SISTEM-SISTEM PEMIKIRAN FILSAFAT TENTANG TUHAN
Halaman 2 dari 2 • Share
Halaman 2 dari 2 • 1, 2
SISTEM-SISTEM PEMIKIRAN FILSAFAT TENTANG TUHAN
First topic message reminder :
Terkait judul ... saya ga tau harus dimasukkan ke SF apa ... tapi karena SF ini banyak membahas filsafat (walaupun lebih banyak fokus pada filsafat agama - samawi) .... jadi saya masukkan disini saja :
tentang konsep2 Ketuhanan dari beberapa pemikiran
saya tidak tau juga benar dan salah uraian diatas (namanya juga cuma copy paste) .... kalau ada yang tidak setuju dengan pendapat2 penulis ... silahkan protes pada ybs .... hehehehehehehe
tapi seandainya sudah oke2 saja dengan uraian ini ... silahkan dipikirkan tentang agama masing2 ... masuk kategori manakah dirimu ??
monggo
Terkait judul ... saya ga tau harus dimasukkan ke SF apa ... tapi karena SF ini banyak membahas filsafat (walaupun lebih banyak fokus pada filsafat agama - samawi) .... jadi saya masukkan disini saja :
tentang konsep2 Ketuhanan dari beberapa pemikiran
http://abdanmatin.blogspot.co.id/2012/01/sistem-sistem-pemikiran-filsafat.html
(Ateisme, Teisme, Agnostisisme, Monoteisme, Panteisme, Deisme)
A. Ateisme
Ateisme adalah sebuah pandangan filosofi yang tidak memercayai keberadaan Tuhan dan dewa-dewi ataupun penolakan terhadap teisme. Dalam pengertian yang paling luas, ia adalah ketiadaan kepercayaan pada keberadaan dewa atau Tuhan.
Istilah ateisme berasal dari Bahasa Yunani ἄθεος (atheos), yang secara peyoratif digunakan untuk merujuk pada siapapun yang kepercayaannya bertentangan dengan agama/kepercayaan yang sudah mapan di lingkungannya. Dengan menyebarnya pemikiran bebas, skeptisisme ilmiah, dan kritik terhadap agama, istilah ateis mulai dispesifikasi untuk merujuk kepada mereka yang tidak percaya kepada tuhan. Orang yang pertama kali mengaku sebagai "ateis" muncul pada abad ke-18. Banyak ateis bersikap skeptis kepada keberadaan fenomena paranormal karena kurangnya bukti empiris. Yang lain memberikan argumen dengan dasar filosofis, sosial, atau sejarah.
Seorang ateisme menyangsikan akan adanya Tuhan dan banyak lagi orang yang menyangsikan akan adanya kebangkitan sesudah mati. Mereka percaya, bahwa kesadaran dan kepribadian akan selesai sesudah orang mati. Akan tetapi seorang yang tidak percaya kepada Tuhan mungkin juga seorang yang baik. Seringkali kebaikan seseorang itulah yang menjadikannya orang lain tidak percaya.Ia adalah seorang yang terlalu jujur, sehingga tak mau menerima suatu hal kecuali dengan bukti yang jelas.
B. Teisme
Teisme berpendapat bahwa alam diciptakan oleh Tuhan yang tidak terbatas, antara Tuhan dan makhluk sangat berbeda. Menurut teisme, Tuhan disamping berada di alam (Imanen), tetapi dia juga jauh dari alam (Transenden). Ciri lain dari teisme menegaskan bahwa Tuhan setelah menciptakan alam, tetap aktif dan memelihara alam. karena itu, dalam teisme mukjizat yang menyalai hukum alam diyakini kebenarannya, begitu juga do’a seorang akan digelar.
Lebih lanjut konsep teisme dalam Islam dijelaskan oleh al-Ghozali. Menurutnya Allah adalah zat yang Esa dan pencipta alam serta berperan aktif dalam mengendalaikan alam. Allah menciptakan alam dari tidak ada.
Manusia, menurut Agustinus sama dengan alam, tidak abadi. Manusia terdiri atas jasad yang fana dan jiwa yang tidak mati. Setelah kematian jiwa menunggu penyatuan, baik dengan jasad lain maupun dengan keadaan yang lebih tinggi yaitu syurga atau neraka. Ketika dibangkitkan jiwa manusia akan mencapai kesempurnaan. Karena itu, hakikat yang sebenarnya dari manusia adalah jiwa, bukan jasadnya. Jiwa yang bersih akan kembali ke penciptanya yaitu Tuhan.
Ibn maimun seorang filosof Yahudi yang berpaham teisme menyatakan, Tuhan meliputi semua posisi yang penting, tidak berjasad dan tidak berpotensi dan tidak menyerupai makhluk. Dalam hal ini Tuhan sama sekali jauh dari pengetahuan dan pemahaman manusia.
C. Agnostisisme
Agnostisisme adalah pandangan bahwa keberadaan Allah tidak mungkin diketahui atau dibuktikan. Kata “agnostik” pada dasarnya berarti “tanpa pengetahuan.” Agnostisisme adalah bentuk atheisme yang secara intelektual lebih jujur. Atheisme mengklaim bahwa tidak ada Allah – suatu posisi yang tidak dapat dibuktikan. Agnostisisme berargumentasi bahwa keberadaan Allah tidak dapat dibuktikan atau disangkali – adalah tidak mungkin untuk mengetahui apakah Allah itu ada. Dalam konsep ini agnostisisme benar. Keberadaan Allah tidak dapat dibuktikan atau disangkali secara empiris.
Agnostisisme pada hakekatnya adalah penolakan untuk mengambil keputusan apakah Allah ada atau tidak. Ini adalah bentuk paling utama dari ketidakmampuan untuk mengambil keputusan. Agnostik percaya bahwa kita tidak boleh percaya atau tidak percaya akan keberadaan Allah karena tidak mungkin untuk mengetahui atau menyangkalinya.
D. Monoteisme
Monoteisme (berasal dari kata Yunani monon yang berarti tunggal dan Theos yang berarti Tuhan) adalah kepercayaan bahwa Tuhan adalah satu/tunggal dan berkuasa penuh atas segala sesuatu.
E. Panteisme
Panteisme terdiri dari tiga kata, yaitu Pan, berarti seluruh, Theo, berarti Tuhan, dan Ism (Isme), berarti paham. Jadi, Pantheism atau Panteisme adalah Paham bahwa seluruhnya Tuhan.
Panteisme berpendapat bahwa seluruh alam ini adalah Tuhan dan Tuhan adalah seluruh alam. Tuhan dalam panteisme adalah satu dan sangat dekat dengan alam (imanen), hanya Tuhan mempunyai penampakan-penampakan atau cara berada tuhan di alam. Tuhan dalam panteisme, disamping Esa juga Maha Besar, dan tidak berubah. Alam indrawi adalah ilusi atau khayal belaka karena selalu berubah. Adapun, yang wujud hakiki hanya satu, yakni Tuhan.
Dalam Panteisme segala sesuatu adalah Tuhan, tidak satu pun yang tidak tercakup didalam-Nya dan tidak satu pun yang bisa berada tanpa Tuhan.
Kelebihan panteisme adalah:
- Pertama, Panteisme diakui menyumbangkan suatu pemikiran yang menyeluruh (holistic) tentang sesuatu, tidak hanya bagian tertentu saja.
- Kedua, Panteisme menekankan imanensi Tuhan, sehingga seseorang selalu sadar bahwa Tuhan selalu dekat dengan dirinya. Dengan demikian, dia mampu mengontrol diri dan berusaha berbuat sesuai dengan ketentuan Tuhan.
- Ketiga, Panteisme menegaskan bahwa seseorang tidak mampu memberi batasan terhadap Tuhan dengan bahasa manusia yang terbatas. Jika Tuhan tidak terbatas dan trasenden, semua pembatasan / pengertian harus ditiadakan karena yang tidak terbatas tidak bisa ditangkap oleh sesuatu yang terbatas. Oleh karena, keberadaan Tuhan dalam alam adalah sekaligus untuk memudahkan pemahaman tentang Tuhan.
Kelemahan dari konsep Panteisme ini adalah:
- Pertama, Menurut panteisme yang radikal, manusia adalah Tuhan, sedangkan Tuhan dalam pandangan ini tidak berubah dan abadi. Kenyataan manusia berubah dan tidak abadi. Karena itu, bagaimana manusia menjadi Tuhan, ketika manusia berubah, sedangkan Tuhan tidak.
- Kedua, Panteisme mengatakan bahwa alam ini adalah maya bukan hakiki. Kalau ini dijadikan pegangan, maka bagaimana halnya dengan lampu lalu lintas, apakah lampu itu maya atau benar-benar real. Kalau berpegang pada Panteisme lampu itu adalah fantasi dan maya, begitu juga mobil-mobil.
- Ketiga, Jika Tuhan adalah alam dan alam adalah Tuhan sebagaimana ditegaskan oleh panteisme, maka tidak ada konsep kejahatan atau tidak ada kemutlakan kejahatan dan kebaikan.
Ada empat kemungkinan mengenai kejahatan dan kebaikan:
1. Jika Tuhan sama sekali baik, tentu kejahatan berada diluar Tuhan, tetapi hal ini mustahil karena tidak ada yang diluar Tuhan dan Tuhan adalah semuanya.
2. Jika Tuhan jahat, tentu kebaikan berada diluar Tuhan. Ini juga mustahil karena tidak ada yang diluar Tuhan dan Tuhan adalah semuanya.
3. Tuhan adalah baik dan sekaligus jahat. Ini adalah kerancuan berpikir karena ada dua hal yang bertentangan dalam waktu yang sama.
4. Kebaikan dan kejahatan adalah ilusi. Kalau itu hanya ilusi, bagaimana seseorang membedakan antara kesedihan dan kegembiraan, antara memuji dan mencaci. Karena itu, moralitas dalam panteime tidak bermakna dan pondasi moral dalam panteisme tidak ada.
F. Deisme
Deisme merupakan suatu aliran yang mengakui adanya pencipta alam semesta, tetapi setelah alam semesta selesai diciptakan, Tuham menyerahkan dunia pada nasibnya sendiri. Sebab, sang Pencipta sudah memasukkan hukum dunia kedalamnya sehingga manusia dapat menunaikan tugasnya dengan berbakti kepada Tuhan dengan hidup yang sesuai dengan hukum akalnya.
Alam berjalan sesuai dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan ketika proses penciptaan. Peraturan-peraturan tersebut tidak berubah-ubah dan sangat sempurna. Dalam paham deisme, Tuhan diibaratkan dengan tukang jam yang sangat ahli, sehingga setelah jam itu selesai tidak membutuhkan si pembuatnya lagi. Jam itu berjalan sesuai dengan mekanisme yang telah tersusun dengan rapi.
Para penganut deisme sepakat bahwa Tuhan Esa dan jauh dari alam, serta maha sempurna. Mereka juga sepakat bahwa Tuhan tidak melakukan interbensi pada alam lewat kekuatan supernatural. Bagaimanapun, tidak semua penganut deisme setuju tentang keterlibatan Tuhan dalam alam dan kehidupan sesudah mati. Karena itu, atas dasar perbedaan tersebut deisme dapat dibagi atas empat tipe yaitu :
Pertama, Tuhan tidak terlibat dengan pengaturan alam. Dia menciptakan alam dan memprogramkan perjalanannya, tetapi dia tidak menghiraukan apa yang telah terjadi atau apa yang akan terjadi.
Kedua, Tuhan terlibat dengan kejadian-kejadian yang sedang terlangsung dialam, tetapi bukan mengenai perbuatan moral manusia. Manusia memiliki kebebasan utnuk berbuat baik atau buruk, bermoral atau tidak bermoral, dan jujur atau bohong, semuanya itu bukan urusan Tuhan.
Ketiga, Tuhan mengatur alam dan sekaligus memperhatikan perbuatan moral manusia. Sesungguhnya Tuhan ingin menegaskan bahwa manusia harus tunduk pada hukum moral yang telah dia tetapkan dijagad raya. Bagaimanapun, manusia tidak akan hidup sesudah mati. Ketika seseorang mati, maka babak terakhir kehidupannya ditutup.
Keempat, Tuhan mengatur alam dan mengharapkan manusia mematuhi hokum moral yang berasal dari alam. Pandanganaini berpendapat bahwa ada kehidupan setelah mati. Seseorang yang berbuat baik akan dapat pahala dan yang berbuat jahat akan dapat hukuman. Pandangan tersebut berkembang dan banya dianut di Amerika dan Inggris.
KESIMPULAN
Dari Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:
Ateisme adalah sebuah pandangan filosofi yang tidak memercayai keberadaan Tuhan dan dewa-dewi ataupun penolakan terhadap teisme. Dalam pengertian yang paling luas, ia adalah ketiadaan kepercayaan pada keberadaan dewa atau Tuhan.
Teisme berpendapat bahwa alam diciptakan oleh Tuhan yang tidak terbatas, antara Tuhan dan makhluk sangat berbeda. Menurut teisme, Tuhan disamping berada di alam (Imanen), tetapi dia juga jauh dari alam (Transenden).
Agnostisisme adalah pandangan bahwa keberadaan Allah tidak mungkin diketahui atau dibuktikan. Kata “agnostik” pada dasarnya berarti “tanpa pengetahuan.” Agnostisisme adalah bentuk atheisme yang secara intelektual lebih jujur.
Monoteisme adalah kepercayaan bahwa Tuhan adalah satu/tunggal dan berkuasa penuh atas segala sesuatu.
Pantheism atau Panteisme adalah Paham bahwa seluruhnya Tuhan.
Deisme merupakan suatu aliran yang mengakui adanya pencipta alam semesta, tetapi setelah alam semesta selesai diciptakan, Tuham menyerahkan dunia pada nasibnya sendiri. Sebab, sang Pencipta sudah memasukkan hukum dunia kedalamnya sehingga manusia dapat menunaikan tugasnya dengan berbakti kepada Tuhan dengan hidup yang sesuai dengan hukum akalnya.
saya tidak tau juga benar dan salah uraian diatas (namanya juga cuma copy paste) .... kalau ada yang tidak setuju dengan pendapat2 penulis ... silahkan protes pada ybs .... hehehehehehehe
tapi seandainya sudah oke2 saja dengan uraian ini ... silahkan dipikirkan tentang agama masing2 ... masuk kategori manakah dirimu ??
monggo
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: SISTEM-SISTEM PEMIKIRAN FILSAFAT TENTANG TUHAN
njlajahweb wrote:Q
Saya tidak percaya kepada Tuhan yang berkepribadian (Personal God) dan saya tidak pernah menyangkal ini, tetapi saya telah mengungkapkannya secara jelas. Jika ada sesuatu dalam diri saya yang dapat dikatakan religius maka itu adalah rasa takjub yang tak terbatas akan struktur dunia sejauh yang dapat di ungkapkan ilmu pengetahuan kita
T
*kalau menyoroti bagian kalimat/perkataan einstein yang underline, seperti dibawah ini,
Saya tidak percaya kepada Tuhan yang berkepribadian (Personal God)
kalau disederhanakan kan menjadi begini:
saya tidak percaya "personel god"
berarti kan menurut einstein,
"personal god", tidak sama dengan "GOD"
karena menurut saya, secara tersirat einstein ingin mengatakan bahwa einstein beriman bahwa pada hakikatnya/sebenarnya GOD itu tidak pernah berniat jahat.
pink underline : bahasa anda itu kok suka ga nyambung ya
- bingung -
point-nya ... terkait hakikat Tuhan ... Einstein adalah seorang panteisme >>> dia tidak percaya (tidak mengakui) bila Tuhan disandingkan dengan semua kata2 YANG MEMPUNYAI SIFAT SAMA SEPERTI MANUSIA
kalimat anda yang pink underline itu ... ga jauh beda dengan cerita yang saya sebutkan sebelumnya
kan ceritanya ... banyak orang yang (seperti) memaksakan bahwa Einstein tetap disebut teis - merefer pada Personal God ... lalu Einstein "ngambek" dan memberi konfirmasi tentang semua yang diatas
kalimat yang pink underline itu ... ga jauh beda dengan yang ungu underline >>>> nanti Einstein "ngambek" loh
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: SISTEM-SISTEM PEMIKIRAN FILSAFAT TENTANG TUHAN
karena menurut saya, secara tersirat einstein ingin mengatakan bahwa einstein beriman bahwa pada hakikatnya/sebenarnya GOD itu tidak pernah berniat jahat.
dan eintein hanya akan percaya bahwa "Tuhan personal" = "GOD", apabila "Tuhan personal" itu diimani sebagai yang tidak pernah sekalipun berniat jahat.
demikian pula umat Budha, hanya akan (walaupun hanya secara tersirat saja) percaya bahwa "Tuhan personal" = "GOD", apabila "Tuhan personal" itu diimani sebagai yang tidak pernah sekalipun berniat jahat.
tapi umat Budha ini hanya akan menunjukan tanda-tanda halus secara tersirat, hanya kepada orang yang menurut umat Budha sudah teruji keimananya.
tapi kepada orang-orang yang menurut umat Budha tidak teruji keimananya, umat Budha ini tidak akan menunjukan tanda-tanda halus itu.
dan eintein hanya akan percaya bahwa "Tuhan personal" = "GOD", apabila "Tuhan personal" itu diimani sebagai yang tidak pernah sekalipun berniat jahat.
demikian pula umat Budha, hanya akan (walaupun hanya secara tersirat saja) percaya bahwa "Tuhan personal" = "GOD", apabila "Tuhan personal" itu diimani sebagai yang tidak pernah sekalipun berniat jahat.
tapi umat Budha ini hanya akan menunjukan tanda-tanda halus secara tersirat, hanya kepada orang yang menurut umat Budha sudah teruji keimananya.
tapi kepada orang-orang yang menurut umat Budha tidak teruji keimananya, umat Budha ini tidak akan menunjukan tanda-tanda halus itu.
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: SISTEM-SISTEM PEMIKIRAN FILSAFAT TENTANG TUHAN
njlajahweb wrote:karena menurut saya, secara tersirat einstein ingin mengatakan bahwa einstein beriman bahwa pada hakikatnya/sebenarnya GOD itu tidak pernah berniat jahat.
dan eintein hanya akan percaya bahwa "Tuhan personal" = "GOD", apabila "Tuhan personal" itu diimani sebagai yang tidak pernah sekalipun berniat jahat.
demikian pula umat Budha, hanya akan (walaupun hanya secara tersirat saja) percaya bahwa "Tuhan personal" = "GOD", apabila "Tuhan personal" itu diimani sebagai yang tidak pernah sekalipun berniat jahat.
tapi umat Budha ini hanya akan menunjukan tanda-tanda halus secara tersirat, hanya kepada orang yang menurut umat Budha sudah teruji keimananya.
tapi kepada orang-orang yang menurut umat Budha tidak teruji keimananya, umat Budha ini tidak akan menunjukan tanda-tanda halus itu.
merah : Tuhan disebut punya/tidak punya niat (jahat atau baik) >>>> semua ini sudah masuk dalam definisi Tuhan Personal (Tuhan yang punya kepribadian) ... ada kata "niat jahat/baik" .... ini sudah merefer Tuhan Personal >>> dan Einstein ga percaya say
Terakhir diubah oleh dee-nee tanggal Mon Sep 19, 2016 1:08 am, total 1 kali diubah
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: SISTEM-SISTEM PEMIKIRAN FILSAFAT TENTANG TUHAN
ya itulah kesalahan anda menyamakan baik dan jahat dengan niat baik dan niat jahat
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: SISTEM-SISTEM PEMIKIRAN FILSAFAT TENTANG TUHAN
njlajahweb wrote:ya itulah kesalahan anda menyamakan baik dan jahat dengan niat baik dan niat jahat
apakah Tuhan disebut baik atau jahat ... apakah Tuhan disebut punya niat baik atau jahat >>> semua ini tetap masuk definisi Tuhan Personal
dan Einstein ga percaya
yang disebut Tuhan Personal adalah >>> menempelkan Tuhan dengan kata apapun itu ... yang bisa dipakai juga bagi manusia (mahluk) >>> secara kosa kata-nya saja loh ya ... (ga usah dibahas tentang beda-nya dst)
contoh : Tuhan mengampuni .... manusia pun bisa mengampuni >>>> tanpa harus dicari perbedaannya ... yang merah ini sudah menunjukkan definisi Tuhan Personal
Terakhir diubah oleh dee-nee tanggal Mon Sep 19, 2016 1:16 am, total 1 kali diubah
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: SISTEM-SISTEM PEMIKIRAN FILSAFAT TENTANG TUHAN
kalau menurut anda einstein seperti itu, yah terserah anda, tapi menurutku tidak begitu
buktinya einstein mengagumi Tuhan, dalam kutipan kalimat enstein dibawah ini:
"Jika ada sesuatu dalam diri saya yang dapat dikatakan religius maka itu adalah rasa takjub yang tak terbatas akan struktur dunia sejauh yang dapat di ungkapkan ilmu pengetahuan kita"
buktinya einstein mengagumi Tuhan, dalam kutipan kalimat enstein dibawah ini:
"Jika ada sesuatu dalam diri saya yang dapat dikatakan religius maka itu adalah rasa takjub yang tak terbatas akan struktur dunia sejauh yang dapat di ungkapkan ilmu pengetahuan kita"
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: SISTEM-SISTEM PEMIKIRAN FILSAFAT TENTANG TUHAN
njlajahweb wrote:kalau menurut anda einstein seperti itu, yah terserah anda, tapi menurutku tidak begitu
buktinya dia mengagumi Tuhan
ini kalimat Einstein
“Itu tentu saja sebuah kebohongan, apa yang Anda baca tentang keyakinan agama saya, sebuah kebohongan yang diulang-ulang secara sistematis. Saya tidak percaya kepada Tuhan yang berkepribadian (Personal God) dan saya tidak pernah menyangkal ini, tetapi saya telah mengungkapkannya secara jelas. Jika ada sesuatu dalam diri saya yang dapat dikatakan religius maka itu adalah rasa takjub yang tak terbatas akan struktur dunia sejauh yang dapat di ungkapkan ilmu pengetahuan kita.” - Albert Einstein, letter to an atheist (1954), Albert Einstein, The Human Side, 1954, disunting oleh Helen Dukas dan Banesh Hoffman, Princeton University Press.
ya anda tanya sendiri lah ke Einstein ... wong dia jelas2 sudah menolak Tuhan Personal .... kok ujug2 anda bilang Einstein kagum pada Tuhan yang tidak punya niat jahat
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: SISTEM-SISTEM PEMIKIRAN FILSAFAT TENTANG TUHAN
karena einstein sudah mendapat pencerahan, pencerahan tingkat tinggi.
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: SISTEM-SISTEM PEMIKIRAN FILSAFAT TENTANG TUHAN
njlajahweb wrote:karena einstein sudah mendapat pencerahan, pencerahan tingkat tinggi.
pencerahan tingkat tinggi bahwa Tuhan tidak bisa disandingkan dengan kata2 apapun yang bisa juga digunakan untuk manusia (mahluk/benda) ....
lah makanya ... kalau sudah yg bold ... artinya Einstein juga tidak akan beriman seperti ini
----------------------------------------------------Einstein beriman bahwa pada hakikatnya/sebenarnya GOD itu tidak pernah berniat jahat.
Einstein itu seorang scientist ... iman-nya terkait eksistensi Tuhan didapat dari apa yang dia pelajari dari ilmu pengetahuan (sebagai scientist) .... bukan didapat dari ajaran agama
misalnya : kalau bicara tentang proses penciptaan :
- bumi adalah planet ... kumpulan planet disebut galaksi (dengan bintang2 dan benda2 lainnya) .... kumpulan galaksi disebut gugus galaksi ... kumpulan gugus galaksi disebut ??? >> tidak ada yang tau saking buesarnya
- atom adalah materi terkecil (yang pernah ditemukan ilmu pengetahuan) .... apakah atom masih bisa dibelah2 lagi ?? ... tidak ada yang tau saking kecilnya >>> jangankan membelah atom .... bagaimana BENTUK ATOM saja ... manusia tidak pernah bisa menentukan dengan pasti
- atau tentang isi lautan (samudra) saja ... manusia (diperkirakan) hanya mengetahui 10% ilmu tentang laut (termasuk mahluk2 yang hidup disana, kehidupannya, benda2nya, ilmu pengetahuannya, dsb)
akhirnya ..... dari sekian banyak asal mula suatu benda dan kejadian yang tidak bisa diketahui manusia >>> Einstein berpikir ... bahwa pasti ada "SESUATU" yang merupakan AWAL DARI SEMUANYA >>>> yaitu Tuhan
ya sudah sampai disitu saja ... bahwa untuk mengetahui AWAL DARI SEGALANYA di alam semesta ini ... semua akan selalu berakhir pada "SESUATU" yang tidak pernah diketahui manusia >>> dan itulah kekaguman Einstein pada Tuhan
"Jika ada sesuatu dalam diri saya yang dapat dikatakan religius maka itu adalah rasa takjub yang tak terbatas akan struktur dunia sejauh yang dapat di ungkapkan ilmu pengetahuan kita"
tapi ... bila kemudian Tuhan disebut Maha Baik, Maha Kasih, dst >>> Einstein menolak semua itu ... karena ga "cocok" dengan logika-nya sebagai seorang scientist (terkait ilmu pengetahuan)
----------------- walaupun kalau bagi saya sebagai samawi ... ya cocok2 ajah -----------------------------
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: SISTEM-SISTEM PEMIKIRAN FILSAFAT TENTANG TUHAN
berbicara tentang sandingan kata-kata,
mungkin begini sandingan kata-katanya:
kalau
perbuatan Tuhan bisa jahat
perbuatan manusia bisa jahat
kalau
perbuatan Tuhan bisa baik
perbuatan manusia bisa baik
tapi kalau
perbuatan Tuhan tidak bisa bersalah (karena Dia tidak terikat oleh hukum apapun)
perbuatan manusia tidak bisa bersalah?
perbuatan benda tidak bisa bersalah?
(apakah ada sandingan kata-katanya?)
apakah ada perbuatan manusia yang tidak bisa bersalah
apakah ada perbuatan benda yang tidak bisa bersalah, sedangkan benda tidak berakal juga tidak bisa berbuat dengan kesadaran dari dirinya sendiri
Tuhan tidak terikat oleh hukum apapun
makhluk tidak terikat oleh hukum apapun???
mungkin karena inilah
Tuhan tidak bisa disandingkan secara keseluruhan dengan kata-kata sandingan untuk manusia ataupun makhluk
karena masih ada kata-kata sandingan untuk manusia ataupun makhluk yang tidak bisa disandingkan untuk Tuhan
---
manusia boleh berkata,
Tuhan bisa disandingkan dengan kata-kata sandingan untuk manusia ataupun makhluk.
tapi seharusnya manusia tidak boleh berkata,
Tuhan pasti bisa disandingkan dengan semua kata-kata sandingan untuk manusia ataupun makhluk.
mengapa? karena setelah diuji dengan semua kata-kata sandingan untuk manusia ataupun makhluk, ternyata "Tuhan" tidak bisa disandingan dengan semua kata-kata sandingan untuk manusia ataupun makluk secara mutlak.
inilah yang membuktikan bahwa ternyata sebenarnya Tuhan itu memang bukan manusia ataupun makhluk, karena hanya Tuhan, yang tidak bisa disandingan dengan semua kata-kata sandingan untuk manusia ataupun makluk secara mutlak.
mungkin begini sandingan kata-katanya:
kalau
perbuatan Tuhan bisa jahat
perbuatan manusia bisa jahat
kalau
perbuatan Tuhan bisa baik
perbuatan manusia bisa baik
tapi kalau
perbuatan Tuhan tidak bisa bersalah (karena Dia tidak terikat oleh hukum apapun)
perbuatan manusia tidak bisa bersalah?
perbuatan benda tidak bisa bersalah?
(apakah ada sandingan kata-katanya?)
apakah ada perbuatan manusia yang tidak bisa bersalah
apakah ada perbuatan benda yang tidak bisa bersalah, sedangkan benda tidak berakal juga tidak bisa berbuat dengan kesadaran dari dirinya sendiri
Tuhan tidak terikat oleh hukum apapun
makhluk tidak terikat oleh hukum apapun???
mungkin karena inilah
Tuhan tidak bisa disandingkan secara keseluruhan dengan kata-kata sandingan untuk manusia ataupun makhluk
karena masih ada kata-kata sandingan untuk manusia ataupun makhluk yang tidak bisa disandingkan untuk Tuhan
---
manusia boleh berkata,
Tuhan bisa disandingkan dengan kata-kata sandingan untuk manusia ataupun makhluk.
tapi seharusnya manusia tidak boleh berkata,
Tuhan pasti bisa disandingkan dengan semua kata-kata sandingan untuk manusia ataupun makhluk.
mengapa? karena setelah diuji dengan semua kata-kata sandingan untuk manusia ataupun makhluk, ternyata "Tuhan" tidak bisa disandingan dengan semua kata-kata sandingan untuk manusia ataupun makluk secara mutlak.
inilah yang membuktikan bahwa ternyata sebenarnya Tuhan itu memang bukan manusia ataupun makhluk, karena hanya Tuhan, yang tidak bisa disandingan dengan semua kata-kata sandingan untuk manusia ataupun makluk secara mutlak.
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: SISTEM-SISTEM PEMIKIRAN FILSAFAT TENTANG TUHAN
@dharma_senapati
saya mau menjelaskan tentang Tuhan Personal vs Impersonal
saya kembali ke kalimat ini ya
buat saya semua kalimat Einstein tidak ada yang salah ... dan saya mengerti apa yang dimaksud Eisntein bahwa Tuhan bukan Tuhan Personal
karena secara logika pun memang begitu >>>> makanya banyak yang bilang ... bahwa agama itu penuh dengan doktrin tidak logis
tapi ... buat saya (pribadi) sebagai muslim ... kenapa harus tidak logis ??
menjadi tidak logis itu karena mereka tidak/kurang mengerti kenapa Tuhan disebut Tuhan Personal >>>> padahal semua itu ada proses-nya ... kenapa dan bagaimana .... dst
-------------------------------
karena saya muslim ... saya bawa Islam saja (dan ini pun hanya pendapat pribadi)
pokok ajaran Islam terkait Ketuhanan adalah tunduk, patuh, sujud hanya pada Allah SWT (Tuhan YANG MUTLAK - Absolute - Alpha Omega dst) >>> ini point-nya
kenapa begitu ?? ... proses kenapa dan bagaimana-nya seperti ini (saya gunakan huruf a, b, c, dst)
a. berawal dari dasar/fitrah manusia untuk selalu mengeluarkan pertanyaan tentang YANG MUTLAK ... manusia selalu mencari siapa yang menguasai alam semesta ... dari mana alam semesta dan isinya berasal ... dan untuk apa semua itu diciptakan ... dst ... begituuuu saja terus yang dilakukan manusia
dan saya yakin ... pada titik tertentu semua manusia pasti mempunyai kesadaran (batin) bahwa ADA SESUATU YANG MUTLAK (yang Maha, yang Awal, dst) >>> tapi bagaimana mereka mendapatkan kesadaran itu ... proses-nya beda2
misalnya dalam kasus Einstein ... dia mendapatkan kesadaran itu setelah mendalami ilmu pengetahuan (contoh yang biru diatas)
tapi ada juga manusia yg dari lahir sudah mendapat "pengetahuan" tersebut tanpa harus repot nyari atau bertanya2 lagi
ada manusia yang dari "pengetahuan" yang sudah dia dapat dari lahir tersebut ... dia masih belajar terus tentang "pengetahuan" itu .... tapi ada juga yang nyari gampangnya dengan menerima saja "pengetahuan" tersebut ... tanpa dipikirkan lagi dst
ya intinya ... manusia memang beda2 lah
b. dalam kasus manusia2 seperti Einstein (misalnya) ... berawal dari tidak tahu apa2 ... mereka lalu belajar dengan akal, batin dan panca indra-nya tentang penciptaan alam semesta .... dan semakin mereka mencari lalu menolak ... pada titik tertentu akhirnya akan mendapatkan pengetahuan tentang YANG MUTLAK
>>> yaitu pengetahuan bahwa manusia pada dasarnya tidak akan pernah tau apa2 tentang DIA ... tapi secara batin tetap punya kesadaran akan eksistensi NYA
underline : yang saya maksud menolak disini ... misalnya kalau kita bicara tentang awal penciptaan ... manusia yang benar2 secara konsisten mencari AWAL PENCIPTAAN ... pasti akan selalu menolak segala hal yang bersifat materi (dan hanya bisa berhenti pada yang pink)
menolak disini maksudnya adalah kepada manusia yang akhirnya berhenti pada konsep dewa2 >>> karena kalau dia konsisten ... maka seharusnya dia akan terus berpikir dan bertanya ... "lalu siapa yang menciptakan dewa2 itu" ... "lalu siapa yang menciptakan pencipta dewa2 itu" .... "lalu siapa yang menciptakan pencipta dari pencipa dewa2 itu" dst ... terus begitu sampai ke pink
c. dalam kasus Ibrahim (ajaran abrahamic) .... saya pribadi menyakini seperti ini : bahwa Ibrahim adalah seorang ilmuwan (scientist) pada jamannya ... status Ibrahim sama dengan kondisi Einstein (untuk jaman sekarang) ... dalam mencari hakikat Tuhan
sama ... Ibrahim juga merasakan seperti yang bold ... tapi ... bedanya (mungkin) antara Ibrahim vs Einstein ... dalam kondisi takjub seperti ini ... dalam kondisi mempunyai pengetahuan yang pink
Ibrahim langsung "menyerah" ... langsung tunduk dan patuh pada YANG SATU ini didasari oleh kerendahan dan kesadaran diri "bahwa DIA lah satu2nya yang mutlak ... yang merupakan awal dari segala-nya ... dari & kepada DIA lah segala penciptaan berawal & kembali"
sementara untuk Einstein ... apakah sikap takjub ini menjadikan dia tunduk dan patuh atau seterus-nya ... ya itu kembali pada diri Einstein sendiri >>> tapi saya berpendapat bahwa dalam hal ini .... Einstein masih dalam proses terus mencari (kasarnya belum "menyerah" seperti yang terjadi pada Ibrahim)
akhirnya yang hijau inilah yang menjadi BASIC ajaran abrahamic .... basic ajaran Islam
"bahwa manusia itu ternyata luar biasa kecil sekali dibandingkan DIA ... dan yang bisa dilakukan oleh manusia hanya tunduk, patuh, dan bersujud pada NYA ... bukan kepada yang lainnya"
manusia sujud dan tunduk ... bukan karena DIA yang gila disembah ... tapi karena cuma itu yang bisa dilakukan manusia (dan alam semesta) terkait eksistensi NYA ... bahwa segala yang dilakukan manusia (di dunia ini) adalah hanya bisa didasari oleh sikap tunduk dan patuh itu sendiri
kita bisa makan, minum, bekerja, berdaya, dst (dari kelahiran sampai kematian) ... semua itu hanya bisa terjadi ... hanya bisa eksis ... HANYA karena ADANYA eksistensi DIA >>> kenapa ?? karena DIA adalah awal dan akhir dari segalanya
d. Jadi kalau dikatakan bahwa nabi2 terdahulu semuanya sudah Islam ... itu maksudnya adalah sikap2 mereka yang tunduk dan patuh seperti Ibrahim
yaitu sikap untuk tunduk, tersungkur, sujud dst ... pada SESUATU (Yang Mutlak, Absolute, Alpha Omega dsb) ... dimana mereka sendiri tidak akan pernah sanggup mengetahui segala hal tentang NYA ... tapi secara sadar MENYAKINI eksistensi NYA
dan yang orange ini susah ... karena pada dasarnya manusia memang sulit untuk tunduk, tersungkur, sujud dst ... pada SESUATU yang mereka tidak tahu apa2 tentang NYA ... (walaupun MEYAKINI bahwa SESUATU itu ada)
>>> dalam hal ini (kalau masuk ke logika manusia secara umum) >>> kita ambil logika antara rakyat dan presiden saja >>> saya sendiri juga tidak akan mau tunduk pada presiden yang saya tidak kenal atau tau seperti apa wujud, perilaku, dan sifatnya
tapi dalam hal Ketuhanan (dalam hal bicara tentang YANG MUTLAK) ... nyatanya ada juga manusia2 seperti para nabi
jadi .... kalau balik ke pengetahuan yang pink >>> pengetahuan yang seperti ini akan menghasilkan dua tipe manusia ... apakah menjadi Ibrahim atau menjadi Einstein
atau justru menjadi orang2 yang berhenti mencari (bahkan sebelum sampai pada yang pink) >>> dengan cara menyembah dewa2
tapi pada prinsipnya ... semua itu berawal dari proses a
e. Lalu ... kalau dilajutkan tentang para nabi ... karena mereka menyadari bahwa ADA SATU-SATU-nya YANG MAHA yang menguasai alam semesta ... jadilah kalimat2 (dalam bahasa manusia) menjadi Tuhan Personal
artinya ... yang dimaksud Tuhan Personal itu ... seperti contoh "menguasai" (underline) >>> semua itu berawal dari sikap tunduk dan patuh itu sendiri
>>> kata "menguasai" itu misalnya berasal dari pemahaman bahwa dari & kepada DIA lah segala penciptaan berawal & kembali" >>>> artinya kalau YANG MAHA ga ada ... alam semesta dan isinya pun juga ga ada ... ga terjadi ... zero >>> atau contoh lain kalimat ungu diatas
kira2 begitulah penjelasannya ..........
atau ... misalnya saya pernah bicara begini :
merah : kenapa saya dimarahin ... karena mengatakan hal2 yang buruk terkait YANG ABSOLUTE adalah pelanggaran/pengingkaran yang bertentangan dengan sikap tunduk dan patuh itu sendiri
bagaimana mungkin saya mengatakan YANG ABSOLUTE sebagai maha jahat bila nyatanya eksistensi saya saja berasal dari DIA ....
bagaimana mungkin saya mengatakan hal2 yang buruk terkait YANG ABSOLUTE ... bila nyatanya ada perasaan "takjub" yang dialami Einstein (misalnya) yang semua itu HANYA BISA terjadi karena adanya DIA
artinya ... misalnya saya sebutkan 99 Asmaul Husna ... semua nama2 tersebut .... adalah bagian dari sikap tunduk dan patuh itu sendiri (yang diungkapkan dengan bahasa manusia)
tapi ... kalau manusia harus bicara tentang eksistensi NYA ... tentang HAKIKAT-NYA .... (yang manusia saja zero pengetahuan tentang NYA ini --- pink diatas) ... menurut saya Tuhan bukan Tuhan personal ... karena alasan yang biru underline
begitu kira2 ...
-------------------------
dan urusan Tuhan Personal vs Impersonal ini ... akan menjadi rancu ketika Ibrahim (yang tunduk dan berserah), Einstein (yang belum tunduk plus masih terus mencari), dan Aleksander Agung (yang percaya pada dewa Zeus sebagai tuhan) harus ngobrol bersama2 tentang hakikat Ketuhanan ...
yang mana yang disebut teis, yang mana yang disebut non-teis, yang mana disebut panteis, yang mana yang disebut ateis >>> semua menjadi tidak jelas kalau dirujuk menurut definisi-nya
karena kalau lihat sejarah para ateis saja (misalnya pada abad pertengahan) ... yang disebut ateis adalah mereka2 yang menolak agama (khususnya agama samawi)
>>> pokoknya kalau ga percaya pada Ketuhanan ala samawi artinya tidak percaya pada Tuhan (begitu kasarnya)
dalam konteks Islam misalnya ... Ibnu Sina pun dianggap "kafir" oleh ulama2 pada masa itu karena menjelaskan konsep Tuhan secara sains ... padahal Ibrahim saja (menurut saya) adalah seorang scientist
saya mau menjelaskan tentang Tuhan Personal vs Impersonal
saya kembali ke kalimat ini ya
dee-nee wrote:akhirnya ..... dari sekian banyak asal mula suatu benda dan kejadian yang tidak bisa diketahui manusia >>> Einstein berpikir ... bahwa pasti ada "SESUATU" yang merupakan AWAL DARI SEMUANYA >>>> yaitu Tuhan
ya sudah sampai disitu saja ... bahwa untuk mengetahui AWAL DARI SEGALANYA di alam semesta ini ... semua akan selalu berakhir pada "SESUATU" yang tidak pernah diketahui manusia >>> dan itulah kekaguman Einstein pada Tuhan"Jika ada sesuatu dalam diri saya yang dapat dikatakan religius maka itu adalah rasa takjub yang tak terbatas akan struktur dunia sejauh yang dapat di ungkapkan ilmu pengetahuan kita"
tapi ... bila kemudian Tuhan disebut Maha Baik, Maha Kasih, dst >>> Einstein menolak semua itu ... karena ga "cocok" dengan logika-nya sebagai seorang scientist (terkait ilmu pengetahuan)
------- walaupun kalau bagi saya sebagai samawi ... ya cocok2 ajah ---------------
buat saya semua kalimat Einstein tidak ada yang salah ... dan saya mengerti apa yang dimaksud Eisntein bahwa Tuhan bukan Tuhan Personal
karena secara logika pun memang begitu >>>> makanya banyak yang bilang ... bahwa agama itu penuh dengan doktrin tidak logis
tapi ... buat saya (pribadi) sebagai muslim ... kenapa harus tidak logis ??
menjadi tidak logis itu karena mereka tidak/kurang mengerti kenapa Tuhan disebut Tuhan Personal >>>> padahal semua itu ada proses-nya ... kenapa dan bagaimana .... dst
-------------------------------
karena saya muslim ... saya bawa Islam saja (dan ini pun hanya pendapat pribadi)
pokok ajaran Islam terkait Ketuhanan adalah tunduk, patuh, sujud hanya pada Allah SWT (Tuhan YANG MUTLAK - Absolute - Alpha Omega dst) >>> ini point-nya
kenapa begitu ?? ... proses kenapa dan bagaimana-nya seperti ini (saya gunakan huruf a, b, c, dst)
a. berawal dari dasar/fitrah manusia untuk selalu mengeluarkan pertanyaan tentang YANG MUTLAK ... manusia selalu mencari siapa yang menguasai alam semesta ... dari mana alam semesta dan isinya berasal ... dan untuk apa semua itu diciptakan ... dst ... begituuuu saja terus yang dilakukan manusia
dan saya yakin ... pada titik tertentu semua manusia pasti mempunyai kesadaran (batin) bahwa ADA SESUATU YANG MUTLAK (yang Maha, yang Awal, dst) >>> tapi bagaimana mereka mendapatkan kesadaran itu ... proses-nya beda2
misalnya dalam kasus Einstein ... dia mendapatkan kesadaran itu setelah mendalami ilmu pengetahuan (contoh yang biru diatas)
tapi ada juga manusia yg dari lahir sudah mendapat "pengetahuan" tersebut tanpa harus repot nyari atau bertanya2 lagi
ada manusia yang dari "pengetahuan" yang sudah dia dapat dari lahir tersebut ... dia masih belajar terus tentang "pengetahuan" itu .... tapi ada juga yang nyari gampangnya dengan menerima saja "pengetahuan" tersebut ... tanpa dipikirkan lagi dst
ya intinya ... manusia memang beda2 lah
b. dalam kasus manusia2 seperti Einstein (misalnya) ... berawal dari tidak tahu apa2 ... mereka lalu belajar dengan akal, batin dan panca indra-nya tentang penciptaan alam semesta .... dan semakin mereka mencari lalu menolak ... pada titik tertentu akhirnya akan mendapatkan pengetahuan tentang YANG MUTLAK
>>> yaitu pengetahuan bahwa manusia pada dasarnya tidak akan pernah tau apa2 tentang DIA ... tapi secara batin tetap punya kesadaran akan eksistensi NYA
underline : yang saya maksud menolak disini ... misalnya kalau kita bicara tentang awal penciptaan ... manusia yang benar2 secara konsisten mencari AWAL PENCIPTAAN ... pasti akan selalu menolak segala hal yang bersifat materi (dan hanya bisa berhenti pada yang pink)
menolak disini maksudnya adalah kepada manusia yang akhirnya berhenti pada konsep dewa2 >>> karena kalau dia konsisten ... maka seharusnya dia akan terus berpikir dan bertanya ... "lalu siapa yang menciptakan dewa2 itu" ... "lalu siapa yang menciptakan pencipta dewa2 itu" .... "lalu siapa yang menciptakan pencipta dari pencipa dewa2 itu" dst ... terus begitu sampai ke pink
c. dalam kasus Ibrahim (ajaran abrahamic) .... saya pribadi menyakini seperti ini : bahwa Ibrahim adalah seorang ilmuwan (scientist) pada jamannya ... status Ibrahim sama dengan kondisi Einstein (untuk jaman sekarang) ... dalam mencari hakikat Tuhan
"Jika ada sesuatu dalam diri saya yang dapat dikatakan religius maka itu adalah rasa takjub yang tak terbatas akan struktur dunia sejauh yang dapat di ungkapkan ilmu pengetahuan kita"
sama ... Ibrahim juga merasakan seperti yang bold ... tapi ... bedanya (mungkin) antara Ibrahim vs Einstein ... dalam kondisi takjub seperti ini ... dalam kondisi mempunyai pengetahuan yang pink
Ibrahim langsung "menyerah" ... langsung tunduk dan patuh pada YANG SATU ini didasari oleh kerendahan dan kesadaran diri "bahwa DIA lah satu2nya yang mutlak ... yang merupakan awal dari segala-nya ... dari & kepada DIA lah segala penciptaan berawal & kembali"
sementara untuk Einstein ... apakah sikap takjub ini menjadikan dia tunduk dan patuh atau seterus-nya ... ya itu kembali pada diri Einstein sendiri >>> tapi saya berpendapat bahwa dalam hal ini .... Einstein masih dalam proses terus mencari (kasarnya belum "menyerah" seperti yang terjadi pada Ibrahim)
akhirnya yang hijau inilah yang menjadi BASIC ajaran abrahamic .... basic ajaran Islam
"bahwa manusia itu ternyata luar biasa kecil sekali dibandingkan DIA ... dan yang bisa dilakukan oleh manusia hanya tunduk, patuh, dan bersujud pada NYA ... bukan kepada yang lainnya"
manusia sujud dan tunduk ... bukan karena DIA yang gila disembah ... tapi karena cuma itu yang bisa dilakukan manusia (dan alam semesta) terkait eksistensi NYA ... bahwa segala yang dilakukan manusia (di dunia ini) adalah hanya bisa didasari oleh sikap tunduk dan patuh itu sendiri
kita bisa makan, minum, bekerja, berdaya, dst (dari kelahiran sampai kematian) ... semua itu hanya bisa terjadi ... hanya bisa eksis ... HANYA karena ADANYA eksistensi DIA >>> kenapa ?? karena DIA adalah awal dan akhir dari segalanya
d. Jadi kalau dikatakan bahwa nabi2 terdahulu semuanya sudah Islam ... itu maksudnya adalah sikap2 mereka yang tunduk dan patuh seperti Ibrahim
yaitu sikap untuk tunduk, tersungkur, sujud dst ... pada SESUATU (Yang Mutlak, Absolute, Alpha Omega dsb) ... dimana mereka sendiri tidak akan pernah sanggup mengetahui segala hal tentang NYA ... tapi secara sadar MENYAKINI eksistensi NYA
dan yang orange ini susah ... karena pada dasarnya manusia memang sulit untuk tunduk, tersungkur, sujud dst ... pada SESUATU yang mereka tidak tahu apa2 tentang NYA ... (walaupun MEYAKINI bahwa SESUATU itu ada)
>>> dalam hal ini (kalau masuk ke logika manusia secara umum) >>> kita ambil logika antara rakyat dan presiden saja >>> saya sendiri juga tidak akan mau tunduk pada presiden yang saya tidak kenal atau tau seperti apa wujud, perilaku, dan sifatnya
tapi dalam hal Ketuhanan (dalam hal bicara tentang YANG MUTLAK) ... nyatanya ada juga manusia2 seperti para nabi
jadi .... kalau balik ke pengetahuan yang pink >>> pengetahuan yang seperti ini akan menghasilkan dua tipe manusia ... apakah menjadi Ibrahim atau menjadi Einstein
atau justru menjadi orang2 yang berhenti mencari (bahkan sebelum sampai pada yang pink) >>> dengan cara menyembah dewa2
tapi pada prinsipnya ... semua itu berawal dari proses a
e. Lalu ... kalau dilajutkan tentang para nabi ... karena mereka menyadari bahwa ADA SATU-SATU-nya YANG MAHA yang menguasai alam semesta ... jadilah kalimat2 (dalam bahasa manusia) menjadi Tuhan Personal
artinya ... yang dimaksud Tuhan Personal itu ... seperti contoh "menguasai" (underline) >>> semua itu berawal dari sikap tunduk dan patuh itu sendiri
>>> kata "menguasai" itu misalnya berasal dari pemahaman bahwa dari & kepada DIA lah segala penciptaan berawal & kembali" >>>> artinya kalau YANG MAHA ga ada ... alam semesta dan isinya pun juga ga ada ... ga terjadi ... zero >>> atau contoh lain kalimat ungu diatas
kira2 begitulah penjelasannya ..........
atau ... misalnya saya pernah bicara begini :
http://www.laskarislam.com/t9752p25-apakah-kelemahan-allah-dimata-manusia#195631 >>> #40 halaman 2)
karena toh pada dasarnya ... baik dan buruk adalah bagian dari Tuhan itu sendiri ... maka kalau mau disebut Tuhan Maha Jahat pun saya tidak masalah ... wong Tuhan menguasai kebaikan dan kejahatan itu sendiri kok
tapi ... (mungkin) saya akan dimarahi oleh semua umat samawi bila mengatakan yang underline orange ...
kenapa ?? karena dalam kehidupan ... manusia memang selalu diajarkan untuk memilih/menilai antara konsep negatif vs positif ... surga vs neraka ... hitam vs putih ... yin vs yan ... >>> padahal konsep ini HANYA BERLAKU bagi yang tidak mutlak ... artinya konsep berpasangan ini sebetulnya tidak boleh disamakan/disematkan kepada YANG MUTLAK
yang ini saya tahan dulu ... tolong jangan disimpulkan apa2 dulu .... (tidak saya teruskan karena takut melebar kemana2 ... mudah2an nanti bisa saya jelaskan maksudnya)
merah : kenapa saya dimarahin ... karena mengatakan hal2 yang buruk terkait YANG ABSOLUTE adalah pelanggaran/pengingkaran yang bertentangan dengan sikap tunduk dan patuh itu sendiri
bagaimana mungkin saya mengatakan YANG ABSOLUTE sebagai maha jahat bila nyatanya eksistensi saya saja berasal dari DIA ....
bagaimana mungkin saya mengatakan hal2 yang buruk terkait YANG ABSOLUTE ... bila nyatanya ada perasaan "takjub" yang dialami Einstein (misalnya) yang semua itu HANYA BISA terjadi karena adanya DIA
artinya ... misalnya saya sebutkan 99 Asmaul Husna ... semua nama2 tersebut .... adalah bagian dari sikap tunduk dan patuh itu sendiri (yang diungkapkan dengan bahasa manusia)
tapi ... kalau manusia harus bicara tentang eksistensi NYA ... tentang HAKIKAT-NYA .... (yang manusia saja zero pengetahuan tentang NYA ini --- pink diatas) ... menurut saya Tuhan bukan Tuhan personal ... karena alasan yang biru underline
begitu kira2 ...
-------------------------
dan urusan Tuhan Personal vs Impersonal ini ... akan menjadi rancu ketika Ibrahim (yang tunduk dan berserah), Einstein (yang belum tunduk plus masih terus mencari), dan Aleksander Agung (yang percaya pada dewa Zeus sebagai tuhan) harus ngobrol bersama2 tentang hakikat Ketuhanan ...
yang mana yang disebut teis, yang mana yang disebut non-teis, yang mana disebut panteis, yang mana yang disebut ateis >>> semua menjadi tidak jelas kalau dirujuk menurut definisi-nya
karena kalau lihat sejarah para ateis saja (misalnya pada abad pertengahan) ... yang disebut ateis adalah mereka2 yang menolak agama (khususnya agama samawi)
>>> pokoknya kalau ga percaya pada Ketuhanan ala samawi artinya tidak percaya pada Tuhan (begitu kasarnya)
dalam konteks Islam misalnya ... Ibnu Sina pun dianggap "kafir" oleh ulama2 pada masa itu karena menjelaskan konsep Tuhan secara sains ... padahal Ibrahim saja (menurut saya) adalah seorang scientist
Terakhir diubah oleh dee-nee tanggal Sat Nov 12, 2016 4:23 pm, total 2 kali diubah
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: SISTEM-SISTEM PEMIKIRAN FILSAFAT TENTANG TUHAN
njlajahweb wrote:berbicara tentang sandingan kata-kata,
mungkin begini sandingan kata-katanya:
kalau
perbuatan Tuhan bisa jahat
perbuatan manusia bisa jahat
kalau
perbuatan Tuhan bisa baik
perbuatan manusia bisa baik
tapi kalau
perbuatan Tuhan tidak bisa bersalah (karena Dia tidak terikat oleh hukum apapun)
perbuatan manusia tidak bisa bersalah?
perbuatan benda tidak bisa bersalah?
(apakah ada sandingan kata-katanya?)
apakah ada perbuatan manusia yang tidak bisa bersalah
apakah ada perbuatan benda yang tidak bisa bersalah, sedangkan benda tidak berakal juga tidak bisa berbuat dengan kesadaran dari dirinya sendiri
Tuhan tidak terikat oleh hukum apapun
makhluk tidak terikat oleh hukum apapun???
mungkin karena inilah
Tuhan tidak bisa disandingkan secara keseluruhan dengan kata-kata sandingan untuk manusia ataupun makhluk
karena masih ada kata-kata sandingan untuk manusia ataupun makhluk yang tidak bisa disandingkan untuk Tuhan
---
manusia boleh berkata,
Tuhan bisa disandingkan dengan kata-kata sandingan untuk manusia ataupun makhluk.
tapi seharusnya manusia tidak boleh berkata,
Tuhan pasti bisa disandingkan dengan semua kata-kata sandingan untuk manusia ataupun makhluk.
mengapa? karena setelah diuji dengan semua kata-kata sandingan untuk manusia ataupun makhluk, ternyata "Tuhan" tidak bisa disandingan dengan semua kata-kata sandingan untuk manusia ataupun makluk secara mutlak.
inilah yang membuktikan bahwa ternyata sebenarnya Tuhan itu memang bukan manusia ataupun makhluk, karena hanya Tuhan, yang tidak bisa disandingan dengan semua kata-kata sandingan untuk manusia ataupun makluk secara mutlak.
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: SISTEM-SISTEM PEMIKIRAN FILSAFAT TENTANG TUHAN
jempol juga untukmu Say...
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: SISTEM-SISTEM PEMIKIRAN FILSAFAT TENTANG TUHAN
kalau non-theisme bgmn?
dharma_senapati- SERSAN MAYOR
-
Age : 53
Posts : 306
Kepercayaan : Budha
Location : Serang
Join date : 21.02.16
Reputation : 8
Re: SISTEM-SISTEM PEMIKIRAN FILSAFAT TENTANG TUHAN
terhadap orang-orang yang tidak mengakui Tuhan itu exis,
maka bukan berarti secara hakikat,
mereka tidak mengakui bahwa hakikat ke exisan Tuhan itu pasti tidak ada.
maka bukan berarti secara hakikat,
mereka tidak mengakui bahwa hakikat ke exisan Tuhan itu pasti tidak ada.
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: SISTEM-SISTEM PEMIKIRAN FILSAFAT TENTANG TUHAN
njlajahweb wrote:terhadap orang-orang yang tidak mengakui Tuhan itu exis,
maka bukan berarti secara hakikat,
mereka tidak mengakui bahwa hakikat ke exisan Tuhan itu pasti tidak ada.
non-theis => bukan ber-Tuhan
maksudnya adalah tidak mempercayai/mengenal Tuhan yg memiliki kepribadian/berkondisi
dharma_senapati- SERSAN MAYOR
-
Age : 53
Posts : 306
Kepercayaan : Budha
Location : Serang
Join date : 21.02.16
Reputation : 8
Re: SISTEM-SISTEM PEMIKIRAN FILSAFAT TENTANG TUHAN
walaupun dalam pandangan Buddha bisa seperti itu, tapi itu bukan berarti merupakan hakikat suatu pemungkiran bahwa pada hakikatnya keexisan Tuhan itu tidak mungkin tidak ada.
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Halaman 2 dari 2 • 1, 2
Similar topics
» [info terkait sistem pencangkokan] Teknik Perbanyakan Merica dengan Sistem Cangkok
» [info terkait sistem yang lain dan pengkombinasian] Mengenal Sistem Mina Padi, Kombinasi Lahan Dengan Budidaya Ikan (1 Menit Bersama Pak Tani)
» [info terkait jenis sistem pertanian] Yuk Kenali Sistem Pertanian Yumina Bumina
» sistem islam
» sistem murabahah
» [info terkait sistem yang lain dan pengkombinasian] Mengenal Sistem Mina Padi, Kombinasi Lahan Dengan Budidaya Ikan (1 Menit Bersama Pak Tani)
» [info terkait jenis sistem pertanian] Yuk Kenali Sistem Pertanian Yumina Bumina
» sistem islam
» sistem murabahah
Halaman 2 dari 2
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik