manfaat sholat berjamaah
Halaman 1 dari 1 • Share
manfaat sholat berjamaah
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ فَرَضَ عَلَى عِبَادِهِ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ بِأُجُوْرٍ عَظِيْمَة , وَأَمَرَهُمْ بِالْجَمَاعَةِ لِحِكَمٍ وَأَسْرَارٍ جَلِيْلَة , وَجَعَلَ هَذِهِ الصَّلَوَاتِ مُكَفِّرَاتٍ لِمَا بَيْنَهُنَّ مِنْ صَغَائِرِ الذَّنْبِ وَالْخَطِيْئَة , وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ ذُو الْعَظَمَةِ وَالْعِزَّة , وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمّدًَا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ إِمَامُ الْمُتَّقِيْنَ وَالَبَرَرَة .
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ, وَبَارِكْ وَعَظِّمْ , وَتَرَحَّمْ وَتَحَنَّنْ , عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاه .
أَمَّا بَعْدُ : فَيَا عِبَادَ اللهِ ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ ، وَتَزَوَّدُوْا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah…..
Pada kesempatan khutbah Jum’at kali ini, perkenankanlah saya mengajak dan menghimbau kepada saya sendiri dan kepada para jamaah sekalian, marilah kita tingkatkan iman dan takwa kita kepada Allah Swt. Yakni dengan melaksanakan setiap yang diperintahkan, serta menjauhi setiap yang dilarang. Kita laksanakan takwa sebagai manifestasi penghambaan diri kita kepada Allah Swt, yang marajai seluruh alam, yang menguasai seluruh alam. Allah menjanjikan kenikmatan yang tiada tara bagi mereka yang mau bertakwa, dan mengancam mereka yang durhaka, dengan siksa pedih yang tiada akhir.
Disamping itu, kita juga harus mengikuti perilaku Rasulullah Saw, manusia sempurna yang menjadi penyampai kebenaran kepada hamba Allah. Insan kamil yang membawa petunjuk jalan lurus untuk menggapai rahmat dan ridlo Allah Swt. Rasul akhir zaman yang mengusung ajaran dengan prinsip akhlakul karimah dan rahmatan lil alamin.
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah…..
Salah satu ajaran syariat Rasulullah Saw. yang sangat ditekankan adalah shalat berjamaah. Yakni pelaksanaan shalat lima waktu secara bersamaan, tidak secara individual dan terpisah belah. Hukum pelaskanaan jamaah dalam shalat lima waktu adalah sunnah muakkad, yakni merupakan perilaku Rasulullah Saw. yang sangat dianjurkan untuk diikuti oleh umatnya. Bahkan, sebagian versi ulama menyatakan bahwa hukum melaksanakan shalat berjamaah adalah fardlu kifayah, artinya di setiap kampung atau desa wajib diadakan shalat berjamaah sebagai syiar Islam, sebagai identitas Islam yang menggema dan menggaung di cakrawala. Jika tidak, maka seluruh penduduk kampung tersebut memperoleh dosa dan murka dari Allah Swt.
Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah….
Shalat berjamaah memiliki manfaat yang sangat besar, baik dalam kaitannya dengan ibadah shalat yang dilakukan, maupun dalam hal hubungan sosial kemasyarakatan. Salah satu keistimewaan shalat berjamaah yang sangat besar adalah sebagaimana disabdakan Rasulullah Saw., bahwa pahala shalat berjamah lebih utama dibanding dengan shalat sendiri dengan selisih 27 derajat. Rasulullah Saw. bersabda:
صَلاَةُ الْجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلاَةَ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ دَرَجَةً
Artinya: ”Shalat berjamaah lebih utama dari shalat sendiri dengan selisih 27 derajat.” (HR. Bukhari & Muslim).
Shalat yang dilakukan dengan cara berjamaah juga lebih mudah untuk dapat diterima disisi Allah, sebagaimana dijelaskan dalam kitab I’anatuthalibin, dengan berjamaah kekurangan salah seorang peserta jamaah dapat disempurnakan dengan yang lain, sehingga seluruhnya dinilai menjadi shalat yang sempurna. Ibarat menjual buah jeruk, jika dijual satu persatu, tentu pembeli hanya akan memilih jeruk yang benar-benar bagus dan segar. Namun jika buah jeruk itu dijual dengan cara borongan, maka jeruk yang kurang bagus pun akan turut terbeli, demikian pula halnya dengan ibadah shalat kita.
Mengenai hal ini, Rasulullah Saw. dalam sabda Beliau mengibaratkan, bahwa harimau hanya akan memakan kambing yang jauh dari kawanannya, setan akan mudah merasuki orang yang terpisah dari jamaahnya, yang tidak melaksanakan shalat dengan berjamaah. Rasulullah Saw. bersabda:
مَا مِنْ ثَلاَثَةٍ فِيْ قَرْيَةٍ أَوْ بَدْوٍ لاَ تُقَامُ فِيْهِمُ الْجَمَاعَةُ إِلاَّ اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطَانُ فَعَلَيْكَ بِالْجَمَاعَةِ فَإِنَّمَا يَأْكُلُ الذِّئْبُ الْقَاصِيَةَ
Artinya: “Tidaklah di suatu desa atau sahara, tidak didirikan shalat berjamaah di antara mereka kecuali mereka akan dikuasai dan dikalahkan oleh setan. Maka dirikanlah shalat jamaah, karena sesungguhnya harimau akan memakan kambing yang jauh dari kawanannya.” (HR. Abu Dawud).
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah….
Selain itu, shalat berjamaah juga memiliki hikmah yang tidak sedikit bagi kehidupan sosial kemasyarakatan. Shalat berjamaah mengajarkan banyak hal penting bagi kehidupan sosial, tentang bagaimana mestinya seorang muslim bergaul dan menjalin hubungan dengan sesama dalam kehidupan ini.
Dapat kita lihat, dalam shalat berjamaah seluruh jamaah berdiri dalam barisan yang rapi di bawah komando satu pemimpin. Tidak diperkenankan bagi seorang makmum mendahului gerakan shalat sang imam. Ini menyimpan hikmah dan pelajaran untuk selalu menjaga persatuan umat dan selalu patuh kepada atasan, serta tidak melakukan pemberontakan atau pembangkangan.
Jika dalam pelaksanaan shalat imam melakukan suatu kesalahan, dianjurkan bagi makmum untuk mengingatkannya, yaitu dengan cara membaca tashbih bagi laki-laki, dan menepukkan tangan bagi perempuan. Secara konteks hal ini juga memberikan pelajaran tentang cara amar makruf dan nahi mungkar yang tepat, yakni mengingatkan dengan cara yang halus atau dengan sikap. Bukan dengan kekerasan dan tindak anarkis.
Kepatuhan seseorang terhadap pemimpin merupakan manifestasi dari perintah Allah. Dalam al Quran Allah Swt. berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي اْلأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآَخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS. an-Nisa`: 59).
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah….
Dari sisi yang lain, dapat kita lihat bagaimana shalat berjamaah mengajarkan persamaan derajat antar sesama. Yang miskin bisa berdampingan dengan yang kaya, seorang presiden bisa berdampingan dengan seorang buruh dalam satu barisan shalat. Ini merupakan suatu gambaran nyata bahwa di mata Allah, semua manusia itu sama, derajat maupun pangkat yang mereka peroleh di dunia ini tidak ada artinya di sisi Allah. Hanya keimanan dan ketakwaan yang membuat manusia bisa mulia dan dekat di sisi Allah. Allah Swt berfirman:
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Artinya: “Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al-Hujurat: 13).
Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah….
Shalat berjamaah juga memiliki peran yang sangat penting bagi persatuan dan kesatuan, serta kerukunan hidup bermasyarakat. Sebab, dengan selalu melaksanakan shalat berjamaah di masjid, seorang muslim bisa lebih sering bertemu dengan saudara seiman, berbincang, dan bercengkrama. Hingga keakraban dan rasa saling mencintai antar mereka dapat tumbuh subur dan bersemi. Dengan begitu, mereka juga bisa saling belajar satu sama lain dan saling mengingatkan bila ada yang salah di antara mereka. Karena seorang muslim adalah cermin bagi muslim yang lain, sebagaimana Rasulullah Saw. bersabda:
الْمُؤْمِنُ مِرْآةُ أَخِيْهِ إِذَا رَأَى فِيْهَا عَيْبًا أَصْلَحَهُ
Artinya: “Seorang mukmin adalah cermin bagi saudaranya. Ketika ia melihat kekurangan pada cermin itu, maka benahilah.” (HR. Bukhari).
Bahkan, seorang ulama berkata, persatuan dan kesatuan penduduk suatu daerah dapat dilihat dari pelaksanaan shalat jamaah di daerah tersebut. Jika shalat berjamaah bisa terlaksana dengan baik dan sesuai dengan tatacaranya, dengan barisan yang rapat dan lurus, dapat dipastikan persatuan penduduknya juga baik. Sebaliknya, jika jamaah di daerah tersebut kurang maksimal, tentu persatuan penduduk tersebut mudah terpecah belah.
Saat ini, sekian banyak masjid dibangun dengan megah dan mewah, namun sekian banyak pula masjid kosong dan sepi tak berpenghuni. Pada kesempatan kali ini, saya mengajak jamaah sekalian untuk menyemarakkan kembali masjid dan surau. Jangan sampai kesibukan duniawi kita membuat diri kita lupa dan meninggalkan shalat berjamaah. Dengan itu, semoga kita tergolong sebagai orang beriman yang digambarkan dalam firman Allah Swt. dalam al Quran al-Karim:
إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آَمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآَخِرِ وَأَقَامَ الصَّلاَةَ وَآَتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلاَّ اللَّهَ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ
Artinya: “Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. At-Taubah: 18).
أَعُوذُ بـِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ , يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لاَ تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلاَ أَوْلاَدُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ .
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنَا وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
Khutbah ke II
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
اَمَّا بَعْدُ. فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى,
وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ. وَقَالَ تَعاَلَى, اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ .وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ, وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ, اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ, اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ, وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْن,َ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ, وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْن,َ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ, وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ, وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ, وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ, عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً, وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ
darussalam- Co-Administrator
-
Posts : 411
Kepercayaan : Islam
Location : Brunei Darussalam
Join date : 25.11.11
Reputation : 10
Re: manfaat sholat berjamaah
sholat berjamaah memang sangat banyak manfaatnya, selain mempererat silaturahmi juga untuk menjalankan perintah Allah, maka sangat anjurkan bagi umat muslim untuk sholat berjamaah saat jam sholat tiba.
pencariilmu123- PRAJURIT
-
Age : 34
Posts : 13
Kepercayaan : Islam
Location : surakarta
Join date : 28.10.17
Reputation : 0
Re: manfaat sholat berjamaah
tidak ada larangan untuk sholat secara berjamaah juga tidak ada larangan untuk sholat yang tidak secara demikian.
dahulukanlah sholat secara berjamaah(kecuali karena sebab yang bisa dimaklumi).
dahulukanlah sholat secara berjamaah(kecuali karena sebab yang bisa dimaklumi).
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: manfaat sholat berjamaah
berbahagialah bagi mereka yang beribadah yang bukan pahala sebagai tujuan utamanya,
berbahagialah bagi mereka yang beribadah yang bukan ancaman neraka sebagai sebab utamanya,
berbahagialah bagi mereka yang bersih hatinya.
berbahagialah bagi mereka yang beribadah yang bukan ancaman neraka sebagai sebab utamanya,
berbahagialah bagi mereka yang bersih hatinya.
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Similar topics
» perintah dan manfaat sholat berjamaah
» wajibnya sholat berjamaah
» hikmah sholat berjamaah
» wajibnya sholat berjamaah
» pentingnya shalat berjamaah
» wajibnya sholat berjamaah
» hikmah sholat berjamaah
» wajibnya sholat berjamaah
» pentingnya shalat berjamaah
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik