Jokowi tak Boleh Anggap Remeh Ancaman Revolusi Habib Rizieq

http://www.surabayapagi.com/read/146915/2016/12/13/Jokowi_tak_Boleh_Anggap_Remeh_Ancaman_Revolusi_Habib_Rizieq.html

Jokowi tak Boleh Anggap Remeh Ancaman Revolusi Habib Rizieq

Presiden Jokowi tidak boleh meremehkan ancaman pria yang akrab disapa Habib Rizieq itu. Pasalnya, saat ini pamor pria berdarah Arab itu tengah naik daun. Suara yang digaungkan Rizieq beresonansi tidak hanya pada massa Front Pembela Islam tetapi juga massa Islam secara umum.

Geger dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih bakal terus berlanjut menyusul ancaman terbaru dari Imam Besar FPI Muhammad Rizieq Shihab yang bakal menginisiasi revolusi jika gubernur Jakarta itu tidak masuk penjara.

Jika demontrasi kolosal dengan massa jutaan seperti demo 411 atau 212 menyasar Gedung DPR/MPR dengan menuntut pemakzulan terhadap rezim, sangat mungkin Jokowi terguling, atau minimal berdampak besar secara politik dan ekonomi. Demonstrasi secara terus-menerus pasti menggerus legitimasi pemerintahan.

Habib Rizieq, yang sekarang mendadak menjadi idola kaum muda Islam, tentu tidak akan menyia-nyiakan momentum. Belum pernah massa Islam sekompak ini di rezim-rezim sebelumnya.

Jika melihat fakta di lapangan, unsur-unsur organisasi Islam mulai menunjukkan kebulatan suara: FUI, FPI, DDII, GNPF, Persis, dan PUI. Muhammadiyah pun tampak menunjukkan dukungan secara kelembagaan, meskipun masih samar-samar. Sementara itu, NU secara organisasi belum bersuara, tetapi sejumlah tokoh dan massa di level bawah sudah ikut dalam barisan pimpinan Rizieq.

tidak hanya jokowi, semua aparat negara juga tidak boleh anggap remeh, juga NU tidak boleh anggap remeh

Jika ada lembaga atau pihak-pihak lain yang diam-diam mendukung atau menyusun rencana revolusi demi FPI (yang berbau penghancuran NKRI, karena pimpinan FPI terdengar pernah menghina pancasila) ,

maka jokowi, aparat negara, juga NU bisa juga mempersiapkan diri secara diam-diam bersama pihak-pihak lain, lembaga-lembaga ormas-ormas ulama-ulama lain yang diam-diam ikut mendukung keutuhan NKRI guna menghadapi aksi rencana resolusi FPI yang mungkin dengan sekutunya

Jokowi sama Habib sebetulnya agak mirip terkait revolusi. Keduanya punya niat revolusi. Jokowi lebih dulu dengan revolusi mental, Habib mengikuti.


Menurut saya FPI terlalu banyak menerima sorotan negatif yang tidak dapat dibuktikan. Habibnya sendiri pernah bilang NKRI harga mati. FPI sendiri hanya reaktor, bereaksi kalau ada trigger. Triggernya bisa bencana alam, ketidakadilan, maksiat dst. Jika ada trigger maka mereka turun.
Dua tiga pelanggaran hukum akibat reaksi mereka, beberapa anggota bahkan Habib pun dipenjara mereka terima dengan penolakan yang tidak berlebihan.
Usaha negatif untuk meruntuhkan FPI sebetulnya justru mengekspos sisi berseberangan dari FPI, mereka ternyata punya SOP, bahkan dimulai dengan dialog, lapor polisi untuk setiap aksi dst.
Ketika pengaman rakyat masih bisa disuap dan maksiat masih bisa dilindungi, beberapa orang menganggap FPI pilihan alternatif sebagai bala bantuan.

Jokowi memang tidak boleh menganggap remeh hal kecil. Jokowi punya setidaknya 2 pilihan logis. Membungkam FPI atau menunjukkan ketidakadilan dan maksiat tak akan tumbuh dibawah rezimnya sehingga satu2nya trigger yang dipunya FPI hanya bencana alam. Mengingat pula bahwa saat ini FPI menunjukkan kapasitasnya sebagai pengelola demo yang cukup baik, mungkin Pak Presiden perlu lebih hati2 dan tidak gegabah. FPI bukan musuh presiden, rakyat yang menuntut keadilan bukan musuh pemerintah. Masalah2 dan musuh2 yang nyata seperti kesenjangan sosial, kesulitan ekonomi dll sudah terlalu banyak untuk dikelola. Tidak perlu mengangkat rakyat sendiri sebagai tambahan musuh.

Kalau Habib Rizieq mau revolusi ... ya revolusi ajah ... mau ganti pancasila secara inkonstitusional ... ya ganti aja

sapa takut ??

btw beliau duitnya ada ga untuk revolusi ?? ... satu pajero ajah ga cukup loh untuk revolusi ... tetap butuh pemasukan dari "pemodal" manapun

jadi yang mau revolusi itu siapa ya ?? rizieq-nya atau "pemodal" nya

saya pribadi mah ga kemakan tuh sama omongan si rizieq ... dari jaman dulu ... dia bukannya udah teriak2 mulu tentang piagam jakarta ... nyatanya ... ga ada yang dengerin juga toh ya

sebelas dua belas lah dengan Sri Bintang



kemungkinan rizieq shihab sanggup melakukan revolusi inkonstitusional itu cuma dua :

1. dapat modal ntah dari asing, aseng, atau aswan
2. atau kerja sama dengan geng orba - mereka2 yang ingin kembali ke era surharto

dan dua2nya mah pasti beres lah di-handle ... (ga gampang ... tapi pasti beres)

paling ntar polisi ngobrol lagi ke Rizieq >>> "Zieq ... mau ente itu apa ?? ga bisa ente bikin revolusi2 begini ... ente pasti kalah sama kita2 ... jadi ... daripada ending-nya malah ga enak buat geng ente sendiri .... gimana kalo pajero-nya ditambah lagi ... atau minta yang lain ?? .... setuju ??"

gitu



---------------------------------

isaku wrote:Ketika pengaman rakyat masih bisa disuap dan maksiat masih bisa dilindungi, beberapa orang menganggap FPI pilihan alternatif sebagai bala bantuan.

nyari alternatif kok ke FPI ... itu mah sama aja ada orang dicabik2 oleh harimau ... trus minta tolong sama buaya >>> judulnya "lepas dari mulut harimau masuk ke dalam mulut buaya"

terlalu naif

jangan merendahkan fpi gitu dong Say...

dee-nee wrote:Kalau Habib Rizieq mau revolusi ... ya revolusi ajah ... mau ganti pancasila secara inkonstitusional ... ya ganti aja

sapa takut ??

btw beliau duitnya ada ga untuk revolusi ?? ... satu pajero ajah ga cukup loh untuk revolusi ... tetap butuh pemasukan dari "pemodal" manapun

jadi yang mau revolusi itu siapa ya ?? rizieq-nya atau "pemodal" nya

saya pribadi mah ga kemakan tuh sama omongan si rizieq ... dari jaman dulu ... dia bukannya udah teriak2 mulu tentang piagam jakarta ... nyatanya ... ga ada yang dengerin juga toh ya

sebelas dua belas lah dengan Sri Bintang



kemungkinan rizieq shihab sanggup melakukan revolusi inkonstitusional itu cuma dua :

1. dapat modal ntah dari asing, aseng, atau aswan
2. atau kerja sama dengan geng orba - mereka2 yang ingin kembali ke era surharto

dan dua2nya mah pasti beres lah di-handle ... (ga gampang ... tapi pasti beres)

paling ntar polisi ngobrol lagi ke Rizieq >>> "Zieq ... mau ente itu apa ?? ga bisa ente bikin revolusi2 begini ... ente pasti kalah sama kita2 ... jadi ... daripada ending-nya malah ga enak buat geng ente sendiri .... gimana kalo pajero-nya ditambah lagi ... atau minta yang lain ?? .... setuju ??"

gitu

Nah itu dia yg saya maksud, orang2 g jelas macam Sri bintang dituduh makar. Kalau mau makar ngapain susah2 pake surat2an segala ke MPR DPR. Alasan paling logis itu biar demo tidak digembosi, itu bisa diterima. Yang lain g tau lah, sebatas pencemaran nama baik mungkin masih bisa.
G ngerti juga sih.

---------------------------------

mb Dee wrote:

isaku wrote:Ketika pengaman rakyat masih bisa disuap dan maksiat masih bisa dilindungi, beberapa orang menganggap FPI pilihan alternatif sebagai bala bantuan.

nyari alternatif kok ke FPI ... itu mah sama aja ada orang dicabik2 oleh harimau ... trus minta tolong sama buaya >>> judulnya "lepas dari mulut harimau masuk ke dalam mulut buaya"

terlalu naif

Alasan apa Polisi disebut harimau, FPI disebut buaya?

isaku wrote:

dee-nee wrote:Kalau Habib Rizieq mau revolusi ... ya revolusi ajah ... mau ganti pancasila secara inkonstitusional ... ya ganti aja

sapa takut ??

btw beliau duitnya ada ga untuk revolusi ?? ... satu pajero ajah ga cukup loh untuk revolusi ... tetap butuh pemasukan dari "pemodal" manapun

jadi yang mau revolusi itu siapa ya ?? rizieq-nya atau "pemodal" nya

saya pribadi mah ga kemakan tuh sama omongan si rizieq ... dari jaman dulu ... dia bukannya udah teriak2 mulu tentang piagam jakarta ... nyatanya ... ga ada yang dengerin juga toh ya

sebelas dua belas lah dengan Sri Bintang



kemungkinan rizieq shihab sanggup melakukan revolusi inkonstitusional itu cuma dua :

1. dapat modal ntah dari asing, aseng, atau aswan
2. atau kerja sama dengan geng orba - mereka2 yang ingin kembali ke era surharto

dan dua2nya mah pasti beres lah di-handle ... (ga gampang ... tapi pasti beres)

paling ntar polisi ngobrol lagi ke Rizieq >>> "Zieq ... mau ente itu apa ?? ga bisa ente bikin revolusi2 begini ... ente pasti kalah sama kita2 ... jadi ... daripada ending-nya malah ga enak buat geng ente sendiri .... gimana kalo pajero-nya ditambah lagi ... atau minta yang lain ?? .... setuju ??"

gitu

Nah itu dia yg saya maksud, orang2 g jelas macam Sri bintang dituduh makar. Kalau mau makar ngapain susah2 pake surat2an segala ke MPR DPR. Alasan paling logis itu biar demo tidak digembosi, itu bisa diterima. Yang lain g tau lah, sebatas pencemaran nama baik mungkin masih bisa.
G ngerti juga sih.  

merah : sip ... jadi sudah oke ya ... bahwa rizieq and sri bintang memang setali tiga uang ... sama2 orang gaje (seperti tulisan anda yang underline)

jadi ... kalau balik ke kalimat ungu atau back to TS >> kalimat ungu itu bener2 ajah dong ya ... bahwa sekalipun rizieq teriak revolusi .. memang ga ada penting2nya untuk di waspadai

setuju ??



btw ... denger2 rizieq bahkan bertekad keluar dari negara ini kalau ahok sampai bebas ....

bener ga ya ?? >>> atau cuma gosip juga (seperti TS) ... karena ga mungkin seorang rizieq punya nyali seperti itu ??



---------------------------------

isaku wrote:

mb Dee wrote:

isaku wrote:Ketika pengaman rakyat masih bisa disuap dan maksiat masih bisa dilindungi, beberapa orang menganggap FPI pilihan alternatif sebagai bala bantuan.

nyari alternatif kok ke FPI ... itu mah sama aja ada orang dicabik2 oleh harimau ... trus minta tolong sama buaya >>> judulnya "lepas dari mulut harimau masuk ke dalam mulut buaya"

terlalu naif

Alasan apa Polisi disebut harimau, FPI disebut buaya?

karena baik polisi n FPI model-nya sama ajah .... sama2 bisa dibayar, sama2 bisa korup, sama2 suka melanggar aturan

mungkin bedanya ... kalau polisi jualan undang2 negara .... FPI jualan undang2 agama

njlajahweb wrote:jangan merendahkan fpi gitu dong Say...

hmmmm .... saya merendahkan sih biasanya untuk orang2 yang selalu merasa tinggi ... biar balance aja sih maksudnya

@ atas
Iya emang g terlalu penting. Yang penting itu pemerintah berpihak pada keadilan dan tidak melindungi maksiat dan kejahatan.

karena baik polisi n FPI model-nya sama ajah .... sama2 bisa dibayar, sama2 bisa korup, sama2 suka melanggar aturan

mungkin bedanya ... kalau polisi jualan undang2 negara .... FPI jualan undang2 agama

Keliru, polisinya cuma oknum di lapangan, secara institusi pasti tidak bisa. Lain halnya, tidak terdengar oknum FPI di lapangan bisa disuap untuk melindungi tempat maksiat atau sebaliknya membubarkan tempat maksiat.
Yang ada secara institusi FPI berkomitmen membubarkan tempat2 maksiat apalagi kalau sudah ada permintaan warga.

FPI mungkin atau pasti ada donaturnya, tapi pastinya duit tidak masuk ke kantong petugas lapangan (bertolak belakang dengan polisi yang jadi beking tempat maksiat).

Si Oknum polisi sadar dia melanggar aturan. Petugas FPI punya SOP agar terhindar dari pelanggaran hukum. Pelanggaran hukum baru mungkin ada kalau yang digerebek melawan dan terjadi kontak fisik..

Tapi ada yang aneh. Seharusnya ketika FPI lapor polisi, si polisi yang ambil alih,...
Yang terjadi malah polisinya ngasih ijin dan siap untuk back up saja.

Pertanyaannya kenapa polisi g ambil alih?
FPI: Pak, tuh tempat maksiat bikin resah warga, sudah ada yang lapor ke kita nih. Kita ijin mau gerebek kalau Bapak g tanganin.

Polisi benar:
Yang mana? Kalian g usah ikut, nonton aja, biar kami yang beresin. Tunggu dalam 3 hari.
FPI: siap Pak.

Polisi g benar:
Mana suratnya? Mau Kapan?
FPI: 2 hari lagi Pak
Polisi: Ya udah, nanti saya siapkan anggota buat jaga2.
FPI: makasih Pak.


Pilihan nomer 2, ada potensi keributan, tergantung kondisi.


Contoh no. 1 FPI g perlu ikut
http://www.tribunnews.com/metropolitan/2016/11/27/atas-laporan-fpi-polisi-lalu-gerebek-belasan-gay-pesta-maksiat-di-sebuah-apartemen-kalibata

Contoh no.2 Polisi g mau capek
http://www.tribunnews.com/regional/2011/07/22/fpi-makassar-ancam-hancurkan-toko-penjual-miras

isaku wrote:@ atas
Iya emang g terlalu penting. Yang penting itu pemerintah berpihak pada keadilan dan tidak melindungi maksiat dan kejahatan.

karena baik polisi n FPI model-nya sama ajah .... sama2 bisa dibayar, sama2 bisa korup, sama2 suka melanggar aturan

mungkin bedanya ... kalau polisi jualan undang2 negara .... FPI jualan undang2 agama

Keliru, polisinya cuma oknum di lapangan, secara institusi pasti tidak bisa. Lain halnya, tidak terdengar oknum FPI di lapangan bisa disuap untuk melindungi tempat maksiat atau sebaliknya membubarkan tempat maksiat.
Yang ada secara institusi FPI berkomitmen membubarkan tempat2 maksiat apalagi kalau sudah ada permintaan warga.

biru : tidak terdengar dari mana ?? ... tergantung orangnya dong ah ... apakah dia mau dengar atau tidak ?? .... apakah dia mau percaya atau tidak ??  ... apakah dia mau terima fakta atau tidak ??

underline : kalau bicara institusi ... ya tetap sama  ... institusi FPI dan Kepolisian yah bersih2 ajah ... wong namanya juga institusi/organisasi (benda mati) ... semua kan balik lagi ke manusianya

point saya yang merah adalah .... ketika anda bilang "ada polisi bisa disuap" ... saya juga akan bilang nyatanya "ada juga fpi bisa dibayar" >>> ketika anda bilang "tapi itu cuma oknum polisi ... bukan institusi-nya" ... saya pun akan bilang "kalau begitu ... itu juga cuma oknum fpi ... bukan institusi / organisasi-nya" >>>> kalaupun mau anda tambahin lagi "tapi sikap korupsi oknum polisi di institusi mereka sudah sangat masif ... dari bawah sampai atas" .... maka "begitu juga korupsi oknum fpi di organisasi tersebut juga sudah sangat masif ... dari bawah sampai atas"

intinya .... polisi n fpi itu sama ajah >>> nyari "alternatif" dari polisi ke fpi ... sama ajah seperti "lepas dari mulut harimau masuk ke dalam mulut buaya"

begitu



--------------------------------------------------------------

isaku wrote:FPI mungkin atau pasti ada donaturnya, tapi pastinya duit tidak masuk ke kantong petugas lapangan (bertolak belakang dengan polisi yang jadi beking tempat maksiat).

kata siapa ?? ... anda tau darimana FPI ga dapet duit dari pemilik tempat maksiat (alias donatur itu sendiri) ??

isaku wrote:Si Oknum polisi sadar dia melanggar aturan. Petugas FPI punya SOP agar terhindar dari pelanggaran hukum. Pelanggaran hukum baru mungkin ada kalau yang digerebek melawan dan terjadi kontak fisik..

sama ajah ... memang petugas polisi ga punya SOP ?? >>> si oknum FPI juga sadar kok bahwa dia melanggar aturan

cuma urusan SOP aja kenapa harus ribet coba ?? >>> kalau oknum polisi bisa "ngakal2in" SOP ... oknum FPI pun bisa "ngakal2in" SOP >>> kan saya sudah bilang ... sama ajah

-------------------------------------------------------------------

isaku wrote:Tapi ada yang aneh. Seharusnya ketika FPI lapor polisi, si polisi yang ambil alih,...
Yang terjadi malah polisinya ngasih ijin dan siap untuk back up saja.

Pertanyaannya kenapa polisi g ambil alih?
FPI: Pak, tuh tempat maksiat bikin resah warga, sudah ada yang lapor ke kita nih. Kita ijin mau gerebek kalau Bapak g tanganin.

Polisi benar:
Yang mana? Kalian g usah ikut, nonton aja, biar kami yang beresin. Tunggu dalam 3 hari.
FPI: siap Pak.

Polisi g benar:
Mana suratnya? Mau Kapan?
FPI: 2 hari lagi Pak
Polisi: Ya udah, nanti saya siapkan anggota buat jaga2.
FPI: makasih Pak.

Pilihan nomer 2, ada potensi keributan, tergantung kondisi.

Contoh no. 1 FPI g perlu ikut
http://www.tribunnews.com/metropolitan/2016/11/27/atas-laporan-fpi-polisi-lalu-gerebek-belasan-gay-pesta-maksiat-di-sebuah-apartemen-kalibata

Contoh no.2 Polisi g mau capek
http://www.tribunnews.com/regional/2011/07/22/fpi-makassar-ancam-hancurkan-toko-penjual-miras

ceile ... baru berita beginian ajah udah langsung bikin kesimpulan

FPI lapor polisi tuh gini :

FPI lapor ke polisi : "boss ... diskotik nya fulan dah bayar "jatah preman" blum ?"
polisi bilang : "blum tuh ... grebek gih sana ... nanti saya pura2 bengong ... tapi hasilnya bagi2 yah"
FPI lanjut : "siap boss ... bisa diatur"

ATAU

Polisi yang datengin FPI

Polisi bilang ke FPI : "say ... diskotik nya fulan belum setor nih ke kita"
FPI balas : "Jadi enaknya gimana boss .... apa perlu FPI bertindak"
Polisi terusin : "iya ... situ ajah lah yang maju .... kalo kita yang grebek mah repot ... soalnya si fulan surat2 ijin-nya lengkap ... ntar dibilang polisi bertindak sewenang2 lagi .... kalo situ kan slogan-nya sudah "nahi mungkar" ... jadi semua bisa paham lah"

gitu



btw ... dan yang saya tulis ini bukan fitnah loh .... balik ke ungu diatas

Kalau bukan fitnah pasti ada referensinya Bu


Kalau kalimat paling bawah adalah fakta PASTI...
HAQQULYAQIN sudah di blow up habis2an oleh media dan orang2 yang benci ke Habib dan FPI.... tapi sayangnya entah saya orang pinggiran jadi g pernah dengar atau sumbernya mb Dee g valid sehingga tidak pernah dijamah media2 pencari sensasi.

isaku wrote:Kalau bukan fitnah pasti ada referensinya Bu

dan menurut anda .. yang disebut refrensi hanya didapat dari link atau buku ??

gimana kalau refrensi-nya begini saja

anda masuk ke salah satu diskotik atau tempat hiburan di jakarta ... cari tau siapa owner-nya ... kenalan yang akrab dengan orang-nya (sampai anda bisa dipercaya oleh dia) ... dan tanya bener atau tidak cerita saya

kalau mau cari tau ... jangan dari FPI atau polisi-nya lah ... mana mau ngaku mereka ... tapi cari tau ala bisik2 tetangga (alias dari si pemilik tempat hiburan itu sendiri)

Jakarta undercover kecil2an lah istilahnya  

isaku wrote:
Kalau kalimat paling bawah adalah fakta PASTI...
HAQQULYAQIN sudah di blow up habis2an oleh media dan orang2 yang benci ke Habib dan FPI.... tapi sayangnya entah saya orang pinggiran jadi g pernah dengar atau sumbernya mb Dee g valid sehingga tidak pernah dijamah media2 pencari sensasi.

blow up atau tidak blow up .... fakta ya tetap fakta kan ? >>> bisa saja toh (misalnya) ... memang semua itu di-blow up karena mereka benci "dipalakin" terus oleh FPI dan polisi

apa bedanya yang merah ini dengan kalimat anda yang biru

bold underline : kan saya sudah bilang .... kalau cuma mengandalkan media ... semua juga jatuhnya 50-50

jangan cuma dari media dong cari info-nya ... gunakan media sebagai bahan rujukan ... jangan dipakai untuk mencari kebenaran

@atas
Jadi kalau saya bikin statement saya tinggal suruh orang lain membuktikan sendiri?

"FPI cem2an sama polisi terima duit dari diskotik", harusnya jadi senjata lumayan tuh buat media2. Bukannya selama ini anggota FPI harus jadi malaikat bagi pembenci2 mereka, setitik dugaan kesalahan langsung di blow buat menghina dan memojokkan mereka?

Tapi 1 hal yang menarik, walaupun anggota FPI dituding banyak dosa, tapi setiap waktu dosa2 mereka berpindah akibat fitnah dan ghibah.

isaku wrote:@atas
Jadi kalau saya bikin statement saya tinggal suruh orang lain membuktikan sendiri?

"FPI cem2an sama polisi terima duit dari diskotik", harusnya jadi senjata lumayan tuh buat media2. Bukannya selama ini anggota FPI harus jadi malaikat bagi pembenci2 mereka, setitik dugaan kesalahan langsung di blow buat menghina dan memojokkan mereka?  

Tapi 1 hal yang menarik, walaupun anggota FPI dituding banyak dosa, tapi setiap waktu dosa2 mereka berpindah akibat fitnah dan ghibah.

fitnah dan ghibah kah ?? Wallahu A'lam

kan saya sudah sebutkan dua kalimat diatas

btw ... dan yang saya tulis ini bukan fitnah loh .... balik ke ungu

tergantung orangnya dong ah ... apakah dia mau dengar atau tidak ?? .... apakah dia mau percaya atau tidak ??  ... apakah dia mau terima fakta atau tidak ??

anda menyebut fitnah diatas ... apakah karena anda SUDAH BENAR2 YAKIN bahwa apa yang saya katakan fitnah ... atau hanya sekedar tidak mau menerima fakta ??

beda loh antara yang sudah benar2 yakin ... dan cuma sekedar tidak sanggup menerima fakta

merah : lah iya ... jadi maunya gimana ?? ... anda ingin mencari fakta atau tidak sanggup menerima fakta ?? >>> kan saya sudah kasih tau gimana caranya nyari refrensi non media

Disebut fakta kalau terbukti benar. Tidak ada bukti kok nuduh tak sanggup menerima fakta.

isaku wrote:Disebut fakta kalau terbukti benar. Tidak ada bukti kok nuduh tak sanggup menerima fakta.
 

justru karena "tidak sanggup menerima fakta" makanya anda tidak mau percaya ... sehingga menuduh tidak ada bukti

toh saya juga sudah minta anda buktikan sendiri ... sudah saya kasih tau juga caranya



jadi gimana ?? uraian saya masih anda sebut fitnah dan ghibah.atau tidak ??

karena intinya .... polisi n fpi itu sama ajah >>> nyari "alternatif" dari polisi ke fpi ... sama ajah seperti "lepas dari mulut harimau masuk ke dalam mulut buaya"