karl marx: tentang agama
Halaman 1 dari 1 • Share
karl marx: tentang agama
Sumbangan untuk Kritik terhadap Filsafat Hukum Hegel
(Contribution to the Critique of Hegel's Philosophy of Law)
________________________________________
Di negeri Jerman, kritik terhadap agama dalam garis besar sudah lengkap, dan kritik terhadap agama merupakan titik tolak untuk seluruh kritik ... Manusia,yang telah mencari seorang dewa di angan-angan fantasi dan hanya menemukan pencerminan diri sendiri, tidak lagi akan bersedia untuk hanya mendapati pencerminan diri itu -- cuma mendapati seorang non-manusia, di tempat dia sedang mencari dan harus mencari inti diri yang sejati.
Landasan untuk kritik sekuler adalah: manusialah yang menciptakan agama, bukan agama yang menciptakan manusia. Agama adalah kesadaran-diri dan harga-diri manusia yang belum menemukan diri atau sudah kehilangan diri sendiri. Namun manusia bukanlah suatu makhluk yang berkedudukan di luar dunia. Manusia itu adalah dunia umat manusia, negara, masyarakat. Negara ini, masyarakat ini menghasilkan agama, sebuah kesadaran-dunia yang terbalik, karena mereka sendiri merupakan sebuah dunia terbalik. Agama merupakan teori umum tentang dunia itu ... Agama merealisasi inti manusia dengan cara fantastis karena inti manusia itu belum memiliki realitas yang nyata. Maka perjuangan melawan agama menjadi perjuangan melawan sebuah dunia nyata yang aroma jiwanya adalah agama tersebut.
Kensengsaraan agamis mengekspresikan kesengsaraan riil sekaligus merupakan protes terhadap kesengsaraan itu. Agama adalah keluhan para makhluk tertindas, jantung-hati sebuah dunia tanpa hati, jiwa untuk keadaan tak berjiwa. Agama menjadi candu rakyat.
Menghapuskan agama sebagai kebahagiaan ilusioner untuk rakyat, berarti menuntut agar rakyat dibahagiakan dalam kenyataan. Maka tuntutan agar kita melepaskan ilusi tentang keadaan yang ada, menjadi tuntuntan agar kita melepaskan keadaan di mana ilusi itu diperlukan...
Kritik telah merenggut bunga-bunga imajiner dari rantai, bukanlah supaya manusia akan terus mengenakan rantai yang tak terhias dan suram itu, melainkan agar dia melepaskan rantai itu dan memetik kembang hidup.
Maka begitu dunia di luar kebenaran itu hilang, tugas ilmu sejarah adalah untuk memastikan kebenaran dunia nyata ini. Begitu bentuk suci dari keterasingan manusia telah kehilangan topengnya, maka tugas mula bagi filsafat, yang menjadi pembantu ilmu sejarah, adalah untuk mencopot topeng keterasingan dalam bentuk-bentuk tak suci. Sehingga kritik terhadap surga menjelma menjadi kritik terhadap alam nyata; kritik terhadap agama menjadi kritik terhadap hukum, dan kritik teologi menjadi kritik politik.
(Contribution to the Critique of Hegel's Philosophy of Law)
________________________________________
Di negeri Jerman, kritik terhadap agama dalam garis besar sudah lengkap, dan kritik terhadap agama merupakan titik tolak untuk seluruh kritik ... Manusia,yang telah mencari seorang dewa di angan-angan fantasi dan hanya menemukan pencerminan diri sendiri, tidak lagi akan bersedia untuk hanya mendapati pencerminan diri itu -- cuma mendapati seorang non-manusia, di tempat dia sedang mencari dan harus mencari inti diri yang sejati.
Landasan untuk kritik sekuler adalah: manusialah yang menciptakan agama, bukan agama yang menciptakan manusia. Agama adalah kesadaran-diri dan harga-diri manusia yang belum menemukan diri atau sudah kehilangan diri sendiri. Namun manusia bukanlah suatu makhluk yang berkedudukan di luar dunia. Manusia itu adalah dunia umat manusia, negara, masyarakat. Negara ini, masyarakat ini menghasilkan agama, sebuah kesadaran-dunia yang terbalik, karena mereka sendiri merupakan sebuah dunia terbalik. Agama merupakan teori umum tentang dunia itu ... Agama merealisasi inti manusia dengan cara fantastis karena inti manusia itu belum memiliki realitas yang nyata. Maka perjuangan melawan agama menjadi perjuangan melawan sebuah dunia nyata yang aroma jiwanya adalah agama tersebut.
Kensengsaraan agamis mengekspresikan kesengsaraan riil sekaligus merupakan protes terhadap kesengsaraan itu. Agama adalah keluhan para makhluk tertindas, jantung-hati sebuah dunia tanpa hati, jiwa untuk keadaan tak berjiwa. Agama menjadi candu rakyat.
Menghapuskan agama sebagai kebahagiaan ilusioner untuk rakyat, berarti menuntut agar rakyat dibahagiakan dalam kenyataan. Maka tuntutan agar kita melepaskan ilusi tentang keadaan yang ada, menjadi tuntuntan agar kita melepaskan keadaan di mana ilusi itu diperlukan...
Kritik telah merenggut bunga-bunga imajiner dari rantai, bukanlah supaya manusia akan terus mengenakan rantai yang tak terhias dan suram itu, melainkan agar dia melepaskan rantai itu dan memetik kembang hidup.
Maka begitu dunia di luar kebenaran itu hilang, tugas ilmu sejarah adalah untuk memastikan kebenaran dunia nyata ini. Begitu bentuk suci dari keterasingan manusia telah kehilangan topengnya, maka tugas mula bagi filsafat, yang menjadi pembantu ilmu sejarah, adalah untuk mencopot topeng keterasingan dalam bentuk-bentuk tak suci. Sehingga kritik terhadap surga menjelma menjadi kritik terhadap alam nyata; kritik terhadap agama menjadi kritik terhadap hukum, dan kritik teologi menjadi kritik politik.
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: karl marx: tentang agama
Karl Marx, pelopor utama gagasan "sosialisme ilmiah"
dilahirkan tahun 1818 di kota Trier, Jerman, Ayahnya ahli
hukum dan di umur tujuh belas tahun Karl masuk Universitas
Bonn,juga belajar hukum. Belakangan dia pindah ke
Universitas Berlin dan kemudian dapat gelar Doktor dalam
ilmu filsafat dari Universitas Jena.
Entah karena lebih tertarik, Marx menceburkan diri ke dunia
jurnalistik dan sebentar menjadi redaktur Rheinische Zeitung
di Cologne. Tapi, pandangan politiknya yang radikal
menyeretnya ke dalam rupa-rupa kesulitan dan memaksanya
pindah ke Paris. Di situlah dia mula pertama bertemu dengan
Friederich Engels. Tali persahabatan dan persamaan pandangan
politik mengikat kedua orang ini selaku dwi tunggal hingga
akhir hayatnya.
Marx tak bisa lama tinggal di Paris dan segera ditendang
dari sana dan mesti menjinjing koper pindah ke Brussel. Di
kota inilah, tahun 1847 dia pertama kali menerbitkan buah
pikirannya yang penting dan besar The poverty of philosophy
(Kemiskinan filsafat). Tahun berikutnya bersama bergandeng
tangan dengan Friederich Engels mereka menerbitkan Communist
Manifesto, buku yang akhirnya menjadi bacaan dunia. Pada
tahun itu juga Marx kembali ke Cologne untuk kemudian diusir
lagi dari sana hanya selang beberapa bulan. Sehabis terusir
sana terusir sini, akhirnya Marx menyeberang Selat Canal dan
menetap di London hingga akhir hayatnya.
Meskipun ada hanya sedikit uang di koceknya berkat pekerjaan
jurnalistik, Marx menghabiskan sejumlah besar waktunya di
London melakukan penyelidikan dan menulis buku-buku tentang
politik dan ekonomi. (Di tahun-tahun itu Marx dan familinya
dapat bantuan ongkos hidup dari Friederich Engels kawan
karibnya). Jilid pertama Das Kapital, karya ilmiah Marx
terpenting terbit di tahun 1867. Tatkala Marx meninggal di
tahun 1883, kedua jilid sambungannya belum sepenuhnya
rampung. Kedua jilid sambungannya itu disusun dan
diterbitkan oIeh Engels berpegang pada catatan-catatan dan
naskah yang ditinggalkan Marx.
Karya tulisan Marx merumuskan dasar teoritis Komunisme.
Ditilik dari perkembangan luarbiasa gerakan ini di abad
ke-20, sangat layaklah kalau dia mendapat tempat dalam
urutan tinggi buku ini. Masalahnya, seberapa tinggi?
Faktor utama bagi keputusan ini adalah perhitungan arti
penting Komunis jangka panjang dalam sejarah. Sejak
tumbuhnya Komunisme sebagai bagian tak terpisahkan dari
sejarah masa kini, terasa sedikit sulit menentukan dengan
cermat perspektif masa depannya. Kendati tak seorang pun
sanggup memastikan seberapa jauh Komunisme bisa berkembang
dan berapa lama ideologi ini bisa bertahan, yang sudah pasti
dia merupakan ideologi kuat dan tangguh serta berakar kuat
menghunjam ke bumi, dan sudah bisa dipastikan punya pengaruh
besar di dunia untuk paling sedikit beberapa abad mendatang.
Pada saat kini, sekitar seabad sesudah kematian Marx, jumlah
manusia yang sedikitnya terpengaruh oleh Marxisme sudah
mendekati angka 1,3 milyar banyaknya. Jumlah penganut ini
lebih besar dari jumlah penganut ideologi mana pun sepanjang
sejarah manusia. Bukan sekedar jumlahnya yang mutlak,
melainkan juga sebagai kelompok dari keseluruhan penduduk
dunia. Ini mengakibatkan kaum Komunis, dan juga sebagian
yang bukan Komunis, percaya bahwa di masa depan tidak bisa
tidak Marxisme akan merebut kemenangan di seluruh dunia.
Namun, adalah sukar untuk memantapkan kebenarannya dengan
keyakinan yang tak bergoyah. Telah banyak contoh-contoh
ideologi yang tampaknya sangat punya pengaruh penting pada
jamannya tapi pada akhirnya melayu dan sirna. (Agama yang
didirikan oleh Mani bisa dijadikan misal yang menarik). Jika
kita surut ke tahun 1900, akan tampak jelas bahwa demokrasi
konstitusional merupakan arus yang akan jadi anutan masa
depan. Berpegang pada harapan, tampaknya memang begitu, tapi
sekarang tak ada lagi orang yang yakin segalanya sudah
terjadi sebagaimana bayangan semula.
Sekarang menyangkut Komunisme. Taruhlah seseorang percaya
sangat dan tahu persis betapa hebatnya pengaruh Komunis di
dunia saat ini dan di dunia masa depan, orang toh masih
mempertanyakan arti penting Karl Marx di dalam gerakan
Komunis. Politik pemerintah Uni Soviet sekarang kelihatannya
tidak terawasi oleh karya-karya Marx yang menulis
dasar-dasar pikiran seperti dialektika gaya Hegel dan
tentang teori "nilai lebih." Teori-teori itu kelihatan kecil
pengaruhnya dalam praktek perputaran roda politik pemerintah
Uni Soviet, baik politik dalam maupun luar negerinya.
Komunisme masa kini menitikberatkan empat ide: (1) Sekelumit
kecil orang kaya hidup dalam kemewahan yang berlimpah,
sedangkan kaum pekerja yang teramat banyak jumlahnya hidup
bergelimang papa sengsara. (2) Cara untuk merombak
ketidakadilan ini adalah dengan jalan melaksanakan sistem
sosialis, yaitu sistem di mana alat produksi dikuasai negara
dan bukannya oleh pribadi swasta. (3) Pada umumnya,
satu-satunya jalan paling praktis untuk melaksanakan sistem
sosialis ini adalah lewat revolusi kekerasan. (4) Untuk
menjaga kelanggengan sistem sosialis harus diatur oleh
kediktatoran partai Komunis dalam jangka waktu yang memadai.
Tiga dari ide pertama sudah dicetuskan dengan jelas sebelum
Marx. Sedangkan ide keempat berasal dari gagasan Marx
mengenai "diktatur proletariat." Sementara itu, lamanya masa
berlaku kediktatoran Soviet sekarang lebih merupakan hasil
dari langkah-langkah Lenin dan Stalin daripada gagasan
tulisan Marx. Hal ini tampaknya menimbulkan anggapan bahwa
pengaruh Marx dalam Komunisme lebih kecil dari kenyataan
yang sebenarnya, dan penghargaan orang terhadap
tulisan-tulisannya lebih menyerupai sekedar etalasi untuk
membenarkan sifat "keilmiahan" daripada ide dan politik yang
sudah terlaksana dan diterima.
Sementara boleh jadi ada benarnya juga anggapan itu, namun
tampaknya kelewat berlebihan. Lenin misalnya, tidak sekedar
menganggap dirinya mengikuti ajaran-ajaran Marx, tapi dia
betul-betul membacanya, menghayatinya, dan menerimanya. Dia
yakin betul jalan yang dilimpahkannya persis di atas rel
yang dibentangkan Marx. Begitu juga terjadi pada diri Mao
Tse Tung dan pemuka-pemuka Komunis lain. Memang benar,
ide-ide Marx mungkin sudah disalah-artikan dan ditafsirkan
lain, tapi hal semacam ini juga berlaku pada ajaran Yesus
atau Buddha atau Islam. Andaikata semua politik dasar
pemerintah Tiongkok maupun Uni Soviet bertolak langsung dari
hasil karya tulisan Marx, dia akan peroleh tingkat urutan
lebih tinggi dalam daftar buku ini.
Mungkin bisa diperdebatkan bahwa Lenin, politikus praktis
yang sesungguhnya mendirikan negara Komunis, memegang saham
besar dalam hal membangun Komunisme sebagai suatu ideologi
yang begitu besar pengaruhnya di dunia. Pendapat ini masuk
akal. Lenin benar-benar seorang tokoh penting. Tapi, menurut
hemat saya, tulisan-tulisan Marx yang begitu hebat
pengaruhnya terhadap jalan pikiran bukan saja Lenin tapi
juga pemuka-pemuka Komunis lain, jelas punya kedudukan lebih
penting.
Juga ada peluang untuk diperdebatkan apakah penghargaan atas
terumusnya Marxisme tidak harus dibagi antara Karl Marx dan
Friederich Engels. Mereka berdua menulis "Manifesto Komunis"
dan Engels jelas punya pengaruh mendalam terhadap
penyelesaian final Das Kapital. Meskipun masing-masing
menulis buku atas namanya sendiri-sendiri tapi kerjasama
intelektual mereka begitu intimnya sehingga hasil
keseluruhan dapat dianggap sebagai suatu karya bersama.
Memang, Marx dan Engels diperlakukan sebagai satu kesatuan
dalam buku ini walaupun yang dicantumkan cuma nama Marx
karena (saya pikir saya benar) dia dianggap partner yang
dominan dalam arti luas.
Akhirnya, sering dituding orang bahwa teori Marxis di bidang
ekonomi sangatlah buruk dan banyak keliru. Tentu saja,
banyak dugaan-dugaan tertentu Marx terbukti meleset.
Misalnya, Marx meramalkan bahwa dalam negeri-negeri
kapitalis kaum buruh akan semakin melarat dalam perjalanan
sang waktu. Jelas, ramalan ini tidak terbukti. Marx juga
memperhitungkan bahwa kaum menengah akan disapu dan sebagian
besar orang-orangnya akan masuk ke dalam golongan proletar
dan hanya sedikit yang bisa bangkit dan masuk dalam kelas
kapitalis. Ini pun jelas tak pernah terbukti. Marx juga
tampaknya percaya, meningkatnya mekanisasi akan mengurangi
keuntungan kaum kapitalis, kepercayaan yang bukan saja salah
tapi sekaligus juga tampak t*l*l. Tapi, terlepas apakah
teori ekonominya benar atau salah, semua itu tidak ada
sangkut-pautnya dengan pengaruh Marx. Arti penting seorang
filosof terletak bukan pada kebenaran pendapatnya tapi
terletak pada masalah apakah buah pikirannya telah
menggerakkan orang untuk bertindak atau tidak. Diukur dari
sudut ini, tak perlu diragukan lagi Karl Marx punya arti
penting yang luarbiasa hebatnya.
---------------------------------------------------
Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah
Michael H. Hart, 1978
dilahirkan tahun 1818 di kota Trier, Jerman, Ayahnya ahli
hukum dan di umur tujuh belas tahun Karl masuk Universitas
Bonn,juga belajar hukum. Belakangan dia pindah ke
Universitas Berlin dan kemudian dapat gelar Doktor dalam
ilmu filsafat dari Universitas Jena.
Entah karena lebih tertarik, Marx menceburkan diri ke dunia
jurnalistik dan sebentar menjadi redaktur Rheinische Zeitung
di Cologne. Tapi, pandangan politiknya yang radikal
menyeretnya ke dalam rupa-rupa kesulitan dan memaksanya
pindah ke Paris. Di situlah dia mula pertama bertemu dengan
Friederich Engels. Tali persahabatan dan persamaan pandangan
politik mengikat kedua orang ini selaku dwi tunggal hingga
akhir hayatnya.
Marx tak bisa lama tinggal di Paris dan segera ditendang
dari sana dan mesti menjinjing koper pindah ke Brussel. Di
kota inilah, tahun 1847 dia pertama kali menerbitkan buah
pikirannya yang penting dan besar The poverty of philosophy
(Kemiskinan filsafat). Tahun berikutnya bersama bergandeng
tangan dengan Friederich Engels mereka menerbitkan Communist
Manifesto, buku yang akhirnya menjadi bacaan dunia. Pada
tahun itu juga Marx kembali ke Cologne untuk kemudian diusir
lagi dari sana hanya selang beberapa bulan. Sehabis terusir
sana terusir sini, akhirnya Marx menyeberang Selat Canal dan
menetap di London hingga akhir hayatnya.
Meskipun ada hanya sedikit uang di koceknya berkat pekerjaan
jurnalistik, Marx menghabiskan sejumlah besar waktunya di
London melakukan penyelidikan dan menulis buku-buku tentang
politik dan ekonomi. (Di tahun-tahun itu Marx dan familinya
dapat bantuan ongkos hidup dari Friederich Engels kawan
karibnya). Jilid pertama Das Kapital, karya ilmiah Marx
terpenting terbit di tahun 1867. Tatkala Marx meninggal di
tahun 1883, kedua jilid sambungannya belum sepenuhnya
rampung. Kedua jilid sambungannya itu disusun dan
diterbitkan oIeh Engels berpegang pada catatan-catatan dan
naskah yang ditinggalkan Marx.
Karya tulisan Marx merumuskan dasar teoritis Komunisme.
Ditilik dari perkembangan luarbiasa gerakan ini di abad
ke-20, sangat layaklah kalau dia mendapat tempat dalam
urutan tinggi buku ini. Masalahnya, seberapa tinggi?
Faktor utama bagi keputusan ini adalah perhitungan arti
penting Komunis jangka panjang dalam sejarah. Sejak
tumbuhnya Komunisme sebagai bagian tak terpisahkan dari
sejarah masa kini, terasa sedikit sulit menentukan dengan
cermat perspektif masa depannya. Kendati tak seorang pun
sanggup memastikan seberapa jauh Komunisme bisa berkembang
dan berapa lama ideologi ini bisa bertahan, yang sudah pasti
dia merupakan ideologi kuat dan tangguh serta berakar kuat
menghunjam ke bumi, dan sudah bisa dipastikan punya pengaruh
besar di dunia untuk paling sedikit beberapa abad mendatang.
Pada saat kini, sekitar seabad sesudah kematian Marx, jumlah
manusia yang sedikitnya terpengaruh oleh Marxisme sudah
mendekati angka 1,3 milyar banyaknya. Jumlah penganut ini
lebih besar dari jumlah penganut ideologi mana pun sepanjang
sejarah manusia. Bukan sekedar jumlahnya yang mutlak,
melainkan juga sebagai kelompok dari keseluruhan penduduk
dunia. Ini mengakibatkan kaum Komunis, dan juga sebagian
yang bukan Komunis, percaya bahwa di masa depan tidak bisa
tidak Marxisme akan merebut kemenangan di seluruh dunia.
Namun, adalah sukar untuk memantapkan kebenarannya dengan
keyakinan yang tak bergoyah. Telah banyak contoh-contoh
ideologi yang tampaknya sangat punya pengaruh penting pada
jamannya tapi pada akhirnya melayu dan sirna. (Agama yang
didirikan oleh Mani bisa dijadikan misal yang menarik). Jika
kita surut ke tahun 1900, akan tampak jelas bahwa demokrasi
konstitusional merupakan arus yang akan jadi anutan masa
depan. Berpegang pada harapan, tampaknya memang begitu, tapi
sekarang tak ada lagi orang yang yakin segalanya sudah
terjadi sebagaimana bayangan semula.
Sekarang menyangkut Komunisme. Taruhlah seseorang percaya
sangat dan tahu persis betapa hebatnya pengaruh Komunis di
dunia saat ini dan di dunia masa depan, orang toh masih
mempertanyakan arti penting Karl Marx di dalam gerakan
Komunis. Politik pemerintah Uni Soviet sekarang kelihatannya
tidak terawasi oleh karya-karya Marx yang menulis
dasar-dasar pikiran seperti dialektika gaya Hegel dan
tentang teori "nilai lebih." Teori-teori itu kelihatan kecil
pengaruhnya dalam praktek perputaran roda politik pemerintah
Uni Soviet, baik politik dalam maupun luar negerinya.
Komunisme masa kini menitikberatkan empat ide: (1) Sekelumit
kecil orang kaya hidup dalam kemewahan yang berlimpah,
sedangkan kaum pekerja yang teramat banyak jumlahnya hidup
bergelimang papa sengsara. (2) Cara untuk merombak
ketidakadilan ini adalah dengan jalan melaksanakan sistem
sosialis, yaitu sistem di mana alat produksi dikuasai negara
dan bukannya oleh pribadi swasta. (3) Pada umumnya,
satu-satunya jalan paling praktis untuk melaksanakan sistem
sosialis ini adalah lewat revolusi kekerasan. (4) Untuk
menjaga kelanggengan sistem sosialis harus diatur oleh
kediktatoran partai Komunis dalam jangka waktu yang memadai.
Tiga dari ide pertama sudah dicetuskan dengan jelas sebelum
Marx. Sedangkan ide keempat berasal dari gagasan Marx
mengenai "diktatur proletariat." Sementara itu, lamanya masa
berlaku kediktatoran Soviet sekarang lebih merupakan hasil
dari langkah-langkah Lenin dan Stalin daripada gagasan
tulisan Marx. Hal ini tampaknya menimbulkan anggapan bahwa
pengaruh Marx dalam Komunisme lebih kecil dari kenyataan
yang sebenarnya, dan penghargaan orang terhadap
tulisan-tulisannya lebih menyerupai sekedar etalasi untuk
membenarkan sifat "keilmiahan" daripada ide dan politik yang
sudah terlaksana dan diterima.
Sementara boleh jadi ada benarnya juga anggapan itu, namun
tampaknya kelewat berlebihan. Lenin misalnya, tidak sekedar
menganggap dirinya mengikuti ajaran-ajaran Marx, tapi dia
betul-betul membacanya, menghayatinya, dan menerimanya. Dia
yakin betul jalan yang dilimpahkannya persis di atas rel
yang dibentangkan Marx. Begitu juga terjadi pada diri Mao
Tse Tung dan pemuka-pemuka Komunis lain. Memang benar,
ide-ide Marx mungkin sudah disalah-artikan dan ditafsirkan
lain, tapi hal semacam ini juga berlaku pada ajaran Yesus
atau Buddha atau Islam. Andaikata semua politik dasar
pemerintah Tiongkok maupun Uni Soviet bertolak langsung dari
hasil karya tulisan Marx, dia akan peroleh tingkat urutan
lebih tinggi dalam daftar buku ini.
Mungkin bisa diperdebatkan bahwa Lenin, politikus praktis
yang sesungguhnya mendirikan negara Komunis, memegang saham
besar dalam hal membangun Komunisme sebagai suatu ideologi
yang begitu besar pengaruhnya di dunia. Pendapat ini masuk
akal. Lenin benar-benar seorang tokoh penting. Tapi, menurut
hemat saya, tulisan-tulisan Marx yang begitu hebat
pengaruhnya terhadap jalan pikiran bukan saja Lenin tapi
juga pemuka-pemuka Komunis lain, jelas punya kedudukan lebih
penting.
Juga ada peluang untuk diperdebatkan apakah penghargaan atas
terumusnya Marxisme tidak harus dibagi antara Karl Marx dan
Friederich Engels. Mereka berdua menulis "Manifesto Komunis"
dan Engels jelas punya pengaruh mendalam terhadap
penyelesaian final Das Kapital. Meskipun masing-masing
menulis buku atas namanya sendiri-sendiri tapi kerjasama
intelektual mereka begitu intimnya sehingga hasil
keseluruhan dapat dianggap sebagai suatu karya bersama.
Memang, Marx dan Engels diperlakukan sebagai satu kesatuan
dalam buku ini walaupun yang dicantumkan cuma nama Marx
karena (saya pikir saya benar) dia dianggap partner yang
dominan dalam arti luas.
Akhirnya, sering dituding orang bahwa teori Marxis di bidang
ekonomi sangatlah buruk dan banyak keliru. Tentu saja,
banyak dugaan-dugaan tertentu Marx terbukti meleset.
Misalnya, Marx meramalkan bahwa dalam negeri-negeri
kapitalis kaum buruh akan semakin melarat dalam perjalanan
sang waktu. Jelas, ramalan ini tidak terbukti. Marx juga
memperhitungkan bahwa kaum menengah akan disapu dan sebagian
besar orang-orangnya akan masuk ke dalam golongan proletar
dan hanya sedikit yang bisa bangkit dan masuk dalam kelas
kapitalis. Ini pun jelas tak pernah terbukti. Marx juga
tampaknya percaya, meningkatnya mekanisasi akan mengurangi
keuntungan kaum kapitalis, kepercayaan yang bukan saja salah
tapi sekaligus juga tampak t*l*l. Tapi, terlepas apakah
teori ekonominya benar atau salah, semua itu tidak ada
sangkut-pautnya dengan pengaruh Marx. Arti penting seorang
filosof terletak bukan pada kebenaran pendapatnya tapi
terletak pada masalah apakah buah pikirannya telah
menggerakkan orang untuk bertindak atau tidak. Diukur dari
sudut ini, tak perlu diragukan lagi Karl Marx punya arti
penting yang luarbiasa hebatnya.
---------------------------------------------------
Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah
Michael H. Hart, 1978
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Similar topics
» karl marx VS ibnu Khaldun
» nabi Muhammad lebih dulu mengajarkan sosialisme ketimbang karl marx
» Bincang2 Tentang Agama
» Ketika Anak Punk Berpikir Tentang Agama dan Tuhan
» ilmuwan membuktikan kebenaran kitab suci agama islam tentang lautan
» nabi Muhammad lebih dulu mengajarkan sosialisme ketimbang karl marx
» Bincang2 Tentang Agama
» Ketika Anak Punk Berpikir Tentang Agama dan Tuhan
» ilmuwan membuktikan kebenaran kitab suci agama islam tentang lautan
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik