan-lupakan-sejarah-inilah-fakta-kebiadaban-pki-yang-telah-membunuh-ribuan-muslim-indonesia/
http://www.beradab.com/2016/04/jangan-lupakan-sejarah-inilah-fakta.html
SUMUR “NERAKA” SOCO I: 1. Soehoed, camat Magetan; 2. R. Moerti, Kepala Pengadilan Magetan; 3. Mas Ngabehi Soedibyo, Bupati Magetan; 4. R. Soebianto; 5. R. Soekardono, Patih Magetan; 6. Soebirin; 7. Imam Hadi; 8. R. Joedo Koesoemo; 9. Soemardji; 10. Soetjipto; 11. Iskak; 12. Soelaiman; 13. Hadi Soewirjo; 14. Soedjak; 15. Soetedjo; 16. Soekadi; 17. Imam Soedjono; 18. Pamoedji; 19. Soerat Atim; 20. Hardjo Roedino; 21. Mahardjono; 22. Soerjawan; 23. Oemar Danoes; 24. Mochammad Samsoeri; 25. Soemono; 26. Karyadi; 27. Soerdradjat; 28. Bambang Joewono; 29. Soepaijo; 30. Marsaid; 31. Soebargi; 32. Soejadijo. 33. Ridwan; 34. Marto Ngoetomo; 35. Hadji Afandi; 36. Hadji Soewignjo; 37. Hadji Doelah; 38. Amat Is; 39. Hadji Soewignyo; 40. Sakidi; 41. Nyonya Sakidi; 42. Sarman; 43. Soemokidjan; 44. Irawan; 45. Soemarno; 46. Marni; 47. Kaslan; 48. Soetokarijo; 49. Kasan Redjo; 50. Soeparno; 51. Soekar; 52. Samidi; 53. Soebandi; 54. Raden Noto Amidjojo; 55. Soekoen; 56. Pangat B; 57. Soeparno; 58. Soetojo; 59. Sarman; 60. Moekiman; 61. Soekiman; 62. Pangat/Hardjo; 63. Sarkoen B; 64. Sarkoen A; 65. Kasan Diwirjo; 66. Moeanan; 67. Haroen; 68. Ismail. ada sekitar 40 mayat tidak dikenali karena bukan warga Magetan.
SUMUR “NERAKA” SOCO II: 1. R. Ismaiadi, Kepala Resort Polisi Magetan; 2. R.Doerjat, Inspektur Polisi Magetan; 3. Kasianto, anggota Polri; 4. Soebianto, anggota Polri; 5. Kholis, anggota Polri; 6. Soekir, anggota Polri; 7. Bamudji, Pembantu Sekretaris BTT; 8. Oemar Damos, Kepala Jawatan Penerangan Magetan; 9. Rofingi Tjiptomartono, Wedana Magetan; 10. Bani, APP. Upas; 11. Soemingan, APP.Upas; 12. Baidowi; 13. Naib Bendo; 14. Reso Siswojo; 15. Kusnandar, Guru; 16. Soejoedono, Adm PG Rejosari; 17. Kjai Imam Mursjid Muttaqin, Mursyid Tarikat Syattariyah Pesantren Takeran; 18. Kjai Zoebair; 19. Kjai Malik; 20. Kjai Noeroen; 21. Kjai Moch. Noor.”http://www.siagaindonesia.com/125823/peristiwa-magetan-pki-bunuh-14-ulama.html
Sementara Muhammad Khoirul Anam, mengungkapkan sejak tahun 1948 hingga 1965 Partai Komunis Indonesia (PKI) telah membunuh 14 ulama yang masih merupakan keluarga besar Pondok Pesantren PSM Takeran, Magetan.https://www.nahimunkar.com/pemutarbalikan-fakta-sejarah-pembantaian-para-ulama-pki/
Sumur Tua Desa Bangsri
Diantara sejumlah sumur tempat pembantaian yang digunakan PKI di sekitar Magetan, sumur tua desa Bangsri merupakan tempat yang paling awal. Sumur tua ini terletak di tengah tegalan ladang ketela di Dukuh Dadapan. Sekitar 10 orang korban PKI dibantai di sini. Kebanyakan adalah warga biasa yang dianggap menentang atau melawan PKI.
Para korban pembantaian di Bangsri berasal dari Desa Selo Tinatah, dan berlangsung sebelum pemberontakan 18 September 1948 dimulai. Mereka yang tertangkap PKI kemudian ditahan di dusun Dadapan. Beberapa hari menjelang hari H pemberontakan, para tawanan pun disembelih di lubang pembantaian di tengah tegalan.
Sumur Tua Desa Cigrok
Sumur tua di Desa Cigrok ini hampir sama dengan sumur tua di Desa Soco, sama-sama tidak terpakai lagi. Sebagaimana kepercayaan masyarakat setempat yang pantang menimbun sumur setelah tidak digunakan lagi, sumur tua Desa Cigrok demikian pula. Tidak ditimbun, kecuali tertimbun sendiri oleh tanah.
Sumur tua Desa Cigrok terletak di rumah seorang warga desa bernama To Teruno. To Teruno sebenarnya bukanlah anggota PKI, justru dialah yang melaporkan kekejaman PKI di sumur miliknya itu kepada kepala desanya. Salah seorang korban PKI di sumur tua Cigrok adalah KH Imam Shofwan, pengasuh Pesantren Thoriqussu’ada Rejosari, Madiun. KH Shofwan dikubur hidup-hidup di dalam sumur tersebut setelah disiksa berkali-kali. Bahkan ketika dimasukkan ke dalam sumur, KH Imam Shofwan sempat mengumandangkan adzan. Dua putra KH Imam Shofwan, yakni Kyai Zubeir dan Kyai Bawani juga jadi korban dan dikubur hidup-hidup secara bersama-sama.
Sebanyak 22 orang yang menjadi korban pembantaian di sumur tua Desa Cigrok. Selain KH Imam Shofwan dan dua puteranya, terdapat pula Hadi Addaba dan Imam Faham dari Pesantren Sabilil Muttaqin, Takeran. Imam Faham adalah adik dari Muhammad Suhud, paman dari Kharis Suhud.
Imam sebenarnya ikut mengawal KH Imam Mursjid ketika diciduk dari pesantrennya, namun di tengah jalan mereka terpisah. Jenazah Imam Faham akhirnya ditemukan di sumur tua itu, sementara jenazah KH Imam Mursjid hingga kini belum ditemukan.
Sumur Tua Desa Kresek
Selain beberapa sumur di Magetan, tempat pembantaian korban kebiadaban PKI di Madiun juga ditemukan di sebuah lubang di Dusun Kresek, Desa Dungus. Di lubang pembantaian di tepi bukit ini ditemukan 17 jenazah. Mereka diantaranya adalah perwira militer, anggota DPRD, wartawan dan masyarakat biasa.
Pembantaian di dusun Kresek dilakukan PKI karena posisinya telah terjepit oleh pasukan Siliwangi. Sementara itu, mereka tersesat di Kresek dalam perjalanan menuju Kediri. Karena tidak sabar membawa tawanan sedemikian banyaknya, mereka pun melakukan pembantaian di tepi bukit lalu menimbunnya di sebuah sumur tua. Terungkapnya sumur ini sebagai tempat pembantaian bermula dari laporan seorang janda warga Desa Kresek yang mengaku melihat terjadinya peristiwa keji itu.
Kini, di Kresek telah dibangun monumen dan tugu peringatan atas kekejaman PKI pada tahun 1948 dulu. Sebagaimana monumen di Desa Soco, monumen keganasan PKI di Kresek juga dibangun untuk mengingat keganasan PKI dalam membantai lawan-lawan politiknya, dengan harapan paham itu tidak lagi bangkit kembali di bumi pertiwi.
Atau baca saja dari web NU :http://www.nu.or.id/post/read/40065/meluruskan-sejarah
Fitnah, penghinaan serta pembunuhan dilakukan PKI di berbagai tempat, sehingga terjadi konflik sosial yang bersifat horisontal antara pengikut PKI dan kelompok Islam terutama NU. Serang menyerang terjadi di berbagai tempat ibadah, pengrusakan pesantren dan masjid dilakukan termasuk perampasan tanah para kiai. Bahkan pembunuhan pun dilakukan. Saat itu NU melakukan siaga penuh yang kemudian dibantu oleh GP Ansor dengan Banser sebagai pasukan khusus yang melindungi mereka. Lagi-lagi Kekejaman yang dilakukan PKI terhadap santri dan kiai dan kalangan TNI itu dianggap hanya manuver TNI AD.
Sejarah dibalik. Yang selama ini PKI bertindak sebagai pelaku kekejaman, diubah menjadi pihak yang menjadi korban kekejaman para ulama dan TNI. Lalu mereka membuat berbagai maneuver melalui amnesti internasional dan mahkamah internasional, termasuk Komnas HAM. Karena mereka pada umumnya tidak tahu sejarah, maka dengan mudah mempercayai pemalsuan sejarah seperti itu. Akhirnya kalangan TNI, pemerintah dan NU yang membela diri dan membela agama serta membela ideologi negara itu dipaksa minta maaf, karena dianggap melakukan kekejaman pada PKI.
PKI telah menciptakan suasana sedemikian tegang ,sehingga sampai pada situasi to kill or to be killed (membunuh atau dibunuh), dalam sebuah perang saudara. Oleh karena itu kalau diperlukan perdamaian maka keduanya bisa saling member maaf, bukan permintaan maaf sepihak sebagaimana mereka tuntut, karena justeru kesalahan ada pada mereka dengan melakukan agitasi serta teror bahkan pembantaian.
dan PKI memang menjadikan Islam sebagai salah satu target/musuh.
http://www.laskarislam.com/t10511-ancaman-pki-1953-kepada-muslim#199904
Apakah FPI bisa disamakan dengan PKI???
biru : selalu deh sensitif nya keluar ... ga baca tulisan saya bener2 ... saya ga pernah bilang FPI pembunuh seperti PKI ... wong waktu itu semua juga bunuh2an kok ..... saya ulang ya tulisan saya
ketika PKI berada pada posisi tidak dapat dukungan (kalah kuat) >>>> mereka bisa saja bilang adu domba
samakan dengan kasus OPM ... atau kita balik ke aksi 411 atau 212 kemarin >>>> ketika dalam posisi "kuat" pada waktu melakukan kedua aksi tersebut ... apakah FPI n the genk pernah berpikir bahwa sikap mereka yang memaksakan kehendak terkait ahok ... juga pada dasarnya telah mengadu domba kelompok2 agama di Indonesia ??
ini cuma masalah TIDAK PUNYA DUKUNGAN kok >>> ketika merasa tidak didukung ... segala dalil victim mentality merasa "diadu domba" bisa keluar dari FPI ... toh nyatanya mayoritas muslim ga ada yang merasa di adu domba dengan FPI
hijau : kalau FPI masih punya victim mentality (mersa diadu domba dengan umat Islam dsb) ... ya artinya mental-nya semua sama saja (mau PKI kek, OPM kek, FPI kek ... semua membawa mental "merasa dizalimi padahal semua itu datang karena ulah mereka sendiri"
:)
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
The.Barnabas- LETNAN DUA
-
Posts : 894
Location : Jakarta
Join date : 27.07.12
Reputation : 36
Re: Predator untuk FPI
saya kira nggak semua fpi berjiwa ganas
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: Predator untuk FPI
dalam hal ini saya tidak bicara hitam putih-nya FPI ...
tapi bicara FPI sebagai sebuah ormas dalam lingkup NKRI >>> yg artinya ... biar bagaimanapun ... status sebuah ormas tetap berada di bawah UU dan kewenangan pemerintah
kembali saya ulang yg diatas
apa yang saya jelaskan diatas adalah kenyataan dan fakta >>> pro dan kontra ... suka atau tidak suka >>> semua tetap tidak merubah fakta yang saya tulis diatas ... khususnya yang biru
atau either way >>> pemerintah yang "dibuat" tunduk pada FPI (atau ormas2 lain yg sejenis) ... atau ormas2 tersebut yang harus tunduk pada pemerintah
semua tergantung pemerintahnya
tapi kalau kita bicara Jokowi ... saya mah yakin sekali ... org seperti dia ga akan mau disuruh tunduk pada ormas >>> wong dia tau sebagai presiden dia berkekuatan hukum sebagai pimpinan TNI dan Polri ... artinya TNI dan Polri ada dibawah perintahnya
dan nyatanya ... Jokowi memilih Kapolri dan Panglima TNI yg sekarang 100% berdasarkan pilihan-nya sendiri (bukan karena masukan DPR seperti yg terjadi sebelum2nya) >>> artinya Jokowi tau persis loyalitas Kapolri dan Panglima TNI terhadap dia
tapi bicara FPI sebagai sebuah ormas dalam lingkup NKRI >>> yg artinya ... biar bagaimanapun ... status sebuah ormas tetap berada di bawah UU dan kewenangan pemerintah
kembali saya ulang yg diatas
pemerintah >>> polisi >>> ormas
dan memang sudah seperti yang bold merah inilah skema-nya .... ga bisa diingkari mau gimanapun kita berargumen >> makanya saya pernah bilang polisi and fpi itu sama saja >>> kalau mau pun bisa disebut pemerintah, polisi, fpi itu sama saja
maka ... semua tergantung pemerintah-nya .... kalau pemerintah ga suka sama fpi ... ya sudah fpi hilang .... kalau pemerintah suka dengan fpi ... ya fpi tetap ada
kalau fpi melawan (tidak mendukung pemerintah) ... ya lihat saja skema merah diatas >>> jadi mau ga mau ormas2 seperti fpi harus nurut dengan pemerintah
apa yang saya jelaskan diatas adalah kenyataan dan fakta >>> pro dan kontra ... suka atau tidak suka >>> semua tetap tidak merubah fakta yang saya tulis diatas ... khususnya yang biru
atau either way >>> pemerintah yang "dibuat" tunduk pada FPI (atau ormas2 lain yg sejenis) ... atau ormas2 tersebut yang harus tunduk pada pemerintah
semua tergantung pemerintahnya
tapi kalau kita bicara Jokowi ... saya mah yakin sekali ... org seperti dia ga akan mau disuruh tunduk pada ormas >>> wong dia tau sebagai presiden dia berkekuatan hukum sebagai pimpinan TNI dan Polri ... artinya TNI dan Polri ada dibawah perintahnya
dan nyatanya ... Jokowi memilih Kapolri dan Panglima TNI yg sekarang 100% berdasarkan pilihan-nya sendiri (bukan karena masukan DPR seperti yg terjadi sebelum2nya) >>> artinya Jokowi tau persis loyalitas Kapolri dan Panglima TNI terhadap dia
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Predator untuk FPI
Harusnya berfikir apakah kita sudah lebih baik dari mereka ?
dulu ane anti FPI karna sering nonton Metro TV, setalh terjun, ternyata..
The.Barnabas- LETNAN DUA
-
Posts : 894
Location : Jakarta
Join date : 27.07.12
Reputation : 36
Re: Predator untuk FPI
semoga untuk kedepanya fpi bisa mempertahankan citra baiknya
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: Predator untuk FPI
The.Barnabas wrote:
Harusnya berfikir apakah kita sudah lebih baik dari mereka ?
dulu ane anti FPI karna sering nonton Metro TV, setalh terjun, ternyata..
dulu ane juga ga anti FPI ... paling sebel aja karena suka sok jagoan sweeping sana sini, tp setelah lihat fakta nih ormas ternyata sekelas pengobral agama demi kepentingan politik, fulus dan kekuasaan ... jadi anti beneran deh
----------------------------------------
sekali lagi ... kembalilah pada sejarah ... nasrani menjadi hancur di eropa ketika paus vatikan pada abad pertengahan sering menjual dan mengobral agama demi kepentingan penguasa ... terjadinya perang salib, dikeluarkan-nya tiket ke surga dsb ... semua berasal dari mulut para pemuka agama demi kepentingan duniawi atas nama agama bahkan dengan ancaman2 neraka
ketahuilah bahwa kesombongan, hawa nafsu, dan keserakahan dari para pemuka agama itu sendiri - termasuk merasa dirinya paling suci dan paling benar, sambil terus menyebarkan kebencian pada yang menolak mereka demi mempertahankan harga diri - adalah awal dari kehancuran sebuah agama
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Similar topics
» Pope won't be lenient with predator priests: ex-prosecutor
» Yesus diutus hanya untuk orang israel, bukan untuk bangsa lain
» SarapanPagi : sebenarnya Tuhan menciptakan manusia, untuk diutus ke bumi, bukan untuk hidup kekal di surga
» [untuk burung] [WAJIB PUNYA] Suara BELALANG EMAS Masteran Paling AMPUH Untuk Burung LOVEBIRD
» [[KONSELING 24 JAM (untuk Kristen dan bukan Kristen saya kira boleh untuk minta didoakan) ]] + INI ADA PELAYANAN YG TERKAIT 24JAM.
» Yesus diutus hanya untuk orang israel, bukan untuk bangsa lain
» SarapanPagi : sebenarnya Tuhan menciptakan manusia, untuk diutus ke bumi, bukan untuk hidup kekal di surga
» [untuk burung] [WAJIB PUNYA] Suara BELALANG EMAS Masteran Paling AMPUH Untuk Burung LOVEBIRD
» [[KONSELING 24 JAM (untuk Kristen dan bukan Kristen saya kira boleh untuk minta didoakan) ]] + INI ADA PELAYANAN YG TERKAIT 24JAM.
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik