Kenapa program de-radikalisasi cuma menyasar mesjid & pesantren ???

http://tribratanewsntb.com/2016/03/25/deradikalisasi-masyarakat-integrasi-peran-kepolisian-dan-masyarakat/

Tindakan persuasif dan preventif yang dilakukan melalui berbagai sosialisasi, himbauan dan kunjungan ke pesantren dan masjid dalam memberikan pemahaman anti-radikalisme pada masyarakat patut diapresiasi.

http://www.tribratanews.com/kapolri-pondok-pesantren-efektif-untuk-deradikalisasi-dan-penangkal-terorisme/

Kapolri Jendral Pol Drs Badrodin Haiti menyatakan bahwa pondok pesantren merupakan penangkal yang efektif untuk melakukan deradikalisasi dan melawan terorisme.

Bener2 aneh bin ajaib ............ program de-radikalisasi koq cuma menyasar mesjid & pesantren yah ???

http://www.laskarislam.com/t10237-apakah-jihad-itu-selalu-identik-dengan-kekerasan-yang-dipertontonkan-isis#196095

dee-nee wrote:Sebenarnya ... kalau kita bicara tentang "ilmu pengetahuan umum/sekuler" tentang karakter manusia (secara umum) .... sifat fanatisme bisa terjadi pada siapa saja (manusia manapun dibelahan dunia ini) ....

http://www.laskarislam.com/t10237-apakah-jihad-itu-selalu-identik-dengan-kekerasan-yang-dipertontonkan-isis#196100

njlajahweb wrote:intinya baik orang Kristen maupun orang Islam, juga orang nonKristen dan nonIslam, sama-sama bisa berpotensi menjadi teroris

Padahal menurut 2 orang manusia "jenius" ini ....... semua orang itu bisa menjadi teroris ......

Kalo semua orang bisa menjadi teroris ..... terus kenapa polis koq ndak me-nyosialisasikan program de-radikalisasi ke: gereja, pura, vihara, kelenteng, sekolah2 kristen/katolik dll ??

Apakah polisinya yg b0doh .......... atau 2 orang manusia ini yg "terlalu pinter" ???

karena mayoritas penduduk memang muslim ... jadi fokus utama memang pada pendidikan bagi mayoritas

sekarang kita lihat perbandingan jumlah penduduk Indonesia menurut agama ya



muslim jumlah-nya 207 juta >>> 1% saja dari jumlah tersebut = 2 juta
kristen (mayoritas setelah Islam) jumlahnya 16 juta >>> 1% dari jumlah tersebut = 160 ribu

dari jumlah-nya saja udah jauh banget >>> katakanlah yang 1% ini semua radikal ... tapi dalam penanggulangannya (de-radikalisasi-nya) ... fokus pemerintah pada radikal Islam vs radikal Kristen jelas beda dong (wong jumlah-nya saja sudah beda)

bayangin saja >>> jumlah 1% muslim yang 2 juta saja .. itu sudah mencakup 1/8 dari jumlah seluruh kristen .... jadi gimana bisa membandingkan 2 juta vs 160 ribu  

dalam hal ini pemerintah memang harus fokus pada mayoritas dulu ...

yang 160 ribu mah ... sini sini ... saya aja yang de-radikalisasi

dee-nee wrote:karena mayoritas penduduk memang muslim ... jadi fokus utama memang pada pendidikan bagi mayoritas
sekarang kita lihat perbandingan jumlah penduduk Indonesia menurut agama ya
muslim jumlah-nya 207 juta >>> 1% saja dari jumlah tersebut = 2 juta
kristen (mayoritas setelah Islam) jumlahnya 16 juta >>> 1% dari jumlah tersebut = 160 ribu

dari jumlah-nya saja udah jauh banget >>> katakanlah yang 1% ini semua radikal ... tapi dalam penanggulangannya (de-radikalisasi-nya) ... fokus pemerintah pada radikal Islam vs radikal Kristen jelas beda dong (wong jumlah-nya saja sudah beda)
bayangin saja >>> jumlah 1% muslim yang 2 juta saja .. itu sudah mencakup 1/8 dari jumlah seluruh kristen .... jadi gimana bisa membandingkan 2 juta vs 160 ribu  
dalam hal ini pemerintah memang harus fokus pada mayoritas dulu ...
yang 160 ribu mah ... sini sini ... saya aja yang de-radikalisasi

Curang aahhh ....... koq cuma dibandingin dg kristen doank seh ??? Lha terus yg katholik, hindu, budha, konghucu ndak dihitung gitu ???

Ingat lho ..... disini perbandingannya adalah: MUSLIM vs NON-MUSLIM. Bukan cuma MUSLIM vs KRISTEN doank !!!

Jumlah MUSLIM indo = 87%, artinya jumlah NON-MUSLIM = 13%. Bener khan ???

Sekarang baca ini:

https://www.jurnalasia.com/nasional/bnpt-incar-19-pondok-pesantren-terindikasi-radikal-dana-minim-untuk-kegiatan-deradikalisasi/

BNPT Incar 19 Pondok Pesantren Terindikasi Radikal

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mencatat terdapat 19 pondok pesantren yang terindikasi sarat dengan kegiatan radikalisme yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kepala BNPT Saud Usman menuturkan, pondok pesantren ter­sebut tersebar mulai dari Lampung, Serang, Jakarta, Ciamis, Cilacap, Magetan, Lamongan, Cilacap, Solo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Ma­kassar, hingga Poso.

Ada 19 ponpes yg terindikasi radikal.

Jadi kalo menurut TEORI mu gerakan radikal itu BERBANDING LURUS dg komposisi pemeluk agama, krn ada 19 pesantren radikal artinya SEHARUSNYA ada juga 13% dari 19 yaitu 2 SEKOLAH AGAMA NON-ISLAM yg radikal.

Mungkin dirimu bisa menyebutkan 2 contoh SEKOLAH AGAMA NON-ISLAM yg terindikasi gerakan radikal itu dimana saja.

F-22 wrote:

dee-nee wrote:karena mayoritas penduduk memang muslim ... jadi fokus utama memang pada pendidikan bagi mayoritas
sekarang kita lihat perbandingan jumlah penduduk Indonesia menurut agama ya
muslim jumlah-nya 207 juta >>> 1% saja dari jumlah tersebut = 2 juta
kristen (mayoritas setelah Islam) jumlahnya 16 juta >>> 1% dari jumlah tersebut = 160 ribu

dari jumlah-nya saja udah jauh banget >>> katakanlah yang 1% ini semua radikal ... tapi dalam penanggulangannya (de-radikalisasi-nya) ... fokus pemerintah pada radikal Islam vs radikal Kristen jelas beda dong (wong jumlah-nya saja sudah beda)
bayangin saja >>> jumlah 1% muslim yang 2 juta saja .. itu sudah mencakup 1/8 dari jumlah seluruh kristen .... jadi gimana bisa membandingkan 2 juta vs 160 ribu  
dalam hal ini pemerintah memang harus fokus pada mayoritas dulu ...
yang 160 ribu mah ... sini sini ... saya aja yang de-radikalisasi

Curang aahhh ....... koq cuma dibandingin dg kristen doank seh ??? Lha terus yg katholik, hindu, budha, konghucu ndak dihitung gitu ???

Ingat lho ..... disini perbandingannya adalah: MUSLIM vs NON-MUSLIM. Bukan cuma MUSLIM vs KRISTEN doank !!!

sayur ... tulisan orang DIBACA dong ah ... sering2 iqro biar ga jaka sembung terus

lihat tulisan yang biru ... saya tulis Kristen ... KARENA AGAMA INI ADALAH MAYORITAS SETELAH ISLAM >>> dan yang segitu aja (bila 1% nya 160 ribu) masih ga ada apa2nya dibanding yang 2 juta .... APALAGI untuk agama2 dibawah Kristen

artinya .... mau seradikal apapun mereka ... karena jumlah masing2 manusia radikal di masing2 agama ga banyak ... maka pengaruhnya pada masyarakat juga ga signifikan ...

saya kan lagi ngasih uraian perbandingan jumlah penduduk berdasarkan agama

--------------------------------

F-22 wrote:Jumlah MUSLIM indo = 87%, artinya jumlah NON-MUSLIM = 13%. Bener khan ???

diawal nanya kenapa deradikalisasi cuma di mesjid, pesantren, dll >>> sekarang seluruh non-muslim malah digabung jadi satu

memang non-muslim tempat ibadahnya jadi satu ??

---------------------------------------------------------------------------------

F-22 wrote:Sekarang baca ini:

https://www.jurnalasia.com/nasional/bnpt-incar-19-pondok-pesantren-terindikasi-radikal-dana-minim-untuk-kegiatan-deradikalisasi/

BNPT Incar 19 Pondok Pesantren Terindikasi Radikal

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mencatat terdapat 19 pondok pesantren yang terindikasi sarat dengan kegiatan radikalisme yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kepala BNPT Saud Usman menuturkan, pondok pesantren ter­sebut tersebar mulai dari Lampung, Serang, Jakarta, Ciamis, Cilacap, Magetan, Lamongan, Cilacap, Solo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Ma­kassar, hingga Poso.

Ada 19 ponpes yg terindikasi radikal.

Jadi kalo menurut TEORI mu gerakan radikal itu BERBANDING LURUS dg komposisi pemeluk agama, krn ada 19 pesantren radikal artinya SEHARUSNYA ada juga 13% dari 19 yaitu 2 SEKOLAH AGAMA NON-ISLAM yg radikal.

Mungkin dirimu bisa menyebutkan 2 contoh SEKOLAH AGAMA NON-ISLAM yg terindikasi gerakan radikal itu dimana saja.

pemerintah ga ngurusin sekolah agama non-muslim >>> karena jumlah penduduk non-muslim di masing2 agama jauh lebih sedikit dibanding yang mayoritas >>>> baca yang ungu diatas

makanya saya bilang ...

dalam hal ini pemerintah memang harus fokus pada mayoritas dulu ...

yang 160 ribu mah ... sini sini ... saya aja yang de-radikalisasi

tuh buktinya ... banyak anggota ali sina yang cumungut2 ga berani masuk LI

lagipula saya pernah kok baca pamphlet (ditunjukin sama temen saya yang kristen) >>> pamphlet itu disebar buat jemaat di gereja ... dan isinya ga jauh2 dari statement Islam = antichrist karena menolak Yesus sebagai Tuhan

dan sebetulnya ... dilihat dari forum infotainment-nya ali sina saja ... forum2 semacam ini sudah membuktikan bahwa radikal non-muslim memang ada di Indonesia

plus nyatanya ... situs kalian diblokir juga toh sama pemerintah ....

jumlah tidak menunjukkan kualitas radikal, bisa jadi yg sedikit kualitas radikalnya warbyasah

dharma_senapati wrote:jumlah tidak menunjukkan kualitas radikal, bisa jadi yg sedikit kualitas radikalnya warbyasah

yah ... saya sendiri ga terlalu ngerti sih .... yang disebut kualitas radikal itu seperti apa batasannya ...

tapi maksud saya begini ...

radikalisme itu akar-nya dari sikap ekstrem terhadap suatu hal >>> fanatisme lah istilahnya

yang menjadi masalah dari manusia di seluruh dunia ini .... pada dasarnya manusia itu GUAMPANG sekali dikipas2 .... yang walaupun kadang2 mereka ga ngerti persoalan sebenarnya >>> sudah memberi penilaian tanpa mereka punya banyak pengetahuan tentang hal tersebut

sekali saja manusia dijejali "streotype" >>> mau di negara maju, negara berkembang atau negara miskin sekalipun ... "streotype" bisa membentuk mind-set ... mind-set bisa melahirkan cara pandang dan sikap kita pada "objek" tersebut

Sebetulnya ... kalau cuma sekedar dikipas2 tapi tidak menghasilkan kebencian yang ujung2nya jadi aksi2 "pengrusakan, teror, diskriminasi, kekerasan, dsb" ... semua itu ga masalah karena siapa coba yang bisa "ngatur" isi pikiran orang

Nah masalah-nya .... yang paling paling mungkin melakukan bold merah ini adalah mayoritas ..... dimanapun dan di negara manapun ..... sikap "jago kandang" itu pasti ada dimana2

artinya ... kalau sudah ada di kandang-nya sendiri ... mayoritas itu cenderung merasa dominan, berlanjut pada "kesombongan", sok jago, sok kuasa dst >>>> dan bila yang underline ini sudah begitu kuat dalam suatu masyarakat ... hal2 sekecil apapun bisa berujung yang merah

jadi ... diluar dari urusan seberapa tinggi "kualitas radikal" pada masing2 orang .... yang sebenarnya harus dijaga oleh pemerintah itu adalah yang underline >>> caranya disebut dengan "deradikalisasi" .... yaitu pendidikan supaya si mayoritas ini tidak gampang terkena "kompor" ... selalu punya sikap toleran, dsb  

hubungannya apa ?? .... hubungan-nya adalah untuk stabilitas negara itu sendiri >>> karena semakin mayoritas-nya merasa resah, gelisah, marah ga jelas (akibat kompor) .... stabilitas negara juga bisa berpengaruh >>> kalau stabilitas negara ga bagus ... maka negara akan jadi "sakit" dan gampang di-intervensi oleh banyak kepentingan  

Dan ... akan tambah menjadi masalah ... bila justru pemerintah-nya yang punya bibit radikal itu sendiri ..... yang pada dasarnya semua itu balik2nya pasti akan ada sebab akibat-nya

seperti saya urai di http://www.laskarislam.com/t10113-recep-erdogan #8

saya ... termasuk yang sangat percaya bahwa manusia itu pada dasarnya (fitrah-nya) selalu ingin mencari kebaikan ... bahwa pada titik tertentu siapapun pasti punya kepekaan untuk membedakan mana yang baik mana yang salah

saya ... termasuk juga yang sangat percaya bahwa alam semesta berserta seluruh isinya itu selalu mencari keseimbangan >>> ketika suatu masyarakat merasa ditekan/ditindas ... suatu saat mereka pasti akan berontak .... sebaliknya ketika mereka merasa hidupnya terlalu bebas ... suatu saat mereka-pun pasti akan minta diatur/diikat

semua itu ada sebab akibat ... ada faktor2 yang saling mempengaruhi untuk selalu mencari keseimbangan >>> dan ini sifatnya sunnatullah (sudah menjadi hukum Allah) ... dan jelas universal berlaku bagi seluruh mahluk

So .... kalau balik ke TS .... kenapa saya sebut ... pemerintah memang harus lebih fokus pada mayoritas ??

- ya karena pemerintah harus bisa "menjaga" stabilitas negara ... pemerintah yang baik harus bisa menjaga keutuhan negara beserta seluruh isinya-nya .... karena kalau tidak ... jangka panjang-nya negara itu bisa hancur (apalagi bila sistem ekosospolbudhankam nya juga ga kuat)

gitu2 lah

 

dee-nee wrote:tuh buktinya ... banyak anggota ali sina yang cumungut2 ga berani masuk LI
lagipula saya pernah kok baca pamphlet (ditunjukin sama temen saya yang kristen) >>> pamphlet itu disebar buat jemaat di gereja ... dan isinya ga jauh2 dari statement Islam = antichrist karena menolak Yesus sebagai Tuhan
dan sebetulnya ... dilihat dari forum infotainment-nya ali sina saja ... forum2 semacam ini sudah membuktikan bahwa radikal non-muslim memang ada di Indonesia
plus nyatanya ... situs kalian diblokir juga toh sama pemerintah ....

Glek ........... apa hubungannya ali sina & antichrist segala dg trit ini ???

Aku sendiri SANGAT SANGAT SANGAT SETUJU dg pendapat kalo islam = anti-christ.

Apa terus krn itu aku menjadi seorang "terorist" ??? Jangan mudah baper gitu lah mbak .........

dalam hal ini pemerintah memang harus fokus pada mayoritas dulu ...

Sekarang MISALNYA bnpt menemukan PULUHAN sekolah kristen terindikasi radikal. Sebaliknya di ponpes TIDAK ditemukan indikasi radikal.

Apakah pemerintah akan tetap "fokus" pada muslim/ponpes ???

Ya jelas ndak lah ........... pemerintah "fokus" ke ponpes itu krn memang FAKTA DI LAPANGAN ponpes itu memang GUDANG TERORIS ......... BUKAN krn muslim itu MAYORITAS !!! Temuan pemerintah ada sekitar 19 ponpes yg terindikasi gerakan radikal. Sebaliknya TIDAK ADA satupun sekolah agama non-islam yg terindikasi gerakan radikal.

Bener2 manusia ***** yg bisa ngoceh pemerintah fokus ke muslim krn muslim itu mayoritas.

Meskipun muslim itu mayoritas tapi kalo MISALNYA fakta di lapangan yg banyak terindikasi radikal adalah sekolah2 kristen & misalnya di ponpes tidak ada indikasi spt itu, ya jelas pemerintah akan "fokus" ke orang kristen BUKAN muslim !!!

Nalar manusia satu ini memang bener2 spt nalar bayi usia 3 bulan.

F-22 wrote:

dee-nee wrote:tuh buktinya ... banyak anggota ali sina yang cumungut2 ga berani masuk LI
lagipula saya pernah kok baca pamphlet (ditunjukin sama temen saya yang kristen) >>> pamphlet itu disebar buat jemaat di gereja ... dan isinya ga jauh2 dari statement Islam = antichrist karena menolak Yesus sebagai Tuhan
dan sebetulnya ... dilihat dari forum infotainment-nya ali sina saja ... forum2 semacam ini sudah membuktikan bahwa radikal non-muslim memang ada di Indonesia
plus nyatanya ... situs kalian diblokir juga toh sama pemerintah ....

Glek ........... apa hubungannya ali sina & antichrist segala dg trit ini ???

Aku sendiri SANGAT SANGAT SANGAT SETUJU dg pendapat kalo islam = anti-christ.

Apa terus krn itu aku menjadi seorang "terorist" ??? Jangan mudah baper gitu lah mbak .........

hmmmmm .....

jadi sebetulnya anda itu ngerti ga sih arti kata "radikal" ??

ya memang tidak ada hubungannya antara ali sina vs anti-christ.>>> tapi kelakuan orang2nya samimawon

yaitu kelakuan orang2 radikal yang ga ngerti agama ... dan cuma bisa jualan kebencian atas nama "agama"

point-nya yang underline biru

ungu : lah ... fakta bahwa situs ali sina akhirnya diblokir pemerintah ... kan artinya situs itu memang dianggap situs-nya teroris toh ??

btw ... terima kasih loh ya >>> dengan semua kalimat2 anda diatas ... membuktikan bahwa statement saya yang pink diatas benar

terima kasih atas konfirmasi-nya

 

------------------------------------------------------------

F-22 wrote:

dalam hal ini pemerintah memang harus fokus pada mayoritas dulu ...

Sekarang MISALNYA bnpt menemukan PULUHAN sekolah kristen terindikasi radikal. Sebaliknya di ponpes TIDAK ditemukan indikasi radikal.

Apakah pemerintah akan tetap "fokus" pada muslim/ponpes ???

Ya jelas ndak lah ........... pemerintah "fokus" ke ponpes itu krn memang FAKTA DI LAPANGAN ponpes itu memang GUDANG TERORIS ......... BUKAN krn muslim itu MAYORITAS !!! Temuan pemerintah ada sekitar 19 ponpes yg terindikasi gerakan radikal. Sebaliknya TIDAK ADA satupun sekolah agama non-islam yg terindikasi gerakan radikal.

Bener2 manusia ***** yg bisa ngoceh pemerintah fokus ke muslim krn muslim itu mayoritas.

Meskipun muslim itu mayoritas tapi kalo MISALNYA fakta di lapangan yg banyak terindikasi radikal adalah sekolah2 kristen & misalnya di ponpes tidak ada indikasi spt itu, ya jelas pemerintah akan "fokus" ke orang kristen BUKAN muslim !!!

Nalar manusia satu ini memang bener2 spt nalar bayi usia 3 bulan.

anda itu ngomong apa sih ... kok isi kepalanya masih aja ala "katak dalam tempurung" yang selalu sibuk mengkotak2an manusia

SEMUA MANUSIA ITU SAMA .... dalam setiap isi kepala manusia ... dalam setiap komunitas manusia ... SELALU ADA yang punya pandangan ekstreme, radikal, fanatis, dst ....

mau agama apapun itu ... mau suku apapun itu ... mau etnis apapun itu ... mau kelompok manapun itu >>> manusia yang tidak punya akal sehat, hidup hanya dalam pikirannya sendiri, plus TIDAK PUNYA NILAI2 AGAMA (termasuk moral dst) >>> cenderung mempunyai sikap2 yang merah

gitu loh ...

nah brarti org2 spt itu kan prinsipnya "hidup untuk agama" tul gak @dee-nee

dharma_senapati wrote:nah brarti org2 spt itu kan prinsipnya "hidup untuk agama" tul gak @dee-nee

hidup untuk agama yang dia sendiri buta atas apa yang diajarkan agama ??

moso kaya gini disebut "hidup untuk agama" ??

justru menurut saya mereka sama sekali tidak hidup untuk agama .... tapi hidup untuk hawa nafsu dengan topeng agama

dalam benak saya ... kalimat "hidup untuk agama" masih menunjukkan orang tersebut beragama (religious)
sementara buat mereka yang hidup dengan kebencian dan hawa nafsu ... boro2 disebut beragama

kl menurut @dee-nee

Hidup untuk Agama ataukah
Agama untuk Hidup

dharma_senapati wrote:kl menurut @dee-nee

Hidup untuk Agama ataukah
Agama untuk Hidup

kalau pakai cara yang paling gampang ... saya akan jawab "agama untuk hidup"

tapi gini loh maksud saya .... "hidup untuk agama" pun pada dasarnya tidak salah ... karena yang salah tetap si manusia itu sendiri

>>> apakah dia "hidup untuk agama" ... atau menjadikan "agama untuk hidup" .... kalau isi kepala-nya sudah korslet dalam memahami ajaran agama masing2 ... apapun itu (Hidup untuk Agama ataukah Agama untuk Hidup) tetap hasilnya salah alias korslet juga

saya ambil contoh ISIS, Zionist dan NAZI >>> apakah mereka menjadikan "hidup untuk agama" ataukah "agama untuk hidup" ??

semua manusia di dunia sepakat bahwa "pembantaian dan genosida" yang mereka lakukan jelas bukan tindakan manusia beragama >>> tapi toh nyatanya ... mereka "menggunakan" agama untuk hidup (dan eksistensi) mereka

misalnya ... sesuai uraian bung Azed tentang makna agama :

Azed wrote:kalau dikembalikan ke pengertian secara etimologi (pengertian dari sisi bhs aslinya => Sanskrit-Sansekerta, Hindu & Budha), AGAMA => A = tidak, GAMA = chaos, kacau. Maka, AGAMA maksudnya adalah “aturan (dlm hal ini yg berkaitan dg moralitas) untuk mencegah terjadinya kekacauan”.

http://www.laskarislam.com/t9752p25-apakah-kelemahan-allah-dimata-manusia#195612 (post #34)

atau saya ambil juga kalimat wiki

Agama adalah sebuah koleksi terorganisir dari kepercayaan, sistem budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan/perintah dari kehidupan.[note 1] Banyak agama memiliki narasi, simbol, dan sejarah suci yang dimaksudkan untuk menjelaskan makna hidup dan / atau menjelaskan asal usul kehidupan atau alam semesta. Dari keyakinan mereka tentang kosmos dan sifat manusia, orang memperoleh moralitas, etika, hukum agama atau gaya hidup yang disukai. Menurut beberapa perkiraan, ada sekitar 4.200 agama di dunia.[1]

diluar dari segala eyel2an mana agama yang paling benar ... tapi benang merah dari makna agama secara umum adalah yang bold wiki dan yg merah uraian bung Azed >>> ada sudut pandang moral dan etika disitu ... bahkan bung Azed menyebut ada "aturan/ajaran" untuk mencegah terjadinya kekacauan

maka ... kalau akhirnya para radikal ini justru membuat kekacauan ... ya apa iya orang2 seperti mereka masih disebut "hidup untuk agama" ??

karena disini logikanya menjadi : mereka hidup untuk mencegah terjadinya kekacauan (agama) .... tapi dengan cara melakukan kekacauan >>>> dan buat saya yang seperti ini justru kontradiksi

jadi .... saya pribadi kalau disuruh milih dua pilihan kang dharma diatas ... saya pilih dua2nya >>> bahwa kita memang hidup untuk mencegah terjadinya kekacauan (agama) ... sekaligus .... aturan untuk mencegah kekacauan itu sendiri (agama) memang dipakai untuk kita hidup .... tapi .... semua kembali pada tulisan ungu diatas

artinya .... kalau sudah bicara tentang radikalisme ... saya lebih suka UNTUK TIDAK menyambung2 dengan agama (apapun itu) ... WALAUPUN mereka yang melakukan radikalisme selalu bilang bahwa apa yang mereka lakukan adalah atas nama agama

Oh ya ... tentang penyebutan Islam = Antichrist oleh F-22

silahkan baca disini

http://www.laskarislam.com/t1424-apa-itu-antikristus-dajjal-menurut-cara-pandang-islam-radikal

dan saya punya pandangan yang sama dengan mbah Abu atau bung MM disini

dalam sudut pandang saya sebagai muslim ... justru posisi Islam SANGAT MENINGGIKAN AJARAN YESUS (bahwa Yesus adalah seorang NABI BESAR yang mengajarkan samawi)

so ... bila antichrist sama dengan anti Yesus ... maka kalimat yang merah adalah semurni2nya fitnah

hidup untuk agama adl pandangan keliru, knp? karena seluruh hidupnya akan digunakan demi agama. bahkan yg paling parah adl membunuh demi agama.

kl agama untuk hidup adl agama sbg pedoman kehidupan spy manusia hidupnya lbh tenang & tentram

kalau begitu lantas apa sebutan anda untuk tindakan sesorang yang meninggalkan keluarganya dalam rangka mencari pencerahan/agama?

frontline defender wrote:
kalau begitu lantas apa sebutan anda untuk tindakan sesorang yang meninggalkan keluarganya dalam rangka mencari pencerahan/agama?

lho dia kan gak cari agama, dia mencari obat utk mengatasi kelahiran & kematian yg terus berulang kali.

sekilas kelihatannya kejam, tp anda jgn keliru isteri & anak yg ditinggalkan pun hidup dlm lingkungan kerajaan yg tercukupi bknnya ditelantarkan melarat.

dan lagi wajar org tsb dinilai kurang manusiawi krn blm tercerahkan sblmnya (manusia biasa) tp setelah tercerahkan, dia bahkan membuat anak, istri & ayahnya bisa memperoleh tingkat kesucian

dharma_senapati wrote:

frontline defender wrote:
kalau begitu lantas apa sebutan anda untuk tindakan sesorang yang meninggalkan keluarganya dalam rangka mencari pencerahan/agama?

lho dia kan gak cari agama, dia mencari obat utk mengatasi kelahiran & kematian yg terus berulang kali.

oh gitu ya, nah sekarang gimana kalau saya bilang orang yang cari agama itu mencari obat untuk mengatasi ketidakdamaian/ketidakbahagiaan jiwa/hatinya?

dharma_senapati wrote:sekilas kelihatannya kejam, tp anda jgn keliru isteri & anak yg ditinggalkan pun hidup dlm lingkungan kerajaan yg tercukupi bknnya ditelantarkan melarat.

jadi kalau orangnya dari background kere, berarti tindakannya tsb itu menjadi keliru?

dharma_senapati wrote:dan lagi wajar org tsb dinilai kurang manusiawi krn blm tercerahkan sblmnya (manusia biasa) tp setelah tercerahkan, dia bahkan membuat anak, istri & ayahnya bisa memperoleh tingkat kesucian

oh gitu ya, nah sekarang gimana kalau saya katakan, bahwa orang yang mencari agama itu, setelah mendapatkan agama tsb, kemudian mensucikan dirinya sendiri & orang lain?

frontline defender wrote:
oh gitu ya, nah sekarang gimana kalau saya bilang orang yang cari agama itu mencari obat untuk mengatasi ketidakdamaian/ketidakbahagiaan jiwa/hatinya?

bukan hanya yg bold saja tapi juga mengatasi kelahiran & kematian yg terus berulang kali.

frontline defender wrote:
jadi kalau orangnya dari background kere, berarti tindakannya tsb itu menjadi keliru?

bisa dibulang begitu bahkan menjd pandangan keliru

frontline defender wrote:
oh gitu ya, nah sekarang gimana kalau saya katakan, bahwa orang yang mencari agama itu, setelah mendapatkan agama tsb, kemudian mensucikan dirinya sendiri & orang lain?

bukan hanya yg merah saja, bahkan buddha adalah guru dewa & manusia

lha iya, berarti orang yang mencari agama'hidup untuk agama itu kan, sebenernya mencari hidup/hidup untuk hidup juga!